Rapat Kerja Komisi I DPR RI Dengan Menkominfo RI
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : V Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR RI dengan Menteri Komunikasi Jenis Rapat : dan Informatika (Menkominfo) RI Hari, Tanggal : Senin, 22 Juli 2019 Pukul : 14.00 WIB - 18.32 WIB Sifat Rapat : Terbuka Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Tempat : Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Ketua Rapat : Asril Hamzah Tanjung, S.I.P., Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sekretaris Rapat : Suprihartini, S.IP., M.SI., Kabag Sekretariat Komisi I DPR RI Acara : 1. Tindaklanjut hasil keputusan Rapat Kerja Komisi I DPR RI :: dengan Menkominfo RI, 18 Juni 2019 terkait dengan program 4000 (Base Transceiver Station) BTS dan program Satelit Satria di Indonesia; 2. Tindak lanjut Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemkominfo RI terkait Laporan Pertanggungjawaban Keuangan T.A. 2018 Hadir : PIMPINAN: 1. Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS) 2. Ir. Bambang Wuryanto, M.BA. (F-PDI Perjuangan) 3. Ir. H. Satya Widya Yudha, M.E., M.Sc. (F-PG) 4. Asril Hamzah Tanjung, S.IP. (F-Gerindra) 5. H.A. Hanafi Rais, S.IP., M.PP. (F-PAN) ANGGOTA: FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP) 6. Ir. Rudianto Tjen 7. Dr. Effendi MS Simbolon, MIPol. 8. Charles Honoris 9. Dr. Evita Nursanty, M.Sc. 10. Andreas Hugo Pareira 11. Junico BP Siahaan 12. Yadi Srimulyadi 13. Drs. Ahmad Basarah, MH FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 14. Meutya Viada Hafid 15. Bobby Adhityo Rizaldi, S.E., Ak., M.B.A., C.F.E. 16. Bambang Atmanto Wiyogo, S.E. 17. Venny Devianti, S. Sos. 18. H. Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. 19. Dr. Jerry Sambuaga 1 FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA) 20. H. Ahmad Muzani 21. Martin Hutabarat 22. H. Biem Triani Benjamin, B.Sc., M.M. 23. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. 24. Andika Pandu Puragabaya, S.Psi, M.Si, M.Sc. 25. Elnino M. Husein Mohi, S.T., M.Si. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (F-PD) 26. Teuku Riefky Harsya, B.Sc., M.T. 27. Dr. Sjarifuddin Hasan, S.E., M.M., M.B.A. 28. Ir. Hari Kartana, M.M. 29. KRMT Roy Suryo Notodiprojo FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (F-PAN) 30. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. 31. Budi Youyastri 32. H.M. Syafrudin, S.T., M.M. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (F-PKB) 33. Drs. H.A. Muhamin Iskandar, M.Si. 34. Drs. H.M. Syaiful Bahri Anshori, M.P. 35. Arvin Hakim Thoha 36. Drs. H. Taufiq R. Abdullah FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (F-PKS) 37. Dr. H. Jazuli Juwaini, Lc., M.A. 38. H. Sukamta, Ph.D. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (F-PPP) 39. Moh. Arwani Thomafi 40. Dra. Hj. Lena Maryana 41. H. Syaifullah Tamliha, S.Pi., M.S. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (F-NASDEM) 42. Prananda Surya Paloh 43. Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra 44. H. M. Ali Umri, S.H., M.Kn. FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (F-HANURA) 45. Drs. Timbul P. Manurung Anggota yang Izin : 1. Dave Akbarshah Fikarno, M.E. (F-PG) 2. Rachel Maryam Sayidina (F-GERINDRA) 3. H. Darizal Basir (F-PD) 4. Ir. Alimin Abdullah (F-PAN) 5. Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. (F-PKS) 6. Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A. (F-NASDEM) Undangan : 1. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara S.Stat. MBA. 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si. 2 3. Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Doddy Setiadi, Ak., MM., CA., CPA., QIA. 4. Direktur Jenderal Sumber Daya Dan Perangkat Pos Dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Dr. Ir. Ismail, M.T. 5. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, S.H., M.H., FCBARB. 6. Direktur Utama BAKTI, Anang Achmad Latif. 7. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. Beserta Jajaran. 3 Jalannya Rapat: KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Assalaamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh. Selamat datang Pak Menteri Kominfo beserta jajarannya, termasuk KPI, KI, dan Dewan Pers. Sambil menunggu juga Pak Ketua, kita buka rapat ini. Dan kemungkinan sudah ada jawaban RDP tanggal 18 Juli 2019. Dengan demikian rapat segera kita buka, dan sudah korum melebihi 10 fraksi. Namun kami tanya kepada Bapak Menteri apa bisa terbuka atau tertutup? MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA (RUDIANTARA S.STAT. MBA.): Terima kasih Bapak Pimpinan. Kami ikut dari Komisi I. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Oke, dengan demikian, bismillaahirrohmaanirrohiim, Rapat Kerja Kominfo dengan Komisi I kita laksanakan secara terbuka dan terbuka untuk umum. (KETOK PALU : 1X) (RAPAT DIBUKA PUKUL 14.00 WIB) Kami persilakan Bapak Menteri untuk menyampaikan paparan, kita semua nanti Insya Alloh kalau ada waktu kita adakan pendalaman. MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA (RUDIANTARA S.STAT. MBA.): Bismillaahirrohmaanirrohiim. Yang kami hormati, Pimpinan Komisi I beserta Anggota Komisi I DPR RI. Assalaamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh. Selamat siang, Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya. Sebagai tindaklanjut rapat sebelumnya mengenai pagu anggaran APBN, dimana salah satu butir dari kesimpulan rapat adalah dilakukan pendalaman dengan kami yang berkaitan dengan program 4.000 BTS dan program satelit multifungsi. Pimpinan, saya akan membawakan ini. Namun karena yang pelaksana dari 4.000 BTS ini dan program satelit ini adalah Bakti, dan kita semua tahu bahwa 70 persen anggaran dari Kominfo itu adalah ada di Bakti, saya minta ijin nanti untuk hal-hal yang lebih bersifat teknisnya akan disampaikan oleh Dirut Bakti yang ada di ruangan ini. Apabila diperkenankan nanti saya akan sampaikan Pak. KETUA RAPAT (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Silakan Pak. 4 MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA (RUDIANTARA S.STAT. MBA.): Terima kasih. Bapak Pimpinan dan Anggota Dewan Komisi I, Ada dua program besar, yaitu program 4.000 BTS dan Satelit. Latar belakang dari program 4.000 BTS ini adalah sebetulnya bagaimana kami turunkan dari Undang-Undang Tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang, kemudian ada Perpres Tahun 2014 Tentang Rencana Pita Lebar Indonesia, dan juga tentang peraturan Perpres Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Yang kita turunkan intinya adalah bagaimana semua desa itu sudah, istilahnya ‘merdeka sinyal’, dari seluler. Jadi tidak ada lagi desa yang tidak mempunyai sinyal seluler. Memang kita tidak bicara mengenai coverage dari desa tersebut, apakah seluruh desa. Tapi yang penting desa tersebut sudah ada. Karenanya ada sekitar 4 ribuan lebih desa yang belum mempunyai coverage seluler itu berangkat dari bagaimana kita merdeka sinyal untuk semua desa. Itu yang pertama. Kemudian yang kedua adalah yang berkaitan dengan Satelit. Saat kita membangun, fokus kita sebagaimana Undang-Undang Dasar kita yang menyatakan bahwa fokus dari penggunaan anggaran adalah 20 persen untuk pendidikan, dan 5 persen untuk kesehatan. Dan kita tahu untuk sekolah di Indonesia, dunia pendidikan belum semua terhubung dengan internet. Baik itu di daerah, katakanlah di Pulau Jawa, maupun di daerah yang mempunyai kategori universal service obligation, daerah yang visible secara bisnis atau keuangan, maupun daerah yang tidak visible secara bisnis maupun keuangan. Juga demikian halnya dari puskesmas. Sehingga kami menyiapkan progam membangun satelit untuk menjangkau semua sekolah, semua fasilitas kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya. Kemudian juga semua kantor desa, semua kantor polsek, dan semua kantor koramil. Jadi semuanya itu harus terhubung. Tentu kita harus punya program secara bertahap. Tapi inilah tujuan kita. Dan ini bisa kombinasinya narik kabel optic. Tetapi kalau yang daerah remote itu akan sulit, sehingga salah satu solusinya adalah menggunakan satelit. Jadi teknologi teresterial maupun teknologi satelit harus di deploy dua-duanya. Namun yang berkaitan dengan agenda rapat kita hari ini adalah berkaitan dengan deployment dari satelit. Satelit yang dioperasikan oleh para operator Indonesia itu satelit komunikasi. Satelit komunikasi itu yang dipakai telepon, televise. Kami menetapkan untuk melakukan semacam lompatan teknologi lifrog. Karena yang dibutuhkan oleh kita dan kedepan selalu dimana-mana adalah internet. Kalau ada coverage cellular juga digunakannya untuk internet. Jadi desain daripada satelit itu sendiri adalah untuk internet kecepatan tinggi, tapi menggunakan satelit. Dan pengadaannya kalau 4.000 BTS itu dilakukan oleh Bakti. Tentu menggunakan mekanisme aturan pengadaan yang ada. Sedangkan untuk satelit ini pengadaannya menggunakan struktur seperti Palapa Ring, yaitu kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha. Mengapa, kalau KPBU itu memberikan kesempatan kepada kita untuk akses kepada beberapa hal. Yang penting yang pertama adalah Now How. Pemerintah itu bukan sebagai operator, jadi tidak terbiasa mengoperasikan satelit, perlu orang. Kemudian juga perlu pengetahuan tentang teknologi. Dan tentunya juga dari sisi pendanaan. Karena dengan menerapkan konsep KPBU kita ini procurement-nya tidak sekaligus, tetapi secara bertahap. Yang dikenal di pasar sebetulnya modelnya seperti build, operate, on, and transfer setelah periode tertentu. Dalam hal ini periodenya adalah 15 tahun. Karena kan ini masih prosesnya berjalan, ada financial closing bagi konsorsium pemenangnya, dan lain sebagainya. ini perkiraannya akhir 2022 satelitnya baru ada di udara di atas kita. 5 Bapak Pimpinan, Itu secara umum program 4.000 BTS dan program Satelit.