Pengaruh Model Savi Terhadap Minat Belajar
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MAKNA SIMBOL PADA BANGUNAN “RUMAH BOLON” DI DESA PEMATANG PURBA SUMATERA UTARA Hanriki Dongoran, Risma MS. , dan Syaiful M FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telepon (0721) 704 947, faximile (0721) 704 624 Email: [email protected] HP: 082280584341 The aim of the research was to know the meaning of ornamen symbol on “Bolon House” in Pematang Purba village. The method used was a hermeneutics method with qualitative data analysis techniques. Results of data analysis showed that symbols contained in the building of Bolon House were classified into two parts: lopou and homes that have meaning of a hope or prayer of Simalungun society to be fulfilled with God’s blessing and the social community of prosperous, work together and obey the rules. Tujuan penelitian yaitu, untuk mengetahui makna simbol ornamen Pada Bangunan “Rumah Bolon” Di Desa Pematang Purba. Metode yang digunakan peneliti adalah metode hermeneutika dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa simbol-simbol pada bangunan Rumah Bolon terdapat dalam dua bagian yaitu lopou dan rumah yang memiliki makna harapan atau doa masyarakat simalungun agar dipenuhi berkat Tuhan dan masyarakat sosial yang sejahtera, bergotong royong dan taat aturan. Kata kunci: makna, ornamen, rumah PENDAHULUAN dan bagian belakang. Bagian depan Setiap suku bangsa disebut “lopou”, khusus untuk raja mempunyai tata kehidupan masing- dan tamu-tamunya. Bagian belakang masing sesuai dengan perkembangan diperuntukan bagi para istri raja yang kebudayaan itu sendiri. Menurut seluruhnya berjumlah 12 orang, Soekanto (1990:154) kebudayaan beserta anak-anaknya. Pada luar adalah kompleks yang mencakup bangunan, bagian depannya pengetahuan, kepercayaan, kesenian, berbentuk galangan yang bersusun moral, hukum, adat istiadat dan lain secara horizontal serta berdinding kebiasaan serta kemampuan- papan. Bagian belakang, bentuk kemampuan yang didapatkan oleh tiangnya dibuat vertikal dan manusia sebagai anggota masyarakat. berdinding tepat. Wujud kebudayaan sebagai Bentuk konstruksi bangunan benda hasil kerja manusia yang ini termasuk pinar horbou, dibangun merupakan bagian dari kerangka menghadap kesebelah timur, artinya kebudayaan juga terdapat di dari pandangan spiritual, kebudayaan masyarakat Simalungun. pencahayaan rumah akan lebih baik Suku Simalungun adalah sub etnis apabila pintu rumah menghadap ke Batak yang mendiami daerah timur maka cahaya akan leluasa Sumatera Utara dengan budaya yang masuk kedalam ruangan sehingga berbeda dari tiap sub suku, salah satu kesehatan penghuni rumah akan perbedaan tersebut ialah rumah adat. terjaga dengan baik. Disisi lain Rumah adalah salah satu mereka beranggapan bahwa arah contoh peninggalan budaya, yang terbitnya matahari merupakan arah merupakan hasil cipta, karya dan kehidupan dan kemenangan. karsa masing-masing suku bangsa. Kompleks “Rumah Bolon” Rumah merupakan suatu kebutuhan tersebut, juga terdapat bangunan pokok manusia setelah makan dan tradisional lainnya yaitu : pakaian. Setiap suku bangsa 1. Balai Bolon, tempat mempunyai rumah dengan ciri khas musyawarah dan ruang tersendiri, sehingga rumah tersebut pengadilan. turut memberi ciri dari adat istiadat 2. Jambur, tempat penginapan serta kebudayaan dari suku bangsa tamu-tamu raja. tersebut. Sering juga rumah dijadikan 3. Jabu Jungga, tempat tinggal sebagai lambang identitas suku keluarga panglima kerajaan. bangsa (Hernauli Sipayung dan S. 4. Balai Buttu, tempat para penjaga Andreas Lingga 1995:1). keamanan kerajaan. Adapun rumah adat 5. Rumah Losung, tempat Simalungun yang masih lengkap saat menumbuk padi. ini adalah Rumah Bolon yang 6. Rumah Pattangan, tempat raja terdapat di Kecamatan Purba yang beristirahat dan tempat dikelola oleh Yayasan Museum permaisuri bertenun kain atau Simalungun. Rumah tersebut dahulu menganyam (Hernauli Sipayung merupakan istana peninggalan Raja dan S. Andreas Lingga 1995:4). Purba beserta permaisuri dan anak- Bangunan-bangunan tersebut anaknya. memiliki berbagai ornamen, terutama Rumah Bolon sendiri terbagi pada bangunan “Rumah Bolon” yang atas dua bagian yaitu bagian depan memiliki ornamen bermotif manusia, hewan, tumbuhan dan pola dipergunakan untuk mencapai suatu geometris. Salah satunya pada tujuan, misalnya untuk menguji bubungan “Rumah Bolon”, terdapat serangkaian hipotesis dengan dengan tanduk kerbau. Kepala dibentuk dari menggunakan teknik serta alat bahan ijuk dan tanduknya berasal tertentu (Winarno Suracmad, dari tanduk kerbau asli. Ornamen- 1978:121). ornamen tersebut merupakan Metode yang digunakan lambang atau simbol tertentu dari dalam penelitian ini adalah metode sistem kepercayaan masyarakat hermeneutika. Metode ini digunakan Simalangun yang menyakini bahwa untuk mengetahui “Makna Simbol ornamen-ornamen tersebut memiliki Ornamen Pada Bangunan “Rumah nilai atau kekuatan tertentu. Dalam Bolon” Di Desa Pematang Purba perkembangannya ornamen sebagai Kecamatan Purba Kabupaten media ungkap makna simbolis luput Simalungun Sumatera Utara. dari perhatian generasi penerus Menurut Imam Chanafie sebagai akibat modernisasi, sehingga (1999:38) hermeneutika bertujuan kini ornamen hanya berfungsi menghilangkan misteri yang terdapat sebagai penghias saja. dalam sebuah simbol dengan cara Rumah adat Simalungun membuka selubung daya-daya yang yang penuh ornamen-ornamen, belum diketahui dan tersembunyi disamping sebagai tempat hunian dalam simbol-simbol tersebut. juga merupakan suatu wadah Lokasi penelitian ini komunikasi pemiliknya kepada orang dilakukan di Desa Pematang Purba lain dan generasi penerus. Kecamatan Purba Kabupaten Berdasarkan dengan memperhatikan Simalungun Sumatera Utara. Lokasi berbagai wujud kebudayaan ini dipilih karena hanya di Desa Simalungun yaitu Rumah Bolon dan Pematang Purba Kecamatan Purba ornamen-ornamennya yang memiliki Kabupaten Simalungun Sumatera makna bagi masyarakat Simalungun, Utara, yang memiliki bangunan adat sehingga peneliti tertarik ingin “Rumah Bolon” peninggalan Raja mengetahui lebih banyak mengenai Purba. Dipilih berdasarkan teknik Makna Simbol Pada Bangunan Purposive Sampling yaitu dilakukan “Rumah Bolon” Di Desa Pematang dengan sengaja atau dengan Purba Kecamatan Purba Kabupaten pertimbangan, pertimbangannya Simalungun Sumatera Utara. lebih pada kemampuan sampel atau informan untuk memberikan METODE PENELITIAN informasi kepada peneliti. Dalam suatu penelitian Selain itu pemilihan lokasi diperlukan suatu metode untuk penelitian didasari pertimbangan memecahkan masalah yang dihadapi. bahwa di Desa Pematang Purba Dengan metode tersebut diharapkan Kecamatan Purba Kabupaten suatu hasil penelitian akan dapat Simalungun Sumatera Utara dicapai relatif lebih mendalam. Oleh bangunan “Rumah Bolon” masih karena itu penggunaan suatu metode utuh dilestarikan. Di samping itu dalam suatu penelitian merupakan lokasi penelitian juga tidak jauh dari salah satu alat yang sangat vital. kampung halaman penulis dengan Menurut Winarno Suracmad, metode harapan penulis akan dapat lebih adalah suatu cara utama yang mudah melakukan penelitian karena secara verbal penulis dapat Teknik analisis yang digunakan berkomunikasi dan berinteraksi dalam penelitian ini adalah teknik dengan para informan secara analisis data kualitatif sebab data langsung. yang diperoleh berupa tulisan fatka- Menurut Ariyono Suyono fakta yang ada di lapangan yakni (1985:431) Variabel adalah segala pemaparan tentang kebudayaan faktor yang menyebabkan aneka setempat yang ditulis dalam bentuk perubahan pada fakta-fakta suatu laporan atau teks (Husin Sayuti, gejala tentang kehidupan. Variabel 1989:69). yang digunakan dalam penelitian ini adalah Makna Simbol Ornamen Pada HASIL DAN PEMBAHASAN Bangunan “Rumah Bolon” Di Desa HASIL Pematang Purba Kecamatan Purba Rumah Bolon terletak di Desa Kabupaten Simalungun Sumatera Pematang Purba, Kecamatan Purba, Utara. Kabupaten Simalungun. Rumah Menurut Masri Singarimbun Bolon Pematang Purba ini definisi operasional variabel adalah merupakan salah satu objek wisata semacam petunjuk pelaksanaan yang terdapat di Kabupaten bagaimana cara mengukur suatu Simalungun, bahkan menjadi simbol- variabel (Masri Singarimbun dan isasi terpenting dalam kebudayaan Sofian Efendi, 1989:46). Simalungun. Sebuah daerah dataran Langkah-langkah yang tinggi tak jauh dari Kota Pematang dilakukan dalam menganalisis data Siantar sehingga sangat mudah menurut Moleong (1998:128) adalah dijangkau. Rumah Bolon Pematang sebagai berikut : Purba terletak 54 Km dari Pematang 1. Reduksi Data Siantar, merupakan Istana 2. Display (penyajian data) Peninggalan Kerajaan Purba. 3. Mengambil Kesimpulan dan Pada dasarnya Rumah Bolon Verifikasi Pematang Purba dibangun Langkah-langkah yang akan menggunakan dua tahapan. Tahap dilakukan peneliti dalam mengambil pertama dibangun sebuah Lopou, kesimpulan adalah : tahap selanjutnya baru dibangun 1. Mencari data yang relevan dengan Rumah. Pada setiap titik di Rumah penelitian. Bolon banyak terdapat ornamen- 2. Menyusun data dan menyeleksi ornamen sebagai simbol yang data-data yang diperoleh dari mengandung makna tertentu. sumber yang disapat dilapangan. Penempatan simbol ornamen 3. Setelah semua data diseleksi ada yang berada di bangunan lopou barulah ditarik kesimpulan dan maupun rumah, sehingga ada hasilnya dituangkan dalam bentuk pengulangan penempatan. Ornamen tulisan. yang berada di bangunan lopou dan Menurut Husin Sayuti, proses rumah memiliki maksud sebagai analisis data merupakan usaha untuk peringatan atau ajaran bersama untuk menemukan jawaban atas pertanyan seluruh