Gastronomi Makanan Khas Keraton Yogyakarta Sebagai Upaya Pengembangan Wisata Kuliner
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Pariwisata, Vol. 7 No. 1 April 2020 GASTRONOMI MAKANAN KHAS KERATON YOGYAKARTA SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA KULINER Setyo Prasiyono Nugroho., SST., M.SC1, I Putu Hardani HD., S.St., M.MPar2 1 Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, [email protected], [email protected] ABSTRAK Wisata kuliner di Yogyakarta sangat beragam, mulai dari tradisional ataupun makanan cepat saji. Menu tradisioal antara lain, gudeg, oseng mercon, sate kere, mie lethek dan lain-lain. Selain itu, Yogyakarta juga memiliki kuliner khas keraton yang fenomenal. Antara lain Hidangan kesukaan raja atau Sultan dari hidangan pembuka sampai penutup, seperti salad jawa, nasi blawong, daging lombok kethok, brongkos ayam asat, gudeg empal, nasi gurih, bistik Jawa, pandekoek, manuk enom, kolak kencana, wedang secang, beer Jawa, dan lain-lain. Gastronomi merupakan motif utama dibalik pelaku-pelaku yang mempersiapkan dan siapa yang menyediakan keperluan bahan makanan dan minuman. Cita rasa masakan khas keraton Yogyakarta banyak dipengaruhi oleh asing, seperti Belanda, Cina dan Portugis. Penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan seperti menumis, merebus, mengukus, menggoreng dan lain-lain, yang biasa digunakan dengan tradisi menghasilkan cita rasa masakan yang kuat. Dalam peniltian ini akan menganalisa bagaimana metode memasak masakan khas keraton, alat serta bahan yang digunakan, guna melestarikan makanan khas keraton Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode memasak masakan khas keraton, alat serta bahan yang digunakan, guna melestarikan makanan khas keraton Yogyakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka rencana kegiatan akan dilakukan selama 1 tahun, pertama penyusunan naskah/rekomendasi pelestarian makanan khas keraton dengan focus utama pada proses memasak, alat masak, dan bahan baku. Metode penelitian yaitu pengumpulan data primer dengan Teknik surve dan teknik kuesioner. Peneliti menggunakan sample 4 hidangan utama, 4 hidangan kudapan, dan 2 minuman merupakan sampel yang dipilih menggunakan Teknik Purposive Sampling. Teknik yang digunakan adalah Semantic Differensial. Kata Kunci : Gastronomi; Makanan Khas Keraton; Pengembangan Wisata Kuliner. ABSTRAK Culinary tourism in Yogyakarta is very diverse, ranging from traditional or fast food. Traditional menus include gudeg, oseng mercon, satay kere, lethek noodles and others. In addition, Yogyakarta also has a phenomenal cuisine that is phenomenal. Among other things the king or Sultan's favorite dishes from appetizer to dessert, such as Javanese salad, Blawong rice, chili kethok, brongkos asat chicken, empal gudeg, savory rice, Javanese steak, pandekoek, manuk enom, kolak kencana, wedang secang, Javanese beer , and others. Gastronomy is the main motive behind the actors who prepare it and who provides food and beverage needs. The taste of Yogyakarta's palace cuisine is influenced by many foreigners, such as the Dutch, Chinese and Portuguese. The use of cooking techniques according to ingredients such as sauteing, boiling, steaming, frying and others, which are commonly used with tradition produces a strong taste of cuisine. In this study will analyze how the cooking methods typical of the palace, tools and materials used, in order to preserve the special food of the Yogyakarta palace. The purpose of this study was to determine the method of cooking typical cuisine of the palace, tools and materials used, in order to preserve the special food of the Yogyakarta palace. To achieve this goal, the activity plan will be carried out for 1 year, firstly compiling the manuscript ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 52 Pariwisata, Vol. 7 No. 1 April 2020 / recommendation for preserving typical foods of the palace with the main focus on the process of cooking, cooking utensils, and raw materials. The research method is primary data collection with survey techniques and questionnaire techniques. Researchers used a sample of 4 main dishes, 4 snack dishes, and 2 drinks were selected using the Purposive Sampling Technique. The technique used is Semantic Differential. Keywords: Gastronomy; Special Palace Foods; Culinary Tourism Development. PENDAHULUAN lain. Selain hidangan khas tersebut, Industri pariwisata yang Yogyakarta memiliki kuliner khas mengalami perkembangan yang cukup keraton yang fenomenal. pesat saat ini adalah bidang kuliner Hidangan khas keraton tersebut dimana wisata ini berkaitan dengan biasanya hanya di jumpai di beberapa penyediaan makanan dan minuman. restoran yang ada di seputaran keraton Wisata kuliner merupakan salah satu Yogyakarta. Menu keraton yang di jual jenis wisata pendukung bagi wisata umumnya adalah Hidangan kesukaan bahari, alam, budaya dan sejarah. raja atau Sultan mulai dari Hidangan Walaupun sebagai wisata pendukung, pembuka sampai penutup. Restoran wisata kuliner ini mampu menarik tersebut menyajikan makanan dan wisatawan dalam berkunjung ke daerah minuman khas Keraton Yogyakarta tujuan wisata untuk sekedar mencicipi seperti salad jawa, nasi blawong, daging kuliner yang ada di daerah tersebut. lombok kethok, brongkos ayam asat, Meskipun wisata kuliner sering gudeg empal, nasi gurih, bistik Jawa, dianggap sebagai produk wisata pandekoek, manuk enom, kolak pelengkap, tetapi wisata kuliner cukup kencana, wedang secang, beer Jawa, dan potensial untuk dikembangkan karena lain-lain. wisatawan yang datang biasanya tertarik Gastronomi merupakan alasan untuk mencoba makanan khas daerah bagi mereka untuk mempersiapkan dan tersebut. Saat ini, banyak dari wisatawan menggerakkan kebutuhan akan bahan yang datang ke suatu daerah wisata makanan dan minuman, yang hanya untuk mencari makanan yang diantaranya adalah para pembudidaya, mereka inginkan meskipun dalam petani nelayan, pemburu hewan, juru menikmati makanan yang mereka masak dan lain-lain. Menurut Santich B peroleh terkadang mereka harus dalam Antonius Riski (2018) membayar mahal untuk menikmatinya. Gastronomi adalah panduan mengenai Provinsi Daerah Istimewa berbagai cara yang melibatkan setiap hal Yogyakarta merupakan salah satu tentang makanan dan minuman. wilayah tujuan wisata di Indonesia yang Gastronomi atau tata boga adalah seni menawarkan berbagai macam obyek atau ilmu makanan yang baik (Good wisata baik obyek wisata alam, wisata eating), Kajiannya ini berhubungan pantai, wisata budaya dan wisata dengan gambaran dari budaya, sejarah, kuliner. Wisata kuliner di Yogyakarta serta suasana lingkungan mengenai “di sangat beragam, mulai dari warung mana (where), kapan (when), mengapa makan di pinggir jalan sampai rumah (why) dan bagaimana (how). makan/restoran berbintang. Beragan Cita rasa masakan khas keraton sajian makanan yang ditawarkan di Yogyakarta banyak dipengaruhi oleh Yogyakarta menyuguhkan banyak asing, seperti Belanda, Cina dan variasi makanan mulai dari tradisional Portugis. Hampir seluruh msakan khas ataupun makanan cepat saji yang keraton menggunakan bumbu yang bersifat modern. Menu tradisional yanag berasal dari rempah-rempah seperti, dijajakan tidak kalah enaknya dengan kemiri, cabe, lengkuas, jahe, daun menu-menu modern saat ini, menu salam, pala, kayu manis dan lain-lain. tersebut antara lain, gudeg, oseng Penggunaan teknik-teknik memasak mercon, sate kere, mie lethek dan lain- menurut bahan seperti menumis, ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 53 Pariwisata, Vol. 7 No. 1 April 2020 merebus, mengukus, menggoreng dan sementara di destinasi yang dituju lain-lain, yang biasa digunakan dengan tersebut, 3). Dengan adanya perjalanan tradisi menghasilkan cita rasa masakan dan bertempat tinggal sementara di luar yang kuat. Selain menggunakan metode tempat tinggal biasanya maka pariwisata memasask tersebut, tentunya bahan- telah menimbulkan aktivitas-aktivitas bahan pilihan menghasilkan cita rasa yang berbeda dari kehidupan sehari-hari, masakan yang berkualitas pula. 4). Pariwisata timbul dari adanya Berdasarkan penelitian yang telah pergerakan manusia dari tempat mereka dilaksanakan sebelumnya, pengunjung tinggal menuju berbagai destinasi tertarik untuk mencicipi aneka hidangan (tujuan), yang ditawarkan di restoran tersebut Kegiatan wisata memiliki unsur (Gadri Resto) karena mereka ingin terpenting untuk tidak bertujuan mencari mengetahui keunikan atau kekhasan dari nafkah, dan apabila dalam kegiatannya makanan yang ditawarkan, tercermin ternyata mencari nafkah maka itu juga dari rasa, penampilan, cara penyajian, dianggap sebagai kegiatan wisata. Kata bahan pembuatan, dan tentu saja asal- pariwisata berasal dari hahasa usul kuliner tersebut (Ida dan Setyo, Sansekerta yang berarti perjalanan 2018). Dalam peniltian ini akan penuh. (Edi dan Totok, 2015). menganalisa bagaimana metode Wisata Kuliner memasak masakan khas keraton, alat Voyages culinaires (Prancis) serta bahan yang digunakan, guna atau culinary travel(Inggris) atau wisata melestarikan dan pengembangan Wisata kuliner adalah perjalanan berwisata yang kuliner khas keraton Yogyakarta. Tujuan berkaitan dengan masak-memasak (Eri penelitian adalah: (1) Bagaimanakah Besra, 2012). Asosiasi Pariwisata gastronomi makanan khas keraton Kuliner Internasional (International Yogyakarta dilihat dari aspek alat, bahan Culinary Tourism Association/ICTA) dan metode memasaknya? (2) mengatakan bahwa wisata kuliner Bagaimanakah makanan khas keraton adalah kegiatan makan dan minum yang Yogyakarta dalam pengembangan dilakukan oleh setiap pengunjung atau Wisata kuliner? wisatawan yang berwisata. Berbeda dengan produk wisata lainnya seperti KAJIAN LITERATUR wisata bahari,