VU Research Portal
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
Katalog Perpustakaan Bidang Etnomusikologi
Katalog Perpustakaan Bidang Etnomusikologi Data Pendukung Dalam Rangka Akreditasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Tahun 2017 PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS Jalan Perpustakaan No. 1, Kampus USU, Medan 20155 Telepon : (061) 8218666, Fax: (061) 8213108 Laman: library.usu.ac.id KATALOG BUKU ETNOMUSIKOLOGI #7. 780 Orc m 780 Music Music in australia: more than 150 years of Ada 77 judul dari rekapitulasi buku : development No Klas : 780 Oleh: Orchard, W. Arundel Subyek : Semua Melbourne : Georgian House, 1952 Jenis : Buku 1 eks. Bahasa : Semua ------------------------------------------------------ Tahun Terbit : #8. #1. 780 Mus 780 Win m Music education for tomorrow's society : selected Music for our time topics Oleh: Winter, Robert Oleh: Belmont, Calif : Warsworth, 1992 Jamestown : GAMT Music, 1976 2 eks. 2 eks. ------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------ #2. #9. 780 Wil w 780 Moz The world of music The mozart companion Oleh: Willoughby, David Oleh: Madison : Brown & Benchmark, 1996 New York : W.W. Norton & Company, 1969 2 eks. 1 eks. ------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------ #3. #10. 780 Sta m 780 Mac m Music scores ominibus Musik kontemporer dan persoalan interkultural Oleh: Star, William J. Oleh: Mack, Dieter New Jersey : Rentice-Hall, 1964 Bandung : Artiline, 2001 1 eks. 2 eks. ------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------ #4. #11. -
Appendix 2 Intelligence Career Paths
Appendix 2 Intelligence career paths In this Appendix I will sketch the main groupings in the Indonesian intelligence world in the New Order period, and discuss what appear to be typical career groups and paths. This will, to some extent, mean covering ground already presented, but looked at from a slightly different angle. However, the detailed evidence for most of what I have to say here lies in the biographies of men involved in intelligence set out in Appendix 1.1 The three major divisions are obvious enough: a large number of military men against several small groups of significant civilians; the predominance of the Army against the other services; and generational groupings within the Army. Beyond these broad divisions, I will look at competing streams within the Army in the New Order period: Mainstream Army Intelligence and the Military Police streams; the career patterns of intelligence professionals under Moerdani; the role of combat/Special Forces officers in intelligence in the 1970s and 1980s; and the distinctions suggested in the 1970s between what have been called "principled" (or technocratic) versus "pragmatic" or manipulative approaches to intelligence agencies' political interventions. Military and civilian intelligence roles It is clear that the great bulk of intelligence posts since 1965, as well as before, have been filled by serving or retired military officers - it is a thoroughly militarized system. The principal intelligence organizations throughout the new Order period have either been military in nature, or, as in the case of Bakin, dominated at the higher levels by military officers. That said, let us begin this discussion by looking at the small number of civilians who do come into the picture at different times in the story. -
National Heroes in Indonesian History Text Book
Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed. -
Oleh Tia Widyastini 1401411161
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh Tia Widyastini 1401411161 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Tia Widyastini NIM : 1401411161 Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Judul Skripsi : Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model STAD dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Tugurejo 01 Semarang Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, 13 April 2015 Tia Widyastini NIM 1401411161 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi atas nama Tia Widyastini NIM 1401411161 berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model STAD dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Tugurejo 01 Semarang” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari : Senin tanggal : 20 April 2015 Semarang, 13 April 2014 Dosen Pembimbing Masitah, S.Pd., M. Pd. NIP 195206101980032001 iii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi atas nama Tia Widyastini, NIM 1401411161 berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model STAD dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Tugurejo 01 Semarang” telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari : Senin tanggal : 20 April 2015 Panitia Ujian Skripsi Ketua Sekretaris Prof. -
Perempuan Bekerja Dalam Pandangan Majelis Ulama
PEREMPUAN BEKERJA DALAM PANDANGAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2000-2014 M SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Oleh Nur Faizah ( A92215111) FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2019 ii iii iv v vi ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada kegiatan organisasi Islam yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam merespon isu perempuan bekerja yang berjudul “Perempuan Bekerja dalam Pandangan Majelis Ulama Indonesia Tahun 2000-2014”. Dengan fokus permasalahan: (1) Bagaimana sejarah perjuangan perempuan bekerja di Indonesia? (2) Bagaimana sejarah dan perkembangan Majelis Ulama Indonesia (MUI)? (3) Bagaimana perempuan bekerja dalam pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2000-2014? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan beberapa metode penelitian sejarah yang melalui beberapa tahapan yakni Heuristik (pengumpulan data), Kritik (mengkritisi data) Interpretasi (penafsiran data), dan Historiografi (penulisan sejarah). Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan sejarah sosial, serta teori dari Karl Marx tentang Feminisme marxis-sosialis serta Teori Kekuasaan dan Pegetahuan oleh Michel Foucault. Dari penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah: (1) Perempuan Indonesia bangkit dari penindasan pada abad 19. Namun akibat stigma yang terbentuk di masa penjajahan, kemampuan yang dimiliki perempuan tergolong rendah dan berimbas diskriminasi kerja. Hingga memasuki tahun 2000, perempuan bekerja masih rawan mendapat diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan. (2) MUI merupakan wadah berkumpulnya ulama, zuama dan cendekiawan muslim yang berdiri pada 26 Juli 1975. Jika masa orde baru dikenal sebagai organisasi pemerintahan, maka masa reformasi MUI membalik orientasi lebih kepada umat. Hingga kini MUI sudah berganti 7 kepemimpinan, dan punya 12 komisi. -
Engelenhovengerlov-2020-12-11.Pdf (1.651Mb)
“WHEREOF ONE CANNOT SPEAK…” DECEPTIVE VOICES AND AGENTIVE SILENCES IN THE ARTICULATION OF IDENTITIES OF THE MOLUCCAN POSTCOLONIAL MIGRANT COMMUNITY IN THE NETHERLANDS Inaugural-Dissertation zur Erlangung des Doktorgrades der Philosophie des Fachbereiches 05 der Justus-Liebig-Universität Gießen vorgelegt von Gerrit Nicolaas Thomas Jacov van Engelenhoven aus Gießen 2020 Dekan: Prof. Dr. Thomas Möbius 1. Berichterstatterin: Prof. Dr. Greta Olson 2. Berichterstatter: Prof. Dr. Frans-Willem Korsten Tag der Disputation: ASSURANCE I hereby declare that I completed the submitted doctoral thesis independently and with only the help referred to in the thesis. All texts that have been quoted verbatim or by analogy from published and non-published writings and all details based on verbal information have been identified as such. CONTENTS ACKNOWLEDGMENTS 1 INTRODUCTION Whereof one cannot speak… My grandmother’s silence 4 Does the subaltern want to speak? 10 Rethinking voices 11 Rethinking silences 15 Deceptive voices and agentive silences 18 Overview of the chapters 19 PART ONE Anything you say can be used against you CHAPTER ONE Voices of history – The case of Martha Christina Tiahahu’s revolt and its historical reappropriations Introduction 26 Historical context of the 1817 revolt 29 Tiahahu according to Ver Huell 34 Tiahahu’s function for the justification of Dutch colonial rule 39 Tiahahu’s function for Indonesian nationalism 43 Ver Huell according to Dermoût 47 Conclusions 55 CHAPTER TWO Voices of their community? – The case of the Moluccan train -
Interview with Paul M. Kattenberg
Library of Congress Interview with Paul M. Kattenberg The Association for Diplomatic Studies and Training Foreign Affairs Oral History Project DR. PAUL M. KATTENBURG Interviewed by: Charles Stuart Kennedy Initial interview date: June 18, 1990 Copyright 1998 ADST Q: This is an interview with Dr. Paul Kattenburg concerning his career in the Foreign Service. This is being done on behalf of the Foreign Affairs Oral History Program and I am Charles Stuart Kennedy. Okay Paul, I wonder if you would give me a little about your background. KATTENBURG: I was born in Brussels and educated there in a private school. I came to the United States in 1940 without any particular intention of remaining there permanently because I was determined to get into the Free French Forces in London. I had come from Brussels via London to the U.S. By early 1941 I was enrolled in the University of North Carolina at Chapel Hill on a scholarship provided to foreign refugees from Europe by Mrs. Eleanor Roosevelt. Her acolyte Joe Lash, who was subsequently her biographer, was the administrator of this. After I started college at Chapel Hill I never gave leaving the United States another thought. Immediately after graduation in March 1943, on a speed up system, I was drafted into the army. After basic training, I was assigned to ASTP where for some reason which I will never be able to understand I was put into East Asian area and language studies and sent to study Chinese at Harvard. From there I went to the Office of Strategic Services and they plucked me out for a western European mission, a sabotage mission. -
A. Mengenal Jaringan Sosial Di Internet
BUKU PELAJARAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI T IINFORMASI K Untuk SMP / MTs Kelas IX Kementrian Riset dan Teknologi - Republik Indonesia http://bse-ristek.go.id © 2009 Buku Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk SMP / MTs Kelas IX © Diterbitkan pertama kali oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Komunikasi dan Informatika, Republik Indonesia Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Buku ini dilisensikan sebagai buku terbuka (Open Publication License). Siapapun dapat menggunakan, mempelajari, dan memperbanyak atau menyebarluaskan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam berbagai bentuk tanpa harus meminta izin kepada penerbit dan penyusunnya. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Penulis: Editor: Tata letak dan sampul: Cetakan I. Jakarta: Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2009 260 hlm., 20 x 28,7 cm ISBN _______________________ Cetakan Pertama, April 2009 Hak Cipta dan Merek Dagang Seluruh hak cipta dan merek dagang yang digunakan dalam buku ini merupakan hak cipta atau milik dari pemegang hak cipta atau merek dagang masing-masing pihak. Hak cipta penulisan ada pada penulis, hak cipta tata letak ada pada penata letak, hak distribusi ada pada Ristek, Diknas, dan Depkominfo. Linux adalah merek dagang Linus Torvalds. Peringatan dan Pernyataan Segala daya upaya telah dikerahkan agar buku ini dapat selengkap dan seakurat mungkin, walau begitu tidak ada pernyataan apapun mengenai kebenaran maupun kecocokannya. Segala informasi di buku ini disediakan berdasarkan apa adanya. Pengarang dan penerbit dengan segala hormat tidak bertanggung jawab pun tidak memiliki pertanggungjawaban kepada apapun atau siapa pun akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan yang mungkin timbul yang berasal dari informasi yang dikandung dalam buku ini. -
Bagaimana Indonesia Merujuk Malaysia
Memperingati 15 tahun tamatnya Konfrontasi EJAK dilancarkan konfrontasi Indonesia terhadap. Malaysia dalam tahun 1963, maka putuslah hubungan rasmi kedua-dua buah negara. Ini adalah kerana Indonesia tidak mahu mengakui Malaysia yang saat itu disebut Bagaimana Indonesia sebagai satu projek Neo-kolonialis. Setahun berikutnya kegiatan konfrontasi dari pihak Indonesia memuncak. Pemusatan pasukan di perbatasan diperkukuhkan, di sam- ping beberapa pasukan payung terjun diturun- kan di kawasan pedalaman Malaysia di sam- ping beberapa kegiatan sabotaj dijalankan. merujuk Malaysia Namun perubahan situasi di dalam negeri Indonesia yang berubah sejak tahun 1965 DI DEWAN "Pancasila" Kementerian menjadikan adanya kehendak untuk memu- Luar Negeri Indonesia baru-baru ini lihkan kembali hubung- telah berlangsungnya satu upacara an antara kedua-dua penuh "nostalgia" memperingati tamat- buah negara termasuk nya konfrontasi yang genapnya 15 Singapura. (Singapura memisahkan dirinya dari tahun pada 11 Ogos lalu. Malaysia pada 9 Ogos MEREKA yang turut hadir dalam majlis mem- 1965) peringati rujuknya Malaysia — Indonesia ini adalah terdiri dari mereka yang telah turut menyertai usaha Usaha ke arah ber- pendamaian sehingga datangnya missi Angkatan Ber- baik-baik ini dilakukan senjata Republik Indonesia dengan Hercules ke Kua- oleh beberapa pihak, na- la Lumpur dan Kedah. mun yang akhirnya ber- Pertemuan itu juga akhirnya telah mewujudkan hasil adalah usaha yang DES ALWI "pertemuan Bangkok" yang pada akhirnya terukir per- dijalankan oleh kelom- janjian ikatan muhibbah kedua-dua negara di Jakarta pok Ali Murtopo. warganegara pada 11 Ogos 1966. Kelompok ini terdiri Indonesia yang juga Dari Malaysia yang turut hadir dalam majlis ter- dari Ali Murtopo. Benny bekas pelarian politik diri dari Menteri Luar Negeri Malaysia, Tan Sri Gha- Murdani, Abdul Rach- yang saat itu menetap di zali Shafie [Joe Louis) selaku ketua rombongan yang mengetuai rombongan Malaysia seramai 41 orang, an- man Romly, Jarry Albert Malaysia. -
List of Delegates, Participants and Observers Liste De Délégués, Participants Et Observateurs Lista De Delegados, Participantes Y Observadores
CFS 2015/42/Inf.4 October 2015 E COMMITTEE ON WORLD FOOD SECURITY COMITÉ DE LA SÉCURITÉ ALIMENTAIRE MONDIALE COMITÉ DE SEGURIDAD ALIMIENTARIA MUNDIAL Forty-second Session Quarante-deusième session 42.º periodo de sesiones Rome, Italy, 12-15 October 2015 Rome, Italie, 12-15 octobre 2015 Roma, Italia, 12-15 de octubre de 2015 LIST OF DELEGATES, PARTICIPANTS AND OBSERVERS LISTE DE DÉLÉGUÉS, PARTICIPANTS ET OBSERVATEURS LISTA DE DELEGADOS, PARTICIPANTES Y OBSERVADORES Chairperson Président Ms Gerda Verburg (Netherlands) Presidente Bureau Members Afghanistan, Argentina, Australia, Brazil, Congo, France Pakistan, Philippines, Sudan, Switzerland, Uganda, United States of America This document is printed in limited numbers to minimize the environmental impact of FAO's processes and contribute to climate neutrality. Delegates and observers are kindly requested to bring their copies to meetings and to avoid asking for additional copies. Most FAO meeting documents are available on the Internet at www.fao.org CFS 2015/42/Inf.4 2 MEMBERS OF THE COMMITEE MEMBRES DU COMITÉ MIEMBROS DEL COMITÉ AFGHANISTAN - AFGANISTÁN M. Angelo Rosario RAFAEL Conseiller Head of Delegation Représentant permanent adjoint auprès de Mr Abdul Razak AYAZI la FAO Agriculture Attaché Rome Alternate Permanent Representative to FAO ARGENTINA - ARGENTINE Rome Jefe de Delegación ALGERIA - ALGÉRIE - ARGELIA Sr Javier L. RODRIGUEZ Viceministro Chef de délégation Secretario de Coordinación Político M. Rachid MARIF Institucional y Emergencia Agropecuaria Ambassadeur Ministerio de Agricultura, Ganadería y Représentant permanent auprès de la FAO Pesca Rome Buenos Aires Suppléant(s) Sr Claudio J. ROZENCWAIG M. Mohamed MELLAH Embajador Ministre Plénipotentiaire Representante Permanente ante la FAO Représentant permanent suppléant auprès Roma de la FAO Rome Suplente(s) Sr Nazareno Cruz MONTANI CAZABAT M. -
ANNEX 1 the DELEGATES of the 5Th ASEM CULTURE MINISTERS
ANNEX 1 THE DELEGATES OF THE 5th ASEM CULTURE MINISTERS MEETING Yogyakarta, Indonesia, 17-19 September 2012 NO COUNTRY NAME OFFICIAL TITLE INSTITUTION Federal Ministry for Education, 1 Austria Norbert Riedl Director Arts and Culture Ministry of Information and and H.E. Abul Kalam Azad Minister Ministry of Cultural Affairs 2 Bangladesh Embassy of Bangladesh in H.E. Golam Mohammad Ambassador Indonesia 3 Belgium Arnaud Lion Deputy Head of Mission Embassy of Belgium in Indonesia H.E. Dato Seri Setia Awang H. Minister Hazair Bin H. Abdullah H. Mohd Rozan bin Dato Paduka H. Permanent Secretary Mohd Yunos Bantong bin Antaran Director of Museum Department Dk Hj. Juni Hana binti Pengiran Haji Ministry of Culture, Youth, and 4 Brunei Darussalam Assistant Head of Culture Officer Chuchu Sport Norlita binti Haji Ahmad Shaminan bin H. Mohd Yassin Personal Assistant Helena Mahathir Second Secretary 5 Bulgaria Katina Novkova Chargé d’Affaires a.i Embassy of Bulgaria in Indonesia 6 Cambodia H.E. Samraing Kamsan Secretary of State Ministry of Culture and Fine Arts Deputy Director General of Bureau for Zhang Aiping External Cultural Relations Song Wei Deputy Director of Department of Policy Ministry of Culture Wang Hanjie Director People Republic of 7 Director of Chinese State Administration of China Zhang Jianhua Cultural Heritage Zhang Ling Deputy Director Division Shao Yiwu Cultural Councellor Embassy of China in Indonesia Yang Xiaoqiang Second Secretary H.E. Nicos Panayi Ambassador 8 Cyprus Embassy of Cyprus in Indonesia Michael Chatzikyrou Deputy of Embassy Embassy of Czech Republic in 9 Czech Republic H.E. Tomas Smetanka Ambassador Indonesia 10 Denmark Mogens A. -
Masnuah: Cita-Cita Memajukan Perempuan Nelayan
Tiap 21 April, Indonesia merayakan hari penghormatan tertinggi atas jasa seorang pejuang emansipasi perempuan: Raden Ajeng Kartini. Seorang perempuan dari keturunan darah biru penggugat budaya patriarki yang dipandangnya menghambat kemajuan perempuan. Namun, Indonesia punya banyak pahlawan pejuang perempuan. Siapa tidak kenal Cut Nyak Dhien, Dewi Sartika atau Martha Christina Tiahahu. Mereka semua adalah sebagian dari pahlawan yang mendorong Indonesia merdeka. Jauh setelah RA Kartini wafat, seorang perempuan bertubuh kecil dan memiliki tatapan mata yang tajam lahir dengan mimpi yang sama. Ia dikenal dengan nama Masnuah asal Rembang, Jawa Tengah. Masnuah (40) atau biasa dipanggil Mba Nuk terlahir di Rembang pada tahun 1974. Ayahnya seorang nelayan dan ibunya berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Mba Nuk terbiasa melihat kehidupan nelayan, di mana pada saat bersamaan ia pun semakin dekat dengan lingkaran kemiskinan nelayan, tengkulak, beragam penyakit masyarakat dan budaya patriarki, di antaranya kekerasan terhadap perempuan. Masnuah akhirnya menikah umur 18 tahun dengan salah seorang nelayan dari Morodemak, Jawa Tengah. Namun dalam hatinya, mimpi bersekolah masih terus hidup. Ya, Mba Nuk akhirnya menikah dan menjadi istri nelayan. Memberi Nama Puspita Bahari. Mba Nuk tinggal di Morodemak, Jawa Tengah, bersama suaminya, Su’udi (45). Suaminya adalah seorang nelayan. Dari sosoknyalah ialah belajar bagaimana sepenuhnya menjadi seorang perempuan nelayan. Mba Nuk dikaruniai seorang anak laki-laki, Muhammad Vicky Alansyah (20). Melihat lingkungan sekitarnya, di mana nelayan acapkali pulang tanpa hasil, terlilit hutang, dan perempuan nelayan yang banting tulang mencari hutang, Mba Nuk tergerak untuk menginisiasi gerakan perubahan untuk perempuan nelayan di kampungnya pada tahun 2005. Awalnya Mba Nuk hanya ingin menggerakkan kemandirian perempuan nelayan dalam menghadapi dinamika yang biasanya terjadi di desa pesisir: kemiskinan.