Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

OPERASI TRIKORA SEBAGAI UPAYA MENGEMBALIKAN IRIAN BARAT KE WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK

Theresia Ngilan Bupu1), I Ketut Laba Sumarjiana2) Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana proses operasi Trikora dilakukan sebagai upaya mengembalikan Irian Barat ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (2) mengetahui apakah upaya-upaya yang dilakukan Bangsa Indonesia untuk mengembalikan Irian Barat ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah yaitu: (1) pengumpulan sumber/heuristic (studi dokumen, teknik wawancara, teknik observasi; (2) kritik sumber (kritik intern dan kritik ekstern); (3) interpretasi; dan (4) penulisan sejarah/historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan dilaksanakan Operasi Trikora sebagai upaya mengembalikan Irian Barat ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang ditempuh melalui berbagai upaya yaitu: upaya diplomasi politik, ekonomi, konfrontasi dan pergerakan militer. Pada tahun 1969 diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat, yang merupakan bagian dari persetujuan New York Indonesia. Hasil dari Penentuan Pendapat Rakyat memutuskan secara bulat bahwa Irian Barat tetap menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kata kunci : Operasi Trikora, Irian Barat, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

ABSTRACT

This study aims to (1) find out how the Trikora operation process was carried out as an effort to return West Irian to the of the Unitary State of the Republic of Indonesia (2) to find out whether the efforts made by the Indonesian people to return West Irian to the territory of the Unitary State of the Republic of Indonesia. This study uses a historical approach, namely: (1) collection of sources / heuristics (document study, interview techniques, observation techniques; (2) source criticism (internal criticism and external criticism); (3) interpretation; and (4) history / historiography writing The results of this study indicate that the Trikora Operation was carried out as an effort to restore West Irian to the territory of the Unitary State of the Republic of Indonesia, which was pursued through various efforts, namely: political diplomacy, economic efforts, confrontation and military movements.1969, a Public Opinion Determination was held, which was part of the New York Indonesia Agreement. The results of the Popular Opinion Determination unanimously decided that West Irian would remain part of the Unitary State of the Republic of Indonesia.

Keywords: Operation Trikora, West Irian, Republican Unitary State Indonesia. 9

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

PENDAHULUAN Belanda tidak mengakui kemerdekaan

Irian Barat merupakan sebuah Indonesia pada 17 Agustus 1945. Jika propinsi terluas di Indonesia yang terletak mereka mengakui secara tidak ditepi bagian barat pulau Irian. Nama Irian langsung mereka melakukan agresi ke dikenal juga dengan sebutan West New negara lain, dan ini membuat mereka Guenea. Nama propinsi ini di ganti dituntut atas tuduhan melakukan menjadi sesuai UU No. 21 Tahun kejahatan perang atas sebuah negara 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada (mirip AS yang menyerang Irak, tahun 2003, disertai oleh berbagai protes mereka tidak datang atas nama (penggabungan antara Papua Tengah “Agresi” tetapi “Pembebasan”.). Hal dengan Papua Timur), Papua dibagi lainnya adalah mereka harus menjadi dua provinsi oleh pemerintah melakukan ganti rugi secara finansial, Indonesia, bagian timur tetap memakai dan semua yang gugur dalam Aksi nama Papua sedangkan bagian baratnya Polisional ini tidak bisa dikatakan menjadi provivnsi Irian Jaya (setahun sebagai pahlawan, melainkan penjahat kemudian menjadi Papua Barat). perang. Hal inilah yang membuat Ratu Belanda tidak pernah meminta maaf Dalam sidang BPUPKI telah untuk aksi polisional. Dalam upacara menyepakati bahwa wilayah Indonesia kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah seluruh wilayah bekas jajahan Hindia merupakan pengakuan secara simbolik Belanda, yang terbentang dari Sabang yang mereka anggap merdeka dengan sampai Marauke, dari provinsi Aceh sampai perjanjian damai (KMB). Irian Barat. Maka pada saat Indonesia Notosutardjo (1984:331), merdeka pada tahun tahun 1945, Belanda Salah satu keputusan dalam tidak mengakui kemerdekaan Indonesia Konferensi Meja Bundar (27 karena masih memiliki hasrat untuk Desember 1949) Belanda mengakui menjajah. Maka Belanda melancarkan kedaulatan Indonesia sepenuhnya agresi militernya (mereka menyebutnya kecuali wilayah Irian Barat yang dengan aksi polisional): Agresi militer rencananya akan dikembalikan setahun Belanda 1, 21 Juli 1947 karena pelanggaran kemudian. Namun setelah pengakuan perjanjian Linggarjati dan Agresi militer kedaulatan, Belanda tidak juga Belanda II, 19 Desember 1948 karena menyerahkan Irian Barat kepada pelanggaran perjanjian Renville. Maka Indonesia.Untuk masalah tersebut 10

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

kemudian dicapai suatu kompromi bahwa membawa masalah Irian Barat ke Irian Barat akan diselesaikan dengan jalan forum PBB Indonesia juga melakukan perundingan antara Negara Indonesia dan pendekatan dengan negara-negara Asia Belanda.Setelah setahun Irian masih tetap Afrika dan ini membawa hasil yang dikuasai oleh Belanda. Pada sidang Majelis positif, antara lain: dalam Konferensi Umum tahun 1957 Menteri Luar Negeri Pancanegara II di Bogor lima negara Republik Indonesia menyatakan dalam peserta sepakat mendukung Indonesia pidatonya, bahwa Indonesia akan dalam mengembalikan Irian Barat ke menempuh “jalan lain” untuk dalam wilayah Indonesia dan dalam menyelesaikan sengketa Irian dengan KAA para peserta mengakui bahwa Belanda. wilayah Irian Barat merupakan bagian Dalam upaya membebaskan dari Negara Kesatuan Republik wilayah Irian Barat dari cengkeraman Indonesia. Belanda Pemerintah RI pertama mengambil Karena Belanda tidak pernah langkah diplomasi yang dilakukan secara menunjukkan etikad baik dalam bilateral baik dengan pemerintah Belanda menyelesai masalah Irian Barat maka maupun dengan dunia Internasional. pemerintah RI mengambil langkah- Perundingan (Diplomasi) dengan langkah sebagai berikut : 1) Hubungan pemerintah Belanda terjadi pertama kali Indonesia-Belanda diubah dari united pada masa kabinet Natsir tahun 1950 tetapi status menjadi hubungan biasa. 2) gagal, bahkan pada tahun 1952 secara Pada tanggal 3 Mei 1956 melakukan sepihak Belanda memasukkan Irian Barat pembatalan hasil-hasil KMB. 3) Pada dalam wilayah kerajaan Belanda. Upaya tanggal 17 Agustus 1956 membentuk diplomasi internasional dilakukan oleh Provinsi Irian Barat yang kabinet Sastroamijoyo yaitu dengan berkedudukan di Soasiu dan menunjuk membawa masalah Irian Barat ke forum Sultan Tidore, Zaenal Abidin Syah PBB, tetapi tidak membawa hasil. Pada sebagai gubernurnya. 4) Pada masa kabinet Burhanuddin, Belanda tanggal 18 November 1957 diadakan menanggapi bahwa masalah Irian Barat rapat umum pembebasan Irian Barat. 5) merupakan masalah antara Indonesia- Pada tanggal 5 Desember 1957 Belanda dan mengajukan usul yang berisi melarang semua film yang berbahasa tentang penempatan Irian Barat di bawah Belanda, kapal terbang Belanda juga Uni Indonesia-Belanda. Disamping dilarang mendarat dan terbang di 11

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

wilayah RI. 6) Pada tanggal 5 pertama dari Trikora adalah Desember 1958 melakukan penghentian pembentukan Komando Operasi yang semua kegiatan konsuler Belanda di diberi nama Komando Mandala Indonesia. 7) Dengan Peraturan Pemerintah pembebasan Irian Barat. Soekarno No. 23 tahun 1958 dilakukan juga membentuk Komando Mandala, pengambilalihan modal Belanda di dengan mengangkat Mayor Jendral Indonesia. 8) Pada tanggal 19 Februari 1958 Soeharto sebagai panglima. Tugas dibentuk Front Nasional Pembebasan Irian komando adalah merencanakan, Barat. 9) Pada tanggal 17 Agustus 1960 mempersiapkan, dan memutuskan hubungan diplomatik dengan menyelenggarakan operasi militer Belanda. 10) Menasionalisasi 700 untuk menggabungkan Papua bagian perusahaan milik Belanda di Indonesia. Barat dengan Indonesia. Operasi Sementara itu pemerintah Belanda Trikora (Trikomando Rakyat) adalah meningkatkan kekuatan militernya dengan konflik dua tahun yang dilancarkan mengirimkan Kapal Induk Karel Doorman oleh Bangsa Indonesia terhadap ke Irian Barat. Situasi semakin memanas Belanda untuk menggabungkan Irian dan pada sidang majelis umum PBB tahun Barat ke dalam wilayah Negara 1961 kembali dibicarakan masalah Irian Kesatuan Republik Indonesia, dan Barat kepada Indonesia dengan perantara juga merupakan suatu operasi amfibi PBB. Pemerintah Indonesia menyetujui terbesar yang pernah dilakukan oleh usul tersebut dengan syarat waktunya Tentara Nasional Indonesia. Dalam dipercepat. Sedangkan Belanda Operasi tersebut, TNI diberikan tugas menyatakan akan melepaskan Irian Barat untuk melakukan pendaratan amfibi untuk dilanjutkan di Dewan Perwakilan disalah satu pantai di Irian Barat yang PBB kemudian membentuk Negara Papua. masih diduduki oleh Belanda.Dalam Pemerintah berkesimpulan Belanda tidak upaya melaksanakan tujuan tersebut, ingin menyerahkan Irian Barat pada Komando Mandala membuat strategi Indonesia, sehingga tidak ada jalan lain dan dengan membagi operasi pembebasan arus diselesaikan dengan kekerasan senjata. Irian Barat menjadi tiga fase, yaitu Pada tanggal 19 Desember Fase infiltrasi, Fase Eksploitasi, Fase

1961, Soekarno (Presiden Indonesia) Konsolidasi. Adi Sudirman, (2014:324) mengumumkan pelaksanaan Trikora di Sebelum Komando mandala Alun-alun Utara . Realisasi bekerja aktif, unsur militer yang 12

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

tergabung dalam Motor Boat Torpedo Untuk itu, dengan meminjam (MTB) telah melakukan penyusupan ke Irian tangan Sekjend PBB U Than, Kennedy Barat. Namun kedatangan pasukan ini mengirimkan diplomatnya yang diketahui oleh Belanda, sehingga pecah bernama Elsworth Bunker untuk pertempuran di Laut Arafura. Dalam mengadakan pendekatan kepada pertempuran yang sangat dahsyat ini, MTB Indonesia – Belanda. Sesuai dengan Macan Tutul berhasil ditenggelamkan oleh tugas dari Sekjend PBB (U Than), Belanda dan mengakibatkan gugurnya Elsworth Bunker pun mengadakan komandan MTB Macan Tutul Yoshafat penelitian masalah ini, dan mengajukan Sudarso (Pahlawan Trikora) usulan yang dikenal dengan “Proposal Sementara itu Presiden Amerika Bunker”. Adapun isi Proposal Bunker Serikat yang baru saja terpilih John tersebut adalah sebagai berikut: Fitzgerald Kennedy merasa risau dengan “Belanda harus menyerahkan perkembangan yang terjadi di Irian Barat. kedaulatan atas Irian barat kepada Dukungan Uni Soviet kepada perjuangan Indonesia melalui PBB dalam jangka RI untuk mengembalikan Irian Barat dari waktu paling lambat dua tahun” tangan Belanda, menimbulkan terjadinya usulan ini menimbulkan reaksi: Dari ketegangan politik dunia, terutama pada Indonesia meminta supaya waktu pihak Sekutu (NATO) pimpinan Amerika penyerahan diperpendek dan dari Serikat yang semula sangat mendukung Belanda setuju melalui PBB, tetapi Belanda sebagai anggota sekutunya. tetap diserahkan kepada Negara Papua Apabila Uni Soviet telah terlibat dan Merdeka. Indonesia terpengaruh kelompok ini, maka Berdasarkan uraian diatas, akan sangat membahayakan posisi penulis tertarik untuk mengetahui lebih Amerika Serikat di Asia dan dikhawatirkan jauh tentang Operasi Trikora Sebagai akan menimbulkan masalah Pasifik Barat Upaya Mengembalikan Irian Barat Ke Daya. Apabila pecah perang Indonesia Wilayah Negara Kesatuan Republik dengan Belanda maka Amerika akan Indonesia. berada dalam posisi yang sulit. Amerika Adapun permasalahan yang Serikat sebagai sekutu Belanda akan di cap diangkat dalam penelitian ini, yaitu: sebagai negara pendukung penjajah dan 1) Bagaimana proses Operasi Indonesia akan jatuh dalam pengaruh Uni Trikora dilakukan untuk Soviet. mengembalikan Irian Barat ke 13

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

Wilayah Negara Kesatuan Republik secara efektif, menilainya secara Indonesia? kritis, dan mengajukan sintesis dari 2) Apakah yang dilakukan hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk Bangsa Indonesia sebagai upaya tertulis. Metode historis dapat juga untuk mengembalikan Irian Barat berarti sebagai proses menguji dan ke Wilayah Negara Kesatuan menganalis secara kritis rekaman dan Republik Indonesia? peninggalan masa lampau

(Moleong,1990:239). METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi penelitian studi kepustakaan dan penulisan historis. Studi kepustakaan adalah segala masa lampau secara sistematis dan usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk objektif dengan cara mengumpulkan, mengumpulkan informasi yang relevan mengevaluasi, memverifikasi, serta dengan topik atau masalah yang akan atau mensintesiskan bukti-bukti untuk sedang diteliti. Informasi itu dapat menegakan fakta dan memperoleh diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan kesimpulan yang kuat. Tahap-tahap penelitian, kerangka-kerangka ilmiah, penelitian historis meliputi heuristik ensiklopedia sumber tertulis maupun (pelacakan dan pengumpulan sumber- elektronik. Studi kepustakaan merupakan sumber sejarah), melakukan kritik suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan ekstrernal dan internal, melakukan penafsiran atau interpretasi, dan dari suatu penelitian. Teori-teori yang melandasi suatu masalah dan bidang yang penulisan sejarah atau historiografi. akan diteliti dapat ditemukan dengan studi Sebelum melakukan penelitian, perlu kepustakaan. Peneliti mempergunakan adanya prosedur penelitian terlebih penelitian kepustakaan karena data yang dahulu karena dapat mempermudah cara kerja dan memperlancar jalannya diambil adalah data literature dan penulisan historis. proses penelitian. Penelitian ini Metode yang digunakan dalam menggunakan metode historis, penelitian ini yaitu metode historis, karena sehingga prosedur penelitian yang objek kajiannya berupa peristiwa masa harus dilalui meliputi empat tahapan, lampau. Metode historis berarti seperangkat yaitu heuristik, kritik, interpretasi, aturan dan prinsip sistematis untuk dan historiografi (Moleong, mengumpulkan sumber-sumber sejarah 1990:239). 14

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

Pertama, heuristik yaitu suatu sumber itu asli, turunan, atau palsu. teknik mencari dan mengumpulkan Dengan kata lain, kritik ekstern menilai sumber. Jadi Heuristik adalah tahap keakuratan sumber (otentisitas). Kritik mencari, mengumpulkan, menghimpun intern menilai kesahihannya data sumber-sumber, jejak- jejak sejarah yang sumber (kredibilitas). Keaslian sumber relevan yang diperlukan untuk dijadikan (otensitas) adalah peneliti melakukan informasi (Hotosuesanto, 1984:20). Tahap pengujian atas asli tidaknya sumber, ini merupakan tahap pertama yang harus berarti ia menyeleksi lagi segi-segi fisik dilakukan dalam merekonstruksi masa dari sumber yang ditemukan. lampau. Ketika kita akan merekonstruksi Ketiga, Interpretasi atau masa lampau, kita harus melakukan penafsiran sejarah disebut juga pencarian sumber. Dalam pencarian dengan analisis sejarah. Analisis sumber perlu diketahui mengenai jenis- sejarah bertujuan untuk melakukan jenis sumber. Sumber dapat dibagi menjadi sintesis atas sejumlah fakta yang tiga yaitu sumber tertulis (dokumen, arsip, diperoleh dari sumber-sumber buku, Koran), sumber benda (foto), dan (Hotosuesanto, 1984:21). Jadi sumber lisan. Berdasarkan asal-usulnya, interpretasi untuk mendapatkan sumber dapat dibagi menjadi tiga (dua yang makna dan saling berhubungan antara utama), yaitu sumber primer (pelaku, fakta yang satu dengan yang lainnya. saksi), sumber sekunder (orang yang Data atau sumber sejarah yang tidak sezaman dengan peristiwa), sumber dikritik akan menghasilkan fakta tersier (karya ilmiah). Penelusuran sumber- yang akan digunakan dalam penulisan sumber ini dapat dilakukan ditempat yang sejarah. Fakta-fakta sejarah harus memungkinkan seperti perpustakaan, arsip diinterpretasikan atau ditafsirkan agar nasional/daerah, museum, dan dokumen sesuatu peristiwa dapat direkonstruksi pribadi atau lembaga. dengan baik, yakni dengan jalan menyeleksi, menyusun, mengurangi Kedua, Kritik Sumber yaitu sumber untuk penulisan sejarah ilmiah bukan tekanan, dan menempatkan fakta sembarang sumber, tetapi sumber-sumber dalam urutan kausal. itu terlebih dahulu harus dinilai melalui Keempat, Historiografi adalah kritik ekstern dan kritik intern.Kritik penyajian hasil interpretasi fakta dalam ekstern menilai, apakah sumber itu benar- bentuk tulisan. Dapat dikatakan benar sumber yang diperlukan,apakah historiografi sebagai puncak dari 15

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

rangkaian kerja seorang sejarawan, dan dari 1961 Presiden Soekarno selaku tahapan inilah dapat diketahui baik Panglima tertinggi ABRI buruknya hasil kerja secara keseluruhan menggumumkan Tri Komando Rakyat Oleh karena itu dalam penulisan diperlukan di Yogyakarta dalam rangka kemampuan menyusun fakta-fakta yang perjuangan pembebasan Irian Barat. bersifat fragmentaris kedalam tulisan yang Menindaklanjuti perintah Tri sistematis, utuh dan komunikatif. Dalam Komando Rakyat yang diperintahkan penulisan sejarah aspek kronologi sangat oleh Presiden Soekarno bahwa penting. pembentukan Komando Mandala Lokasi penelitian berada di pada tanggal 2 Januari 1962 yang perpustakaan yang ada di Denpasar seperti: bersifat gabungan (unified command) perpustakaan UNMAS DENPASAR. dari unsur AD, AL, dan AU yang HASIL PENELITIAN DAN meliputi wilayah Indonesia bagian PEMBAHASAN Timur dengan tugas: Berdasarkan hasil penelitian studi Menyelenggarakan operasi-operasi pustaka yang dilakukan peneliti bahwa militer dalam perjuangan merebut proses operasi Trikora yang dilakukan wilayah Irian Barat yang diduduki Bangsa Indonesia sebagai upaya Belanda,dan sebagai tindak lanjut mengembalikan Irian Barat ke wilayah pembentukan Komando Mandala Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut, maka harus segera disusun adalah karena dalam Sidang BPUPKI telah organisasi dan personilnya. menyepakati bahwa wilayah Indonesia Dilihat dari kekuatan adalah seluruh wilayah bekas jajahan Hindia alutsista dari Indonesia dan Belanda, Belanda, yang terbentang dari Sabang Indonesia tertinggal jauh dari sampai Marauke, dari provinsi Aceh sampai Belanda. Indonesia mengambil Irian Barat. Maka pada saat Indonesia beberapa cara diantaranya melakukan merdeka pada tahun tahun 1945, Belanda pembelian Alutsita ke negara Uni tidak mengakui kemerdekaan Indonesia Soviet yang nantinya akan karena masih memiliki hasrat untuk memperkuat kekuatan militer di tiga menjajah. Maka Belanda melancarkan matra yaitu Angkatan Darat, Angkatan agresi militernya (mereka menyebutnya Laut, dan Angkatan Udara. Namun dengan aksi polisional). sebelum operasi hari H untuk Pada tanggal 19 Desember melakukan penembakan terjadi 16

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

genjatan senjata. Hal ini dibuktikan dengan Belanda. Dalam patroli ini turun pula keterlibatan kapal selam darikesatuan korps pejabat-pejabat tinggi dari Markas hiu kencana yang berhasil melakukan Besar Angkatan Laut (MBAL), yaitu operasi penyusupan dan mendaratkan Komodor Yos Soedarso, Deputy pasukan dengan keberhasilan kapal selam. KSAL, Kolonel Soedomo, Kepala Korps hiu kencana Indonesia mampu Direktorat Operasi MBAL, Kolonel mengendalikan alur peperangan dengan Moersid, Asisten II Kasad, serta Belanda. Dengan keberhasilan tersebut perwira-perwira staf lainnya. Para memaksa Belanda untuk mengambil jalan perwira tinggi dan senior ini damai yaitu genjatan senjata dan bermaksud meninjau lebih dekat menyerahkan Irian Barat kembali ke medan laut terdepan di daerah Indonesia. Kapal selam mampu perbatasan Trikora untuk penyusunan memberikan dampak sikologisterhadap rencana-rencana operasi. Pada musuh dan sebaliknya juga dapat tanggal 15 Januari 1962 ketika jam memberikan semangat terhadap pasukan menunjukan pukul 12:15 waktu 1

Indonesia. Maka tidak dapat dipungkiri lagi (zone time) malam hari, di angkasa kapal selam memiliki nilai strategis bagi terlihat dua buah pesawat yang terbang Angkatan laut Indonesia dalam usaha pada ketinggian 3.000 kaki melintasi merebut Irian Barat. formasi patroli ALRI. Dari bayangan yang terlihat diperkirakan bahwa pesawat-pesawat terbang itu adalah milik Belanda jenis Neptune dan Firefly. Kedua kapal itu adalah dua buah kapal perusak, milik Belanda, yang menyebabkan terbakar dan

tenggelamnya kapal perang Indonesia Gambar 1. Kapal Perang Indonesia bersama-sama dengan Komodor Yos Indonesia (Sumber: Sejarah Nasional Soedarso dan Kapten Wiratno, serta Indonesia) beberapa awak kapalnya. Pertempuran Kapal perang Indonesia sedang ini pecah pada tanggal 15 Januari 1962 melakukan patroli di laut Aru di dekat dan menenggelamkan KRI Macan wilayah perairan Irian Barat dengan kapal Tutul serta mengugurkan Komodor perang dan pesawat Angkatan Laut yang telah menyerukan 17

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

pesan terakhirnya yang terkenal, yaitu menyerahkan Irian Barat secara de “Kobarkan semangat Pertempuran !”. jure, namun ditolak oleh Adapun upaya-upaya yang Belanda.Karena mengalami kegagalan dilakukan Bangsa Indonesai dalam dan tidak ada itikad baik dari Belanda mengembalikan Irian Barat ke wilayah untuk menyelesaikannya, maka Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah Indonesia mengambil jalan pertama melalui upaya diplomasi politik, konfrontasi. Pemerintah Indonesia upaya diplomasi sudah dimulai sejak kabinet secara bertahap mulai mengambil Natsir (1950) yang selanjutnya dijadikan langkah yang konkrit dalam program oleh setiap kabinet. Meskipun pembebasan Irian Barat. Keempat selalu mengalami kegagalan Belanda masih melalui pergerakan militer, Perjuangan menguasai Irian Barat bahkan secara sepihak Militer merupakan perjuangan melalui memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah jalur perang atau konfrontasi kerajaan Belanda. Perjuangan secara bersenjatayang seringkali menjadi diplomsi ditempuh dengan dua tahap, yaitu: kekuatan yang paling ditonjolkan oleh a) secara bilateral melalui perundingan suatu negara, dengan tujuan untuk dengan Belanda. b) Diplomasi dalam forum menunjukan kesungguhan Indonesia PBB. Pemerintah Indonesia membawa dalam memperjuangkan apapun yang masalah Irian Barat di dalam acara Sidang menjadi haknya, menunjukan sikap Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa, tidak kenal menyerah dalam merebut upaya Indonesia menemui kegagalan karena Irian Barat. Persiapan pemerintah tidak pernah memperoleh tanggapan yang untuk menggalang kekuatan militer positif dari sebagian besar anggota PBB. adalah pada bulan Desember 1960 Kedua melalui upaya Ekonomi, sampai Indonesia mengirimkan misi ke Uni tahun 1957 upaya melaui jalan damai belum Soviet untuk membeli senjata dan membawa hasil, maka Bangsa Indonesia perlengkapan perang lainnya. mengambil-alih salah satunya adalah Tindakan Indonesia tersebut dianggap Nasionalisasi de javasche Bank menjadi oleh Belanda sebagai upaya untuk

Bank Indonesia tahun 1951. melakukan Agresi. Sehingga Belanda Ketiga melalui Konfrontasi, tanggal 4 kemudian memperkuat armada dan Desember 1950 diadakan konferensi Uni angkatan perangnya di Irian Barat Indonesia Belanda. Dalam konferensi itu dengan mendatangkan apal induk Indonesia mengusulkan agar Belanda Karel Dorman. 18

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694

KESIMPULAN . Balai Pustaka Berdasarkan hasil penelitian dan Notosusanto, Nugroho. 1984. Sejarah Nasional pembahasan dapat ditarik kesimpulan Indonesia Cetakan ke V dan sebagai berikut: VI, Penerbit: Balai Pustaka. 1. Operasi Trikora dilakukan karena, Sudirman.A.2014. Sejarah Lengkap Belanda mengingkari kesepakatan Indonesia Dari Era Klasik dalam sidang BPUPKI, dan juga karena Hingga Terkini. Jogjakarta: Bangsa Belanda mengklaim status Irian Diva Press. Barat sebagai wilayah atau Negara kekuasaannya. 2. Upaya-upaya yang dilakukan Bangsa Indonesia dalam mengembalikan Irian Barat melaui jalan damai sudah dilakukan namun tidak membawa hasil yang positif. Sehingga pemerintah Indonesia secara bertahap mulai mengambil langkah yang konkrit yakni: upaya diplomasi politik, ekonomi, konfrontasi dan pergerakan militer.

DAFTAR PUSTAKA

Moleong.1990.Metode Penelitian Sejarah.Jakarta :BalaiPustaka

Nasir, Moh. 2005. Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia

Notosusanto. N.1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontenporer (suatu pengalaman). Jakarta: Intidayu Press

Notosutardjo. 1984. Dokumen Konferensi Meja Bundar.

19

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-4694