KOALISI DAN KONFLIK INTERNAL PARTAI POLITIK PADA ERA REFORMASI

Coalition and Internal Party Conflicts of Reform Era in

Lili Romli

Peneliti Utama Pusat Penelitian Politik LIPI dan Staf Pengajar Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia Alamat email: [email protected]

Naskah Diterima: 14 Agustus 2017 Naskah Direvisi: 20 November 2017 Naskah Disetujui: 20 November 2017

Abstract

In this era of reform, political parties have internal conflicts. Factors causing the internal conflict, among others, are caused by coalition and opposition choices. The political parties involved in internal conflicts, some sparked divisions that led to the birth of new parties and some gave birth to double stewardship. Often organized internal conflicts of these political parties look very weak cohesiveness in the bodies of political parties. Internal conflicts in political parties also indicate how minimal institutionalization in the party body is in resolving conflicts to reach consensus. The tendency of internal conflict is not caused by differences in vision, mission and platform, and ideological party but by pragmatism on the choice of coalition of political parties in support of the presidential candidate and vice president and / or government and as well as the interests of power. Keywords: political party, factionalism, internal party conflicts, political coalition, presidential election

Abstrak Pada era reformasi ini, partai politik mengalami konflik internal. Faktor yang menyebabkan konflik internal tersebut, lain, disebabkan oleh pilihan koalisi dan oposisi. Kecenderungan yang muncul, partai-partai politik terlibat dalam konflik internal, sebagian memunculkan perpecahan yang berujung pada lahirnya partai-partai baru dan sebagian lagi melahirkan kepengurusan ganda. Kerap munculnya konflik internal partai-partai politik tersebut memperlihatkan betapa lemahnya kohesivitas di tubuh partai-partai politik. Konflik internal pada partai-partai politik juga menandakan betapa minimnya pelembagaan di tubuh partai dalam mengatasi konflik untuk menuju konsensus. Kecenderungan konflik internal bukan disebabkan perbedaan visi-misi, platform dan ideologi partai, tetapi cenderung disebabkan oleh pragmatisme atas pilihan koalisi partai politik dalam mendukung calon presiden dan wakil presiden dan/atau pemerintahan serta kepentingan kekuasaan. Kata Kunci: partai politik, faksionalisme, konflik internal partai, koalisi politik, pemilihan presiden

PENDAHULUAN Begitu juga dengan berdirinya Partai Bintang Partai-partai politik era reformasi kerap Reformasi (PRB) merupakan akibat dari mengalami konflik internal yang berujung pada konflik internal dalam tubuh Partai Persatuan perpecahan dan menghasilkan kepengurusan Pembangunan (PPP). Sedangkan Konflik ganda. Kehadiran Partai Gerindra, Partai internal yang terjadi di Partai Kebangkitan Nasdem, dan Partai Hanura, misalnya, adalah Bangsa (PKB) melahirkan Partai Kejayaan produk dari konflik internal Partai . Demokrasi (PEKADE) Pimpinan Matori Abdul Djalil dan Partai Kemakmuran Bangsa

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 95 Nusantara (PKBN) Pimpinan Zarnuba Arifah dalamnya. Sedangkan konflik non-kekerasan Chafsoh (Yeni Wahid).1 adalah konflik karena perbedaan pendapat dan/ Pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) atau gagasan. Dalam alam demokrasi, perbedaan 2014, konflik internal yang bermuara pada pandangan atau pendapat merupakan bagian terbentuknya kepengurusan ganda muncul dari dinamika demokrasi itu sendiri. di Partai Golkar dan PPP. Keberadaan Persoalannya adalah bagaimana agar kepengurusan ganda pada Partai Golkar dan konflik yang terjadi tersebut tidak sampai PPP, antara lain, disebabkan pengurus kedua menghancurkan sistem kemasyarakatan partai tersebut berbeda dalam mendukung (disintegrasi sosial) atau merusak kohesivitas koalisi pemerintahan JK-Jokowi. Konflik di (keutuhan) organisasi. Artinya, konflik Golkar antara kubu Aburizal Bakri, yang tidak bersifat destruktif, tetapi konstruktif. tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) Ini merupakan tantangan yang harus bisa versus kubu , yang mendukung dijawab dan diatasi agar konflik (perbedaan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pada Pemilihan pendapat) yang terjadi memberikan energi bagi Presiden 2014. Begitu juga dengan konflik perkembangan dan kemajuan suatu organisasi. internal di PPP, antara kubu Djan Faridz atau Namun sayangnya, bila kita merujuk pada Suryadarma Ali yang mendukung KMP versus partai politik di Indonesia untuk melaksanakan Romahurmuziy yang tergabung dalam KIH. fungsi tersebut terlihat belum maksimal. Alih- Kecenderungan konflik internal partai- alih partai politik sebagai agent of conflict partai politik tersebut disebabkan oleh management, gambaran yang kerap muncul: kepentingan politik elit-elit partai dalam partai-partai politik dilanda konflik internal memilih koalisi mengusung calon peresiden- sehingga abai melaksanakan fungsinya sebagai wakil presiden dan/atau bergabung serta tetap penyelesai konflik.2 dengan pemerintah yang berkuasa. Sehubungan Secara sederhana, makna konflik dengan itu, pertanyaan adalah: mengapa pilihan adalah karena adanya perbedaan-perbedaan koalisi dalam pemilihan presiden 2014 terjadi kepentingan antara individu yang satu dengan konflik internal partai? Apa yang menjadi individu yang lain atau kelompok yang faktor penyebab dari konflik internal partai satu dengan kelompok yang lain. Di antara tersebut? Ada pun tujuan dari tulisan ini adalah perbedaan kepentingan itu adalah perbedaan menjelaskan tentang faktor pilihan koalisi dan kepentingan politik, sehingga disebut juga kepentingan kekuasaan dalam konflik internal sebagai konflik politik. Ada tiga macam pertai politik di Indonesia era reformasi. konflik politik. Pertama, konflik politik karena memperebutkan jabatan-jabatan politik atau TEORI KONFLIK DAN KOALISI kekuasaan. Kedua, konflik politik karena Konflik merupakan suatu yang inheren kebijakan-kebijakan politik. Ketiga, konflik dalam setiap masyarakat atau suatu organisasi. politik muncul karena perbedaan pandangan Tidak ada satu masyarakat atau organisasi pun terhadap lembaga-lembaga politik.3 yang bisa lepas dari konflik. Konflik yang terjadi Motif seseorang untuk meraih dan dalam masyarakat tersebut bisa dalam bentuk mempertahankan kekuasaan, menurut kekerasan maupun non-kekerasan. Konflik penjelasan Maurice Durverger, bisa didasarkan dalam bentuk kekerasan adalah konflik yang oleh motif ekonomi dan motif altruistik. Duverger saling melukai atau saling menghancurkan satu mengemukakan bahwa ada dua doktrin terkait sama lain di antara pihak-pihak yang terlibat di 2 Lihat Lili Romli,”Reformasi Partai Politik dan Sistem Kepartain di Indonesia”, Jurnal Politica, Vol. 2 No.2. 1 Terkait dengan konflik internal partai yang berujung pada November 2014. perpecahan ini, lihat penjelasan Bestian Naingggolan, 3 Lihat Maswadi Rauf, Konsensus dan Konflik Politik: “Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa”, dalam Litbang Sebuah Penjajagan Teoritis, : Direktorat Jenderal Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-2019, Konsentrasi Pendidikan Tinggi, 2000. dan Dekonsentrasi Kuasa, Jakarta; Penerbit Kompas, 2016.

96 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 perjuangan untuk kepentingan politik. Pertama, tujuan tersebut. Tujuan faksi sangat beragam, doktrin liberal yang mengatakan bahwa motif termasuk: mempertahankan patronase dan perjuangan kepentingan politik ekuivalen dengan kontrol faksi atas partai, mempengaruhi strategi doktrin borjuis dari teori Charles Darwin tentang dan kebijakan partai, serta mengusulkan “struggle for life”. Atas dasar itu di dalam arena serangkaian nilai baru kepada partai. politik maka perjuangan itu menjadi “perjuangan Selanjutnya ia mengatakan ada dua elemen untuk posisi utama” dalam jabatan politik. Terkait penting dari faksi, yakni: (1) sub-kelompok dengan ini maka persaingan memperebutkan yang menjadi bagian dari kelompok yang lebih posisi politik tersebut didasarkan pada motif-motif besar, dan (2) sub-kelompok dipersatukan oleh ekonomi dan keinginan-keinginan sendiri. Ini identitas dan tujuan yang sama 5 berbeda dengan doktrin kedua, yaitu pandangan Sementara Ian McAllister mengatakan kalangan konservatif bahwa motif perjuangan bahwa faksi sebagai kekuatan-kekuatan yang untuk politik didasarkan pada pertimbangan- bersaing untuk mendapatkan pengaruh dari pertimbangan altruistik. Mereka yang berjuang institusi-institusi penting di dalam kepengurusan untuk kekuasaan sesungguhnya didorong untuk partai mengenai perumusan kebijakan partai mengabdikan diri bagi pelayanan masyarakat, dan penentuan kandidat untuk mengisi jabatan suatu bentuk pengorbanan bagi kepentingan politik di partai maupun pemerintahan.6 Sebagai umum.4 sebuah faksi politik, kelompok tersebut bersaing Apa yang dikemukakan Duverger tersebut dengan lawan-lawannya untuk memperoleh senada dengan pandangan Max Weber, keuntungan kekuasaan di dalam kelompok meski dengan bahasa yang berbeda. Weber yang lebih luas, di mana mereka menjadi menyatakan bahwa orang yang terlibat di dalam bagian di dalamnya. Sehubungan dengan itu politik, terbagi atas dua tipe, yang pertama, David Hine berpendapat bahwa faksi akan karena faktor panggilan hidup (calling), di menjadi faktor konflik internal partai manakala mana ia memasuki dunia politik sebagai ikatan antar faksi partai lebih dipengaruhi oleh bentuk pengabdian. Kedua, mereka memasuki kepentingan individu/kelompok dibandingkan dunia politik karena faktor mencari pekerjaan oleh adanya kesamaan gagasan.7 Faksi di dan penghidupan. Jika faktor pertama yang dalam partai politik dapat mencerminkan dikedepankan maka politik sebagai ranah berbagai kombinasi motif yang berbeda, seperti perjuangan untuk mujudkan nilai-nilai perbedaan ideologi atau isu, perbedaan sosial idealisme, sedangkan faktor kedua dunia politik dan budaya, dan pertarungan kepemimpinan dipenuhi oleh pragmatisme dan oportunisme. pribadi. Meskipun biasanya istilah ini dianggap Jika merujuk pada pendapat Duverger dan sebagai kebalikan dari istilah kohesi, kita Weber tersebut, konflik internal yang terjadi melihat bahwa faksionalisme di dalam partai pada partai-partai politik era reformasi ini sebagai sesuatu yang konstruktif. disebabkan karena mereka memiliki motif Konflik internal partai politik bisa terjadi hanya untuk kekuasaan dan bukan karena disebabkan oleh faktor pilihan koalisi. Koalisi, panggilan hidup ketika mereka berkecimpung yang merupakan kesepakatan atau aliansi di dalam politik. antara partai-partai politik untuk tujuan dan Konflik internal partai politik bukan hanya membangun pemerintahan bersama, tidak akan karena perebutan kekuasaan tetapi juga karena 5 Raphael Zariski, “Party Factions and Comparative faktor faksionalisme. Zariaski mengartikan Politics: Some Preliminary Observations,” Midwest Journal faksi sebagai kelompok intra-partai, dimana of Political Science, Vol. 4, No. 1 (1960): 33. anggotanya memiliki identitas dan tujuan 6 Ian McAllister, “Party Adaptation and Factionalism in yang sama, dan bekerja sama untuk mencapai within the Australian Party System”, American Journal of Political Science, Vol. 35, No. 1 (Februari 1991): 208. 7 David Hine, “Factionalism in West European Parties: 4 Maurice Durverger, Sosiologi Politik, Jakarta: Rajawali A Framework for Analysis,” West European Politics, Vol. Pers, 1981, 174-175. 5,No. 1 (2013): 41.

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 97 terjadi konflik di antara partai-partai politik. KOALISI PEMERINTAHAN ERA Namun untuk kasus Indonesia, konflik internal REFORMASI partai politik terjadi justru akibat pilihan koalisi. Bisa jadi konflik internal tersebut muncul karena Koalisi pemerintahan di Indonesia pilihan koalisi tersebut bukan didasarkan oleh bukanlah hal baru. Semenjak Indonesia kesamaan ideologi atau platform partai tetapi merdeka, yang disebutnya era Demokrasi karena kepentingan jangka pendek. Parlementer, pemerintahan atau kabinet 9 Dalam ilmu politik, secara garis besar selalu dibangun atas dasar koalisi. Koalisi koalisi dikelompokkan atas dua kelompok. pemerintahan dijalankan juga saat bentuk Pertama, policy blind coalition, yaitu koalisi yang pemerintahan tidak lagi parlementer tetapi tidak didasarkan atas pertimbangan kebijakan, sistem presidensial. Pada masa Demokrasi tetapi untuk memaksimalkan kekuasaan (office Terpimpin, di bawah rezim Soekarno, kabinet seeking). Kedua, policy-based coalitions, yaitu koalisi yang dibentuk mengikutsertakan partai-partai berdasarkan pada preferensi tujuan kebijakan yang politik pendukukungnya yang tergabung dalam hendak direalisasikan (policy seeking).8 Kriteria poros NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan dari masing-masing bentuk koalisi tersebut dapat Komunis). Begitu juga pada masa awal era dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Orde Baru di bawah rezim Soeharto, kabinet

Tabel 1. Model Koalisi Policy Blind Coalitions Theory Policy Based Coalitions Theory Menekankan prinsip ukuran atau jumlah kursi Menekankan kesamaan dalam preferensi kebijakan Minimal winning coalitions (William Riker) Minimal connected coalitions (Rober Axelrod) Asumsi partai bertujuan “office seeking” Asumsi partai bertujuan “policy seeking” (mewujudkan (memaksimalkan kekuasaan) kebijakan sesuai kepentingan partai) Loyalitas peserta koalisi sulit dijamin Loyalitas peserta koalisi secara minimal diikat oleh kesamaan tujuan kebijakan Sulit diprediksi, juga range ukuran jumlah partai sangat Koalisi bisa sangat gemuk dengan melibatkan partai- beragam partai yang tidak perlu agar tujuan kebijakan mendapat dukungan mayoritas. Sumber: Sri Budi Eko Wardani, “Koalisi Partai Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung: Kasus Pilkada Provinsi Banten Tahun 2006, “Tesis, (Jakarta: Program Pasca sarjana Ilmu Politik FISIP UI, 2007).

Konflik internal partai politik di Indonesia terjadi yang disebabkan oleh faktor koalisi pertama yang dibentuk, yang disebutnya sebagai karena koalisi yang dibangun berdasarkan office Kabinet Ampera II dan Kabinet Pembangunan seeking. Dengan model koalisi seperti ini maka I, mengajak juga partai-partai politik lainnya, perilaku partai dalam membangun koalisi lebih selain Golkar sebagai partai penguasa, dalam 10 didasarkan pada kehendak untuk memperbesar menyusun kabinet. peluang dalam memperoleh posisi di kabinet 9 Herbert Feith, “The Decline of Constitutional Democracy in atau pemerintahan yang akan terbentuk. Indonesia, Ithaca and London”, (Cornell University Press, Koalisi yang terbentuk atas dasar office seeking 1973). 10 Pada Kabinet Ampera II, menteri yang berasal dari partai, akan rapuh karena berdasarkan pertimbangan antara lain, Idham Chalid (NU, sebagai Menteri Negara pragmatis-jangka pendek. Kesejahteraan Rakyat dan Sanusi Dardjadinata (PNI) sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Sedangkan pada Kabinet Pembangunan I, meneteri yang berasal 8 Lihat, Sri Budi Eko Wardani, “Koalisi Partai Politik dari partai antara lain Menteri H. MS Mintaredja, SH Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung: Kasus dari Parmusi diangkat sebagai Menteri Negara Bidang Pilkada Provinsi Banten Tahun 2006”, Tesis, Jakarta: Penyelenggaraan hukum pemerintah dengan MPR/DPRGR Program Pascasarjana Ilmu Politik FISIP UI, 2007. dan DPA dan H. Harsono Tjokroaminoto (Parmusi)

98 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 Pada era reformasi, kecenderungan koalisi pertimbangan substansial untuk membangun partai dalam menyusun kabinet muncul platform bersama, selain karena alasan di atas kembali. Pasca Pemilu 1999, dilaksanakan (ABM atau ABH) juga karena Abdurahman Sidang Umum (SU) MPR 1999 untuk memilih Wahid dipandang sebagai sosok “jalan tengah” Presiden dan Wakil Presiden. Ada dua calon untuk memecah kebekuan di antar Megawati Presiden yang bersaing, yaitu Megawati dan Habibie.13 Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, dan KH. Koalisi longgar dan pragmatis itu berlanjut Abdurahman Wahid, tokoh pendiri PKB. dalam pembentukan Kabinet Persatuan Dalam upaya memenangkan Abdurahman Nasional. Dalam pembentukan kabinet terjadi Wahid, dibentuk koalisi Poros Tengah.11 kompromi politik antara pimpinan partai-partai Pencalonan Abdurahman Wahid oleh Poros politik pendukung Abdurahman Wahid (Amien Tengah itu menuai hasil, Abdurahman Wahid Rais, Ketua Umum PAN, Akbar Tanjung, (kerap dipanggil Gus Dur) terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, dan , Ketua Presiden dengan memperoleh 375 suara, Umum PPP), Wapres Megawati yang juga mengalahkan Megawati yang mendapat 313 Ketua Umum PDIP, dan Jenderal suara. Kemenangan Abdurahman Wahid dalam selaku wakil dari militer. Kompromi politik ini pemilihan ini berkat koalisi yang dibangun menghasilkan komposisi kabinet yang sebagian koalisi Poros Tengah yang mendapat dukungan besar diisi oleh wakil-wakil partai politik dan dari Golkar, Utusan Daerah, Utusan Golongan, militer. Dari 34 orang anggota kabinet, 23 dan TNI/POLRI.12 orang merupakan wakil partai dan militer, yaitu Bila kita cermati, koalisi poros tengah Golkar (4 menteri), PAN (4 menteri), PDIP (3 dan para pendukungnya tersebut cenderung menteri), PKB (3 menteri), PPP (2 menteri), berorientasi jangka pendek dan pragmatis. Koalisi PBB (1 menteri), PK (1 menteri), dan TNI (5 ini terbentuk bukan direncanakan sejak awal, menteri). tetapi sebagai respons terhadap perkembangan Pada perkembangan kemudian terjadi politik yang ada saat itu: penolakan pencalonan perpecahan antara Abdurahman Wahid Megawati dan Habibie. Di balik pembentukan dengan para pendukung koalisi. Bermula koalisi itu tidak ada agenda yang substansial, dari reshuffle kabinet yang dilakukan oleh yang penting asal bukan Megawati (ABM) Abdurahman Wahid, seperti pemberhentian atau ABH (asal bukan Habibie). Pencalonan Hamzah Haz selaku Menko Kesra dan Taksin, Abdurahman Wahid sendiri juga bukan karena Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yusuf Kalla, dan Menag BUMN Laksamana Sukardi. sebagai Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Puncak dari perpecahan adalah pemberhentian Pembersihan Aparatur Negara. Tetapi dalam membentuk kabinet-kabinet selanjutnya, yang disebutnya sebagai Abdurahman Wahid sebagai Presiden dan Kabinet Pembangunan II sampai dengan Kabinet digantikan oleh Megawati Soekarnoputri.14 Pembangunan VI, Soeharto tidak lagi mengajak partai Pada era Megawati ini, yang disebut sebagai politik, hanya dari Golkar yang mengisi menteri-menteri Kabinet Gotong Royong, sesuai dengan pada kabinet dimaksud dan dari kalangan TNI serta Teknokrat/Profesional. namanya kabinet diisi sebagian dari partai- 11 Koalisi Poros Tengah beranggotakan PAN (34 kursi), 13 Haris, “Konflik Presiden-DPR dan Dilema Transisi PPP (58 Kursi), PBB (13 kursi), PK (7 kursi), dan partai- Demokrasi di Indonesia”, 78. partai Islam “gurem” lainnya (5 Kursi ). Koalisi poros 14 Memang faktor kejatuhan Presiden Abdurahman tidak tengah merupakan koalisi longgar, yang keanggotaanya tunggal, banyak faktor yang memengaruhi, seperti kasus tidak bersifat formal dan organisatoris, kecuali sekedar Bulog dan dana sumbangan Sultan Brunei, pemberhentian sebagai forum bagi berbagai kesepakatan lisan yang di Jenderal (Pol) S. Bimantoro, yang digantikan oleh ambil dalam pertemuan pertemuan untuk mengantisipasi Komjen Chaeruddin Ismail. Akumulasi dari semua itu perkembangan politik khususnya persaingan dua kubu berujung pada Memorendum I dan UU oleh DPR, yang calon presiden Megawati dan Habibie. tidak diindahkan oleh Abdurahman Wahid, sehingga 12 Syamsuddin Haris, “Konflik Presiden-DPR dan Dilema kemudian MPR mengadakan Sidang Istimewa untuk Transisi Demokrasi di Indonesia”, (Jakarta: Grafiti Pers, pencopotan Abdurahman Wahid. 2007), 78.

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 99 partai politik, yaitu PDIP, Golkar, PPP, PAN, Kelima partai politik yang mengajukan calon PK dan PBB. presiden itu, hanya PPP yang mencalonkan Dalam pemilihan presiden dan wakil pasangan calon presiden dan wakil presiden presiden tahun 2004 secara langsung, dalam Hamzah Haz dan Letjen (Purn) Agum Gumelar, mengusung calon presiden dan wakil presiden yang tidak mendapat dukungan partai lainnya. terbangun koalisi di antara partai-partai Sedangkan empat partai lainnya mendapat dan politik. Koalisi ini niscaya dilakukan bukan atau berkoalisi dengan partai-partai lainnya. hanya karena tidak ada kekuatan politik yang Partai Golkar dengan mengusung pasangan dominan di DPR, tetapi juga regulasi UUD 1945 calon presiden dan wakil presiden Wiranto dan hasil amandemen ada “anjuran” untuk koalisi Solahudin Wahid mendapat dukungan dari dengan sebutan “gabungan partai politik” dalam PKB, PKPB, PDKB, Partai Patriot Pancasila, pencalonan presiden dan wakil presiden. Pasal dan PPNUI. PAN yang mencalonkan pasangan 6A ayat (2) UUD 1945 mengatakan bahwa calon presiden dan wakil presiden Amien Rais pasangan calon presiden dan wakil presiden dan didukung oleh dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik PKS dan tujuh partai kecil yaitu PSI, PBR, atau gabungan partai politik. Ketentuan itu lalu PNI Marhaenisme, PPDI, PNBK, PBSD, dan diterjemahkan melalui UU No. 23 Tahun 2003 PSI. PDIP yang mengusung pasangan calon tentang Pemilihan Presiden Langsung. Pada presiden dan wakil presiden Megawati dan KH. Pasal 5 ayat (1) UU No. 23/2003 menyebutkan Hasyim Muzadi didukung oleh PDS. PD yang bahwa, mencalonkan pasangan calon presiden dan “Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden wakil presiden Soesilo Bambang Yudhoyono adalah Pasangan Calon yang diusulkan dan M didukung oleh PBB dan secara berpasangan oleh partai politik atau PKPI. gabungan partai politik peserta pemilihan Berdasarkan hasil Pilpres 2004 putaran umum. Selanjutnya Pasal 101 menyatakan, pertama, dari lima pasang calon tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden pasangan yang meraih suara 50% lebih hanya dapat diajukan oleh Partai politik yang memperoleh kursi di DPRD sebanyak 3% sehingga berlanjut pada putaran kedua. Ini atau yang memperoleh 5% suara sah secara mengacu pada UU No.23 Tahun 2003 Tentang nasional dalam pemilu legislatif”. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden bahwa calon akan ditetapkan sebagai pemenang Berdasarkan hasil pemilu legislatif 2004, manakala meraih suara lebih dari 50 persen, jika dari 24 partai politik yang berhak mencalonkan tidak ada maka akan dilaksanakan pemilihan pasangan calon presiden dan wakil presiden putaran kedua dengan mengambil dua pasang adalah 7 partai politik, yaitu Partai Golkar, calon.15 Dari lima pasang calon pada putaran PDIP, PKB, PPP, PD, PKS, dan PAN. Dari pertama, dua pasang calon yang meraih suara 7 partai ini, ternyata yang mencalonkan pasangan calon presiden dan wakil presiden 15 Pasal 66 ayat (2) UU menyatakan, “Pasangan Calon hanya 5 partai politik, 2 yang lainya tidak yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen mencalonkan yakni PKB dan PKS. Sebenarnya dari jumlah suara dalam Pemilu Presiden dan Wakil PKB mencalonkan pasangan pasangan calon Presiden dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah presiden dan wakil presiden, tetapi kemudian provinsi di Indonesia diumumkan sebagai Presiden dan calonnya ditolak oleh KPU dengan alasan Wakil Presiden terpilih dan dibuatkan Berita Acara tidak memenuhi persyaratan sehat jasmani hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden”. Selanjutnya dan rohani, sedangkan PKS berdasarkan Pasal 67 ayat (1) mengatakan, “Dalam hal tidak ada Pasangan Calon terpilih sebagaimana dimaksud dalam keputusan Majelis Syuro-nya memtuskan tidak Pasal 66 ayat (2), dua Pasangan Calon yang memperoleh mengajukan pasangan calon presiden dan wakil suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali presiden. oleh rakyat secara langsung dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden”. Lihat UU No.23 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

100 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 unggul adalah pasangan SBY-JK unggul dengan SBY-Kalla juga mengajak PAN dan PKB 33,58 persen suara atau meraup 36.070.622 dan bergabung dalam pembentukan kabinet, yang pasangan Megawati-Hasyim dengan perolehan mereka namakan sebagai Kabinet Indonesia suara 28.186.780 atau 26,24 persen. Bersatu. SBY juga “mengizinkan“ Kalla ikut Dalam Pilpres putaran kedua ini, peta koalisi berkompetisi dalam pemilihan Ketua Umum mengalami perubahan. Partai-partai politik Golkar awal 2005, dan terpilih sebagai Ketua yang mengusung calon yang tidak lolos pada Umum, sehingga Golkar lalu bergabung dalam putaran pertama berkoalisi dengan pasangan pemerintahan SBY-Kalla.

Tabel 2. Kekuatan Partai Pemerintahan di DPR Hasil Pemilu 2004 dan Posisi Menteri Dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I SBY-JK PARTAI PENDUKUNG KURSI DI DPR MENTERI DI KABINET Golkar 127 3 PKB 52 2 PPP 58 2 PD 56 2 PKS 45 3 PAN 53 3 PBB 11 1 PKPI 1 1 Total 404 17 Sumber: Romli, “Peta Kekuatan Politik dan Kecenderungan Koalisi”, 2009. yang maju untuk putaran kedua. Pasangan Tidak seperti Pilpres 2004 yang diikuti Mega-Hasyim, yang maju pada putara kedua, oleh lima pasang calon, pada pilpres 2009 kemudian membentuk Koalisi Kebangsaan hanya diikuti oleh tiga pasang calon, yaitu dengan Golkar, PDIP, PPP, PBR, PDS, PKPB, pasangan Megawati-Prabowo, pasangan calon dan PNIM. Sedangkan pasangan SBY-Kalla SBY-Boediono, dan pasangan calon Kalla- mendeklarasikan koalisi dengan nama Koalisi Wiranto. Pasangan Megawati-Prabowo diusung Kerakyatan pada tanggal 26 Agustus 2014. oleh koalisi PDIP dan Gerindra serta 7 partai Anggota Koalisi Kerakyatan selain PD, PBB, non-parlemen yang tidak lolos Parliamentary dan PKPI, juga bergabung PKS, PPDK, PP, dan Threshold (PT), yaitu Partai Merdeka, PNI PPDI. Hasil Pilpres putaran kedua pasangan Marhenisme, Partai Karya Perjuangan, Partai SBY-Kalla keluar sebagai pemenang dengan Kedaulatan, Partai Sarikat Indonesia, Partai meraih suara 69.266.350 (60,62%), sedang Buruh, dan Partai Persatuan Naglatul Ummah pasangan Megawati-Hasyim meraih suara Indonesia. Pasangan calon SBY-Boediono 44.990.704 (39,38%). diusung oleh koalisi PD, PAN, PKS, PKB, dan Pasca Pilpres koalisi kebangsaan “pecah PPP serta 18 partai non-parlemen yang tidak kongsi”. PPP yang pertama-tama meninggalkan lolos PT, yaitu PBB, PBR, PDS, PKPI, PKPB, koalisi. PPP menyatakan mundur dari koalisi Partai Patriot, PNBKI, PPI, PPRN, PDP, PPPI, kebangsaan dan bergabung dengan koalisi Partai Republikan, PKDI, PIS, PPIB, PPDI dan kerakyatan setelah ditawari posisi Ketua DPR PPD. Sedangkan pasangan calon Kalla-Wiranto dalam pemilihan pimpinan DPR.16 Pasangan hanya diusung oleh Partai Golkar dan Hanura. 16 Dalam pemilihan pimpinan DPR, koalisi kerakyatan Pada Pilpres 2009 ini, pasangan SBY-Boediono kalah dengan koalisi kebangsaan, sehingga harapan PPP keluar sebagai pemenang dengan meraih suara menjadi Ketua DPR gagal.

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 101 Tabel 3. Kekuatan Partai Pemerintahan di DPR Hasil Pemilu 2009 dan Posisi Menteri Dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II SBY-Boediono PARTAI PENDUKUNG JUMLAH KURSI DPR MENTERI DI KABINET Partai Demokrat 148 6 Partai Golkar 106 4 PKS 57 4 PAN 46 3 PPP 38 2 PKB 28 2 JUMLAH 423 21 Sumber: Amalia, Evaluasi Pilpres Langsung di Indonesia, 2016. 73.874.562 (60,80%), Megawati-Prabowo Subijanto-Hatta Rajasa yang diusung oleh meraih suara 32.548.105 (26,79%) dan JK- koalisi enam partai, yaitu Partai Golkar, Partai Wiranto mendapat suara 15.081.814 (12,41%). Gerindra, PKS, PAN, PPP, dan PBB (partai Sama seperti pilpres sebelumnya, pasca non-parlemen karena tidak mendapat kursi di Pilpres 2009 juga peta koalisi mengalami DPR), yang menamakan sebagai Koalisi Merah perubahan. Partai Golkar yang semula tidak Putih (KMP). Kedua, pasangan - mendukung pasangan SBY-Boediono, pasca Jusuf Kalla yang calonkan oleh oleh koalisi pilpres berubah haluan menjadi bagian PDIP, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, pemerintahan. Dengan demikian, para dan PKPI (partai non-parlemen) dengan pendukung pemerintah terdiri atas: PD, PAN, sebutan sebagai koalisi Indonesia Hebat (KIH). PKS, PKB, PPP, dan Golkar. Partai-partai Dalam menghadapi kompetisi pilpres ini, PD yang bergabung dalam pemerintah tersebut menyatakan netral tidak mendukung salah mendapat kursi menteri di Kabinet Indonesia satu dari kedua pasangan tersebut. Tetapi para Bersatu (KIB) II, seperti tergambar pada tabel kadernya, khususnya yang ada di parlemen, 3. menyatakan mendukung pasangan yang diusung Pilpres 2014 terdapat dua pasang calon oleh kubu KMP. Pilpres 2014 dimenangkan presiden dan wakil presiden. Pertama, pasangan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan calon presiden dan wakil presiden Prabowo meraih suara 70.997.850 (53,15%), sedangkan Tabel 4. Kekuatan Partai Pemerintahan di DPR Hasil Pemilu 2014 dan Posisi Menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK PARTAI PENDUKUNG KURSI DI DPR MENTERI DI KABINET PDIP 109 5 Partai Nasdem 35 3 PKB 47 4 Partai Hanura 16 1 PPP 39 1 PAN 49 1 Partai Golkar 91 1 PKPI 0 1 JUMLAH 386 16 Sumber: Romli, “Peta keuatan Partai Politik Hasil Pemilu 2014”, 2016. Posisi kabinet diolah dari berbagai sumber.

102 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 pasangan Prabowo Subijanto hanya meraih PILIHAN KOALISI DAN KONFLIK suara 62.576.444 (46.85%). INTERNAL PARTAI POLITIK Sama seperti sebelumnya, peta koalisi Salah satu faktor yang menyebabkan konflik pasca pilpres terjadi juga perubahan. Partai- internal di dalam partai-partai politik pada partai yang sebelumnya menjadi oposisi, pada era reformasi disebabkan oleh pilihan koalisi perkembangan kemudian bergabung dengan dari partai-partai politik dalam mendukung partai pemerintah. Mula-mula partai yang calon persiden dan/atau pemerintahan. Di bergabung dengan pemerintah adalah PPP, internal partai-partai politik, ternyata dalam selanjutnya di susul oleh PAN dan Partai memberikan dukungan atau bergabung dalam Golkar, sehingga konfigurasi kekuatan menjadi koalisi dan/atau mendukung pemerintah atau berubah. Partai oposisi tinggal Gerindra dan beroposisi tersebut, memunculkan perpecahan PKS, sedangkan partai pendukung pemerintah: dan faksionalisme. PDIP, NASDEM, PKB, Hanura, PPP, PAN Kasus pertama konflik internal partai dam Partai Golkar. Para partai pendukung politik terkait dengan ini adalah PKB, pada pemerintah ini mendapat jatah kursi di kabinet era Pemerintahan Abdurahman Wahid (Gus seperti pada tabel 4. Dur). Seperti diketahui, Gus Dur terpilih Bila kita mencermati koalisi yang terbentuk menjadi Presiden diusung oleh Koalisi Poros pada era reformasi tersebut cenderung bersifat Tengah. Dalam perjalanan kemudian, koalisi office seeking, bukan berdasarkan kesamaan Poros Tengah pula yang menggagas untuk program atau platform dari masing-masing partai “menjatuhkan” Gus Dur dari kursi Presiden. dalam membanggun koalisi. Hal itu terlihat Dalam konteks konflik internal PKB, Matori dengan kasat mata bahwa partai-partai yang Abdul Djalil, sebagai Ketua Umum Dewan tergabung dalam koalisi adalah untuk mencari Tanfidz PKB, justru setuju untuk melengserkan posisi jabatan dalam pemerintahan dan bisa jadi Gur Dur sebagai Presiden. Padahal Gus juga terkait keuntungan finansial. Dengan kata Dur, sebagai Ketua Umum Dewan Syuro lain, koalisi yang dipraktikkan oleh partai-partai PKB, membekukan seluruh kegiatan Fraksi politik kita dewasa ini cenderung bersifat instant Kebangkitan Bangsa (FKB) di DPR dan MPR, karena lebih berdasarkan kepentingan politik dan melarang hadir dalam Sidang Istimewa jangka pendek dan belum berdasarkan platform (SI) MPR. Larangan tersebut dilanggar oleh dan program politik yang disepakati bersama. Matori, karena ia tetap hadir dalam SIMPR Mestinya koalisi yang dibangun oleh tanggal 23 Juli 2001. Matori lalu diberhentikan partai-partai politik bersifat permanen dan sebagai Ketua Umum DPP PKB oleh Gus Dur menekankan kesamaan dalam preferensi dan menunjuk Alwi Shihab sebagai Pejabat kebijakan, bertujuan policy seeking (mewujudkan Sementara (Pjs) Ketua Umum DPP PKB.17 kebijakan sesuai kepentingan partai), yang Konflik antara Gus Dur dan Matori diikat oleh kesamaan tujuan dan kebijakan. berujung pada kepengurusan ganda: PKB Batu Koalisi yang diperlukan adalah koalisi berbasis Tulis di bawah kepemimpinan Matori dengan kesamaan ideologi dan atau platform politik Ketua Dewan Syuro KH. Dimyati Rois dan di antara partai-partai yang berkoalisi. Melalui PKB Kuningan yang dipimpin oleh Alwi Shihab format koalisi semacam ini diharapkan bahwa dengan Ketua Dewan Syuro Gus Dur. Dalam dukungan ataupun penolakan terhadap suatu perkembangan kemudian, setelah dipecat dari kebijakan berorientasi kepentingan kolektif, keanggotaan PKB, Matori bersama Abdul bukan kepentingan jangka pendek partai- partai di parlemen. Koalisi berbasis platform 17 Kamarudin, “Konflik Internal Partai Kebangkitan Bangsa diperlukan agar relasi Presiden-DPR tidak (Studi Kasus Tahun 2004-2007)”, Disertasi, Program Pascasarjana Ilmu Politik FISIP UI, (2007). Lihat juga semata-mata menjadi arena transaksi politik Firman Noor, Perpecahan dan Soliditas Partai Islam di antarelite pemerintah dan politisi partai-partai. Indonesia: Kasus PKB dan PKS Dekade Awal Reformasi, (Jakarta; LIPI Pers, 2015).

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 103 Kholik Ahmad dan Agus Suflihat membentuk KH Abdurahman Chudlori sebagai Ketua partai sendiri dengan nama Partai Kebangkitan Umum Dewan Syuro dan Choirul Anam-Idham Demokrasi (PEKADE). Sedangkan kubu Gus Cholied sebagai Ketua Umum DPP PKB dan Dur sendiri dalam Musyawarah Luar Biasa Sekjen DPP PKB. Hasil Muktamar di Surabaya (MLB) memilih Alwi Shihab dan Saifullah ini didukung oleh Alwi Shihab dan Saifullah Yusuf sebagai Ketua Umum DPP PKB dan Yusuf. Dalam perkembangan kemudian, kubu Sekretaris Jenderal DPP PKB. Alwi Shihab membentuk partai politik baru: Latar belakang konflik antara Gus Dur Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dengan Matori ini terkait dengan kepentingan pada 12 November 2006, dengan Ketua Dewan atau pilihan politik dari masing-masing kubu. Syuro KH. Abdurahman Chudori dan Ketua Gus Dur selaku Ketua Dewan Syuro yang juga Umum DPP PKNU Choirul Anam (Mantan sebagai Presiden yang terancam kekuasaannya Ketua DPW PKB Jawa Timur). Sementara dengan dilaksanakan SI MPR, melarang Matori Saiflah Yusuf tidak bergabung dalam untuk hadir dan ikut memimpin SI MPR. Namun pembentukan partai baru ini, ia hijrah ke Partai bagi Matori, bisa jadi selain kerena alasan Persatuan Pembangunan (PPP). sebagai Wakil Ketua MPR, kehadiran dalam Konflik antara Gus Dur dengan Muhaimin SI MPR adalah tugas konstitusional. Tetapi Iskandar, juga melahirkan kepengurusan ganda: di balik itu tersirat kepentingan kekuasaan. PKB versi Muktamar Parung dengan Ketua Pasca SI MPR dengan memberhentikan Gus Dewan Syuro Gus Dur dan Ketua Umum- Dur selaku Presiden dan mengangkat Wakil Sekjen DPP PKB Ali Masyur Musa-Zanuba Presiden Megawati sebagai Presiden, posisi Arifah Chafsah (Yeny). Konflik ini bermula Matori dalam kabinet diangkat sebagai Menteri saat Gus Dur memecat Pertahanan. tahun 2008 selaku Ketua Umum DPP PKB. Konflik selanjutnya diakibatkan oleh Melalui forum terbatas yang dihadiri oleh 30 pilihan koalisi atau kepentingan politik di orang, yang agenda semula pelepasan Prof. tubuh PKB ini terjadi antara kubu Gus Dur- Dr. M. Mahfud M.D, yang diangkat sebagai Muhaimin Iskandar dengan kelompok Alwi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), berujung Shihab-Syaifullah Yusuf. Konflik ini disebabkan pada evalusi Ketua Umum Dewan Tanfidz, dan oleh penonaktifan Alwi Shihab dan Saifullah berakhir pada pemecatan. Seperti yang ditulis Yusuf dari posisi Ketua Umum dan Sekretaris oleh Firman Noor dalam bukunya,19 Jenderal dengan alasan masuk dalam kabinet “Dalam rapat yang berlangsung pada 26 Presiden .18 Maret 2008 tersebut….Gus Dur angkat Dampak konflik ini melahirkan kepengurusan bicara dan menyatakan kekecewaannya ganda: Pertama, kepengurusan hasi Muktamar terhadap Muhaimin yang dianggapnya sudah II PKB di , 16-18 April 2005, yang tidak loyal dan melakukan manuver yang arogan…Muhaimin yang hadir dalam forum memilih Gus Dur sebagai Ketua Umum Dewan itu menolak tuduhan yang disampaikan Syuro dan Muhaimin Iskandar selaku Ketua padanya….. secara tegas mengatakan Umum DPP PKB serta Lukman Edy sebagai tidak pernah mengungkapkan pernyataan- Sekjen DPP PKB. Kedua, hasil Muktamar PKB pernyataan sebagimana yang dituduhkan di Surabaya, 1-2 Oktober 2005, yang memilih kepadanya. Muhaimin bersumpah atas nama Tuhan bahwa hal itu tidak benar”. 18 Alwi Sihab diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Evaluasi yang dilakukan oleh Gus Dur yang Kesejahteraan Rakyat dan Syaifullah Yusuf sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. Akibat berujung pada pemecatan itu berdasar pada konflik ini, Presiden SBY kemudian mengganti Alwi Sihab voting, dimana dari 30 yang hadir: 20 orang dengan Erman Suparno, tetapi dengan posisi sebagai setuju Muhaimin mundur sebagai Ketua Umum, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sedangkan Syafullah Yusuf diganti oleh Lukman Edy dengan posisi 19 Firman Noor , Perpecahan dan Soloditas Partai Islam di sama sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Indonesia: Kasus PKB dan PKS Dekade Awal Reformasi Tertinggal. (Jakarta; LIPI Pers, 2015), 156.

104 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 lima orang menghendaki Musyawarah Luar Golkar, seperti SH, Fahmi Idris, Marzuki Biasa (MLB),dan tiga orang tidak setuju MLB, Darusman, Burhanuddin Napitupulu, Yuniwati dan dua orang abstain. DPP kemudian pada 5 Maskur Sofwan, Anton Lesiangi, Abu Hanifah, April 2008 resmi memberhentikan Muhaimin Abu Hasan Sadjili, Priyo Budi Santoso, Yuslin dan mengangkat Ali Maskur Musa sebagai Pjs Nasution. Anton Lesiangi, Edison Betaubun, Ketua Dewan Tanfidz.20 Yorris Raweyai, dan Malkan Amin, sebaliknya Konflik internal akibat pilihan koalisi mereka mendukung pasangan SBY-JK. Pada juga melanda Partai Golkar. Konflik internal perkembangan kemudian, para pengurus dan dalam tubuh Golkar terjadi antara faksi Jusuf kader Golkar yang “mbalelo” ini dinonaktifkan Kalla (JK) dan faksi . Konflik dari Golkar.23 antar faksi dalam tubuh Golkar terekam Pasca kemenangan SBY-JK, peta politik dalam pemilihan presiden dan wakil presiden di Golkar mengalami perubahan drastis 2004. Diketahui Golkar bersama PKB, PKPB, Kemenangan ini menjadi arus balik pendulum PDKB, Partai Patriot Pancasila, dan PPNUI politik Golkar sekaligus menunjukkan mengusung pasangan Wiranto-Salahuddin pragmatisnya partai ini. Ini terlihat ketika Wahid, sementara Jusuf Kalla (JK) memilih Munas VII Partai Golkar di Bali, 16-19 berduet dengan capres Partai Demokrat (PD), Desember 2004, Jusuf Kalla (JK) tiba-tiba Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ikut kompetisi perebutan Ketua Umum Partai diusung oleh PD, PBB, dan PKPI. Akibatnya Golkar periode 2004-2009.24 Meski banyak para kader Golkar terbelah, ada yang mengikuti calon, sesungguhnya kompetisi perebutan calon kubu Akbar Tandjung yang mengusung duet ketua umum Golkar mengerucut pada dua Wiranto-Solahuddin dan kubu pendukung kandidat: persaingan antara Akbar Tandjung SBY-JK, sehingga kondisi ini menciptakan (AT) dengan Yusuf Kalla (JK). Kubu Akbar perpecahan dalam tubuh Golkar.21 didukung oleh beberapa elit DPP seperti Freddy Duet Wiranto-Solahuddin gagal pada Latumahina, Mahadi Sinambela, Mohammad putaran pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) Hatta, Ferry Mursidan Baldan, Ade Komarudin, 2004, yang hanya memperoleh suara 26.286.788 Agung Gunanjar Surdarsa, Asep Sudjana dan (22,15%), sehingga tidak bisa melaju pada Akil Mochtar. Sedang Kubu JK didukung oleh putaran kedua pilpres. Menghadapi putaran , Agung Laksono, , kedua pilpres ini, Golkar melaksanakan Muladi, Sri Sultan Hemengkubuwono X, Fahmi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Idris, Ginanjar Kartasasmita, dan Syamsul Agustus 2004, yang menghasilkan keputusan Muarif.25 Persaingan perebutan jabatan ketua mendukung pasangan Megawati-Hasyim umum ini oleh Akbar Tandjung sendiri dalam dalam Pilpres putaran kedua, 20 September bukunya menyebutnya sebagai persaingan 2004. Keputusan ini kemudian diikuti dengan pembentukan Koalisi Kebangsaan yang terdiri 23 “Golkar Pecat Pengurus dan Kader “Mbalela””, diakses dari Partai Golkar, PDIP, PPP, PDS, PBR dan 15 Januari 2017, http://www.suaramerdeka.com/harian/ PNI Marhaenisme.22 Keputusan Rapimnas 0409/16/nas bergabung dengan Koalisi Kebangsaan tidak 24 Secara keseluruhan ada tujuh calon Ketua Umum Partai diikuti oleh sejumlah pengurus dan kader Golkar dalam Munas VII, yaitu Akbar tandjung, Wiranto, Jusuf Kalla, Surya Paloh, Agung Laksono, Slamet Effendy Yusuf, dan Marwah Daud Ibarahim. Dari tujuh nama, 20 Firman Noor, Perpecahan dan Soloditas, 156-157. yang maju sebagai calon adalah Akbar Tandjung, Jusuf 21 “Merunut Sejarah Konflik Partai Golkar”, 13 Januari Kalla, dan Marwah Daud Ibrahim. Wiranto, Surya Paloh 2016, diakses 15 Januari 2017, http://print.kompas.com/ dan Agung Laksono tidak mengembalikan formulir, baca/opini/duduk-perkara/2016/01/13/Merunut-Sejarah- sedang Slamet Effendy Yusuf mundur dari pencalonan. Konflik-Partai-Golkar Lihat Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, Sejarah 22 Andi Harianto Sinulingga, Pecah Belah Partai Golkar: Politik Partai Golkar (Jakarta: Grafindo Khasanah Ilmu, Dinamika Konflik Golkar Parca Orde Baru (Jakarta, 2012), 193. Penjuru Ilmu, 2005), 100. 25 Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 196.

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 105 antara “kubu struktural” dan “kubu saudagar”.26 Keuntungan bagi Golkar, dengan bergabung Bila kita lihat dari pihak-pihak yang mendukung sebagai bagian dari koalisi pemerintahan, JK memang berlatar belakang para pengusaha, posisi menteri diberikan juga kepada kader- sedang pendukung kubu Akbar sebagian besar kader Golkar, yaitu: Aburizal Bakrie sebagai jajaran teras Partai Golkar. Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Persaingan JK dengan Akbar juga yang kemudian bergeser menjadi Menteri persaingan antara kubu pro-pemerintah dan Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, kubu pro-oposisi. JK ingin mengajak Golkar Fahmi Indris sebagai Menteri Perindustrian, bergabung dengan pemerintah, sementara dan M. Andi Mattalatta sebagai Menteri Akbar tetap agar Golkar menjadi partai oposisi, Hukum dan Hak Asasi Manusia. di luar pemerintahan. Sikap JK seperti itu Perpecahan dan konflik internal Partai Golkar gamblang karena ia sebagai Wakil Presiden muncul kembali ketika menghadapi Pilpres 2009. yang sudah pasti mendukung dan mengajak Berawal ketidakpuasan terhadap perolehan suara agar Golkar bergabung dengan pemerintah. Partai Golkar yang turun drastis, dari 21,58% pada Dalam konteks ini JK mengatakan, Pemilu 2004 menjadi 14,45% pada Pemilu 2009. “Tidak ada partai yang didirikan khusus Padahal JK sebagai Wakil Presiden harusnya untuk melawan pemerintah, tidak. Semua memberikan dampak positif bagi suara Golkar, partai ingin agar dia memerintah untuk sebaliknya suara Golkar malah mengalami mencapai cita-cita dan tujuannya, semua. JK penurunan 7% lebih. Konflik internal berlanjut lalu menegaskan bahwa Partai Golkar adalah tatkala JK “ngotot” maju sebagai calon presiden pemenang Pemilu 2004 sehingga tidak layak untuk Pilpres 2009. Beberapa pengurus dan kader rasanya jika kemudian beroposisi.”27 Golkar tidak setuju dengan pencalonan JK sebagai Persaingan memperebutkan kepemimpinan Calon Presiden (Capres), seperti Fadel Muhamad, Golkar, seperti sudah diduga, akan dimenangkan Muladi, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, dan oleh JK, yang meraih suara mayoritas 323, Theo Sambuaga.30 Sementara kubu JK, yang sedangkan Akbar hanya meraih 156 suara. diketuai oleh Fahmi Idris, tetap memajukan JK. Dengan kemenangan ini maka JK selain sebagai Meski ada penolakan tersebut. Rapat Pimpinan Wakil Presiden, ia juga merangkap sebagai Nasional Khusus (Rapimnasus) Partai Golkar Ketua Umum. Alasan JK sebagai ketua umum, yang berlangsung di Hotel Borobudur, 23 April mengatakan: 2009, tetap memutuskan mengusung Ketua “Kenapa saya menjadi Ketua Umum Partai Umum DPP GolkarJK sebagai Capres. Golkar? Pertimbangannya sederhana: tanpa Dalam Rapimnasus itu sebenarnya ada tiga suatu stabilitas politik, sulit sekali kita membuat suatu kebijakan ekonomi yang opsi, seperti yang dikemukakan oleh Fahmi baik. Tapi ada satu hal yang sangat penting. Idris. Ia mengatakan, “Pilihannya sebenarnya Kultur Golkar itu kultur pembangunan atau ada tiga. Pilihan yang paling diminati, khususnya kultur pemerintah…28 oleh Ical (Aburizal Bakrie), adalah koalisi Lebih lanjut JK mengatakan, tidak setuju dengan pemerintah SBY-Boediono dan PD. dengan kebijakan oposisi yang pernah digagas Opsi berikutnya oposisi, yang didukung Surya oleh Akbar Tandjung. Tujuan Partai Golkar, Paloh. Pilihan ketiga, yang tak banyak dibahas, menurut JK, identik dengan tujuan negara untuk menempatkan pemerintah sebagai lawan latih menciptakan masyarakat adil dan makmur.29 tanding”.31

26 Akbar Tandjung, The Golkar Way: Survival Partai Golkar 30 “Golkar Pecah, Suara JK Jeblok”, diakses 15 Januari 2017, di Tengah Turbulensi Politik Era Reformasi (Jakarta: http://politik.news.viva.co.id/news/read/73690-beringin- Gramedia), 304. tak-kokoh-suara-jk-jeblok 27 Dikutip dari Rully Chairil Azwar, Politik Komunikasi Partai 31 “Fahmi Idris: Mesin Golkar Tak Bergerak Dukung JK, Golkar di Tiga Era (Jakarta: Grasindo, 2009), 165. Saya Syok”, diakses 15 Januari 2017, https://m.tempo. 28 Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 194. co/read/news/2009/07/20/149188094/fahmi-idris-mesin- 29 Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 201. golkar-tak-bergerak-dukung-jk-saya-syok

106 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 Selanjutnya Fahmi mengatakan, Keduanya pun saling terlibat perang statemen terbuka soal pilihan sikap itu. Hal “Ketika JK ditetapkan sebagai calon itu diperarah dengan posisi keduanya yang presiden, memang muncul pro-kontra. Yang terlihat berbeda secara diametral. Akbar kontra mengatakan keputusan yang diambil terang-terangan berada di belakang Ical, dalam acara di Hotel Borobudur itu tidak sementara JK, meskipun belum deklarasi sebagaimana yang dikehendaki peserta. secara terbuka, ada tanda-tanda berdiri di Keputusan rapat itu, kata mereka, memberi belakang Surya Paloh. JK mandat berunding dengan SBY untuk mengusulkan calon wakil presiden. Dan itu Salah satu indikasi posisi JK bersama Paloh terus dipertahankan, Golkar hanya akan adalah dalam sambutannya saat membuka mengusulkan calon wakil presiden. Tapi Munas, satu-satunya calon yang dia sebut kebetulan SBY tak mau dengan calon Golkar. dalam salam penghormatan hanyalah Paloh, Tapi teman-teman tidak percaya.32 yang disebut sebagai ketua Dewan Penasihat Seperti diketahui JK maju menjadi capres Golkar. Sementara Ical sebagai anggota berpasangan dengan Wiranto, yang diusung dewan penasihat dan calon ketua umum serta calon-calon lain tidak disebut JK. oleh koalisi Golkar dan Partai Hanura. Hasil pilpres 2009, yang keluar sebagai pemenang Dalam sambutannya pun, JK secara terang- pasangan SBY-Boediono dengan meraih suara terangan mengkritik keinginan sejumlah pihak yang ingin membawa Golkar berada 60,80%, Megawati-Prabowo 26,79% sementara dibawah ‘ketiak’ pemerintah. JK pun JK-Wiranto hanya meraih 12,41%. meminta seluruh peserta Munas tidak Pasca pilpres 2009, Partai Golkar kemudian menjadikan Golkar sebagai partai ‘murahan’ mengadakan Munas VIII di Pekanbaru, yang meminta-minta kekuasaan. 5-8 Oktober 2009. Dalam Munas ini terjadi Kontan saja pernyataan JK ini membuat panas persaingan dan konflik antara kubu Surya Paloh telinga kubu Ical yang di belakangnya berjajar yang didukung oleh JK dan kubu Aburizal Bakri tokoh-tokoh nasional di bawah komando (ARB) yang didukung oleh Akbar Tanjung, Triple A (Agung Laksono, Aburizal Bakrie, sehingga Munas VIII ini dapat dikatakan dan Akbar Tandjung)” persaingan antara JK-Akbar Tandjung jilid II. Dalam Munas VIII Partai Golkar di Dalam tulisannya, detik.com memaparkan,33 Pekanbaru ini, sesungguhnya ada empat calon, “Setelah Munas di Bali lima tahun lalu, kali yaitu Aburizal Bakrie 297 suara, Surya Paloh ini keduanya bertemu dan bertempur lagi di 240 suara, Yuddy Chrisnandi dan Hutomo Munas VIII Pekanbaru, meski sama-sama Mandala Putra tidak mendapat suara. Dari tidak mencari posisi ketua umum Golkar. perolehan suara terlihat persaingan keras dan Namun, kedua tokoh ini tentu punya calon ketat terjadi antara Aburizal Bakrie (ARB) yang didukung. Yang paling terlihat jelas adalah Akbar Tandjung. Mantan Ketua DPR dan Surya Paloh. Persaingan ini mirip dengan ini, tanpa tedeng aling-aling mendukung persaingan pada Munas VII di Bali, yaitu antara Aburizal Bakrie alias Ical. kubu yang pro-pemerintah, yang diwakili oleh Jika dalam Munas Bali, Akbar ingin menjadikan ARB dan Kubu Surya Paloh yang menginginkan 34 Golkar sebagai oposisi, di Munas Pekanbaru yang di luar pemerintah menjadi partai oposisi. terjadi sebaliknya. Dalam Munas Pekanbaru, Peta kekuatan di mana Aburizal Bakrie akan justru JK-lah yang menginginkan Golkar mengusung Akbar Tanjung Sebagai Ketua beroposisi sebagai pengontrol pemerintah. Dewan Penasehat dan Agung Laksono sebagai Sementara Akbar memperlihatkan sinyal Sekjen, dan akan merapat ke pemerintahan SBY- dukungan kepada pemerintah. Boediono. Alasannya karena karakter Golkar 32 “Fahmi Idris: Mesin Golkar Tak Bergerak Dukung JK, itu partai kekaryaan, tidak oposisi.35 Pilihan Saya Syok.” ARB berkoalisi dengan pemerintah didukung 33 “Munas Golkar Pekanbaru, Perang Akbar Vs JK Jilid II”, diakses 15 Januari 2017, http://news.detik.com/ 34 Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 225. berita/1216118/munas-golkar-pekanbaru-perang-akbar- 35 Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 225. vs-jk-jilid-ii

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 107 oleh senior Golkar seperti BJ. Habibie, Ginanjar yang kemudian digantikan oleh Sharif Cicip Kartasasmita, Agung Laksono dan Fahmi Idris. Sutardjo. Saat SBY membentuk Sekretariat Sedangkan Surya Paloh mengusung Jusuf Kalla Bersama (Setgab), Aburizal Bakrie, diangkat sebagai Ketua Dewan Penasehat dan Siswono oleh SBY sebagai Ketua Harian Setgab Koalisi Yudhohusodo sebagai Sekjen, serta merapat dengan Sekretaris dijabat oleh Syarif Hasan, ke partai-partai yang beroposisi dengan SBY- dari PD.38 Boediono. Pola konflik internal Partai Golkar berulang Hasil Munas menempatkan ARB sebagai kembali, seperti pola-pola sebelumnya, yaitu pemenang, dengan meraih 297 suara, Surya antara kelompok pendukung pemerintah dan Paloh 240 suara. Pasca Munas VIII, dengan pendukung oposisi. Hampir sama dengan resmi Golkar bergabung dengan pemerintahan pola konflik internal tahun 2004, di mana SBY-Boediono. Harian Kompas melaporkan JK maju sebagi wakil presiden mendampingi dalam tulisannya,36 SBY. Konflik internal dan faksionalisme “Partai Golkar akhirnya secara resmi ini terjadi dengan aktor yang sama: JK maju menyatakan sikapnya untuk masuk dalam sebagai calon wakil presiden (Cawapres) koalisi yang dibangun kubu Susilo Bambang untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) Yudhoyono dalam pemerintahan mendatang. sebagai calon presiden (Capres) yang diusung Pernyataan sikap ini disampaikan oleh PDIP. Di belakang pendukung JK selain secara langsung oleh Ketua Umum Luhut B Panjaitan, ada beberapa politikus Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam rapat perdana Partai Golkar, Kamis (15/10/2009) senior Golkar seperti Fahmi Idris, Ginanjar malam di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Kartasasmita, dan Agung Laksono, yang Jakarta Barat. terang-terangan menyatakan dukungannya 39 Sikap untuk masuk dalam koalisi tersebut, terhadap pasangan calon Jokowi-JK. Selain kata Ical, dilakukan atas dasar kesamaan tokoh-tokoh senior tersebut, beberapa kader pandangan dan platform Partai Golkar dalam Golkar yang mendukung Jokowi-JK, yaitu: memperjuangkan kesejahteraan rakyat.” Priyo Budi Santoso, Agun Gunanjar, Yorris Bergabungnya Golkar pada koalisi SBY- Raweyai, Zainuddin Amali, Lowrence Siburian, Boediono disambut baik oleh SBY. Seperti Leo Nababan, Agus Gumiwang Kartasasmita, diberitakan oleh Tempo, SBY mengatakan, Poempida Hidayatulloh dan Nusron Wahid. “Golkar sudah menyampaikan untuk menjadi Dalam perkembangan kemudian, untuk nama bagian dari pemerintahan dan ingin menggalang tiga terakhir, Agus Gumiwang Kartasasmita dan kebersamaan di parlemen dan pemerintahan. Nusron Wahid diberhentikan dari keanggotaan 40 Dengan demikian, Golkar menjadi bagian di di Golkar koalisi”.37 Keuntungan yang didapat dengan Hasil Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK bergabung pada koalisi Kabinet Indonesia sebagai pemenang di bawah bendera Koalisi Bersatu (KIB) II, Golkar mendapat tiga menteri Indonesia Hebat (KIH), sedangkan pasangan yaitu Menteri Koordinator Kesejahteraan yang diusung Golkar yang tergabung dalam Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono, Menteri Koalisi Merah Putih (KMP), yaitu Prabowo- Perindustrian, MS Hidayat dan Menteri Hatta, yang tidak menang tersebut membawa Perikanan dan Kelautan, Fadel Mohammad, dampak bagi Golkar: konflik internal. Bermula

38 36 “Golkar secara Bulat Masuk Koalisi SBY”, diakses “Ical pimpin Sekretariat Gabungan partai koalisi”, 15 Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ diakses 15 Januari 2017, http://www.kabarbisnis.com/ read/2009/10/15/22215830/golkar.secara.bulat.masuk. read/2811545 39 koalisi.sbyKamis, 15 Oktober 2009 “Tokoh Senior Golkar Dukung Jokowi-JK”, diakses 15 37 “Golkar Resmi Masuk Koalisi Yudhoyono”, diakses Januari 2017, http://www.beritasatu.tv/news/tokoh- 15 Januari 2017, http://nasional.tempo.co/read/ senior-golkar-dukung-jokowi-jk/ 40 news/2009/10/14/078202673/golkar-resmi-masuk-koalisi- “Golkar Pecat Agung Laksono dkk”, Koran SINDO, yudhoyono Rabu, 3 Desember 2014.

108 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 dari hasil Musyawarah Nasional (Munas) Hartarto dengan 14 suara, Mahyudin dengan IX Golkar di Bali November 2015, yang dua suara, serta Priyo Budi Santoso dan Indra mengukuhkan Aburizal kembali memimpin Bambang Utoyo dengan satu suara.42 Golkar digugat oleh para pengurus dan kader Yang menarik, semua calon ketua umum Golkar. Agung Laksono bersama sejumlah Golkar pada Munaslub tersebut cenderung politisi Golkar membentuk presiedium mendukung dan bergabung dengan koalisi Penyelamat Partai Golkar. Kemudian pada pemerintah. Dengan demikian, maka siapa Desember 2015, mengadakan Munas di Ancol, pun yang terpilih sebagai ketua umum, Golkar Jakarta. Dalam Munas ini Agung Laksono akan menjadi bagian dari koalisi pemerintah. terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar.41 Cuma memang persaingan ketat terjadi antara Dengan dua versi Munas tersebut otomatis kubu yang didukung oleh Luhut terdapat kepengurusan ganda dalam Golkar. B. Pandjaitan, Menko Polkam, dengan Ade Pertama, versi hasil munas Bali dengan Ketua Komarudin, Ketua DPR yang menggantikan Umum Aburizal Bakrie dan kedua, versi Munas Setya Novanto. Dengan konstelasi seperti itu, Ancol dengan Ketua Umum Agung Laksono. peluang Setya Novanto untuk menang dalam Yang menarik kedua pengurus ini memiliki persaingan tersebut sangat besar. Oleh karena sikap yang berbeda: hasil Munas Bali tetap itu, bisa difahami ketika hendak dilaksanakan Golkar sebagai oposisi yang tergabung dalam putaran kedua, Ade Komarudin mengundurkan Koalisi Merah Putih (KMP) bersama-sama diri, karena jika tetap berlanjut, peluang Ade dengan Gerindra, PKS, PAN, PPP, dan PBB. Komarudin sangat kecil untuk menang. Seperti Sedangkan Munas Ancol menolak oposisi dan sudah diprediksi, pasca Munaslub, Golkar secara harus bergabung dengan pemerintah bersama resmi bergabung dengan koalisi pemerintah Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yaitu PDIP, (KIH) dan keluar dari KMP. Selanjutnya pada PKB, Nasdem dan Hanura. Reshuffle Kabinet Jilid 2, Kabinet Kerja Jokowi-

Tabel 5. Sikap Golkar Versi Munas Bali dan Munas Ancol SUSUNAN PENGURUS HASIL MUNAS BALI SUSUNAN PENGURUS HASIL MUNAS NOVEMVER 2015 ANCOL DESEMBER 2015 Ketua Umum Aburizal Bakrie Ketua Umum HR. Agung Laksono Sekretaris Jenderal Idrus Marham Sekretaris Jenderal Zainuddin Amali Bendahara Umum Bambang Soesatyo Bendahara Umum Sari Yuliati Sikap Politik Oposisi Sikap Politik Pendukung Pemerintah Sumber: Diolah dari berbagai sumber media massa, 2015.

Konflik internal mereda ketika tercapai JK, Golkar mendapat posisi satu menteri, kesepakatan untuk bersama-sama mengadakan yaitu Menteri Perindustrian yang dijabat oleh Munas Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Airlangga Hartarto. Golkar sendiri, sebelum Bali, pada 16-17 Mei 2016. Pada Munaslub ini 42 Harus dalam pemilihan tersebut dilakukan dua putaran terpilih Setya Novanto, mantan Ketua DPR karena tidak ada calon yang mendapat suara mayoritas. RI, yang meraih suara 277, mengalahkan para Ketika hendak dilaksanakan putaran kedua, dengan pesaingnya: Ade Komarudin yang mendapat calon Setya Novanto dan Ade Komarudin perahin suara 173, Aziz Syamsuddin dengan 48 suara, suara terbanyak, tetapi kemudian Ade Komarudin mengundurkan diri, sehingga otomatis Setya ditetapkan Syahrul Yasin Limpo dengan 27 suara, Airlangga sebagai ketua umum Golkar terpilih. Lihat, “Setya Novanto Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Golkar”, 41 Litbang Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-2019, diakses 15 Januari 2017, http://nasional.republika. Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa, (Jakarta; Penerbit co.id/berita/nasional/politik/16/05/17/o7aopj377-setya- Kompas, 2016), 122. novanto-terpilih-jadi-ketua-umum-partai-golkar

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 109 secara resmi bergabung dengan pemerintah, mengatakan, PPP harus konsisten dan patuh selain JK sebagi Wapres, Luhut B. Pandjaitan dengan kesepakatan koalisi yang dibangun sebagai Tim Sukses Jokowi-JK mendapat posisi bersama kubu Prabowo.47Terkait latar belakang sebagai Kepala Staf Kepresidenan, kemudian konflik internal ini secara jelas dikemukakan menjadi Menko Polhukam, dan terakhir sebagai oleh salah satu Pengurus DPW PPP pada Focus Menko Maritim. Group Discussion (FGD) yang diadakan di Konflik internal dalam tubuh partai politik Yogyakarta. Ia mengatakan, akibat pilihan koalisi melanda juga pada Partai “….perpecahan muncul di Bandung saat Persatuan Pembangunan (PPP). Konflik internal berbicara tentang pencalonan Suryadharma PPP bermula dari dukungan Suryadarma Ali Ali sebagai capres PPP. Jadi, terdapat dua faksi (SDA) terhadap pasangan Prabowo-Hatta. SDA di PPP, yakni faksi yang ingin mencalonkan menyatakan bahwa PPP resmi berkoalisi dengan Presiden dari internal partai, dan faksi yang ingin mencalonkan presiden dari luar partai Partai Gerindra, dengan mendukung Prabowo 43 yang akhirnya menimbulkan pembelahan Subianto sebagai calon presiden. Kesepakatan PPP. Dinamika perpecahan semakin ini ditandai pertemuan Ketua Umum berkembang dan meluas pasca pencalonan Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo presiden oleh PPP. Titik poinnya muncul Subiantoro, dan Ketua PPP Suryadharma ketika Muktamar Surabaya dianggap sebagai Ali (SDA). Pernyataan Ketua Umum PPP kegiatan partai yang melanggar UU, dan SDA yang mendukung Prabowo sebagai calon Muktamar Jakarta diakui secara sah sebagai Muktamar PPP, hingga akhirnya membentuk presiden, dianggap oleh pimpinan PPP lainnya dua kubu, yaitu Kubu Rommahurmuziy dan 44 menyalahi konstitusi partai. Romahurmuziy, Kubu Djan Faridz…”48 Sekjen PPP, sebaliknya mendukung Jokowi. Menurutnya, ke depannya PPP siap berkoalisi Pasca Pilpres 2014, sama seperti yang terjadi dengan PDI-P dalam koalisi yang disebut di Golkar, terjadi pula dualisme kepengurusan Koalisi Buah Semangka.45 Dukungan untuk dalam PPP, yaitu PPP kubu Romahurmuziy berkoalisi dengan PDIP disampaikan juga oleh dan kubu Suryadarma Ali, yang dikomandani Hamzah Haz, mantan Ketua Umum periode oleh Djan Faridz. Kedua kubu ini saling klaim sebelumnya. Hamzah juga meminta kepada sebagai pimpinan partai yang sah. Kedua seluruh kader PPP untuk membahas koalisi kubu ini juga menyelenggarakan muktamar dalam pemerintahan Jokowi-JK di Muktamar.46 PPP. Kubu pertama melaksanakan muktamar Wakil Ketua Umum PPP, Achmad Dimyati di Surabaya yang secara aklamasi memilih Natakusumah, mengingatkan jajaran pengurus Romahurmuziy sebagai ketua umum PPP. dan kader partainya untuk tidak mengkhianati Sedangkan kubu kedua menggelar Muktamar koalisi permanen bersama . di Jakarta yang menetapkan secara aklamasi Mereka yang nekat ingin mendukung Jokowi-JK Djan Faridz sebagai Ketua Umum PPP. Kedua diminta mengundurkan diri dari PPP. Dimyati kepengurusan PPP ini ternyata memiliki sikap yang berbeda terhadap pemerintahan Jokowi- 43 “Partai Gerindra berkoalisi dengan PPP”, diakses 15 JK: PPP Romi mendukung pemerintahan dan Januari 2017, http://www.bbc.com/indonesia/berita_ versi Djan Faridz menjadi oposisi. indonesia/2014/04/140418_koalisi_partai_islam 44 “Konflik guncang PPP terkait koalisi”, diakses 15 Januari 2017, http://www.bbc.com/indonesia/berita_ indonesia/2014/04/140419_konflik_ppp_koalisi 45 “Dukung Jokowi Jadi Capres, PPP Siapkan “Koalisi Buah 47 “PPP: Kader dan Pengurus Pendukung Jokowi-JK Silakan Semangka””, diakses 15 Januari 2017, http://nasional. Mundur”, Wednesday, 30 July 2014, 19:54 WIB, diakses kompas.com/read/2014/03/16/1308302/Dukung.Jokowi. 15 Januari 2017, http://www.republika.co.id/berita/ Jadi.Capres.PPP.Siapkan.Koalisi.Buah.Semangka. pemilu/hot-politic/14/07/30/n9izue-ppp-kader-dan- 46 “Hamzah Haz Minta Kader PPP Dukung Jokowi-JK”, pengurus-pendukung-jokowijk-silakan-mundur diakses 15 Januari 2017, http://lintas7.com/hamzah-haz- 48 Syukri, Ketua DPW PPP Yogyakarta, FGD Tim Penelitian minta-kader-ppp-dukung-jokowi-jk/ di Yogyakarta, 12 April 2016.

110 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 Tabel 6. Dualisme Kepengurusan PPP Versi Muktamar Surabaya dan Muktamar Jakarta dan Sikap Politik SUSUNAN PENGURUS HASIL MUKTAMAR SUSUNAN PENGURUS HASIL MUKTAMAR SURABAYA OKTOBER 2014 JAKARTA NOVEMBER 2014 Ketua Umum HM. Romahurmuziy Ketua Umum H. Djan Faridz Sekretaris Jenderal H. Aunur Rofiq Sekretaris Jenderal Dimyati Natakusuma Bendahara Umum Hj. Nurhayati Bendahara Umum Dyah Anita Prihapsari Sikap Politik Pendukung Pemerintah Sikap Politik Oposisi Sumber: Diolah dari berbagai sumber media massa, 2014. Romahurmuziy mengatakan, berdasarkan masa kepengurusannya.SK tersebut diaktifkan keputusan muktamar yang baru saja hanya dalam waktu enam bulan demi memberi diselenggarakan di Surabaya bahwa PPP tidak kesempatan agar kubu Romahurmuziy dan akan menjadi oposisi terhadap pemerintahan kubu Djan Faridz bersatu dengan menggelar Jokowi-JK. Bahkan terdapat kebijakan khusus Muktamar Islah. Selanjutnya PPP hasil dalam muktamar tersebut untuk menjadi Muktamar Surabaya dan hasil Muktamar Jakarta bagian dari pemerintah. PPP mendukung penuh bersepakat untuk mengadakan Muktamar, pemerintahan Jokowi-JK. Walau cuma ada satu hanya Djan Faridz dan beberapa pengurus hasil kader PPP dalam kabinet, PPP menyatakan siap Muktamar Jakarta seperti Dimyati Natakusuma menyukseskan dan membantu pemerintahan dan Humphrey Djemat yang tak mau mengikuti Jokowi-JK. Ia mengatakan, “Berdasarkan langkah islah melalui muktamar.51 Terkait Muktamar di Surabaya, PPP bagian dari ketidakhadiran Djan Faridz, anggota Steering pemerintah. Itu sudah keputusan tertinggi demi Committee (SC) Muktamar PPP, Arsul Sani, kebaikan partai. Karena itu, kami solid dukung mengatakan, “ketidakhadiran Djan Faridz pemerintah”. 49 tak akan mengganggu proses islah yang akan Selanjutnya, ketika salah satu kader PPP, dilakukan. Sebab, sejak awal perselisihan yang , diangkat menjadi terjadi adalah antara Rommahurmuziy dengan Menteri Agama, Romahurmuziy berterima kasih ”.52 atas kepercayaan Jokowi memilih kadernya dan Tidak seperti “Kongres Islah” Partai Golkar melibatkan partainya pada pemerintahan.50 di Bali, dimana pihak-pihak yang bertikai, Dalam perkembangan kemudian, konflik Aburizal Bakrie dan Agung, tidak mencalonkan internal dengan terbentuknya kepengurusan diri sebagai ketua umum, sebaliknya pada ganda tersebut, diselenggarakan Muktamar Muktamar PPP, salah satu pihak yang bertikai, VIII (Muktamar Islah) PPP di Pondok Gede, Romahurmuziy, maju bersaing memperebutkan Jakarta, 8-10 April 2016. Latar belakang ketua umum PPP. Selain Romahurmuziy, kader dilaksanakan Muktamar ini adalah solusi yang lain yang bersaing dalam muktamar, dari kubu ditawarkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Djan, yaitu Epyardi Asda dan Fernita Darwis. Yasonna Laoly, dengan mengeluarkan Surat Dalam pemilihan ketua umum tersebut, Keputusan (SK) mengaktifkan lagi PPP hasil 51 Muktamar Bandung 2011 yang sudah habis “PPP dan Islah yang Tak Sempurna”, diakses 15 Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ 49 “Romahurmuziy: PPP Dukung Penuh Pemerintahan read/2016/04/11/06350171/PPP.dan.Islah.yang.Tak. Jokowi-JK”, diakses 15 Januari 2017, http://www. Sempurna 52 beritasatu.com/nasional/220472-romahurmuziy-ppp- “Islah PPP Tak Akan Terganggu Tanpa Kehadiran dukung-penuh-pemerintahan-jokowijk.html Djan Faridz,” diakses 15 Januari 2017, http://nasional. 50 “PPP Bangga Kadernya Dipercaya Masuk Kabinet Kerja kompas.com/read/2016/04/08/20232021/Islah. Jokowi” 27 Okt 2014, 12:09 WIB, diakses 15 Januari PPP.Tak.Akan.Terganggu.Tanpa.Kehadiran.Djan. 2017, http://news.liputan6.com/read/2124980/ppp- Faridz?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_ bangga-kadernya-dipercaya-masuk-kabinet-kerja-jokowi campaign=khiprd

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 111 Romahurmuzy, terpilih sebagai Ketua Umum akan mengajukan banding, demikian juga DPP PPP periode 2016-2021 secara aklamasi. Menkumham akan banding juga. Ia mengatakan, Pasca terpilih sebagai Ketua Umum PPP, “Putusan PTUN belum memiliki kekuatan Romahurmuziy, berharap, dengan keputusan hukum. Nanti akan ada tiga tingkat peradilan yang disepakati oleh mayoritas pemilik suara lagi, yakni banding, kasasi dan Peninjauan yang hadir, mencapai 1.235 orang perwakilan Kembali (PK)”.54 Banding yang diajukan kubu DPW dan DPC dari seluruh Indonesia, dapat Romi ternyata dikabulkan oleh Pengadilan menjadi titik akhir dari kisruh kepengurusan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN), yang PPP, yang sudah berjalan selama satu menyatakan PPP yang sah adalah di bawah setengah tahun. Selanjutnya ia berjanji tidak kepengurusan Ketua Umum Romahurmuziy akan pernah menutup pintu islah terhadap dengan Sekjen Arsul Sani sesuai dengan SK kubu kepengurusan hasil Muktamar Jakarta, Kemenkum HAM.55 yang berada di bawah kepemimpinan Djan Meski tidak sampai terjadi perpecahan Faridz. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya seperti di Golkar dan PPP, konflik internal atau tidak akan me-recall kader-kader PPP yang faksionalisme terkait dukungan menjadi partai sebelumnya menyatakan tidak setuju dengan oposisi atau bergabung dengan pemerintah penyelanggaraan Muktamar ini.53 terjadi pula pada Partai Amanah Nasional Meski sudah dilaksanakan “Muktamar (PAN). Pada Pilpres 2014, PAN secara resmi Islah” dengan terpilihnya Romahurmuziy, dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP), beberapa pentolan kubu Djan Faridz hadir, yang mengusung pasangan calon Prabowo- seperti Epyardi Asda dan Fernita Darwis, kubu Hatta (Hatta Rajasa merupakan Ketua Djan Farizd menilai bahwa kepengurusan Umum PAN). Namun demikian, ternyata PPP hasil muktamar dengan ketua umum sebagain kader PAN memilih mendukung PPP terpilih Romahurmuziy tidak sah. Lalu pasangan Jokowi-JK. Adalah mantan Ketua langkah selanjutnya yang dilakukan kubu Djan Umum PAN, Soetrisno Bachir, di antaranya, Farizd melakukan gugatan ke Pengadilan Tata yang mendukung pasangan calon Jokowi-JK. Usaha Negara (PTUN). Ternyata Putusan Bahkan ia menyatakan siap menggelontorkan PTUN menyatakan bahwa SK Menkumham dana untuk memenangkan pasangan Jokowi- Nomor M.HH-06.AH.11.01 Tahun 2016 JK. Soetrisno juga masuk dalam tim pengarah tentang Pengesahan Susunan Personalia DPP pemenangan Jokowi-JK, bersama dengan PPP Masa Bakti 2016-2021 dengan ketua Ketua DPP PDI Perjuangan, , umum Romahurmuziy tidak sah dan batal mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi, Wakil demi hukum. Putusan tersebut menyatakan, Ketua DPR Pramono Anung, dan Jenderal TNI “Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Purnawirawan Luhut B. Panjaitan.56 Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Sama seperti PPP dan Golkar, dalam Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-06. perkembangan kemudian, PAN juga bergabung AH.11.01 Tahun 2016 Tentang Pengesahan dengan koalisi pemerintahan. Adalah pasca Susunan Personalia Dewan Pimpinan 54 Pusat Partai Persatuan Pembangunan Masa “PPP Kubu Romi Bakal Ajukan Banding Atas Putusan PTUN,” diakses 15 Januari 2017, http://news.okezone. Bakti 2016-2021”. com/read/2016/11/22/337/1548519/ppp-kubu-romi- Atas putusan PTUN tersebut, kubu bakal-ajukan-banding-atas-putusan-ptun Romahurmuziy mengajukan banding. Sekjern 55 “Menang Gugatan PPP Kubu Romi Ajak Kader PPP, Arsul Sani, mengatakan kubunya Bersatu,” diakses 20 Juni 2017, https://news.detik.com/ berita/d-3530340/menang-gugatan-ppp-kubu-romi-ajak- kader-bersatu, 14 Juni 2017. 53 “Romahurmuzy Terpilih Sebagai Ketua Umum PPP 56 “Dukung Jokowi-JK, Soetrisno Bachir Siap Kucurkan Secara Aklamasi,” diakses 15 Januari 2017, http:// Dana,” diakses 15 Januari 2017, http://pemilu.tempo.co/ nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/04/09/ read/news/2014/06/04/269582481/Dukung-Jokowi-JK- o5d6w4354-romahurmuzy-terpilih-sebagai-ketua-umum- Soetrisno-Bachir-Siap-Kucurkan-Dana ppp-secara-aklamasi

112 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 terpilihnya sebagai Ketua menggantikan Yuddy Chrisnandi (Partai Umum.57 PAN secara resmi bergabung dengan Hanura), yang diberhentikan. Partai Hanura koalisi pemerintahan. Zulkifli mengatakan, sendiri semula ada dua kadernya yang duduknya alasan PAN bergabung dengan pemerintah di kabinet, tetapi dalam reshuffle jilid 2, yaitu adalah demi menjaga stabilitas politik dan Yudi Chrisnadi (mantan Menpan RB) dan pemerintahan, khususnya di tengah situasi Saleh Husin (mantan Menperin), dicopot oleh ekonomi dunia yang sedang tidak stabil. Jokowi. Dengan perubahan ini, praktis Partai Bargabungnya PAN ini didukung juga oleh Hanura hanya mendapatkan satu kursi, yakni Amien Rais. Sekretaris Jenderal PAN, Menko Polhukam yang dijabat oleh Ketum Eddy Soeparno mengatakan bahwa Ketua Hanura, Wiranto. Selain mendapat kursi Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sudah menteri, Ketua Majelis Pertimbangan PAN menyetujui langkah PAN yang bergabung Soetrisno Bachir juga dipercaya memimpin ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.58 lembaga non-struktural, yaitu Komite Ekonomi Terkait dengan dukungan Amien Rais ini, dan Industri Nasional (KEIN).60 Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon Dengan bergabungnya PAN dalam menyidir langkah yang diambil oleh Amien pemerintahan, menyusul Golkar sebelumnya, Rais tersebut, dengan mengatakan bahwa ia menarik apa yang dikatakan oleh Desmond J menghargai sikap PANyang bergabung ke Mahesa, kader Gerindra, KIH. Baginya, keputusan itu adalah hak politik “Kekuatan Koalisi Merah Putih selama ini di dari setiap partai politik yang ada.Tetapi “Pak sokong oleh Golkar dan PAN yang awalnya Amien Rais yang selalu mengatakan bahwa akan bergabung ke kubu Jokowi-JK, tetapi KMP adalah benteng keselamatan Indonesia. kemudian mengalihkan dukungan. Artinya, Amien Rais yang selalu paling depan bicara Koalisi Merah Putih sebenarnya hanya pilihan karena ditolak Jokowi-JK. Koalisi itu.....”, namun PAN keluar dari KMP. 59 Merah Putih hanya dijadikan kendaraan oleh Pasca PAN bergabung dengan koalisi partai-partai tersebut untuk meningkatkan pemerintah, sama seperti partai-partai lainnya daya tawar mereka sehingga kembali dilirik yang mendapat jatah menteri, PAN juga Jokowi-JK”61 mendapat jatah menteri, di mana salah satu kader PAN, yaitu Asman Abnur, diangkat KESIMPULAN menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Memang suatu keniscayaan dalam Negara dan Reformasi Biroktasi (PAN RB), setiap organisasi, apalagi organisasi yang bernama partai politik, adanya konflik dan/ 57 Zulkifli Hasan sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PAN, dengan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa. atau faksionalisme. Namun konflik dan/atau Pada Kongre IV 28 Februari s/d2 Maret 2015 di Nusa faksionalisme itu semestinya tidak bermuara Dua, Bali, keduanya bersaing memperebutkan ketua pada perpecahan dan mengganggu soliditas umum PAN. Dalam pemilihan yang menggunakan partai. Pada era reformasi ini, kecenderungan mekanisme voting ini, Zulkifli Hasan, terpilih menjadi ketua umum PAN dengan meraup 292 suara, sedang yang muncul bahwa partai-partai politik Hatta Rajasa hanya memeroleh 286 suara. Lihat, “Zulkifli Hasan Terpilih Sebagai Ketua Umum PAN,” diakses 15 60 “PAN Dapat Posisi, Jokowi Lantik Soetrisno Bachir Jadi Januari 2017, http://www.republika.co.id/berita/nasional/ Ketua KEIN Hari Ini,” diakses 15 Januari 2017, http:// politik/15/03/01/nkjgh7-zulkifli-hasan-terpilih-sebagai- nasional.kompas.com/read/2016/01/20/06540821/PAN. ketua-umum-pan Dapat.Posisi.Jokowi.Lantik.Soetrisno.Bachir.Jadi.Ketua. 58 “Amien Rais Disebut Setuju Langkah PAN Bergabung KEIN. ke Pemerintah,” diakses 15 Januari 2017, http://nasional. 61 Dikutip dari Esty Ekawati, “Koalisi Partai Islam di Indonesia kompas.com/read/2015/09/02/16004081/Amien.Rais. Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014”, Disebut.Setuju.Langkah.PAN.Bergabung.ke.Pemerintah Jurnal Penelitian Politik, Volume 12 No. 1 (Juni 2015): 26. 59 “PAN Gabung ke KIH, Fadli Zon Sindir Amien Rais,” Lihat juga “Koalisi-Merah-Putih-Hanya-Akan-Tersisa- diakses 15 Januari 2017, http://news.okezone.com/ Gerindra-Dan-PKS,” diakses 15 Januari 2017, https:// read/2015/09/02/337/1207109/pan-gabung-ke-kih-fadli- www.selasar.com/politik/koalisi-merah-putih-hanya-akan- zon-sindir-amien-rais tersisa-gerindra-dan-pks

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 113 terlibat dalam konflik internal, sebagian Dengan nada yang sama juga dikemukakan memunculkan perpecahan yang berujung pada juga oleh salah satu kader dari PPP, yang lahirnya partai-partai baru dan sebagian lagi mengatakan, melahirkan kepengurusan ganda. Kuatnya ……Di era reformasi, konflik di internal konflik internal partai-partai politik tersebut PPP sudah berubah. …. di era reformasi saya memperlihatkan betapa lemahnya soliditas elite melihat ideologi di PPP sudah menurun. Pada di tubuh partai-partai politik. Kerap munculnya era reformasi masyarakat tradisional PPP yang konflik internal pada partai-partai politik juga berlatar unsur kemudian menjadi masyarakat murni PPP yang tidak ada kaitannya dengan menandakan betapa minimnya pelembagaan persoalan ideologi. Sehingga konflik di PPP di tubuh partai dalam mengatasi konflik untuk sekarang bukan konflik aliran, melainkan menuju konsensus. konflik kepentingan...”63 Kecenderungan konflik internal pada Seperti terlihat pada tabel di bawah, partai-paartai politik era reformasi ini bukan konflik internal partai-partai cenderung bersifat lantaran disebabkan karena perbedaan visi- pragmatis yang dsebabkan oleh pilihan koalisi, misi, platform dan ideologi partai, tetapi yang celakanya pilihan koalisi tersebut bukan cenderungan disebabkan oleh pragmatisme atas karena faktor ideologi tetapi untuk memperoleh pilihan koalisi partai politik dalam mendukung jabatan politik. calon presiden dan wakil presiden dan/atau

Tabel 7. Latar Belakang Konflik Internal Partai Akibat Pilihan Koalisi Partai Kelompok/Faksi Faktor Penyebab PKB Gus Dur, Alwi Shihab –Matori Abdul Djalil Perbedaan dukungan, Matori mendukung SI MPR yang memberhentikan Gus Dur selaku Presisden. Partai Akbar Tandjung – Jusuf Kalla, -Perbedaan dukungan Pilpres 2004, Golkar Aburizal Bakrie – Surya Paloh, perebutan ketua umum di Munas 2004, Aburizal Bakrie-Agung Laksono Munas 2009 -Perbedaan dukunngan Pilpres 2014, Munas 2014 PPP Suryadharma Ali, Djan Faridz – Perbedaan dukungan capres 2014 dan Romahurmuziy dukungan kepada oposisi dan pemerintah PAN Soetrisno Bachir – Hatta Rajasa Perbedaan dukungan Pilpres 2014 Hatta Rajasa-Zulkifli Hasan Kongres IV 2015 Sumber: Diolah sendiri dari berbagai sumber, 2017. Koalisi dan/atau oposisi partai-partai pemerintahan serta kepentingan kekuasaan. politik dalam pemerintahan adalah suatu yang Litbang Kompas dalam tulisannya memaparkan, biasa, bahkan mungkin suatu keniscayaan “Ciri utama dari perpecahan parpol umumnya bilamana suatu pemerintahan hasil pemilihan dimulai dengan konflik antarelite terkait umum tidak menghasilkan dukungan dengan sikap mereka terhadap strategi dalam mayoritas di parlemen atau DPR. Seperti yang merebut kekuasaan. Pragmatisme politik yang dipaparkan oleh Lijphart, partai-partai politik didorong oleh hasrat untuk berkuasa yang akan melakukan koalisi, apakah berdasarkan tinggi membuat sejumlah elite memisahkan diri kesamaan ideologi atau kedekatan ideologi. dari parpol induk dan mendirikan parpol”.62 Dalam praktek, partai-partai politik melakukan kolisi bukan atas dasar kesamaan ideologi 62 Lihat “Pragmatisme di Balik Konflik Internal Parpol”, 63 Mujahid, Kader dan Fungsionaris PP, FGD Tim Penelitian Harian Kompas, 16 November 2015. di Surabaya, 12 April 2016.

114 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 tetapi lebih disebabkan oleh faktor kepentingan harus dipertahankan/diperjuangkan untuk kekuasaan atau pragmatisme politik, sehingga mewujudkan cita-cita yang hendak diwujudkan yang terjadi koalisi didorong karena faktor office dalam berbagai kebijakan dan program, baik seeking, mencari jabatan dan memaksimalkan dalam partai maupun dalam pemerintahan. kekuasaan. Namun jika yang diperjuangkan karena faktor Berdasarkan pengamatan Ari Dwipayana, atau motif ekonomi dan kekuasaan an sich, model koalisi yang berkembang menunjukkan faksionalisme dan konflik internal partai perilaku partai dalam meracik menu koalisi sungguh sangat memprihatinkan. dipengaruhi oleh dua karakter. Pertama, upaya memburu jabatan (office seeking), dimana perilaku partai dalam membangun koalisi lebih didasarkan pada kehendak untuk memperbesar DAFTAR PUSTAKA peluang dalam memperoleh posisi di kabinet- pemerintahan yang akan terbentuk. Kedua, modus pencari suara (vote seeking), dimana elite partai politik dalam membentuk koalisi Buku dan Jurnal lebih didasarkan pada upaya memenangkan Amalia, Luky Sandra (ed.), Evaluasi Pemilihan pemilihan. Koalisi yang tebentuk dengan dasar Presiden Langsung di Indonesia, Yogyakarta: office seeking dan vote seeking pada dasarnya Pustaka Pelajar, 2016. koalisi yang rapuh. Koalisi yang dipraktikkan Azwar, Rully Chairil, Politik Komunikasi Partai oleh partai-partai politik kita dewasa ini Golkar di Tiga Era, Jakarta: Grasindo, 2009. cenderung bersifat instant karena lebih berdasarkan kepentingan politik jangka pendek Durverger, Maurice, Sosiologi Politik, Jakarta: dan belum berdasarkan platform dan program Rajawali Pers, 1981. 64 politik yang disepakati bersama. Effendy, Bahtiar, dkk, Beringin Membangun, Argumentasi seperti ini bisa jadi dapat Sejarah Politik Partai Golkar, Jakarta; menjelaskan konflik internal yang terjadi pada Grafindo Khasanah Ilmu, 2012. partai-partai politik era reformasi ini, dimana akibat pilihan koalisi dari para kader dan Ekawati, Esty, “Koalisi Partai Islam di Indonesia pengurus partai menyebabkan partai terbelah: Pada Pemilihan Presiden dan Wakil pendukung pemerintah atau oposisi. Bila Presiden Tahun 2014”, Jurnal Penelitian mengacu kepada pandangan yang dikemukakan Politik, Volume 12 No. 1 (Juni 2015) oleh Duverger dan Weber, faksionalisme dan Feith, Herbert, The Decline of Constitutional konflik internal partai politik terjadi karena Democracy in Indonesia, Ithaca and London; adanya perbedaan kepentingan yang disebabkan Cornell University Press, 1973. oleh motif-motif ekonomi dan kepentingan Haris, Syamsuddin, Konflik Presiden-DPR dan pragmatisme, bukan didasarkan pada sikap Dilema Transisi Demokrasi di Indonesia, altruisme dan calling ketika mereka terjun ke Jakarta: Grafiti Pers, 2007. wilayah politik sehingga muncul faksi-faksi dan konflik internal di partai-partai politik. Hine, David, “Factionalism in West European Bila faksionalisme dan konflik internal Parties: A Framework for Analysis,” dalam partai politik disebabkan oleh perbedaan West European Politics, Vol. 5,No. 1 (2013). ideologi masih bisa difahami karena di dalamnya Kamarudin, “Konflik Internal Partai ada unsur idealisme dan prinsip hidup yang Kebangkitan Bangsa (Studi Kasus 64 AA GN Ari Dwipayana, “Multi Partai, Presidensialisme dan Tahun 2004-2007)”, Disertasi, Program Efektivitas Pemerintahan,” diakses 15 Januari 2017, , http:// Pascasarjana Ilmu Politik FISIP UI, 2007. pshk.law.uii.ac.id/index.php?option=com_content&task =view&id=105&Itemid=

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 115 Lijphart, Arend, Patterns of Democracy,: Zariski, Raphael, “Party Factions and Government Forms and Performance in Comparative Politics: Some Preliminary Thirty-Six Countries, Yale University Press, Observations,” dalam Midwest Journal of 1999. Political Science, Vol. 4, No. 1 (1960). Litbang Kompas, Partai Politik Indonesia 1999- 2019, Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa, Website Jakarta; Penerbit Kompas, 2016. AA GN Ari Dwipayana, “Multi Partai, Presidensialisme dan Efektivitas Pemerintahan,” McAllister, Ian, “Party Adaptation and diakses 15 Januari 2017, http://pshk.law. Factionalism in within the Australian Party uii.ac.id/index.php?option=com_content System”, dalam American Journal of Political &task=view&id=105&Itemid= Science, Vol. 35, No. 1 (Februari 1991). “Merunut Sejarah Konflik Partai Golkar,” diakses Naingggolan, Bestian, “Konsentrasi dan 15 Januari 2017, http://print.kompas.com/ Dekonsentrasi Kuasa”, dalam Litbang baca/opini/duduk-perkara/2016/01/13/ Kompas, Partai Politik Indonesia 1999- Merunut-Sejarah-Konflik-Partai-Golkar 2019, Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa, Jakarta: Penerbit Kompas, 2016. “Golkar Pecat Pengurus dan Kader “Mbalela””, diakses 15 Januari 2017, http://www. Noor, Firman, Perpecahan da Soloditas Partai Islam suaramerdeka.com/harian/0409/16/nas04. di Indonesia: Kasus PKB dan PKS Dekade htm Awal Reformasi, Jakarta: LIPI Pers, 2015. “Fahmi Idris Mesin Golkar Tak Bergerak Rauf, Maswadi, Konsensus dan Konflik Dukung JK Saya Syok,” diakses 15 Politik: Sebuah Penjajagan Teoritis, Januari 2017, https://m.tempo.co/read/ Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan news/2009/07/20/149188094/fahmi-idris- Tinggi, 2000. mesin-golkar-tak-bergerak-dukung-jk- Romli, Lili, “Peta Kekuatan Politik dan saya-syok Kecenderungan Koalisi”, dalam Moch. “Munas Golkar Pekanbaru Perang Akbar VS Nurhasim dan Ikrar Nusa Bhakti (ed.), JK Jilid II,” diakses 15 Januari 2017, http:// Sistem Presidensial dan Sosok Presiden Ideal, news.detik.com/berita/1216118/munas- Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. golkar-pekanbaru-perang-akbar-vs-jk-jilid- Romli, Lili, “Peta Kekuatan Partai Politik Hasil ii Pemilu 2014”, Luky Sandra Amalia (Ed.), “Golkar Secara Bulat Masuk Koalisi SBY,” Evaluasi Pemilu Legislatif 2014: Analisis diakses 15 Januari 2017, http://nasional. Proses dan Hasil, Yogyakarta: Putaka kompas.com/read/2009/10/15/22215830/ Pelajar, 2016. golkar.secara.bulat.masuk.koalisi.sby Sinulingga, Andi Harianto, Pecah Belah Partai “Golkar Resmi Masuk Koalisi Golkar: Dinamika Konflik Golkar Pasca Orde Yudhoyono,” diakses 15 Januari Baru, Jakarta: Penjuru Ilmu, 2005. 2017, http://nasional.tempo.co/read/ Tandjung, Akbar, The Golkar Way: Survival news/2009/10/14/078202673/golkar-resmi- Partai Golkar di Tengah Turbulensi Politik masuk-koalisi-yudhoyono Era Reformasi, Jakarta: Gramedia. “Tokoh Senior Golkar Dukung Jokowi-JK,” Wardani, Sri Budi Eko, “Koalisi Partai Politik diakses 15 Januari 2017, http://www. Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara beritasatu.tv/news/tokoh-senior-golkar- Langsung: Kasus Pilkada Provinsi Banten dukung-jokowi-jk/ Tahun 2006”, Tesis, Jakarta: Program Pascasarjana Ilmu Politik FISIP UI, 2007.

116 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 “Setya Novanto Terpilih Jadi Ketua Umum “Islah PPP Tak Akan Terganggu Tanpa Partai Golkar,” diakses 15 Januari 2017, Kehadiran Djan Faridz,” diakses 15 http://nasional.republika.co.id/berita/ Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ nasional/politik/16/05/17/o7aopj377-setya- read/2016/04/08/20232021/Islah.PPP. novanto-terpilih-jadi-ketua-umum-partai- Tak.Akan.Terganggu.Tanpa.Kehadiran. golkar Djan.Faridz?utm_source=RD&utm_ “Konflik PPP Koalisi,” diakses 15 Januari 2017, medium=inart&utm_campaign=khiprd http://www.bbc.com/indonesia/berita_ “Romahurmuzy Terpilih Sebagai Ketua Umum indonesia/2014/04/140419_konflik_ppp_ PPP Secara Aklamasi,” diakses 15 Januari koalisi 2017, http://nasional.republika.co.id/berita/ “Dukung Jokowi Jadi Capres, PPP Siapkan nasional/politik/16/04/09/o5d6w4354- Koalisi Buah Semangka,” diakses 15 romahurmuzy-terpilih-sebagai-ketua- Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ umum-ppp-secara-aklamasi read/2014/03/16/1308302/Dukung.Jokowi. “Menang Di PTUN PPP Djan Faridz Kembali Jadi.Capres.PPP.Siapkan.Koalisi.Buah. Klaim Sebagai Kepengurusan Yang Sah,” Semangka diakses 15 Januari 2017, http://nasional. “Koalisi Partai Islam,” diakses 15 Januari 2017, kompas.com/read/2016/11/22/16443381/ http://www.bbc.com/indonesia/berita_ menang.di.ptun.ppp.djan.faridz.kembali. indonesia/2014/04/140418_koalisi_partai_ klaim.sebagai.kepengurusan.yang.sah islam “PPP Kubu Romi Bakal Ajukan Banding Hamzah Haz Minta Kader PPP Dukung Atas Putusan PTUN,” diakses 15 Jokowi-JK,” diakses 15 Januari 2017, http:// Januari 2017, http://news.okezone.com/ lintas7.com/hamzah-haz-minta-kader-ppp- read/2016/11/22/337/1548519/ppp-kubu- dukung-jokowi-jk/ romi-bakal-ajukan-banding-atas-putusan- ptun “PPP, Kader Dan Pengurus Pendukung Jokowi- JK Silakan Mundur,” diakses 15 Januari “Menang Gugatan PPP Kubu Romi Ajak Kader 2017, http://www.republika.co.id/berita/ Bersatu,” 14 Juni 2017, diakses 20 Juni pemilu/hot-politic/14/07/30/n9izue-ppp- 2017, kader-dan-pengurus-pendukung-jokowijk- https://news.detik.com/berita/d-3530340/ silakan-mundur menang-gugatan-ppp-kubu-romi-ajak- Romahurmuziy, PPP Dukung Penuh kader-bersatu Pemerintahan Jokowi-JK,” diakses 15 “Dukung Jokowi-JK, Soetrisno Bachir Siap Januari 2017, http://www.beritasatu.com/ Kucurkan Dana,” diakses 15 Januari nasional/220472-romahurmuziy-ppp- 2017, http://pemilu.tempo.co/read/ dukung-penuh-pemerintahan-jokowijk.html news/2014/06/04/269582481/Dukung- “PPP Bangga Kadernya Dipercaya Masuk Jokowi-JK-Soetrisno-Bachir-Siap- Kabinet Kerja Jokowi,” diakses 15 Kucurkan-Dana Januari 2017, http://news.liputan6.com/ “Zulkifli Hasan Terpilih Sebagai Ketua Umum read/2124980/ppp-bangga-kadernya- PAN,” diakses 15 Januari 2017, http:// dipercaya-masuk-kabinet-kerja-jokowi www.republika.co.id/berita/nasional/ “PPP Dan Islah Yang Tak Sempurna,” diakses politik/15/03/01/nkjgh7-zulkifli-hasan- 15 Januari 2017, http://nasional.kompas. terpilih-sebagai-ketua-umum-pan com/read/2016/04/11/06350171/PPP.dan. Islah.yang.Tak.Sempurna

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 117 “Amien Rais Disebut Setuju Langkah PAN “Koalisi Merah Putih Hanya Akan Tersisa Bergabung ke Pemerintah,” diakses 15 Gerindra Dan PKS,” diakses 15 Januari Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ 2017, https://www.selasar.com/politik/ read/2015/09/02/16004081/Amien.Rais. koalisi-merah-putih-hanya-akan-tersisa- Disebut.Setuju.Langkah.PAN.Bergabung. gerindra-dan-pks ke.Pemerintah “PAN Dapat Posisi Jokowi Lantik Soetrisno Bachir Jadi Ketua KEIN,” diakses 15 Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ read/2016/01/20/06540821/PAN.Dapat. Posisi.Jokowi.Lantik.Soetrisno.Bachir.Jadi. Ketua.KEIN.

118 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017