Sejarah Bisnis Kuliner Lemang Di Kota Tebing Tinggi

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Sejarah Bisnis Kuliner Lemang Di Kota Tebing Tinggi SEJARAH BISNIS KULINER LEMANG DI KOTA TEBING TINGGI, SUMATERA UTARA TAHUN 1958 - 2005 SKRIPSI SARJANA Dikerjakan O L E H NAMA : SISKA ANDINI AULIA NIM : 150706044 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan seluruh proses dalam penulisan skripsi ini. Adapun skripsi yang ditulis oleh penulis adalah mengenai Sejarah Bisnis Kuliner Lemang Di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara Tahun 1958 - 2005. Yang diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini membahas tentang berdirinya bisnis kuliner lemang di Kota Tebing Tinggi tepatnya di pusat penjualan lemang yaitu Jalan K.H.A.Dahlan. Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan berupa saran maupun kritik, yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Medan, September 2019 Penulis Siska Andini Aulia NIM 150706044 i UCAPAN TERIMA KASIH Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan selesai tanpa adanya bantuan, dorongan, pelayanan, serta semangat baik yang bersifat moril maupun materl yang diberikan oleh banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara sekaligus menjadi Dosen Pembimbing, penulis mengucapkan rasa hormat yang sedalam-dalamnya yang telah sabar dalam membimbing, memberikan segala arahan dan waktu luang kepada penulis sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini, serta kepada Wakil Dekan beserta Staf pegawai Fakultas Ilmu Budaya. 2. Bapak Drs. Edi Sumarno, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU. Tak lupa pula Ibu Dra. Nina Karina, M.SP., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Sejarah yang turut membantu penulis dalam kelancaran skripsi ini. 3. Ibu Dra. Lila Pelita Hati, M.Si dan Ibu Dra. Nurhabsyah, M.Si., selaku dosen pengajar dan dosen penguji yang telah memberikan saran serta kritik yang sekiranya membantu penulis dapat menyempurnakan penulisan skripsi ini. ii 4. Tak lupa kepada Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu, mengajar dengan penuh kesabaran serta menasehati penulis dalam kehidupan selama menjadi mahasiswa baik di dalam jam perkuliahan maupun tidak. Serta kepada Staf Administrasi Program Studi Ilmu Sejarah, Bang Ampera yang telah bnayak membantu penulis selama bangku perkuliahan. 5. Ayahanda tersayang M.Bachtiar dan Ibunda tercinta Yusnidar Indra orang yang paling berjasa dalam hidup penulis yang sudah membesarkan, menyekolahkan, tiada henti selalu setia mendengar keluh kesah, membantu serta mendoakan yang terbaik buat penulis. Semoga Allah SWT selalu memberi kesehatan dan melimpahi mereka dengan kasih sayang-Nya. 6. Narasumber atau informan penulis yang sudah bersedia meluangkan waktunya dalam membantu penulis untuk mendapatkan informasi mengenai skripsi yang penulis tulis. 7. Kepada sahabat-sahabat penulis diperkuliahan “Skipsi Fight” Rini Afsari, Yuliza Parmadani, Hannah Usmalina, Ellis R. Siregar, Novita Siagian dan Ida Defi Yulianti Gulo. Terima kasih telah mendengarkan, membantu dan menemani penulis dalam penelitian serta meluangkan waktu untuk menemani penulis bimbingan. Kenangan bersama kalian tidak akan saya lupakan. 8. Kepada Seluruh Keluarga Besar Ilmu Sejarah stambuk 2015, Melisa, Sari Nauli Sinaga, Novita Sari Tambunan, Nova Anggraini, David Raffael, Putri Silitonga, Elvira dan seterusnya yang tidak bisa saya sebutkan satu iii per satu. Terima Kasih atas perjalanan kita selama di bangku perkuliahan ini. 9. Kepada Senior saya Kak Atika Putri, Kak Yanti, Kak Uma, Bang Kiki, Bang Handoko dalam memberikan saran sehingga banyak membantu saya dalam menyelesaikan skrispsi. 10. Kepada sepupu penulis Fitri Ulan Sari, Melvi Ariati, Nur Aini (Eni), Eko Syahputra, Yanto, dan juga Bibi penulis Ibu Arbaiyah - Ibu Unong yang sudah mengerti penulis dan banyak memberikan dukungan baik batin maupun materil. 11. Kepada adik dan kakak kost maupun asrama Nurul Syaindah, Nur Afni Tanjung, Nur Jannah Turnip, Putri Turnip, Cut Asni, Cut Asfia Agustina, Erwika Sari dan juga Firsa Ayunda. Terima kasih karena selalu mendukung, membantu, mendengarkan cerita penulis dan tak lupa selalu mengingatkan penulis untuk mengejar target yang ingin dicapai. 12. Kepada teman-teman seperjuangan SMA Siti Zainab Siregar, Puti Andini, Nola Safitri, Winanta Br. Marpaung, dan lain seterusnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, juga selalu ada disaat penulis membutuhkan bantuan dalam pembuatan skripsi yang ditulis. Medan, September 2019 Penulis Siska Andini Aulia NIM: 150706044 iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................................ v DAFTAR TABEL................................................................................................................ vi ABSTRAK ........................................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 6 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 7 1.5 Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 7 1.6 Metode Penelitian ............................................................................................. 14 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA TEBING TINGGI .............................................. 17 2.1 Sejarah Singkat Kota Tebing Tinggi .................................................................. 17 2.2 Lokasi dan Keadaan Geografis Kota Tebing Tinggi......................................... 19 2.3 Gambaran Penduduk Kota Tebing Tinggi ........................................................ 22 2.4 Latar Belakang Berdirinya ................................................................................ 26 BAB III PERKEMBANGAN BISNIS KULINER LEMANG DI KOTA TEBING TINGGI (1958-2005) ........................................................................... 33 3.1 Dana Modal ........................................................................................................ 33 v 3.2 Bahan Baku ........................................................................................................ 35 3.3 Tenaga Kerja ...................................................................................................... 42 3.4 Alat Produksi ...................................................................................................... 45 3.5 Proses Produksi Lemang .................................................................................... 46 3.6 Lokasi Penjualan ................................................................................................ 48 3.7 Pemasaran ........................................................................................................... 51 3.8 Tantangan dan Hambatan ................................................................................... 56 BAB IV KONTRIBUSI KULINER LEMANG BAGI MASYARAKAT DI KOTA TEBING TINGGI .................................................................................... 60 4.1 Bisnis Kuliner Lemang Bagi Pemilik .............................................................. 60 4.1.1 Meningkatkan Pendapatan ......................................................................... 60 4.1.1 Meningkatkan Tingkat Pendidikan ............................................................ 63 4.2 Bisnis Kuliner Bagi Perkembangan Kota Tebing Tinggi ................................. 66 Bab V KESIMPULAN ........................................................................................................ 69 5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 69 5.2 Saran ................................................................................................................... 71 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 73 DAFTAR INFORMAN LAMPIRAN vi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Luas Kecamatan dan Kelurahan di Kota Tebing Tinggi ( 1993) ............................... 22 Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kota Tebing Tinggi (1993) ..................................................................................................................................................
Recommended publications
  • Halia Restaurant Ramadhan Buffet 2018 (17/5,20/5,23/5,26/5,29/5,1/6,4/6,7/6,10/6/2018)
    HALIA RESTAURANT RAMADHAN BUFFET 2018 (17/5,20/5,23/5,26/5,29/5,1/6,4/6,7/6,10/6/2018) MENU1 Live Stall 1- Appitizer Thai Som Tum Salad, Kerabu Mangga, Sotong Kangkung (Live) Ulam Ulaman Tradisonal (Pegaga, Daun Selom, Ulam Raja, Jantung Pisang, Kacang Botol, Tempe Goreng) Sambal Belacan, Sambal Mangga, Sambal Tempoyak, Cincaluk, Budu, Sambal Gesek Ikan Masin Bulu Ayam, Ikan Masin Sepat dan Ikan Kurau, Ikan Perkasam, Telor Masin Keropok Ikan, Keropok Udang, Keropok Sayur dan Papadhom Live Stall 2 - Mamak Delights Rojak Pasembor with Peanut Sauce & Crackers Live Stall 3 - Soup Aneka Sup Berempah (Bakso Daging, Ayam, Daging, Perut, Tulang Kambing, Tulang Rawan, Ekor, Gear Box) ( Mee Kuning, Bee Hoon, Kuey Teow) Condiments – (Taugeh, Daun Bawang, Daun Sup, Bawang Goreng, Cili Kicap) Roti Benggali Curry Mee with Condiments Bubur - Bubur Lambuk Berherba dan Sambal Main Dishes Ayam Masak Lemak Rebung Stired Fried Beef with Black Pepper Sauce Perut Masak Lemak Cili Padi Ikan Pari Asam Nyonya Prawn with Salted Eggs Sotong Sambal Tumis Petai Stired Fried Pok Choy with Shrimp Paste Nasi Putih Live Stall 4 - Japanese Section Assorted Sushi and Sashimi, Assorted Tempura, Udon / Soba & Sukiyaki Live Stall 5 – Pasta Corner Assorted Pizza (Margarita, Pepperoni, Futi De Mare ) Spaghetti, Penne & Futtuchini with Bolognese, Cabonnara and Tomato Concasse Sauce Live Stall 6 - Sizzler Hot Plate (Assorted Vegetables, Squid, Fish Slice, Clam, Prawn, Mussel, Bamboo Clam) (Sauces: Sweet & Sour, Black Oyster Sauce, Black Pepper & Tom Yam) Live Stall 7 - Steamboat
    [Show full text]
  • Hibridisasi Masakan Melayu: Kajian Kes Di Kuala Lumpur
    HIBRIDISASI MASAKAN MELAYU: KAJIAN KES DI KUALA LUMPUR ABD. RAZAK BIN AZIZ Malaya of AKADEMI PENGAJIAN MELAYU UniversityUNIVERSITI MALAYA KUALA LUMPUR 2018 HIBRIDISASI MASAKAN MELAYU: KAJIAN KES DI KUALA LUMPUR ABD. RAZAK BIN AZIZ Malaya of TESIS DISERAHKAN SEBAGAI MEMENUHI KEPERLUAN BAGI IJAZAH DOKTOR FALSAFAH UniversityAKADEMI PENGAJIAN MELAYU UNIVERSITI MALAYA KUALA LUMPUR 2018 UNIVERSITI MALAYA PERAKUAN KEASLIAN PENULISAN Nama: ABD. RAZAK BIN AZIZ No. Matrik: JHA080003 Nama Ijazah: Ijazah Doktor Falsafah Tajuk Kertas Projek/Laporan Penyelidikan/Disertasi/Tesis (“Hasil Kerja ini”): HIBRIDISASI MASAKAN MELAYU: KAJIAN KES DI KUALA LUMPUR Bidang Penyelidikan: SOSIO-BUDAYA MELAYU Saya dengan sesungguhnya dan sebenarnya mengaku bahawa: (1) Saya adalah satu-satunya pengarang/penulis Hasil Kerja ini; (2) Hasil Kerja ini adalah asli; (3) Apa-apa penggunaan mana-mana hasil kerja yang mengandungi hakcipta telah dilakukan secara urusan yang wajar dan bagi maksud yang dibenarkan dan apa- apa petikan, ekstrak, rujukan atau pengeluaran semula daripada atau kepada mana-mana hasil kerja yang mengandungi hakcipta telah dinyatakan dengan sejelasnya dan secukupnya dan satu pengiktirafanMalaya tajuk hasil kerja tersebut dan pengarang/penulisnya telah dilakukan di dalam Hasil Kerja ini; (4) Saya tidak mempunyai apa-apa pengetahuan sebenar atau patut semunasabahnya tahu bahawa penghasilanof Hasil Kerja ini melanggar suatu hakcipta hasil kerja yang lain; (5) Saya dengan ini menyerahkan kesemua dan tiap-tiap hak yang terkandung di dalam hakcipta Hasil Kerja
    [Show full text]
  • A Review of the Malaysia's Heritage Delicacy Alongside with The
    Ismail et al. Journal of Ethnic Foods (2021) 8:19 Journal of Ethnic Foods https://doi.org/10.1186/s42779-021-00095-3 REVIEW ARTICLE Open Access The Malay’s traditional sweet, dodol:a review of the Malaysia’s heritage delicacy alongside with the rendition of neighbouring countries Norsyahidah Ismail1, Muhammad Shahrim Ab. Karim1* , Farah Adibah Che Ishak1, Mohd Mursyid Arsyad2, Supatra Karnjamapratum3 and Jiraporn Sirison3 Abstract The Malaysia’s cultural heritage is authentic, unique and colourful with various local cuisines of different races and cultures. It is mainly originated from the Malay culture being the largest ethnic group in the country. The Malays themselves have contributed to many local cuisines ranging from appetiser, soup, main course and dessert. However, some Malay heritage foods have almost been forgotten and jeopardized in quality. This is especially happening to the Malay sweets or desserts which have gradually become less appealing to the younger generations. They are not even familiar with Malay foods, let alone consuming them. Among the popular Malay heritage foods in Malaysia are lemang, ketupat, rendang, wajik and dodol. Dodol specifically has been listed as one of the endangered heritage foods in Malaysia. Preserving the Malay cuisines is part of sustaining the Malay culture and this should begin with a great amount of knowledge and understanding about any elements within the culture itself. This article highlights a nostalgic and evergreen Malay’s traditional sweet, known by the locals as dodol by discussing its history, different types and names of dodol, as well as the recipes, preparation, cooking methods and packaging.
    [Show full text]
  • Synthesis of Activated Carbon from Waste Raw Material Using “Buluh Lemang‟‟, Schizostschyum Brachycladum
    SYNTHESIS OF ACTIVATED CARBON FROM WASTE RAW MATERIAL USING “BULUH LEMANG‟‟, SCHIZOSTSCHYUM BRACHYCLADUM. SHAFARUL BIN MUSTAFA UNIVERSITI TEKNIKAL MALAYSIA MELAKA SUPERVISOR DECLARATION “I hereby declare that I have read this thesis and in my opinion this report is sufficient in terms of scope and quality for the award of the degree of Bachelor of Mechanical Engineering (Structure and Materials)” Signature : ................................... Supervisor I : En. Imran Syakir bin Mohamad Date : ................................... Signature : ................................... Supervisor II : En. Hairul bin Bakri Date : ................................... ii SYNTHESIS OF ACTIVATED CARBON FROM WASTE RAW MATERIAL USING “BULUH LEMANG’’, SCHIZOSTSCHYUM BRACHYCLADUM. SHAFARUL BIN MUSTAFA This Report Is Submitted In Partial Fulfillment of Requirements For The Bachelor of Mechanical Engineering (Structure and Materials) with Honours. Faculty of Mechanical Engineering Universiti Teknikal Malaysia Melaka MAY 2011 iii DECLARATION “I hereby declare that the work in this report is my own except for summaries and quotations which have been duly acknowledged.” Signature : …………………………………… Name of Candidate : SHAFARUL BIN MUSTAFA Date : iv For my beloved mother, dearest family members and next of kin, lecturers and friends. v ACKNOWLEGMENT AssalamualaikumWarrahmatullah . First and foremost, I am grateful to Allah SWT for the strength and good health that allow me to complete this final year project. My special gratitude goes to my supervisor Mr. Imran Syakir Bin Mohamad, lecturer Thermal Fluid Department of the University of Technical Malaysia Melaka (UTeM) for his encouragement and guidance throughout this project. Thanks also to Miss Sian Meng, the research assistance of the Faculty of Manufacturing Engineering (UTeM), Mr. Rostam bin Omar, the science officer at COMBICAT, University Malaya (UM) for their continuous help during this project and Dr .
    [Show full text]
  • Lemang (Rice Bamboo) As a Representative of Typical Malay Food in Indonesia
    J Ethn Foods 4 (2017) 3e7 Contents lists available at ScienceDirect Journal of Ethnic Foods journal homepage: http://journalofethnicfoods.net Review article Lemang (Rice bamboo) as a representative of typical Malay food in Indonesia * Bertha Araminta Wahyudi , Felicia Agnes Octavia, Marissa Hadipraja, Sabrina Isnaeniah, Vicky Viriani Nutrition and Food Technology Study Program, Faculty of Life Science, Surya University, Tangerang, Banten, Indonesia article info abstract Article history: Traditional food as foods typical of the region is one of the cultural elements in various regions of Received 5 December 2016 Indonesia. The food is very closely related to customs, indicating that it is very characteristic of each Accepted 23 February 2017 region and ethnicity. Indonesia consists of various ethnic groups. Ethnic Malay is one of the dominant Available online 1 March 2017 tribe in Indonesia. Malay is spread throughout Indonesia, especially in Sumatra and Borneo. Malay has influenced Indonesia's culture in terms of food. Lemang is a traditional Malay delicacy, which has become Keywords: a part of Indonesia's culture. Several regions in Indonesia use lemang for traditional ceremonies, such as culture Bengkulu, Jambi, West Sumatra, North Sumatra, and South Borneo. Each region has a different variation, Indonesia lemang function, and manner of presentation of lemang but same method of cooking. Local residents use the fi Malay food traditional method to cook lemang using open re. This method has been passed down from ancestors and has a social value. Cooking lemang by the traditional method involves family members and neighbors so that it can improve kinship. By using the traditional method, local residents can reduce the operational cost.
    [Show full text]
  • Visualization of Malay Traditional Food: Emotional Expression of the Immigrants in Malaysia
    GeoJournal of Tourism and Geosites Year XII, vol. 26, no. 3, 2019, p.905-915 ISSN 2065-1198, E-ISSN 2065-0817 DOI 10.30892/gtg.26318-406 VISUALIZATION OF MALAY TRADITIONAL FOOD: EMOTIONAL EXPRESSION OF THE IMMIGRANTS IN MALAYSIA Nasir YUSOFF* Universiti Sains Malaysia, Department of Neurosciences, School of Medical Sciences, Health Campus, 16150 Kubang Kerian, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, e-mail: [email protected] Norlyiana SAMSURI Universiti Sains Malaysia, Department of Neurosciences, School of Medical Sciences, Health Campus, 16150 Kubang Kerian, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, email: [email protected] Salahuddien AYOB University Tunku Abdul Rahman, Psychology Department, Faculty of Arts and Social Sciences, Kampar Campus, Jalan Universiti, Bandar Barat 31900 Kampar, Perak, e-mail: [email protected] Faruque REZA Universiti Sains Malaysia, Department of Neurosciences, School of Medical Sciences, Health Campus, 16150 Kubang Kerian, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, email: [email protected] Citation: Yusoff, N., Samsuri, N., Ayob, S., & Reza, F. (2019). VISUALIZATION OF MALAY TRADITIONAL FOOD: EMOTIONAL EXPRESSION OF THE IMMIGRANTS IN MALAYSIA. GeoJournal of Tourism and Geosites, 26(3), 905–915. https://doi.org/10.30892/gtg.26318-406 Abstract: Adapting to the new home settlement has significant implications on psychological dimension. This study aims to examine the emotional expression of the immigrants towards the Malay traditional food - the cultural heritage of the ethnic majority in Malaysia, in comparison to Malaysian Malay and Malaysian non-Malay. Through the visualization approach, participants were asked to respond to a series of Malay traditional food images and self-rated their emotional expression by using the Self-assessment Manikin. Emotional expression was significantly lower in immigrants in comparison to Malaysian Malay and Malaysian non-Malay.
    [Show full text]
  • Impact of Technology Advancement on the Malaysian Ethnics Festival Foods and Its Foodways
    Available online at www.sciencedirect.com ScienceDirect Procedia - Social and Behavioral Sciences 85 ( 2013 ) 454 – 463 AcE-Bs 2013 Hanoi ASEAN Conference on Environment-Behaviour Studies Hanoi Architectural University, Hanoi, Vietnam, 19-22 March 2013 "Cultural Sustainability in the Built and Natural Environment" Impact of Technology Advancement on the Malaysian Ethnics Festival Foods and its Foodways Rosmaliza Muhammad*, Mohd Salehuddin Mohd Zahari, Mohd Shazali Md. Sharif Faculty of Hotel & Tourism Management, Universiti Teknologi MARA (UiTM), Shah Alam, Selangor, 40450 Malaysia Abstract This study explores the impact of technology advancement in Malaysian ethnic festival foodways and how it affects the practices of young generations. The informers involved three major ethnics groups (Malays, Chinese and Indian) in Klang Valley, Malaysia. The alteration eases the heavy burden or workload in preparation and consumption of festival food. It introduced the emergence of cooking equipments and new utensils. The traditional equipment used has gradually been overtaken by modern equipment. The preparation festival foods are becoming much faster, effective and efficient. Nevertheless, the alterations explicitly lessen the practices of foodways among the community members particularly the young generations. © 2013 The Authors. Published by Elsevier Ltd. © 2013 Published by Elsevier Ltd. Selection and peer-review under responsibility of the Centre for Environment- Selection and peer-review under responsibility of Centre for Environment-Behaviour Studies (cE-Bs), Faculty of Architecture, PlanningBehaviour & Surveying, Studies (cE-Bs), Universiti Faculty Teknologi of Architecture,MARA, Malaysia Planning & Surveying, Universiti Teknologi MARA, Malaysia. Keywords: Ethnic festival foods; foodways; Malaysia; practices 1. Introduction Festivals are one of the most important cultural practices for almost all nations in the world.
    [Show full text]
  • Analisis Nilai Tambah Beras Ketan Dan Strategi Pengembangan Lemang Di Kota Tebing Tinggi
    ANALISIS NILAI TAMBAH BERAS KETAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN LEMANG DI KOTA TEBING TINGGI SKRIPSI ELVIRA EKA PUTRI 160304107 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara ANALISIS NILAI TAMBAH BERAS KETAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN LEMANG DI KOTA TEBING TINGGI SKRIPSI ELVIRA EKA PUTRI 160304107 AGRIBISNIS Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ABSTRAK ELVIRA EKA PUTRI (160304107) dengan judul skripsi Analisis Nilai Tambah Beras Ketan dan Strategi Pengembangan Lemang di Kota Tebing Tinggi. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si sebagai anggota komisi pembimbing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar nilai tambah beras ketan menjadi lemang dan untuk menentukan strategi pengembangan usaha lemang yang sesuai di Kota Tebing Tinggi. Penentuan daerah dilakukan secara sengaja. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis nilai tambah metode Hayami dan untuk mengetahui strategi pengembangan usaha lemang dengan metode SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya nilai tambah beras ketan menjadi lemang adalah sebesar Rp. 112.670,26 dengan rasio nilai tambah sebesar 87,22%. Strategi yang digunakan yaitu strategi agresif, yaitu meningkatkan produksi, promosi, serta penjualan lemang dengan memaksimalkan faktor - faktor kekuatan dan memanfaatkan faktor – faktor peluang. Kata Kunci : Nilai Tambah, Strategi, Beras Ketan, Lemang i Universitas Sumatera Utara ABSTRACT ELVIRA EKA PUTRI (160304107) with the title of thesis is Analysis of the Value-Added of Glutinous Rice and Lemang Development Strategy in Tebing Tinggi City .
    [Show full text]
  • Aneka Makanan Khas Dalam Upacara Adat Dan Keagamaan Masyarakat Padang Pariaman Siti Aisyah Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang E-Mail
    DOI: https://doi.org/10.15548/tabuah.v21i2.65 TRADISI KULINER MASYARAKAT MINANGKABAU: Aneka Makanan Khas Dalam Upacara Adat dan Keagamaan Masyarakat Padang Pariaman Siti Aisyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang e-mail: Abstrak Minangkabau daerah yang kaya dengan aneka kuliner terkenal kelezatannya. Di setiap daerahnya juga memiliki tradisi yang berbeda dalam menyajikan kuliner tersebut sehingga terbentuk sebuah tradisi tersendiri dalam masyarakat. Padang Pariaman bagian dari daerah rantau Minangkabau memiliki aneka ragam kuliner (makanan) khas yang menjadi budaya masyarakatnya. Ada makanan khas yang dibuat dalam upacara adat dan ada juga dalam upacara keagamaan masyarakat. Keberadaan makanan tersebut dianggap penting dalam upacara tersebut, karena apabila dalam pelaksanaan upacara tersebut tidak membuat makanan tradisi yang biasa dilakukan, maka pelaksanaan upacara dianggap kurang lengkap. Umumnya makanan khas tersebut berbahan dasar beras ketan (pulut) dan santan kelapa, karena Padang Pariaman dikenal dengan sebagai daerah penghasil kelapa yang kental santannya. Diantara makanan yang dihidangkan dalam upacara dalam pelaksanaan tradisi adat seperti rendang, lapek bugis, juadah. Makanan tersebut disajikan dalam upacara perkawinan, batagak penghulu dan batagak rumah. Sedangkan dalam upacara keagamaan, makanan yang disajikan adalah lemang dan sambareh. Penyajian kedua jenis makanan ini menjadi tradisi bagi masyarakat Padang Pariaman. Munculnya tradisi ini seiring dengan penyebaran agama Islam di Minangkabau yang dikembangkan oleh Syekh Burhanuddin. Makanan lemang disajikan dalam upacara maulid nabi setiap bulan Rabiul Awal dan bulan Sya’ban dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, bahkan nama bulan sya’ban bagi masyarakat Padang Pariaman lebih dikenal dengan istilah bulan lamang. Demikian juga halnya dengan makanan sambareh disajikan setiap bulan Rajab sehingga bulan ini dikenal dengan sebutan bulan Sambareh.
    [Show full text]
  • Fungsi Lemang Dalam Upacara Perkawinan Suku Besemah Di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu
    Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya Vol. 5 No 2 Nopember 2019 FUNGSI LEMANG DALAM UPACARA PERKAWINAN SUKU BESEMAH DI KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU THE LEMANG FUNCTIONS IN MARRIAGE CEREMONIES OF BESEMAH TRIBE IN KAUR REGENCY BENGKULU PROVINCE Refisrul Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat Jl. Raya Belimbing No, 16 A Kuranji Padang Email: [email protected] DOI: 10.36424/jpsb.v5i2.141 Naskah Diterima:19 September 2019 Naskah Direvisi:30 September 2019 Naskah Disetujui: 9 Oktober 2019 ABSTRAK Lemang adalah sejenis makanan yang terbuat dari beras ketan (pulut) yang dicampur dengan air kelapa (santan) serta garam. Kemudian dimasukkan kedalam bambu yang sudah berlapis daun pisang muda, selanjutnya dimasak pada perapian yang telah disiapkan. Membuat lemang (melemang) telah menjadi tradisi masyarakat Besemah sejak dahulu. Biasanya dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, seperti pada bulan puasa (Ramadhan), lebaran, maulud nabi, upacara perkawinan, panen padi, menyambut tamu dan lainnya. Keberadaan (fungsi) lemang dalam upacara perkawinan (bimbang) suku Besemah di Kabupaten Kaur merupakan fokus kajian ini. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif analisis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lemang pada suku Besemah di Kabupaten Kaur menjadi unsur penting bagi keabsahan sebuah perkawinan.Lemang merupakan bawaan wajib pihak laki-laki (lanang) kepada pihak perempuan (gadis) dalam upacara perkawinan masyarakat Besemah. Kata kunci : lemang, upacara perkawinan, suku Besemah ABSTRACT Lemang is a food made from of glutinous rice (pulut) mixed with santan kelapa and salt, which is then put into bamboo which has been coated in young banana leaves, then cooked on a prepared fireplace. Making lemang (melemang) has become a tradition in the Besemah community since long ago at certain times, such as during the fasting month (Ramadan), Eid, Maulud prophet, marriage ceremonies, rice harvest, welcoming guests and others.
    [Show full text]
  • Karakterisasi Pangan Tradisional Di Transportasi Di Dalamnya (Anonim, 2010)
    ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. IV, No.2, Januari – Juni 2018 IDENTIFIKASI PANGAN TRADISIONAL DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU IDENTIFICATION OF TRADITIONAL FOOD IN KEPAHIANG DISTRICK BENGKULU PROVINCE Reni Yunita, Hesti Nur’aini Program Studi Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Dehasen Bengkulu Email : [email protected] ABSTRAK Pangan lokal adalah pangan tradisional yang dihasilkan dari suatu daerah di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam makanan pokok, maupun makanan ringan. Pangan tradisional adalah pangan yang sudah turun temurun dihasilkan atau dikonsumsi, menggunakan bahan lokal dan diolah secara khas di suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis produk pangan lokal dan menganalisis sifat makronutrien yang terdapat dalam makanan tradisional di Kabupaten Kepahiang, Analisis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pangan tradisional di Kabupaten Kepahiang terdiri dari 18 jenis makanan yaitu 8 jenis jajanan, 4 jenis lauk pauk dan 6 jenis minuman. Analisis makronutrien pada lemang mengandung 3,98 % protein, 4,93% lemak dan 23,45 % karbohidrat. Serawo mengandung 3,87 % protein, 5,12% lemak dan 22,89 % karbohidrat, sedangkan bajik mengandung 3,67 % protein, 5,45% lemak dan 22,54% karbohidrat. Kata kunci: pangan tradisional, Kabupaten Kepahiang, makronutrien ABSTRACT Local food is a traditional food that is produced from an area in Indonesia that consists of a wide variety of staple foods, and snacks. Traditional food is food that has been handed down generated or consumed, using local materials and processed typically in an area. This study aims to identify the types of local food products and analyze the nature of macronutrients contained in traditional foods in Kepahiang District, this study analysis using descriptive analysis.
    [Show full text]
  • Kampung Ramadan Raya 2021 Menu
    KAMPUNG RAMADAN BUFFET 1 13 April 2021 till 12 May 2021 Adult : RM99.00 nett Children : RM48.00 nett At the Tables Gulai Kawah Dates and Dried Nuts Gulai Tunjang Braised Beef Tendon with Candle Nuts, Turmeric and Local Bay Leaf Cold Dishes Kerabu Ayam Kampong Gulai Nangka Pucuk Paku, Beansprouts, Jackfruit, Chicken and Young Jackfruit Curry with Cassava Leaves Kerabu Kerang, Jelatah Nenas Patin Asam Pedas Tempoyak Ulam-Ulaman Braised River Fish with Spicy, Hot and Sour Ginger Flower Gravy, Ulam Raja, Daun Selom, Jantung Pisang, Fermented Durian Paste Pegaga, Pucuk Gajus Ketam Berchili Sambal & Pickles Fried Crab with Chilli and Tomatoes Belacan, Cincaluk, Budu, Mango, Anchovies, Tempoyak, Cili Kicap, Papaya, Young Mango, Siput Sedut Ambarella, Cermai, Kelubi Buah Pala Braised River Snail Spicy Turmeric Coconut Gravy Rojak Buah-Buahan Sambal Goreng Jawa Guava, Mango, Young Papaya, White Turnip, Starfruit, Southern Malaysia Mixed Vegetables Pineapple, Cucumber, Crushed Peanut, Sesame Seed, Spicy Sweet Chili Sauce Ikan Bakar Station Pari Sambal Keropok-Keropok Cencaru Sumbat Keropok Udang, Keropok kan, Sayuran, Malinja, Sotong Pedas Ubi, Papadom, Rempayek Tilapia wrapped in Banana Leaf Condiments Sauces Salted Fish, Salted Egg, Anchovies, Petai, Tempeh Sambal, Air Assam, Sambal Bawang, Sambal Kicap Pekasam, Ikan Sepat Goreng Ayam Gunting Yong Tau foo Breaded Chicken Breast with Homemade Flour Stued Eggplant, Bitter Gourd, Red Chili, Bean Curd Skin, Bean Curd, Fish Ball, Ladyfingers, Crabstick, Goreng-Goreng Hot Sauce and Sweet Black Bean Sauce
    [Show full text]