Tinjauan Sosio Ekonomi Gudeg Dan Preferensi Konsumennya Di Kotamadya Yogyakarta

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Tinjauan Sosio Ekonomi Gudeg Dan Preferensi Konsumennya Di Kotamadya Yogyakarta Tinjauan Sosio Ekonorni Gudeg (Stephanus Sri Hedy A.P., Wahyu Supartono. Henry Yuliando) TINJAUAN SOSIO EKONOMI GUDEG DAN PREFERENSI KONSUMENNYA DI KOTAMADYA YOGYAKARTA Stephanus Sri Hedy Agung Putra'), Wahyu Supartono"), Henry Yuliando") Abstract Gudeg is the most popular javanese food in Yogyakarta, which is divided into two types; wet and dry. The difference of them depended on their moisture content. Its moisture content caused differences on the product attributes. Aims of this research were identifying the socio-economic aspects of gudeg producers and measuring consumer preferences level. The research on the gudeg producer was conducted and analysed by using Bivariate Correlation and Joint Correlation (Partial Correlation) procedures. Based on the results, it could be stated, that the differ- ence types of gudeg influenced by profit, price and marketing area. Consumers research was conducted by using attitude index analysis. The results were, that dry gudeg lead attitude index by 0.655 and wet gudeg by 0.104. It meant that the consumers more preferred to consume dry gudeg than wet gudeg. Keywords : gudeg; sosio-economic aspects; consumer preference Gudeg adalah salah satu makanan tradisional Di dalam Pedoman Pemasyarakatan khas Yogyakarta yang secara turun temurun telah Gerakan Aku Cinta Makanan Indonesia (1993) menjadi menu harian sebagian besar dan menurut Menteri Negara Urusan Pangan masyarakatnya. Bahkan gudeg telah menjadi (1994) popularitas makanan tradisional di Indone- identitas yang nyaris tak terpisahkan dengan kota sia dirasakan semakin menurun jika dibandingkan Yogyakarta, namun demikian hingga saat ini dengan berbagai jenis pangan impor yang sangat belum banyak penelitian ilmiah yang mengkaji gencar promosinya, terutama di daerah perkotaan. permasalahan-permasalahan yang berkaitan Dalam rangka hari Pangan Sedunia XIII, pada dengan gudeg tersebut. Adanya penelitian tentang tanggal 16 Oktober 1993 telah dicanangkan gerakan gudeg diharapkan akan berguna bagi memasyarakatkan Aku Cinta Makanan Indonesia perkembangan industri gudeg tersebut sebagai (ACMI). Selain untuk mengimbangi pergeseran salah satu jenis makanan tradisional khas pola konsumsi yang mengarah kepada makanan Yogyakarta. berselera impor, pengembangan makanan khas Menurut Triwitono (1993), ada 2 (dua) Indonesia juga dinilai sebagai usaha pemeliharaan macam gudeg yang dikenal yaitu gudeg basah dan budaya bangsa Indonesia (Nuraini, 1995). Menurut gudeg kering. Gudeg basah mempunyai kadar air Triyoga (1995), makanan tradisional Indonesia yang cukup tinggi (basah), sedangkan gudeg kering juga dapat digunakan sebagai media komunikasi kadar airnya relatif rendah, sebab dalam proses yang relatif murah, untuk mencari nafkah atau pengolahamya dilakukan penggorengan (goreng- mempertahankan buday a. tumis) lebih lanjut sampai cukup kering. Adanya tambahan waktu proses penggorengan dalam pembuatan gudeg kering ini mengakibatkan adanya Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas perubahan sifat-sifat gudeg seperti cita rasa, Teknologi Pertanian Universitas Gaajah Mado Yogyakarta Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian kenampakan, dan daya tahan. Akibat adanya Faku1ta.s Teknolo~i- Pertanian Universitas Gadjah Mada pembahan sifat tersebut menyebabkan penanganan Yogyakana terhadap produk gudeg tersebut jugs-mengalami JurnalTeknologi Pangan dan Gizi Volume 2 Nomor1, April2001 perubahanmisalnya adalah cara mengemasnya. r..,- korelasiantara variabel x dan y Selainitu penambahanwaktu penggorenganjuga x - variabelbebas mempengaruhijumlah sumberdayayang y : variabeltidak bebas digunakansehingga meyebabkan perbedaan harga |.{ : jumlah sampel jual gudeg. Hal-hal tersebutmenimbulkan perbedaanatribut produk pada gudeg kering dan 2. a. Korelasiberganda : gudegbasah. produkantara kedua jenis nlr+nlr-2rrrrrrr, (2.a) Perbedaanatribut R,z: = gudegtersebut tentunya akan mengakibatkan perbedaantingkat kesukaankonsumen terhadap b. Korelasiparsial : masing-masingjenis gudeg,karena dalam pengambilankeputusan untuk membeliatau Rl,+ r,', -_-_-=- (2.b) memilih suatu produk tertentukonsumen akan ,rrr - mempertimbangkanberbagai atribut yang melekat I- ri padaproduk tersebut. Selain itu perbedaanantara R,.r, = korelasiberganda antara y denganx, gudegkering dan gudegbasah tersebut tentunya danx, juga akanberpengaruh terhadap kondisi sosial dan r,z - korelasisederhana antara y danx2 ekonomidari penjual/produsengudeg. rts = korelasisederhana antara y dan x, Berdasarkanhal tersebutdiatas maka rx = korelasisederhana antara x, dan x. = diperlukansuatu penelitian untuk mengetahui r tz.: korelasiparsial antara y danx, dimana pengaruhjenis gudegterhadap kondisi sosial dan x, konstan ekonomipenjual/produsen gudeg serta preferensi x2,,r = variabelbebas konsumengudeg terhadapmasing-masing jenis gudegtersebut. Dengan demikian akan dapat 3. Indekssikap konsumen : diketahui kelemahanserta keunggulanmasing- -a masing,yang dapatdigunakan sebagai masukan A^ = lw*.Biil ........................(3) untukperbaikan dalam strategi pemasaran secara i=t keseluruhan. Ajk - indekssikap konsumen,tterhadapjenis produkT METODOLOGIPENELITIAN Wk =bobot tingkat kepentinganyang Penelitianini dilakukandengan metode diberikan oleh konsumenft terhadap survei, yaitu denganmembagikan kuesioner atributi - kepadaresponden. Responden terdiri dari penjual/ Bijk Penilaiankonsumen k terhadapatribut jenis produsengudeg dan konsumengudeg. Sebanyak i yangdisediakan oleh produkj = jumlah 70 respondendiambil secaraacak untuk penjual/ n atributpenting dalam pemilihan jenis produsendan 50 respondenuntuk konsumen gudeg. sebuah produktertentu. Pers amaan-pers amaan yang digunakan dalam menganalisadata penelitianini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN sebagaiberikut : Industri Gudeg di Kotamadya 1. Bivaiate Correlations : Yogyakarta NN Gudegadalah masakan yang dibuat dari I xr I v, Neu bahannangka muda (Poerwodarminto,1976). t,, ,, i=l i=l ,v ......(1) Sejauhini sangatterbatas sekali tulisan atau f,, penelitianmengenai gudeg, sehinggainformasi tentanggudeg dirasakan sangat kurang. Sebagai makanantradisional, gudeg telah menjadimenu makananharian bagi masyarakatYogyakarta 18 Tinjauan Sosio Ekonomi Gudeg (Stephanus Sri Hedy A.P., Wahyu Supartono. Heny Yuliando) secara turun temurun. Hal tersebut mengakibatkan kadar airnya relatif rendah, sebab &lam proses cukup banyak dari warga masyarakat yang pengolahannya dilakukan penggorengan (goreng- menggantungkan hidupnya dari berjualan gudeg. tumis) lebih lanjut sampai cukup kering. Ini mengingat bahwa gudeg selalu dibutuhkan oleh Dari bahan dasar nangka mu&, gudeg dibuat masyarakat sefiap harinya sehingga membuka dengan cara : pengupasan kulit, penghilangan hati, peluang bagi mereka yang mahir membuatnya pengecilan ukuran, perebusan selama semalam untuk terjun dalam usaha gudeg tersebut. atau lebih (12-15 jam), dan dilanjutkan dengan Selain itu perkembangan industri gudeg ini penggorengan sampai cukup kering bila diinginkan juga didukung pula oleh potensi Propinsi Daerah gudeg kering (Triwitono, 1993). maksud Istimewa Yogyakarta yang cukup banyak dilakukannya proses penggorengan tersebut adalah menghasilkan buah nangka. Berdasarkan data untuk mengurangi kadar airnya sehingga gudeg BPS pada tahun 1998, produksi buah nangka di lebii awet atau tahan lama. Gudeg yang diiilkan Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan tersebut umumnya dihidangkan bersama-sama keempat terbesar setelah mangga, pisang dan dengan pelengkap gudeg lainnya yaitu areh, salak, yaitu sebesar 194.823 kwintal. samba1 goreng, tahu, tempe, krecek, telur, dan Ada 2 macam gudeg yang dikenal yaitu atau daging ayam yang masing-masing dioleh gudeg basah dan gudeg kering. Sesuai dengan tersendiri secara terpisah. narnanya, pada gudeg basah kadar airnya masih Peta proses operasi pembuatan gudeg basah cukup tinggi (basah), sedangkan pada gudeg kering dan gudeg kering dapat dilihat pada Gambar 1. nangka7 muda nanI ka muda Pemotonganl pencacahan gudeg basahv S- Qgudeg kering Gambar 1. Peta Proses Operasi Pembuatan Gudeg Basah dan Gudeg Kering. JurnalTeknologi Pangan dan Gizi Volume 2 Nomor1, April2001 Bila dilihat dari prosesnya,gudeg adalah kondisibahwa ternyata hanya sebwtyak4l.,4% dari jenis makananyang cukup rumit pembuatannya penjualtersebut yang menggajitenaga kerjanya, karenawaktu pembuatarurya yang cukup lama dan 58,6%sisanya tidak memperhitungkan gaji tenaga tidak praktis jika dibuat hanyauntuk konsumsi kerjanyasama sekali karena pertimbangan bahwa sebuahkeluarga. Hal ini juga turut mendukung merekaadalah keluarga atau saudaranya sendiri. berkembangnyaindustri gudeg, karena sekalipun Gaji yang diberikankepada tenaga kerja per secaraturun temuruntelah menjadi menu harian bulannyayaitu sebanyakl0% dari penjual masyarakattetapi tidak setiapkeluarga mau dan menggajitenaga kerjanya antara 50-100 ribu ru- mampumembuat gudeg untuk hidangan hariannya, piah,25 ,7 7o antara 100-200 ribu rupiah,dan 5 ,7 7o sehinggamereka cenderung membeli dari penjual/ lebih dari 200 ribu rupiah. Besar gaji yang pembuatgudeg. diberikankepada tenaga kerja ditentukan Dalam pemasarannya,gudeg biasa dijual berdasarkankemampuan tiap{iap produsen. padapagi, siang,maupun malam hari di sebuah Sebanyak 92,9% penjual sangat warung atau kaki lima. Lokasi yang biasa menggantungkanprofesi ini untuk mencukupi digunakansebagai tempat penjualan misalnya kebutuhanhidup keluarganyadan menganggap adalahdi pasar,di dekatpasar, atau di tepi jalan usahaini sebagaipekerjaan pokoknya. Sedangkan rayayang umumnya ramai dan mudah dijangkau sisanyamenganggap usaha ini sebagaipekerjaan
Recommended publications
  • DKBM Indonesia
    FOODGROUP FOODNAME ENERGY PROTEIN FATS CARBHDRT CALCIUM PHOSPHOR IRON VITA VITB1 VITC F-EDIBLE (BDD) F-WEIGHT AA Arrowroot 102 1.00 0.20 24.10 28.00 35 1.70 0 0.06 2.0 100 100 AA Belitung 145 1.20 0.40 34.20 26.00 54 1.40 0 0.10 2.0 85 100 AA Belitung kukus 145 1.20 0.40 34.20 21.00 48 0.90 0 0.08 1.2 100 100 AA Beras benir 339 7.70 4.40 73.00 22.00 272 3.00 0 0.55 0.0 100 100 AA Beras giling 360 6.80 0.70 78.90 6.00 140 1.00 0 0.12 0.0 100 100 AA Beras giling pelita I/1 366 7.60 1.00 78.90 59.00 258 0.80 0 0.26 0.0 100 100 AA Beras giling pelita II/1 396 9.50 1.40 77.10 68.00 171 1.40 0 0.26 0.0 100 100 AA Beras jagung 345 9.10 2.00 76.50 14.00 311 3.70 0 0.17 0.0 100 100 AA Beras ketan hitam 356 7.00 0.70 78.00 10.00 148 1.00 0 0.20 0.0 100 100 AA Beras ketan hitam kukus 181 4.00 1.20 37.30 9.00 144 1.70 0 0.06 0.0 100 100 AA Beras ketan hitam tumbuk 360 8.00 2.30 74.50 10.00 347 6.20 0 0.24 0.0 100 100 AA Beras ketan putih 362 6.70 0.70 79.40 12.00 148 1.00 0 0.16 0.0 100 100 AA Beras ketan putih kukus 163 3.00 0.40 35.70 4.00 55 0.70 0 0.07 0.0 100 100 AA Beras ketan putih tumbuk 361 7.40 0.80 78.40 13.00 157 3.40 0 0.28 0.0 100 100 AA Beras merah tumbuk 359 7.50 0.90 77.60 16.00 163 0.00 0 0.21 0.0 100 100 AA Beras merah tumbuk 352 7.30 0.90 76.20 15.00 257 4.20 0 0.34 0.0 100 100 AA Beras merah tumbuk (kukus) 149 2.80 0.40 32.50 6.00 63 0.80 0 0.06 0.0 100 100 AA Beras paboiled 364 6.80 0.60 80.10 5.00 142 1.00 0 0.22 0.0 100 100 AA Beras pecah kulit 335 7.40 1.90 76.20 12.00 290 2.00 0 0.32 0.0 100 100 AA Beras rojolele 357 8.40
    [Show full text]
  • Abstrak Perancangan Kampanye Informasi Untuk Memperkenalkan Kuliner Tradisi Khas Yogyakarta
    ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE INFORMASI UNTUK MEMPERKENALKAN KULINER TRADISI KHAS YOGYAKARTA Oleh Fadiah Putri Larasati NRP 1464087 Yogyakarta merupakan kota budaya dengan kuliner khas Indonesianya masih sangat kental meskipun ada beberapa kuliner tradisi yang kurang diketahui oleh masyarakat. Yogyakarta juga sangat sering dikunjungi oleh masyarakat Indonesia untuk berlibur. Kuliner-kuliner tradisi khas Yogyakarta diantaranya Gudeg , Mie Lethek, Sate Klathak, Jadah Tempe, Brongkos Jogja, Tiwul, Mangut Lele, Kipo, Oseng Mercon dan Sate Kere. Kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap kuliner-kuliner tradisi khas Yogyakarta yang seharusnya menjadi warisan budaya yang dilestarikan, menjadikan masyarakat hanya mengetahui gudeg sebagai kuliner tradisi khas Yogyakarta. Penyelesaian dari masalah adalah dengan membuat kampanye informasi dan menggunakan konsep AIDMA. Media yang digunakan yaitu billboard, internet, Media cetak, video, dan gimmick. Tujuan dari perancangan kampanye informasi ini adalah diharapkan adanya perubahan perilaku yang ditunjukan oleh target audience yang awalnya tidak mengetahui menjadi mengetahui dan dapat melestarikan kuliner-kuliner tradisi khas Yogyakarta. Perancangan ini menggunakan teknik Fotografi dengan spesifikasi Food Photography dengan menggunakan beberapa angle foto dan bluring background masing-masing makanan. Serta menggunakan tone warm dan lebih vintage agar menampilkan kesan tradisi yang kental akan Yogyakarta. Kata Kunci : Food Photography; Kampanye Informasi; Kuliner Indonesia; Kuliner Tradisi;
    [Show full text]
  • Vegetarian Delights [For Jakarta Java Kini May 2014 Edition]
    Vegetarian Delights [for Jakarta Java Kini May 2014 edition] Few know that Indonesia is actually a vegetarian haven. Read on to find out more about the nation’s tastiest and healthiest delicacies. I have never understood those who did not like eating vegetables. When I was just a kid, I would be very confused whenever I watched adults encourage children on American TV shows to eat their veggies. I am not a vegetarian, but I have always loved eating my vegetables; they were always cooked so deliciously! It was not until I lived in the States, where my dose of vegetables could only come from bland boiled vegetables or raw leafy salads, that I understood why children would not prefer to eat healthily. Although with time I eventually adjusted to eating a healthy yet zesty salad, I would still take my tasty terong balado any day. Thus, I have listed a few of my favorite Indonesian vegetarian dishes. Vegetarians, I hope my choices do not disappoint! Let us begin with a local favorite – gado gado, an Indonesian salad of boiled vegetables and eggs topped with a tasty nut sauce. What makes gado gado different from Western style salads, however, is that there is more sauce than vegetable, meaning that each vegetable would be well coated with the nutty topping. Vegetables may include string beans, tempeh, potatoes, corn and cabbage. Gado gado is definitely worth a try, as it is practically an Indonesian staple. It is a dish that you can find in almost any vendor, whether that be a fancy restaurant or a hawker stall on the side of the road.
    [Show full text]
  • Indonesian Food
    HOW TO COOK INDONESIAN FOOD COMMEMORATIVE EDITION In memory of Ailsa Zainu’ddin, 1927–2019 A.G. THOMSON ZAINU’DDIN AUSTRALIAN INDONESIAN ASSOCIATION OF VICTORIA AIA_HowToCookIndoFood_4pp-270619.indd 1 27/6/19 6:57 pm PO Box 527 Carlton South Victoria 3053 ABN 46 660 486 306 www.aiav.org.au Copyright © 2019 Ailsa Zainu’ddin This edition first published 2019 by AIAV Original edition first published 1965 by AIAV Project Managers: Lois Carrington (original edition), Steve Dobney (this edition) Editors: Carolyn Glascodine, Paula Bradley, Steve Dobney Design and layout: Jennifer Johnston (this edition) Cover art: Hugh O’Neill (original edition), adapted by Jennifer Johnston (this edition) Text scanning: Lesley Hutchison and Samuel Clancy Illustrators: Astrid Dahl, Robert Grieve, Henry Salkauskas, Eva Kubbos and senior art students of the Royal Melbourne Institute of Technology (now RMIT University) Printed in Melbourne by Impact Digital Pty Ltd, Brunswick ISBN: 978-0-646-80453-8 Acknowledgements For the original edition: Nila Zainu’ddin thought up the title. The wood engravings were generously lent by the editor of Meanjin Quarterly, Mr C.B. Christesen. The author is grateful to all the members who assisted with publication, distribution and financing of the original book – not to forget those who tested the recipes! For the new edition: Ann McCarthy provided biographical information and the author’s revisions and additions to the original text. Nani Pollard and Tesna Copeland provided advice on the recipes and language. Lester Levinson and Prue Price lent their treasured copies of the original editions. AIA_HowToCookIndoFood_4pp-270619.indd 2 27/6/19 6:57 pm FOREWORD IT GIVES ME GREAT PLEASURE to present this commemorative edition of How to Cook Indonesian Food by Ailsa Zainu’ddin, some 54 years after it first appeared in print.
    [Show full text]
  • Day Dining Menu
    FEAST RESTAURANT ALL DAY DINING DAILY OPERATING HOURS 6.30 AM - 8 PM APPETIZER SOUP Crispy Calamari 79 Soto Tangkar 99 Cold slow, tar-tar dressing and chili mayo Slow cook short ribs, steamed rice, turmeric broth and coconut milk and sambal Spicy Chicken Wings 79 Cold slow, barbecue sauce and Aioli Wild Mushroom Soup 99 Creamy Mushroom Soup with Garlic Bread Batagor Bandung 79 Local fish dumpling and stuffing tofu with peanut sauce GO LOCAL Seafood Laksa 99 SALAD Signature curry, spicy herbs with coconut milk, mix seafood, boiled egg, and rice noodle Classic Caesar Salad 59 Romaine lettuce, shaved Parmesan, Nasi Campur Bali 99 beef bacon, crouton, chicken breast, Chicken Satay lilit, boiled egg, lawar salad, grilled fish Jimbaran, and Anchovies dressing Crispy chicken skin, steamed rice, rempeyek, sambal matah Gado-Gado 59 Nasi Tutug Oncom 99 Mix lettuce, rice paper, tomato cherry, Sundanese food, fried chicken, gurame fish, salted fish, fried bean carrot, cucumber, squid and prawn cake and tofu, sayur asem and fermented bean cake with rice Ayam Betutu Khas Bali 99 Slow cook chicken leg with exotic spice, vegetable relish, steamed rice and sambal matah Gudeg Jogja 99 Traditional Jogjakarta dishes, steamed rice served with braised young jack fruit, sambal krecek, boiled quail egg, bean cake, and tofu, chicken liver skewer and rempeyek *all prices are in Indonesian Rupiah, subject to 21% government tax & services Sheraton Bandung Hotel & Towers Jalan Ir. H. Juanda No. 390, Dago, Bandung 40135 FEAST RESTAURANT ALL DAY DINING DAILY OPERATING
    [Show full text]
  • Yogyakarta Kitchen Menu
    LUNCH & DINNER sweet temptation WEDANG RONDE . 38 appetizers WESTERN COMFORT go local Traditional Javanese reduction ginger palm sugar with glutinous rice ball, kolang kaling, white toast, roasted peanut and condense milk PEMPEK . 38 FISH AND CHIPS . 78 NASI BAKAR GUDEG JOGJA . 78 Fish cake, cucumber, spicy soya sauce Deep fried John Dory fish in batter, Traditional Yogyakarta dish char grill steamed rice served ASSORTED LOCAL SEASONAL FRUITS . 38 with lemon, French fries and tartar sauce with braised young jack fruit, fried chicken, sambal kerecek, CRISPY FRIED LOCAL CALAMARI . 48 Tropical sliced cut fruit boiled quail egg, fried tempe and karak crackers With tartar sauce PAN SEARED SALMON . 168 CHOCOLATE MOUSSE . 38 Sautéed spinach, potato croquet, red pepper coulis and spicy MIE GORENG KAMPUNG . 88 HOMEMADE VEGETABLE SPRINGROLL . 48 Strawberry chunk, honeycomb and vanilla ice cream Grated bengkuang and veggies with honey soy sauce lemon sauce “Kampoeng Fried noodles”, Stir–fried signatures egg noodles, vegetables, chicken satay and fried chicken HOMEMADE CHICKEN SPRINGROLL . 58 BEEF WIENER SCHNITZEL . 188 drumstick ALMOND CRUMBLE BLUEBERRY Grated bengkuang and chicken with honey soy sauce Mash potato, vegetable, mushroom sauce CHEESE CAKE . 48 NASI GORENG KAMPUNG Mango coulis, strawberry compote and lemon zest mascarpone BBQ CHICKEN WINGS . 78 . 98 “Kampoeng Fried Rice”, Yogyakarta kitchen signature fried Vegetable crudités, sweet chili dips and BUTCHER CUTS: 200 G ANGUS BEEF TENDERLOIN AuSTRALIAN rice, crunchy prawn, wagyu satay, fried chicken drumstick, MARRIOTT KEY LIME PIE . 48 homemade barbeque sauce . 348 200 G ANGUS BEEF STRIPLOIN AuSTRALIAN . 418 fried egg and pickles Egg yolks, condensed milk, key lime juice, unsalted butter, 220 G LAMB CHOPS .
    [Show full text]
  • Pazarseasonings.Com Pazarseasonings
    PAZARSEASONINGS PAZARSEASONINGS.COM Address : Sales Contact PT. Pristine Prima Lestari Modern Trade : +62-8111-2145-31 [[email protected]] Tangerang, Banten HoReCa : +62-8111-2145-32 [[email protected]] Indonesia General Inquiries (Exports, Industries, OEM, Others) : [email protected] ABOUT PAZAR SEASONINGS WHERE TO BUY For over a decade, PAZAR Seasonings (“PAZAR”) has been proud to inspire individuals and PAZAR retail products can be found at major national hypermarket, mini-markets and households to unleash “their inner chef”. Our mission, since day one, has been to provide you local supermarkets throughout Indonesia. They are also available at certain Asian with traditional Indonesian seasonings, easy-to-cook, high quality and hygienic. Since then we supermarkets in USA and Australia. have continued to innovate and expanded into new product lines: spices, chili relish and sauces, For HoReCa customers please do not hesitate to contact our dedicated sales team. fried shallots, base seasonings, and powder seasonings. For all other inquiries including exports, industries, and others please contact us at the Our new state-of-the-art factory opened in 2018, located at Tangerang, Banten, Indonesia, contact info provided so we can better direct you to the right sales executive. conveys our continued commitment to serving you with the very best. Our factory is in the process of acquiring BRC Issue 8 Food Certification. All our products are Halal-certified by MUI (Indonesian Ulema Council). Our retail products also have BPOM RI MD distribution permit. You can find our products at supermarkets and hypermarkets throughout Indonesia. For our business partners, we cater to HoReCa, Industries, OEM, and exports.
    [Show full text]
  • Gastronomy Tourism in Several Neighbor Countries of Indonesia: a Brief Review
    Journal of Indonesian Tourism and p-ISSN: 2355-3979 Development Studies e-ISSN: 2338-1647 Gastronomy Tourism in Several Neighbor Countries of Indonesia: a Brief Review Kurniasih Sukenti University of Mataram, Majapahit Street No.62, Mataram, Indonesia, and Doctoral Program in Biology Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Brawijaya University, Malang, Indonesia Abstract Gastronomy tourism, also called culinary tourism or food tourism, is a kind of tourism that provide attractions based on the culinary aspect owned by a country, region, or area. It is not only offers food and beverages as the main objects in its attractions, but also everything related to food activities ranging from food ingredients, preparation, processing, serving, as well as the cultural and local values. A well-managed culinary tourism will be a supportive program in developing and enhancing the tourism sector in a country. The objective of this paper is to describe the profile of gastronomy tourism in several neighbor countries of Indonesia, i.e. Hongkong, Singapore, Thailand, and Malaysia. This brief review is also discussed the potential of Indonesia gastronomy in supporting government’s tourism program. Basically, Indonesia has more enormous potential asset in managing its cultural heritages in term of culinary than its neighbor countries. A well-managed gastronomy tourism plays not only an important role in enhancing the economic sector, but also contribute in preserving the natural and cultural resources. Keywords: gastronomy tourism, culinary tourism, neighbor countries of Indonesia INTRODUCTION lack of conventional natural and cultural tourism Gastronomy tourism or culinary tourism assets [17]; [23]. is a kind of visit or trip based on the interest in Indonesia is a country endowed with food and beverages.
    [Show full text]
  • PEMESANAN BISA MELALUI WHATSAPP/FACEBOOK/INSTAGRAM PESANAN DAPAT DIANTAR VIA JASA KURIR/OJOL No NAMA Nama Usaha PRODUK/JENIS ALAMAT NO
    PEMESANAN BISA MELALUI WHATSAPP/FACEBOOK/INSTAGRAM PESANAN DAPAT DIANTAR VIA JASA KURIR/OJOL No NAMA Nama Usaha PRODUK/JENIS ALAMAT NO. PEMILIK DAGANGAN HP/WA/LAINNY USAHA A 1 R. J. Maryatmi Rossemi Industri Makanan dan Jl. Manunggal 0852528676623 Minuman Olahan RT. 02 RW. 02 Kel. Kalampang Kec. Sebangau Palangka Raya 2 Yuliatma Tampung Parei Industri Pengolahan Ikan Jl. Bukit 081352727502 Bangapan No. 2 Palangka Raya 3 Daryono Lintang Snack Industri Pengolahan Jl. Temanggung 081349053710 Makanan Tilung XXII No. 43 4 Aqidah Pmefs Industri Pengolahan Ikan Jl. Merak No. 4 082254565857 Wahyuni Palangka Raya 5 RR. Endah K, Bintang Jaya Itah kuliner sea food, ikan Jl. Piranha No 9 82149487845 SE asap, hasil laut segar, Palangka Raya produk olahan ikan 6 Raya Sadianor KokPas Produk Industri Pengolahan Kopi Desa 082250296601 Karuing.Kec.Ka mipang Katingan 7 Rusmawarni DINA'S SNACK Industri Pengolahan Kue JL. rajawali 3 no 082351722299 20 palangka raya 8 DIANA KEDAI YUNA KUE LAPIS, ES LIDAH JL BANJAR KM. 082211661223 SIMONA BUAYA, CIMOL, CIRENG 7 RTA. MILONO DLL 9 RESTY VICTORY KITCHEN KUE KERING, TUMPENG & JL.TANGKALASA 089527743544 LESTARINI PKY CAKE 3 NO. 7\d 10 NOOR APRIANI AA' CAKE & COOKIES RISOLLES, KUE BOLU JL. HAKA XII 081349001206 11 RITA KURNIA ICHE’S KITCHEN KURMA ,KUE KERING JL.BUKIT SEPAN 085233492221 ,KACANG HIJAU, KOLAK, No 13, JL. Tjilik ANEKA ES SEGAR,SAYUR Riwut km 8 DAN IKAN MASAK 12 INTANIDA CAKE 52 PIE SUSU, RISOLLES, JL. JATI 081275458139 ONDE ONDE DLL 13 NANIK AZZAHRA CAKE PISANG GAPIT, EMPEK JL. HAKA 6 NO. 081336696190 TRIARIYANI EMPEK, ROTI MARYAM, 239 PENTOL PEDAS DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 14 EVITA SARI WARUNG MAKAN ANEKA SAYUR MASAK & JL.
    [Show full text]
  • Ragaman Pangan Yang Memiliki Ciri Khas Makanan Di Masing-Masing Daerah
    1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya, terutama keaneka- ragaman pangan yang memiliki ciri khas makanan di masing-masing daerah. Seiringnya perkembangan jaman, permintaan akan makanan tradisional semakin meningkat karena minat masyarakat yang menyukai rasa dan karakter dari makanan tradisional itu sendiri yang cocok dengan selera masyarakat Indonesia. Di Indonesia khususnya di Pulau Jawa saja terdapat banyak jenis makanan khas di setiap daerah masing-masing. Sebagai contohnya di daerah Jawa Barat yang terkenal dengan makanan khasnya yaitu oncom, peyeum, karedok, dan sebagainya. Sedangkan di daerah Jawa Tengah yang terkenal dengan makanan khasnya yaitu gudeg, timlo, soto kudus, lumpia dan lain-lain. Dan di Jawa Timur Terdapat makanan khas yang terkenal bernama yaitu rawon dan rujak cingur. Diantara banyaknya variasi makanan di Indonesia terutama di Pulau Jawa terdapat juga variasi jajanan pasar khususnya Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai jenis jajanan pasar yang terkenal yaitu pia bathok, jenang ketan, jenang sumsum, jenang kudus, dodol, ketan bubuk, jenang grendul dan lain-lain. Salah satu jenis makanan makanan yang diambil dalam topik pembuatan mesin untuk tugas akhir ini adalah jenang grendul. Jenang grendul dipilih karena salah satu pembuat jenang grendul ini meminta perancangan mesin pencetak yang selama ini proses produksi dilakukan secara manual yaitu dengan tangan. 1.2. Perumusan Masalah Di Jawa Timur banyak variasi jajanan pasar khususnya jenang grendul. Jenang grendul terbuat dari adonan berbahan dasar campuran tepung ketan dengan ketela yang dibentuk bulat dan dimasak bersama adonan jenang grendul yang dicampur dengan gula merah. Pembentukan bahan adonan berbentuk bulat ini dilakukan secara manual yaitu dibentuk dengan tangan, sehingga proses produksi memerlukan tenaga kerja dan waktu yang banyak.Keterbatasan produksi ini mengakibatkan rendahnya tingkat kuantitas produk jenang grendul.
    [Show full text]
  • Cultural Negotiation Through Food Case Study: Chinese Soft Diplomacy in Indonesia
    Cultural Negotiation through Food Case study: Chinese Soft Diplomacy in Indonesia Amorisa Wiratri* Abstract Food is one of the common ways for one culture to penetrate an- other culture through migrants. Chinese migrants in Indonesia have in- troduced their food culture to Indonesians for some centuries and now Indonesians might find it difficult to recognize whether they are now lo- cal, fusion or Chinese food. The acceptance of Chinese food in Indonesia serves an example on how soft diplomacy and culture negotiation has completely succeeded. Chinese food has already blended with Indonesian culture and Indonesians nowadays are acquainted with. This study will use literature as main resources. Historical and anthropological approach will be used in analyzing the data. This paper tries to focus on three mains issues, which are the history of Chinese migration in Indonesia, the his- tory and acculturation of Chinese food in Indonesia and culture nego- tiation through food. In conclusion, the acceptance of Chinese food in Indonesia culture is part of the success of soft diplomacy and culture negotiation between Chinese migrants and Indonesian leads to the per- mission of other form of diplomacy. Keywords: Chinese, cultural negotiation, soft diplomacy, food Introduction Indonesia is known for its diverse traditional foods. Each and every region in Indonesia has their own traditional food with particular taste and made of different spices. However, many Indonesians are not aware 71 Kawalu: Journal of Local Culture Vol 4, No. 1 (January-June), 2017 of their traditional food. They rather take it for granted, not interested to thing and ask about the history of their daily meals.
    [Show full text]
  • Ginger.Moon.Full.Menu.Pdf
    “It’s a sharing thing!” Our menu has been designed with sharing in mind as we believe food tastes best this way. We recommend ordering several dishes to share, take the time to graze, savour the experience. Selamat Menikmati! ___________Nibble____________________________________________ Acar (vegetable) pickle 18k Tempeh & payek chips, mango, tamarind dip 48k Prawn crackers 35k Spicy BBQ chicken wings 67k Spring rolls (2) - chicken curry, yoghurt, herbs, cucumber 68k Spring rolls (2) - vegetables, rice noodles, sweet soy 58k Salt ‘n’ pepper tofu, coriander, mango dipping sauce 45k “Bali nachos” – spiced chicken, sambal, herbs, lime, avocado, crackers 88k Salt ‘n’ pepper squid, cucumber-coconut salad, lemon aioli, sambal 72k Perkadel jagung (corn fritters), sambal tomat, Bali basil 62k Peking duck, pancakes, spring onions, cucumber, plum hoi sin sauce 130/ 255k __________Rice paper rolls____________________________________ Pork, prawn, mango, herbs, sweet chilli dipping sauce 76k __________ Half-moon steamed buns (3) _____________________ Babi guling (suckling pig), lawar 88k Ayam pelalah (grilled, shredded chicken) 75k Crumbed barramundi, slaw, curry aioli 82k Tofu, peanut sauce, pecel Bali 75k Mini hot dog – Balinese pork sausage, lawar, sambal tomat 88k Beef rendang - coconut, spices, kemangi, fried shallots 92k __________Dumplings_________________________________________ King prawn, ginger, spring onion (4) 55k Pot stickers - roast duck, hoi sin (4) 72k Shanghai style jiaozi, black vinegar, chilli, garlic (8) 58k Shao mai - chicken,
    [Show full text]