Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik putusan.mahkamahagung.go.id

PENGADILAN MILITER TINGGI-II J A K A R T A

P U T U S A N Mahkamah AgungNOMOR Republik: 24-K/PMT-II/AD/V/2018 Indonesia

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer Tinggi II yang bersidang di Jakarta dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara terdakwa :

Nama Lengkap : Arif Cahyono, S.E. Pangkat /NRP : Kolonel Inf/1900006951167. J a b a t a n : Pamen Mabesad (mantan Paban IV/Binwatpers Spersad. Kesatuan : Mabesad. Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 23 Nopember 1967. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam. Tempat Tinggal : Perumahan Taman Santoso Blok EF No. 66 Cikarang Selatan Bekasi.

Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh : Mahkamah Agung Republik Indonesia 1. Wakasad selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 28 April 2017 sampai dengan 18 Mei 2017 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/371/IV/2017 tanggal 28 April 2017.

2. Kemudian diperpanjang penahanan oleh Wakasad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 19 Mei 2017 sampai dengan tanggal 17 Juni 2017 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/404/V/2017 tanggal 19 Mei 2017.

3. Kemudian dibebaskan dari penahanan tanggal 30 Mei 2017 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan dari Wakasad selaku Papera Nomor : Kep/432/V/2017 tanggal 29 Mei 2017.

PENGADILAN MILITER TINGGI II JAKARTA, tersebut di atas

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Wakasad selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor : Kep/901/XI/2017 tanggal 27 Nopember 2017.

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 1 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Tinggi Pada Oditurat Militer Tinggi II Jakarta Nomor : Sdak/18/V/2018 tanggal 14 Mei 2018.

3. Surat Penetapan Penunjukan Majelis Hakim dari Kepala Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta Nomor : Mahkamah AgungTapkim/ 28Republik-K/PMT-II/AD/V/2018 tanggal 25 Mei Indonesia 2018.

4. Surat Penetapan Hari Sidang dari Hakim Ketua Nomor : Tapsid/28-K/PMT-II/AD/V/2018 tanggal 28 Mei 2018.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Tinggi Pada Oditurat Militer Tinggi II Jakarta Nomor : Sdak/18/V/2018 tanggal 14 Mei 2018, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah di persidangan.

Memperhatikan : I. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer Tinggi yang diajukan kepada Majelis Hakim Tinggi pada hari Rabu tanggal 17 Oktober 2018 yang pada pokoknya Oditur Militer Tinggi mohon agar Pengadilan Militer Tinggi Mahkamah AgungII Jakarta menjatuhkan Republik putusan sebagai berikut : Indonesia

1. Menyatakan Terdakwa Kolonel Inf Arif Cahyono, S.E NRP 1900006951167 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Penyalahgunaan wewenang”

Sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal 126 KUHPM

2. Oleh karenanya Oditur Militer Tinggi mohon agar Terdakwa dijatuhi :

Pidana Penjara : Selama 7 (tujuh) bulan Dikurangkan seluruhnya selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

a. Surat-surat: Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 2 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

1) Skep Kasad Nomor Kep/614/XI/2014 tanggal 14 Nopember 2014 tentang Pemberhentian dari jabatan dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Angkatan Darat. 2) Perkasad Nomor 39 Tahun 2006 Mahkamah Agung Republiktentang Organisasi dan tugas Indonesia staf umum personel Angkatan Darat. 3) 1 (satu) lembar foto copy Struktur organisasi dan nama pejabat kementerian pertahanan. 4) 1 (satu) lembar foto copy Struktur organisasi Mabes TNI. 5) 2 (dua) lembar foto copy Struktur organisasi dan nama pejabat Mabesad dan jajarannya. 6) 2 (dua) lembar foto copy Berita Acara Pemeriksaan Forensik Digital tertanggal 12 Mei 2017 ditanda tangani oleh Syofian Kurniawan, S.T.,M.T.I.,CEH.,ECIH.,CHFI. 7) 9 (sembilan) lembar foto copy Berita Acara Pemeriksaan Forensik Digital tertanggal 16 Mei 2017 ditanda tangani oleh Syofian Kurniawan, S.T..M.T.I..CEH., ECIH..CHFI.

b. Barang-barang:

1) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Mahkamah Agung RepublikTab S 2 warna hitam model number Indonesia SM- T819Y, Imei: 359251070201724/01, SN RR2H700NF3H, password 191197, keyboard Samsung Galaxy Tab S 2 warna putih, kartu telkomsel 4G dengan nomor kartu 21007163298401602, memory external merk Sandisk ultra microsd HC I 32 GB. 2) 1 (satu) HP merk Iphone 5 warna putih, pelindung HP warna hitam model A1429, Imei 013552009120086, pasword 870146, simcard telkomsel, ICCID 032500000116249 dan nomor kontak 085218700700. 3) 1 (satu) buah flashdisc merk Sandisk Cruzer U 16 GB warna hijau dengan jenis SDCZ59.016 G made in China BL160925469B. 4) 1 (satu) buah Central procesing unit (CPU) merk Dell Inc, optiplex 990 intel (R) core i5-2500 CPU @3.30Ghz (4CPUs), memory 4096MG, warna hitam beserta kabel power. 5) 1 (satu) buah notebook merk Accer Mahkamah Agung typeRepublik Aspire Switch 10 E SW3-016 - 17V2Indonesia Halaman 3 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

memori 2 GB warna putih beserta charge, buku panduan Aspire Switch 10 E, buku garansi dan pembungkus Notebook Aspire Switch 10 E SW3-016- 17V2 serta charge warna hitam Liteon model: PA-1100-25, input/nilai daya: 110-240V out put: 5.2V. Mahkamah Agung Republik6) 1 (satu) buah HP Samsung Indonesia Galaxy Note 5, warna gold, sim card Simpati Nomor 081290930293NO, Nomor Imei 353604070573326 dan 353665070573323 dan charge warna putih. 7) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Note 4, warna putih, nomor telp 085716661546, Imei 356001060101852/ 01, SN RF1FA1ZXEPV. 8) 1 (satu) buah HP merk Samsung J5 warna putih. Simcard As (telkomsel) Nomor HP 085216873030, No PUK 022500000803, Nomor IMEI 353516/07/ 917689/5, dan 353517/07/9176893.

Mohon agar barang bukti nomor urut 1), 2) 4) dan 5) dikembalikan kepada Terdakwa, barang buklti nomor urut 3) dan 8) dikembalikan kepada Saksi-2 sedangkan barang bukti nomor urut 7) dikembalikan kepada Saksi-3.

4. Menetapkan biaya perkara dibebankan kepada Terdakwa sebanyak Rp25.000,00 (dua puluh lima Mahkamah Agungribu rupiah). Republik Indonesia

II. Pembelaan/Pledoi yang diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa pada tanggal 29 Oktober 2018 pada pokoknya telah dibagi oleh Majelis Hakim dalam beberapa point sebagai berikut :

1. Paban III/Binkar Spersad tidak pernah diperiksa sebagai Saksi dalm perkara Aquo sehingga pengadilan tidak dapat menyimulkan sendiri mengenai tugas dan kewenangan Paban III/Binkar. Bahwa Oditur Militer Tinggi telah menyimpulkan Terdakwa mengambil alih tugas dan kewenangan Paban III/Binkar Spersad sebagaimana diuraikan dalam Tuntutannya halaman 24. Sejak awal penyidikan di Puspomad sampai pemeriksaan dimuka persidangan Paban III/Binkar Spersad tidak pernah dihadirkan oleh Oditur Militer Tinggi sebagai Saksi. Uraian Oditur Militer Tinggi yang menerangkan bahwa Terdakwa telah mengambil alih kewenangan Paban III/Binkar tidak dapat dikualifikasikan sebagai keterangan Saksi, sebagaimana ketentuan Pasal 173 ayat (5) UU RI Mahkamah AgungNomor 31 Republik Tahun 1997 tentang Peradilan MiliterIndonesia Halaman 4 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yang mengatur bahwa “Baik pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil pemikiran saja bukan merupakan keterangan Saksi” oleh karena itu keterangan saksi yang sifatnya pendapat dan rekaan tersebut sepatutnya diabaikan.

Mahkamah Agung 2. RepublikTidak ada Sifat Melawan Indonesia Hukum (Wederrechtelijkheid) dari perbuatan Terdakwa. Bahwa yang dilakukan Terdakwa bukanlah memetakan jabatan untuk promosi jabatan melainkan hanya analisis kompetensi jabatan. Untuk pemetaan jabatan hanya boleh dilakukan oleh pejabat Binkar dan itu berpengaruh terhadap pergeseran atau promosi jabatan seseorang. Terdakwa sebagai seorang Pamen berpangkat Kolonel dengan jabatan Paban Spersad, sangat ditunjut untuk menguasai segala bidang personel, bukan hanya bidang yang menjadi tanggung jawabnya yaitu Paban IV/Binwatpers tetapi juga bidang lain. Tim Penasihat Hukum Terdakwa yakin bahwa perbuatan Terdakwa bukanlah suatu perbuatan melawan hukum, baik dalam arti formil maupun dalam arti meteriil.

3. Tidak ada “Niat Jahat atau kehendak jahat” (Mens Rea) pada diri Terdakwa. Untuk dapat mempertanggungjawabkan seseorang karena melakukan tindak pidana, sangat ditentutakn oleh adanya mens rea pada diri orang tersebut. Keselahan terletak apda kesengajaan dari si Mahkamah Agungpembuat, Republik baik disengaja dengan maksud, Indonesia sengaja dengan sadar kepastian, maupun sengaja dengan sadar kemungkinan. Bahwa yang menjadimotivasi Terdakwa membuat slide paparan adalah adanya harapan pribadi Terdakwa agar Jabatan Deputi V KSP diisi oleh Pati TNI karena ika tidakdiisioleh Pati TNI maka jabatan tersebut akan diisi oleh Pati Polri. Hanya itu yang menjadi motif Terdakwa membuat slide paparan. Mengenai perbuatan Terdakwa yang meminta bantuan lewat telepon kepada Saksi-2 Mayor Inf Naryanto untuk mencarikan nama-nama Pangdam se Indonesia di Internet juga sama sekali tidak dilandasi oleh “Niat Jahat” atau Mens Rea” tidak sedikitpun sikap bathin Terdakwa yang menginginkan Saksi-2 celaka atau terhambat kariernya. Terdakwa memilih Saksi-2 Mayor Inf Naryanto sebagai tempat untuk meminta pertolongan hanya karena dilandasi oleh pemikiran bahwa Saksi-2 Mayor Inf Naryanto adalah orang yang sudah sangat akbrab dari dulu dan kebetulan Saksi-2 menjabat sebagai Pabanda di Spresad sehingga memahami tentang pejabat Pangdam di seluruh Indonesia. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 5 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

4. Analisis Kompetentsi Jabatan yang dibuat Terdakwa adalah bagian dari kebebasan berpikir dan berpendapat dan dijamin konstitusi dan Undang-Undang. Bahwa perbuatan Terdakwa yang menuangkan pikiran dan pendapatnya dalam bentuk slide Mahkamah Agungpaparan Republik yang akan digunakan untuk Indonesia konsumsi pribadi pada saat memberikan penjelasan kepada Saksi-3 Bapak Darmawan Prasodjo adalah bagian dari kebebasan berpikir dan berpendapat yang dijamin oleh instrumen hukum Internasional maupun Nasional sebagaimana telah diuraikan dalam Pledoi. Oleh karena itu apa yang diuraikan oleh Terdakwa dalam analisisnya haruslah dipandang sebagai penggunaan dan penikmatan hak atau kekebasan berpikir dan berpendapat sebagai hak konstitusionalnya dalam kerangka Negara Hukum dan demokrasi, yang dijamin dan dilindungi oleh pelbagai undang-undang sangat ironis apabila Terdakwa harus menjalani pidana karena hanya menuangkan pikiran dan pendapatnya dalam suatu sarana slide paparan yang tujuannya sebenarnya untuk memajukan TNI dalam pengembangan jabatan.

5. Unsur-unsur Tindak Pidana Tidak Terpenuhi.

a. Unsur ke-1 “Militer” menurut penasihat hukum pembuktian unsur “Militer” yaitu subjek hukum yang diduga atau didakwa melakkan Mahkamah Agungtindak Republik pidana adalah bergantung Indonesia pada pembuktian delik intinya, sebab unsur “militer’ merupakan suatu elemen delik yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat ditempatkan sebagai unsur pertama dari perbuatan sebagaimana yang didakwakan Oditur. Dan tidak secara otomatis terbukti hanya dengan membuktikan identitas Terdakwa dalam persidangan ini, melainkan harus dibuktikan terlebih dahulu unsur ke-2 dan ke-3 dari dakwaan tersebut.

b. Unsur ke-2 “yang dengan sengaja” penasihat hukum tidak sependapat dalam tuntutan Oditur Militer Tingga pada halaman 23 tidak membuktikan secara sendiri mengenai unsur “dengan sengaja” Oditur justur menggabungkan unsur ‘dengan sengaja dengan unsur : menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan padahal menurut ilmu hukum “unsur dengan sengaja” adalah satu unsur delik yang berdiri sendiri dan harus dibuktikan karena usnur Mahkamah Agung“dengan Republik sengaja” inilah dapat dibuktikan Indonesia Halaman 6 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

apakah pada diri Terdakwa terdapat kesalahan atau tidak. Bahwa dalam persidangan Terdakwa melakukan kegiatan membuat slide paparan berisi nama-nama pejabat dilingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabesad semata- Mahkamah Agung Republikmata bertujuan sebagai bahan Indonesia contekan apabila sewaktu-waktu ada kesempatan untuk memberikan saran masukan kepada Saksi-3 Bapak Darmawan Prasojo, agar Deputi V KSP tidak diisi oleh Pati Polri tetapi Pati dari TNI. Tidak ada kesengajaan dari Terdakwa sedikitpun untuk memberikan slide paparan tersebut kepada orang lain, slide paparan semata-mata digunakan untuk dirinya sendiri.

c. Unsur ke-3 “Menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” Penasihat Hukum menyatakan Oditur dalam tuntutannya tidak membedakan kedua perbautan tersbeut padahal unsur tindakan dari pasal 126 adalah alternatif antara “menyalahgunakan kekuasaan” dan “menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” Oditur Militer justru memadukan kedua perbuatan tersebut dalam satu rangkaian perbuatan.

d. Unsur ke-4 “Menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” Mahkamah AgungPenasihat Republik Hukum memberikan pendapatIndonesia tentang unsur “memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu” dengan disertai uraikan dan mengulas tentang fakta-fakta hukum dari tuntutan oditur militer yang menurut penasihat hukum fakta-fakta tersebut tidak sesuai dengan keterangan para saksi, sangat jelas bahwa Terdakwa tidak pernah melakkan pemaksaan baik secara fisik maupun secara psikis, dan berlebihan jika tindakan Terdakwa yang meminta tolong kepada yuniornya harus dimaknai sebagai “Pemaksaan kehendak”

6. Penasihat Hukum menilai tuntutan Oditur Militer Tinggi yang menuntut Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan tidak sebanding dengan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dan jika dipertimbangkan secara bijaksana, perbuatan Terdakwa itu hanyalah suatu perkara yang ringan, perbuatan Terdakwa tidak menimbulkan kerugian apapun dan mengorbankan siapapun. Niat Terdakwa untuk membuat slide paparan tidak pernah selesai samapai Mahkamah Agungpermasalahan Republik ini muncul menjadi permasalahan Indonesia Halaman 7 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

hukum. Kalaupun tersebar meluas, itu bukan karena perbuatan Terdakwa, tetapi perbuatan orang lain

7. Permohonan agar Majelis Hakim mengadili dan menjatuhkan keputusan perkara Terdakwa sebagai berikut : Mahkamah Agung Republik Indonesia a. Menyatakan bahwa Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer Tinggi kepada Terdakwa.

b. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan (vrijspraak)

c. Membebankan biasa perkara kepada Negara

Atau

Bilamana Majelis Hakim yang Mulia berpendapat lain mohon putusan yang seadil- adilnya menurut hukum (ex aequo et bono).

III. Tanggapan/Replik Oditur Militer Tinggi atas Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa yang disampaikan pada tanggal 31 Oktober 2018 yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa keberadaan Paban III/Binkar Spersad tidak Mahkamah Agungperlu diperiksa Republik sebagai Saksi dalam perkara TerdakwaIndonesia karena tindak idana yang dilakukan oleh Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur kemudian dikuatkan dengan keterangan Saksi-1 Mayor Inf Zulfani, S.Sos dan keterangan Terdakwa sendiri di depan persidangan, yang pada intinya perbuatan Terdakwa bukan merupakan Tupoksi dari Terdakwa.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa yang terungkap dipersidangan nyata-nyata bersifat “melawan hukum” dimana Terdakwa memerintahkan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto untuk mencari nama-nama Pangdam se Indonesia guna melengkapi bahan Paparan yang dibuat oleh Terdakwa, meskipun Saksi-2 awalnya menolak perintah Terdakwa sehingga perbuatan Terdakwa tersebut bersifat melawan hukum.

3. Bahwa niat jahat dari diri Terdakwa terungkap di depan persidangan dengan menerangkan bahwa maksud dibuat Slide Paparan terkait dengan Kompententsi Jabatan KSP yakni Jabatan KSP jangan diisi oleh Pati Polri tetapi diisi oleh Pati TNI.

4. Bahwa pada prinsipnya Oditur Militer Tinggi Mahkamah Agungsependapat denganRepublik apa yang disampaikan oleh Indonesia Tim Halaman 8 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

PH Terdakwa dalam Pledoinya halaman 32 tentang kebebasan berpikir dan berpendapat namun pendapat ini tidak tepat digunakan untuk perbuatan Terdakwa terkait dengan pembuatan Slide Paparan dalam hal kompetensi jabatan di lingkungan Kemhan RI, Mabes TNI dan Mabesad karena perbuatan Terdakwa Mahkamah Agungtersebut Republik merugikan institusi TNI, sehingga Indonesia terhadap Terdakwa dilakukan proses hukum hingga diperiksa di persidangan ini.

5. Unsur-unsur Tindak Pidana sesuai pasal 126 KUHP sebagai berikut :

a. Unsur ke-1 “Militer” dalam hal ini Oditur Militer Tinggi II Jakarta tidak menanggapi sehingga unsur ke-1 tersebut di atas tetap terbukti secara sah dan meyakinkan.

b. Bahwa Oditur Militer Tinggi tidak sependapat dengan Tim PH Terdakwa yang menyatakan unsur “dengan sengaja” dipisah dengan unsur “menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan”, dengan pertimbangan unsur “menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada unsur “dengan sengaja”

c. Bahwa Oditur Militer Tinggi tidak sependapat dengan Tim PH Terdakwa yang Mahkamah Agungmenyatakan Republik Oditur Militer Tinggi memadukan Indonesia unsur ketiga “menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” (Pledoi halaman 42), dengan pertimbangan bahwa Oditur Militer Tinggi justru dalam pembuktiannya unsur ke-2 memilih salah satu dan yang terbukti di persidangan adalah usnur “ Dengan sengaja menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” (halaman 24 Tuntutan).

d. Bahwa dengan demikian uraian unsur- unsur dalam Pasal 126 KUHPM telah terbukti secara sah menyakinkan dan Terdakwalah sebagai subyek hukum yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Berdasarkan apa yang diuraikan diatas Oditur Militer Tinggi memohon kepada Majelis Hakim Militer Tinggi untuk :

1. Menolak Nota Pledoi yang yang diajukan oleh Tim Penasiha Hukum Terdakwa.

2. Memeriksa seluruh uraian dalam Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/18/V/2018 tanggal 14 Mei Mahkamah Agung2018 dan Surat RepublikTuntutan Oditur Militer Tinggi atas nIndonesiaama Halaman 9 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Terdakwa Arif Cahyono, S.E, Kolonel Inf Nrp 190006951167 adalah sah dan sudah memenuhi syarat formal dan materiil.

3. Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa Arif Cahyono, S.E, Kolonel Inf Nrp 190006951167 bersalah Mahkamah Agungmelakukan Republik tindak pidana “Penyalahgunaan Kekuasaan”Indonesia sebagaimana diatur dan diancam Pasal 126 KUHPM.

IV. Tanggapan/Duplik Penasehat Hukum Terdakwa yang disampaikan secara lisan atas tanggapan Oditur Militer pada pokoknya menyatakan tetap pada Pledoinya yang disampaikan pada tanggal 31 Oktoer 2018.

Menimbang : Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer Tinggi pada Oditurat Militer Tinggi II Jakarta Nomor Sdak/18/V/2018 tanggal 14 Mei 2018 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu dan di tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Januari tahun dua ribu tujuh belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 tujuh belas, bertempat di Kantor Paban IV/Binwatpers Spersad Mabesad Jakarta Pusat, setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta telah melakukan tindak pidana “Militer, yang dengan sengaja menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan, memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu" yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: Mahkamah Agung Republik Indonesia a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1990 melalui pendidikan Akmil di Magelang, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua Infanteri, selanjutnya setelah beberapa kali mengalami pendidikan, kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa menjabat sebagai Paban IV/Binwatpers Spersad dengan pangkat terakhir Kolonel Inf NRP. 1900006951167.

b. Bahwa tugas dan tanggung jawab Terdakwa selaku Paban IV/Binwatpers Spersad yaitu:

1) Merencanakan dan merumuskan kebijakan, meng koordinasikan, serta mengendalikan pembinaan tentang pelaksanaan hukum, disiplin dan tata tertib, urusan dalam, serta kegiatan protokoler; 2) Merencanakan dan merumuskan kebijakan, meng koordinasikan serta mengendalikan pembinaan tentang hak dan kewajiban, kesejahteraan, serta moril personel TNI AD; 3) Merencanakan dan merumuskan kebijakan, meng koordinasikan serta mengendalikan pembinaan mental personel, tradisi, kesejahteraan, dan jasmani, Mahkamah Agungserta perawatan Republik kesehatan personel TNI AD; dan. Indonesia Halaman 10 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

4) Memberikan keterangan kepada Aspers dan Waaspers Kasad tentang pembinaan perawatan personel TNI AD.

c. Bahwa Terdakwa kenal dengan Mayor Inf Naryanto (Saksi-2) sejak tahun 2010 Saat itu Terdakwa datang Mahkamah Agungmenemui DanyonifRepublik 203/AK dalam rangka meminjam Indonesia sopir untuk keperluan membantu Terdakwa sebagai Pabandya kemudian yang mengurus adalah Saksi-2 yang saat itu sebagai Pasiops Yonif 203/AK, sedangkan Terdakwa kenal dengan Sdr. Darmawan Prasojo, Ph.D. (Saksi-3) sejak masih anak-anak karena Terdakwa masih ada hubungan saudara sepupu dengan Saksi-3 karena ibu kandung Saksi- 3 adalah adik kandung dari ibu Terdakwa.

d. Bahwa Terdakwa pernah tergabung dalam grup whatsapp (WA) yang beranggotakan 5 (lima) orang yakni Terdakwa, Mayor Inf Naryanto (Saksi-2), Sdr Darmawan Prasodjo, Ph.D (Saksi-3), Sdr. Simon Laksmono Himawan (Saksi-6), Sdri Miranti Benacorry (Saksi-7) dan Sdr. Muhammad Muhyiddin (Saksi-8) dan yang membuat WA tersebut adalah Saksi-3 pada tanggal 1 Agustus 2016 dan adminnya adalah Saksi-7.

e. Bahwa masalah yang dibahas dalam group WA tersebut adalah Saksi-3 (teman bpk. Archandra Thahar saat berada di Amerika) meminta Saksi-6 selaku staf Menteri ESDM untuk memegang kendali grup WA yang digunakan sebagai sarana koordinasi dalam rangka rencana persiapan pengamanan dan pengawalan mentri ESDM Sdr Archandra Mahkamah AgungThahar yang rencananyaRepublik akan dilantik oleh Presiden Indonesia RI sebagai Menteri ESDM pada tanggal 27 Juli 2016. Namun pada tanggal 15 Agustus 2016 Sdr. Archandra Thahar tidak jadi dilantik sebagai Menteri ESDM maka pembahasan dan eksistensi dalam grup WA sudah tidak relevan lagi sehingga tidak ada pembahasan tentang pengamanan dan pengawalan Menteri ESDM Sdr. Archandra Thahar di grup WA tersebut, sehingga maka satu persatu anggota keluar dari grup (left). Selanjutnya Saksi-3 pernah komunikasi dengan Terdakwa bersama dengan Saksi-2 terkait tentang masalah pengamanan dan pengawalan VIP dalam hal Sdr. Arcahndra Tahar akan dilantik sebagai Menteri ESDM.

f. Bahwa sekira bulan Desember 2016 Terdakwa ditelpon oleh Saksi-3 dengan mengatakan “pak kolonel siapkan paparan" dijawab Terdakwa “pak prof saya hanya tahu bidang personel” dijawab oleh Saksi-3 “ok". Kemudian Terdakwa menanyakan “pak prof itu ada isu resafhule, pak prof mau naik jadi KSP (Kepala Staf Kepresidenan)" dan dijawab oleh Saksi-3 “kita liat saja pak kolonel”. Menurut Terdakwa seorang KSP merupakan staf ahli Presiden yang perlu mengetahui tentang personel dan organisasi TNI sehingga dalam memberikan saran penempatan jabatan personel TNI (Pati) dapat lebih obyektif dan tepat kemudian Mahkamah AgungTerdakwa menyarankan Republik kepada Saksi-3 agar jabatanIndonesia Halaman 11 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Deputi V KSP diisi oleh Pati TNI dencjan harapan jabatan- jabatan tersebut tidak diisi oleh Pati Polri selanjutnya Terdakwa inisiatif membuat paparan untuk kepentingan saran pengisian jabatan deputi V KSP, Kemhan, Mabes TNI, TNI AD, Sesmilpres dan Paspampers dengan harapan seandainya Terdakwa diminta paparan oleh Saksi-3 maka Mahkamah AgungTerdakwa akanRepublik menjelaskan kepada Saksi- 3 Indonesia agar lebih mudah memahaminya sehingga karena itulah Terdakwa berusaha membuat slide paparan dari masing-masing instansi tersebut.

g. Bahwa kemudian Terdakwa mencari bahan-bahan sendiri terutama bidang personel dan Terdakwa tergerak membuat slide paparan berupa struktur organisasi di lingkungan Mabesad, Mabes TNI dan Kemhan RI.

h. Bahwa selanjutnya Terdakwa memanggil Mayor Inf Naryanto (Saksi-2) ke ruang kerja Terdakwa dengan mengatakan “apakah kamu sudah ditelpon Sdr. Darmawan Prasodjo terkait adanya kabar bahwa Sdr. Darmawan Prasodjo akan dilantik menjadi KSP atau Menteri ESDM?", Saksi-2 menjawab “saya belum ditelpon tetapi saya mendengar pada saat olahraga bersama beliau akan menjadi KSP atau Menteri ESDM”. Kemudian Terdakwa bertanya “apakah kamu sudah menyiapkan paparan tentang ajudan apabila diminta?" dijawab oleh Saksi-2 “paparan sudah ada tetapi akan saya paparkan apabila beliau sudah dilantik”. Kemudian Terdakwa menyampaikan juga kepada Saksi-2 “saya juga diminta untuk menyiapkan paparan, ok kalau begitu kita buat masing-masing dan nanti Mahkamah Agungapabila saya perlu Republik bantuan kamu akan saya telpon" Indonesia

i. Bahwa sekira bulan Januari 2017 Terdakwa membuat sendiri paparan tentang struktur organisasi di lingkungan Mabesad, Mabes TNI dan Kemhan RI berupa diagram warna merah, kuning dan hijau.

j. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2017 Terdakwa menggunakan HP merk Samsung S7 flat nomor kontak 085218700700 (namun HPnya sudah dibuang oleh Terdakwa di sepanjang jalan tol BSD ke Jakarta) mengirim slide melalui Japri WA ke HP milik Saksi- 2 merk Samsung J5 warna putih, imei 353516/07/9176689/5 dan 353517/07/917893, nomor telpon 085216873030 tentang paparan struktur organisasi di lingkungan Mabesad, Mabes TNI dan Kemhan RI berupa diagram warna merah dan hijau Kemudian Terdakwa juga mengirim password melalui SMS ke HP Saksi-2 untuk membuka contens tersebut mengingat penggunaan password tetap penting karena untuk keamanannya sekalipun struktur tersebut dapat dilihat di TNI.mil.id. Saksi-2 tidak memperhatikan apa yang dikirim oleh Terdakwa karena Saksi-2 sedang konsentrasi menjadi panitia rapim TNI AD sebagai anggota suksesi acara. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 12 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

k. Bahwa masih dalam bulan Januari 2017 Terdakwa menghubungi Saksi-2 dengan mengatakan “Nar, carikan nama-nama Pangdam” dan dijawab Saksi-2 “ijin Paban, kan Paban di Spers” lalu Terdakwa berkata lagi “sudah kerjakan saja’’ dan Saksi-2 bertanya lagi “ijin untuk apa Paban?” Terdakwa mengatakan “sudah kerjakan saja, nanti Mahkamah Agungserahkan keRepublik saya”. Selanjutnya Saksi-2 mencari Indonesia nama- nama Pangdam se Indonesia melalui internet, setelah itu Saksi-2 mengeprint dalam satu lembar. Keesokan harinya Saksi-2 menyerahkan nama-nama Pangdam se Indonesia dalam bentuk hard copy kepada Terdakwa tanpa menambah keterangan informasi tentang riwayat hidup singkat nama-nama Pangdam tersebut.

l. Bahwa masih dalam bulan Januari 2017 bertempat di kantor Spersad lantai V Ruang Staf Paban IV Mabesad Jakarta Pusat Terdakwa membuat slide paparan struktur organisasi di lingkungan Mabesad, Mabes TNI dan Kemhan RI kemudian digabungkan dengan nama-nama Pangdam se Indonesia (yang dibuat oleh Saksi-2) menggunakan sarana card riader dan memory card eksternal 8 GB dikerjakan di Computer dengan cara membuat gambar seperti yang di internet; memasukkan nama- nama pejabat para Pati dan memberi warna merah, kuning, hijau dan merah dilingkari, setelah selesai kemudian card riader dicabut dan dibaca di tab merk Samsung Galazy S2, warna .hitam, keyboard warna putih, model number SM-T819Y, Imei 359251070201724/01 dan SN RR2H700NF3H.

m. Bahwa tujuan Terdakwa menggunakan kombinasi Mahkamah Agungwarna merah, Republik kuning, hijau dan warna merah Indonesia yang dilingkari karena warna merah identik dengan orang-orang yang memiliki penonjolan positif dan memenuhi syarat secara administrasi, warna kuning memiliki penonjolan dan memiliki pengalaman penugasan yang diperlukan, hijau secara administrasi sudah tidak memenuhi dilihat dari kepangkatan ada yang lebih tinggi kemudian prestasi penonjolan tidak secemerlang dengan mereka yang berwarna merah dan kuning sedangkan warna merah yang dilingkari perwira tersebut sangat menonjol dan akan dapat promosi.

n. Bahwa arti masing-masing warna adalah sebagai berikut:

1) Kotak warna merah adalah pejabat yang memiliki kompetensi kemampuan yang baik dengan pengelompokan sebagai berikut:

a) Jajaran pejabat Mabesad terdiri dari: Wakasad Letjen TNI Erwin S; Kasahli Kasad Mayjen TNI Yul Aviandi; Aspers Kasad Mayjen TNI Sonhadji; Aster Kasad Mayjen TNI K Simanjuntak; Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Mahkamah AgungLaksmana; Republik Pangdam IV/Dip Mayjen Indonesia TNI Halaman 13 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Jaswandi; Pangdam V/Brw Mayjen TNI Sumardi; Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Johny Tobing; Pangdam Vll/Wrb Mayjen TNI Agus SB; Pangdam IM Mayjen TNI Tatang Sulaiman; Pangdam lll/Slw Mayjen TNI Herindra; Pangdam l/BB Mayjen TNI L Pusung; Danpuspenerbad Brigjen TNI Mahkamah AgungSukopranoto; Republik Danpusintelad Brigjen TNI Indonesia Heriyanto S; Dirziad Brigjen TNI Irwan; Danjen Mayjen TNI Madsuni; Danpusterad Mayjen TNI Purwadi M; Danpussenif Mayjen TNI Hisna Siburian; Wadanjen Kopassus Kol Inf Richard Tampubolon; Pang Divif I; Pang Divif II Mayjen TNI Bem Susianto; Kasdam IM Brigjen TNI Ahmad DC; Kasdam l/BB Brigjen TNI Aritonang; Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi; Danrem 032/Wrb Brigjen TNI Bahkti Agus F; Danrem1 033/WP Brigjen TNI Fachri; Kasdam ll/Swj Brigjen TNI Marga Taufiq; Kasdam lll/Slw Brigjen TNI Yosua Pandit; Kasdam Vll/Wrb Brigjen TNI Supartodi; Kasdam Xlll/Tpr Brigjen TNI Ahmad Surpiyadi; Kasdam XVI/Ptm Brigjen TNI Bambang Taufik.

b) Jajaran pejabat Mabes TNI terdiri dari: TNI; Kasum TNI; Irjen TNI; Asops Panglima TNI; Asintel Panglima TNI; Aspers Panglima TNI; Sahli Panglima TNI; Danpuspom TNI; Dansatkomlek TNI; Danjen Akademi TNI; Kabais TNI; Kapusku TNI; Kababinkum TNI; Kapuskes TNI; Kababek TNI; Dangartap I.

Mahkamah Agungc) JajaranRepublik pejabat Kemenhan terdiri dari: Indonesia Sekjen Laksdya TNI Widodo; Karo Ren Brigjen TNI A. Tamim; Karo Peg Brigjen TNI Tri Legiono; Karo TU Brigjen TNI Ida Bagus;Karo Um Brigjen TNI Dessano I A; Kabaranahan Laksda TNI Leonardy.

2) Pejabat dalam kotak warna merah yang dilingkari adalah pejabat yang dalam waktu dekat akan memperoleh promosi atau baru mendapat promosi pada jabatan tersebut dengan pengelompokan sebagai berikut:

a) Jajaran pejabat Mabesad terdiri dari: Pangkostrad Letjen TNI Eddy Rahmayadi; Dankodiklat Letjen TNI Agus Kriswanto; Pangdam ll/Swj Mayjen TNI Sudirman; Pangdam Xlll/Merdeka Mayjen TNI Ganip W; Kasdam Vl/Mlw Brigjen TNI Subiyanto; Kasdam Jaya Brigjen TNI Ilyas Alamsyah; Danrem 131/Stg Brigjen TNI Sulaiman Agusto; Danrem 091/Asn Brigjen TNI Makmur Umar.

b) Jajaran pejabat Mabes TNI terdiri dari: Mahkamah AgungDan PMPP Republik TNI; Dandenma Mabes TNI. Indonesia Halaman 14 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

3) Pejabat dalam kotak warna kuning adalah pejabat yang memiliki kompetensi dengan kemampuan bagus dan didukung memiliki pengalaman penugasan di lingkungan istana dengan pengelompokan sebagai berikut: Mahkamah Agung Republik Indonesia a) Jajaran pejabat Mabesad terdiri dari: Pangdam XVI/Ptm Mayjen TNI ; Pangdam IX/Udy Mayjen TNI Kustanto W; Kas Divif I Brigjen TNI Joko P; Kasdam IV/Dip Brigjen TNI Joni S; Kasdam Xll/Merdeka; Kadispenad Brigjen TNI Fadilah; Kadisjasad Brigjen TNI Agus Rohman; Danrem 161/Ws Brigjen TNI Teguh Puji.

b) Jajaran pejabat Mabes TNI terdiri dari: Aster Panglima TNI; Dansesko TNI.

c) Jajaran pejabat Kemenhan terdiri dari: Dirjen Strahan Mayjen TNI Yoedhi Swastanto; Kabadiklat Mayjen TNI Hartind Asrin; Dirjen Kuathan Mayjen TNI Bambang H; Dirjen Pothan Mayjen TNI Dr. Sutrimo.

4) Pejabat dalam kotak warna hijau adalah pejabat dengan kemampuan yang rata-rata dengan pengelompokan sebagai berikut :

a) Jajaran pejabat Mabesad terdiri dari: Kasad Jenderal TNI ; Pangdam Xll/Tpr Mahkamah AgungMayjen Republik TNI ; Pangdam Indonesia XVII/Ksr Mayjen TNI Zoppye Onesimus; Aspam Kasad Mayjen TNI Rudy Huliselan; Asops Kasad Mayjen TNI GE Supit; Asrena Kasad Mayjen TNI DA Riyanto; Danseskoad Mayjen TNI Dody Hargo; Gub Akmil Mayjen TNI Arif Rahman; Kas Kostrad Mayjen TNI Cucu Somantri; Wadankodiklat Mayjen TNI Bachtiar; Kapus Kesad Mayjen TNI Bambang Pratomo; Danpuspomad Mayjen TNI Dedy Iswanto; Kasdam V/Brw Brigjen TNl’ Agus Suhardi; Kasdam XVII/Cen Brigjen TNI Herman Asaribab; Kasdam IX/Udy Brigjen TNI Stephanus Tri; Waasren Kasad Brigjen TNI AD Bramantyo; Waaspam Kasad Brigjen TNI Nurahmad; Kas Divif II Brigjen TNI Ainur Rohman; Waasops Kasad Brigjen TNI Eko M; Waaslog Kasad Brigjen TNI Widagdo HS; Waaster Kasad Brigjen TNI Budi S; Kasdam XVII/Ksr Brigjen TNI Purnawan Widi A; Danrem 174 Atw Brigjen TNI Asep Gunawan; Danrem 121 Abw Brigjen TNI Widodo I; Danrem 072 Pmk Brigjen TNI Fajar S; Danrem 173 Pvb Brigjen TNI Tri Suwandono; Dirpalad Brigjen TNI Sigid W; Dirbekangad Brigjen TNI Taat Agus B; Dirhubad Brigjen TNI Budi Priyono; Dirajenad Brigjen TNI Erry Hermawan; Mahkamah AgungDirtopad BrigjenRepublik TNI Alex Walnadi; Dirkumad Indonesia Halaman 15 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Brigjen TNI Syamsul; Dirkuad Brigjen TNI Sasongko Hardono; Kadisinfolahta Brigjen TNI Gumilar; Kadis Litbangad Brigjen TNI Dandang Dutoyo; Kadisbintalad Brigjen TNI Kosasi Azis; Kadisjarahad Brigjen TNI Hadi Kusnan; Dansecapaad Brigjen TNI Mulyono; Danpussen arhanud; Danpussenarmed Mahkamah AgungBrigjen Republik TNI Budi Satriyono; Danrem 171/Pvt Indonesia Kolonel Inf Ignatus Y.

b) Jajaran pejabat Mabes TNI terdiri dari: Asrenum Panglima TNI; Aslog Panglima TNI; Askomlek Panglima TNI; Kapusdalops TNI; Dankodiklat TNI; Danpaspampers; Kapusjarah TNI; Kasetum TNI; Kapuspen TNI; Kapusbintal TNI; Kapusjianstra TNI; Kapusbangpim TNI; Dangartap II; Dangartap III.

c) Jajaran pejabat Kemenhan RI terdiri dari: Menhan Ryamizard RC; Irjen Kemhan; Karokum Marsma TNI B Eko; Irum Brigjen TNI Robinhud; Irada Brigjen TNI Supriyanto; Irku Brigjen TNI B.Sutomo; Irlog Brigjen TNI Marsma Aan S;'Dirjenrenhan Marsda TNI M. Syaugi; Kabalitbang Dr. Anne K; Kapusku; Kapusdatin Marsma TNI Johny Kad.arma; Kabainstranas Mayjen TNI Heros Paduppai; Kapuskompublik Brigjen TNI Djundan Eko B; Kapusrehab.

o. Bahwa sekira akhir bulan Februari 2017 Saksi-1 mendapat perintah lisan dari Paban-IV Spamad Kolonel Mahkamah AgungInf Lukmansyah Republik untuk mendalami adanya isuIndonesia terkait dengan Terdakwa yang mempunyai kemampuan memetakan jabatan dan mengelompokkan jajaran Pati Mabes TNI, Mabes TNI AD dan Kemhan RI. Setelah diadakan penyelidikan secara tertutup, diperoleh informasi kebenaran isu yang beredar lalu pada tanggal 20 Maret 2017 dilakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa.

p. Bahwa dari hasil pemeriksaan Terdakwa ditemukan adanya pembantuan dari Saksi-2 Mayor Inf Naryanto dan dari hasil pemeriksaan di Pusintelad ditemukan group whatsapp “G” atau "security" dalam handphone Saksi-2, dan diketahui anggota group whatsaap “G” atau “security” ada 5 (lima) orang yaitu Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-6 dan Saksi-7.

q. Bahwa pada tanggal 3 Maret 2017 Spamad meminta bantuan kepada Pusintelad untuk mengetahui isi dari sebuah HP. Selanjutnya Serka Ifanul Ali Fikri (Saksi-5) selaku Bamin Gudsan Balaksandi Pusintelad mengambil data dari HP milik Saksi-2 dengan menggunakan kabel data kemudian dihubungkan dengan Computer, kemudian di layar monitor komputer terdapat Mahkamah Agungfile salah satunya Republik adalah struktur organisasi TNI berupaIndonesia Halaman 16 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

data penilaian personel Pati jajaran Mabes TNI, Mabesad dan Kemhan RI serta struktur organisasi TNI dan diberi warna merah, merah dilingkaran hitam, kuning dan hijau dan tidak ada judulnya, selanjutnya Saksi-5 menyimpannya ke dalam flashdisc warna putih dan menyerahkan kepada Kapten Inf Marasabessy Zainal Mahkamah AgungArifin (SaksiRepublik-4) selaku Dantim PAM Indonesia Balakpam Pusintelad.

r. Bahwa pada tanggal 3 Maret 2017 Saksi-4 menerima data/contens dari Sertu Agung anggota Pusintelad yang diperoleh dari HP milik Saksi-2 bermerk Samsung J5 warna putih dengan nomor IME 353516/07/9176689/5 dan 353517/07/9176893. Di dalam HP milik Saksi-2 ada sms dari Terdakwa yang berisi tulisan “password bgpot_200117". Data tersebut sudah diprint menjadi beberapa lembar kertas yang berisi susunan kotak nama pejabat di lingkungan Mabes TNI, Mabesad dan Kemhan RI yang diberi warna merah, kuning dan hijau dan ada beberapa kotak yang dilingkari. Selanjutnya Saksi-4 melakukan wawancara terhadap Saksi-2 dengan mengatakan “ini artinya apa?”, Saksi-2 menjawab "tidak tahu”. Saksi-4 bertanya lagi “dari mana diperoleh gambar tersebut?" Saksi-2 menjawab "gambar tersebut diperoleh dari Terdakwa yang dishare ke HP melalui whatsapp” selanjutnya data tersebut disimpan oleh Saksi-4 di Staf Pusintelad kemudian diserahkan ke Spamad.

s. Bahwa perbuatan Terdakwa memberikan perintah Mahkamah Agungkepada Saksi Republik-2 dengan cara-cara memaksa Indonesia hingga Saksi-2 merasa ada rasa keterpaksaan melaksanakan apa yang diinginkan oleh Terdakwa selaku seniornya dan Saksi-2 merasa khawatir akan menghambat karier Saksi- 2 dan perintah tersebut bukan merupakan tugas pokok Saksi-2. Tujuan Terdakwa memerintahkan Saksi-2 untuk mencari nama-nama Pangdam se-Indonesia untuk melengkapi struktur organisasi yang telah diinginkan oleh Terdakwa.

t. Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tersebut karena jabatan yang melekat pada diri Terdakwa selaku Paban IV/Binwatpers Spersad Mabesad sehingga Terdakwa melakukannya dengan leluasa dan sewenang- wenang karena perintah tersebut tidak termasuk kekuasaan/kewenangan yang dimilikinya.

u. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut di atas dapat mengakibatkan kerugian yang terutama membuat rasa tidak nyaman di jajaran pimpinan Mabes TNI, TNI AD dan Kemhan RI kemudian pihak Spersad Mabesad merasa dirugikan karena pekerjaan tersebut bukan merupakan tupoksi Terdakwa karena yang memiliki tupoksi membuat data penilaian personel adalah Paban Mahkamah AgungBinkar Mabesad. Republik Indonesia Halaman 17 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana sesuai Pasal 126 KUHPM.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas dakwaan yang Mahkamah Agungdidakwakan kepadanya.Republik Indonesia

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa maupun Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan eksepsi.

Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum yaitu Hadi Wibowo, S.H Mayor Chk Nrp 636435 dkk 2 orang berdasarkan Surat Perintah Dirkumad Nomor Sprin/708/ VII/2018 tanggal 13 Juli 2018 dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa tanggal 13 Juli 2018.

Menimbang : Bahwa urutan para saksi dalam putusan ini disusun berdasarkan urutan pemeriksaan para Saksi yang hadir dalam persidangan.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1 Nama lengkap : Zulfani, S.Sos. Pangkat/NRP : Mayor Inf/11060029730785. Jabatan : Pabanda Masmilkam SPB IV/PAM Bragiat Spamad Kesatuan : Spamad Mabesad. Mahkamah AgungTempat tanggal Republiklahir : Palembang, 23 Juli 1985. Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Mess Spamad Jl. Petojo Selatan No 12/7 A RT 004/RW 11 Kel. Cideng Kec. Gambir Jakpus

Pada pokoknya menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, namun mengetahui saat penyelidikan.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa diduga memberikan informasi yang tidak sesuai dengan Tupoksinya.

3. Bahwa Saksi mengetahui saat itu Terdakwa menjabat sebagai Paban IV/Binwatpers Spersad, dengan tugas pokok yaitu : a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan, meng- koordinasikan, serta mengendalikan pembinaan tentang pelaksanaan hukum, disiplin dan Mahkamah Agungtata tertib, urusanRepublik dalam, serta kegiatan protokoler Indonesia. Halaman 18 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

b. Merencanakan dan merumuskan kebijakan, meng- koordinasikan serta mengendalikan pembinaan tentang hak dan kewajiban, kesejahteraan, serta moril personel TNI AD. c. Merencanakan dan merumuskan kebijakan, meng- koordinasikan serta mengendalikan Mahkamah Agungpembinaan Republik mental personel, tradisi, kesejahteraan, Indonesia dan jasmani, serta perawatan kesehatan personel TNI AD; dan. d. Memberikan keterangan kepada Aspers dan Waaspers Kasad tentang pembinaan perawatan personel TNI AD.

4. Bahwa Saksi mendapat perintah dari Paban IV/Spamad untuk menyelidiki dengan adanya isu Terdakwa mempunyai kemampuan untuk pemetaan jabatan para Pati di jajaran TNI, TNI AD dan Kemhan.

5. Bahwa ada informasi bukan pemetaan dan ada indikasi pengelompokan Pati, kemudian saya melaporkan ke Paban IV/Spamad untuk mengadakan penyelidikan lebih lanjut.

6. Bahwa saksi mengetahui seharusnya tugas yang dilakukan Terdakwa adalah menjadi tugas Paban III/Binkar Spersad.

7. Bahwa sesudah mendapat data dari Pusintelad, Saksi membuat laporan berupa surat/Nota Dinas ke Kasad yang intinya ada kelalaian Terdakwa terkait Mahkamah Agungdokumen rahasia Republik dan kelalaian memberikan dataIndonesia dan informasi, terhadap surat tersebut Kasad mendisposisi “tindak lanjuti” demikian juga Aspam Kasad.

8. Bahwa Saksi hanya melakukan penyelidikan awal, yaitu dengan cara Terdakwa menjawab dan menulis sendiri jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Saksi, kemudian Saksi membuat kesimpulan.

9. Bahwa Saksi tidak melihat data-data yang di share oleh Terdakwa, yang Saksi ketahui data-data yang dibuat oleh Terdakwa harus seijin Kasad jika keluar dari TNI AD.

10. Bahwa Saksi mengetahui saat penyelidikan awal data itu di share ke Sdr. Darmawan Prasojo dan Saksi tidak mengetahui Terdakwa bekerjasama dengan siapa saja karena Saksi tidak sampai ke situ.

11. Bahwa sesuai keterangan dari Terdakwa, Sdr. Darmawan Prasojo menjabat sebagai Deputi-1 di Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sesuai permintaan Sdr. Darmawan Prasojo. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 19 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

12. Bahwa setelah itu ada beberapa/salah satu pejabat yang namanya tercantum dalam data tersebut menanyakan kepada Saksi, dan itu yang menurut Saksi telah menimbulkan keresahan.

13. Bahwa Saksi mendapatkan data-data itu setelah ada Mahkamah Agunghasil resume Republik dari Pusintelad. Indonesia

14. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa mengirim data- data kepada Sdr. Darmawan Prasojo tanpa sepengetahuan Aspers Kasad ataupun Kasad, dan seharusnya Terdakwa sepengetahuan dari Paban III/Binkar Spersad dan seijin Aspers Kasad dan Kasad.

15. Bahwa Saksi mengetahui tujuan Terdakwa mengirimkan data-data kepada Sdr. Darmawan Prasojo hanya ikatan emosional persaudaraan antara Terdakwa dengan Sdr. Darmawan Prasojo.

16. Bahwa Saksi diketahui selain data personel para pati jajaran Mabes TNI dan Kemhan, Terdakwa juga menshare dalam group WA berupa struktur organisasi yang diberi warna merah, merah di lingkaran hitam, kuning dan hijau namun Saksi tidak mengerti apa maksudnya. Kemudian data penilaian personel Pati jajaran TNI, TNI AD dan Kemhan yang dibuat oleh Terdakwa tersebut merupakan rahasia TNI.

17. Bahwa Saksi diperintahkan oleh pimpinan sebagai pelapor terhadap perkara Terdakwa. Mahkamah Agung Republik Indonesia 18. Bahwa Saksi tidak paham terkait kategori-kategori yang dibuat oleh Terdakwa, yang semuanya itu merupakan penilaian sesuai hasil penyelidikan lanjutan.

19. Bahwa Saksi mengetahui yang membantu Terdakwa membuat data penilaian Pati jajaran TNI AD, Mabes TNI dan Kemhan adalah Mayor Inf Naryanto.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian, adapun keterangan Saksi yang disangkal yaitu :

1. Bahwa tidak benar data pemetaan jabatan yang diberikan oleh Terdakwa kepada Sdr. Darmawan Prasojo, itu bukan rahasia dikarenakan Terdakwa mendapatkan di Website Tni.mil.id/termasuk Website Kemhan.

2. Bahwa tidak benar dokumen itu sampai kepada Sdr. Darmawan Prasojo karena data-data itu tidak sampai ke Sdr. Darmawan Prasojo dan hanya mengirim kepada Mayor Inf Naryanto saja. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 20 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

3. Bahwa tidak benar data-data itu berupa penilaian karena kalau penilaian ada angka.

Bahwa atas sangkalan dari Terdakwa tersebut, Saksi memberikan keterangan sebagai berikut :

Mahkamah Agung1. Bahwa Republik Saksi tetap pada keterangannya, bahwaIndonesia data itu bersifat rahasia berupa analisa.

2. Bahwa Saksi tetap pada keterangannya, saat penyelidikan awal Terdakwa menyampaikan membuat grup WA yang beranggotakan Terdakwa, Sdr. Darmawan Prasojo dan Mayor Inf Naryanto.

3. Bahwa Saksi tetap pada keterangannya, menurut Saksi itu merupakan kategori dan soal istilah bahasa saja.

Saksi-2 : Nama lengkap : Naryanto. Pangkat/NRP : Mayor Inf/11050036671282. Jabatan : Pabanda Jakstra Spaban I Jakrenstra Srenad Kesatuan : Srenad Mabesad. Tempat tanggal lahir : Magelang, 23 Desember 1982. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Jl. H. Said No. 44 RT 10/RW Mahkamah Agung Republik10 Ciater Serpong Tangse Indonesial.

Pada pokoknya menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010, di Yonif 203/AK saat Terdakwa meminjam sopir untuk operasional Terdakwa kepada Danyonif 203/AK dan saat itu Saksi menjabat Pasiops Yonif 203/AK.

2. Bahwa Terdakwa menelpon Saksi untuk mencarikan nama-nama Pangdam sehingga saksi menjawab “Paban kan di Spers” namun Terdakwa menjawab “Kerjakan saja” dialog berupa pertanyaan dan jawaban antara Terdakwa dan Saksi dilakukan sebanyak 2 (dua) kali.

3. Bahwa Saksi mendapatkan nama-nama pejabat Pangdam dari internet, kemudian diprin dan oleh Saksi diserahkan kepada Terdakwa, selanjutnya Saksi menanyakan kepada Terdakwa untuk apa? Kemudian dijawab oleh Terdakwa “kembali saja, sehingga Saksi kembali. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 21 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

4. Bahwa pada saat mendapat perintah dari Terdakwa saat itu Saksi sudah berdinas di Staf Perencanaan Angkatan Darat (Srenad) Mabesad.

5. Bahwa Saksi pada bulan Januari 2017 memberikan data itu kepada Terdakwa bukan merupakan rahasia Mahkamah AgungNegara atauRepublik rahasia militer. Indonesia

6. Bahwa saksi pernah menerima WA dari Terdakwa terkait dengan data-data pemetaan jabatan para Pati TNI AD, TNI dan Kemhan.

7. Bahwa Saksi ikut tergabung dalam group WA dengan Terdakwa dan beberapa staf Sdr. Darmawan Prasojo Deputi-1 Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

8. Setelah Saksi mengirim data ke group, kemudian Terdakwa menelpon kepada Saksi “Nar hanya sebatas itu” kemudian dikarenakan Saksi saat itu sedang sibuk ikut terlibat panitia penyiapan untuk Rapim TNI AD sehingga Saksi tidak membahas dengan Terdakwa.

9. Bahwa setelah beberapa hari Saksi melihat di HP milik Saksi ada garis-garis dikarenakan HP milik Saksi kecil sehingga tidak dapat melihat dengan jelas.

10. Bahwa menurut Saksi Sdr. Darmawan Prasojo adalah kakak kelas Saksi waktu di SMA.

11. Bahwa pada tahun 2015 Saksi mengenal Sdr. Mahkamah AgungDarmawan Prasojo,Republik waktu itu Terdakwa memintaIndonesia dicarikan rumah Sdr. Darmawan Prasojo katanya masih ada hubungan keluarga/kekerabatan dan Sdr. Darmawan bertemu dan pernah sama-sama satu SMA.

12. Bahwa pada bulan Juli sd Agustus 2017 Saksi pernah diajak makan oleh Sdr. Darmawan Prasojo, dan Sdr. Darmawan Prasojo menanyakan “ sudah siap” kemudian Saksi menyampaikan untuk mekanisme itu ada di Spers.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian, adapun keterangan Saksi yang disangkal yaitu :

- Bahwa tidak benar Terdakwa mengatakan “kerjakan saja” yang benar terserah kamu, kamu kan tahu website tempat nama-nama pejabat TNI dan Saksi menjawab “siap”.

- Bahwa atas sangkalan dari Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya, bahwa seingat Saksi waktu itu Terdakwa mengatakan “kerjakan saja”. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 22 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang : Bahwa Saksi yang tidak hadir dipersidangan dan telah dipanggil secara sah dan patut selama beberapa kali persidangan sesuai ketentuan Pasal 139 UU RI No 31 tahun 1997, sehingga Oditurmenyatakan tidakmampu lagi menghadirkan Saksi kemudian atas permohonan Oditur Militer Tinggi dan atas persetujuan Terdakwa dan Mahkamah AgungPenasihat Republik Hukumnya maka keterangan Saks Indonesiai tersebut dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pendahuluan yang telah diberikan dibawah sumpah, dibacakan didalam persidangan, maka keterangan Saksi yang tidak hadir tersebut nilainya sama apabila Saksi tersebut hadir dan memberi keterangan dipersidangan, maka keterangan Saksi yang tidak hadir dibacakan yaitu sebagai berikut :

Saksi-3 Nama lengkap : Marasabessy Zainal Arifin. Pangkat/NRP : Kapten lnf/21960025430575. Jabatan : Dantim PAM Balakpam Kesatuan : Pusintelad. Tempat tanggal lahir : Ambon, 10 Mei 1975. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Jln. Pulo Sirih Tengah 7 BD Bekasi Selatan.

Pada pokoknya menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Mahkamah Agung Republik Indonesia 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa tugas dan tanggung jawab Saksi adalah melaksanakan target operasi atas perintah dan melaksanakan wawancara atas perintah.

3. Bahwa Saksi melakukan wawancara terhadap Mayor Inf Naryanto yakni pada tanggal 3 Maret 2017, kemudian tanggal 4 Maret 2017 Saksi melakukan pemeriksaan ketika Saksi mendapat beberapa lembar kertas dari Sertu Agung anggota Pusintelad berupa data/kontens yang diperoleh dari HP milik Mayor Inf Naryanto.

4. Bahwa data/contens yang Saksi terima dari Sertu Agung yang sudah diprint dalam beberapa lembar kertas berisi susunan kotak nama pejabat di lingkungan Mabes TNI, Kemhan dan Mabesad diberi warna merah, kuning, hijau dan ada beberapa kotak yang dilingkari. Kemudian Saksi bertanya kepada Mayor Inf Naryanto “ini artinya apa?”, Mayor Inf Naryanto menjawab "tidak tahu". Saksi Tanya lagi “dari mana diperoleh gambar tersebut?” Mayor Inf Naryanto menjawab “gambar tersebut diperoleh dari Mahkamah AgungKolonel Inf Arif Republik Cahyono yang dishare ke HP melaluiIndonesia Halaman 23 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

whatsapp”. Kemudian Saksi menggunakan gambar tersebut sebagai bahan untuk bertanya kepada Mayor Inf Naryanto, data tersebut disimpan di staf kemudian diserahkan ke Spamad 5. Bahwa dalam data/kontens tersebut tidak ada Mahkamah Agungpenjelasan, Republik Saksi hanya menerima beberapa Indonesia lembar kertas yang berisi kotak-kotak nama pejabat Mabes TNI, Mabesad dan Kemhan dan kotak-kotak diberi warna merah, kuning dan hijau.

Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-4 Nama lengkap : Ifanul Ali Fikri Pangkat/NRP : Serka/21060154780784. Jabatan : Bamin Gudsan Balaksandi Kesatuan : Pusintelad. Tempat tanggal lahir : Sidoarjo, 23 Juli 1984. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Mess Pusintelad

Pada pokoknya menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan Mahkamah Agungtidak ada hubungan Republik keluarga. Indonesia

2. Bahwa tugas sehari-hari Saksi sebagai bamin gudsan adalah mendata iventaris peralatan sandi di jajaran TNI AD; memperbaiki alat sandi, menyiapkan bahan baku sandi dan apabila ada perintah dari pimpinan Saksi melakukan pengumpulan data di dalam HP.

3. Bahwa pada tanggal 3 Maret 2017 Spamad meminta bantuan kepada Pusintelad untuk mengetahui isi dari sebuah HP. Kemudian Saksi mengambil data dari HP milik Mayor Inf Naryanto dengan menggunakan kabel data kemudian dihubungkan dengan komputer. Selanjutnya di layar monitor komputer terdapat file yang ada dalam HP salah satunya adalah struktur organisasi TNI berupa data penilaian personel pati jajaran Mabes TNI, Mabesad dan Kemhan serta struktur organisasi TNI dan diberi warna merah, merah dilingkaran hitam, kuning dan hijau dan tidak ada judulnya, selanjutnya data tersebut Saksi serahkan kepada Kapten Inf Zaenal di dalam flashdisc warna putih.

4. Bahwa HP milik Mayor Inf Naryanto yang diambil datanya bermerk Samsung J5 warna putih dengan Mahkamah Agungnomor IME Republik 353516/07/9176689/5 Indonesia dan Halaman 24 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

353517/07/9176893. Di dalam HP milik Mayor Inf Naryanto ada sms dari Kolonel Inf Arif yang berisi tulisan “password bgpot_200117”.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Mahkamah Agung Republik Indonesia

Saksi-5 Nama lengkap : Darmawan Prasojo, Ph.D. Pekerjaan : Deputi 1 Kepala Staf Kepresidenan. Tempat tanggal lahir : Magelang, 10 Oktober 1970. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Perum The Green Cluster Mirage AA3 No. 2 Rt/Rw 021/ 008 Kel. Cilenggang Kec. Serpong Tangerang Banten.

Pada pokoknya menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak masih anak-anak karena masih ada hubungan saudara sepupu (ibu kandung Terdakwa adalah kakak kandung ibu Saksi).

2. Bahwa Saksi pernah bergabung dalam grup Mahkamah Agungwhatsapp (WA)Republik yang beranggotakan Sdr.SimonIndonesia Laksmono Himawan, Terdakwa, Mayor Inf Naryanto dan Sdri. MiFanti yang membuat Saksi sendiri dengan memerintahkan Sdri. Miranti untuk invite teman-teman lain dan grup dibuat tahun 2016.

3. Bahwa hal-hal yang pernah dikomunikasi dengan Terdakwa dan Mayor Inf Naryanto adalah terkait pengamanan dan pengawalan VIP dalam hal Sdr. Arcahndra Tahar sebagai Menteri ESDM.

4. Bahwa Saksi tidak pernah memerintahkan Terdakwa untuk paparan dalam bentuk apapun. Saksi juga tidak pernah mengetahui struktur organisasi Mabesad, Mabes TNI dan Kemhan dan Saksi baru mengetahui setelah diberitahu oleh penyidik.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 25 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Saksi-6

Nama lengkap : Ir. Simon Laksmono Himawan, M.A Pekerjaan : Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang Ketenagalistrikan. Tempat tanggal lahir : Jombang, 14 Oktober 1956. Mahkamah AgungJenis Kelamin Republik : Laki-laki. Indonesia Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : B-l No. 11 Villa Bintaro Regensi Rt 002 Rw 012 Kel. Pondok Kacang Timur Kec. Pondok Aren.

Pada pokoknya menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Juli 2016 saat Saksi diajak makan siang di daerah Pecenongan Jakpus oleh Sdr. Darmawan Prasodjo kemudian bertemu dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi pernah tergabung dalam grup Whatsapp (WA) yang beranggotakan antara lain Sdr. Darmawan Prasodjo, Kolonel Inf Arif Cahyono, Mayor Inf Naryanto, Sdri Miranti. Grup WA tersebut diberi nama grup WA “G” terbentuk sekira bulan Juli 2016.

3. Bahwa grup WA tersebut dibuat oleh Sdr. Darmawan Prasodjo dengan tujuan untuk membantu Mahkamah Agungpembentukan Republik security VIP menteri ESDM yaituIndonesia Sdr. Archandra Thahar. Dalam grup WA “G” tidak ada masalah-masalah penting atau masalah khusus karena Sdr. Archandra Thahar tidak lama menjabat sebagai menteri ESDM sudah diberhentikan oleh presiden sehingga pembahasan terkait security VIP untuk menteri ESDM tidak berlanjut.

4. Bahwa identifikasi HP milik Saksi adalah merk Samsung Galaxy S6 cdge, Samsung jenis SM-G925Fm SSN-G925FGSMH, 4 GB, IMEI: 359667/06/401418/9.02 dan S/N: RR8G4000A8XZ.

5. Bahwa Saksi tidak pernah melihat isi WA dari grup WA “G” apalagi tujuan awalnya adalah untuk membahas tentang ajudan menteri ESDM setelah itu batal Saksi tidak pernah lagi memperhatikan WA grup “G”. Selain itu saking banyaknya grup di HP Saksi sehingga Saksi tidak pernah melihat satu persatu share dari grup WA.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 26 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Saksi-7 Nama lengkap : Miranti Benacorry Pekerjaan : Profesional Swasta. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 4 September 1992. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Mahkamah AgungAgama Republik: Islam. Indonesia Tempat tinggal : Jln. Pulo Asem Raya No. 3 Rt 01 Rw 002 Kel. Jati Kec. Pulo Gadung Jaktim 13220.

Pada pokoknya menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi pernah tergabung dalam grup WA yang diberina nama “security” bukan “G", anggota grup WA tersebut adalah Saksi, Sdr. Darmawan Prasodjo, Mayor Inf Naryanto, Sdr. Simon Laksmono Himawan, Kolonel Inf Arif Cahyono dan Sdr. Muhammad Muhyiddin. Adapun yang membuat grup WA adalah Sdr. Darmawan Prasodjo tanggal 1 Agustus 2016. Masalah- masalah yang dibahas dalam grup WA tersebut hanya membahas persiapan pengamanan untuk menteri ESDM an Bpk. Archandra Thahar, tidak ada pembahasan lain dalam grup WA tersebut.

3. Bahwa identifikasi HP milik Saksi adalah jenis Mahkamah AgungSamsung galaxyRepublik note 5 warna gold, nomor Indonesia IMEI 353604070573326 dan 353605070573323, dengan nomor telpon simpati 081290930293.

4. Bahwa Saksi tidak pernah menerima baik secara langsung maupun dalam grup data mengenai struktur organisasi Kemhan, Mabes TNI dan Mabesad dari Terdakwa. Begitu juga Saksi tidak pernah mendengar penjelasan tentang struktur organisasi dimaksud.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-8 Nama lengkap : Muhammad Muhyiddin, S.Sos Pekerjaan : Profesional Swasta. Tempat tanggal lahir : Sidoarjo, 13 Agustus1988. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Komplek DPR RI Kemanggisan No.65 Palmerah Jakbar. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 27 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Pada pokoknya menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, Saksi hanya mengetahui namanya tergabung dalam grup WA dan tidak ada hubungan keluarga. Mahkamah Agung Republik Indonesia 2. Bahwa Saksi pernah tergabung dalam grup whatsapp (WA) yang beranggotakan Sdr. Darmawan Prasodjo, Mayor Inf Naryanto, Sdr. Simon Laksmono Himawan, Sdri. Miranti dan Kolonel Inf Arif Cahyono. Grup WA dibentuk pada tanggal 1 Agustus 2016 diberi nama “security VIP” dan yang membuat grup WA adalah Sdri. Miranti Benacorry, yang menjadi admin adalah Sdri. Miranti dan masalah yang dibahas adalah rencana persiapan pengamanan menteri ESDM-1 yaitu Sdr. Archandra Thahar.

3. Bahwa tujuan dibentuk whatsapp grup “security” adalah untuk melakukan persiapan pengamanan bapak Archandra Thahar yang dilantik pada tanggal 27 Juli 2016 sebagai menteri ESDM. Masalah pokok yang dibahas adalah Sdr. Darmawan Prasodjo (teman bpk. Archandra Thahar saat berada di Amerika) meminta Sdr. Simon Laksmono Himawan (staf menteri ESDM) untuk memegang kendali grup whatsapp yang digunakan sebagai sarana koordinasi dalam rangka rencana persiapan pengamanan dan pengawalan mentri ESDM Sdr. Archandra Thahar Namun Sdr. Archandra Thahar dicopot sebagai menteri ESDM pada tanggal 15 Agustus Mahkamah Agung2016 maka pembahasanRepublik dan eksistensi grup “securityIndonesia VIP” sudah tidak relevan lagi sehingga tidak ada pembahasan tentang pengamanan di grup “security VIP”, maka satu persatu anggota keluar dari grup (left).

4. Bahwa HP yang digunakan oleh Saksi adalah merk Samsung J5 dual simcard warna putih, nomor IMEI 353516079273007/01 dan 353517079273005/01, SN RR8H206KYAF dengan nomor telpon IM3 085645316473. Selanjutnya yang keluar dari grup pertama adalah Sdr. Darmawan Prasodjo bulan Nopember 2016, kemudian Sdr. Simon Laksmono Himawan dan Saksi bulan Desember 2016.

5. Bahwa Saksi tidak pernah dihubungi secara langsung secara pribadi dalam grup maupun dalam bentuk hardcopy data dari siapapun dan Saksi tidak pernah menerima penjelasan makna dan arti dari warna yang terdapat dalam data tersebut. Saksi juga tidak pernah mendengar penjelasan tentang struktur organisasi Kemhan, Mabes TNI dan Mabesad beserta makna/arti warna dari setiap kotak.

6. Bahwa Saksi tidak pernah mendengar bahwa Sdr. Mahkamah AgungDarmawan Prasodjo Republik membicarakan tentang rencana Indonesia Halaman 28 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pengisian jabatan deputy V dan meminta Terdakwa untuk melakukan paparan terkait yang disampaikan dalam grup whatsapp, hanya masalah persiapan pengamanan menteri ESDM.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa Mahkamah Agungmembenarkan Republik seluruhnya. Indonesia

Saksi-9 Nama lengkap : Jacob Lunak Sumuk, S.H. Pekerjaan : Pensiunan TNI AD. Tempat tanggal lahir : Rantepao/Toraja, 25 Agustus 1944 Jenis Kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Kristen Protestan. Tempat tinggal : Komplek Diskum AD Jln. Cakra Wijaya VI Blok J No. 11-12 Rt 003 Rw 012 Kel. Cipinang Muara Kec. Jatinegara Jaktim.

Pada pokoknya menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

1. Bahwa pengalaman Ahli mengikuti kursus, seminar, lokakarya di bidang ilmu hukum adalah menjadi dosen hukum pidana (umum dan militer) di STHM; anggota pokja RUU Perubahan UU Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer; anggota pokja RUU KUHPM; menjadi ahli dalam perkara Pelda (purn) Suparno di Pengadilan Mahkamah AgungMiliter II-08 Republik Jakarta tahun 2013; perkara LetkolIndonesia Inf Yohanes Krisnajaya Syaiban di Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya tahun 2014.

2. Bahwa istilah tindak pidana merupakan terjemahan dari strafbaar feit (bhs Belanda) selain itu terjemahan lain dalam bahasa Indonesia yaitu perbuatan yang dapat/boleh dihukum, peristiwa pidana, perbuatan pidana dan delik namun yang sekarang lazim dipergunakan adalah tindak pidana. Pengertian tindak pidana menurut S.R. Sianturi adalah sebagai berikut tindak pidana merupakan suatu tindakan pada waktu, tempat dan keadaan tertentu, yang dilarang atau diharuskan dan diancam dengan pidana oleh perundang- undangan, bersifat melawan hukum yang dilakukan dengan kesalahan oleh seseorang yang mampu bertanggungjawab. Tindak pidana ada yang diatur dalam KUHP disebut tindak pidana umum dan ada yang diatur di luar KUHP disebut tindak pidana khusus diantaranya KUHPM, tipikor, tindak pidana narkotika dan tindak pidana terorisme.

3. Bahwa pertanggungjawaban pidana mengandung pengertian bahwa seseorang yang telah melakukan Mahkamah Agungsuatu tindak pidana Republik harus bertanggungjawab terhadap Indonesia Halaman 29 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tindak pidana yang dilakukannya yang menjurus kepada pemidanaan. Yang dapat dipertanggung jawab pidanakan hanyalah seseorang yang mampu bertanggung jawab dan perbuatan yang dilakukan itu bersifat melawan hukum. Seseorang dikatakan mampu bertanggung jawab dapat dilihat dari keadaan jiwanya Mahkamah Agungdan kemampuan Republik jiwanya. Keadaan jiwanya Indonesia meliputi jiwanya tidak terganggu oleh penyakit terus menerus atau sementara, jiwanya tidak cacat dalam pertumbuhan dan jiwanya dalam keadaan sadar sedangkan kemampuan jiwanya meliputi dapat menginsyafi hakekat dari tindakannya, dapat menentukan kehendaknya atas tindakan tersebut apakah akan dilakukan atau tidak dan dapat mengetahui ketercelaan dari tindakan tersebut

4. Bahwa tindak pidana penyalahgunaan kekuasaan sebagaimana tercantum dalam Pasal 126 KUHPM pada dasarnya merupakan pasal perlindungan terhadap bawahan atas kesewenang-wenangan atasan. Berbeda dengan Pasal 127 sampai dengan Pasal 132 KUHPM yang obyeknya adalah bawahan yang berarti seorang militer. Maka Pasal 126 KUHPM obyeknya adalah seseorang yang artinya tidak selalu militer tetapi dapat pula non militer. Pasal 126 KUHPM tidak mempersoalkan apakah obyek (seseorang) sudah atau belum melakukan yang dikehendaki oleh atasan, yang penting ialah bahwa unsur-unsur tindak pidana pada Pasal 126 KUHPM telah dipenuhi oleh atasan yang bersangkutan, apabila obyek (seseorang) telah melakukan yang diinginkan oleh atasan, maka bawahan tersebut bukan sebagai peserta Mahkamah Agungdari atasan tersebut,Republik melainkan bawahan tersebut Indonesia harus mendapatkan perlindungan hukum.

5. Bahwa aspek pertanggung jawaban pidana pada Pasal 126 KUHPM hanya atasan yang menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan yang dapat dipertanggung jawabkan, sedangkan bawahan (seseorang) harus dilindungi. Bawahan (seseorang) yang tidak melaksanakan apa yang dipaksakan oleh atasan sudah memenuhi unsur-unsur Pasal 126 KUHPM karena dalam pasal tersebut tidak dicantumkan harus dilaksanakan yang penting atasan tersebut sudah melakukan tindakan pemaksaan dan yang dipaksa ada rasa keterpaksaan maka tindak pidana telah sempurna.

6. Bahwa tindakan Terdakwa selaku Paban IV/Binwatpersad Spersad yang memerintahkan bawahannya dengan perintah memaksa agar Mayor Inf Naryanto mencari nama-nama pejabat Pangdam se Indonesia untuk melangkapi struktur organisasi dan perintah Terdakwa tersebut sempat ditolak oleh Mayor Inf Naryanto karena Terdakwa tidak mau menjelaskan maksud dari perintahnya mencari nama-nama pejabat Pangdam se Indonesia, akan tetapi perintah Terdakwa Mahkamah Agungtetap dilaksanakan Republik Mayor Inf Naryato dengan perasaan Indonesia Halaman 30 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tertekan dan terpaksa karena Terdakwa adalah seorang kolonel yang berdinas di Mabesad dan mempunyai jabatan Paban di Spersad sehingga Mayor Inf Naryanto khawatir bisa menghambat karirnya, dapat dikategorikan suatu tindak pidana sebagaimana tercantum dalam Pasal 126 KUHPM. Mahkamah Agung Republik Indonesia 7. Bahwa perbuatan Terdakwa yang melawan hukum adalah memberikan perintah memaksa agar Mayor Inf Naryanto mencari nama-nama pejabat pangdam se- lndonesia untuk melengkapi struktur organisasi yang telah dibuatnya, karena perintah tersebut tidak termasuk kekuasaan/kewenangan yang dimilikinya (melanggar Pasal 126 KUHPM, Pasal 14 huruf e UU Nomor 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer dan Pasal 16 huruf e Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/22/VIII/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Peraturan Disiplin Prajurit TNI).

8. Bahwa pendapat ahli didasarkan kepada penjelasan penyidik kepada ahli. Bila hasil pemeriksaan selanjutnya, baik oleh penyidik, penuntut umum dan hakim dalam sidang pengadilan membuktikan hal yang berbeda maka ahli sampaikan pendapat ahli menjadi pendapat pribadi ahli.

Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa tidak bisa berpendapat.

MahkamahMenimbang Agung : Bahwa dalam Republik persidangan Terdakwa menyangkal Indonesia keterangan-keterangan para Saksi yaitu :

Saksi-1 :

1. Bahwa tidak benar data pemetaan jabatan yang diberikan oleh Terdakwa kepada Sdr. Darmawan Prasojo, itu bukan rahasia dikarenakan Terdakwa mendapatkan di Website Tni.mil.id/termasuk Website Kemhan.

Bahwa Saksi-1 memberikan keterangan di persidangan telah disampaikan di bawah sumpah menurut Agamanya dan nilai kebenaran sangat besar, dan saat pemeriksaan barang bukti Terdakwa mengakui benar data struktur nama-nama Pati TNI itu adalah Terdakwa yang membuatnya.

2. Bahwa tidak benar dokumen itu sampai kepada Sdr. Darmawan Prasojo karena data-data itu tidak sampai ke Sdr. Darmawan Prasojo dan hanya mengirim kepada Mayor Inf Naryanto saja.

Bahwa meskipun Terdakwa mempunyai hak untuk Mahkamah Agungmenyangkal namunRepublik Saksi-1 telah memberikan Indonesia Halaman 31 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

keterangan di persidangan di bawah sumpah tentunya nilai kebenarannya sangat besar namun sangkalan Terdakwa tersebut dapat dibenarkan karena keterangan dari Saksi-5 sdr Darmawan Parsojo menyatakan tidak pernah menerima dokumen yang dimaksud.

Mahkamah Agung3. Bahwa Republik tidak benar data-data itu berupa Indonesia penilaian karena kalau penilaian ada angka. Bahwa terhadap sangkalan Tersebut merupakan hak Teradakwa yang menyatakan bahwa data yang dibuat merupakan analisa Terdakwa, namun keterangan Saksi yang disumpah tentunya mempunyai nilai pembuktian.

Saksi-2 :

- Bahwa tidak benar Terdakwa mengatakan “kerjakan saja” yang benar terserah kamu, kamu kan tahu website tempat nama-nama pejabat TNI dan Saksi menjawab “siap”.

Bahwa meskipun Terdakwa mempunyai hak untuk menyangkal namun Saksi-2 telah memberikan keterangan di persidangan di bawah sumpah tentunya nilai kebenarannya sangat besar sedangkan sangkalan Terdakwa tidak didukung alat bukti lain, sehingga sangkalan tersebut tidak dapat diterima.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

Mahkamah Agung 1. Bahwa Republik Terdakwa masuk menjadi prajurit Indonesia TNI AD pada tahun 1990 melalui pendidikan Akmil di Magelang, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua Infanteri, selanjutnya setelah beberapa kali mengalami pendidikan, kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa menjabat sebagai Paban IV/Binwatpers Spersad dengan pangkat terakhir Kolonel Inf NRP 1900006951167.

2. Bahwa Terdakwa menjabat Paban IV/Binwatpers Spersad sejak tahun 2015 sampai dengan 2017, adapun tugas pokok dan fungsi Terdakwa selaku Paban IV/Binwatpers Spersad adalah :

a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, serta mengendalikan pembinaan tentang pelaksanaan hukum, disiplin dan tata tertib, urusan dalam, serta kegatan protokoler; b. Merencanakan dan merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan pembinaan tentang hak dan kewajiban, Mahkamah Agungkesejahteraan, Republik serta moril personel TNI AD; Indonesia Halaman 32 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

c. Merencanakan dan merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan pembinaan mental personel, tradisi, kesejahteraan, dan jasmani, serta perawatan kesehatan personel TNI AD; dan. d. Memberikan keterangan kepada Aspers Mahkamah Agungdan Republik Waaspers Kasad tentang Indonesia pembinaan perawatan personel TNI AD.

4. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto sejak tahun 2010 saat Terdakwa menjabat sebagai Pabandya Jabkat di Paban III/Binkar Spersad, sedangkan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto sebagai Danki di Yonif 203/AK.

5. Bahwa Terdakwa saat itu membutuhkan sopir untuk membantu Terdakwa sebagai Pabandya Jabkat di Paban III/Binkar Spersad, dan Terdakwa disuruh menghubungi ke kemudian diberikan nomor telepon Saksi-2 Mayor Inf Naryanto dan Terdakwa kontak langsung dengan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto sehingga diberikan sopir.

6. Bahwa Terdakwa berdinas sebagai Paban IV/Binwatpers Spersad sedangkan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto di Paban/I Staf Perencanaan Angkatan Darat (Srenad).

7. Bahwa Terdakwa dan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto sering berkomunikasi dalam hubungan emosional Mahkamah Agungkekeluargaan Republik dikarenakan sudah saling mengenal Indonesia dan sama-sama berasal dari Magelang.

8. Bahwa Terdakwa sering meminta bantuan kepada Saksi-2 Mayor Inf Naryanto terkait dengan tugas-tugas lain, dikarenakan saksi-2 Mayor Inf Naryanto pintar dan ahli dibidang IT.

9. Bahwa Terdakwa meminta kepada Saksi Mayor Naryanto untuk membuat nama-nama Pangdam di Website.

10. Bahwa di Spersad ada data personel namun yang ada di kantor Saksi Mayor Inf Naryanto lengkap dan dijawab “siap” dan data itu tidak boleh ke luar.

11. Bahwa data-data pribadi di Spersad itu lengkap dan tidak boleh ke luar, jika diprin out akan lengkap datanya, namun Terdakwa meminta namanya saja.

12. Bahwa terkait kehawatiran Saksi Mayor Inf Naryanto, Terdakwa mengatakan bukan Terdakwa sebagai Paban IV/Binwatpers yang menentukan nasib prajurit karena itu ditentukan dalam rapat. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 33 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

13. Bahwa Terdakwa dipanggil ke Puspomad pada malam hari dan ditunjukan HP milik Saksi Mayor Inf Naryanto yang terdapat gambar yang Terdakwa buat sendiri pada bulan Desember 2016 yaitu berupa Struktur Organisasi yang Terdakwa peroleh dari Website di internet. Mahkamah Agung Republik Indonesia 14. Bahwa Terdakwa membuat warna warni dalam gambar itu untuk data pribadi dan hanya Terdakwa share ke Saksi Mayor Inf Naryanto agar mengecek.

15. Bahwa untuk membuat analisa pribadi semua personel bisa melakukan, Terdakwa dapat membuat data itu dikarenakan Terdakwa memiliki kemampuan berdasarkan pengalaman penugasan sebelumnya yang pernah menjabat sebagai Pabandya Jab di Paban III/Binkar Spersad dan Spers Mabes TNI.

16. Bahwa Terdakwa sering diminta dalam rapat untuk memberikan saran dan pendapat terkait dengan rapat di staf Personel yang dipimpin Waaspers atau Aspers Kasad, namun untuk jabatan Pati Terdakwa tidak pernah dilibatkan.

17. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Darmawan Prasodjo sejak masih anak-anak karena Terdakwa masih ada hubungan saudara sepupu (ibu kandung Sdr. Darmawan Prasodjo adalah adik kandung dari ibu Terdakwa).

Mahkamah Agung18. Bahwa RepublikTerdakwa mengetahui Sdr. Darmawan Indonesia saat itu menjabat sebagai Deputi-1 Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

19. Bahwa Terdakwa pada bulan Desember 2017 mendapat keterangan bahwa Saksi Mayor Inf Naryanto diperiksa oleh Spamad terkait ada gambar struktur organisasi itu.

20. Bahwa menurut Sdr. Darmawan menyampaikan kepada Terdakwa terkait akan pengisian pejabat Deputi- V KSP akan disi dari Pati Polri, sehingga Terdakwa berfikiran untuk mengisi jabatan Deputi-V dari TNI dan membuat analisa seperti itu.

21. Bahwa Terdakwa diminta oleh Sdr. Darmawan Prasojo untuk paparan dan Terdakwa megatakan jika ada kesempatan akan paparan untuk mengisi jabatan tersebut.

22. Bahwa Terdakwa sebelumnya tidak sepengetahuan dari Paban III/Binkar Spersad ataupun ada perintah dari Aspers Kasad untuk membuat konsep data-data pemetaan jabatan tersebut. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 34 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

23. Bahwa Saksi Simon Laksmono Himawan (staf ahli menteri ESDM) meminta tenaga pengamanan dari TNI sehingga Terdakwa mengatakan harus ada surat permintaan kepada Panglima TNI dan Kasad untuk permohonan personel, sedangkan teknis pelaksanaannya Terdakwa dan Saksi Mayor Inf Naryanto Mahkamah Agungyang akan Republik melaksanakan. Indonesia

24. Bahwa Terdakwa memasukan dalam data-data itu ada Pati yang di luar TNI AD, yang bukan merupakan kewenangan Terdakwa.

25. Bahwa Terdakwa sampai dengan saat ini menjabat sebagai Pamen Denma Mabesad.

26. Bahwa Terdakwa selama berdinas pernah melaksanakan tugas operasi militer di tahun 1991- 1993 mendapat tanda jasa Satya Lencana Raksaka Darma, Timor-timur tahun 1993-1994 dan tahun 1999 mendapat tanda jasa Satya Lencana Seroja.

27. Bahwa Terdakwa mendapatkan penghargaan sebagai Danyon terbaik jajaran Divisi Infanteri II/Kostrad diberikan rekomendasi untuk menjabat Dandim, dan saat tugas di Papua berhasil menurunkan Panglima OPM beserta para pengikutnya.

28. Bahwa Terdakwa menyadari merasa menyesal atas perbuatan yang Terdakwa lakukan.

MahkamahMenimbang Agung : Bahwa untuk Republik memperkuat dakwaannya maka Indonesia Oditur Militer Tinggi mengajukan barang bukti ke persidangan berupa:

1) Surat-surat:

a) Skep Kasad Nomor Kep/614/XI/2014 tanggal 14 Nopember 2014 tentang Pemberhentian dari jabatan dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Angkatan Darat. b) Perkasad Nomor 39 Tahun 2006 tentang Organisasi dan tugas staf umum personel Angkatan Darat. c) 1 (satu) lembar foto copy Struktur organisasi dan nama pejabat kementerian pertahanan. d) 1 (satu) lembar foto copy Struktur organisasi Mabes TNI. e) 2 (dua) lembar foto copy Struktur organisasi dan nama pejabat Mabesad dan jajarannya. f) 2 (dua) lembar foto copy Berita Acara Pemeriksaan Forensik Digital tertanggal 12 Mei 2017 ditanda tangani oleh Syofian Kurniawan, S.T.,M.T.I.,CEH.,ECIH.,CHFI. g) 9 (sembilan) lembar foto copy Berita Acara Mahkamah AgungPemeriksaan Republik Forensik Digital tertanggal 16Indonesia Mei Halaman 35 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

2017 ditanda tangani oleh Syofian Kurniawan, S.T..M.T.I..CEH., ECIH..CHFI.

2) Barang-barang:

a) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Tab S 2 Mahkamah Agungwarna Republik hitam model number SM-T819Y, Indonesia Imei: 359251070201724/01, SN RR2H700NF3H, password 191197, keyboard Samsung Galaxy Tab S 2 warna putih, kartu telkomsel 4G dengan nomor kartu 21007163298401602, memory external merk Sandisk ultra microsd HC I 32 GB. Bahwa barang bukti tersebut adalah Milik Terdakwa yang digunakan untuk membuat file data nama-nama Pati yang warna warni.

b) 1 (satu) HP merk Iphone 5 warna putih, pelindung HP warna hitam model A1429, Imei 013552009120086, pasword 870146, simcard telkomsel, ICCID 032500000116249 dan nomor kontak 085218700700. Bahwa barang bukti tersebut Milik Terdakwa yang berisi file yang dikirimkan ke Saksi mayor Inf Naryanto

c) 1 (satu) buah flashdisc merk Sandisk Cruzer U 16 GB warna hijau dengan jenis SDCZ59.016 G made in China BL160925469B. Barang bukti tersebut Milik Saksi Mayor Inf Naryanto yang digunakan untuk memindahkan Mahkamah Agungdata yangRepublik diminta oleh Terdakwa Indonesia

d) 1 (satu) buah Central procesing unit (CPU) merk Dell Inc, optiplex 990 intel (R) core i5-2500 CPU @3.30Ghz (4CPUs), memory 4096MG, warna hitam beserta kabel power. e) 1 (satu) buah notebook merk Accer type Aspire Switch 10 E SW3-016- 17V2 memori 2 GB warna putih beserta charge, buku panduan Aspire Switch 10 E, buku garansi dan pembungkus Notebook Aspire Switch 10 E SW3-016- 17V2 serta charge warna hitam Liteon model: PA-1100- 25, input/nilai daya: 110-240V out put: 5.2V.

Barang bukti point d dan e adalah komputer yang digunakan oleh Terdakwa untuk membuat pemetasaan Pati dan barangbukti tersebut adalah milik inventaris Paban IV/Spersad.

f) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Note 5, warna gold, sim card Simpati Nomor 081290930293NO, Nomor Imei 353604070573326 dan 353665070573323 dan charge warna putih. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 36 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa barang bukti tersebut adalah milik saksi Simon Laksmono Himawan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan Terdakwa.

g) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Note 4, warna putih, nomor telp 085716661546, Imei Mahkamah Agung3560010601018 Republik52/01, SN RF1FA1ZXEPV. Indonesia

Bahwa barang bukti tersebut adalah milik saksi Milik Saksi Miranti Benacory yang digunakan untuk berkomunikasi dengan Terdakwa.

h) 1 (satu) buah HP merk Samsung J5 warna putih. Simcard As (telkomsel) Nomor HP 085216873030, No PUK 022500000803, Nomor IMEI 353516/07/917689/5, dan 353517/07/ 9176893. Bahwa barang bukti tersebut adalah milik saksi Milik Saksi Mayor Inf Naryanto yang digunakan untuk berkomunikasi dengan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa barang bukti surat-surat tersebut telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para saksi serta membenarkan barang bukti tersebut, sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti berupa Mahkamah Agungsurat, setelah Republik menghubungkan satu dengan yang Indonesia lainnya diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1990 melalui pendidikan Akmil di Magelang, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua Infanteri, selanjutnya setelah beberapa kali mengalami pendidikan, kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa menjabat sebagai Paban IV/Binwatpers Spersad dengan pangkat terakhir Kolonel Inf NRP 1900006951167.

2. Bahwa benar Terdakwa menjabat Paban IV/Binwatpers Spersad sejak tahun 2015 sampai dengan 2017, adapun tugas pokok dan fungsi Terdakwa selaku Paban IV/Binwatpers Spersad adalah :

a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, serta mengendalikan pembinaan tentang pelaksanaan hukum, disiplin dan tata tertib, urusan dalam, serta kegatan protokoler; b. Merencanakan dan merumuskan kebijakan, Mahkamah Agungmengkoordinasikan Republik serta mengendalikan Indonesia Halaman 37 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pembinaan tentang hak dan kewajiban, kesejahteraan, serta moril personel TNI AD; c. Merencanakan dan merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan pembinaan mental personel, tradisi, Mahkamah Agungkesejahteraan, Republik dan jasmani, serta Indonesia perawatan kesehatan personel TNI AD; dan. d. Memberikan keterangan kepada Aspers dan Waaspers Kasad tentang pembinaan perawatan personel TNI AD.

3. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto sejak tahun 2010 saat Terdakwa menjabat sebagai Pabandya Jabkat di Paban III/Binkar Spersad, sedangkan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto sebagai Danki di Yonif 203/AK.

4. Bahwa benar Terdakwa saat itu membutuhkan sopir untuk membantu Terdakwa sebagai Pabandya Jabkat di Paban III/Binkar Spersad, dan Terdakwa disuruh menghubungi ke Kodam Jaya kemudian diberikan nomor telepon Saksi-2 Mayor Inf Naryanto dan Terdakwa kontak langsung dengan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto sehingga diberikan sopir.

5. Bahwa benar Terdakwa berdinas sebagai Paban IV/Binwatpers Spersad sedangkan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto di Paban/I Staf Perencanaan Angkatan Darat (Srenad) sehingga Terdakwa dan Saksi-2 Mayor Inf Mahkamah AgungNaryanto seringRepublik berkomunikasi dalam hubunganIndonesia emosional kekeluargaan dikarenakan sudah saling mengenal dan sama-sama berasal dari Magelang.

6. Bahwa benar Terdakwa sering meminta bantuan kepada Saksi-2 Mayor Inf Naryanto terkait dengan tugas- tugas lain, dikarenakan saksi-2 Mayor Inf Naryanto pintar dan ahli dibidang IT.

7. Bahwa benar Terdakwa meminta kepada Saksi-2 Mayor Naryanto untuk membuat nama-nama Pangdam di Website, walaupun di Spersad ada data personel namun yang ada di kantor Saksi Mayor Inf Naryanto lengkap dan dijawab “siap” dan data itu tidak boleh ke luar.

8. Bahwa benar Terdakwa menelpon Saksi-2 Mayor Inf Naryanto untuk mencarikan nama-nama Pangdam sehingga saksi menjawab “Paban kan di Spers” namun Terdakwa menjawab “Kerjakan saja” dialog berupa pertanyaan dan jawaban antara Terdakwa dan Saksi dilakukan sebanyak 2 (dua) kali.

9. Bahwa benar terkait kehawatiran Saksi-2 Mayor Inf Mahkamah AgungNaryanto, Terdakwa Republik mengatakan bukan Terdakwa Indonesia Halaman 38 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sebagai Paban IV/Binwatpers yang menentukan nasib prajurit karena itu ditentukan dalam rapat.

10. Bahwa benar Terdakwa dipanggil ke Puspomad pada malam hari dan ditunjukan HP milik Saksi Mayor Inf Naryanto yang terdapat gambar yang Terdakwa buat Mahkamah Agungsendiri pada Republik bulan Desember 2016 yaitu berupa Indonesia Struktur Organisasi yang Terdakwa peroleh dari Website di internet.

11. Bahwa benar Terdakwa membuat warna warni dalam gambar itu untuk data pribadi dan hanya Terdakwa share ke Saksi-2 Mayor Inf Naryanto agar mengecek.

12. Bahwa benar untuk membuat analisa pribadi semua personel bisa melakukan, Terdakwa dapat membuat data itu dikarenakan Terdakwa memiliki kemampuan berdasarkan pengalaman penugasan sebelumnya yang pernah menjabat sebagai Pabandya Jab di Paban III/Binkar Spersad dan Spers Mabes TNI.

13. Bahwa benar Terdakwa sering diminta dalam rapat untuk memberikan saran dan pendapat terkait dengan rapat di staf Personel yang dipimpin Waaspers atau Aspers Kasad, namun untuk jabatan Pati Terdakwa tidak pernah dilibatkan.

14. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-5 Sdr. Darmawan Prasodjo Deputi-1 Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sejak masih anak-anak karena Terdakwa masih Mahkamah Agungada hubungan Republik saudara sepupu (ibu kandung Indonesia Sdr. Darmawan Prasodjo adalah adik kandung dari ibu Terdakwa).

15. Bahwa benar selain data personel para pati jajaran Mabes TNI dan Kemhan, Terdakwa juga menshare dalam group WA berupa struktur organisasi yang diberi warna merah, merah di lingkaran hitam, kuning dan hijau, kemudian data penilaian personel Pati jajaran TNI, TNI AD dan Kemhan yang dibuat oleh Terdakwa tersebut merupakan rahasia TNI.

16. Bahwa benar Saksi-Mayor Inf Naryanto mendapatkan nama-nama pejabat Pangdam dari internet, kemudian diprin dan oleh Saksi diserahkan kepada Terdakwa, selanjutnya Saksi-2 menanyakan kepada Terdakwa untuk apa? Kemudian dijawab oleh Terdakwa “kembali saja, sehingga Saksi-2 kembali.

17. Bahwa benar setelah Saksi-2 Mayor Inf Naryanto mengirim data ke group, kemudian Terdakwa menelpon kepada Saksi-2 “Nar hanya sebatas itu” kemudian dikarenakan Saksi-2 saat itu sedang sibuk ikut terlibat panitia penyiapan untuk Rapim TNI AD sehingga Saksi-2 Mahkamah Agungtidak membahas Republik dengan Terdakwa, dan dalamIndonesia Halaman 39 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

data/kontens tersebut tidak ada penjelasan, Saksi-2 Mayor Inf Naryanto hanya menerima beberapa lembar kertas yang berisi kotak-kotak nama pejabat Mabes TNI, Mabesad dan Kemhan dan kotak-kotak diberi warna merah, kuning dan hijau.

Mahkamah Agung18. Bahwa Republik benar setelah itu ada beberapa/salah Indonesia satu pejabat yang namanya tercantum dalam data tersebut menanyakan kepada Saksi-2 Mayor Inf Naryanto, dan itu yang menurut Saksi-1 Mayor Inf Zulfani telah menimbulkan keresahan, dan Saksi-1 mengetahui Terdakwa mengirim data-data kepada Sdr. Darmawan Prasojo tanpa sepengetahuan Aspers Kasad ataupun Kasad, dan seharusnya Terdakwa sepengetahuan dari Paban III/Binkar Spersad dan seijin Aspers Kasad dan Kasad.

19. Bahwa benar Saksi-1 Mayor Zulfani melakukan wawancara terhadap Saksi-2 Mayor Inf Naryanto yakni pada tanggal 3 Maret 2017, kemudian tanggal 4 Maret 2017 Saksi-1 melakukan pemeriksaan ketika Saksi-1 mendapat beberapa lembar kertas dari Sertu Agung anggota Pusintelad berupa data/kontens yang diperoleh dari HP milik Saksi-2 Mayor Inf Naryanto.

20. Bahwa benar data/contens yang Saksi-1 terima dari Sertu Agung yang sudah diprint dalam beberapa lembar kertas berisi susunan kotak nama pejabat di lingkungan Mabes TNI, Kemhan dan Mabesad diberi Mahkamah Agungwarna merah, Republik kuning, hijau dan ada beberapa kotak Indonesia yang dilingkari. Kemudian Saksi-1 bertanya kepada Saksi-2 Mayor Inf Naryanto “ini artinya apa?”, Saksi-2 Mayor Inf Naryanto menjawab "tidak tahu". Saksi-1 Tanya lagi “dari mana diperoleh gambar tersebut?” Saksi-2 Mayor Inf Naryanto menjawab “gambar tersebut diperoleh dari Terdakwa yang dishare ke HP melalui whatsapp”. Kemudian Saksi-1 Mayor Inf Zulfani menggunakan gambar tersebut sebagai bahan untuk bertanya kepada Saksi-2 Mayor Inf Naryanto, data tersebut disimpan di staf kemudian diserahkan ke Spamad.

21. Bahwa benar Saksi-5 Darmawan Prasojo Deputi-1 Kepala Staf Kepresidenan (KSP) tidak pernah memerintahkan Terdakwa untuk paparan dalam bentuk apapun. Saksi-5 juga tidak pernah mengetahui struktur organisasi Mabesad, Mabes TNI dan Kemhan dan Saksi baru mengetahui setelah diberitahu oleh penyidik.

22. Bahwa benar grup WA tersebut dibuat oleh Saksi- 5 Sdr. Darmawan Prasodjo dengan tujuan untuk membantu pembentukan security VIP menteri ESDM Mahkamah Agungyaitu Sdr. Archandra Republik Thahar. Dalam grup WA “G” Indonesia tidak Halaman 40 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ada masalah-masalah penting atau masalah khusus karena Sdr. Archandra Thahar tidak lama menjabat sebagai menteri ESDM sudah diberhentikan oleh presiden sehingga pembahasan terkait security VIP untuk menteri ESDM tidak berlanjut.

Mahkamah Agung23. Bahwa Republik benar Saksi-6 Simon Laksmono Indonesia Himawan (staf ahli menteri ESDM) meminta tenaga pengamanan dari TNI sehingga Terdakwa mengatakan harus ada surat permintaan kepada Panglima TNI dan Kasad untuk permohonan personel, sedangkan teknis pelaksanaannya Terdakwa dan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto yang akan melaksanakan.

24. Bahwa benar Terdakwa selama berdinas pernah melaksanakan tugas operasi militer di Papua tahun 1991- 1993 mendapat tanda jasa Satya Lencana Raksaka Darma, Timor-timur tahun 1993-1994 dan tahun 1999 mendapat tanda jasa Satya Lencana Seroja, dan Terdakwa mendapatkan penghargaan sebagai Danyon terbaik jajaran Divisi Infanteri II/Kostrad diberikan rekomendasi untuk menjabat Dandim, dan saat tugas di Papua berhasil menurunkan Panglima OPM beserta para pengikutnya.

25. Bahwa benar di persidangan Terdakwa menyadari dan merasa menyesal atas perbuatan yang telah Terdakwa lakukan.

MahkamahMenimbang Agung : Bahwa Republik lebih dahulu Majelis Hakim Indonesia akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer Tinggi dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut:

Bahwa pada pokoknya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer Tinggi namun demikian akan membuktian sendiri unsur-unsur pasal yang didakwakan sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Militer Tinggi dalam tuntutannya, demikian pula mengenai permohonan pemidanaan Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sebagaimana dalam putusan ini

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum dalam Pleidoinya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Keberatan Pertama yaitu tentang Paban III/Binkar Spersad tidak pernah diperiksa sebagai Saksi dalm Mahkamah Agungperkara Aquo Republik sehingga pengadilan tidak dapatIndonesia Halaman 41 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

menyimulkan sendiri mengenai tugas dan kewenangan Paban III/Binkar. Bahwa Oditur Militer Tinggi telah menyimpulkan Terdakwa mengambil alih tugas dan kewenangan Paban III/Binkar Spersad sebagaimana diuraikan dalam Tuntutannya halaman 24. Sejak awal penyidikan di Mahkamah AgungPuspomad Republik sampai pemeriksaan dimuka persidanganIndonesia Paban III/Binkar Spersad tidak pernah dihadirkan oleh Oditur Militer Tinggi sebagai Saksi. Uraian Oditur Militer Tinggi yang menerangkan bahwa Terdakwa telah mengambil alih kewenangan Paban III/Binkar tidak dapat dikualifikasikan sebagai keterangan Saksi, sebagaimana ketentuan Pasal 173 ayat (5) UU RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer yang mengatur bahwa “Baik pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil pemikiran saja bukan merupakan keterangan Saksi” oleh karena itu keterangan saksi yang sifatnya pendapat dan rekaan tersebut sepatutnya diabaikan.

Terhadap Keberatann Pertama yaitu tentang Paban III/Binkar Spersad tidak pernah diperiksa sebagai Saksi dalam perkara Aquo sehingga pengadilan tidak dapat menyimulkan sendiri mengenai tugas dan kewenangan Paban III/Binkar. Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam persidangan Terdakwa telah menerangkan bahwa tugas dan tanggungjawabnya sebagai Paban IV/Binwatpers adalah merencanakan dan merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan pembinaan Mahkamah Agungtentang pelaksanaan Republik kumplintatib, urusan dalam Indonesia dan protokoler, jahril, bintal, tradisi, jasmani serta perawatan kesehatan. Sehingga apa yang telah diterangkan oleh Terdakwa adalah tugas dan tanggung jawab sebagai Paban IV/Binwarpers sedangkan tanggung jawab sebagai Paban III/Binkar menurut Terdakwa salah satunya adalah penempatan jabatan sebagaimana yang telah diterangkan Terdakwa dalam persidangan demikian pula dari keterangan para Saksi yang hadir dipersidangan, oleh karenanya keberatan tersebut harus ditolak.

2. Keberatan Kedua yaitu Tidak ada Sifat Melawan Hukum (Wederrechtelijkheid) dari perbuatan Terdakwa. Bahwa yang dilakukan Terdakwa bukanlah memetakan jabatan untuk promosi jabatan melainkan hanya analisis kompetensi jabatan. Untuk pemetaan jabatan hanya boleh dilakukan oleh pejabat Binkar dan itu berpengaruh terhadap pergeseran atau promosi jabatan seseorang. Terdakwa sebagai seorang Pamen berpangkat Kolonel dengan jabatan Paban Spersad, sangat ditunjuk untuk menguasai segala bidang personel, bukan hanya bidang yang menjadi tanggung jawabnya yaitu Paban IV/Binwatpers tetapi juga bidang lain. Tim Penasihat Mahkamah AgungHukum Terdakwa Republik yakin bahwa perbuatan Terdakwa Indonesia Halaman 42 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

bukanlah suatu perbuatan melawan hukum, baik dalam arti formil maupun dalam arti meteriil.

Terhadap keberatan kedua tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa ada tidaknya sifat melawan hukum dari diri Terdakwa akan sekaligus dibuktikan dalam Mahkamah Agungpembuktian Republik unsur-unsur tindak pidana, oleh Indonesia karenanya keberatan tersebut harus dikesampingkan.

3. Keberatan ketiga yaitu Tidak ada “Niat Jahat atau kehendak jahat” (Mens Rea) pada diri Terdakwa. Untuk dapat mempertanggungjawabkan seseorang karena melakukan tindak pidana, sangat ditentutakn oleh adanya mens rea pada diri orang tersebut. Keselahan terletak apda kesengajaan dari si pembuat, baik disengaja dengan maksud, sengaja dengan sadar kepastian, maupun sengaja dengan sadar kemungkinan. Bahwa yang menjadimotivasi Terdakwa membuat slide paparan adalah adanya harapan pribadi Terdakwa agar Jabatan Deputi V KSP diisi oleh Pati TNI karena ika tidakdiisioleh Pati TNI maka jabatan tersebut akan diisi oleh Pati Polri. Hanya itu yang menjadi motif Terdakwa membuat slide paparan. Mengenai perbuatan Terdakwa yang meminta bantuan lewat telepon kepada Saksi-2 Mayor Inf Naryanto untuk mencarikan nama-nama Pangdam se Indonesia di Internet juga sama sekali tidak dilandasi oleh “Niat Jahat” atau Mens Rea” tidak sedikitpun sikap bathin Terdakwa yang menginginkan Saksi-2 celaka atau terhambat kariernya. Terdakwa memilih Saksi-2 Mayor Inf Naryanto sebagai tempat Mahkamah Agunguntuk meminta Republik pertolongan hanya karena dilandasi Indonesia oleh pemikiran bahwa Saksi-2 Mayor Inf Naryanto adalah orang yang sudah sangat akbrab dari dulu dan kebetulan Saksi-2 menjabat sebagai Pabanda di Spresad sehingga memahami tentang pejabat Pangdam di seluruh Indonesia.

Terhadap keberatan ketiga Majelis Hakim berpendapat bahwa keberatan ini adalah termasuk dalam pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang tentunya akan dibuktikan dalam pertimbangan pembuktian usnur-unsur, sehingga kebertan tersebutpun harus dikesampingkan.

4. Keberatan keempat yaitu Analisis Kompetentsi Jabatan yang dibuat Terdakwa adalah bagian dari kebebasan berpikir dan berpendapat dan dijamin konstitusi dan Undang-Undang. Bahwa perbuatan Terdakwa yang menuangkan pikiran dan pendapatnya dalam bentuk slide paparan yang akan digunakan untuk konsumsi pribadi pada saat memberikan penjelasan kepada Saksi-3 Bapak Darmawan Prasodjo adalah bagian dari kebebasan berpikir dan berpendapat yang dijamin oleh instrumen hukum Internasional maupun Nasional sebagaimana telah diuraikan dalam Mahkamah AgungPledoi. Oleh karenaRepublik itu apa yang diuraikan Indonesia oleh Halaman 43 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Terdakwa dalam analisisnya haruslah dipandang sebagai penggunaan dan penikmatan hak atau kekebasan berpikir dan berpendapat sebagai hak konstitusionalnya dalam kerangka Negara Hukum dan demokrasi, yang dijamin dan dilindungi oleh pelbagai undang-undang sangat ironis apabila Terdakwa harus menjalani pidana Mahkamah Agungkarena hanyaRepublik menuangkan pikiran dan pendapatnyaIndonesia dalam suatu sarana slide paparan yang tujuannya sebenarnya untuk memajukan TNI dalam pengembangan jabatan.

Terhadap keberatan keempat Majelis Hakim sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Penasihat Hukum tentang kebebasan berpikir dan berpendapat dijamin konstitusi dan Undang-Undang baik hukum Nasional dan Internasional, dalam Hukum Nasional termuat di pasal 28 UUD 1945 hal ini sejalan dengan ketentuan pasal 19 Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia yang tentunya memerlukan adanya suasana yang aman, tertib dan damai dan dilaksanakan secara bertanggungjawab serta mempunyai tujuan yang tentunya harus ada rambu- rambu hukum agar tidak merugikan salah satu pihak, terhadap perkara ini apakah Terdakwa bersalah tentunya akan dibuktikan dalam pertimbangan pembuktian unsur sebagaimana dalam putusan ini, oleh karenanya keberatan tersebut harus dikesampingkan.

5. Keberatan kelima yang menyatakan bahwa Unsur- unsur Tindak Pidana Tidak Terpenuhi.

Mahkamah Agunga. RepublikUnsur ke-1 “Militer” menurut penasihatIndonesia hukum pembuktian unsur “Militer” yaitu subjek hukum yang diduga atau didakwa melakkan tindak pidana adalah bergantung pada pembuktian delik intinya, sebab unsur “militer’ merupakan suatu elemen delik yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat ditempatkan sebagai unsur pertama dari perbuatan sebagaimana yang didakwakan Oditur. Dan tidak secara otomatis terbukti hanya dengan membuktikan identitas Terdakwa dalam persidangan ini, melainkan harus dibuktikan terlebih dahulu unsur ke-2 dan ke-3 dari dakwaan tersebut.

b. Unsur ke-2 “yang dengan sengaja” penasihat hukum tidak sependapat dalam tuntutan Oditur Militer Tinggi pada halaman 23 tidak membuktikan secara sendiri mengenai unsur “dengan sengaja” Oditur justru menggabungkan unsur ‘dengan sengaja dengan unsur : menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan padahal menurut ilmu hukum “unsur dengan sengaja” adalah satu unsur delik yang berdiri sendiri dan harus dibuktikan Mahkamah Agungkarena usnurRepublik “dengan sengaja” inilah dapatIndonesia Halaman 44 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dibuktikan apakah pada diri Terdakwa terdapat kesalahan atau tidak. Bahwa dalam persidangan Terdakwa melakukan kegiatan membuat slide paparan berisi nama- nama pejabat dilingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabesad semata-mata bertujuan sebagai Mahkamah Agungbahan Republik contekan apabila sewaktu -waktuIndonesia ada kesempatan untuk memberikan saran masukan kepada Saksi-3 Bapak Darmawan Prasojo, agar Deputi V KSP tidak diisi oleh Pati Polri tetapi Pati dari TNI. Tidak ada kesengajaan dari Terdakwa sedikitpun untuk memberikan slide paparan tersebut kepada orang lain, slide paparan semata- mata digunakan untuk dirinya sendiri.

c. Unsur ke-3 “Menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” Penasihat Hukum menyatakan Oditur dalam tuntutannya tidak membedakan kedua perbautan tersbeut padahal unsur tindakan dari pasal 126 adalah alternatif antara “menyalahgunakan kekuasaan” dan “menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” Oditur Militer justru memadukan kedua perbuatan tersebut dalam satu rangkaian perbuatan.

d. Unsur ke-4 “Menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” Penasihat Hukum memberikan pendapat tentang unsur “memaksa seseorang untuk melakukan, Mahkamah Agungtidak Republik melakukan atau membiarkan sesuatu”Indonesia dengan disertai uraikan dan mengulas tentang fakta-fakta hukum dari tuntutan oditur militer yang menurut penasihat hukum fakta-fakta tersebut tidak sesuai dengan keterangan para saksi, sangat jelas bahwa Terdakwa tidak pernah melakkan pemaksaan baik secara fisik maupun secara psikis, dan berlebihan jika tindakan Terdakwa yang meminta tolong kepada yuniornya harus dimaknai sebagai “Pemaksaan kehendak”

Terhadap keberatan kelima yang menyatakan unsur- unsur tidak terpenuhi, dan tidak sependapat dengan Oditur Militer Tinggi yang tidak membuktikan secara sendiri mengenai unsur “dengan sengaja” Oditur justru menggabungkan unsur ‘dengan sengaja dengan unsur” menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan padahal menurut ilmu hukum, Majelis Hakim berpendapat bahwa untuk pengabungan ataupun pemisahan unsur sebagaimana dimaksud merupakan hak Oditur Militer Tinggi meskipun unsur “dengan sengaja” sebagai salah satu unsur, sedangkan terhadap unsur yang lain akan sekaligus diuraikan dalam membuktian unsur-unsur tindak pidana oleh karenanya Mahkamah Agungkeberatan tersebut Republik harus ditolak. Indonesia Halaman 45 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

6. Penasihat Hukum menilai tuntutan Oditur Militer Tinggi yang menuntut Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan tidak sebanding dengan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dan jika dipertimbangkan secara bijaksana, perbuatan Terdakwa Mahkamah Agungitu hanyalah Republik suatu perkara yang ringan, Indonesia perbuatan Terdakwa tidak menimbulkan kerugian apapun dan mengorbankan siapapun. Niat Terdakwa untuk membuat slide paparan tidak pernah selesai samapai permasalahan ini muncul menjadi permasalahan hukum. Kalaupun tersebar meluas, itu bukan karena perbuatan Terdakwa, tetapi perbuatan orang lain.

Terhadap keberatan keenam tentang tuntutan pidana Oditur Militer Tinggi, menurut Penasihat Hukum terlalu tinggi bila dibandingkan dengan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan lebih lanjut setelah melihat sifat hakikat, hal-hal yang meringankan dan memberatkan yang ada dalam diri Terdakwa.

7. Permohonan agar Majelis Hakim mengadili dan menjatuhkan keputusan perkara Terdakwa sebagai berikut :

a. Menyatakan bahwa Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer Tinggi kepada Terdakwa. Mahkamah Agung Republik Indonesia b. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan (vrijspraak)

c. Membebankan biasa perkara kepada Negara

Atau

Bilamana Majelis Hakim yang Mulia berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hukum (ex aequo et bono).

Terhadap permohonan tersebut Majelis Hakim akan menilai setelah mempertimbangkan pembuktian unsur- unsur, oleh karenanya perlu dikesampingkan.

Menimbang : Bahwa mengenai Tanggapan (Repliek) Oditur Militer Tinggi atas Pembelaan (Pleidooi) Penasihat Hukum Terdakwa sebagai berikut :

1. Bahwa keberadaan Paban III/Binkar Spersad tidak perlu diperiksa sebagai Saksi dalam perkara Terdakwa karena tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur kemudian dikuatkan Mahkamah Agungdengan keterangan Republik Saksi-1 Mayor Inf Zulfani, S.SosIndonesia Halaman 46 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dan keterangan Terdakwa sendiri di depan persidangan, yang pada intinya perbuatan Terdakwa bukan merupakan Tupoksi dari Terdakwa.

Terhadap Replik Oditur tersebut Majelis Hakim sependapat karena persidangan Terdakwa telah Mahkamah Agungmenerangkan Republik bahwa tugas dan tanggungjawabnya Indonesia sebagai Paban IV/Binwatpers berbeda dengan tugas dan tanggungjawab sebagai Paban III/Binkar demikian juga yang diterangkan oleh Para Saksi yang hadir dipersidangan.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa yang terungkap dipersidangan nyata-nyata bersifat “melawan hukum” dimana Terdakwa memerintahkan Saksi-2 Mayor Inf Naryanto untuk mencari nama-nama Pangdam se Indonesia guna melengkapi bahan Paparan yang dibuat oleh Terdakwa, meskipun Saksi-2 awalnya menolak perintah Terdakwa sehingga perbuatan Terdakwa tersebut bersifat melawan hukum.

Terhadap Replik tersebut Majelis Hakim akan memberikan uraian dalam pertimbangan unsur–unsur tindak pidana, oleh karenya Replik tersebut harus dikesampingkan.

3. Bahwa niat jahat dari diri Terdakwa terungkap di depan persidangan dengan menerangkan bahwa maksud dibuat Slide Paparan terkait dengan Kompententsi Jabatan KSP yakni Jabatan KSP jangan Mahkamah Agungdiisi oleh Pati Republik Polri tetapi diisi oleh Pati TNI. Indonesia

Terhadap Replik tersebut Majelis Hakim juga akan memberikan uraian dalam pertimbangan unsur-unsur tindak pidana sehingga harus dikesampingkan

4. Bahwa pada prinsipnya Oditur Militer Tinggi sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Tim PH Terdakwa dalam Pledoinya halaman 32 tentang kebebasan berpikir dan berpendapat namun pendapat ini tidak tepat digunakan untuk perbuatan Terdakwa terkait dengan pembuatan Slide Paparan dalam hal kompetensi jabatan di lingkungan Kemhan RI, Mabes TNI dan Mabesad karena perbuatan Terdakwa tersebut merugikan institusi TNI, sehingga terhadap Terdakwa dilakukan proses hukum hingga diperiksa di persidangan ini.

Terhadap Replik tersebut majelis sependapat dengan Oditur Militer sehingga tidak perlu memberikan pertimbangan lebih lanjut.

5. Unsur-unsur Tindak Pidana sesuai pasal 126 KUHP sebagai berikut : Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 47 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

a. Unsur ke-1 “Militer” dalam hal ini Oditur Militer Tinggi II Jakarta tidak menanggapi sehingga unsur ke-1 tersebut di atas tetap terbukti secara sah dan meyakinkan.

b. Bahwa Oditur Militer Tinggi tidak Mahkamah Agungsependapat Republik dengan Tim PH Terdakwa Indonesia yang menyatakan unsur “dengan sengaja” dipisah dengan unsur “menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan”, dengan pertimbangan unsur “menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada unsur “dengan sengaja”

c. Bahwa Oditur Militer Tinggi tidak sependapat dengan Tim PH Terdakwa yang menyatakan Oditur Militer Tinggi memadukan unsur ketiga “menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” (Pledoi halaman 42), dengan pertimbangan bahwa Oditur Militer Tinggi justru dalam pembuktiannya unsur ke-2 memilih salah satu dan yang terbukti di persidangan adalah usnur “ Dengan sengaja menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” (halaman 24 Tuntutan).

d. Bahwa dengan demikian uraian unsur- unsur dalam Pasal 126 KUHPM telah terbukti secara sah menyakinkan dan Terdakwalah Mahkamah Agungsebagai Republik subyek hukum yang Indonesia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Terhadap Replik tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sekaligus dalam pertimbangan pembuktian unsur sehingga harus dikesampingkan.

Berdasarkan apa yang diuraikan diatas Oditur Militer Tinggi memohon kepada Majelis Hakim Militer Tinggi untuk :

1. Menolak Nota Pledoi yang yang diajukan oleh Tim Penasiha Hukum Terdakwa.

2. Memeriksa seluruh uraian dalam Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/18/V/2018 tanggal 14 Mei 2018 dan Surat Tuntutan Oditur Militer Tinggi atas nama Terdakwa Arif Cahyono, S.E, Kolonel Inf Nrp 190006951167 adalah sah dan sudah memenuhi syarat formal dan materiil.

3. Mohon tetap menyatakan bahwa Terdakwa Arif Cahyono, S.E, Kolonel Inf Nrp 190006951167 bersalah melakukan tindak pidana “Penyalahgunaan Kekuasaan” sebagaimana diatur dan diancam Pasal 126 KUHPM. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 48 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Terhadap Replik secara keseluruhan yang pada intinya Oditur Militer Tinggi tetap pada tuntutannya bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penyalahgunaan wewenang sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 126 KUHPM, maka Majelis Hakim berpendapat akan dipertimbangkan Mahkamah Agungdalam putusan Republik ini. Indonesia

Menimbang : Bahwa mengenai DupliekPenasihat Hukum yang disampaikansecara lisan, pada intinya Terdakwa tetap pada Pembelaannya (Pleidooi) bahwa tuntutan Oditur Militer Tinggi tidak dapat dibuktikan, maka Majelis Hakim tidak perlu memberikan tanggapannya secara khusus.

Menimbang : Bahwa Dakwaan oleh Oditur Militer Tinggi yang disusun dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur tindak pidana sebagai berikut :

Unsur Kesatu : “Militer” Unsur Kedua : “Dengan sengaja menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan, memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu”

Menimbang : Bahwa mengenai unsur-unsur dalam dakwaan alternatif pertama tersebut, Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

MahkamahMenimbang Agung : Bahwa mengenai Republik unsur ke satu : “Militer” Indonesia

- Bahwa yang dimaksud dengan militer atau miles yang berasal dari bahasa Yunani adalah seseorang yang dipersenjatai dan dipersiapkan untuk menghadapi tugas- tugas pertempuran atau peperangan terutama dalam rangka pertahanan dan keamanan negara.

- Bahwa didalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer pasal 46 Ayat (1) menyatakan bahwa Militer adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang yang wajib berada dalam dinas secara terus-menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut. Militer dapat dibedakan yaitu Militer Sukarela dan Militer Wajib. Militer wajib adalah merupakan justisiable peradilan Militer, yang berarti kepada mereka itu dikenakan/diterapkan ketentuan-ketentuan Hukum pidana Militer (KUHPM) disamping ketentuan-ketentuan Hukum Pidana Umum (KUHP) termasuk kepada diri Si Pelaku/Terdakwa sebagai anggota Militer/TNI.

- Bahwa di Indonesia yang dimaksud dengan Militer adalah kekuatan angkatan perang dari suatu Negara Mahkamah Agungyang diatur berdasarkan Republik peraturan perundang-undangan Indonesia Halaman 49 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Pasal 1 angka 20 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

- Bahwa seorang Militer ditandai dengan adanya Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai pakaian Mahkamah Agungseragam sesuaiRepublik dengan matranya, lengkap dengan Indonesia tanda pangkat, Lokasi Kesatuan dan atribut lainnya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain yang terungkap di persidangan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1990 melalui pendidikan Akmil di Magelang, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua Infanteri, selanjutnya setelah beberapa kali mengalami pendidikan, kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa menjabat sebagai Paban IV/Binwatpers Spersad dengan pangkat terakhir Kolonel Inf NRP 1900006951167.

2. Bahwa Terdakwa pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah seorang Prajurit TNI AD dan sekaligus sebagai warga Negara Indonesia yang tunduk kepada hukum dan Perundang-undangan Indonesia sehingga Terdakwa mampu mempertanggung Mahkamah Agungjawabkan perbuatannya Republik menurut ketentuan hukum Indonesia yang berlaku.

3. Bahwa Terdakwa dihadapkan ke persidangan sesuai Keputusan Penyerahan Perkara dari Wakasad selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor : Kep/901/XI/2017 tanggal 27 Nopember 2017.

4. Bahwa Terdakwa datang ke persidangan menggunakan seragam PDH TNI AD lengkap dengan atribut dan tanda lokasi satuan TNI AD.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Militer” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur kedua “Dengan sengaja menyalahgunakan atau menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan memaksa seseorang untuk melakukan, atau tidak melakukan atau membiarkan sesuatu”. Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

- Bahwa kata dengan sengaja diletakkan didepan unsur Mahkamah Agunglainnya, menunjukkan Republik perbuatan penyalahgunaan Indonesia atau Halaman 50 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

penganggapan itu bukan merupakan suatu kekeliruan penafsiran, tetapi kesengajaan disini adalah bagian dari kesalahan.

- Menurut Memori penjelasan (MVT) yang dimaksud dengan kesengajaan adalah menghendaki dan Mahkamah Agungmenginsyafi Republik terjadinya suatu tindakan beserta Indonesiaakibatnya.

Ditinjau dari sifatnya “ Kesengajaan “ terbagi :

a. Dolus Molus yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakan (tindak pidana), tidak saja ia hanya menghendaki tindakannya, tetapi juga ia menginsyafi bahwa tindakannya itu dilarang oleh UU dan diancam pidana.

b. Kleurloos begrip, kesengajaan yang tidak mempunyai sifat tertentu, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakan (tindak pidana) tertentu cukuplah jika (hanya) menghendaki tindakannya.

c. Gradasi kesengajaan terdiri dari tiga diantaranya adalah kesengajaan sebagai maksud yang berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu itu betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si pelaku/petindak (Terdakwa).

Unsur sengaja disini dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang dalam Mahkamah Agunghal ini berupa Republik menyalahgunakan atau menganggap Indonesia pada dirinya adanya kekuasaan. Sehingga penyertaan menyalahgunakan kekuasaan dan menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan disini mengandung pengertian kesengajaan.

Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Militer didasarkan pada ketentuan yang berlaku dan kebiasaan , demikian juga dalam hal-hal bagaimana kekuasaan itu berlaku dan digunakan, apabila digunakan dengan cara dan maksud diluar ketentuan yang berlaku disebut dengan menyalahgunakan kekuasaan, sehingga syarat-syarat yang diperlukan dalam unsur menyalahgunakan kekuasaan adalah :

a. Si Pelaku yang berkualitas sebagai Militer memiliki suatu kekuasaan.

b. Kekuasaan yang dimiliki digunakan secara salah yang tidak sesuai dengan maksud kekuasaan itu.

Bahwa yang dimaksud menyalahgunakan kekuasaan Mahkamah Agungtersebut ada Republik hubungan dengan jabatan dari Indonesia si Halaman 51 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Pelaku/Terdakwa yang berarti perbuatan Terdakwa bertentangan dengan tugas dan kewajibannya.

Sedangkan yang dimaksud menganggapkan pada dirinya ada suatu kekuasaan, sebenarnya rumusan ini hampir tidak ada perbedaan dengang penyalahgunaan Mahkamah Agungkekuasaan Republik karena rumusan ini pada hakekatnyaIndonesia termasuk juga dalam arti penyalahgunaan kekuasaan, bahwa subyek melebih-lebihkan kekuasaan yang ada padanya atau karena dekat dengan seseorang penguasa yang sebenarnya menganggap pada dirinya juga ada kekuasaan dari penguasa tersebut.

Bahwa yang dimaksud dengan “Memaksa” disini adalah perbuatan yang tidak dikehendaki oleh orang lain tetapi tetap dipaksakan oleh orang yang menghendakinya, Pengertian memaksa disini mengandung arti melawan atau bertentangan dengan hak orang lain untuk melakukan suatu perbuatan atau untuk membiarkan sesuatu.

Bahwa tindakan/perbuatan pelaku/Terdakwa berupa memaksa seseorang yang bisa diartikan suatu tindakan menyuruh seseorang untuk berbuat sesuatu di bawah tekanan dari Terdakwa walaupun tidak terlihat adanya tekanan, namun orang yang menerima perintah atau permintaan merasa terpaksa kerana jabatan atau posisi yang mengharuskan ia melakukannya, dengan maksud Mahkamah Agungagar pekerjaan Republik itu harus segera selasai. Soal adaIndonesia atau tidaknya ancaman dari Terdakwa tidak dipersoalkan, yang penting orang yang diperintahkan oleh Terdakwa untuk berbuat sesuatu itu tidak atas dasar keikhlasan hati atau di bawah tekanan.

Bahwa oleh karena dalam unsur kedua ini adalah unsur alternatif sehingga Majelis Hakim akan membuktian unsur yang sesuai dengan fakta persidangan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti yang terungkap di persidangan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa Terdakwa meminta kepada Saksi- 2 Mayor Naryanto untuk membuat nama-nama Pangdam di Website, walaupun di Spersad ada data personel namun yang ada di kantor Saksi Mayor Inf Naryanto lengkap dan dijawab “siap” dan sementara menurut Terdakwa data itu tidak boleh keluar Spersad.

2. Bahwa Terdakwa menelpon Saksi-2 Mayor Inf Mahkamah AgungNaryanto untuk Republik mencarikan nama-nama Pangdam Indonesia Halaman 52 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sehingga saksi menjawab “Paban kan di Spers” namun Terdakwa menjawab “carikan saja” dialog berupa pertanyaan dan jawaban antara Terdakwa dan Saksi dilakukan sebanyak 2 (dua) kali.

3. Bahwa Terdakwa membuat warna warni dalam Mahkamah Agunggambar ituRepublik untuk data pribadi dan hanya Terdakwa Indonesia share ke Saksi Mayor Inf Naryanto agar mengecek.

4. Bahwa untuk membuat analisa pribadi semua personel bisa melakukan, Terdakwa dapat membuat data itu dikarenakan Terdakwa memiliki kemampuan berdasarkan pengalaman penugasan sebelumnya yang pernah menjabat sebagai Pabandya Jab di Paban III/Binkar Spersad dan Spers Mabes TNI.

5. Bahwa Terdakwa sering diminta dalam rapat untuk memberikan saran dan pendapat terkait dengan rapat di staf Personel yang dipimpin Waaspers atau Aspers Kasad, namun untuk jabatan Pati Terdakwa tidak pernah dilibatkan.

6. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Darmawan Prasodjo Deputi-1 Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sejak masih anak-anak karena Terdakwa masih ada hubungan saudara sepupu (ibu kandung Sdr. Darmawan Prasodjo adalah adik kandung dari ibu Terdakwa).

7. Bahwa selain data personel para Pati jajaran Mabes TNI dan Kemhan, Terdakwa juga mengelompokkan Mahkamah Agungberupa struktur Republik organisasi yang diberi warna Indonesia merah, merah di lingkaran hitam, kuning dan hijau, kemudian data penilaian personel Pati jajaran TNI, TNI AD dan Kemhan yang dibuat oleh Terdakwa tersebut merupakan rahasia TNI.

8. Bahwa Saksi-2 Mayor Inf Naryanto mendapatkan nama-nama pejabat Pangdam dari internet, kemudian diprint out oleh Saksi-2 diserahkan kepada Terdakwa, selanjutnya Saksi-2 menanyakan kepada Terdakwa untuk apa? Kemudian dijawab oleh Terdakwa “kembali saja”, sehingga Saksi-2 kembali.

9. Bahwa setelah Saksi-2 Mayor Inf Naryanto mengirim data ke group, kemudian Terdakwa menelpon kepada Saksi-2 “Nar hanya sebatas itu” kemudian dikarenakan Saksi-2 saat itu sedang sibuk ikut terlibat panitia penyiapan untuk Rapim TNI AD sehingga Saksi-2 tidak membahas dengan Terdakwa, dan dalam data/kontens tersebut tidak ada penjelasan, Saksi-2 Mayor Inf Naryanto hanya menerima beberapa lembar kertas yang berisi kotak-kotak nama pejabat Mabes TNI, Mabesad dan Kemhan dan kotak-kotak diberi warna merah, kuning dan hijau. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 53 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

10. Bahwa setelah itu ada beberapa/salah satu pejabat yang namanya tercantum dalam data tersebut menanyakan kepada Saksi-2 Mayor Inf Naryanto, dan itu yang menurut Saksi-1 Mayor Inf Zulfani telah menimbulkan keresahan.

Mahkamah Agung11. Bahwa Republik kata “carikan saja” yang dikatakan Indonesia Terdakwa kepada Saksi-2 dalam kehidupan militer dimana Terdakwa berpangkat Kolonel sedangkan Saksi-2 ketika itu berpangkat Kapten merupakan satu perintah yang harus dilaksanakan dan tidak perlu adanya perbuatan nyata yang menekan namun sebagai seorang prajurit TNI hal tersebut merupakan perintah yang harus dilaksanakan.

12. Bahwa Terdakwa dengan jabatan Paban IV/Watpers tidak mempunyai tugas dan tangungjawab jabatan sebagai Paban III/Binkar meskipun Terdakwa menguasai tugas tersebut.

13. Bahwa Terdakwa merasa mempunyai pengalaman tentang Binkar sehingga ketika diminta oleh Saksi-5 sdr Darmawan Prasojo untuk mempersiapkan diri paparan tentang pemetaan Pati TNI untuk ditempatkan Sebagai Deputi V Staf Kepresidenan, Terdakwa langsung mempersiapkan data-data dengan meminta bantuan Saksi-2 Mayor Naryanto mencarikan nama-nama Pangdam se Indonesia dengan mengambil data yang ada Paban III/Binkar dengan menggabungkan data yang Terdakwa dapatkan dari website Spersad, Terdakwa Mahkamah Agungmenyadari tugasRepublik dan tanggungjawab tersebut adaIndonesia pada Paban III/Binkar dan harus melalui Kepala Staf utuk dirapatkan terlebih dahulu.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kedua “Dengan sengaja menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena semua unsur-unsur dakwaan Oditur Militer Tinggi telah terpenuhi Majelis Hakim berpendapat dakwaan Oditur Militer Tinggi telah terbukti secara sah dan menyakinkan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana yaitu :

“Militer yang dengan sengaja menganggapkan pada dirinya ada kekuasaan”. Sebagaimana diatur dan diacam pidana dalam pasal 126 KUHPM.

Menimbang : Bahwa selama pemeriksaan di dalam persidangan Mahkamah AgungMajelis Hakim tidakRepublik menemukan adanya alasan pemaafIndonesia Halaman 54 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

maupun alasan pembenar yang dapat meniadakan atau melepaskan Terdakwa dari tuntutan pidana Oditur Militer, maka oleh karenanya Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dihukum.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir Mahkamah Agungdalam me -Republikngadili perkara ini, Majelis Hakim akanIndonesia menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa perbuatan Terdakwa menunjukan sifat yang yang dalam diri Terdakwa bahwa hanya dia yang mampu membuat data pemetaan personel TNI dalam hal ini Pati.

2. Hakikat Terdakwa melakukan perbuatan ini karena ingin Deputi V Kepala Staf Kepresidenan diisi oleh Pati TNI dan bukan dari Pati Polri selain itu ada hubungan kekrabatan dengan Sdr. Darmawan Prasojo Deputi-1 Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa ini menimbulkan keresahan di kalangan Pati utamanya Mabesad,

4. Hal-hal yang mempengaruhi Terdakwa melakukan perbuatan ini karena merasa menguasai personel TNI dalam hal ini Pati sehingga ketika diminta oleh Saksi-5 sdr Darmawan Prasojo untuk mempersiapkan diri jika diminta paparan Terdakwa langsung membuat data-data Pati sesuai keinginan Terdakwa. Mahkamah Agung Republik Indonesia Menimbang : Bahwa tujuan Pengadilan tidak semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan:

1. Terdakwa bersikap sopan dipersidangan

2. Terdakwa berterus terang dalam persidangan.

3. Terdakwa belum pernah di hukum ataupun dipidana

4. Terdakwa menyesali perbuatannya

Hal-hal yang memberatkan : Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 55 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.

2. Perbuatan Terdakwa dapat meresahkan Perwira Tinggi dilingkungan TNI AD.

MahkamahMenimbang Agung : Bahwa Republik setelah meneliti dan mempertimbangkan Indonesia hal- hal tersebut diatas, selanjutnya Majelis Hakim perlu mempertimbangkan pula apakah Terdakwa masih perlu dijatuhi pidana secara langsung sebagaimana yang dimohon oleh Oditur Militer Tinggi dalam tuntutannya, dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa belum berdampak dan belum ada akibat yang ditimbulkan dari peruatan tersebut.

2. Bhwa Terdakwa telah berdinas kurang lebih 28 (duapuluh delapan) tahun, tidak pernah pelakukan pelangaran hukum

Bahwa dengan melihat hal-hal yang ada dalam diri Terdakwa serta hal-hal yang meringankan lebih tepat Terdakwa diberikan pidana bersyarat agar Terdakwa dapat memperbaiki diri selama masa percobaan dan setelah masa percobaan menjadi prajurit lebih baik, untuk pengawasan selama masa percobaan diserahkan kepada atasan dan kesatuan Terdakwa agar dapat membina serta mengawasi prilaku Terdakwa, pidana percobaan tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan militer. Mahkamah Agung Republik Indonesia Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat, pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

1) Surat-surat:

a) Skep Kasad Nomor Kep/614/XI/2014 tanggal 14 Nopember 2014 tentang Pemberhentian dari jabatan dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Angkatan Darat. b) Perkasad Nomor 39 Tahun 2006 tentang Organisasi dan tugas staf umum personel Angkatan Darat. c) 1 (satu) lembar foto copy Struktur organisasi dan nama pejabat kementerian pertahanan. d) 1 (satu) lembar foto copy Struktur organisasi Mahkamah AgungMabes TNI. Republik Indonesia Halaman 56 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

e) 2 (dua) lembar foto copy Struktur organisasi dan nama pejabat Mabesad dan jajarannya. f) 2 (dua) lembar foto copy Berita Acara Pemeriksaan Forensik Digital tertanggal 12 Mei 2017 ditanda tangani oleh Syofian Kurniawan, S.T.,M.T.I.,CEH.,ECIH.,CHFI. Mahkamah Agungg) Republik9 (sembilan) lembar foto copy BeritaIndonesia Acara Pemeriksaan Forensik Digital tertanggal 16 Mei 2017 ditanda tangani oleh Syofian Kurniawan, S.T..M.T.I..CEH., ECIH..CHFI.

Barang bukti surat-surat tersebut sejak semula melekat dalam berkas sehingga perlu ditentukan statusnya.

2) Barang-barang:

a) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Tab S 2 warna hitam model number SM-T819Y, Imei: 359251070201724/01, SN RR2H700NF3H, password 191197, keyboard Samsung Galaxy Tab S 2 warna putih, kartu telkomsel 4G dengan nomor kartu 21007163298401602, memory external merk Sandisk ultra microsd HC I 32 GB. Bahwa barang bukti tersebut adalah Milik Terdakwa yang digunakan untuk membuat file data nama-nama Pati yang warna warni sehingga perlu ditentukan statusnya.

b) 1 (satu) HP merk Iphone 5 warna putih, Mahkamah Agungpelindung Republik HP warna hitam model A1429, Indonesia Imei 013552009120086, pasword 870146, simcard telkomsel, ICCID 032500000116249 dan nomor kontak 085218700700. Bahwa barang bukti tersebut Milik Terdakwa yang berisi file yang dikirimkan ke Saksi mayor Inf Naryanto, sehingga perlu ditentukan statusnya.

c) 1 (satu) buah flashdisc merk Sandisk Cruzer U 16 GB warna hijau dengan jenis SDCZ59.016 G made in China BL160925469B. Barang bukti tersebut Milik Saksi Mayor Inf Naryanto yang digunakan untuk memindahkan data yang diminta oleh Terdakwa, sehingga perlu ditentutkan statusnya.

d) 1 (satu) buah Central procesing unit (CPU) merk Dell Inc, optiplex 990 intel (R) core i5-2500 CPU @3.30Ghz (4CPUs), memory 4096MG, warna hitam beserta kabel power. e) 1 (satu) buah notebook merk Accer type Aspire Switch 10 E SW3-016- 17V2 memori 2 GB warna putih beserta charge, buku panduan Aspire Switch 10 E, buku garansi dan pembungkus Mahkamah AgungNotebook Republik Aspire Switch 10 E SW3-016- 17V2Indonesia Halaman 57 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

serta charge warna hitam Liteon model: PA-1100- 25, input/nilai daya: 110-240V out put: 5.2V.

Barang bukti point d dan e adalah komputer yang digunakan oleh Terdakwa untuk membuat pemetasaan Pati dan barangbukti tersebut adalah Mahkamah Agungm ilikRepublik inventaris Paban IV/Spersad, sehingga Indonesia perlu ditentukan statusnya.

f) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Note 5, warna gold, sim card Simpati Nomor 081290930293NO, Nomor Imei 353604070573326 dan 353665070573323 dan charge warna putih. Bahwa barang bukti tersebut adalah milik saksi Simon Laksmono Himawan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan Terdakwa, sehingga perlu ditentukan statusnya.

g) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Note 4, warna putih, nomor telp 085716661546, Imei 356001060101852/01, SN RF1FA1ZXEPV.

Bahwa barang bukti tersebut adalah milik saksi Milik Saksi Miranti Benacory yang digunakan untuk berkomunikasi dengan Terdakwa, sehingga perlu ditentukan statusnya.

h) 1 (satu) buah HP merk Samsung J5 warna putih. Simcard As (telkomsel) Nomor HP 085216873030, No PUK 022500000803, Nomor Mahkamah AgungIMEI Republik 353516/07/917689/5, dan 353517/07/ Indonesia 9176893. Bahwa barang bukti tersebut adalah milik saksi Milik Saksi Mayor Inf Naryanto yang digunakan untuk berkomunikasi dengan Terdakwa, sehingga perlu ditentutkan statusnya.

Mengingat : Pasal 126 KUHPM Jo Pasal 190 ayat (1) Jo ayat (4) Undang-undang Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer jo Pasal 14 a KUHP jo Pasal 15 KUHPM dan ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

Menyatakan : 1. Terdakwa tersebut di atas yaitu Arif Cahyono, S.E. Kolonel Inf NRP 1900006951167, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Penyalahgunaan kekuasaan ”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 58 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Pidana Penjara : Selama 4 (empat ) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan dikurangkan seluruhnya dari Mahkamah Agung Republikpidana yang dijatuhkan. Indonesia Dengan perintah supaya pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali dikemudian hari ada Putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan sesuatu tindak pidana atau melanggar Pasal 8 UU RI No.25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer, sebelum masa percobaan selama 6 (enam) bulan habis.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

a. Surat-surat :

1) Skep Kasad Nomor Kep/614/XI/2014 tanggal 14 Nopember 2014 tentang Pemberhentian dari jabatan dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Angkatan Darat. 2) Perkasad Nomor 39 Tahun 2006 tentang Mahkamah AgungOrganisasi Republik dan tugas staf umum personelIndonesia Angkatan Darat. 3) 1 (satu) lembar foto copy Struktur organisasi dan nama pejabat kementerian pertahanan. 4) 1 (satu) lembar foto copy Struktur organisasi Mabes TNI. 5) 2 (dua) lembar foto copy Struktur organisasi dan nama pejabat Mabesad dan jajarannya. 6) 2 (dua) lembar foto copy Berita Acara Pemeriksaan Forensik Digital tertanggal 12 Mei 2017 ditanda tangani oleh Syofian Kurniawan, S.T.,M.T.I.,CEH.,ECIH.,CHFI. 7) 9 (sembilan) lembar foto copy Berita Acara Pemeriksaan Forensik Digital tertanggal 16 Mei 2017 ditanda tangani oleh Syofian Kurniawan, S.T..M.T.I..CEH., ECIH..CHFI.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

b. Barang-barang :

1) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Tab Mahkamah AgungS 2 warnaRepublik hitam model number SM- T819Y,Indonesia Halaman 59 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Imei: 359251070201724/01, SN RR2H700NF3H, password 191197, keyboard Samsung Galaxy Tab S 2 warna putih, kartu telkomsel 4G dengan nomor kartu 21007163298401602, memory external merk Sandisk ultra microsd HC I 32 GB. Mahkamah Agung Republik Indonesia Barang bukti tersebut adalah milik Terdakwa dirampas untu dimusnakan.

2) 1 (satu) HP merk Iphone 5 warna putih, pelindung HP warna hitam model A1429, Imei 013552009120086, pasword 870146, simcard telkomsel, ICCID 032500000116249 dan nomor kontak 085218700700.

3) 1 (satu) buah flashdisc merk Sandisk Cruzer U 16 GB warna hijau dengan jenis SDCZ59.016 G made in China BL160925469B.

Barang bukti pada point 2 dan 3 tersebut adalah milik Saksi Mayor Inf Naryanto dikembalikan kepada pemiliknya.

4) 1 (satu) buah Central procesing unit (CPU) merk Dell Inc, optiplex 990 intel (R) core i5- 2500 CPU @3.30Ghz (4CPUs), memory 4096MG, warna hitam beserta kabel power.

Mahkamah Agung5 ) 1Republik (satu) buah notebook merk Accer Indonesia type Aspire Switch 10 E SW3-016- 17V2 memori 2 GB warna putih beserta charge, buku panduan Aspire Switch 10 E, buku garansi dan pembungkus Notebook Aspire Switch 10 E SW3-016- 17V2 serta charge warna hitam Liteon model: PA-1100-25, input/nilai daya: 110-240V out put: 5.2V.

Barang bukti pada poin 4 dan 5 adalah Milik inventaris Paban IV/Spersad sehingga dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Spersad.

6) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Note 5, warna gold, sim card Simpati Nomor 081290930293NO, Nomor Imei 353604070573326 dan 353665070573323 dan charge warna putih. Barang bukti tersebut adalah milik saksi Simon Laksmono Himawan dikembalikan kepada pemiliknya.

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 60 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

7) 1 (satu) buah HP Samsung Galaxy Note 4, warna putih, nomor telp 085716661546, Imei 356001060101852/01, SN RF1FA1ZXEPV. Barang bukti tersebut adalah milik Saksi Miranti Benacory dikembalikan kepada pemiliknya. Mahkamah Agung Republik Indonesia 8) 1 (satu) buah HP merk Samsung J5 warna putih. Simcard As (telkomsel) Nomor HP 085216873030, No PUK 022500000803, Nomor IMEI 353516/07/917689/5, dan 353517/07/9176893. Barang bukti tersebut adalah milik Saksi Mayor Inf Naryanto dikembalikan kepada pemiliknya.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah).

Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 5 Nopember 2018, dalam musyawarah Majelis Hakim Tinggi oleh oleh Reki Irene Lumme, S.H., M.H. Kolonel Sus Nrp 524574 selaku Hakim Ketua, serta Apel Ginting, S.H., M.H. Kolonel Chk Nrp 1930005770667 dan Moch. Afandi S.H.,M.H. Kolonel Chk Nrp 1910014600763 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II , dan diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan di hadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Tinggi J.P. Siahaan, S.H Kolonel Chk Nrp 33506, Penasihat Hukum Hadi Wibowo, SH Mayor Chk Nrp 636435 dan Sator Sapan Bungin, S.H Kapten Chk Nrp 11070083751083, Panitera Pengganti Iyah Syafriah, S.H., M.H. Mayor Chk (K) NRP. 2920030840573, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Capp/Ttd

Reki Irene Lumme, S.H., M.H. Kolonel Sus NRP 524574

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Ttd Ttd

Apel Ginting, S.H., M.H. Moch. Afandi, S.H., M.H. Kolonel Chk NRP 1930005770667 Kolonel Chk NRP 1910014600763

Panitera Pengganti

Ttd

Iyah Syafriah, S.H., M.H. Mayor Chk (K) NRP. 2920030840573

Salinan sesuai dengan aslinya

Panitera Pengganti

Iyah Syafriah, S.H., M.H. Mayor Chk (K) NRP. 2920030840573 Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 61 dari 61 hal. Putusan No 24-K/PMT-II/AD/V/2018

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia