PERAN JOGED DANYANG DALAM RITUAL BERSIH DESA DI DUSUN NATAH

Siti Khasanah Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Jalan Ki Hadjar Dewantara No.19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

Katarina Indah Sulastuti Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta

Abstract Joged Danyang is the core dance in the village’s clean ritual ceremony held in Natah ham- let of Tirtomoyo district Wonogiri. Natah villagers believe that Natah Hamlet is guarded by Danyang named Gadhung Mlathi. People believe that if not implementing a clean ritual village then there will be catastrophe. The problems that will be discussed in this research are roles and forms. The method used is a qualitative method with a descriptive analytical approach displays the observation results based on the actual circumstances. A discussion on the form of Joged Danyang using the theory of Suzane K. Langer includes: Dancers, motion, makeup, dance music, time and place, and offerings. To discuss the role of Joged Danyang using the theory of Sumandiyo Hadi as worship or adoration to the spirit of ancestors and communication with God or the Almighty, as a means of influencing the power of nature and as a means for legitimacy. Results of this study showed that the form of a Joged Danyang very simple, movement experiencing repetition and view of dancers focus on Danyang furniture. Joged Danyang role respect and communication to the community. Joged Danyang from the clean ritual of the village. Some impacts of entertain- ment, economic aspects, and aspects of the Social. Thus Joged Danyang has an important role in Natah community of Tirtomoyo Sub-district and surrounding areas. Keywords: Joged Danyang, form, and role.

PENDAHULUAN Bersih desa berhubungan dengan Suatu kegiatan yang dilakukan pengudusan perhubungan dalam ruang, dengan merayakan dan untuk menghormati roh leluhur, mengucap memberikan batas-batas salah satu syukur, dan menghilangkan hal-hal teritorial struktur sosial orang Jawa- negatif yang berada di suatu daerah atau desa. Apa yang ingin dibersihkan dari desa dinamakan dengan bersih desa. desa itu tentu saja adalah roh-roh yang berbahaya. Ini dengan Roh leluhur yang dihormati dan yang mengadakan slametan, dimana dipercaya masyarakat sebagai penjaga persembahan diberikan kepada suatu daerah atau desa dinamakan sebagai danyang desa (roh penjaga desa). Danyang. Hal ini disebut Clifford Geertz Danyang umumnya adalah demit bahwa: (dalam kata Jawa yang berarti “roh”) seperti demit, danyang tinggal

Volume 18 No. 1 Juli 2019 87 Peran Joged Danyang dalam Ritual Bersih Desa di Dusun Natah Siti Khasanah dan Katarina Indah Sulastuti

menetap disuatu tempat yang di sebut bersih desa membutuhkan tempat yang luas. pundhen: seperti demit mereka Hal tersebut dikarenakan pada upacara menerima permohonan orang untuk meminta tolong dan sebagai bersih desa terdapat berbagai macam jenis imbalannya menerima persembahan tarian yang dipertunjukan sebagai hiburan. slametan. Seperti demit mereka tidak Tempat yang dipilih dalam melaksanakan menyakiti orang melainkan hanya bersih desa di Dusun Natah yaitu di halaman bermaksud melindungi (2014: 23, 110). rumah warga Dusun Natah (wawancara Katmo, 24 Februari 2018). Bersih desa bertujuan untuk Bersih desa di Dusun Natah menangkal kekuatan jahat yang dilaksanakan hanya satu hari dan inti mengganggu sebuah desa. Bersih desa selain acaranya terdapat pada malam hari. dilakukan untuk membersihkan Dusun dari Biasanya pagi hari masyarakat Dusun hal-hal yang negatif, juga berfungsi sebagai Natah membersihkan jalan sekitar rumah wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha masyarakat Dusun Natah dan Esa yang telah memberikan masyarakat membersihkan rumah Kepala Dusun Natah. desa panen hasil pertanian yang melimpah Siang hari terdapat ritual persembahan dan hidup masyararakat hidup lebih kepada Danyang Gadhung Mlathi yang tenang. Sri Rochana Widyastutieningrum dipercayai sebagai Danyang Dusun Natah. menyatakan bahwa: Pada sore hari diadakan kenduri atau doa Tujuan masyarakat menyelenggarakan bersama dan makan bersama seluruh upacara bersih desa pada dasarnya masyarakat agar acara bersih desa berjalan adalah untuk mencari ketenangan dengan lancar. Pada malam ritual bersih dengan memahami tatanan alam dan desa terdapat beberapa sajian tari di kehidupan yang harmonis. Aktivitas ritual itu menjadi proses untuk lebih antaranya: tari Gambyong Pareanom, tari memahami dan menghayati , tari Bajidor Kahot, tari kehidupan dan lebih mendekatkan Kethek Ogleng, Tayub, Jude Sonto dan yang diri dengan alam, yang pada akhirnya paling inti dari seluruh pertunjukan pada dapat muncul kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari alam dan malam puncak acara bersih desa di dusun Tuhan Yang Maha Esa. Makna yang Natah adalah Joged Danyang (Wawancara hakiki yang disampaikan adalah Sarti, 24 Februari 2018). memuja sumber daya alam untuk Joged Danyang adalah tarian yang tujuan keharmonisan alam, manusia, dan tuhan (2007:151). dipercayai oleh masyarakat Dusun Natah sebagai tarian sakral dalam upacara bersih Pelaksanaan Bersih desa di Dusun desa di Dusun Natah. Joged Danyang Natah Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten merupakan permintaan dari Danyang Wonogiri dilaksanakan setiap satu tahun yang diyakini masyarakat Dusun Natah sekali, tepatnya pada bulan Longkang sebagai penjaga Dusun. Menurut malam Kamis Pahing. Setiap tahunnya masyarakat Danyang yang dipercayai ritual bersih desa selalu dilaksanakan akan sebagai penjaga Dusun Natah merupakan tetapi Joged Danyang di pentaskan setiap 2 satu keluarga. Nama-nama dari Danyang tahun sekali. Tempat di laksanakan ritual tersebut yaitu: Gadhung Mlathi,

88 Volume 18 No. 1 Juli 2019 Jewangdrono, Gewangdrono dan masih dilakukan dan menampilkan Joged Pasungpati. Dari beberapa Danyang yang Danyang sebagai tarian inti di dalam menjaga dusun Natah, Danyang yang rangkaian acara bersih desa. Joged Danyang menjadi cikal bakal Dusun Natah bernama sangat penting keberadaannya dalam Gadhung Mlathi. Gadhung Mlathi masyarakat Dusun Natah. Oleh sebab itu merupakan Danyang perempuan hal penulis akan mengkaji lebih lanjut mengenai tersebut dapat dilihat dari sesaji atau Bentuk dan Peran Joged Danyang dalam masyarakat Dusun Natah menyebutnya Ritual Bersih Desa di Dusun Natah sebagai perabot Danyang. Perabot Danyang Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. terdiri dari: dua bantal dan dua guling, guling berukuran: panjang 30 cm dan PERAN DAN FUNGSI JOGED mempunyai diameter 10 cm, dua bantal DANYANG DALAM RITUAL BERSIH yang masing-masing mempunyai ukuran: DESA DI DUSUN NATAH KECAMATAN panjang 20 cm dan mempunyai lebar 20 cm, TORTOMOO KABUPATEN WONOGIRI slendang, sisir, parfum, bedak, kaca, bunga, Joged Danyang mempunyai kendi cucup papat dan tikar. Benda-benda beberapa fungsi dan peran dalam tersebut merupakan satu kesatuan yang masyarakat Dusun Natah seperti yang tidak boleh dipisah dan harus diletakkan di dijelaskan oleh Y Sumandiyo Hadi dalam ruang tengah (senthong tengah) yang berada bukunya yang berjudul Kajian Tari Teks dan di rumah Kepala Dusun Natah (Eyang Konteks. Fungsi dan peran menurut Y Kastoyo, 24 Februari 2019). Sumandiyo Hadi terdapat tiga macam yaitu: Joged Danyang di mulai setelah penyembahan atau pemujaan kepada roh perabot Danyang dikeluarkan dari senthong nenek moyang, sebagai sarana untuk tengah rumah Kepala Dusun kemudian di mempengaruhi kekuatan alam, dan sebagai letakkan di panggung . Sebelum sarana untuk legitimasi. Danyang dimulai, para sesepuh desa mengadakan ritual membakar kemenyan, SEBAGAI PENYEMBAHAN ATAU dan berdoa agar acara bersih desa berjalan PEMUJAAN KEPADA ROH NENEK dengan lancar serta hasil panen melimpah. MOYANG MAUPUN KOMUNIKASI Masyarakat dusun Natah mempercayai DENGAN DEWA ATAU “YANG MAHA bahwa bersih desa akan memberi berkah KUASA” terhadap masyarakat dan terhindar dari Sistem kepercayaan dan keyakinan malapetaka (Wawancara Katmo, 24 Februari merupakan bagian yang sulit berubah 2018). dibandingkan dengan unsur budaya yang Berdasarkan uraian di atas, penulis lainnya. Kepercayaan dan keyakinan tertarik untuk meneliti Joged Danyang tersebut akan selalu melekat dalam karena Joged Danyang merupakan tarian inti kehidupan masyarakat. Jika suatu dari upacara bersih desa di Dusun Natah kepercayaan dilanggar maka akan Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. menimbulkan suatu bencana atau musibah. Penulis juga tertarik karena pada zaman Koentjaraningrat berpendapat bahwa milenial seperti sekarang ini ritual bersih desa manusia percaya kepada adanya suatu

Volume 18 No. 1 Juli 2019 89 Peran Joged Danyang dalam Ritual Bersih Desa di Dusun Natah Siti Khasanah dan Katarina Indah Sulastuti kekuatan gaib yang dianggap lebih tinggi Ritual pemanggilan roh Danyang daripadanya, dan manusia melakukan dilakukan pada saat Joged Danyang berbagai hal dengan cara-cara yang berlangsung. Dukun melakukan obong beraneka warna, untuk berkomunikasi dan menyan dengan tujuan untuk mencari hubungan dengan kekuatan- mendatangkan Danyang Dusun Natah kekuatan tadi (2002: 378). Kepercayaan yaitu: Gadung Mlati, Pasung Pati, masyarakat Dusun Natah bahwa Danyang Jewangdrono, Gewangdrono untuk Gadhung Mlathi merupakan penjaga dari berkomunikasi dan meminta permohonan. Dusun Natah yang sangat dihormati di Roh Danyang tidak merasuki penari maupun Dusun Natah (Wawancara Katmo, 16 Mei warga, hanya dukun yang dapat 2018). berkomunikasi dengan roh Danyang. Pada Penyembahan dan pemujaan yang saat dukun membakar kemenyan dukun dimaksutkan disini lebih sebagai mengucap mantra yang berisi doa-doa dan penghormatan kepada roh leluhur atau roh permohonan. Mantra yang diucapkan Nenek Moyang. Karena masyarakat Dusun dukun saat obong menyan sebagai berikut: Natah menghormati Danyang Gadhung Mlathi sebagai penjaga Dusun Natah. Sallahualaihi wasallam Niat ingsun mbakar dupa Danyang Gadhung Mlathi merupakan cikal Bremono bremani iku arane menyan bakal yang menjaga Dusun Natah dari Mugi katur dhumateng Kyai segala marabahaya. Untuk menghormati Dhanyang Nyai Dhanyang cikal bakal Dusun Natah, maka Nyai Gadung Mlati, Pasung Pati, Jewangdrono, Gewangdrono diselenggarakan ritual bersih desa yang Ingkang rumeksa Dusun Natah Dusun wajib dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Ngrejeng Pernyataan yang diungkapkan oleh Dr. Gandeng dalu menika ngawontenaken Prijohutomo dalam bukunya Budiono budaya tayub Herusatoto yang berjudul Simbolisme Jawa Netepi tradisi adat Dusun Natah Dusun Ngrejeng bahwa Sarana yang ditempuh untuk Sakeyuping mblarak ugi wonten mendatangkan arwah nenek moyang ialah pundi kemawon dengan cara: Mugi tansah pinaringan rahayu wilujeng kasehatan Kaslamatan Mengundang orang yang sakti dan satemah anggenipun nggayuh sandang ahli dalam bidang itu untuk pangan Ugi pertanian tansah dipun memimpin upacara, membuat sesaji paringi kalancaran dan membakar kemenyan atau bau- Sahinggo saget makmur dipun ridhoi bauan lainnya yang digemari oleh Dipun kabulaken dening AllAH SWT nenek moyang, mengiringi upacara tersebut dengan bunyi-bunyian dan Terjemahan: tarian agar arwah nenek moyang yang dipanggil gembira dan Sallahualaihi wasallam berkenan memberikan rahmatnya Niat saya bakar dupa (2008: 157). Bremono bremani itu nama dari kemenyan Tolong berikan pada Kyai Dhanyang

90 Volume 18 No. 1 Juli 2019 Nyai Dhanyang ular piton sudah berukuran panjang tiga Nyai Gadung Mlati, Pasung Pati, meter dan sampai saat ini sudah dipelihara Jewangdrono, Gewangdrono Yang menjaga Dusun Natah Dusun selama delapan belas tahun. Masyarakat Ngrejeng percaya bahwa ular tersebut utusan dari Yang malam ini menampilkan Danyang yang akan membawa berkah bagi kebudayaan Tayub yang memelihara ular piton tersebut dan Mempertahankan tradisi dan adat Dusun Natah Dusun Ngrejeng Dusun Natah. Ular piton di letakkan di Yang ada di rumah maupun yang ada sebuah kandang besar yang di atasnya di dimana saja sediakan kotak untuk memasukan uang Selalu diberikan kesejahteraan dan sumbangan dari pengunjung yang ingin kesehatan melihat ular tersebut (Wawancara Ijan, 25 Juli Kaslamatan satemah anggenipun nggayuh sandang pangan 2018). Keselamatan sehingga mencari kebutuhan pokok SEBAGAI SARANA UNTUK Juga pertanian selalu diberi MEMPENGARUHI KEKUATAN ALAM kelancaran Sehingga dapat makmur dan diridhoi Ritual bersih desa merupakan acara Dan dikabulkan oleh Allah SWT tahunan yang biasanya masih berkembang di daerah pedesaan yang masih Masyarakat Dusun Natah masih mempercayai akan adanya roh nenek mempercayai hal-hal mistis yang yang moyang yang menjaga suatu tempat. berhubungan dengan Nenek Moyang dan Dengan anggapan bahwa roh yang paling segala bentuk yang berada di ritual bersih berkuasa akan lebih kuat dari manusia. desa di Dusun Natah. Suatu ketika seorang Untuk menghindarkan gangguan dari roh warga Dusun Natah yang sedang merantau jahat maka masyarakat mengadakan di Jakarta bermimpi didatangi Kepala Dusun upacara seperti bersih desa. Roh yang bersifat Natah. Mimpi tersebut mengartikan baik mereka memintai berkah agar Danyang selalu mengingatkan sesuatu hal melindungi keluarga, dan roh yang jahat lewat mimpi dan selalu menjaga masyarakat mereka memintai agar jangan Dusun Natah dari hal-hal yang mengganggunya (Herusatoto, 2008: 156). membahayakan. Berhubungan dengan hal Dengan adanya bersih desa roh mistis, suatu ketika Kepala Dusun Natah Nenek Moyang atau disebut Danyang yang menemukan ular kecil yang berukuran jari menjaga Dusun Natah akan hidup kelingking. Ular tersebut lalu diberikan ke berdampingan dengan manusia. Dengan salah seorang masyarakat Dusun Natah diadakannya upacara bersih desa dan agar dipelihara. Ternyata ular tersebut mementaskan Joget Danyang sebagai tarian berjenis piton, dan Ijan selaku orang yang inti maka keinginan dari roh nenek moyang memelihara ular pyton tersebut ingin atau Danyang terpenuhi lalu masyarakat menjual ular itu dan Ijan mendapat mimpi mampu memenuhi keinginan dari bahwa ular tersebut mengatakan bahwa Danyang. Joged Danyang merupakan inti jika ia dijual akan ada musibah yang dari acara ritual bersih desa di Dusun melanda Dusun Natah. Sampai sekarang Natah Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten

Volume 18 No. 1 Juli 2019 91 Peran Joged Danyang dalam Ritual Bersih Desa di Dusun Natah Siti Khasanah dan Katarina Indah Sulastuti

Wonogiri. Sri Rochana Widyastutieningrum ceker ayam, sayap ayam). Persembahan menjelaskan bahwa: didoakan oleh dukun kemudian diletakkan di batu dan pohon beringin yang dipercaya Pertunjukan Tayub dipercaya masyarakat Dusun Natah sebagai tempat masyarakat Jawa sebagai simbol bersemayamnya Danyang. Setelah kesuburan. Tayub dianggap sakral karena sebagai media penghubung persembahan sesaji di doakan oleh dukun, dunia spiritual, roh, serta kekuatan lalu masyarakat mengambil sesaji untuk ghaib. Oleh karena itu, masyarakat dibawa pulang. Masyarakat Dusun Natah masih menyelenggarakan upacara percaya jika mengambil sesaji yang sudah di ritual dengan mempertunjukkan Tayub sebagai syarat penting dalam doakan oleh dukun maka akan memberikan rangkaian upacara itu dengan tujuan kesejahteraan dan kesuburan. Menurut agar harapan masyarakat masyarakat yang mengambil persembahan mendapatkan kesuburan tanah dan sesaji biasanya diletakkan di atas pintu dan hasil panen padi yang berlimpah akan dibuang di sawah. Masyarakat terwujud (2007: 210). mempercayai bahwa esaji yang diambil lalu Seperti pendapat diatas bahwa penari diletakkan di atas pintu rumah akan Joged Danyang harus seorang penayub membuat keluarganya terlindung dari merupakan permohonan masyarakat marabahaya dan sejahtera. Lalu sesaji yang Dusun Natah agar meminta kesuburan di buang ke sawah, masyarakat kepada roh Danyang Gadhung Mlathi. mempercayai akan membawa kesuburan Karena masyarakat Dusun Natah mayoritas tanah persawahan mereka (Wawancara petani dan hasil pertanian yang diunggulkan Sutrisno, 25 Juli 2018). adalah beras Raja Lele. Maka masyarakat Bersih desa memberikan dampak Dusun Natah berdoa agar hasil panen padi yang positif bagi masyarakat Dusun Natah. banyak dan melimpah. Untuk Dengan diadakannya ritual bersih desa menyenangkan Danyang Dusun Natah masyarakat bisa lebih menghargai satu pada akhir acara bersih desa terdapat dengan yang lain, saling gotong royong dan tayuban sampai pagi. Tari tayub yang masih juga menjadi penyeimbang antara hal ghaib berfungsi sebagai pelembagaan ritual di dan kehidupan nyata. Lebih menghargai lingkungan pedesaan Jawa khususnya, alam yang berbeda dengan alam manusia. terutama berfungsi sebagai kesuburan tanah Dan selalu menjaga alam sekitar Dusun pertanian (Hadi, 2005: 56). Masyarakat Natah. Dusun Natah juga percaya jika semakin banyak hiburan yang di sajikan, maka SEBAGAI SARANA UNTUK LEGITIMASI Danyang akan senang. Kekuasaan terdapat di semua bidang Bersih desa di Dusun Natah terdapat kehidupan dan dijalankan, kekuasaan ritual ngguwangi yaitu memberikan mencakup kemampuan untuk pemerintah persembahan kepada Danyang. Ngguwangi (agar yang diperintah patuh) dan juga untuk memberi keputusan-keputusan yang secara Persembahan tersebut berupa sesaji yaitu panjang ilang dan takir (berisi telur ayam langsung maupun tidak langsung maupun kampung satu buah, kepala ayam, nasi, tidak langsung mempengaruhi tindakan-

92 Volume 18 No. 1 Juli 2019 tindak fihak-fihak lainnya (Soekanto, 1990: pemilu dan sudah tidak dipilih melalui 296). Dusun Natah mempunyai Kepala sistem turun temurun. Dusun Natah yang mana pemegang kuasa Dalam masyarakat khususnya terhadap masyarakat Dusun Natah dan daerah pedesaan biasanya terdapat lembaga dalam acara ritual bersih desa di Dusun dalam masyarakat. Lembaga adalah suatu Natah Kecamatan Tirtomoyo. Masyarakat sistem bentuk hubungan kesatuan Dusun Natah percaya bahwa Kepala Dusun masyarakat yang diatur oleh suatu budaya Natah merupakan Danyang yang berada di tertentu (Hadi, 2005: 59). Dalam lembaga kehidupan nyata. Danyang desa ini ketika masyarakat Kepala Dusun merupakan masih hidup sebagai manusia, datang ke tokoh masyarakat yang sangat dihormati desa itu selagi masih berupa hutan dan sangat disegani oleh masyarakat. Dan belantara, membersihkannya, dan Kepala Dusun dapat mengatur segala acara membagi-bagi tanah kepada pengikutnya, yang akan dilaksanakan di Dusun tersebut. keluarga, teman-temannya, dan ia Dengan acara bersih desa yang selalu sendirilah menjadi kepala desanya (lurah) dilaksanakan oleh Dusun Natah, maka peran yang pertama (Geertz, 1983: 32). Kepala Dusun sangat penting di dalamnya. Kepercayaan tersebut sudah turun-temurun Acara bersih desa yang mempertunjukkan dan berkembang di Dusun Natah. Seorang Joget Danyang sebagai inti dari acara dan yang menjabat menjadi Kepala Dusun wajib merupakan bagian yang sakral dalam acara menyimpan dan mengurus perabot bersih desa di Dusun Natah. Sumandiyo Danyang selama menjabat sebagai Kepala Hadi berpendapat bahwa: Dusun. Hanya Kepala Dusun Natah dan istrinya yang tahu bagaimana merawat Tari sebagai proses simbolis tindakan perabot Danyang. manusia dalam lingkungan masyarakatnya, keberadaanya Jabatan Kepala Dusun Natah menjadi sistem suatu pelembagaan. sudah berjalan 3 generasi sejak zaman Pelembagaan tari menyangkut dua penjajahan. Pada zaman penjajahan, aspek yaitu: Pertama, sistem bentuk jabatan Kepala Dusun akan lengser ketika yang bersifat fisik-material, berupa wadah lembaga atau organisasinya, Kepala Dusun tersebut meninggal. Setelah yakni siapa yang mengusahakan, Kepala Dusun yang lama lengser akan bagaimana mengontrol, mengatur digantikan dengan Kepala Dusun yang baru memelihara dan sebagainya. Kedua, dengan syarat masih satu keturunan berupa sistem nilai, norma (pranata) keluarga atau turun temurun. Seiring proses simbolis “tari” yang dihasilkan (2005: 46). berkembangnya zaman, Kepala Dusun diberi jabatan dengan batasan umur sampai Dalam acara ritual bersih desa di umur delapan puluh tahun. Sampai sekarang Dusun Natah masyarakat sangat antusias Kepala Dusun yang menjabat saat ini menyaksikan acara bersih desa. Penonton bernama Bapak Katmo. Bapak Katmo dua acara bersih desa bermacam-macam mulai tahun lagi akan lengser jabatan sebagai dari anak-anak hingga manula. Dalam acara Kepala Dusun. Dan peraturan di zaman ritual bersih desa, pertunjukan yang sangat sekarang pemilihan Kepala Dusun melalui inti yaitu Joget Dhanyang yang mana

Volume 18 No. 1 Juli 2019 93 Peran Joged Danyang dalam Ritual Bersih Desa di Dusun Natah Siti Khasanah dan Katarina Indah Sulastuti pertunjukan Joget Dhanyang merupakan a. Aspek Hiburan pertunjukan tari untuk berkomunikasi dan Bersih desa di Dusun Natah berdoa kepada Dhanyang Dusun Natah merupakan acara sekaligus acara tahunan yaitu Gadung Mlati. Dengan adanya Joget yang dinantikan oleh masyarakat Dusun Dhanyang Kepala Dusun Natah semakin Natah dan sekitarnya. Karena Joged diakui kekuasaanya. Dengan adanya Joget Danyang dipentaskan dua tahun sekali, Dhanyang seluruh masyarakat yang hadir maka acara bersih desa merupakan acara di acara bersih desa akan tahu siapa yang yang meriah dan sangat dinanti-nanti bagi menjabat sebagai Kepala Dusun saat ini. masyarakat Dusun Natah dan sekitarnya. Mengapa demikian, karena Joget Dhanyang Joged Danyang merupakan tarian inti dan perabot Danyang merupakan simbol dalam acara dalam ritual bersih desa. Joged kekuasaan Kepala Dusun. Dengan acara Danyang sangat menghibur penonton bersih desa Kepala Dusun Natah akan karena penari berjoget didepan perabot selalu mendapat pengakuan dari Danyang dengan posisi simpuh. Obong masyarakat yang menonton pertunjukan menyan juga menarik perhatian penonton, bersih desa. karena dalam obong menyan dukun berkomunikasi dengan Danyang dan DAMPAK KEGIATAN RITUAL BERSIH memohon doa agar Dusun Natah terhindar DESA DI DUSUN NATAH KECAMATAN dari bahaya. Penonton yang datang untuk TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI menyaksikan acara bersih desa tidak hanya Joged Danyang memberikan dampak masyarakat Dusun Natah, tetapi dari luar yang signifikan terhadap aktivitas Dusun Natah. Beragam kesenian masyarakat di Dusun Natah. Tanpa adanya dipentaskan dalam acara bersih desa, dan Joged Danyang tidak akan tercipta masyarakat Dusun Natah dan penonton kerukunan dalam masyarakat Dusun merasa sangat terhibur dan sangat senang Natah. Dampak dari Joged Danyang sebagai dengan adanya acara bersih desa. tarian inti dalam acara ritual bersih desa menimbulkan beberapa aspek. Aspek-aspek b. Aspek Ekonomi tersebut merupakan hal yang benar-benar Bersih desa selalu menjadi peluang terjadi dalam acara ritual bersih desa di untuk para pedagang dari Dusun Natah Dusun Natah Kecamatan Tirtomoyo maupun dari luar Dusun natah untuk Kabupaten wonogiri. Bahasan mengenai mencari rejeki dalam acara ritual bersih desa aspek-aspek ini untuk melengkapi teori yang berada di Dusun Natah. Pedagang yang fungsi dan peran dari Sumandiyo Hadi yang berjualan dalam acara bersih desa digunakan untuk membahas peran Joged beranekaragam mulai dari pedagang Danyang dalam ritual bersih desa di mainan, pedagang makanan dan Dusun Natah Kecamatan Tirtomoyo cinderamata. Penonton tidak sekedar Kabupaten Wonogiri. Aspek-aspek tersebut menonton acara bersih desa tetapi juga antara lain: aspek hiburan, aspek ekonomi menikmati suasana yang berada dan aspek sosial. disekitarnya salah satunya dengan jajan makanan seperti pecel, jajanan pasar

94 Volume 18 No. 1 Juli 2019 sembari menonton pertunjukan. Selain itu berlangsung. Masyarakat dapat tukang parkir juga mendapat dampak positif berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan dari Semua penjual dalam acara bersih desa yang lain. Masyarakat Dusun Natah bisa juga merasakan dampak positif dari acara berbagi tugas seperti Ibu-ibu memasak dan bersih desa yaitu mendapat keuntungan dari membersihkan lingkungan, lalu bapak- penonton yang datang untuk menonton bapak membantu mempersiapkan acara bersih desa. Selain mendapat dan melaksanakan kenduri. keuntungan dari dagangan, pedagang dan Bersih desa di Dusun Natah juga tukang parkir mendapat hiburan dari Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogir acara bersih desa di Dusun Natah. menampilkan Joged Danyang Penari Joged Pementasan Joged Danyang terdapat tradisi Danyang harus seorang penayub, maka tombok Danyang yang mana penonton Kepala Dusun Natah mengundang grub sukarela memberikan sumbangan kesenian dari desa lain yang grub tersebut seikhlasnya untuk mendukung acara mempunyai penari tayub. Berhubung bersih desa. Dengan sumbangan penonton Dusun Natah belum mempunyai grub maka pemasukan dari Dusun Natah kesenian yang mampu mengisi acara bersih bertambah. Secara tidak langsung Joged desa. Lalu Kepala Dusun Natah Danyang memberikan rejeki kepada para mengundang grub kesenian Suwito Laras masyarakat Dusun Natah, pedagang dan dari Dusun Hargosari Kecamatan Tirtomoyo tukang parkir. Karena dengan adanya untuk mencari penayub dan sekaligus untuk pertunjukkan Joged Danyang penjual menjadi penghibur masyarakat pada acara dan tukang parkir mendapat keuntungan bersih desa. Kebetulan Ketua Grub kesenian yang lebih besar dari biasanya mereka Suwito Laras merupakan Kepala Dusun bekerja. Danyang Dusun Natah akan dari Dusun Hargosari. Grub kesenian memberikan kebaikan dalam segi apapun Suwito Laras sudah mengisi acara bersih pada hari dimana diadakannya acara bersih desa di Dusun Natah selama dua belas desa (Wawancara Katmo, 25 Januari 2019). tahun. Biasanya seminggu sebelum acara bersih desa di laksanakan, Kepala Dusun c. Aspek Sosial mendatangi ketua grub Suwito Laras Acara bersih desa sudah kewajiban memberitahukan bahwa akan dilaksanakan yang harus dilakukan oleh masyarakat bersih desa di Dusun Natah (Wawancara Dusun Natah. Joged Danyang dalam ritual Katmo, 16 Mei 2018). Dengan mengundang bersih desa di Dusun Natah melibatkan dan Grub Suwito Laras timbul tali silaturahmi membutuhkan banyak orang. Keterlibatan antara Dusun Natah dan grub kesenian masyarakat Dusun Natah menjadikan alat Suwito Laras. Kepala Dusun Natah tetap untuk mempersatukan seluruh masyarakat menjaga hubungan baik terhadap seniman- Dusun Natah dan sekitarnya. Dengan seniman yang terlibat dalam grub kesenian adanya bersih desa, maka masyarakat Suwito Laras dan Dusun Hargosari. Dusun Natah dan sekitarnya bersatu dan Dengan diadakannya acara bersih desa, saling gotong royong terlibat membantu saat membuat masyarakat Dusun Natah merasa persiapan maupun pada saat acara selalu menjaga kebersamaan tanpa melihat

Volume 18 No. 1 Juli 2019 95 Peran Joged Danyang dalam Ritual Bersih Desa di Dusun Natah Siti Khasanah dan Katarina Indah Sulastuti pangkat, dan strata sosial. Selain itu dengan Danyang merupakan tarian permintaan dari adanya acara ritual bersih desa di Dusun Danyang Dusun Natah yang harus ditarikan Natah akan terjalin hubungan baik antara pada acara bersih desa. wilyah yaitu Dusun Natah dan Desa Joged Danyang memiliki elemen- Hargosari serta masyarakat Dusun Natah, elemen pertunjukan antara lain: penari, penonton serta antar seniman yang terlibat gerak, rias dan busana, musik, waktu dan didalam acara bersih desa. tempat pertunjukan, sesaji. Syarat penari Penonton dalam acara ritual bersih Joged Danyang harus penari tayub karena desa otomatis berkomunikasi satu dengan merupakan permintaan dari Danyang Dusun yang lain. Disanalah terdapat interaksi Natah. Ragam gerak dalam Joged Danyang antar penonton yang menyaksikan acara lebih banyak menggunakan sekaran ritual bersih desa. Muncul solidaritas sosial gambyongan. Rias dan busana antar penonton yang tanpa disadari oleh menggunakan rias korektif lalu penonton. menggunakan kebaya dan jarik. Joged Danyang dalam acara ritual PENUTUP bersih desa di Dusun Natah Kecamatan Joged Danyang merupakan tarian Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri memiliki ritual dalam acara bersih desa di Dusun peran dalam masyarakat. Peran Joget Natah Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Danyang dalam ritual bersih desa di Dusun Wonogiri. Joged Danyang adalah tarian Natah memiliki tiga peran yaitu: Sebagai yang dipersembahkan untuk roh nenek Penyembahan atau Pemujaan Kepada Roh moyang yang menjaga Dusun Natah. Joged Nenek Moyang Maupun Komunikasi Danyang tarian yang ditarikan oleh seorang Dengan Dewa atau “Yang Maha Kuasa”, penari tayub dengan posisi timpuh saat sebagai Sarana Untuk Mempengaruhi menarikan Joged Danyang. Penari menarikan Kekuatan Alam, dan sebagai sarana gerakan didepan perabot Danyang yang legitimasi. Dalam ritual bersih desa terdapat mana simbol dari roh nenek moyang. Joged dampak dari adanya Joged Danyang. Danyang adalah tarian sakral dalam ritual Dampak tersebut memberikan manfaat bersih desa di Dusun Natah Kecamatan yang sangat besar terhadap masyarakat Tirtomoyo Kabupaten wonogiri. Dusun Natah. Beberapa aspek yang Ritual bersih desa rutin dilaksanakan mendukung yaitu: aspek hiburan, aspek setiap bulan Longkang hari Kamis Pahing. ekonomi dan sosial. Joged Danyang Menurut kepercayaan masyarakat Dusun merupakan sarana berkomunikasi dan Natah pada bulan Longkang merupakan penghormatan kepada Danyang Dusun bulan terbentuknya Dusun Natah. Ritual Natah. Dengan adanya Joged Danyang maka bersih desa di Dusun Natah Kecamatan tumbuh kepercayaan masyarakat Dusun Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri memiliki Natah bahwa tanah akan subur dan tahapan- tahapan diantaranya tahap sejahtera dalam berkeluarga. Dengan persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada dipentaskan Joged Danyang dalam acara tahap pelaksanaan bersih desa yang paling ritual bersih desa maka Kepala Dusun inti yaitu tarian Joged Danyang. Joged Natah akan semakin diakui kekuasaanya

96 Volume 18 No. 1 Juli 2019 dan masyarakat akan tenang. Dampak dari Langer, K. Suzanne. 1988. Problematika adanya bersih desa memberikan beberapa Seni. Terj. FX Widaryanto. Bandung: aspek yaitu hiburan yang memberikan Akademi Seni Tari Indonesia. masyarakat kesenangan dengan diadakannya acara ritual bersih desa. Aspek Mirdamiwati, Shara Marsita. “Peran ekonomi yang memberikan masyarakat Sanggar Seni Kaloka Terhadap Dusun Natah keuntungan dari segi materi Perkembangan Tari Selendang dengan berjualan dan parkir dalam acara Pemalang di Kelurahan Pelutan ritual bersih desa. Aspek sosial budaya yang Kecamatan Pemalang Kabupaten memberikan dampak positif bagi Pemalang”. Jurnal Seni Tari Univer- masyarakat Dusun Natah dengan saling sitas Semarang JST 3 (1) 2014. menjaga kekompakan, saling membantu, komunikasi, dan hubungan antar daerah Nining, Tri Ampuni. 2013. “Fungsi Tari tetap terjaga. Gambyong Dalam Ritual Bersih Desa Larangan Di Dusun Nano DAFTAR PUSTAKA Tawangmangu Kabupaten Geertz, Clifford. 1983. Abangan, Santri, Karanganyar”. Skripsi: ISI Surakarta. Priyayi, Dalam Masyarakat Jawa. Depok: Komunitas Bambu. Riyanti. 2010. “Tayub Dalam Upacara Bersih Desa Di KelurahanMacanan, . Tafsir Kebudayaan. 1959. Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Jakarta: Pt dunia pustaka jaya.. Karanganyar”. Skripsi: ISI Surakarta.

. Kebudayaan Dan Agama. Rustopo. 2001. Gendhon Humardani “Sang 1992. Yogyakarta: Kanisius.. Gladiator”. Yogyakarta: Yayasan Mahavhira. Hadi, Y. Sumandiyo. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Jurusan Pradjapangrawit. R. Ng. 1990. Serat Sujarah Seni Tari Press. Utawi Riwayating Gamelan Wedhapradangga (Serat Saking Gotek). . 2005. Sosiologi Tari. STSI Surakarta: Surakarta Yogyakarta. Pustaka. Shay, Anthony. 2007. Fungsionalisme Herusatoto, Budiono. 2008. Simbolisme Jawa. Imperatif dalam Anya Peterson Royce, Yogyakarta: Ombak. Antropologi Tari. Bandung: STSI Koentjaraningrat. 2002. Manusia Dan Press Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Karya Unipress. Soedarsono, R.M. 1978 Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. . 1984 . Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: ASTI. Jakarta: Balai Pustaka.

Volume 18 No. 1 Juli 2019 97 Peran Joged Danyang dalam Ritual Bersih Desa di Dusun Natah Siti Khasanah dan Katarina Indah Sulastuti

. 1972. Jawa dan Bali Dua NARASUMBER Pusat Perkembangan Drama Tari 1. Katmo (51 tahun), Kepala Dusun Natah Tradisional Indonesia. Yogyakarta: Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Gajah Mada University Press. Wonogiri.

. 1985. Peranan Seni Budaya 2. Partinem (55 tahun), Masyarakat Dusun dalam Kehidupan Manusia Kontuitas Natah Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten dan Perubahan. Yogyakarta: Gajah Wonogiri. Mada University Press. 3. Nyi Suwarni (48 tahun), penari Joget Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Danyang. Pengantar. Jakarta: Grafindo Persada. 4. Sarti (65 tahun), Masyarakat Dusun Sri Hastuti. 2010. “Tari Taledhek Dalam Natah Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Upacara Bersih Desa Tanjungsari Di Wonogiri Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten (kajian bentuk dan 5. Eyang Kastoyo (75 tahun) selaku dukun fungsi). Skripsi: ISI Surakarta. Dusun Natah.

Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan 6. Patmo (68 tahun) selaku pengrawit pada pengembangan bahasa. Kamus Besar pertunjukan Joget Danyang. Bahasa Indonesia. 1988. Jakarta: Balai Pustaka. 7. Ijan (45 tahun) orang yang memelihara ular yang dipercaya oleh masyarakat Tri Suryanti. 2010. “Sredekan Dalam Dusun Natah sebagai titisan dari Upacara Bersih Desa Di Desa Danyang. Karangsari Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar” Skripsi: ISI 8. Sarti (65 tahun) orang yang terlibat dalam Surakarta. ritual bersih desa. Sutrisno (43 tahun) or- ang yang terlibat dalam ritual bersih Widyastutieningrum, Sri Rochana. desa. Matheus Wasi Bantolo selaku 2007.Tayub di Blora Jawa Tengah Seni narasumber mengenai Gadhung Mlathi Pertunjukan Ritual Kerakyatan. ISI Press Surakarta. 9. Wahyu Santoso Prabowo selaku narasumber mengenai Gadhung Mlathi

98 Volume 18 No. 1 Juli 2019