Estetika Beksan Srimpi Mandrarini Di Pura Mangkunegaran

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Estetika Beksan Srimpi Mandrarini Di Pura Mangkunegaran ESTETIKA BEKSAN SRIMPI MANDRARINI DI PURA MANGKUNEGARAN SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik oleh Harist Harjanti Wijaya Mulya Catur Tunggal 2501415013 JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA TARI DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019 PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi. Semarang, 27 Maret 2019 Pembimbing I Dra. Eny Kusumastuti, M.Pd NIP. 196804101993032001 ii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi berjudul “Estetika Beksan Srimpi Mandrarini di Pura Mangkunegaran” karya Harist Harjanti Wijaya Mulya Catur Tunggal. NIM 2501415013 ini telah dipertahankan dalam Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada 10 April 2019 dan disahkan oleh Panitia Ujian. Semarang, 28 Mei 2019 Panitia Ketua Sekertaris (NIP) (NIP) Penguji I Penguji II (NIP) (NIP) Penguji III Dra. Eny Kusumastuti, M.Pd NIP.196804101993032001 iii PERNYATAAN Dengan ini, saya Nama : Harist Harjanti Wijaya Mulya Catur Tunggal NIM : 2501415013 Program Studi : Pendidikan Seni Tari Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Estetika Beksan Srimpi Mandrarini di Pura Mangkunegaran” ini benar-benar karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya orang lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesui dengan etika keilmuan yang berlaku baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang atau pihak lain yang terdapat dalam Skripsi ini telah dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini, saya secara pribadi siap menanggung resiko/sanksi hukum yang dijatuhkan apa bila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini. Semarang, 27 Maret 2019 Harist Harjanti iv MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto : “Bersahabatlah dengan kenyataan” Persembahan: 1. Almamater Universitas Negeri Semarang v SARI Harjanti, Harist. 2019. Estetika Beksan Srimpi Mandrarini di Pura Mangkunegaran. Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dra. Eny Kusumastuti, M.Pd. Kata Kunci: Bentuk/wujud, Bobot/isi, Penampilan, Estetika, Srimpi Mandrarini Pertunjukan Beksan Srimpi Mandrarini memiliki keindahan yang khas, keindahan tersebut dapat dilihat dari segi bentuk,isi dan penampilan. Masalah yang dikaji adalah nilai estetika dengan kajian pokok bentuk pertunjukan, isi dan penampilan Beksan Srimpi Mandrarini. Adapun manfaat penelitian yaitu menambah wawasan serta memberikan sumbangan pikiran mengenai estetika Beksan Srimpi Mandrarini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menginterpretasi bagaimana Estetika Beksan Srimpi Mandrarini yang meliputi bentuk/wujud, isi/bobot dan penampilan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan estetika yang mengarah pada suatu keindahan suatu hasil karya dan pendekatakan etik dan emik. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil obeservasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data diperiksa melalui triangulasi sumber, metode dan teori Denzim dalam Moleong. Teknik analis data menggunakan teori dari Miles dan Hubermen. Hasil penelitian menunjukan Estetika Beksan Srimpi Mandrarini meliputi 3 unsur. Yang pertama ada bentuk/wujud meliputi gerak pada Beksan Srimpi Mandrari berdasarkan unsur tenaga ruang dan waktu menghasilkan kesan halus dan tegas, pelaku, tema, iringan, tata rias, tata busana, tata panggung, tata lampu dan properti dari aspek bentuk menghasilkan kesan keindahan yang dapat dilihat dari aspek visual. Kedua bobot meliputi suasana, gagasan dan pesan yang menghasilkan kesan keindahan yang dapat dilihat dari karakter yang dibawakan. Ketiga bakat, ketrampilan dan sarana yang menghasilkan keindahan dari aspek diri seorang penari. Saran oleh peneliti bagi pelaku seni di Pura Mangkunegaran agar dapat meneruskan khususnya dalam mengembangkan Tari Gaya Mangkunegaran dengan cara memperhatikan nilai-nilai estetis pada Beksan Srimpi Mandrarini vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Estetika Beksan Srimpi Mandrarini di Pura Mangkunegaran”. Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Pendidikan Seni Tari. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan ini, peneliti hendak mengucapkan terima kasih dengan segala kerendaan hari kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman,M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Muhammad Jazuli, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberikan fasilitas yang dibutuhkan dan ijin penelitian. 3. Dr. Udi Utomo, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sendratasik yang telah menyetujui topik skripsi peneliti dan telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian. vii 4. Dra. Eny Kusumastuti, M.Pd., dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing,memberikan saran dan motivasi selama penyusunan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sendratasik yang telah membagi bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan selama masa studi S1. 6. Pura Mangkungerana, yang memberikan izin penelitian. 7. Eyang Tarwo, Eyang Ratri, Bapak Hartono, Ibu Umi, Bapak Suprianto, Ibu Darweni, Winda dan Ana, selaku narasumber yang telah memberikan banyak infomasi mengenai Beksan Srimpi Mandrarini. 8. PAKARTI (Paguyuban Karawitan dan Tari Mangkunegaran), yang telah memberikan izin untuk melihat proses latihan Beksan Srimpi Mandrarini. 9. Alm. Bapak, Ibu dan Kakak tercinta yang telah memberikan dukungan dan selalu memotivasi peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi. 10. Ulfy, Dila, Zana, Nisa, Mb Fitri, Ambar, Lala, Sinta, teman seperjuangan yang telah mau direpotkan dalam proses penelitian. 11. Kontraan Biru (Gitin, Epik, Nurul), teman seperjuangan dari SMK hingga masa perkulihan selesai. 12. Nalendra Herukamana dan Misbah yang selalu mengingatkan dan memotivasi. 13. Teman- Teman Dadyo Moncar Tari 2015 yang telah memberikan dukungan dan Motivasi selama belajar di Pendidikan Seni Tari. viii 14. Semua pihak, teman-teman, sahabat, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan sepenuhnya demi kelancaran penelitian skripsi. Penulis berharap semoga penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak khususnya bagi para pembaca umum. Semarang, 27 Maret 2019 Peneliti ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i PESETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii PEGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii PERNYATAAN ............................................................................................. iv MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v SARI ............................................................................................................... vi PRAKATA ..................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xix DAFTARTABEL ........................................................................................... xx DAFTARLAMPIRAN ................................................................................... xxi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5 1.4.1 Manfaat Praktis ...................................................................................... 5 1.4.2 Manfaat Teoretis .................................................................................... 6 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 8 2.2 Landasan Teoretis ..................................................................................... 27 x 2.2.1 Konsep Estetika ..................................................................................... 27 2.2.2 Teori Penilaian Keindahan ..................................................................... 28 2.2.2.2.1 Keindahan Subjektif ......................................................................... 28 2.2.2.2.2 Keindahan Objektif .......................................................................... 29 2.2.2.2.3
Recommended publications
  • Daftar Tarian Kabupaten/Kota Di Aceh
    DAFTAR TARIAN KABUPATEN/KOTA DI ACEH NO KAB/KOTA NAMA TARIAN KETERANGAN I BANDA ACEH 1 Tari Rebana 2 Tari Bungong Jeumpa 3 Tari Poh Kipah 4 Tari Bungong Sie Yung-yung 5 Meusaree-saree 6 Ranub Lampuan 7 Tron U Laot 8 Tari Ramphak Beusare 9 Tari Peumulia Jame 10 Tari Piasan Raya 11 Tari Geudumbak 12 Likok Dara 13 Phok Teupeuen 14 Tari Marhaban 15 Punca Utama 16 Tari Prang Sabilillah 17 Rampo Aceh 18 Tari Sange 19 Tari Perang 20 Muda Ban Keumang II SABANG 1 Sendratari "Srikandi Aceh" 2 Bungong Rampoe 3 Trieng Meususu 4 Murratal 5 Geulumbang Tujoeh 6 Meu'een Ija Kroeng 7 Likok Puloe III ACEH BESAR 1 Seurune Kale 2 Ratoh Duek/Ratoh Taloe 3 Rapai Pulot 4 Nasib 5 Sendratari Cakradonya Iskandar Muda 6 Tari Peuron Eungkot 7 Likok Pulo Aceh IV PIDIE 1 Tarian Seudati Aceh Pidie 2 Geundrang 3 Grempheng 4 Lapeih 5 Meuteuot 6 Laweut 7 Drop Darut NO KAB/KOTA NAMA TARIAN KETERANGAN V BIREUEN 1 Tari Rencong Pusaka 2 Tari Ratoh Bruek 3 Tari Seudati 4 Tari Ramphak Beusare 5 Tari Mengeundum Beude 6 Tari Lapan Sikarang 7 Tari Rebana 8 Rapai Bruek 9 Meurukon 10 Dalael Khairat 11 Kreasi Baru 12 Rebani Wahid 13 Biola 14 Saman 15 Rapai Leupek 16 Rapai Daboh 17 Tarian Magic Yogya Atraksi 18 Rapai Likee 19 Rapai grimpheng 20 Zikir Maulid 21 Kontemporer VI ACEH UTARA 1 Rapai Pase 2 Geudrang Pase 3 Alee Tunjang 4 Tari Tarek Pukat 5 Tari Tanah Lon Sayang 6 Tari Meu-idang 7 Tari Poh kIpah 8 Tari Gaseh seutia 9 Tari Dom Drien 10 Tari Limong Sikarang 11 Tari Rapai aceh VII ACEH TIMUR 1 Saman Lokop 2 Tari Ular Lembing 3 Bines Lokop 4 Cuwek 5 Tari Likok rampou 6 Tari Zapin
    [Show full text]
  • The Revitalization of Srimpi Muncar Dance Through Social Media in the Hyppereality-Post Truth Era Risa Kaizuka1,* Dr
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 552 Proceedings of the 4th International Conference on Arts and Arts Education (ICAAE 2020) The Revitalization of Srimpi Muncar Dance Through Social Media in the Hyppereality-Post Truth Era Risa Kaizuka1,* Dr. Kuswarsantyo1 Andi Azri Nining Rukmana1 1Graduate School of Art Education, Yogyakarta State University, Yogyakarta, Indonesia *Corresponding author. Email: [email protected] ABSTRACT This study aims to describe the revitalization of Srimpi Muncar dance through social media in the post-truth era of hyperreality. The researchers focused on the performance of Srimpi Muncar dance in Uyon-uyon Hadiluhung which was held live streaming from YouTube and Periscope accounts of Ngayogyakarta Hadiningrat Palace on August 10, 2020, in the midst of the Covid-19 pandemic. This study employed the qualitative research method with a phenomenological approach. Primary data were collected through documentation techniques with tables classifying comments given by the public to the palace social media accounts. Secondary data were obtained through interviews and consultation with supervisors. The data analysis was carried out in three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. In this study, the data reliability was checked using the data triangulation technique. The results show that the live streaming show of Srimpi Muncar dance is not hyperreality, because it has a positive impact. The social media accounts of the Yogyakarta Palace play an essential role in the revitalization of Srimpi Muncar dance. Social media is a new way to preserve Yogyakartan classical dance. This new strategy in performing shows is acceptable. It seems that traditional arts will not disappear with technological advances, but technology will be an aid for developing traditional arts nowadays.
    [Show full text]
  • The Value of Yogyakarta Palace Dances : Relevance to the Nation Character Nurturing
    The Value ofYogyakarta Palace Dances... 377 THE VALUE OF YOGYAKARTA PALACE DANCES : RELEVANCE TO THE NATION CHARACTER NURTURING Sunaryadi Institut Seni Indonesia Email: [email protected] Abstrak Tan Keraton Yogyakarta bukan sekedar tontonan tetapi adalah sebuah media yang mengandung tuntunan. Bukan hanya bagi semuayang terlibat dalam pementasan tari, tetapi juga tuntunan bagi yang menonton Patokan bak.u dalam tari keraton yang hersumber pada nilai tata krama keraton merupakan etika moralitas, sebagai sarana penanaman karakter. Nilai-nilai tersebut terumuskan dalam empat prinsip yang wajib dimiliki penari yaitu sawiji, greget, sengguh, dan ora mingkub (falsafah Joged Mataram). D ikaji dari aspek aksiologis, tari keraton mengandung ajaran yang menempatkan \rasa sebagai rub’ dan 'pengendalian diri sebagai in ti’. Aspek rasa sertapengendalian diri ini labyang memiliki relev ansi bagi pembangunan karakter bangsa saat ini. .wjELlujI j 6J_aLi*u> ^ (jjSjLivXI .lr>a 9 lSengguh t g reg et^ sawiji 05&J ^.iEs <xjjI J (^jjl j^ai y * Joged mingkuh (Ijjlj L i us LftjLltlj ii i II ,k> t*b _j •S^JU ftJLa aju& ^ Keywords, tari keraton, Joged Mataram, penanaman karakter. 378 Millah Vol. XU, No. 2, Februari 2013 A. Introduction Indonesian society now days has many colored multiple conflicts, demonstrations, religious conflict, the position seizure, and the seizure of property rights indigenous territories. Regrettably, all of them tend to be wild and brutal. Violence happens everywhere, attitudes of tepa slira are scarce, sincere attitude has been hard to find. Many cultural roots reflected in Pancasila has been abandoned, as if the nation has lost the identity and lost the spirit of the cultural life of the nation adhesive.
    [Show full text]
  • Pementasan Tari Gandrung Dalam Tradisi Petik Laut Di Pantai Muncar, Desa Kedungrejo, Banyuwangi, Jawa Timur (Suatu Kajian Filosofis) Relin D.E
    MUDRA Jurnal Seni Budaya Volume 32, Nomor 1, Februari 2017 p 41 - 55 P-ISSN 0854-3461, E-ISSN 2541-0407 Pementasan Tari Gandrung Dalam Tradisi Petik Laut Di Pantai Muncar, Desa Kedungrejo, Banyuwangi, Jawa Timur (Suatu Kajian Filosofis) Relin D.E Jurusan Teologi, Fakultas Brahma Widya, IHDN Denpasar E-mail: relin_denayu @yahoo.co.id Tari Gandrung merupakan kekayaan budaya lokal banyuwangi dan dijadikan maskot daerah Banyuwangi. Tari gandrung banyak dipentaskan diberbagai acara publik termasuk di dalam tradisi petik laut. Pementasan Tari Gandrung dalam tradisi petik laut memiliki makna tersendiri karena tradisi ini diyakini sebagai bentuk persembahan kepada Dewa Laut agar nelayan dianugrahkan ikan yang berlimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Tari Gandrung dan makna filosofi Tari gandrung yang terkandung dalam tradisi Petik laut di pantai Muncar Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. dengan analisis deskriftip kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi (data-data sekunder). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Setiap peragaan Gandrung Banyuwangi selalu berpola jejer, paju dan seblang-seblang. Dalam pementasannya memasuki tiga babak yakni pertama jejer, gending terdiri dari lagu Padha Nonton yang terdiri dari delapan bait 32 baris setiap baitnya terbagi menjadi empat baris, baru kemudian dilanjutkan dengan gending Padha Nonton pada bait-bait berikutnya dengan gerak tari yang sesuai warna lagu yang dibawakan. Kemudian babak kedua disebut Paju gending yang dibawakan bebas sesuai permintaan yang akan ikut menari (maju gandrung) dan ketiga Seblang-seblang yang selalu diawali dengan gending atau lagu yang berjudul Seblang Lukito dan gending-gending lainnya. Pementasan tari gandrung dalam tradisi petik laut secara filosofis bila diamati dari lagu Padha nonton dengan syairnya berbentuk bebas dan pola yang berkembang ini merupakan gambaran filosofis hidup tentang manusia.
    [Show full text]
  • Nilai-Nilai Pendidikan Tata Busana Dan Rias Srimpi Pandhelori Dalam
    Nilai-Nilai Pendidikan Tata Busana dan Rias Srimpi Pandhelori dalam Perspektif Hermeneutik 307 Nilai-Nilai Pendidikan Tata Busana dan Rias Srimpi Pandhelori dalam Perspektif Hermeneutik Wenti Nuryani, Suminto A Sayuti, Dwi Siswoyo Program Studi Ilmu Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Jl. Colombo No 1, Depok, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281 Tlp. 087734147935, E-mail: [email protected] ABSTRACT This research was a descriptive qualitative research using a hermeneutic approach and was aimed at revealing the meaning of traditional symbols contained in Yogyakarta-style Srimpi Pandhelori dance costumes and makeup. The symbols in Srimpi Pandhelori costumes and makeup are the media that transform noble characters. It is closely related to the character building based on local genious. Therefore, this research is aimed at describing the symbols found in Srimpi Pandhelori dance as an absorption element of the noble character values. Every instrument in costumes and makeup represents local wisdom which is designed to be a medium of noble character education. The main data collection technique of the research was direct observation of Srimpi dance performances strengthened by records. The data were validated by using credibility techniques by doing 1). observation perseverance, 2). triangulation of methods and sources, 3). peer discussion, and 4). adequacy of references. The data analysis used in this research was a dialectical hermeneutics approach i.e. the approach where interpretation procedures to obtain meaning uses elements of analysis from Madisson called a normative method consisting of coherence, comprehensiveness, contextuality, penetration, and appropriateness. The results show that each instrument in costumes and make up of Srimpi Pandhelori dance pattern contains symbols.
    [Show full text]
  • An Innovation in Javanese Dance Choreography
    Arts and Design Studies www.iiste.org ISSN 2224-6061 (Paper) ISSN 2225-059X (Online) Vol.79, 2019 Paradoks: An Innovation in Javanese Dance Choreography Silvester Pamardi Indonesia Institute of the Arts, Surakarta, Indonesia Abstract Paradoks was a form of choreography that was based on Javanese choreography. This research was to develop Javanese choreography which tended to follow the pattern of court dance rules. The basic assumption of this research was Paradoks based on the Javanese choreographic form that had been through a process of development. This research was an innovation study in the Javanese choreography development. Javanese choreography had standard patterns as a form of noble dance. This meant that Javanese choreography had a high artistic level, not only from its historical factor but also because of its current position in the Palace. The problems examined in this study were: What was the form of Paradoks choreography? How was the innovation expression in the development of Javanese choreography in Paradoks dance? The specific objective to be achieved was to provide knowledge and understanding to the wider community about the pattern for forming the Paradoks choreography as an innovation in the development of Javanese choreography. The target of this research was to produce a written study on the innovation of developing the Paradoks choreography forming pattern in an internationally reputed journal. Another target was as a presentation of the research results to achieve the title of professor. This research used an artistic approach to the creation of art. Keywords: Paradoks , motion pattern, choreography DOI : 10.7176/ADS/79-06 Publication date: December 31st 2019 Introduction Art that had become custom and tradition actually was when these custom forms were considered not to have a bad impact.
    [Show full text]
  • ASIA PACIFIC DANCE FESTIVAL Stories
    2015 ASIA PACIFIC DANCE FESTIVAL Stories LIVING THE ART OF HULA THURSDAY, JULY 16, 2015 • 7:30PM John F. Kennedy Theatre, University of Hawai‘i at Ma¯ noa LOCAL MOTION! SUNDAY, JULY 19, 2015 • 2:00PM John F. Kennedy Theatre, University of Hawai‘i at Ma¯ noa CHURASA – OKINAWAN DRUM & DANCE THURSDAY, JULY 23, 2015 • 7:30PM John F. Kennedy Theatre, University of Hawai‘i at Ma¯ noa WELCOMING CEREMONY FRIDAY, JULY 24, 2015 • 6:00PM East-West Center Friendship Circle STORIES I SATURDAY, JULY 25, 2015 • 7:30PM John F. Kennedy Theatre, University of Hawai‘i at Ma¯ noa STORIES II SUNDAY, JULY 26, 2015 • 2:00PM John F. Kennedy Theatre, University of Hawai‘i at Ma¯ noa HUMANITIES FORUM SUNDAY, JULY 26, 2015 • 4:45PM East-West Center Imin Center, Jefferson Hall A co-production of the University of Hawai‘i at Ma¯ noa Outreach College and East-West Center Arts Program with the support of the University of Hawai‘i at Ma¯ noa Department of Theatre and Dance. 2015 ASIA PACIFIC DANCE FESTIVAL ASIA PACIFIC DANCE FESTIVAL Director Tim Slaughter Associate Director Eric Chang Organizing Committee William Feltz Kara Miller Michael Pili Pang Amy Lynn Schiffner Yukie Shiroma Judy Van Zile Staff Margret Arakaki, Assistant to Director; Kay Linen, Grant Writer Production Staff M Richard, Production Coordinator; Camille Monson and Anna Reynolds, Festival Assistants; Justin Fragiao, Site Manager; Vince Liem, Lighting Designer; Todd Bodden, Sound Engineer; Samuel Bukoski and Maggie Songer, Production Crew; Stephanie Jones, Costume Crew; Margret Arakaki, Box Office Supervisor;
    [Show full text]
  • 1 Transformasi Bentuk Tari Srimpi Dalam Pembukaan
    TRANSFORMASI BENTUK TARI SRIMPI DALAM PEMBUKAAN LODDROK RUKUN FAMILI DI KABUPATEN SUMENEP – MADURA Melia Santoso 11020134225 S1-Pend. Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya [email protected] Dr. Setyo Yanuartuti, M.Si Abstrak Loddrok merupakan salah satu pertunjukan tradisional yang ada di Madura, dalam Loddrok terdapat sebuah tari Srimpi yang ditarikan oleh enam orang laki-laki menggunakan busana perempuan. Saat ini tari Srimpi telah mengalami transformasi kedalam bentuk baru. Pada penelitian ini peneliti merumuskan tiga rumusan masalah yaitu bagaimana struktur bentuk tari Srimpi?, bagaimana bentuk transformasi tari Srimpi?, dan apa faktor penyebab terjadinya transformasi pada tari Srimpi?.penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga permasalah yang terjadi pada transformasi tari Srimpi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data penelitian seperti observasi, wawancara, dokumentasi, dan validitas data. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa struktur tarian Srimpi adalah serangkaian hubungan antar elemen-elemen yang terdiri atas 2 gugus, 6 kalimat, 8 frase, dan 26 motif yang terhubung dalam satu kesatuan yang utuh, ditunjang oleh rias dan busan, gending “Terak Bulen”. Transformasi tari Srimpi terjadi dua kali, pada tahun 2002 dan tahun 2005. Tahun 2002 tari Srimpi mengalami transformasi pada busana dan penambahan gerak jogetan atau saweran yang disertai kejhungan, pada tahun 2005 tari Srimpi mengalami transformasi pada busana dan iringan musik. Faktor terjadinya tari Srimpi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Tari Srimpi saat ini mengalami transformasi bentuk dari klasik menujuh kreasi. Kata Kunci: Transformasi, Tari Srimpi, Pertunjukan, Loddrok Abstract Loddrok is one of the traditional performances in Madura, in Loddrok Srimpi there is a dance that is danced by six men using women's clothing.
    [Show full text]
  • Performing Indonesia a Conference and Festival of Music, Dance, and Drama
    Performing Indonesia a conference and festival of music, dance, and drama October 31−November 3, 2013 Freer Gallery of Art, Arthur M. Sackler Gallery, and S. Dillon Ripley Center, Smithsonian Institution A joint presentation of the Embassy of the Republic of Indonesia in Washington, D.C., and the Freer and Sackler Galleries, Smithsonian Institution Embassy of the Republic of Indonesia in Washington, D.C. H.E. Dr. Dino Patti Djalal, Ambassador of the Republic of Indonesia to the United States of America Freer Gallery of Art and Arthur M. Sackler Gallery Smithsonian Institution Julian Raby, The Dame Jillian Sackler Director of the Arthur M. Sackler Gallery and Freer Gallery of Art Performing Indonesia: A Conference and Festival of Music, Dance, and Drama steering committee Sumarsam, University Professor of Music, Wesleyan University Andrew McGraw, Associate Professor of Music, University of Richmond Haryo Winarso, Attaché for National Education, Embassy of the Republic of Indonesia Michael Wilpers, Manager of Public Programs, Freer and Sackler Galleries Ministry of The Embassy of the Education and Culture Republic of Indonesia, Republic of Indonesia Washington, D.C. Performing Indonesia a conference and festival of music, dance, and drama October 31−November 3, 2013 Schedule evening concerts conference International Gallery, S. Dillon Ripley Center Indonesian Music: Past and Present Javanese Shadow-Play: Hanoman on Fire* Keynote Address Thursday, October 31, 7:30 pm Traditional Performing Arts of Indonesia Javanese Dance and Gamelan from Yogyakarta* in a Globalizing World Friday, November 1, 7:30 pm Sumarsam Saturday, November 2, 11 am Musicians and Dancers of Bali* Freer, Meyer Auditorium Saturday, November 2, 7:30 pm Session 1 Traditional Theater and Dance from Sumatra* Perspectives on Traditional Repertoires Sunday, November 3, 7:30 pm Friday, November 1, 2–5:30 pm gamelan marathon S.
    [Show full text]
  • Indo 91 0 1302899078 77 1
    The M usic of Bedhaya Anduk: A Lost Treasure Rediscovered Noriko Ishida1 Bedhaya is a genre of traditional Javanese court dances performed by nine female dancers accompanied by a gamelan ensemble, the main component of which is a vocal chorus, in a style of gamelan music called bedhayan. The court of the Kasunanan in Surakarta, or Solo, Central Java, has long been famous for its bedhaya. More than thirty bedhaya titles are found in manuscripts of song texts produced in the eighteenth and nineteenth centuries, but of the thirty-odd bedhaya for which we have the lyrics, those which have been performed until now are only three: Bedhaya Ketawang, Bedhaya Duradasih, and Bedhaya Pangkur. As for the rest, we have lost either the choreography or the accompanying music, or both, and therefore they cannot be performed properly any more. Bedhaya Anduk, also called Bedhaya Gadhungmlathi, is one of those bedhaya that contemporary musicians have been unable to perform because both its choreography and the accompanying music were lost, but I recently discovered the notation of what seems to be the melody and musical accompaniment of Bedhaya Anduk in one of the notebooks written in 1907 by a Solonese court musician. Alas, I have not yet been able to find any other, independent source to corroborate my conclusion that this is the music of Bedhaya Anduk, but judging from the high artistic status of the musician who notated the piece, and from the lyrics and the melody itself, all of which will be discussed below, it seems safe to say that the notation in question is genuine.
    [Show full text]
  • TARI SRIMPI.Pdf
    TARI SRIMPI EKSPRESI BUDAYA PARA BANGSAWAN JAWA PUSTAKA WISATA BUDAYA Disusun Oleh : Arif E. Suprihono DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA 199411995 TARI SRIMPI Penulis Arif E. Suprihono Penerbit Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan, Depdikbud Jakarta 1994/1995 KATAPENGANTAR Proyek Pengembangan Media Kebudayaan dalam tahun anggaran 1994/1995, melaksanakan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan penyebarluasan informasi budaya, antara lain dengan menerbitkan Pustaka Wisata Budaya. Penerbitan Pustaka Wisata Budaya ini dilaksanakan mengingat informasi tentang aneka ragam kebudayaan Indonesia untuk obyek wisata budaya sangat kurang. Dengan menampilkan informasi yang mudah dipahami, diharapkan dapat meningkatkan perhatian, minat dan apresiasi masyarakat terhadap obyek atau sesuatu yang mempu­ nyai potensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata budaya. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam persiapan, penyusunan, penyelesaian, sehingga b:uku ini dapat terbit. Sebagai sebuah terbitan Pustaka Wisata :audaya, buku ini tentu masih jauh dari sempurna. Kritik, perbaikan serta ko­ reksi dari pembaca kami terima dengan tangan terbuka, demi kesem­ purnaan buku ini. Mudah-mudahan, dengan terbitnya Pustaka Wisata Budaya ini, dapat bermanfaat dalam meningkatkan dan mengembangkan wisata budaya. iii DAFTARISI Halaman KATA PENGANTAR .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. iii DAFTAR lSI . v PENDAHULUAN . 1 BAB.I. TARI SRIMPI EKSPRESI BUDAY A ISTANA ..... 8 A. Periodisasi sejarah Brandon . 8 B. Perwujudan Tari Klasik . 12 C. Tari Srimpi Gaya Yogyakarta . 14 Hubungan tari dengan musik pengiring . 25 Tata busana khas srimpi gaya Yogyakarta . 29 Tema cerita sajian tari srimpi . 30 D. Tari Srimpi Gaya Surakarta . 31 BAB.II. MENEMPATKAN TARI SRIMPI DI JAMAN INI . 37 A. Dari Kesenian Istana ke Masyarakat . 39 B. Tuntutan Pergeseran Jaman . 42 C. Studi Tari Srimpi pada masa ini .
    [Show full text]
  • Act East: Asean-India Shared Cultural Heritage
    ACT EAST: ASEAN-INDIA SHARED CULTURAL HERITAGE Culture is the key to the India-ASEAN partnership. Shared histori- cal ties, culture and knowledge continue to underpin India’s sustained interactions with Southeast Asia. The commonalities between India and Southeast Asia provide a platform for building synergies with the countries of the region. As India’s engagement with the ASEAN moves forward with support of the Act East Policy (AEP), the socio-cultural linkages between the two regions can be utilized effectively to expand collaboration, beyond economic and political domains into areas of education, tourism ACT EAST: and people to people contact. This book presents historical and contemporary dimensions between India and Southeast Asia with particular reference to cultural heritage. One of the recommenda- ASEAN-INDIA tions of this book is to continue our efforts to preserve, protect, and restore cultural heritage that represents the civilisational bonds SHARED CULTURAL between ASEAN and India. The book will serve as a knowledge product for policymakers, academics, private sector experts and HERITAGE regional cooperation practitioners; and is a must-read for anyone interested in the cultural heritage. fodkl'khy ns'kksa dh vuqla/ku ,oa lwpuk iz.kkyh Core IV-B, Fourth Floor, India Habitat Centre ACT EAST: ASEAN-INDIA SHARED CULTURAL HERITAGE ASEAN-INDIA SHARED CULTURAL ACT EAST: Lodhi Road, New Delhi-110 003, India Tel.: +91-11-2468 2177-80, Fax: +91-11-2468 2173-74 AIC E-mail: [email protected]; [email protected] AIC fodkl'khy ns'kksa dh vuqla/ku
    [Show full text]