Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Annual Report | LAPOran tahunan 2019 1 CONTENTs Daftar ISI

2 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Foreword from the CEO | Sekapur Sirih 4

OUR CORE STRATEGIES | Strategi Inti Kami ORANGUTAN REINTRODUCTION | Reintroduksi Orangutan 8 RESCUE | Penyelamatan 8 rehaBILITATION | Rehabilitasi 8 reintroduCTION | Pelepasliaran 11 CHALLENGES | Tantangan 20

SANCTUARY CARE | PERAWATAN SUAKA 22 UNRELEASEABLE ORANGUTANS | Orangutan Unreleaseable 22 SUN BEARS | Beruang Madu 23 animaL WELFARE | Kesejahteraan Satwa 25 CHALLENGES | Tantangan 29

ORANGUTAN ECOSYSTEM CONSERVATION | PELESTARIAN EKOSISTEM ORANGUTAN 30 LAND REHABILITATION AT SAMBOJA LESTARI | Rehabilitasi Lahan di Samboja Lestari 30 maWAS CONSERVATION PROGRAM | Program Konservasi Mawas 31 Working Area Monitoring And Protection | Pemantauan Dan Perlindungan Wilayah Kerja 32 Land Rehabilitation And Restoration | Rehabilitasi Dan Restorasi Lahan 35 FIRE OUTBREAKS | Kebakaran 36 orangutan HABITAT RESTORATION PROGRAM | Program Restorasi Habitat Orangutan 39 reSEARCH AND DEVELOPMENT | Penelitian dan Pengembangan 40 Reintroduction Biology | Biologi Reintroduksi 40 Wild Orangutan Research | Penelitian Orangutan Liar 40 Human Ecology And Alternative Livelihoods | Ekologi Manusia dan Mata Pencaharian Alternatif 40 Research On Peatlands And Fires | Penelitian Tentang Lahan Gambut dan Kebakaran 40 BEST MANAGEMENT PRACTICES | Praktik-Praktik Tata Kelola Terbaik 44 CHALLENGES | Tantangan 46

SUSTAINABLE COMMUNITY DEVELOPMENT | PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN 48 Sustainable Community Development Around Our Rehabilitation Centre 48 Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan Di Sekitar Pusat-Pusat Rehabilitasi Sustainable Community Development Around Our Orangutan Release Sites 49 Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan Di Sekitar Situs-Situs Pelepasliaran Orangutan Sustainable Community Development for Wild Orangutan Conservation in 53 the Mawas Conservation Area, Central Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan Untuk Pelestarian Orangutan Liar di Wilayah Konservasi Mawas, Kalimantan Tengah Environmental Education 56 Pendidikan Lingkungan Hidup

FUNDRAISING | PENGGALANGAN DANA 58 COMMUNICATIONS | KOMUNIKASI 62 PARTNERS MEETING & COORDINATION | PERTEMUAN & KOORDINASI DENGAN ORGANISASI MITRA INTERNASIONAL 66 FINANCIAL REPORT 2019 (AUDITED) | LAPORAN KEUANGAN 2019 (YANG DIAUDIT) 68 DONORS 2019 | DONOR 2019 70 3 Foreword from the CEO 2019 | Sekapur Sirih 2019 WORKING HAND IN HAND TO LIVE IN HARMONY Bekerja Bahu-Membahu dan Hidup Harmonis Dengan Alam

“Nothing, no one, is too small to matter. What you do is going to make a difference.” Madeleine L’Engle.

Our Earth is an one, incredibly large ecosystem, Bumi adalah sebuah ekosistem besar yang whose future depends on the actions of just one masa depannya sangat bergantung pada creature: mankind. As many people are working tindakan manusia. Di saat sejumlah orang to reduce the rate of environmental damage, berusaha mengurangi laju kerusakan terhadap on the other side there are those who continue lingkungan, di sisi lain ada sekelompok lain to exploit the planet’s natural resources for yang terus mengeksplorasi kekayaan alam personal gain. With this knowledge, the BOS demi kepentingannya. Memahami hal ini, BOS Foundation refuses to sit in silence - we have to Foundation tidak bisa tinggal diam, kami harus continue working to save orangutans and their terus bergerak maju menyelamatkan orangutan habitats, for the future of all mankind. dan habitatnya demi masa depan kita.

To conserve just one species may sound like a small, easy Upaya pelestarian satu spesies mungkin terdengar task. However, this is not the case. It involves much more than sederhana. Namun begitu, ini butuh lebih banyak dari simply taking action on the ground in their native habitat. sekadar bekerja di di habitat alami mereka. Mencegah Saving a species from the brink of extinction goes further than kepunahan satu spesies, bukan sekadar melindungi merely protecting its populations. Our 29 years of experience populasinya. Pengalaman selama 29 tahun mengajarkan have taught us that in order to protect one species, you kami bahwa untuk bisa melestarikan satu spesies, kita also need to protect its habitat. Therefore, our orangutan juga perlu melindungi habitatnya. Oleh karena itu, kerja

4 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

conservation work is deeply tied to the preservation of forests in Kalimantan, and the orangutan’s role in maintaining these forest ecosystems. Our approach to orangutan conservation focuses on four main areas – orangutan reintroduction, sanctuary care, conservation of wild populations and habitats, and sustainable community empowerment.

Over the years, we have also learned that conservation is a huge undertaking that requires partnership and dedication from all stakeholders, no matter their role in today’s world and their relationship to orangutan habitat. We are willing to work together with those who wish to be part of the solution, not part of the problem. We welcome all parties who understand that preserving orangutans and their habitats is a shared responsibility.

In the past 29 years, we have taken in more than 2,500 orangutans at our two rehabilitation centres in Central and , to be cared for and guided through the long rehabilitation process in preparation for their return to the wild. While we have been able to release most of the rescued orangutans through translocation or reintroduction, the grim fact remains that there are still hundreds of orangutans in our rehabilitation centres who, due to their compromised health, advanced age, or lack of skills and natural behaviours, have slim to no chance of being released. For this group - referred to as the ‘unreleasables’ - we have built forested island sanctuaries in Central and East Kalimantan. Life on the islands gives these individuals a sense of freedom in an environment similar to that of a natural forest, but with all the human support necessary they need to survive. Dr. Ir. Jamartin Sihite

Selama 29 tahun, kami telah menerima lebih dari 2.500 pelestarian orangutan kami terkait erat dengan pelestarian individu orangutan di kedua pusat rehabilitasi kami di hutan di Kalimantan, dan peran orangutan menjaga Kalimantan Tengah dan Timur 2.500 individu orangutan di ekosistem hutan. Pendekatan kami melestarikan orangutan kedua pusat rehabilitasi kami di Kalimantan Tengah dan Timur berdasarkan pada empat strategi inti – reintroduksi untuk dirawat dan dibimbing melalui proses rehabilitasi yang orangutan, perawatan suaka, konservasi populasi liar dan panjang guna persiapan mereka kembali ke alam liar. Kendati habitat, serta pemberdayaan masyarakat berkelanjutan. kami bisa melepasliarkan sebagian besar di antaranya melalui translokasi atau rehabilitasi yang diikuti reintroduksi, faktanya Selama bertahun-tahun, kami menemukan bahwa masih ada ratusan orangutan di kedua pusat rehabilitasi pelestarian alam adalah pekerjaan besar yang kami yang akibat kondisi kesehatan yang kurang baik, usia, membutuhkan kemitraan dan dedikasi dari semua atau kurangnya keterampilan dan perilaku alami, memiliki pemangku kepentingan, terlepas dari peran mereka kesempatan nyaris nihil untuk dilepasliarkan. Bagi kelompok saat ini di dunia dan hubungan mereka dengan habitat yang kami namakan unreleasable ini, kami telah membangun orangutan. Kami bersedia bekerja bersama semua pihak pulau-pulau suaka berhutan di Kalimantan Tengah dan Timur. yang mau menjadi bagian dari solusi, alih-alih bagian Hidup di pulau-pulau ini bisa memberikan mereka kebebasan dari masalah. Kami menerima dengan tangan terbuka dan di lingkungan yang mirip dengan hutan alam, namun kami semua pihak yang sadar bahwa pelestarian orangutan dan tetap memberikan dukungan yang diperlukan mereka untuk habitatnya adalah tanggung jawab bersama. bertahan hidup.

5 Di tahun 2019 sendiri, kami menyelamatkan 17 orangutan, dengan 13 di antaranya masih menjalani proses rehabilitasi In 2019, the BOS Foundation rescued 17 orangutans, 13 di pusat-pusat rehabilitasi kami sementara 4 lainnya telah of whom are still undergoing the rehabilitation process at ditranslokasi ke lokasi yang lebih aman dan bebas konflik. our centres, while the remaining four were translocated Di saat yang sama, melalui kampanye #OrangutanFreedom, to safer, conflict-free locations. At the same time, through BOS Foundation melepasliarkan 76 orangutan kembali ke our #OrangutanFreedom campaign, we released 76 hutan dalam 12 kegiatan pelepasliaran, dan memindahkan orangutans back to the forest in 12 release events, and 59 orangutan yang telah menyelesaikan tahapan rehabilitasi transferred 59 orangutans that had completed their ke pulau-pulau pra-pelepasliaran. Kami juga bekerja rehabilitation to pre-release islands. We also worked tanpa lelah untuk melindungi sekitar 2,550 orangutan liar tirelessly to protect the estimated 2,550 wild orangutans yang hidup di Kawasan Konservasi Mawas, yang sempat living in the Mawas Conservation Area, which was ravaged beberapa kali mengalami kerusakan akibat kebakaran. by fires on several occasions. Di Kalimantan Tengah kami memperluas wilayah In Central Kalimantan, we expanded our release area pelepasliaran di dalam Taman Nasional Bukit Baka Bukit in the Bukit Baka Bukit Raya National Park (TNBBBR) to Raya (TNBBBR) ke daerah yang disebut DAS Hiran, include a new area known as the Hiran watershed, as we setelah sebelumnya kami melepasliarkan orangutan hasil were previously releasing rehabilitated orangutans only in rehabilitasi di DAS Bemban. Sementara di Kalimantan the Bemban watershed. Meanwhile, in East Kalimantan, Timur, kami menyiapkan wilayah pelepasliaran baru di dalam we started to prepare a new release area within the Kehje kawasan Hutan Kehje Sewen. Upaya ekspansi ini termasuk Sewen Forest. This expansion effort included us planning rencana penambahan dan melatih tim Pemantauan Pasca to enlarge and train new Post-Release Monitoring Pelepasliaran baru, beserta pembangunan infrastruktur team members, alongside building new supporting pendukungnya. infrastructure. Dengan bangga kami umumkan bahwa upaya pelepasliaran We are delighted to report that our intensive reintroduction yang intensif telah menunjukkan hasil yang positif, dengan efforts have continued to show positive results, with several beberapa kelahiran alami yang tercatat di antara orangutan natural births recorded among our released orangutans. yang kami lepasliarkan. Di tahun 2019 kami menemukan Throughout 2019, we discovered that four baby orangutans empat bayi orangutan lahir di hutan-hutan pelepasliaran had been born in the release forests. In total, since 2012, kami. Secara total, sejak 2012, tercatat ada 19 kelahiran there have been 19 natural births recorded in the wild, with alami di alam liar, dengan generasi baru orangutan liar yang a new generation of wild orangutans emerging from the terbentuk dari generasi orangutan yang direhabilitasi dan generation of rehabilitated and released orangutans. dilepasliarkan.

6 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Untuk melindungi habitat orangutan, kami terus bekerja bersama masyarakat setempat yang tinggal di sekitar hutan To help protect orangutan habitats, we continue to atau di pinggiran hutan. Kerja sama kami dengan kelompok work closely with those communities living nearby or masyarakat di sejumlah desa dampingan di Kabupaten on the fringes of the forests. Our collaborations with Kapuas, Barito Selatan, Katingan, Pulang Pisau, dan Murung community groups in a number of villages in Kapuas, Raya di Kalimantan Tengah serta Kabupaten Kutai Timur di South Barito, Katingan, Pulang Pisau, and Murung Raya Kalimantan Timur, dilaksanakan untuk membantu terciptanya districts in Central Kalimantan, and East Kutai district in sebuah lingkungan yang aman bagi upaya pelestarian East Kalimantan, help to create a safe and supportive orangutan, baik liar maupun hasil pelepasliaran. Upaya environment for the conservation of both wild and kerja sama ini mencakup pengembangan mata pencaharian released orangutans. These cooperative efforts includes alternatif yang berkelanjutan; pencegahan dan pengelolaan the development of sustainable, alternative livelihoods; kebakaran hutan dan lahan; rehabilitasi dan restorasi lahan; the prevention and management of forest and land fires; serta pendidikan pelestarian lingkungan. land rehabilitation and restoration; and environmental conservation education. Berikut ini, dengan senang hati kami menyajikan uraian yang lebih rinci tentang pencapaian kami di tahun 2019. Thus, it is our pleasure to present a more detailed Namun sebelumnya, saya ingin menegaskan bahwa semua account of our achievements for the year 2019. But first, capaian yang tercantum dalam laporan ini tidak mungkin I want to remind everyone that the achievements listed terwujud tanpa dukungan dari Anda semua: para pemangku in this report would not have been possible without kepentingan, para donor, serta pendukung kami yang luar the support of you all: our stakeholders, donors, and biasa dari seluruh dunia. Terima kasih yang sebesar-besarnya extraordinary supporters from around the world. A huge dari kami semua di sini. Terlepas dari tantangan besar yang THANK YOU from all of us. Despite the challenges that kami hadapi di tahun 2019, kami berharap untuk terus 2019 brought, we hope to keep moving forward and melangkah maju dan meraih lebih banyak capaian yang achieve even more for orangutans, forests, and the bermanfaat bagi orangutan, hutan, dan masyarakat luas. wider community. All for the future of our planet. Semua demi masa depan bumi ini.

7 OUR CORE STRATEGIES STRATEGI INTI KAMI ORANGUTAN REINTRODUCTION REINTRODUKSI ORANGUTAN

rescue penyelamatan

• At the Samboja Lestari Orangutan Rehabilitation • Di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari Centre in East Kalimantan (Samboja Lestari), four di Kalimantan Timur (Samboja Lestari), kami more orangutans joined us in 2019, following rescue menerima empat orangutan baru di tahun 2019, missions undertaken in collaboration with the East hasil dari penyelamatan bekerja sama dengan Balai Kalimantan Natural Resources Conservation Agency Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan (BKSDA). Timur.

• Thirteen newly rescued orangutans arrived at the • Tiga belas orangutan tiba di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng Orangutan Rehabilitation Centre Orangutan Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah in Central Kalimantan (Nyaru Menteng). We also (Nyaru Menteng). Kami juga melakukan translokasi translocated four healthy, wild, adult orangutans from 4 orangutan dewasa, sehat, dan liar dari daerah dangerous areas to safer forests: one into Gunung berbahaya ke hutan yang aman, 1 ke Hutan Lindung Lumut Protection Forest and three into Bukit Baka Gunung Lumut dan 3 ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya National Park (TNBBBR). Bukit Raya (TNBBBR).

REHABILITATION rehabilitasi

• By the end of 2019, we were caring for 439 • Di akhir 2019, kami merawat 439 orangutan; 123 di orangutans; 123 orangutans at Samboja Lestari Samboja Lestari (121 di Samboja Lestari dan 2 di (121 at Samboja Lestari and 2 on Juq Kehje Swen pulau pra-pelepasliaran Juq Kehje Swen) dan 316 Pre-Release Island) and 316 orangutans at Nyaru di Nyaru Menteng (274 di Nyaru Menteng dan 42 di Menteng (274 at Nyaru Menteng and 42 in the Salat Gugus Pulau Salat). Island Cluster). • Terlepas dari upaya pencegahan kelahiran • Despite our ongoing birth control efforts for the orangutan di pusat-pusat rehabilitasi kami, kami orangutans at our centres, we recorded two new mencatat ada 2 kelahiran di Nyaru Menteng tahun births in Nyaru Menteng this year. ini.

• This year we moved 59 orangutans who ‘graduated’ • Tahun ini kami memindahkan 59 orangutan yang from Forest School to pre-release islands: 5 menyelesaikan tahap Sekolah Hutan ke pulau-pulau orangutans at Samboja Lestari and 54 orangutans pra-pelepasliaran, 5 dari Samboja Lestari dan 54 dari at Nyaru Menteng. We moved 2 orangutans from Nyaru Menteng. Kami memindahkan 2 orangutan Samboja Lestari to the Juq Kehje Swen Pre-Release dari Samboja Lestari ke pulau pra-pelepasliaran Island, whilst in Central Kalimantan we moved 36 Juq Kehje Swen; sementara di Kalimantan Tengah orangutans to the Kaja and Bangamat Pre-Release kami memindahkan 36 orangutan ke pulau Kaja dan Islands and 18 orangutans to the Salat Island Cluster. Bangamat, serta 18 orangutan ke Gugus Pulau Salat.

8 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

3 2 samboja lestari JUQ Kehje swen Pre-release island Pre-release island NUMBER OF ORANGUTANS MOVED TO OUR PRE-RELEASE AND SANCTUARY ISLANDS JUMLAH ORANGUTAN YANG DIPINDAHKAN KE PULAU-PULAU PRA-PELEPASLIARAN DAN PULAU SUAKA

Samboja Lestari

Nyaru Menteng

18 17 19 2 badak besar KAJA Bangamat Badak kecil Pre-release island Pre-release island Pre-release island SANCTUARY ISLAND

• Our medical team, consisting of 13 veterinarians • Tim medis kami, terdiri dari 13 dokter hewan (6 di (6 in Samboja Lestari and 7 in Nyaru Menteng), Samboja Lestari dan 7 di Nyaru Menteng), 1 paramedis 1 paramedic (in Nyaru Menteng), 5 veterinary (di Nyaru Menteng), dan 5 staf administrasi medis (3 medical administration staff (3 in Samboja Lestari di Samboja Lestari dan 2 di Nyaru Menteng), bekerja and 2 in Nyaru Menteng), worked around the clock sepanjang waktu mempersiapkan orangutan kandidat preparing our orangutan reintroduction candidates, pelepasliaran, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, conducting routine health surveillance checks, memberikan perawatan, dan melakukan pencegahan administering treatments, and undertaking disease penyakit pada orangutan dan beruang madu yang prevention measures for all the orangutans and sun kami rawat. bears under our care. • Kesehatan dan kesejahteraan para orangutan selalu • The health and wellbeing of our orangutans remains menjadi prioritas utama kami dan menyediakan our top priority and providing high-quality healthcare perawatan terbaik bagi populasi sebesar ini merupakan to such a large population is a significant task. This tugas yang luar biasa. Tahun ini saja tim kami menangani year our team treated 299 medical cases in 234 299 kasus kesehatan pada 234 orangutan – 52 kasus orangutans – 52 cases in 52 orangutans at Samboja pada 52 orangutan di Samboja Lestari dan 247 kasus Lestari and 247 cases in 182 orangutans at Nyaru pada 182 orangutan di Nyaru Menteng. Kasus yang Menteng. The most common cases were traumatic paling banyak ditemui adalah luka traumatis dan infeksi injuries and upper respiratory tract infections. saluran pernapasan atas (ISPA).

9 • We lost ten orangutans at our rehabilitation centre • Kami kehilangan 10 orangutan di pusat rehabilitasi due to illness, i.e. two orangutans at Samboja Lestari kami akibat sakit, 2 orangutan di Samboja Lestari and eight orangutans at Nyaru Menteng. dan 8 orangutan di Nyaru Menteng.

• We moved nine orangutans from the Salat Island • Kami memindahkan 9 orangutan dari Gugus Pulau Cluster back to Nyaru Menteng to complete their Salat kembali ke Nyaru Menteng untuk menjalani final quarantine and veterinary medical health test karantina dan tes kesehatan sebelum dilepasliarkan requirements in anticipation of release back to the ke hutan di tahun 2019 dan 2020. wild in 2019 and 2020. • Kami menuntaskan pembangunan 3 pulau buatan • We completed the construction of three man-made (pulau A, B, C) dan perawatan di pulau-pulau 0, 1, islands (Islands A, B, C) and the maintenance of 2 (menggunakan ekskavator) serta pulau 7 dan 8 Islands 0, 1, 2 (with an excavator) and Islands 7 and 8 (secara manual), kesemuanya di Samboja Lestari. (manually), all in Samboja Lestari. • Kami menuntaskan pembangunan Kandang Sosialisasi • We completed the construction of Socialization C dan D, dan membangun tangki pengumpul limbah Cages C and D and constructed a storage tank for cair di kompleks Special Care Unit (SCU) di Samboja wastewater catchment at the orangutan Special Care Lestari. Unit (SCU) in Samboja Lestari. • Kami terus mengelola pulau pra-pelepasliaran • We continued to manage the 82-ha Juq Kehje Swen Juq Kehje Swen seluas 82 hektar dan melakukan Pre-Release Island, including the ongoing care and pengamatan terhadap dua orangutan dewasa di sana monitoring of two adult orangutans (Dodo and Desi). (Dodo dan Desi).

• We conducted a water gate and canal survey for the • Kami melakukan survei untuk pembangunan pintu air containment and enhanced security of the Juq Kehje dan kanal guna pertahanan dan keamanan Pulau Pra- Swen Pre-Release Island. Pelepasliaran Juq Kehje Swen.

• In Central Kalimantan, we cleared 200 m of new • Di Kalimantan Tengah, kami membuka transek fenologi phenology transects on the Kaja Pre-Release Island. sepanjang 200 m di pulau pra-pelepasliaran Kaja. Di In the Salat Island Cluster, we built feeding platforms Gugus Pulau Salat, kami membangun feeding platform and enrichment, and on the Badak Kecil Sanctuary dan enrichment di pulau suaka Badak Kecil, membuka Island, 600 m of phenology transects, a transit cage, transek fenologi sejauh 600 m, kandang transit, dan and a weather station. stasiun pemantau cuaca.

10 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

REINTRODUCTION PELEPASLIARAN

• An overarching focus of our work, our reintroduction • Sebagai tujuan akhir dari pekerjaan kami, program program operates in three large natural forests. With pelepasliaran orangutan dilaksanakan di tiga lokasi government permission, we release orangutans hutan alam yang besar. Setelah mengantungi izin from Samboja Lestari into Kehje Sewen Forest in pemerintah, kami melepasliarkan orangutan dari East Kalimantan and from Nyaru Menteng into Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen di Kalimantan Bukit Batikap Protection Forest (Batikap) and Timur dan Nyaru Menteng ke Hutan Lindung Bukit Baka Bukit Raya National Park (TNBBBR) Bukit Batikap (dikenal dengan nama Batikap) dan in Central Kalimantan. The combined remaining Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) carrying capacity of these three areas at the end of di Kalimantan Tengah. Daya tampung yang tersisa 2019, was 200 orangutans. We are still working to di ketiga lokasi tersebut di akhir tahun 2019 adalah identify additional, suitable forests in both East and untuk 200 orangutan. Kami masih terus berupaya Central Kalimantan to accommodate the hundreds mengidentifikasi hutan lain di Kalimantan Timur dan of orangutans still in our care at our rehabilitation Tengah untuk menampung ratusan orangutan yang centres. masih berada di pusat rehabilitasi kami.

Table 1. Location and carrying capacity of orangutan release areas in Central and East Kalimantan Tabel 1. Lokasi dan daya dukung kawasan pelepasliaran orangutan di Kalimantan Tengah dan Timur

Estaimated Remaining Released up Release Site Hectares capacity capacity to Dec 2019 (orangutans) (orangutans)

Bukit Batikap Protection Forest, 35,267 312 183 129 Central Kalimantan

Bukit Baka Bukit Raya National Park 22,543 200 161 39 (TNBBBR), Central Kalimantan

Kehje Sewen Forest, Restoration Ecosystem 22,176 150 118 32 of PT. RHOI, East Kalimantan

Total 79,986 662 326 200

• Di TNBBBR, kami menemukan hutan yang sesuai • In TNBBBR, we located new, suitable release areas for untuk dimanfaatkan dalam pelepasliaran berikut di future releases in the Hiran watershed. The decision Daerah Aliran Sungai (DAS) Hiran. Keputusan untuk to use this new release site was made based on memanfaatkan daerah ini diambil karena survei surveys indicating that the area was rich in orangutan menunjukkan berlimpahnya sumber pakan orangutan di food sources. Utilising the area allows us to better sana. Pemanfaatan daerah ini memberikan kesempatan distribute the released orangutan population to bagi kami mendistribusikan populasi orangutan yang minimize territory overlap and foraging competition. dilepasliarkan dengan lebih baik untuk meminimalkan The terrain in the Hiran watershed is more treacherous tumpang tindih wilayah jelajah dan persaingan mencari than that of the Bemban watershed (where we also pakan. Bentang alam di DAS Hiran lebih menantang operate) due to the fast-flowing rivers bordered dibanding DAS Bemban (tempat pelepasliaran by large boulders and steep contours. As a result, orangutan kami yang lain di TNBBBR)) karena arus transporting the cages in the Hiran watershed is very sungai yang lebih deras, berbatu besar, serta kontur taxing on our team and requires extra caution. yang curam. Akibatnya, pengangkutan kandang orangutan di DAS Hiran lebih menyulitkan tim kami, dan • We completed the construction of a new semi- membutuhkan kehati-hatian ekstra. permanent camp in the Bemban watershed in TNBBBR. In the Hiran watershed, we completed • Kami menyelesaikan pembangunan satu kamp semi- the construction of a temporary camp, purchased permanen baru di DAS Bemban, TNBBBR. Di DAS

11 Hiran, kami menuntaskan pembangunan sebuah kamp new equipment for the camp, recruited new PRM sementara, pengadaan peralatan kamp, perekrutan staf staff, and cleared 14 km of transects for orangutan PRM baru, dan pembukaan transek untuk pengamatan monitoring within the release area. orangutan sepanjang 14 km di wilayah pelepasliaran orangutan. • Within our Ecosystem Restoration Concession (ERC) in East Kalimantan, our Orangutan Habitat • Di dalam kawasan Konsesi Restorasi Ekosistem Restoration (RHO) program team conducted a survey (IUPHHK-RE) kami di Kalimantan Timur, program of new potential release sites at Kelinjau, South Restorasi Habitat Orangutan (RHO) kami melaksanakan Kehje Sewen, and North Kehje Sewen, assessing survei beberapa lokasi pelepasliaran baru di Kelinjau, access points for releasing orangutans via the river Selatan, serta Utara Kehje Sewen, juga menilai titik from South Camp to Pelangsiran and ‘Sungai 88’ and akses pelepasliaran melalui sungai dari Kamp Selatan overland from Muara Wahau to Pelangsiran. (Nles Mamse) ke Pelangsiran dan ‘Sungai 88’, juga jalan darat untuk mobil dari Muara Wahau ke Pelangsiran. • We remain committed to reintroducing orangutans into their natural habitat to establish new, viable • Kami terus berkomitmen penuh untuk melepasliarkan wild populations and bolstering the conservation orangutan ke habitatnya demi terbentuknya populasi prospects of the species. Once orangutans have orangutan liar baru yang layak dan menunjang prospek acquired all the skills they need to survive in the wild, pelestarian spesies ini. Setelah orangutan memperoleh our teams engage in the detailed planning required semua keterampilan yang mereka butuhkan untuk for each release to ensure that it can be carried out menyintas di alam liar, tim kami akan segera melakukan safely and successfully. persiapan terinci untuk melaksanakan dan memastikan pelepasliaran di alam liar berjalan dengan aman dan • This year, we reintroduced a total of 76 orangutans. sukses. Twenty-one orangutans were released into Kehje Sewen Forest, 7 orangutans into Batikap, and 48 • Tahun ini, kami berhasil melepasliarkan total 76 orangutans into TNBBBR. Of the 55 orangutans orangutan ke hutan. Ada 21 orangutan dari Samboja released in TNBBBR and Batikap, 17 of them had Lestari dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen, 7 dari

12 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

completed part of their rehabilitation process in the Nyaru Menteng dilepasliarkan ke Batikap dan 48 ke Salat Island Cluster. This brings the total number of TNBBBR. Dari 55 orangutan yang dilepasliarkan ke orangutans released since 2012 to 462 individuals: TNBBBR dan Batikap, 17 di antaranya menuntaskan 118 orangutans into Kehje Sewen Forest, 183 tahap pra-pelepasliaran mereka di Gugus Pulau orangutans into Batikap, and 161 orangutans into Salat. Jumlah total orangutan yang dilepasliarkan TNBBBR. sejak tahun 2012 menjadi 462 individu; 118 orangutan ke Hutan Kehje Sewen, 183 ke Batikap, dan 161 ke • Of the 76 orangutans released in 2019, 69 were TNBBBR. transported overland using vehicles and boats to carry them to their final release destination. • Dari 76 orangutan yang dilepasliarkan di tahun 2019, 69 The BOS Foundation and the Central Kalimantan dibawa via darat dan sungai menggunakan mobil dan Natural Resources Conservation Agency (BKSDA) perahu sampai ke titik pelepasliaran. BOS Foundation received enormous support from the National dan BKSDA Kalimantan Tengah mendapat dukungan Board for Disaster Management (BNPB), who besar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana generously lent us a helicopter to help transport (BNPB), yang meminjamkan helikopter mereka untuk seven orangutans from Nyaru Menteng to the Bukit mengangkut 7 orangutan dari Nyaru Menteng ke Batikap Protection Forest in Murung Raya Regency, Hutan Lindung Bukit Batikap di Kabupaten Murung Central Kalimantan. Raya, Kalimantan Tengah.

• Due to human-orangutan conflict with local • Akibat konflik manusia–orangutan dengan masyarakat communities, one male orangutan who was setempat, 1 orangutan jantan yang sebelumnya previously released into TNBBBR was re-released dilepasliarkan ke TNBBBR harus dilepasliarkan into Batikap, Central Kalimantan. kembali ke Batikap, Kalimantan Tengah.

• We continued our orangutan post-release • Kami terus melanjutkan kegiatan pemantauan monitoring activities, our forest patrols, and orangutan pasca pelepasliaran, patroli hutan, dan phenology surveys in our three release sites, Kehje survei fenologi di ketiga hutan pelepasliaran kami, Sewen Forest, Batikap, and TNBBBR. Kehje Sewen, Batikap, dan TNBBBR.

13 Figure 1. Map of Orangutan Release Points surrounding Camp Lesik in the Kehje Sewen Forest in 2019

14 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Figure 2. Map of Orangutan Release Points surrounding Camp Nles Mamse in the Kehje Sewen Forest in 2019

15 Figure 3. Map of Orangutan Release Points in the Bukit Batikap Protection Forest in 2019

16 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Figure 4. Map of Orangutan Release Points within the Bemban watershed in Bukit Baka Bukit Raya National Park in 2019

17 Figure 5. Map of Orangutan Release Points within the Hiran watershed in Bukit Baka Bukit Raya National Park in 2019

18 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

• Pemantauan pasca pelepasliaran berperan penting • Post-release monitoring is essential to assess the untuk menilai kesehatan, adaptasi perilaku, dan health, behavioural adaptation, and survivorship of kemampuan menyintas orangutan yang dilepasliarkan. released orangutans. The challenge is to maintain Tantangannya adalah mempertahankan populasi baru these new populations and ensure that they are ini dan memastikan mereka sehat dan terlindungi untuk healthy and well protected long into the future. jangka panjang. Kombinasi antara pemantauan pasca This combination of post-release monitoring and pelepasliaran dan intervensi medis, jika dibutuhkan, medical intervention, which we provide as needed, bertujuan untuk memastikan kesuksesan pelepasliaran aims to ensure that our orangutan reintroductions orangutan, dan setiap individu orangutan mendapatkan are successful, and that each individual orangutan kesempatan terbaik untuk menyintas. is afforded the best chance of survival. • Pada akhirnya, tujuan kami adalah memastikan • Our ultimate goal is to ensure that orangutans orangutan berhasil menyintas di lingkungan baru mereka are thriving in their new forest homes and our dan ukuran keberhasilan kami adalah orangutan hidup base measure of success is that an orangutan tanpa bantuan selama setahun di hutan. Antara tahun has reached the one-year survivorship milestone 2012 dan 2018, berdasarkan hasil yang diketahui, tingkat unaided. Between 2012 and 2018, based on only kesuksesan kami adalah 74% (n-146), dengan 26% tidak known outcomes, our success rate is 74% (n=146), berhasil (n=50) (ditemukan mati, harus ditranslokasi, with 26% unsuccessful (n=50) (confirmed dead, atau menerima perawatan medis). translocated, or received medical intervention). • Empat bayi orangutan lahir di alam. Tiga di Batikap • Four new babies were born, three in Batikap and dan satu di TNBBBR, menjadikan jumlah total bayi one in TNBBBR, bringing the total number of yang lahir secara alami di hutan sejak 2012 mencapai babies born in the wild since 2012 to nineteen. 19 individu.

• Four staff members participated as presenters in • Empat staf berpartisipasi sebagai narasumber dalam the 29th International Congress for Conservation The 29th International Congress for Conservation Biology (ICCB) in Kuala Lumpur, Malaysia, on 21-25 Biology (ICCB) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 21-25 July 2019, sharing the results of our work on post- Juli 2019, berbagi hasil kerja kami dalam pemantauan release monitoring. orangutan pasca pelepasliaran.

19 Challenges TANTANGAN

“Despite the successes that we have achieved, we have also faced numerous challenges: “

“Di luar keberhasilan yang telah kami capai, kami juga menghadapi tantangan sebagai berikut:”

REHABILITATION Rehabilitasi

• In East Kalimantan, the dry season caused the canals • Di Kalimantan Timur, musim kemarau menyebabkan containing Juq Kehje Swen Pre-Release Island pendangkalan di kanal sekitar pulau Juq Kehje Swen and Islands 7 and 8 in Samboja Lestari to recede, dan pulau pra-pelepasliaran 7 dan 8 di Samboja increasing the risk of orangutans leaving the islands. Lestari, meningkatkan resiko orangutan menyeberang We desperately need to build floodgates, deepen ke luar pulau. Kami harus segera membangun pintu the canals, and construct retaining walls to prevent air, memperdalam kanal, serta memperkuat konstruksi landslides. untuk mencegah longsor.

• In Central Kalimantan, starting in July 2019, the Rungan • Di Kalimantan Tengah, sejak Juli 2019, Sungai Rungan River receded to the point where orangutans were mendangkal sampai titik kritis dan memungkinkan capable of exiting the island. The canal containing orangutan meninggalkan pulau. Sementara kanal di Badak Besar Pre-Release Island is not deep enough sekitar pulau pra-pelepasliaran Badak Besar kurang for adequate containment and needs to be either dalam sehingga perlu penggalian atau penambahan deepened or an electric fence must be installed. pagar listrik.

Reintroduction Pelepasliaran

• Di Kalimantan Timur, perbandingan jenis kelamin • In East Kalimantan, the proportion of male to female orangutan didominasi jantan, dan tidak tersedianya orangutans heavily favours males, and limited helikopter untuk melepasliarkan orangutan ke helicopter availability prevents us from releasing hutan membuat kami tidak dapat melepasliarkan flanged male orangutans into the forest with an orangutan jantan dewasa dengan layak. Sementara appropriate distribution. During the dry season, the di musim kemarau, sungai menjadi dangkal dan tidak river is inaccessible by boat, forcing us to use longer, bisa diakses dengan perahu, sehingga kami harus overland routes. menempuh jalur darat yang jaraknya jauh.

• In Central Kalimantan, access to Batikap was • Di Kalimantan Tengah, akses menuju Batikap rusak damaged at several points along the road between di beberapa titik antara Batu Ampar dan Kamp B. Batu Ampar and Camp B. Both the Barito and Joloi Sungai Barito dan Joloi menyurut sampai ke titik kritis rivers had receded to the point where some villages yang membuat sejumlah desa nyaris mustahil dicapai were unreachable by boat. menggunakan perahu.

• Due to limited manufacturer supply and difficulties • Terbatasnya dukungan dari pabrik pembuat dan associated with international import we have faced kesulitan proses impor membuat kami menghadapi a significant lack of receivers and transmitters for the kekurangan pesawat pemancar dan penerima untuk newly released orangutans. orangutan yang baru dilepasliarkan.

20 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

ORANGUTANS UNDER OUR CARE

under our care Releaseable UnReleaseable Nyaru Menteng 316 251 65 Samboja Lestari 123 30 93

Wild-Born Infants Observed

13 2 4 BUkit Batikap BUKIT BAKA Kehje sewen protection bukit raya forest forest national park

ORANGUTANS Samboja Lestari Nyaru Menteng RELEASED IN 2019

17 15 8 9

6 6 4 4 4 3

MArc Jun JUl AUG Sept NOV DEC

ORANGUTAN REINTRODUCTION

+- 400 183 161 118 Sungai Wain and Bukit Batikap BUKIT BAKA Kehje Gunung beratus Protection bukit raya Sewen protection forest Forest national park Forest

(1991 - 2002) (2012 - 2020)

21 OUR CORE STRATEGIES STRATEGI INTI KAMI SANCTUARY CARE PERAWATAN SUAKA Table 2. Unreleaseable Orangutans Tabel 2. Orangutan Unreleaseable

2019 REALIZATION CATEGORIES NYARU MENTENG SAMBOJA LESTARI Ex–Tuberculosis 9 28 - Ex – Tuberculosis + ORDS 9 Orangutan Respiratory Disease Syndrome (ORDS) 14 - ORDS + too old 5 8 Significant Physical Disability 10 2 Abnormal behaviour 9 0 Age too old for rehabilitation process 32 32 Total 65 93

UNRELEASEABLE ORANGUTANs ORANGUTAN UNRELEASABLE

• One hundred twenty-three orangutans reside at the • Dari 123 orangutan di Pusat Rehabilitasi Samboja Lestari Orangutan Rehabilitation Centre, Orangutan di Samboja Lestari, 93 di antaranya of which 93 are currently considered unreleaseable dinilai unreleaseable akibat penyakit (utamanya due to disease (primarily tuberculosis and orangutan tuberkulosis, dan Orangutan Respiratory Disease respiratory disease syndrome (ORDS)), physical Syndrome/ORDS), cacat fisik, dan usia tua atau disability, and age or duration of captivity. Eighty-one terlalu lama dipelihara. 81 individu masih berada di individuals live in cages and twelve on sanctuary islands kandang dan 12 di pulau (termasuk 1 orangutan di (including one orangutan in Forest School). Sekolah Hutan)

• At the Nyaru Menteng Orangutan Rehabilitation • Sementara dari 316 orangutan di Pusat Rehabilitasi Centre, of the 316 orangutans who are in our care, 65 Orangutan di Nyaru Menteng, 65 di antaranya dinilai are currently considered unreleaseable due to disease, unreleaseable akibat penyakit, cacat fisik signifikan, significant physical disability, abnormal behaviour, and perilaku abnormal, dan usia tua atau terlalu lama age or duration of captivity. Fifty-two individuals live in dipelihara. 52 individu berada di kandang dan 13 di the cages and 13 on the Badak Kecil Sanctuary Island pulau suaka Badak Kecil di Gugus Pulau Salat. in the Salat Island Cluster. • Kami harap para orangutan yang terdampak akibat • We hope that of the individuals impaired by the terlalu lama dipelihara oleh manusia (saat ini ada duration of their captivity (currently 77 individuals, 40 77 individu, 40 di Samboja Lestari dan 37 di Nyaru in Samboja Lestari and 37 in Nyaru Menteng) will be Menteng) bisa menunjukkan perkembangan perilaku able to improve upon their natural behaviours once alami mereka setelah ditempatkan di pulau-pulau they are placed on semi-natural islands so that we may semi alami sehingga kami dapat mempertimbangkan reconsider them for release to the wild. mereka untuk dilepasliarkan ke alam liar.

22 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Sun Bears beruang madu

In addition to caring for and rehabilitating orangutans, our Orangutan Rehabilitation Centres at Nyaru Menteng and Samboja Lestari also care for other protected species, most notably sun bears (Helarctos malayanus), which have been rescued by local BKSDA officers.

By the end of 2019, we were providing care for 71 sun bears, 63 of which are located in Samboja Lestari, and 8 of which are located in Nyaru Menteng. Rehabilitation and reintroduction options for sun bears are limited.

Selain merawat dan merehabilitasi orangutan, pusat-pusat rehabilitasi kami di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari juga merawat spesies lain yang dilindungi, yaitu beruang madu (Helarctos malayanus), yang diselamatkan oleh para petugas BKSDA setempat.

Di akhir tahun 2019, kami merawat 71 beruang madu, 63 di antaranya berada di Samboja Lestari, dan 8 di Nyaru Menteng. Namun, pilihan untuk rehabilitasi dan pelepasliaran beruang madu bisa dibilang sangat terbatas.

23 Beruang madu adalah spesies yang sangat tergantung Sun bears are a forest dependent species who are pada habitatnya, hutan, dan berstatus Vulnerable atau listed as Vulnerable on the IUCN Red List of Threatened “Rawan Punah” di Daftar Merah Spesies Terancam IUCN, Species, due to the extensive habitat loss and akibat hilangnya habitat dan degradasi hutan secara luas degradation and reduction in overall range, in addition dan berkurangnya wilayah jelajah, selain akibat perburuan to commercial hunting. Once habituated to humans, komersial. Begitu dipelihara atau ditangkap manusia, seperti like with other bear species, teaching them to survive layaknya spesies beruang lain, mengajar mereka untuk in the wild is near impossible, with only few successful bertahan hidup di alam liar hampir mustahil, hanya sedikit reintroductions reported. To improve the welfare of laporan pelepasliaran yang berhasil. Untuk meningkatkan the sun bears at our centres who require permanent kesejahteraan para beruang madu yang butuh perawatan sanctuary care, we collaborate with Outreach, suaka permanen di pusat rehabilitasi kami, kami bekerja an NGO which has been providing us with technical sama dengan Sun Bear Outreach, sebuah LSM yang assistance to build large, forested enclosures in memberikan dukungan teknis dalam membangun kompleks Samboja Lestari. These facilities will eventually house besar berhutan di Samboja Lestari yang dibangun untuk all sun bears under our care. menampung semua beruang madu yang kami rawat.

Due to limitations in space and infrastructure at Akibat terbatasnya ruang dan prasarana di Nyaru Menteng, Nyaru Menteng, we are moving forward with plans to kami memutuskan untuk tidak lagi menerima beruang madu stop rescued sun bear intake there and transfer the yang diselamatkan, dan memindahkan beruang madu yang remaining sun bears to Samboja Lestari where we are ada ke Samboja Lestari, di mana kami dapat memberikan able to provide them with a better quality of life. On kualitas hidup yang lebih baik kepada mereka. Di tanggal 11 September 2019, we have transferred 7 sun bears (3 11 September 2019, kami memindahkan 7 beruang madu (3 males and 4 females) from Nyaru Menteng to Samboja jantan dan 4 betina) dari Nyaru Menteng ke Samboja Lestari. Lestari. In 2019, we also received six new sun bears from Di tahun 2019, kami menerima juga tambahan 6 beruang BKSDA East Kalimantan. madu baru dari BKSDA Kalimantan Timur.

At Samboja Lestari our team, together with Sun Bear Di Samboja Lestari, tim kami bersama Sun Bear Outreach, Outreach, made significant progress on improving our berhasil membuat kemajuan signifikan dalam meningkatkan sun bear facilities and welfare, including: fasilitas dan kesejahteraan beruang madu, termasuk:

• Completing the construction of ten forested sun • Menuntaskan pembangunan 10 enclosure berhutan bear enclosures (enclosures F, G, H, I, J, K, L, M, N, untuk beruang madu (enclosure F, G, H, I, J, K, L, M, N, and O) (see Figure 4). dan O) (Lihat Gambar 4)

• Conducting training in husbandry practices for sun • Memberikan pelatihan praktik perawatan beruang madu bears in the training cages. yang berada di dalam kandang pelatihan.

• Adding a new pool in Enclosure J, shelter for • Membangun kolam baru di Enclosure J, gudang kompos compost in the back yard area, and a platform for di sisi belakang, platform pemisah enclosure di kandang an enclosure divider in Cages K and L. K dan L.

• Installing sleeping platforms and hammocks. • Memasang platform tidur dan hammock

• Erecting a new electric fence and installing • Mendirikan pagar listrik baru dan instalasi kelistrikan di electrical wire for the enclosures and cages. semua kompleks dan kandang

• Regularly providing enrichment items, including • Secara teratur menyediakan enrichment, termasuk wooden logs, leaves, balls, peanut-butter pipes, batang kayu, daun, bola, pipa selai kacang, dan karung and sacks for the sun bears still housed in cages. bagi beruang madu yang masih berada di kandang

• Conducting renovations on reintroduction cage • Melakukan perbaikan atap kandang pelepasliaran roofs and fences in the buffer zone, the enrichment dan pagar di zona pemisah, ruang enrichment, pintu room, technician doors, fences, the floor of bagi teknisi, pagar, lantai kompleks A, dan jembatan enclosure A, and catwalk bridges. panggung.

During 2019, there were 38 medical issues addressed, Selama tahun 2019, ada 38 kasus kesehatan ditemukan, most of which were traumatic injuries. umumnya akibat cedera traumatik.

24 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Figure 6. Sun Bear Enclosures at Samboja Lestari. The construction of Enclosures F, G, H, I, J, K, L, M, N, and O was completed in 2019

ANIMAL WELFARE KESEJAHTERAAN SATWA • Sebagai sebuah organisasi yang berfokus pada • As an orangutan-focused conservation organisation pelestarian orangutan dengan tanggung jawab merawat with the responsibility of caring for animals both ex- satwa tersebut baik secara ex-situ dan in-situ, kami wajib situ and in-situ, we aim to ensure that our activities memastikan seluruh kegiatan kami memenuhi standar- are underpinned by the highest of standards in animal standar terbaik terkait kesejahteraan satwa. welfare. • Kami memastikan bahwa orangutan dan beruang madu • We ensure that our orangutans and sun bears have kami diberikan pakan yang bervariasi dan enrichment access to a varied diet and enrichment that provides yang merangsang mereka untuk tetap sehat secara them with stimulation to help keep them mentally and mental dan fisik. Untuk mencapai ini perlu program physically healthy. Achieving this requires an ongoing berkelanjutan yang didedikasikan untuk kesejahteraan program dedicated to their welfare. Throughout the mereka. Sepanjang tahun, berbagai alat enrichment year, different enrichment tools were developed to keep dikembangkan untuk membuat mereka tetap aktif, dan them active and for orangutans, foster wild behaviours khusus untuk orangutan juga menumbuhkan perilaku liar such as climbing, arboreal travel, nest building, food seperti memanjat, bergerak di pepohonan, membangun foraging, and so on. sarang, mencari pakan alami, dan sebagainya.

• In Samboja Lestari, we installed semi-permanent • Di Samboja Lestari, kami memasang struktur enrichment enrichment structures, such as rope swings, vertical semi permanen, seperti tali ayun, tali vertikal dan and horizontal ropes, hammocks, and blue barrels horizontal, hammock, dan tong biru yang terbuat dari made from rubber drums, in the individual cages and plastik di kandang individu dan kandang sosialisasi Socialisation Cage C. (SOS) C.

25 • Kami juga membangun platform pemberian pakan • We also built feeding platforms for orangutans and untuk orangutan dan memasang struktur enrichment installed semi-permanent enrichment structures on semi permanen di pulau 1 dan 2. Islands 1 and 2. • Tim perawat satwa kami mulai secara teratur menilai • Our animal husbandry team began to regularly assess kondisi orangutan di Samboja Lestari dan Nyaru the condition of the orangutans at Samboja Lestari and Menteng memanfaatkan Skor Kondisi Tubuh (BCS), Nyaru Menteng using Body Condition Scores (BCS), sekaligus mulai memantau lebih cermat orangutan yang while also beginning to closely monitor the behaviour of menunjukkan perilaku stereotip atau abnormal. orangutans exhibiting stereotypic and other abnormal behaviours. • Petugas berpengalaman dari Kebun Binatang Oregon dan ahli perilaku hewan, melatih para pengasuh kami, • Experienced zookeepers from the Oregon Zoo and an teknisi perawat satwa, dan dokter hewan mengaplikasikan animal behaviour expert, trained our surrogate mothers, tata kelola yang baik untuk memudahkan pemberian animal husbandry technicians, and veterinarians to perawatan medis kepada orangutan kami di Nyaru implement a positive reinforcement training regimen to Menteng dan untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan facilitate and ease the veterinary care of our orangutans hewan. in Nyaru Menteng and to improve overall animal welfare. • Di bulan Juli, Ida Lewis, spesialis primata dari Kebun • In July, Ida Lewis, a primate specialist from the Fort Binatang Forth Worth, Texas, AS, memberi pelatihan Worth Zoo, provided training to clinic technicians who kepada teknisi klinik yang bertanggung jawab atas are responsible for orangutan care. perawatan orangutan.

• Two of our veterinarians, Maryos Tandang (Nyaru • Dua dokter hewan kami, drh. Maryos Tandang (Nyaru Menteng) and Agnes Pratamiutami Sriningsih (Samboja Menteng) dan drh. Agnes Pratamiutami Sriningsih Lestari) attended the workshop “Collection and (Samboja Lestari) menghadiri lokakarya “Pengumpulan Transportation Management (packing and cold chain) dan Manajemen Transportasi Sampel Berdasarkan of Samples Based on Biosafety Principles” held by IPB Prinsip-Prinsip Keamanan Hayati” yang diadakan di PSSP University’s Primate Research Centre at the Ragunan dan Kebun Binatang Ragunan pada 9–10 September Zoological Park on 9–10 September 2019. 2019.

26 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

• Dr. Nancy Lung dari Orangutan Species Survival Plan (Orangutan SSP) melatih dokter hewan junior di Samboja Lestari mengenai prosedur anestesi, infus, menjahit, dan • Dr. Nancy Lung from the Orangutan Species Survival menyediakan materi tentang Orangutan Respiratory Plan (Orangutan SSP) trained junior veterinarians at Disease Syndrome (ORDS). Samboja Lestari in procedures for anaesthesia, infusion, and suturing and provided materials on ORDS. • Melalui dukungan dan kolaborasi dengan Kebun Binatang Melbourne dan Kebun Binatang Sydney • Through support and collaboration with the Melbourne (yang difasilitasi oleh BOS Australia), kami mengadakan Zoo and the Sydney Zoo (facilitated by BOS Australia), lokakarya kesejahteraan dan perawatan satwa, serta we conducted an animal welfare and husbandry survei kesejahteraan satwa sebanyak dua kali tahun ini, workshop, as well as welfare surveys twice this year, with bertujuan memperkuat implementasi, pemantauan, dan aim of strengthening the implementation, monitoring, evaluasi Kode Kesejahteraan Satwa kami. and evaluation of our Animal Welfare Code. • Dokter hewan kami dari Nyaru Menteng, drh. Arga • Arga Sawung Kusuma, a veterinarian at Nyaru Menteng, Sawung Kusuma, mendapat beasiswa Bronwyn Watson was awarded the Bronwyn Watson Orangutan Veterinary Orangutan Veterinary Aid dari Orangutan Veterinary Aid scholarship by Orangutan Veterinary AID (OVAID) for Aid (OVAID) untuk studi di Inggris. Pelatihan diadakan study in the United Kingdom. The training was held at di Kebun Binatang Chester, Kebun Binatang Paignton, the Chester Zoo, Paignton Zoo, University of Liverpool, Universitas Liverpool dan praktik spesialis dokter hewan and specialist veterinary practices in the UK. di Inggris.

27 28 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Challenges TANTANGAN

“Despite the successes that we have achieved, we have also faced numerous challenges:“

“Terlepas dari keberhasilan yang kami raih, kami juga menghadapi tantangan:“

Unreleaseable orangutans

• More orangutans were diagnosed with ORDS and now require long-term, possibly lifelong, treatment

• A lack of individual cages for orangutans with ORDS and appropriate enclosures for disabled orangutans (i.e. blind, physically handicapped, or paralyzed).

Orangutan UNRELEASEABLE

• Lebih banyak orangutan terdiagnosa ORDS dan kini membutuhkan perawatan jangka panjang, bahkan mungkin seumur hidup

• Kurangnya fasilitas kandang individu untuk orangutan pengidap ORDS dan kompleks yang layak bagi orangutan cacat (misalnya: buta, cacat, atau lumpuh).

29 OUR CORE STRATEGIES STRATEGI INTI KAMI ORANGUTAN ECOSYSTEM CONSERVATION PELESTARIAN EKOSISTEM ORANGUTAN

LAND REHABILITATION AT SAMBOJA LESTARI REHABILITASI LAHAN DI SAMBOJA LESTARI

• Once a barren wasteland, our ongoing reforestation program has already transformed Samboja Lestari into an oasis of young forest covering 1,853 hectares, to aid in the rehabilitation and welfare of orangutans and sun bears.

• We controlled and extinguished fire outbreaks across 9.69 ha of Samboja Lestari land in 2019.

• Across the 1,853 hectares of land, we carried out regular maintenance of 89.41 hectares of recently rehabilitated land (e.g. weeding, fertilising, replacement planting, etc) and reforested a further 475 trees by visitors (see Figure 7).

• Berawal dari tanah tandus dan terbengkalai, program penanaman kembali kami yang berkelanjutan mengubah Samboja Lestari menjadi sebuah oasis hutan muda seluas 1.853 hektar, untuk mendukung rehabilitasi dan kesejahteraan orangutan dan beruang madu.

• Kami berhasil memadamkan kebakaran di 9,69 ha lahan Samboja Lestari di tahun 2019.

• Di lahan Samboja Lestari seluas 1.853 hektar, kami melakukan pemeliharaan rutin 89,41 hektar lahan yang baru direhabilitasi (penyiangan, pemupukan, penanaman pengganti, dll.) dan penanaman kembali 475 batang pohon oleh tamu (lihat Gambar 7).

30 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Figure 7. Map of Tree Planting and Maintenance at Samboja Lestari

MAWAS CONSERVATION PROGRAM PROGRAM KONSERVASI MAWAS

In the 1990’s, large areas of peat forest within the Mawas Di sekitar tahun 1990-an, kawasan hutan gambut yang luas di Conservation Area (MCA) were significantly degraded or Kawasan Konservasi Mawas terdegradasi secara signifikan cleared entirely due to a failed large-scale rice growing akibat adanya program pengadaan beras berskala besar program. Our work in Mawas continues to focus on habitat namun gagal. Pekerjaan kami di Mawas berfokus pada conservation and restoration, illegal logging monitoring, konservasi dan restorasi habitat, pemantauan pembalakan fire prevention and control, and community development. liar, pencegahan kebakaran, dan pemberdayaan Man-made canals developed in the 1990’s cut across the masyarakat. Kanal-kanal besar digali tahun 1990-an di land and, in the framework of our restoration activities, we seluruh area tersebut, dan untuk merestorasi lahan, kami have been blocking numerous canals in order to re-wet the memblokir banyak kanal kecil (tatas) untuk membasahi peat, aid reforestation efforts, prevent fires, and protect kembali lahan gambut, mendukung reforestasi, mencegah this valuable carbon sink. kebakaran, dan melindungi proses penyerapan karbon.

Working Area Monitoring and Protection Pemantauan dan Perlindungan Wilayah Kerja

• One hundred ninety-two routine patrols were conducted • Ada 192 patroli rutin dilaksanakan oleh tim Mawas by the Mawas team in Kapuas and South Barito to di Kapuas dan Barito Selatan untuk memantau dan monitor and prevent illegal activities, during which they mencegah kegiatan ilegal yang berhasil menemukan 62 encountered 62 instances of illegal activities including 23 kegiatan ilegal termasuk 23 kebakaran yang dipadamkan

31 fires, which were extinguished by the patrol team, and 39 oleh tim patroli dan 39 pembalakan liar, dengan total acts of illegal logging, with a total of 6,660 mixed–species 6.660 batang kayu berbagai jenis. logs recorded. • Sebanyak 75 patroli rutin dilakukan oleh tim patroli • Seventy-five routine patrols were undertaken by the masyarakat yang mencatat 9 kasus pembalakan liar dan community patrol teams who recorded nine cases of illegal 9 kebakaran. Pemadam kebakaran setempat berhasil logging and nine fire outbreaks. Community firefighters memadamkan semua kebakaran dengan bantuan dari successfully extinguished all fires with assistance from anggota komunitas mereka. members of their respective communities. • Semua temuan patroli kami telah dilaporkan ke otoritas • All of our patrol findings were reported to the pertinent lokal terkait di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Barito local authorities in the Kapuas and South Barito Selatan. Regencies. • Kami menggali 41 sumur bor di Blok A dan 27 sumur • We constructed 41 deep wells in Block A and 27 bor di Blok E untuk mendukung upaya reforestasi dan deep wells in Block E to support our reforestation and pemadaman kebakaran di sekitar Kawasan Konservasi firefighting efforts around the MCA. Mawas.

Land Rehabilitation and Restoration Rehabilitasi dan Restorasi Lahan

• We completed the construction, with two community • Kami bersama 2 kelompok masyarakat Desa groups in the Mantangai Hulu village, of five dams Mantangai Hulu, menuntaskan pembangunan 5 along tertiary canals in our reforestation site in bendungan di sepanjang kanal penanaman tersier Mantangai, and blocked three local canals (tatas) with di situs reforestasi kami di Mantangai, dan membuat 25 dams owned by three canal owners in the Tuanan 3 tatas (blok kanal) dengan 25 bendungan milik 3 area. pemilik kanal di daerah Tuanan.

• We conducted regular monitoring of our land • Kami melakukan pemantauan rutin atas rehabilitasi rehabilitation and restoration projects in both Block A dan pemulihan lahan kami di Blok A (Sei Mantangai) (Sei Mantangai) and Block E (Tuanan and Rantau Upak). dan Blok E (Tuanan dan Rantau Upak).

• We regularly monitored community-led reforestation • Kami memantau secara teratur upaya penanaman efforts covering 22 ha in Block A and 30 ha in Block E, kembali oleh masyarakat seluas 22 hektar di Blok A including the production of 93,687 seedlings in Block A dan 30 ha di Blok E, termasuk produksi 93.687 bibit di and 105,415 seedlings in Block E. Blok A dan 105.415 bibit di Blok E.

• A total of 77 hectares were reforested during 2019 in • Total 77 hektar telah ditanami kembali di tahun 2019 Block A of the MCA. di Blok A Kawasan Konservasi Mawas.

32 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

33 FIRE OUTBREAKs Kebakaran

34 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

In Samboja Lestari, East Kalimantan, we controlled and extinguished fire outbreaks across 9.69 hectares of land Di Samboja Lestari, Kalimantan Timur, kami berhasil (see Figure 8). mengendalikan dan memadamkan kebakaran di lahan seluas 9,69 hektar (lihat Gambar 8). The dry season was marked by two fire outbreaks in the Tuanan area of Block E, covering an area of 523 ha, while Musim kemarau menyebabkan terjadinya kebakaran di 2 additional fire outbreaks in 8 locations of the Mantangai lokasi di daerah Tuanan, Blok E, seluas 523 ha dan 8 lokasi Sub–District area of Block A affected another 873 ha kebakaran lain di wilayah Kecamatan Mantangai, Blok of land (see Figure 9). To extinguish these large-scale A, seluas 873 ha (lihat Gambar 9). Untuk memadamkan fire outbreaks, our team received extensive, dedicated kebakaran berskala besar ini, tim kami menerima support from village fire teams, the Tuanan research station dukungan ekstensif dan berdedikasi dari tim pemadam fire team, the Forest Fire Control Brigade team (Manggala kebakaran desa, tim pemadam stasiun penelitian Tuanan, Agni), as well as water–bombing helicopter support from tim Manggala Agni, serta dukungan helikopter pengebom the National Board for Disaster Management (BNPB). air dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Forty-one orangutans in Nyaru Menteng, Central 41 orangutan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Kalimantan, suffered respiratory problems presumed to menderita masalah pernapasan yang diperkirakan akibat be due to haze inhalation. kabut asap.

Figure 8. Map of Fire Outbreaks across Samboja Lestari Land

35 Figure 9. Map of Forest Fires in the Mawas Area

36 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

37 ORANGUTAN HABITAT RESTORATION PROGRAM PROGRAM RESTORASI HABITAT ORANGUTAN

In 2010, the BOS Foundation, through our sister company PT Restorasi Habitat Orangutan (RHOI), bought Pada tahun 2010, BOS Foundation – melalui perusahaan the rights to manage the Kehje Sewen Forest in East kami, PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), Kalimantan as an Ecosystem Restoration Concession membeli hak kelola Hutan Kehje Sewen di Kalimantan (ERC). The area was formerly a production forest and Timur, sebagai Konsesi Restorasi Ekosistem (IUPHHK– is currently our primary orangutan reintroduction site RE). Daerah ini dulunya adalah hutan produksi dan saat in East Kalimantan, which accommodates orangutans ini merupakan situs pelepasliaran orangutan utama from Samboja Lestari. While a large portion serves as a kami di Kalimantan Timur, menampung orangutan dari reintroduction forest, land has also been set aside as a Samboja Lestari. Bagian terbesar difungsikan sebagai translocation area for rescued, wild orangutans. RHOI hutan pelepasliaran dan sebagian lagi disisihkan sebagai works to rehabilitate and restore to healthy forest in the area translokasi untuk orangutan liar yang diselamatkan. remaining land within the ERC. RHOI juga memulihkan tanah dan hutan di dalam kawasan restorasi ekosistem. • In 2019, our RHO program, fulfilled several legal obligations such as the revision of our 10-year • Pada tahun 2019, program Restorasi Habitat management plan (RKU), which included conducting Orangutan (RHO) kami berhasil memenuhi beberapa a routine ERC forest inventory (IHBRE/ER) of our ERC kewajiban hukum seperti revisi Rencana Kelola 10 and regular patrols to ensure the protection of the tahun (RKU) yang mencakup Inventarisasi Hutan area. Berkala Restorasi Ekosistem (IHBRE) dan patroli rutin untuk memastikan perlindungan daerah. • As part of our mandatory ERC Annual Inventory, we made 60 Permanent Sample Plots around Gunung • Untuk mendukung Inventarisasi Tahunan IUPHHK– Belah and Sungai Lembu to facilitated in the collection RE wajib, kami membuat 60 Plot Sampel Permanen of data on phenology and vegetation growth. (PSP) di sekitar Gunung Belah dan Sungai Lembu untuk memfasilitasi pengumpulan data fenologi dan • On 9 September 2019, RHOI paid the replacement pertumbuhan vegetasi. cost for boundary demarcation to the Indonesian Ministry of Finance: • Pada tanggal 9 September 2019, RHOI membayar biaya penggantian tata batas kepada Kementerian 1. Kong Kemul Protection Forest (HL Kong Kemul) Keuangan Republik Indonesia: function limit: 22.4 km 1. Tata batas Hutan Lindung Kong Kemul: 22,4 km 2. Gunung Menyapa Protection Forest (HL Menyapa Mountaion) function limit: 52.6 km 2. Tata batas Hutan Lindung Gunung Menyapa: 52,6 km

3. Gunung Batu Mesangat Protection Forest (HL 3. Tata batas Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat: Gunung Batu Mesangat) function limit: 0.8 km 0,8 km

• To fulfil the obligations of an Ecosystem Restoration • Untuk memenuhi kewajiban sebagai pemegang Concession holder, two RHOI staff members have Konsesi Restorasi Ekosistem, dua staf dari PT. RHOI participated in the technical personnel training held telah berpartisipasi dalam pelatihan tenaga teknis by the Directorate General of Sustainable Production dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Forest Management (PHPL). Lestari (PHPL)

38 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

39 RESEARCH AND DEVELOPMENT BIOLOGI REINTRODUKSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN • Pemantauan pasca pelepasliaran jangka panjang dan berkelanjutan kami menghasilkan kumpulan data terbesar tentang biologi reintroduksi orangutan dan REINTRODUCTION BIOLOGY terus bertambah setiap harinya. Kami tengah menata data ini untuk kebutuhan analisis dan dijadikan • Our long-term, continuous post-release monitoring sebagai jurnal ilmiah untuk ditinjau sejawat. has produced the largest dataset ever collected on orangutan reintroduction biology and is growing every • Prosedur operasi standar (SOP) kami terkait day. We are currently in the process of cleaning this penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasliaran data for analysis and submission to a peer-reviewed digunakan oleh Pemerintah Indonesia sebagai scientific journal. referensi dalam proses reintroduksi orangutan.

• Our standard operating procedures (SOPs) on rescue, rehabilitation, and release are used by the PENELITIAN ORANGUTAN LIAR Government of Indonesia as a reference on orangutan reintroduction. Di Stasiun Penelitian Orangutan Liar Tuanan, di Kawasan Konservasi Mawas, kami bekerja sama dengan Universitas Nasional (UNAS) Jakarta dan Universitas Rutgers (USA) dalam melakukan penelitian jangka panjang tentang: WILD ORANGUTAN RESEARCH 1. Nutrisi pakan alami orangutan, pergerakan, dan At our Tuanan Orangutan Research Station in the Mawas pengaruh peradangan terhadap keduanya Conservation Area, our collaboration with the National 2. Mikroorganisme sistem pencernaan orangutan University (Indonesia) and Rutgers University (USA) is 3. Pemetaan ketersediaan nutrisi bagi orangutan facilitating long-term research on: menggunakan drone 4. Jelajah orangutan 1. Orangutan nutrition, energetics, inflammation. 5. Dokumentasi keanekaragaman menggunakan kamera 2. Orangutan gut microbiome. jebak 3. Orangutan nutriscape utilising drone technology. 6. Memantau kesehatan orangutan terkait variabel 4. Orangutan ranging patterns. kondisi lingkungan 5. assessments utilising camera traps. 7. Menanam tumbuhan metabolit sekunder dan 6. Monitoring orangutan health in relationship to pemilihan pakan orangutan environmental variables. 8. Etnobotani (kajian mengenai hubungan antara 7. Plant secondary metabolites and diet selection. manusia dan tumbuhan hutan) 8. Ethnobotany. 9. Pola fenologi jangka panjang liana dan pohon dan 9. Long-term patterns of tree and liana phenology and dampak cuaca dan kebakaran the effects of weather and fires. 10. Efek kebakaran pada diet, jarak jelajah, dan kesehatan 10. The effects of fires on orangutan diet, ranging, and orangutan health. EKOLOGI MANUSIA DAN MATA HUMAN ECOLOGY AND ALTERNATIVE LIVELIHOODS PENCAHARIAN ALTERNATIF

The main goal of our research is to explore coastal Tujuan utama penelitian ini adalah mengeksplorasi community adaptation along the Kapuas river to adaptasi masyarakat pesisir di sepanjang sungai Kapuas increasing fire risks: atas meningkatnya risiko kebakaran:

• Explore dependence on natural resources and • Menjajaki besarnya ketergantungan pada sumber characterize livelihoods. daya alam dan karakterisasi mata pencaharian.

• Conduct value chain analysis of swallow nest • Melakukan analisis rantai nilai industri sarang walet harvesting and other forest commodities. dan komoditas hutan lainnya.

40 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

• Identify alternative livelihood options and willingness • Mengidentifikasi berbagai opsi mata pencaharian to participate in incentive-based interventions for fire alternatif dan keinginan berpartisipasi dalam kegiatan management and prevention. tata kelola dan pencegahan kebakaran berbasis insentif.

• Determine correlates of fires to coastal livelihoods • Menentukan korelasi antara kebakaran dengan mata and health. pencaharian dan kesehatan masyarakat pesisir.

41 RESEARCH ON PEATLANDS AND FIRES PENELITIAN LAHAN GAMBUT DAN KEBAKARAN

We are working on three major projects concerning Kami tengah mengerjakan 3 proyek besar terkait lahan peatlands and fire in the Mawas Conservation Area. gambut dan kebakaran di Kawasan Konservasi Mawas.

• We continued our work with Bogor Agriculture • Kami melanjutkan kerja sama dengan IPB, NASA, Institute (IPB) University, NASA, and University of dan Universitas Maryland (Pusat Penelitian Maryland (Centre for Environmental Science) on a Lingkungan) dalam sebuah proyek kolaborasi yang project entitled, “Incorporating, Quantifying, and berjudul “Incorporating, Quantifying, and Locating Locating Fire Emissions from within Tropical Peat Fire Emissions from within Tropical Peat Swamp Swamp Forests”. This research has helped BOSF Forests”. Penelitian ini membantu BOS Foundation to improve our understanding of the orangutan meningkatkan pemahaman tentang kondisi habitat habitat and vegetation condition, the impacts of dan vegetasi orangutan, dampak upaya rehabilitasi land rehabilitation efforts such as canal blocking, lahan seperti blokir kanal, penanaman kembali, dan reforestation, and fire management, and the carbon manajemen kebakaran, dan data penyimpanan dan storage and emissions within MCA specifically. Main emisi karbon di Kawasan Konservasi Mawas. Kegiatan outputs to date: utama hingga saat ini:

1. Collected long-term landscape-scale vegetation, 1. Mengumpulkan data vegetasi, hidrologi, gambut, hydrology, peat, and fire monitoring data across dan pemantauan kebakaran skala lanskap jangka the Mawas peat dome. panjang di seluruh kubah gambut Mawas. 2. Developed and published standardised methods 2. Mengembangkan dan menerbitkan metode for Fire Scene Evaluation and Peat Fire Behaviour standar untuk Evaluasi Kebakaran dan Perilaku dan and Emissions. Emisi Kebakaran Gambut. 3. Published several international peer-reviewed 3. Menerbitkan beberapa artikel peer-review articles related to the project objectives. internasional terkait tujuan proyek. 4. Collaborated with researchers, conservationists, 4. Bekerja sama dengan peneliti, pekerja konservasi, and governments in collecting nation-wide data dan pemerintah dalam dalam mengumpulkan data regarding project objectives. nasional terkait tujuan proyek.

42 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

• We also began a large, multi-institutional, collaborative research project for improving community fire management and peatland restoration, led by the Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR). The benefits for BOSF are increased knowledge, and an expanded network relating to tropical peatland rehabilitation efforts and the causes of peat fires. Main outputs to date include:

1. Continued training and data collection on the causes of peat fire and recovery of peat structure after rewetting. 2. Stakeholder engagement, from village through national levels, on capacity building and knowledge transfer.

• We started a collaborative project focused on the detailed long-term monitoring of carbon and water fluxes through the degraded, target reforestation area in Mawas, providing climatic, atmospheric, and fire risk data, with the Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University (Australia) and Palangka Raya University, as a part of an ACIAR SRA Project. Main outputs to date are:

1. Successful government socialisation and support for launch of this project. 2. Construction of flux tower, solar panels, and flux equipment. 3. Hourly monitoring of carbon dioxide and methane fluxes in system. 4. Installation of Chameleon peat moisture sensors.

• Kami juga memulai proyek penelitian kolaboratif • Kami memulai proyek kolaboratif yang terfokus pada multi-institusional yang besar untuk meningkatkan pemantauan terinci jangka panjang terkait fluks karbon tata kelola kebakaran dan restorasi lahan gambut dan air di area kawasan hutan target yang terdegradasi oleh masyarakat yang dipimpin oleh Australian di Mawas, menyediakan data iklim, atmosfer, dan Centre for International Agricultural Research risiko kebakaran bersama Royal Melbourne Institute of (ACIAR). Manfaat bagi BOS Foundation adalah Technology (RMIT) (Australia) dan Universitas Palangka meningkatnya pengetahuan dan jejaring kerja terkait Raya sebagai bagian dari Proyek ACIAR SRA. Kegiatan rehabilitasi lahan gambut tropis dan penyebab utama hingga saat ini adalah: kebakaran gambut. Kegiatan utama hingga saat ini: 1. Sosialisasi dan dukungan pemerintah yang berhasil 1. Pelatihan dan pengumpulan data berkelanjutan untuk pendirian proyek ini. terkait penyebab kebakaran gambut dan 2. Pembangunan menara fluks, panel surya, dan pemulihan struktur gambut setelah pembasahan perlengkapan pengukur fluks. ulang. 3. Pemantauan fluks karbondioksida dan metan di 2. Keterlibatan pemangku kepentingan, dari tingkat dalam sistem setiap jam. desa sampai nasional, dalam pembangunan 4. Pemasangan sensor kelembaban gambut kapasitas dan alih pengetahuan. Chameleon.

43 BEST MANAGEMENT PRACTICES PRAKTIK-PRAKTIK TATA KELOLA TERBAIK

(FOR ORANGUTAN CONSERVATION IN CONCESSION AREAS) (UNTUK PELESTARIAN ORANGUTAN DI WILAYAH KONSESI)

Hampir semua orangutan yang diselamatkan dan dirawat Nearly all the orangutans that we rescue and care for in our di dua pusat rehabilitasi orangutan kami adalah korban two Orangutan Rehabilitation Centres were direct victims langsung dari hilangnya habitat atau konflik manusia- of habitat loss or human-wildlife conflict within plantations. satwa di dalam perkebunan kelapa sawit. Solusi mendesak Urgent solutions are needed to reduce the pressure that sangat dibutuhkan untuk mengurangi tekanan terhadap development places on wild orangutan populations, populasi orangutan liar akibat pembangunan, terutama especially populations outside of protected forests. To do populasi orangutan di luar hutan lindung. Untuk melakukan this we have continued to develop our Best Management ini, kami terus mengembangkan program Praktik Tata Practices (BMP) program on the management of orangutan Kelola Terbaik (BMP) untuk menangani habitat orangutan habitat in oil palm concessions. di perkebunan kelapa sawit.

• We conducted training for multiple private sector and • Kami memberikan pelatihan bagi para pemangku government stakeholders in the Mawas Conservation kepentingan yang terdiri dari pelaku bisnis dan Area on: pemerintah di Kawasan Konservasi Mawas terkait: 1. Mitigation of Human-Orangutan Conflict 1. Mitigasi konflik manusia-orangutan 2. Introduction of BMPs for Orangutan Conservation 2. Pengantar BMP bagi konservasi orangutan 3. Spatial Monitoring and Reporting Tools (SMART) 3. Pelatihan Spatial Monitoring and Reporting Tools training including the use of GIS and drones for (SMART) termasuk penggunaan GIS dan drone natural resource monitoring and patrolling untuk pemantauan sumber daya alam dan patroli

• We conducted an orangutan survey methodology • Kami memberikan pelatihan metode survei orangutan, training, developed phenology transects, and membuka transek fenologi, dan mengidentifikasi jenis identified tree species within oil palm concessions pohon di dalam wilayah konsesi kelapa sawit milik PT. owned by PT United Agro Indonesia (PT UAI), Central United Agro Indonesia (PT. UAI), Kalimantan Tengah. Kalimantan. We identified 96 tree species with 90% Kami mengidentifikasi 96 spesies pohon dengan 90% of the species being potential orangutan food tree di antaranya merupakan spesies potensial pohon species. pakan orangutan.

• We updated data on the orangutan population, • Kami memperbarui data populasi orangutan, menilai assessed habitat carrying capacity, and conducted daya dukung habitat, dan melakukan survei vegetasi vegetation surveys within High Conservation Value di Kawasan Konservasi Bernilai Tinggi (HCV) milik anak (HCV) areas of a subsidiary company of the Korindo perusahaan Korindo Group. Survei kami menemukan Group. Our surveys found an estimated orangutan perkiraan populasi orangutan sebanyak 45-54 individu population of 45 – 54 individuals within the concession di dalam kawasan konsesi, mengidentifikasi 23 spesies area and identified 23 mammal species, 133 bird mamalia, 133 spesies burung, dan 225 spesies pohon species, and 225 trees species, with 86% of tree dengan 86% di antaranya berpotensi menjadi sumber species being potential orangutan food sources. pakan orangutan.

• We drafted SOPs for orangutan handling and • Kami menyusun prosedur operasi standar (SOP) monitoring in the concession area. penanganan dan pemantauan orangutan di area konsesi • We drafted a workplan and terms of reference for BMP activity on orangutan conservation in Central • Kami menyusun rencana kerja dan kerangka acuan Kalimantan within two oil palm concessions, namely untuk kegiatan BMP pelestarian orangutan di PT United Agro Indonesia, Kapuas Regency and PT Kalimantan Tengah di dua konsesi kelapa sawit, PT

44 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

United Agro Indonesia di Kabupaten Kapuas dan PT Kalimantan Sawit Abadi, West Kotawaringin Regency, Kalimantan Sawit Abadi di Kabupaten Kotawaringin as well as one timber company, PT Korintiga Hutani, Barat, serta satu perusahaan kayu, PT Korintiga Hutani West Kotawaringin Regency. di Kabupaten Kotawaringin Barat.

• We monitored and evaluated ongoing BMP projects • Kami memantau dan mengevaluasi proyek BMP in East Kalimantan with PT Nusaraya Agro Sawit, East yang masih berjalan di Kalimantan Timur dengan PT. Kutai Regency and PT Global Primatama Mandiri, Nusaraya Agro Sawit di Kabupaten Kutai Timur dan Berau Regency. PT. Global Primatama Mandiri di Kabupaten Berau).

• We started to design the Conservation • Kami mulai merancang Rencana Pengelolaan Management Plan (CMP) for public access. Konservasi untuk bisa diakses publik

• We joined the working group on National • Kami bergabung dalam kelompok kerja untuk Interpretation of Principle and Criteria 2018 from the Interpretasi Nasional tentang Prinsip dan Kriteria (P&C) Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). dari Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO) 2018.

• We participated in focus group discussions, held by • Kami terlibat dalam FGD yang diselenggarakan oleh the Ministry of Environment and Forestry, related to Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) the rescue, rehabilitation, and release of orangutans. terkait penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasliaran orangutan. • We participated in the Indonesian Primates Congress and Symposium, held by the Indonesia Primates • Kami berpartisipasi dalam Kongres dan Simposium Association. Primata Indonesia yang diselenggarakan PERHAPPI

• We conducted a site visit and held initial negotiations • Kami melakukan kunjungan lapangan dan diskusi awal relating to our BMP project support with PT Sakti Proyek BMP dengan PT. Sakti Mait Jaya Langit (SMJL), Mait Jaya Langit, owned by Mentari Group in Kapuas milik Grup Mentari di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Regency, Central Kalimantan. Tengah

45 Challengges TANTANGAN

“Despite the successes that we have achieved, “Terlepas dari keberhasilan yang kami capai, kami we have also faced numerous challenges:” masih menghadapi tantangan sebagai berikut:”

Rehabilitasi Lahan di Samboja Lestari: Land rehabilitation IN Samboja Lestari • Ongoing land encroachment within Samboja Lestari • Perambahan lahan yang terjadi di dalam batas wilayah bounds has been difficult to curb due to lack of Samboja Lestari sulit untuk dikendalikan akibat patrolling, lack of access to remote areas, and lack of kurangnya patroli, kurangnya akses ke titik-titik terpencil, border demarcation and maintenance. dan kurangnya demarkasi dan perawatan tata batas. • Due to this, there have been negative impacts on the • Oleh karenanya, hal ini berdampak pada program planting and maintenance program. penanaman dan perawatan.

Mawas Conservation Program Program Konservasi Mawas

• A long dry season increased the occurrence of • Musim kemarau yang panjang meningkatkan risiko wildfires, and limited access to remote areas reduced terjadinya kebakaran, sementara akses terbatas ke titik- fire patrolling effectiveness. titik terpencil mengurangi efektivitas patroli kebakaran. • Illegal logging remains an ongoing problem. • Penebangan liar tetap menjadi masalah yang berkelanjutan. RHO Program Program RHO • Ongoing staff capacity building on ERC management and outputs. • Peningkatan kapasitas staf yang berkelanjutan dalam hal • Limited engagement by local communities due tata kelola dan kinerja IUPHHK–RE. to larger profits offered by mining companies and • Terbatasnya keterlibatan masyarakat setempat karena plantations surrounding the Kehje Sewen Forest. keuntungan yang lebih besar ditawarkan perusahaan tambang atau perkebunan di sekitar Hutan Kehje Sewen Forest Fires Kebakaran HUtan • Limited inter-institutional cooperation, especially regarding fire prevention. • Kurangnya kerja sama antar lembaga terutama dalam hal • No reserve emergency funds available to fight fire, pencegahan kebakaran forcing us to call for emergency appeals in the case • Tidak adanya dana darurat untuk pemadaman of fire outbreaks. kebakaran, memaksa kami untuk meluncurkan kampanye • Forty-one orangutans suffered respiratory problems penggalangan dana setiap kali ada kebakaran besar presumed to be due to haze inhalation. • 41 orangutan menderita masalah pernafasan yang diduga akibat asap

BMP BMP • Difficulties in to implementing BMP projects with non–RSPO member companies. • Kesulitan dalam penerapan program BMP dengan • Working schedule too dependent on the availability perusahaan-perusahaan bukan anggota RSPO. of corporate partners, rather than the needs of the • Jadwal kerja yang terlalu bergantung pada kesediaan orangutans. perusahaan mitra, alih-alih pada kebutuhan orangutan • Need to accelerate the drafting and implementation • Kebutuhan untuk mempercepat penyusunan dan of more specific BMP standards, including SOPs and penerapan standar-standar BMP yang lebih spesifik, CMPs. termasuk SOP dan rencana tata kelola konservasi

46 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

47 OUR CORE STRATEGY STRATEGI INTI KAMI SUSTAINABLE COMMUNITY DEVELOPMENT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN

We value and promote the involvement of local Kami sangat menghargai dukungan dan keterlibatan communities in the BOS Foundation’s orangutan and masyarakat lokal dalam berbagai kegiatan pelestarian ecosystem conservation activities. Our community orangutan dan ekosistem BOS Foundation. Strategi development strategy in both East and Central Kalimantan pemberdayaan masyarakat kami di Kalimantan Timur is focused on the development of sustainable livelihood dan Tengah difokuskan pada pengembangan mata alternatives for the communities who live in and around pencaharian alternatif berkelanjutan bagi mereka yang orangutan habitat. We promote and support sustainable tinggal di dalam dan sekitar habitat orangutan. Kami development that includes social, environmental, and mendukung sepenuhnya pembangunan berkelanjutan economic factors and fosters the increased engagement yang mencakup faktor-faktor sosial, lingkungan, dan of local communities in the protection and conservation ekonomi, serta mendorong peningkatan partisipasi of orangutans, their habitat, and other natural resources. masyarakat sekitar dalam perlindungan orangutan, habitatnya, dan sumber daya alam lainnya.

Sustainable Community Development Around Our Rehabilitation Centres

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN DI WILAYAH SEKITAR PUSAT-PUSAT REHABILITASI

We remain fully dedicated to engaging and supporting the communities around our areas of work. Our orangutan rehabilitation centres at Nyaru Menteng and Samboja Lestari also rely on local groups to supply them with sustainable food for our orangutans.

Kami tetap berdedikasi penuh untuk melibatkan dan mendukung masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah kerja kami. Pusat-pusat rehabilitasi orangutan kami di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari bergantung pada petani setempat untuk penyediaan pakan bagi para orangutan kami.

48 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Sustainable Community Development Around Our Orangutan Release Sites

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN DI SEKITAR SITUS-SITUS PELEPASLIARAN ORANGUTAN

Central Kalimantan Kalimantan Tengah

In Central Kalimantan, we conducted community education Di Kalimantan Tengah, kami melakukan kegiatan and development activities in 9 villages around Bukit Baka pemberdayaan dan pendidikan masyarakat di 9 desa di Bukit Raya National Park (TNBBBR), consisting of: sekitar Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) yang mencakup: • Socialisation and planning with local community members of three villages (Sebaung, Tumbang Taei, • Melakukan sosialisasi dan penyusunan rencana and Tumbang Melawan) for the new orangutan kegiatan bersama anggota masyarakat 3 desa release site in the Hiran watershed. (Sebaung, Tumbang Taei, dan Tumbang Melawan) untuk titik pelepasliaran baru di DAS Hiran • ‘Increased Capacity for Conflict Resolution and Improved Livelihoods of the Indigenous Dayak • Peningkatan Kapasitas untuk Resolusi Konflik dan Katingan Communities Surrounding TNBBBR’ project: Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat Adat Dayak 1. Project socialisation and collection of initial village Katingan di Sekitar proyek TNBBBR: data within six villages (Dehes Asem, Rangan 1. Sosialisasi dan pengumpulan data awal dari 6 Kawit, Kiham Batang, Tumbang Tundu, Tumbang desa (Dehes Asem, Rangan Kawit, Kiham Batang, Tabulus, Batu Panahan) in the Sei Sanamang Tumbang Tundu, Tumbang Tabulus, Batu Panahan) and Sei Bemban areas of TNBBBR, including di daerah Sei Sanamang dan Sei Bemban di discussing the participatory rural appraisal (PRA) TNBBBR, termasuk membahas proses Pemahaman process. Partisipatif Kondisi Kedesaan (PRA) 2. Facilitation of livelihood activities (the village mid- 2. Fasilitasi kegiatan mata pencaharian (Rencana term development plan and group strengthening) Pembangunan Jangka Menengah Desa/RPJMDes in six villages in Sei Sanamang and Sei Bemban. dan penguatan kelompok) di 6 desa di Sei 3. Preparation of participatory mapping plans in 3 Sanamang dan Sei Bemban. villages (Tumbang Tundu, Tumbang Tabulus, and 3. Penyusunan rencana pemetaan partisipatif di 3 Batu Panahan) in Sei Bemban area of TNBBBR. desa (Tumbang Tundu, Tumbang Tabulus, dan 4. Planning for the mapping and usage of the Batu Panahan) di Sei Bemban, TNBBBR traditional zone of TNBBBR, which encompasses 4. Perencanaan pemetaan dan pemanfaatan kawasan three villages (Dehes Asem, Kiham Batang, adat TNBBBR, yang meliputi 3 desa (Dehes Asem, and Rangan Kawit) in the Sei Sanamang area of Kiham Batang, dan Rangan Kawit) di kawasan Sei TNBBBR. Sanamang, TNBBBR.

• Reintroduction of orangutans from the rehabilitation • Pelepasliaran orangutan dari pusat rehabilitasi ke centre to TNBBBR in Central Kalimantan and TNBBBR di Kalimantan Tengah, dan perlindungan ecosystem protection through community and ekosistem melalui dukungan masyarakat dan government support: pemerintah: 1. Establishment of a community development team 1. Pembentukan tim pemberdayaan masyarakat di in the Sei Hiran area of TNBBBR. daerah Sei Hiran, TNBBBR 2. Socialisation of community development project 2. Sosialisasi proyek pemberdayaan masyarakat with local community and village authorities in dengan masyarakat setempat dan pemerintah three villages in the Sei Hiran area. desa di 3 desa di daerah Sei Hiran

49 3. Development of training material on 3. Pengembangan materi pelatihan tentang protokol communication protocols and human–orangutan komunikasi dan mitigasi konflik manusia–orangutan conflict mitigation for the nine target villages. untuk masyarakat di 9 desa sasaran. 4. Socialisation of the training plan for human– 4. Sosialisasi rencana pelatihan mitigasi konflik orangutan conflict mitigation in three villages manusia–orangutan di 3 desa (Tumbang Sebaung, (Tumbang Sebaung, Tumbang Taei, and Tumbang Tumbang Taei, dan Tumbang Melawan) di daerah Melawan) in the Hiran area. Sei Hiran. 5. Training on human–orangutan conflict mitigation 5. Memberikan pelatihan mitigasi konflik manusia- in six villages (Dehes Asem, Rangan Kawit, Kiham orangutan di 6 desa (Dehes Asem, Rangan Kawit, Batang, Tumbang Tundu, Tumbang Tabulus, Batu Kiham Batang, Tumbang Tundu, Tumbang Tabulus, Panahan) in the Sei Sanamang and Sei Bemban Batu Panahan) di daerah Sei Sanamang dan Sei areas. Bemban. 6. Training on and facilitation of PRA for three 6. Memberikan pelatihan dan fasilitasi PRA di 3 desa di villages in the Hiran area. daerah Sei Hiran 7. Joint patrols with TNBBBR authority using Spatial 7. Melaksanakan patroli gabungan bersama TNBBBR Monitoring and Reporting Tools (SMART) in the memanfaatkan Spatial Monitoring and Reporting Hiran and Bemban areas. Tools (SMART) di daerah Hiran dan Bemban.

East Kalimantan Kalimantan TImur

In East Kalimantan, community development activities Di Kalimantan Timur, kegiatan pemberdayaan masyarakat continue to be implemented through our RHO program terus dilaksanakan melalui program Restorasi Habitat which supports three villages around Kehje Sewen Forest: Orangutan (RHO) kami yang bekerja di 3 desa di sekitar Bea Nehas, Diaq Lay, and Dea Beq. Most people living in Hutan Kehje Sewen: Bea Nehas, Diaq Lay, dan Dea Beq. these villages are of the indigenous Dayak Wehea tribe. Sebagian besar penghuni desa ini adalah suku asli Dayak Community development activities within these villages Wehea. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di sana consisted of: mencakup:

50 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

• Increasing environmental awareness in the three • Meningkatkan kepedulian lingkungan di 3 desa target villages through local involvement in the sasaran melalui keterlibatan masyarakat dalam protection of orangutans and their habitat including: perlindungan orangutan dan habitatnya, antara lain: 1. Supporting local health through assistance on 1. Mendukung kesehatan masyarakat setempat the initiation and running of village community melalui kegiatan dan inisiasi Posyandu dan Pusban health clinics and demonstration plots for animal serta pemanfaatan lahan untuk peternakan: husbandry: a. Diseminasi pengetahuan yang didukung a. Supported knowledge dissemination of tentang gizi, air, kebersihan lingkungan, dan nutrition, water, hygiene, and sanitation. sanitasi. b. Ran a food provision program for local babies, b. Menjalankan program penyediaan makanan toddlers, expectant mothers, breastfeeding tambahan bagi balita, anak-anak, ibu hamil, ibu mothers, and the elderly. menyusui, dan lansia. c. Monitored the villages’ sustainable food houses c. Memantau Rumah Pangan Lestari (RPL) dan and family medicinal plants (TOGA). Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di 3 desa. d. Disseminated information on drugs, d. Sosialisasi informasi tentang narkoba, psychotropics, and addictive substances at Bea psikotropika, dan zat adiktif di kegiatan Nehas and Diaq Lay infant–toddler activities. Posyandu di Bea Nehas dan Diaq Lay. e. Disseminated information on cervical cancer at e. Diseminasi informasi tentang kanker serviks Dea Beq infant–toddler activities. pada kegiatan Posyandu di Dea Beq. f. Held health information sessions on dengue f. Mengadakan sesi penyuluhan kesehatan fever, including details on its symptoms and tentang gejala dan pencegahan penyakit prevention, as well as on nutrition for infants demam berdarah (DBD), serta gizi untuk bayi di and toddlers at Dea Beq village. Posyandu desa Dea Beq.

51 2. Melaksanakan kegiatan yang menghasilkan pendapatan alternatif sekaligus peningkatan 2. Alternative economic income generating kapasitas untuk strategi mata pencaharian yang activities, capacity building for improved livelihood lebih baik, misalnya melalui beternak ikan, bebek, strategies (namely fish farming, duck farming, ayam, atau berkebun sayur chicken farming, and crop farming). 3. Memberikan pendidikan lingkungan untuk 3. Provided environmental education to enhance meningkatkan kesadaran tentang pelestarian orangutan conservation awareness in local orangutan di masyarakat setempat: communities: a. Menyediakan buku dan alat peraga untuk a. Provided books and building materials for meningkatkan fasilitas belajar di sekolah improved learning facilities at local schools. setempat b. Socialised orangutan conservation through the b. Menyosialisasikan upaya pelestarian orangutan learning house (Rumah Belajar) and drawing melalui Rumah Belajar dan penyelenggaraan competitions for pupils. lomba menggambar bagi siswa.

• Capacity building for improved livelihoods and • Pengembangan kapasitas untuk peningkatan sumber recognition of rights for the indigenous culture of the mata pencaharian dan pengakuan hak bagi masyarakat Wehea tribe: adat Dayak Wehea:

1. Assisted in preparing a written dictionary of the 1. Membantu penyusunan kamus tertulis bahasa Dayak Wehea language by confirming the previously Dayak Wehea dengan melengkapi dan menambah recorded linguistic data and adding several new sejumlah kosa kata baru. RHO mengundang words. RHO invited several community members to sejumlah anggota masyarakat untuk membantu assist in the development of this dictionary. penyusunan kamus ini.

52 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Sustainable Community Development for Wild Orangutan Conservation In the Mawas Conservation Area, Central Kalimantan

Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan Untuk Pelestarian Orangutan Liar di Kawasan Konservasi Mawas, Kalimantan Tengah

In 2019, community development activities in Mawas Di tahun 2019, kegiatan pemberdayaan masyarakat di continued in four villages. Three of those villages, Timpah, Mawas berlangsung di 4 desa. Tiga di antaranya: Timpah, Tumbang Mangkutup (Tuanan Neighbourhood), and Tumbang Mangkutup (RT di Tuanan), dan Mantangai Hulu Mantangai Hulu are in the Kapuas Regency, and the final, terletak di Kabupaten Kapuas; sementara Mangkatip, ada Mangkatip, is located in the South Barito Regency. In all di Kabupaten Barito Selatan. Di semua desa tersebut, kami villages, we implemented activities including capacity melaksanakan kegiatan seperti peningkatan kapasitas dan building and the improvement of economic conditions peningkatan kondisi ekonomi masyarakat melalui mata through sustainable alternative livelihoods. pencaharian alternatif yang berkelanjutan.

• Our work in community empowerment for sustainable • Pemberdayaan masyarakat melalui mata pencaharian livelihoods consisted of: berkelanjutan di atas mencakup:

1. Best Practice Case for Empowering Rubber 1. Kasus praktik-praktik terbaik untuk pemberdayaan Smallholders in Timpah: petani karet di Timpah: a. Memberikan pelatihan lapangan untuk okulasi a. Providing field school training for grafting of bibit karet unggul. high–yielding rubber seedlings. b. Perbaikan teknik panen dan pasca panen untuk b. Improved harvesting and post–harvesting diintegrasikan ke dalam sistem wanatani karet techniques for integration into rubber demi produksi lateks berkualitas tinggi. Di bulan agroforestry systems that can produce high Maret 2019, kami melakukan pengadaan benih quality latex. On March 2019, we procured batang bawah karet dari Unit Pelaksana Teknis the rubber rootstock seed from the Technical untuk Perkebunan Karet (Pusat Pembibitan Implementation Unit for the Rubber Plantation Benih Karet) di Desa Dangka, Kabupaten Barito (Rubber Seed Breeding Centre) in Dangka Selatan. Village, South Barito Regency. c. Memanen 21.918 bibit batang bawah karet yang c. Produced 21,918 rubber rootstock seedlings by dilakukan bersama 38 orang dari 5 kelompok 38 community members from 5 groups. petani setempat. d. Developed and maintenance 1,000 rubber d. Mengembangkan dan memelihara 1.000 bibit entris seedlings for grafting materials of entris karet untuk bahan okulasi klon karet superior rubber clones. unggul.

2. Community–Based Restoration of a Wild 2. Upaya Restorasi Kawasan Penelitian Orangutan Orangutan Research Area in Tuanan Village: Liar di Tuanan berbasis masyarakat mencakup:

a. Socialised this project to village authorities a. Menyosialisasikan proyek ini kepada pejabat and local community members in Tumbang desa dan anggota masyarakat di Desa Tumbang Mangkutup village (including Tuanan Mangkutup (RT di Tuanan) neighbourhood). b. Mendirikan 3 kelompok masyarakat (beranggota b. Established three community groups (with 79 79 orang) dan mengembangkan 3 kebun bibit members) and developed three village nurseries. desa. Memproduksi dan memelihara 65.753 Produced and maintained 65,753 seedlings (26 bibit dari 26 spesies tanaman untuk ditanam di species) for planting in 50 hectares of a wild 50 hektar kawasan penelitian orangutan liar di orangutan research area in Tuanan village. Tuanan. c. Facilitated socio–economic data collection, c. Memfasilitasi pengumpulan data sosial Participatory Rural Appraisal (PRA), and ekonomi, pemahaman partisipatif kondisi

53 kedesaan (PRA), dan pemetaan partisipasi di desa participatory mapping in Tumbang Mangkutup Tumbang Mangkutup Village. d. Negosiasi dan penandatanganan persetujuan d. Negotiated and signed agreements with 14 dengan 14 pemilik kanal untuk 14 kanal. Dari canals owners for 14 local canals. Of these, we jumlah itu, kami menuntaskan penutupan 3 kanal completed the blocking of 3 by building 25 dengan membangun 25 tatas. dams. 3. Memfasilitasi pemberdayaan masyarakat 3. Facilitating Sustainable Community Development, berkelanjutan, penanaman kembali, tata kelola Reforestation, Forest Fire Management, kebakaran hutan, dan pemantauan keanekaragaman and Biodiversity Monitoring for Orangutan hayati untuk pelestarian orangutan di Desa Mantangai Conservation in Mantangai Hulu Village, Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas: Regency: a. Menyosialisasikan proyek ini kepada pejabat desa a. Socialised this project to village authorities and dan masyarakat desa Mantangai Hulu. local community members in Mantangai Hulu b. Mengumpulkan, membahas, dan menetapkan Village. data baseline sosial ekonomi, memfasilitasi b. Collected, discussed, and established socio- pemahaman partisipatif kondisi kedesaan (PRA), economic baseline data, facilitated the PRA, and dan pemetaan partisipasi masyarakat. facilitated the village participatory mapping. c. Melakukan proses pemetaan partisipatif (survei c. Conducted the participatory mapping process dan wawancara) untuk mengumpulkan data (surveys and interviews) to collect the data for terkait strategi pengembangan mata pencaharian development livelihood strategy of Mantangai Desa Mantangai Hulu. Hulu village. d. Membentuk 5 kelompok masyarakat dan d. Established five community groups and mengembangkan 5 kebun bibit desa. developed five village nurseries. Produced and Menghasilkan dan memelihara 61.686 bibit dan maintained 61,686 seedlings and completed menyelesaikan penanaman di 55 hektar area di planting in 55 hectares area in Block A. Blok A

54 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

4. Mendukung pembentukan tim pemadam kebakaran di 2 desa: Tumbang Mangkutup (RPK 4. Supported the establishment of two village fire Handep Kapakat) dan Mantangai Hulu (RPK teams in Tumbang Mangkutup (RPK Handep Palampang Tarung), yang bertugas melindungi Kapakat) and in Mantangai Hulu village (RPK masyarakat dan sumber daya alam desa mereka Palampang Tarung), to support the community in dari kebakaran, termasuk memberi pelatihan, protecting themselves and their natural resources pengadaan alat pemadam kebakaran, transportasi against fire, including training, procurement of untuk patroli reguler, dan penggalian 47 sumur firefighting equipment, transportation for regular bor untuk sumber air bersih dan pencegahan patrols, and construction of 47 deep wells for clean kebakaran. water resources and fire prevention. • Pengembangan mata pencarian berkelanjutan di • Sustainable Income Generation in Mangakatip village, Desa Mangkatip, Kabupaten Barito Selatan: South Barito Regency: a. Memfasilitasi pertemuan untuk merencanakan a. Facilitated planning meetings on the upaya perlindungan sumber daya alam yang protection of natural resources by the local digunakan oleh masyarakat setempat melalui community for future generations through penggunaan berkelanjutan dan tata kelola sustainable use and natural resource planning perencanaan sumber daya alam di masa management. depan.

b. Conducted the participatory mapping process b. Menyelenggarakan proses pemetaan (surveys and interviews) to collect the data partisipatif (survei dan wawancara) untuk required for livelihood strategy development mengumpulkan data terkait pengembangan for the Mangkatip village. strategi mata pencaharian di desa Mangkatip.

55 ENVIRONMENTAL EDUCATION

Pendidikan Lingkungan Hidup

• In 2019, we increased our efforts to expand our • Di sepanjang tahun 2019, kami memperluas program Orangutan Goes to School (OGTS) program. Orangutan Goes to School (OGTS). Program ini The OGTS program aims to educate and inspire bertujuan untuk mendidik dan menginspirasi generasi the youth of Indonesia about the plight of the muda Indonesia tentang pelestarian orangutan dan orangutan and actions they may take to help bertindak untuk mengubah masa depan spesies yang change the outlook for this Critically Endangered sangat terancam punah ini. Biasanya, program ini species. Additionally, it often involves a fundraising melibatkan komponen penggalangan dana. Di akhir component. By the end of 2019, OGTS had visited tahun 2019, OGTS telah mengunjungi 38 sekolah dan 38 schools and reached over 3,500 students in berinteraksi dengan lebih dari 3.500 siswa di Jakarta, Jakarta, Bogor, Bandung, East Kalimantan, and Bogor, Bandung, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Central Kalimantan. Tengah.

• In East Kalimantan, Samboja Lestari frequently • Di Kalimantan Timur, tim di Samboja Lestari sering welcomed students from various schools who visited menyambut siswa dari berbagai sekolah yang the centre to learn about orangutan conservation, berkunjung untuk belajar tentang pelestarian habitat protection, and land rehabilitation. Our orangutan, perlindungan habitat, dan rehabilitasi Orangutan Habitat Restoration program also lahan. Program Restorasi Habitat Orangutan kami conducted training and assisted youth groups juga mengadakan pelatihan dan membantu kelompok establishing waste banks and gave environmental remaja mengenai bank sampah, dan memberikan sesi education sessions to local school children, farmers, pendidikan lingkungan kepada anak-anak sekolah and village leaders. setempat, petani, dan pemimpin desa.

• In Central Kalimantan, we continued to provide • Di Kalimantan Tengah, kami terus memberikan environmental education at our Visitor Information pendidikan lingkungan melalui Pusat Informasi Centre at Nyaru Menteng and our Tuanan Pengunjung Nyaru Menteng dan Stasiun Penelitian Orangutan Research Station, which accommodated Orangutan Tuanan yang menampung beberapa several research students conducting field work and mahasiswa untuk melakukan kerja lapangan dan research. We also regularly facilitated environmental penelitian. Kami juga secara rutin memfasilitasi education activities in six villages (Tumbang Tundu, pendidikan lingkungan di 6 desa (Tumbang Tundu, Batu Panahan, Tumbang Tabulus, Rangan Kawit, Batu Panahan, Tumbang Tabulus, Rangan Kawit, Kiham Kiham Batang, and Dehes Asem) around the Batang, dan Dehes Asem) di sekitar lokasi pelepasliaran TNBBBR release site. di TNBBBR.

• All of our activities in the Mawas Conservation Area • Semua kegiatan kami di Kawasan Konservasi Mawas were complemented by some form of environmental juga dilengkapi dengan beberapa bentuk pendidikan education. lingkungan.

56 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

57 FUNDRAISING PENGGALANGAN DANA

As a non–profit organisation, our success in raising funds underpins what we can achieve each year in reaching our conservation goals. This year saw our income sources further diversified by the sustained support of our official Partner Organisations (BOS Australia, BOS Germany, BOS Switzerland, BOS UK, and Save the 1,057 Orangutan), as well as generous individuals, institutions, NEW DONORS and corporations around the world. Our revenue this DONOR BARU year totalled IDR 63,438,196,142, which represents a 13% decrease compared to last year. Of our total revenue, 76% came from our official Partner Organisations and the remaining 24% was raised by BOS Foundation from a variety of sources, with 14% coming from institutional donors (e.g. foundations, aid agencies, etc.), 4% from corporate giving, and 6% from individual donations.

In 2019, we are grateful to have had 3,325 individuals donate, in the form of a one-time donation or through our orangutan ‘adoption’ program. It is thanks to donations and support of our fundraising efforts that we have made great progress on all aspects of our conservation work. Gifts in-kind of everyday items increased in quantity this 2,264 year with many gifts received from in–country donors. Our online fundraising efforts were vital in supporting EXISTING our work and we utilised numerous online fundraising platforms, including Kitabisa.com and Giving Day for DONORS Apes. DONOR SAAT INI

Sebagai organisasi nirlaba, keberhasilan kami menggalang dana sangat memengaruhi capaian tahunan dalam memenuhi tujuan konservasi kami. Tahun ini, sumber pendapatan kami semakin beragam berkat dukungan dari para organisasi mitra resmi (BOS Australia, BOS Jerman, Di tahun 2019, kami bersyukur bisa menerima donasi dari 3.325 BOS Swiss, BOS Inggris, dan Save the Orangutan), juga orang, dalam bentuk donasi sekali beri dan program adopsi individu, lembaga, dan perusahaan yang murah hati dari orangutan kami. Berkat sumbangan dan dukungan terhadap seluruh dunia. Penerimaan kami tahun ini total mencapai upaya penggalangan dana, kami membuat kemajuan besar Rp 63.438.196.142,00, turun 13% dari tahun lalu. Dari dalam semua aspek pekerjaan konservasi kami. Sumbangan seluruh penerimaan itu, 76% berasal dari organisasi mitra dalam bentuk barang meningkat tahun ini dengan banyak resmi dan sisa sebesar 24% digalang sepenuhnya oleh sumbangan dari donor dalam negeri. Penggalangan dana tim BOS Foundation di Indonesia, dengan 14% berasal daring sangat penting untuk mendukung pekerjaan kami, dari lembaga-lembaga amal (misal: yayasan, lembaga dan kami memanfaatkan berbagai platform penggalangan donor, dll.), 4% dari pemberian perusahaan dan 6% donasi dana daring, termasuk Kitabisa.com dan Giving Day for Apes individu. (GDFA).

58 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

2019 fundraising revenue sources

SUMBER PENDAPATAN PENGGALANGAN DANA DI 2019

76% BOSF PARTNERS

24% INDOINdonesinesia onLonlyy

4% Corporate

6% Individual 14% INSTITUTIONAL

59 ACTIVITIES & PROGRESS AKTIVITAS DAN KEMAJUAN

• Kami berhasil membuat sejumlah permohonan donasi (appeal) dan crowdfunding tahun ini, terutama melalui Giving Day for Apes di bulan Oktober, yang • We made several successful appeals and berhasil mengumpulkan lebih dari US$20.000 untuk crowdfunding activities this year, most notably our mengirim orangutan betina dewasa, Jubaedah, dan Giving Day for Apes appeal in October, which raised putranya Jubaedi, kembali ke Hutan Kehje Sewen. over USD 20,000 to send adult female orangutan, Jubaedah, and her son Jubaedi, back to the forests • Kami juga membuat sejumlah permohonan donasi of Kehje Sewen. bersifat taktis sepanjang tahun seperti “Kebakaran” untuk Nyaru Menteng dan Mawas, yang berhasil • We created some tactical appeals throughout the mengumpulkan lebih dari US$10.000. Permohonan year such as our Fire” Appeal for Nyaru Menteng donasi khusus untuk Beni mengumpulkan US$1.000 and the Mawas area, which raised more than USD dan untuk “4 Bayi” mengumpulkan US$2.000. 10,000. Our special appeal for Beni raised USD 1,000 and our “4 Babies” appeal raised USD 2,000. • Melalui cara crowdfunding:

• For crowdfunding platforms: 1. Kami menggalang dana lebih dari US$20.000 di Kitabisa.com 1. we raised more than USD 20,000 using Kitabisa. 2. Kami menggalang dana lebih dari US$10.000 com dalam 3 bulan melalui program reward GRAB 2. we raised more than USD 10,000 within 3 months berkat dukungan GRAB Holding Inc. through the GRAB rewards program thanks to the support of GRAB Holding Inc. • Tahun ini kami menjalin sejumlah kemitraan baru dengan perusahan-perusahaan baik yang sudah mapan • This year we created many new partnerships from maupun rintisan (startup) di Indonesia yang sangat established corporations and start-up companies in membantu penggalangan dana untuk pendanaan Indonesia that help tap local funding opportunities tidak terbatas (unrestricted). Kami memperkuat kerja and secure more unrestricted funding. We sama ini dengan mengundang para perusahaan donor strengthened these bonds by having some of our berkunjung ke wilayah kerja dan pusat rehabilitasi corporate donors visit our field sites and rescue untuk menyaksikan langsung kegiatan yang mereka centres to witness the work that they support. dukung.

EVENTS event 1. This year we were involved in more than ten 1. Tahun ini, kami terlibat dalam lebih dari 10 ajang events to boost our social engagement, spread untuk mendorong keterlibatan sosial, meluaskan awareness, and increase our fundraising efforts. penyadartahuan, dan meningkatkan upaya Some of the most noteworthy events included: penggalangan dana. Ajang tersebut meliputi: Indofest 2019, Indonesia Fashion Week 2019, Indofest 2019, Indonesia Fashion Week 2019, Outdoor International Festival 2019, ENHAII Outdoor International Festival 2019, ENHAII FunRun FunRun 2019, and Sharp Generator events in 2019, Sharp Generator di Jakarta, Bogor, Bandung, Jakarta, Bogor, Bandung, East Kalimantan, and dan juga di Kalimantan Timur dan Kalimantan Central Kalimantan. Tengah.

2. We held the “A Life Worth Living” Charity and 2. Kami mengadakan acara amal dan lelang “A Auction event to create awareness and raise Life Worth Living” untuk penyadartahuan dan funds in Jakarta. mengumpulkan dana di Jakarta.

3. Through a collaboration with our partner 3. Berkolaborasi dengan mitra kami yaitu “Mofomofa “Mofomofa Estafet”, we celebrated the Estafet”, kami merayakan Hari Orangutan Sedunia International Orangutan Day by hosting a dengan menyelenggarakan acara Sunday Fun Run di Sunday Fun Run event, which raised awareness bulan Agustus 2019 untuk meningkatkan kesadaran and funds. dan menggalang dana.

60 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

MERCHANDISE MERCHANDISE 1. We created many new merchandise items this year 1. Kami membuat sejumlah produk baru tahun ini and bolstered sales through both offline and online dan meningkatkan penjualan melalui kegiatan promotional activities. As a result, our merchandise promosi secara daring dan luring. Sebagai hasilnya, revenue (combined across online sales, sales at penerimaan kami (dari penjualan daring, di acara, events, and site visitor sales) in 2019 was up from dan pembelian pengunjung program kami) di 2019 IDR 852,719,413 in 2018 to IDR 1,110,728,567, a 30% naik dari Rp852.719.413,00 di tahun 2018 menjadi increase. Rp1.110.728.567 tahun ini, naik sebesar 30%.

2. Through our continued collaborations with 2. Melalui kolaborasi berkelanjutan dengan Mofomofa Mofomofa and Habitatku, we introduced new dan Habitatku, kami membuat banyak produk baru, merchandise, received a percentage of merchandise menerima persentasi penjualan dari perusahaan yang profits from companies who promoted us, and had membantu promosi kami, dan menerima bantuan companies sell our merchandise though their own beberapa perusahaan menjualkan produk kami melalui sales platforms. jaringan penjualan mereka.

3. This year, we also launched a page for our online 3. Tahun ini, kami meluncurkan laman toko daring di store on one of the biggest online shopping salah satu media toko daring terbesar Indonesia, platforms in Indonesia, TOKOPEDIA. “TOKOPEDIA”.

4. The follower count for our merchandise Instagram 4. Pengikut (followers) akun Instagram khusus merchandise page (@orangutanshop) increased more than 100% kami (@orangutanshop) meningkat lebih dari 100% this year and we also benefited from the support tahun ini dan kami juga mendapat dukungan dari of our Awareness Campaigners to promote our sejumlah awareness campaigner untuk mempromosikan merchandise and boost sales. produk kami dan meningkatkan penjualannya.

61 Communication KOmunikasi

Website

In 2019, the BOSF website page (www.orangutan.or.id) Di tahun 2019, laman BOSF (www.orangutan.or.id) menerima received a total of 122,361 page visits, with 91,935 of total 122.361 pengunjung, dengan 91.935 di antaranya them from new visitors and 12,598 from recurring visitors. pengunjung baru dan 12.598 pengunjung lama. Artikel yang Our most viewed article was “Pony’s New Life”, which paling banyak dibaca adalah “Pony’s New Life” yang dibaca garnered 8,047 readers. Our RHOI website page (www. oleh 8.047 orang. Sementara laman RHOI (theforestforever. theforestforever.com) received a total of 4,088 visits, with com) memiliki total 4.088 pengunjung, dengan 2.345 2,345 of them from new visitors and 419 from recurring pengunjung baru dan 419 pengunjung lama. Artikel visitors. Its most viewed article was “Komo and Petak teratasnya berjudul “Komo and Petak Enjoy Romance in the Enjoy Romance in the Wild” which reached 184 readers. Wild” yang dibaca oleh 184 orang.

www.orangutan.or.id

122,361 91,935 12,598 4,088 2,345 419 Total New Returning Total New Returning Sessions Visitors Visitors Sessions Visitors VisitorS

www.theforestforever.com

MEDIA EXPOSURE 2019

Dari total 305 artikel dan berita yang kami catat di tahun 2019, Of the total 305 articles and news stories we recorded in topik yang paling kerap diberitakan adalah tentang kebakaran 2019, the topic most covered by the media was on forest hutan, mencapai 88 (28.8%) berita. Topik lain yang juga banyak fires, accounting for 88 (28.8%) of all BOS media stories. diberitakan di tahun 2019 adalah rencana pemerintah untuk Another heavily reported topic in 2019 was the Indonesian memindahkan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. government’s plan to move the capital city from Jakarta to East Kalimantan. Tantangan terbesar kami dalam melakukan pemantauan media adalah kami hanya bisa mengandalkan pencarian Our biggest challenge in conducting media monitoring melalui peramban Google yang lebih memudahkan activities was that we had to rely solely on Google, which kami mencari dan menemukan berita nasional, alih-alih prioritises national news media over foreign media outlets. internasional. Berita dari media dalam negeri sebanyak 256 National news accounted for 256 articles and news artikel di tahun 2019 (setara dengan 84%), sementara media coverage collected in the year 2019 (equivalent to 84% internasional hanya ditemukan sebanyak 49 artikel dan berita of the total), whilst international media accounted for 49 (setara dengan 16%). articles and news coverage (equivalent to 16%). Kegiatan pelepasliaran yang relatif kerap (12 kali di sepanjang Intensive release activities (12 times in 2019, an average of tahun 2019, sama dengan 1 pelepasliaran setiap bulan) one release per month) appeared to generate dimishing tampaknya justru mengurangi ketertarikan media untuk media interest in reporting them. memberitakannya.

62 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

Social Media MEDIA SOSIAL Selain media tradisional, kami juga menggunakan saluran media sosial untuk melakukan dialog langsung dengan In addition to traditional media, we also use social media pemirsa yang dalam jumlah besar dan beragam. channels to enter into a direct dialogue with a large and varied audience base. Facebook Di tahun 2019 halaman Facebook kami memiliki total Facebook 33.089 penggemar, meningkat 29% dibandingkan tahun In 2019, our Facebook page had a total of 33,089 fans, a 29% sebelumnya. Sebagian besar, sebesar 41% dari audiens kami, increase compared to the previous year. A large portion of our berbasis di Indonesia, AS, dan Inggris. Demografi mayoritas audience, 41%, is based in Indonesia, the United States and pengikut yang merespon unggahan kami adalah perempuan the United Kingdom. The majority of followers who engage di atas 45 tahun. Kami mencapai rata-rata 53.056 tayangan per with our posts are women over 45 years old. We recorded an unggahan, naik 48,5% dari periode pelaporan sebelumnya. average of 53,056 impressions per post, a 48.5% increase over the previous reporting period. Facebook juga memberikan prioritas lebih tinggi bagi video yang diunggah langsung ke media tersebut, ketimbang tautan Facebook gives higher priority to the video uploaded directly video yang tersimpan di tempat atau media lain. Karenanya, to the platform over links to videos hosted elsewhere. Our tim kami telah meningkatkan jumlah produksi video untuk team has therefore increased the production of videos to help tampak menonjol dan kerap muncul di linimasa, dan sebagai us stand out in feeds and as a result, we saw a total of 664,000 hasilnya, total 664.000 menit video kami ditonton, meningkat minutes of video viewed, an increase of 168% compared to 168% dibandingkan tahun sebelumnya. Total interaksi pada the previous year. The total video engagement – including video, termasuk suka, komentar, dan berbagi – adalah likes, comments, and shares – was 251,000, a 275% increase 251.000, meningkat 275% dari tahun sebelumnya. on the previous year. Instagram Instagram Akun Instagram kami terus mendapat pengikut secara stabil, Our Instagram following continues to grow steadily, as by dan di akhir 2019 telah memiliki 58.534 pengikut. Kami the end of 2019 our account had been followed by 58,534 menambahkan 22.953 pengikut baru, rata-rata 63 per harinya. people. We added 22,953 new followers, averaging 63 new Kami rata-rata mendapat 1.558 tanda suka dan 34 komentar followers per day. We averaged 1,558 likes and 34 comments per unggahan. Gambar yang berkesan tentang pekerjaan per post. Sharing powerful images from our work and our dan pencapaian kami mendorong pertumbuhan ini, dan achievements is driving this growth, and our posts continue to unggahan kami menghasilkan keterlibatan yang kuat dari generate strong engagement. para pengikut.

Twitter Twitter Driven by organic growth, our Twitter account has also seen Didorong pertumbuhan terus-menerus, akun Twitter kami an increase in followers. In 2019, our account following juga menerima peningkatan jumlah pengikut. Di tahun 2019, surpassed 12,000. Our personalised interactions helped us to jumlah pengikut akun kami melebihi 12.000 akun. Interaksi grow, on average, 20% year over year. In 2019, we published personal kami mendorong pertumbuhan rata-rata 20% setiap 281 tweets, achieving a total engagement – including likes, tahunnya. Di tahun 2019, kami berbagi 281 cuitan, menerima retweets, clicks on our content, and viewing embedded respon (suka, retweet, klik, dan tonton video) total sebesar videos – of approximately 31,240. 31.240.

YouTube YouTube By the end of 2019, our YouTube channel had 12,100 Di akhir 2019, saluran YouTube kami memiliki 12.100 Subscribers, an increase of 188% compared to the previous pelanggan, melonjak 188% dibandingkan periode 12 year. During the year, our YouTube content had a total of bulan sebelumnya. Selama setahun, konten YouTube kami 1,678,488 views. The “Crash Course in Snake Awareness!” disaksikan sebanyak 1.678.488. Video “Crash course in snake video set a new record in 2019, by securing the title of the awareness!” mencatat rekor di tahun 2019, menjadi video most-watched video of all time on our channel with 254,000 yang paling banyak ditonton sepanjang masa di saluran kami views. dengan 254.000 kali.

63 Media MOnitoring 2019

16% International coverage 281 5 84% NATIONAL online Print coverage

18 1 305 256 49 total National International coverage coverage coverage tv / video OTHERS

Share of Voice ON facebook

434 K 220.2 K 130.6 K 33 K 25 K

SociaL Media growth

58,5 K

35,6 K 33,1 K

25,7 K 12,1 K

12K 9,9 K 19,7K

2,2 K 4,2 K 3,7 K

2,7 K

2017 2018 2019

TwiTter Youtube Facebook INstagram

64 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

global campaign KAMPANYE GLOBAL

In April 2019, together with our official partners, we launched pusat rehabilitasi kami dan memahami langsung upaya the #OrangutanFreedom campaign which highlighted pelestarian orangutan. Diluncurkan secara internasional the importance of giving every orangutan in our care a dalam enam bahasa, kampanye ini mengajak semua orang new, natural home. The campaign was accompanied by yang peduli dengan orangutan untuk bergabung dengan a competition to win an adventure trip in to visit #OrangutanFreedom dengan cara menggabungkan our rehabilitation centres and learn about orangutan potret wajah kita dengan wajah orangutan lalu conservation first-hand. Launched internationally in six membagikannya di profil media sosial masing-masing. languages, the campaign also encouraged everyone who cares about orangutans to join #OrangutanFreedom by Pada 10 Juni 2019, lebih dari 12.000 orang berpartisipasi making a split-image portrait of their faces merged with dalam kampanye ini, dengan 5.450 di antaranya dari an orangutan face and sharing it on their social media Indonesia. Ribuan orang lainnya turut mendukung profiles. kampanye ini dengan cara membagikan foto #OrangutanFreedom mereka. Delapan pemenang dari By 10 June 2019, more than 12,000 people had joined the seluruh dunia terpilih untuk mengunjungi program kami campaign, with 5,450 entrants from Indonesia. Thousands di bulan Oktober 2019. Mereka semua menjadi duta bagi more had also helped to spread the word by sharing pekerjaan kami dan dengan bersemangat mengikuti their own #OrangutanFreedom photo. Eight winners perjalanan yang tak terlupakan. from all over the world embarked on the adventure of a lifetime, visiting our programs in October 2019. They all became passionate ambassadors for our work during this unforgettable trip. +12,000 Pada bulan April 2019, bersama dengan organisasi mitra people joined resmi, kami meluncurkan kampanye #OrangutanFreedom campaign 5,450 yang menyoroti pentingnya memberi kesempatan setiap PEOPLE FROM orangutan yang kami rawat untuk kembali ke hutan. INDONESIA Kampanye ini disertai sayembara untuk memenangkan perjalanan ke Kalimantan dan berkunjung ke pusat-

65 PARTNERS MEETING AND COORDINATION PERTEMUAN DAN KOORDINASI PARA ORGANISASI MITRA

Annual Partners Meeting

Between 17 – 20 October, 2019, our official Partner Organisations (BOS Australia, BOS Germany, BOS Switzerland, BOS UK, and Save the Orangutan), joined us at the BOSF Headquarters in Bogor, West to learn about our progress, successes, and challenges during the previous year and plan for the coming year, while sharing their own achievements and planning for 2020.

• Together, with the support of a professional facilitator, we made strategic network planning to build a stronger BOS network that can be an even more influential pillar of orangutan conservation in the future.

• We developed planning for closer coordination in Pertemuan Tahunan Organisasi Mitra communications and in collaborative endeavours, such as investments into the newest, cutting-edge Antara 17 – 20 Oktober 2019, organisasi mitra resmi kami technology including remote monitoring systems. (BOS Australia, BOS Jerman, BOS Swiss, BOS Inggris, dan Save the Orangutan/STO), bergabung dengan kami • All of our official BOS Partner Organisations made di Kantor Pusat Bogor, Jawa Barat untuk mempelajari ambitious funding pledges for 2020 and have kemajuan, sukses, dan tantangan kami di tahun sebelumnya, renewed their commitment to supporting the BOS dan rencana untuk tahun berikutnya, sembari berbagi Foundation’s activities during the upcoming year pencapaian dan rencana mereka untuk tahun 2020. and beyond. • Bersama, dengan dukungan fasilitator profesional, kami menyusun perencanaan jejaring strategis untuk membangun jejaring BOS yang lebih kuat yang bisa menjadi pilar yang lebih berpengaruh bagi pelestarian orangutan di masa depan

• Kami menyusun perencanaan untuk koordinasi yang lebih baik dalam bidang komunikasi dan kerja sama, seperti misalnya investasi pemanfaatan teknologi terbaru termasuk sistem pemantauan jarak jauh

• Semua organisasi mitra resmi BOS menjanjikan rencana pendanaan yang lebih besar di tahun 2020 dan memperbarui komitmen mereka untuk mendukung kegiatan-kegiatan BOS Foundation di masa depan dan seterusnya.

66 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

67 Financial Report 2019 LAPORAN KEUANGAN 2019

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 December 2019 (audited) and 2018 (Audited) All figures in IDR

December 31, December 31, 2019 (audited) 2018 (Audited) ASSETS ASET CURRENT ASSETS ASET LANCAR Cash and Cash Equivalents 26.551.375.552 31.573.833.509 Kas dan Setara Kas Account Receivable 108.117.479 85.217.515 Piutang Usaha Inventory 456.057.900 260.554.270 Persediaan Advances 2.570.835.103 1.819.368.328 Uang Muka Prepaid Expenses 173.579.950 45.152.333 Biaya Dibayar Dimuka Total Current Assets 29.859.965.984 33.784.125.955 Jumlah Aset Lancar

NON CURRENT ASSETS ASET TIDAK LANCAR Investment in shares 176.300.000 176.300.000 Investasi Fixed Assets 28.826.363.522 29.821.211.736 Aset Tetap Other Asset 22.731.168.903 20.077.545.224 Aset Lain-lain Total Non Current Assets 51.733.832.425 50.075.056.960 Jumlah Aset Tidak Lancar

TOTAL ASSETS 81.593.798.409 83.859.182.915 JUMLAH ASET

LIABILITIES LIABILITAS DAN ASET BERSIH CURRENT LIABILITIES LIABILITAS LANCAR Tax Payables 30.409.001 18.859.295 Utang Pajak Accounts Payable Third Parties 642.559.166 362.512.746 Utang Pihak Ketiga • Accrued Expenses 851.718.046 425.093.553 • Biaya Yang Masih Harus Dibayar Total Current Liabilities 1.524.686.213 806.465.594 Jumlah Liabilitas Lancar

NET ASSETS ASET BERSIH Restricted 74.632.043.972 75.536.087.886 Terikat Unrestricted 5.437.068.224 7.516.629.435 Tidak Terikat Total Net Assets 80.069.112.196 83.052.717.321 Jumlah Aset Bersih

TOTAL LIABILITIES & NET ASSETS 81.593.798.409 83.859.182.915 JUMLAH LIABILITAS & ASET BERSIH

68 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

ACTIVITY REPORT 31 December 2019 (audited) and 2018 (Audited) All figures in IDR

December 31, December 31, 2019 (audited) 2018 (Audited)

REVENUES PENERIMAAN DANA

Donation 62.955.402.593 71.730.631.442 Donasi

Interest Income 318.470.576 388.488.401 Pendapatan Bunga

Gain on Sales of Fixed Asset - - Gain on Sales of Fixed Asset

Others - - Others

Other Income 1.540.295.008 1.356.530.381 Pendapatan Lain-Lain

Total Revenues 64.814.168.177 73.475.650.224 Jumlah Penerimaan

OPERATING EXPENSES BEBAN OPERASI - by project classification - berdasarkan Proyek

Nyaru Menteng Orangutan Proyek Reintroduksi 24.841.249.808 22.246.803.002 Reintroduction Orangutan Nyaru Menteng

Samboja Lestari Orangutan Proyek Reintroduksi 16.676.926.952 15.432.767.212 Reintroduction Program Orangutan Samboja Lestari

Mawas Conservation Program 10.694.258.581 6.517.562.516 Program Konservasi Mawas

RHO Project 8.329.588.011 7.785.077.106 Proyek RHO

Management and General Expenses 7.255.749.950 5.670.436.073 Beban Manajemen dan Umum

Total Operating Expenses 67.797.773.302 57.652.645.909 Jumlah Beban Operasi

KENAIKAN (PENURUNAN) INCREASE (DECREASE) NET ASSETS (2.983.605.125) 15.823.004.315 ASET BERSIH

ADJUSTMENT OF NETT ASSETS PENYESUAIAN ASET BERSIH - LAST YEAR - TAHUN LALU

NET ASSETS AT BEGINNING ASET BERSIH PADA 83.052.717.321 67.229.713.006 OF THE YEAR AWAL TAHUN

NET ASSETS AT ENDING ASET BERSIH PADA 80.069.112.196 83.052.717.321 OF THE YEAR AKHIR TAHUN

69 DOnors 2019

The BOS Foundation would like to extend our sincere gratitude to our partners and donors for their ongoing support to orangutan conservation. Your generosity makes our work possible and we look forward to your continued support in the future.

Yayasan BOS mengucapkan terima kasih kepada para organisasi mitra dan para donor atas dukungannya untuk konservasi orangutan. Dukungan dan kontribusinya memungkinkan Yayasan BOS dapat melaksanakan kegiatan di masa depan.

• ABAXIS • PT. Anugerah Kebun Mandiri • ACIAR • PT. Bank Central Asia Tbk. (BCA) • American Association of Zoo Veterinarians (AAZV) • PT. Bank Negara Indonesia Persero • Batik Amarilis • PT. Bridgestone Mining Solution • Blue Bird Group • PT. Campina Ice Cream Industry • BOS Australia • PT. Global Primatama Mandiri • BOS UK • PT. Kalimantan Sawit Abadi • BOS Germany • PT. Korintiga Hutani • BOS Switzerland • WOW Borneo • Cameron Park Zoological • PT. Nissan Motor Indonesia • Cheyenne Mountain ZS • PT. Nusa Indah Kalimantan Plan • Citilink • PT. Nusaraya Agro Sawit • E–Crane International, Pte ltd • PT. Pupuk Indonesia • Global Federation of Animal Sanctuaries (GFAS) • PT. Pupuk Kaltim • Gojek Indonesia • PT. Rekayasa Industri • Golder Associates (PT. Geotechnical & Environmental • PT. Solusi Transportasi Indonesia (GRAB) Service Indonesia) • PT. Wartsila Indonesia • Habitatku • RAE Seafood • Honda BigBos • Ralf Bohle GmbH • Income via Midtrans • Reconyx (Camera Trap) • Income via Paypal • RMIT (FLUX TOWER) • Lowry Park Zoological Society • Roland Project • Mediscrubs • Samboja Lodge • Mofomofa Estafet • Save The Orangutan (STO) • More Trees • Supreme Master Television • NHNZ • The Great Project (TGP) • Oak Foundation • The Orangutan Project (TOP) • Orang Utan Help Lëtzebuerg a.s.b.l. (OHL) • University of Maryland • Openbox Foundation • USAID, Lestari • Orangutan Outreach • USFWS • OVAID • Wild Women Expeditions • Pairi Daiza Foundation • PCP Express • POD Chocolate • PT. Adventure Indonesia ... and thousands of dedicated individuals donor around • PT. Aerofood ACS the world

70 Annual report 2019 | LAPORAN TAHUNAN 2019

71 borneo orangutan survival foundation

Jl. Kumbang 31 Bogor 16128, West Java, Indonesia Ph: +62 251 8314468 | Fax: +62 251 832 1847 Facebook: BOS Foundation | Twitter: @bornean_ou | Instagram: bosfoundation www.orangutan.or.id 72