Berkala Perikanan Terubuk, November 2016, hlm 84–98 Vol. 44. No.3 ISSN 0126 - 4265

KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN DITINJAU DARI SEGI BUDIDAYA DI DESA RAJA BEJAMU KECAMATAN KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI

Supriadi1), Firman Nuhroho2), Viktor Amrifo2) Email : [email protected]

Diterima : 17 Agustus 2016 Disetujui : 12 Septembar 2016

ABSTRACT

This research was conducted in January 2016 on the Raja Bejamu Village Sinaboi District, Rokan Hilir Regency, Riau Province. The purpose of this research are: 1) To determine the looked of fishing communities in the Raja Bejamu Village the working spirit/ work 2) Fisherman community perspective of poverty in the Raja Bejamu Village against poverty 3) To know the state of poverty of fishing communities in the Raja Bejamu Village. The method used in this research is qualitative and quantitative methods are supported, with 10 informants composed of village officials, ninik mamak and youth. Results from this research that the working spirit is important for people fishing Raja Bejamu Village for work as praying and poverty is a gift from God that must still be lived as it does not disturbing with other people's lives as well as their cultural factors that cause poverty in the Raja Bejamu Village namely by relax in the coffee shop while gambling.

Keywords: Working Spirit, Poverty, Culture

1 PENDAHULUAN pesisir Pulau Sumatera, sehingga sebagian besar wilayahnya perairan Kabupaten Rokan Hilir yaitu berada dipantai atau berbatasan merupakan salah satu kabupaten dengan laut. Salah satu wilayahnya yang terdapat di Provinsi Riau, adalah Desa Raja Bejamu Kecamatan . Salah satu Kabupaten Sinaboi di sebelah timur kota yang pernah dikenal sebagai . penghasil ikan Terbesar di Dunia. Desa Raja Bejamu Secara Geografis posisi Kabupaten merupakan Desa pesisir yang Rokan Hilir berada di sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Karakteristik masyarakat wilayah pesisir dan masyarakat nelayan adalah masyarakat miskin dengan 1) Alumni Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau kata lain kemiskinan sangat akrab dengan masyarakat nelayan.

84

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

Secara umum kemiskinan dan begitu seterusnya hingga semua disebabkan oleh menurunnya itu bermuara pada dampak atas produktifitas seseorang atau semua masalah kolektif yang disebut dengan kemiskinan. masyarakat yang pendidikan rendah Desa Raja Bejamu merupakan akibat dari merupakan Desa wilayah pesisir, pendapatannya yang rendah pula masyarakat di Desa Raja Bejamu ini (Mulyadi, 2005). Kabupaten Rokan terdapat bermacam-macam suku Hilir merupakan salah satu yaitu suku Melayu, Jawa, Batak, dan kabupaten yang terdapat di Provinsi Tionghoa. Masyarakat nelayan Desa Riau, Indonesia. Salah satu Raja Bejamu tergolong miskin Kabupaten yang pernah dikenal karena terlihat dalam kehidupan sebagai penghasil ikan Terbesar di sehari-hari baik itu dilihat dari Dunia. Secara Geografis posisi tempat tinggal nelayan disini maupun Kabupaten Rokan Hilir berada di alat tangkap yang digunakan dalam pesisir Pulau Sumatera, sehingga menangkap ikan yaitu masih sebagian besar wilayahnya perairan menggunakan alat tradisional. Ini yaitu berada dipantai atau berbatasan menunjukkan bahwa masyarakat dengan laut, yaitu Desa Raja Bejamu nelayan di Desa Raja Bejamu itu Kecamatan Sinaboi di sebelah timur miskin. Adapun tujuan dari kota Bagansiapiapi. penelitian adalah Untuk mengetahui Desa Raja Bejamu pandangan masyarakat nelayan di merupakan Desa pesisir yang Desa Raja Bejamu terhadap etos sebagian besar penduduknya bermata kerja/karya, untuk mengetahui pencaharian sebagai nelayan. pandangan masyarakat nelayandi Karakteristik masyarakat wilayah Desa Raja Bejamu terhadap pesisir dan masyarakat nelayan kemiskinan, untuk mengetahui adalah masyarakat miskin dengan keadaan kemiskinan masyarakat kata lain kemiskinan sangat akrab nelayan di Desa Raja Bejamu dengan masyarakat nelayan. Secara Kecamatan Sinaboi Kabupaten umum kemiskinan disebabkan oleh Rokan Hilir Provinsi Riau. menurunnya produktifitas seseorang atau masyarakat yang pendidikan METODE PENELITIAN rendah merupakan akibat dari Waktu Dan Tempat pendapatannya yang rendah pula. Penelitian ini telah Seseorang yang tidak dilaksanakan pada bulan Januari memiliki pendapatan/ penghasilan yang cukup, maka dalam konsumsi 2016, di Desa Raja Bejamu atas barang dan jasa yang dibelinya KecamatanSinaboi Kabupaen Rokan juga rendah. Jika tingkat konsumsi Hilir Provinsi Riau. rendah,gizi tidak tercukupi sesuai standar kebutuhan tubuh, tingkat asupan gizi yang rendah mengakibatkan kesehatan rendah, 85

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

Metode Penelitian (RT). Desa Raja Bejamu memiliki batas-batas dengan wilayah lainnya, Metode yang dilakukan yaitu : sebelah utara berbatasan dalam penelitian ini adalah metode dengan Selat Malaka, sebelah selatan kualitatif dan didukung metode berbatasan dengan Bukit Kapur, kuantitatif. Objek dalam penelitian sebelah barat berbatasan dengan ini adalah seluruh masyarakat Desa Sei- Nyamuk, sebelah timur nelayan miskin di Desa Raja Bejamu berbatasan dengan Desa Sei- Bakau. Kecamatan Sinaboi Kabupaten Secara administratif Desa Rokan Hilir Provinsi Riau.Penelitian Raja Bejamu termasuk dalam ini didasari oleh orientasi teoritisnya wilayah Kecamatan Sinaboi dan memanfaatkannya dalam Kabupaten Rokan Hilir Provinsi pengumpulan data dan analisa data. Riau. Jarak Desa Raja Bejamu dari Penentuan Responden Ibu Kota Kecamatan sejauh 15 Km, Dalam penelitian kualitatif ini jarak ke Ibu Kota Kabupaten (Rokan dibutuhkan informan sebagai sumber Hilir) 27 Km, jarak ini dapat informasi yang berkenaan dengan ditempuh dengan transportasi darat. etos kerja dan kemiskinan. Informan Berdasarkan data yang dalam penelitian ini adalah 10 orang, diperoleh dari kantor Desa Raja yaitu terdiri dari masyarakat nelayan Bejamu keadaan iklim di penghuluan yang miskin, pemuka masyarakat tersebut tidak jauh berbeda di Desa yang mengerti dengan pandangan lainnya di Kabupaten Rokan Hilir etos kerja dan kemiskinan nelayan yaitu beriklim tropis dengan curah seperti ninik mamak, penghulu dan hujan 1.808,5 mm/tahun dan pemuda. temperatur udaranya berkisar pada 24oC-32oC. Musim hujan terjadi 69 Analisis Data hari dan musim kemarau pada bulan Analisis data yang dilakukan Februari sampai bulan Agustus. dalam penelitian ini yaitu deskriptif. kecepatan konstan yang diiringi oleh HASIL DAN PEMBAHASAN arus dan gelombang yang sangat Keadaan Geografis Pada musim utara terdapat angin Desa Raja Bejamu yang terus menerus dengan merupakan Desa yang terletak di kecepatan konstan yang diiringi oleh Kacamatan Sinaboi Kabupaten arus dan gelombang yang sangat Rokan Hilir. Secara geografis Desa kuat. Pada umumnya kondisi ini Raja Bejamu berada pada posisi membuat nelayan tidak dapat 1014’00”LU-2045’00”LU dan melakukan penangkapan ikan pada 100017’00”BT-101021’00”BT. Desa perairan yang lebih jauh, sedangkan Raja Bejamu memiliki luas wilayah pada musim barat kecepatan angin 9200 km2yang terdiri dari 4 Rukun hanya pada saat tertentu yang bisa Warga (RW) dan 17 Rukun Tetangga disiasati oleh nelayan.

86

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

Tabel 1. Jumlah Penduduk di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015 Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase

Laki-laki 2.497 50,70 Perempuan 2.429 49,30 Jumlah 4926 100 Sumber : Kantor Desa Raja Bejamu 2015

Pada Tabel 1. Menunjukkan 2.429 jiwa (49,30 %) sehingga di bahwa penduduk laki-laki lebih dapat Sex Rasio adalah 102,8 %, banyak dibandingkan jumlah artinya setiap 100 penduduk wanita penduduk perempuan, dimana berbanding dengan 103 penduduk jumlah penduduk laki-laki sebanyak laki-laki. 2.497 (50,69 %) dan perempuan

Tabel 2. Jumlah Penduduk di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

Tidak Sekolah 4560 92,57 Taman Kanak-kanak 20 0,40 SD 116 2,35 SMP 95 1,92 SMA 75 1,46 Pondok Pesantren 12 0,24 Madrasah 8 0,16 Pendidikan Keagamaan 25 0,50 Akademi/D1-D3 9 0,18 Sarjana 6 0,12 Jumlah 4926 100 Sumber : Kantor Desa Raja Bejamu, 2015

Pada Tabel 2. Dapat dilihat %), ini merupakan salah satu faktor bahwa sebagian besar tingkat yang mempengaruhi kemiskinan pendidikan masyarakat Desa Raja masyarakat nelayan di Desa Raja Bejamubanyak yang Tidak Sekolah Bejamu. yaitu sebanyak 4560 orang (92,57 Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk dan lain-lain. Untuk mengetahui Desa Bejamu terdiri dari bidang jumlah penduduk di Desa Bejamu perikanan, pertanian, perdagangan, dapat dilihat pada Tabel 3.

87

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

Tabel 3. Jumlah Penduduk di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Umur > 15 Tahun Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2015

Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase

Perkebunan 275 33,05 Perikanan 245 29,44 Buruh Tani 230 27,64 Bangunan 20 2,40 Pedagang 40 4,80 PNS 20 2,40 TNI 2 0,24 Jumlah 832 100 Sumber : Kantor Desa Raja Bejamu, 2015 Pada Tabel 3. di atas demikian mata pencaharian sebagai menjelaskan bahwamata pencaharian nelayan juga merupakan pekerjaan yang dominan pada masyarakat di yang banyak dilakukan oleh Desa Raja Bejamu yaitu perkebunan masyarakat nelayan di Desa Raja yaitu 275 orang (33,05 %), walaupun Bejamu Gambaran Masyarakat Nelayan tionghoa nelayan di Desa ini tidak Di Desa Raja Bejamu mempunyai kapal dan alat tangkap. Kondisi fisik perairan laut Masyarakat nelayan di Desa Desa Raja Bejamu berwarna jernih Raja Bejamu berjumlah sekitar 245 dan keruh. Fungsi utama dari orang, terdiri dari beberapa suku perairan laut yang ada di Desa Raja yaitu suku Melayu, Jawa, Batak dan Bejamu ini adalah di pergunakan Tionghoa. Dari beberapa suku untuk menangkap ikan oleh para tersebut yang dominan sebagai nelayan yang ada di Desa Raja nelayan di Desa Raja Bejamu yaitu Bejamu. suku melayu, nelayan di Desa Raja Masyarakat nelayan di Desa Bejamu ini memiliki rumah sendiri Raja Bejamu terdapat dua macam dan ada juga yang tidak memiliki yaitu nelayan pribadi dan nelayan rumah (kontrak) banyak masyarakat buruh. Nelayan pribadi yaitu nelayan nelayan miskin di Desa Raja Bejamu yang mempunyai kapal dan alat yang mempunyai rumah kontrak tangkap sendiri untuk menangkap karena nelayan di Desa ini tidak ikan sedangkan nelayan buruh yaitu mempunyai tempat tinggal dan lahan nelayan yang bekerja dengan orang untuk membuat rumah. Keadaan Perikanan Desa Raja Bejamu tidak lepas dari sebagian besar merupakan salah satu desa yang ada masyarakat mata pencahariannya di Kecamatan Sinaboi, dimana desa adalah nelayan dan terdapat berbagai ini memiliki hasil tangkapan alat tangkap perikanan yang ada di perikanan yang cukup tinggi. Hal ini Desa Raja Bejamu. Adapun jumlah

88

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

alat tangkap yang ada di Desa Raja (Tabel 4).

Tabel 4. Jenis alat tangkap yang ada di Desa Raja Bejamu kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir

Nama Alat Tangkap Jumlah Keterangan

Pukat Udang 145 Mi Milik sendiri/Swasta Sondong 20 Milik Sendiri Gill Nett 15 Milik Sendiri Bubu Tiang 10 Swasta Pukat Tuamang 3 Milik Sendiri Sumber : Kantor Desa Raja Bejamu, 2015

Dari tabel 4 menjelaskan pemilik bangliau tersebut yaitu orang bahwa alat tangkap yang dominan Tionghoa dimiliki nelayan di Desa Raja . Bejamu adalah Pukat Udang sebanyak 145 Unit. Program Pemerintah Terhadap Nelayan Sinaboi Sarana dan Prasarana di Desa Pemerintah Rokan Hilir Raja Bejamu melalui Dinas Perikanan dan Sarana dan prasarana di Desa Kelautan Kabupaten Rokan Hilir Raja Bejamu terdapat mesjid 5 buah, sudah mempunyai program terhadap gereja 4 buah dan kelenteng 1 buah. masyarakat nelayan sinaboi yaitu Di Desa Raja Bejamu juga terdapat akan membangun kampung nelayan gedung permanen 30 buah, rumah di pesisir pantai, meski panggung 270 buah, semi permanen pembangunan kampung nelayan 40 buah dan rumah papan 470 buah. masih dirancang secara bertahap- Berdasarkan agama dan lingkungan tahap setidaknya program ini bisa di Desa Raja Bejamu yang mengangkat perekonomian mendominasi tempat ibadah yaitu masyarakat nelayan di Sinaboi. mesjid dan tempat tinggal nelayan (Dinas Perikanan Kabupaten Rokan yang mendominan yaitu rumah Hilir, 2010) papan 470 buah karena di Desa Raja Bejamu merupakan wilayah pesisir. Kewajiban masyarakat nelayan di Kemudian di Desa Raja Bejamu Desa Raja Bejamu terdapat 2 Taman kanak-kanan (TK), Kewajiban nelayan di desa Sekolah Dasar (SD) 4 buah dan Raja Bejamu yaitu gotong royong di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 sekitar pekarangan rumah masing- masing dan di sekitar jalan raya yang buah kemudian di Desa Raja Bejamu dilakukan setahun 2 kali karena terdapat 14 Bangliau yang semua masyarakat di Desa ini sibuk dengan urusan masing-masing. Kemudian 89

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

adanya kewajiban nelayan buruh pekarangan mesjid pada waktu acara yang bekerja dengan orang Tionghoa hari-hari islam tersebut. itu harus melaut jika pasang apapun ke sebuah warung kopi dan bersantai kondisinya jika tidak bisa melaut di warung kopi tersebut hingga maka nelayan tersebut mencari orang malam hari terkadang sampai malam sebagai penggantinya, kemudian tergantung jadwal pertandingan kewajiban masyarakat nelayan di Desa Raja Bejamu harus sepak bola di Televisi. memperingati hari-hari besar Islam dan membersihkan sekitar Kegiatan – Kegiatan Nelayan Di Desa Raja Bejamu Masyarakat nelayan di Desa pergi pagi pulang sore, kemudian Raja Bejamu dalam kegiatan sehari- setelah pulang untuk menghilangkan harinya yaitu pergi melaut setiap hari capeknya nelayan di Desa ini pergi

Tabel 5. Distribusi Informan Berdasarkan Kelompok Umur di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau 2016

Tingkat Umur Jumlah Informan Persentase (Tahun) (Jiwa) 38-48 6 60 49-55 3 30 >55 1 10 Jumlah 10 100 Sumber : Wawancara dengan Informan Tahun 2016

Pendidikan Formal Informan Tingkat pendidikan di Desa keterampilan manajemen dalam Raja Bejamu sebagian besar mengelola bidang usaha. Untuk lebih masyarakatnya tidak tamat SD, hal jelasnya mengenai pendidikan ini akan mempengaruhi pola berpikir nelayan di Desa Raja Bejamu dapat nelayan dalam mengadopsi dan dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Distribusi Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau 2016

Tingkat Pendidikan Jumlah Informan Persentase (Jiwa)

Tidak Tamat SD 7 70 SMA 2 20 Sarjana 1 10 Jumlah 10 100 Sumber : Wawancara dengan Informan Tahun 2016

90

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

Tabel 6. Menjelaskan bahwa (70%), 2 informan tamat SMA (20%) di Desa Raja Bejamu terdapat 7 dan 1 informan tamat Perguruan informan yang tidak tamat SD Tinggi (10%).

Tanggungan Keluarga Informan Besar kecilnya jumlah tangungan mempengaruhi secara langsung keluarga turut mempengaruhi hal-hal terhadap terutama terhadap yag menyangkut pendapatan dan pendapatan keluarga. Untuk melihat pengeluaran dalam rangka memenuhi jumlah tanggungan Di Desa Raja kebutuhan hidup mereka berdasarkan Bejamu dapat dilihat pada Tabel 7. besar kecilnya anggota keluarga akan

Tabel 7. Distribusi Informan Berdasarkan Tanggungan Keluarga di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau 2016

Tanggungan Keluarga Jumlah Informan Persentase (Jiwa) 1-3 orang 5 50 4-6 orang 4 40 7 orang 1 10 Jumlah 10 100 Sumber : Wawancara dengan Informan Tahun 2016

Pandangan Masyarakat Nelayan terpenting baginya adalah mereka Di Desa Raja Bejamu Terhadap cukup untuk kebutuhan sehari- Etos Kerja harinya. (Box 1.) Pandangan Masyarakat Nelayan Terhadap Etos Kerja yaitu Box 1. Etos Kerja sebagai berikut: U (50 tahun) yang selaku salah 1. Masalah mengenai hakekat dari satu ketua Rukun Tetangga (RT) di

hidup manusia Desa Raja Bejamu mengatakan Berdasarkan wawancara “....kami disiko pakai alat tangkap bubu taek (Pukat Udang) itu mendalam kepada informan ajonyo,...... kami tau nyo yang penelitian yaitu bapak U (50 tahun) laennyo tak tau do, kono itu yg ponah Pandangan masyarakat nelayan di kami gunokan...... pemerintah pun Desa Raja Bejamu terhadap hakekat kuang memperhatikan daerah kami ko...... ” dari hidupnya adalah hidup “....nelayan di Desa ini merupakan anugerah tuhan yang menggunakan alat tangkap pukat harus dijalani dan masyarakat di udang, nelayan di sini cuma bisa Desa ini tidak begitu menggunakan alat tangkap tersebut alat tangkap lainnya tidak tahu memikirkan masalah hidupnya menggunakannya,…..pemerintah pun masyarakat di Desa ini lebih banyak kurang memperhatikan Desa ini. bersantai dari pada memikirkan masalah hidupnya yang paling

91

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

Pada box 1. Menjelaskan bahwa dalam ruang dan waktu adalah masyarakat nelayan di Desa Raja masyarakat nelayan di Desa ini Bejamu mempunyai budaya pasrah hanya bekerja pada waktu siang hari yaitu pasrah terhadap keadaan yang aja setelah pulang nelayan di Desa dialaminya karena pandangan ini hanya bersantai di rumah maupun nelayan di Desa ini bahwa rezeki warung kopi tidak ada pekerjaan lain sudah diatur yang penting bagi yang dilakukan setelah pulang dari mereka adalah cukup untuk makan melaut. sehari-hari. 4. Masalah mengenai hakekat dari 2. Masalah mengenai hakekat dari kedudukan dalam ruang dan karya manusia waktu Berdasarkan wawancara Berdasarkan wawancara mendalam kepada informan mendalam kepada informan penelitian yaitu bapak U (50 tahun) penelitian yaitu bapak U (50 tahun) Pandangan masyarakat nelayan di Pandangan masyarakat nelayan Desa Raja Bejamu terhadap hakekat mengenai hakekat dari kedudukan dari karya manusia adalah bahwa dalam ruang dan waktu adalah masyarakat nelayan di Desa ini tidak masyarakat nelayan di Desa ini ada memiliki karya, nelayan di Desa hanya bekerja pada waktu siang hari ini hanya mampu mengoperasikan aja setelah pulang nelayan di Desa alat tangkap tertentu saja seperti ini hanya bersantai di rumah maupun Pukat Udang dan Bubu Tiang warung kopi tidak ada pekerjaan lain masyarakat di Desa ini tidak bisa yang dilakukan setelah pulang dari mengoperasikan alat tangkap lainnya melaut (Box 2.) karena belum tau mengoperasikannya sehingga Box 2. Etos Kerja masyarakat nelayan di Desa ini tidak U (50 tahun) yang selaku salah bisa berbuat apa-apa apalagi satu ketua Rukun Tetangga (RT) di Desa Raja Bejamu mempunyai karya karena masyarakat mengatakan....“kami kalo pagi nelayan di Desa ini pengetahuannya sampai potang kami kelaut tapi kalau masih rendah, selain itu kurangnya malam di umahkan kadang maen sosialisasi dari pihak pemerintah batu di kodai kopi itu la kojonyo apo lai kan, apo nak di buek lai....” setempat. “..nelayan disini pagi hari sampai sore hari pergi kelaut kemudian di 3. Masalah mengenai hakekat dari malam hari di Rumah masing-masing kedudukan dalam ruang dan kemudian pergi main batu di kedai waktu kopi begitu seterusnya tidak ada Berdasarkan wawancara kerjaan lagi, tidak ada yang mau di mendalam kepada informan buat lagi…….” penelitian yaitu bapak U (50 tahun) Pandangan masyarakat nelayan mengenai hakekat dari kedudukan

92

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

Pada box 2. Menjelaskan Pada box 3. menjelaskan bahwa bahwa masyarakat nelayan di Desa masyarakat nelayan di Desa Raja Raja Bejamu mempunyai budaya Bejamu mempunyai budaya malas malas karena kegiatan nelayan di karena pada malam hari nelayan Desa ini hanya melaut saja tidak ada tidak ada kegiatan lain selain kegiatan lain selain melaut kemudian bermain batu karena ini merupakan pada malam hari bersantai di kedai hiburan bagi nelayan di Desa ini kopi dan bermain batu domino. 6. Masalah mengenai hakekat dari 5. Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan hubungan manusia dengan alam sekitar sesamanya Berdasarkan wawancara Berdasarkan wawancara mendalam kepada informan mendalam kepada informan penelitian yaitu bapak U (50 tahun) Pandangan masyarakat nelayan penelitian yaitu bapak U (50 tahun) mengenai hakekat darihubungan Pandangan masyarakat nelayan manusiadengan alam sekitar adalah mengenai hakekat dari hubungan masyarakat nelayan di Desa ini manusiadengan sesamanya adalah kurang memperhatikan alam sekitar masyarakat nelayan di Desa ini sibuk dan masyarakat nelayan di Desa ini dengan urusan masing-masing yaitu kurang bersahabat dengan alam pergi melaut untuk memenuhi buktinya nelayan tidak bisa menangkap ikan lebih banyak kebutuhan hidupnya nelayan di Desa sedangkan nelayan buruh bisa ini berkumpul dengan sesamanya menangkap ikan dengan banyak serta pada saat malam hari yaitu nelayan di Desa ini berbuat berbagai berkumpul di kedai kopi dan bermain cara untuk menangkap ikan lebih batu. (Box 3.) banyak tanpa memikirkan kondisi alam kedepannya padahal dengan di perhatikannya alam sekitar maka bisa Box 3. Etos Kerja membuat hasil tangkapan semakin U (50 tahun) yang selaku salah meningkat (Box 4). satu ketua Rukun Tetangga (RT) di Desa Raja Bejamu Box 4. Etos Kerja mengatakan....“kami malam kalo U (50 tahun) yang selaku salah balik dai laut kami duduk kodai satu ketua Rukun Tetangga (RT) di kopi cito-cito samo kawan kan Desa Raja Bejamu mengatakan...... kadang sambil maen batu, itu la “nelayan disiko payahnyo, tak ado kojo kami tiap malam mengilang mike lingkungan do yang ponting suntuk kn...... ” hasil tangkapan dio banyak “...kami malam kalau balik kn.....dogil -dogil nelayan disiko” dari laut kami duduk di kedai kopi “…nelayan di Desa ini payah, cerita-cerita sama kawan sambil tidak ada yang memikirkan bermain batu, begitu la kegiatan lingkungan yang penting hasil sehari-hari kami kalau malam tangkapan banyak……nakal-nakal untuk menghilangkan nelayan di Desa ini. suntuk……..”

93

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

Pada box 4. Menjelaskan Dari penjelasan diatas bahwa bahwa masyarakat nelayan di Desa masyarakat nelayan di Desa Raja Raja Bejamu mempunyai budaya Bejamu menganggap bahwa tidak peduli karena nelayan di Desa kemiskinan merupakan kodrat dari ini lebih mementingkan kerja dari tuhan dan tidak menjadi masalah pada lingkungan sekitar sehingga baginya karena masyarakat nelayan lingkungan sekitar tidak diperdulikan di Desa ini sudah pasrah yang oleh masyarakat nelayan di Desa ini. penting bisa mencari kebutuhan Dari penjelasan di atas bahwa sehari-harinya dan tetap makan pandangan masyarakat nelayan di setiap hari walaupun hasil tangkapan Desa Raja Bejamu penting karena tidak mencukupi (Box 5). terlihat dari kehidupan sehari-hari nelayan yang setiap hari pergi melaut Box 5. Pandangan Terhadap mencari nafkah tetapi masyarakat Kemiskinan R (30 tahun) yang selaku salah nelayan di Desa ini hanya satu nelayan di Desa Raja Bejamu mengandalkan hasil tangkapan saja mengatakan “....kami disiko uda mereka lebih banyak bersantai-santai banyak berusaho bekojo tapi apo cao dari pada bekerja dan juga le kan, kalau joki tak samo kito, apo pun usaho nyo totap jugo macam masyarakat nelayan di Desa ini iko.....” menganggap bahwa bekerja itu “....kami disini sudah banyak ibadah dan kodrat dari tuhan dimana berusaha bekerja tapi bagaimana lagi nelayan di Desa ini menganggap kan kalau rezeki tidak sama kita apapun usahanya tetap juga macam rezeki sudah diatur oleh Tuhan Yang ini….” Maha Esa. Pada box 5. Menjelaskan Pandangan Terhadap Kemiskinan bahwa masyarakat nelayan di Desa Pandangan orang melayu di Raja Bejamu memandang dalam adat di ungkapkan “wahai kemiskinan merupakan kodrat karena ananda cahaya mata, janganlah nelayan di Desa ini sudah berusaha tamak kepada harta, mencari nafkah tetapi keadaan mereka tetap juga berpada-pada, supaya hidupmu tiada seperti itu tidak ada berubah- ternista. (Effendy.T, 2006) berubah. Pandangan masyarakat nelayan di Desa Raja Bejamu terhadap kemiskinan adalah masyarakat Keadaan Kemiskinan Masyarakat nelayan memandang bahwa Nelayan di Desa Raja Bejamu Berdasarkan data di lapangan kemiskinan itu kodrat dari tuhan jumlah penduduk miskin di karena nelayan disini sudah berusaha Kabupaten Rokan Hilir cukup tinggi. dan bekerja tetapi tetap juga kemiskinan lengket dengan dirinya. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Rokan Hilir dengan 47,4 ribu jiwa (7,31%) berada pada urutan

94

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

terbanyak keenam dari dua belas (BPS Rokan Hilir, 2015). kabupaten/kota di Provinsi Riau

Tabel 8. Tingkat Kemiskinan di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau 2016

Tahun Jumlah (KK) Persentase

2013 650 40 2014 500 30 2015 485 30

Jumlah 1635 100

Sumber: Kepala Desa Raja Bejamu Tahun 2016

Dari Tabel 8. menjelaskan Berdasarkan data dilapangan bahwa masih banyak masyarakat di di Desa Bejamu cukup tinggi Desa Raja Bejamu tergolong miskin produksi perikanan pertahunnya yaitu pada tahun 2013 sebanyak 650 seperti pada tahun 2013 yaitu sebesar KK, pada tahun 2014 sebanyak 500 9.50 Ton, hal ini disebabkan oleh KK, pada tahun 2015 sebanyak 485 besarnya potensi perikanan, Untuk KK dan pada umumnya masyarakat lebih jelasnya dapat dilihat pada yang miskin di Desa Raja Bejamu Tabel 9. adalah nelayan.

Tabel 9. Produksi Perikanan di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau 2016

Tahun Jumlah (Ton) Persentase

2013 9.50 34 2014 9.30 34 2015 8.70 32 Jumlah 27.500.000 100 Sumber: Kepala Desa Raja Bejamu Tahun 2016

Dari Tabel 9. Menjelaskan tahun 2013 sebanyak 9.50 ton, pada bahwa produksi perikanan di Desa tahun 2014 sebanyak 9.30 ton dan Raja Bejamu cukup tinggi yaitu pada pada tahun 2015 sebanyak 8.70 ton. Keadaan nelayan di Desa di Desa Raja Bejamu tetap seperti itu Raja Bejamu cukup memprihatinkan kehidupan sehari-harinya tidak ada karena pemerintah kurang perkembangannya. Pemerintah memperhatikan nelayan di Desa Raja sebenarnya sudah memberi bantuan Bejamu sehingga kehidupan nelayan kepada nelayan di Desa Raja Bejamu 95

Berkala Perikanan Terubuk, November 2016, hlm 84–98 Vol. 44. No.3 ISSN 0126 - 4265

tetapi bantuan tersebut tidak pada tempatnya ataupun tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh Desa Raja Bejamu sangat rusak nelayan Di Desa Raja Bejamu (Box karena pembangunan di Desa ini 6). jarang dilakukan, kemudian kondisi rumah dan air bersih di Desa Raja

Bejamu cukup sulit, kondisi rumah Box 6. Keadaan Nelayan di Desa nelayan di Desa Raja Bejamu cukup Raja Bejamu U (50 tahun) yang selaku salah memprihatinkan karena daerah ini satu ketua Rukun Tetangga (RT) di jika air pasang maka air tersebut Desa Raja Bejamu mengatakan sampai ke jalan di depan rumah “....kami ponah dapek bantuan nelayan sehingga air bersih di Desa pemerintah cumo satu kali bantuan Raja Bejamu susah untuk di dapat jaing itupun jaing panjang 4 cm, dan umumnya masyarakat disini untuk apo jaing ukuran segitukan membeli air bersih untuk di pecumo ajo ngasi bantuan kalau konsumsi. macam itu tak bisa digunokan buek Kemudian dari segi alat tangkap.....” penyuluhan, masyarakat nelayan “....kami pernah dapat bantuan pemerintah tetapi cuma satu kali, miskin di Desa Raja Bejamu kurang bantuan jaring itupun jaring panjang 4 mendapat penyuluhan apapun dari cm, untuk apa jaring ukuran segitu pemerintah sehingga para nelayan percuma aja kalau member bantuan seperti itu tidak bisa digunakan untuk miskin disini kurang tau dengan alat tangkap….” peraturan ataupun pembelajaran yang baru dari pemerintah mengenai

sektor perikanan.

Kehidupan sehari-hari nelayan Kemiskinan masyarakat hanya mengandalkan hasil tangkapan nelayan di Desa Raja Bejamu sangat saja, nelayan di Desa ini tidak bisa memprihatinkan karena kurangnya mengandalkan bidang lain selain dari perhatian pemerintah sehingga perikanan seperti dibidang pertanian masyarakat nelayan di Desa Raja maupun perdagangan karena nelayan Bejamu ini bosan dan pasrah miskin di Desa Raja Bejamu tidak memiliki modal untuk membuat terhadap keadaan yang nelayan di usaha lain selain sebagai nelayan, Desa ini alami selama ini. bahkan nelayan miskin di Desa Raja Sebenarnya pemerintah sudah Bejamu ini menjadi buruh nelayan memberikan bantuan terhadap demi mencukupi kebutuhan sehari- masyarakat nelayan sinaboi tetapi harinya. tidak sampai dengan masyarakat Kemudian dari segi bangunan nelayan di Desa Raja Bejamu (Box di Desa Raja Bejamu itu sangat rusak kondisinya seperti jalan dan 7). jembatan. Jalan dan jembatan di

96

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

sesamanya itu merupakan Box 7. Keadaan Nelayan di Desa kebudayaan masyarakat nelayan di Raja Bejamu K (51 tahun) yang selaku salah Desa Raja Bejamu karena nelayan di satu ketua Rukun Tetangga (RT) di Desa ini menganggap itu adalah Desa Raja Bejamu mengatakan hiburan dan untuk melepaskan “....Aku tak ponah dapek bantuan capeknya bekerja mencari nafkah di do, bontuk bantuan pun aku tak siang hari. ponah nampak apoleh dapek bantuan dai pemerintah.....” Rencana Nelayan Miskin 5 Tahun “....saya tidak pernah mendapat bantuan dalam bentuk apapun, Mendatang Rencana nelayan 5 tahun bentukPemerintah bantuan di Desa pun sayaRaja tidak pernah melihatnya apalagi bantuan kedepan yaitu membuat kolam ikan dari pemerintah…….” kakap karena di Desa ini air payau.

Kemudian rencana masyarakat nelayan miskin di Desa Raja Bejamu Bejamu juga kurang campur yaitu mau membuka lahan pertanian, tangan dalam menghadapi masalah sehingga bisa menanam padi untuk yang di hadapi oleh masyarakat menambah penghasilan. nelayan tersebut kemudian motivasi Dari perencanaan di atas tidak terhadap nelayan ataupun terlihat dari kerja sama dari penyuluhan terhadap nelayan jarang pemerintah setempat maupun di lakukan oleh pemerintah terhadap pemerintah pusat supaya lebih nelayan di Desa Raja Bejamu memperhatikan nelayan supaya sehingga banyak nelayan yang tidak perencanaan tersebut bisa dilakukan tahu informasi tentang perikanan dan oleh nelayan miskin di Desa Raja kelautan. Bejamu pada tahun 2016.

Dari beberapa penjelasan diatas DAFTAR PUSTAKA bahwa masyarakat nelayan di Desa Badan Pusat Statistik Rokan Hilir, Raja Bejamu tidak bisa merubah 2015. Statistik daerah kehidupannya karena pemerintah kabupaten rokan hilir 2015 kurang memperhatikan nelayan pdf.Penerbit Bada Pusat miskin di Desa Raja Bejamu Statistik Kabupaten Rokan terutama di bidang sarana dan Hilir, Rokan Hilir prasarana di Desa ini sehingga Dinas Perikanan dan Kelautan masyarakat nelayan miskin ini bosan Kabupaten Rokan Hilir dan pasrah terhadap keadaannya, Provinsi Riau.2010. Laporan padahal produksi perikanan di Desa Akhir Tahun Dinas Perikanan ini cukup tinggi di Desa ini, di balik dan Kelautan Kabupaten itu juga masyarakat nelayan tidak Rokan Hilir Provinsi Riau. bisa merubah kebiasaannya yang Effendy,T 2004. Bukusaku budaya setiap malam bersantai di warung Melayu yang mengandung kopi dan bermain batu dengan 97

Kemiskinan Masyarakat Nelayan Berkala Perikanan Terubuk Vol 44 No..3 November 2016

ethos kerja. Penerbit Unri diakses pada hari senin15 Press , Riau Nopember 2015 jam 10:00 Wib. Hamdani, 2013. Faktor penyebab Mulyani, 2005. Perkembangan kemiskinan nelayan Masayrakat Pesisir. Penerbit tradisional di Desa PT. Raja Gravindo, Jakarta. Kedungringin Kecamatan Muncar Kualitas Sumber DayaManusia.http://repositor y.unej.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/58737/Haris%20 Hamdani.pdf?sequence=1,

98