Patronasi FPSI 02/2020

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Patronasi FPSI 02/2020 Patronasi FPSI 02/2020 Sambutan Ketua Umum Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia Sambutan Ketua Global Photographic Artists Salam sejahtera, The 2nd GPA Photo Salon 2021 merupakan kegiatan Inter Salon kedua yang Salam Sejahtera, dilaksanakan oleh Klub Foto Global Photographic Artists (GPA). Meskipun ditengah masih merebaknya Pandemi Covid 19, dengan tekad yang bulat dan dengan kerja keras Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas semua berkah serta dukungan dari teman-teman klub lainnya serta dukungan dari berbagai pihak, nd dan karunia-Nya, GPA Photo Salon ke-2 dapat terselenggara dengan baik dan sukses. akhirnya The 2 GPA Photo Salon 2021 telah berhasil dilaksanakan dengan baik dan Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari semangat dan kerja keras para pengurus dalam sukses. mempersiapkan kegiatan GPA Photo Salon ke-2 . FPSI (Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia) melihat dan mengikuti pelaksanaan Masa pandemi ini, cukup memberi pengaruh terhadap GPA Photo Salon ke-2 salah nd The 2 GPA Photo Salon 2021 yang bisa berjalan dengan baik dan lancar, semua ini satunya yaitu penurunan pada jumlah peserta, yang dimana jika dilihat secara statistik karena adanya semangat dan kinerja yang sangat professional dari Panitia yang dengan angka peserta yang mengikuti GPA Photo Salon ke-2 berada dibawah angka peserta GPA gencar mengunggah pemberitahuan tentang kegiatan ini dengan tiada hentinya mengingatkan para calon peserta Photo salon yang pertama yang diselenggarakan pada tahun 2018. Kami pun sangat di sosial-media. memahami hal tersebut, dikarenakan pada masa sekarang tentunya banyak kegiatan yang dibatasi, seperti halnya kegiatan untuk hunting foto. Sebagai peserta pastinya harus bisa mencari waktu yang Meskipun ditengah masih terjadi ‘pembatasan’ dimana mana pada saat pandemi Covid 19 ini, partisipasi dari 244 tepat dan juga memiliki perizinan untuk melakukan hunting. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh orang peserta pada 4 kategori dan dengan jumlah foto 3.428, merupakan suatu catatan yang sangat baik. peserta yang sudah bersedia mengikuti dan memberikan antusiasme yang begitu luar biasa pada kegiatan GPA 4 Kategori yang diadakan oleh Panitia, Nature, Human, Cuture dan City Life, rupanya juga menarik perhatian para Photo Salon yang ke-2 ini. peserta untuk mengikutinya. Dan saat penjurianpun, semua proses penjurian bisa berjalan dengan lancar dan dengan waktu yang lebih singkat. Semoga ditahun 2021 ini semua dapat membaik seperti sediakala, sehingga berbagai kegiatan bermanfaat lainnya bagi pecinta fotografi diseluruh Indonesia bisa segera diselenggarakan. Kami percaya bahwa bersama-sama kita Selamat dan sukses kepada Global Photographic Artists (GPA), dan semoga kegiatan ini akan menjadi inspirasi bagi bisa membangun dan memajukan dunia fotografi di negara kita tercinta, Indonesia. klub-klub anggota FPSI lainnya untuk turut berpartisipasi dalam memajukan dunia fotografi di negara kita. Salam fotografi, Sampai jumpa di GPA Photo Salon ke-3 Ketua GPA Ketua Umum FPSI, Johnny Hendarta, Hon.E.FPSI, AFIAP, QPSA, E.FPSI, A.FPSI*. Martha Suherman, AFIAP, PPSA 2 3 Sambutan nd Chairman 2 GPS 2021 Patronasi FPSI 02/2020 Salam Sehat, Terima kasih kepada 197 peserta dari 21 klub foto dan 47 peserta perseorangan, dengan 3.428 foto terkirim dan 990 foto accepted (28,88%) serta 14 juri yang telah berpartisipasi dalam gelaran 2nd GPA Photo Salon 2021. Partisipasi peserta dan juri telah memberi warna baru dan semangat mengembangkan seni foto di tanah air. Selamat kepada 4 pemenang medali emas, 8 pemenang medali perak dan 12 pemenang medali perunggu serta 20 Honorable Mention dari 4 kategori soft copy Nature, Human, Culture dan City Life. Terima kasih kepada 9 sponsor yang telah mendukung terselenggaranya intersalon ini. Juga kepada kakak ketua klub GPA, Martha Suherman dan seluruh panitia, serta teman- teman Phototeams yang mendukung proses persiapan hingga penjurian. Keterbatasan dalam masa pandemik ini membuat kita semua menjadi lebih kreatif dalam mempromosikan intersalon melalui social media, email maupun melalui wag-wag komunitas fotografi. Pengiriman files foto melalui web base memudahkan peserta untuk berpartisipasi. Demikian juga dengan penjurian sistim online untuk menentukan foto-foto accepted dan penentuan pemenang melalui diskusi online di media zoom membuat sangat efisien dan mempermudah pelaksanaan. Akhir kata, tiada gading yang tak retak, mohon maaf apabila dalam pelaksanaan intersalon ini dirasa masih kurang berkenan. Semoga kegiatan ini menambah kita semua untuk semakin cinta dengan fotografi. Salam Jepret, D. Agung Krisprimandoyo, EFIAP, A.FPSI**, EPSA, A.NPC, FAPU 4 5 Sejarah GPA, Bermula dari bertemu nya Prem Promono Handoko, Lina Gunawan dan Michael Lim di tahun 2008. Tak lama kemudian pada tanggal 24 Oktober 2018 dibuatlah Mailing List dengan nama Dari Kita Untuk Kita atau lebih dikenal dengan singkatan DKUK. Forum milis ini berkembang menjadi semakin banyak anggotanya, tercatat hingga terakhir adalah lebih dari 300 anggota aktif DKUK. Dengan perkembangan yang sangat pesat ini kemudian atas anjuran dari Alm. Bapak Setyadi Joedaatmadja dan didukung juga oleh Bapak Toky Yohari, Bapak Junedi Purnama, Bapak Wirianto Birin dan Bapak Andreas Budiwidjaja Karim maka dibentuklah Klub Foto secara resmi dengan nama Group of Photographic Artists. Walau baru berumur 1 tahun namun dengan semangat gotong royong yang tinggi pada ulang tahun yang pertama GPA mengadakan pameran pertama di Ramayana resort & spa, Bali yang berlangsung mulai tanggal 24 Oktober 2009 sampai 1 November 2009. Seluruh foto yang dipamerkan juga dibuatkan katalog setebal 76 halaman. Pada tahun 2010 GPA mendaftarkan klub menjadi badan hukum resmi dan mempunyai NPWP sehingga mempermudah dalam menerima dukungan keuangan dari perusahaan-perusahaan sponsor. Selang 3 tahun setelah pameran pertamanya dan dengan kepercayaan diri yang semakin bertumbuh maka pada tahun 2012 GPA memberanikan diri menjadi penyelenggara Salon Foto Indonesia ke XXXIII. Selain itu GPA juga secara rutin menerbitkan buletin tiga bulanan yang dikomandoi oleh Glen Lautan dan Indaningsih Juanda. Buletin tersebut diterbitkan mulai dari tahun 2009 hingga edisi ke XV di tahun 2013. Pada tanggal 23 Januari 2020 GPA mengadakan penggantian pengurus, disepakati secara aklamasi untuk mengangkat Martha Suherman sebagai ketua klub. Namun saat pengajuan penggantian kepengurusan di departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, nama Group of Phographic Artists ditolak karena kata grup dan perkumpulan adalah sama. Oleh karena itu Ketua GPA, Martha Suherman atas persetujuan seluruh anggota mengusulkan untuk merubah menjadi nama klub menjadi Global Photograpic Artists. 7 LITA LEGOWO Lahir dengan nama Relita Irawati S, pada tanggal 26 Maret 1964. Setelah menikah, teman-teman memanggil saya, Lita Legowo. Sejak kecil senang menari Jawa Klasik dan sampai saat ini aktif dalam kegiatan melestarikan budaya, khususnya Jawa. Beberapa kali pernah mendampingi anak-anak SMP dan SMA mengikuti misi kesenian ke beberapa kota dan negara. Melakukan alih profesi dari banker menjadi ibu rumah tangga menjadikan waktu bersama anak-anak menjadi banyak. Awalnya tidak terlalu berminat melihat suami menggunakan kameranya, Nikon D80 saat memotret pentas anak-anak di akhir tahun ajaran. Kemudian mencoba memakainya untuk dokumentasi misi kesenian anak-anak dan akhirnya menjadi menyenangi kegiatan fotografi. Selalu berbeda dan unik seperti layaknya sidik jari. Di tahun 2017, saya menerima ajakan sahabat ikut sebuah trip ke Belitung, tapi adalah trip fotografi bukan jalan-jalan. Dengan membawa kamera bekas pakai anak, Nikon D3100, coba bergabung dan belajar dari teman-teman sudah mahir mengolah kameranya. Nikmatnya berkumpul, bersenda gurau, diberikan ilmu yang tak berbatas, seperti candu..... ingin lagi dan ingin lagi. Di dunia fotografi semua karya akan dinikmati bersama tanpa dibatasi ruang dan waktu. Love this.... Best GPS 2021 | 11 Patronasi FPSI 02/2020 NATURE Mahendra Putra Lim Teddy Suhardja Agung Lawerissa E.FIAP, E.FPSI, A.FPSI*, EPSA A.FIAP, E.FPSI, QPSA A.FPSI* 1 2 1. Rudy Sukmadji - The red crowned crane - LFCN Jakarta David Somali-Chow - Polar bear eating Whale carcass - LFCN Jakarta 2. Agatha Anne Bunanta - Letusan Anak Krakatau - LFCN Jakarta 14 | Nature (Color) GOLD MEDAL SILVER MEDAL Nature (Color) | 15 1 3 2 1. Irine Wiguno - Sea Scape - Misool Raja Amat - GPA Jakarta 3. Juwani Yapriadi (Veronica Saver) - The Lonely Tree 2. Venisiana Dharmayanthi - A Walk With Mommy - GPA Jakarta 16 | Nature (Color) BRONZE MEDAL BRONZE MEDAL Nature (Color) | 17 2 4 1 3 5 1. Lita Legowo - Alpha Male - ku ayomi istri-istriku 2. Elisabeth Chintia Siayanti - Couples of Penguis - GPA Jakarta 4. Irine Wiguno - Breakfast like a King - GPA Jakarta 3. Martha Suherman - Bee Eater - GPA Jakarta 5. Petrus Arif Tri Harnowo - Hang on Curve - PFAM Magelang 18 | Nature (Color) HONORABLE MENTION HONORABLE MENTION Nature (Color) | 19 Patronasi FPSI 02/2020 ACCEPTED NATURE Agatha Anne Bunanta Agatha Anne Bunanta Agatha Anne Bunanta Andreas Kosasih Andreas Kosasih Andreas Kosasih Letusan Anak Krakatau Gotcha Big Breakfast DANCING BIRD 07 YUMMY 02 RUN FOR YOUR LIFE 05 LFCN Jakarta LFCN Jakarta LFCN Jakarta GPA Jakarta GPA Jakarta GPA Jakarta Agus Gunadi ajar setiadi ajar setiadi ANDREW RIVERO CHRISTANTO Ang Michael Sidharta Angela Muliani Hartojo Back to Nature Brown spider and dragonfly Trio mushroom and snail Burung Merak eden on earth Romantic Breakfast - LFCN Jakarta LFCN Jakarta KFS Semarang GPA Jakarta HISFA Yogyakarta ajar
Recommended publications
  • Sambasundaan: Penerimaan Masyarakat Seni Muda Bandung Terhadap Sambasunda Dan World Music
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SAMBASUNDAAN: PENERIMAAN MASYARAKAT SENI MUDA BANDUNG TERHADAP SAMBASUNDA DAN WORLD MUSIC TESIS Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M. Hum.) Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Oleh : WAWAN KURNIAWAN 146322003 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TESIS SAMBASUNDAAN: PENERIMAAN MASYARAKAT SENI MUDA BANDUNG TERHADAP SAMBASUNDA DAN WORLD MUSIC OLEH: Wawan Kurniawan NIM : 146322003 Telah disetujui oleh r ~?~j l Dr. Alb. Budi Susanto, S.J ... ............. .. ..... .. .......... Pembimbing I Tanggal 6 Juni 2018 Dr. Y. Tri Subagya Pembimbing I ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PENGESAHAN TESIS SAMBASUNDAAN: PENERIMAAN MASYARAKAT SENI MUDA BANDUNG TERHADAP SAMBASUNDA DAN WORLD MUSIC Dipersiapkan dan tertulis oleh: Wawan Kurniawan NIM : 146322003 Telah dipertanggungjawaban di depan panitia penguji Pada tangga13 luli 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Ketua Dr. Y. Tri Subagya Moderator Dr. Y. Devi Ardhiani Anggota 1. Dr. G. Bl;ldi Subanar, SJ 2. Dr. Y. Tri Subagya 3. Dr. Alb. Budi Susanto, S.l I iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Dengan ini saya, mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bernama Wawan Kurniawan (NIM : 146322003), menyatakan bahwa tesis berjudul: SAMBASUNDAAN: PENERIMAAN MASYARAKAT SENI MUDA BANDUNG TERHADAP SAMBASUNDA DAN WORLD
    [Show full text]
  • Tari Kembang Tanjung Sebagai Materi Gerak Dasar Jaipong Pada Sanggar Seni Citra Di Kabupaten Sukabumi
    TARI KEMBANG TANJUNG SEBAGAI MATERI GERAK DASAR JAIPONG PADA SANGGAR SENI CITRA DI KABUPATEN SUKABUMI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Anathasia Cita Rismawanti 11209241032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1 2 3 4 5 MOTTO Membahagiakan orang tua menjadi tujuan utama hidupku dan alasan mengapa aku dilahirkan di dunia. (Cita Citoz) Tepat waktu salah satu kunci keberhasilan (Wawan Kurniawan) 6 Persembahan Skripsi ini sebagai tanda cinta kasih ku untuk ibu Antonia Rusbilah dan bapak A. Nana Wasana, S.Pd tercinta yang selalu senantiasa mengingatkan aku akan tanggungjawab ku, kakak ku Vinsensius Budi Riswanto, S.Pd dan adik ku Fabianus Devi Risnawan yg aku sayangi, Waluh ku Wawan Kurniawan, S.sn yang selalu menyemangati ku dan mendampingi ku dalam keadaan apa pun. Semoga Tuhan membalas lebih semua kebaikan mu Amin. 7 KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tari Kembang Tanjung sebagai Materi Ajar Gerak Dasar Jaipong pada Sanggar Seni Citra di Kabupaten Sukabumi” untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. Widyastuti Purbani, MA selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta atas ijin yang diberikan untuk melakukan penelitian. 2. Bapak Wien Pudji Priyanto D P. M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari yang telah membimbing selama masa kuliah.
    [Show full text]
  • Laporan Kegiatan Residensi Seniman Program Atdikbud Kbri London 14 Mei – 11 Agustus 2019
    LAPORAN KEGIATAN RESIDENSI SENIMAN PROGRAM ATDIKBUD KBRI LONDON 14 MEI – 11 AGUSTUS 2019 Oleh Iwan Gunawan, S. Pd, M. Sn DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2019 LAPORAN KEGIATAN RESIDENSI SENIMAN PROGRAM ATDIKBUD KBRI LONDON 14 MEI – 11 AGUSTUS 2019 Oleh Iwan Gunawan, S. Pd, M. Sn I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan residensi yang telah dilakukan penulis pada bulan November- Desember 2018, sebagai inisiasi dari Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London United Kingdom. Kegiatan residensi seniman yang merupakan bagian dari program Atdikbud KBRI London ini memiliki tujuan yang khusus yang berhubungan dengan acara yang telah diagendakan yaitu sebuah pergelaran kolaborasi beberapa komunitas seniman gamelan di UK dalam tajuk ―20 Years Diplomatic Relations Indonesia – United Kingdom‖. Dalam menyambut acara tersebut, KBRI London memiliki ide bahwa untuk merayakan hubungan diplomatik kedua negara ini dapat diwujudkan tidak saja dalam bentuk seremonial akan tetapi dalam wujud kegiatan kebudayaan yang mampu mempresentasikan kerja sama secara nyata dalam konteks kolaborasi karya seni pertunjukan antara para seniman UK dan Indonesia. Dalam merealisasikan ide ini tentu saja bukan perkara yang mudah, selain akan melibatkan banyak seniman, pertunjukan ini mesti bersinergi dengan tujuan utama yang berkaitan dengan sejarah hubungan diplomatik antara kedua negara. Sementara dalam proses implementasinya memiliki situasi yang sangat terbatas. Situasi tersebut terkait pada persoalan waktu yang sangat pendek serta keterbatasan komunikasi antara seniman dalam proses penyusunan konsep pertunjukan tersebut. Untuk itu, penulis sebagai bagian dari tim kreatif, bersama-sama yang lainnya melakukan strategi khusus agar proses merealisasikan konsep pertunjukan ini dapat berjalan efektif serta efisien.
    [Show full text]
  • Kreativitas Grup Ega Robot Di Bandung Jawa Barat
    Selonding Vol.16, No.2: September 2020 Jurnal Etnomusikologi KREATIVITAS GRUP EGA ROBOT DI BANDUNG JAWA BARAT Winorman Akbar Program Studi S-1 Etnomusikologi ISI Yogyakarta Email: [email protected] Abstrak Kreativitas Ega Robot Ethnic Percussion merupakan perkembangan kesenian tradisi sebagai pijakan untuk berkreativitas, dalam kreativitas yang dilakukan oleh Ega Robot Ethnic Percussion pada lagu Mojang Priangan ini berbeda dengan kelompok-kelompok musik lainnya dikarenakan hasil arransemen Ega Robot Ethnic Percussion merupakan campuran dua elemen musik yang berbeda, yaitu memadukan gamelan salendro dengan instrumen barat sebagai iringan tari jaipongan Mojang Priangan. Metode penilitian yang digunakan untuk membedah krativitas grup Ega Robo Ethnic Percussion menggunakan metode deskripsi analisis dengan pendekatan etnomusikologis. Hasil yang didapat dalam penelitian tersebut yaitu struktur pola lagu Mojang Priangan yang secara keseluruhan merupakan bentuk aransemen dan transformasi dari ragam pola tepak dan iringan dari berbagai kesenian tradisional di Jawa Barat, dengan menambahkan beberapa ragam tepak, perpaduan instrumen barat dan tradisi dengan karya Ega yang akhirnya menimbulkan suatu ciri khas akan grup Ega Robot Ethnic Percussion yang dapat menghasilkan ruang berkreativitas untuk seniman-seniman muda di kota Bandung dalam mengembangkan musik tradisional Sunda. Kata Kunci: Ega Robot Ethnic Percussion, Kreativitas Lagu Mojang Priangan. Abstract Ega Robot Ethnic Percussion creativity is the development of traditional art as a foothold for creativity, in the creativity carried out by Ega Robot Ethnic Percussion on the Mojang Priangan song is different from other music groups because the results of the Ega Robot Ethnic Percussion are a mixture of two different musical elements, namely combining salendro gamelan with western instruments as accompaniment of Mojang Priangan jaipongan dance.
    [Show full text]
  • Studi Fenomenologi Reproduksi Wisata Budaya Tari Oleh Sanggar Soerya Sumirat Di Surakarta)
    REPRODUKSI WISATA BUDAYA KREATIF (Studi Fenomenologi Reproduksi Wisata Budaya Tari oleh Sanggar Soerya Sumirat di Surakarta) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Sosiologi Oleh : Rony Gilang Candra Saputra S251608025 PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2019 ii iii iv MOTTO Setiap kali fajar menyingsing, seekor rusa terjaga. Ia tahu hari ini ia harus lari lebih cepat dari seekor singa yang tercepat. Jika tidak, ia akan terbunuh. Setiap kali fajar menyingsing, seekor singa terbangun dari tidurnya. Ia tahu hari ini ia harus mampu mengejar rusa yang paling lambat. jika tidak, ia akan mati kelaparan. Tak masalah apakah kau seekor rusa, atau seekor singa. Karena setiap kali fajar menyingsing, sebaiknya engkau mulai berlari. (Puisi Rimba Afrika) v TESIS INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK Ayah dan Ibu yang tiada henti berdoa dan berjuang demi anak-anaknya. Istri dan Anakku tercinta yang telah memberikan segala dukungannya dalam betuk apapun. Adik-adikku yang selalu mendukungku. Dosen Pasca Sarjana Sosiologi yang telah membimbing dan memberikan ilmu. Teman-teman S2 Sosiologi yang bersedia menjadi tempat keluh kesah vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii PERNYATAAN ORISINALITAS
    [Show full text]
  • HUMANIS Journal of Arts and Humanities
    HUMANIS Journal of Arts and Humanities p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X Terakreditasi Sinta-4, SK No: 23/E/KPT/2019 Vol 25.1 Februari 2021: 111-116 Tari Baris Babuang pada Upacara Pegingsiran Jro Pingit di Desa Pengotan I Wayan Hartawan, I Nyoman Dhana, I Nyoman Sama Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia Correspondence e-mail: [email protected] , [email protected] , [email protected] Info Artikel Abstract Bali is one of the islands that is very well known to foreign Masuk:16 Oktober 2020 countries. Besides being famous for its natural beauty it is also Revisi:7 Desember 2020 known by the nickname of the Thousand Temples. It is known Diterima:21 Desember 2020 that the Balinese are usually inseparable from the sacred arts which are believed to complement the ceremony. Meanwhile in Keywords: baris babuang the village of Pengotan has a sacred dance that is the Baris dance, function, meaning Babuang dance. Baris Babuang is one element of universal culture that is part of the arts. Baris Babuang dance is danced by carrying banana fronds which can also be called the papah biu war. This research focuses on two things, namely the Babuang Baris Dance Function at the Pegingsiran Jro Pingit ceremony in Pengotan Village and the Meaning of the Babuang Baris Dance at the Pegingsiran Jro Pingit ceremony in Pengotan Village. The purpose and objective of this research is to find out the function and meaning of the implementation of the Babuang Baris Dance at the Jro Pingit ceremony. Then the authors use the Functional Theory of B.
    [Show full text]
  • Peran Joged Danyang Dalam Ritual Bersih Desa Di Dusun Natah
    PERAN JOGED DANYANG DALAM RITUAL BERSIH DESA DI DUSUN NATAH Siti Khasanah Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Jalan Ki Hadjar Dewantara No.19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126 Katarina Indah Sulastuti Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Abstract Joged Danyang is the core dance in the village’s clean ritual ceremony held in Natah ham- let of Tirtomoyo district Wonogiri. Natah villagers believe that Natah Hamlet is guarded by Danyang named Gadhung Mlathi. People believe that if not implementing a clean ritual village then there will be catastrophe. The problems that will be discussed in this research are roles and forms. The method used is a qualitative method with a descriptive analytical approach displays the observation results based on the actual circumstances. A discussion on the form of Joged Danyang using the theory of Suzane K. Langer includes: Dancers, motion, makeup, dance music, time and place, and offerings. To discuss the role of Joged Danyang using the theory of Sumandiyo Hadi as worship or adoration to the spirit of ancestors and communication with God or the Almighty, as a means of influencing the power of nature and as a means for legitimacy. Results of this study showed that the form of a Joged Danyang very simple, movement experiencing repetition and view of dancers focus on Danyang furniture. Joged Danyang role respect and communication to the community. Joged Danyang from the clean ritual of the village. Some impacts of entertain- ment, economic aspects, and aspects of the Social. Thus Joged Danyang has an important role in Natah community of Tirtomoyo Sub-district and surrounding areas.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa Ini
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan seni tari di Jawa Barat telah mengalami proses perkembangan yang cukup menarik. Keunikan ini teramati dari beberapa rumpun tari di Jawa Barat yang masing-masing memiliki kualitas penyajian yang mampu menumbuhkan minat masyarakat untuk mengapresiasinya. Salah satu rumpun tari yang dalam perkembangannya memiliki proses perjalanan yang dinamis dan menarik yaitu tari Jaipongan. Suatu perkembangan seni khususnya tari akan selalu didasari oleh dorongan yang kuat, dimanapun dan kapanpun perkembangan itu terjadi. Uniknya, dorongan atau faktor yang mempengaruhi atau yang menyebabkan suatu perubahan dan perkembangan tersebut tidak selalu datang dari dunia seni itu sendiri, bahkan dari faktor sosial budaya. Narawati (2003) dalam bukunya yang berjudul “Wajah Tari Sunda Dari Masa Ke Masa”, mengatakan bahwa: Sebelum Tjetje Soemantri terjun ke dalam dunia penciptaan tari, ia telah dengan jujur mengagumi tari dan budaya priyayi Jawa yang selalu tampil dalam nuansa yang serba halus. Konsep budaya tari priyayi Jawa yang berpedoman pada konsep budaya alus atau halus yang bersumber dari istana-istana Jawa Tengah memang menghadirkan bahasa, adat sopan santun, serta segala tingkah laku yang pada waktu itu sangat dikagumi oleh Tjetje Soemantri sebagai warga kaum menak Priangan. Seperti diutarakan oleh Nina Herlina Lubis dalam disertasinya yang berjudul “Kehidupan Kaum Menak Priangan 1800-1942” (1998: 233-434) dalam Narawati (2005), kaum menak sebagai elit birokrasi selalu berupaya untuk berkiblat ke Jawa Tengah dalam hampir segala hal gaya hidup mereka. Dari tempat tinggal, nama, etiket, bahasa, upacara, sampai pada kesenian, arah pandangan mereka selalu ke Jawa Tengah. Akan tetapi, dunia selalu bergulir, perubahan selalu terjadi di mana-mana.
    [Show full text]
  • Print This Article
    S A S I Volume 26 Nomor 4, Oktober - Desember 2020 : h. 474 - 489 p-ISSN: 1693-0061 | e-ISSN: 2614-2961 Jurnal Terakreditasi Nasional, SK. No. 28/E/KPT/2019 This is open access article under the CC-BY-NC 4.0 International License Kepastian Hukum Terhadap Perlindungan Karya Cipta Tari Jaipongan Di Wilayah Jawa Barat Sulistijono Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom, Bandung, Indonesia E-mail: [email protected] Dikirim: 31/10/2020 Direvisi: 21/11/2020 Dipublikasi: 25/12/2020 Info Artikel Abstract The diversity possessed by the Indonesian nation starts from its various Keywords: ethnicities, languages and cultures, Of course, this is inseparable from Legal certainty; the participation of the community in developing the natural wealth copyright; Jaipongan owned by Indonesia, one of Indonesia's cultural wealth is the culture of dance. dance in the West Java region, namely the jaipongan dance. Dance is a branch of the performing arts that has legal protection by copyright. The research method uses descriptive analytical research type, which is a study that describes or describes something that has happened or is currently taking place in a certain place and at a certain time, describing or describing the problems that have occurred.The analysis of the authors in this study, that the form of protection of Jaipongan dance creations in West Java is still limited to regulation because economic rights have not been realized properly so that legal certainty is not realized. The conclusion is to obtain legal certainty regarding the economic rights obtained from his works in the form of royalties, a special collective management agency for dance can be formed and the need for recording requirements procedures related to various dances that can be recorded.
    [Show full text]