Pemikiran Jaringan Islam Liberal Tentang Pernikahan Beda Agama Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Di Indonesia Tesis Prog
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PEMIKIRAN JARINGAN ISLAM LIBERAL TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Islam (M.H.I) al-Ahwal al-Syakhsiyah (Hukum Islam) Oleh : AHMAD FUADI NIM: 2143010582 PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU 2016 MOTTO selalu ingat akan rahmat dan ampunan Allah, bertawakal dan berbaik sangka kepada-Nya, mengimani qadha' dan qadar-Nya, menjalani hidup sesuai apa adanya, melepaskan kegundahan tentang masa depan, dan mengingat akan nikmat Allah. Keadilan merupakan tuntutan yang ideal sebagaimana ia dibutuhkan dalam penerapan hukum. Itu terjadi, karena pada dasarnya Islam dibangun di atas pondasi kebenaran dan keadilan. Yakni, benar dalam memberitakan berita-berita aIlah dan adil dalam menetapkan hukum, mengucapkan perkataan, melakukan tindakan dan berbudi pekerti. PERSEMBAHAN Sebuah langkah usai sudah Satu cita telah ku gapai Namun…Itu bukan akhir dari perjalanan Melainkan awal dari satu perjuangan. Hari takkan indah tanpa mentari dan rembulan, begitu juga hidup takkan indah tanpa tujuan, harapan serta tantangan. Meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa, apabila semuanya terlalui dengan baik, meski harus memerlukan pengorbanan. Kupersembahkan karya kecil ini, untuk cahaya hidup, yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi, saat kulemah tak berdaya (Ayah dan Ibu tercinta) yang selalu memanjatkan doa kepada putra Mu tercinta dalam setiap sujudnya. Terima kasih untuk semuanya. Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar, untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, karena tragedi terbesar dalam hidup bukanlah kematian tapi hidup tanpa tujuan. Teruslah bermimpi untuk sebuah tujuan, pastinya juga harus diimbangi dengan tindakan nyata, agar mimpi dan juga angan, tidak hanya menjadi sebuah bayangan semu. Setulus hatimu Ibu, searif arahanmu Bapak Doamu hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan jalanku Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan tetesan doa malam mu Dan sebait doa telah merangkul diriku, menuju hari depan yang cerah Kini diriku telah selesai dalam studi sarjana Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhaan- Mu ya Allah, Kupersembahkan karya tulis ini untuk yang termulia, Bapak Makhaluddin dan Ibu Siti Sholikhati. Mungkin tak dapat selalu terucap, namun hati ini selalu bicara, sungguh ku sayang kalian. Yang terkasih Adik- adiku, Abdullah Musthofa, Burhanuddin, dan juga Muhammad Ja’far Dan semua yang tak bisa penulis sebut satu per satu, yang pernah ada atau pun hanya singgah dalam hidup penulis, yang pasti kalian bermakna dalam hidupku.. SISTEM TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Departemen Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tertanggal 22 Januari 1988 Nomor: 157/1987 dan 0593b/1987. A. Konsonan Tunggal Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا Be Ba’ B ب Te Ta’ T ت Es (dengan titik di atas) Ṡa Ṡ ث Jim J Je ج (Ḥ Ḥ Ha (dengan titik di bawah ح Kha’ Kh Ka dan Ha خ Dal D De د (Żal Ż Ze (dengan titik di atas ذ Ra’ R Er ر Zai Z Zet ز Sin S Es س Syin Sy Es dan Ye ش (Ṣad Ṣ Es (dengan titik di bawah ص (Ḍad Ḍ De (dengan titik di bawah ض (Ṭa’ Ṭ Te (dengan titik di bawah ط (Ẓa’ Ẓ Zet (dengan titik di bawah ظ Ain ‘ Koma terbalik di atas‘ ع Gain G Ge غ Fa’ F Ef ف Qaf Q Qi ق Kaf K Ka ك Lam L ‘El ل Mim M ‘Em م Nun N ‘En ن Waw W We و Ha’ H Ha ه Hamzah ‘ Apostrof ء Ya’ Y Ye ي B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap Ditulis Muta’addidah ّمتعد دة Ditulis ‘iddah ّعد ة C. Ta’ Marbūṭah di akhir kata 1. Bila dimatikan tulis h ditulis ḥikmah حكمة ditulis jazyah جزية (ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). 2. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah ditulis dengan h ’ditulis Karāmah al-Auliā كرامةّاﻷولياء 3. Bila ta’ marbūṭah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan dammah ditulis t ditulis Zakāt al-Fiṭr زكاةّالفطر D. Vokal Pendek .......... fatḥaḥ ditulis A .......... Kasrah ditulis I .......... ḍammah ditulis U E. Vokal Panjang Fatḥaḥ + Alif ditulis ā ditulis jāhiliyah جاهلية .1 Fatḥaḥ + Ya’ mati ditulis ā ditulis tansā تنسى .2 3. Kasrah + Ya’ mati ditulis Ī ditulis karīm كرّيم Dammah + Wāwu mati ditulis ū ditulis furūḍ فروض .4 F. Vokal Rangkap Fatḥaḥ + Ya’ mati ditulis ai 1. ditulis bainakum بينكم Fatḥaḥ + Wāwu mati ditulis au 2. ditulis qaul قول G. Vokal pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof Ditulis a’antum أأنتم Ditulis u’iddat أعدت Ditulis la’in syakartum لئنّشكرتم H. Kata Sandang Alif + Lam 1. Bila diikuti huruf Qamariyyah Ditulis Alqurān القرآن Qiyas Ditulis القياس 2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya. ’Ditulis as-Samā السماء asy-Syams Ditulis الشمس I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya. Ditulis Zawi al-furūḍ ذوىّالفروض Ditulis Ahl as-Sunnah أهلّالسنة ABSTRAK Ahmad Fuadi : PEMIKIRAN JARINGAN ISLAM LIBERAL TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA Agama memiliki peranan penting dalam sebuah keluarga, karenanya peran agama-dalam perkawinan diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-undang No.1/1974 tentang Perkawinan. Perkawinan di dalam Islam menjadi hal penting dan sakral. Perkawinan antara seorang laki-laki muslim dengan perempuan yang non muslim dilarang oleh kebanyakan ulama.Hal ini telah diatur dalam Qs. al-Baqarah ayat 221 dan Qs. al-Mumtahanah ayat 10, dengan tegas menyatakan perkawinan beda agama hukumnya haram. Tetapi akibat adanya pandangan yang berbeda yang dikemukakan oleh kelompok Jaringan Islam Liberal tentang hukum perkawinan beda agama, antara lain menyatakan bahwa perkawinan antara seorang laki-laki muslim dengan perempuan non muslim dibolehkan baik ahl al-kitab maupun bukan hal ini berdasarkan Alquran surat al-Ma‟idah ayat 5. Oleh karena itu belakangan ini banyak terjadi kawin beda agama di kalangan umat Islam, dan menimbulkan masalah yaitu bagaimana kawin beda agama dipandang baik menurut hukum Islam, hukum positip Indonesia dan pandangan aliran Islam Liberal. Adapun permasalahan yang akan dikemukakan dalam tesis ini adalah bagaimana kedudukan pernikahan beda agama dalam sistem hukum positif di Indonesia. Bagaimanakah konsep pernikahan beda agama menurut Jaringan Islam Liberal serta Bagaimanakah tinjauan hukum Islam terhadap konsep Jaringan Islam Liberal tentang pernikahan beda agama. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pustaka (Library Research)yaitu dengan menulusuri literatur atau sumber-sumber data yang diperoleh, baik dari buku- buku maupun kitab-kitab. Sumber primer yang dijadikan sebagai rujukan adalah kitab kitab Fiqh dan juga buku-buku, artikel, atau karya ilmiah lainnya yang merupakan hasil pemikiran Jaringan Islam Liberal (JIL) disamping itu juga UUD 1945, Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,.Penelitian ini bersifat diskriptik analitik dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Data yang sudah terkumpul dianalisa secara kualitatif dengan metode berfikir deduktif dan induktif. Pada akhirnya nanti daat disimpulkan bahwa hakikat pernikahan adalah sebuah kontrak sosial, sehingga segala hal mengenai pernikahan sudah seyogyanya dikembalikan pada nilai-nilai subyektifitas yang akan melaksanakannya, sekalipun terdapat pelarangan seharusnya lebih bersifat sosiologis, bukan teologis dan realisasinyapun harus melalui fakta yang empirik bukan hanya prasangka-prasangka yang mengakibatkan sentimen kolektif terhadap komunitas lain. ABSTRACT Ahmad Fuadi: LIBERAL THINKING ABOUT MARRIAGE NETWORK ISLAMIC PERSPECTIVE FOR DIFFERENT RELIGIOUS ISLAMIC LAW AND POSITIVE LAW IN INDONESIA Religion has an important role in a family, hence the role of religion in marriage is regulated in article 2 paragraph (1) of law No. 1/1974 about marriage. Marriage in Islam is important and sacred. Marriage between a muslim man with a non-muslim women banned by most scholars. This has been set in the Qur'an al-Baqarah verses 221 and Qs. al-Mumtahanah verse 10, unequivocally declared the marriage of different religions is haraam. But due to the different views expressed by the Group of the Liberal Islam network about a different religion, marriage law, among others, stated that the marriage between a muslim man with a non-muslim woman is allowed both ahl al-kitab or not it is based on the Qur'anic surat al-Khushoo is paragraph 5. Therefore, lately many different religions mating occurs among Muslims, and raises the issue of how the different religions are seen mating well according to Islamic law, the law of Indonesia and positive view of the flow of Liberal Islam. As for the issues that will be addressed in this thesis is how the position of the different religions in the marriage system of positive law in Indonesia. How does the concept of marriage is different according to the religion of the Liberal Islam network and How views of Islamic law against the Liberal Islam network concept about marriage different from religion. This type of research is a Research Library (Library Research) i.e. with the menulusuri literature or sources data obtained, either from books or books. The primary source used as a reference is the book