Comparative Study of Sondong Fishing

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Comparative Study of Sondong Fishing COMPARATIVE STUDY OF SONDONG FISHING EQUIPMENT IN VILLAGES PURNAMA WEST DUMAI DISTRICT OF DUMAI CITY WITH PERIGI RAJA VILLAGES KUALA INDRAGIRI DISTRICT OF INDRAGIRI HILIR REGENCY PROVINCE OF RIAU Mutiara rindu1, Irwandy Sofyan2,Jonny Zain3 Utilization of Water Resources Faculty of Fisheries and Marine Sciences University of Riau Abstract: This research carried on 23 March ± 06 April 2015, in the villages Purnama west Dumai District of Dumai city and then Indragiri Hilir Regency. With in comparative the contruction of fishing gear sondong city of Dumai for the fisherman in the Perigi Raja village. The research implemen using survey study and literature review. The results of this study indicate that Sondong on fishing gear, there are some similarities in sondong foot, footprint, and ropes fishing gear of sondong. The differentiation component of both of areas lies in the size of the mesh size net weight, while both have one bag. Based sondong fishing gear research, for foot sondong the best made by putut wood, in addition to strong material, and this wood is more economical. The greatest sondong it was in the Perigi Raja village , it because of the size of the net body bag there are 4 sections and each size of the mesh size of its already very good, because it does not take away all the small fish and other aquatic animals. Buoys and weights it according to the needs of each region because each region has a different sea state. Ropes of good materials from polyethylene because it is more environmentally friendly. The best catches are in rural areas Perigi Raja village because the sondong does not lift all small fish. Keyword : fishing gear of sondong,comparison, Dumai city,Indragiri Hilir Regency 1)Student of Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau 2)Lecturer of Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau PENDAHULUAN dilakukan tanpa perahu. Bila menggunakan Sondong termasuk kelompok jaring perahu atau perahu/kapal motor alat ini angkat. Jaring angkat adalah jaring yang didorong dengan menggerakkan perahu atau berbentuk empat persegi panjang atau kerucut perahu/kapal motor. Sehingga metode atau kantong, dalam operasinya jaring penangkapan dengan cara disorong dengan dibentangkan dalam air sedemikian dengan perahu atau kapal motor disebut sondong. menggunakan kerangka bambu atau kayu Bahan jaringnya terbuat dari bahan Trawl. atau metal dan operasi penangkapan dapat Alat tangkap sondong dioperasikan pada daerah perairan yang berlumpur atau berpasir melakukan penelitian tentang perbandingan dan arahnya berlawanan dengan arah arus. kedua alat tangkap tersebut. Apakah ada Hasil tangkapan utama alat tangkap perbedaan antara kedua alat penangkapan sondong adalah udang. Udang adalah hewan ikan dari segi bahan, kontruksi dan cara yang hidup di perairan, khususnya sungai, pengoperasiannya. laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di Dengan belum adanya data dan penelitian hampir semua genangan air yang berukuran yang mendetail tentang perbandingan bahan besar baik air tawar, air payau, maupun air dan ukuran alat penangkapan ikan sondong asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat ini maka dilakukanlah penelitian tentang permukaan hingga beberapa ribu meter di perbandingan alat tangkap yang sama tetapi bawah permukaan. daerah penangkapan yang berbeda. Apakah (http://id.wikipedia.org/wiki/Udang) kedua alat ini memiliki kesamaan dari segi Mengingat bahwa potensi sumberdaya bahan, kontruksi, dan cara pengoperasiannya. perikanan dapat dikembangkan dengan ilmu Tujuan dari penelitian ini untuk pengetahuan, keterampilan dan teknologi menyusun informasi tentang perbandingan instumen serta alat penangkapan untuk bahan dan ukuran alat penangkapan ikan mengeksploitasi kekayaan sumberdaya sondong yang di gunakan nelayan Kelurahan perikanan, yaitu dengan cara pengaturan Purnama Kecamatan Dumai Barat Kota jumlah penangkapan, jumlah alat tangkap Dumai dengan Desa Perigi Raja Kecamatan yang beroperasi, waktu penangkapan, ukuran Kuala Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir. ikan atau udang yang boleh di tangkap Manfaat dari penelitian ini sebagai bahan (selektifitas alat). Dalam menggunakan informasi bagi pihak yang membutuhkan teknologi baru tidak selamanya untuk pengembangan dan memodifikasi alat menguntungkan jika tidak diikuti dengan penangkapan serta program pengembangan pemilihan alat dengan tepat sesuai dengan daerah. kondisi perairan setempat. Kontruksi dari alat penangkapan METODE PENELITIAN merupakan bentuk umum dari suatu alat Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal penangkapan yang menggambarkan suatu alat 23 Maret ± 06 April 2015, bertempat di dan bagian-bagian sehingga dapat dimengerti kelurahan Purnama Kecamatan Dumai Barat dengan jelas. Sedangkan dari suatu alat Kota Dumai dan di daerah Indra Giri Hilir tangkap merupakan tampilan dari suatu alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini penangkapan dengan menggunakan skala adalah alat tangkap Sondong yang digunakan yang bertujuan sebagai pengenal bagi nelayan di kelurahan Purnama Kecamatan siapapun yang memerlukan. Dumai Barat dan bahan laporan hasil Ternyata alat penangkapan ikan sondong penelitian tentang alat penangkapan ikan tidak hanya di operasikan di Kelurahan sondong di daerah Indra Giri Hilir. Purnama Kecamatan Dumai Barat Kota Sedangkan alat-alat yang digunakan Dumai saja, di Desa Perigi Raja Kecamatan dalam penelitian ini yaitu, alat ukur berupa Kualu Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir meteran gulung,mistar dengan tingkat juga terdapat alat penangkapan ikan sondong. ketelitian 1mm, jangka sorong (schatmat) Sehingga membuat penulis tertarik untuk digunakan untuk mengukur diameter tali, benang, pelampung, pemberat,dan peluntang. kantongkeseluruhan selama penelitian Timbangan pegas dan timbangan untuk adalah sekitar 142,385 kg sebanyak 430 menentukan berat jaring,pelampung,pemberat ekor dengan hasil tangkapannya terdiri dan peluntang, kamera untuk dokumentasi dari 26 jenis ikan dan udang, yang di dan alat-alat tulis untuk mencatat hasil tampilkan pada Tabel 1. penelitian. x Kontruksi Sondong Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan x Kaki Sondong mengamati secara langsung perbandingan Alat tangkap sondong memiliki kaki bahan dan ukuran alat tangkap sondong yang yang berfungsi sebagai kerangka dari jaring digunakan oleh nelayan di Kelurahan sondong serta untuk membuka dari badan Purnama Kecamatan Dumai Barat dengan jaring pada saat jaring dioperasikan. Kaki alat tangkap sondong yang di daerah Indra sondong Purnama ini terbuat dari kayu tepis Giri Hilir. dan kayu liat dengan panjang 900 cm, Data yang diambil dalam penelitian ini berdiameter 3-4 cm. Kaki sondong yang adalah data primer dan data sekunder. Data berjumlah 2 batang serta dihubungkan primer diambil dengan melakukan dengan menggunakan baut yang terbuat dari pengamatan,pengukuran dan wawancara besi dan disusun, sehingga pada saat langsung dengan nelayan pemilik alat dioperasikan jaring akan berbentuk segitiga 0 tangkap sondong yang ada di Kelurahan dengan besaran sudut ±42 . Purnama Kecamatan Dumai Barat dan x Badan Sondong dengan pemilik alat tangkap sondong yang di Badan jaring sondong terbuat dari bahan daerah Indra Giri Hilir, sedangkan data multifilament dengan panjang badan jaring sekunder adalah data pendukung untuk 200 cm dan mempunyai kantong yang terbagi membantu melengkapi dalam penyelesaian menjadi dua, dimana bagian I memiliki penelitian ini diperoleh dari instansi panjang 150 dan mesh size 1,27 cm, dan pemerintah terkait. bagian II memiliki panjang 50 cm dengan mesh size 0,01 cm. Warna jaring pada alat HASIL tangkap sondong ini pada umumnya a. Alat Tangkap Sondong Purnama berwarna hitam yang berbentuk kerucut. Dari hasil identifikasi alat di lapangan, Fungsi dari kantong pada alat tangkap yang dimaksud alat tangkap sondong sondong ini sebagai tempat berkumpulnya adalah alat tangkap aktif yang berbentuk ikan yang tertangkap, sehingga ikan-ikan yang tertangkap akan berkumpul pada bagian kerucut yang tujuan operasinya adalah kantong. menangkap udang, yang terbuat dari x Tapak Sondong jaring, tali buchu adalah tali pusat untuk Tapak pada alat tangkap sondong terbuat membuka mulut sondong semaksimal dari bahan kayu bakau yang berbentuk mungkin, tali gantung, kayu kaki melenkung pada bagian ujungnya. Tapak sondong, tapak sondong, dan mulut sondong ini memiliki ukuran panjang 65 jaring, tali ris atas untuk menggantungkan cm,lebar 30 cm dan tebal mencapai 1 cm. pelampung dan badan jaring serta Tapak sondong ini berjumlah 2 buah yang terletak pada sisi ujung bagian bawah dari kaki sondong sebelah kiri dan kanan yang di x Hasil Tangkapan hubungkan dengan menggunakan baut. Tapak Hasil tangkapan yang didapatkan selama pada alat tangkap sondong ini berfungsi melakukan penelitian adalah udang putih untuk memudahkan pada saat (Pennaeus sp), udang merah (Panaeus pengoperasiannya, dan dengan adanya tapak, monodon), Ikan sebelah (Psettodes evumei), jaring dan kaki sondong tidak tenggelam ke ikan Tenggiri (Cybium commersonil), Cumi- dasar perairan. cumi (Loligo sp), Rajungan (Portunus x Pelampung pelagicus), anak ikan Gulamah Pada bagian penyambung kaki sondong (Pseudocienna amovensis), udang Mantis dengan tapak sondong terdapat pelampung (Odontodactylus scyllarus), ikan Lidah yang berjumlah 2 buah, sebelah kiri dan (Cynoglossus lingua), Lepu (Lion fish), sebelah kanan yang berbentuk silinder yang Gurita (Octopus sp), Belut Laut (Macrotema terbuat dari bahan plastik jerigen minyak. aligans), Ubur-ubur (Jellyfish), maupun ikan Fungsi dari pelampung ini untuk membantu yang
Recommended publications
  • Agriculture Sector Workers and Rice Production in Riau Province in 2010–2018
    E3S Web of Conferences 200, 04001 (2020) https://doi.org/10.1051/e3sconf/202020004001 ICST 2020 Agriculture sector workers and rice production in Riau Province in 2010–2018 Yolla Yulianda* and Rika Harini Geography and Environmental Science, Department of Environment Geography, Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Indonesia Abstract. Absorption of labor in the agricultural sector in Riau Province in 2019 was around 31.9 %, down from the previous year which reached 55.3 %. The agricultural sector has a high contribution to GDP (in economic terms) in Riau Province. The results of rice production from agricultural activities can affect vulnerability to food security in a province. The research objective is to examine the employment of agricultural sector workers and rice production in Riau Province in 2010-2018. The data used are institutional data. The method used in this research is descriptive with quantitative data support. Generally, in Riau Province, regencies classified as high in human resources (labor) sector A are Indragiri Hilir Regency and Rokan Hilir Regency which produce large amounts of rice production. Regencies that are classified as high in the number of workers are Kampar and Rokan Hulu, but rice production is still relatively low, due to not optimal productivity. Keywords: Agriculture, labor, production, spatial, distribution 1. Introduction Decrease in rice yields from agricultural activities can affect vulnerability to food security, this occurs in The agricultural sector has a role in national Riau Province.
    [Show full text]
  • Evaluasi Pemanfaatan Sempadan Sungai Indragiri Di Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau
    1 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015 EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI INDRAGIRI DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROPINSI RIAU S. E. Putra, D. Rohmat *), Jupri *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Email : [email protected] ABSTRAK Sungai Indragiri Terletak di Provinsi Riau dengan Panjang Kurang lebih (500 km) dan kedalaman 6-8 m. Sungai ini mengaliri tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hilir. Saat ini masih banyak dijumpai bentuk pemanfaatan sempadan sungai yang belum sesuai dengan peraturan yang ada di Kabupeten Indragiri Hilir. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kondisi sempadan Sungai Indragiri saat ini sangat kurang baik yang dipengaruhi oleh kondisi fisik sempadan sungai dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di sempadan sungai. Sempadan Sungai Indragiri yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir memiliki luas sebesar 2.000 hektar. Sebanyak 63,65% atau seluas 1.873 hektar wilayahnya dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya berupa kawasan perkebunan dan sebanyak 6,35% atau seluas 127 hektar wilayahnya dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman. Berdasarkan data Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, arahan pola pemanfaatan ruang yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir difungsikan kedalam 2 kawasan, yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Jenis pemanfaatan sempadan sungai yang sesuai dengan kebijakan peraturan pemerintah yaitu pemanfaatan sempadan sungai sebagai kawasan budidaya berupa kawasan perkebunan, sedangkan jenis pemanfaatan sempadan sungai yang tidak sesuai dengan kebijakan peraturan pemerintah yaitu pemanfaatan sempadan sungai sebagai kawasan budidaya berupa permukiman yang berada tepat di sempadan Sungai Indragiri. Kata kunci : Sungai, Sempadan Sungai, Pemanfaatan sempadan. *) Penulis Penanggung Jawab 2 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015 ABSTRACT The Indragiri river located in Riau Province with 500 meters approximately in length and 6-8 meters in depth.
    [Show full text]
  • Micro, Smal Empowerme Hilir Re Ll And
    International Journal of Civil Engineering and Technology (IJCIET) Volume 9, Issue 13, December 2018, pp.1641–1650, Article ID: IJCIET_09_13_1163 Available online at http://iaeme.ccom/Home/issue/IJCIET?Volume=9&Issue=13 ISSN Print: 0976-6308 and ISSN Online: 0976-6316 ©IAEME Publication Scopus Indexed MICRO, SMALL AND MEDIUM ENTEERPRISES EMPOWERMEENT MODEL IN THE INDRAGIRI HILIR REEGENCY, RIAU PROVINCE, INDONESIA Prof. Zulkarnain Director of Graduate Program of Riau University Sri Indarti Dean of Faculty of Economic and Business of Riau University Samsir Lecturer, Faculty of Economic and Business of Riau University Alvi Purwanti Lecturer, Facullty of Economic and Business of Riau University ABSTRACT The aim of this study is to formulate the empowerment model of MSMEs in the Indragiri Hilir Regency, Riau, Indonesia. The population in this study iis all MSMEs in the Indragiri Hilir Regenccy, which amounts to 58.620 business units which spread to 20 sub-districts. Meanwhille, the sample is determined in 10 sub-districts which consist of Tembilahan sub-distrrict, Tembilahan Hulu, Kempas, Tempulling, Kateman, Pelangiran, Gaung, Gaung Anak Serka, Reteh, Keritang. Based on the results of internal and external analysis of MSME in the Indragiri Hilir Regency is in a moderate or average commpetitive position. While the strategic positioon of MSME is based on business attractiveness which has a high position and the relative competitive strength is in tthe average position. The MSME empowerment model in the Indragiri Hilir Regency coc nsists of three dimensions such as external factors that include the role of government, the role of State-owned Enterprises/ Private-owned Enterprises, the role of Non-Bank Financial Institutions / Cooperatives / NGO’s and the role of higher education.
    [Show full text]
  • Cacao Catalogue About
    CACAO CATALOGUE ABOUT Yayasan Bersama Lestarikan Nusantara (“Yayasan Belantara”) is an Indonesian grant-making institution formed in 2014 with the goal of delivering wide-ranging community and conservation results. It takes its name from the Indonesian word ‘Belantara’ which means wilderness or pristine forest. Belantara primary focus is to allocate grants to support restoration, protection, conservation of endangered species (specifically Sumatran Tiger, Sumatran Elephant, as well as Sumatran and Bornean Orangutan), Institutional development, and community development and empowerment initiatives in Conservation Area, Production Forest, Protection Forest, and Social Forestry on the ten specified grant distribution areas across five provinces on the islands of Sumatra and Kalimantan (Indonesian Borneo). Working with local communities, governments, the private sector and NGOs, Belantara relies on a multi-stakeholder approach to better inform decision-making when addressing resource management problems. As the Essential Ecosystem Areas (KEE) stretch across the grant distribution areas, a coordinated response between all stakeholders for the effective management and preservation of critical ecosystems is required. As an independent foundation, Belantara aims to work with all parties that shares its goals, coordinating and collaborating with partner projects within each of its ten specified grant distribution areas. Belantara aims to ensure that existing initiatives are aligned, minimizing the risk of projects overlapping while maximizing information and data sharing. Co-founder Asia Pulp and Paper significantly contributed in getting the Foundation off the ground, providing substantial financing. Additional financial resources are being raised from the public and private sectors, while investment de-risking initiatives will follow to achieve a more holistic scope of financing modalities.
    [Show full text]
  • CV ASSESSMENT REPORT PT SATRIA PERKASA AGUNG Riau, Indonesia
    HCV ASSESSMENT REPORT PT SATRIA PERKASA AGUNG Riau, Indonesia Asia Pacific Consulting Solutions June 30, 2014 FINAL ACKNOWLEDGEMENTS We would like to thank Asia Pulp and Paper Group (APP) and Sinar Mas Forestry (SMF) for providing us the opportunity to help on such a dynamic and significant shift in the approach by the companies in managing their plantation concessions and the additional important high conservation value resources that are contained within. Particularly Ms. Linda Wijaya, Aida Greenbury, Rolf Jensen, Dolly Priatna and Dewi Bramono of APP were invaluable in providing guidance while still allowing for independence throughout the project. Robin Mailoa, Elim , and Adrianto plus the SMF staff at the field level has provided needed support in accomplishing what needed to be done within such a short time frame. Equally as important, we would like to thank the 80+/- individual subcontractors without whom we would not have been able to achieve the objectives of the project. They worked hard, were dedicated and showed true professionalism throughout the entire period. Although too many to be acknowledged individually, of particular note are Kevin O’Grady of Pinnacle Quality Pty Ltd, Sam Ponder of SDP Holdings Pty LTD, Langlang Tata Buana and Yana Suryadinata are to be commended for their leadership skills in helping to manage the entire field data collection process. We would also like to thank Kenichi Shono of PT Hatfield Indonesia, Martin Hardiono, Iwan Kurniawan Permadi and Ersa Juarsa for their valuable time in assisting with the overall management of the project. Finally, without the assistance, advice and guidance of key stakeholders in civil society to help us stay true to the HCV concept and ensure we remain committed to transparency and independence, the following group are just a few of the many that were there for us when we needed.
    [Show full text]
  • Oil Palm Plantations in Indonesia: the Implications for Migration, Settlement/Resettlement and Local Economic Development
    Chapter 6 Oil Palm Plantations in Indonesia: The Implications for Migration, Settlement/Resettlement and Local Economic Development Suseno Budidarsono, Ari Susanti and Annelies Zoomers Additional information is available at the end of the chapter http://dx.doi.org/10.5772/53586 1. Introduction Palm oil is the world’s most traded vegetable oil: in August 2012, the share of palm oil (in‐ cluding kernel oil) in world supply was 37.6% [1]. Palm oil is extracted from the fruit of the oil palm tree (Elaeisguineensis); the main products are crude palm oil (CPO) and palm kernel oil (PKO). In terms of land use, the oil palm tree is more efficient than any other oil crop [2], and in economic terms palm oil is highly competitive. The value chain of palm oil and its derivatives has a strong degree of vertical integration [3], and its production costs are rela‐ tively low compared to other vegetable oils. It is therefore seen as one of the cheapest and most attractive vegetable oils traded on the world market [4, 5]. The palm oil sector provides income and employment for a significant number of individu‐ als in developing countries [6]. A study of the Indonesian palm oil industry carried out as part of a global study under the coordination of the Australian National University, con‐ cluded that palm oil developments have had a positive impact on the incomes and living standards of all involved [7]. According to an assessment carried out in Sumatra, oil palm plantations have high labour requirements and show high return to labour [8].
    [Show full text]
  • Jurnal Analisis Kesehatan Mangrove Dengan Metode
    JURNAL ANALISIS KESEHATAN MANGROVE DENGAN METODE HEMISPHERICAL PHOTOGRAPHY DI PERAIRAN SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU OLEH ANDI SYAHRONI MUHAMMAD FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2019 JURNAL ANALISIS KESEHATAN MANGROVE DENGAN METODE HEMISPHERICAL PHOTOGRAPHY DI PERAIRAN SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU Oleh Andi Syahroni Muhammad(1), Aras Mulyadi(2), Sofyan Husein Siregar(2) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Email: [email protected] ABSTRAK Sepanjang sungai dan pesisir perairan Sungai Guntung Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir ditumbuhi mangrove yang menjadi pertahanan dari angin, gelombang, dan intrusi air laut. Terdapat potensi kerusakan mangrove di perairan Sungai Guntung seperti aktivitas industri dan pemanfaatan batang mangrove untuk bahan pondasi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis mangrove yang mendominasi dan kesehatan mangrove dengan menggunakan metode Hemispherical Photgraphy dan metode line transect plot. Survey lapangan dilakukan pada bulan Juli 2019 di perairan Sungai Guntung Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir dengan penentuan stasiun secara purposive sampling, stasiun 1 dipilih karena dekat dengan pemukiman, stasiun 2 pada muara sungai yang jauh dari pemukiman, dan stasiun 3 dekat dengan industri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 11 jenis mangrove dari 5 famili yang berbeda yang didominasi oleh jenis mangrove R.apiculata. Kesehatan mangrove di perairan Sungai Guntung masih dalam kondisi yang baik, pada stasiun 1 penutupan kanopi 79,56% dengan kerapatan 1.456 ind/ha, stasiun 2 penutupan kanopi 81,92% dengan kerapatan 1.622 ind/ha, serta stasiun 3 penutupan kanopi 75,73% dengan kerapatan 1.122 ind/ha. Kata kunci : Sungai Guntung, Mangrove, Kerapatan, Tutupan kanopi, Hemispherichal photography.
    [Show full text]
  • LAND SUBSIDENCE AS a SLEEPING DISASTER Case Studies from Indonesia
    LAND SUBSIDENCE AS A SLEEPING DISASTER Case studies from Indonesia Erlis Saputra Lay-out: Ridderprint | www.ridderprint.nl Printed by: Ridderprint | www.ridderprint.nl ISBN: ISBN 978-94-6375-737-95 Copyright © 2019. Erlis Saputra. Land subsidence as a sleeping disaster Case studies from Indonesia Bodemdaling als een verborgen ramp Case studies uit Indonesië (met een samenvatting in het Nederlands) Penurunan tanah sebagai sebuah bencana terselubung Studi kasus dari Indonesia (dengan ringkasan dalam Bahasa Indonesia) Proefschrift ter verkrijging van de graad van doctor aan de Universiteit Utrecht op gezag van de rector magnificus, prof.dr. H.R.B.M. Kummeling, ingevolge het besluit van het college voor promoties in het openbaar te verdedigen op woensdag 15 januari 2020 des middags te 12.45 uur door Erlis Saputra geboren op 1 oktober 1980 te Pekanbaru, Indonesië Promotoren: Prof. dr. E.B. Zoomers Prof. dr. T.J.M. Spit Dit proefschrift werd mogelijk gemaakt met financiële steun van Ministry of Research Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia. ACKNOWledgeMents When I heard people say that the PhD journey is hard one, full of tears and emotional ups and downs, and that sometimes you feel empty, all I could do was listen and try to understand what they meant. Now, though, having spent the last couple of years as a PhD candidate, I do understand. But I must add that this journey is also full of joyful, priceless experiences and gives one a glad feeling. And I have acquired much knowledge and experience during this journey. As I finish this dissertation, I would like to thank the many people who played very substantial roles in my study.
    [Show full text]
  • Assessment of Agricultural Biomass Potential to Electricity Generation in Riau Province
    IOP Conference Series: Earth and Environmental Science PAPER • OPEN ACCESS Related content - Renewables: Heat Assessment of agricultural biomass potential to D Elliott - Mapping And Development Of Geographic electricity generation in Riau Province Information System Spreading And Biomass Potential In Java And Sumatra R. A. E. Virgana and Parlindungan To cite this article: P Papilo et al 2017 IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 65 012006 Harahap - Biomass Development in SRI Field Under Unmaintained Alternate Wetting-Drying Irrigation Ardiansyah, A Chusnul, W Krissandi et al. View the article online for updates and enhancements. This content was downloaded from IP address 130.89.47.23 on 04/10/2019 at 10:12 International Conference on Biomass: Technology, Application, and Sustainable Development IOP Publishing IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science1234567890 65 (2017) 012006 doi :10.1088/1755-1315/65/1/012006 Assessment of agricultural biomass potential to electricity generation in Riau Province P Papilo1, I Kusumanto1, K Kunaifi2 1Departement of Industrial Engineering, UIN Suska Riau University, JL HR Subrantas No. 155 , Pekanbaru, Indonesia 2Departement of Electrical Engineering, UIN Suska Riau University, JL HR Subrantas No. 155 , Pekanbaru, Indonesia Email : [email protected] Abstract : Utilization of biomass as a source of electrical power is one potential solution that can be developed in order to increase of the electrification ratio and to Achieve the national energy security. However, now it is still difficult, to Determine the amount of potential energy that can be used as an alternative power generation. Therefore, as a preliminary step to assess the feasibility of biomass development as a power generation source, an analysis of potential resources are required, especially from some of the main commodities, both of residues of agriculture and plantation.
    [Show full text]
  • Penentuan Daerah Thermal Front Di Laut Timur Su- Matera Provinsi Riau
    -851A/ 3ER,.A1AN DA1 .(/A87A1 9olume 23 No. 1, Juni 2018: 8-14 Penentuan Daerah Thermal Front Di Laut Timur Su- matera Provinsi Riau Determination Of The Thermal Front Area In East Sea 2I Sumatera Riau Province Santika Panggabean1), Mubarak2) and Musrifin Ghalib2) 10ahasiswa Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan ,lmu Kelautan 8niversitas Riau 2Dosen ,lmu Kelautan FaNultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 8niversitas Riau *Email: santika_panggaEean#yahoo.com Abstrak 3enelitian ini dilaksanaNan pada Eulan -anuari sampai dengan Eulan Februari 2017 di 3esisir Timur Sumatera 3rovinsi Riau. BertuMuan untuN menentuNan sebaran suhu per- muNaan laut dan menentuNan daerah Thermal Front. 3enelitian ini menggunakan metode analisis spasial dengan pengolahan data citra satelit ATua Modis level 1. Soft- Diterima: ware yang digunakan adalah Modis Reprojection Tool Swath2.2 dan ArcGis 9.3. Hasil 24 Maret 2018 penelitian dituMuNan untuN mengetahui sebaran suhu permuNaan laut pada 3erairan 3esisir Timur Sumatera 3rovinsi Riau setiap Eulan EerEeda. 3ada setiap Eulan mulai menurun dari Eulan 2NtoEer-DesemEer. 3ada Eulan 2NtoEer suhu EerNisaran 25-320C, DisetuMui pada Eulan NovemEer 24-320C dan pada Eulan DesemEer memiliNi suhu 22-320C. Se- 24 Agustus 2018 dangNan daerah Thermal Front setiap Eulannya dapat dilihat dari hasil yang terdeteksi EerdasarNan rentan suhu permuNaan laut dengan metode SIED setiap Eulan. 3ada Eulan 2NtoEer terdapat dibagian pesisir timur Dumai, .DEupaten BengNalis, .DEupaten Kepulauan Meranti, Muara Sungai .Dmpar dan .DEupaten ,ndragiri Hilir. 3ada Eulan NovemEer terdapat pada 3esisir timur Dumai dan .DEupaten BengNalis. 3ada Eulan DesemEer terdapat pada 3esisir Timur .DEupaten BengNalis, Muara Sungai .Dmpar dan .DEupaten ,ndragiri Hilir. .ata .unci: Suhu 3ermukaan Laut, Thermal Front, Modis, S,ED Abstract This research was conducted from -anuary to February 2017 in East Coastal of Riau 3rovince.
    [Show full text]
  • Assessment Report on Court Decisions on Environmental
    ASSESSMENT REPORT ON COURT DECISIONS ON ENVIRONMENTAL CASES Enhancement of Human Rights and Environmental Protection in Training and Policy in the Judicial Process in Indonesia July 2020 ASSESSMENT REPORT ON COURT DECISIONS ON ENVIRONMENTAL CASES Enhancement of Human Rights and Environmental Protection in Training and Policy in the Judicial Process in Indonesia July 2020 Researchers : • Nur Syarifah • Arsil • Alfeus Jebabun • Nisrina Irbah Sati • Martadina Yosefin • Adam Tri Kurniawan Contributing Researcher : Anjali Katta (Stanford University) Reviewer : Prof. David Cohen (Stanford Center for Human Rights and International Justice) Design and layout : Rini Okliawati ISBN : 9-786239-582210 Publisher : Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan (LeIP) Indonesian Institute for Independent Judiciary Puri Imperium Office Plaza, Ground Floor, Unit G1A Jalan Kuningan Madya Kav. 5-6, Kuningan, Jakarta 12980 Phone. (021) 8302088 FOREWORDS of the Republic of Indonesia, and the Indonesian Center for Environmental Law (ICEL). INDONESIAN INSTITUTE FOR This study complements various previous studies that discussed environmental decision issues using the method of analyzing environmental decisions. LeIP continues INDEPENDENT JUDICIARY (LeIP) to carry decision analysis approach because we believe that public discourse on court decisions must continue to be pushed into a culture for the development of Indonesian law. Furthermore, the results of this decision analysis could also become the basis of information The formulation of the Environmental Case Decision Study Report stems for the development of environmental judge personnel according to the needs of the from LeIP’s concern regarding the current environmental destruction. Massive policies judiciary. Finally, LeIP hopes that the Environmental Case Decision Study Report could be a and lifestyle changes to prevent and overcome environmental damage were carried reference for environmental judges and contribute to better environmental law enforcement.
    [Show full text]
  • Usulan Rencana Penelitian
    Buletin PSP, Vol.XVIII, No.3, Desember 2009 PROSPEK PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN PROVINSI RIAU Development Prospect of Capture Fisheries in the Waters of Riau Province Oleh: T. Ersti Yulika Sari1*, Sugeng Hari Wisudo2, Daniel R. Monintja2, dan Tommy Purwaka3 Diterima: 11 Maret 2009; Disetujui: 19 Agustus 2009 ABSTRACT A proper strategy for fisheries management is needed in enforcing sustainable fisheries resource management. The selected fisheries should consists various component of fishing unit which can be operated technologically and ecologically in sustainable manner. In order to know the selected fish resources of Riau Province especially after the separation of Riau Kepulauan from Riau Province, evaluation was conducted on Bengkalis Regency in Malacca Strait and Indragiri Hilir Regency in South Chine Sea. Survey method was used to collecting information and data from the field. Schaefer model was used to determine the limit of fishery utilization by determining the Maximum Sustainable Yield (MSY). Linear Goal Programming (LGP) Model was used to analyse the fishing unit allocation based on all determined target. Scoring method was applied to indicate the best kind of capture fisheries technology. The results of this study indicated that selected fish resource in Malacca Strait Bengkalis Regency are, yellow pike-conger, giant threadfish, silver pomfret, and white shrimp, with fishing technology of longline, kurau net, atom net and apollo net. The optimum amount for the selected fishing technology in Bengkalis Regency is 6387 unit. Selected fish resources in the South China Sea Indragiri Hilir Regency are giant threadfish, white shrimp, yellow pike-conger and barred spanish mackerel and with fishing technology of longline, “kurau net”, gillnet and shrimp net.
    [Show full text]