Laporan Kegiatan Residensi Seniman Program Atdikbud Kbri London 14 Mei – 11 Agustus 2019

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Laporan Kegiatan Residensi Seniman Program Atdikbud Kbri London 14 Mei – 11 Agustus 2019 LAPORAN KEGIATAN RESIDENSI SENIMAN PROGRAM ATDIKBUD KBRI LONDON 14 MEI – 11 AGUSTUS 2019 Oleh Iwan Gunawan, S. Pd, M. Sn DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2019 LAPORAN KEGIATAN RESIDENSI SENIMAN PROGRAM ATDIKBUD KBRI LONDON 14 MEI – 11 AGUSTUS 2019 Oleh Iwan Gunawan, S. Pd, M. Sn I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan residensi yang telah dilakukan penulis pada bulan November- Desember 2018, sebagai inisiasi dari Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London United Kingdom. Kegiatan residensi seniman yang merupakan bagian dari program Atdikbud KBRI London ini memiliki tujuan yang khusus yang berhubungan dengan acara yang telah diagendakan yaitu sebuah pergelaran kolaborasi beberapa komunitas seniman gamelan di UK dalam tajuk ―20 Years Diplomatic Relations Indonesia – United Kingdom‖. Dalam menyambut acara tersebut, KBRI London memiliki ide bahwa untuk merayakan hubungan diplomatik kedua negara ini dapat diwujudkan tidak saja dalam bentuk seremonial akan tetapi dalam wujud kegiatan kebudayaan yang mampu mempresentasikan kerja sama secara nyata dalam konteks kolaborasi karya seni pertunjukan antara para seniman UK dan Indonesia. Dalam merealisasikan ide ini tentu saja bukan perkara yang mudah, selain akan melibatkan banyak seniman, pertunjukan ini mesti bersinergi dengan tujuan utama yang berkaitan dengan sejarah hubungan diplomatik antara kedua negara. Sementara dalam proses implementasinya memiliki situasi yang sangat terbatas. Situasi tersebut terkait pada persoalan waktu yang sangat pendek serta keterbatasan komunikasi antara seniman dalam proses penyusunan konsep pertunjukan tersebut. Untuk itu, penulis sebagai bagian dari tim kreatif, bersama-sama yang lainnya melakukan strategi khusus agar proses merealisasikan konsep pertunjukan ini dapat berjalan efektif serta efisien. Para seniman yang terlibat dalam acara ini berasal dari beberapa komunitas seni gamelan di UK, antara lain Gong Lila Cita (Grup Gamelan Bali) pimpinan Andy Channing, Southbank Gamelan Players (Grup Gamelan Jawa) Pimpinan John Pawson, Sekar Enggal (Grup Gamelan Sunda) Pimpinan Simon Cook serta Kyai Fatahillah (Grup Gamelan UPI) Pimpinan Iwan Gunawan yang merupakan bagian dari program kegiatan residensi seniman.. Selain para musisi tersebut, dilibatkan juga beberapa penari, antara lain Lila Bawa (grup penari Bali) pimpinan Ni Made Pujiwati, Andrea Rutkowski (penari Jawa), tiga penari dari Bandung (UPI), serta seniman wayang UK Sarah Stuchfield dan Anna Ingleby. Selain acara utama seperti dijelaskan di atas, KBRI London memiliki ide lain yaitu mengadakan kegiatan pertunjukan keliling di berbagai tempat di UK sebagai bagian dari program Kemendikbud yaitu ―karavan budaya‖. Para seniman yang terlibat dalam pertunjukan keliling tersebut bervariasi, akan tetapi umumnya para pimpinan dari grup-grup gamelan di atas selalu terlibat dalam pelaksanaannya. Kegiatan pertunjukan keliling ini memiliki tingkat serta karakteristik yang bermacam-macam, mulai dari yang acaranya dalam tingkat lokal sampai pada tingkat internasional. Selain kegiatan pertunjukan, terdapat pula kegiatan edukatif berupa workshop serta pelatihan terutama kerja sama dengan beberapa lembaga, seperti kegiatan yang dilakukan dengan mahasiswa fakultas perkusi Royal College, program ―Summer School‖ dengan musisi anak-anak serta remaja di Thurrock dan Havering, serta beberapa workshop dalam festival WOMAD, sebuah festival musik dan tari tingkat dunia yang cukup besar. Kegiatan lainnya adalah apresiasi seni dengan mengunjungi acara-acara konser musik, yang dapat memberi kontribusi wawasan seni yang luas bagi penulis maupun para seniman lainnya dari Bandung. 1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa, secara kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan UK yang diimplementasikan dalam bentuk baik pertunjuakn khusus bertajuk ―20 Years Diplomatic Relations Indonesia – United Kingdom‖ maupun pertunjukan keliling, workshop serta pelatihan gamelan. II. ISI LAPORAN 2.1 Judul dan Tema Kegiatan Judul kegiatan ini adalah “RESIDENSI SENIMAN DI LONDON 14 MEI – 11 AGUSTUS 2019”. Kegiatan ini dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu pertunjukan, pelatihan/workshop, serta apresiasi. 2.2 Tempat dan Waktu Pelaksanan Kegiatan residensi ini dilakukan mulai 14 Mei-11 Agustus 2019 di berbagai tempat di UK.. Dalam periode tersebut terdapat berbagai jadwal yang telah disusun sebelumnya. Oleh karena begitu banyak kegiatan yang dilakukan, untuk melihat jadwal secara rinci, mohon lihat lampiran yang terkait dengan jadwal kegiatan. 2.3 Peserta Kegiatan Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa para peserta kegiatan yang secara langsung terlibat dalam program kegiatan residensi ini dapat diuraikan menjadi beberapa acara: 2.3.1 Pertunjukan Untuk acara pertunjukan ―20 Years Diplomatic Relations Indonesia – United Kingdom‖ yang dilakukan di Cadogan Hall, para seniman yang terlibat antara lain, Gong Lila Cita (Grup Gamelan Bali) pimpinan Andy Channing, Southbank Gamelan Players (Grup Gamelan Jawa) Pimpinan John Pawson, Sekar Enggal (Grup Gamelan Sunda) Pimpinan Simon Cook serta Kyai Fatahillah (Grup Gamelan UPI) Pimpinan Iwan Gunawan. Selain para musisi tersebut, dilibatkan juga beberapa penari, antara lain Lila Bawa (grup penari Bali) pimpinan Ni Made Pujiwati, Andrea Rutkowski (penari Jawa), tiga penari dari Bandung (UPI), serta seniman wayang UK Sarah Stuchfield dan Anna Ingleby. Sedangkan untuk acara pertunjukan keliling dilibatkan kelompok lebih kecil yaitu grup Kyai Fatahillah dari UPI (Iwan Gunawan, Tatang Taryana, Uus Kusnadi, Rudi Alamsyah, M. Raudia Sukma, Aditya Permana, Reysa Chandragitta, Aulia Permatasari, Pramudita Sonjaya, Tresna Herdiyanti) dan beberapa musisi UK yaitu John Pawson, Andy Channing, Rob Campion, Ellen Jordan, Robert Szymanek, Simon Cook serta beberapa musisi yang aktif dalam grup gamelan Sunda Sekar Enggal seperti, Jade FG, Katie Bruce, Natasha Prendergast,Cecily Nowell Smith dan Aidan Maier. Selain itu dalam beberapa pertunjukan khusunya saat terdapat materi Tembang Sunda serta Wayang Golek hadir serta terlibat para musisi tamu yaitu Matt Ashworth sekeluarga. Selain itu terdapat satu pertunjukan khusus yang merupakan kolaborasi Kyai Fatahillah dengan musisi Polandia yang sekarang tinggal di London yaitu Agnieszka Ujma. 2.3.2 Workshop/Pelatihan Terdapat tiga kegiatan dalam kategori workshop/pelatihan. Pertama adalah kegiatan pelatihan Kacapi yang dilakukan pada pertengahan bulan mei selama dua kali pertemuan. Peserta pelatihan ini hanya satu orang yang merupakan salah satu mahasiswa Robert Szymanek dari Universitas di Manchester. Kedua adalah workshop/pelatihan gamelan karya ―Kulu-Kulu 2004‖. Peserta kegiatan ini adalah para mahasiswa fakultas perkusi di Royal College berjumlah sekitar 13-15 orang. Kedua adalah kegiatan workshop/pelatihan lagu Sunda untuk orkestra yang melibatkan dua lembaga yaitu Thurrock Youth Orchestra dan Havering Music School‘s. Ketiga adalah workshop gamelan sunda dalam acara WOMAD, para peserta workshop sebagai bagian dari acara festival acara WOMAD berjumlah kurang lebih 50 orang. Sedangkan workshop dengan Jamie Linwood adalah para pemain gamelan dan juga teman-teman lainnya dalam upaya mencoba dan mengeksplorasi instrumen baru dari kayu ciptaannya. Dalam mempersiapkan acara WOMAD, dilakukan pula berbagai pelatihan secara intensif terhadap para musisi lokal dalam memainkan berbagai repertoar karya-karya musik yang akan dipentaskan. 2.3.3 Apresiasi Para peserta kegiatan apresiasi dilakukan oleh beberapa personil dari Kyai Fatahillah termasuk penulis sendiri dan beberapa anggota dari beberapa komunitas gamelan di London. 2.4 Biaya Kegiatan Biaya kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh pihak KBRI London, agar lebih jelas mohon lihat surat undangan serta isi Kontrak Kerja dalam lampiran. 2.5. Pelaksanaan Kegiatan Dalam proses pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan persiapan sebenarnya sejak bulan januari 2019. Melalui email serta whatsapp, secara intensif penulis melakukan komunikasi bersama tim kreatif membahas konsep/rancangan pertunjukan utama di Cadogan Hall, serta beberapa rencana kegiatan pentas lainnya. Para seniman yang termasuk tim kreatif tersebut antara lain, John Pawson (pimpinan Southbank Gamelan Players), Simon Cook (pimpinan Grup Gamelan Sunda Sekar Enggal), Andy Channing (pimpinan Gong Lila Cita), Rob Campion (seorang komposer yang aktif di Southbank Gamelan Players dan Grup Sekar Enggal), Sarah Stuchfield (seorang ahli pedalangan), Sujarwo (Seniman ahli gamelan Jawa yang tinggal di London) dan terakhir Robert Szymanek yang mengelola pertunjukan dalam acara WOMAD serta Ellen Jordan yang mengelola rencana pertunjukan di Wales. Hasil dari komunikasi tersebut menghasilkan satu rancangan kegiatan secara menyeluruh, serta materi-materi karya seni yang harus dipersiapkan untuk semua kegiatan. Semua hal itu senantiasa didiskusikan serta dikonfirmasi oleh Bapak Aminudin Aziz selaku atase pendidikan dan kebudayaan KBRI London. Pada sekitar awal Mei 2019, hampir semua rencana kegiatan telah disusun dalam bentuk jadwal secara rinci, termasuk persiapan serta keputusan pihak KBRI untuk mengundang seniman yang tergabung dalam grup Kyai Fatahillah dari UPI Bandung yang akan datang bulan Juni 2019. Sampai pada persiapan tersebut, penulis datang ke London mulai pada pertengahan Mei 2019.
Recommended publications
  • Analisa Sinyal Polyphonic Menggunakan Cross- Correlation Pada Sasando
    TESIS – TE - 142599 ANALISA SINYAL POLYPHONIC MENGGUNAKAN CROSS- CORRELATION PADA SASANDO LOUIS FERDINAND BOESDAY 2213 206 001 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Yoyon Kusnendar Suprapto, M.Sc. PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2016 TESIS – TE - 142599 POLYPHONIC SIGNAL ANALYSIS USING CROSS- CORRELATION ON SASANDO LOUIS FERDINAND BOESDAY 2213 206 001 SUPERVISOR Dr. Ir. Yoyon Kusnendar Suprapto, M.Sc. MAGISTER PROGRAM FIELD OF STUDY TELEMATICS MAJOR ELECTRICAL ENGINEERING FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY INSTITUTE OF TECHNOLOGY SEPULUH NOPEMBR SURABAYA 2016 ANALISA SINYAL POLYPHONIC MENGGUNAKAN CROSS- CORRELATION PADA SASANDO Nama mahasiswa : Louis Ferdinand Boesday NRP : 2213 206 001 Pembimbing : Dr. Ir. Yoyon Kusnendar Suprapto, M.Sc. ABSTRAK Proses analisa sinyal polyphonic merupakan dasar dari topik analisa sinyal. Pada penelitian ini juga dibahas proses analisa terhadap sinyal musik. Instrumen alat musik yang digunakan dalam penelitian ini ialah sasando. Sasando dipilih bukan hanya karena keunikkannya dan karakteristiknya sebagai alat musi tradisional namun juga bertujuan dalam proses pelestarian. Proses pelestarian terhadap alat musik sasando menjadi penting mengingat semakin berkurangnya minat masyarakat untuk memainkan alat musik tradisional ini. Penelitian ini menggunakan metode correlation. Metode ini membandingkan dua buah sinyal untuk mencari kesamaan diantara kedua sinyal yang dibandingkan. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan terhadap sinyal polyphonic. Sinyal polyphonic yang dimaksud ialah chord. Nilai kesamaan antara dua sinyal yang dibandingkan dapat dilihat dari karakteristik sinyal hasil correlation. Karakteristik yang dimaksud berupa nilai amplitudo maksimum dan bentuk sinyal hasil correlation. Kata kunci : Polyphonic, correlation, chord, sasando POLYPHONIC SIGNAL ANALYSIS USING CROSS-CORRELATION ON SASANDO By : Louis Ferdinand Boesday Student Number : 2213 206 001 Supervisor : Dr.
    [Show full text]
  • JAVANESE CATHOLIC MUSICAL TRADITIONS in YOGYAKARTA, CENTRAL JAVA Elizabeth Hamilton SIT Study Abroad
    SIT Graduate Institute/SIT Study Abroad SIT Digital Collections Independent Study Project (ISP) Collection SIT Study Abroad Fall 2018 FROM ORGAN TO GAMELAN: JAVANESE CATHOLIC MUSICAL TRADITIONS IN YOGYAKARTA, CENTRAL JAVA Elizabeth Hamilton SIT Study Abroad Follow this and additional works at: https://digitalcollections.sit.edu/isp_collection Part of the Catholic Studies Commons, Ethnomusicology Commons, and the South and Southeast Asian Languages and Societies Commons Recommended Citation Hamilton, Elizabeth, "FROM ORGAN TO GAMELAN: JAVANESE CATHOLIC MUSICAL TRADITIONS IN YOGYAKARTA, CENTRAL JAVA" (2018). Independent Study Project (ISP) Collection. 2939. https://digitalcollections.sit.edu/isp_collection/2939 This Unpublished Paper is brought to you for free and open access by the SIT Study Abroad at SIT Digital Collections. It has been accepted for inclusion in Independent Study Project (ISP) Collection by an authorized administrator of SIT Digital Collections. For more information, please contact [email protected]. FROM ORGAN TO GAMELAN: JAVANESE CATHOLIC MUSICAL TRADITIONS IN YOGYAKARTA, CENTRAL JAVA Elizabeth Hamilton ISP Adviser: Emilie Coakley, PhD Candidate at the University of Pittsburgh SIT Study Abroad Indonesia: Arts, Religion, and Social Change Fall 2018 FROM ORGAN TO GAMELAN 1 Table of Contents Acknowledgements ……………………………………………………………………………… 2 Introduction……………………………………………………………………………………. 3-6 Vatican II: A Bridge to Inculturation …………………………………………………………. 7-9 Pushing Keys, Striking Gongs, and Strumming Strings ……………………………………. 10-13 Pusat Musik Liturgi: The Center of Catholic Music ……………………………………….. 14-15 A Little Black Book with Red-Lined Pages ………………………………………………... 16-17 Tensions Between Traditional and Progressive Church Musicians ………………………... 18-19 Where Do We Find Music in Mass? ……………………………………………………….. 20-23 Music Gives Muscles to the Skeleton of Prayer …………………………………………… 24-26 With the Angels and Saints, We, Too, Sing ………………………………………………..
    [Show full text]
  • Is Eastern Insulindia a Distinct Musical Area? L’Est Insulindien Est-Il Une Aire Musicale Distincte ?
    Archipel Études interdisciplinaires sur le monde insulindien 90 | 2015 L’Est insulindien Is Eastern Insulindia a Distinct Musical Area? L’Est insulindien est-il une aire musicale distincte ? Philip Yampolsky Electronic version URL: http://journals.openedition.org/archipel/373 DOI: 10.4000/archipel.373 ISSN: 2104-3655 Publisher Association Archipel Printed version Date of publication: 15 October 2015 Number of pages: 153-187 ISBN: 978-2-910513-73-3 ISSN: 0044-8613 Electronic reference Philip Yampolsky , « Is Eastern Insulindia a Distinct Musical Area? », Archipel [Online], 90 | 2015, Online since 01 May 2017, connection on 14 November 2019. URL : http://journals.openedition.org/archipel/ 373 ; DOI : 10.4000/archipel.373 Association Archipel PHILIP YAMPOLSKY 1 Is Eastern Insulindia a Distinct Musical Area? 1In this paper I attempt to distinguish the music of “eastern Insulindia” from that of other parts of Insulindia.2 Essentially this is an inquiry into certain musical features that are found in eastern Insulindia, together with a survey of where else in Insulindia they are or are not found. It is thus a distribution study, in line with others that have looked at the distribution of musical elements in Indonesia (Kunst 1939), the Philippines (Maceda 1998), Oceania (McLean 1979, 1994, 2014), and the region peripheral to the South China Sea (Revel 2013). With the exception of McLean, these studies have focused exclusively on material culture, namely musical instruments, tracing their geographical distribution and the vernacular terms associated with them. The aim has been to reveal cultural continuities and discontinuities and propose hypotheses about prehistoric settlement and culture contact in Insulindia and Oceania.
    [Show full text]
  • Bidang Studi Seni Budaya - Musik
    2 MODUL BELAJAR MANDIRI CALON GURU Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Bidang Studi Seni Budaya - Musik Penulis : Tim GTK DIKDAS Desain Grafis dan Ilustrasi : Tim Desain Grafis Copyright © 2021 Direktorat GTK Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar peserta didik. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter Pancasila yang prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen utama dalam pendidikan sehingga menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun Pemerintah Daerah dalam seleksi Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK). Seleksi Guru ASN PPPK dibuka berdasarkan pada Data Pokok Pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengestimasi bahwa kebutuhan guru di sekolah negeri mencapai satu juta guru (di luar guru PNS yang saat ini mengajar). Pembukaan seleksi untuk menjadi guru ASN PPPK adalah upaya menyediakan kesempatan yang adil bagi guru-guru honorer yang kompeten agar mendapatkan penghasilan yang layak. Pemerintah membuka kesempatan bagi: 1). Guru honorer di sekolah negeri dan swasta (termasuk guru eks-Tenaga Honorer Kategori dua yang belum pernah lulus seleksi menjadi PNS atau PPPK sebelumnya. 2). Guru yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan; dan Lulusan Pendidikan Profesi Guru yang saat ini tidak mengajar. Seleksi guru ASN PPPK kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun sebelumnya formasi untuk guru ASN PPPK terbatas.
    [Show full text]
  • Jurnal Ekspresi Seni How to Play and Tune Sasando in Edon Style
    Jurnal Ekspresi Seni Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Available online at:https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi How to Play and Tune Sasando in Edon Style Maria Klara Amarilis Citra Sinta Dewi Tukan1, Flora Ceunfin2, Melkior Kian3 1Universitas Katolik Widya Mandira. E-mail: [email protected] 2 Universitas Katolik Widya Mandira. E-mail: [email protected] 3Universitas Katolik Widya Mandira. E-mail:[email protected] ARTICLE INFORMATION ABSTRACT Sasando is one of the cultural artifacts of the Rote Tribe that was born from ideas, good values, and Submitted: 2020-05-05 local wisdom of the Rote people. This research is a Review: 2020-05-07 qualitative case study type research aimed at Accepted: 2020-05-07 gaining an understanding of sasando plays in Edon Published: 2020-07-08 Studio and its tuning techniques. Edon Studio KEYWORDS chose because the Edon technique has the characteristic of only using 7 fingers to play "Sasando; Edon Style; Playing Techniques; Tuning Techniques." sasando and being able to tune sasando with two scales simultaneously. The results showed that at AUTHOR CORRESPONDENCE Edon Studio, sasando was played using 7 fingers consisting of 4 fingers of the left hand and 3 Phone: - fingers of the right hand. On the left hand, the thumb and index finger enter in playing the E-mail: [email protected] melody, while the middle finger and ring finger meet in playing the bass. Besides playing the melody, the index finger is more positioned as the center of the movement of the other fingers. On the right hand, the thumb, index finger and middle finger are used to play rhythm.
    [Show full text]
  • Jurnal Mantik Volume 3 Number 4, February 2020, Pp
    Jurnal Mantik Volume 3 Number 4, February 2020, pp. 85-91 E-ISSN 2685-4236 https://iocscience.org/ejournal/index.php/mantik/index Multimedia Applications Introduction Indonesian Traditional Musical Instruments Using Augmented Reality Technology With Marker Method Based Tracking Dendy Virgiawan1, Mohammad Iwan Wahyuddin2, Endah Tri Esthi3 123Informatika,Falkutas Teknologi Komunikasi dan Informasi, Universitas Nasional, Jl. Sawo Manila Kec Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia E-mail: [email protected], [email protected], [email protected] ARTICLE INFO ABSTRACT The use of Augmented Reality as a medium for the introduction of Indonesian traditional musical instruments to Overcome the lack of introduction of Articlehistory: traditional musical instruments, as well as increase of the value of Received: 11/01/2020 understanding and provide a more interactive experience. An Augmented Revised: 14/01/2020 Reality-based introduction that displays 3D objects from traditional musical Accepted: 01/02/2020 instruments. This application is made for smartphones using the Marker- Based Tracking method is the which is a part of the Augmented Reality that can be used in a marker pattern that will be read through a media tool for Keywords: Android-based devices. Based on testing three devices, the application can Traditional musical instrument, run well, this application has a minimum specification operating system Introduction Media, Augmented Android 5.1 (Lollipop) with a minimum of 1 GB of RAM. Reality, Marker-Based Tracking. Copyright © 2020 Journal of Mantik. All rights reserved, 1. Introduction Indonesia is a country that has a diversity of cultures. In the diversity of Indonesia is a country that has the richness and uniqueness that very much.
    [Show full text]
  • Designing Educational Game of Indonesian Traditional Musical Instruments Based on Android Using Unity 3D
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 379 1st Vocational Education International Conference (VEIC 2019) Designing Educational Game of Indonesian Traditional Musical Instruments Based on Android Using Unity 3D Ahmad Fashiha Hastawan1, Putri Khoirin Nashiroh2,Agung Adi Firdaus3 ,Hanrian Rossa4 Departement of Electrical Engineering, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia1234 [email protected],[email protected],[email protected], [email protected] Keywords: Educational Game, Indonesian Traditional Musical Instruments,Android, Unity 3D Abstract: Nowadays the knowledge of traditional Indonesian musical instruments is deficient. This happens because traditional musical instruments are rarely played and traditional musical instruments are increasingly scarce. Learning multimedia applications Indonesian traditional musical instruments are made to preserve and facilitate learning Indonesian traditional musical instruments. The application was developed based on Android using C# language and Unity 3D game engine. The system development method that is done is waterfall model. The steps are taken requirements analysis, design, coding, system testing, maintenance. Based on the system testing that has been done, the game functional and sound can work well with 100% success. The application for introducing traditional Indonesian musical instruments can also make it easier for teachers in schools to introduce traditional Indonesian musical instruments. 1 INTRODUCTION Many media that can be used to introduce traditional musical instruments, one of them through technological advancements. Technological Along with the times, concern for the preservation of Indonesia's national culture, especially traditional advancements have brought many influence to society, one of which is the trendin the musical instruments, is very deficient. Most people communitywas smartphones or mobile devices.
    [Show full text]
  • Pengenalan Alat Musik Daerah Berbasis Android Dengan Menggunakan Augmented Reality Pada Siswa Kelas 5 Di Sd Negeri Guyung 02 Kabupaten Ngawi
    PENGENALAN ALAT MUSIK DAERAH BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY PADA SISWA KELAS 5 DI SD NEGERI GUYUNG 02 KABUPATEN NGAWI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Oleh: ANDREANI RESTU SAPUTRI L 200 140 005 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROGRAM STUDI INFORMATIKA Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Telp. (0271)717417, 719483 Fax (0271) 714448 Surakarta 57102 Indonesia. Web: http://informatika.ums.ac.id. Email: [email protected] v PENGENALAN ALAT MUSIK DAERAH BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY PADA SISWA KELAS 5 DI SD NEGERI GUYUNG 02 KABUPATEN NGAWI Abstrak Alat musik daerah merupakan salah satu kekayaan dari kebudayaan yang tersebar di seluruh Indonesia, yang harus dilestarikan oleh generasi muda. Kurangnya penggunaan teknologi untuk melestarikan alat musik daerah membuat banyak dari generasi muda yang tidak mengetahui informasi dari alat musik daerah tersebut, sehingga memungkinan negara lain untuk mencuri kebudayaan Indonesia. Salah satu cara untuk memperkenalkan alat musik daerah pada generasi muda yaitu dengan menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) berbasis Android. Teknologi ini memungkinkan pengguna melihat informasi, suara dan 3D objek dari objek 2D secara langsung. Maka peneliti terinspirasi untuk membuat aplikasi pengenalan beberapa alat musik daerah berbasis Android dengan menggunakan Augmented Reality sebagai media pembelajaran. Pembuatan aplikasi ini menggunakan software Unity dan Vuforia Sdk serta menggunakan Android Studio agar aplikasi dapat dijalankan pada platform Android. Hasil dari pembuatan aplikasi ini yaitu 3D objek dari alat musik daerah, informasi mengenai alat musik tersebut beserta suaranya.
    [Show full text]
  • Download (4MB)
    Siti Zubaidah Millennial Drama Performance in English Language Teaching SITI ZUBAIDAH MILLENNIAL DRAMA PERMANCE IN ENGLISH LANGUAGE TEACHING Penulis: Selly Septiandini, M.Pd. Dr. Rita Inderawati, M.Pd. Prof. Dr. Nurhayati, M.Pd. Dr. Ismail Petrus, M.A. Editor: Dr. Rita Inderawati, M.Pd. Desain Kover: Radifa Cendana Putri Penerbit Sulur Jl. Jogja-Solo, KM 14, Candi Sari RT 01/RW22 Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta Website: www.sulur.co.id Telp: 0852-2929-9377 Cetakan ke-1, 2021 ix+139 halaman, 14,8 x 21 cm ISBN 978-623-6791-29-5 i Septiandini, Inderawati, Petrus, & Nurhayati Siti Zubaidah Millennial Drama Performance in English Language Teaching PREFACE A textbook about Drama Performance “Siti Zubaidah” is designed to meet students’ need for interesting reading materials that contains local culture from South Sumatera. The objectives are to support, to facilitate, to introduce the culture, and to create interesting learning for Undergraduate EFL students, especially in literature. Another objective is to let the students understand drama performance and to gain local content that supports the establishment of regional and national development in facing global challenges. This textbook contains a real picture that can invite students most in reading and understanding a drama performance. It provides them with an essential practice to know what is in the drama performance. Moreover, each chapter discusses different information about drama performance, starting from the preparation of the performance. There are also some pictures as examples of tools and parts that must be prepared during the drama performance. The picture is to help students in understanding, thinking about the ideas, facts, and improving their knowledge about drama performance.
    [Show full text]
  • Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah
    Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah Bambu merupakan tanaman yang ditemui di Indonesia, dimana terdapat sekitar 60 spesies bambu dari sekitar 1000 spesies bambu di dunia. Indonesia sendiri banyak memanfaatkan bambu dalam kehidupan sehari-hari contohnya saja sebagai bahan bangunan, bahan kerajinan dan tentunya alat musik. Berikut ditampilkan beberapa alat musik bambu yang hampir punah di Indonesia. Gamolan Gamolan adalah alat musik menyerupai gamelan yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Diperkirakan alat musik khas Lampung ini sudah dimainkan masyarakat Lampung kuno sejak abad ke-4 masehi. Karinding Karinding awalnya adalah alat yang digunakan oleh para karuhun / orang tua untuk mengusir hama di sawah. Karena karinding ini mengeluarkan bunyi yang khas, pada perkembangannya karinding tidak hanya digunakan untuk kepentingan bersawah, para karuhun memainkan karinding ini dalam ritual atau upaca adat. Karinding dimainkan dengan menempelkan ruas tengah karinding di depan mulut yang agak terbuka, lalu memukul atau menyentir ujung ruas paling kanan karindingdengan satu jari hingga “jarum/senar” karinding pun bergetar secara intens. Dari getaran/vibra itulah dihasilkan suara yang akan diresonansi oleh mulut. Sehingga suara yang dikeluarkan akan tergantung dari rongga mulut, nafas, dan lidah dari pemainnya. Calung Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung. Apabila angklung dimainkan dengan cara digoyang, alat musik calung dari Jawa Barat ini dimainkan dengan cara memukul batang bambu yang tersusun sesuai dengan laras nada. Alat musik ini dibuat dari bambu hitam (awi wulung) namun ada beberapa yang dibuat juga dari bambu putih (awi temen). Angklung Alat musik angklung ini merupakan icon dan kebanggaan Jawa Barat. Alat musik yang dimainkan dengan cara digoyang ini sudah dikenal masyarakat Internasional.
    [Show full text]
  • Sambasundaan: Penerimaan Masyarakat Seni Muda Bandung Terhadap Sambasunda Dan World Music
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SAMBASUNDAAN: PENERIMAAN MASYARAKAT SENI MUDA BANDUNG TERHADAP SAMBASUNDA DAN WORLD MUSIC TESIS Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M. Hum.) Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Oleh : WAWAN KURNIAWAN 146322003 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TESIS SAMBASUNDAAN: PENERIMAAN MASYARAKAT SENI MUDA BANDUNG TERHADAP SAMBASUNDA DAN WORLD MUSIC OLEH: Wawan Kurniawan NIM : 146322003 Telah disetujui oleh r ~?~j l Dr. Alb. Budi Susanto, S.J ... ............. .. ..... .. .......... Pembimbing I Tanggal 6 Juni 2018 Dr. Y. Tri Subagya Pembimbing I ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PENGESAHAN TESIS SAMBASUNDAAN: PENERIMAAN MASYARAKAT SENI MUDA BANDUNG TERHADAP SAMBASUNDA DAN WORLD MUSIC Dipersiapkan dan tertulis oleh: Wawan Kurniawan NIM : 146322003 Telah dipertanggungjawaban di depan panitia penguji Pada tangga13 luli 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Ketua Dr. Y. Tri Subagya Moderator Dr. Y. Devi Ardhiani Anggota 1. Dr. G. Bl;ldi Subanar, SJ 2. Dr. Y. Tri Subagya 3. Dr. Alb. Budi Susanto, S.l I iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Dengan ini saya, mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bernama Wawan Kurniawan (NIM : 146322003), menyatakan bahwa tesis berjudul: SAMBASUNDAAN: PENERIMAAN MASYARAKAT SENI MUDA BANDUNG TERHADAP SAMBASUNDA DAN WORLD
    [Show full text]
  • Tari Kembang Tanjung Sebagai Materi Gerak Dasar Jaipong Pada Sanggar Seni Citra Di Kabupaten Sukabumi
    TARI KEMBANG TANJUNG SEBAGAI MATERI GERAK DASAR JAIPONG PADA SANGGAR SENI CITRA DI KABUPATEN SUKABUMI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Anathasia Cita Rismawanti 11209241032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1 2 3 4 5 MOTTO Membahagiakan orang tua menjadi tujuan utama hidupku dan alasan mengapa aku dilahirkan di dunia. (Cita Citoz) Tepat waktu salah satu kunci keberhasilan (Wawan Kurniawan) 6 Persembahan Skripsi ini sebagai tanda cinta kasih ku untuk ibu Antonia Rusbilah dan bapak A. Nana Wasana, S.Pd tercinta yang selalu senantiasa mengingatkan aku akan tanggungjawab ku, kakak ku Vinsensius Budi Riswanto, S.Pd dan adik ku Fabianus Devi Risnawan yg aku sayangi, Waluh ku Wawan Kurniawan, S.sn yang selalu menyemangati ku dan mendampingi ku dalam keadaan apa pun. Semoga Tuhan membalas lebih semua kebaikan mu Amin. 7 KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tari Kembang Tanjung sebagai Materi Ajar Gerak Dasar Jaipong pada Sanggar Seni Citra di Kabupaten Sukabumi” untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. Widyastuti Purbani, MA selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta atas ijin yang diberikan untuk melakukan penelitian. 2. Bapak Wien Pudji Priyanto D P. M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari yang telah membimbing selama masa kuliah.
    [Show full text]