Laporan Delegasi

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Laporan Delegasi LAPORAN DELEGASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Ke Sidang the 40th General Assembly of the ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 25 - 30 Agustus 2019, Bangkok, Thailand K A T A P E N G A N T A R Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Sidang Tahunan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) yang ke-40 tahun ini digelar di kota Bangkok, Thailand dari tanggal 25 sampai 30 Agustus 2019, dengan Parlemen Thailand sebagai tuan rumah. Tema tahun ini yaitu “Memajukan Kemitraan Parlemen untuk Komunitas Berkelanjutan”. Menginjak usianya yang ke-52 tahun sejak pertama kali didirikan, terlepas dari berbagai tantangan regional dan global terhadap eksistensinya, ASEAN sebagai sebuah organisasi regional, telah cukup berhasil dalam memelihara stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara sebagai sebuah pra-kondisi yang mutlak diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Berkaitan dengan pencapaian tersebut, DPR RI menyambut baik visi para Pemimpin ASEAN yaitu “Partnership for Sustainability”, melalui kebijakan yang berorientasi keberlanjutan dalam menciptakan stabilitas keamanan, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, serta keamanan manusia, melalui kemitraan dengan para pemangku kepentingan di ASEAN dan Komunitas Internasional. Terlepas dari pencapaian-pencapaian tersebut, tantangan yang harus dihadapi oleh negara- negara ASEAN juga semakin meningkat. seiring dengan menguatnya ancaman keamanan non-tradisional di kawasan seperti; terorisme dan ekstremisme, perdagangan narkoba, perdagangan manusia, bantuan kemanusiaan dan kesiapsiagaan bencana, keamanan maritim dan ancaman dunia maya. Untuk mengatasi berbagai tantangan global dan regional ini, DPR RI mendorong terciptanya kerjasama dan kemitraan yang lebih erat antara negara-negara di ASEAN. Oleh karena itu tema yang diambil dalam Sidang Umum AIPA ke-40 ini, yaitu “Advancing Parliamentary Partnership for Sustainable Community”, sangatlah relevan. Di tengah ketidakpastian global, permasalahan internal kawasan yang mendesak seperti krisis kemanusiaan di Rakhine, yang perlu diatasi oleh AIPA, pandangan yang berbeda diantara Palemen anggota AIPA mengenai bagaimana AIPA seharusnya bersikap, seringkali terjadi. Tidak jarang, perbedaan pandangan tersebut mengakibatkan tidak tercapainya konsensus. 1 Prinsip konsensus sejauh ini sangat penting untuk proses pengambilan keputusan AIPA. Namun, kita juga harus mengakui bahwa ada kalanya prinsip tersebut membatasi efektivitas organisasi dalam menghadapi tantangan regional. Oleh karena itulah, DPR RI juga kembali mengajukan mekanisme pengambilan keputusan melalui voting, sebagai alternatif bilamana tidak tercapai konsensus mengenai permasalahan tertentu. Hal ini tentunya didasari oleh semangat untuk menjadikan AIPA organisasi yang dinamis dan responsif dalam mengahdapi tantangan-tantangan regional, dengan tetap menghormati prinsip non-intervensi dalam urusan domestik masing-masing negara anggota. Dalam Sidang Tahunan AIPA yang ke-40 ini, DPR RI berhasil memperjuangkan usulan draft resolusi mengenai ekonomi untuk diadopsi dan digabungkan dengan usulan dari negara lain. DPR RI juga berkontribusi dengan memberikan usulan perubahan paragraf dalam draft resolusi yang diajukan oleh negara lain, serta menjadi co-sponsor dari sejumlah resolusi terkait ekonomi dan perdagangan, serta Meeting of WAIPA, yang kemudian diadopsi oleh sidang untuk menjadi resolusi. Demikian pengantar singkat saya, semoga tulisan ini dapat menjadi acuan bagi perkembangan legislasi nasional kita di masa mendatang. Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Dr. Fadli Zon Ketua Delegasi/ Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolkam 2 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta 10270 LAPORAN DELEGASI DPR RI KE SIDANG UMUM KE-40 ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA) BANGKOK, 25 – 30 AUGUST 2019 I. PENDAHULUAN A. DASAR PENGIRIMAN DELEGASI Partisipasi Delegasi DPR RI dalam Sidang Umum ke-40 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) pada tanggal 25 – 30 Agustus 2019 di Bangkok, Thailand didasarkan pada Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor 166/PIMP/V/2018-2019 tanggal 14 Agustus 2019. B. SUSUNAN DELEGASI Susunan Delegasi DPR RI ke Sidang Umum ke-40 AIPA adalah sebagai berikut: 1. Sdr. Dr. Fadli Zon, SS Ketua Delegasi Wakil Ketua DPR RI bidang Korpolkam 2. Sdri. Dr. Nurhayati Ali Assegaf Wakil Ketua Delegasi Ketua BKSAP / F-PD 3. Sdr. Drs. KRMT. Roy Suryo Notodiprojo, Anggota Delegasi / F-PD M.Si 4. Sdr. KH. Jalaludin Rakhmat Anggota Delegasi / F-PDI P 5. Sdri. Dwi Aroem Hadiatie,S.I.Kom Anggota Delegasi / F-PG 6. Sdri. Hj. Siti Masrifah, M.A. Anggota Delegasi / F-PKB 7. Sdri. Amelia Anggraini Anggota Delegasi / F-Nasdem 8. Sdri. Hj. Kartika Yudhisti, M.Sc. Anggota Delegasi / F-PPP 9. Sdri. Hj. Saniatul Lativa Anggota Delegasi / F-PG 1 10. Sdri. Dwi Ria Latifa, SH, M.Sc Anggota Delegasi / F-PDI P 11. Sdr. Timbul Parulian Manurung Anggota Delegasi / F-Hanura 12. Sdr. Ahmad Yohan, M.Si Anggota Delegasi / F-PAN Tema Sidang Umum AIPA ke-40 adalah “Advancing Parliamentary Partnership for Sustainable Development”. Selama persidangan berlangsung, Delegasi DPR RI didampingi oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand dan staff, Pejabat/ Staff Setjen DPR RI, Tenaga Ahli BKSAP, Pejabat/ Staff Kementerian Luar Negeri RI, dan Jurnalis. C. VISI DELEGASI Visi Delegasi DPR RI mengikuti Sidang Umum AIPA ke-40 yaitu: 1. Berpartisipasi aktif dalam Sidang Umum AIPA ke-40 sebagai anggota dari organisasi antar parlemen ASEAN (AIPA), berdasar pada prinsip-prinsip universal untuk perdamaian kawasan, kemerdekaan, demokrasi dan hak asasi manusia; 2. Melakukan peran diplomasi parlemen dalam rangka memperkuat kebijakan politik luar negeri RI untuk mewujudkan kepentingan nasional. Indonesia sebagai salah satu inisiator pembentukan ASEAN dan AIPA memiliki komitmen terhadap perwujudan visi Masyarakat ASEAN 2025. DPR RI sebagai perwakilan rakyat Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memastikan pelibatan Indonesia dalam berbagai kerangka kerja sama regional maupun internasional sejalan dengan kepentingan masyarakat Indonesia. D. MISI DELEGASI Adapun misi Delegasi DPR RI mengikuti Sidang Umum AIPA ke-40, antara lain adalah: 1. Menjalin persahabatan dan mempererat kerja sama bilateral dengan negara-negara anggota AIPA dan organisasi-organisasi yang menjadi mitra wicara AIPA; 2. Memperdalam pemahaman mengenai kebijakan, pengalaman dan praktik terbaik negara-negara di Asia Tenggara terkait isu-isu yang menjadi tantangan bersama; 3. Memberikan kontribusi terhadap upaya menciptakan kawasan ASEAN yang damai, stabil, dan lebih sejahtera; 4. Mendorong AIPA agar menghasilkan resolusi-resolusi yang implementatif dan mampu memberikan solusi terhadap berbagai tantangan regional. 2 E. PERSIAPAN PELAKSANAAN TUGAS a. Persiapan Materi Materi yang dijadikan referensi bagi Delegasi DPR RI diolah oleh Tenaga Ahli dan Sekretariat BKSAP berupa rancangan-rancangan resolusi dan posisi Delegasi disusun berdasarkan masukan yang komprehensif dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. b. Persiapan Teknis Sebelum keberangkatan Delegasi DPR RI, Sekretariat Bagian Kerja Sama Regional BKSAP DPR RI melakukan persiapan teknis keberangkatan Delegasi DPR RI. II. ISI LAPORAN A. AGENDA SIDANG Sidang Umum ke-40 AIPA yang mengambil tema “Advancing Parliamentary Partneship for Sustainable Development” ini, pada awalnya mengajukan sejumlah agenda dan rancangan resolusi yang akan dibahas dan disepakati secara konsensus melalui Sidang Executive Committee, sebagai berikut: Women Parliamentarians of AIPA (WAIPA) 1. Draft Resolution on Promoting Gender Equality and the Empowerment of Women in ASEAN; 2. Draft Resolution on Closing the Gender Gap in Technology-Based Disciplines Committee on Political Matters 1. Draft Resolution on Promoting Parliamentary Diplomacy to Move Forward the ASEAN Community; 2. Draft Resolution on the Rise of Terrorism, Extremism, Radicalization and Transnational Crime; 3. Draft Resolution on Common Legislative Initiatives on Combatting Graft and Corruption; 4. Draft Resolution on Responding to the Humanitarian Crisis of the Rohingya People; 3 Committee on Economic Matters 1. Draft Resolution on Fostering Inclusive Economic Development in ASEAN; 2. Draft Resolution on ASEAN Cooperation to Prepare for the Fourth Industrial Revolution (4IR); 3. Draft Resolution on Improving Digital Connectivity to Support the Growth of MSMEs; 4. Draft Resolution on The Standardization and Liberalization of Air Services Under the ASEAN Single Aviation Market Committee on Social Matters 1. Draft Resolution on Alternative Development towards a Drug-Free ASEAN Community; 2. Draft Resolution on Enhancing the Quality of Life of Older Persons; 3. Draft Resolution on Strengthening Road Safety in ASEAN; 4. Draft Resolution on Eliminating All Forms of Violence and Exploitation of Children; 5. Draft Resolution on Regional Parliamentary Initiative for Enhancing Climate Action in ASEAN; 6. Draft Resolution on Access to Justice for Migrant Workers (Philippines) Committee on Organizational Matters 1. Financial Report of the AIPA Secretariat; 2. Estimated Budget for the AIPA Secretariat; 3. Secretariat’s Annual Report FY 2018-2019; 4. Amendment to the Statute of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly; 5. Guidelines of AIPA Engagement with Guests and Observers; 6. Rules and Recommended Guidelines of AIPA General Assembly; 7. Transformation of AIPA Secretariat; 8. Standardizing the Format in Drafting AIPA Resolutions; 9. Institutionalization of AIPA-ASEAN Dialogue; 10.
Recommended publications
  • Parliamentary Briefing on Legal Framework for Refugees in Malaysia Parliament of Malaysia, Kuala Lumpur 24 October 2019
    Parliamentary Briefing on Legal Framework for Refugees in Malaysia Parliament of Malaysia, Kuala Lumpur 24 October 2019 SUMMARY REPORT Background The Parliamentary Briefing on Legal Framework for Refugees in Malaysia (“the Briefing”) was jointly organized by the Asia Pacific Refugee Rights Network (APRRN) and ASEAN Parliamentarians for Human Rights (APHR), in collaboration with the office of the Speaker of the House of Representatives. The Briefing was organized to provide an overview of the situation for refugees in Malaysia, provide examples of legal framework and policies for refugees in other countries in the region, and engage members of Parliament to work towards the development of a legal framework for refugee protection in Malaysia. The one-hour briefing, held in Bangunan Parlimen, Kuala Lumpur, was attended by 88 persons, including Tan Sri Dato' Mohamad Ariff bin Md Yusof, Speaker of House of Representatives; YB Datuk Mohd Rashid Hasnon, Deputy Speaker of the Dewan Rakyat; Tan Sri Dato Sri Syed Hamid Albar, former Minister of Home Affairs, Foreign Affairs, Defence and Justice and former special envoy of the OIC to Myanmar; Kasit Promiya, Former Foreign Minister of Thailand and Board Member of APHR; 20 Members of Parliament; UNHCR; representatives from the Turkish Embassy of Malaysia and Turkish Red Crescent; refugee community representatives; and civil society organisations. Lilianne Fan, the Chair of the Rohingya Working Group in APRRN, and International Director for Geutanyoe Foundation, acted as the emcee for the event. This report is a summary of the speeches, presentations and discussions during the Briefing. Welcoming Speech Speaker: H.E. Tan Sri Dato' Mohamad Ariff bin Md Yusof, Speaker of House of Representatives The welcome speech by the honourable Speaker of the House of Representatives focused on three key areas: i) a recognition of Malaysia’s historical responses to refugees in the country; ii) the shortfalls of the current legal framework; and iii) the direction envisioned for Malaysia’s approach to refugees.
    [Show full text]
  • The Taib Timber Mafia
    The Taib Timber Mafia Facts and Figures on Politically Exposed Persons (PEPs) from Sarawak, Malaysia 20 September 2012 Bruno Manser Fund - The Taib Timber Mafia Contents Sarawak, an environmental crime hotspot ................................................................................. 4 1. The “Stop Timber Corruption” Campaign ............................................................................... 5 2. The aim of this report .............................................................................................................. 5 3. Sources used for this report .................................................................................................... 6 4. Acknowledgements ................................................................................................................. 6 5. What is a “PEP”? ....................................................................................................................... 7 6. Specific due diligence requirements for financial service providers when dealing with PEPs ...................................................................................................................................................... 7 7. The Taib Family ....................................................................................................................... 9 8. Taib’s modus operandi ............................................................................................................ 9 9. Portraits of individual Taib family members ........................................................................
    [Show full text]
  • Menanti Revisi
    Penerbitan KBRI Kuala Lumpur http://www.facebook.com/eCaraka EDISI 25/11 GRATIS (TIDAK DIJUAL) www.kbrikualalumpur.org KDN: PP17256/03/2012(029244) MAY, 2011 PERESMIAN EMPAT DIVA DAKWAH HARUS KANTOR INDONESIA DITANDAI PELAYANAN DIRANCANG AKSI NYATA INFORMASI TKI DI TAMPIL DI LCCT MALAYSIA >06 >09 >15 MENANTI REVISI MOU PENATA LAKSANA RUMAH TANGGA MORATORIUM (pembekuan) penempatan melindungi hak-hak PLRT, termasuk atas hak- Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) atau hak asasi manusia. kerap disebut Pembantu Rumah Tangga Kedua negara menyadari bahwa bila (PRT) sejak tahun 2009 ke Malaysia, ditelaah dan dipahami lebih rinci, ketentuan- menimbulkan permasalahan yang merugikan ketentuan MoU 2006 banyak memuat bagi Pemerintah Indonesia dan Malaysia. kewajiban para PLRT dan sedikit sekali Di satu sisi, pembekuan ini mengakibatkan memuat hak-haknya. PLRT juga dibebani banyaknya warga negara Indonesia (WNI) biaya administratif dan dokumen hingga biaya yang kehilangan kesempatan untuk bekerja perjalanan yang pada gilirannya gaji mereka dan di sisi lain banyak warga Malaysia, dipotong oleh pengguna selama 6 (enam) khususnya ibu rumah tangga, yang tidak bulan. Penderitaan semakin lengkap ketika dapat melakukan aktivitas di luar rumah atau mereka dieksploitasi, yaitu dipekerjakan tidak dapat bekerja karena mereka harus tanpa istirahat dan hari libur, diperkerjakan menjaga anak dan mengurus rumah tangga. juga di kedai-kedai atau rumah-rumah lain, Kebijakan lisan yang diterapkan oleh menjaga orang tua atau orang sakit yang pemerintah Indonesia sejak tahun 2009 ini sebetulnya tugas seorang juru rawat. Yang merupakan reaksi keras dari pemerintah paling tidak manusiawi adalah sudah lelah dan bangsa Indonesia akibat banyaknya bekerja kemudian tidak digaji, dianiaya, kejadian-kejadian tragis yang menimpa atau dilarang beribadah dan dipaksa makan PLRT, dari masalah tidak dibayarnya gaji makanan yang bertentangan dengan sampai penganiayaan ringan, pemerkosaan, agamanya.
    [Show full text]
  • Khamis, 10 Disember 2020 Mesyuarat Dimulakan Pada Pukul 10.00 Pagi DOA [Tuan Yang Di-Pertua Mempengerusikan Mesyuarat]
    Naskhah belum disemak PENYATA RASMI PARLIMEN DEWAN RAKYAT PARLIMEN KEEMPAT BELAS PENGGAL KETIGA MESYUARAT KETIGA Bil. 51 Khamis 10 Disember 2020 K A N D U N G A N JAWAPAN-JAWAPAN MENTERI BAGI PERTANYAAN-PERTANYAAN (Halaman 1) JAWAPAN-JAWAPAN LISAN BAGI PERTANYAAN-PERTANYAAN (Halaman 7) RANG UNDANG-UNDANG DIBAWA KE DALAM MESYUARAT (Halaman 21) RANG UNDANG-UNDANG: Rang Undang-undang Perbekalan 2021 Jawatankuasa:- Jadual:- Kepala B.45 (Halaman 23) Kepala B.46 (Halaman 52) Kepala B.47 (Halaman 101) USUL-USUL: Usul Anggaran Pembangunan 2021 Jawatankuasa:- Kepala P.45 (Halaman 23) Kepala P.46 (Halaman 52) Kepala P.47 (Halaman 101) Meminda Jadual Di Bawah P.M. 57(2) – Mengurangkan RM45 juta Daripada Peruntukan Kepala B.47 (Halaman 82) Waktu Mesyuarat dan Urusan Dibebaskan Daripada Peraturan Mesyuarat (Halaman 83) Meminda Jadual Di Bawah P.M. 66(9) – Mengurangkan RM85,549,200 Daripada Peruntukan Kepala B.47 (Halaman 102) DR. 10.12.2020 1 MALAYSIA DEWAN RAKYAT PARLIMEN KEEMPAT BELAS PENGGAL KETIGA MESYUARAT KETIGA Khamis, 10 Disember 2020 Mesyuarat dimulakan pada pukul 10.00 pagi DOA [Tuan Yang di-Pertua mempengerusikan Mesyuarat] JAWAPAN-JAWAPAN MENTERI BAGI PERTANYAAN-PERTANYAAN Tuan Karupaiya a/l Mutusami [Padang Serai]: Tuan Yang di-Pertua, saya minta dua minit, saya ada masalah di kawasan saya. Dua minit. Terima kasih Tuan Yang di-Pertua. Padang Serai ingin sampaikan masalah-masalah rakyat di kawasan, terutama sekali PKPD telah dilanjutkan di Taman Bayam, Taman Kangkung 1 dan 2, Taman Cekur Manis, Taman Sedeli Limau, Taman Bayam Indah, Taman Halia dan Taman Kubis di kawasan Paya Besar. Parlimen Padang Serai hingga 24 Disember 2020 iaitu selama empat minggu.
    [Show full text]
  • Tiket Penerbangan Tiada Harga Siling, Lantai KUALA LUMPUR
    Tiket penerbangan tiada harga siling, lantai KUALA LUMPUR: Tiket penerbangan domestik tidak dikenakan harga siling dan lantai bagi mengelak manipulasi syarikat operasi ketika musim perayaan, kata Timbalan Menteri Pengangkutan, Datuk Kamarudin Jaffar. Beliau berkata, keputusan itu dicapai pada mesyuarat antara kementerian dan syarikat penerbangan pada 4 September lalu. “Sebagai langkah interim, kerajaan tidak akan menetapkan harga siling dan lantai bagi mengelak harga tiket penerbangan dimanipulasi pihak berkaitan. “Keadaan itu boleh menyebabkan harga tiket menjadi lebih tinggi walaupun bukan pada musim perayaan. “Kerajaan juga akan meneruskan harga tiket ditentukan pasaran semasa yang mana syarikat penerbangan negara menetapkan kadar tambang dengan mengambil kira permintaan, keadaan ekonomi serta faktor lain,” katanya pada sesi soal jawab di Dewan Rakyat, semalam. Beliau menjawab soalan asal Hasanuddin Mohd Yunus (PH-AMANAH Hulu Langat) yang mahu kerajaan menyatakan langkah terbaik bagi memastikan syarikat penerbangan tidak menaikkan harga tiket ketika musim perayaan. Komitmen syarikat penerbangan Kamarudin berkata, kerajaan sudah mendapatkan komitmen syarikat penerbangan untuk meningkatkan kapasiti penerbangan melebihi 20 peratus bagi tempoh tujuh hari sebelum musim perayaan, khususnya laluan yang mendapat permintaan tinggi. “Kementerian akan mendapatkan kerjasama operator lapangan terbang, syarikat pengendalian darat, perkhidmatan Express Rail Link Sdn Bhd (ERL) dan teksi untuk melanjutkan operasi di lapangan terbang sepanjang tujuh hari terbabit. “Justeru, orang ramai dinasihatkan membuat perancangan dengan membeli tiket penerbangan lebih awal bagi mendapatkan tawaran harga lebih murah berbanding pembelian saat akhir,” katanya. SUMBER: BERITA HARIAN | M/S: 12 | 30 OKTOBER 2018 .
    [Show full text]
  • Penyata Rasmi Parlimen Dewan Rakyat Parlimen Keempat Belas Penggal Ketiga Mesyuarat Ketiga
    Naskhah belum disemak PENYATA RASMI PARLIMEN DEWAN RAKYAT PARLIMEN KEEMPAT BELAS PENGGAL KETIGA MESYUARAT KETIGA Bil. 48 Isnin 7 Disember 2020 K A N D U N G A N JAWAPAN-JAWAPAN LISAN BAGI PERTANYAAN-PERTANYAAN (Halaman 1) RANG UNDANG-UNDANG: Rang Undang-undang Perbekalan 2021 Jawatankuasa:- Jadual:- Kepala B.27 (Halaman 21) Kepala B.28 (Halaman 50) Kepala B.30 (Halaman 84) USUL-USUL: Usul Anggaran Pembangunan 2021 Jawatankuasa:- Kepala P.27 (Halaman 21) Kepala P.28 (Halaman 50) Kepala P.30 (Halaman 84) Waktu Mesyuarat dan Urusan Dibebaskan Daripada Peraturan Mesyuarat (Halaman 84) DR. 7.12.2020 1 MALAYSIA DEWAN RAKYAT PARLIMEN KEEMPAT BELAS PENGGAL KETIGA MESYUARAT KETIGA Isnin, 7 Disember 2020 Mesyuarat dimulakan pada pukul 10.00 pagi DOA [Tuan Yang di-Pertua mempengerusikan Mesyuarat] JAWAPAN-JAWAPAN LISAN BAGI PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Datuk Wilson Ugak anak Kumbong [Hulu Rajang] minta Menteri Pembangunan Luar Bandar menyatakan status projek-projek infrastruktur luar bandar di bawah kementerian iaitu projek-projek jalan luar bandar, bekalan elektrik dan bekalan air khususnya di kawasan Parlimen Hulu Rajang dan amnya di negeri Sarawak. Menteri Pembangunan Luar Bandar [Datuk Dr. Haji Abd. Latiff bin Ahmad]: Terima kasih Tuan Yang di-Pertua, terima kasih Yang Berhormat Hulu Rajang. Untuk Rancangan Malaysia Ke-11, untuk negeri Sarawak, daripada tahun 2016 hingga 2020 dalam Rancangan Malaysia Ke-11, ada sejumlah 15 projek untuk bekalan air luar bandar yang mana lima telah pun siap, dalam pembinaan sejumlah lima, tiada dalam perolehan, satu dalam reka bentuk dan empat dalam lantikan perunding. Daripada sebanyak 15 itu Tuan Yang di-Pertua, enam berada di Hulu Rajang dengan tiga projek pada tahun 2016 yang mana satu sudah siap manakala dua dalam pembinaan.
    [Show full text]
  • University of Malaya
    PARTI ISLAM SEMALAYSIA (PAS) DALAM KERJASAMA POLITIK DI MALAYSIA, 1999-2015 MOHD IZANI BIN MOHD ZAIN Malaya of UniversityFAKULTI SASTERA DAN SAINS SOSIAL UNIVERSITI MALAYA KUALA LUMPUR 2017 PARTI ISLAM SEMALAYSIA (PAS) DALAM KERJASAMA POLITIK DI MALAYSIA, 1999-2015 MOHD IZANI BIN MOHD ZAIN Malaya TESIS DISERAHKAN SEBAGAI MEMENUHI KEPERLUANof BAGI IJAZAH DOKTOR FALSAFAH University FAKULTI SASTERA DAN SAINS SOSIAL UNIVERSITI MALAYA KUALA LUMPUR 2017 UNIVERSITI MALAYA PERAKUAN KEASLIAN PENULISAN Nama: Mohd Izani bin Mohd Zain No. Pendaftaran: AHA090023 Nama Ijazah: Ijazah Doktor Falsafah Tajuk Tesis (“Hasil Kerja ini”): Parti Islam SeMalaysia (PAS) dalam Kerjasama Politik di Malaysia, 1999-2015 Bidang Penyelidikan: Sejarah Politik Saya dengan sesungguhnya dan sebenarnya mengaku bahawa: (1) Saya adalah satu-satu pengarang/penulis Hasil Kerja ini; (2) Hasil Kerja ini adalah asli; (3) Apa-apa penggunaan mana-mana hasil kerja yang mengandungi hakcipta telah dilakukan secara urusan yang wajar dan bagi maksud yang dibenarkan dan apa- apa petikan, ekstrak, rujukan atau pengeluaranMalaya semula daripada atau kepada mana-mana hasil kerja yang mengandungi hakcipta telah dinyatakan dengan sejelasnya dan secukupnya dan satu pengiktirafan tajuk hasil kerja tersebut dan pengarang/penulisnya telah dilakukan di dalam Hasil Kerja ini; (4) Saya tidak mempunyai apa-apa pengetahuanof sebenar atau patut semunasabahnya tahu bahawa penghasilan Hasil Kerja ini melanggar suatu hak cipta hasil kerja yang lain; (5) Saya dengan ini menyerahkan semua dan tiap-tiap hak
    [Show full text]
  • The Economic Cost of Political TURBULENCE P.6-8
    Harith Petronas MARCH 2020 PP19507/11/2019 (035148) Iskander 03 reveals the to pay serious RM24 bil in OF business dividends behind to govt comedy. P. 4 ous ri d Read about it e se hin th s be ls nes edy vea usi m in PURSUIT re b co 03 PP 19339/05/2018(034908) 9 772289 234001 www.focusmalaysia.my MONTHLY MARCH 2020 MALAYSIA RM8 | ISSUE 03 The high Focus List Why is a Why a cost of richest PDP for shadow ‘iconic’ women in RM46 bil economy pylons Malaysia PTMP okay? matters P.15 P.18&20 P.46 P.59 The economic cost of political TURBULENCE P.6-8 Project U_Focus Malaysia March.pdf 1 21/02/2020 3:32 PM Your New Astro Experience Introducing Ultra Box Truly Yours, Truly U. Link to your free Astro GO to enjoy: 4K New Home Discover 4K UHD Cloud Play From Search Multi-Screen Stop Here, Screen VOD Recording Start Continue There Find out more at www.astro.com.my/ultra 2 contents FocusM | March 2020 10 Prolonged political tumult will take its toll on the markets P.6-8 26 Mainstream 37 Tax expert: Make it a law to pay interest on GST refunds 4 Petronas’ FY19 net profit down 27% to RM40.5 bil 38 A broad-based stimulus package may be needed 10 Pharmaniaga expects to return to the black in FY20 38 GreyMatters: Should EPF rate be cut to stimulate the economy? 12 Nathan’s related party transaction in Eversendai raises questions 39 Lifting the Fog: The race towards infrastructural sustainability 14 TA Enterprise’s offer for TA Global deemed too low 40 AirAsia-Airbus deals in spotlight amid RM205 mil 15 Up to RM200 mil more for Guan Eng’s ‘iconic’ pylons bribe
    [Show full text]
  • Draf Teks Ucapan Pengumuman
    TEKS UCAPAN YAB DATO’ SRI ISMAIL SABRI YAAKOB PERDANA MENTERI MALAYSIA PEMBENTUKAN KABINET BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan Salam Sejahtera KABINET BERORIENTASIKAN HASIL Keluarga Malaysia yang saya kasihi sekalian, 1. Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT kerana atas berkat dan rahmat-Nya, dapat saya mengumumkan barisan Kabinet yang telah mendapat perkenan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta'in Billah. 2. Barisan Kabinet yang dibentuk hari ini merupakan pasukan pengurusan yang akan bekerja bersama rakyat. Kabinet ini perlu bertindak pantas dan bersepadu dalam usaha membebaskan Malaysia daripada ancaman pandemik COVID-19, kegawatan ekonomi serta kekusutan politik. 3. Umum mengetahui saya menerima kerajaan ini dalam keadaan seadanya. Justeru, pembentukan Kabinet ini merupakan satu formulasi semula berdasarkan situasi semasa, demi mengekalkan kestabilan dan meletakkan kepentingan serta keselamatan Keluarga Malaysia lebih daripada segala-galanya. 4. Saya akui bahawa kita sedang berada dalam keadaan yang getir akibat pandemik COVID-19, kegawatan ekonomi dan diburukkan lagi dengan ketidakstabilan politik negara. 5. Berdasarkan ramalan Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO), kita akan hidup bersama COVID-19 sebagai endemik, yang bersifat kekal dan menjadi sebahagian daripada kehidupan manusia. 6. Dunia mencatatkan kemunculan Variant of Concern (VOC) yang lebih agresif dan rekod di seluruh dunia menunjukkan mereka yang telah divaksinasi masih boleh dijangkiti COVID- 19. 7. Oleh itu, kerajaan akan memperkasa Agenda Nasional Malaysia Sihat (ANMS) dalam mendidik Keluarga Malaysia untuk hidup bersama virus ini. Kita perlu terus mengawal segala risiko COVID-19 dan mengamalkan norma baharu dalam kehidupan seharian.
    [Show full text]
  • The COVID-19 Pandemic and Its Subsequent Economic Recession
    COVID-19 ECONOMIC RESPONSE ASEAN PARLIAMENTARIANS’ MANIFESTO The COVID-19 pandemic and its subsequent economic recession revealed the failure and fragility of our current economic system that prioritized business interests over the well-being of people and the environment, deepened inequalities and failed to protect the most vulnerable. It is therefore crucial that we use measures aimed at economic recovery from the COVID-19 pandemic to break away from the past and instead shift towards a just, sustainable and resilient economy that protects the human rights of all. Shifting towards a greener economy that boosts decent employment, offers social protection to all, and sustainable food supplies, will not only help the region to more rapidly absorb the immediate impact of the recession, but also to avoid and be more resilient to future similar shocks and crises. Parliamentarians can play a significant role in ensuring that measures aimed at economic recovery from the COVID-19 pandemic advance a just, sustainable and resilient economy that promotes, protects and respects the human rights of all. We, parliamentarians from Southeast Asia, therefore commit to using our position to: 1. Advance an economy that keeps the increase in the world’s temperatures to less than 1.5°C at the end of the century, where all, including future generations, are able to enjoy their human rights without harm from climate change, pollution, deforestation, waste and environmental degradation by: 1.1 Ensuring that measures adopted to tackle COVID-19 and the associated
    [Show full text]
  • PENYATA RASMI PARLIMEN Parliamentary Debates
    Bil. 33 Isnin 16 November 2020 M A L A Y S I A PENYATA RASMI PARLIMEN Parliamentary Debates KAMAR KHAS Special Chamber PARLIMEN KEEMPAT BELAS PENGGAL KETIGA MESYUARAT KETIGA K A N D U N G A N UCAPAN DI BAWAH USUL BERKENAAN PERKARA TADBIR KERAJAAN [P.M. 17]: • Pembinaan Tempat Letak Kereta Bertingkat di Foh Sang - YB. Tuan Chan Foong Hin (Kota Kinabalu) (Halaman 1) • Isu Pengajaran dan Pembelajaran Pelajar Kolej Vokasional - YB. Puan Hajah Natrah Binti Ismail (Sekijang) (Halaman 4) ____________________________________________________________ Diterbitkan Oleh: SEKSYEN PENYATA RASMI PARLIMEN MALAYSIA 2020 KKDR. 16.11.2020 1 MALAYSIA KAMAR KHAS PARLIMEN KEEMPAT BELAS PENGGAL KETIGA MESYUARAT KETIGA Isnin, 16 November 2020 Mesyuarat dimulakan pada pukul 12.00 tengah hari DOA [Timbalan Yang di-Pertua (Dato’ Mohd Rashid Hasnon) mempengerusikan Mesyuarat] UCAPAN DI BAWAH USUL BERKENAAN PERKARA TADBIR KERAJAAN (P.M. 17) Pembinaan Tempat Letak Kereta Bertingkat di Foh Sang 12.04 tgh. Tuan Chan Foong Hin [Kota Kinabalu]: Tuan Yang di-Pertua, pada 9 Ogos 2020, YB Puan Hajah Zuraida Kamaruddin, Menteri Perumahan dan Kerajaan Tempatan telah hadir mengadakan lawatan kerja di Foh Sang, Luyang, Kota Kinabalu. Menurut Facebook rasmi beliau, tujuan lawatan kerja tersebut adalah untuk melihat perkembangan terkini kemajuan projek pembinaan tempat letak kereta bertingkat yang dijangka akan siap pada penghujung tahun 2022. Sebanyak tujuh tingkat akan dibina dan sebanyak enam tingkat akan digunakan untuk 321 parking lot, manakala satu tingkat akan digunakan untuk
    [Show full text]
  • Dirinya Di Parlimen Bela Wanita Bertudung Bukti Sebenar Sikap DAP
    BIL 77 19 - 25 NOVEMBER 2017 Bela wanita bertudung Bila Pas 'mempasubungakan' Pas akhirnya bukti sebenar dirinya di Parlimen masuk perangkap sikap DAP terhadap Islam ms2 ms8 ms9 PEMIMPIN Umno yang juga timbalan menteri mengucapkan terima kasih kepada Pas apabila ahli Parlimen parti itu 'mempasubungakan' diri mereka dalam Parlimen baru-baru ini ketika mengambil sikap berkecuali dalam pengundian sokongan kepada Bajet 2018. 11 ahli Parlimen Pas 'mempasubungakan' dirinya dengan berkecuali manakala dua lagi tidak hadir ke Parlimen termasuk ahli Parlimen Marang, Abdul Hadi Awang. Ikuti kupasan penuh isu ini di muka 9 Ahli Parlimen Pakatan Harapan bergambar bersama Datuk Mahfuz Omar selepas mengundi ... jentera Umno juga berkempen, undi menentang Bajet 2018 ketika Pas mengambil sikap Pakatan Harapan bermakna mengundi DAP berkecuali. Mahfuz telah mencadangkan agar undi dan Lim Kit Siang akan menjadi PM belah bahagi dibuat. 2 NASIONALNASIONAL EDISI 77 • 19 - 25 NOVEMBER 2017 • Amanah Bela wanita bertudung bukti sebenar sikap DAP terhadap Islam ANGKAH DAP membela negara ini merupakan diskriminasi perkhidmatan pelanggan daripada pilihan mereka. hak pekerja hotel di kalangan serta melanggar Perlembagaan. memakai tudung, kata Persatuan “Ketua Menteri juga anggap la- Lwanita Islam untuk memakai Selain berat sebelah, larangan Hotel Malaysia (Malaysia) cawan- rangan berbentuk diskriminasi itu pakaian bertudung ketika bekerja tersebut juga katanya merupakan gan negeri itu. tidak ada kaitan dengan prestasi mendapat sanjungan pelbagai pi- pencabulan hak
    [Show full text]