MASHED POTATOES OK.Pdf
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
JUDUL judul Penulis : Asti Septiana Pemeriksa Aksara : Daru Wijayanti Tata Letak : Bayu Kulit Muka : Ardhi Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta Dilarang memperbanyak atau mengutip isi buku ini tanpa izin tertulis dari pihak penerbit [All right is reserved] Diterbitkan oleh: INDOLITERASI Ketandan RT.2/RW. 38, No. 98, Babadan Baru, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta iv + 292 Halaman; 14 x 20 cm. ISBN Edisi: Cetakan I, 2017 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................1 PERSEMBAHAN ............................................................................5 LOVE YOUR WORK ........................................................................9 TB OR NOT TB .............................................................................35 LO, GUE....R ! ...............................................................................53 MEMBIARKANMU ADA ..................................................................111 PEREMPUAN-PEREMPUAN ISTIMEWA ...........................................115 PEREMPUAN BIASA DENGAN VIRUS LUAR BIASA ...........................129 JANGAN SEBUT AKU; MAWAR ......................................................137 "KEPAKKAN SAYAPMU, LEBIH TINGGI" ..........................................151 MENJADI DEWI ............................................................................173 ASIKNYA MENJADI DEWI ..............................................................203 THE UNTOLD STORY ....................................................................269 CATATAN PENULIS ......................................................................289 TENTANG PENULIS ......................................................................292 iii Kata Pengantar DR. dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD-KPTI, FINASIM Assalamualaikum Selamat untuk mbak Asti yang berhasil menuangkan penga- laman dan pemikiran mbak Asti tentang bagaimana bisa "survive" dari serangan virus HIV yang tidak pernah terbayang sebelum- nya. Sebagian besar pasien yang terinfeksi HIV, pada saat per- tama kali mengetahui dirinya terinfeksi HIV akan menolak "tidak mungkin saya terinfeksi HIV", "saya orang baik, bersih, tidak mungkin terinfeksi virus HIV", "Hidup saya tidak lama lagi", ka- rena sebagian beranggapan bahwa jika terinfeksi HIV maka se- gera menjadi AIDS dan meninggal dunia. Bagaimana pandangan keluarga saya, apakah dapat menerima kehadiran saya yang terinfeksi HIV. Bagaimana dengan teman dan lingkungan tempat tinggal serta tempat kerja saya, apakah mereka mau menerima kehadiran saya? Sebagian pasien yang pertama kali mengetahui status in- feksi HIV mengalami depresi dan kecemasan. Tidak terkecuali dengan Mbak Asti. Akan tetapi mbak Asti bisa melewati keadaan ini dengan baik berkat dukungan keluarga yang luar biasa, du- kungan teman-teman sebaya di Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) BKPM (Balai Kesehatan Paru Masyarakat) Kota Sema- rang, dan semangat juang mbak Asti dalam menerima. 1 Mbak Asti termasuk ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) yang mempunyai pandangan positif terhadap Allah. Mbak Asti selalu berfikir bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, di dalam kesulitan yang diberikan Allah akan ada kemudahan. Sifat berfi- kir positif inilah yang membantu mbak Asti keluar dari kesulitan menghadapi kondisi fisik yang lemah, keadaan psikis yang berat. Dan mbak Asti mampu merekam serta menuliskan kembali dalam bentuk buku yang enak dibaca, alur ceritanya mengalir, sehingga mudah diikuti oleh pembaca dan cenderung untuk te- rus dibaca hingga selesai. Pengalaman dan kelebihan mbak Asti dalam menulis cerpen sangat membantu dalam meningkatkan kualitas tulisan ini. Buku ini saya rekomendasikan untuk dibaca oleh semua orang yang mempunyai perhatian terhadap dukungan, pence- gahan, dan pengobatan terhadap pasien HIV-AIDS. Selamat dan sukses untuk mbak Asti. Tetap sehat dan se- mangat untuk bermanfaat bagi orang lain. Semarang, 14 Juni 2016 DR dr Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD-KPTI, FINASIM Ketua Tim HIV-AIDS RSUP Dr Kariadi Semarang HIV-AIDS, BKPM Semarang 2 Ass.Wr.Wb. Selamat Mbak Asti, impian yang selama ini dia- ngankan akhirnya menjadi kenyataan, dengan terbitnya buku ini. Mbak Asti mewakili satu perempuan yang terinfeksi di dunia ini, seorang perempuan yang harus menerima kenyataan sakit ketika mengantar suami periksa, penyakit yang resiko penyebabnya ti- dak pernah terpikirkan. Mbak Asti merupakan potret perempuan yang menerima sakit dengan ikhlas, sabar, dan tetap merawat pasangan dengan sangat luar biasa. Sehingga pasangan bisa kembali bangkit. Pengalaman ini juga menjadi senjata Mbak Asti untuk memotivasi perempuan lain. Sampai hari ini Mbak Asti masih aktif di Kelompok Dukungan Sebaya Arjuna Plus BKPM Wilayah Semarang. Jauhnya jarak Jogja – Semarang tidak menjadi halangan, karena sudah dirasakan ikatan batin dengan teman-teman yang berkumpul di sini. Mbak Asti juga menjadi semangat petugas berjuang untuk mendampingi. Tanpa energi yang diberikan, mungkin kami tidak bisa melakukan pengabdian yang terbaik. Satu hal yang selalu kami ingatkan adalah, menja- dikan penyakit ini bukan sebagai musibah tetapi sebagai karunia dari Allah karena telah memilihnya dan menjadikannya bidadari yang cantik, bukan hanya di dunia tapi juga di surga, in shaa Allah. Tetap semangat, Mbak Asti, dan terus berjuang. Wass,wr.wb. Upik Krisnawati, SKM, Manager Kasus BKPM Wilayah Semarang. 3 Bismillah... Mengenal Mbak Asti yang melekat adalah ikhlas jalani semua. Selalu tersenyum dan membawa ceria di manapun berada. Esti Budi Utami Spsi, PKBI Jawa Tengah. Pengalaman adalah bagian dari kehidupan sejarah, yang wajib diberikan untuk memberikan pendidikan kebenaran. Yang akhirnya ikut terkubur. ARIE Lensa, Ketua Lentera ASA, Semarang. 4 PERSEMBAHAN Bismillaahirrahmaanirrahiim..... Segala puji dan syukur hanya kepada Allah Subhaanahu wata’ala, yang menggenggam jiwaku, yang selalu memberiku anugerah tak terhingga di setiap detik kehidupanku, bahkan di- saat aku jauh, sehingga lupa bersujud.... Selalu saja kurasakan Kebesaran dan Kasih sayang-Mu. Ampuni aku, ya Allah Maha Suci... Tulisan ini kubuat bukan untuk membuka aib diriku atau si- apa pun. Aku ingin menuangkan apa yang sudah kualami dalam bentuk seperti ini. Pasti masih banyak kekurangan. Mohon maaf pada semua pihak yang mungkin tidak berkenan. Ucapan terimakasih untuk dokter Muchlis, yang tidak pernah lelah menjawab pertanyaan kami di Kelompok Dukungan Sebaya dengan senyum ramah yang tidak pernah lepas dan gurauan yang menyejukkan hati semua ODHA sehingga membuat kami merasa dihargai. Terimakasih untuk semua dokter di BKPM Se- marang. Matur nuwun sanget buat Mbak Upik Krisnawati SKM, yang ibaratnya aku lahir sebagai bayi (saat mengetahui status posi- tifku), Mbak Upik yang ‘menggendongku’ dan menenangkanku dengan kata-kata yang jelas dan tegas, juga memberi informasi yang tidak akan pernah ada mungkin kalau aku browsing internet karena galau begitu menerima kenyataan status positif suamiku dan aku. Terima kasih untuk Bu Umi, yang pertama kali memberi kon- seling untuk aku dan suamiku, dengan suaranya yang lembut 5 keibuan yang menyejukkan hati yang mau tak mau pasti men- dadak tersentak oleh kenyataan...Hmmm..."pahit" begitu kami menerima amplop berisi kertas hasil test darah yang bertuliskan reaktif. Terima kasih untuk para anggota KDS Arjuna Plus, aku sa- yang kalian semua.... Terutama Kosiyah (yang kesabarannya be- tul-betul mengagumkan, perempuan sederhana yang luar biasa), almarhum Stef (yang banyak membagi cerita hidupnya), Aris (yang selalu menungguku juga menulis tentang kisahnya), Widhy (yang katanya selalu kangen bertemu dengan teman-teman di- pertemuan KDS Arjuna Plus setiap tanggal 14 tiap bulan), al- marhumah Maya (yang menginspirasiku bikin puisi "Perempuan dalam Labirin"). Banyak sekali teman KDS yang sulit kusebut- kan satu per satu. Semoga teman-teman juga bisa lebih terbuka, minimal kepada keluarga, karena keluarga itu penting banget. Seandainya orangtuaku masih di sini (semoga Allah Subha- anahu wata’ala memberi tempat yang terbaik buat bapak dan ibu, Aamiin), pasti mereka juga akan tetap menyayangiku apa pun dan bagaimana pun aku. Tanpa dukungan keluarga besarku, kakak-kakakku semua, juga para ipar dan adikku, pasti aku ra- puh. Dukungan kalian tak pernah surut. Mbak Yani dan semua kakakku, yang tak pernah mengabaikanku. Dengan sepenuh hati dan segenap cinta: terima kasih Mas Anwar, Mikhail dan Nadine Farah, serta Karla-Jody-Rafly ( kalian hartaku paling berharga). Peluk hangat dan terima kasih untuk Mbak Esti, yang per- nah bilang: "Selamat mengepakkan sayapmu...", selalu kuingat jasamu mengenalkan aku dengan dunia yang lebih luas. 6 Untuk semua ODHA, tetap semangat...!!! Tetap patuh mi- num ARV, tetap selalu berpikir positif dan berperilaku positif bila kalian sayang diri kalian sendiri dan keluarga. Terinfeksi HIV, bukan akhir segalanya. Ambil hikmahnya, dan berprasangka baiklah kepada Allah Swt. Terima kasih tak putus buat Mas Arie (Ketua Lensa yang terbaik-terbaik), Mas Ardik (yang pertama kutemui saat wawancara di Griya ASA pkbi kota), Pak Pasca- lis (yang dukungannnya mengawaliku sebagai Peer Support), Dokter Bambang dan Dokter Yoga (yang juga turut menjadi guru kehidupanku di PKBI Kota Semarang), Ibu Elisa Widyastuti (yang membuatku mengenal PKBI Jawa Tengah), Mbak Rully (pengalamanmu memukauku, dan kata temanku Jini, kau ada- lah Malaikat), Mas Andi (yang membuatku jadi lebih mengenal komunitas LSL), Estika (yang menjadi Cheers Leaderku untuk menyelesaikan tulisan ini), Mas Aghoest Bezher (kakak kelasku di Dunia Per-HIV-an,