ANALISIS SEMIOTIK MAKNA SYIRIK DALAM FILM KHURAFAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh: Waqid Setyo Budi Utomo NIM. 11140510000067

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1440 H / 2019 M

ABSTRAK

Waqid Setyo Budi Utomo

Analisis Semiotik Makna Syirik Dalam Film Khurafat Film merupakan media komunikasi yang sampai saat ini masih menjadi media efektif dalam menyampaikan pesan dan memberikan pengaruh kepada masyarakat luas. Film menampilkan penggambaran adegan yang mengandung berbagai macam pesan, baik itu pesan moral, sosial, budaya hingga pesan- pesan dakwah keagamaan. Film Khurafat merupakan film bergenre horor pertama karya . Film Khurafat merupakan film yang mendapat nominasi sebagai film dengan skenario terbaik, kisah asli terbaik, dan pengeditan terbaik diajang Festival Film ke 24 pada tahun 2011. Film yang menceritakan tentang keluarga yang terus mendapatkan teror atau gangguan makhluk gaib akibat perjanjiannya dengan dukun. Seperti film horor pada umumnya, identik dengan adegan-adegan seram. Namun, film ini berbeda dengan film horor Indonesia yang identik dengan adegan yang berbau pornografi. Di film ini, justru menampilkan adegan yang harus dihindari dan dilarang dalam ajaran agama Islam. Berdasarkan latar belakang di atas, maka telah dirumuskan pertanyaan penelitian diantaranya bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat dalam film Khurafat? Metodologi penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatan kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah analisis semiotik Roland Barthes. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Dalam analisis semiotik Roland Barthes, makna denotasi merupakan makna nyata yang ditampilkan oleh penanda terhadap objek. Makna konotasi merupakan kunci dalam analisis semiotika Roland Barthes, dimana tanda memiliki makna tambahan atau makna lain dari makna yang ditampilkan. Pembaca atau penonton merupakan elemen penting dalam memaknai tanda karena diikuti denggan ideologi dan keyakinan masing-masing. Sedangkan mitos adalah bagaimana kebudayaan memaknai tentang realitas yang ditampilkan oleh tanda tersebut.

i

Temuan dari hasil penelitian ini menampilkan beberapa tanda dan makna yang terdapat dari kelima scene dalam film Khurafat. Peneliti telah menemukan makna syirik yang terletak pada beberapa scene yang diperankan oleh para tokoh atau pemain dalam film Khurafat, diantaranya bersekutu dengan syaitan atau jin, mempercayai dukun, dan melakukan sihir. Dalam agama Islam perbuatan itu termasuk perbuatan syirik karena hal tersebut merupakan perbuatan dosa besar dan akan menjerumuskan manusia dalam kesesatan, serta mendatangkan kerugian dan kemungkaran dalam kehidupannya. Kata kunci: Semiotik, Makna, Syirik, Film, Khurafat.

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‟alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa telah memberikan Rahmat dan Kasih sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Semiotik Makna Syirik Dalam Film

Khurafat” tak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW.

Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi

Strata Satu (S1) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat melalui kesulitan serta hambatan selama penyusunan skripsi ini hingga selesai. Secara khusus rasa terimakasih penulis sampaikan kepada:

iii

1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA, Selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, MA, Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, beserta Dr. Suparto,

M.Ed, Ph.D, selaku Wakil Dekan I Bidang akademik, Dr.

Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

3. Bapak Drs. Masran, M.A., selaku Ketua Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Fita Fathurokhmah,

M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dna

Penyiaran Islam.

4. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Dosen Penasihat

Akademik KPI B angkatan 2014 yang telah memberikan

masukan-masukan dan nasihat dalam bidang akademik

serta bantuan dalam penyusunan proposal skripsi.

5. Bapak Dr. H.M. Yaqub, M.A., selaku Dosen Pembimbing

yang telah memberikan bimbingannya sehingga penulis

bisa menyelesaikan skripsi ini.

iv

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang pernah mengajar dan membagikan ilmu

yang bermanfaat kepada penulis. Semoga ilmu yang

diberikan bermanfaat bagi penulis.

7. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu selama

mengikuti perkuliahan dan penyusunan skripsi.

8. Kedua orang tua yang penulis sayangi, Bapak H. Suwandi

dan ibunda Hj. Suhartini, terimakasih atas jasa-jasanya,

kesabaran, do‟a dan tidak pernah lelah dalam memberikan

bimbingannya serta cinta yang tulus dan ikhlas kepada

penulis sejak kecil hingga sekarang.

9. Saudara-saudari kandung yang penulis cintai, Waskito

Anggoro Aji dan Diah Ayu yang telah memberikan

perhatian dan semangatnya kepada penulis.

10. Avia Yunita, terimakasih telah membantu dan

menyemangati penulis.

11. Sahabat sejak SMA, Muhammad Faisal, Meysin Marsella,

Benny Sasmito, Andhika Pradana, Arpan Budi Purambes,

v

Winando Satria, Alfin Pradana, Ari Opung, Vinka.

terimakasih telah memberikan dukungan dan hiburan

kepada penulis.

12. Sahabat sejak SMP, Dimas Perdana, Ahmad Rifki

Solichin, Farhan Hanavi, Kemal Mohammad, Saddam

Giffari terimakasih selalu mendukung dan menyemangati

penulis.

13. Sahabat sejak kuliah, Dimas Lazuardy, Rofi, Istiqomah,

Firly, Mufid, Aya, Humairah, Iffah, Farhan Surya, Bayu

Tama, Abdul Hadi, M. Zemil, Alfin Pradana, Bayu

Setiawan, Raga Arrizalu, Agus, Venny, dan semuanya

terimakasih atas dukungan dan saran yang telah diberikan

selama ini.

14. Seluruh teman AGR Pondok Cabe Ilir, terimakasih atas

do‟anya dan supportnya.

Jakarta, Februari 2018

Waqid Setyo

vi

DAFTAR ISI ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR ISI ...... vii DAFTAR TABEL ...... xi DAFTAR GAMBAR ...... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1

A. Latar Belakang Masalah ...... 1

B. Permasalahan Penelitian...... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 7

D. Metodologi Penelitian ...... 8

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ...... 13

F. Sistematika Penulisan ...... 15

BAB II TINJAUAN TEORITIS ...... 17

A. Tinjauan tentang Semiotika...... 17

1. Pengertian Semiotik ...... 17

2. Analisis Semiotik Roland Barthes ...... 19

B. Tinjauan Umum tentang Film ...... 24

1. Definisi Film ...... 24

2. Sejarah Film ...... 26

3. Jenis-jenis Film ...... 28

vii

4. Unsur-unsur Film ...... 30

5. Struktur Film ...... 33

6. Sinematografi Film ...... 34

C. Tinjauan Umum tentang Syirik ...... 37

1. Definisi Syirik ...... 37

2. Pembagian Syirik ...... 39

3. Contoh Syirik ...... 42

4. Akibat Negatif Syirik ...... 44

BAB III GAMBARAN UMUM ...... 49

A. Gambaran Umum tentang Film Khurafat ...... 49

B. Sinopsis Film Khurafat ...... 52

C. Profil Produser Film Khurafat ...... 55

D. Profil Sutradara Film Khurafat ...... 57

E. Profil Pemain (Cast) Film Khurafat ...... 59

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA ...... 67

A. Analisis Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos tentang

Makna Syirik dalam Film Khurafat ...... 68

B. Makna Syirik dalam Film Khurafat ...... 97

BAB V PENUTUP ...... 105

A. Simpulan ...... 105

viii

B. Saran ...... 106

DAFTAR PUSTAKA ...... 109

LAMPIRAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ...... 20 Tabel 2.2 ...... 22 Tabel 4.1 Scene 1 ...... 69 Tabel 4.2 Scene 2 ...... 75 Tabel 4.3 Scene 3 ...... 80 Tabel 4.4 Scene 4 ...... 86 Tabel 4.5 Scene 5 ...... 92

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Poster Film Khurafat ...... 49 Gambar 3.2 ...... 55 Gambar 3.3 Syamsul Yusof ...... 57 Gambar 3.4 Liyana Jasmay ...... 59 Gambar 3.5 Sabrina Ali...... 60 Gambar 3.6 Mohd Eyzendy ...... 61 Gambar 3.7 Fauziah Nawi...... 62 Gambar 3.8 Siti Mariam Ismail ...... 63 Gambar 3.9 Salina Saibi ...... 64 Gambar 4.0 A. Galak ...... 65

xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Film merupakan salah satu produk media komunikasi, yang berfungsi untuk menyampaikan pesan. Film adalah teknik audio visual yang efektif dalam mempengaruhi penonton-penontonya. Film merupakan kombinasi drama dengan paduan suara dan musik, serta drama yang dengan paduan tingkah laku dan emosi yang dapat dinikmati oleh penontonnya sekaligus dengan mata, telinga dan di ruang yang gelap dan terang.1 Sampai saat ini, film adalah salah satu media komunikasi yang masih banyak diminati oleh masyarakat luas. Maka dari itu, film dianggap sebagai media efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Karya film selalu mengandung sebuah pesan atau amanah yang ingin disampaikan, baik itu berupa pesan moral, pesan edukasi, dan sebagainya. Film dapat menjadi media dakwah yang efektif karena dibuat dengan pendekatan seni budaya berdasarkan kaidah sinematografi. Pesan dakwah dalam film disajikan dalam bentuk cerita sehingga memiliki cara penyampaian yang efektif kepada penontonnya.2

1 Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 84. 2 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), 106.

1 2

Film memiliki nilai seni tersendiri karena film tercipta sebagai sebuah karya dari tenaga-tenaga kreatif yang profesional di bidangnya. Film sebagai benda seni sebaiknya dinilai secara artistik bukan rasional. Film dapat dikelompokan ke dalam dua pembagian besar, yaitu kategori film cerita dan non cerita. Film cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Film non cerita merupakan kategori film yang mengambil kenyataan sebagai subjeknya. Jadi merekam kenyataan daripada fiksi tentang kenyataan.3 Film bukan hanya menyajikan pengalaman yang mengasyikan, melainkan juga pengalaman hidup sehari-hari yang dikemas secara menarik. Alasan-alasan khusus mengapa seseorang menyukai film, karena adanya unsur dalam usaha manusia untuk mencari hiburan dan meluangkan waktu, karena film tampak hidup dan memikat. Hal ini merupakan sasaran utama bagi pembuatan film untuk dapat menghasilkan produksi film yang dikemas dalam cerita-cerita yang menarik, dan memasukkan nilai-nilai yang dapat memperkaya batin untuk disuguhkan kepada masyarakat sebagai cerminan. Karena itu film dianggap sebagai suatu wadah pengekspresian dan gambaran tentang kehidupan sehari-hari.

3 Marseli Sumarno, Dasar-dasar Apresiasi Film, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, Indonesia 1996), 10.

3

Film Khurafat adalah film bergenre horor karya Syamsul Yusof, seorang sutradara asal Malaysia yang terkenal dengan karya-karyanya salah satunya, film pada tahun 2016. Dalam Film Khurafat, Syamsul Yusof mendapatkan penghargaan sebagai sutradara terbaik pada Festival Film Malaysia ke 23.4 Film Khurafat sendiri merupakan film yang mendapat nominasi sebagai film dengan skenario terbaik, kisah asli terbaik, dan pengeditan terbaik diajang Festival Film Malaysia ke 24 pada tahun 2011. Pada empat hari pertama tayang, film Khurafat meraih pendapatan sebanyak Rp. 8.537.500.000 atau RM 2.5 juta.5 Setelah hampir tiga minggu ditayangankan, dilaporkan bahwa film Khurafat mendapat Rp. 23.563.500.000 atau RM 6.9 juta, satu pencapaian besar untuk film bergenre horor pertama karya Skop produtions.6 Pendapatan film ini mencapai Rp. 27.593.200.000 atau RM 8.08 juta. Film dengan durasi 1 jam 15 menit ini menceritakan tentang perjanjian terlarang dan salah satu bentuk penyelewengan dalam aqidah Islam antara manusia dan setan, sesuatu yang sangat dilarang dalam agama Islam. Dalam Al- Quran perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang menyekutukan Allah SWT dan masuk kategori dosa besar. Allah subhanahu wa ta‟ala berfirman:

4 https://www.rotikaya.com/keputusan-penuh-pemenang-festival- filem-malaysia-ke-24-putrajaya/ Diakses pada 04 September 2018 5 http://www2.hmetro.com.my/articles/EmpathariRM2_5juta/Article Diakses pada 04 september 2018 6http://www.bharian.com.my/bharian/articles/KutipanKhurafatcecahR M7juta/Article Diakses pada 04 september 2018

4

ْ ۖ إِنَّهُ َم ْن ْيُش رِ ْك بِ َّاَّلل ِ فَقَ ْد َح َّر َم َّّللا ُ َه َلْهِ َّْ َ َوَّ َ َو َمُ َو ُّّ ََّوَّاَُ َو َما َِ ظَّاَِ ِم َلن ِم ْن أَنْ َصاَ

Artinya: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (Q.S. Al Maidah: 72)7

Film merupakan suatu medium ekspresi dan komunikasi. Film merupakan suatu medium yang relatif baru di dalam kebudayaan umat manusia, dibandingkan dengan medium seperti bahasa dan tulisan8. Karena seringkali penonton film terbuai dan terbawa oleh suasana dan menganggap apa yang disajikan pada layar sungguh-sungguh kenyataan. Film dianggap memiliki pengaruh lebih kuat terhadap khalayaknya dibandingkan media lain. Meskipun berbagai penelitian tidak mendapatkan buktinya, dugaan film menguasai khalayaknya juga tidak hilang. Isi dan teknik pembuatan film memang sedemikian rupa sehingga mengikat perhatian penontonnya. Dalam film ini, mengisahkan perjanjian terlarang, persekongkolan antara manusia dan syaitan. Satu bentuk penyelewengan yang nyata dalam Aqidah Islam dan amat

7 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 225. 8 D.A Peransi, Film/Media/Seni, (Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2005), cet 1, 146.

5

dilarang dalam Agama.9 Manusia, disogok dengan nafsu serakah dan dendam membara, tanpa memikirkan akibatnya, dan rela membelakangkan Allah untuk memperoleh apa yang dia mau dengan berbagai cara, akhirnya hanyut dengan bisikan dan tipu daya syaitan. Ada adegan yang menggambarkan seorang pemuda yang mendatangi dukun, meminta agar seseorang yang dia suka dapat membalas perasaannya. Setelah ia mendapatkan apa yang ia mau, ia sadar bahwa perbuatan nya selama ini adalah salah karena dia telah menyekutukan Allah. Dalam perjalanannya kembali kepada Allah, ia mendapatkan seorang istri yang shalehah namun gangguan demi gangguan terjadi dalam keluarganya akibat perbuatan masa lalu yang ia lakukan dan perjalan untuk hijrah kepada Allah. Kebahagiaan pasangan ini menjadi mengerikan karena 'gangguan misteri' yang berterusan dan kekacauan. Gangguan misteri itu disebabkan oleh mantan pacar seorang pemuda yang tidak dapat menerima kenyataan perpisahan mereka. Misteri itu bakal terungkap dalam Khurafat.10 Selain film ini membuat penonton tutup mata atau ketakutan, film khurafat ini juga mengedukasi penonton agar penonton tidak terlena dalam hal-hal yang dilarang dalam aqidah Islam. Sehingga penonton akan terlepas dari hal-hal yang mengandung syirik, karena syirik adalah perbuatan

9 http://www.budiey.com/sinopsis-trailer-movie-still-poster-info- filem-khurafat/ Diakses pada 04 september 2018 10 http://www.mstar.com.my/hiburan/wayang/2011/01/20/saspens- kejutan-diuji-dalam-khurafat/ Diakses pada 04 september 2018

6

musyrik. Berarti musyik yaitu mempercayai sesuatu selain Allah. Penonton akan menjauhi atau tidak akan mencoba-coba mendekati hal syirik selepas menonton film khurafat. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik dalam menyusun skripsi dengan judul: Analisis Semiotik Film Khurafat Karya Syamsul Yusof.

B. Permasalahan Penelitian 1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, untuk menghindari meluasnya pembahasan dan mempertajam analisis penelitian, peneliti memberikan batasan masalah dengan berfokus hanya pada rangkaian gambar (scene) dan dialog terkait dengan syirik yang terdapat dalam film Khurafat dengan menggunakan analisis semiotik Roland Barthes. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang telah penulis buat yakni sebagai berikut: a. Bagaimana makna denotasi yang terdapat dalam film Khurafat? b. Bagaimana makna konotasi yang terdapat dalam film Khurafat? c. Bagaimana makna mitos yang terdapat dalam film Khurafat?

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini diantaranya: a. Untuk mengetahui bagaimana Syirik direpresentasikan dalam film Khurafat. b. Untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam film Khurafat. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat baik dari segi akademis maupun praktis. a. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang makna Syirik dalam sebuah film. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi referensi dibidang ilmu komunikasi, khususnya dalam mengembangkan penelitian skripsi menggunakan teori semiotika model Roland Barthes. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran pada masyarakat tentang tanda kesyirikan yang dituangkan dalam sebuah karya film. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan motivasi kepada para sinemas film agar dapat lebih baik lagi dalam memproduksi sebuah film yang tak

8

hanya menghibur, tetapi juga mengandung unsur edukasi dan berisikan pesan-pesan positif.

D. Metodologi Penelitian 1. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah film Khurafat, sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah potongan adegan (scene) dalam film Khurafat yang berkaitan dengan tanda nilai-nilai Syirik yang disampaikan.

2. Paradigma Penelitian Paradigma merupakan perspektif peneliti yang digunakan untuk memperlajari fenomena dan menginterpretasikan temuan.11 Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktiv. Dalam pandangan kaum konstruktiv, realitas dianggap sebagai hasil konstruksi manusia dan tidak pernah bebas nilai.12 Peneliti menggunakan paradigma ini karena peneliti ingin mendapatkan pengembangan pemahaman yang membantu proses interpretasi atau pandangan suatu peristiwa.

3. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa

11 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 25. 12 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, 49.

9

ada manipulasi di dalamnya tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode alamiah ketika hasil penelitian bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.13 4. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika dengan model yang digagas oleh Roland Barthes. Barthes menggunakan istilah “orders of signification”. First order signification adalah denotasi. Sedangkan konotasi adalah second order of signification. Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign).14 Dalam pengertian umum, denotasi biasanya dipahami sebagai makna harfiah, makna yang sesungguhnya, bahkan kadang kala juga disebut dengan referensi atau acuan. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai kebudayaannya.. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek,

13 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2016), 24. 14 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), 21.

10

sedangkan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth ). Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas dan gejala alam. Mitos adalah suatu wahana di mana suatu ideologi berwujud. Siapapun bisa menemukan ideologi dalam teks dengan jalan meneliti konotasi-konotasi yang terdapat di dalamnya.15 5. Sumber Data a. Data Primer, data yang berupa dokumen elektronik diperoleh file berbentuk video film Khurafat, kemudian dipilih gambar dari adegan-adegan (scene) yang berkaitan dengan penelitian. b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari literatur yang mendukung data primer seperti buku, artikel, internet dan literatur-literatur lainnya yang relevan dengan materi penelitian. 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan ada dua yaitu : a. Observasi Observasi merupakan kegiatan memerhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi selalu menjadi bagian

15 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, 21-22.

11

dalam penelitian, dapat berlangsung dalam konteks laboratorium maupun konteks alamiah.16 Penulis melakukan observasi dengan menonton film Khurafat dalam bentuk softcopy, kemudian penulis mencatat bagian-bagian penting dalam film yang merepresentasikan keislaman. b. Dokumentasi Menurut Kartono yang dikutip dalam buku Metode Penelitian Kualitatif karya Imam Gunawan, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih dipercaya jika didukung oleh dokumen.17 Pada penelitian ini penulis mengumpulkan dokumen- dokumen terkait film Khurafat diantaranya film dalam bentuk softcopy dan dokumen berupa tulisan maupun artikel yang berkaitan dengan film tersebut. 7. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi dan

16 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara), 143. 17 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, 176.

12

untuk memungkinkan menyajikan apa yang sudah ditemukan kepada orang lain.18 Miles dan Huberman (1992) mengemukakan tiga tahapan dalam melakukan analisis data di antaranya:19 a. Reduksi data; merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari tema dan polanya. b. Paparan data; sebagai sekumpulan informasi tersusun dan memungkinkan penarikan kesimpulan serta pengambilan tindakan. c. Verifikasi/penarikan kesimpulan; merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisi data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian. 8. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan sekitar pada 6 bulan pertama tahun 2018. Berikut merupakan pembagiaan waktu pelaksanaan penelitian: a. Pengamatan, pengamatan awal dilakukan pada satu bulan pertama. Kegiatan ini berisi pengamatan penulis, kemudian data yang diperoleh ditulis dalam bentuk uraian yang terinci. Data lalu dirangkum dan dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang direduksi akan memberikan

18 Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data, 85. 19 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, 210.

13

gambaran yang tajam dan akurat tentang hasil analisis penulis. b. Penelitian, tahap ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan. Kegiatan yang dilakukan yaitu mendeskripsikan dan menganalisis data yang ada, agar data yang telah kita seleksi menjadi bermakna. c. Pengambilan kesimpulan dan refleksi, dalam proses penelitian menganalisis dan menginterpretasikan data merupakan proses penting.

E. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka bertujuan untuk menarik perbedaan mendasar antara penelitian yang dilakukan dengan kajian atau penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini juga dilakukan untuk memastikan belum ada penelitian yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan juga sebagai bahan rujukan bagi penelitian. Melalui kajian pustaka ini penulis menemukan beberapa judul skripsi yang memiliki kemiripan dengan judul penelitian yang penulis lakukan di antaranya: 1. Skripsi yang berjudul “Representasi Islam Dalam Film PK” yang ditulis oleh Nurleli, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2015. Persamaan dengan skripsi ini, yang penulis jadikan bahan rujukan selanjutnya adalah sama-sama menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian. Kesimpulan dari skripsi ini adalah

14

bagaimana dalam film tersebut Islam digambarkan dalam kehidupan sosial dan politik serta bagaimana Islam memberikan gambaran dalam ketauhidan dan ajaran-ajaran dalam Islam. 2. Skripsi yang berjudul “Representasi Nilai Keislaman dalam Film Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad” yang ditulis oleh Abdul Haris Maulana, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2017. Persamaan dengan skripsi yang penulis jadikan bahan rujukan selanjutnya adalah sama-sama menggunakan metode analisis semiotika film dan sama-sama menggunakan teori analisis semiotika milik Roland Barthes. Perbedaannya terletak pada subjek penelitiannya, di mana skripsi sebelumnya menggunakan Film Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad, sedangkan penulis menggunakan film Khurafat sebagai subjek penelitian. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bagaimana film ini menggambarkan nilai keislaman yang berupa nilai aqidah dalam halnya ketika adegan tidak menyekutkan Allah dan melakukan ibadah dengan membaca Al-Quran serta nilai akhlak dalam halnya berkata bohong. 3. Skripsi yang berjudul “Analisis Semiotika Nilai-nilai Pluralitas Dalam Film Jerusalem” ditulis oleh Dityan Zahra Pranissa, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, jurusan Komunikasi Penyiaran islam, tahun 2017. Penelitian ini sama seperti penelitian penulis dalam

15

hal pendekatan penelitian yaitu penelitian kualitatif dan metode semiotika Roland Barthes. Hasil skripsi ini menunjukkan adanya nilai-nilai pluralitas di film Jerusalem baik secara verbal maupun non-verbal, seperti adanya scene saat bangunan suci ketiga agama ada di dalam satu frame, penerimaan public terhadap hak orang lain untuk mengenakan atribut keagamaan.

F. Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini, penulis membahas lima bab dan masing-masing bab terdiri dari: BAB I: Pendahuluan, di sini penulis memaparkan latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II: Landasan Teoritis dan Kerangka Konsep, di sini penulis menjelaskan tentang semiotika, konsep semiotika Roland Barthes, Tinjauan tentang syirik serta membahas tentang film meliputi sejarah film, jenis-jenis film, unsur-unsur film dan teknik pengambilan gambar. BAB III: Gambaran umum tentang film Khurafat, penulis memaparkan sinopsis film Khurafat, profil Produser film Khurafat,

16

profil Sutradara Khurafat, profil para pemain film Khurafat BAB IV: Temuan dan Analisis Data, dalam bab ini difokuskan untuk membahas hasil penelitian berupa makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat pada adegan (scene) dalam film Khurafat dan representasi makna syirik dalam film tersebut. BAB V: Penutup, berisi tentang kesimpulan hasil penelitian serta kritik dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Semiotika Istilah semiotika secara epistimologis berasal dari kata Yunani “Semeion” yang berarti Tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain.1 Secara terminologis, semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa dan seluruh kebudayaan sebagai tanda.2 Sudibyo, Hamad, Qodari dalam Sobur menyatakan bahwa pada dasarnya, analisis semiotik memang merupakan sebuah ikhtiar untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca atau mendengar suatu naskah atau narasi. Analisisnya bersifat paradigmatik, dalam arti berupaya menemukan makna termasuk dari hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah teks.3

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 95. 2 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, 7. 3 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 117.

17

18

Menurut Morissan, semiotika adalah studi mengenai tanda (signs) dan simbol yang merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek, situasi, keadaan, perasaan dan sebagainya yang berada di luar diri.4 Sumbo Tinarbuko mendefinisikan semiotika sebagai ilmu yang mempelajari tanda (sign), berfungsinya tanda dan produksi makna.5 Studi sistematis tentang tanda-tanda dikenal dengan semiologis. Artinya adalah “kata-kata mengenai tanda-tanda”. Menurut Ferdinan de Saussuredi dalam bukunya “Course in General Linguistik”. Bahasa adalah suatu sistem tanda yang mengekspresikan ide-ide (gagasan-gagasan) dan karena itu dapat dibandingkan dengan sistem tulisan, huruf-huruf untuk orang bisu-tuli, simbol-simbol keagamaan, aturan-aturan sopan santun dan sebagainya.6 Analisis semiotika modern dikembangkan oleh Ferdinan De Saussure, ahli linguistik dari benua Eropa dan Charles Sanders Pierce, seorang filosof asal benua Amerika. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya, “semiology” yang membagi tanda

4 Morissan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), 32. 5 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), 12. 6 Artur Asa Berger, Pengantar Semiotika: Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010), 4.

19

menjadi dua komponen yaitu penanda (signifier) yang terletak pada tingkatan ungkapan dan mempunyai wujud atau merupakan bagian fisik seperti huruf, kata, gambar, bunyi dan komponen yang lain adalah petanda (signified) yang terletak dalam tingkatan isi atau gagasan dari apa yang telah diungkapkan, serta sarannya bahwa hubungan kedua komponen ini adalah sewenang-wenang yang merupakan hal penting dalam perkembangan semiotik, sedangkan bagi Pierce, lebih memfokuskan diri pada tiga aspek tanda yaitu dimensi ikon, indeks, dan simbol.7 Sedangkan pusat perhatian semiotika dalam kajian komunikasi itu sendiri menggali apa yang tersembunyi dibalik bahasa, karena bahasa beroperasi sebagai simbol yang mengartikan atau perepresentasikan makna yang ingin dikomunikasikan oleh pelakunya. Kalau dalam film yakni bagaimana sang sutradara menyampaikan maksud atau pesan yang akan disampaikan pada penonton. Melalui gambar atau bahasa ilmiahnya melalui media audio visual, sehingga khalayak mengerti maksud dari film yang ditonton tersebut.

1. Analisis Semiotika Roland Barthes Roland Barthes lahir tahun 1915 dari keluarga menengah Protestan di Cherbourg dan dibesarakan di

7 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framming, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2004), 125.

20

Bayonne, kota kecil pantai Atlantik di sebelah barat daya Prancis. ia dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang rajin mempraktikkan model lingustik dan semiologi Saussure. Ia berpendapat bahasa adalah sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.8 Semiotika dalam pandangan Barthes pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal. Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan (to comunnicate). Memaknai berarti bahwa objek- objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.9

Gambar 2.1 Peta Roland Barthes

8 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 63. 9 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, 15.

21

Dari peta di atas terlihat bahwa tanda denotative (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotative adalah juga penanda konotatif (4) dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika anda mengenal kata “singa”, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin.10 Jadi dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Sesungguhnya inilah sumbangan Barthes yang sangat berarti bagi penyempurnaan semiologi Saussure, yang berhenti pada penandaan dalam tataran denotatif.11

Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci analisisnya.12 Barthes menggunakan istilah “orders of signification”. First order signification adalah denotasi. Sedangkan konotasi adalah second order of signification. Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan-hubungan sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itu yang disebut Barthes

10Alex sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 69. 11 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, 69. 12Indiwan Seto, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), 21.

22

sebagai makna denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda.13

G a m b a r

2.2 The Orders of Significations

Dalam gambar tersebut, tanda panah dari signified mengarah pada mitos. Ini berarti mitos muncul pada tataran konsep mental suatu tanda mitos bisa dikatakan sebagai ideology dominan pada waktu tertentu. Denotasi dan konotasi memiliki potensi untuk menjadi ideology yang bisa dikategorikan sebagai thrid order of signfication (istilah ini bukan dari Barthes), Barthes menyebut konsep ini sebagai myth (mitos).14 Dalam konsep Barthes, “tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Konotasi identik dengan

13 Indiwan Seto, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, 21. 14 Pappilon Manurung, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), 58-60.

23

operasi ideologi yang disebutnya sebagai mitos, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memeberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.” Mitos, dalam pemahaman semiotika Barthes adalah “pengkodean makna dan nilai- nilai sosial sabagai sesuatu yang dianggap alamiah.”15 Kata “mitos” berasal dari kata bahasa Yunani mythos yang artinya kata-kata, wicara, kisah tentang para dewa. Ini bisa didefinisikan sebagai narasi yang dalam karakter-karakternya adalah para dewa, pahlawan, dan makhluk-makhluk mistis, dengan plotnya adalah tentang asal-usul segala sesuatu atau tentang peristiwa metafisis yang berlangsung didalam kehidupan manusia.16 Mitos lahir melalui konotasi tahap kedua di mana rangkaian tanda yang terkombinasikan sebagaimana dalam film disebut dengan teks akan membantu pemaknaan tingkat kedua. Ide-ide dari Barthes banyak digunakan untuk memahami realitas budaya media kontemporer yang dikonsumsi oleh manusia setiap harinya seperti film, lagu, novel dan sebagainya.17 Dalam mitos terdapat pola tiga dimensi, yaitu penanda, dan tanda yang dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya. Jadi, mitos adalah bagaimana

15 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama, (Malang: UIN-Malang Press), 23. 16 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), 56. 17 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), 101.

24

kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.18 Dari skema yang diberikan Barthes, peneliti memilih teori Roland Barthes untuk penelitian film Khurafat karena teori Roland Barthes lebih tepat bagi peneliti. Kita melihat bahwa sistem tanda tingkat pertama dijadikan signifier baru bagi sistem tanda tingkat kedua. Dengan kata lain, tanda denotatif sebagai tanda tingkat pertama yang terdiri atas penanda dan petanda, pada saat bersamaan tanda denotatif juga menjadi penanda bagi tanda denotatif.

B. Tinjauan Umum Tentang Film 1. Definisi Film Secara etimologis, film berarti moving image; gambar bergerak. Awalnya film lahir sebagai bagian dari perkembangan teknologi. Film pertama kali ditemukan sebagai hasil dari pengembangan prinsip- prinsip fotografi dan proyektor. Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama untuk memperoleh hiburan. Akan tetapi, dalam film juga terkandung fungsi informatife maupun edukatif, bahkan persuatif.19

18 Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama, (Malang: UIN-Malang Press), 91. 19 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Jogja: Jalasutra, 2010), 134.

25

Dedy Mulyana mendefinisikan film sebagai serangkaian gambar-gambar yang diambil dari objek yang bergerak untuk memperlihatkan suatu peristiwa- peristiwa gerakan yang berlaku secara berkesinambungan sebagai media hiburan, pendidikan dan sebagai salah satumedia informasi yang secara otomatis akan membawa dampak, baik itu positif maupun negatif kepada penontonnya.20 Menurut Alex Sobur, film merupakan bayangan yang diangkat dari kenyataan hidup yang dialami dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan selalu ada kecendrungan untuk mencari relevasi antara film dengan kehidupan nyata yang kemudian memproyeksikannya ke atas layar.21 Film merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa dari berbagai teknologi dan unsur- unsur kesenian. Film dapat digunakan sebagai bentuk penyampaian pesan moral dan juga kritik sosial. Dunia perfiman saat ini telah mampu merebut perhatian masyarakat. meskipun masih banyak bentuk-bentuk media massa lainnya, film memiliki efek ekslusif bagi penontonnya. Oleh karena itu, film adalah medium komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan

20 Dedy Mulyana, Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), 266. 21 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 127.

26

pendidikan (edukatif) secara penuh (media yang komplit).22 Dalam kajian semiotik, film adalah salah satu produk media massa yang menciptakan atau mendaur ulang tanda untuk tujuannya sendiri. Caranya adalah dengan mengetahui apa yang dimaksudkan atau direpresentasikan oleh sesuatu, bagaimana makna itu digambarkan dan mengapa ia memiliki makna sebagaimana ia tampil. Pada tingkat penanda, film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Pada tingkat petanda, film merupakan cermin kehidupan metaforsis. Jelas bahwa topic film menjadi sangat pokok dalam semiotic media karena di dalam genre film terdapat signifikansi yang ditanggapi orang-orang masa kini dan melalui film mereka mencari rekreasi, inspirasi dan wawasan pada tingkat interpretant.23

2. Sejarah Film Para teoritikus film menyatakan bahwa film yang kita kenal saat ini merupakan perkembangan lanjut dari fotografi. Fotografi sendiri ditemukan oleh Joseph Nichepore Niepce asal Perancis pada tahun

22 Onong Uchaja Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Cipta Aditya Bakti, 2003), 207. 23 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), 134.

27

1826. Pada saat itu ia berhasil membuat campuran dengan untuk menciptakan gambar pada sebuah lempengan timah yang tebal yang telah disinari beberapa jam.24 Penyempurnaan teknik fotografi terus berlanjut hingga akhirnya mendorong rintisan penciptaan film atau gambar hidup. Dua nama penting dalam rintisan penemuan film ialah Thomas Alva Edison dan Lumiere bersaudara. Pada tahun 1887, ilmuwan Amerika Serikat, Thomas Alva Edison merancang sebuah alat untuk merekam dan memproduksi gambar yang mirip dengan fungsi fonograf untuk merekam suara. Meskipun ia telah menciptakan mekanisme namun ia belum menemukan bahan dasar untuk membuat gambar. Akhirnya masalah ini terpecahkan dengan bantuan George Eastman yang menawarkan gulungan pita seluloid, sebuah pita yang mirip plastik dan tembus pandang yang cukup ulet dan mudah digulung. Akhirnya terciptalah sebuah alat yang dinamakan kinetoskop.25 Penemuan ini kemudian dikembangkan oleh dua ilmuwan kakak-beradik asal Perancis, Auguste dan Louis Lumiere. Mereka merancang perkembangan kinetoskop berupa piranti yang mengkombinasikan

24 Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film. (Jakarta: Gramedia, 1996), 2. 25 Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film, 2.

28

kamera, alat memproses film dan proyektor menjadi satu. Piranti ini disebut sinematograf yang dipatenkan pada Maret 1895.26 Alat ini memiliki keunggulan yakni mekanisme gerakan tersendat yang mirip dengan mesin jahit, yang memungkin frame dari film yang diputar akan berhenti sesaat untuk disinari lampu proyektor. Sinematograf ini berfungsi sebagai alat perekam. Lumiere bersaudara pun akhirnya membuat dan memutar film untuk pertama kalinya yang mereka pertonkan kepada warga Perancis berjudul Workers Leaving the Lumiere‟s Factory yang bercerita tentang laki-laki dan wanita pekerja di pabrik Lumiere.27 Adapun peneliti memilih film khurafat untuk membahas objek dalam film tersebut mengenai syirik yang terkandung dalam film khurafat.

3. Jenis-jenis Film Elvinaro dan Lukiati mengelompokkan film menjadi empat jenis, di antaranya adalah jenis film cerita, film berita, film documenter dan film kartun.28 a. Film cerita (story film) adalah film yang mengandung suatu cerita yang dapat dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan

26 Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film, 3. 27Misbach Yusran Biran, Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film di Jawa. (Jakarta: Komunitas Bambu, 2009), XV. 28 Elviaro Ardianto dan Lukati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), 138-140.

29

bintang film yang terkenal. Cerita yang diangkat biasanya berupa cerita fiktif atau kisah nyata yang dimodifikasi agar lebih menarik. Film ini biasanya didistribusikan sebagai barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang besar. b. Film berita (newsreel) adalah film yang dibuat untuk mengkaji suatu kejadian yang benar-benar terjadi. Karena sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada publik harus mengandung nilai berita yang penting dan menarik. c. Film dokumenter (documentary film) adalah film yang dibuat dari hasil interpretasi pembuatnya mengenai sebuah kenyataan tersebut. Film dokumenter berisikan peristiwa penting yang diperkirakan tidak akan terulang lagi karena rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang berlangsung. Danesi juga mendefinisikan film dokumenter sebagai film nonfiksi yang menggambarkan situasi kehidupan nyata dengan setiap individu menggambarkan perasannya dan pengalamannya dalam situasi apa adanya, tanpa persiapan, langsung pada kamera atau pewawancara.29 d. Film kartun (cartoon film) adalah film yang dibuat untuk segmentasi anak-anak. tujuan dari film

29 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, 134.

30

kartun adalah untuk memberi hiburan dan pendidikan kepada anak-anak.

Film Khurafat termaksud dalam film cerita (story

film) film ini termaksud dalam film horror yang menyajikan tentang perilaku manusia yang rela melakukan apa saja demi seorang yang dia suka. Peneliti ingin melihat kandungan atau objek syirik dalam film khurafat.

4. Unsur-Unsur film Dalam pembuatan sebuah karya film, diperlukan sebuah upaya kerja yang kolaboratif, yakni melibatkan sejumlah keahlian tenaga kreatif yang menghasilkan suatu keutuhan yang saling mendukung dan menciptakan perpaduan yang baik sebagai syarat utama bagi lahirnya film yang baik. Berikut adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam film:30 a. Sutradara Sutradara menduduki posisi tertinggi dari segi artistik. Ialah yang memimpin pembuatan film tentang “bagaimana yang harus tampak” oleh penonton. Sutradara bertanggung jawab untuk mengatur laku di depan kamera, mengarahkan akting dan dialog serta mengontrol posisi kamera

30 Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film, 34-80.

31

beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, di samping hal-hal lain yang menyumbang kepada hasil akhir sebuah film. b. Penulis Skenario Penulis skenario merupakan seorang yang memiliki keahlian untuk menuangkan sebuah film dalam bentuk tertulis. Penulis skenario memiliki tugas untuk menjabarkan gagasan, jalan cerita, perwatakan dan bahasa. Ia menyusun dialog ke dalam bahasa yang hidup dan sesuai dengan karakter para tokoh. c. Penata Fotografi (Juru Kamera) Penata fotografi atau juru kamera (sering disebut cameraman) adalah tangan kanan sutradara dalam kerja lapangan. Bersama sutradara ia bertugas untuk menentukan jenis-jenis shot dan menentukan jenis lensa maupun filter lensa yang hendak digunakan serta menentukan diafragma kamera dan mengatur pencahayaan. Ia pun bertanggung jawab untuk memeriksa hasil syuting dan menjadi pengawas pada proses film di laboratorium agar mendapatkan hasil akhir yang baik. d. Penyunting (Editor) Penyunting atau Editor memiliki tugas menyusun hasil syuting hingga membentuk pengertian cerita. Editor bekerja di bawah

32

pengawasan sutradara tanpa mematikan kreativitas sebab pekerjaan editor berdasarkan suatu konsepsi. Editor memiliki hak untuk memotong, menyempurnakan dan membentuk kembali gambar atau suara hasil syuting untuk mendapatkan isi yang diinginkan dalam setiap bagian atau film secara keseluruhan. e. Penata Artistik Penata artistik adalah seorang yang memiliki keahlian dalam menyusun segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita fil, yakni menyangkut tentang setting. Yang dimaksud dengan setting adalah tempat dan waktu berlangsungnya cerita dalam film. f. Penata Suara Penata suara memiliki tugas untuk merekam suara baik di lapangan maupun di studio. Perpaduan unsur suara ini nantinya akan menjadi jalur suara yang letaknya bersebelahan dengan jalur gambar dalam hasil akhir film yang siap diputar. g. Penata Musik Penata musik merupakan orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menata paduan bunyi yang berfungsi untuk menambah nilai dramatik dalam sebuah film. h. Pemeran

33

Pemeran merupakan orang yang bertugas untuk memainkan peran tokoh dalam sebuah film. Ia melalui proses penokohan yang akan menggerakkan seorang pemeran menyajikan penampilan yang tepat, seperti cara bertingkah laku, ekspresi emosi dengan mimik dan gerak- gerik, cara berdialog untuk tokoh cerita yang dibawakannya.

4. Struktur dalam Film Pada film panjang maupun film pendek terdapat beberapa struktur fisik dalam film, yaitu: a. Shot Shot adalah satu bagian dari rangkaian gambar yang begitu panjang, yang hanya direkam dalam satu take saja. Secara teknis, shot adalah ketika kameramen mulai menekan tombol record hingga menekan tombol record. b. Scene Adegan adalah suatu segmen pendek dari keseluruhan yang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif. Satu adegan biasanya terdiri dari beberapa shot yang saling berhubungan.31

31 Himawan Pratista, Memahami Film, (Jakarta: Homerian Pustaka, 2008), 12.

34

c. Squene Suatu segmen besar yang memperlihatkan satu peristiwa yang utuh. Satu squene umunya terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan. Dalam karya literatur, squene dapat diartikan sebuah bab atau sekumpulan bab atau serangkaian adegan yang disusun secara serangkai.

5. Senimatografi Film Senimetografi adalah perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan obyek yang diambil. Berikut ini adalah salah satu aspek framing yang terdapat dalam inemtografi, yakni jarak kamera terhadap objek (type of shot), yaitu:32 a. Big Close Up (BCU) atau Extreme Close Up (ECU) Ukuran Close Up dengan framing lebih memusat/ detail pada salah satu bagian tubuh atau aksi yang mendukung informasi dalam jalinan alur cerita disebut Big Close Up. Fungsinya untuk menonjolkan ekspresi yang dikeluarkan objek. b. Close Up Close Up adalah framing pengambilan gambar, di mana kamera berada dekat atau terlihat dekat dengan subjek sehingga gambar yang dihasilkan atau gambar subjek memenuhi ruang

32 M. Bayu Widagdo dan Winastwan Gora S, Bikin Film Itu Mudah!, (Yoggyakarta: C.V Andi Offset, 2007), 54-59.

35

frame. Close Up disebut juga close shot. Fungsinya untuk memberi gambaran yang jelas terhadap objek. c. Medium Close Up Medium Close Up adalah pengambilan gambar dengan komposisi framing subjek lebih jauh dari close up, tetapi lebih dekat dari medium shot. Fungsingnya untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas. d. Medium Shot (MS) Medium Shot merekam gambar subjek kurang lebih setengah badan. Pada pengambilan gambar dengan medium shot biasanya digunakan kombinasi dengan follow shot terhadap subjek bergerak. Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan detail subjek dan sedikit memberi ruang pandang subjek – nose. e. Medium Full Shot (Knee Shot) Disebut knee shot karena memberi batasan framing tokoh sampai kira-kira ¾ ukuran tubuh. Pengambilan gambar semacam ini memungkinkan penonton untuk mendapatkan informasi sambungan peristiwa dari aksi tokoh tersebut. f. Full Shot (FS) Full Shot memungkinkan pengambilan gambar dilakukan pada subjek secara utuh dari kepala hingga kakinya. Secara teknis, batasan atas diberi sedikit ruang untuk head room. Fungsi full

36

shot untuk memperlihatkan objek dnegan lingkungan sekitar. g. Medium Long Shot Framing camera dengan mengikutsertakan setting sebagai pendukung suasana diperlukan karena ada kesinambungan cerita dan aksi tokoh dengan setting tersebut. h. Long Shot (LS) Subyek akan terlihat 2/3 dari tinggi layar. Dengan mengambil gambar Long Shot bisa menimbulkan suatu suasana yang dapat memperlihatkan keseluruhan pemandangan subyek. Pengambilan gambar secara long shot mempunyai definisi memperlihatkan setting dan karakter serta makna (pertanda) konteks, scape, jarak publik.33 i. Extreme Long Shot (ELS) Pengambilan gambar dengan Extreme Long Shot yang hampir tak terlihat membuat artis tampak berada di kejauhan. Shot yang di sini, setting ruang ikut berperan. Shot yang diambil dari jarak sangat jauh, mulai dari kira-kira 200 meter sampai dengan jarak yang lebih jauh lagi. Tujuannya antara lain untuk memperlihatkan situasi geografis.34

33 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techiniques, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2000), 33. 34 Marselli Sumarno, Dasar-dasar Apresiasi Film, (Jakarta: PT. Gramedia Widiawarna Indonesia, 1996), 37.

37

C. Tinjauan Tentang Syirik 1. Pengertian Syirik Syirik berasal dari kata syarika, yasyraku, syarikan. Syarikan artinya bercampur, bergabung atau mempersekutukan. Sedangkan dari segi bahasa artinya perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.35 Syirik adalah satu-satunya dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah karena syirik merupakan suatu bentuk pengingkaran tertinggi dalam akidah.36 Dosa selain syirik akan diampuni oleh Allah tetapi hamba yang melakukan harus minta ampunan. Ini merupakan ancaman berat yang harus diperhatikan lebih ekstra oleh manusia, agar tidak terjerumus dalam jurang kesyirikan karena praktek syirik tidak bisa dipungkiri banyak ditemukan dalam kehidupan muslim, mulai dari syirik yang mengindikasikan ringan seperti riya, pada syirik yang lebih berat dengan menyekutukan Allah dengan selainnya.37 Manakala pengertian lain bagi “sekutu” adalah peserta, rekanan,

35 Tim Penyusun, Akidah Akhlak al-Hikmah, (Surabaya: Akik Pusaka, 2008), 28. 36 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 445. 37 Mansur Said, Bahaya Syirik dalam Islam (Jakarta: Pustaka Panju Mas, 1996), 9.

38

atau kawan yang ikut berserikat. Menyekutukan berarti menjadikan atau menganggap sesuatu sebagai sekutu.38 Menurut Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, Syirik adalah menyukutukan Allah SWT dalam rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, asma‟ (nama- nama) dan sifat-Nya, atau salah satunya. Jika seorang hamba meyakini bahwa ada sang Pencipta atau sang Penolong selain Allah SWT, maka ia telah musyrik. Jika ia berkeyakinan bahwa ada Tuhan selain Allah SWT yang berhak untuk disembah, maka ia telah musyirik. Dan jika ia berkeyakinan bahwa ada yang menyerupai Allah SWT dalam asma‟ (nama) dan sifat- Nya, maka ia telah musyrik39 Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT. Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT:

38 Syaikh Muhammad bin Ibrahim Abdullah at-Tuwairiji, Ensiklopedi Islam Al-Kamil, (Jakarta : Darus Sunnah, 2013), 75. 39 Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, Ensiklopedi Islam Al- Kamil, (Jakarta : Darus Sunnah, 2013), 75.

39

َٰ إِ َّن ََّّللا َ ََل يَ ْغفِ ُس أَ ْن يُ َشْس َك ثِ ًِ َويَ ْغفِ ُس َمب ُد َون َذىِ َل ىِ َم ْه يَ َش ُبء ۚ َو َم ْه يُ ِشْس ْك ثِ َّبَّللِ َفقَ ِد ْاف َت َس َٰي إِ ْث ًمب َع ِظ ًيمب

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (Q.S. An-Nisaa’: 48).40

2. Pembagian Syirik Pembagian syirik secara kuantitas, dapat dibagi tiga yaitu: a. Syirik Uluhiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini adanya Tuhan lain selain Dia, sebagai pencipta alam semesta. b. Syirik Rububiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini adanya Tuhan lain selain Dia, sebagai pemelihara dan pengatur alam semesta. c. Syirik „Ubudiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti meyakini adanya Tuhan lain selain Dia, sebagai yang disembah. Dengan kata

40 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 162

40

lain, seseorang menyembah Allah SWT sekaligus menyembah tuhan-tuhan lain.41

Selanjutnya, dilihat dari tingkat sanksinya,

dapat diklasifikasikan atau secara kualitas syirik dapat dibagi dua, yaitu: a. Syirik besar (al-Syirk al-Akbar), yaitu meyakini adanya Tuhan selain Allah SWT. Disebut syirik besar karena menyekutukan Tuhan secara keseluruhan. Begitu besarnya, sehingga dosa pelaku syirik ini tidak diampuni Allah. Secara teologis tidak semua orang musyrik disamakan dengan kafir, karena di antara mereka ada yang tetap percaya kepada Allah SWT, tidak sama dengan orang kafir yang sebenarnya. Namun, karena dosa-dosanya tidak diampuni Tuhan, maka di akhirat ia akan masuk neraka. b. Syirik kecil (al-Syirk al-Asqhar), yaitu melakukan sembahan bukan karena Allah SWT, tetapi karena manusia. Misalnya, seseorang melaksanakan shalat bukan karena Tuhan, tetapi karena manusia, agar disebut alim. Dalam Islam syirik bentuk ini disebut juga dengan riya.

41 Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution, Ensiklopedi Aqidah Islam, Cet. II, ( Jakarta : Prenada Media, 2009 ), 584-585.

41

Disebut syirik kecil karena menyekutukan tuhan hanya dalam beribadah.42

Adapun perbedaan di antara syirik besar

syirik kecil dapat diringkaskan sebagaimana berikut: a. Bahwa sesungguhnya syirik besar (akbar), pelakunya tidak diampuni Allah SWT, kecuali dengan bertaubat. Sedangkan (pelaku) syirik kecil (ashghar) berada dibawah kehendak Allah SWT, (kalau Dia kehendaki diampuni-Nya). b. Syirik besar dapat menggugurkan (menghapus) semua amalan, sedang syirik kecil tidak membatalkan kecuali amalan yang secara langsung dicampurinya. c. Sesungguhnya Syirik besar itu mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, sedangkan syirik kecil tidaklah demikian. d. Pelaku syirik besar kekal abadi di dalam neraka dan diharamkan kepadanya surga, sedangkan (pelaku) syirik kecil, pelakunya seperti (pelaku) dosa-dosa yang lain (tergantung kehendak Allah SWT).43

42 Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution, Ensiklopedi Aqidah Islam, Cet. II, ( Jakarta : Prenada Media, 2009 ), 585-586. 43 Dasman Yahya Ma‟aly, Landasan-Landasan Iman Di bawah Cahaya Al-Qur‟an dan Sunnah, (Madinah : Komplek Percetakan al-Qur‟an Raja Fahd, 1425H), 116-117.

42

3. Contoh Syirik Untuk mengetauhi ragam syirik, maka berikut adalah contoh-contoh syirik: a. Sihir Adapun sihir adalah tindakan kufur dan termasuk tujuh dosa besar yang membinasakan. Sihir mengakibatkan bahaya dan tidak bermanfaat, Allah SWT berfirman yang artinya “Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka”. (Q.S. Al-Baqarah : 102)44 Orang yang mempraktekkan sihir dianggap telah kafir. Vonis untuk penyihir adalah dibunuh. Pendapatan yang dihasilkan dari sihir adalah haram dan tercela. Orang-orang yang bodoh dan lemah iman pergi ke tukang sihir untuk meminta bantuan sihir agar menyerang atau membalaskan dendam mereka. Sebagian orang melakukan tindakan haram dengan meminta bantuan tukang sihir untuk mengatasi sihir yang menyerangnya, tetapi seharusnya ia kembali kepada Allah SWT dan mencari kesembuhan dengan firman-Nya, misalnya

44 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 29.

43

dengan membaca ayat-ayat perlindungan dan lain sebagainya.45 b. Memakai Azimat Memakai Azimat termaksud perbuatan syirik karena mengandung unsur meminta atau mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah SWT.46 c. Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam- gumam yang dilakukan oleh orang jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-gumam itu dapat menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin. d. Dukun dan Ahli Tenung Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa datang, atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia. Adapun tukang tenung adalah nama lain dari peramal atau dukun, atau orang- orang yang mengaku bahwa dirinya dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang ghaib, baik dengan bantuan jin atau setan. e. Bersumpah dan bernazar kepada selain Allah

45 Muhammad Shalih al-Munajjid, Dosa-dosa yang Diremehkan Manusia, (Solo : Zamzam, 2012), 28-29. 46 Muhammad Bin Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid Tumbangkan Syirik, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000), 54.

44

Bersumpah dengan nama selain Allah47. Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernazar kepada selain Allah. Misalnya seseorang bernazar, “Jika aku sembuh dari penyakitaku akan mengadakan sesajian ke makam wali”. Perbuatan seperti itu adalah perbuatan yang sesat. f. Riya Riya adalah beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji atau dilihat orang. Riya termasuk syirik.

4. Akibat negatif perbuatan syirik Perbuatan syirik menyebabkan kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah: a. Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan seluruh nama- nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya. Allah telah

47 Ja‟far Subhani , Tauhid Dan Syirik, (Bandung: Mizan, 1996), 230.

45

menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya. b. Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan. Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal manusia dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta (dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah). c. Syirik adalah kedzoliman yang paling besar. Syirik merupakan kedzaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka. Syirik juga merupakan

46

kezhaliman terhadap orang lain yang ia mempersekutukan dengan Allah karena ia telah memberikan sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya. d. Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan. Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan, kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberikan manfaat atau menolak bahaya atas dirinya. Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa dan ketakutan tanpa sebab merupakan suatu hal yang lazim dan banyak terjadi. Allah berfirman:

َسىُ ْيقًِ فًِ قُيُ ِىة ٱىَّ ِر َيه َم َف ُس ۟وا ُّٱىس ْع َت ثِ َمبٓ أَ َشْس ُم ۟ىا ثِ َّٱَّللِ َمب ىَ ْم يُ َى ِّز ْه َٰ َٰ ثِ ًِۦ ُس ْي َطىًب ۖ َو َمأْ َو َٰى ُه ُم ٱىىَّ ُبز ۚ َوثِ َئْس َم ْث َىي ٱىظَّيِ ِم َيه

Artinya: “Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak memberikan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah seburuk-buruk

47

tempat tinggal orang-orang zhalim” (Q.S. Ali- Imran: 151).48 e. Syirik memecah belah umat Syirik dapat memecah belah agama seperti firman Allah subhanahu wa ta‟ala :

ُمىِيجِ َيه إِىَ ْي ًِ َوٱتَّقُىيُ َوأَقِ ُيم ۟ىا َّٱىص َي َٰىحَ َو ََل تَ ُنىوُ ۟ىا ِم َه ْٱى ُم ِشْس ِم َيه ۟ ۟ ِم َه ٱىَّ ِر َيه فَ َّسقُىا ِديىَ ُه ْم َو َمبوُىا ِشيَ ًعب ۖ ُم ُّو ِح ْز ٍۭ ة ثِ َمب ىَ َد ْي ِه ْم فَ ِس ُح َىن

Artinya: “dengan kembali bertaubat kepada- Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Q.S. Ar-Ruum: 31-32)49

Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik. Yang jelas Syirik merupakan penyebab turunnya derajat

48 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 129. 49 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 829.

48

dan martabat manusia ke tempat paling hina dan paling rendah.

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum tentang Film Khurafat

Gambar 3.1 Poster Film Khurafat : Perjanjian Syaitan

Film adalah serangkaian gambar-gambar yang diambil dari objek yang bergerak untuk memperlihatkan suatu peristiwa-peristiwa gerakan yang berlaku secara berkesinambungan sebagai media hiburan, pendidikan dan sebagai salah satumedia informasi yang secara otomatis akan membawa dampak, baik itu positif maupun negatif kepada penontonnya.1 Film Khurafat sendiri termasuk dalam film cerita (story film). Film cerita adalah film yang mengandung suatu cerita yang dapat dipertunjukkan di

1 Dedy Mulyana, Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), 266.

49

50

gedung-gedung bioskop dengan bintang film yang terkenal. Cerita yang diangkat biasanya berupa cerita fiktif atau kisah nyata yang dimodifikasi agar lebih menarik. Film ini biasanya didistribusikan sebagai barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.2 Dalam Islam Khurafat memiliki arti tersendiri yaitu, Kata khurafat berasal dari bahasa Arab: al-khurafat yang berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal/akidah yang tidak benar. Cerita-cerita itu umumnya menarik dan mempesona. Secara istilah, Khurafat adalah suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memiliki dasar dari agama. Dengan demikian, bagi umat Islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa saja yang dipastikan ketidakbenaranya atau yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Al-Qur‟an dan Hadits nabi, dimasukan dalam kategori Khurafat. Film Khurafat merupakan film bergenre horror yang disutradarai oleh Syamsul Yusof. Film khurafat dirilis pada tanggal 13 Januari 2011. Tingkat keseraman “Khurafat” berhasil menutupi sedikit bagian drama yang berkisah ketika cinta ditolak, ilmu hitam pun bertindak. Film berdurasi 75 menit ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik untuk

2 Elviaro Ardianto dan Lukati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), 138-140.

51

membangun rasa takut yang efektif, melepaskan perlahan atmosfer tidak mengenakan, dan memberikan perasaan cemas. Film Khurafat sendiri merupakan film yang mendapat nominasi sebagai film dengan skenario terbaik, kisah asli terbaik, dan pengeditan terbaik diajang Festival Film Malaysia ke 24 pada tahun 2011. Pada empat hari pertama tayang, film Khurafat meraih sebanyak Rp. 8.537.500.000 atau RM 2.5 juta.3 Setelah hampir tiga minggu sudah ditayangankan, dilaporkan bahwa film Khurafat mendapat Rp. 23.563.500.000 atau RM 6.9 juta, satu pencapaian besar untuk film bergenre horor pertama karya Skop productions.4 Pendapatan film ini mencapai Rp. 27.593.200.000 atau RM 8.08 juta. Film “Khurafat” adalah film horror pertama karya Syamsul Yusof, Walaupun judul “Khurafat” menggambarkan citarasa seram dan kepercayaan takhayul namun disebalik segala insiden seram yang di paparkan, Syamsul Yusof menerapkan unsur keagamaan yang wajar dipersembahkan bagi menyampaikan pesan positif kepada masyarakat.5 Film Khurafat tidak sekedar bergantung pada tontonan penampakan hantu dan jumpscare, tapi

3 http://www2.hmetro.com.my/articles/EmpathariRM2_5juta/Article Diakses pada 04 september 2018 4http://www.bharian.com.my/bharian/articles/KutipanKhurafatcecahR M7juta/Article Diakses pada 04 september 2018 5 https://www.budiey.com/sinopsis-trailer-movie-still-poster-info- filem-khurafat/ diakses pada tanggal 13 November 2018

52

juga menciptakan rasa takut yang tak instan dan tidak asal muncul. Penampakan-penampakan hantu yang terlihat bisa dikatakan seperti tambahan yang menarik agar pesan dari film tersebut sampai kepada penonton. Karena sebelum mereka muncul, ketakutan sudah terlebih dahulu menghantui Syamsul berkat banyaknya teror-teror yang mengganggu keluarga Syamsul.

B. Sinopsis Film Khurafat “KHURAFAT: Perjanjian Syaitan” mengisahkan perjanjian terlarang, persekongkolan antara manusia dan syaitan. Salah satu bentuk penyelewengan yang nyata dalam Aqidah Islam dan dilarang dalam agama Islam. Film berdurasi 75 menit ini, menceritakan nafsu dan dendam membara, tanpa memikirkan akibatnya. Film ini rela membelakangkan Allah untuk memperoleh apa yang dia mau walau dengan berbagai cara. Film yang kembali di bintangi dan di sutradarai oleh Syamsol Yusof, film horror ini menceritakan tentang perjanjian setan dengan manusia, dan kisah ini di awali oleh Johan (Syamsol Yusof) yang bekerja sebagai pembantu di rumah sakit, ia memiliki seorang istri bernama Aisyah. Sebagai suami istri yang baru menikah, mereka hidup dengan tenang sebagaimana mestinya. Namun, tatkala kejadian aneh dan gangguan makhluk halus mulai menganggu mereka. Ketenangan mereka

53

perlahan-lahan menjadi malapetaka bagi kehidupan rumah tangga mereka. Berawal dari perkenalan di tempat hiburan malam, Johan selaku pemeran utama ingin berkenalan dengan seorang wanita berparas wajah cantik yang bernama Anna. Tetapi perkenalan tersebut tidak berjalan cukup mulus, karena perkenalan tersebut di tolak mentah-mentah oleh Anna. Setelah itu Johan mulai memikirkan berbagai macam cara agar keinginannya terpenuhi. Sampai dimana Johan mulai menyerah untuk mendapatkan Anna dan terlintas di pikiran Johan agar ia berguru pada dukun. Johan pun diberikan perintah oleh dukun tersebut untuk menggunting rambut Anna agar nantinya Anna dapat tertarik kepada Johan, tindakan Johan pun membuahkan hasil nyata. Pada akhirnya Anna pun mulai jatuh cinta kepada Johan dan mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Seiring berjalannya waktu Johan menjalin hubungan dengan Anna, tetapi lambat laun Johan tidak kuat dengan perilaku Anna yang hanya memikirkan kesenangan duniawinya seperti, pergi ke diskotik, meminum-minuman alkohol dan menghambur- hamburkan uang merupakan kebiasaan Anna. Akhirnya Johan pun mengakhiri hubungannya tanpa sepengetahuan Anna. Setelah sekian lama, Johan pun sudah mempunyai istri yang bernama Aisyah. Mereka menjalankan

54

kehidupan suami istri dengan sebagaimana mestinya, tetapi datang dimana hari kehidupan rumah tangga mereka benar-benar diuji. Anna pun mencari kekasih lamanya Johan untuk mendapatkan jawaban akan kepastian hubungannya dengan Johan. Anna meminta kepada Aisyah istri Johan, untuk merelakan Johan dan meminta agar Johan kembali kepada Anna, tetapi perjuangan tersebut hanya sia–sia. Johan bertekad untuk tetap setia kepada Aisyah dan menolak Anna dengan tegas. Setelah kejadian tersebut, rumah tangga Johan dan Aisyah pun semakin berantakan, karena mereka mulai diganggu oleh makhluk-makhluk halus yang terus menerus meneror kehidupan mereka. Entah di tempat tinggal mereka, kantor bahkan di mobil. Berbagai upaya telah mereka lakukan, namun gangguan demi gangguan tetap menghantui mereka, keadaan makin di perkeruh dengan adanya Anna sang mantan kekasih Johan, bunuh diri hingga meninggal. Karena Anna merasa frustasi tidak dapat mendapatkan Johan lagi ke pelukannya, dan Anna berfikir bahwa tidak ada guna nya hidup lagi jika orang yang kita cintai tidak dapat mencintai kita kembali. Sementara Johan terus di hantui oleh teror–teror dari makhluk halus, dan semakin tertekan dengan kematian mantan kekasihnya, Anna. Seiringnya waktu, Johan mulai sadar dan khilaf bahwa apa yang ia lakukan dulu, untuk mendapatkan Anna sungguh dengan cara yang salah.

55

Johan pergi ke dukun untuk mengguna–guna Anna dengan cara mengambil sehelai rambut Anna, dari Anna yang menolak Johan secara mentah-mentah sampai Anna bertekuk lutut untuk mendapatkan Johan. Ternyata perjanjian antara Johan dengan dukun tersebut ialah, Johan dapat memiliki Anna, tetapi tidak boleh melepaskannya secara sia-sia karena jika Johan melepaskannya makan malapetaka akan datang. Tidak heran selama Johan hidup berumah tangga dengan sang istri, Aisyah kehidupan mereka mulai banyak diterpa berbagai masalah dengan diterornya makhluk halus secara terus menerus. Dan Johan sampai pada akhirnya sungguh menyesal dengan yang telah ia perbuat di masa dahulu, sampai rela menghalalkan segala cara agar dapat mencapai keinginannya dan membelakangkan Allah SWT.

C. Profil Produser Film Khurafat

Gambar 3.2 Yusof Haslam

56

Mohammad Yusof bin Mohammad Haslam Khan atau lebih dikenal masyarakat dengan nama Datuk Yusof Haslam. Ia lahir pada 24 April 1954 di Jalan , . Beliau merupakan aktor, sutradara, dan penerbit Film Malaysia Skop Production yang didirikannya pada tahun 13 Maret 1985.6 Yusof Haslam merupakan ayah dari sutradara dan aktor Film Khurafat yang bernama Syamsul Yusof. Pada awalnya, dia memang sudah tertarik dengan film melalui pengalaman menonton film Hollywood dan film Bollywood, dia menjadikan bintang Bollywood Shashi Kapoor sebagai idolanya dalam berakting. Oleh karena itu, Yusof terinspirasi dan memutuskan bahwa dia berkeinginan menjadi aktor, meskipun ayahnya menentangnya karena percaya bahwa industri hiburan tidak memiliki jaminan masa depan. Setelah menyelesaikan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), Yusof mengambil pekerjaan sebagai kondektur tiket bus Sri Jaya, tetapi ia juga diam-diam menghadiri konser akting.

6 https://ms.wikipedia.org/wiki/Yusof_Haslam#cite_note-3 diakses pada 19 November 2018

57

D. Profil Sutradara dan Sebagai Johan di Film Khurafat

Gambar 3.3 Syamsul Yusof

Mohammad Syamsul bin Mohammad Yusof juga dikenal masyarakat dengan nama Syamsul Yusof, lahir 21 Mei 1984 di Malaysia merupakan aktor, sutradara, penulis naskah, produser film, rapper dan penyanyi. Dia adalah putra sulung dari sutradara terkenal Yusof Haslam. Dia menetapkan rekor sebagai sutradara termuda untuk memenangkan Malaysian Film Festival, melakukannya pada usia 26 tahun. Meskipun ia lahir dalam keluarga yang memiliki perusahaan perfilman raksasa di Malaysia, beliau tetap menerima tantangan yang berat, yang datang dari ayahnya sendiri. Ayah beliau ingin menguji kemampuan anaknya dengan memberi tugas mengarah drama arahan ayahnya, , untuk beberapa episode. Setelah berhasil mengarungi tantangan tersebut, keinginannya untuk duduk di kursi sutradara akhirnya tercapai. Masyarakat umum mengenali dirinya sebagai anak direktur tersohor yang pernah mendapat julukan Six

58

Million Dollar Man yaitu sutradara Dato Yusof Haslam. Hasil keberhasilan ayahnya diteruskannya dengan cemerlang setelah penghasilan beberapa film yang memecahkan bioskop dan dijuluki The Twenty Million Man.7 Secara keseluruhan, sembilan film yang diarahkan oleh beliau telah berhasil mengumpulkan kutipan sebanyak RM 54.36 juta, film-film arahannya seperti Evolusi KL Drift (2008), KL Gangster dan Aku Bukan Tomboy (2011) menjadi sukses komersial dan mendapat sambutan yang mendorong, tawaran berlakon drama TV juga tetap diperolehnya, antara drama aktingnya adalah Cik Ah Cik Nin (2009), Ameera (2012) dan Gerak Khas (2015).8 Syamsul Yusof telah menerima berbagai penghargaan dan penclaonan dalam karier akting dan sinematografi, termasuk Festival Film Malaysia ke-23 bagi Sutradara Terbaik, Anugerah Layar ke-10 bagi Skenario Terbaik dan Penghargaan Blokbuster 2012 bagi Tuan Direktor Terhebat.

7 https://www.malaymail.com/s/1082723/box-office-storm-brewing- for-malaysian-cinema diakses pada tanggal 19 November 2018 8http://ww1.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2016&dt=0304&p ub=Kosmo&sec=Hiburan&pg=hi_01.htm diakses pada tanggal 19 November 2018

59

E. Profil Pemain Film Khurafat 1. Liyana Jasmay Sebagai Aisyah

Gambar 3.4 Liyana Jasmay Liyana Jasmay dilahirkan pada 28 Maret 1988 di Kuantan, Pahang, Malaysia. Ia merupakan aktor, penyanyi usahawan wanita Malaysia.9 Dalam bidang aktor, ia mulai aktif sejak 1997 dengan tayangan pertamanya membawakan peranan kecil melalui drama Si Lembik arahan Aznil Nawawi sebelum melangkah ke peranan utama melalui drama Kami The Series (2007), Puaka Niyang Rapik (2008-2009), Zati dan Si Mawas (2009) dan Ponti Anak Remaja (2010). Sedangkan di perfilman, Dia melakukan debutnya di layar lebar melalui film Castello (2006), Maut (2009), Papadom (2009), Pisau Cukur (2009), Niyang Rapik (2010) dan Khurafat: Perjanjian Syaitan (2011) dan yang terbaru, Bella & Jamie (2017). Di bidang musik, Liyana meluncurkan karir musiknya pada tahun 2009 melalui single pertamanya "Aku Tak Percaya Cinta" dan

9 https://www.hmetro.com.my/node/158856 diakses pada tanggal 19 November 2018

60

kemudian meluncurkan album EP pertamanya, LJ (2010) yang mewakili singkatan dari namanya yang diterbitkan oleh Alibi Music. Liyana telah mendapatkan berbagai penghargaan dan nominasi di telivis dan film termasuk Film Festival Malaysia, Screen Awards, Shout Awards, dan nominasi penghargaan bintang harian popular untuk artis wanita terbaik.10

2. Sabrina Ali Sebagai Anna

Gambar 3.5 Sabrina Ali Sabrina Ali binti Ali Dad Khan juga dikenal masyarakat dengan nama Sabrina Ali lahir pada 26 Junit 1980 di Kuala Lumpur, Malaysia. Dia adalah keponakan dari Produser film terkenal Skop Production yaitu Datok Yusof Haslam dan juga sepupu nya Syamsul Yusof.11 Dia membuat penampilan pertamanya dilayar lebar melalui film horror Khurafat : perjanjian syaitan (2011) yang disutradarai oleh Syamsul Yusof dimana ia memegang

10http://ww1.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2017&dt=0319&p ub=Kosmo&sec=Hiburan&pg=hi_01.htm diakses pada tanggal 19 November 2018 11 https://www.mstar.com.my/spotlight/hiburan/2018/04/18/sabrina- ali diakses pada tanggal 19 November 2018

61

peran sebagai Anna, mantan kekasih Johan. Sabrina kembali bekerja sama dengan Syamsul dalam film horror yang mendapatkan banyak penghargaan yaitu film Munafik (2016). Selain itu ia juga memerankan sebagai Faridah dalam film Makrifat Cinta dan sebagai Diana dalam Film KL Spesial Force.

3. Mohammad Eyzendy Sebagai Rosman

Gambar 3.6 Mohammad Eyzendy

Mohammad Eyzendy bin Mohammad Aziz juga dikenal masyarakat sebagai Along Eyzendy lahir pada 12 Oktober 1979 di Ipoh, Perak, Malaysia. Ia merupakan seorang aktor pria Malaysia, ia terkenal melalui perannya di televisi dan film.12 Sebelum memulai karir aktingnya, Eyzendy pertama memulai karirnya sebagai peniup terompet. Dia kemudian melanjutkan studi bidang musik di Akademi Seni dan Warisan Nasional (Aswara).13 Peran film pertamanya terjadi pada tahun 2003 melalui film Gedebe arahan Nam Ron. Setelah itu ia memerankan film

12 http://www.utusan.com.my/hiburan/selebriti/along-eyzendy-dadah- buat-diri-lebih-dikenali-1.59758 diakses pada tanggal 21 November 2018 13http://ww1.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2011&dt=0515&p ub=Kosmo&sec=Hiburan&pg=hi_07.htm diakses pada tanggal 21 November 2018

62

Budak Kelantan (2008), Khurafat : Perjanjian Syaitan (2011), Karak (2011), Cerita Kita (2013), Gudang Kubur (2015), Lu Mafia Gua Gangster (2016).

4. Fauziah Nawi Sebagai Ibu Johan

Gambar 3.7 Fauziah Nawi Fauziah Nawi lahir pada 26 Juni 1953 di Ipoh, Perak, Malaysia. Ia merupakan seorang aktor, penyiar radio, penyanyi, dan juga penari Malaysia. Ia sempat menjadi tenaga pengajar di Akademi Fantasia musim ke empat (2006) dan ke enam (2008).14 Sebagai Penyiar, Fauziah pernah bekerja di program radio seperti Radio 4 – Selamat Pagi Malaysia, Morning Show, Your Host, “Non Stop Music and Before We Say Goodnite”, Radio 3 Ibu Kota – Fascinating Malaysia, dan Radio 1 – Manis-Manis Garam. Di bidang perfilman, Fauziah memainkan atau memerankan di sejumlah film terkenal di Malaysia seperti Cinta Luar Biasa (2004), High School Musical (2006), Akhirat (2008), Maut (2009), Khurafat (2011), Rasuk (2011), Cinderella (2013).

14 http://www.sinarharian.com.my/hiburan/kadang-kadang-yang- kalah-selalu-dapat-job-fauziah-nawi-1.861689 diakses pada tanggal 25 November 2018

63

5. Siti Mariam Ismail Sebagai Pembantu di Rumah Sakit

Gambar 3.8 Siti Mariam Ismail Siti Mariam Ismail juga dikenal masyarakat dengan nama Mariani merupakan seniman wanita melayu. Ia lahir pada 20 April 1933 di Tanjung Pagar, Singapura. Ia juga merupakan seorang aktor dan penyanyi. Awalnya beliau bercita-cita menjadi dokter. Namun karena dibujuk kakaknya, Saloma. Mariam akhirnya mau dan terjun menjadi aktor. Film pertamanya ialah Filem Chemburu arahan S. Ramanathan pada tahun 1952. Selain akting, Mariam juga berbakat dalam bernyanyi. Ia adalah penyanyi terkenal dengan lagunya yang berjudul Darah Muda. Beliau meninggal pada tanggal 1 Desember 2015.15

15 https://ms.wikipedia.org/wiki/Mariam_Ismail diakses pada tanggal 25 November 2018

64

6. Salina Saibi Sebagai Zura

Gambar 3.9 Salina Saibi Salina Saibi lahir pada tanggal 10 Januari 1982 di Kuala Lumpur Malaysia. Ia merupakan seorang pelakon wanita Malaysia. Salina terkenal dengan perannya dalam drama-drama polisi seperti CID 3278 (2006-2007) dan Gerak Khas (2007-Sekarang). Awal karirnya ber-akting pada tahun 2001. Pada 2009 ia mendapat penghargaan sebagai Pelakon Pembantu Wanita Terbaik di Festival Film Malaysia ke 22 dalam film Bohsia: Jangan Pilih Jalan Hitam arahan Syamsul Yusof.16 Salina dikenal dengan disiplin, komitmen, dan fokusnya oleh karena itu Salina disebut aktor serba bisa. Ia mulai dikenali dalam drama penyiasatan CID 3278 yang turut dibintangi oleh Faizal Yusof, Along Eyzendy, Kamal Affandi. Pada 2007, Salina mulai di lirik oleh bos dari Skop Productions, Yusof Haslam untuk membintangi drama kepolisian Gerak Khas dan setelah itu Salina, lebih sering bermain di Skop Productions. Adapun Film yang dibintangi Salina

16 https://ms.wikipedia.org/wiki/Salina_Saibi diakses pada tanggal 25 November 2018

65

yaitu Bohsia: Jangan Pilih Jalan Hitam (2009), Khurafat: Perjanjian Syaitan (2011), Aku Bukan Tomboy (2011), Jalan Kembali: Bohsia 2 (2012), Dhaka Attack (2017).

7. Zakaria bin Ahmad Sebagai Pak Aziz

Gambar 4.0 A. Galak

Zakaria bin Ahmad atau lebih dikenal sebagai A. Galak lahir pada 29 November 1941 di Johor,17 Malaysia. Beliau merupakan salah seorang pelakon di Malaysia. Beliau juga turut dikenali dengan gelaran sersan karena penampilannya dalam drama-drama kepolisian. Adapun, film yang dibintangi A. Galak antara lain Film Gerak Khas The Movie (2001), Gerak Khas The Movie 2 (2002), Khurafat (2011), Munafik (2016), Lu Mafia Gua Gangster (2016).

17 https://www.mstar.com.my/spotlight/hiburan/2012/08/14/misai-a- galak-laris-sehingga-ke-singapura diakses pada tanggal 25 November 2018

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

Film adalah salah satu produk media komunikasi yang sampai saat ini efektif untuk menyampaikan pesan dan merupakan alat informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai hiburan, propaganda maupun berdakwah. Tidak semua adegan-adegan yang ditampilkan dalam sebuah karya film dapat dimengerti dengan mudah tanpa adanya suatu analisa serta pengamatan yang mendalam. Seringkali adegan yang ditampilkan mengandung pesan yang direpresentasikan baik melalui karakter dan penokohan maupun properti yang divisualisasikan dalam setiap adegan film tersebut. “Film sangat berpengaruh dalam menyampaikan sesuatu karena film adalah media yang berupa adegan-adegan atau tontonan yang diminati masyarakat. Karena masyarakat dengan mudah merasakan audio dan visual dari tontonan film. Film juga merupakan sarana menyampaikan pesan-pesan baik untuk para penontonnya.”1 Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis tanda syirik yang terdapat dalam film Khurafat: Perjanjian Syaitan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang

1 Wawancara dengan Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Pakar Semiotika, pada Selasa, 5 Maret 2019, Pukul 16.00 WIB di Komplek Dosen UI.

67

68

membagi tanda menjadi tiga tingkatan makna, yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Makna denotasi merupakan makna nyata yang ditampilkan oleh penanda terhadap objek. Makna konotasi merupakan kunci dalam analisis semiotika Roland Barthes, dimana tanda memiliki makna tambahan atau makna lain dari makna yang ditampilkan. Pembaca atau penonton merupakan elemen penting dalam memaknai tanda karena diikuti dnegan ideologi dan keyakinan masing-masing. Sedangkan mitos adalah bagaimana kebudayaan memaknai tentang realitas yang ditampilkan oleh tanda tersebut. “Karena mitos itu muncul dari konotasi dan denotasi yang saling berkaitan lalu dipercayai oleh masyarakat secara turun menurun dari nenek moyang.”2 Setelah melakukan observasi dengan cara menonton dan mengamati film ini, maka peneliti memilih beberapa scene yang memiliki unsur syirik di dalamnya. Berikut adalah scene- scene dan analisis penulis untuk menemukan tanda syirik dalam scene film Khurafat:

A. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam film Khurafat 1. Scene 1 Dalam scene ini menampilkan adegan pembuka dalam film yang menampilkan Pak Imam seorang Ustad

2 Wawancara dengan Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Pakar Semiotika, pada Selasa, 5 Maret 2019, Pukul 16.00 WIB di Komplek Dosen UI.

69

dan Pak Aziz yang sedang kerasukan dan tubuhnya di bawah pengaruh jin/syaitan.

Tabel 4.1

Visual Dialog Type of Shot

Pak Imam: Medium Shot (membaca Istighfar dan Ayat Al-Qur‟an)

Pak Aziz: Close up “Jangan ganggu

Aku dan Tuan Aku! Dia Hak

Aku!”

Pak Imam : Medium “Tidak ada Close up seorang pun yang

berhak berkuasa

atas Makhluk-

Nya selain Allah

swt. Keluar kau

dari tubuh

manusia ini,

tinggalkan dia!”

70

Pak Aziz: “Aku Close up sudah lama

tinggal di jasad ini. Dia yang memanggil aku.

Dan aku tak akan lepas lagi jika dia tak menunaikan

janjinya.”

Pak Imam: “Janji Medium apa yang ia buat Close up dengan syaitan

laknatullah?”

Pak Aziz: “Waris! Aku Medium akan kekal dalam Close up tubuh dia

selamanya,

hingga aku diturunkan pada tubuh waris yang

lain. Aku akan tuntut janji itu!”

71

Medium Pak Imam: Close up (membaca taawuz dan ayat-ayat Al- Qur‟an untuk berupaya mengusir jin yang ada dalam tubuh pak Aziz)

a. Denotasi Pada gambar pertama Pak Imam datang ke rumah Pak Aziz yang tengah mengalami kerasukan dan mencoba berkomunikasi dengan Pak Aziz. Pada gambar kedua terlihat Pak Aziz yang sedang kerasukan sesosok jin/syaitan. Pada gambar ketiga Pak Imam berusaha meminta jin yang berada di tubuh Pak Aziz untuk keluar dari tubuhnya. Di gambar keempat jin yang merasuki tubuh Pak Aziz itu berdalih jika dia tidak ingin keluar sebelum Pak Aziz menunaikan perjanjian yang sebelumnya telah ia lakukan dengan jin/syaitan. Pada gambar kelima Pak Imam bertanya tentang perjanjian apa yang telah dilakukan Pak Aziz dengan syaitan. Pada gambar ke enam Pak Aziz menjelaskan suatu hal mengenai perjanjiannya dengan

72

syaitan dan digambar terakhir Pak Imam kembali berupaya mengeluarkan syaitan dari tubuh Pak Aziz.

b. Konotasi

Berdasarkan scene di atas menjelaskan bahwa Pak Aziz adalah seorang yang berperilaku musyrik atau telah menyekutukan Tuhan. Terbukti dalam ucapannya saat sedang kerasukan bahwa ia telah melakukan perjanjian dengan syaitan dan itulah adalah sifat syirik dalam agama Islam.

c. Mitos Melakukan perjanjian dengan jin/syaitan atau iblis merupakan sebuah perbuatan syirik. Syirik berasal dari kata syarika, yasyraku, syarikan. Syarikan artinya bercampur, bergabung atau mempersekutukan. Sedangkan dari segi bahasa artinya perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.3 Syirik adalah satu-satunya dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah karena syirik merupakan suatu bentuk pengingkaran tertinggi dalam akidah.4 Allah subhanahu wa ta‟ala berfirman:

ِ َّ ِ ِِ ِ َِٰ ِ ۚ إ َّن الل وَ ََل يَ غْفُر أَ ْن يُ ْشَرَك بو َويَ غْفُر َما ُد َون ذَل َك لَم ْن يَ َشاءُ َ وَم ْن يُ ْشِرْك و ِ َِّ ِ ِ ِ باللو فَ َقد افْ تَ َر َٰى إثًْما َعظ ًيما

3 Tim Penyusun, Akidah Akhlak al-Hikmah, (Surabaya: Akik Pusaka, 2008), 28. 4 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 445.

73

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. An Nisa’: 48).5

ِ َِّ ۚ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ۚ إ َّن ٱلذ َين َكَفُروا م ْن أَْى ِل ٱلْكَٰتَ ِب َو ُٱلْم ْشِرك َين فى نَ ِار َجَهنَّ َم ََٰخلد َين ف َيها ۚ َٰ ۚ ِ ِ أُو َل ئ َك ُى ْم َشُّر ٱلْبَِريَّة Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) neraka Jahannam; mereka kekal didalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Q.S. Al-Bayyinah: 6).6

ِ ِ ِ َِّ ِ ِ ِ َولََق ْد أُوح َي إلَْي َك َوإلَى الذ َين م ْن قَ ْبل َك لَئ ْن أَ ْشَرْك َت لَيَ ْحبَطَ َّن َعَملُ َك ِ ِ َولَتَ ُكونَ َّن م َن َالْخاسِر َين Artinya: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan

5 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 162. 6 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 1308.

74

hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang- orang yang merugi.” (Q.S. Az-Zumar : 65).7

Kemudian dalam hadits shahih, Rasulullah

shallahu alaihi wassalam bersabda:

ِ َّ َّ ِ َّ ِ ِ ِ َِّ َع ْن أَنَ ٍس َع ْن النَّب ّْي َصلى اللوُ َعلَْيو َو َسل َم في َالْكبَائِر قَ َال ّْالشْرُك باللو ِ َوعُُق ُوق َالْوال َديْ ِن َوقَ ْت ُل النَّ ْف ِس َوقَ ْوُل ُّالزور Artinya: Dari Anas RA bahwa Nabi shalallahu „alaihi wassalam bersabda mengenai dosa-dosa besar, Nabi shalallahu „alaihi wassalam bersabda “Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh orang dan bersumpah palsu.” (H.R. Muslim No. 260).8

Berdasarkan pada ayat dan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa perbuatan syirik atau mempersamakan Allah dengan makhluknya merupakan perbuatan dosa besar dan tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah subhanahu wa‟ ta‟ala. Salah satu dosa besar yang mengantarkan manusia masuk neraka adalah dosa syirik. Syirik ini menjadi dosa besar nomor satu diantara dosa-dosa besar lainnya. Karena dosa syirik ini merupakan dosa yang tidak bisa terhapus dengan amalan apapun kecuali dengan taubatan nasuha, oleh

7 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 961. 8 Muslim bin al-Hajjaj al Qusyairi an-Naisaburi, Ensiklopedia Hadits 3; Shahih Muslim 1, (Jakarta: Almahira, 2012), 57-58.

75

karena itu syirik menyebabkan kerusakan iman seseorang.

2. Scene 2

Scene ini menampilkan adegan percakapan Johan dan Pak Imam setelah kejadian yang menimpa pak Aziz dirumahnya. Nampak Pak Imam menemukan sesuatu didepan rumah Pak Aziz.

Tabel 4.2

Visual Dialog Type of Shot

(Pak Imam Big Close up menumakan suatu barang didepan rumah

Pak Aziz) Pak Imam: Medium Masya Allah Close up ternyata ini

perbuatan

khurafat

Close up Johan : “Pak Imam kenapa bisa terjadi hal

seperti itu

76

kepada Pak Aziz?”

Pak Imam : Medium Inilah akibatnya Close up mengamalkan ilmu-ilmu hitam.

a. Denotasi Pada gambar pertama dan kedua terlihat Pak Imam menemukan sesuatu barang yang terpendam didepan rumah Pak Aziz. Ternyata barang itu adalah sejenis benda atau jimat yang dikubur Pak Aziz didepan rumahnya. Pada gambar ketiga dan keempat Johan yang penasaran pun bertanya kenapa Pak Aziz bisa meninggal mengenaskan seperti itu? Lalu Pak Imam menjawab itu adalah akibat yang harus diterima Pak Aziz karena telah mengamalkan ilmu hitam atau magic.

77

b. Konotasi Berdasarkan scene di atas dijelaskan bahwa kematian Pak Aziz yang tidak wajar diakibatkan oleh perbuatannya yang sering mengamalakannya ilmu- ilmu hitam. Hal ini menunjukan jika perbuatan Khurafat merupakan perbuatan yang diada-adakan, tidak sesuai syariat islam. Hal itu akan berdampak buruk bagi seorang yang melakukannya.

c. Mitos Khurafat dalam islam merupakan bid‟ah dalam bidang akidah dan perbuatan, yakni kepercayaan atau keyakinan kepada sesuatu perkara yang menyalahi ajaran Islam. Misalnya, meyakini kuburan orang saleh dapet memberikan berkah, memuja atau memohon kepada makhlus halus (jin), meyakini sebuah benda memiliki kekuatan ghaib yang bisa diandalkan. Perbuatan bid‟ah di dalam Islam hukumnya haram, karena yang ada dalam Islam itu adalah tauqifi (tidak bisa dirubah-rubah). Seperti yang dijelaskan pada Al-Quran yang berbunyi:

ِ ِ َِّ ِ ِ ِ ِ َوََل تَْدعُ م ْن ُدون اللو َما ََل يَ ْن َفعُ َك َوََل يَ ُضُّرَك فَإ ْن فَ َعْل َت فَإنَّ َك إذًا م َن َّ ِِ الظالم َين Artinya: “Dan jangan kamu beribadah kepada yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu

78

berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. Yunus: 106)9

ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ َوأَ َّن َى َذا صَراطي ُم ْستَق ًيما فَاتَّبعُوهُ َوََل تَ تَّبعُوا ُّالسبُ َل فَ تَ َفَّر َق ب ُك ْم َع ْن َسبيلو ِ ِِ ذَل ُك ْم َو َّص ُاك ْم بو لََعلَّ ُك ْم تَ تَّ ُق َون Artinya: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya. Itulah yang Dia diwasiatkan kepada kalian agar kalian bertakwa.” (Q.S. Al-An’am: 153)10

Kemudian dalam hadits shahih, Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda:

ِ ِ ِ ِ َِّ ٍ أََّما بَ ْع ُد فَإ َّن َخْي َر َالْحديث كتَ ُاب اللو َوَخْي ُر ُالْه َدى ُى َدى ُم َحَّمد َو َشُّر ِ ٍ األُُم ِور ُم ْح َدثَاتُ َها َوُك ُّل ب ْد َعة َضالَلَة ٌ Artinya: “Kemudian daripada itu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Al-Quran dan sebaik- baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara-perkara yang

9 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 418. 10 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 281.

79

baru dan semua bid‟ah adalah kesesatan” (HR Muslim no 2042).

ِِ ِ ِ ِ ِ َع ْن أُّْم ُالْم ْؤمنْي َن أُّْم َعْب داهلل َعائ َشةَ َرض َ ياهللُ َعْن َها قَالَ ْت : قَ َال َر ُسْوُ لاهلل ِ ِ صلى اهلل عليو وسلم : َم ْن أَ ْح َد َث في أَْمِرنَا َى َذا َما لَْي َس مْنوُ فَ ُهَو َرّّد. ِ ِ ]رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم : َم ْن َعم َل َعَمالً لَْي َس َعلَْيو أَْمُرنَا فَ ُهَو َرّّد [ Artinya: “Dari Ummul Mu‟minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya, maka dia tertolak. (Riwayat Bukhari dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim).11

Berdasarkan pada ayat dan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa perbuatan khurafat merupakan sesuatu yang bid‟ah karena merupakan sesuatu ajaran yang tidak memiliki dasar ajaran Islam. Bid‟ah mengingkari kesempurnaan Islam karena Bid‟ah dapat memecah belah umat Islam, mengantarkan seseorang

11 Kitab Arbain Imam Nawawi Kompilasi Anshory Ismail 2009

80

ke neraka dan sesuatu yang dianggap bid‟ah adalah kesesatan dan haram dilakukan.

3. Scene 3 Dalam scene ini menampilkan Johan yang sedang berkonsultasi dengan dukun untuk mendapatkan cinta Anna.

Tabel 4.3

Visual Dialog Type of Shot

(Demi Anna, Medium shot Johan rela pergi ketempat dukun, ia mendapatkan

sebuah benda atau jimat dari dukun tersebut)

Dukun : Dia Long shot akan mencintai

engkau lebih dari nyawanya

sendiri, tapi

ingat hanya jasadnya saja bukan dari diri

81

dia yang Close up sebenarnya

karena yang bersama dia selepas ini

adalah roh si mati ini. Jadi, Medium shot jangan sekali-

kali kau abaikan

dia.

a. Denotasi Pada gambar pertama dan kedua Johan pergi ke tempat dukun untuk meminta bantuan agar Anna wanita yang disukai menjadi jatuh cinta padanya. Lalu, dukun memberikan sebuah benda atau jimat kepada Johan. Pada gambar ketiga dan keempat terlihat dukun memberitahu Johan bahwa Anna akan mencintainya tetapi hanya jasadnya saja bukan dari diri dia yang sesungguhnya. Sebab, yang akan mencintainya adalah roh tumbal yang sudah mati ini.

82

b. Konotasi Berdasarkan scene diatas, jelas menggambarkan adanya perbuatan khurafat berupa benda yang diberikan dukun kepada johan, karena Johan lebih mempercayai hal-hal bathil yaitu berupa benda kecil dan roh si mati itu yang dipercayai dapat memberikan apa yang ia inginkan dengan meminta bantuan kepada dukun. Sedangkan Dukun meminta bantuan roh si mati itu dalam melakukan pekerjaannya. Perbuatan ini jelas menyalahi ajaran agama Islam dimana umat Islam seharusnya hanya mempercayai Allah beserta Qodo dan Qodar serta tuntunannya yaitu Al-Qur‟an dan Al-Hadist.

c. Mitos Roh si mati yang dimaksud ialah jin atau syaitan. Jin atau syaitan merupakan salah satu makhluk ghaib yang bersifat hawa (udara) atau api. Jin merupakan makhluk ciptaan Allah yakni sejenis ruh yang berakal, berkehendak dan mukallaf (dibebani tugas-tugas oleh Allah) sebagaimana bentuk materi dari manusia akan tetapi luput dari jangkauan indera atau tidak dapat terlihat sebagaimana keadaannya yang sebenarnya atau bentuknya yang sesungguhnya

83

dan mereka mampu memiliki kemampuan untuk tampil dalam beberapa bentuk.12 Penggunaan azzimat atau benda-benda sakti dan meminta bantuan kepada makhluk gaib (jin dan syaitan) juga dipercaya mempunyai kekuatan merupakan perbuatan syirik. Sedangkan dalam agama Islam penggunaan azzimat dilarang karena merupakan tindakan menyekutukan Allah karena hanya Allah lah yang bisa berkehendak sesuai dengan Firman Allah:

ِ ٍ ِ ِ َولََق ْد بَ َعثْ نَا في ُك ّْل أَُّمة َر ُس ًوَل أَن ْاعبُُدوا اللَّوَ َو ْاجتَنبُوا الطَّاغُ َوت

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus seorang rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu.” (Q.S. An-Nahl: 36)13

ِ ِ ِ َٰ ِ ۖۖ ِ َوأَنَّا منَّا الصَّالحُ َون َومنَّا دُونَ ذَل َك كُنَّا طََرائقَ قِ َددًا Artinya : “Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami

12 Sayid Sabiq, Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman. (Bandung: Diponegoro, 2010), 58. 13 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 523.

84

menempuh jalan yang berbeda-beda” (Q.S. Al-Jin: 11)14

Kemudian, dijelaskan dalam hadist shahih yang di riwayatkan oleh Al-Bukhari, jika syaitan atau jin memiliki kemampuan untuk menyerupai manusia:

ِ ِ َّ َّ ِ َِّ َّ َّ ِ َّ َع ْن أَب ُىَريْ َرَة َرض َي اللوُ َعْنوُ قَ َال : َوكلَني َر ُس ُول اللو َصلى اللوُ َيعلَْيو َو َسل َم ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ َّ ِ بحْفظ َزَكاة َرَم َض َان فَأَتَاني آت فَ َجَع َل يَ ْحثُو م ْن الطَعام فَأَ َخ ْذتُوُ فَ ُقْل ُت ِ ِ َِّ َّ َّ ِ َّ ِ ِ َألَْرفَ َعنَّ َك إلَى َر ُسول اللو َصلى اللوُ َعلَْيو َو َسل َم فَ َق َّص َالْحد َيث فَ َق َال إذَا ِ ِ ِ ِ ِ َِّ ِ أََويْ َت إلَى فَراش َك فَاقْ َرأْ آيَةَ ُالْكْرس ّْي لَ ْن يَ َز َال َمَع َك م ْن اللو َحاف ٌظ َوََل ِ ِ َّ َّ ِ َّ يَ ْقَربُ َك َشْيط َ ٌان َحتَّى تُ ْصب َح َوقَ َال النَّب ُّي َصلى اللوُ َعلَْيو َو َسل َم َص َدقَ َك َوُىَو َك ُذ ٌوب ذَ َاك َشْيطَ ٌان Artinya: Abu Hurairah berkata, “Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menugasiku menjaga harta zakat Ramadhan. Tiba-tiba seseorang datang kepadaku dan dia hendak menyiduk makanan. Aku pun menyergapnya dan berkata, „Sungguh aku akan membawamu menghadap Rasulullah shallahu alaihi wassalam‟ -Hadits ini diringkas- Abu Hurairah berkata, “Kemudian orang itu berkata padaku, „Bila kamu beranjak pergi ke tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi, niscaya Allah akan senantiasa

14 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 1218.

85

menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.‟ Nabi shalalahu alaihi wassalam bersabda, „Apa yang dia sampaikan itu benar. Padahal sebenarnya dia seorang pendusta. Dia adalah setan. (H.R. Bukhari No. 3275).15

Berdasarkan ayat dan hadist di atas dapat dipahami bahwa penggunaan azzimat ialah perbuatan syirik. Penggunaan azzimat bisa dikatakan syirik besar (akbar) karena jimat bisa mendatangkan manfaat bagi penggunanya dan menolak bahaya (mudhorot). Tidak ada satupun yang bisa mendatangkan manfaat dan bisa menolak bahaya selain Allah. Kita juga harus meyakini jika di alam semesta ini ada makhluk lain yang telah Allah ciptakan selain manusia, yaitu jin atau syaitan. Kehidupan jin memiliki kesamaan dengan kehidupan manusia dan memiliki tugas yang sama, yakni senantiasa beribadah kepada Allah subhanahu wa ta‟ala. Begitu pun dengan bentuk, jenis dan tabiatnya, ada jin laki-laki adapula perempuan serta ada jin yang beriman adapula yang kafir. Perbedaannya ialah wujudnya tidak bisa dilihat oleh indera manusia dan memiliki kemampuan untuk menyerupai manusia.

15 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1; Shahih al-Bukhari 1, 766-767.

86

4. Scene 4 Dalam scene ini terdapat adegan Johan diperintahkan sang dukun untuk mendapatkan rambut Anna.

Tabel 4.3

Visual Dialog Type of Shot

( Terlihat Big Close up seorang dukun,

menusuk foto Anna )

Long shot ( Dengan perasaan cemas dan takut, Johan

menghampiri

Anna yang

sedang bersama Big Close up teman-temannya ) ( Tanpa

sepengetauhan

Anna, Johan

berhasil

memotong

87

rambut Anna untuk diberikan kepada dukun karena Dukun menyuruh hal tersebut)

a. Denotasi Pada gambar pertama terlihat bahwa dukun tersebut menusuk foto Anna. Kemudian pada gambar kedua dan ketiga Johan mendatangi Anna dengan perasaan cemas dan takut, Johan menggunting rambut Anna untuk diberikan kepada dukun tersebut.

b. Konotasi Dukun menusuk foto Anna dengan tujuan membuat Anna jatuh cinta kepada Johan. Dengan Johan mendapatkan rambut Anna menandakan bahwa Johan mempercayai dan meyakini Ritual atau mantra dari dukun tersebut.

c. Mitos Sihir merupakan jampi atau mantra yang memberikan pengaruh buruk, semisal membuat orang lain menjadi sakit, membunuh, memisahkan pasangan suami istri, mendapatkan sesuatu yang kita harapkan.

88

Ritual memikat (pelet) atau sihir ini merupakan tindakan dukun dalam mengikat hati korban agar mencintai seseorang yang meminta bantuan kepada dukun tersebut. Pada ritual ini dukun dibantu oleh Jin dalam melaksanakan ritual. Hal ini merupakan perilaku syirik karena percaya terhadap ritual dan jin. Perbuatan sihir sangatlah merugikan bagi mereka yang melaksanakan, sebab Allah telah berfirman:

ِ ِ ۚ ِ َواتَّ بَ عُوا َما تَ ْت لُو َّالشيَاط ُين َعلَ َٰى ُمْلك ُسلَْيَم َان َوَما َكَفَر ُسلَْيَم ُان َولَ َٰك َّن ِ ّْ ِ ِ َّالشيَاط َين َكَف ُروا ي َُعل ُم َون النَّ َاس ّْالس ْحَر َوَما أُ ِنزَل َعلَى َالْملَ َكْي ِن ببَاب َل َى ُار َوت ۚ ِ ِ ٍ ِ ِ ۚ َوَم ُار َوت َوَما ي َُعلَّْمان م ْن أَ َحد َحتَّ َٰى يَ ُق َوَل إنََّما نَ ْح ُن فْت نَةٌ فََال تَ ْكُفْر َّ ِ ِِ ِ ِ ِ ۚ ِ ِِ ِ فَ يَتَ َعل ُم َون مْن ُهَما َما ي َُفّْرقُ َون بو بَ ْي َن َالْمْرء َوَزْوجو َوَما ُىم ب َض ّْار َين بو م ْن ٍ ِ ِ ِ ۚ ۚ ِ أَ َحد إََِّل بِإ ْذن اللَّ و َويَ تَ َعلَُّم َون َما يَ ُضُّرُى ْم َوََل يَ َنفعُُه ْم َولََق ْد َعل ُموا لََم ِن ِ ِ ِ ِ ٍ ۚ ِ ِِ ۚ ْاشتَ َراهُ َما لَوُ في ْاْلخَرة م ْن َخَالق َولَبْئ َس َما َشَرْوا بو أَ ُنف َسُه ْم لَْو َكانُوا يَ ْعلَُم َون Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak

89

mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 102)16

ۚ ِ ۚ ِ ِ ِ قَ َال ُم َوس َٰى أَتَ ُقولُ َون لْل َحقّْ لََّما َجا ءَُك ْم أَس ْحٌر ََٰى َذا َوََل ي ُْفل ُح ََّٰٱلسحُر َون

Artinya: Musa berkata: "Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini?" padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan".” (Q.S. Yunus: 77)17

16 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 29. 17 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 412.

90

Kemudian dalam hadits shahih, Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda:

ِ َح َّدثَ نَا ُم َحَّم ُد بْ ُن َالْعَالء َح َّدثَ نَا أَبُو ُمَع ِاويَةَ َح َّدثَ ناَ ْاألَ ْعَم ُش َع ْن َع ْمِر و بْ ِن ُمَّرَة ِ ِ ِ َِّ ِ َع ْن يَ ْحيَى بْ ِن َالْجَّز ِار َع ْن ابْ ِن أَخي َزيْ نَ َب ْامَرأَة َعْبد اللو َع ْن َزيْ نَ َب ْامَرأَة ِ ِ ِ ِ َعْبد اللَّو َع ْن َعْبد اللَّو قَ َال ِ َِّ َّ َّ ِ َّ ِ ِ َسمْع ُت َر ُس َول اللو َصلى اللوُ َعلَْيو َو َسل َم يَ ُق ُول إ َّن ُّالرقَى َوالتََّمائ َم َوالتّْ َولَةَ ِ ِ َِّ ِ ِ ِ شْرٌك قَالَ ْت قُ ْل ُت ل َم تَ ُق ُول َى َذا َواللو لََق ْد َكانَ ْت َعْيني تَ ْقذ ُف َوُكْن ُت أَ ْختَل ُف ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ َِّ ِ إ لَى فَُالن الْيَ ُهود ّْي يَ ْرقيني فَإذَا َرقَاني َس َكنَ ْت فَ َق َال َعْب ُد اللو إنََّما ذَ َاك َعَملُ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّالشْيطَان َك َان يَ ْن ُخ ُسَها بيَده فَإذَا َرقَ َاىا َك َّف َعْن َها إنََّما َك َان يَ ْكفيك أَ ْن تَ ُقولي َِّ َّ َّ ِ َّ ِ َكَما َك َان َر ُس ُول اللو َصلى اللوُ َعلَْيو َو َسل َم يَ ُق ُول أَ ْذى ْب الْبَأْ َس َر َّب النَّ ِاس ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ْاشف أَنْ َت َّالشافي ََل شَفاءَ إََّل شَف ُاؤَك شَفاءً ََل ي ُغَادُر َسَقًما Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari 'Amru bin Murrah dari Yahya bin Al Jazzar dari anak saudara Zainab isteri Abdullah, dari Zainab dari Abdullah ia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya jampi-jampi, jimat dan tiwalah (menjadikan seorang wanita mencintai suaminya) adalah bentuk kesyirikan”. Zainab berkata, “Aku katakan, kenapa engkau

91

mengucapkan hal ini? Demi Allah! Sungguh, mataku telah mengeluarkan air mata dan kotoran dan aku bolak-balik datang kepada Fulan seorang Yahudi yang menjampiku, apabila ia menjampiku maka mataku menjadi tenang? Kemudian Abdullah menjawab, “Sesungguhnya hal tersebut adalah perbuatan setan. Setan telah menusuk matanya menggunakan tangannya, kemudian apabila orang yahudi tersebut menjampinya maka setan menahan tusukannya. Sebenarnya cukup bagimu mengucapkan sebagaimana yang diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'ADZHIBIL BA`SA RABBAN NAASA ISYFI ANTA ASY SYAAFII LAA SYIFAA A ILLAA SYIFAA`UKA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMAN (Wahai Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit, sesungguhnya Engkau Pemberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan efek penyakit.”18

Berdasarkan ayat dan hadist diatas dapat disimpulkan bahwa praktek sihir dilarang dalam ajaran islam karena dapat menyebabkan kesesatan, dan celaka bagi seseorang. Sesungguhnya praktek sihir itu adalah perbuatan jahat karena yang membantu praktek sihir itu ialah syaitan-syaitan yang

18 H.R. Abu Daud, No 3385 Kitab Pengobatan Bab Menggantungkan Jimat.

92

kafir dan para ahli sihir itu tidaklah mendapatkan kebahagiaan atau kemenangan karena bersifat merusak dan dapat menjerumuskan ke dalam neraka.

5. Scene 5 Dalam scene ini terdapat adegan Johan pergi ke dukun untuk konsultasi mengenai perjanjian yang telah ia buat dengan dukun tersebut.

Tabel 4.5

Visual Dialog Type of Shot

Dukun: Ingat Medium Shot pesanku, jangan sekali-kali kau abaikan

perempuan ini, jika kau abaikan dia, hidup kau

tidak akan tentram. Benda Close up ini akan kekal

bersama dengan

kau sampai

mati. Itu

perjanjian kau!

93

Close up

a. Denotasi Pada gambar pertama menampilkan dukun yang sedang memberikan nasihat agar Johan tidak lupa akan perjanjian yang telah ia buat untuk tidak meninggalkan Anna setelah ia mendapatkan nya. Gambar kedua dan ketiga dukun menegaskan kepada johan jika ia meninggalkan Anna, Hidupnya tidak akan tentram karena benda itu telah kekal bersamanya sampai mati

b. Konotasi Hal ini menandakan bahwa Johan percaya dengan praktek perdukunan sehingga dia memilih berkonsultasi dengan dukun. Johan juga memercayai bahwa dukun dapat membantu memenuhi keinginannya.

c. Mitos Mendatangi dukun merupakan dosa besar dan tidak dapat diampuni karena menyekutukan Allah. Selain itu mendatangi dukun adalah tindakan syirik menyebabkan shalat yang dikerjakan tidak diterima

94

selama empat puluh malam. Sebagaimana ketetapan yang tertera dalam Al-Qur‟an dan hadits.

ِ ٍ ِ َى ْل أُنَ بّْئُ ُك ْم َعلَى َم ْن تَ ُنزل َّالشيَاط ُين، تَ ُنزل َعلَى ُك ّْل أَفَّاك أَث ٍيم، ي ُْلُق َون ِ َّالس ْم َع َوأَ ْكثَ ُرُى ْم َكاذبُ َون Artinya: “Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat (para dukun dan tukang sihir). Syaitan tersebut menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan mencuri berita dari langit, kepada para dukun) dan kebanyakan mereka adalah para pendusta.” (Q.S. As-Syuara:221-223)19

ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َوَك َذل َك َجَعْلنَا ل ُك ّْل نَب ٍّي َع ُدِّوا َشيَاط َ ين ِْاْلنْ ِس َوالْج ّْن يُوحي بَ ْع ُضُه ْم إلَى ِ بَ ْع ٍض ُزْخُر َف َالْقْول غُُر ًورا Artinya: “Dan demikianlah kami jadikan bagi tiap- tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, sebagian mereka membisikan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)” (Q.S. Al-An’aam: 112)20

19 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 762. 20 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 269.

95

Kemudian dalam hadits shahih, Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda:

ِ 8661- ْعن عائ َشةَ رضي اللَّو َعْن َها قَالَ ْت : َسأََل ُرس َول اللَّو َصلى ّاهللُ ِ َّ ِ ِ ٍ َعلَْيو َوسلم أُنَ ٌاس ِعن ُالْكَّهان ، فَ َق َال : " لَْي ُسوا ب َشيء فَ َقالُوا : يَا َر ُس َول ٍ اللَّو إنَّ ُه ْم يُ َح ّْدثُونَ نَا ْأحيَاناً ْبشيء ُفيك ُون ّحقاً ؟ فَ َق َال َر ُسول الل َّو َصلى ّاهللُ ِ َّ ِ ِ ِ ِ َعلَْيو َوسلم : " تْل َك َالْكلمةُ م َن َالْحقّْ ْيخطَُفَها الجنّْ ُّي . فَ يَ ُقُّرَىا في أذُن ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ وليّْو ، فَ ْيخلطُ َون َمعها مائَةَ ك ْذبَة " ُمتَّ َف ٌق ْعليو . ٍ ِ ِ وفي رواية للبُ َخ ِار ّْي ْعن عائ َشةَ رضي اللَّو ْعن َها أنَّ َها َسمَعت َر ُس ول اللَّو ِ ِ َصلى ّاهللُ َعلَْيو َوسلَّم يَ ُق ُول : " َّ إن َالمالئكةَ تَ ْنِزُل في َالعنان وىو َّالس ُحاب ِ ِ ِ فَ تَ ْذُكُ ر ْاألمَر قُض َي في َّالسَماء ، ْفيستَر ُق َّالشْيطَ ُان َّالس ْمع ، فَ يَ ْسمعُوُ ، ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ فَ يُوحيو إلى ُالْكَّهان ، ْفيكذبُ َون َمعَها مائَةَ َك ْذبة م ْن عْند ُأنفسِه ْم " . ِ ِ قولُوُ : " فَ يَ ُقُّرَىا " ىو بفتح الياء ، وضم القاف والراء : أي : يُلق َيها . " والْعنَ ُان " بفتح العين . Artinya: “Dari Aisyah radhiallahu 'anha: Orang- orang sesungguhnya bertanya kepada Rasulullah s.a.w. perihal ahli tenung atau tukang meramal. Rasulullah S.A.W lalu bersabda: “Tidak ada sesuatupun yang hak atau benar daripadanya”. Orang-orang berkata lagi: “Ya Rasulullah, sesungguhnya mereka itu memberitahukan kepada kita akan sesuatu hal yang kadang-kadang menjadi kenyataan yakni seolah-olah benar.” Rasulullah

96

s.a.w. kemudian bersabda: “Itulah sesuatu kalimat hak, yakni merupakan kebenaran yang disambar oleh seorang jin. Kemudian disampaikan dibisikkan dalam telinga kekasihnya, kemudian dengan sebuah kalimat yang benar itu oleh ahli tenung atau tukang meramal tadi dicampurkannya dengan seratus macam kedustaan (Muttafaq'alaih)”.

Dalam riwayat Imam Bukhari dari Aisyah radhiallahu 'anha disebutkan Aisyah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya malaikat itu turun ke mega yakni awan, kemudian menyebutkan sesuatu perkara yang sudah diputuskan di langit, lalu syaitan itu memasangkan pendengarannya untuk mencuri isi keputusan tadi, selanjutnya setelah didengarkan baik-baik, iapun lalu menyampaikannya kepada ahli tenung. Seterusnya ahli tenung tadi membuat kedustaan seratus macam banyaknya yang keluar dari hatinya sendiri, di samping satu yang dari syaitan tersebut - yang dianggap sebagai kebenaran.21 Berdasarkan ayat dan hadist diatas dapat dipahami bahwa barang siapa yang mendatangi dukun dan mempercayainya ia bisa memberikan pertolongan itu adalah perbuatan yang salah dan termasuk perbuatan syirik. Karena yang dikatakan dukun itu

21 Riyadhush Shalihin Kompilasi Anshory Ismail 2010, Bab 303 no Hadits 1668.

97

adalah perkataan yang indah untuk menipu (dusta) dan menyesatkan dikarenakan ia bersekutu dengan syaitan. Dan apabila seseorang yang mendatangi dan meminta bantuan kepada dukun niscaya tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari.

B. Makna Syirik Dalam Film Khurafat Film Khurafat: Perjanjian syaitan merupakan film bergenre horror yang di dalamnya terdapat beberapa adegan yang menampilkan unsur-unsur yang mengandung makna syirik. Makna syirik tersebut terletak pada beberapa scene yang diperankan oleh para pemain yang menggambarkan sifat syirik diantaranya: 1. Bersekutu atau melakukan perjanjian dengan syaitan Melakukan perjanjian dengan syaitan adalah perbuatan syirik yang sangat dilarang oleh Allah. Hal ini digambarkan dalam scene ketika pak aziz mengalami kerasukan yang merupakan akibat dari perbuatannya tersebut yang telah melakukan perjanjian dengan syaitan. Syaitan itu berdalih ingin mengusai tubuh pak aziz atas konsekuensi dari perjanjiannya tersebut. Hal ini juga tergambar pada adegan saat Johan mendatangi seorang dukun dan disitu ia melakukan perjanjian dengan syaitan melalui perantara dukun dengan tujuan untuk mendapatkan perotolongan agar bisa mendapatkan Anna wanita yang ia sukai. Dukun pun menyanggupi keinginan Johan, namun Johan akan menerima akibat buruk jika ia melanggar

98

perjanjian tersebut. Maka dari itu islam sangat melarang seseorang untuk melakukan perjanjian atau bersekutu dengan syaitan karena hal tersebut merupakan perbuatan syirik yang menyebabkan seseorang menjadi musyrik dan tergolong perbuatan dosa yang sangat besar dan tidak diampuni oleh Allah. Selain itu perbuatan tersebut hanya akan menyebabkan kerugian dan kemungkaran, seperti yang telah dijelaskan pada firman Allah:

ِ َّ ِ ِِ ِ َِٰ ِ ۚ إ َّن الل وَ ََل يَ غْفُر أَ ْن يُ ْشَرَك بو َويَ غْفُر َما ُد َون ذَل َك لَم ْن يَ َشاءُ َوَم ْن يُ ْشِرْك ِ َِّ ِ ِ ِ باللو فَ َقد افْ تَ َر َٰى إثًْما َعظ ًيما Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. An Nisa’: 48).22

ِ ِ ِ َِّ ِ ِ ِ َولََق ْد أُوح َي إلَْي َك َوإلَى الذ َين م ْن قَ ْبل َك لَئ ْن أَ ْشَرْك َت لَيَ ْحبَطَ َّن َع َملُ َك ِ ِ َولَتَ ُكونَ َّن م َن َالْخاسِر َين Artinya: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan

22 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 162.

99

hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang- orang yang merugi.” (Q.S. Az-Zumar : 65).23

2. Perilaku Khurafat

Khurafat dalam islam merupakan bid‟ah dalam bidang akidah dan perbuatan, yakni kepercayaan atau keyakinan kepada sesuatu perkara yang menyalahi ajaran Islam. Misalnya, meyakini kuburan orang saleh dapet memberikan berkah, memuja atau memohon kepada makhlus halus (jin), meyakini sebuah benda memiliki kekuatan ghaib yang bisa diandalkan. Hal ini digambarkan pada scene ketika pak imam menemukan sebuah benda yang ada dirumah pak aziz. Benda itu diyakini sebagai jimat pak aziz yang dapat memberikan pertolongan kepada pak aziz. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan ajaran islam yang hanya wajib sepenuhnya kita percaya dan beribadah kepada Allah sebagai Zat Yang Maha Penolong. Seperti yang dijelaskan pada ayat berikut:

ِ ِ َِّ ِ ِ ِ ِ َوََل تَْدعُ م ْن ُدون اللو َما ََل يَ ْن َفعُ َك َوََل يَ ُضُّرَك فَإ ْن فَ َعْل َت فَإنَّ َك إذًا م َن َّ ِِ الظالم َين Artinya:“Dan jangan kamu beribadah kepada yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu maka sesungguhnya

23 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 961.

100

kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. Yunus: 106)24

3. Praktek Ilmu Sihir (Pelet)

Sihir merupakan jampi atau mantra yang memberikan pengaruh buruk, semisal membuat orang lain menjadi sakit, membunuh, memisahkan pasangan suami istri, mendapatkan sesuatu yang kita harapkan. Ritual memikat (pelet) atau sihir ini merupakan tindakan dukun dalam mengikat hati korban agar mencintai seseorang yang meminta bantuan kepada dukun tersebut. Pada ritual ini dukun dibantu oleh Jin dalam melaksanakannya. Hal ini digambarkan pada scene ketika Johan mendatangi dukun dan membawa foto Anna, lalu dukun pun menusuk foto Anna. Dan terlihat pada scene tergambarkan Johan melaksanakan perintah dukun tersebut untuk memotong rambut Anna. Tindakan Johan melakukan ini termasuk salah satu bentuk perbuatan praktek sihir yang tentunya dilarang dalam islam karena berkaitan erat dengan bantuan jin atau syaitan. Hal ini termasuk salah satu bentuk perbuatan syirik dan tentunya sihir akan merugikan seseorang yang melakukannya seperti yang dijelaskan pada ayat dibawah ini:

24 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 418.

101

ِ ِ ۚ ِ َواتَّ بَ عُوا َما تَ ْت لُو َّالشيَاط ُين َعلَ َٰى ُمْلك ُسلَْيَم َان َوَما َكَفَر ُسلَْيَم ُان َولَ َٰك َّن ِ ّْ ِ ِ َّالشيَاط َين َكَفُروا ي َُعل ُم َون النَّ َاس ّْالس ْحَر َوَما أُ ِنزَل َعلَى َالْملَ َكْي ِن ببَاب َل َى ُار َوت ۚ ِ ِ ٍ ِ ِ ۚ َوَم ُار َوت َوَما ي َُعلَّْمان م ْن أَ َحد َحتَّ َٰى يَ ُق َوَل إنََّما نَ ْح ُن فْت نَةٌ فََال تَ ْكُفْر َّ ِ ِِ ِ ِ ِ ۚ ِ ِِ ِ فَ يَتَ َع ل ُم َون مْن ُهَما َما ي َُفّْرقُ َون بو بَ ْي َن َالْمْرء َوَزْوجو َوَما ُىم ب َض ّْار َين بو م ْن ٍ ِ ِ ِ ۚ ۚ ِ أَ َحد إََِّل بِإ ْذن اللَّ و َويَ تَ َعلَُّم َون َما يَ ُضُّرُى ْم َوََل يَ َنفعُُه ْم َولََق ْد َعل ُموا لََم ِن ِ ِ ِ ِ ٍ ۚ ِ ِِ ۚ ْاشتَ َراهُ َما لَوُ في ْاْلخَرة م ْن َخَالق َولَبْئ َس َما َشَرْوا بو أَ ُنف َسُه ْم لَْو َكانُوا يَ ْعلَُم َون Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan

102

izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 102)25

ۚ ِ ۚ ِ ِ ِ قَ َال ُم َوس َٰى أَتَ ُقولُ َون لْل َحقّْ لََّما َجا ءَُك ْم أَس ْحٌر ََٰى َذا َوََل ي ُْفل ُح ََّٰٱلسحُر َون Artinya: Musa berkata: "Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini?" padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan".” (Q.S. Yunus: 77)26

4. Mendatangi dan mempercayai Dukun Dukun dikenal sebagai orang yang mengetahui tentang hal-hal ghaibdengan cara meminta bantuan pada syaitan atau jin. Syaitan atau jin tersebut memberitakan sesuatu yang tidak diketahui oleh manusia. Karena setan bisa dapat mengetahui sesuatu yang susah untuk diketahui manusia. Setan atau jin ini memberitahu manusia dengan imbalan atau syarat manusia itu mau tunduk kepadanya. Sehingga manusia melakukan hal-hal kesyirikan dan

25 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 29. 26 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 412.

103

kekufuran kepada Allâh Azza wa Jalla . Mereka berusaha mendekatkan diri kepada setan (Jin) tersebut. Apabila manusia sudah mau tunduk kepada setan (Jin) sesuai permintaan mereka, maka setan akan membantunya. Karena kemampuanya itulah banyak orang yang mendatangi dukun untuk mencari jalan pintas agar bisa mendapatkan bantuan atas permasalahannya. Hal ini tergambar dalam beberapa scene ketika Johan mendatangi dan berkonsultasi kepada seorang dukun guna meminta bantuan agar ia bisa mendapatkan Anna seorang wanita yang ia sukai. Hal ini lagi-lagi merupakan sebuah tindakan yang bertentangan dengan ajaran islam karena itu merupakan sebuah bentuk kesesatan karena apa yang diucapkan dukun merupakan kata-kata atau ajaran dari syaitan yang justru dapat mencelakai dan merugikan manusia, seperti yang diterangkan dalam ayat berikut ini :

ِ ٍ ِ َى ْل أُنَ بّْئُ ُك ْم َعلَى َم ْن تَ ُنزل َّالشيَاط ُين، تَ ُنزل َعلَى ُك ّْل أَفَّاك أَث ٍيم، ِ ي ُْلُق َون َّالس ْم َع َوأَ ْكثَ ُرُى ْم َكاذبُون Artinya: “Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat (para dukun dan tukang sihir) Syaitan tersebut menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan mencuri berita dari langit, kepada para dukun) dan

104

kebanyakan mereka adalah para pendusta.” (Q.S.As- Syuara: 221-223)27

ِ ِ ِ ِ ِ ِ َوَك َذل َك َجَعْلنَا ل ُك ّْل نَب ٍّي َع ُدِّوا َشيَاط َ ين ِْاْلنْ ِس َوالْج ّْن يُوحي ِ ِ بَ ْع ُضُه ْم إلَى بَ ْع ٍض ُزْخُر َف َالْقْول غُُر ًورا Artinya: “Dan demikianlah kami jadikan bagi tiap- tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, sebagian mereka membisikan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)” (Q.S. Al-An’aam: 112)28

27 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 762. 28 Mushaf Standar Departemen Agama RI, (Jakarta: Suara Agung,2012), cet 4, 269.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Setelah melakukan pengamatan dan analisis temuan pada bab sebelumnya, kesimpulan hasil penelitian skripsi ini mengacu pada fokus dan batasan masalah yang telah ditetapkan dengan berdasarkan pada teori Roland Barthes. Peneliti telah menemukan lima scene yang mengandung makna syirik dalam film Khurafat: perjanjian syaitan yang disampaikan melalui tokoh-tokoh yang berperan dalam film tersebut. Hal tersebut tersaji dalam beberapa adegan yang berbentuk dialog, perilaku, karakter, serta kejadian yang terdapat pada film tersebut. Oleh karenanya, peneliti memberikan kesimpulan akhir penelitian ini antara lain: 1. Makna denotasi yang telah ditemukan dari kelima scene film tersebut diantaranya yaitu penjelasan mengenai potongan-potongan gambar adegan yang menggambarkan perbuatan syirik yang tidak sesuai atau bertentangan dengan ajaran agama islam diantaranya: bersekutu atau melakukan perjanjian dengan syaitan, berperilaku khurafat atau bid‟ah, melakukan praktek ilmu sihir, dan mendatangi serta mempercayai dukun atau paranormal. 2. Makna konotasi yang terdapat dalam film Khurafat: perjanjian syaitan ialah memberikan penjelasan tentang perilaku syirik yang dilarang atau diharamkan oleh

105

106

agama Islam diantaranya bersekutu atau melakukan perjanjian dengan syaitan, berperilaku khurafat atau bid‟ah, melakukan praktek ilmu sihir, dan mendatangi serta mempercayai dukun atau paranormal. 3. Makna mitos yang terkandung dalam film Khurafat: perjanjian syaitan adalah bagaimana agama Islam memberikan pandangan melalui dasar hukumnya yakni Al-Quran dan Hadist mengenai larangan berbuat syirik seperti bersekutu atau melakukan perjanjian dengan syaitan, berperilaku khurafat atau bid‟ah, melakukan praktek ilmu sihir, dan mendatangi serta mempercayai dukun atau paranormal, karena hal tersebut merupakan perbuatan dosa besar dan akan menjerumuskan manusia dalam kesesatan, serta mendatangkan kerugian dan kemungkaran dalam kehidupannya.

B. Saran Melalui penelitian ini, peneliti ingin menyampaikan saran untuk dijadikan bahan masukan serta evaluasi untuk ke depannya. Pertama, peneliti ingin menyampaikan saran kepada para sineas film agar terus meningkatkan lagi produksi film-film, terutama film yang bergenre horror dengan menyisipkan nilai moral, etika, sosial dan religious yang mencerminkan kehidupan masyarakat. Di samping itu, hal tersebut diharapkan juga dapat merubah persepsi atau pandangan masyarakat terhadap film horror yang kental dengan fantasi, menjadi sebuah film yang sedikit lebih

107

masuk akal dan mengandung nilai edukasi. Hal ini, tentunya akan menjadikan masyarakat lebih menyukai dan tertarik untuk menonton film horror. Selanjutnya, saran peneliti bagi masyarakat khususnya pecinta film, agar lebih teliti dalam mengawasi peredaran film-film yang semakin banyak belakangan ini. Penonton harus lebih cerdas dalam menyerap serta menyaring pesan-pesan, baik pesan positif maupun negatif yang terkandung dalam sebuah tayangan film. Segala bentuk pesan yang disampaikan harus dicerna dan dipertimbangkan dengan baik, sehingga diharapkan mampu memberikan sebuah contoh untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku al -Munajjid, M. S. (2002). Dosa-dosa yang Diremehkan Manusia. Solo: zamzam.

Arifin, A. (2011). Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. at-Tuwairiji, S. M. (2013). Ensiklopedi Islam Al-Kamil. Jakarta: Darusunnah .

Berger, A. A. (2000). Media Analysis Techiniques. Yogyakarta: Atmajaya.

Berger, A. A. (2010). Pengantar Semiotika: Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: 2010.

Biran, M. Y. (2009). Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film di Jawa. Jakarta: KOmunitas Bambu.

Bukhari, A. A. (n.d.). ensiklopedia hadits shahih bukhari.

Danesi, M. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutera.

Erdiyana, E. A. (2013). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Ismail, A. (2010). Riyadlushalihin.

Jumroni. (2006). Metode-Metode Penelitian Komunikas. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Manurung, P. ( 2004). Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Gitanyali .

109

110

Morisan. (2013). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada.

Mushaf Standar Departemen Agama RI. (2012). Jakarta: Suara

Agung.

Nasution, S. H. ( 2009 ). Ensiklopedi Aqidah Islam. Jakarta: Prenada Media.

Penyusun, T. (2008). Akdiah Akhlak al hikmah. yogyakarta: akik Press.

Peransi, D. ( 2005). Film/Media/Sen. Jakarta: FFTV IKJ PRESS.

Praswoto, A. (2016). Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Arruz Media.

Pratista, H. (2008). Memahami Film. Jakarta: Homerian Pustaka.

Sabiq, S. (2011). Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman. bandung: Diponegoro.

Said, M. (1996). Bhaya syirik dalam Islam. Jakarta: Pustaka Panji Mas.

Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al Misbah. Jakarta: Lentera Hati.

Sobur, A. (2006). Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sumarno, M. (1996). Dasar dasar apresiasi film. Jakarta: Gramedia.

Tinarbuko, S. (2009). Semiotika Komunikasi Visual . Yogyakarta: Jala Sutra.

Uchana, O. (2003). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikas. Bandung: Cipta Aditya Bhakti.

111

Wahhab, M. B. (2000). Tegakkan Tauhid Tumbangkan Syirik. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Wibowo, I. S. (2016). Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis

Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta.

Widjaja. (2008). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi Website www.budiey.com. (n.d.). September 4, 2018, from http://www.budiey.com/sinopsis-trailer-movie-still- poster-info-filem-khurafat/

www.mstar.com. (n.d.). September 4, 2018, from http://www.mstar.com.my/hiburan/wayang/2011/01/2 0/saspens-kejutan-diuji-dalam-khurafat/ www.bharian.com. (n.d.). September 4, 2018, from http://www.bharian.com.my/bharian/articles/KutipanKhur afatcecahRM7juta/Article www.rotikaya.com. (n.d.). Retrieved September 4, 2018, from https://www.rotikaya.com/keputusan-penuh-pemenang- festival-filem-malaysia-ke-24-putrajaya www2.hmetro.com.my. (n.d.). September 4, 2018, from http://www2.hmetro.com.my/articles/EmpathariRM2_5jut a/Article

LAMPIRAN

Poster Film Khurafat

Wawancara Narasumber : Prof. Dr. Muhadjir Jabatan : Guru Besar Universitas Indonesia dan

Dosen Unindra PGRI Waktu : Selasa, 5 Maret 2019, pukul 16.00 WIB Tempat : Kediaman beliau, Komplek Dosen UI.

1. Bagaimana pandangan bapak tentang semiotika? “Semiotika menurut saya adalah kajian yang bahkan menjadi tradisi dalam teori komunikasi pastinya. Teori semiotika terdiri atas kumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi diluar tanda itu sendiri. Biasanya semiotik bertujuan untuk mengetahui makna- makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau bisa dibilang menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana komunikator menkonstruksi pesan. 2. Apakah semua film itu memiliki semiotika untuk dianalisis? “Oh pasti itu, karena jika film tidak dapat dianalisis berarti film itu tidak ada menariknya atau bisa dibilang film tersebut tidak memiliki isi yang jelas. 3. Kira-kira bagaimana pandangan bapak tentang perfilman horor? “Perfilman horor saat ini sudah sangat berkembang terutama di Indonesia, karena dari yang saya lihat film horor sekarang itu sudah mulai ada isi atau maksud dari film tersebut. Dibandingkan dengan zaman dulu film horor identik dengan seksualitas untuk menarik para penontonnya. Jadi menurut pendapat saya sudah cukup baik lah untuk film horor akhir-akhir ini yang peminatnya cukup banyak sampai saat ini.

4. Seberapa pentingnya isi dari sebuah film? “Penting sekalilah karena kalau film tidak memiliki isi buat apa di tayangan, film harus memberikan pesan positif yang bermanfaat untuk penontonnya. Guna dapat memotivasi para penonton dapat terinspirasi dari film yang mereka tonton. Film sangat berpengaruh dalam menyampaikan sesuatu karena film adalah media yang berupa adegan-adegan atau tontonan yang diminati masyarakat. Karena masyarakat dengan mudah merasakan audio dan visual dari tontonan film. Film juga merupakan sarana menyampaikan pesan-pesan baik untuk para penontonnya. 5. Menurut bapak denotasi, konotasi dan mitos itu apa? “Kalau menurut saya denotasi ya intinya sih kenyataan yang dilihat tanpa tau maknanya. Jadi denotasi itu tidak perlu mengetahui apa maksudnya yang terpenting apa yang orang lihat. Sedangkan konotasi menurut saya perkembangan dari denotasi, dimana konotasi melihat kenyataan yang sesungguhnya dan tahu maksud dari apa yang orang lihat. Jadi kita tau maksudnya kalau denotasi itu kenyataan yang memiliki maksud tertentu. Lalu konotasi dan denotasi tersebut dikaitan dengan mitos berarti mitos perkembangan dari dua tersebut. Karena mitos itu muncul dari konotasi dan denotasi yang saling berkaitan lalu dipercayai oleh masyarakat secara turun menurun.

Wawancara bersama Guru Besar UI Prof. Dr. Muhadjir

Foto bersama Guru Besar UI Prof. Dr. Muhadjir