JURNAL HUTAN LESTARI (2017) Vol. 5 (2) : 225 - 233

IDENTIFIKASI POHON PENGHASIL BUAH PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG PEMANCING-GUNUNG AMBAWANG BUKIT BENDERA KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBU RAYA

(Identification Of Fruit-Producing Trees In The Protected Forest Mount Pemancing-Gunung Ambawang Area Bendera Hill Teluk Pakedai District Kubu Raya Regency)

Sri Wahyuni, F.Togar Manurung Dan S.M. Kartikawati Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Jalan Daya Nasional, Kode pos 78124 Email: [email protected]

ABSTRAK The area of protected forest mountain Pemancing-mount Ambawang Bendera Hill is an area that has a high biodiversity. Among these groups are the fruit-producing species consumed by the condition of natural forest stands. The area of protected forest Bendera Hill has a high biodiversity potential especially in producing fruit trees for consumption. The purpose of this research is to know the morphological types of fruit-producing trees that are consumed in the area of protected forest Bendera Hill with doing identify and are expected to provide data and information on the types of fruit-producing trees that can be consumed. Protected forest Bendera Hill has a diversity of types of fruit-producers tree, with the discovery of 42 trees producing fruit which belongs into the 23 family. Morphological characteristics of tree species identification by identifying the characteristics of the morphology of vegetative and generative organs with, while identification of the characteristic morphology with generative organ was performed on 10 kinds of like Dacryodes rostrata (Taik Kambing); Garcinia nervosa (Manggis Hutan); Gracinia sp (Asam Gandis); Tamarindus indica (Asam Gandis); Litsea accedens (Medang); Bellucia pentamera (Jambu Monyet); Ficus variegata (Benying) Myristica iners (Pala Hutan); Syzygium lineatum (Jambu-jambu); and Madhuca kingiana (nyantoh Bangkok).

Keyword: Identification, fruit-tree producers, morphology.

PENDAHULUAN naungan kepada manusia, binatang, dan Pulau Kalimantan sebagai salah tanaman-tanaman pendampingnya. satu dari lima pulau besar di Lebih dari itu, pohon buah-buahan memiliki kawasan hutan tropika basah menghasilkan sejumlah besar hasil dengan tingkat keanekaragaman jenis sampingan, yang paling nyata adalah tergolong tinggi di dunia. Pohon- kayu (Verheij & Coronel, 1991). pohonan lebih dihargai kerena berbagai Pada saat ini dikhawatirkan alasan, salah satunya buah yang beberapa jenis tumbuhan penghasil dihasilkannya. Sebagai tumbuhan buah kelimpahannya menurun, di tahunan yang besar ukurannya, pohon sekitar kawasan hutan lindung bukit buah memegang peranan penting dalam bendera karena mengalami alih fungsi membentuk dan memelihara lahan. Sehinggga fungsi hutan lindung lingkungan. Pohon-pohonan dapat yang seharusnya dijaga kelestariannya memperbaiki iklim mikro, memberikan menjadi tidak terkendali dan

225 JURNAL HUTAN LESTARI (2017) Vol. 5 (2) : 225 - 233

menyebabkan kerusakan. Akibat alih kertas koran, gunting stek, kantong fungsi lahan semakin meningkat, plastik, cutter, isolasi, label, tally sheet, menyebabkan musnahnya beberapa peta lokasi penelitian, serta buku atau jenis tumbuhan hutan termasuk jenis referensi untuk identifikasi pohon. tumbuhan buah-buahan hutan yang Penelitian ini dilakukan dengan berakibat menurunnya keanekaragaman menggunakan metode eksplorasi dan dan sumber daya genetik atau plasma koleksi flora yang dilakukan dengan nutfahnya. cara jelajah, yaitu dengan menjelajahi Penelitian bertujuan untuk setiap sudut lokasi yang dapat mewakili mengidentifikasi ciri-ciri morfologi dari tipe-tipe ekosistem atau tipe-tipe jenis pohon penghasil buah yang di vegetasi di kawasan yang diteliti konsumsi oleh masyarakat yang berada (Rugayah dkk, 2004). Semua jenis di kawasan hutan lindung bukit Bendera pohon penghasil buah yang dijumpai di dan sebagai informasi untuk kalangan lokasi penelitian diambil contoh umum. Potensi pohon penghasil buah spesimennya. Setiap jenis pohon yang yang dikonsumsi oleh masyarakat lokal dikoleksi terlebih dahulu diberi nomor sekitar kawasan hutan lindung gunung koleksi pada label dan dicatat informasi pemancing-gunung ambawang bukit ciri morfologi maupun ciri lapangannya. bendera belum pernah dilakukan Teknik Pengumpulan Data penelitian, sehingga belum ada data dan Data Primer informasi yang lebih jelas mengenai Data primer diperoleh langsung di pohon penghasil buah hutan yang dapat lapangan atau di lokasi penelitian dikembangkan lebih lanjut dan berupa ciri-ciri morfologi vegetatif dimanfaatkan oleh masyarakat setempat maupun generatif (jika tersedia), nama secara optimal. botani (dapat langsung dicatat jika diketahui), habitat, ketinggian tempat, METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada nomor koleksi, tanggal pengamatan dan kawasan Hutan Lindung Gunung pencatatan tersebut dilakukan pada Pemancing-Gunung Ambawang Bukit semua jenis pohon yang ditemui pada Bendera Kecamatan Teluk Pakedai, lokasi penelitian sehingga data yang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan telah dicatat tersebut dapat membantu dalam mengenali nama jenisnya dan Barat, dari tanggal Agustus–September 2016. Adapun alat dan bahan yang akan penempatannya secara benar dalam digunakan pada penelitian ini adalah sistem klasifikasi. kamera, teropong, GPS, alkohol 70%,

226 JURNAL HUTAN LESTARI (2017) Vol. 5 (2) : 225 - 233

Tabel 1. Tally Sheet pengamatan (Tally Sheet obsevation)

No. Jalur : ………………………. Tanggal : ……………………….

Nama Kode Jenis Nama Jenis Diameter Tinggi Herbarium Dok Lokal Ilmiah (cm) (m)

Data Sekunder menggunakan nama latin sesuai Binomial Data sekunder yang seperti nama Nomenclature beserta nama lokalnya dan lokal jenis pohon penghasil buah yang penulisan di kelompokkan berdasarkan ditemui berdasarkan pengetahuan familinya masing-masing. Analisis lebih masyarakat setempat, keadaan umum lanjut dilakukan dengan menelusuri ciri- lokasi penelitian, geologi tanah, tipe hutan, ciri morfologi sesuai literature yang ketinggian tempat lokasi penelitian serta mendukung yaitu dengan menggunakan data lain yang dapat dijadikan penunjang buku Pengenalan Jenis-Jenis Pohon dalam penelitian ini. Ekspor (Lembaga Penelitian Hutan, 1979). Teknik Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data dilakukan dengan cara Hasil penelitian ditemukan jenis-jenis menganalisis ciri-ciri morfologi (generatif pohon penghasil buah pada 5 (lima) jalur maupun vegetatif) secara detail pada jelajah. Jenis yang ditemukan sebanyak 42 semua jenis pohon yang ditemukan jenis dari 23 famili. Hal ini menunjukkan langsung di lapangan yang dicatat ke bahwa pada hutan lindung bukit bendera dalam tally sheet pengamatan. Data yang memiliki keanekaragaman jenis pohon diperoleh dimasukkan ke dalam tabel buah-buahan yang tergolong cukup tinggi. daftar jenis pohon yang ditulis Tabel 2. Jumlah jenis pohon penghasil buah yang dikonsumsi pada tiap jalur (The numbers of fruit-producing trees that are consumed on each line) No. Jalur Pengamatan Jenis Pohon Yang Ditemukan 1 1 15 2 2 6 3 3 15 4 4 5 5 5 1 TOTAL 42

227 JURNAL HUTAN LESTARI (2017) Vol. 5 (2) : 225 - 233

Berdasarkan tabel 2, jumlah jenis pada jalur 5 ditemukan 1 jenis pohon pohon penghasil buah ditemukan buah yakni manis kerak (Pouteria bervariasi. Jumlah jenis pohon buah- malaccensis) yang tidak ditemukan buahan terbanyak ditemukan pada jalur pada jalur-jalur sebelumnya. Di bawah jelajah 1 dan jalur jelajah 3. Untuk jenis ini tersaji dalam tabel 2 yang yang sama dan sudah ditemukan pada merupakan tabel daftar jenis dan famili jalur jelajah sebelumnya tidak pada semua jalur. dilakukan pencatatan ulang. Khusus Tabel 3. Daftar jenis dan famili pohon penghasil buah pada semua jalur (The list of species and family of fruit-producing trees on all lines)

No Famili Nama Ilmiah Nama Lokal STATUS KONSERVASI 1 2 3 4 5 Bouea oppositifolia Anggur-angguran - Buchanania arborescens Langsat hutan - 1 Anacardiaceae Mangifera foetida Asam Bacang Endemik Kalimantan Mangifera odorata Asam Kelepeh - Semecarpus bunburyana Nyantoh Babi - Dacryodes costata Kemayau IUCN 2 Burseraceae Dacryodes rostrata Taik Kambing IUCN 3 Chrysobalanaceae Parinari costata Membatu IUCN Garcinia mangostana Mangis Hitam - 4 Clusiaceae Garcinia nervosa Manggis Hutan - Garcinia sp Asam gandis - Shorea acuminata Meranti IUCN 5 Dipterocarpaceae Shorea amplexicaulis Tengkawang PP R.I Diospyros borneensis Kayu Malam - 6 Ebenaceae Diospyros rigida Kayu Arang - Baccaurea macrocarpa Tampui Endemik Kalimantan 7 Euphorbiaceae Elateriospermum tapos Kelampai - Archidendron jiringa Jengkol - Dialium kunstleri Keranji - 8 Fabaceae Parkia speciosa Petai - Tamarindus indica Asam Jawa - 9 Fagaceae Castanopsis argentea Saninten - 10 Gnetaceae Gnetum gnemon Melinjo -

228 JURNAL HUTAN LESTARI (2017) Vol. 5 (2) : 225 - 233

No Famili Nama Ilmiah Nama Lokal STATUS KONSERVASI 1 2 3 4 5 Teijsmanniodendron 11 Lamiaceae bogoriensis Nasi-nasi - 12 Lauraceae Litsea accedens Medang - 13 Malvaceae Microcos hirsuta Bedamak - 14 Melastomataceae Bellucia pentamera Jambu Monyet - oligophylla Menjalin IUCN 15 Aglaia silvestris Asam mbawang Endemik Kalimantan Sandoricum borneensis Kayu kecapi Endemik Kalimantan Artocarpus anisophyllus Mentawak - 16 Moraceae Artocarpus elasticus Terap - Ficus variegata Benying - 17 Myristicaceae Myristica iners Pala Hutan IUCN 18 Myrtaceae Syzygium lineatum Jambu-jambu - 19 Olacaceae Strombosia ceylanica Petaling Bawang 20 Polygalaceae Xanthophyllum amoenum Palem - 21 Sapindaceae Nephelium ramboutan-ake Rambutan Hutan - Madhuca kingiana Nyantoh bangkok - 22 Sapotaceae Palaquium dasyphyllum Nyantoh Buluh - Pouteria malaccensis Manis Kerak - 23 Theaceae Tetramerista glabra Semprat -

Berdasarkan Tabel 3 di atas, diketahui Myrtaceae; 13.Famili Sapindacea; dan bahwa dari beberapa famili yang 14.Famili Sapotaceae. Dari 14 famili ditemukan dalam penelitian ini merupakan utama, diambil 4 famili yang memiliki famili-famili utama dari suatu tumbuhan, status konservasi IUCN, untuk yaitu famili yang memiliki banyak genus dideskripsikan lebih lanjut. Keempat dan jenis. Famili-famili tersebut diantanya famili tersebut adalah: : 1.Famili Anacardiaceae; 2.Famili Famili Anacardiaceae Burseraceae; 3.Famili Clusiaceae; 4.Famili Pohon mengandung resin, saat keluar Dipterocarpaceae; 5.Famili resin bewarna bening, kemudian berubah Euphorbiaceae; 6.Famili Fabaceae; menjadi hitam dan mengeras, umumnya 7.Famili Fagaceae; 8.Famili Lauraceae; beracun. Tipe daun tunggal atau majemuk, 9.Famili Meliaceae; 10.Famili Moraceae; susunan daun berseling atau berhadapan, 11.Famili Myristicaceae; 12.Famili tidak memiliki daun penumpu, bunga

229 JURNAL HUTAN LESTARI (2017) Vol. 5 (2) : 225 - 233

majemuk, bewarna merah muda atau putih Pada umunya susunan daunnya berseling kekuningan, buah batu (Ahmad Jailani, majemuk, kadang berdaun tunggal, 2012). Dari hasil pengamatan langsung di tangkai daun umumnya besayap, tidak ada lapangan, diperoleh 5 jenis yakni daun penumpu. Bunga bekelamin 1 atau 2 Semecarpus bunburyana (nyantoh babi); simetris, kecil dan umumnya tunggal. Buchanania arborescens (langsat hutan); Buah bedaging berbiji 1-5. Famili ini Mangifera odorata (asam kelepeh); Bouea dibedakan dari adanya saluran-saluran oppositifolia (anggur-angguran hutan) dan resin pada kulit, pada daun tidak terdapat Mangifera foetida (asam bacang). Dari kelenjar, atau titik yang tembus cahaya kelima jenis yang ditemukan, dan di lihat (Ahmad Jailani, 2012). Dari hasil dari status konservasinya terdapat satu pengamatan langsung di lapangan, jenis yaitu Mangifera odorata yang terdapat beberapa jenis pohon buah- merupakan Endemik Kalimantan yang buahan yang ditemukan dari famili ini harus dilindungi. Dari status perlindungan yaitu Dacryodes costata (kemayau) dan IUCN (international union for Dacryodes rostrata (taik kambing). Dari conservation of nature) jenis Mangifera status perlindungan IUCN, kedua jenis odorata masuk dalam status Lower masuk dalam status Least Concern yaitu Risk/Least Concern yaitu resiko yang bimbang dalam status konservasi. masih rendah dalam status konservasi. Kedua jenis Jenis yang ditemukan Semua jenis yang ditemukan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat memiliki manfaat bagi masyarakat selain selain buahnya yang di konsumsi, ternyata buahnya bisa di konsumsi, Kulit batang pada batang pohon dapat digunakan untuk pohon Buchanania arborescens juga konstruksi ringan, biasa digunakan untuk bermanfaat sebagai obat batuk. Juga pada bangunan kuno. Tetapi pada buah inti biji Mangifera odorata yang ditumbuk Dacryodes costata dan Dacryodes dan dijadikan tepung, sebagai bahan rostrata tidak diperjual-belikan di pasaran pembuatan makanan sejenis dodol. dan hanya dikonsumsi secara pribadi Kemudian pada kulit batang Mangifera masyarakat setempat. odorata digunakan sebagai bahan obat Famili Dipterocarpaceae tradisional. Buah Mangifera odorata dan Pohon berukuran besar, buah Mangifera foetida adalah sebagian kadang-kadang berbanir, serta kulit batang contoh jenis dari famili ini yang laku mengelupas. Daun tunggal berseling, dipasaran, yang dimanfaatkan masyarakat tetapi rata, berdaun penumpu (besar dan sebagai buah meja atau dijadikan tidak rontok). Tulang daun ada yang campuran minuman. berbentuk tangga (Scalariform veination). Famili Burseraceae Bunga beraturan, kelopak bunga ada lima Habitus pohon atau perdu yang helai. Buah berbiji satu di pangkal. Buah menggugurkan daun. Pohon berukuran berbiji satu keras tidak pecah dan sedang sampai besar disertai adanya banir bersayap, sayap merupakan perkembangan dan mengeluarkan resin yang aromatis. dari kelopak bunga. Marga ini dijumpai 9

230 JURNAL HUTAN LESTARI (2017) Vol. 5 (2) : 225 - 233

marga. Yaitu Shorea, Dipterocarpus, oligophylla masuk dalam status Lower Dryobalanops, Hopea, Anisoptera, Vatica, Risk/Near Threatened yaitu resiko Parashorea, Upuna, dan Cotylelobium rendah/hampir terancam. Dan jenis (Ahmad Jailani, 2012). Saat di lapangan, Sandoricum borneensis dan Aglaia berdasarkan keadaan dan sifat kayu silvestris merupakan Endemik Kalimantan ditemukan Meranti merah yaitu Shorea yang harus dilindungi. amplexicaulis (tengkawang) dan Shorea Pemanfaatan beberapa jenis Aglaia acuminate (meranti). Dilihat dari status yang telah dikenal antara lain kayunya perlindungan IUCN, jenis Shorea dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, amplexicaulis masuk dalam status buahnya dapat dimakan, sedang bunga Critically Endangered yaitu terancam dari Aglaia odorata dimanfaatkan sebagai punah dalam status konservasi dan Shorea teh dan bahan parfum karena baunya acuminata merupakan Endemik harum (Praptiwi,2006). Beberapa jenis Kalimantan yang harus dilindungi. Aglaia juga telah dimanfaatkan pada Manfaat yang di dapat dari jenis ini pengobatan tradisional, antara lain selain pada buah yang dapat di konsumsi. daunnya digunakan untuk mengobati luka, Dari kayu biasa dimanfaatkan sebagai demam, sakit kepala, asma, dan sebagai bahan bangunan yang terpenting. Jenis tonik setelah melahirkan (Heyne,1987). yang laku dipasaran adalah kayu dari jenis Bunganya sering dimanfaatkan untuk Shorea amplexicaulis (tengkawang) dan mengobati inflamasi sedangkan kulit Shorea acuminate (meranti), namun batangnya digunakan untuk mengobati karena status konservasi yang telah tumor (Praptiwi,2006). Jenis ini jarang ditetapkan, membuat manfaat dari jenis ini dijual dipasaran, karna hanya di konsumsi menjadi tidak bisa dimanfaatkan secara masyarakat setempat. bebas. Famili yang paling banyak ditemukan Famili Meliaceae jenisnya pada lokasi penelitian merupakan Habitus famili Meliaceae merupakan jenis umum yang dijumpai pada lokasi pohon, perdu atau semak, kayu kadang penelitian, dan menjadi umum di harum. Daun majemuk menyirip atau konsumsi oleh warga setempat. Saat berganda, tidak ada stipule. Bunga musim berbuah, buah-buahan yang sering hermapropit atau biasanya uniseksual. dijumpai dan di konsumsi oleh masyarakat Buah berdaging, biji memiliki seperti buah asam mbawang, keranji, pembungkus di lapisan luar (Ahmad nyantoh, menjalin. Buah-buahan yang Jailani, 2012). Adapun contoh yang sering di konsumsi mempunyai rasa buah ditemukan di lapangan yaitu Sandoricum yang familiar seperti asam, manis, dan borneensis (kayu kecapi); Aglaia silvestris kelat sehingga membuat jenis-jenis ini (asam mbawang) dan Aglaia oligophylla menjadi popular dikalangan masyarakat. (menjalin). Dilihat dari status perlindungan Masyarakat sekitar hutan tidak IUCN (international union for melakukan kegiatan budidaya untuk conservation of nature) jenis Aglaia diambil manfaat atau hasil panennya,

231 JURNAL HUTAN LESTARI (2017) Vol. 5 (2) : 225 - 233

karena sebagian besar penghasilan Ficus variegata (benying); Myristica masyarakat adalah budidaya ikan dan iners (pala hutan); Syzygium lineatum sebagai petani sawit. Sebelum hutan (jambu-jambu); dan Madhuca kingiana ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung (nyantoh Bangkok). masyarakat memanfaatkan hutan dengan tidak terkendali seperti penebangan pohon SARAN secara besar-besaran, sehingga efek yang Adapun saran-saran yang didapat dari ditimbulkan sekarang seperti kurangnya penelitian ini adalah : sumber mata air. Timbul harapan 1. Perlu dilakukan penelitian lagi pada masyarakat terhadap keberadaan hutan musim berbunga dan berbuah untuk mengetahui ciri morfologi generatifnya. lindung seperti pada fungsinya yaitu sebagai penyangga kehidupan untuk 2. Perlu dilakukan upaya budidaya untuk mengatur tata air, mencegah banjir, jenis-jenis yang mempunyai potensi mengendalikan erosi, dan memelihara untuk dikembangkan sebagai buah kesuburan tanah. Untuk menjaga konsumsi yang mempunyai nilai jual kelestarian kawasan hutan di sekitar tinggi. tempat tinggal masyarakat tersebut. DAFTAR PUSTAKA Ashton, P. 1998. Shorea acuminata. The KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan IUCN Red List of Threatened identifikasi pohon penghasil buah yang Species 1998: dikonsumsi pada Kawasan Hutan Lindung e.T33921A9820713. http://dx.doi.or Gunung Pemancing–Gunung Ambawang g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T Bukit Bendera, dapat disimpulkan bahwa : 33921A9820713.en. Downloaded 1. Hutan Lindung Bukit Bendera on 18 January 2017. memiliki keanekaragaman jenis pohon Ahmad Jailani. 2012. Pengenalan suku, penghasil buah, dengan ditemukannya marga, dan jenis-jenis pohon 42 jenis pohon penghasil buah yang penting. tergolong kedalam 23 famili. http://jailaniahmad86.blogspot.co.id/ 2. Identifikasi ciri morfologi jenis pohon 2013/04/suku-marga-dan-jenis- penghasil buah yang dikonsumsi jenis-pohon-penting.html?m=1. dilakukan dengan mengidentifikasi ciri Diakses tanggal 10 November 2016 morfologi dengan organ vegetatif, De Wilde, W.J.J.O. 1998. Myristica iners. sedangkan identifikasi ciri morfologi The IUCN Red List of Threatened dengan organ generatif dilakukan pada Species 1998: 10 jenis seperti Dacryodes rostrata e.T33237A9770279. http://dx.doi.or (taik kambing); Garcinia nervosa g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T (manggis hutan); Gracinia sp (asam 33237A9770279.en. Downloaded gandis); Tamarindus indica (asam on 18 January 2017. gandis); Litsea accedens (medang); Bellucia pentamera (jambu monyet); Heyne, K. 1987. Tanaman Berguna Indonesia. Penerjemah: Badan

232 JURNAL HUTAN LESTARI (2017) Vol. 5 (2) : 225 - 233

Litbang Kehutanan. Jakarta: Badan Lembaga Penelitian Hutan. 1979. Litbang Kehutanan. Pengenalan Jenis-Jenis Pohon Praptiwi, Mindarti H, Ida A. 2006. Nilai Ekspor. Bogor. peroksida Aglaia argentea Blume, Verheij, E.W.M dan Coronel, R.E. 1991. A. silvestria (M. Roemer) Merr., dan Prosea Sumber Daya Nabati Asia A. tomentosa Teijsm. & Binn. Tenggara 2 Buah-buahan Yang Biodiversitas Vol. 7 No. 3; 242-244 dapat dimakan. Jakarta. Pannell, C.M. 1998. Aglaia oligophylla. World Conservation Monitoring Centre. The IUCN Red List of Threatened 1998. Parinari costata. The IUCN Species 1998: Red List of Threatened Species e.T34536A9874380. http://dx.doi.or 1998: g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T e.T33232A9769979. http://dx.doi.or 34536A9874380.en. Downloaded g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T on 18 January 2017. 33232A9769979.en. Downloaded on 18 January 2017. Rugayah, Retnowati A, Windadari F.I & Hidayat. 2004. Pengumpulan Data ------1998. Dacryodes costata. Taksonomi. Dalam Rugayah, The IUCN Red List of Threatened Elizabeth A, Widjaja, Praptiwi. Species 1998: Pedoman Pengumpulan Data e.T32846A9735155. http://dx.doi.or Keanekaragaman Flora. Pusat g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T Penelitian Biologi – LIPI. Bogor. 32846A9735155.en. Downloaded Sastrapradja, S.D dan M.A. Rifai. 1989. on 18 January 2017. Mengenal Sumber Pangan Nabati ------1998. Dacryodes rostrata. dan Plasma Nutfahnya. Bogor: The IUCN Red List of Threatened Komisi Pelestarian Plasma Nutfah Species 1998: Nasional dan Puslitbang e.T33222A9768306. http://dx.doi.or Bioteknologi. Lembaga Ilmu g/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T Pengetahuan Indonesia. 33222A9768306.en. Downloaded on 18 January 2017.

233