Download (298Kb)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Download (298Kb) PINI SABTU, 26 DESEMBER 2020 OSATU UNTUK SEMUA 9 PERINGATAN HARI IBU Fakta Sejarah dan Pergeseran Pemaknaan Seperti, Mother’s Day merupakan ucapan Untuk merayakannya, banyak toko dan rumah. Hari Ibu di Cina tetap menjadi festival diciptakan oleh Soekaptinah. perempuan itu sendiri. Secara etimologis, Hari Ibu di wilayah Amerika Serikat yang restoran di India yang menawarkan promo tidak resmi, kecuali di sejumlah kota kecil. Namun demikian, selama kongres hanya menurut bahasa Sansekerta, kata perempuan dirayakan pada hari Minggu kedua pada dengan harga spesial. Restoran juga biasanya Lalu bagaimana perjalanan sejarah Hari 1 perwakilan organisasi yang berpidato muncul dari kata per + empu + an. Per memiliki bulan Mei dan menjadi libur nasional (tidak memberikan promo karena banyak orang Ibu di Indonesia? Berdasarkan beberapa menggunakan bahasa Jawa, sedangkan arti makhluk dan Empu berarti mulia, tuan, ada penetapan tanggal). Hal yang melatar- yang mengajak ibu mereka makan bersama referensi yang penulis baca, bermula dari sisanya berbahasa Melayu (sebutan untuk atau mahir. Dengan demikian, perempuan belakanginya adalah selama abad ke-19, di restoran. Perayaan Hari Ibu di India ini pelak sanaan Kongres Pemuda ke-2 yang bahasa Indonesia zaman Hindia Belanda). dimaknai sebagai makhluk yang memiliki kelompok perdamaian pe rempuan di Amerika terinspirasi dari yang diinisiasi oleh Anna menghasilkan “Sumpah Pemuda” yang Bahasa Melayu sendiri sejak Mei 1928 sudah kemuliaan atau kemampuan. Perempuan Serikat mencoba untuk menetap kan liburan Jarvis di AS dengan menyebutnya sebagai diadakan terlebih dulu pada bulan Oktober dijadikan materi dalam kursus yang diseleng- atau dapat dikatakan sebagai seseorang dan kegiatan rutin yang mendu kung perda- Mother’s Day. Untuk di Malawi merayakan 1928. Peristiwa itu telah menginspirasi garakan Poetri Indonesia Cabang Yogyakarta yang memiliki penuh tubuhnya dan dia maian dan melawan perang. Kegiatan awal Hari Ibu setiap 15 Oktober dan dijadikan tokoh-tokoh perempuan dari kelompok (semula adalah organisasi sayap perempuan menjadi tuan atas dirinya sendiri. OLEH: EKA SOFIA AGUSTINA yang umum adalah pertemuan kelompok sebagai hari libur nasional. Negara ini memilih guru muda Jong Java yang membentuk dari Pemoeda Indonesia dan kemudian Namun demikian, kata perempuan saat Mahasiswa Program Doktor Pendidikan ibu-ibu yang putranya telah berjuang atau 15 Oktober sebagai perayaan Hari Ibu karena cabang Poetri Indonesia di Yogyakarta untuk menjadi sayap perempuan PNI). ini telah mengalami pergeseran seiiring FKIP Universitas Lampung mati dari Perang Saudara di Amerika. bersamaan dengan pe ringatan International membentuk Panitia Kongres Perempuan Di Indonesia, organisasi perempuan berjalannya waktu. Dalam perkembangannya, Mother’s Day dicetuskan pertama kali Day of Rural Women (pentingnya perempuan yang diketuai oleh R.A. Soekonto dengan telah ada sejak 1912. Pendirian organisasi kata perempuan dan wanita mengalami Tabik Puun oleh Julia Ward Howe dan Ann Reeves pedesaan dalam meningkatkan pembangunan Nyi Hajar Dewantoro sebagai wakilnya dan perempuan terinspirasi oleh pahlawan- perubahan, wanita mulai bersifat amelioratif Bulan Desember seperti memi liki hal Jar vis yang juga mempromosikan persatuan pertanian dan pedesaan di seluruh dunia. Soejatien (Ketua Poetri Indonesia Cabang pahlawan perempuan Indonesia pada abad atau membaik. Sementara itu, perempuan identik terhadap satu mo men bagi bangsa global setelah kengerian Perang Sipil Amerika Wanita pedesaan dihormati di seluruh dunia Yogya) sebagai sekretaris. Ketiga tokoh ke-19 seperti Kartini, Martha Christina mengalami penurunan makna menjadi Indonesia. Seolah menjadi ciri yang telah dan Franco-Prusia Eropa. Oleh Anna Jarvis, pada Hari Internasional Wanita Pedesaan). perempuan ini sebenarnya tidak asing dengan Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda pejoratif atau memburuk. ter tanam manakala menyebut beberapa yang resmi pertama kali dirayakan di Gereja Hari Ibu ini dimaknai sebagai bentuk peng- dunia pergerakan karena memiliki hubungan Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Begitu pula, makna Hari Ibu tersebut nama bulan sebagai momentum nasional Methodist St. Andrew di Grafton, Virginia hargaan untuk perempuan dan ibu yang dengan tokoh pergerakan nasionalis In- Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya. telah ikut bergeser seperti halnya di beberapa yang harus diperingati. Ada Desember maka Barat, pada 10 Mei 1908, melengkapi perayaan berjuang bagi keluarganya demi melawan donesia. R.A. Soekonto adalah kakak dari Ali Pertanyaan selanjutnya, mengapa 22 negara. Hari Ibu di Indonesia oleh kita saat ada Hari Ibu di Indonesia. serupa untuk menghormati anggota keluarga kemiskinan karena Malawi masih terbelenggu Sastroamidjojo, dari namanya Nyi Hajar Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu bagi ini diperingati untuk menyatakan rasa cinta Banyak bentuk yang dilakukan dengan seperti Hari Ayah, Hari Saudara, dan Hari dengan kemiskinan. Dewantoro sudah jelas isteri dari Ki Hajar bangsa kita? Hal tersebut berdasarkan pada terhadap kaum ibu dengan memberi simbol- semarak dalam memperingati Hari Ibu oleh Kakek-Nenek. Berbeda lagi dengan di Qatar. Hari Ibu De wantoro, sedangkan Soejatien (saat pelaksanaan kegiatan Kongres Perempuan simbol kasih sayang. Apakah ada yang salah sebagian besar masyarakat Indonesia. Pem- Pada 1914, Presiden Amerika Woodrow di Qatar dan negara-negara Arab lain di- Kongres masih lajang) adalah murid Soekarno pertama tahun 1928 yang kemudian secara jika saat ini makna tersebut bergeser? berian ucapan selamat Hari Ibu diberikan Wilson kala itu, mendeklarasikan Minggu peringati pada 21 Maret, yaitu setiap bulan & Ki Hajar Dewantoro. Beberapa pidato secara konsisten terus dilaksanakan sebagai Jawabnya tentu tidak. Pemaknaan pada kepada para perempuan yang telah menikah kedua di bulan Mei sebagai Mother’s Day, Maret dan Mei. Di kawasan itu, Hari Ibu di yang dibacakan oleh tokoh-tokoh perempuan bentuk perayaan terhadap emansipasi sebuah peristiwa bisa terus berkembang dan memiliki keturunan dengan memberikan bahkan perayaan tersebut ditetapkan sebagai sebagian besar negara Arab terinspirasi dari pada saat Kongres Pemuda 2: (1)”Pergerakan perempuan. Peringatan tanggal 22 Desember dan lumrah terjadi mengikuti perubahan setangkai bunga, hadiah, atau berbagai libur nasional. Meski disambut meriah, kisah seorang ibu yang janda, yang mengab- Kaoem Isteri, Perkawinan & Pertjeraian”, diresmikan pada Kongres Perempuan Indo- wak tu dan generasi. Pemaknaan itu bergeser bentuk lain sebagai simbol rasa kasih dan nyatanya Ann Jervis selaku salah satu pencetus dikan hidupnya untuk membesarkan putranya oleh Ny. R.A. Soedirman (Poeteri Boedi nesia tahun 1938. Pergerakan dan perjuangan dari sosok para tokoh pejuang perempuan sayang kepada ibu (dari anak kepada ibunya Mother’s Day justru tidak senang akan hal sampai dia menjadi dokter. Putranya menikah Sedjati); (2) “Deradjat Perempoean”, oleh kaum perempuan yang tergabung dalam pendahulu kita dengan dilekatkannya simbol atau dari suami kepada istrinya). tersebut ( L. James Grold (April 1968). Dia tetapi tidak menunjukkan rasa terima kasih Ny. Siti Moendjijah (Aisjijah Djokjakarta); organisasi perempuan terus bergelora sampai itu kepada para ibu dalam arti yang sesung- Era kini, momen-momen tersebut pun lalu mendesak orang-orang untuk ber- kepada ibunya yang difilmkan oleh jurnalis (3) “Perkawinan Anak-Anak”, oleh Saudari dengan pasca kemerdekaan Indonesia. guhnya. Peristiwa tersebut sejatinya bergeser diunggah pada berbagai jenis media sosial henti menjadikan moment Mother’s Day Mustafa Amin dan ide untuk menghormati Moegaroemah (Poeteri Indonesia); (4) Selanjutnya terdapat peristiwa saat Presiden secara alami dengan meletakkan simbol yang digunakan. Hal tersebut berdampak dengan perayaan manis seperti membeli jasa ibu diterima oleh Presiden Gamal Abdel “Kewadjiban & Tjita-Tjita Poeteri Indonesia”, Soekarno menetapkan Kartini sebagai kata Ibu pada sosok Ibu yang sesungguhnya pada trending topic untuk semua jenis me- bunga, permen, maupun kado lainnya kepada Nasser. Perayaan resmi pertama Hari Ibu oleh Saudari Sitti Soendari; (5) “Bagaimanakah pahlawan nasional emansipasi wanita dan di kehidupan yang sesungguh nya untuk saat dia sosial di Indonesia tepat pada tanggal sang ibu karena maknanya berbeda (bukan di Mesir berlangsung pada 21 Maret 1956. Djalan Kaoem Perempoean Waktoe Ini & hari lahir Kartini diperingati sebagai hari ini. Dengan dasar bahwa kehidupan ma nusia 22 Desember. Pertanyaannya, adakah yang pemaknaan berbagi bahagia, melainkan Praktik ini telah diikuti oleh negara-negara Bagaimanakah Kelak”, oleh Saudari Tien emansipasi perempuan nasional. Ternyata berawal dari rahim seorang ibu yang kemudian salah tentang hal itu? Tentu jawabnya tidak pemaknaan kesedihan bagi para ibu yang Arab lainnya. Sastrowirjo; (6) “Kewadjiban Perempoean hal tersebut banyak mendapat protes dari memperjuangkan dirinya untuk membe- ada yang salah. ditinggal wafat oleh anak-anaknya saat Untuk di Inggris, Hari Ibu di Inggris di Dalam Roemah Tangga”, oleh Saudari rakyat Indonesia dengan berbagai alasan. sar kan, mendidik, dan menja dikan putra Yang menjadi pertanyaan adalah, berperang). dikenal dengan istilah Mothering Sunday, R.A. Soekonto (Wanita Oetomo); (7) “Hal Di antaranya Kartini hanya berjuang putrinya menjadi yang terhebat yang akan sudahkah kita mengetahui secara benar Selanjutnya, peringatan Hari Ibu di dirayakan setiap hari Minggu tiga pekan Keadaan Isteri di Europah”, oleh Ny. Ali di Jepara dan Rembang. berdampak pada hebatnya
Recommended publications
  • Katalog Perpustakaan Bidang Etnomusikologi
    Katalog Perpustakaan Bidang Etnomusikologi Data Pendukung Dalam Rangka Akreditasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Tahun 2017 PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS Jalan Perpustakaan No. 1, Kampus USU, Medan 20155 Telepon : (061) 8218666, Fax: (061) 8213108 Laman: library.usu.ac.id KATALOG BUKU ETNOMUSIKOLOGI #7. 780 Orc m 780 Music Music in australia: more than 150 years of Ada 77 judul dari rekapitulasi buku : development No Klas : 780 Oleh: Orchard, W. Arundel Subyek : Semua Melbourne : Georgian House, 1952 Jenis : Buku 1 eks. Bahasa : Semua ------------------------------------------------------ Tahun Terbit : #8. #1. 780 Mus 780 Win m Music education for tomorrow's society : selected Music for our time topics Oleh: Winter, Robert Oleh: Belmont, Calif : Warsworth, 1992 Jamestown : GAMT Music, 1976 2 eks. 2 eks. ------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------ #2. #9. 780 Wil w 780 Moz The world of music The mozart companion Oleh: Willoughby, David Oleh: Madison : Brown & Benchmark, 1996 New York : W.W. Norton & Company, 1969 2 eks. 1 eks. ------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------ #3. #10. 780 Sta m 780 Mac m Music scores ominibus Musik kontemporer dan persoalan interkultural Oleh: Star, William J. Oleh: Mack, Dieter New Jersey : Rentice-Hall, 1964 Bandung : Artiline, 2001 1 eks. 2 eks. ------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------ #4. #11.
    [Show full text]
  • Camscanner 07-09-2020 10.13.44
    Daftar Isi KATA PENGANTAR............................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vi DAFTAR TABEL..................................................................................... xiii BagianSatu Sejarah Aceh 1. Sejarah Singkat Aceh........................................................................ 1 2. Masa Kesultanan Aceh ..................................................................... 6 BagianDua Rumoh Aceh Adat dan Sejarah . 1. Adat Menetap .................................................................................... 20 2. Sekilas Rumoh Aceh ......................................................................... 23 3. Upacara Dan Adat............................................................................. 36 4. Upacara Pengambilan Bahan dari Hutan .......................................... 37 5. Upacara Pada Saat Mendirikan Rumah ............................................ 44 6. Upacara Adat Ketika Menempati Rumah Baru.................................. 47 7. Keterkaitan Dengan Adat Lain........................................................... 49 8. Kearifan Lokal ................................................................................... 52 Halaman iv Bagian Tiga Struktur Rumoh Aceh . 1. Alat Dan Ukuran ...............................................................................
    [Show full text]
  • National Heroes in Indonesian History Text Book
    Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed.
    [Show full text]
  • Oleh Tia Widyastini 1401411161
    PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh Tia Widyastini 1401411161 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Tia Widyastini NIM : 1401411161 Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Judul Skripsi : Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model STAD dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Tugurejo 01 Semarang Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, 13 April 2015 Tia Widyastini NIM 1401411161 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi atas nama Tia Widyastini NIM 1401411161 berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model STAD dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Tugurejo 01 Semarang” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari : Senin tanggal : 20 April 2015 Semarang, 13 April 2014 Dosen Pembimbing Masitah, S.Pd., M. Pd. NIP 195206101980032001 iii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi atas nama Tia Widyastini, NIM 1401411161 berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model STAD dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Tugurejo 01 Semarang” telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari : Senin tanggal : 20 April 2015 Panitia Ujian Skripsi Ketua Sekretaris Prof.
    [Show full text]
  • Perempuan Bekerja Dalam Pandangan Majelis Ulama
    PEREMPUAN BEKERJA DALAM PANDANGAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2000-2014 M SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Oleh Nur Faizah ( A92215111) FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2019 ii iii iv v vi ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada kegiatan organisasi Islam yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam merespon isu perempuan bekerja yang berjudul “Perempuan Bekerja dalam Pandangan Majelis Ulama Indonesia Tahun 2000-2014”. Dengan fokus permasalahan: (1) Bagaimana sejarah perjuangan perempuan bekerja di Indonesia? (2) Bagaimana sejarah dan perkembangan Majelis Ulama Indonesia (MUI)? (3) Bagaimana perempuan bekerja dalam pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2000-2014? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan beberapa metode penelitian sejarah yang melalui beberapa tahapan yakni Heuristik (pengumpulan data), Kritik (mengkritisi data) Interpretasi (penafsiran data), dan Historiografi (penulisan sejarah). Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan sejarah sosial, serta teori dari Karl Marx tentang Feminisme marxis-sosialis serta Teori Kekuasaan dan Pegetahuan oleh Michel Foucault. Dari penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah: (1) Perempuan Indonesia bangkit dari penindasan pada abad 19. Namun akibat stigma yang terbentuk di masa penjajahan, kemampuan yang dimiliki perempuan tergolong rendah dan berimbas diskriminasi kerja. Hingga memasuki tahun 2000, perempuan bekerja masih rawan mendapat diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan. (2) MUI merupakan wadah berkumpulnya ulama, zuama dan cendekiawan muslim yang berdiri pada 26 Juli 1975. Jika masa orde baru dikenal sebagai organisasi pemerintahan, maka masa reformasi MUI membalik orientasi lebih kepada umat. Hingga kini MUI sudah berganti 7 kepemimpinan, dan punya 12 komisi.
    [Show full text]
  • Engelenhovengerlov-2020-12-11.Pdf (1.651Mb)
    “WHEREOF ONE CANNOT SPEAK…” DECEPTIVE VOICES AND AGENTIVE SILENCES IN THE ARTICULATION OF IDENTITIES OF THE MOLUCCAN POSTCOLONIAL MIGRANT COMMUNITY IN THE NETHERLANDS Inaugural-Dissertation zur Erlangung des Doktorgrades der Philosophie des Fachbereiches 05 der Justus-Liebig-Universität Gießen vorgelegt von Gerrit Nicolaas Thomas Jacov van Engelenhoven aus Gießen 2020 Dekan: Prof. Dr. Thomas Möbius 1. Berichterstatterin: Prof. Dr. Greta Olson 2. Berichterstatter: Prof. Dr. Frans-Willem Korsten Tag der Disputation: ASSURANCE I hereby declare that I completed the submitted doctoral thesis independently and with only the help referred to in the thesis. All texts that have been quoted verbatim or by analogy from published and non-published writings and all details based on verbal information have been identified as such. CONTENTS ACKNOWLEDGMENTS 1 INTRODUCTION Whereof one cannot speak… My grandmother’s silence 4 Does the subaltern want to speak? 10 Rethinking voices 11 Rethinking silences 15 Deceptive voices and agentive silences 18 Overview of the chapters 19 PART ONE Anything you say can be used against you CHAPTER ONE Voices of history – The case of Martha Christina Tiahahu’s revolt and its historical reappropriations Introduction 26 Historical context of the 1817 revolt 29 Tiahahu according to Ver Huell 34 Tiahahu’s function for the justification of Dutch colonial rule 39 Tiahahu’s function for Indonesian nationalism 43 Ver Huell according to Dermoût 47 Conclusions 55 CHAPTER TWO Voices of their community? – The case of the Moluccan train
    [Show full text]
  • A. Mengenal Jaringan Sosial Di Internet
    BUKU PELAJARAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI T IINFORMASI K Untuk SMP / MTs Kelas IX Kementrian Riset dan Teknologi - Republik Indonesia http://bse-ristek.go.id © 2009 Buku Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk SMP / MTs Kelas IX © Diterbitkan pertama kali oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Komunikasi dan Informatika, Republik Indonesia Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Buku ini dilisensikan sebagai buku terbuka (Open Publication License). Siapapun dapat menggunakan, mempelajari, dan memperbanyak atau menyebarluaskan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam berbagai bentuk tanpa harus meminta izin kepada penerbit dan penyusunnya. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Penulis: Editor: Tata letak dan sampul: Cetakan I. Jakarta: Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2009 260 hlm., 20 x 28,7 cm ISBN _______________________ Cetakan Pertama, April 2009 Hak Cipta dan Merek Dagang Seluruh hak cipta dan merek dagang yang digunakan dalam buku ini merupakan hak cipta atau milik dari pemegang hak cipta atau merek dagang masing-masing pihak. Hak cipta penulisan ada pada penulis, hak cipta tata letak ada pada penata letak, hak distribusi ada pada Ristek, Diknas, dan Depkominfo. Linux adalah merek dagang Linus Torvalds. Peringatan dan Pernyataan Segala daya upaya telah dikerahkan agar buku ini dapat selengkap dan seakurat mungkin, walau begitu tidak ada pernyataan apapun mengenai kebenaran maupun kecocokannya. Segala informasi di buku ini disediakan berdasarkan apa adanya. Pengarang dan penerbit dengan segala hormat tidak bertanggung jawab pun tidak memiliki pertanggungjawaban kepada apapun atau siapa pun akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan yang mungkin timbul yang berasal dari informasi yang dikandung dalam buku ini.
    [Show full text]
  • Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
    PEREMPUAN DALAM GERAKAN KEBANGSAAN Triana Wulandari Hilmar Farid Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan Triana Wulandari Pengantar : Sri Margana Prakata Penulis : Triana Wulandari Sekapur Sirih : Hilmar Farid Desain Sampul : Ruhtata Tata-Letak : Tim Redaksi Penerbit Cetakan I: November 2017 Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Wulandari, Triana. Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan. xxxii + 312 hlm.:15,5 x 23 cm ISBN :978-602-72017-7-4 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa seizin tertulis dari Penerbit. Isi di luar tanggung jawab percetakan Sekapur Sirih Oleh:Oleh: Dr. Hilmar Hilmar Farid Farid DirjenDirektur Kebudayaan Jenderal Kemendikbud Kebudayaan RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia BERBICARA tentang gerakan kaum perempuan, di ujung dunia mana pun, selalu menjadi tema perbincangan yang menarik dan hangat. Bukan saja karena sisi “perempuan”-nya, melainkan lebih karena isu-isu yang diusungnya senantiasa menjadi titik perbincangan menarik di tengah dunia yang didominasi kuasa lelaki ini. Di Indonesia sendiri gerakan kaum perempuan sudah dimulai sejak awal, sejak jaman kolonialisme, bahkan jauh sebelum berdirinya negara Republik Indonesia. Nama-nama seperti Ken Dedes, Tribuana Tunggadewi, Roro Jonggrang, dan lain-lain sudah cukup populer sebagai perempuan legendaris yang menurut beberapa tafsir sejarah –meski perlu dikaji lebih serius—sedikit banyak dapat terhitung sebagai pergerakan perempuan kala itu. Di jaman modern, gerakan kaum perempuan menjadi semakin terorganisir, terstruktur, dan massif, mulai dari era Kartini hingga era reformasi terkini. Sudah banyak hasil yang terlihat dan bisa dinikmati dari gerakan perempuan berabad-abad lamanya itu. Namun demikian, dalam konteks sejarah perjuangan bangsa, peran kaum perempuan kerap diabaikan, bahkan dipandang sebelah mata.
    [Show full text]
  • Potret Pahlawan Dalam Karya Tapestri
    POTRET PAHLAWAN DALAM KARYA TAPESTRI ARTIKEL FITRIA ERVIANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2017 Abstrak Berbahasa Indonesia Abstrak Tujuan pembuatan karya akhir ini adalah menciptakan tujuh potret pahlawan Indonesia teknik tapestry, dengan alasan karena pengorbanan, perjuangan, dan tindakan mereka yang sangat berarti dan bermanfaat bagi masyarakat. Alasan lain generasi muda sekarang kurang menghargai jasa para pahlawan, dan rasa nasionalismenya kian memudar. Oleh karena itu, penulis mengambil tema potret pahlawan sebagai subjek dalam berkarya. Metode proses penciptaan karya : pertama, persiapan dengan cara melakukan pengamatan. Kedua, elaborasi, ketiga, tahap sintesis, keempat, realisasi konsep yaitu membuat sketsa, persiapan alat dan bahan, memindahkan sketsa, proses berkarya, dan finishing. Kelima, penyelesaian yaitu pameran dan pembuatan katalog dan laporan. Hasil karya, potret pahlawan Indonesia yakni Raden Ajeng Kartini, Cut Nyak Meutia, Sultan Hasanudin, Jenderal Sudirman, Imam Bonjol, Ir. Soekarno, dan Teuku Umar. Diharapkan karya akhir bermanfaat bagi mahasiswa jurusan seni rupa, sebagai bahan apresiasi dan karya pembanding untuk menciptakan karya tapestri yang lebih baik di masa yang akan datang. Kata Kunci : Potret Pahlawan, Tapestri Abstrak Berbahasa Inggris Abstract The purpose of making this final work is for creating seven potraits Indonesian’s heroes of dashing tapestry techiques. With reason because of sacrifices, stuggles, and actions that giving meaning and benefits for society. Other reason, today the younger generations are less appreciative of the heroes and their sense of nationalism is fading away. Therefore, the author takes a theme about as a subject in this work. The method of creation processnof work : first, preparation bay way doing observatio.
    [Show full text]
  • Masnuah: Cita-Cita Memajukan Perempuan Nelayan
    Tiap 21 April, Indonesia merayakan hari penghormatan tertinggi atas jasa seorang pejuang emansipasi perempuan: Raden Ajeng Kartini. Seorang perempuan dari keturunan darah biru penggugat budaya patriarki yang dipandangnya menghambat kemajuan perempuan. Namun, Indonesia punya banyak pahlawan pejuang perempuan. Siapa tidak kenal Cut Nyak Dhien, Dewi Sartika atau Martha Christina Tiahahu. Mereka semua adalah sebagian dari pahlawan yang mendorong Indonesia merdeka. Jauh setelah RA Kartini wafat, seorang perempuan bertubuh kecil dan memiliki tatapan mata yang tajam lahir dengan mimpi yang sama. Ia dikenal dengan nama Masnuah asal Rembang, Jawa Tengah. Masnuah (40) atau biasa dipanggil Mba Nuk terlahir di Rembang pada tahun 1974. Ayahnya seorang nelayan dan ibunya berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Mba Nuk terbiasa melihat kehidupan nelayan, di mana pada saat bersamaan ia pun semakin dekat dengan lingkaran kemiskinan nelayan, tengkulak, beragam penyakit masyarakat dan budaya patriarki, di antaranya kekerasan terhadap perempuan. Masnuah akhirnya menikah umur 18 tahun dengan salah seorang nelayan dari Morodemak, Jawa Tengah. Namun dalam hatinya, mimpi bersekolah masih terus hidup. Ya, Mba Nuk akhirnya menikah dan menjadi istri nelayan. Memberi Nama Puspita Bahari. Mba Nuk tinggal di Morodemak, Jawa Tengah, bersama suaminya, Su’udi (45). Suaminya adalah seorang nelayan. Dari sosoknyalah ialah belajar bagaimana sepenuhnya menjadi seorang perempuan nelayan. Mba Nuk dikaruniai seorang anak laki-laki, Muhammad Vicky Alansyah (20). Melihat lingkungan sekitarnya, di mana nelayan acapkali pulang tanpa hasil, terlilit hutang, dan perempuan nelayan yang banting tulang mencari hutang, Mba Nuk tergerak untuk menginisiasi gerakan perubahan untuk perempuan nelayan di kampungnya pada tahun 2005. Awalnya Mba Nuk hanya ingin menggerakkan kemandirian perempuan nelayan dalam menghadapi dinamika yang biasanya terjadi di desa pesisir: kemiskinan.
    [Show full text]
  • Inter Religions Conflict and Christian Radical Movement in Poso And
    Inter Religions Conflict and Christian Radical Movement in Poso and Ambon Written by: Angel Damayanti Jakarta, 2011 Contents I. Introduction I.1 Background 3 I.2 Question Research 6 I.3 Limitation of Research 7 I.4 Goals and Purposes of Research 7 I.5 Theories 8 I.6 Methodology 12 I.7 Writing Arrangement 13 II. Poso and Moluccas, the Areas of Conflict I. Poso I.1 Historical and Geographic Condition 15 I.2 Socio – Cultural Conditions 18 I.3 Socio – Economic Conditions 20 II. Moluccas I.1 Historical and Geographic Condition 22 I.2 Socio – Cultural Conditions 25 I.3 Socio – Economic Conditions 26 III. Background of Conflict in Ambon and Poso 28 III. Inter Religions Conflict in Poso and Moluccas and The Christian Radical Movement 33 I. Inter Religions Conflict in Poso 34 I.1 Triggering Factors of Conflict 34 I.2 Involvement of Christian Radical Movement in Poso 40 II. Inter Religions Conflict in Moluccas 46 II.1 Triggering Factors of Conflict in Ambon 46 II.2 Christian Radical Movement in Moluccas 49 1 III. External Christian Radical Movement 51 IV. Terrorism and Other Actors in Conflict Poso and Moluccas 53 IV. The Role of Government 58 I. Role of Government in Handling Conflict Poso 58 II. Role of Government in Handling Conflict Moluccas 64 V Conclusion & Recommendation 70 References 75 2 I Introduction I.1 Background Conflicts that had occurred in East of Indonesia since the year of 1998, at a glance seemed to be an inter religion or inter ethnic conflict. It can be known by the yel of Allahu Akbar for the Moslem group and Haleluya for the Christian group as well as the presence of radical and militant movement using the name or symbols of some religions such as Laskar Jihad and sorban (head cover) for the Moslem and Laskar Kristus (Christum Legion) and cross necklaces for Christian.
    [Show full text]
  • (0838-5390-0068) No Nama Program Studi NIM 1
    DAFTAR NAMA MAHASISWA BARU PLETON 1 “AS’AD SYAMSUL” Mentor: Fajar Hariyanto (0838-5390-0068) No Nama Program Studi NIM 1. WAHYU WULANDARI S1 PGPAUD 190153602873 2 WAZABRILLA ARTHA M S1 PGPAUD 190153602861 3 WENDHY ADHAN MADANI S1 PGPAUD 190153602847 4 CINDY BERLIANA S1 PGSD 190151602629 5 CINDY YUVITASARI S1 PGSD 190151602666 6 CUT SYARAFINA FILDZAH S1 PGSD 190151602410 7 DANTI OKTAVIA PUTRI S1 PGSD 190151602727 8 DAVINA AURELIA S1 PGSD 190151602462 9 DEA SINDY RAMADHANI S1 PGSD 190151602689 10 DEDI SETIAWAN S1 PGSD 190151602680 11 DELLA AULYA WARDANY S1 PGSD 190151602673 12 DESI SAFITRI S1 PGSD 190151602736 13 DESTANIA MINDIASTIWI S1 PGSD 190151602719 14 NABILA ZAHROUL MUFIDA S1 PGSD 190151602617 15 ADHI ILHAM NUGRAYANA S1 Bimbingan dan Konseling 190111600098 16 ADINDA LAURA DEVI SU S1 Bimbingan dan Konseling 190111600058 17 WINDA YUSTIKA S1 Pendidikan Luar Biasa 190154603253 18 YULIANA PRAMESTI S1 Pendidikan Luar Biasa 190154603214 19 ZELYNDA ZEINAB MALIZAL S1 Pendidikan Luar Biasa 190154603284 20 SILVIA ANNABILA S1 Administrasi Pendidikan 190131601214 21 SALSA MAIDIA ISTARA S1 Administrasi Pendidikan 190131601271 22 ACHMAD HASAN NASRUDIN S1 Administrasi Pendidikan 190131601240 23 GRIEFFANNY PRANATA W S1 Pendidikan Luar Sekolah 190141602068 24 NANINDA FITRIANI S1 Pendidikan Luar Sekolah 190141602016 25 ADINDA DWI PUTRI WAHYUNI S1 Teknologi Pendidikan 190121600831 26 ZAKY IDHAM ARDIKA S1 Teknologi Pendidikan 190121600852 27 ZYELLA CHANDRA LAKSMI S1 Teknologi Pendidikan 190121600886 DAFTAR NAMA MAHASISWA BARU PLETON 2 “IDHAM CHALID” Mentor:
    [Show full text]