LAPORAN KEGIATAN RESIDENSI SENIMAN PROGRAM ATDIKBUD KBRI LONDON 14 MEI – 11 AGUSTUS 2019

Oleh Iwan Gunawan, S. Pd, M. Sn

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS PENDIDIKAN 2019

LAPORAN KEGIATAN RESIDENSI SENIMAN PROGRAM ATDIKBUD KBRI LONDON 14 MEI – 11 AGUSTUS 2019 Oleh Iwan Gunawan, S. Pd, M. Sn

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan residensi yang telah dilakukan penulis pada bulan November- Desember 2018, sebagai inisiasi dari Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London United Kingdom. Kegiatan residensi seniman yang merupakan bagian dari program Atdikbud KBRI London ini memiliki tujuan yang khusus yang berhubungan dengan acara yang telah diagendakan yaitu sebuah pergelaran kolaborasi beberapa komunitas seniman di UK dalam tajuk ―20 Years Diplomatic Relations Indonesia – United Kingdom‖.

Dalam menyambut acara tersebut, KBRI London memiliki ide bahwa untuk merayakan hubungan diplomatik kedua negara ini dapat diwujudkan tidak saja dalam bentuk seremonial akan tetapi dalam wujud kegiatan kebudayaan yang mampu mempresentasikan kerja sama secara nyata dalam konteks kolaborasi karya seni pertunjukan antara para seniman UK dan Indonesia.

Dalam merealisasikan ide ini tentu saja bukan perkara yang mudah, selain akan melibatkan banyak seniman, pertunjukan ini mesti bersinergi dengan tujuan utama yang berkaitan dengan sejarah hubungan diplomatik antara kedua negara. Sementara dalam proses implementasinya memiliki situasi yang sangat terbatas. Situasi tersebut terkait pada persoalan waktu yang sangat pendek serta keterbatasan komunikasi antara seniman dalam proses penyusunan konsep pertunjukan tersebut. Untuk itu, penulis sebagai bagian dari tim kreatif, bersama-sama yang lainnya

melakukan strategi khusus agar proses merealisasikan konsep pertunjukan ini dapat berjalan efektif serta efisien.

Para seniman yang terlibat dalam acara ini berasal dari beberapa komunitas seni gamelan di UK, antara lain Lila Cita (Grup Gamelan Bali) pimpinan Andy Channing, Southbank Gamelan Players (Grup Gamelan Jawa) Pimpinan John Pawson, Sekar Enggal (Grup Gamelan Sunda) Pimpinan Simon Cook serta Kyai Fatahillah (Grup Gamelan UPI) Pimpinan Iwan Gunawan yang merupakan bagian dari program kegiatan residensi seniman.. Selain para musisi tersebut, dilibatkan juga beberapa penari, antara lain Lila Bawa (grup penari Bali) pimpinan Ni Made Pujiwati, Andrea Rutkowski (penari Jawa), tiga penari dari Bandung (UPI), serta seniman wayang UK Sarah Stuchfield dan Anna Ingleby.

Selain acara utama seperti dijelaskan di atas, KBRI London memiliki ide lain yaitu mengadakan kegiatan pertunjukan keliling di berbagai tempat di UK sebagai bagian dari program Kemendikbud yaitu ―karavan budaya‖. Para seniman yang terlibat dalam pertunjukan keliling tersebut bervariasi, akan tetapi umumnya para pimpinan dari grup-grup gamelan di atas selalu terlibat dalam pelaksanaannya. Kegiatan pertunjukan keliling ini memiliki tingkat serta karakteristik yang bermacam-macam, mulai dari yang acaranya dalam tingkat lokal sampai pada tingkat internasional.

Selain kegiatan pertunjukan, terdapat pula kegiatan edukatif berupa workshop serta pelatihan terutama kerja sama dengan beberapa lembaga, seperti kegiatan yang dilakukan dengan mahasiswa fakultas perkusi Royal College, program ―Summer School‖ dengan musisi anak-anak serta remaja di Thurrock dan Havering, serta beberapa workshop dalam festival WOMAD, sebuah festival musik dan tari tingkat dunia yang cukup besar.

Kegiatan lainnya adalah apresiasi seni dengan mengunjungi acara-acara konser musik, yang dapat memberi kontribusi wawasan seni yang luas bagi penulis maupun para seniman lainnya dari Bandung.

1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa, secara kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan UK yang diimplementasikan dalam bentuk baik pertunjuakn khusus bertajuk ―20 Years Diplomatic Relations Indonesia – United Kingdom‖ maupun pertunjukan keliling, workshop serta pelatihan gamelan.

II. ISI LAPORAN

2.1 Judul dan Tema Kegiatan

Judul kegiatan ini adalah “RESIDENSI SENIMAN DI LONDON 14 MEI – 11 AGUSTUS 2019”. Kegiatan ini dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu pertunjukan, pelatihan/workshop, serta apresiasi.

2.2 Tempat dan Waktu Pelaksanan

Kegiatan residensi ini dilakukan mulai 14 Mei-11 Agustus 2019 di berbagai tempat di UK.. Dalam periode tersebut terdapat berbagai jadwal yang telah disusun sebelumnya. Oleh karena begitu banyak kegiatan yang dilakukan, untuk melihat jadwal secara rinci, mohon lihat lampiran yang terkait dengan jadwal kegiatan.

2.3 Peserta Kegiatan

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa para peserta kegiatan yang secara langsung terlibat dalam program kegiatan residensi ini dapat diuraikan menjadi beberapa acara:

2.3.1 Pertunjukan

Untuk acara pertunjukan ―20 Years Diplomatic Relations Indonesia – United Kingdom‖ yang dilakukan di Cadogan Hall, para seniman yang terlibat antara lain, Gong Lila Cita (Grup Gamelan Bali) pimpinan Andy Channing, Southbank Gamelan Players (Grup Gamelan Jawa) Pimpinan John Pawson, Sekar Enggal (Grup Gamelan Sunda) Pimpinan Simon Cook serta Kyai Fatahillah (Grup Gamelan UPI) Pimpinan Iwan Gunawan. Selain para musisi tersebut, dilibatkan juga beberapa penari, antara lain Lila Bawa (grup penari Bali) pimpinan Ni Made

Pujiwati, Andrea Rutkowski (penari Jawa), tiga penari dari Bandung (UPI), serta seniman wayang UK Sarah Stuchfield dan Anna Ingleby.

Sedangkan untuk acara pertunjukan keliling dilibatkan kelompok lebih kecil yaitu grup Kyai Fatahillah dari UPI (Iwan Gunawan, Tatang Taryana, Uus Kusnadi, Rudi Alamsyah, M. Raudia Sukma, Aditya Permana, Reysa Chandragitta, Aulia Permatasari, Pramudita Sonjaya, Tresna Herdiyanti) dan beberapa musisi UK yaitu John Pawson, Andy Channing, Rob Campion, Ellen Jordan, Robert Szymanek, Simon Cook serta beberapa musisi yang aktif dalam grup gamelan Sunda Sekar Enggal seperti, Jade FG, Katie Bruce, Natasha Prendergast,Cecily Nowell Smith dan Aidan Maier. Selain itu dalam beberapa pertunjukan khusunya saat terdapat materi Tembang Sunda serta Wayang Golek hadir serta terlibat para musisi tamu yaitu Matt Ashworth sekeluarga.

Selain itu terdapat satu pertunjukan khusus yang merupakan kolaborasi Kyai Fatahillah dengan musisi Polandia yang sekarang tinggal di London yaitu Agnieszka Ujma.

2.3.2 Workshop/Pelatihan

Terdapat tiga kegiatan dalam kategori workshop/pelatihan. Pertama adalah kegiatan pelatihan yang dilakukan pada pertengahan bulan mei selama dua kali pertemuan. Peserta pelatihan ini hanya satu orang yang merupakan salah satu mahasiswa Robert Szymanek dari Universitas di Manchester. Kedua adalah workshop/pelatihan gamelan karya ―Kulu-Kulu 2004‖. Peserta kegiatan ini adalah para mahasiswa fakultas perkusi di Royal College berjumlah sekitar 13-15 orang. Kedua adalah kegiatan workshop/pelatihan lagu Sunda untuk orkestra yang melibatkan dua lembaga yaitu Thurrock Youth Orchestra dan Havering Music School‘s. Ketiga adalah workshop gamelan sunda dalam acara WOMAD, para peserta workshop sebagai bagian dari acara festival acara WOMAD berjumlah kurang lebih 50 orang. Sedangkan workshop dengan Jamie Linwood adalah para pemain gamelan dan juga teman-teman lainnya dalam upaya mencoba dan mengeksplorasi instrumen baru dari kayu ciptaannya. Dalam mempersiapkan acara

WOMAD, dilakukan pula berbagai pelatihan secara intensif terhadap para musisi lokal dalam memainkan berbagai repertoar karya-karya musik yang akan dipentaskan.

2.3.3 Apresiasi

Para peserta kegiatan apresiasi dilakukan oleh beberapa personil dari Kyai Fatahillah termasuk penulis sendiri dan beberapa anggota dari beberapa komunitas gamelan di London.

2.4 Biaya Kegiatan

Biaya kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh pihak KBRI London, agar lebih jelas mohon lihat surat undangan serta isi Kontrak Kerja dalam lampiran.

2.5. Pelaksanaan Kegiatan

Dalam proses pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan persiapan sebenarnya sejak bulan januari 2019. Melalui email serta whatsapp, secara intensif penulis melakukan komunikasi bersama tim kreatif membahas konsep/rancangan pertunjukan utama di Cadogan Hall, serta beberapa rencana kegiatan pentas lainnya. Para seniman yang termasuk tim kreatif tersebut antara lain, John Pawson (pimpinan Southbank Gamelan Players), Simon Cook (pimpinan Grup Gamelan Sunda Sekar Enggal), Andy Channing (pimpinan Gong Lila Cita), Rob Campion (seorang komposer yang aktif di Southbank Gamelan Players dan Grup Sekar Enggal), Sarah Stuchfield (seorang ahli pedalangan), Sujarwo (Seniman ahli gamelan Jawa yang tinggal di London) dan terakhir Robert Szymanek yang mengelola pertunjukan dalam acara WOMAD serta Ellen Jordan yang mengelola rencana pertunjukan di Wales. Hasil dari komunikasi tersebut menghasilkan satu rancangan kegiatan secara menyeluruh, serta materi-materi karya seni yang harus dipersiapkan untuk semua kegiatan. Semua hal itu senantiasa didiskusikan serta dikonfirmasi oleh Bapak Aminudin Aziz selaku atase pendidikan dan kebudayaan KBRI London.

Pada sekitar awal Mei 2019, hampir semua rencana kegiatan telah disusun dalam bentuk jadwal secara rinci, termasuk persiapan serta keputusan pihak KBRI untuk mengundang seniman yang tergabung dalam grup Kyai Fatahillah dari UPI Bandung yang akan datang bulan Juni 2019. Sampai pada persiapan tersebut, penulis datang ke London mulai pada pertengahan Mei 2019. Untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan residensi penulis di London secara rinci, akan diuraikan sebagai berikut:

2.5.1 Diskusi, Silahturahmi dan Apresiasi

Pada pertengahan Mei, tepatnya sejak 14-31 Mei 2019, kegiatan penulis fokus pada kegiatan diskusi, silahturahmi dan apresiasi. Kegiatan diskusi ini dilakukan dalam berbagai hal terkait rencana berbagai kegiatan. Diskusi awal bersama John Pawson selaku wakil seniman lokal membahas materi-materi garapan untuk pertunjukan di Cadogan Hall. Kemudian penulis mengunjungi beberapa kegiatan latihan di tiga komunitas gamelan di London yaitu Southbank Gamelan Players, Sekar Enggal serta Gong Lila Cita, dengan tujuan bersilahturahmi serta mendiskusikan materi secara mendetail secara langsung dengan hampir semua seniman yang akan terlibat untuk pertunjukan tersebut. Dalam kesempatan silahturahmi ini, khususnya saat bertemu dengan Grup Sekar Enggal serta Southbank Gamelan Players, penulis mengadakan pelatihan gamelan dalam mengingat kembali materi-materi yang telah dilatih pada program residensi sebelumnya (tahun 2018), yaitu gending-gending degung untuk Grup Sekar Enggal serta gending Topeng Klana untuk Southbank Gamelan Players. Semua materi yang dilatih tersebut akan digunakan untuk garapan pertunjukan di Cadogan Hall.

Masih dalam periode tersebut penulis juga bertemu serta berdiskusi berbagai hal secara rinci dengan Robert Szymanek untuk acara WOMAD, Ellen Jordan untuk acara pertunjukan di Wilow Globe Theater Wales, serta Simon Cook dan Rob Campion membahas berbagai pertunujukan khusus kesenian Sunda di berbagai tempat, seperti pertunjukan di King‘s College Chapel Cambridge, dan di Windsor Building Royal Holloway University of London. Selain itu penulis juga bertemu dengan Sarah Stuchfield yang mengelola kegiatan workshop/pelatihan

lagu Sunda untuk orkestra, kemudian bersama-sama mengunjungi pimpinan serta staff Thurrock Youth Orchestra.

Kegiatan lainnya pada bulan tersebut, penulis mendapatkan kesempatan untuk berapresiasi dua buah pertunjukan. Pertama adalah pertunjukan musik barat karya Stockhausen yaitu Opera ―Donnerstag Aus Licht‖di Royal Festival Hall Shouthbank Centre serta pertunjukan Gamelan Bali dari Gong Lila Cita di City University.

2.5.2 Pertunjukan, Workshop/Pelatihan dan Apresiasi

Dalam periode bulan Juni sampai pertengahan Agustus 2019, kegiatan residensi dilakukan dengan berbagai macam sifat serta tingkatnya, akan tetapi intinya semua kegiatan mengarah pada tiga hal yaitu pertunjukan, workshop/pelatihan dan apresiasi. Untuk melaporkan hal ini akan penulis uraikan sebagai berikut. a. Pertunjukan Berbagai pertunjukan yang dilakukan dalam kegiatan residensi ini pada umumnya selalu bersifat kolaboratif, artinya pada setiap pertunjukan selalu melibatkan seniman dari UPI bandung (Kyai Fatahillah) yang senantiasa bekerja sama dengan seniman lokal di London. Dari semua pertunjukan yang dilakukan, dapat dikategorikan berdasar pada tingkat serta karakteristiknya. Pertama adalah pertunjukan ―besar‖, kategori pertunjukan ini memerlukan persiapan yang matang. Selain melibatkan banyak seniman, juga jumlah penonton yang hadir sangat banyak dengan tempat pertunjukan yang sangat representatif serta kualitas penonton yang memiliki tingkat apresiasi yang baik Materi yang dipentaskan dipilih serta digarap berdasar kualitas yang tinggi sehingga membutuhkan waktu ekstra dalam proses persiapannya. Kegiatan pertunjukan dalam kategori ini yaitu “20 Years Diplomatic Relations Indonesia – United Kingdom”. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2019 di Cadogan Hall. Pertunjukan ini buah karya kolaborasi dari Iwan Gunawan (Kyai Fatahillah), John Pawson (Southbank Gamelan Players), Simon

Cook (Sekar Enggal), Andy Channing (Gong Lila Cita) serta Sarah Stuchfield, Sujarwo, Anna Ingleby (tim Pedalangan). Dalam pertunjukan ini beberapa staff KBRI juga memiliki kontribusi yang bermakna terutama terkait dengan informasi sejarah hubungan diplomatik kedua negara tersebut sebagai konsep utama. Acara ini dihadiri sekitar 900 penonton termasuk Duta Besar KBRI London besesrta jajarannya, Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Dirjen Kebudayaan. Dalam tahap persiapan menyambut pertunjukan ini, penulis bersama tim kreatif lainnya membuat strategi dalam pelaksanaan latihannya. Oleh karena keterbatasan waktu serta ruang yang ada, maka latihan gabungan hanya dapat dilakukan tiga kali. Dua kali dilakukan di City University dan satu kali dilakukan di Cadogan Hall mulai dari pagi sampai sore, sebelum waktu pertunjukan. Untuk itu, kegiatan latihan lain dilakukan di setiap grup berdasar jadwal rutin pada setiap minggu, seperti hari selasa untuk Grup Sekar Enggal, hari kamis Gong Lila Cita, dan hari jumát untuk Southbank Gamelan Players. Saat latihan gabungan pada latihan pertama cukup rumit, karena semua musisi baru saja bertemu dan mendapatkan pengalaman pertama memainkan tiga jenis gamelan (Jawa, Sunda Bali) secara bersama-sama dalam ruang yang cukup kecil untuk ukuran tiga set gamelan. Namun atas kesabaran dan keterbukaan semua seniman pada latihan berikutnya berjalan cukup lancar. Saat latihan di Cadogan Hall, terjadi hal yang mengembirakan. Oleh karena kapasitas ruang sangat cukup ditambah akustik yang memadai, semua seniman berlatih secara bersemangat dan garapan berjalan sangat lancar. Pertunjukan ini dapat dinilai sangat sukses, selain dapat mempresentasikan keragaman gamelan Indonesia setiap daerah juga saat garapan kolaborasi yang mana semua instrumen tiga set gamelan tersebut dimainkan secara serempa, memberi kejutan positif untuk para penonton pada umumnya. Dan hal ini sangat jarang dilakukan oleh seniman gamelan manapun karena dianggap tidak mungkin, tetapi melalui pertunjukan ini hal itu menjadi mungkin. Berbagai materi karya seni yang ditampilkan serta jadwal dalam acara ini akan penulis uraikan secara rinci sebagai berikut. Cadogan Hall, 17th June 2019 – Running Order (timings approx) On-stage pre-concert music Waktu Materi 19.00-19.10 Javanese Klenengan (Gd Cucurbawuk-Ldr Srikaton – 1 suite of pieces) 19.10-19.20 Sundanese Gamelan Degung (Kajajaden + Maya Selas naek Gaya – 2 pieces) 19:20-19.30 Balinese Gamelan (Tabuh Telu Raré Manganti – 1 piece)

19:30-19:45 Speeches

Main Show

Waktu Materi 19:45 : Rejang Sari (8min) – acc. by historical film 19:53 : Topèng Sekar Taji (12min) – acc. by wayang scene film 20:05 Sundanese Cianjuran: Duria Teusarasa (5/6min) – acc. by historical film 20:10 Sundanese Degung: Manintin Serang naek Belenderan (6- 8min) – acc. by hist. film 20:16 : Jaipong Bajidor Kahot (7min) – acc. by historical film 20:23 Balinese Dance: Kuntul (12min) – acc. by historical film 20:35 Cirebon (Java) Dance: Klana Topèng (10min) – acc. by historical film 20:45 Mash-up of all : Tarawangsa 1 (fiddle + zither) (2min) – stage almost in darkness (no film) 20:47 Tarawangsa 2, more melodic (1min) – film starts, dancers slowly start to dance 20:50 Zombie ‗build‘ begins (3min), ending with vocal section 20:53 Zombie thrash (2min) – dancers/shadows stop, clown film 20:55 Subokastowo (3min) – giant wayang golek puppet, colourful film build 20:58 Kulu-Kulu (2min) – all gamelans playing together, music + film only 21:00 End/Curtain Call

Pertunjukan ―besar‖ lainnya adalah acara WOMAD Festival. Sebuah festival musik dan tari tingkat dunia, yang diselenggarakan setiap tahun dan menjadi ikon pariwisata bagi London khususnya. Para seniman yang diundang untuk pentas dalam acara ini merupakan seniman yang memiliki reputasi internasional, oleh karena itu kegiatan kurasi dalam acara ini dilakukan sangat selektif. Melalui Robert Szymanek, penulis bersama Kyai fatahillah serta beberapa musisi lokal di London mendapatkan kesempatan untuk tampil dalam acara ini. Acara ini dihadiri oleh puluhan ribu penonton dengan konsep panggung serta lokasi yang unik yang mana baik para seniman serta penonton tinggal di sekitar lokasi acara dengan tenda (camping). Dalam persiapan pertunjukan ini, Penulis sebagai pimpinan Kyai Fatahillah mengajak beberapa musisi lokal untuk berkolaborasi dalam mempresentasikan musik Sunda dalam panggung ini. Oleh karena materi yang akan dipentaskan terdapat beberapa karya baru, untuk itu membutuhkan latihan secara intensif. Beberapa musisi yang ikut berkolaborasi yaitu, John Pawson, Simon Cook, Robert Szymanek, Rob Campion, Andy Channing, Katie Bruce, Ellen Jordan dan Jade FG. Materi karya seni yang dipentaskan dalam acara WOMAD festival akan penulis uraikan berdasarkan susunan acara sebagai berikut: 1. Gending ―Waled‖ (Overture) 2. Tari ―Citra Resmi‖ 3. Degung Klasik ―Manintin Serang naek Lagu ―Kalangkang‖ 4. Degung Klasik ―Lutung Bingung‖naek Lagu ―Gaya‖ 5. Tari Jaipongan ―Bajidor Kahot‖ 6. Tarawangsa 7. Topeng Klana Cirebon

Sedangkan beberapa kegiatan yang termasuk kategori pertunjukan ―menengah‖ melibatkan kelompok lebih kecil dengan materi-materi yang sudah siap untuk dipentaskan. Dengan kata lain, pemilihan materi berdasar dari materi yang sudah dikuasai sebelumnya sehingga tidak memerlukan latihan secara intensif. Berbagai kegiatan tersebut antara lain: 1. Pentas Musik dan Tari di King’s College Chapel Cambridge pada tanggal 9 Juni 2019. Materi karya seni dalam acara ini menampilkan dua buah tarian, beberapa gending serta lagu Degung serta Tembang Sunda Cianjuran. Para seniman yang terlibat dalam acara ini hanya grup Sekar Enggal dan Kyai Fatahillah, ditambah Matt Ashworth sekeluarga. 2. Pentas Musik dan Tari di Windsor Building Royal Holloway University of London pada tanggal 13 Juni 2019. Materi karya seni serta seniman yang terlibat kurang lebih sama dengan acara di King‘s College Chapel Cambridge. 3. Pentas Musik di Royal College of Music pada tanggal 19 Juni 2019. Acara ini merupakan acara rutin para mahasiswa fakultas perkusi di Royal College of Music. Selain mereka mementaskan karya-karya musik perkusi, sebagai hasil workshop/pelatihan dengan mahasiswa di sana, gending ―Kulu-Kulu 2004‖karya Iwan Gunawan dipentaskan dalam acara tersebut. Karya ini dimainkan secara kolaboratif antara para mahasiswa fakultas perkusi dengan beberapa musisi dari Kyai Fatahillah. Selain itu, mereka meminta Kyai Fatahillah untuk mementaskan satu karya gamelan tradisional sebagai bahan apresiasi. Saat itu Kyai Fatahillah mementaskan Gending ―Waled‖. 4. Pentas Musik, Tari dan Wayang Golek di Willow Globe Theatre Wales pada tanggal 22 Juni 2019. Para seniman yang terlibat adalah grup Sekar Enggal, Kyai Fatahillah, Matt Ashworth sekeluarga serta John Pawson. Pelaksanaan pentas dibagi menjadi dua lokasi. Untuk pentas Degung dan tembang Sunda Cianjuran dipentaskan di panggung yang kecil, sedangkan untuk beberapa garapan yang menggunakan gamelan salendro seperti beberapa Tarian dan Wayang Golek dipentaskan di panggung yang lebih besar. Kedua pentas tersebut dilakukan dalam waktu yang berbeda. Selain itu kamu juga mementaskan seni helaran sebagai transisi, dalam memandu

penonton dari panggung kecil menuju panggung besar. Untuk materi karya seni yang dipentaskan, dipilih dari beberapa repertoar yang pernah dikuasai serta pernah dipentaskan sebelumnya, hanya saja ada beberapa garapan baru yaitu gending ―Waled‖serta Tari Jaipongan ―Citra Resmi‖ yang hanya dipentaskan oleh Kyai Fatahillah oleh karena beberapa pemain gamelan lokal belum menguasainya. Namun terdapat satu garapan baru yang menarik yaitu Wayang Golek dengan dalang putranya Matt Ashworth, karena baik Kyai Fatahillah maupun musisi gamelan lokal di UK belum memiliki pengalaman sebelumnya. Oleh karena itu kegiatan latihan untuk pertunjuakan acara ini difokuskan pada garapan Wayang Golek tersebut. 5. Pentas Musik dan Tari dalam sebuah festival kecil. Dalam kegiatan ini terdapat tiga buah festival yang diselenggarakan di berbeda tempat. Pertama adalah acara Thurrock International Celebration of Culture pada tanggal 6 Juli 2019, kedua festival New Music Biennal di Marina Bay kota Hull Inggris pada tanggal 13 Juli 2019, dan ketiga adalah festival Indonesia Multicultural di Newport Wales pada tanggal 20 Juli 2019. 6. Pentas Musik, tari dan Wayang Golek di Bracknell. Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan acara presentasi Gubernur Jawa Barat dalam mempersembahkan hibah alat musik gamelan degung serta kepada South Park Arts Center Bracknell. 7. Pentas Seni dalam acara Lebaran pada tanggal 4 Juni 2019 dan Temu Masyarakat pada tanggal 3 Agustus 2019. Kedua acara ini diselenggarakan di Wisma Nusantara. Materi pentas bertujuan untuk menghibur para tamu yang datang sehingga sangat fleksible serta bersifat spontan.

Kegiatan pertunjukan lainnya adalah merupakan pertunjukan dengan garapan spesial. Ide pertunjukan ini terjadi saat bertemu dengan musisi Polandia Aga Uzma yang aktif di Southbank Gamelan Players. Beliau meminta Kyai Fatahillah untuk berkolaborasi dalam menggarap lagu-lagu yang sudah diciptakan sebelumnya. Dengan latihan selama tiga kali, kami bersama mementaskan karya musik tersebut pada tanggal 7 Agustus 2019, di sebuah acara yang menarik Lokasi pertunjukan di sebuah hotel kecil bernama ―CLINK 78‖ di London, serta penontonnya merupakan

omunitas khusus, namun tak terduga. Para penonton yang telah membeli tiket tidak pernah tahu siapa dan dimana acara ini akan berlangsung. Mereka akan tahu tempat acaranya satu hari sebelumnya, sedangkan musisi yang akan tampil hanya dapat diketahui saat saat acara dimulai. b. Workshop/Pelatihan Sebagaimana yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya, bahwa selama kegiatan residensi penulis melakukan berbagai kegiatan terkait dengan workshop/pelatihan. Secara rinci kegiatan tersebut akan penulis uraikan sebagai berikut. 1. Pelatihan Kacapi Kegiatan ini tidak direncanakan sebelumnya dan dilakukan secara spontan. Oleh karena Robert Szymanek selaku dosen gamelan di Universitas Manchester, salah satu mahasiswanya tertarik ingin belajar kacapi. Beliau meminta penulis untuk mengadakan pelatihan secara privat dalam waktu yang sangat terbatas. Kegiatan ini dilakukan hanya dalam tiga kali pertemuan, namun hasilnya sangat baik karena latihan mandiri yang dilakukan secara intensif dilakukan oleh mahasiswa tersebut. 2. Pelatihan Gamelan Kegiatan pelatihan gamelan dilakukan dengan dua komunitas gamelan yaitu dengan Southbank Gamelan Players, dengan materi Gending Topeng Klana Cirebon dan Kulu-kulu 2004, serta pelatihan dengan grup sekar enggal dengan materi gending/lagu-lagu Degung. Kegiatan pelatihan ini selain dilakukan untuk persiapan beberapa pertunjukan, tetapi juga memberikan wawasan repertoar lain tentang musik Degung Khususnya. 3. Workshop Gamelan Kegiatan workshop dilakukan dalam dua kegiatan. Pertama workshop gamelan untuk para mahasiswa fakultas perkusi di Royal College Music. Kegiatan ini dilakukan selama dua kali yaitu tanggal 12 dan 18 juni 2019. Hasil workshop tersebut dipentaskan dalam acara pertunjukan rutin mereka pada tanggal 19 Juni 2019. Materi workshop terkait dengan teknik dasar dalam menabuh gamelan. Walaupun mereka sudah sangat mahir dalam

bermain alat musik perkusi, akan tetapi teknik yang sangat spesifik yang kasusnya hanya ada pada gamelan menjadi materi menarik dalam acara workshop ini. Teknik menabuh tersebut tidak diaplikasikan dalam bentuk repertoar tradisional namun diaplikasikan pada karya penulis yaitu ―Kulu- kulu 2004‖ dengan menggunakan notasi balok yang secara mudah dapat dipelajari oleh mereka. Selanjutnya kegiatan workshop dilakukan dalam acara Festival WOMAD. Acara ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan konsep acara keseluruhan, namun tidak semua grup musik yang tampil dalam acara festival WOMAD diminta untuk memberikan workshop. Dalam kegiatan workshop ini Kyai Fatahillah bersama teman-teman musisi gamelan lokal lainnya memberikan workshop tentang gending ―Bendrong‖ dalam gamelan degung. Dari kegiatan ini setidaknya para peserta dapat memahami prinsip-prinsip dasar tentang musik Sunda. Demonstrasi gending ―Bendrong‖dimainkan oleh Kyai Fatahillah dan aplikasi kepada para peserta dilakukan secara oral/menggunakan vokal. c. Apresiasi Selama kegiatan residensi ini, penulis bersama personil Kyai Fatahillah mendapat kesempatan untuk berapresiasi seni. Selain dalam keterlibatan sebuah acara yang mana terdapat grup lain yang pentas seperti dalam acara pertunjukan di Royal College Music serta dalam beberapa acara Festival, kami mendapat kesempatan khusus berapresiasi beberapa pertunjukan. Pertama adalah kegiatan apresiasi karya opera ―Donnerstag Aus Licht‖ dari Stockhausen yang diselenggarakan di Royal Festival Hall Southbank Centre pada tanggal 22 Mei 2019. Kedua kegiatan apresiasi karya ―Tiger‘s Nest‖ dari Rolf Hind untuk Prepared Piano dan Gamelan yang diselenggarakan di Elizabeth Queen Hall. Pada tanggal 7 Juli 2019. Dan terakhir apresiasi karya ―The Rite of Spring dari Stravinsky untuk Orkestra, yang diselenggarakan di Royal Abbey Hall, pada tanggal 22 Juli 2019. Semua kegiatan apresiasi yang kamu lakukan sangat bermanfaat dalam menambah wawasan seni khusunya serta budaya pada umumnya

III. PENUTUP

Demikian Laporan kegiatan ini penulis uraikan, mudah-mudahan kegiatan ini dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan memberi inspirasi bagi civitas akademik terutama mahasiswa dan dosen Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI dalam mengembangkan serta mengabdikan Ilmu khususnya bidang pertunjukan seni. Kepada semua pihak yang berkepentingan, atas dukungan serta perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Melihat situasi kehidupan seni pertunjukan di United Kingdom seperti itu, langkah KBRI London yang melakukan program sebagaimana dijelaskan di atas sangatlah tepat dalam rangka membina hubungan kedua negara khusunya di bidang kesenian. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan di masa mendatang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Judul Kegiatan : Karavan Budaya Indonesia 2019 Jadwal Kegiatan : April – Agustus 2019 Penghela Kegiatan : Sebagai Rangkaian Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-UK 1949 – 2019

Konsep Acara: a. Selalu didahului oleh kegiatan residensi seniman yang ditujukan untuk menguatkan keberadaan seni-budaya Indonesia yang sudah berkembang di UK dan memperkenalkan seni-budaya baru lainnya; b. Menggunakan seniman residen sebagai narasumber pagelaran; c. Menggunakan dan melibatkan diaspora Indonesia di UK sebagai pelaku utama di setiap pagelaran; d. Sebagai wujud kerja sama (collaborative works) antara seniman Indonesia dan UK; e. Digelar di wilayah-wilayah konsentrasi diaspora Indonesia; f. Menggunakan tempat berupa gedung pertunjukan atau ruang-ruang keramaian terbuka; g. Diisi oleh ragam seni-budaya Indonesia seperti gamelan (Jawa, Sunda, Bali), wayang (kulit, golek, dan kancil), tari (Jawa, Sunda, Bali, Aceh), kecapi , tarawangsa, rampak , sasando, keroncong;

Pendukung Acara: 1) London Angklung Ensamble (LAE) pimpinan Ibu Hana A Satrijo beranggotakan para istri staf di KBRI, BUMN, dan diaspora Indonesia. 2) Seniman Residen Iwan Gunawan1 dan tim (9 orang): degung, gamelan kontemporer, jaipongan, rampak kendang, aneka tarian 3) Seniman Residen Danis Sugiyanto2 (Keroncong) 4) Hendrawati dan keluarga Matt Ashworth (tembang Cianjuran, kecapi suling, dan wayang golek) 5) Sujarwo Joko Prehatin (Diaspora Indonesia di UK, dalang wayang kulit, dan pemain gamelan) 6) Southbank Gamelan Players (SBGP) (gamelan Solo, pimpinan John Pawson—alumni Darmasiswa RI) 7) Sekar Enggal (Degung Sunda dan Kecapi Suling (pimpinan Simon Cook—alumni Darmasiswa) 8) Asado Duo (seni Tarawangsa dan Sasando pimpinan Ellen, Jade, dan Aga—alumni Darmasiswa) 9) Oxford Gamelan Society (gamelan Solo pimpinan Peter Smith—alumni Darmasiswa) 10) Cardiff Gamelan Society (gamelan Jawa pimpinan Helen Woods) 11) Naga Mas, Glasgow (gamelan Jawa pimpinan Megs Smith) 12) Royal Conservatoire of Scottland (gamelan pimpinan Simon van der Walt)

1 Seniman Residen Iwan Gunawan akan memulai program residensi seniman pada minggu kedua bulan Mei sampai minggu ketiga Agustus 2019, untuk mengasuh kelompok gamelan Sekar Enggal, Southbank Gamelan Players, Cardiff Gamelan Society, Rob Szymanek (Manchester), sambil mempersiapkan rencana pagelaran khusus Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-UK, 17 Juni 2019 di Cadogan Hall, London kolaborasi dengan diaspora Indonesia di UK. Anggota Tim Seniman Iwan Gunawan akan bergabung pada awal Juni 2019 sampai dengan minggu ketiga Agustus 2019.

2 Seniman Residen Danis Sugiyanto akan memulai program residensi pada 24 Juli – 22 Agustus 2019, untuk mengasuh kelompok baru Keroncong dipimpin oleh Dave McKinney dan Cathy Eastburn.

Halaman 1 dari 4 13) Jagat Gamelan (gamelan Jawa dan Bali pimpinan Manuel Jimenez, Sarah Stuchfield, dan Endang Scanlon) 14) Lila Bhawa dan Lila Cita (gamelan dan sanggar tari Bali, pimpinan Andy Channing— alumni Darmasiswa dan Ni Made Pudjawati—diaspora Indonesia di UK) 15) Grup Tari dari Gayo, Aceh (15 orang + 2 orang ofisial)

Rangkaian Acara dan Pendukungnya:

27 April 2019: Mosaic (Bonn Square, Oxford) Acara ini merupakan pembuka rangkaian kegiatan Karavan Budaya Indonesia 2019 di UK. Bekerja sama dengan PPI Oxford, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) merancang sebuah kegiatan seni-budaya secara terpadu, dengan mengambil tempat salah satu ruang terbuka yang menjadi pusat keramaian di kota Oxford. Pada acara ini akan ditampilkan angklung, jaipongan, degung dan kecapi suling (Sekar Enggal), pencak silat. Selain itu, akan disajikan juga aneka kuliner Indonesia dan workshop BIPA.

9 Mei 2019: Gamelan Adumanis (Manchester) Para pembelajar baru seni degung Sunda di Universitas Manchester asuhan Rob Szymanek akan tampil pada pertunjukan di Universitas Manchester. Selain mengundang para dosen, staf, dan mahasiswa di lingkungan universitas, pagelaran ini juga terbuka untuk umum. Rob Szymanek adalah dosen dan komposer yang akan berangkat ke Bandung untuk mempelajari teknik-tekni menabuh kendang Sunda untuk mengiringi musik klasik, pagelaran wayang, dan musik kontemporer, termasuk jaipongan dan tari-tari lainnya.

10 Mei 2019: Oxford Youth Gamelan (Oxford) Pada pagelaran ini akan ditampilkan hasil pembelajaran gamelan di sekolah-sekolah di Oxfordshire (kelompok usia 9-11 tahun dan kelompok usia 10-18 tahun). Guru gamelan di sekolah-sekolah ini adalah Isabelle Carre, seorang alumni Darmasiswa RI. Pagelaran akan dilangsungkan di Dragon School, Oxford. Salah seorang pembelajar gamelan di kelompok ini sudah diterima untuk menjadi mahasiswa Universitas Oxford dan akan berangkat ke Solo untuk mempelajari gamelan lebih mendalam. Target pengunjung di acara ini adalah para siswa sekolah, guru-guru di semua sekolah yang terlibat, dan para orang tua siswa.

17 Mei 2019: Pitt-Rivers Museum (Oxford) Bekerja sama dengan Pitt-Rivers Museum, Oxford Gamelan Society pimpinan Peter ―Parto‖ Smith (salah seorang alumni Darmasiswa RI), KBRI akan menyelenggarakan acara A Night at Museum dengan menampilkan pagelaran wayang kulit. Tampil sebagai dalang adalah Sujarwo Joko Prihaten, salah seorang diaspora Indonesia yang aktif mengajarkan wayang, gamelan, dan tari Jawa. Pagelaran ini diperkirakan akan disaksikan oleh sekitar 1700 orang pengunjung museum. Bersamaan dengan acara ini, di Oxford sedang ada rangkaian acara budaya dan festival. Dengan demikian, potensi kehadiran pengunjung sangat besar.

13 Juni 2019: Royal Holloway University (Surrey) Keberadaan diaspora Indonesia yang menggeluti seni wayang Cirebon (Profesor Matthew Cohen) dan musik degung Sunda (Simon Cook) menjadi salah satu alasan Royal Holloway dijadikan tempat untuk menggelar salah satu kegiatan Karavan Budaya di sini. Berbagai seni budaya Sunda akan ditampilkan pada pagelaran ini. Target pengunjungnya adalah dosen, staf, mahasiswa, dan masyarakat umum. Iwan Gunawan dan timnya akan ambil bagian dalam pagelaran ini.

Halaman 2 dari 4 17 Juni 2019: Cadogan Hall (London) Ini merupakan pertunjukan seni-budaya yang ditujukan untuk memperingati 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-UK. Pagelaran di Cadogan Hall akan melibatkan banyak seniman Indonesia dan UK yang secara khusus menggarap acara pertunjukan ini. Iwan Gunawan (Direktur Artistik), John Pawson (Koordinator Acara), Andy Channing (tim seniman Bali), Rob Campion (tim seniman Jawa dan Sunda) dan Simon Cook (tim seniman Sunda) akan berkolaborasi menggarap pertunjukan bersama ini. Dalang Sujarwo Joko Prehatin akan tampil bersama Dalang Sarah Stuchfield dan Matthew Cohen membawakan cerita bersama. Mayoritas seniman yang akan tampil pada pagelaran ini adalah para alumni Darmasiswa RI. Selain itu, akan tampil juga grup tari Saman dari Gayo, Provinsi DI Aceh.

19 Juni 2019: Royal College of Music (London) Komposer Inggris dari RCM, yakni David Hockings, mengajak musisi dan komposer Iwan Gunawan (Bandung) untuk berkolaborasi membuat karya cipta baru. Iwan akan bereksperimen dengan para musisi di RCM dalam konser ini. Sebagai sebuah lembaga pendidikan musik terpandang/terhormat dengan reputasi luar biasa, kehadiran seniman Indonesia di konser ini akan menjadi daya tarik tersendiri.

22-23 Juni 2019: Willow Globe Theatre (Powys, Wales) Setakat ini, kegiatan pagelaran seni-budaya Indonesia sepertinya terpusat di kota London dan sekitarnya. Untuk lebih menyebarkan keberadaan seni-musik Indonesia ke wilayah lain dengan konsentarsi diaspora cukup baik, maka KBRI membuat agenda Karavan Budaya di Wales. Pada pagelaran pertama dalam rangkaian Karavan Budaya ini, akan digelar degung Sunda, jaipongan, tarawangsa, kecapi suling, wayang golek, dan rampak kendang kerja sama seniman lokal dan seniman residen Indonesia Iwan Gunawan dan kawan-kawan. Tampil pula pada kesempatan ini penembang Cianjuran Hendrawati dan keluarga Matt Ashworth yang bersama Sekar Enggal akan mengiringi pertunjukan wayang golek. Acara ini digelar di ruang terbuka. Selain pagelaran, akan dilaksanakan juga workshop bagi mereka yang berminat.

6-11 Juli 2019: Thurrock International Cultural Festival (East London) Selama seminggu, di wilayah Thurrock dan Havering akan dilangsungkan Festival Budaya Internasional. Indonesia akan mengambil bagian dalam festival ini. Didahului oleh program residensi di sekolah Havering, pada festival ini akan tampil siswa-siswa sekolah yang ambil bagian dalam proses pembelajaran gamelan dan wayang kancil di bawah pimpina Sarah Stuchfield. Selain itu, kelompok Jagat Gamelan pimpinan Manuel Jimenez dan Iwan Gunawan serta keluarga Matt Ashworth akan ikut memeriahkan festival ini.

Juli 2019 : Cardiff, Wales (date and venue tbc by Cardiff Gamelan Society) Pegiat seni budaya Indonesia di Cardiff akan berkolaborasi dengan tim kesenian Iwan Gunawan dan SBGP pimpinan John Pawson mengisi acara pertunjukan bareng di Cardiff dalam rangkaian Karavan Budaya. Selama seminggu, Iwan Gunawan dan timnya dijadwalkan untuk melakukan residensi di cardiff sebagai persiapan pertunjukan. Sampai saat ini masih ditunggu kepastian tanggal dan tempat (sedang dicari oleh pihak Cardiff Gamelan Society).

Juli 2019 : Glasgow and Nottingham (dates and venues tbc by Good Vibrations, Naga Mas, Royal Conservatoire of Scottland, and Nikki Kemp—alumni Darmasiswa). Para diaspora Indonesia banyak tersebar di wilayah utara UK sampai ke Skotlandia. Mereka adalah para pegiat seni budaya Indonesia, para WNI yang sudah lama bermukim di UK, atau para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan. Pada pagelaran ini, KBRI akan bekerja

Halaman 3 dari 4 sama dengan mereka untuk menampilkan kolaborasi antara seniman-seniman yang datang dari Indonesia dengan para seniman lokal UK. Materi pertunjukannya akan meliputi musik gamelan klasik dan kontemporer, tari-tari tradisional dan kontemporer, wayang kulit, rampak kendang. Sambul menunggu kepastian waktu dan tempat, sementara ini pagelaran direncanakan untuk dilakukan di Nottingham, Glasgow atau Aberdeen.

Juli 2019: Cambridge Gamelan Society (Cambridge) Pertunjukan seni budaya di Cambridge akan memadukan kolaborasi antara seniman setempat dan tim seniman pimpinan Iwan Gunawan dan Simon Cook (Sekar Enggal). Diaspora seni budaya Ellen Jordan, Jade Flahive dan Rob Szymanek juga akan tampil pada acara ini untuk menyajikan seni tarawangsa (Asado Duo). Selain itu, akan disediakan juga workshop untuk angklung dan wayang. Pagelaran di Cambridge ini akan dilaksanakan di luar ruangan (masih menunggu konfirmasi izin dari pihak City Council).

10 Agustus 2019: Temu Masyarakat Indonesia (Wisma Nusantara, London) Sebagai bagian dari rangkaian acara peringatan HUT RI ke-74, KBRI akan menyelenggarakan acara Temu Masyarakat. Mengambil tempat di Wisma Nusantara, acara ini biasanya dihadiri tidak kurang dari 1500 orang pengunjung, baik WNI maupun masyarakat lokal UK. Materi pagelaran acara seni-budaya di Temu Masyarakat ini akan meliputi, tapi tidak terbatas pada, degung, rampak kendang, jaipongan, kecapi suling, keroncong3, wayang golek.

3 Selain akan tampil di acara Temu Masyarakat, kelompok baru Keroncong pimpinan Dave McKinney dan Cathy Eastburn asuhan seniman residen Danis Sugiyanto ini akan tampil juga pada beberapa pagelaran di wilayah London, baik di tempat pertunjukan tertutup maupun di arena terbuka sebagai bentuk pengenalan musik baru ciri khas Indonesia kepada publik Inggris. Periode Residensi 24 Juli – 22 Agustus 2019.

Halaman 4 dari 4 Iwan Gunawan visit to UK, May-August 2019

MAY EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 13th Rehearsal City University 18:30-20:30 Simon C Sekar Enggal Rehearsal Tuesday 14th Meeting tbc 5:45pm-7pm Rob S & Ellen J WOMAD planning meeting with Robert Szymanek and Ellen Jordan Wednesday 15th Rehearsal City University 18:30-21:00 Andy C Lila Cita Rehearsal Thursday 16th Rehearsal City University 18:30-21:00 Andy C Lila Cita Rehearsal Friday 17th Rehearsal Southbank 18:30-21:00 John P Southbank Gamelan Players Rehearsal Saturday 18th One-to-one lesson tbc 1-3pm (tbc) Rob S kacapi lesson with Rob's student Rohan Iyer Sunday 19th

MAY EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 20th Rehearsal City University 18:30-20:30 Simon C Sekar Enggal Rehearsal Tuesday 21st Watch (Pak IG) Southbank 18:30 John P Stockhausen: Donnerstag Aus Licht (Opera) - Tues or Weds Wednesday 22nd Watch (Pak IG) Southbank 18:30 John P Stockhausen: Donnerstag Aus Licht (Opera) - Tues or Weds Thursday 23rd Watch (Pak IG) City University 19:00 Andy C Lila Cita Performance Friday 24th Rehearsal Southbank 18:30-21:00 John P Southbank Gamelan Players Rehearsal Saturday 25th Sunday 26th

MAY EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 27th Tuesday 28th Wednesday 29th Rehearsal City University Evening Simon Sekar Enggal Rehearsal Thursday 30th Rehearsal City University 18:30-21:00 Andy C Lila Cita Rehearsal Friday 31st Rehearsal Southbank 18:30-21:00 John P Southbank Gamelan Players Rehearsal Saturday 1st Rombongan arrives Sunday 2nd

JUNE EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 3rd Rehearsal City University 18:30-20:30 Simon C Sekar Enggal Rehearsal Tuesday 4th Meeting CIty 6.30-8.30 Rob Szymanek WOMAD Meeting Wednesday 5th Performance Wisma Nusantara 11:00-15:00 Pa Amin Lebaran/end of Ramadan celebrations Thursday 6th Rehearsal City University 18:30-21:00 Andy C Lila Cita Rehearsal (Ceu Hendra and the Ashworths arrive UK) Friday 7th Rehearsal Southbank 18:30-21:00 John P Southbank Gamelan Players Rehearsal Saturday 8th Sunday 9th Performance Cambridge 4.30pm - Rob C Set-up and sound check from 4.30pm. Concert 7.30pm

JUNE EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 10th Rehearsal City University 18:30-20:30 Simon C Sekar Enggal Rehearsal Tuesday 11th Rehearsal Thurrock 17:00 - 21:00 Sarah S With Thurrock Youth Orchestra Wednesday 12th Rehearsal RCM 14:00-17:00 John P RCM rehearsal 2-5pm, now confirmed Rehearsal City University 18:30-21:00 Andy C Lila Cita rehearsal Thursday 13th Performance Royal Holloway 7.30pm? ? ? Friday 14th Rehearsal Southbank 18:30-21:00 John P Southbank Gamelan Players Rehearsal Saturday 15th Rehearsal City University? ?? All Rehearse all groups Sunday 16th Rehearsal City University? ?? All Rehearse all groups

JUNE EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 17th Gala Celebration Cadogan Hall 19:00-21:00 All Set-up morning, rehearse afternoon Tuesday 18th Rehearsal RCM Evening John P Royal College of Music Wednesday 19th PERFORMANCE RCM Day and eve John P Royal College of Music, lunchtime and evening performances Thursday 20th Rehearsal Tbc Evening Ellen Prepare for wales gig Friday 21st Rehearsal Tbc Evening Ellen Prepare for wales gig Saturday 22nd PERFORMANCE Willow Globe Theat 8.00-22.00 Ellen Travel to wales - afternoon workshop / evening performance Sunday 23rd PERFORMANCE Willow Globe Theatr 10.00-22.00 Ellen Potential workshop with Sekar Enggal - return to London

JUNE EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 24th Tuesday 25th Rehearsal Thurrock 17:00 -21:00 Sarah S With Thurrock Youth Orchestra Wednesday 26th Thursday 27th Rehearsal City 6.30-9 Andy Lila Cita Friday 28th Saturday 29th Rehearsal CIty ? tbc 11:00 - 16:30 Rob Szymanek WOMAD Rehearsal: 11-:1 ; 2:30-4:30; Access: Security Sunday 30th Rehearsal CIty ? tbc 11:30 - 16:30 Rob Szymanek WOMAD Rehearsal: 11:30-:1:30 ; 2:30-4:30pm Northampton Square Entrance

JULY EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 1st Class City 5.30-8.30 Andy Community Group Tuesday 2nd PERFORMANCE Thurrock 17:00 - 21:00 Sarah S With Thurrock Youth Orchestra Wednesday 3rd Thursday 4th Rehearsal City 6.30-9 Andy Lila Cita Friday 5th Performance? East London Evening Sarah S ? Saturday 6th Performance? Thurrock Daytime / even Sarah S Thurrock International Celebration of Culture Sunday 7th Watch Southbank 15.30-16.30 Rob/John SBGP Performance of contemporary work for gamelan and pianos

JULY EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 8th Tuesday 9th Rehearsal CIty 18:30 - 20:30 Rob Szymanek WOMAD Rehearsal Wednesday 10th Rehearsal City 6.30-9 Andy Lila Cita Thursday 11th Rehearsal City. 6.30-9 Andy Lila Cita Friday 12th Saturday 13th Performances Hull Afternoon John P Pop-up performances, out/indoors, as prelude to SBGP on Sunday Sunday 14th Watch? Hull 18.45-19.45 John P SBGP Performance of contemporary work for gamelan and pianos

JULY EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 15th Tuesday 16th Rehearsal CIty 18:30 - 20:30 Rob Szymanek WOMAD Rehearsal Wednesday 17th Rehearsal City 6.30-9 Andy Lila Cita Thursday 18th Rehearsal City 6.30-9 Andy Lila Cita Friday 19th Saturday 20th Rehearsal CIty ? tbc 11:00 - 16:00 Rob Szymanek WOMAD Rehearsal Sunday 21st Performance Bracknell Evening Simon Cook Presentation to South Park Arts Centre of new degung by Governor of West Java - TBC

JULY EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 22nd Class City 5.30-8.30 Andy Community Group Tuesday 23rd Rehearsal CIty 18:30 - 20:30 Rob Szymanek WOMAD Rehearsal Wednesday 24th Rehearsal CIty 18:30 - 20:30 Rob Szymanek WOMAD Rehearsal Thursday 25th Friday 26th Travel to WOMAD WOMAD All Day Rob S & Ellen J Travel to WOMAD. Overnight camping ? (tbc) Saturday 27th Performance WOMAD All Day Rob S & Ellen J Performance: 2-3pm. Workshop: 5-6pm. Overnight camping ? (tbc) Sunday 28th Travel to London WOMAD All Day Rob S & Ellen J Travel back to London.

JULY EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 29th ? Summer School Havering Daytime Sarah S. Havering Music School Summer School sessions for young musicians Tuesday 30th Summer School Havering Wednesday 31st Summer School Havering Thursday 1st Summer School Havering Friday 2nd Performance Havering Saturday 3rd Possible 17an? Wisma Nusantara ? ? Pertemuan Masyarakat, Indonesian Independence celebrations?? Sunday 4th

AUGUST EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Monday 5th Tuesday 6th Wednesday 7th Performance tbc evening Collaboration KF and Aga Uzma Thursday 8th Friday 9th Perpisahan Wisma Nusantara evening tbc ? Leaving party for Pak Iwan and friends at ambassador's house Saturday 10th 17an Wisma Nusantara ? Bp Aminudin Indonesian Independence day celebrations Sunday 11th 17an Wisma Nusantara ? Bp Aminudin Indonesian Independence day celebrations

AUGUST Monday 12th Pulang

WOMAD REHEARSAL SCHEDULE

Andy John Ellen Rob C Jade Simon Elly S Rob JUNE EVENT LOCATION TIME CONTACT NOTES Saturday 29th Rehearsal CIty 11:00 - 16:30 Rob S WOMAD Rehearsal RS AC* JP RC EG Sunday 30th Rehearsal CIty 11:30 - 16:30 Rob S WOMAD Rehearsal; Northampton Square Entrance RS AC JP EJ RC EG JULY Tuesday 9th Rehearsal CIty 18:30 - 20:30 Rob S WOMAD Rehearsal RS AC JP EJ RC EG Tuesday 16th Rehearsal CIty 18:30 - 20:30 Rob S WOMAD Rehearsal RS AC JP EJ RC SC EG Saturday 20th Rehearsal CIty 11:00 - 16:00 Rob S WOMAD Rehearsal RS AC JP EJ RC EG Tuesday 23rd Rehearsal CIty 18:30 - 20:30 Rob S WOMAD Rehearsal RS AC JP EJ RC JFG EG Wednesday 24th Rehearsal CIty 18:30 - 20:30 Rob S WOMAD Rehearsal RS AC JP EJ RC JFG SC EG

Friday 26th Travel to WOMAD Travel - WOMAD Time TBC Rob S Travel to WOMAD. Overnight camping RS AC JP EJ RC JFG EG Saturday 27th WOMAD WOMAD All Day Rob S Performance: 2-3pm. Workshop: 5-6pm. Overnight camping RS AC JP EJ RC JFG SC EG Sunday 28th Travel to London WOMAD - Travel Time TBC Rob S Travel back to London. RS AC JP EJ RC JFG EG

PERFORMANCE MUSIC INSTRUMENTS Duration WORKSHOP MUSIC INSTRUMENTS WORKSHOP LEADERS ON STAGE Waled Saléndro 4 Bendrong (degung or saléndro ?) TBC RS EJ AC IG Bajidor kahot Degung 5 WORKSHOP FACILITATORS Topeng Cirebon Saléndro 12 Workshop Rehearsal Dates RC JFG JP SC? Lutung Bingung - Gaya Degung 4 TBC Tarawangsa Tarawangsa x 2 10 Jentreng Kacapi Kacapi rincik Mojang Bandung - Potret Manehna Degung 4 Cita Rismi Saléndro + Degung 6 45

LIST OF INSTRUMENTS OWNER MICROPHONES ARTISTS M/F Saléndro Goong and (with stand) 1 John Indonesia Iwan M Kendang ageung (Java) 1 City ? Tatang M barung 1 John Uus M Bonang panerus 1 John Rudi M barung x 2 1 John M. Raudia M Kempyang and ketuk 1 John Aditya M Kentrung ? 1 City ? Gitta F Aulia F Percussion ceng-ceng 1 Andy Tresna F kecrek 1 R. Holloway ? Ditta F UK Simon M Degung Kendang sunda (ageung + 2 kulanter) 2 Embassy ? Andy M Jengglong 1 R. Holloway ? Rob C M Bonang 1 R. Holloway ? Rob S M Saron 2 R. Holloway ? John M Ellen F Tarawangsa Tarawangsa 2 Ellen Overhead Condenser / TBC Jade F Jentreng 1 Jade Overhead Condenser / TBC Elly F

Kacapi Kacapi rincik 1 City ? Kacapi siter 1 City ?

Indonesian Uus 1 Condenser Soloists Violin Uus 1 Violin Mic (Rob S) Suling Rudi 1 SM57 Female Singer Gitta 1 Wireless Handheld Dynamic Male Singer 1 Wireless Handheld Dynamic

MC / Speaker Rob S ? 1 Wireless Handheld Dynamic Alok 4 Wireless Headset Microphone x 4

TRAVEL ARRANGEMENTS AT WOMAD Instruments: SLEEPING ARRANGEMENTS - TBC Luton van Rob S to look into hiring Tents required for 17 people in total Driver: John Pawson. + 2 more people Number of women 7 People: Number of men (not including Simon) 10 Minibus Rob S to look into hiring FOOD ARRANGEMENTS - TBC Driver: Rob Campion + 13 more people 18 people x 2 free meals on the 27th July All: No pork, rice would be nice 4 Vegetarians - AC, EJ, RC, EG 2 Vegans - JFG, RS HOSPITALITY RIDER - TBC Water G&T - ! Cell: I3 Comment: Andy afternoon rehearsal only -Robert Szymanek Gamelan meriahkan Peringatan 70 Tahun Indonesia-Inggris di London Selasa, 18 Juni 2019 17:28 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy memberikan karangan bunga untuk para seniman yang ikut memeriahkan acara malam pentas seni kolaborasi seniman Indonesia dan Inggris dalam acara peringatan HUT ke-70 Hubungan Diplomatik Indonesia dan Inggris di London, Senin (17/6/2019). (ANTARA/Zeynita Gibbons)

London (ANTARA) - Kolaborasi tiga grup musik gamelan dari Bali, Jawa dan Sunda turut memeriahkan acara Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Inggris di London, Senin malam (17/6), yang dikemas dalam malam pentas seni dan budaya Indonesia.

Pertunjukan gamelan Bali dari kelompok Lila Cita, gamelan Jawa oleh Southbank Gamelan Player dan gamelan Sunda oleh Sekar Enggal, juga disertai penampilan ensemble dari grup Kyai Fatahillah pimpinan Iwan Gunawan berhasil memukau sekitar 800 penonton yang memenuhi Gedung Kesenian Cadogan Hall, London, Senin malam.

Selain gamelan, Kedutaan Besar Indonesia di London bekerja sama dengan seniman Indonesia dan Inggris juga menampilkan berbagai tarian, pertunjukan wayang kulit dan wayang golek raksasa serta penayangan film dalam Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Inggris.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy dan Menteri Negara Inggris untuk Asia dan Pasifik Mark Field turut hadir sebagai tamu kehormatan dalam malam pentas seni itu.

Salah seorang penonton, James Fairrie, mengaku sangat terpukau pada pertunjukan malam itu, terutama saat ketiga gamelan Jawa, Sunda dan Bali dimainkan bersamaan secara simultan.

"Pertunjukan malam ini sangat menarik dan penuh kejutan," ujar Fairrie yang berprofesi sebagai bankir dan beristrikan perempuan Indonesia.

Duta Besar Indonesia untuk Inggris Dr Rizal Sukma dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para seniman yang tampil memeriahkan peringatan HUT ke-70 Hubungan Diplomatik Indonesia dan Inggris.

Rizal mengatakan sejatinya kontak pertama Indonesia dan Inggris terjadi ketika Sir Francis Drake ke Ternate pada 1579 dengan Kapal The Golden Hind, yang menandai awal dari berabad-abad perdagangan dan kerja sama antara kepulauan Nusantara dan Inggris.

Karena itu, Dubes RI mengharapkan hubungan Indonesia dan Inggris yang telah terjalin sejak lama akan terus berlanjut dan semakin kuat di berbagai bidang, baik budaya, ekonomi maupun politik.

Malam pentas seni dan budaya itu juga dimeriahkan dengan pemutaran film dokumentasi tentang lebih dari 400 tahun hubungan antara Kepulauan Indonesia dan Kepulauan Inggris, menggunakan musik dan pemandangan tradisi budaya dari berbagai pulau di Indonesia.

Sebagian dari penampil dalam malam pentas seni budaya itu adalah seniman Inggris yang belajar di Indonesia melalui beasiswa dari pemerintah Indonesia.

Baca juga: Indonesia-Inggris tegaskan komitmen kemitraan strategis

Baca juga: Inggris akan perkuat kerja sama dengan Indonesia atasi perubahan iklim

Baca juga: Indonesia-Inggris perkuat reformasi regulasi jaga momentum pertumbuhan

Pewarta: Zeynita Gibbons, Azizah Fitriyanti Editor: Azizah Fitriyanti COPYRIGHT © ANTARA 2019 Music and Dance from West Java King's College Chapel Sunday 9th June

Programme

Tembang Sunda

Degung

Tari Topeng

Mandalungan

Degung

Jaipongan: Bajidor Kahot

Performers

Kyai Fatahillah Director: Pak Iwan Gunawan

Tatang Taryana (choreographer), Aulia (Jaipongan dancer), Tresna (Jaipongan dancer), Ditta (Topeng dancer), Gitta (singer), Uus Kusnadi, Rudi Alamsyah, M. Raudia, Aditya

Sekar Enggal Director: Simon Cook

Katie Bruce, Rob Campion, Jade Flahive-Gilbert, Elly Gladman, Ellen Jordan, Cecily Nowell- Smith, Natasha Prendergast, Brad Smith, Rebecca Uberoi.

Hendrawati Ashworth Matt Ashworth Bela Ashworth Rosie Ashworth Jaipongan Menghentak di Marina Bay Hull Inggris Oleh : hendro - Rabu, 17/07/2019 07:55 WIB

Iringan musik tari jaipong membuat masyarakat Inggris kagum

London, INDONEWS.ID - Gumpalan awan mendung tidak menyurutkan semangat para seniman muda asal Bandung itu untuk tetap memasang perangkat gamelan degung, kendang, dan kecapi di arena terbuka pinggiran dermaga pelabuhan kota Hull, Utara Inggris.

Mereka terus berbenah bahkan ketika gerimis turun. Para pejalan kaki pun tak mau mempedulikan kesibukan mereka. Namun, ketika hentakan kendang dan degung membuka pagelaran musik dalam rangka New Music Biennial (NMB) 2019 di Inggris Raya itu, para pejalan kaki dan masyarakat yang sedang minum teh dan makan siang pun dibuat kaget.

Baca juga : Musisi Indonesia Tampil Memukau pada Pentas WOMAD di Inggris

Ada jenis musik yang sepertinya tak biasa mereka dengar dan membuat penasaran. Akibatnya, penonton menyemut dan larut dalam suguhan musik dan tari rombongan gamelan Kyai Fatahillah pimpinan Iwan Gunawan itu.

Keikutsertaan musisi Indonesia dalam NMB 2019 ini merupakan bagian dari program Karavan

Budaya (KarBud) yang diselenggarakan oleh kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) wi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), London.

Pint

KarBud ini merupakan sebuah platform baru program diplomasi pendidikan dan kebudayaan dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan dengan hiburan yang digarap bareng oleh seniman Indonesia dan lokal Inggris Raya.

“Kita memberdayakan para pegiat seni-budaya Indonesia yang ada di Inggris Raya ini untuk bergabung dengan seniman Indonesia dalam program Karavan Budaya 2019. Melalui KarBud ini, kita perkenalkan seni-budaya Indonesia melalui jalur pendidikan di sekolah dan komunitas seni, lalu dipentaskan di ruang publik”, tutur E. Aminudin Aziz, Atdikbud di KBRI London saat menjelaskan konsep KarBud 2019 dan hadir pada pagelaran-pagelaran KarBud 2019.

Lebih jauh Aminudin memaparkan bahwa KarBud dilaksanakan di berbagai tempat di Inggris Raya, dimulai sejak bulan April sampai dengan menjelang akhir tahun 2019. Sejumlah kota sudah disinggahi, termasuk London, Oxford, Cambridge, Thurrock, Powys dan Newport di Wales.

Pagelaran di Marina Bay, kota Hull, menyuguhkan tari topeng Cirebon, rampak kendang, kecapi suling, dan jaipongan. Pemilihan materi sajian ini, menurut Iwan Gunawan, agar masyarakat Inggris Raya dapat menikmati sajian warna musik yang bernuansa klasik dan kontemporer pada satu pertunjukan.

Harapan Iwan ini tampaknya tercapai ketika melihat antusiasme dan kekhusyuan pengunjung saat menikmati sajian demi sajian. Apalagi, cuaca yang awalnya mendung dan gerimis, menjelang sore malah berubah menjadi cerah, seolah mendukung dan menyemangati pagelaran musisi dan penari muda asal Jawa Barat tersebut.

Tampak hadir dalam acara pagelaran kali ini tokoh musik gamelan Indonesia di UK yaitu Neil Sorrel. Bersama grup York Gamelannya, Neil sengaja datang ke Hull untuk ikut tampil bersama pada acara NMB 2019.

Neil Sorrel adalah tokoh pertama bersama Alec Roth dan Anne Hunt yang memperkenalkan gamelan kepada masyarakat Inggris Raya sejak 40 tahun yang lalu. Pada tahun 2018, ketiganya dianugrahi Penghargaan Kebudayaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengingat jasa- jasanya dalam mengembangkan seni gamelan di UK. Selain itu, tampak hadir John Jacob yang dikenal sebagai musisi „nyentrik‟ pegiat gamelan jazz.

Dalam kesempatan tersebut, baik Neil Sorrell maupun John Jacob menyatakan kekagumannya terhadap pagelaran musik gamelan dan tari pimpinan Iwan Gunawan ini. "Musik dan tarinya sangat dinamis, menyajikan banyak hal baru bagi penggemar musik dan tari Indonesia di Inggris," ungkap Neil.

Sementara itu, John Jacob menambahkan, banyak unsur seni musik dan tari yang perlu menjadi bahan pelajaran bagi kami, musisi di Inggris ini, khususnya tentang seni musik dan tari Sunda yang luar biasa ini. Oleh karena itu, mereka mengharapkan Kantor Atdikbud dan KBRI terus mendukung program pendidikan dan kebudayaan semacam ini.

Menanggapi harapan mereka, Atdikbud E. Aminudin Aziz menyampaikan apresiasi kepada keduanya dan juga kepada masyarakat UK pada umumnya yang telah menambah kemeriahan di setiap acara Karbud 2019.

“Kita evaluasi hal-hal yang sudah dikerjakan, perbaiki masalah yang kurangnya, lalu kita siapkan paket program yang lebih baik dan lebih banyak di tahun-tahun mendatang. Semakin semarak program, seperti ini, maka hal itu menunjukkan capaian positif diplomasi pendidikan dan kebdayaan Indonesia di UK ini”, pungkas Aminudin di hadapan para seniman dan penonton yang hadir di kesempatan pagelaran di Marina Bay Hull tersebut. Musisi Indonesia Tampil Memukau pada Pentas WOMAD di Inggris Oleh : hendro - Rabu, 31/07/2019 06:50 WIB

Musisi dan para seniman Indonesia saat tampil di acara tahunan WOMAD di Inggris

Inggris, INDONEWS.ID - Agenda tahunan World of Music, Arts, and Dance (WOMAD) identik dengan gegap gempitanya dentang-denting serta tetabuhan aneka musik etnis dan tariannya. Dihelat di lapangan yang sangat luas, WOMAD tahun ini mengambil tempat di Charlton Park, Wiltshire, Inggris, berlangsung pada 25-28 Juli 2019 lalu.

Kali ini, panitia penyelenggara bukan hanya menggelar sajian karya-karya terhebat dari penyanyi, musisi, dan penari kelas dunia, tapi juga menyediakan panggung untuk pengenalan kuliner dan pernak-pernik barang kerajinan dari berbagai belahan dunia. Tak kurang dari lima puluh ribuan pengunjung dari berbagai negara sengaja datang ke arena WOMAD setiap harinya.

Bagi seni musik dan tari Indonesia, WOMAD 2019 ini menjadi saksi sejarah kehadiran mereka di arena yangs sangat bergengsi ini. Sejak digagas oleh Peter Gabriel, salah seorang punggawa kelompok musik Genesis tahun 1982, di Somerset, baru kali ini musisi Indonesia bisa tampil.

Adalah kelompok gamelan Kyai Fatahillah Ensembe pimpinan musisi dan komposer Iwan Gunawan yang mewakili Indonesia dalam perhelatan terbesar festival seni, musik dan tari dunia ini. Iwan, yang dosen seni musik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung ini berkolaborasi dengan pegiat seni-budaya Indonesia di Inggris dari berbagai komunitas.

Ada tokoh-tokoh musik gamelan di Inggris seperti John Pawson dari kelompok musik gamelan

Jawa, Andy Channing dari gamelan Bali, Simon Cook, Rob Campion, dan Rob Szymanek dabyri kelompok musisi degung Sunda, serta Ellen Jordan dan Jade-Flahive Gilbert dari kelompok Asado Duo yang menampilkan musik tarawangsa. Selain menggelar musik hasil karya Iwan sendiri, para musisi ini tampil dengan sentuhan baru untuk mengiringi tari topeng Cirebon dan dua tarian jaipong.

Kehadiran Iwan dan Kyai Fatahillah Ensemble di Inggris adalah dalam rangkaian kegiatan residensi seniman untuk agenda Karavan Budaya yang diselenggarakan oleh kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London.

Selama perhelatan WOMAD 2019 , tampil musisi -musisi dunia termasuk putra tokoh musik reggae Bob dan Rita Marley , yakni Ziggy Marley (Jamaika ). Ada pula Macy Gray , penyanyi bersuara khas asal Amerika yang tenar dengan lagu I Try nya.

Kemudian ada Anna Calvi, penyanyi sekaligus penulis lagu asal Inggris yang dua kali menjadi nominasi penghargaan bergengsi Mercury Prize. Bahkan tampil pula Robert Plant, penyanyi senior grup musik asal Inggris Led Zeppelin yang berduet dengan Suzi Dian. Keduanya tampil hangat dengan karakter suara khas dan gaya masing-masing.

“Awalnya sempat grogi juga tampil di panggung besar dengan jumlah penonton sangat besar seperti ini, dan sajian musik yang mungkin kurang biasa terdengar di kalangan publik Inggris. Tapi akhirnya sangat melegakan karena mendapat sambutan yang sangat meriah”, tutur Iwan Gunawan setelah usai pagelaran.

Memang tidak mengherankan apa yang disampaikan Iwan ini. Sebab , kehadiran tim musik Kyai Fatahillah Ensemble ini memang di luar rencana awal. “Persiapan yang sangat singkat membuat kami harus bekerja ekstra keras untuk membangun kebersamaan ”, ungkap Iwan kemudian.

Keberhasilan tampilnya musisi dan penari Indonesia ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh komposer muda berbakat Rob Szymanek yang juga dosen musik Sunda di Universitas Manchester dalam meyakinkan para panitia WOMAD 2019 tentang keunikan dan kelayakan musik Indonesia tampil di arena ini.

Setelah menunjukkan portofolio karya-karya Iwan Gunawan dan wujud kolaborasi dengan musisi gamelan asal Inggris, maka panitia pun dapat menyetujui usulan Rob Szymanek ini.

“Kami sangat ragu tadinya, sebab waktu yang tidak cukup. Tapi untungnya pihak panitia melihat keunikan musik gamelan Sunda dan tariannya untuk dinyatakan layak tampil di pentas musik dunia sekelas WOMAD”, timpal Rob Szymanek yang pada Agustus-September nanti akan mengunjungi dan tinggal di Bandung untuk meneruskan kolaborasinya dengan Iwan Gunawan.

Duta Besar Republik Indonesia untuk kerajaan Inggris Raya, Irlandia, dan IMO Dr Rizal Sukma yang hadir bersama dengan Atdikbud KBRI London E. Aminudin Aziz mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya atas keberhasilan musisi Indonesia menembus festival sekelas WOMAD.

“Ini adalah prestasi luar biasa dan menunjukkan kebolehan serta kepantasan para musisi Indonesia untuk disandingkan sejajar dengan musisi kelas dunia”, puji Dubes Rizal saat menyaksikan langsung pagelaran oleh musisi dan penari Indonesia di panggung ukuran raksasa.

Dubes Rizal melanjutkan, bahwa jumlah penonton yang sangat besar ini menunjukkan betapa tingginya tingkat ketertarikan masyarakat Inggris khususnya dan dunia pada umumnya terhadap jenis musik Indonesia. "Ini bisa menjadi modal untuk mengokohkan salah satu sendi diplomasi luar negeri Indonesia," kata dubes.

Sementara itu, Atdikbud E. Aminudin Aziz menyatakan bahwa keikutsertaan para seniman Indonesia yang berkolaborasi dengan musisi gamelan di Inggris dalam festival WOMAD 2019 merupakan salah satu wujud kekuatan dan sekaligus keberhasilan diplomasi budaya Indonesia di luar negeri, khususnya di Inggris Raya.

“Di situ tampak adanya kerja sama yang sangat apik di antara para musisi Indonesia dan Inggris , ada saling pemahaman, saling menghargai dan menghormati satu sama lain, sejak dari proses sampai saat pagelaran berlangsung. Hasilnya adalah harmoni. Dan itulah hakikat keberhasilan diplomasi”, tegas Aminudin yang baru saja dinobatkan sebagai salah satu Education Attache of the Year 2019 pilihan majalah Embassy yang terbit di London. Sepanjang tahun 2019 ini, kantor Atdikbud KBRI London menggelar acara Karavan Budaya di berbagai wilayah Inggris Raya.

“Ini adalah platform baru diplomasi kebudayaan yang dilakukan oleh KBRI London, yang menggabungkan pendidikan dan latihan dengan pagelaran sekaligus. Selain itu, Karavan Budaya ini juga memungkinkan adanya partisipasi yang lebih besar dari para pemangku kepentingan seni- budaya khususnya dan masyarakat pada umumnya”, jelas Aminudin tentang agenda Karavan Budayanya yang ternyata mendapat sambutan sangat positif dari kalangan masyarakat Inggris Raya.

“Baru kali ini agenda kebudayaan Indonesia dilakukan begini masif tapi terencana dengan baik dan dalam waktu panjang serta melibatkan banyak sekali masyarakat seniman dan masyarakat pada umumnya”, tutur John Pawson yang sudah lebih dari 30 tahun menggeluti musik gamelan di Inggris.

PERTUNJUKAN DI CADOGAN HALL - 17 juni 2019

PERTUNJUKAN DI royal holloway london-13 juni 2019

PERTUNJUKAN DI Willow Globe Theatre Wales - 22 Juni 2019

PERTUNJUKAN DI festival womad - 27 Juli 2019

PERTUNJUKAN acara temu masyarakat di wisma nusantara - 5 Agustus 2019