Pertumbuhan Kesadaran Nasionalisme Indonesia Di Antara Orang Papua Di Jayapura 1945-1949
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN IPTEKS DAN SENI EDISI V, 2019 PERTUMBUHAN KESADARAN NASIONALISME INDONESIA DI ANTARA ORANG PAPUA DI JAYAPURA 1945-1949 BERNARDA METERAY1 DAN ODE JAMAL2 1,2 Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Cenderawasih 1Email: [email protected] ABSTRAK Bila ditinjau dari aspek geografis Papua, proses penyemaian mengindonesiakan orang Papua masih dalam tahap penyemaian sejak periode 1945 hingga 1949. Sementara pasca integrasi 1963, pemerintah telah menjadikan hampir seluruh wilayah Papua yang belum nasionalis termasuk daerah pedalaman sebagai daerah sasaran operasi militer. Maka kajian tentang Nasionalisme orang Papua di Jayapura sejak 1945 hingga 1949 layak untuk dilakukan.. Dengan demikian, kajian ini bertujuan pertama mengetahui, siapa aktor- aktor yang terlibat dalam proses pertumbuhan kesadaran nasionalisme Indonesia di antara orang Papua di Jayapura1945-1949, kedua, mengetahui model yang digunakan untuk menumbuhkan kesadaran nasionalisme Indonesia di antara oranag Papua di Jayapura 1945- 1949. PENDAHULUAN yang disertai dengan pengibaran bendera Kejora dan bukan bendera Merah Putih di Kajian LIPI pada 2007, wilayah-wilayah lainnya di Papua perlu mempertanyakan mengapa sudah 62 tahun dikaitkan dengan keindonesia orang Papua Indonesia merdeka, nasionalisme di di masa lalu. Indonesia di Papua mulai dipertanyakan Menurut Djopari (1993), sejak kembali bahkan diragukan (Soewarsono, 1962, berbagai demonstrasi pro Indonesia ed.:2007). Adanya keraguan pemerintah di beberapa daerah di Papua. Sementara pusat terhadap nasionalisme Indonesia Drooglever menegaskan bahwa tidak orang Papua selama ini menunjukkan semua pernyataan itu berasal dari bahwa ada kemungkinan terdapat kemauan masyarakat Papua itu sendiri pemahaman yang keliru atau pengabaian melainkan mereka ditekan. Drooglever terhadap perjalanan orang Papua dalam (2010) menjelaskan bahwa Soebandrio sejarah bangsa Indonesia. menunjukkan kepada bekas anggota Pemikiran Soewarsono, di atas ini Dewan Papua tanpa basabasi bahwa perlu dikaitkan dengan konsep “negara- kekuatan militer Indonesia lebih besar, bangsa” yang dipromosikan pada 17 akan mengusir UNTEA dari wilayah ini Agustus 1945 oleh Soekarno dan Hatta. kalau perlu dengan kekuatan senjata. Henley (1996) ketika mengkaji Pernyataan Soebandrio ini nasionalisme di Minahasa menyatakan menunjukkan bahwa keinginan orang bahwa konsep nasionalisme yang Papua menjadi bagian dari Indonesia dipromosikan Soekarno bukanlah semata- sebenarnya bukan keinginan dari orang mata didasarkan atas kesamaan etnis, Papua sendiri. Hal ini didukung dengan budaya, agama dan memiliki pengalaman pernyataan Ikrar Nusa Bakti bahwa serta keinginan yang sama melainkan sejarah masuknya Papua ke Indonesia negara-bangsa ini dibangun atas proyek bukanlah sederhana melainkan melalui politik bukan berdasarkan fakta sejarah jalan panjang yang rumit. Indonesia bukan atau budaya. Maka munculnya konflik di saja menggunakan cara-cara diplomatik Papua dan diwarnai dengan demonstrasi tetapi juga melalui cara-cara militer LPPM UNCEN 132 ISBN 978-602-7905-39-9 PERTUMBUHAN KESADARAN NASIONALISME INDONESIA … BERNARDA METERAY DAN ODE JAMAL (dalam Safroedin Bahar, A.B.Tangdililing, kontak orang Papua dengan non Papua 1996). baik Belanda termasuk aktivitas para Dengan demikian nasionalisme misionaris maupun pendudukan Jepang Indoensia hadir di antara orang Papua serta peran orang Indonesia sebelum perlu dikaji dan dimulai di Jayapura. perang Pasifik 1942. Singh menambahkan Ternyata, kemenangan Sekutu yang bahwa peran Isak Samuel Kijne dan Van dimulai di Jayapura pada 1944, membuka Eechoud sangatlah besar dalam proses lembaran baru bagi orang di Papua membangkitkan nasionalisme Papua mengenal keindonesiaan. (Singh, 2008). Sementara Penders Jayapura merupakan tempat awal menyatakan bahwa nasionalisme Papua pertama persemaian nasionalisme berawal dari munculnya rasa anti amberi Indonesia bagi orang Papua di Papua pada yang pertama kali bertumbuh ketika 1945. Secara geografis, Jayapura terletak brutalnya perlakuan tentara Jepang dan di sebelah timur utara Papua yang jauh masyarakat Indonesia dari Maluku dan dari kontak awal orang Papua dengan Sulawesi Utara. Namun di sisi lain, daerah luar Papua di sebelah barat Papua. Penders memperlihatkan bahwa Ketika Pos pemerintahan Belanda pemerintah Belanda di Batavia juga pertama dibuka di Fak-Fak dan kedua di berperan terhadap lambannya Manokwari pada 1898 kemudian pos yang pembangunan di Papua. Intelektual ke tiga Merauke pada 1905, Jayapura baru Barat lain yang adalah karya Drooglever. dibuka pada 7 Maret 1910 dengan nama Karya ini memang memberikan banyak Jayapura. Kehadiran pasukan sekutu di informasi yang lengkap tentang sejarah Jayapura menyebabkan Jayapura bukan Papua. Namun ketika menyinggung saja merupakan daerah pertama di nasionalisme di Papua, Drooglever Indonesia yang dibebaskan dari menyimpulkan bahwa sampai dengan pendudukan Jepang melainkan menjadi Perang Dunia ke II perkembangangan kota embrio awal berkembangnya nasionalisme Indonesia belum menyentuh nasionalisme Indonesia di Papua. Dengan orang Papua dan sesudah Perang Dunia ke demikian, sangat diperlukan kajian yang II pun tidak ada gerakan nasionalis mendalam tentang proses pertumbuhan Indonesia di antara orang Papua yang anti nasionalisme Indonesia di Jayapura Belanda. Munculnya gerakan anti periode 1945-1949. pemerintah Belanda menurutnya dipicu oleh peran orang Maluku dan pendudukan BEBERAPA PANDANGAN Jepang di Papua (Drooglever, 2010). TENTANG NASIONALISME DI Sementara itu, intelektual PAPUA Indonesia yang mengkaji nasionalisme di Terdapat beberapa intelektual barat Papua sangatlah terbatas antara lain adalah yang telah memberi perhatian pada Pigay, Antoh dan Meteray. Pigay masalah nasionalisme di Papua yaitu mengatakan bahwa “sejak awal orang Chauvel, Singh, Penders, dan Drooglever. Papua sudah mengadakan perlawanan Kajian Chauvel tentang nasionalisme menentang orang asing karena didorong Papua dipandang penting untuk oleh semangat nasionalisme yang memahami perkembangan nasionalisme memiliki akar sejarah dan ideologi Papua yang focus kajiannya pada nasionalisme Papua.Semangat perkembangan nasionalisme Papua pasca nasionalisme ini telah lama ditanamkan kejatuhan pemerintahan Soeharto 1998. oleh Pemerintah Belanda tersosialisasi Intelektual lainnya adalah Singh dari generasi ke generasi selama lebih yang juga menyatakan bahwa kurang seperempat abad lamanya. berkembangnya nasionalisme Papua Penananam ideologi nasionalisme Papua antara lain juga dipengaruhi oleh dimulai awal 1940-an ketika Van Echoud pengalaman masa lalu baik menyangkut mendirikan sebuah Sekolah Pamong Praja LPPM UNCEN 133 ISBN 978-602-7905-39-9 PERTUMBUHAN KESADARAN NASIONALISME INDONESIA … BERNARDA METERAY DAN ODE JAMAL di Jayapura” (Pigay, 2000). Begitu pun Oleh karena keterbatasan tenaga di dengan Demmy Antoh yang dalam bidang pemerintahan maka Pemerintah kajiannya tentang transformasi Belanda menggunakan tenaga asal nasionalisme di Papua menjelaskan bahwa Indonesia antara lain Soegoro nasionalisme Papua terbentuk akibat dari Atmoprasodjo. Soegoro Atmoprasodjo persentuhan dengan bangsa lain yang kelahiran Jogja pada 23 Oktober 1923 kemudian berkembang. Pada mulanya, merupakan salah seorang bekas tawanan diwarnai dengan nasionalisme etnik dan Digul yang ditunjuk oleh Van Eechoud kemudian berkembang menjadi sebagai pengajar dan juga direktur asrama nasionalisme pro Papua dan pro Indonesia pada Kursus Singkat Pamong Praja di kota (Antoh, 2007). Nica (sekarang Kampung Harapan). 1 Di kota Nica terdapat 12 barak yang selain AWAL PERSEMAIAN digunakan sebagai asrama, juga digunakan NASIONALISME INDONESIA DI untuk menyelenggarakan kursus kilat JAYAPURA pamong praja atau yang dikenal sekolah Pendaratan pasukan sekutu di bestuur, kursus mantri, dan Sekolah Jayapura pada 22 April 1944 Sambung untuk anak laki-laki (Jongens menyebabkan Papua khususnya Jayapura Vervolgschool=JVVS). Sekolah Bestuur lebih awal menjadi wilayah pertama yang hanya berlangsung 6 bulan sementara dibebaskan dari pendudukan Jepang. JVVS berlangsung terus menrus selama Kemenangan ini berpengaruh terhadap itu. perubahan sistem pemerintahan ke Pada saat itu terdapat 40 orang asli Pemerintahah Nederlands Indies Civil Papua sebagai calom pamong praja yang Adminitration (NICA). Lokasi pembukaan tinggal di asrama. Orang Papua yang lokasi pemerintah NICA di antara Kamp merupakan elit Papua pertama yang armada ke tujuh dan Kamp Walker mengikuti pendidikan di kota Nica ini terdapat lembah Makanwai terletak di atas antara lain; Markus Kaisiepo, Lukas tanah milik Ondoafi Asei didirikan kantor Rumkorem, Lisias Simbiak, Frans NICA sehingga tempat ini diberi nama Kaisiepo, Nikolas Youwe, Marten Indey, Kota Nica yang saat ini dikenal Kampung Silas Papare, Baldus.Mofu, O. Harapan. Di tempat inilah pemerintah Manupapami. Semuel Demianus Kawab Belanda mulai membuka pemerintahannya dan Herman Wayoi. Sebagai pengajar antara lain kantor-kantor, rumah sakit, pada sekolah Pamong Praja, Soegoro asrama-asrama, gedung sokolah dan Atmoprasodjo mempunyai kesempatan gereja. memperkenalkan sejarah dan budaya Kota Nica menampung para “Indonesia” ke peserta kursus. Sementara tawanan perang yang antara lain para Corinus Krey selain mengepalai poliklinik tahanan pekerja pakasa yang dibawa dan mengajar pada kursus mantri juga Jepang yang berasal dari daerah luar menjadi pengajar pada sekolah bestuur ini. Papua. Menurut Mampioper(1972), Menurut Corinus Krey, Soegoro penduduk yang