PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA BORDIR SKALA MIKRO DI KECAMATAN BANGIL KABUPATEN PROVINSI JAWA TIMUR

David Mayor Institut Pemerintahan Dalam Negeri Agus Zakaria Institut Pemerintahan Dalam Negeri E-mail: [email protected]

ABSTRACT Empowerment of Micro Scale Embroidery Businessmen in Bangil District, , Province. There are still many micro-embroidery entrepreneurs in Pasuruan Regency who have not prospered their lives. Influenced by several factors that are interrelated with each other, resulting in the condition of some micro-embroidery business actors in Bangil Sub-District less able to develop and even threatened to decline. This study aims to describe the condition of the embroidery business in Bangil District, Pasuruan Regency. The method used in this study is descriptive qualitative. Data was collected by observation techniques focused on case study activities in Bangil District as an embroidery center in Pasuruan Regency. Equipped with interviews and documentation studies, the results show that the empowerment of micro-scale embroidery entrepreneurs in Bangil District is good. It still needs to be maximized. The Satrya Emas Program (Maslahat Economic Service Strategy) is the key to the success of MSME empowerment in Pasuruan Regency. This program is the development of the concept of Business Development Services (BDS) or a kind of economic clinic for Micro, Small and Medium Enterprises which is regulated in Regent Regulation number 13 of 2016. Keywords: empowerment, micro business, embroidery, bangil.

ABSTRAK Pemberdayaan Pelaku Usaha Bordir Skala Mikro di Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Masih banyak pelaku usaha mikro bordir yang ada di Kabupaten Pasuruan belum sejahtera hidupnya. Dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, mengakibatkan kondisi beberapa pelaku usaha mikro bordir di Kecamatan Bangil kurang bisa berkembang bahkan terancam menurun. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi pelaku usaha bordir di Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik pengamatan terfokus pada kegiatan studi kasus di Kecamatan Bangil sebagai pusat bordir di Kabupaten Pasuruan. Dilengkapi dengan wawancara dan studi dokumentasi, hasilnya menunjukkan bahwa pemberdayaan pelaku usaha bordir skala mikro di Kecamatan Bangil sudah

83

J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 4, No. 2, November 2019: 83–93

baik. Memang masih perlu dimaksimalkan. Program Satrya Emas (Strategi Pelayanan Ekonomi Maslahat) menjadi kunci keberhasilan pemberdayaan UMKM di Kabupaten Pasuruan. Program ini merupakan pengembangan konsep Business Development Services (BDS) atau semacam klinik ekonomi bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2016. Kata kunci: pemberdayaan, usaha mikro, bordir, bangil.

PENDAHULUAN Bangil. Beliau menyampaikan, “Mas, masalah bordir di sini hanya satu, sangat erbagai gagasan kreatif pada minimnya regenerasi pelaku usaha bordir. B umumnya tidak dapat dibatasi oleh Disebabkan karena pemikiran kebanyakan ruang, bentuk ataupun waktu dalam orang itu inginnya yang instan, baru memberikan terobosan-terobosan baru bekerja sudah memikirkan pendapatan dalam dunia usaha yang awalnya kelihatan yang langsung besar, tidak mau perihatin mustahil. Inovasi sekaligus kreativitas dulu, dikira pelaku usaha bordir yang harus dimiliki juga oleh para pelaku usaha sekarang sudah sukses itu melalui proses bordir di Kecamatan Bangil Kabupaten yang mudah dan sebentar”. Minimnya gaji Pasuruan supaya usaha bordir yang para buruh pengusaha bordir merupakan mereka tekuni menjadi lebih kompetitif salah satu faktor utama kenapa banyak berkualitas lebih baik dengan adanya ide- yang beralih ke pekerjaan lain yang lebih besar gajinya seperti menjadi karyawan di ide terobosan baru. Pabrik. Salah satu tempat usaha bordir, Norrisa Pada akhirnya para pengerajin bordir Miliarta mengeluhkan adanya kendala datang dari kalangan lanjut usia atau orang tenaga kerja yang beralih ke industri pabrik tua yang sudah lama sekaligus turun- karena Upah Minimum Kabupaten (UMK) temurun menekuni kerajinan bordir ini di pabrik lebih besar dibandingkan dengan yang kualiatas hasil bordirannya tidak Usaha Kecil Menengah (UKM), padahal perlu diragukan lagi. Bahkan dari daerah apabila dibandingkan justru bekerja di dan Tasik yang terkenal dengan usaha sentra UKM akan menjadi seseorang bordirnya mengirimkan para karyawannya kreatif dan inovatif yang mampu memiliki untuk belajar tentang bordir dari orang asli keterampilan. Untuk membedakan bordir Bangil. Bu Fathonah pemilik Fath Bordir Bangil-Pasuruan dengan bordir di tempat memberdayakan dan melatih orang yang lain, lanjutnya bisa dilihat dari desain dan cacat, yang kehabisan kontrak kerja dan hasil akhirnya. Bordir Pasuruan lebih halus para mantan pekerja seks komersial di karena bordir ini masih menggunakan Dolly . Itu semua merupakan mesin manual, sedangkan bordir di tempat panggilan hati beliau supaya kerajinan lain sudah menggunakan sistem bordir turun temurun yang sudah menjadi modernisasi yaitu dengan menggunakan salah satu ciri khas Pasuruan ini tidak tekhnik komputer. hilang. Seharusnya kerajinan bordir yang Selain Norrisa, Ibu Hj. Dwi Fathonah sudah turun temurun di daerah Bangil ini pemilik Fath Bordir mengeluhkan harus diteruskan, karena ini akan menjadi semakin berkurangnya regenerasi kekhasan tersendiri bagi Pasuruan sebagai pengerajin bordir yang ada di Kecamatan daya tarik wisatawan khususnya pencinta

84

Pemberdayaan Pelaku Usaha Bordir Skala ... (David Mayor, Agus Zakaria)

hasil kerajinan bordir. Generasi demi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang generasi terus berganti, semua pendahulu diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 13 selalu berharap bahwa hal yang baik dan Tahun 2016. bermanfaat akan selalu dilanjutkan dengan Dalam pelaksanaannya, ada beberapa lebih baik lagi oleh para penerusnya. bentuk layanan Koperasi dan UMKM Apalagi pada era yang semakin maju yang diberikan, yaitu meliputi: ini, adanya pembentukan pasar tunggal 1. Untuk masyarakat umum, berupa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) layanan konsultasi terkait peningkatan yang memungkinkan satu negara menjual kualitas SDM, pendapatan juga usaha barang jasa dengan mudah ke negara- ekonomi produktif berbagai sektor. negara lain di seluruh Asia Tenggara 2. Untuk pelaku UMKM, antara lain sehingga kompetisi akan semakin ketat. berupa: Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau a. Pelayanan konsultasi bisnis jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja b. Informasi bisnis pendampingan profesional, seperti dokter, pengacara, c. Pendampingandanpengembangan juga lainnya. Staf Khusus Menteri Tenaga kewirausahaan Kerja dan Transmigrasi, menjelaskan d. Fasilitasi akses pembiayaan bahwa MEA mensyaratkan adanya dengan perbankan atau lembaga penghapusan aturan-aturan yang keuangan lainnya sebelumnya menghalangi perekrutan e. Layanan pendampingan pajak tenaga kerja asing. f. Pendampingan pengurusan SNI Maka dari itu, perlu adanya upaya g. Fasilitasi pemasaran pemberdayaan yang harus dilakuakn oleh h. Pelatihan yang melibatkan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan narasumber baik dari pelaku melalui Dinas dan Instansi terkait kepada usaha, perguruan tinggi, SKPD pemilik usaha bordir juga pengerajin yang terkait dalam pelaksanaan bordir yang ada di Kabupaten Pasuruan program Satrya Emas maupun khususnya di Kecamatan Bangil. stakeholder pemberdayaan usaha Diharapkan supaya kelanjutan usaha mandiri/informal. bordir itu sendiri di masa yang akan datang dapat menjadikan pelaku usaha bordir Dinas Koperasi Usaha Kecil dan lebih berkualitas, lebih kompetitif, juga Menengah memegang peran penting menghasilkan produk bordiran yang siap dalam pemberdayaan pelaku-pelaku diekspor ke luar negeri. UMKM yang ada di Kabupaten Pasuruan khususnya pelaku usaha bordir yang ada di Dalam rangka menghadapi Kecamatan Bangil. Berdasarkan uraian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tersebut maka peneliti memfokuskan Pemerintah Kabupaten Pasuruan permasalahan pada: Bagaimana melaksanakan program Pusat Strategi dan pemberdayaan pelaku usaha bordir skala Pelayanan Ekonomi Maslahat (Satrya mikro di Kecamatan Bangil yang Emas) yang merupakan pengembangan dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha konsep Business Development Services Mikro Kabupaten Pasuruan? (BDS) atau semacam klinik ekonomi bagi

85

J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 4, No. 2, November 2019: 83–93

Terkait dengan bentuk-bentuk kegiatan Informan yang dipilih sudah dianggap produktif untuk meningkatkan pendapatan kredibel untuk menjawab masalah masyarakat miskin, minimal ada 3 (tiga) penelitian. Daftar Informan itu terdapat hal pokok yang menjadi sasaran kegiatan pada Tabel 1 di atas. pemberdayaan masyarakat yang oleh Sumadyo (2001) disebut sebagai tribina, HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu bina manusia, bina usaha, bina Pemberdayaan Pelaku Usaha Bordir lingkungan. Sementara itu Mardikanto Skala Mikro (2003) menambahkan satu lagi yaitu bina kelembagaan. Pemberdayaan pelaku usaha bordir skala mikro di Kecamatan Bangil METODE PENELITIAN Kabupaten Pasuruan sudah menunjukkan kemajuan semenjak pemerintahan Gus Dengan desain penulisan deskriptif Irsyad sebagai Bupati Pasuruan. Bupati itu kualitatif, penulis menggunakan metode mempunyai visi dan misi menyejahterakan ini untuk melakukan pengamatan terfokus kalangan bawah. Salah satu caranya adalah pada kegiatan studi kasus di Kecamatan dengan melakukan pembinaan supaya Bangil sebagai pusat bordir di Kabupaten masyarakat bisa mempunyai keahlian Pasuruan. Peneliti menggunakan teknik dalam suatu bidang dan lebih berdaya wawancara, observasi (pengamatan) dan daripada sebelumnya. dokumentasi. Pada pengamatan terfokus ini penulis mengambil informan Dilakukannya pembinaan tersebut, berdasarkan teknik purposive. Karena terbukti beberapa masayarakat kalangan penulis memilih informan menurut kriteria menengah ke bawah, meskipun belum sesuai dengan topik penelitian tertentu semua, sudah mampu membuka usaha yang telah ditetapkan. kecil-kecilan khusunya di bidang bordir dengan fasilitas sarana prasarana yang Tabel 1 Daftar informan wawancara diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Koperasi Usaha No Informan Jumlah Mikro. Masyarakat menengah ke bawah 1 Kepala Dinas Koperasi Usaha 1 tersebut terdiri dari orang bisu, orang cacat Mikro kaki, anak-anak yang putus sekolah, dan 2 Sekretaris Dinas Koperasi 1 bahkan ada wanita pekerja seks komersial Usaha Mikro yang dulunya bekerja di Dolly Surabaya. 3 Kepala Bidang Usaha Mikro 1 Kesemuanya itu, sengaja dilatih dan 4 Kepala Bidang Kelembagaan 1 diberikan bantuan sesuai minat dan Dan Pengawasan kemampuan masing-masing individu. Ada 5 Camat Kecamatan Bangil 1 yang dilatih membordir, ada yang dilatih 6 Kepala kantor unit Satrya 1 membatik, ada juga yang dilatih membuat Emas di Kecamatan Bangil dompet, tas, jaket dan sepatu yang terbuat 7 Pemilik Usaha Mikro Bordir 6 dari kulit dan lain sebagainya. Dalam di Kecamatan Bangil pengamatan terfokus, penulis khusus 8 Pengerajin/ Buruh Usaha 6 membahas pemberdayaan para pelaku Bordir di Kecamatan Bangil usaha mikro bordir.

86

Pemberdayaan Pelaku Usaha Bordir Skala ... (David Mayor, Agus Zakaria)

Dalam pembahasan aspek teoritis, Bimbingan Teknis penulis menggunakan indikator secara Kurangnya pengetahuan akan teoritis sebagai bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan manajemen usaha bordir produktif untuk meningkatkan pendapatan mikro di Kabupaten Pasuruan, khususnya masyarakat. Ada 3 (tiga) hal pokok yang Kecamatan Bangil dijadikan faktor menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan diselenggarakannya Bimbingan Teknis masyarakat yang oleh Sumadyo (2001) rutin tentang Manajemen Bisnis program disebut sebagai tribina, yaitu bina manusia, pengembangan bisnis. Program bina usaha, bina lingkungan, sementara itu Bimbingan Teknis ini dibagi menjadi lima Mardikanto (2003) menambahkan satu program yaitu manajemen bisnis, lagi yaitu bina kelembagaan. manajemen keuangan, teknik produksi, pengemasan/packaging dan pemasaran. Bina Manusia Selain program tersebut terdapat agenda pendampingan oleh Dinas Koperasi Usaha Langkah pertama yang paling bagus Mikro dalam melakukan studi banding dilakukan ketika berbicara tentang kepada unit usaha yang dipandang berhasil pemerdayaan pelaku usaha adalah agar menjadi contoh bagi unit usaha mikro memperbaiki diri manusianya terlebih yang mengikuti Bimtek (bimbingan teknis) dahulu. Dalam bina manusia ini ada ini. 3 (tiga) indikator menurut pendapat Sumadyo. Hasil analisis penulis yaitu Tujuan diadakannya Bimtek untuk bimbingan teknis, pelatihan, pembinaan. meningkatkan kemampuan pengelolaan Bimbingan teknis, pelatihan dan usaha bordir mikro mulai dari manajemen pembinaan yang sudah dilakukan oleh produksi sampai segi pemasaran. Hal ini Dinas Koperasi Usaha Mikro sudah dipandang perlu oleh Dinas Koperasi diupayakan secara maksimal. Bimbingan Usaha Mikro. Kepala Dinas Koperasi teknis setiap bulannya dilakukan terhadap Usaha Mikro menuturkan bahwa tanpa pelaku usaha bordir, batik, bipang. manajemen bisnis yang bagus usaha yang Lainnya, mengadakan pelatihan terkait dikelola oleh UMKM akan berjalan stagnan bidang usaha tertentu, dan dilanjutkan bahkan tidak menutup kemungkinan akan dengan dilakukannya pembinaan setelah gulung tikar. Keberhasilan para pelaku diadakannya bimbinagn teknis dan usaha mikro di Bangil akan memengaruhi pelatihan. pertumbuhan ekonomi, karena tanpa meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari Pembinaan tersebut dilakukan pada kelas yang paling kecil mustahil skala para pelaku usaha dan masayarakat yang nasional akan terangkat. masih belum punya pekerjaan serta mempunyai keinginan membuka usaha. Dengan adanya bina manusia dengan 3 Pelatihan (tiga) indikator ini, ke depan Kabupaten Dinas Koperasi Usaha Mikro telah Pasuruan bisa menjadi Kabupaten dengan memfasilitasi terlaksananya pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk para pelaku usaha mikro di yang maju dan mempunyai kesejahteraan Kecamatan Bangil dengan tujuan untuk merata di segala lapisan masyarakat. membantu penambahan pengetahuan

87

J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 4, No. 2, November 2019: 83–93

bagi pelaku usaha mikro di Kecamatan Bentuk kegiatan pembinaan dan Bangil agar bisa memahami secara lebih pengembangannya adalah melakukan baik dalam mempersiapkan produksinya pendampingan terhadap para pelaku usaha dan menghadapi persaingan bisnis pada bordir mikro dengan memberikan bantuan strata lokal maupun internasional. teknis berupa pelatihan sesuai kebutuhan, Kegiatan tersebut juga merupakan bagian arahan dan konsultasi. Untuk melakukan dari implementasi atas komitmen Bupati kegiatan tersebut Dinas Koperasi Usaha Pasuruan dalam memajukan UMKM di Mikro dalam pelaksanaannya di lapangan Kabupaten Pasuruan. berpedoman pada beberapa langkah Pelatihan tersebut difokuskan pada sebagai berikut: upaya pengembangan pemahaman di  Melakukan identifikasi pada para bidang peningkatan hasil bordir khususnya pelaku usaha bordir mikro Bangil mukenah dan batik bordir serta baju yang  Pembentukan kelompok bila menjadi produk unggulan bordir bangil, memperoleh calon binaan pelatihan juga untuk melatih pengetahuan  Menyusun proposal kredit (usaha tentang mekanisme pemasaran hasil-hasil mikro) atau kelayakan usaha mikro produksi di wilayahnya, dll.  Menghubungkan para pelaku usaha Pembinaan mikro bordir Bangil tersebut dengan CSR perusahaan dan perbankan Fungsi dan tanggung jawab Dinas  Melakukan monitoring dan Koperasi Usaha Mikro sebagai leading pendampingan sector dalam pemberdayaan UMKM khusunya usaha mikro, adalah melakukan Bina Usaha pembinaan dan pengembangan terhadap usaha mikro. Pembinaan di sini Bina usaha dilakuakan setelah dimaksudkan merupakan satu kesatuan masyarakat atau individu tersebut telah proses yang di dalamnya mencakup tiga melalui tahapan bina manusia. Supaya bisa unsur yaitu menumbuhkan, memelihara maksimal uapaya bina usaha dan ini dan mengembangkan. merupakan tahapan yang berkelanjutan. Pada bina usaha ini, penulis menentukan 4 Proses pelaksanaan pembinaan oleh (empat) indikator yaitu: Dinas Koperasi Usaha Mikro dilakukan a. Pembentukan Badan Usaha secara partisipatif, bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan pembinaan Pemebentukan badan usaha sudah (materi, metode dll) harus selalu bertumpu dilakukan oleh Dinas Koperasi pada kebutuhan usaha mikro. Oleh karena Usaha Mikro dengan membentuk itu hubungan antara Dinas Koperasi Usaha asosiasi bordir atau Apendir yang Mikro dengan para pelaku usaha mikro ketuanya yaitu Ibu Fathimah pemilik bukanlah sebagai atasan dan bawahan atau Fath Bordir dan dengan membentuk hubungan antara pembina dengan yang koperasi-koperasi yang mendukung dibina. Hubungan yang terjalin adalah pemasaran hasil bordir para pelaku sejajar dan Dinas Koperasi Usaha Mikro di usaha mikro bordir. sini berperan sebagai motivator bagi b. Pengelolaan SDM dan pengembangan UMKM. karier

88

Pemberdayaan Pelaku Usaha Bordir Skala ... (David Mayor, Agus Zakaria)

Penegelolaan SDM sudah diupayakan pemberdayaan pada para pelaku usaha dengan melakukan bimbingan teknis, mikro bordir, diharapkan dengan pelatihan terhadap para pelaku usaha melakukan pelatihan dapat mikro dan para buruh bordir yang ingin meningkatkan gaji para buruh bordir. menjadi pengusaha bordir. Bimbingan Di samping itu masih ada bimbingan juga dilakukan bagi kalangan masyarakat teknis dan bantuan terkait usaha ordir umum yang ingin menggeluti usaha para buruh bordir yang diharapkan ke bordir. Kemudian, pembinaan yang depannya para buruh mau membuka dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha usaha bordir sendiri. Mikro yang bersifat berkelanjutan Setelah manusia tersebut memiliki mendukung pengembangan usaha para kemampuan dan keterampilan hasil dari pelaku usaha mikro bordir menjadi bimbingan teknis dan pelatihan, akan lebih berkembang. dilanjutkan pembinaan usaha sesuai dengan c. Penegembangan sarana pendukung bidang minat dan bakat yang cenderung usaha dimiliki yang bersangkutan. Pembinaan Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui usaha khususnya dalam bidang bordir yang Dinas Koperasi Usaha Mikro sudah dilakukan Dinas Koperasi Usaha Mikro, melakukan pemngembangan terkait dengan membina bagaimana pemasaran sarana pendukung usaha khusus usaha yang baik dengan mempromosikan pada bordir, dengan membangun sentra berbagai media cetak, elektronik dan yang bordir yang berlokasi di Kecamatan lain. Bisa secara online ataupun offline. Bangil yang bisa digunakan untuk Dengan Klinik Bisnis yang diterapkan memasarkan hasil produksinya. pada program Satrya Emas, Dinas Koperasi d. Peningkatan kesejahteraan dan gaji juga berharap bisa melakukan pembinaan buruh usaha secara maksimal dengan program tersebut. Klinik Bisnis tersebut merupakan Dengan memberikan bantuan tentang pemasaran dan permodalan diharapkan program kreatif Kabupaten Pasuruan yang bisa mendukung peningkatan usaha sudah mendapat beberapa penghargaan para pelaku usah bordir dan bisa dari Provinsi dan Pusat, dinilai sangat meningkatkan kesejahteraan para ampuh jika bisa terealisasi dengan baik pelaku usaha bordir. Akan tetapi untuk dan diupayakan secara maksimal. buruh bordir sendiri, gaji yang didapat Dinas Koperasi Usaha Mikro juga tertinggi dalam sehari yang bisa didapat memberi bantuan terkait pembinaan dalam adalah 40.000,-, sedangkan yang lain bidamg usaha yaitu dengan memberikan masih berada di kisaran angka 20.000, beberapa sarana prasarana bordir, sampai 30.000,-. Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Dinas Perindustrian membantu dalam hal pendanaan, info dan Perdagangan tidak bisa banyak usaha, izin usaha, dukungan kelembagaan, berkomentar mengenai gaji para buruh mempertemukan CSR perusahaan dengan bordir, karena itu tergantung pada pelaku usaha bordir, perlindungan hukum pemilik usaha bordir itu sendiri. Maka dan lain sebagainya. dari itu dengan memaksimalkan

89

J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 4, No. 2, November 2019: 83–93

Usaha bordir yang ada di Kabupaten pemerintah Kabupaten Pasuruan. Dengan Pasuruan sebenarnya sudah bisa menembus menanam pohon-pohon di pingir jalan pasar internasional dengan pelanggannya desa dan kabupaten, diharapkan bisa dari Brunei Darussalam, Thailand, Cina memberi nuansa hijau dan udara yang dan negara lain di Asia. Akan tetapi itu lebih bersih akibat polusi udara kendaraan hanya sebagian pengusaha bordir yang bermotor dan polusi udara yang lain. bisa menembus pasar internasional Selain menanam pohon, menggalakkan tersebut. Dengan adanya pembinaan yang kerja bakti di setiap desa dan kecamatan dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha pada setiap hari Jumat setiap 1 bulan Mikro sebagai leading sector- nya minimal sekali. Hal itu juga dilakukan di diharapkan para pengusaha mikro bordir masing-masing sekolah dan OPD yang ada dengan pendapatan dan gaji yang di Kabupaten Pasuruan. Biasanya minimum tadi bisa berkembang menjadi dilaksanakan setelah selesai kegiatan pegusaha kecil dan menengah serta buruh olahraga dan senam pagi. bordir bisa berlanjut menjadi pengusaha bordir sendiri dengan kemamuan dan Seperti Kecamatan Sukerejo yang keterampilan yang dimilikinya. menggalakkan kegiatan tanam pohon matoa sebanyak 5500 bibit pohon dan ditambah Bina Lingkungan dari perusahaan yang membantu sebanyak 10.000 bibit pohon matoa. Dana bibit pohon Pada era yang semakin modern dan maju, dan kemajuan teknologi sangat pesat tersebut diperoleh dari bantuan CSR PT. menuntut manusia mengikuti Sampoerna yang bertempat di wilayah perkembangan-perkembangan tersebut. Kecamatan Sukerejo Kabupaten Pasuruan Meski tidak semua bisa menguasai dan dan ditambah dengan dana prbadi serta mampu mengikuti kemajuan zaman dan bantuan dari pihak lain. Matoa sendiri teknologi saat ini, para generasi muda memiliki banyak kelebihan yaitu tidak harus bisa mengikuti itu semua, untuk diri rewel dengan kontur tanah sehingga bisa pribadi, golongan, bangsa dan negara. ditanam di mana saja. Kayu pohon matoa Kelestarian lingkungan semakin yang kuat berpotensi baik untuk dijadikan tertinggalkan, karena kemajuan teknologi perabotan dan tiang rumah. Daun yang yang membuat masayarakat kecanduan berbentuk cantik cocok untuk menjadi akan gadget dan teknologi yang lain. tanaman hias, dan buahnya yang rasanya Padahal kelestarian lingkungan banyak manis dan berbau harum akan menjadi daya manfaat dan dapat mendukung berbagai tarik tersendiri buah matoa. Meski buah kegiatan sehari-hari masyarakat. Bukan matoa belum sepopuler apel dan durian hanya aktivitas masyarakat, menjaga Pasuruan, pemerintah Kabupaten Pasuruan kelestarian lingkungan juga bermanfaat dan Kecamatan Sukorejo khusunya yakin berkenaan dengan ketersediaan bahan buah matoa bisa menjadi ikon Sukorejo dan baku. Bahan baku tersebut menjadi Kabupaten Pasuruan. Faktanya, buah matoa kebutuhan masyarakat khusunya yang yang terkenal banyak tumbuh di Papua, mendukung dalam bidang usaha. sekarang sudah mulai berkurang karena Pentingnya menjaga kelestarian tidak terawat dan kurang diperdulikan lingkungan, telah dilaksanakan oleh kelestarian pohon matoa di sana. Hal ini

90

Pemberdayaan Pelaku Usaha Bordir Skala ... (David Mayor, Agus Zakaria)

terbukti Kecamatan Sukorejo mendapat para pelaku usaha bordir yang sudah kunjungan dari pemerintah daerah Papua menjadi binaan Dinas Koperasi Usaha terkait program penanaman pohon matoa di Mikro. Sukorejo. Mulai 2014 program penanaman a. Transparansi memiliki makna pohon ini sudah dimulai dan ditargetkan keterbukaan dalam melakukan segala bisa panen pada 2018. Dengan sikap kegiatan organisasi dapat berupa optimistis pemerintah Kabupaten Pasuruan keterbukaan informasi, komunikasi, berharap Kecamatan Sukorejo bisa dikenal bahkan dalam hal budgeting. dan dijuluki “City of Matoa”. b. Akuntabel berarti harus mencapai Begitu pentingnya melestarikan sasaran baik fisik, keuangan maupun lingkungan sekitar yang menjadi tanggung manfaat bagi kelancaran pelaksanaan jawab bersama, membuat Kecamatan tugas umum pemerintahan dan Bangil sebagai pusat bordir di Kabupaten pelayanan masyarakat sesuai dengan Pasuruan terus berupaya meningkatakan prinsip-prinsip serta ketentuan yang kebersihan lingkungan. Hasilnya, pada berlaku dalam pengadaan barang/jasa; tahun 2016 Kecamatan Bangil meraih c. Partisipatif berasal dari bahasa Inggris penghargaan Adipura Buana bersamaan yaitu participation adalah pengambilan dengan diraihnya penghargaan Sekolah bagian atau pengikutsertaan. Menurut Adiwiyata Mandiri oleh SMPN 2 Pandaan. Keith Davis, partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi Bina Kelembagaan seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dalamnya. Kabupaten Pasuruan telah melakukan upaya-upaya membina terkait kelembagaan yang mengatur organisasi SIMPULAN atau kelompok masyarakat untuk Dari hasil pengamatan terfokus tentang membantu masayarakat agar dapat pemberdayaan pelaku usaha bordir skala berinteraksi satu dengan yang lain untuk mikro di Kecamatan Bangil Kabupaten mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Pasuruan, dapat ditarik simpulan bahwa Pembinaan kelembagaan bertujuan supaya pemberdayaan pelaku usaha bordir skala hubungan dan tatanan antaranggota mikro di Kecamatan Bangil sudah baik. masyarakat atau organisasi yang melekat, Akan tetapi masih perlu dimaksimalkan. bisa diwadahi dalam suatu jaringan atau Program Satrya Emas (Strategi organisasi dengan ditentukan oleh faktor- Pelayanan Ekonomi Maslahat) menjadi faktor pembatas berupa norma, kode etik kunci keberhasilan pemberdayaan UMKM untuk bekerjasama demi mencapai tujuan di Kabupaten Pasuruan. Program ini yang diinginkan. merupakan pengembangan konsep Indikator yang ditentukan yaitu Business Development Services (BDS) transparansi, akuntabel dan partisipatif. atau semacam klinik ekonomi bagi Usaha Upaya Dinas Koperasi Usaha Mikro unuk Mikro, Kecil dan Menengah yang diatur mencapai ketiga hal tersebut sudah dalam Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun dilakukan dengan membina khusus bagi 2016.

91

J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 4, No. 2, November 2019: 83–93

DAFTAR PUSTAKA Madya, Suwarsih. 2007. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Research). : Alfabeta. Suhendra. 2006. Peranan Birokrasi dalam Rosidin, Utang. 2010. Otonomi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Desentralisasi. Bandung: Pustaka Setia. Alfabeta. Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik. Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Media Pressindo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sholeh, Chobib. 2014. Dialetika Pembangunan Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. dan Pemberdayaan. Bandung: Fokus Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Media. Soetomo. 2000.Prosedur Penelitian Suatu Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Kualitatif. Bandung: Remaja Cipta. Rosdakarya. Bungin, Burhan. 2015. Metodologi Penelitian Hikmat, Harry. 2010. Strategi Pemberdayaan Kualitatif. Bandung: Rajawali Press. Masyarakat. Bandung: Humaniora. Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Peraturan Perundang-Undangan Press. Koswara E., 2001. Teori Pemerintahan Undang-Undang Dasar 1945. Daerah. Jakarta: Institut Ilmu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Press. . tentang Pemerintahan Daerah. Koswara, E. 2002, Otonomi Daerah untuk Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Daerah dan Kemandirian Rakyat, tentang Kesejahteraan Nasional. Jakarta: Candi Cipta Piramida,. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Dan Koswara, E. 2003. Pokok-Pokok Kuliah Teori Menengah. Pemerintahan Daerah, Jakarta: Program Pasca Sarjana MIP. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pemberdayaan Dwidjojoto, Riant Nugroho. 2000. Otonomi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah. Daerah Desentralisasi Tanpa Revolusi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pemberdayaan Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Koperasi Dan Usaha Mikro. Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Mardikanto, Totok dan Poerwoko Soebianto. Internet 2013. Pemberdayaan Masyarakat ht t p s : / / y o g a ku m a l a . w o r d p r e s s . dalam Prespektif Kebijakan Publik. com/2009/08/25/3/ Bandung: Alfabeta. http://www.antaranews.com/berita/502463/ Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian kerajinan-bordir-pasuruan-diminati- Sosial. Bandung: Refikia Aditama. pasar-internasional Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitaif, https ://mukenagallery.w ordpres s . Kualitatif, dan R&D. Bandung: com/2009/01/11/bangil-pasuruan- Alfabeta. kota-bordir/

92

Pemberdayaan Pelaku Usaha Bordir Skala ... (David Mayor, Agus Zakaria)

https://id.wikipedia.org/wiki/Bangil,_ ht t p: / / i nova si .l a n.go.i d/ i nde x. Pasuruan php?r=download/getFile&id=435 http:// www.bbc.com/ / berita_ http://www.pasuruankab.go.id/berita-3025- indonesia/2014/08/140826_pasar_ bupati-irsyad-launching-satrya-emas. tenaga_kerja_aec html https://www.academia.edu/25646966/ pengembangan_ekonomi_lokalbordir- bangil

93

J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) Vol. 4, No. 2, November 2019: 83–93