http://journal.uir.ac.id/index.php/JIAP E-ISSN : 2622-934X P-ISSN : 2502-9757 PUBLIKA :

Jurnal Ilmu Administrasi Publik

Vol. 6, No. 1 / 2020 Pelaksanaan Otonomi Daerah Terhadap Pembangunan Masyarakat Di Kabupaten Indragiri Hulu Rosmita1 Herman2

1Administrasi Perkantoran, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam , Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Perhentian Marpoyan, , [email protected] 2Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Riau, Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Perhentian Marpoyan, Pekanbaru, Indonesia [email protected]

Received : February 29, 2020; Accepted : April 11, 2020 DOI 10.25299/jiap.2020.vol6(1).4969 Abstract Regional autonomy is an authority granted by the central government to the lower level governments, namely the Provinces, Regencies / Cities to manage their own households. The purpose of this study was to determine the implementation of regional autonomy towards community development in . The usefulness of this research should be of theoretical, practical and academic benefit, of course. This type of research uses qualitative and quantitative research types that are descriptive based on the information the author obtained, through primary data and secondary data, with respondents totaling 200 people. The technique of analyzing the data the authors conducted a qualitative analysis that would be carried out through primary, secondary, and library sources. The analysis will use a descriptive approach. The results showed that the implementation of regional autonomy carried out by the Government of the Indragiri Hulu Regency in the category did not go well. But on the other hand, the deliberation of the development plan (Musrenbang) through the Regional Work Unit (SKPD) in the category is not running well with the policy of the City / Regency Government only prioritizing the local government and the central government. In addition, the effect of implementation on community development is not well categorized in the development of basic facilities, infrastructure. Key Words : Regional Autonomy, Policy, Development Abstrak Otonomi daerah merupakan suatu kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat pada pemerintah tingkat bawah yaitu Provinsi, Kabupaten/Kota untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan otonomi daerah terhadap pembangunan masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu. Kegunaan dari penelitian ini hendaknya bermanfaat secara teoritis, praktis dan akademis tentunya. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dan kuantitatif yang bersifat uraian berdasarkan informasi yang penulis peroleh, melalui data primer dan data skunder, dengan responden berjumlah sebanyak 200 orang. Teknik analisa data penulis melakukan analisis kualitatif yang akan dilakukan melalui sumber-sumber primer, sekunder, dan dari perpustakaan. analisis akan menggunakan pendekatan deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan otonomi daerah yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dikategori tidak berjalan dengan baik. Namun pada sisi lain, musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dikategori kurang berjalan dengan kebijakan Pemerintah Kota/Kabupaten hanya mementingkan pemerintah setempat dan pemerintah pusat. Selain itu, pengaruh pelaksanaan atas pengembangan masyarakat dikategorikan tidak baik pada pengembangan fasilitas dasar, infrastruktur. Key Words : Otonomi Daerah, Kebijakan, Pembangunan.

Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 64

Pendahuluan tujuan dari pembagunan tersebut adalah Otonomi daerah merupakan suatu untuk kesejahteraan masyarakat sesuai kewenangan yang diberikan oleh dengan amanat Undang-undang 1945 pemerintah pusat pada pemerintah yang mana tujuan dari negara adalah tingkat bawah yaitu Provinsi, melindungi segenap warga negara, Kabupaten/Kota untuk mengurus rumah memberikan kesejahteraan, memberikan tangganya sendiri. Isu pemberian otonomi pelayanan, rasa aman dan lain sebagainya. daerah (pembangunan) merupakan suatu Dengan demikian ukuran otonomi adalah tanda bahawa ketidakpuasan terhadap keberhasilan pembangunan didaerah berbagai urusan administrasi Provinsi, dimana menurut Herman (2018) Kabupten/Kota di Indonsesia terhadap pembangunan adalah suatu rangkaian pemerintah pusat. Bukti dari ketidak aktivitas-aktivitas pembaharuan, keadaan puasan tersebut dicerminkan dalam yang kurang baik menjadi lebih baik yang Undang-undangNomor 22 Tahun 1999 dilakukan secara sadar dan terarah Tentang Pemerintahan Daerah, dengan sehingga tujun untuk kesejahteraan regulasi ini maka banyak daerah-daerah masyarakat dapat terwujud secara yang menyatakan memisahkan diri menyeluruh. menjadi Provinsi, Kabupaten/Kota baru Sentuhan otonomi daerah harus diseluruh Indonesia dan tidak terkecuali mampu merata di Indonesia dan tak Provinsi Riau yang diantaranya adalah terkecuali di Provinsi Riau khususnya lagi Kabupaten Pelalawan yang memisahkan di Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten diri dari Kabupaten Kampar, Kabupaten ini merupakan salah satu dari 12 (dua Kepulauan Meranti yang memisahkan diri belas) Kabupaten/Kota yang ada di dari Kabupaten , dan banyak Provinsi Riau dengan jumlah penduduk lagi Kabupaten/Kota yang memisahkan pada tahun 2019 sebanyak 425.897 jiwa. diri dari daerah induknya di seluruh Pendapatan masyarakat Kabupaten Indonesia. Setelah regulasi ini, pada Indragiri Hulu ini yang tertinggi adalah Tahun 2004 terbit kembali Undang- dari hasil pertanian kelapa sawit, namun undangNomor 32 Tahun 2004 Tentang pada era tahun 1990-an komoditi yang Pemerintah Daerah, dan kemudian tertinggi adalah dari karet. Dengan direvisi lagi menjadi Undang- berjalannya waktu Kabupaten Indragiri undangNomor 23 Tahun 2014 Tentang Hilir dari sektor pertanian telah dikuasai Pemerintah Daerah yang mana Undang- oleh kelapa sawit, tetapi komoditi karet undangini berbeda dari Undang- dan hasil pertanian lainnya masih ada di undangsebelumnya yaitu terletak pada Kabupaten ini. Kabupaten Indragiri Hulu peraturan tentang desa yang memisahkan merupakan lokasi penelitian penulis yang diri menjadi Undang-undangNomor 6 mana Kabupaten ini memiliki luas Tahun 2014 Tentang Desa. 8.198,26 Km,2 dengan memiliki 14 Dengan terbitnya regulasi ini Kecamatan, 16 Kelurahan dan 178 Desa. diharapkan otonomi daerah dapat berjalan Kabupaten Indragiri Hulu berbatasan dengna maksiml yang mana titik dengan: pokoknya adalah pembangunan disegala 1. Sebelah Utara berbatasan dengan bidang, baik itu infrastruktur, kesehatan, Kabupaten Pelalawan; pendidikan, pertanian, peternakan, 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan perikanan dan lain sebagainya yang mana Kabupaten Bungo Tebo (Provinsi Jambi); Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 65

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Hulu baik pembangunan fisik maupun Kabupaten Kuantan Singingi; pembangunan non fisik yang memberikan 4. Sebelah Timur berbatasan dengan dampak terhadap pembangunan untuk Kabupaten Indragiri Hilir. kesejahteraan masyarakat khususnya Dari hasil data yang penulis masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu. peroleh, Kabupaten Indragiri Hulu Oleh karena itu pemerintah jangan mengalami peningkatan dari sektor menekankan kepada kepentingan politik pembangunan diberbagai bidang, semata namun untuk kepentingan misalnya dari kesehatan pada tahun 2017 masyarakat lebih diutamakan agar jumlah Dokter spesiali 16 orang, Dokter pembangunan dapat berjalan dengan umum 70 orang dan Dokter gigi 19 orang. sebaik mungkin sesuai dengan keinginan Sedangkan tenaga kesehatan di masyarakat luas. Kabupaten Indragiri Hulu yaitu: Tenaga Medis 109 orang, Tenaga Keperawatan 511 Tinjauan Pustaka orang, Tenga Kebidanan 739 orang, Administrasi menurut Sondang P. Tengara Farmasi 23 orang dan Tenaga Siagian (2008:5) adalah didefinisikan Kesehatan Lainnya sebanyak 92 orang. sebagai keseluruhan proses kerja sama Untuk failitas kesehatan Kabupaten antara dua orang manusia atau lebih yang Indragiri Hulu memiliki 3 Rumah Sakit, 35 didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk Klinik Bersalin, 20 Puskesmas, 136 mencapai tujuan yang telah ditentukan Puskesmas Pembantu, dan 403 Posyandu. sebelumnya. Administrasi sebagai salah Dari pembangunan sektor satu cabang studi ilmu sosial definisinya pendidikan juga mengalami peningkatan, tidak terbatas hanya sekedar pekerjaan Kabupaten Indargiri Hulu memiliki korespondensi atau sama dengan catat- Sekolah Mengah Atas dan Madrasah Aliah mencatat. Administrasi dalam arti luas yang tersebar di 14 Kecamatan yang mencakup keseluruhan proses aktivitas terdiri dari: Gedung Sekolah sebanyak 39, kerjasama sejumlah manusia dalam Guru sebanyak 858 Orang, dan Murid organisasi untuk mencapai satu atau sebanyak 8.575 orang. Untuk Sekolah sejumlah tujuan yang telah disepakati Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah sebelumnya demi mencapai suatu Tsanawiyah yang terdiri dari: Gedung organisasi yang efektif dan efisien demi Sekolah Sebanyak 86, Guru sebanyak 1.646 kelancaran dari tujuan organisasi tersebut. orang, dan Murid sebanyak 22.439 orang. Dengan demikian menurut Suminta Sedangkan untuk Sekolah Dasar dan (2005:3) mengatakan bahwa yang Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang mana dimaksud dengan administrasi Gedung Sekolah sebanyak: 312 Gedung keseluruhan proses pelaksanaan Sekolah, 4342 Guru dan 60185 Murid. keputusan-keputusan yang telah diambil Pembangunan yang dilaksanakan dan diselenggarakan oleh dua orang atau oleh Kabupaten Indaragiri Hulu yang lebih untuk mencapai tujuanorganisasi berasal dari APBN dan APBD, adapun apa pun bentuknya, baik itu organisasi jumlah APBD yang berasal dari Dana publik maupun organisasi bisnis. Alokasi Umum (DAU) di Kabupaten Selanjutnya menurut Herman Indragiri Hulu adalah sebesar Rp. (2019) Pelaksanaan tujuan organisasi tidak 689.412.360. Dana sebesar ini meskinya merta-merta akan berhasil tanpa ditopang digunakan dengan sebaik mungkin untuk oleh pelaksanaan administrasi dan pembangunan di Kabupaten Indragiri Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 66

manajemen yang handal, karena ketiga hal administrasi dan manajemen tersebut tidak dapat berjalan sendiri- dijalankan. Unsur disini selain sendiri karena merupakan bagian dari manusia,uang, peralatan, dan bahan sistem yang utuh. Lebih lanjut dapat di termsuk mesin dan metode. pahami bahwa administrasi adalah 2. Organisasi sebagai proses bersifat penyelenggaranya (proses pembuatan dinamis, yaitu sebagai rangkaian kebijakan), manajemen adalah orang yang kegiatan dan hirarki antara orang- menyelenggarakan (top -midle-lower orang sebagai suatu ikatan formal dan managemen) kerja, dan organisasi adalah pencapaian tujuan. Ini dikarenakan wadah untuk bekerja sama (publik, bisnis peranan manusia dalam organisasi. dan non profit). Organisasi Menurut Berangkat dari hal diatas, Wahono (2001;17) adalah kelompok administrasi dan organisasi perlu adanya manusia yang bekerjasama dengan suatu pengelolaan yang disebut dengan perencanaan kerja dan peraturan, untuk manajemen. Menurut TheLiang Gie mencapai suatu tujuan tertentu. Setiap (dalam Zulkifli, 2005;25) mendefenisikan organisasi berusaha untuk mencapai manajemen sebagai segenap perbuatan tujuan organisasinya secara efektif dan menggerakkan dan mengerahkan segenap efesien. Oleh karena itu setiap organisasi sarana dalam suatu organisasi apapun membutuhkan manejemen agar sumber untuk mencapai tujuan tertentu. Haiman daya organisasi dapat digunakan seacara (dalam Manulang 2001;3) mengatakan maksimal guna mencapai tujuan dan bahwa manajemen adalah fungsi untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan- mencapai sesuatu melalui kegiatan orang tujuan yang saling bertentangan darai lain dan mengawasi usaha-usaha individu pihak-pihak yang saling berkepentingan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut terhadap organisasi. Lebih lanjut Soejadi Stoner (dalam Sastrohadiwiryo, 2003:2) (2006;188) menjelaskan bahwa organisasi manejemen adalah seni dan ilmu adalah wadah yang memungkinkan perencanaan, pengorganisasian, masyarakat dapat meraih hasil yang penyusunan, pengarahan dan sebelumnya tidak dapat dicapai oleh pengawasan sumber daya manusia untuk individu secara sendiri-sendiri. Organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. merupakan suatu unit terkoordinasi yang Fayol (dalam Hasibuan 2004;16) terdiri setidaknya dua orang atau lebih, menyebutkan bahwa fungsi manajemen yang berfungsi untuk mencapai satu antara lain : sasaran dan tujuan tertentu atau 1. Planning (perencanaan) serangkaian sasaran yang telah 2. Organisation (pengorganisasian) ditetapkan. Selanjutnya penertian 3. Commanding (pemberi perintah) organisasi menurut Simon (dalam Sufian 4. Coordination (koordinasi) 2003;14) mengatakan bahwa organisasi 5. Controling (pengawasan) adalah pola komunikasi yang kompleks Manajemen merupakan suatu dan hubungan lain didalam suatu proses atau kerangka kerja yang kelompok manusia yang ada didalamnya. melibatkan bagian atau pengarahan suatu Dari definisi dan pengertian organisasi kelompok orang-orang ke arah tujuan diatas menunjukan bahwa organisasi organisasional atau maksud-maksud dapat ditinjau dari dua segi aspek yaitu: nyata. 1. Organisasi sebagai wadah bersifat Dalam rangka melaksanakan statis, dimana kegiata-kegiatan administrasi yang efektif dan efisien Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 67

menuju ke arah good governance, maka seorang pelaku atau kelompok politik perlu adanya kebijakan yang dibuat oleh dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan pemerintah diantaranya adalah kebijakan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. otonomi daerah yang diimpelementasikan Menurut Thomas Dye (dalam Subarsono, melalui regulas yaitu Undang-undang 2011:2) public policy is whatever Tentang Pemenrintahan Daerah. governments choose to do or not to do Implementasi dari itu adalah Undang- (kebijakan publik adalah apapun pilihan undangnomor 22 tahun 1999 dan Undang- pemerintah untuk melakukan atau tidak undang Nomor 32 tahun 2004 dan melakukan). Sedangkan menurut Widodo Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 (dalam Hafis, 2015:7) kebijakan publik sebagai tindaklanjut pembangunan dibentuk untuk memecahkan masalah dan nasional. untuk mencapai tujuandan sasaran Jika merujuk pada Dunn (2003), tertentu yang diinginkan serta berkaitan kebijakan adalah aturan tertulis yang dengan apa yang senyatanya dilakukan merupakan keputusan formal organisasi, oleh pemerintah dan bukan sekedar apa yang bersifat mengikat, yang mengatur yang ingin dilakukan. perilaku dengan tujuan untuk Menurut Undang-undang Nomor menciptakan tatanilai baru dalam 23 Tahun 2014 otonomi daerah adalah, masyarakat. Kebijakan akan menjadi hak, kewenangan dan kewajiban daerah rujukan utama para anggota organisasi otonom untuk mengatur dan mengurus atau anggota masyarakat dalam sendiri urusan pemerintahan dan berperilaku. Kebijakan pada umumnya kepentingan masyarakat setempat dalam bersifat problem solving dan proaktif. sistem NKRI. Otonomi daerah menurut Berbeda dengan Hukum (Law) dan Djaenuri (2015:36) adalah hak dan Peraturan (Regulation), kebijakan lebih kewenangan untuk mengatur bersifat adaptif dan intepratatif, meskipun /memerintah daerahnya sendiri. kebijakan juga mengatur “apa yang boleh, Sementara konsep otonomi daerah sebagai dan apa yang tidak boleh”. Kebijakan juga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diharapkan dapat bersifat umum tetapi merupakan manajemen penilaian yang tanpa menghilangkan ciri lokal yang ada di berbagai daerah spesifik. Kebijakan harus memberi Provinsi/Kota/Kabupaten untuk peluang diintepretasikan sesuai kondisi merumuskan kebijakan dari pemerintah spesifik yang ada. Kebijakan publik sangat pusat kepada pemerintah lokal. luas karena mencakup berbagai bidang Menyikapi maksud Undang-undang dan sektor seperti ekonomi, politik, sosial, Nomor 23 Tahun 2014 diatas bahwa budaya, hukum, dan sebagainya. daerah memang diberikan kebebasan Disamping itu dilihat dari hirarkinya untuk mengatur urusan daerahnya kebijakan publik dapat bersifat nasional, sendiri, namun daerah yang terdiri regional maupun lokal seperti Undang- Provinsi dan Kabupaten/Kota tidak bisa Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan semerta-merta bebas sesuka hatinya untuk Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan berbuat tanpa melakukan komunikasi dan Pemerintah Daerah/Provinsi, Keputusan koordinasi kepada pemerintah pusat Gubernur, Peraturan Daerah Kabupaten karena otonomi yang kita lakukan adalah /Kota, dan Keputusan Bupati/Walikota. berdasarkan azas desentralisasi. Otonomi Kebijakan menurut Budiharjo adalah daerah yang dilakukan oleh daerah- sekumpulan keputusan yang diambil oleh daerah yang ada di Indonesia mesti

Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 68

berpedoman kepada kepentingan Pembangunan Fasilitas Dasar Dan masyarakat, seperti apa pelaksanaannya Infrastruktur selama ini kita dapat menilainya sendiri. Salah satu pembangunan yang mesti digalakan di era otonomi daerah adalah Metode pembangunan fasilitas dasar yang mana Tipe penelitian ini menggunakan fasilitas dasar ini terdiri dari Jalan raya, tipe penelitian mix method yaitu tipe penyediaan air bersih, listrik, penelitian kualitatif dan kuantitatif yang telekomunikasi, pendidikan, kesehatan, bersifat uraian berdasarkan informasi dan lain sebagainya. Sedangkan fasilitas yang penulis peroleh, melalui data primer insfrastruktur terdiri dari pembangunan dan data skunder dan dengan responden perumahan, Pertanian, peternakan, berjumlah sebanyak 200 orang dengan Perikanan, kehutanan, Perindustrian dan rincian yaitu 138 rsesponden masyarakat lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya dan 62 orang responden pemerintah dan mengenai mengenai pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Kabupaten pembangunan fasilitas dasar dan Indragiri Hulu. Untuk teknik analisa data infrastruktur di Kabupaten Indragiri Hulu penulis melakukan analisis kualitatif yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: akan dilakukan melalui sumber-sumber primer, sekunder, dan dari perpustakaan. Tabel. 1. Tanggapan Responden Tentang Pembangunan analisis akan menggunakan pendekatan Fasilitas Dasar dan Infrasruktur deskriptif yaitu dalam bentuk penilaian Pembangunan Positif Netral Negatif 2 45 16 menggunakan persentase. Fasiitas Dasar (1) (22,5) (8) 8 20 109 Infrastruktur Hasil dan Pembahasan (4) (10) (54,5) 10 65 125 J u m l a h Untuk membahas dampak otonomi (5) (32,5) (62.5) daerah terhadap pembangunan Sumber: Data Olahan Lapangan 2018. masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu, maka ada beberapa kategori penilaian Dari tabel ditas dapat dijelaskan yang penulis gunakan yaitu: bahwa untuk sub indikator penilaian 1. Pembangunan Fasilitas Dasar Dan pembangunan fasilitas dasar dimana Infrastruktur. responden menanggapi positif sebanyak 2 2. Penilaian Pendidikan. orang atau sama dengan 1%, untuk 3. Efisiensi Tindakan Dari Pihak jawaban netral sebanyak 45 orang atau Pemerintah Daerah. sama dengan 22,5%, dan jawaban negatif 4. Melarang Pegawai Negeri Sipil sebanyak 16 orang atau sama dengan 8%. Berpolitik. Selanjutnya tanggapan responden 5. Hubungan Pegawai Negeri Sipil mengenai pembangunan infrastuktur dengan Komunitas Setempat. dimana jawaban responden 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi terkategorikan positif adalah sebanyak 10 Implementasi dan Efektivitas Program orang responden atau sama dengan 5%, Pengembangan. untuk jawaban netral yaitu sebanyak 20 7. Budaya Politik Di Kabupaten Indragiri orang atau sama dengan 10%, dan Hulu. jawaban negatif yaitu sebanyak 109 orang 8. Peranan DPRD Di Dalam atau sama dengan 54,5%. Dari jawaban Pembangunan. responden ditas dapat disimpulkan bahwa

Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 69

pembangunan fasilitas dasar dan telah penulis ungkapkan pada latar infrastruktur yang diberikan oleh belakang diatas bahwa Kabupaten pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu Indragiri Hulu mengalami perubahan berdasarkan kategori negatif atau tidak signifikan dari tahun ke tahun mengenai efektif untuk masyarakat di Kabupaten pembangunan jumlah sekolah baik dari Indragiri hulu. Salah satu alasan tingkat dasar hingga tingkat atas hingga masyarakat menganggapi negatif ke tingkat perguruan tinggi. Jika terhadap pembagunan fasilitas dasar yaitu pembangunan infrastuktur seimbang buruknya fasilitas jalan, baik itu jalan maka jumlah masyarakat yang bersekolah berstatus jalan Kabupaten, jalan provinsi hingga tingkat lanjutan keperguruan maupun jalan negara. Sebagai contoh tinggi juga mengalami perubahan yaitu jalan Kabupaten yang signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat menghubungkan antara Kabupaten dilihat pada tabel berikut: Indragiri Hulu () dengan Indragiri Hilir () yang tidak henti- Tabel. 2. hentinya mengalami rusak ringan hingga Tanggapan Responden Tentang Penilaian rusak berat. Oleh sebab itu pembangunan Pendidikan Pendidikan Responden Frekuensi Persentase fasilitas dasar dan pembangunan Tidak Sekolah - 0 infrastruktur merupakan prioritas bagi Sekolah Dasar 2 1 Sekolah Menengah Pertama 5 2,5 masyarakat karena merupakan Sekolah Menengah Atas 109 54.5 kepentingan publik yang harus ditetapkan Diploma 5 2,5 oleh pemerintah daerah, sehingga Strata 1 70 35 Strata 2 7 3,5 keamanan, kenyamanan dan Strata 3 2 1 kompatibilitas publik dapat dirasakan Jumlah 200 100.00 terutama oleh masyarakat lokal di Sumber: Data Olahan Lapangan 2018. Kabupaten Indragiri Hulu.

Dari tabel diatas menunjukan bahwa Penilaian Pendidikan Sebagian besar responden berpendidikan Pendidikan memainkan peran Sekolah Menengah Atas yaitu sebanyak penting dalam membentuk pola perilaku 109 atau sama dengan 54,5%, sedangkan orang. Dengan demikian, kebijakan dan jawaban yang paling sedikit adalah program pendidikan dikembangkan responden yang berpendidikan tamat untuk menciptakan komunitas yang Sekolah Dasar dan Strata 3 yaitu sebanyak berpengetahuan dan terampil dalam masing-masing 2 orang atau sama dengan persiapan untuk pencapaian tujuan 1%, namun responden yang pendidikan nasional di seluruh Indonesia. berpendidikan Srata 1 sama dengan 70 Kebijakan dan program ini akan terus orang atau sama dengan 35% dimana hal diimplementasikan dan akan terus ini merupakan hal yang baik jika ditinjau beroperasi. Selanjutnya, tanggung jawab dari tingkat pendidikan. Pendidikan untuk pendidikan dialihkan ke sangat penting dalam hal kehidupan yang Departemen Pendidikan di tingkat layak bagi masyarakat atau pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota. Di sisi lain, setempat, sehingga mereka dapat karena luasnya wilayah Kabupaten memperoleh sumber penghasilan yang Indragiri Hulu dan populasi padat tepat untuk memenuhi kebutuhan penduduk dari pembangun infrastruktur meski seimbang. Sebagaimana data yang Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 70

keluarga karena pendidikan berjalan Kecepatan harus ditetapkan oleh selaras dengan memperoleh pekerjaan. atasan (pemimpin) terhadap bawahan (pegawai negeri) sampai mereka tahu Efisiensi Tindakan Dari Pihak metode administrasi lebih nyaman. Dari Pemerintah Daerah hasil penelitian, tindakan PNS di Pemerintah kabupaten Indragiri Kabupaten Indragiri Hulu dalam kategori Hulu khususnya administrator harus sangat lambat. Ditemukan bahwa 67,5% bertindak cepat dalam mengelola atau 135 responden sangat lambat dalam administrasi, sehingga manfaatnya dapat mengelola kategori dengan kategori dirasakan oleh setiap masyarakat positif dan 5% atau 10 responden kurang setempat. Untuk tujuan ini, pelaksanaan responsif dalam kategori positif. administrasi kabupaten akan memberikan Selanjutnya, dengan kategori negatif 4,5% makna yang berarti bagi pengguna dalam atau 9 responden yang bertindak pejabat pengelolaan berbagai aplikasi yang sipil tidak cepat (moderat) dalam dimasukkan ke dalam pemerintah melakukan kegiatan administrasi sehari- kabupaten Indragiri Hulu. Masyarakat hari dan 4% atau 8 responden dalam akan mengevaluasi administrator dengan kategori positif dengan tindakan pegawai cepat dan merasakan manfaatnya dan negeri sipil gagal dalam melaksanakan menganggap diri mereka beruntung jika administrasi. Sementara itu, 3,5% atau 7 mereka kompeten dalam pengelolaan responden dalam kategori dikeluarkan administrasi oleh pemerintah daerah. dari tindakan sipil oleh otoritas sipil Selain itu, administrator dalam kegiatan dalam mengelola administrasi yang ada di sehari-hari kategori sangat lambat dalam Kabupaten Indragiri Hulu. Di sisi lain, menangani hal-hal penting dalam tindakan pegawai negeri sangat penting, administrasi seperti izin pengelolaan untuk mencapai tujuan. Sehingga aksi lahan, kartu tanda penduduk, izin tersebut akan memberikan reaksi positif bangunan, akta kelahiran dan sebagainya. kepada masyarakat serta pemerintah Untuk lebih jelasnya mengenai tanggapan khususnya Kabupaten Indragiri Hulu. mengenai indikator ini dapat dilihat pada Namun, pemerintah Indargiri Hulu tabel sebagai berikut: memberikan respons positif kepada staf di bawahnya. Hingga mereka tahu Tabel. 3. bagaimana melakukan kegiatan Tanggapan Responden Tentang Efisiensi Tindakan administrasi yang ada. Dari Pihak Pemerintah Daerah Tindakan Pemerintah Positif Netral Negatif Melarang Pegawai Negeri Sipil Indragiri Hulu Berpolitik 0 7 1 Cepat (0) (3.5) (0.5) Larangan Pegawai Negeri Sipil pada Kurang Cepat 10 1 0 kegiatan politik diatur oleh Pemerintah (Sederhana) (5) (0.5) (0) Republik Indonesia, seperti yang 21 0 9 Lambat (10.5) (0) (4.5) diberlakukan oleh UU No. 30 tahun 1980. 135 4 0 Sangat Lambat Di sisi lain, relatif sedikit pegawai negeri (67.5) (2) (0) 8 0 4 sipil yang terlibat dalam kegiatan politik. Gagal (4) (0) (2) Untuk lebih jelasnya mengenai hal tersbut 174 12 14 Jumlah (87) (6) (7) dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Sumber: Data Olahan Lapangan 2018.

Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 71

Tabel. 4. jelasnya mengenai tanggapan ini dapat Tanggapan Responden Terhadap Larangan dilihat pada tabel sebagai berikut: Pegawai Negeri Sipil Berpolitik Parti Politik Frekuensi Persentase Terlibat 12 6 Tabel. 5. Tidak Terlibat 188 94 Tanggapan Responden Terhadap Hubungan Jumlah 200 100.00 Pegawai Negeri Sipil dengan Komunitas Setempat Sumber: Data Olahan Lapangan 2018. Kunjungan Frekunsi Persentase Pegawai Tak Pernah 126 63 Dari hasil penelitian yang dapat Jarang 67 33.5 dikategorikan tidak terlibat, ditemukan Seseklai 7 3.5 bahwa 94 % atau 188 responden tidak Jumlah 200 100.00 Sumber: Data Olahan Lapangan 2018. terlibat dalam kegiatan politik dan 6% atau 12 responden terlibat dalam kegiatan Berdasarkan tabel diatas ditemukan politik. politik yang menipu masyarakat bahwa 126 orang responden atau 63% umum di daerah ini terutama untuk PNS Pegawai Negeri Sipil tidak melakukan itu sendiri. Melihat hal ini maka kunjungan di Kabupaten Indragiri Hulu, hendaknya ada ketegasan dari pemerintah untuk tanggapan jarang melakukan Kabupaten Indragiri Hulu dimana selaku kunjungan adalah sebanyak 67 orang atau PNS atau abdi negara memang dilarang sama dengan 33,5% yang melakukan untuk berpolitik agar selaku PNS dapat kunjungan, dan sebanhyak 7 orang atau berlaku netral, disini hendaknya ada sama dengan 3,5% yang sesekali tindakan tegas sesuai dengan aturan yang melakukan kunjungan. Adapun alasan ada jika kedapatan melakukan dari pihak pebawai berdasarkan perpolitikan. wawancara penulis ini karena jalan

menuju daerah yang tidak dapat diakses Hubungan Pegawai Negeri Sipil dengan rusak berat yang terdapat didesa-desa di Komunitas Setempat Kabupaten Indragiri Hulu. Tetapi untuk Keharmonisan antara pegawai kunjungan resmi ada biaya tinggi dan negeri dan masyarakat setempat adalah anggaran untuk itu relatif kecil yang sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, dialokasikan oleh pemerintah kabupaten karena mereka saling bergantung. Indragiri Hulu. Keharmonisan ini harus dilaksanakan oleh berbagai pegawai negeri untuk Faktor-faktor yang Mempengaruhi menghargai upaya yang dilakukan oleh Implementasi dan Efektivitas Program masyarakat itu sendiri. Sementara Pengembangan hubungan yang baik ada untuk Banyak Program dijalankan oleh menciptakan manajemen pengembangan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu yang baik, keduanya dapat berguna dalam tetapi mereka adalah sebagai pelaksana hal manajemen yang efisien. Selain itu, saja, sementara keuangan didistribusikan tidak ada keharmonisan antara oleh pemerintah pusat atau pemerintah administrasi yang dapat gagal dalam Provinsi Riau dengan program pembagian pengelolaan berbagai aspek anggaran. Sementara itu, implementasi pembangunan. Karena kunjungan kerja pembangunan infrastruktur di oleh pegawai pemerintah penting, mereka Departemen Kimpraswil (Penyelesaian juga memberikan masukan. Untuk lenbih Infrastruktur Regional) di Kabupaten Indragiri Hulu. Kimpraswil hanya dapat

Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 72

melakukan pengembangan yang tingkat pemerintah sebagai ukuran diarahkan oleh Kabupaten / Provinsi serta pembangunan pembangunan untuk mengatur program sehingga apakah kesejahteraan rakyat (Ryaas Rashid, 2002, program tersebut berhasil atau tidak 132-134). Di sisi lain, pemerintah merupakan tanggung jawab Kabupaten / Kabupaten Indragiri Hulu bertindak Provinsi. Namun, faktor-faktor yang sebagai administrator terutama untuk mempengaruhi keefektifan pembangunan pemerintah swasta dan pemerintah pusat seperti legislator, keuangan, peran yang saling tergantung dalam Pemerintah Kabupaten, sektor swasta, dan melaksanakan pembangunan di pemerintah pusat. DPRD sangat penting Kabupaten Indragiri Hulu. Ini berarti dalam hal pengembangan administrasi bahwa dengan tidak adanya sektor swasta dan mereka dapat menggagalkan program dan pemerintah pusat sebagai dukungan pemerintah yang telah direncanakan oleh finansial, pembangunan tidak dapat pemerintah kabupaten. Karena itu, DPRD berjalan dengan baik. telah memberikan warna pembangunan Jadi efektivitas program kepada para pemilih di mana mereka pembangunan daerah melibatkan DPRD, memberikan suara. Namun, dalam keuangan, peran pemerintah kabupaten pelaksanaannya alokasi kawasan hanya Indragiri Hulu, sektor swasta, dan ada janji pembangunan dengan kata lain pemerintah pusat sebagai ukuran pembangunan tidak ada janji-janji saja keberhasilan program yang dirancang yang tidak pernah datang dari tahun ke oleh pemerintah pusat dan daerah tahun. (Provinsi / Wilayah) di seluruh Indonesia. Keuangan adalah landasan secara umum. Namun, pembangunan pengembangan administrasi, terlepas dari merupakan implementasi pembangunan apakah itu sebuah program di kabupaten yang bisa dirasakan oleh masyarakat Indragiri Hulu. Tanpa dana yang cukup, setempat khususnya di Kabupaten pembangunan tidak bisa berjalan Indragiri Hulu. Namun, bentuk-bentuk ini sebagaimana mestinya, jadi itu adalah tidak mencerminkan pembangunan yang akhir pengembangan yang dipelopori oleh tidak merata di berbagai wilayah berbagai Departemen / Badan / Kantor di kabupaten saat ini. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu. pembangunan untuk pemerintah daerah Peran Pemerintah Kabupaten Indragiri tidak hanya untuk pembangunan dan Hulu adalah untuk menentukan arah dan ekonomi masyarakat setempat. kebijakan pembangunan yang ingin kita bangun. Struktur yang kita buat harus Budaya Politik Di Kabupaten Indragiri dipertahankan dalam aspek administrasi Hulu pemerintahan yang efektif dan efektif Partisipasi dalam kegiatan politik dalam mengelola pembangunan. Selain atau non-sukarela masyarakat melalui itu, pembangunan adalah pola masyarakat kegiatan atau partisipasi apa pun dalam lokal dan dapat dinikmati oleh berbagai proses pemerintahan pemilihan dan secara sektor masyarakat, sehingga dampak tidak langsung atau ketidakmampuan pembangunan dapat signifikan secara untuk berpartisipasi dalam pembuatan politik, ekonomi, dan budaya. Oleh karena kebijakan. Oleh karena itu, penting bagi itu ada peran aktif bagi masyarakat setiap warga negara untuk terlibat dalam setempat untuk mempertahankan kontrol, kegiatan politik, sehingga memimpin sehingga korupsi tidak dapat terjadi di

Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 73

pemerintah untuk mencapai visi mereka lebih menentang hak dan pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, kewajiban mereka sendiri. "Pengembangan Wilayah Indragiri Hulu Maju, Standalone, Kesejahteraan, Budaya, Peranan DPRD Di Dalam Pembangunan dan Agamis pada tahun 2020". Untuk DPRD adalah badan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel menyalurkan aspirasi masyarakat dibawah ini: setempat. Peran DPRD bukanlah memainkan peran aktif dalam Tabel. 6. menyalurkan aspirasi masyarakat umum. Tanggapan Responden Mengenai Budaya Politik Di Hubungan pemerintah kabupaten Kabupaten Indragiri Hulu Pengaruh Partai Indragiri Hulu dengan dewan merupakan Politik yang Kekerapan Peratus faktor yang lebih penting dalam Berpartisipasi Pendidikan 9 4.5 pengembangan badan pengatur partai Media Elektronik yang berkuasa saat itu sehingga aspirasi (Radio,Televisi, 167 83.5 masyarakat diremehkan dalam arti Internet) Media Cetak diabaikan. Selain itu, mereka tidak lagi (Surat Kabar, 24 12 memperjuangkan hak dan kepentingan Brosur) Jumlah 200 100.00 masyarakat lokal demi menjaga Sumber: Data Olahan Lapangan 2018. kedaulatan rakyat, tetapi sebaliknya mereka memusatkan kekuatan mereka Berdasarkan penelitian yang pada partai mereka untuk legalitas yang dilakukan oleh peneliti, faktor-faktor yang lebih besar. Untuk lebih jelasnya mempengaruhi masyarakat lokal untuk mengenai hal tersebut dapat dilihat pada bergabung dengan partai politik di tabel dibawah ini: kabupaten Indragiri Hulu adalah media elektronik, dengan tanggapan sebesar 167 Tabel. 7. orang atau sama dengan 83,5% Tanggapan Responden Mengenai Peranan DPRD Di Dalam Pembangunan dipengaruhi oleh media elektronik (radio, Peranan televisi atau internet), sebanyak 24 orang Anggota DPRD Frekuensi Persentase atau sama dengan 12% melalui media Berperan 10 5 cetak (koran, brosur) dan sebanyak 9 Kurang 56 28 responden atau sama dengan 4,5% Berperan Sama Sekali melalui pendidikan politik. Tidak 134 67 Secara umum pengaruh politik Berperean Jumlah 200 100.00 masyarakat lokal di Kabupaten Indragiri Sumber: Data Olahan Lapangan 2018. Hulu sebagian besar dipengaruhi oleh alat yang mereka peroleh. Meskipun banyak Berdasarkan survei yang dilakukan orang terlibat dalam kegiatan politik dan responden, peran DPRD benar-benar tidak pertumbuhan partai mana pun, berhasil, terbukti sebanyak 134 orang masyarakat lokal khususnya di Kabupaten responden atau sama dengan 67% yang Indragiri yang lebih rendah dari budaya menjawab sama sekali tidak berperan, politiknya masih aktif karena mereka kurang berperan sebanyak 56 orang yang tidak menerima keinginan para pemimpin menanggapi atau sama dengan 28%, dan atau pemerintah masa lalu tanpa jawaban reponden mengenai berperan mengungkapkan hati nurani mereka tetapi hanya sebanyak 10 orang atau sama

Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 74

dengan 5% saja. Namun, di sisi lain, keberhasilan Pemerintah Kabupaten pemerintah menjunjung tinggi kebijakan Indragiri Hulu bukanlah keberhasilan yang ditetapkan oleh DPRD sehingga masyarakat setempat tetapi keberhasilan pembangunan dapat berjalan sesuai pemerintah daerah dan DPRD dalam dengan visi pemerintah Kabupaten mempertahankan kekuasaan mereka. Indragiri Hulu. Ini berarti bahwa mereka belum Daftar Pustaka berhasil membuat perubahan dalam Aceng, Djaenuri, Aries. 2015. Sisitem pembangunan di daerah pemilihan Pemerintahan Daerah. Tanggerang mereka. Selain itu, mereka gagal Selatan, Univeristas Terbuka Press. membawa perubahan pada pembangunan Ali, Zaini, Alhafis Raden Imam. 2015. yang direncanakan oleh masyarakat untuk Teori Kebijakan Publik. Pekanbaru, meningkatkan kesejahteraan penduduk Marpoyan Tujuh. setempat. Di sisi lain, dalam konteks Dunn, M. William. 2003. Pengantar politik pembangunan sering diabaikan Analisis Kebijakan Publik. karena mereka lebih mementingkan Yogyakarta: Gadjah Mada kelompok yang kuat. University Press. Hasibuan, H. Malayu SP., 2004. Kesimpulan Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Berdasarkan temuan penelitian Masalah, Edisi Revisi. Jakarta, Bumi ditemukan bahwa Proyek-proyek Aksara. pembangunan di Kabupaten Indragiri Iqbal, M., & Herman, H. 2018. Pelaksanaan Hulu, Provinsi Riau tidak efektif dalam Otonomi Daerah Dan Dampaknya mengimplementasikan fasilitas dasar, Terhadap Pembangunan Masyarakat pembangunan infrastruktur, penilaian di Kabupaten Indragiri Hilir. pendidikan dan pendapatan masyarakat WEDANA: Jurnal Kajian setempat, efektivitas administrasi Pemerintahan, Politik dan Birokrasi, bawahan sebagai administrator 4(1), 447-459. pembangunan, akurasi tindakan oleh Manullang, 2001. Dasar-Dasar pemerintah kabupaten Indragiri Hulu, Manajemen. Jakarta, Ghalia melarang pegawai negeri sipil politik, Indonesia. hubungan pegawai negeri sipil dengan Ryaas Rasyid, 2002. Otonomi Daerah masyarakat setempat, faktor-faktor yang Dalam Negara Kesatuan. Pustaka mempengaruhi implementasi dan Pelajar. Yogyakarta. efektivitas pembangunan, dan peran Sastrohadiwiryo, Siswanto B, 2003. Anggota DPR. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Meskipun pengembangan (Pendekatan Administratif dan administrasi di Kabupaten Indragiri Hulu Operasional). Jakarta, Bumi Aksara. kurang berhasil, ini berarti bahwa proyek- Soejadi, FX, 2006. Administrasi Pada proyek pemerintah kabupaten kurang Organisasi Moderen. Jakarta, PT. bermanfaat bagi masyarakat. Jadi mereka Grasindo. sangat penting sebagai badan pelaksana Sondang P. Siagian, 2008. Administrasi program/proyek pembangunan yang Pembangunan :Konsep Dimensi, diluncurkan oleh Kabupaten dan dan Strateginya. Jakarta, Bumi Pemerintah Pusat. Dengan demikian Aksara.

Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 75

Subarsono. 2011. Analisis Kebijakan Publik. Jakarta, Pustaka Pelajar. Sufian, Hamim, 2003. Sistem Perencanaan Strategi Dalam Pembangunan. Pekanbaru, UIR Press. Suminta, Praja. 2005. Administrasi Pembangunan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, Press. Wahono, Romi Satria, 2001. Manajemen Organisasi. Jakarta, LIPI. Zulkifli, 2005. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Pekanbaru, UIR Press. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

Rosmita dan Herman., / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 76