Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 GIZI

Journal of the Indonesian Nutrition Association http://ejournal.persagi.org/go/ p-ISSN: 0436-0265 e-ISSN: 2528-5874

HUBUNGAN POLA KONSUMSI ALA VEGETARIAN TERHADAP LEMAK VISCERAL

Relationship of Vegetarian Dietary Patterns and Visceral Fat

Dini Lestrina, Ginta Siahaan, Efendi Nainggolan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes RI, E-mail: [email protected]

Diterima: 30-10-2015 Direvisi: 25-11-2015 Disetujui: 3-02-2016

ABSTRACT

Vegetarian, vegan and non-vegan, can lower the risk of metabolic syndrome disease caused by central obesity by measuring waist circumference and the general obesity by assessing Body Mass Index (BMI). One of alternative to prevent can be done by changing the pattern of diet habits from omnivores (the consumption of animal products and vegetable and dairy) become vegetarian (vegetable and dairy product consumption). The purpose of this study was to analyze differences in waist circumference and BMI in terms of nutrient intake in the vegetarian community members Indonesia Vegetarian Society (IVS) at the age of 30-58 years in Maha Vihara Medan. This study was an observational with cross sectional design. These research subjects are divided into two groups, 42 vegans and 42 non-vegans selected by screening, and then determined by purposive sampling. Nutrient intake data collected by interview using the 24-hour recall, while the antropometry measurement using a measuring tape, scales and microtoise. Analysis were done using Independent T-test. The results showed there’s difference of waist circumference between vegan and non vegan (p = 0.008), but there is no difference of IMT (p = 0105). Statistically, energy and protein intake was not different (p> 0.05), however, there were differences found in carbohydrate intake (p = 0.001) and total fat (p = 0.005) in the vegan and non vegan. The continue research on the diet of vegan vegetarian adverse event to metabolic syndrome and the characteristics of the food based on local cultural wisdom needs to be done.

Keywords: waist circumference, BMI, nutrition intake, vegetarian

ABSTRAK

Vegetarian dapat menurunkan risiko penyakit sindroma metabolik yang diakibatkan oleh obesitas sentral dengan mengukur lingkar pinggang serta obesitas umum dengan menilai Indeks Massa Tubuh (IMT). Salah satu alternatif pencegahannya dapat dilakukan dengan mengubah kebiasaan makan dari omnivora menjadi vegetarian. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan lingkar pinggang dan Indeks Massa Tubuh (IMT) ditinjau dari asupan zat gizi pada komunitas vegetarian anggota Indonesia Vegetarian Society (IVS) pada usia 30-58 tahun di Maha Vihara Maitreya Medan. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross-sectional. Subyek penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok: 42 vegan dan 42 nonvegan dipilih dengan melakukan screening. Kemudian ditentukan secara purposive sampling. Pengumpulan data asupan zat gizi dilakukan dengan wawancara menggunakan food recall 24 jam, sedangkan pengukuran ukuran tubuh (antropometri) menggunakan pita ukur, timbangan dan microtoise. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan uji T-Independent. Hasil penelitian menunjukkan, lingkar pinggang pada vegan berbeda dengan nonvegan (p=0,008), tetapi IMT tidak berbeda (p=0,105). Asupan jumlah energi dan jumlah protein secara statistik tidak berbeda (p>0,05), tetapi ditemukan perbedaan asupan karbohidrat (p=0,001) dan jumlah lemak (p=0,005) pada vegan dan non-vegan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pola makan vegetarian vegan terhadap kejadian sindroma metabolik serta karakteristik kearifan pangan berdasarkan budaya setempat.

Kata kunci: lingkar pinggang, IMT, asupan zat gizi, vegetarian

59

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

PENDAHULUAN adanya kelebihan lemak dalam tubuh. Penimbunan lemak dapat terjadi di daerah roses degenerasi merupakan proses pinggang (obesitas sentral) dan di seluruh tubuh fisiologis yang akan dialami oleh manusia (obesitas umum). Kriteria obesitas dapat P seiring pertambahan umurnya. ditentukan berdasarkan Indeks Massa Tubuh Degenerasi adalah istilah medis yang (IMT) yang melebihi batas normal karena digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan penyebab obesitas adalah kelebihan lemak. tubuh yang mengalami penurunan fungsi Orang dengan IMT berlebih memiliki risiko yang tubuh. Tubuh mengalami perubahan fungsi dari lebih tinggi terhadap penyakit Diabetes Mellitus keadaan normal menjadi lebih buruk yang (DM), di mana resistensi insulin merupakan dimulai pada usia 30 tahun. Penyakit yang salah satu dari penyakit sindroma metabolik.5,6 mengiringi proses ini memang berhubungan Data Riskesdas 2010 menunjukkan, persentase erat dengan bertambahnya umur seseorang. penduduk dewasa (>18 tahun) di Sumatera Namun, penyebab utama yang mempercepat Utara yang memiliki berat badan lebih timbulnya penyakit kronis adalah perubahan (overweight) sebesar 11,9 persen, sedangkan gaya hidup, temasuk pola makan gaya modern persentase kumulatif di seluruh Indonesia siap saji, yang umumnya mengandung lemak, sebesar 10,0 persen. Untuk kegemukan protein dan garam tinggi, tetapi rendah serat.1 (obesitas), persentase penduduk dewasa di Penyakit Jantung Koroner (PJK) Sumatera Utara sebesar 13,5 persen, merupakan salah satu penyakit kronis yang sedangkan persentase kumulatif seluruh masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Indonesia sebesar 11,7 persen.7 Angka kematian akibat PJK menduduki urutan Obesitas sentral terkait langsung dengan pertama penyebab kematian di dunia. WHO PJK dibandingkan dengan obesitas umum. tahun 2013 mencatat lebih dari 7,3 juta orang Obesitas sentral dapat diketahui dengan meninggal akibat PJK di seluruh dunia. Angka mengukur lingkar pinggang. Lingkar pinggang ini diperkirakan akan meningkat, 1,5 juta kasus dapat digunakan untuk proksi banyaknya baru penderita PJK dan 478 ribu orang jaringan adiposa bagian dalam dan meninggal akibat penyakit yang sama.2 berhubungan langsung dengan massa lemak Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) bebas. Jaringan adiposa atau lemak adalah tahun 2001 memperlihatkan bahwa penyakit istilah anatomi untuk longgarnya jaringan kardiovaskular menyebabkan kematian sebesar penyusun adiposit. Berperan sebagai 26,3 persen. Riskesdas 2013 menunjukkan, penyimpanan energi di jaringan lemak, dan juga prevalensi penyakit pembuluh darah seperti sebagai bantalan pada tubuh.4 Menurut World hipertensi dan penyakit jantung di Indonesia Health Organization (WHO), batas lingkar berdasarkan pengukuran tekanan darah yang pinggang untuk obesitas sentral bagi negara sangat tinggi, yaitu sebesar 31,7 persen pada Asia, termasuk Indonesia, adalah 90 cm pada tahun 2007 dan 25,8 persen pada tahun 2013, pria dan 80 cm pada wanita. Pengukurannya sedangkan Riskesdas 2013 menunjukkan dilakukan antara permukaan otot rectus hipertensi sebesar 9,5 persen dan stroke 12,1 abdominalis dan dinding posterior abdomen per 1000 penduduk.3 selama respirasi. Ketebalan lemaknya disebut Selain PJK, pola makan dan gaya hidup juga dengan obesitas visceral.8 Lingkar yang tidak sehat dapat menyebabkan sindroma pinggang terbukti memiliki ketepatan yang metabolik. Sindroma metabolik merupakan cukup tinggi dibandingkan dengan lingkar kumpulan kelainan metabolik yang berkaitan panggul dan IMT.4 IMT adalah nilai yang diambil dengan peningkatan risiko kardiovaskular yang dari perhitungan antara berat badan (kg) dibagi meliputi resistensi insulin, obesitas sentral, dengan dan tinggi badan kuadrat (m2). Cara ini dislipidemia, dan hipertensi. Sindroma metabolik merupakan cara paling sederhana untuk menilai juga merupakan faktor risiko multipel yang status obesitas orang dewasa. IMT dapat berpengaruh terhadap kejadian aterosklerosis menjadi indikator atau menggambarkan kadar yang menjadi penyebab PJK.4 adipositas dalam tubuh seseorang, di mana Beberapa kondisi yang terkait langsung batasan untuk IMT, yaitu gemuk, >25.3,4 dengan sindroma metabolik salah satunya Untuk dapat mempertahankan berat badan adalah obesitas. Obesitas adalah keadaan tetap dalam keadaan normal dan terhindar dari

60

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

penyakit tidak menular (PJK dan DM) METODE PENELITIAN masyarakat mulai mengubah pola makan mereka menjadi pola makan yang lebih sehat. Penelitian ini bersifat observasional dengan Salah satu caranya adalah dengan menjadi rancangan penelitian cross-sectional (potong seorang vegetarian murni yang disebut dengan lintang). Populasi adalah seluruh komunitas vegan dan nonvegan, yang terdiri dari vegetarian yang merupakan anggota IVS vegetarian lakto, ovo, dan lakto-ovo.2,9 Selain Medan yang bersembahyang di Maha Vihara alasan ingin menjaga kesehatan, seseorang Maitreya Komplek Cemara Asri Medan. menjadi vegetarian juga dikarenakan alasan Pemilihan sampel dilakukan dengan melakukan agama yang dianut, seperti komunitas Buddha, screening terlebih dahulu kemudian sampel Kristen Advent, serta Hindu. Sementara bagi ditentukan dengan purposive sampling. Kriteria para wanita, menjadi vegetarian adalah untuk sampel, anggota IVS Medan dan berumur ≥30 - alasan kecantikan karena dapat menjaga 58 tahun. Berdasarkan kriteria sampel di atas kehalusan kulit.10 Selain itu, diet vegetarian diperoleh jumlah sampel 84 orang yang dapat mengurangi penyakit akibat sindroma dibedakan menjadi vegan (42 orang) dan metabolik, seperti hipertensi, hiperglikemia, nonvegan (42 orang). Pembagian sampel hiperlipidemia.9,11 menjadi 42 orang dikarenakan dari jumlah Vegetarian merupakan suatu usaha sampel yang ada, ditemukan 42 orang manusia untuk hidup menyelaraskan diri vegetarian murni (vegan), kemudian sebagai dengan alam (back to nature). Vegan adalah pembandingnya diambil 42 orang sampel yang vegetarian murni yang tidak mengonsumsi berasal dari kelompok vegetarian nonvegan daging sama sekali, sedang nonvegan adalah (lakto, ovo dan lakto-ovo). vegetarian tidak murni, di mana masih Pengumpulan data dilakukan dengan mengonsumsi produk hewani (telur dan susu). wawancara dan pengukuran. Peneliti dibantu Komunitas vegetarian adalah orang yang oleh 10 orang enumerator. Data yang diambil mengonsumsi sedikit produk hewani atau tidak langsung dari sampel yang dikumpulkan melalui sama sekali. Mereka mengonsumsi makanan wawancara dengan mengisi form yng sudah yang tinggi karbohidrat, rendah lemak dan tinggi disediakan dan observasi langsung ke lokasi serat.12 Menurut data yang diperoleh dari penelitian. Data diolah dengan menggunakan Indonesia Vegetarian Society (IVS), jumlah pogram SPSS. Analisis data dilakukan univariat komunitas vegetarian yang terdaftar di dan bivariate. Pengujian statistik dilakukan Indonesia pada tahun 1998 adalah sekitar 5000 dengan menggunakan uji beda T independent. anggota dan pada tahun 2007 mengalami Penelitian ini telah memperoleh persetujuan peningkatan sekitar 60.000 orang. Sementara komisi etik penelitian bidang kesehatan dari komunitas vegetarian di Sumatera Utara dan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera khususnya di Kota Medan pada tahun 2013 Utara, No: 484/KOMET/FK USU/2014. tercatat ± 2.000 orang. Seiring dengan meningkatnya komunitas vegetarian, semakin Asupan Zat Gizi (Energi, Karbohidrat, banyak pula restoran-restoran khusus yang Protein dan Lemak) menyediakan menu vegetarian, berjumlah Data asupan karbohidrat dan lemak sekitar 56 restoran. Hal ini memungkinkan diperoleh dengan dengan metode Food Recall komunitas vegetarian menjadi lebih bergairah 24 jam selama 3 hari tidak berturut. Hari yang untuk menjalankan kedisiplinan pola konsumsi direcall adalah Minggu, Rabu dan Jumat, hari ini makanan ala vegetarian. Dengan banyak dianggap sudah mewakili jumlah, variasi dan dibukanya restoran vegetarian, memungkinkan frekuensi makan masyarakat Indonesia yang komunitas vegetarian dapat memilih jenis berbeda. makanan yang lebih bervariasi.8 Berdasarkan kajian tersebut, penelitian ini Pengukuran Lingkar Pinggang bertujuan untuk mengetahui perbedaan lingkar Pengukuran lingkar pinggang untuk pinggang dan IMT, ditinjau dari asupan energi, mengetahui banyaknya jaringan adiposa bagian karbohidrat, protein dan lemak, pada komunitas dalam dan berhubungan langsung dengan vegetarian vegan dan nonvegan di Maha Vihara massa lemak bebas. Data lingkar pinggang Maitreya Komplek Cemara Asri Medan. diperoleh dengan cara mengukur lingkar

61

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

pinggang menggunakan pita meteran dengan pinggang dan IMT pada komunitas vegetarian ketelitian 0,1 cm. vegan dan nonvegan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan analisis perbedaan Pengukuran IMT lingkar pinggang pada komunitas vegetarian Pengukuran IMT untuk mengetahui kadar vegan dan nonvegan. Rata-rata lingkar adipositas pada tubuh seseorang. Data IMT pinggang vegan adalah 79,72 cm, sedangkan diperoleh dengan cara mengukur berat badan pada nonvegan adalah 84,75 cm. Dari hasil uji menggunakan timbangan injak (Camry) yang statistik dengan uji T Independent diperoleh nilai memiliki ketelitian 0,1 kg dan mengukur tinggi probabilitas (sig-tailed = 0,008) < 0,05, maka Ho badan menggunakan microtoise dengan ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat ketelitian 0,1 cm. disimpulkan bahwa pada alpha 5 persen, yaitu ada perbedaan rata-rata lingkar pinggang Analisis Data antara komunitas vegetarian vegan dan Data yang diolah kemudian dianalisis nonvegan. dengan analisis univariat yang disajikan dalam Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan distribusi frekuensi dan dianalisis berdasarkan indikator yang dapat menilai status obesitas persentase. Sementara analisis bivariat, melihat pada seseorang, tetapi tidak terlalu ideal untuk perbedaan lingkar pinggang dan IMT ditinjau mengukur tingkat kegemukan seseorang.4 dari asupan energi, karbohidrat, protein dan Tabel 3 menunjukkan analisis perbedaan lemak pada komunitas vegetarian vegan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada komunitas vegetarian nonvegan, menggunakan uji beda T- vegan dan nonvegan. Rata-rata IMT vegan Independent, yaitu dengan menggunakan adalah 22,73 cm, sedangkan pada vegetarian bantuan komputer dengan program SPSS. nonvegan adalah 23,90 cm. Dari hasil uji

statistik dengan uji T Independent diperoleh nilai HASIL probabilitas (sig-tailed = 0,105) < 0,05, maka Ho

diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat Karakteristik Sampel disimpulkan bahwa pada alpha 5 persen, tidak Karakteristik sampel pada penelitian ini ada perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT) meliputi jenis kelamin dan umur pada vegan antara komunitas vegan dan nonvegan. dan nonvegan, yang berjumlah masing-masing Sementara bila dilihat berdasarkan kategori, 42 orang. Sebagian besar sampel berjenis lingkar pinggang normal untuk laki-laki ≤ 90 cm kelamin perempuan (59,5%), penyebaran umur dan perempuan ≤ 80 cm. Distribusi kategori bervariasi yang terbanyak pada kelompok usia lingkar pinggang dapat dilihat pada Gambar 1. 50-59 tahun (35,7%). Karakteristik Komunitas Vegetarian dapat dilihat pada Tabel 1. Gambar 1 menunjukkan bahwa komunitas vegetarian vegan yang memiliki kategori lingkar Perbedaan Lingkar Pinggang dan IMT pada pinggang normal untuk perempuan lebih besar Komunitas Vegetarian Vegan dan Non- (47,6%), bila dibandingkan dengan lingkar Vegan pinggang normal untuk nonvegan (23,8%), Lingkar pinggang adalah ukuran begitu juga dengan jenis kelamin laki-laki antropometri yang dapat digunakan untuk persentasenya lebih besar kelompok vegan menentukan obesitas sentral. Lingkar pinggang (33,3%) dibandingkan dengan laki-laki pada dikatakan sebagai indeks yang berguna untuk kelompok nonvegan (16,7%). Sementara pada menentukan obesitas sentral dan komplikasi kategori lingkar pinggang lebih, baik perempuan metabolik yang terkait.3 maupun laki-laki didapati lebih besar pada Sementara Indeks Massa Tubuh (IMT) kelompok nonvegan. merupakan indikator yang dapat menilai status Kategori untuk IMT menurut WHO 2005 obesitas pada seseorang.5,9 IMT juga diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: kurus <18,5 menggambarkan distribusi lemak tubuh yang kg/m2; normal 18,5-25 kg/m2; dan gemuk >25 sifatnya menyeluruh. Perbedaan lingkar kg/m2.14 Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.

62

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

Tabel 1 Karakteristik Sampel berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur

Vegan Non-Vegan n % n % Laki-laki 17 40,5 17 40,5 Jenis Kelamin Perempuan 25 59,5 25 59,5 30-39 tahun 14 33,3 14 33,3 Umur 40-49 tahun 13 31,0 13 31,0 50-59 tahun 15 35,7 15 35,7 Jumlah 42 100 42 100

Tabel 2 Analisis Perbedaan Lingkar Pinggang dan IMT pada Komunitas Vegetarian Vegan dan Non-Vegan

Jenis Pengukuran n X ± SD Min Max p Vegetarian Lingkar Vegan 42 79,72±7,97 60,5 94 0,008 Pinggang Non Vegan 42 84,75±9,03 64,5 107,5

IMT Vegan 42 22,73±2,80 16,86 28,78 0,105 Non Vegan 42 23,90±3,67 17,54 36,78

Gambar 1 Distribusi Lingkar Pinggang berdasarkan Jenis Kelamin

63

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

Gambar 2 Distribusi IMT pada Komunitas Vegan dan Non-Vegan

Tabel 3 Analisis Perbedaan Asupan Zat Gizi pada Komunitas Vegetarian Vegan dan Non-Vegan

Kelompok Asupan n X ± SD Min Max p Komunitas Energi Vegan 42 2091,81±124,09 1808 2362 0,166 Non-Vegan 42 2126,5±102,61 1938 2390 Karbohidrat Vegan 42 340,84±38,27 275,7 415,7 0,001 Non-Vegan 42 307,61±51,85 221,3 416,1 Protein Vegan 42 62,54±30,68 42 94 0,578 Non-Vegan 42 59,73±11,05 39 88 Lemak Vegan 42 56,90±19,55 27 112 0,005 Non-Vegan 42 66,78±21,51 34 126

Gambar 2 di atas menunjukkan kategori vegetarian vegan dan nonvegan dapat dilihat IMT normal komunitas vegetarian vegan lebih pada Tabel 3. besar (66,7%) dibandingkan dengan komunitas Energi memiliki peranan yang sangat vegetarian nonvegan. Sementara untuk IMT besar bagi makhluk hidup. Energi digunakan kategori gemuk, didapati persentasenya lebih manusia untuk menjalankan aktivitas. Namun, kecil komunitas vegan (26,2%) dibandingkan jika asupan energi yang tinggi disertai dengan dengan komunitas nonvegan (31%). pemakaian energi yang rendah dapat menyebabkan penimbunan lemak yang Analisis Perbedaan Asupan Zat Gizi pada berakibat pada naiknya berat badan dan Komunitas Vegetarian Vegan dan Non- meningkatnya ukuran lingkar pinggang.8 14 Vegan Tabel 3 di atas menunjukkan, asupan energi Asupan makanan yang berlebihan vegetarian vegan sebesar 2091,81 dan/atau penurunan pengeluaran energi Kkal/orang/hari, sedangkan asupan energi menimbulkan energi positif. Keseimbangan nonvegan 2126 Kkal/orang/hari. Menurut hasil energi positif yang terjadi dari asupan makanan uji statistik diperoleh nilai > 0,05, maka Ho yang berlebihan terutama berasal dari kelebihan diterima sehingga dapat disimpulkan tidak ada asupan energi, lemak serta karbohidrat.5 perbedaan asupan energi pada komunitas Perbedaan asupan zat gizi pada komunitas vegetarian vegan dan nonvegan.

64

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

Karbohidrat adalah zat gizi berupa adalah sebesar 57 gram/orang/hari. Didapati senyawa organik yang merupakan penyumbang asupan protein berlebih sebanyak 8 orang energi terbesar. Karbohidrat merupakan zat gizi (19,0%), baik untuk kelompok vegan maupun utama yang dikonsumsi oleh vegetarian karena nonvegan. makanan yang dijadikan lauk berasal dari Tabel 3 di atas menunjukkan, asupan tepung tepungan yang kemudian diolah menjadi protein vegetarian vegan sebesar 62,54 gluten yang mirip dengan lauk hewani daging gram/orang/hari, sedangkan asupan protein dan ikan.15,16 Bila dibandingkan dengan AKG nonvegan 59,73 gram/orang/hari. Menurut hasil 2013 untuk laki-laki berdasarkan kelompok uji statistik nilai p > 0,05, maka Ho diterima umur 30-49 tahun sebesar 394 g/orang/hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada kelompok umur 50-64 tahun sebesar 349 perbedaan asupan protein pada komunitas g/orang/hari, sedangkan untuk perempuan vegetarian vegan dan nonvegan. kelompok umur 30-49 tahun sebesar 323 Lemak merupakan zat gizi sumber g/orang/hari, kelompok umur 50-64 tahun energi paling besar, satu gram lemak sebesar 285 g/orang/hari. Pada sampel vegan mengandung 9 Kkal. Lemak didapati pada terdapat 11 orang (26,2%) dengan asupan pangan hewani dan juga nabati. Pada karbohidrat berlebih, dan hanya 6 orang komunitas vegetarian terutama vegan hanya (14,3%) pada kelompok nonvegan dengan mengonsumsi lemak dari nabati sepeti minyak asupan karbohidrat yang berlebih. kelapa sawit, minyak zaitun dan santan.16,17 Tabel 3 di atas menunjukkan, asupan Bila dibandingkan dengan AKG 2013 untuk laki- karbohidrat vegetarian vegan sebesar 340,84 laki berdasarkan kelompok umur 30-49 tahun gram/orang/hari, sedangkan asupan karbohidrat sebesar 73 gram/orang/hari, kelompok umur 50- nonvegan 305,16 gram/orang/hari. Menurut 64 tahun sebesar 65 gram/orang/hari, hasil uji statistik diperoleh nilai < 0,05, maka Ho sedangkan untuk perempuan kelompok umur ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada 30-49 tahun sebesar 60 gram/orang/hari, perbedaan asupan karbohidrat pada komunitas kelompok umur 50-64 tahun sebesar 53 vegetarian vegan dan nonvegan. gram/orang/hari. Pada sampel vegan terdapat 7 Protein merupakan zat gizi yang orang (16,7%) didapati asupan lemak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan berlebih, sedangkan pada sampel nonvegan serta pemeliharaan sel-sel dalam jaringan terdapat 13 orang (30,9%) didapati asupan tubuh. Protein yang dikonsumsi akan disimpan lemak yang berlebih. di hati menjadi asam amino. Konsumsi protein yang berlebih akan disimpan dalam bentuk Tabel 3 di atas menunjukkan asupan lemak. Namun, protein juga dibutuhkan sebagai lemak vegetarian vegan sebesar 56,90 pemasok energi bila kebutuhan dari zat gizi gram/orang/hari, sedangkan asupan lemak kurang mencukupi dan 1 gram protein nonvegan 66,78 gram/orang/hari. Menurut hasil menghasilkan 4 kkal.15 Bila dibandingkan uji statistik diperoleh nilai p < 0,05, maka Ho dengan AKG 2013 yang didasarkan pada ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada kelompok umur 30-49 tahun dan 50-64 tahun perbedaan asupan lemak pada komunitas untuk laki-laki adalah sebesar 65 vegetarian vegan dan nonvegan. Asupan zat gram/orang/hari, sedangkan kelompok umur 30- gizi komunitas vegetarian distribusi 49 tahun dan 50-64 tahun untuk perempuan klasifikasinya, dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Distribusi Asupan Zat Gizi pada Komunitas Vegetarian Vegan dan Non-Vegan

Vegan Non-Vegan Zat Gizi Lebih Normal Kurang Jumlah Lebih Normal Kurang Jumlah n % n % n % n % n % n % n % n % Energi 19 22,6 19 22,6 4 4,7 42 100 19 22,6 23 27,3 0 0 42 100 KH 23 27,4 19 22,6 0 0 42 100 13 15,5 21 25 8 9,5 42 100 Lemak 14 16,7 13 15,5 15 17,8 42 100 26 30,9 8 9,5 8 9,5 42 100 Protein 16 38,1 18 42,8 8 19 42 100 16 38,1 21 50 5 11,9 42 100

65

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

BAHASAN Analisis perbedaan lingkar pinggang ditinjau dari asupan energi, karbohidrat, Karakteristik Partisipan Penelitian protein dan lemak pada komunitas Jenis kelamin dan umur merupakan salah vegetarian vegan dan nonvegan satu faktor yang memberikan pengaruh besar Dari hasil uji statistik uji beda T- terhadap penyakit sindroma metabolik dan Independent diperoleh hasil ini menunjukkan degeneratif. Dari hasil penelitian ini bahwa ada perbedaan lingkar pinggang. menunjukkan wanita memiliki lingkar pinggang Perbedaan lingkar pinggang lebih besar pada yang lebih lebar dibandingkan dengan laki-laki. kelompok nonvegan karena kelompok ini masih Hal ini diperkuat oleh beberapa penelitian yang mengonsumsi sumber lemak jenuh yang menyatakan bahwa wanita cenderung memiliki berasal dari hewan dan nabati. Asupan lemak komposisi lemak tubuh yang lebih banyak yang tinggi, akan diserap dalam bentuk dibandingkan dengan laki-laki pada kelompok kilomikron untuk dibawa ke hepar kemudian usia yang sama.10,14 akan diubah menjadi berbagai fraksi lemak Prevalensi kejadian sindroma metabolik didalam darah untuk digunakan sesuai dengan dan penyakit kronis (obesitas, hipertensi, fungsinya. Bila berlebihan akan terakumulasi dislipidemia), meningkat seiring bertambahnya dijaringan adiposa terutama dirongga perut umur. Risiko sindroma metabolik meningkat yang disebut dengan obesitas visceral. Pada setelah umur 40 tahun. Pada penelitian ini akhirnya akan mempengaruhi lingkar pinggang sampel berusia 30-58 tahun berjenis kelamin seseorang, terutama terjadi pada kelompok laki-laki dan perempuan. Sampel terbanyak vegetarian yang berusia > 40 tahun dan dengan berumur 30-39 tahun dan 50-58 tahun. Proses aktivitas rendah. Dari hasil penelitian ini untuk perubahan terjadinya sindroma metabolik, kelompok nonvegan didapatkan 61,1 persen diantaranya dapat dinilai dari lingkar pinggang mengalami obesitas sentral 18 19 dan IMT seseorang. Juga ditandai dengan Sementara pada kelompok vegan dengan penurunan kemampuan organ-organ tubuh baik lingkar pinggang lebih kecil dapat dipengaruhi dalam proses metabolisme maupun oleh konsumsi karbohidrat kompleks yang tinggi menjalankan fungsinya akan terjadi penurunan.5 serat, di mana serat larut air dan tidak larut air 17 yang terkandung dalam biji-bijian dan kacang- Jenis vegetarian vegan sebesar 50 persen kacangan dapat mengikat kelebihan lemak dan dan nonvegan yang tersebar pada berbagai glukosa. Selain itu kelompok komunitas vegan jenis vegetarian yaitu lakto ovo sebesar 37 sering mengonsumsi kacang kedelai dalam persen, vegetarian lacto sebesar 8 persen dan bentuk susu kedelai yang mempunyai zat vegetarian ovo sebesar 5 persen. Alasan bioaktif Isoflavon yang dapat bertindak komunitas vegetarian menjadi vegetarian vegan menekan radikal bebas yang diakibatkan (murni) pada penelitian ini disebabkan karena karena mengonsumsi lemak jenuh. 20 Serat dan alasan taatnya mereka pada ajaran agama asam lemak tidak jenuh yang dikonsumsi yang dianutnya bahkan sejak kanak-kanak vegetarian vegan diketahui mempunyai efek mereka sudah diajarkan untuk berpantang protektif terhadap sindroma metabolik terutama mengonsumsi makanan sumber hewani. lingkar pinggang (obesitas sentral)12 Walaupun dilakukan secara bertahap, misalnya Hal ini sejalan dengan penelitian yang melakukan “free meat Monday”. Alasan lainnya dilakukan oleh Setiyani tahun 2012 yang mereka dapat merasa lebih tenang serta menyatakan bahwa lingkar pinggang komunitas merasa lebih sehat. Sementara pada kelompok vegetarian vegan lebih rendah dibandingkan jenis vegetarian lainnya, asumsi mereka hanya dengan nonvegan. Hal ini dikarenakan asupan berpantang pada daging dan jenis ikan vegetarian vegan tinggi asam lemak tidak jenuh sehingga masih ada penganut vegetarian yang dan serat yang diketahui mempunyai efek mengonsumsi telur dan susu sebagai makanan protektif terhadap sindroma metabolik, terutama yang bersumber dari hewani, juga untuk lingkar pinggang. Pola makan vegan menghindari kebosanan dan menghindari mengonsumsi banyak sumber zat-zat aktif kekhawatiran terhadap anemia, karena kedua seperti isoflavon, karbohidrat kompleks (serat) sumber makanan hewani ini mengandung serta mengandung tinggi zat antioksidan vitamin B12 sebagai zat pembentuk Hb 11 16 (Vitamin C, E, serta Zn) yang banyak terdapat

66

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

pada kacang-kacangan dan biji-bijian. Zat gizi berbeda. IMT dapat menggambarkan distribusi ini dapat menetralisir dengan cara mengikat lemak tubuh yang sifatnya menyeluruh 24 kelebihan lemak serta glukosa, di mana Penelitian ini sejalan dengan penelitian akumulasi lemak dan glukosa yang berlebih Sutiari tahun 2008 yang menunjukkan bahwa merupakan proses terjadinya lipogenesis di status gizi normal berdasarkan IMTpada bagian perut (visceral), terutama orang-orang komunitas vegan dan nonvegan tidak berbeda yang aktivitasnya juga rendah serta golongan nyata , hal ini kemungkinan disebabkan oleh mendekati lanjut usia.4,21 Jaringan lemak aktivitas fisik pada nonvegan lebih tinggi visceral (obesitas sentral) memiliki aktivitas dibandingkan dengan kelompok vegan. yang tinggi baik pada lipogenesis maupun Sementara penelitian Pamungkas tahun 2012 lipolisis, di mana akumulasi ini menginduksi juga menunjukkan ada perbedaan antara vegan kandungan asam lemak bebas, kelebihan asam dan nonvegan. IMT tidak hanya karena factor lemak bebas dapat menyebabkan tingkatan asupan energi, karbohidrat serta lemak yang sintesis lemak. Penelitian di Amerika berlebih juga dapat disebabkan karena aktivitas menunjukkan diet vegan memiliki lingkar yang kurang, usia yang semakin bertambah pinggang serta risiko sindrom metabolik yang serta yang di pengaruhi oleh faktor genetik. Dari lebih rendah dibandingkan dengan komunitas 19 orang sampel vegan dan nonvegan didapati nonvegan.9,22 sebanyak 36 persen yang mempunyai berat Dalam penelitian ini juga mengungkapkan badan lebih pada vegan, sedangkan pada bahwa komunitas vegan lebih banyak nonvegan didapati 63 persen yang mempunyai mengonsumsi makanan yang mempunyai berat badan lebih. IMT dengan kategori kandungan serat tinggi serta zat bioaktif yang di overweight dan obesitas merupakan prediktor dapati terutama dari biji-bijian, di mana mampu terjadinya sindroma metabolik yang memiliki meningkatkan kerja insulin dengan menurunkan faktor risiko PJK dan DM yang cukup tinggi. 5 absorbsi lemak dan peningkatan oksidasi lemak Pada penelitian ini berdasarkan persentasi sehingga menurunkan akumulasi trigliserida jumlah dengan kategori kelebihan berat badan melalui penghambatan adipogenesis, yang juga dijumpai pada komunitas nonvegan, tetapi hasil dapat mempengaruhi kerja gen sintesis asam uji statistik tidak menunjukkan perbedaan. lemak yaitu: Sterol Regulatory Element Binding Lamanya faktor menjadi seorang vegan Protein (SREBP) 23 kemungkinan menjadi pemicu terjadinya kegemukan serta usia juga faktor pendukung terjadinya berat badan yang berlebih. Analisis perbedaan IMT ditinjau dari energi, Seharusnya dengan pola makan komunitas karbohidrat, protein, dan lemak pada vegan yang tinggi serat serta rendah asupan komunitas vegetarian vegan dan nonvegan lemak dapat mengurangi terjadinya Dari hasil uji statistik uji beda T- pembentukan lemak dijaringan adiposa. independent diperoleh hasil yang menunjukkan Namun, IMT dengan kategori lebih pada tidak ada perbedaan IMT. Hal ini dikarenakan komunitas vegan dijumpai pada kelompok yang KH yang dikonsumsi vegan cenderung lebih baru menjalankan pola makan vegan sekitar banyak mengonsumsi biji-bijian dan kacang- setahun, serta berusia rata-rata > 45 tahun. kacangan yang kaya akan serat. Salah satu Anjuran menjadi seorang vegan disebabkan diantaranya adalah biji flaxseed yang berasal oleh karena keinginan mentaati kaidah ajaran dari bunga flax, biasanya dicampurkan atau agama yang dianutnya yaitu Buddha Maitreya, ditaburkan didalam berbagai masakan. di mana penganutnya diharuskan menjadi Flaxseed mengandung zat lignan yang vegetarian vegan.10,21 berfungsi sebagai zat bioaktif yang dapat mengikat kelebihan glukosa dan tidak terjadi Perbedaaan asupan energi pada komunitas penimbunan glikogen di dalam otot sehingga vegetarian vegan dan nonvegan secara otomatis akan menghambat Hasil uji statistik dengan uji T pembentukan lemak konversi dari KH. Independent diperoleh nilai probabilitas (sig- Pertambahan massa otot tidak yang tidak terjadi tailed = 0,166) < 0,05, maka Ho diterima dan Ha manifestasinya dapat dilihat dari nilai IMT ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa penganut vegan dan nonvegan yang tidak alpha 5 persen, yaitu tidak ada perbedaan

67

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

asupan energi pada komunitas vegetarian asupan karbohidrat pada komunitas vegan dan vegan dan nonvegan. Komunitas vegetarian nonvegan. Bila ditinjau dari asupan karbohidrat vegetarian mengonsumsi sumber energinya vegetarian vegan mengonsumsi bahan yang berasal dari gluten yang terbuat dari makanan yang mengandung karbohidrat dalam tepung (karbohidrat) dalam bentuk makanan bentuk sederhana seperti gula tebu, buah seperti cai shio babi tepung, rendang gluten, buahan yang manis dan madu. Karbohidrat ikan rumput laut, usus babi gluten, ikan sambal dalam bentuk sederhana ini akan segera tongkol gluten, serta mie pangsit maitreya dipakai menjadi energi. Pada vegetarian vegan ataupun jenis menu yang lain, tetapi tetap konsumsi lemak jenuh dan kolesterol tergolong menggunakan tepung sebagai bahan rendah. Karbohidrat akan berperan sebagai pembuatnya. Menu-menu ini dikonsumsi pengganti lemak jenuh dan pada kelompok sebagai pengganti daging imitasi 12 16. vegan sehingga asupannya akan lebih Hal ini sejalan dengan penelitian yang tinggi.15,23 dilakukan oleh Sutiari tahun 2008 yang menyatakan bahwa konsumsi energi pada Perbedaaan asupan protein pada komunitas kelompok nonvegan terlihat lebih tinggi vegetarian vegan dan nonvegan dibandingkan dengan kelompok vegan, tetapi Hasil uji statistik dengan uji T Independent secara analisis statistik tidak ada perbedaan. diperoleh nilai probabilitas (sig-tailed = 0,578) > Hal ini menunjukkan bahwa pemenuhan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga kebutuhan pada kedua kelompok relatif sama, dapat disimpulkan bahwa alpha 5 persen, yaitu di mana kontribusi tertinggi konsumsi energinya tidak ada perbedaan asupan protein pada berasal dari nasi, tepung-tepungan dan hasil komunitas vegetarian vegan dan nonvegan. Hal olahannya serta sumber lemak. Penelitian yang ini dikarenakan vegetarian vegan mengonsumsi membahas konsumsi jangka panjang diet protein nabati dalam jumlah banyak dan vegan yang rendah energi serta rendah protein frekuensi yang sering, sedangkan komunitas dikaitkan dengan penurunan beberapa nonvegan, selain mengonsumsi protein kacang- komponen sindroma metabolik seperti propil kacangan dan biji-bijian serta sumber gluten lipid dan tekanan darah 17 22 dari tepung, kelompok ini juga masih mengonsumsi protein hewani seperti susu dan Perbedaaan asupan karbohidrat pada telur dan dalam periode waktu yang lama komunitas vegetarian vegan dan nonvegan seperti seminggu sekali. Dan bila dilihat dari Hasil uji statistik dengan uji T Independent kandungan protein dalam 100 gram bahan diperoleh nilai probabilitas (sig-tailed = 0,001) < makanan tidak berbeda secara nyata. Hal ini 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa alpha 5 persen, yaitu oleh Sutiari tahun 2008 dan Pamungkas tahun ada perbedaan asupan karbohidrat pada 2012 yang menyatakan bahwa ada perbedaan komunitas vegetarian vegan dan nonvegan. asupan protein pada komunitas vegan dan Komunitas vegetarian vegan mengonsumsi nonvegan.5,24 Konsumsi protein yang berbeda dalam jumlah banyak makanan yang tersebut disebabkan karena konsumsi kelompok mengandung karbohidrat, baik sederhana nonvegetarian lebih beragam, di mana maupun kompleks, seperti nasi, ubi, talas, nonvegan masih mengonsumsi sumber protein jagung. Selain itu mereka juga mengonsumsi dari hewani berupa susu dan telur dua tiga kali buah-buahan seperti mangga, apel, pisang, kiwi seminggu dengan kuantitas yang dikonsumsi dan anggur serta buah-buahan jenis lainnya seberat >50 gram. yang disajikan, baik dalam bentuk jus, sop buah, maupun dikonsumsi langsung dan Perbedaaan asupan lemak pada komunitas pengganti lauk, juga berasal dari konversi vegetarian vegan dan nonvegan tepung-tepungan yang dibuat mirip dengan Hasil uji statistik dengan uji T Independent aslinya yang dibuat dalam berbagai variasi diperoleh nilai probabilitas (sig-tailed = 0,005) < masakan.16 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Hal ini tidak sejalan dengan penelitian dapat disimpulkan bahwa alpha 5 persen, yaitu Pamungkas tahun 2012 dan Setianingsih 2013 ada perbedaan asupan lemak pada komunitas yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan vegetarian vegan dan nonvegan. Hal ini

68

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

dikarenakan komunitas vegan untuk memenuhi Non Vegetarian di Bali. Tesis. Bogor: kebutuhan sumber lemak, mereka selalu Institut Pertanian Bogor, 2008; 57-58. memakai kelapa dan santan untuk memberi Available from: rasa gurih dan menghindari kebosanan pada http://repository.ipb.ac.id/handle/12345678 beberapa masakan seperti rendang gluten, sop 9/10290. Diakses pada tanggal 5 Maret buah, es jagung, bubur kacang hijau, kalio 2014 pukul 14.00 WIB kacang merah dan lain-lain, sedangkan 3. Rohman MS. Patogenesis dan terapi kelompok nonvegan, selain mengonsumsi jenis sindroma metabolik. J Kardiol Ind. 2007; makanan, seperti vegan di atas, masih juga 28(2): 160-8. mengonsumsi sumber lemak dari susu, 4. Wiardani NK, Kusumayanti GAD. Indeks mentega, telur serta sesekali masih massa tubuh, lingkar pinggang serta mengonsumsi ikan dan daging (minimal 1 bulan tekanan darah penderita dan bukan sekali).16,25 penderita diabetes mellitus. JIG 2010; Penelitian ini sejalan dengan penelitian 1(1): 18-27. yang dilakukan oleh Jalal tahun 2008 di kota 5. Setiyani DA, Wirawanni Y. Perbedaan Padang yang meneliti pola makan masyarakat sindrom metabolik pada wanita vegetarian minang yang sering menggunakan kelapa dan tipe vegan dan non-vegan. J Nutr Coll. santan untuk berbagai masakannya, di mana 2012; 1(1): 216-23. pola makan ini mirip dengan pola makan 6. American Dietetic Association. Position of vegetarian dalam mengolah makanan. Namun, the American Dietetic Association pada penelitian Sutiari (2008) tidak sejalan Vegetarian Diet. J Am Diet Assoc. 2009; dengan penelitian ini karena walaupun 109: 1267-8. konsumsi lemak pada nonvegan lebih tinggi, 7. Indonesia, Badan Penelitian dan yang bersumber dari produk pangan hewani Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) yang umumnya mengandung lemak yang Kementerian Kesehatan. Pokok-pokok relative lebih tinggi, tetapi secara statistik tidak Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) ditemukan adanya perbedaan nyata.19, 26 Indonesia 2013. Jakarta: Balitbangkes, 2013. SIMPULAN DAN SARAN 8. Hassan NE, Shebini SME, Ahmed NH, Mostafa MS. Association between Simpulan macronutrients intake, visceral obesity and Hasil penelitian menunjukkan adanya blood pressure in a sample of obese perbedaan lingkar pinggang (0,008<0,05), Egyptian women. OA Maced J Med Sci. asupan karbohidrat (0,001<0,05) serta asupan 2015; 3(1): 184-8. lemak (0,005<0,05). Namun, komponen 9. Jalal F, Liputo NI, Susanti N, Oenzil F. variabel IMT(0,105<0,05), asupan energi Lingkar pinggang, kadar glukosa darah, (0,166>0,05) dan asupan protein (0,578>0,05) trigliserida dan tekanan darah pada etnis tidak ada perbedaan pada komunitas vegan dan Minang di Kabupaten Padang Pariaman, nonvegan di Medan. Sumatera Barat. Media Medika Indonesiana. 2008; 43(3): 129-37. Saran 10. Jian ZH, Chiang YC, Lung CC, Ho CC, Ko Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang PC, Nfor ON, et al. Vegetarian diet and pola makan vegetarian vegan terhadap kejadian cholesterol and TAG levels by gender. sindrom metabolik serta karakteristik kearifan Public Health Nutr. 2015; 18(4): 721-6. pangan berdasarkan budaya setempat. 11. Fraser GE. Vegetarian diets: what do we know of their effect on common chronic RUJUKAN diseases. Am J Clin Nutr. 2009; 89(5): 1607S-12S. 1. Reaven GM. The metabolic syndrome: is 12. Huang CJ, Fan YC, Liu JF, Tsai PS. this diagnosis necessary? Am J Clin Nutr. Characteristics and nutrient intake of 2006; 83(6): 1237- 47. Taiwanese elderly vegetarians: evidence 2. Sutiari NK. Konsumsi, Status Gizi, dan from a national survey. Br J Nutr. 2011; Kesehatan Masyarakat Vegetarian dan 106(3): 451-60.

69

Gizi Indon 2016, 39(1):59-70 Hubungan pola konsumsi ala vegetarian… Dini Lestrina, dkk.

13. Supariasa I, Dewa N, Bachyar B, Ibnu F. 21. Yang SY, Zhang HJ, Sun SY, Wang LY, Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC, 2008. Yan B, Liu CQ, et al. Relationship of 14. Rizzo NS, Sabaté J, Jaceldo-Siegl K, carotid intima-media thickness and Fraser GE. Vegetarian dietary patterns are duration of vegetarian diet in Chinese male associated with a lower risk of metabolic vegetarians. Nutr Met. (Lond). 2011; 8(1): syndrome: the Adventist Health Study 2. 63. Diabetes Care. 2011; 34(5): 1225-7. 22. Bedford JL, Barr SI. Diets and selected 15. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. lifestyle practices of self-defined adult Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009. vegetarians from a population-based 16. Siahaan G, Nainggolan E, Lestrina D. sample suggest they are more „health Hubungan asupan zat gizi dengan conscious‟. Int J Behav Nutr and Phys Act. trigliserida dan kadar glukosa darah pada 2005; 2(1): 4. vegetarian. Ind J Human Nutr. 2015; 2(1): 48-59. 23. Mawarti H, Ratnawati R, Lyrawati D. 17. Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. Gizi Epigallocatechin gallate menghambat Seimbang dalam Daur Kehidupan. resistensi insulin pada tikus dengan diet Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011. tinggi lemak. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 18. Sutadarma IWG, Purnawati S, Ruma IMW. 2012; 27(1): 43-50. Hubungan stres kerja, status gizi, dan 24. Rosell M, Appleby P, Key T. Height, age at sindrom metabolik pada karyawan laki-laki menarche, body weight and body mass dewasa. Gizi Indon. 2011; 34(1): 7-13. index in life-long vegetarians. Public 19. De Biase SG, Fernandes SF, Gianini RJ, Health Nutr. 2005; 8(7): 870-5. Duarte JL. Vegetarian diet and cholesterol 25. Listiyana AD, Mardiana, Prameswari GN. and triglycerides levels. Arq Bras Cardiol. Obesitas sentral dan kadar kolesterol 2007; 88(1): 35-9. darah total. Kemas. 2013; 9(1): 37-43. 20. Handayani W, Rudijanto A, Indra MR. Susu kedelai menurunkan resistensi 26. Sugianti E, Hardiansyah, Afriansyah N. insulin pada rattus norvegicus model Faktor risiko obesitas sentral pada orang diabetes melitus tipe 2. Jurnal Kedokteran dewasa di DKI Jakarta. Gizi Indon. 2009; Brawijaya. 2009; 25(2): 60-6. 32(2): 105-16.

70