Kapal Pariwisata Di Green Canyon Pangandaran

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kapal Pariwisata Di Green Canyon Pangandaran PRA PERANCANGAN KAPAL PARIWISATA DI GREEN CANYON PANGANDARAN Parlindungan Manik, Sarjito Jokosisworo, Biwa Abi Laksana 1) 1)Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Kapal yang akan dirancang sebagai pengembangan pariwisata di objek wisata Green Canyon dan daerah sungai Cijulang harus memperhitungkan ukuran utama, rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal, serta pemilihan peralatan penyelamatan dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal, sehingga sarana pariwisata yang dirancang memiliki image yang baik karena sangat mengutamakan faktor keamanan dan kenyamanan penumpang. Metode perancangan kapal pariwisata ini menggunakan kapal pembanding sebagai acuannya, dengan lambung kapal berbentuk katamaran, agar menambah kesan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang. Setelah ukuran utama didapatkan maka analisa kelayakan lambung bisa didapatkan dari software pendukung perancangan kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah Lwl: 9,50 m, B: 4,00 m, T: 0,6 m, H: 1,5 m. Kapal pariwisata ini menggunakan dua buah tenaga penggerak berupa diesel outboard motors dengan daya yang dihasilkan sebesar 20 HP. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan nilai GZ terbesar dan periode oleng tercepat terjadi pada saat kapal standby. Pada tinjauan olah gerak kapal pariwisata ini memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck weaknes. Kemudian pada hasil gambar rencana umum, kapal memiliki space yang cukup untuk menampung penumpang lebih banyak, menata peralatan keselamatan, peralatan komunikasi dan navigasi Kata kunci : Kapal Pariwisata, Katamaran, Green Canyon 1. PENDAHULUAN wisatawan harus berangkat dari dermaga Ciseureuh, kemudian melanjutkan perjalanan 1.1 Latar Belakang dengan menggunakan perahu yang disediakan Objek wisata Green Canyon terletak di Desa saat membeli tiket masuk objek wisata. Jarak Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, kurang lebih 31 antara dermaga dengan lokasi Green Canyon km dari Pangandaran. Warna air sungai yang sekitar 3 km, yang bias ditempuh dalam waktu kehijauan menjadi alasan tempat ini disebut sekitar 30-40 menit. Green Canyon. Sedangkan nama sebelumnya, Potensi pariwisata Green Canyon bisa dibilang Cukang Taneuh berarti jembatan tanah karena cukup baik. Data pengunjung yang didapat dari adanya jembatan dengan lebar 3 meter dan UPTD Dinas Budaya dan Pariwisata Cijulang panjang mencapai 40 meter yang dari bulan januari sampai juli 2012 tercatat lebih menghubungkan antara Desa Kertayasa dengan dari 48 ribu pengunjung yang berwisata ke objek Desa Batukaras. Objek wisata mengagumkan ini wisata Green Canyon Pangandaran. Dari data sebenarnya merupakan aliran dari sungai tersebut dapat kita lihat begitu potensialnya Cijulang yang melintas menembus gua yang objek wisata Green Canyo, dan masih dapat di penuh dengan keindahan pesona stalaktif dan kembangkan lagi beberapa objek wisata di stalakmitnya. Panjang sungai cijulang dari mulut daerah tersebut seperti restaurant terapung yang gua menuju pantai sekitar 15,5 km, dengan lebar dapat beroprasi pada malam hari, sehingga objek sungai sekitar 50 sampai dengan 60 meter dan wisata Green Canyon dapat dioptimalkan. Kapal terjadi penyempitan lebar sugnai saat memasuki pariwisata di daerah Green Canyon dan kapal- mulut gua. Kedalaman sungai sendiri antara 8 kapal yang digunakan di daerah perairan Ciamis meter samapai dengan 12 meter dan terjadi selatan masih mempunyai kekurangan, dari segi pendangkalan sungai saat menuju mulut gua stabilitas, olah gerak dan kecepatan, yang sekitar 4 meter. Untuk mencapai lokasi ini mempengaruhi kenyamanan dan keamanan KAPAL- Vol. 11, No.2 Juni 2014 77 penumpang, sehingga sering terjadi keluhan dari 1.2 Perumusan Masalah beberapa pengunjung akan keamanan dan Dengan memperhatikan pokok kenyaman kapal yang mereka gunakan. Untuk permasalahan yang ada terdapat pada latar memperbaik stabilitas kapal diberi katir dari belakang maka diambil beberapa rumusan bambu yang diikatkan oleh tambang, konsep ini masalah sebagai berikut : hampir sama dengan konsep kapal trimaran, 1. Apakah ukuran utama kapal yang akan tetapi konsep yang ada di kapal ini kurang dihasilkan sesuai dengan kondisi objek ekonomis untuk kapal di perairan terbatas, wisata Green Canyon Pangandaran? karena kapal terjadi penambahan lebar akan 2. Bagaimana karakteristik kapal dilihat tetapi tidak terjadi penambahan geladak, dari perhitungan dan analisa sehingga muatan yang dibawa sangata sedikit. hydrostatic, stabilitas kapal dan analisis Sedangkan untuk peralatan keselamatan, olah gerak kapal? penumpang hanya diberikan pelampung. Bahan 3. Apakah rencana umum kapal sesuai yang digunakan untuk kapal pariwisata adalah dengan rencana garis ( lines plan ) ? fiber glass. Data yang di peroleh dari CV. 4. Apakah besarnya daya motor sebagai Gians Fiber, tempat pembuatan kapal fiber di penggerak kapal sesuai dengan Pangandaran, hambatan yang dialami kapal dan Kapal pariwisata yang digunakan di Green sesuaikah dengan kondisi objek wisata Canyon memiliki ukuran utama, panjang Green Canyon Pangandaran? 9,35 m, lebar 1,00 sampai dengan 1,10 m, sarat kapal 0,50 m dan tinggi kapal 0,70 m, lebar katir 2,00 m, jika lebar kapal 1.3 Tujuan Penelitian ditambah dengan katir, mencapai 5 m. Jika kita bandingkan dengan ukuran utama kapal Berdasarkan latar belakang di atas maka pariwisata yang sudah ada maka kapal maksud dan tujuan dari penelitian ini tersebut tidak memenuhi standar adalah : perbandingan ukuran utama kapal. Menurut 1. Perancangan lines plan dengan penelitian sebelumnya bahwa kapal ukuran utama kapal disesuaikan katamaran memiliki kelebihan. Pada kapal dengan karakteristik sungai Cijulang. dengan lebar yang sama tahanan gesek 2. Mengetahui karakteristik kapal katamaran lebih kecil, sehingga pada tenaga dengan perhitungan hidrostatik, dorong yang sama kecepatannya relatif stabilitas kapal dan analisa olah gerak lebih besar ,luas geladak dari katamaran kapal. lebih luas dibandingkan dengan monohull, 3. Pembuatan rencana umum kapal volume benaman dan luas permukaan basah berdasarkan ukuran utama dan fungsi kecil, stabilitas yang lebih baik karena dari kapal tersebut. memiliki dua lambung, dengan tahanan 4. Menentukan motor induk yang kecil maka biaya operasional menjadi berdasarkan hasil perhitungan daya kecil, image yang terkesan adalah motor sesuai dengan hambatan yang keamanan yang terjamin dari faktor kapal dialami kapal yang diharapkan terbalik sehingga penumpang merasa lebih mampu beroperasi sesuai dengan aman. Oleh karena itu untuk mendapatkan kondisi perairan setempat. desain kapal yang sesuai dengan karakteristik sungai Green Canyon, serta dapat memberikan kenyamanan dan 2. TINJAUAN PUSTAKA keamanan penumpang maka kapal yang 2.1 Tinjauan Umum Kapal Green Canyon digunakan sebaiknya di rancang dengan Kapal pariwisata di daerah Green Canyon desain catamaran (double hull) karena kapal dan kapal-kapal yang digunakan di daerah catamaran memiliki stabilitas yang baik, perairan Ciamis selatan masih mempunyai dan geladak yang lebih luas sehingga dapat kekurangan, dari segi stabilitas, olah gerak memberikan kenyamanan dan keamanan, dan kecepatan, yang mempengaruhi serta dapat mengangkut muatan lebih kenyamanan dan keamanan penumpang, banyak. sehingga sering terjadi keluhan dari beberapa pengunjung akan keamanan dan KAPAL- Vol. 11, No.2 Juni 2014 78 kenyaman kapal yang mereka gunakan. Molland untuk mencari viskositasnya. Untuk memperbaik stabilitas kapal diberi Metode Slenderbody dipakai untuk kapal – katir dari bambu yang diikatkan oleh kapal yang memiliki lambung lebih dari tambang, konsep ini hampir sama dengan satu. [1] konsep kapal trimaran, akan tetapi konsep yang ada di kapal ini kurang ekonomis 3. METODOLOGI PENELITIAN untuk kapal di perairan terbatas, karena Metodologi yang dipergunakan dalam kapal terjadi penambahan lebar akan tetapi penelitian ini adalah simulasi komputasi tidak terjadi penambahan lebar geladak, yang menggunakan bantuan komputer sehingga muatan yang dibawa sangata untuk perhitungan dari kapal rancangan ini. sedikit. Sedangkan untuk peralatan Adapun ringkasan metodologi dari keselamatan, penumpang hanya diberikan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2. pelampung. Bahanahan yang digunakan untuk kapal pariwisata adalah fiber glass, 4. PERHITUNGAN&ANALISA DATA untuk penutup geladak di beri penyanggah kayu yang diberi terpal. Kapal pariwisata 4.1 Requirement yang digunakan di Green Canyon memiliki Kapal tongkang yang direncanakan ini ukuran utama, panjang 9,35 m, lebar 1,00 adalah sebagai kapal pariwisata yang mana sampai dengan 1,10 m, sarat kapal 0,50 m lebih ditekankan untuk sarana pariwisata dan tinggi kapal 0,70 m, lebar katir 2,00 m, yang mengutamakan keamanan, jika lebar kapal ditambah dengan katir, kenyamanan, dan keselamatan, sehingga mencapai 5 m. Motor penggerak yang kapal harus dilengkapi dengan peralatan digunakan pada kapal pariwisata di Green yang mendukung sebagai fungsi kapal Canyon menggunakan mesin Yamaha atau tersebut. Lebar kapal yang ditentukan Suzuki 15 Hp. Sedangkan untuk penutup adalah 4 meter dikarenakan perairan geladak kapal, menggunakan terpal yang terbatas, dengan kecepatan dinas 5 knots, disangga oleh tiang bambu. Untuk peralatan dan kecepatan maksimal 10 knots. penumpang disediakan pelampung. Tabel 1. Komponen Parameter Perancangan 2.3 Metode Perancangan Kapal Dalam proses perancangan kapal, salah satu Bentuk lambung Katamaran faktor yang cukup signifikan untuk Lebar kapal
Recommended publications
  • On the Great Trimaran-Catamaran Debate
    On the Great Trimaran-Catamaran Debate Lawrence J. Doctors, Member, School of MechanicnJ and Manufacturing Engineering, The University of New South Wales, Sydney, NSW 2052, Australia Abdmct In the cumwtt work, a aydewaatic investigation into a variety of monohulls and mul- tihulls is carried out with an emphasis on finding optimal forms. Vessels with up to six identical subhulls are taken into consideration and a large range of lengths is studied. hT- thermore, sidehuli trimaran configurations are included in the investigation. There are two main purposes to this investigation. Firstly, one is interested in mini- mizing the wave resistance, becawe this is closely related to the wave generation and is of critical importance to the operation of river ferries. Secondly, it is also important to min- imize the total resistance, in order to reduce fuei costs and to permit long-range trips for ocean-going vessels. The theoretical predictions show that increasing the length beyond that normally accepted is beneficial in reducing both the wave Resistance and often the total resistance. I. the goal is to minimize wave resistance and if the length is constrained, the calculations also demon- strate that trimarans are superior to catamarans, which are in turn superior to monohulls. On the other hand, if the goal is to minimize the total resistance, then all the muh!ihulis (~m catamarans to hezamarans) are inferior to monohulls, except possibly at low speeds which are not of interest in thw study. Similarly, sidehull trimarans are shown to be inferior to catamarans except perhaps if rather great lengths are permitted.
    [Show full text]
  • 25 Upaya Mengoptimalkan Implementasi Aplikasi
    UPAYA MENGOPTIMALKAN IMPLEMENTASI APLIKASI INAPORTNET Eko Nur Hidayat1) 1 Program studi Teknika, Politeknik Bumi Akpelni Jl. Pawiyatan Luhur II/17, Bendan Dhuwur, Semarang. *Email: [email protected] Abstrak Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan perpaduan teknologi yang mengaburkan batas antara bidang fisik,digital dan biologis, atau secara kolektif yang ditandai dengan munculnya terobosan menghubungkan perangkat apapun satu sama lain melalui internet (Internet of Things). Konsep tersebut juga diterapkan dalam pelayanan public di pelabuhan dengan system inaportnet. Masalah yang terjadi adalah pengguna sering mengalami loss connection sehingga pelayanan dilakukan melalui system manual. Penelitian ini menggunakan metode descriptive. Untuk menjamin konektivitas dari pengguna system dengan server, diperlukan konektivitas yang stabil dan mempunyai Service Level Agreement (SLA) yang tinggi. Konektivitas yang perlu dijaga baik dari sisi server maupun dari sisi pengguna. Sistem inaportnet akan berjalan optimal jika dari sisi server system selalu up dan terjamin konektivitasnyadengan kategori minimal tier 3 sedang dari sisi pengguna terjamin konektivitasnya dengan SLA diatas 99%. Optimalisasi dilakukan di kedua sisi baik server maupun pengguna. Hasilnya dengan optimalisasi implementasi inaportnet dapat meminimalisasi keluhan system down sehingga pelayanan kapal dan monitoring pergerakan kapal dan barang (petikemas) ekspor dan impor dapat dioptimalkan. Kata kunci: inaportnet, loss connection, servive level agreement, tier PENDAHULUAN depan, dan bertahan didalamnya,menjadi Revolusi industri 4.0 adalah era industri individu canggih dalam mengelola dan keempat sejak revolusi industri pertama memanfaatkan data, serta mampu bertahan pada abad ke-18. Era revolusi industri 4.0 dengan kecerdasan buatan akan membuat ditandai dengan perpaduan teknologi yang individu survive melewati revolusi industri mengaburkan batas antara bidang 4.0.
    [Show full text]
  • Trimarans and Outriggers
    TRIMARANS AND OUTRIGGERS Arthur Fiver's 12' fibreglass Trimaran with solid plastic foam floats CONTENTS 1. Catamarans and Trimarans 5. A Hull Design 2. The ROCKET Trimaran. 6. Micronesian Canoes. 3. JEHU, 1957 7. A Polynesian Canoe. 4. Trimaran design. 8. Letters. PRICE 75 cents PRICE 5 / - Amateur Yacht Research Society BCM AYRS London WCIN 3XX UK www.ayrs.org office(S)ayrs .org Contact details 2012 The Amateur Yacht Research Society {Founded June, 1955) PRESIDENTS BRITISH : AMERICAN : Lord Brabazon of Tara, Walter Bloemhard. G.B.E., M.C, P.C. VICE-PRESIDENTS BRITISH : AMERICAN : Dr. C. N. Davies, D.sc. John L. Kerby. Austin Farrar, M.I.N.A. E. J. Manners. COMMITTEE BRITISH : Owen Dumpleton, Mrs. Ruth Evans, Ken Pearce, Roland Proul. SECRETARY-TREASURERS BRITISH : AMERICAN : Tom Herbert, Robert Harris, 25, Oakwood Gardens, 9, Floyd Place, Seven Kings, Great Neck, Essex. L.I., N.Y. NEW ZEALAND : Charles Satterthwaite, M.O.W., Hydro-Design, Museum Street, Wellington. EDITORS BRITISH : AMERICAN : John Morwood, Walter Bloemhard "Woodacres," 8, Hick's Lane, Hythe, Kent. Great Neck, L.I. PUBLISHER John Morwood, "Woodacres," Hythc, Kent. 3 > EDITORIAL December, 1957. This publication is called TRIMARANS as a tribute to Victor Tchetchet, the Commodore of the International MultihuU Boat Racing Association who really was the person to introduce this kind of craft to Western peoples. The subtitle OUTRIGGERS is to include the ddlightful little Micronesian canoe made by A. E. Bierberg in Denmark and a modern Polynesian canoe from Rarotonga which is included so that the type will not be forgotten. The main article is written by Walter Bloemhard, the President of the American A.Y.R.S.
    [Show full text]
  • 5 Must Read Sailing Books for Catamaran Enthusiasts
    5 Must Read Sailing Books for Catamaran Enthusiasts This list briefly discusses 5 books that yacht owners or enthusiasts should read. What makes each book unique? Why should they read the book? What will they learn or take away from it? This is - at least what we consider - the best 5 books ever written in English on the subject of cruising catamarans. There are a few German and French publications but they are nearly impossible to get , most are out of print and unless you can read German or French - are of no value. So here is the top 5 list of the "Must Read books for Catamaran Enthusiasts" 1.) CATAMARANS - THE COMPLETE GUIDE FOR CRUISING SAILORS, by Gregor Tarjan. First published in 2006 and reprinted in 2008 by Mc Graw Hill Companies, New York. ISBN 9780071498852. Hardcover, 305 pages full color, large format, illustrated and lavish photography by Gilles Martin Raget. Of course we have to mention this book first. Not only is it written by our own Gregor Tarjan, founder and owner of Aeroyacht Ltd., but it is hailed as "the industry reference" by many experts. It has sold many thousands of copies around the world and has been re-printed numerous times. Jim Brown calls it "an authoritative guide for novices and experienced sailors, the best book written on the subject since the early 1990's" 2.) MULTIHULL SEAMANSHIP - Illustrated, by Dr. Gavin LeSueur. Illustrations by Nigel Allison. First published in Australia in 1995, Cyclone Publishers. ISBN 1875181032. Soft cover, spiral bound, large format, 108 pages, black and white.
    [Show full text]
  • ORC Special Regulations Mo3 with Life Raft
    ISAF OFFSHORE SPECIAL REGULATIONS Including US Sailing Prescriptions www.ussailing.org Extract for Race Category 4 Multihulls JANUARY 2014 - DECEMBER 2015 © ORC Ltd. 2002, all amendments from 2003 © International Sailing Federation, (IOM) Ltd. Version 1-3 2014 Because this is an extract not all paragraph numbers will be present RED TYPE/SIDE BAR indicates a significant change in 2014 US Sailing extract files are available for individual categories and boat types (monohulls and multihulls) at: http://www.ussailing.org/racing/offshore-big-boats/big-boat-safety-at-sea/special- regulations/extracts US Sailing prescriptions are printed in bold, italic letters Guidance notes and recommendations are in italics The use of the masculine gender shall be taken to mean either gender SECTION 1 - FUNDAMENTAL AND DEFINITIONS 1.01 Purpose and Use 1.01.1 It is the purpose of these Special Regulations to establish uniform ** minimum equipment, accommodation and training standards for monohull and multihull yachts racing offshore. A Proa is excluded from these regulations. 1.01.2 These Special Regulations do not replace, but rather supplement, the ** requirements of governmental authority, the Racing Rules and the rules of Class Associations and Rating Systems. The attention of persons in charge is called to restrictions in the Rules on the location and movement of equipment. 1.01.3 These Special Regulations, adopted internationally, are strongly ** recommended for use by all organizers of offshore races. Race Committees may select the category deemed most suitable for the type of race to be sailed. 1.02 Responsibility of Person in Charge 1.02.1 The safety of a yacht and her crew is the sole and inescapable ** responsibility of the person in charge who must do his best to ensure that the yacht is fully found, thoroughly seaworthy and manned by an experienced crew who have undergone appropriate training and are physically fit to face bad weather.
    [Show full text]
  • A Comparative Evaluation of a Hydrofoil-Assisted Trimaran
    COMPARATIVE EVALUATION OF A A HYDROFOIL-ASSISTED TRIMARAN Thesis presented in partial fulfillment of the requirements for the degree MASTER OF SCIENCE IN ENGINEERING By Ryno Moolman Supervisor Prof. T.M. Harms Department of Mechanical Engineering University of Stellenbosch Co-supervisor Dr. G. Migeotte CAE Marine December 2005 Declaration I, the undersigned, declare that the work contained in this thesis is my own original work and has not previously, in its entirety or in part, been submitted at any University for a degree. Signature of Candidate Date i Abstract This work is concerned with the design and hydrodynamic aspects of a hydrofoil-assisted trimaran. A design and configuration of a trimaran is evaluated and the performance of a hydrofoil-assisted trimaran is effectively compared to the performance of a hydrofoil-assisted catamaran with similar overall displacement and same speed. The performance of the trimaran with different outrigger clearances are also evaluated and compared. The hydrodynamic aspects focuses mainly on the performance and to a lesser extend on the sea-keeping and stability of a hydrofoil-assisted trimaran. The results were determined by means of experimental testing, theoretical analysis and numerical analysis. The project was initiated as a result of the success of the hydrofoil-assisted catamarans and due to the fact that there does not exist a hydrofoil-assisted trimaran (to the author’s knowledge) where the main focus of the foils is to significantly reduce the resistance. A brief history, recent developments and associated advantages regarding trimarans are discussed. A complete theoretical model is presented to evaluate the lift and drag of the hydrofoils, as well as, the resistance of the trimaran.
    [Show full text]
  • The Practical Design of Advanced Marine Vehicles
    The Practical Design of Advanced Marine Vehicles By: Chris B. McKesson, PE School of Naval Architecture and Marine Engineering College of Engineering University of New Orleans 2009 Version: Fall 2009 rev 0 This work sponsored by: US Office of Naval Research Grant No: N00014‐09‐1‐0145 1 2 CONTENTS 1 Summary & Purpose of this Textbook ................................................................................................ 27 1.1 Relationship of the Course to Program Outcomes ..................................................................... 28 1.2 Prerequisites ............................................................................................................................... 28 1.3 Resources .................................................................................................................................... 28 1.3.1 Numbered references cited in the text ................................................................................. 29 1.3.2 Important references not explicitly cited in the text ............................................................ 31 1.3.3 AMV Web Resources ............................................................................................................. 32 1.3.4 AMV Design Agents ............................................................................................................... 32 1.3.5 AMV Builders ......................................................................................................................... 33 2 A Note on Conventions ......................................................................................................................
    [Show full text]
  • Kapal Dan Perahu Dalam Hikayat Raja Banjar: Kajian Semantik (Ships and Boats in the Story of King Banjar: Semantic Studies)
    Borneo Research Journal, Volume 5, December 2011, 187-200 KAPAL DAN PERAHU DALAM HIKAYAT RAJA BANJAR: KAJIAN SEMANTIK (SHIPS AND BOATS IN THE STORY OF KING BANJAR: SEMANTIC STUDIES) M. Rafiek Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia ([email protected]) Abstract Ships and boats are water transportation has long been used by the public. Ships and boats also fabled existence in classical Malay texts. Many types of ships and boats were told in classical Malay texts are mainly in the Story of King Banjar. This study aimed to describe and explain the ships and boats in the Story of King Banjar with semantic study. The theory used in this research is the theory of change in the region meaning of Ullmann. This paper will discuss the discovery of the types of ships and boats in the text of the King saga Banjar, the ketch, ship, selup, konting, pencalang, galleon, pelang, top, boat, canoe, frigate, galley, gurab, galiot, pilau, sum, junk, malangbang, barge, talamba, lambu, benawa, gusu boat or bergiwas awning, talangkasan boat and benawa gurap. In addition, it was also discovered that the word ship has a broader meaning than the words of other vessel types. Keywords: ship, boat, the story of king banjar & meaning Pendahuluan Hikayat Raja Banjar atau lebih dikenal dengan Hikayat Banjar merupakan karya sastra sejarah yang berasal dari Kalimantan Selatan. Hikayat Raja Banjar menjadi sangat dikenal di dunia karena sudah diteliti oleh dua orang pakar dari Belanda, yaitu Cense (1928) dan Ras (1968) menjadi disertasi.
    [Show full text]
  • James Wharram and Hanneke Boon
    68 James Wharram and Hanneke Boon 11 The Pacific migrations by Canoe Form Craft James Wharram and Hanneke Boon The Pacific Migrations the canoe form, which the Polynesians developed into It is now generally agreed that the Pacific Ocean islands superb ocean-voyaging craft began to be populated from a time well before the end of The Pacific double ended canoe is thought to have the last Ice Age by people, using small ocean-going craft, developed out of two ancient watercraft, the canoe and originating in the area now called Indonesia and the the raft, these combined produce a craft that has the Philippines It is speculated that the craft they used were minimum drag of a canoe hull and maximum stability of based on either a raft or canoe form, or a combination of a raft (Fig 111) the two The homo-sapiens settlement of Australia and As the prevailing winds and currents in the Pacific New Guinea shows that people must have been using come from the east these migratory voyages were made water craft in this area as early as 6040,000 years ago against the prevailing winds and currents More logical The larger Melanesian islands were settled around 30,000 than one would at first think, as it means one can always years ago (Emory 1974; Finney 1979; Irwin 1992) sail home easily when no land is found, but it does require The final long distance migratory voyages into the craft capable of sailing to windward Central Pacific, which covers half the worlds surface, began from Samoa/Tonga about 3,000 years ago by the The Migration dilemma migratory group
    [Show full text]
  • Pre-Modern Sri Lankan Ships and Shipping
    1 [ E:RESEARCH] 2002 SHIPS AND THE DEVELOPMENT OF MARITIME TECHNOLOGY IN THE INDIAN OCEAN. Parkin,D. and Barnes,R. (eds.) RoutledgeCurzon, London, 2002. ISBN 0-7007-1235-6 (Papers read at the second conference in the series The Indian Ocean: Transregional creation of societies and cultures organized by the Institute of Social and Cultural Anthropology, University of Oxford, and held at St.Anthony’s College, in May 1998) Chapter 5 PRE - MODERN SRI LANKAN SHIPS Somasiri Devendra Introduction There are many references to Sri Lankan ships in the historical records of Sri Lanka, as well as other countries. Yet, we have little idea of the appearance or structural characteristics of the early vessels. This paper, which tries to find an answer to these questions, is presented in two parts. Part 1 states the hypothesis and the path followed to test it. Part 2 describes the traditional ships that survived into this century. The inland watercraft, which are important 2 for a fuller appreciation of this subject, is not dealt with here as I have dealt with them at length elsewhere. (Devendra 1995: 211-238) PART I Hypothesis All Sri Lankan ships and watercraft developed from two basic forms that evolved out of the interaction between the inshore maritime environment and the biological resources of the island. Shared cultural links with, and technological forms prevalent in, south India were the other parameters. When Sri Lankan vessels eventually ventured farther out into the ocean, these basic forms underwent further and greater modification to fit the new environment. Contacts with foreign ships calling at Sri Lanka and experiences gained by sailing in foreign waters, exposed Sri Lankan mariners to types of craft and technologies that had originated in different parts of the Indian Ocean (and beyond).
    [Show full text]
  • Sunfish Sailboat Rigging Instructions
    Sunfish Sailboat Rigging Instructions Serb and equitable Bryn always vamp pragmatically and cop his archlute. Ripened Owen shuttling disorderly. Phil is enormously pubic after barbaric Dale hocks his cordwains rapturously. 2014 Sunfish Retail Price List Sunfish Sail 33500 Bag of 30 Sail Clips 2000 Halyard 4100 Daggerboard 24000. The tomb of Hull Speed How to card the Sailing Speed Limit. 3 Parts kit which includes Sail rings 2 Buruti hooks Baiky Shook Knots Mainshoat. SUNFISH & SAILING. Small traveller block and exerts less damage to be able to set pump jack poles is too big block near land or. A jibe can be dangerous in a fore-and-aft rigged boat then the sails are always completely filled by wind pool the maneuver. As nouns the difference between downhaul and cunningham is that downhaul is nautical any rope used to haul down to sail or spar while cunningham is nautical a downhaul located at horse tack with a sail used for tightening the luff. Aca saIl American Canoe Association. Post replys if not be rigged first to create a couple of these instructions before making the hole on the boom; illegal equipment or. They make mainsail handling safer by allowing you relief raise his lower a sail with. Rigging Manual Dinghy Sailing at sailboatscouk. Get rigged sunfish rigging instructions, rigs generally do not covered under very high wind conditions require a suggested to optimize sail tie off white cleat that. Sunfish Sailboat Rigging Diagram elevation hull and rigging. The sailboat rigspecs here are attached. 650 views Quick instructions for raising your Sunfish sail and female the.
    [Show full text]
  • Studi Kasus Bali Timur−Kepulauan Nusa Penida
    TUGAS AKHIR – MN141581 PENGEMBANGAN DESAIN KONSEPTUAL TRANSPORTASI LAUT DENGAN SKEMA ASAL BANYAK TUJUAN SATU : STUDI KASUS BALI TIMUR−KEPULAUAN NUSA PENIDA NYOMAN SETIAWAN NRP. 4107 100 035 Dosen Pembimbing: Dr.-Ing. Setyo Nugroho Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T. JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015 FINAL PROJECT – MN141581 THE DEVELOPMENT OF MARINE TRANSPORTATION CONCEPTUAL DESIGN WITH ONE HOME MANY PURPOSES SCHEME : THE CASE OF STUDY OF EAST BALI−NUSA PENIDA ISLANDS NYOMAN SETIAWAN NRP. 4107 100 035 Supervisors: Dr.-Ing. Setyo Nugroho Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T. NAVAL ARCHITECTURE AND SHIP BUILDING DEPARTMENT Faculty of Marine Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2015 ii LEMBAR PENGESAHAN PENGEMBANGAN DESAIN KONSEPTUAL TRANSPORTASI LAUT DENGAN SKEMA ASAL BANYAK TUJUAN SATU : STUDI KASUS BALI TIMUR−KEPULAUAN NUSA PENIDA TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Bidang Keahlian Transportasi Laut Program S1 Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Oleh: NYOMAN SETIAWAN NRP. 4107 100 035 Disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir: Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dr.-Ing. Setyo Nugroho Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T. NIP. 196510201996011001 NIPH. 4400201405002 SURABAYA, JULI 2015 iii PENGEMBANGAN DESAIN KONSEPTUAL TRANSPORTASI LAUT DENGAN SKEMA ASAL BANYAK TUJUAN SATU : STUDI KASUS BALI TIMUR−KEPULAUAN NUSA PENIDA Nama Mahasiswa : Nyoman Setiawan NRP : 4107 100 035 Jurusan / Fakultas : Teknik Perkapalan / Teknologi Kelautan Dosen Pembimbing : Dr.-Ing. Setyo Nugroho Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T. ABSTRAK Arus penyeberangan Bali−Kepulauan Nusa Penida sering mengalami ketidak lancaran terutama pada saat musim liburan dan kegiatan perayaan keagamaan di Nusa Penida.
    [Show full text]