Vol. 3 No. 1 Januari 2015

TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA

Oleh: Anang Sudigdo1 Program Doktor Pendidikan Bahasa , Universitas Sebelas Maret E-mail: [email protected]

Oleh: Sumarlam2 Program Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Aspek gramatikal yang digunakan pada teks lirik lagu Kala Cinta Menggoda karya Guruh Soekarno Putra. (2) Aspek leksikal yang digunakan pada teks lirik lagu Kala Cinta Menggoda Karya Guruh Soekarno Putra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian adalah transkrip tertulis dan rekaman dari lirik lagu populer Kala Cinta Menggoda karya Guruh Soekarno Putra. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, catat, dan analisis isi untuk menafsirkan makna dari pesan pada lirik lagu tersebut. Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan: (1) Aspek gramatikal yang digunakan pada lirik lagu Kala Cinta Menggoda karya Guruh Soekarno Putra yaitu: (a) pengacuan yang meliputi pengacuan persona (persona pertama tunggal bebas, persona pertama tunggal terikat lekat kanan, persona pertama tunggal terikat lekat kiri, persona kedua tunggal bebas, persona kedua tunggal terikat lekat kanan); (b) penyulihan, (c) pelepasan, (d) perangkaian.; (2) Aspek leksikal yang digunakan pada lirik lagu Kala Cinta Menggoda karya Guruh Soekarno Putra yaitu: (a) repetisi yang meliputi repetisi/pengulangan utuh, repetisi/pengulangan kata sapaan, repetisi epizeuksis. (b) sinonim, (c) antonim.; (3) Aspek kontekstual yang digambarkan pada lirik lagu Kala Cinta Menggoda Karya Guruh Soekarno terdapat prinsip penafsiran personal.

Kata kunci: aspek tekstual, kontekstual, aspek gramatikal, aspek leksikal.

1 Mahasiswa Program Doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. 2 Dosen pembimbing mata kuliah Teori Linguistik Mutakhir, Program Doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

1 TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA Anang Sudigdo

ABSTRACT

The purpose of the research is to describe (1) Aspects of grammatical which is used to the lyric of song Kala Cinta Menggoda written by Guruh Soekarno Putra. (2) Aspects of lexical which is used to the lyric of song of Kala Cinta Menggoda written by Guruh Soekarno Putra. This reasearch used qualitative descriptive method. The sources of data are transcript and the recorded of the poppuler lyric song of Kala Cinta Menggoda written by Guruh Soekarno Putra. Technique of collecting data used scrutinized, noted, and content analysis to interpret the meaning of message in the lyrics of the song. Based on the analysis of the research data, it can be concluded (1) Grammatical aspects which are used on song lyric Kala Cinta Menggoda by Guruh Soekarno Putra are: (a) the reference including the first pronoun, the first singgle pronoun sticked on right, the first single pronoun sticked on left, the second single free pronoun, the second single pronoun sticked on right, (b) substitution, (c) elliptycal sentences, (d) conjunction. (2) Lexicalaspects which are used on song lyric Kala Cinta Menggoda by Guruh Soekarno Putra are: (a) repetition including completed, greeting repetition, and epizeuksis repetition, (b) synonim, (c) antonym. (3) Contextual the song lyric Kala Cinta Menggoda by Guruh Soekarno Putra can be understood by principle of pronoun interpretation.

Keyword: textual aspect, contextual aspect, grammatical aspect, and lexical aspect.

PENDAHULUAN melalui lagunya. Gagasan penutur Seni merupakan suatu hasil dalam pembuatan lagu dapat berasal inspirasi manusia yang bersifat bebas dari kisah pribadi pengarang atau pun dan tidak terikat. Masyarakat dapat dari kisah seseorang yang kemudian menikmati karya seni diantaranya diolah menjadi sebuah syair lagu. melalui lagu. Lagu diciptakan Seni merupakan bagian dari berdasarkan perwujudan sebagai suatu musik atau bisa dikatakan bahwa musik perasaan yang ditangkap pencipta, adalah cabang seni. Musik dan seni kemudian diolah dengan daya cipta memiliki hubungan yang erat dengan tinggi dan kreasi pencipta untuk menjadi sejarah peradaban manusia (Agustina, sebuah produk karya seni yang 2016: 99). Lebih lanjut, musik mempunyai daya tarik. Pencipta lagu merupakan tempat manusia untuk bertindak sebagai penutur yang ingin mencurahkan perasaan hati, tempat mengekspresikan gagasan petutur melukiskan getaran jiwa khayal yang

2

Vol. 3 No. 1 Januari 2015 timbul dalam pikiran yang tidak dapat Lirik lagu yang dihasilkan dicetuskan dengan perantara kata-kata, merupakan bahasa yang mampu perbuatan atau dengan perantata suatu memberikan kenikmatan estetik bagi bidang seni lain (Kosashi dalam pendengarnya. Kenikmatan estetik Agustina, 2016: 99). dalam bahasa adalah perasaan senang Pencipta dalam menghasilkan yang ditimbulkan oleh pemakaian lagu dapat berperan sebagai hasil bahasa yang indah dan mencerminkan refleksi jiwa dan keadaan masyarakat citarasa artistik pengarang atau yang ada di sekitar sebagai mimesis penyairnya. Diksi adalah kemampuan masyarakat. Lirik lagu merupakan suatu membedakan secara tepat nuansa- hasil karya seni pencipta yang nuansa makna dari gagasan yang ingin diwujudkan melalui bahasa. Pencipta disampaikan dan kemampuan dalam menyusun lirik lagu, menonjolkan menemukan bentuk sesuai dengan unsur tipografi, penyiasatan struktur, situasi dan nilai rasa yang dimiliki pemanfaatan bahasa kias, diksi, tuturan kelompok masyarakat pendengar (Keraf, idiomatik, citraan, pola penyusunan 2004: 24). baris dan bait yang membentuk Proses pemilihan kata terdapat keutuhan lirik lagu. Tersusunnya lirik tiga hal yang harus diperhatikan, lagu dalam bahasa memungkinkan menurut Waluyo (1987: 72) proses adanya analisis terhadap struktur dan pemilihan kata tersebut yaitu: gaya bahasa lagu tersebut, struktur perbendaharaan kata, urutan kata, dan semantik serta konteks yang dapat daya sugesti kata. Perbendaharaan kata dianalisis melalui tinjauan tekstual dan penyair dapat memberikan kekuatan kontekstual. ekspresi dan menunjukkan ciri khas Pendengar lagu atau mitra tutur penyair. Penyair memilih kata-kata agar dapat memahami makna lagu yang berdasarkan pada beberapa hal, yaitu: diciptakan oleh pengarang, maka perlu makna yang akan disampaikan, tingkat mengetahui unsur-unsur yang mem- perasaan, suasana batin, dan faktor bangun lirik lagu tersebut diantaranya sosial budayanya. Urutan kata dalam tekstual dan kontekstual. Pendengar lagu bersifat beku. Artinya, urutan itu atau mitra tutur akan merasa tertarik tidak dapat dipindah-pindahkan dalam menikmati lirik lagu tersebut tempatnya meskipun maknanya tidak karena pencipta mengungkapkan berubah oleh perpindahan tempat itu. melalui bahasa yang lahir dari ekspresi Terdapat perbedaan teknik menyusun perasaan pencipta. urutan kata dalam lagu baik urutan dalam tiap baris maupun urutan dalam

3 TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA Anang Sudigdo suatu bait. Oleh karena itu, pengurutan Aspek gramatikal terdiri atas kata itu bersifat khas antara masing- empat macam yaitu pengacuan masing penyair. (referensi), penyulihan (substitusi), Makna kontekstual adalah pelepasan (elipsis), dan perangkaian makna penggunaan sebuah kata (atau (konjungsi) (Sumarlam dalam Saddhono gabungan kata) dalam konteks kalimat dan I Dewa Putu Wijaya, 2011: 434). tertentu dan merupakan makna Pengacuan terdiri atas tiga jenis yaitu keseluruhan kalimat (ujaran) dalam persona, domonstrative, dan konteks situasi tertentu (Chaer, 2007: komparatif. Pengacuan persona meliputi 81). Sejalan dengan pendapat tersebut, persona pertama tunggal (aku, saya, bahwa wacana kontekstual dihasilkan hamba, ku-, dan –ku), persona pertama dari proses percakapan yang terikat jamak meliputi (kami, kita, kami semua), konteks (Rohmadi, 2010: 20). Pendapat persona kedua tunggal (kamu, anda, lain, bahwa makna kontekstual kau, -mu), persona kedua jamak (kamu (contextual meaning; situational semua, kalian), persona ketiga tunggal meaning) muncul sebagai akibat (ia, dia, -nya), persona ketiga jamak hubungan antara ujaran dan situasi (mereka, mereka semua). Pengacuan pada waktu ujaran dipakai (Suwandi, demonstrativa terdiri dari pengacuan 2011: 84). waktu kini (kini, sekarang, saat ini), Berkenan dengan masalah waktu lampau (kemarin, dulu, yang kohesi, Haliday dan Hasan (dalam lalu), waktu yang akan datang (besok, Saddhono, 2009: 29) membagi kohesi yang akan datang), netral (pagi, siang, menjadi dua jenis, yaitu kohesi malam, pukul 12), dan pengacuan gramatikal (gramatical cohesion) dan tempat dekat dengan penutur (sini, ini), kohesi leksikal (lexical cohesion). Lebih agak dekat (sini, itu), jauh (sana), lanjut, Halliday dan Hasan (dalam menunjuk secara eksplisit (Yogya, Solo). Suwandi, 2008: 121) menyatakan bahwa Pengacuan komparative yaitu secara garis besar peranti kohesi itu membandingkan dua hal atau lebih yang meliputi lima macam dan yang oleh mempunyai kemiripan dari segi bentuk, penulisnya kemudia dikelompokkan wujud, sifat, watak, perilaku, dan lain- menjadi empat kategori. Peranti kohesi lain (seperti, bagaikan, persis, sama tersebut meliputi: (1) pengacuan dengan, laksana (Saddhono dan I Dewa (reference), (2) penyulihan Putu Wijaya, 2011: 434). (substitution), (3) penghilangan (ellipsis), Suwandi (2011: 81) menjelaskan (4) konjungsi (conjunction), dan (5) bahwa makna gramatikal (gramatical kohesi leksikal (lexical cohesion). meaning, functional meaning, structural

4

Vol. 3 No. 1 Januari 2015 meaning) adalah makna yang muncul Makna leksikal adalah makna sebagai akibat berfungsinya sebuah leksem, makna butir leksem (lexical leksem di dalam kalimat. Lebih lanjut item), atau makna yang secara inheren dalam buku yang sama, dijelaskan ada di dalam butir leksikal itu (Chaer, bahwa makna gramatikal biasa 2007: 68). Lebih lanjut, arti leksikal dipertentangkan dengan makna leksikal. adalah arti yang terkandung dalam kata- Jika makna leksikal mengacu pada kata sebuah bahasa yang lebih kurang makna kata atau leksem yang sesuai bersifat tetap (Subroto, 2011: 31). dengan referennya, maka makna Melalui buku yang sama Subroto (2011: gramatikal merupakan makna yang 33) kata-kata yang memiliki makna muncul sebagai hasil proses gramatika leksikal biasanya juga disebut kata-kata (Suwandi, 2011: 81-82). yang berarti referensial. Dijelaskan Lebih lanjut, Kridalaksana (dalam bahwa kata-kata tersebut memiliki Suwandi, 2011: 81) menyatakan bahwa referen (acuan/rujukan). makna gramatikal menunjuk pada Makna leksikal (lexical meaning, hubungan antara unsur-unsur bahasa semantic meaning, external meaning) dalam satuan-satuan yang lebih besar; adalah makna leksem ketika leksem misalnya hubungan antara kata dengan tersebut berdiri sendiri, baik dalam kata lain dalam frasa atau klausa. Makna bentuk dasar maupun bentuk derivasi gramatikal adalah makna yang “muncul” dan maknanya kurang lebih tetap sebagai hasil proses gramatika, seperti seperti yang terdapat dalam kamus. afiksasi, reduplikasi, komposisi, Lebih lanjut dalam buku yang sama, akronimisasi, dan proses konversi makna leksikal mengacu pada makna (Chaer, 2007: 75). Senada dengan lambang kebahasaan yang masih pendapat tersebut, arti struktural atau bersifat dasar, belum mengalami arti gramatikal ialah arti yang timbul konotasi dan hubungan gramatika, karena relasi satuan gramatikal baik bersifat leksem atau makna yang sesuai dalam konstruksi morfologis, frase, dengan referensinya (Suwandi, 2011: klausa/kalimat. Misalnya, relasi antara 80). satuan ber- dengan -baju dalam berbaju Kohesi leksikal ialah hubungan menimbulkan arti ‘memakai baju’. antarunsur dalam wacana secara Demikian pula, relasi antara baju sistematis (Saddhono, 2009: 43). dengan baru dalam baju baru Melalui buku yang sama dijelaskan menimbulkan arti struktural bahwa kohesi leksikal dalam wacana “diterangkan” “menerangkan” (baju dapat dibedakan menjadi enam macam, yang baru) (Subroto, 2011: 33). yaitu (1) repetisi (pengulangan), (2)

5 TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA Anang Sudigdo sinonimi (padan kata), (3) kolokasi Brata sedangkan objek penelitian ini (sanding kata), (4) hiponimi (hubungan yaitu lirik lagu Kala Cinta Menggoda atas - bawah), (5) antonimi (lawan kata), karya Guruh Putra (Qudus, dan (6) ekuivalensi (kesepadanan) 2013: 83-95). (Saddhono, 2009: 43). Penelitian lain berjudul “Analisis Penelitian ini sama dengan Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam penelitian yang berjudul “Analisis Kohesi Novel Kirti Njunjung Drajat Karya R. Tg. Leksikal dalam Novel Dom Sumurup Ing Jasawidagda”. Menyimpulkan, hasil Banyu Karya Suprapto Brata”. penelitian yang dilakukan Anggit Hajar Menyimpulkan, aspek kohesi leksikal Maha Putra yaitu: (1) wujud penanda yang ada lima jenis penanda meliputi: kohesi aspek gramatikal meliputi: repetisi, sinonim, antonim, kolokasi, dan pengacuan yang didominasi pengacuan hiponim. Kaitannya dengan aspek persona satu tunggal bebas yaitu kula leksikal ditemukan (1) enam jenis ‘saya’, penyulihan (substitution), repetisi, yaitu repetisi epizeuksi, repetisi pelepasan (elipsis), dan perangkaian anadiplosis, repetisi mesodiplosis, (conjungtion) yang terdiri dari konjungsi repetisi anafora, repetisi epistrofa, dan koordinatif lan ‘dan’, mbokmenawa repetisi tautotes; (2) sinonim kata ‘kalau’ dan konjungsi adversatif nanging dengan kata, kata dengan frasa dan ‘tetapi’; (2) wujud penanda kohesi aspek sebaliknya dan klausa dengan klausa; (3) leksikal meliputi: sinonim, antonim, lima macam antonim yaitu antonim hiponimi, dan repetisi yang ditemukan mutlak, antonim gradasi/kutub, antonim yaitu repetisi epizeukis, dan repetisi hubungan, antonim hirarkial, dan tautotes, kolokasi, dan ekuivalensi. antonim resiprokal; (4) kolokasi (sanding Persamaan penelitian Anggit Hajar kata), dan (5) hiponim (hubungan atas – Maha Putra dengan penelitian ini yaitu bawah) yang melibatkan hipernim sama-sama menganalisis kohesi (subordinat). Terdapat banyak aspek gramatikal dan leksikal. Perbedaannya kohesi leksikal yang digunakan oleh yaitu terletak pada objek penelitian. penulis novel. Persamaan penelitian Objek penelitian Anggit Hajar Maha Rokhanah Qudus dengan penelitian ini Putra yaitu novel Kirti Njunjung Drajat yaitu sama-sama menganalisis kohesi karya R. Tg. Jasawidagda sedangkan leksikal. Perbedaan penelitian Rokhanah objek penelitian ini yaitu lirik lagu Kala Qudus dengan penelitian ini yaitu Cinta Menggoda karya Guruh Sukarno terletak pada objek penelitian. Objek Putra (Putra, 2014: 45). penelitian Rokhanah Qudus yaitu novel Penelitian lain berjudul “Aspek Dom Sumurup Ing Banyu Karya Suprapto Leksikal dan Gramatikal Pada Lirik Lagu

6

Vol. 3 No. 1 Januari 2015

Jika Karya Melly Goeslow”. realita hidupnya dan mungkin juga Menyimpulkan, unsur gramatikal yang hidup orang lain, dirangkai dengan terkandung di dalam lirik lagu jika menggunakan ungkapan bergaya adalah pengacuan (referensi), pelesapan bahasa, permainan bunyi (asonansi dan (Ellipsis), dan perangkaian (conjungtion). aliterasi) yang menggambarkan suasana Unsur leksikal yang terdapat dalam lagu tertentu, larik-lariknya dihiasi dengan Jika adalahrepetisi (pengulangan), pengungkapan simbol-simbol yang sinonimi (padan kata), dan antonimi bersifat metaforis. (lawan kata). Persamaan penelitian Rini Berdasarkan latar belakang Agustina dengan penelitian ini yaitu tersebut, maka peneliti ingin sama-sama melakukan penelitian mengadakan penelitian Tinjauan terhadap aspek leksikal dan gramatikal Tekstual dan Kontekstual Analisis Lirik pada lirik lagu. Perbedaannya yaitu, Lagu Kala Cinta Menggoda Karya Guruh terletak pada objek penelitian. Objek Soekarno Putra. Penelitian ini penelitian yang dilakukan Rini Agustina bermanfaat untuk menambah wawasan adalah lirik lagu Jika karya Melly dan pengetahuan yang lebih luas Goeslow sedangkan objek penelitian ini tentang tinjauan tekstual dan yaitu lirik lagu Kala Cinta Menggoda kontekstual analisis lirik lagu. . Rumusan karya Guruh Sukarno Putra (Agustina, masalah dalam penelitian ini yaitu 2016: 97). bagaimanakah: (1) Bagaimanakah aspek Lagu yang diciptakan Guruh gramatikal yang digunakan pada lirik Soekarno Putra menampilkan ungkapan lagu Kala Cinta Menggoda karya Guruh perasaan hati yang mengandung daya Soekarno Putra? (2) Bagaimanakah metafora, imaji, dan simbol secara aspek leksikal yang digunakan pada lirik bersama-sama. Saat memahami syair lagu Kala Cinta Menggoda Karya Guruh lagu, hal yang harus diperhatikan adalah Soekarno Putra? (3) Bagaimanakan dengan memahami judul lagu. aspek kontekstual yang digambarkan Membaca judul lagu Kala Cinta pada lirik lagu Kala Cinta Menggoda Menggoda, penikmat lagu akan Karya Guruh Soekarno Putra? mengimajinasikan pada pengalaman Guruh Soekarno Putra yang sedang METODE PENELITIAN tergoda oleh cinta, pembaca akan Penelitian ini merupakan menemukan pengalaman jiwa Guruh penelitian deskriptif kualitatif dengan Soekarno Putra dalam menjalani metode content analysis atau analisis isi. perjalanan cintanya. Kekuatan imaji Metode ini digunakan untuk menelaah Guruh Soekarno Putra dalam mengemas isi dari suatu dokumen. Dokumen dalam

7 TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA Anang Sudigdo penelitian ini adalah lirik lagu Kala Cinta Soekarno Putra; dan (5) hasil analisis Menggoda karya Guruh Soekarno Putra. metafora yang digunakan dalam lirik Data atau informasi penting yang lagu Kala Cinta Menggoda karya Guruh dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian Soekarno Putra. ini berupa data kualitatif, kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam lirik Analisis Tekstual Lirik Lagu Populer lagu tersebut, sedangkan sumber dalam Kala Cinta Menggoda penelitian ini, yakni lirik lagu Kala Cinta Karya: Guruh Soekarno Putra Menggoda. Objek penelitian ini yaitu Penyanyi: Chrisye lirik lagu Kala Cinta Menggoda. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan Sejak jumpa kita pertama (1) data adalah pembacaan, pencatatan, Ku langsung jatuh cinta (2) simak dan analisis terhadap lirik lagu Walau ku tahu kau ada pemiliknya (3) tersebut untuk menafsirkan makna kontekstual lirik lagu dan metafora Tapiku tak dapat membohongi hati tersebut. nurani (4) Ku tak dapat menghindari gejolak cinta HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ini (5) McCarthy (dalam Suwandi, 2008: 122), mengemukakan bahwa peranti Maka izinkanlah aku mencintaimu (6) kohesi dapat dibedakan atas kohesi Maka bolekanlah ku sekedar sayang gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi padamu (7) gramatikal dibedakan atas (1) Maka izinkanlah aku mencintaimu (8) pengacuan atau referensi, (2) elipsis/ Atau bolehkanlah ku sekedar sayang penyulihan, dan (3) konjungsi. padamu (9) Hasil analisis meliputi: (1) hasil analisis aspek gramatikal pada lirik lagu Memang serba salahnya rasanya Kala Cinta Menggoda karya Guruh tertusuk panah cinta (10) Soekarno Putra; (2) hasil analisis aspek Apalagi aku juga ada pemiliknya (11) leksikal pada lirik lagu Kala Cinta Tapi ku tak mampu membohohongi hati Menggoda karya Guruh Soekarno Putra; nurani (12) (3) hasil analisis kontekstual lirik lagu Ku tak dapat menghindari gejolak cinta Kala Cinta Menggoda karya Guruh ini (13) Soekarno Putra; (4) hasil analisis persajakan yang digunakan dalam lirik Maka maafkan jika ku mencintaimu (14) lagu Kala Cinta Menggoda karya Guruh

8

Vol. 3 No. 1 Januari 2015

Atau biarkanku mengharapkan kau pada penutur yaitu sayang padaku (15) pencipta lagu atau Maka maafkan jika ku mencintaimu (16) penyanyi lagu yaitu Chrisye Atau biarkanku mengharapkan kau sehingga kata aku juga sayang padaku (17) bersifat eksoforis. b) Persona pertama tunggal 1. Hasil Analisis Aspek Gramatikal terikat lekat kanan Peranti kohesi yang terdapat Atau biarkanku mengha- pada lirik lagu Kala Cinta Menggoda rapkan kau sayang padaku yaitu: (a) pengacuan (reference), (b) (15) penyulihan (substitution), (c) Atau biarkanku meng- pelepasan (ellipsis), dan (d) harapkan kau sayang perangkaian (conjunction). padaku (17) a. Pengacuan (reference) Kata ku, yang Pengacuan (referensi) melekat kanan dalam data adalah salah satu jenis kohesi di atas termasuk persona gramatikal berupa satuan lingual pertama tunggal terikat tertentu yang mengacu pada yang mengacu pada satuan lingual lain (atau suatu penutur atau penyanyi lagu referen) yang mendahului atau yaitu Chrisye maka kata ku mengikuti (Saddhono, 2009: 29). bersifat eksofaris. Lirik lagu Kala Cinta Menggoda c) Persona pertama tunggal ditemukan pengacuan: terikat lekat kiri 1) Pengacuan persona Ku langsung jatuh cinta (2) a) Persona pertama tunggal Walau ku tahu kau ada bebas pemiliknya (3) Maka izinkanlah aku Tapi ku tak dapat mencintaimu (6) membohongi hati nurani Maka izinkanlah aku (4) mencintaimu (8) Ku tak dapat menghindari Maka izinkanlah aku gejolak cinta ini (5) mencintaimu (8) Pada data tersebut Maka bolekanlah ku di atas, kata aku termasuk sekedar sayang padamu (7) persona pertama tunggal Atau bolehkanlah ku bebas. Kata aku mengacu sekedar sayang padamu (9)

9 TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA Anang Sudigdo

Tapi ku tak mampu e) Persona kedua tunggal membohohongi hati nurani terikat kanan (12) Walau ku tahu kau ada Ku tak dapat menghindari pemiliknya (3) gejolak cinta ini (13) Maka izinkanlah aku Maka maafkan jika ku mencintaimu (6) mencintaimu (14) Maka bolekanlah ku Atau biarkanku meng- sekedar sayang padamu (7) harapkan kau sayang Maka izinkanlah aku padaku (15) mencintaimu (8) Maka maafkan jika ku Atau bolehkanlah ku mencintaimu (16) sekedar sayang padamu (9) Atau biarkanku mengha- Apalagi aku juga ada rapkan kau sayang padaku pemiliknya (11) (17) Maka maafkan jika ku mencintaimu (14) Berdasarkan data di Maka maafkan jika ku atas, bahwa kata ku yang mencintaimu (16) melekat bagian kiri Berdasarkan lirik termasuk persona pertama lagu di atas, kata mu tunggal terikat yang merupakan persona kedua mengacu pada penyanyi tunggal terikat kanan yang lagu yaitu Chrisye. Hal ini mengacu pada mitra tutur juga bersifat eksoforis. yaitu orang yang dicintai d) Persona kedua tunggal oleh penutur. Sedangkan bebas kata nya merupakan Walau ku tahu kau ada persona kedua tunggal pemiliknya (3) terikat kanan yang Atau biarkanku mengacu pada mitra tutur mengharapkan kau sayang yaitu orang lain yang juga padaku (17) mencintai orang yang Berdasarkan lirik dicintai oleh penutur. Jadi lagu tersebut, kata kau kata mu dan nya juga mengacu pada mitra tutur bersifat eksofaris. yaitu orang yang dicintai.

10

Vol. 3 No. 1 Januari 2015 b. Penyulihan (subtitusi) sebelumnya. (Sumarlam, 2005: Substitusi atau penyulihan 30). Pelepasan lirik lagu Kala Cinta yaitu salah satu kohesi gramatikal Menggoda terdapat pada kutipan: yang berupa pengganti satuan Sejak jumpa kita pertama (1) lingual tertentu (yang telah Ku langsung jatuh cinta (2) disebut) dengan satuan lingual lain Walau ku tahu kau ada pemiliknya dalam wacana untuk memperoleh (3) unsur pembeda (Sumarlam, 2005: Tapiku tak dapat membohongi 28). Lirik lagu Kala Cinta hati nurani (4) Menggoda ditemukan penyulihan Apalagi aku juga ada pemiliknya frasa yakni penggantian satuan (11) lingual tertentu yang berupa frasa Berdasarkan data tersebut, dengan satuan lingual yang lain data (1) terjadi pelepasan prefik yang berupa frasa. (ber) kata berjumpa dilepaskan Tapiku tak dapat membohongi hati menjadi jumpa. Data (2) terjadi nurani (4) pelepasan (A) kata Aku dilepaskan Ku tak dapat menghindari gejolak menjadi ku. Data (3) terjadi cinta ini (5) pelepasan (sudah) kata kau sudah Maka izinkanlah aku mencintaimu ada dilepaskan menjadi kau ada. (6) Data (4) terjadi pelepasan (tidak) Maka bolekanlah ku sekedar kata tidak dilepaskan menjadi tak. sayang padamu (7) Pada data (4) frasa tak d. Perangkaian (konjungsi) dapat membohongi disubtitusikan Konjungsi adalah salah satu dengan data (5) tak dapat jenis kohesi gramatikal yang menghindari, data (6) frasa maka dilakukan dengan cara izinkanlah aku disubtitusikan menghubungkan unsur yang satu dengan data (7) maka bolehkanlah dengan unsur yang lain dalam ku. wacana (Sumarlam, 2005: 32). Konjungsi lirik lagu Kala Cinta c. Pelepasan (elipsis) Menggoda terdapat pada: Elipsis adalah salah satu Tapi ku tak mampu jenis kohesi gramatikal yang membohohongi hati nurani (12) berupa penghilangan atau Maka maafkan jika ku pelepasan satuan lingual tertentu mencintaimu (14) yang telah disebutkan

11 TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA Anang Sudigdo

Konjungsi tapi pada data Menggoda ditemukan (12) berfungsi untuk menyatakan pengulangan: pertentangan dan penambahan 1) Repetisi/pengulangan utuh, bahwa penutur tidak mampu seperti yang terlihat pada membohongi hati nurani. kutipan berikut. Konjungsi maka pada data (14) Maka izinkanlah aku berfungsi untuk menyatakan mencintaimu (6) akibat bahwa penutur meminta Maka bolekanlah ku sekedar maaf telah mencintai mitra tutur. sayang padamu (7) Konjungsi jika pada data (14) Maka izinkanlah aku berfungsi untuk menyatakan mencintaimu (8) pengandaian bahwa penutur Atau bolehkanlah ku sekedar minta maaf andai saja mitra tutur sayang padamu (9) telah mencintai petutur. Maka maafkan jika ku mencintaimu (14) 2. Hasil Analisis Aspek Leksikal Lirik Atau biarkanku Lagu Kala Cinta Menggoda. mengharapkan kau sayang Mengacu pada pendapat padaku (15) (Saddhono, 2009: 43), analisis aspek Maka maafkan jika ku leksikal lirik lagu Kala Cinta mencintaimu (16) Menggoda meliputi: (a) repetisi Atau biarkanku (pengulangan), (b) sinonim (padanan mengharapkan kau sayang makna), (c) kolokasi (sanding kata), padaku (17) (d) hiponim (hubungan atas bawah), Berdasarkan kutipan di (e) antonim (lawan kata), (f) atas, data (6) diulang pada ekuivalensi (kesepadanan bentuk). data (8). Data (7) diulang pada a. Repetisi (Pengulangan) data (9). Data (14) diulang Repetisi adalah pada data (16). Data (15) pengulangan satuan lingual baik diulang pada data (17). bunyi, suku kata, kata, atau 2) Repetisi/pengulangan kata bagian kalimat yang dianggap sapaan penting untuk memberikan Maka maafkan jika ku tekanan dalam sebuah konteks mencintaimu (14) yang sesuai (Saddhono, 2009: 43). Maka maafkan jika ku Repetisi pada lirik lagu Kala Cinta mencintaimu (16)

12

Vol. 3 No. 1 Januari 2015

Atau biarkanku Berdasarkan data di atas, mengharapkan kau sayang lirik lagu Kala Cinta Menggoda padaku (15) karya Guruh Soekarno Putra Atau biarkanku terdapat sinonim pada kata mengharapkan kau sayang izinkanlah (6) bersinonim dengan padaku (17) kata bolehkanlah pada data (7). Berdasarkan kutipan di atas, pengulangan kata c. Antonim (lawan kata) sapaan mu pada data (14) Antonim merupakan nama diulang pada data (16), lain untuk benda atau hal yang sedangkan pengulangan kata lain; atau satuan lingual yang sapaan ku pada data (15) maknanya berlawanan/beroposisi diulang pada data (17). dengan satuan lingual yang lain 3) Repetisi epizeuksis (Sumarlam, 2005: 40). Lirik lagu Atau biarkanku Kala Cinta Menggoda terdapat mengharapkan kau sayang antonim yaitu: padaku (17) Maka maafkan jika ku Repetisi epizeuksis ku mencintaimu (14) terdapat pada kata biarkanku Atau biarkanku mengharapkan dan padaku. kau sayang padaku (15) Data di atas menunjukkan b. Sinonim (padan makna) adanya antonim atau lawan kata Sinonim merupakan nama yang terdapat pada kata maafkan lain untuk benda atau hal yang pada data (14) berantonim sama; atau ungkapan yang dengan kata biarkanku pada data maknanya kurang labih sama (15). dengan ungkapan lain (Abdul Chaer dalam Sumarlam, 2005: 3. Hasil Analisis Kontekstual Lirik Lagu 39). Sinonim yang terdapat pada Kala Cinta Menggoda lirik lagu Kala Cinta Menggoda Analisis kontekstual pada lirik yaitu: lagu Kala Cinta Menggoda karya Maka izinkanlah aku Guruh Soekarno Putra terdapat mencintaimu (6) prinsip personal. Berikut dijelaskan Maka bolekanlah ku sekedar lirik lagu Kala Cinta Menggoda sayang padamu (7) sebagai gambaran isi cerita.

13 TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA Anang Sudigdo

Lagu Kala Cinta Menggoda untuk mengetahui penutur dan berkisah tentang rasa cinta mitra yang terdapat pada lirik lagu seseorang dengan gaya pengisahan Kala Cinta Menggoda: sudut pandang orang pertama. Walau ku tahu kau ada Diceritakan bahwa sejak pertama pemiliknya (3) kali berjumpa dengan mitra tutur, Maka izinkanlah aku penutur dalam cerita langsung mencintaimu (6) tertarik dan jatuh cinta kepada Apalagi aku juga ada pemiliknya mitra tutur. Walaupun sebenarnya (11) penutur tahu kalau mitra tutur Berdasarkan aspek sudah mempunyai kekasih. Tetapi gramatikal, secara referensi untuk perasaan cinta, penutur tidak pronominal persona ditemukan dapat menghindari rasa cintanya bahwa pelibat wacana (penutur kepada mitra tutur. Penutur dan mitra tutur) dalam lirik lagu mengharap kepada mitra tutur agar Kala Cinta Menggoda adalah dirinya (penutur) dibolehkan untuk persona pertama yaitu mencintainya (mitra tutur) dan agar menggunakan kata ku, aku pada diizinkan untuk sekedar sayang kalimat (3), (6) dan (11). kepada mitra tutur. Sedangkan persona kedua -nya. Penutur merasa serba salah Terdapat pada data (11). mempunyai rasa cinta kepada mitra Persona ku dan aku pada tutur. Karena penutur sudah kalimat atau lirik data (3), (6) dan mempunyai kekasih, tetapi penutur (11) dapat dimaknai sebagai juga mempunyai perasaan cinta penutur atau penyanyi atau juga kepada mitra tutur (orang lain yang pencipta lagu. Pelibat wacana dicintai). Penutur meminta maaf kedua adalah –nya pada kalimat kepada mitra tutur yang telah (11) yang mengacu pada orang dicintai, kalau dirinya (penutur) yang dicintai oleh penutur. telah mencintai (mitra tutur). Penutur berharap untuk dicintai SIMPULAN juga oleh mitra tutur. Berdasarkan temuan dalam Hasil analisis kontekstual lirik pembahasan di atas maka dapat lagu Kala Cinta Menggoda karya disimpulkan: Guruh Soekarno Putra dengan 1. Aspek gramatikal yang digunakan menerapkan prinsip penafsiran pada lirik lagu Kala Cinta Menggoda personal. Berikut kutipan lirik lagu karya Guruh Soekarno Putra yaitu: (1)

14

Vol. 3 No. 1 Januari 2015

pengacuab (reference) yang meliputi, Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya pengacuan persona (persona Bahasa. : Gramedia pertama tunggal bebas, persona Pustaka Utama. pertama terikat lekat kanan, persona Putra, Anggit Hajar Maha. 2014. pertama tunggal terikat lekat kiri, “Analisis Kohesi Gramatikal dan persona kedua tunggal bebas, Leksikal dalam Novel Kirti persona kedua tunggal terikat lekat Njunjung Drajat Karya R. Tg. kanan); (2) penyulihan (substitusi); Jasawidagda”. Dalam Jurnal (3) pelepasan (elipsis); (4) Program Studi Pendidikan perangkaian (konjungsi). Bahasa dan Sastra 2. Aspek leksikal yang digunakan pada Jawa_Universitas lirik lagu Kala Cinta Menggoda karya Muhammadiyah Purworejo. Guruh Soekarno Putra yaitu: (1) Vol. 4. No. 01. Pp. 45-50. repetisi (pengulangan) yang meliputi, Qudus, Rokhanah. 2013. “Analisis repetisi/pengulanga utuh, Kohesi Leksikal dalam Novel repetisi/pengulangan kata sapaan, Dom Sumurup Ing Banyu Karya repetisi epizeuksis; (2) sinonim Suprapto Brata”. Dalam Jurnal (padan makna), (3) antonim (lawan Program Studi Pendidikan kata). Bahasa dan Sastra 3. Aspek kontekstual yang digambarkan Jawa_Universitas pada lirik lagu Kala Cinta Menggoda Muhammadiyah Purworejo. Karya Guruh Soekarno terdapat Vol. 2. No. 1. Pp. 83-95. prinsip penafsiran personal. Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik Teori dan Analisis. Surakarta: DAFTAR PUSTAKA Yuma Pustaka. Agustina, Rini. 2016. “Aspek Leksikal dan Saddhono, Kundharu. 2009. Analisis Gramatikal Pada Lirik Lagu Jika Wacana. Surakarta: Sebelas Karya Melly Goeslow”. Dalam Maret University Press. Jurnal Bahastra. Vol. XXXVI. No. Saddhono, Kundharu & I Dewa Putu 1. Pp. 97-106. Wijaya. 2011. “Wacana Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa Khotbah Jumat di Surakarta: Struktur Internal, Pemakaian Suatu Kajian Linguistik dan Pemelajaran. Jakarta: Kultural”. Dalam Jurnal Rineka Cipta. Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 17. No. 4. Pp. 433-446.

15 TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA Anang Sudigdo

Sumarlam (Ed). 2008. Teori dan Praktik 1. Pengantar Studi Semantik). Analisis Wacana. Surakarta: Surakarta: Cakrawala Media. Pustaka Cakra. Waluyo, Herman J.. 1987. Teori dan Suwandi, Sarwiji. 2008. Serba Linguistik Apresiasi Puisi. Jakarta: Mengupas Pelbagai Pragtik Erlangga. Berbahasa. Surakarta: UNS Press. ______. 2011. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa. Subroto, Edi. 2011. Pengantar Studi Semantik dan Pragmatik (Buku

16