SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

TINJAUAN KRITIS POLITIK DINASTI DI

Djoni Gunanto

Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta

Corresponding Author, email: [email protected]

Abstrak Tujuan penelitian, ini untuk mengungkap secara komprehensif tentang dinasti politik yang berkembang di Indonesia. Metode Penelitian ini merupakan studi literature review, dengan menelusuri produk hukum, jurnal, artikel, dan dokumen-dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencatat sumber literatur. Analisis penelitian dilakukan menggunakan pedekatan kualitatif dengan menggunakan model analisis isi. Hasil Penelitian, Dinasti politik di Indonesia dilakukan dengan dua cara: by design dan by accident. Dinasti politik by design telah terbentuk sejak lama. Secara relasi, jejaring familisme dalam pemerintahan sudah kuat, sehingga kerabat yang masuk dalam pemerintahan atau terjun dalam kontestasi politik sudah diatur sedemikian rupa untuk merekayasa keberhasilan tujuannya. Adapun dinasti politik by accident terjadi dalam situasi suksesi pemerintahan yang secara tiba-tiba mencalonkan kerabat untuk menggantikannya demi menjaga kekuasaan informal erhadap penggantinya jika menang dalam kontestasi politik Kesimpulan. Politik dinasti sejatinya bisa diterima dan tidak dipersoalkan selama dalam pelaksanaan sistem perekrutan dan pemilihan calon dalam kontestasi politik di Indonesia berjalan secara adil dan profesional. Oleh karenanya, penentuan calon atau kandidat dalam kontestasi politik di Indonesia harus didasarkan pada sistem meritokrasi, yakni memberikan hak lebih kepada siapapun yang memiliki prestasi dan track record yang baik untuk menduduki kursi-kursi strategis dalam pemerintahan. Kata Kunci: Politik, Dinasti, Kandidat, Pilkada Abstract The purpose of this research is to reveal comprehensively about the developing political dynasties in Indonesia. This research method is a literature review study, by exploring legal products, journals, articles, and documents. The data collection technique is done by noting literature sources. The research analysis was carried out using a qualitative approach using the content analysis model. The results of the study, political dynasties in Indonesia were carried out in two ways: by design and by accident. The political dynasty by design has been around for a long time. Relatively, the network of familism in government is already strong, so that relatives who enter the government or participate in political contestation have been arranged in such a way as to engineer the success of their goals. As for the political dynasty by accident occurs in a situation of succession of government which suddenly nominates relatives to replace them in order to maintain informal power over their successors if they win in political contestation. Dynastic politics can actually be accepted and not questioned as long as the recruitment and selection system for candidates in political contestation in Indonesia runs fairly and professionally. Therefore, the determination of candidates or candidates in political contestation in Indonesia must be based on a meritocratic system, which gives more rights to anyone with good achievements and track records to occupy strategic seats in government. Keywords: Politics, Dynasty, Candidate, Regional Elections

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 177

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

PENDAHULUAN anggota dewan wakil rakyat terpilih Politik berpengaruh sangat berasal dari keluarga dinasti tersebut. dominan dalam perjalanan sebuah Mengingat kembali kekhawatiran bangsa dan negara. Dinamika politik Mosca, bahwa setiap kelas yang positif dan konstruktif berdampak menampilkan kecenderungan untuk terhadap kemajuan bangsa dan negara. menjadi turun temurun, bahkan ketika Dinamika politik yang negatif dan dalam kondisi politik terbuka untuk destruktif menjadikan suatu bangsa siapapun, kedudukan keluarga lemah dan mengalami kemunduran. penguasa akan dianugerahi berbagai Politik mempengaruhi berbagai hal keuntungan. dalam kehidupan bernegara, bahkan Negara demokrasi sejatinya dapat mengubah tata dan sistem suatu harus membuka kran politik seluas negara. Sebagaimana dalam pandangan mungkin untuk memastikan rakyat Harold Laswell, politik sebagai studi terlibat aktif dalam proses politik. dalam mempelajari berbagai ruang Ruang partisipasi untuk masyarakat lingkup negara, termasuk dalam dalam kontestasi politik regional hingga pembentukan dan pembagian nasional harusnya sangat terbuka. kekuasaan. Namun faktanya, dengan munculnya Dalam negara demokrasi, dinasti politik dinasti telah menghambat politik telah muncul sejak lama. Hal itu partisipasi masyarakat karena status menimbulkan kekhawatiran adanya atau hak sosialnya yang jauh berbeda ketidaksetaraan dalam distribusi dengan keluarga petahana. Politik kekuasaan politik sehingga dapat dinasti telah merusak makna demokrasi mencerminkan ketidaksempurnaan yang sejati, yakni kekuasaan politik atau dalam reperesentasi demokratis dalam pemerintahan yang dijalankan dari politik, yang disebut kekuasaan rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. melahirkan kekuatan. Dinasti polititk Politik dinasti juga memunculka adalah fenomena umum dan telah lahir pragmatisme politik dengan mendorong di negara-negara demokrasi modern. Di famili atau kerabat penguasa untuk Amerika Serikat, prevalensi dinasti di menjadi pejabat publik. Kongres lebih tinggi dibandingkan Dalam kontestasi politik tentu dengan pekerjaan lain. Hasil pemilihan diwarnai dengan berbagai dinamika, paruh waktu di Filipina pada tahun mulai dari proses pemilihan pejabat 2013 menunjukkan bahwa dari 80 negara untuk menduduki pemerintahan persen provinsi, yang keluarga politik hingga dinamika dalam menjalankan ikut andil dalam pemilihan, 74 persen kekuasaan. Dalam hal tersebut, partai politik (parpol) menjadi aktor utama,

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 178

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

sehingga dinamika yang sering menjadi berkembang pandangan bahwa adanya sorotan adalah peran parpol dalam larangan bagi keluarga petahana atau proses mendapatkan kekuasaan, mulai penguasa untuk ikut serta dalam dari pembentukan koalisi hingga kontestasi politik merupakan penentuan calon. Sebelum kontestasi pelanggaran hak asasi manusia dan politik dimulai, penentuan calon oleh melanggar konstitusi warga negara. parpol dalam pilkada atau pemilu selalu menjadi pembahasan penting, METODE PENELITIAN utamanya fenomena terjadinya politik Penelitian ini berfokus pada dinasti, yakni munculnya calon yang pembahasan politik dinasti di berasal dari keluarga tokoh parpol. Indonesia. Penelitian ini merupakan Disadari atau tidak, politik dinasti studi literature review, dengan dalam tubuh parpol tumbuh menelusuri produk hukum, jurnal, berkembang dalam perpolitikan artikel, dan dokumen-dokumen yang Indonesia. terkait dengan fokus penelitian. Teknik Di tubuh partai politik di pengumpulan data dilakukan dengan Indonesia tidak dapat dipungkiri mencatat sumber literatur yang meliputi adanya oligarki yang dapat peraturan perundang-undangan mempengaruhi mekanisme pencalonan mengenai pemilihan umum (pemilu) dan kandidasi sehingga tidak berjalan dan pemilihan kepala daerah (pilkada), sebagaimana mestinya. pencalonan buku dan jurnal yang berkaitan dengan kandidat oleh partai politik seringkali politik dinasti dan pemilu dan pilkada, seringkali berdasarkan keinginan elit juga opini-opini dan berita di media- partai politik, bukan berdasarkan media massa. Analisis penelitian kualitas dan integritas calon. Dinasti dilakukan menggunakan pedekatan politik memperkuat jaringan kekuasaan kualitatif dengan menggunakan model mulai dari tingkat daerah hingga pusat, analisis isi. yang orientasinya mempertahankan kekuasaan dalam tubuh partai politik. HASIL DAN PEMBAHASAN Akhirnya dinasti politik menguasai Politik Dinasti dan Kontestasi Politik sekaligus mematikan demokrasi dalam Politik dinasti dan dinasti politik partai politik. merupakan dua hal berbeda. Politik Tumbuh berkembangnya dinasti dinasti adalah proses mobilisasi politik selalu menjadi pro-kontra. Secara regenerasi kekuasaan kaum oligarki umum, dinasti politik dipandang yang bertujuan untuk meraih atau berpotensi memicu penyalahgunaan melanggengkan kekuasaan. Dinasti kekuasaan. Namun di sisi lain juga politik ialah sistem reproduksi

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 179

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

kekuasaan yang mengandalkan Hingga saat ini, dinasti politik familisme atau hubungan kekerabatan. terus tumbuh berkembang. Dinasti Dinasti politik dapat disebut sebagai politik, yang oleh masyarakat dianggap sistem yang bertentangan dengan sebagai virus demokrasi pada awalnya demokrasi karena telah membatasi muncul optimisme penyakit ini akan ruang ligkup demokrasi yang hilang dengan terpilihnya Jokowi seharusnya membuka peluang dalam sebagai penguasa karena dia bukan berpolitik seluas-luasnya. berasal dari keluarga elit politik. Dinasti politik di Indonesia Namun anggapan itu ternyata salah, sudah muncul sejak orde lama, yakni karena Jokowi telah tertular virus elit dalam keluarga presiden pertama politik masa lalu yang melakukan Indonesia, Soekarno. Keturunan nepotisme dan politik dinasti. Jokowi Soekarno meneruskan profesinya telah merestui anaknya, Gibran sebagai politisi: Megawati Rakabuming Raka, menjadi calon Soekarnoputri, Sukmawati, dan Guruh walikota Solo. Tidak hanya putranya, Soekarno. Fenomena dinasti politik juga menantu Jokowi, Bobby Nasution, juga terlihat dalam keluaraga Gusdur (KH. disinyalir akan maju sebagai wali kota ), yakni terjunnya Medan. Bahkan Siti Nur Azizah, anak saudara-saudara kandungnya, juga wakil Presiden RI 2019-2020, Ma’ruf anak kandungnya ke dalam dunia Amin, mencalonkan diri dalam politik. Begitu juga Megawati pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan Soekarnoputri yang terlihat ada gejala 2020. dinasti politik dengan terlibat aktifnya Pada level daerah, dinasti politik Puan Maharani dalam perpolitikan di juga tumbuh subur. Berdasarkan riset Indonesia hingga akhirnya menjadi yang dirilis oleh Indonesia Corruption ketua Dewan Perwakilan Rakyat Watch (ICW), bahwa pada 2010 Republik Indonesia (DPR RI). Pada termasuk menjadi sorotan utama karena keluarga Presiden Susilo Bambang terdapat beberapa kepala daerah yang Yudhoyono (SBY) pun demikian. Agus terpilih dan bersatatus sebagai kerabat Harimurti Yudhoyono (AHY), Eddie kepala daerah sebelumnya: Bupati Baskoro, Hartanto Edhie Wibowo, Agus Kendal, Widya kandi Susanti (istri Hermanto, Sartono Hutomo, Dwi Astuti Bupati Kendal, Hendy Boedoro); Bupati Wulandari, dan Agung Budi Santosa Kutai Kartanegara, Rita Widyasari, anak merupakan sederatan keluarga SBY kandung mantan Bupati Kutai yang terjun dalam perpolitikan di Kartanegara, Syaukani HR; Bupati Indonesia. Lampung Selatan, RyckoMendoza, putra Gubernur Lampung, Sjachruddin

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 180

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

ZP; Bupati Pesawaran, Aries Sandi menjabat sebagai wakil Gubernur Dharma, anak Bupati Tulang Bawang; Banten pada 2002, kemudian menang Bupati Tabanan, Bali, Ni Putu Eka pada Pilkada Banten pada 2006 dan Wiryastuti, anak Bupati sebelumnya; 2011. Jejak politik Ratu Atut diikuti oleh Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, anggota keluarganya, mulai dari merupakan istri Bupati; Walikota saudara, suami, ipar, mertua, ibu tiri, Cilegon, Tubagus Iman Ariyadi, hingga anak-anaknya. Hikmat Tommet, merupakan anak Walikota; Bupati suami Ratu Atut, terpilih sebagai Batul, Yogyakarta, Sri Suryawidati, istri anggota DPR RI periode 2009-2014. Bupati sebelumnya, Idham Samawi; Andika Hazrumy, anak pertama Ratu Bupati Indramayu, Anna Sophanah, Atut, menjadi Wakil Gubernur Banten mantan istri Bupati sebelumnya. Selain periode 2017-2022. Andiara Aprilia, itu, Syahrul Yasin Limpo, Gubernur anak kedua Ratu Atut, menjadi Dewan Sulawesi Selatan 2008-2012, mempunyai Perwakilan Daerah (DPD) Banten saudara-saudara yang menjadi pejabat: periode 2019-2024. Tanto W, menantu Ikhsan Yasin Limpo, Bupati Gowa 2005- Ratu Atut, menjadi Wakil Bupati 2010; Haris Yasin Limpo, anggota DPRD Pandeglang periode 2015-2020. Ade kota 2004-2009; Tenri Olle, Rossi Khaerunisa, menantu Ratu Atut, anggota DPRD Sulawesi Selatan 2009- DPRD Kota Serang. Ratu Tatu 2014. Terdapat juga anak Syahrul Yasin Chasanah, adik kandung Ratu Atut, Limpo, Indira Thita Chunda, menjadi menjadi Bupati Serang periode 2015- anggota DPR 2009-2014, dan 2020. Tubagus Haerul Jaman, adik tiri keponakannya, Adnan Purichta, Ratu Atut, menjadi anggota DPR RI menjadi anggota DPRD Sulawesi periode 2019-2024. Ratu Ria Maryana, Selatan 2009-2014. adik tiri Ratu Atut, sebagai Ketua DPD Fenomena dinasti politik juga Kota Serang periode 2020-2025 terjadi di Provinsi Banten, bahkan sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota termasuk yang paling berhasil dalam Serang. Ratu Lilis, adik tiri Ratu Atut, membangun dinasti politik. Keluarga mantan Ketua DPD Golkar Kota Serang. mantan gubernur Banten, Ratu Atut Airin Rachmi Diany, adik ipar Ratu Chosiyah tercatat paling sering terpilih Atut, Wali Kota Tangerang Selatan dalam pemilu atau pilkada. Dinasti periode 2016-2021. Aden Abdul Cholik, Ratu Atut dimulai dari ayahnya, adik ipar Ratu Atut, DPRD Banten. Tubagus Chasan. Tubagus aktif di Ratna Kumalasari, ibu tiri Ratu Atut, partai politik, Golkar, yang kemudian menjadi anggota DPRD Pandeglang. jejaknyya diikuti oleh anak-anaknya Tidak hanya keluarga Gubernur sebagai kendaraan polittik. Ratu Atut Ratu Atut, beberapa kerabat kepala

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 181

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

daerah di Banten juga teridentifikasi Syuro oleh KH. Abdurrahman Wahid membangun dinasti politik: Tb Iman (Gus Dur). Dalam karir politiknya, Fuad Aryadi, putra walikota Cilegon, Amin mendapat dukungan dari menjabat sebagai DPR RI; Ahmed Zaki, berbagai pihak, dari fraksi mayoritas putra Bupati Tangerang, sebagai DPR anggota parlemen hingga fraksi RI; Iti Octavia Jayabaya, putri Bupati TNI/Polri dan FPAU. Lebak, menjabat sebagai DPR RI; Diana Pada Pilkada 2008, Fuad Amin Jayabaya, anak Bupati Lebak, sebagai kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Banten; Bupati Bangkalan, dan kemenanganpun Mulyanah, adik Bupati Lebak, menjadi diraih dengan mudah dan maksimal, anggota DPRD Lebak; Agus R Wisas, dengan pencapaian suara mencapai adik ipar Bupati Lebak, menjadi 80,79 persen. Fuad Amin membangun anggota DPRD Banten; Irna Narulita, dinasti politik dengan istri Bupati Pandeglang, menjabat mengikutsertakan putranya, Makmun sebagai anggota DPR RI. Ibnu Fuad, dalam kontestasi politik. Fenomena dinasti politik yang Alhasil, Makmun telah menduduki juga banyak disorot terjadi di Pulau jabatan sebagai anggota DPRD Madura, tepatnya di Kabupaten Kabupaten Bangkalan sejak berumur 25 Bangkalan. Tokoh terkenal di Bangkalan Tahun. Setelah Fuad Amin tidak bisa bahkan di seluruh Madura yaitu RKH. lagi mencalonkan diri sebagai Bupati Fuad Amin. Beliau lahir dari keluarga Bangkalan, beliau mencalonkan tokoh agama dan aktif di dunia Makmun Ibnu Fuad dalam pilkada perpolitikan. Karir politiknya berawal Kabupaten Bangkalan, dan berakhir sejak terpilihnya menjadi ketua DPC dengan kemenangan mutlak sehingga PPP Kabupaten Bangkalan pada 1996. terhitung memecahkan rekor karena Fuad Amin melanjutkan jejak ayahnya, meraup kemenangan yang mencapai Kyai Amin Imron, dalam jabatan hingga 90 persen suara. tersebut. Kyai Amin Imron merupakan Sebagai tokoh yang sangat tokoh senior PPP Bangkalan dan disegani dan dihormati oleh para tokoh merupakan anggota DPR RI pada era dan masyarakat Madura, Fuad Amin Orde Baru. RKH Fuad Amin terpilih tidak takut jika harus berpindah-pindah menjadi Bupati Bangkalan untuk kendaraan politik. Pada saat PKB periode 2003-2008. Fuad Amin hijrah mengalami konflik besar, Fuad Amin dari Partai Persatuan Pembangunan memutuskan untuk hijrah ke Partai (PPP) ke Partai Kebangkitan Bangsa Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA). (PKB) setelah ditawari menjadi Kehadiran Fuad Amin di Partai pengurus DPP PKB sebagai Dewan Gerindra bepengaruh besar, terbukti

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 182

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

Gerindra berhasil memenangkan pada tahun 2005 maupun implementasi Pemilu di Kabupaten Bangkalan, otonomi daerah tahun 2001. Sebagai dengan memperoleh 10 kursi dari total wujud demokratisasi lokal pada saat itu 45 kursi di DPRD Kabupaten berbagai elit politik lokal muncul untuk Bangkalan. Fuad Amin menjadi ketua mengooptasi kedua proses tersebut, dewan, sehingga lembaga eksekutif dan yang kemunculan para elit tersebut legislatif Kabupaten Bangkalan dikuasai dikenal dengan reorganisasi kekuasaan. oleh dinasti Fuad Amin. Makmun Ibnu Pada masa order baru, pusat membatasi Fuad menjadi Bupati Bangkalan dan kekuasaan para elit. Mekanisme yang Fuad Amin menjadi Ketua DPRD dilakukan cenderung pada Kabupaten Bangkalan. pengangkatan secara langsung. Elit Marcuz Mietzner menilai bahwa lokal yang pro dengan Orde Baru kecenderungan politik dinasti cukup mendapat keistimewaan, sedangkan menguat dalam politik kontemporer di yang kontra bisa tersingkir di arena Indonesia. Menurutnya, praktik politik politik lokal di daerahnya. dinasti merupakan penyakit dalam Momentum transisi dari demokrasi. Politik dinasti melemahkan otoriaritanisme menuju demokrasi yang controlling terhadap pemerintah yang ditandai dengan kebijakan otonomi merupakan hal penting dalam negara daerah dimanfaatkan betul oleh demokrasi. Pengamat politik banyak kelompok dua kelompok, pro dan menyebut dinasti politik dengan kontra terhadap Orde Baru, untuk oligarki politik, karena dalam sistem ini berkuasa secara penuh di daerahnya elit politik berbasikan keterikatan darah dalam kontestasi untuk menjadi elit atau perkawinan. Di Indonesia, elit pemenang maupun membangun sinergi politik memiliki kemampuan dalam yang biasanya melalui jalur mempengaruhi proses pembuatan perkawinan. Tidak heran jika otonomi keputusan politik. Dalam kontestasi daerah kemudian memunculkan raja- politik, mereka relatif mudah dalam raja kecil di daerah. Perkembangan memenangkan kekuasaan. politik lokal Orde Baru kemudian dikenal dengan istilah ‘Cendanaisasi’ Berkembanganya Dinasti Politik di lokal. Istilah cendanaisasi merujuk pada Indonesia Keluarga Cendana semasa 32 tahun Dinasti politik di Indonesia kepemimpinan Presiden Soeharto yang muncul dan tumbuh berkembang sejak sangat berkuasa dalam ekonomi-politik orde lama. Namun dalam ranah lokal, Indonesia. Mulai dari anak, menantu, dinasti politik muncul sejak pertamakali kemenakan, hingga kerabat-kerabat pemilukada langsung diberlakukan lainnya menguasai pos-pos sraegis

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 183

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

pemerinahan, sehingga dinasti Keluarga dua ranah sekaligus: ranah publik Cendana berkuasa selama tiga dekade. sebagai birokrat dan ranah privat Pola demikian menjadi inspirasi sebagai korporat-swasta. Pada kasus keluarga elit saat ini, menjalankan Eropa pertengahan menujukkan bahwa politik dinasti dengan menempatkan individualisme sesorang lemah dalam kerabat pada posisi-posisi straegis ekspresi berpolitik jika tidak melibatkan pemerintahan. kerabat di dalamnya. Ekspresi Dinasti politik di Indonesia berpolitik sebenarnya bukan dilakukan dengan dua cara: by design berorientasi mengejar kekuasaan, tetapi dan by accident. Dinasti politik by untuk menjaga artikulasi ide-ide dalam design telah terbentuk sejak lama. membanngun masarakat. Melalui jejarig Secara relasi, jejaring familisme dalam familisme itulah ide-ide tersebut akan pemerintahan sudah kuat, sehingga terjaga dan terealisasi melalui kerabat- kerabat yang masuk dalam kerabat lainnya yang terjun dalam pemerintahan atau terjun dalam dunia politik. kontestasi politik sudah diatur Pada prinsipnya, politik dinasti sedemikian rupa untuk merekayasa seharusnya lebih mengarah kepada keberhasilan tujuannya. Adapun dinasti perilaku menjaga moral, bukan sekadar politik by accident terjadi dalam situasi mengejar kekuasaan. Di Eropa atau suksesi pemerintahan yang secara tiba- Amerika Utara memiliki konsep tiba mencalonkan kerabat untuk familisme yang berbeda dari negara- menggantikannya demi menjaga negara dunia ketiga. Familisme kekuasaan informal erhadap dipahami sebagai langkah dqlam penggantinya jika menang dalam menumbuhkan sikap favoritisme, kontestasi politik. nepotisme, seksionalisme, maupun regionalisme, yang berlandaskan pada Familisme Dinasti Politik sikap semangat dalam upaya menjaga Familisme sebagai budaya politik dan mewujudkan kepentingan secara merupakan ketergantungan ang terlalu kolektif. Namun demikian, hubungan besar terhadap ikatan keluarga, yang darah tidaklah menjadi patokan utama melahirkan kebiasaan menempatkan dalam mendorong kerabat untuk terjun keluarga dan ikatan kekerabatan pada dalam dunia politik. Politik dinasti di kedudukan yang lebih tinggi daripada Eropa/Amerika Utara didasarkan pula kewajiban sosial lainnya. Familisme pada tuntutan masyarakat, lingkungan, juga dapat dipahami sebagai new social maupun kondisi tertentu yang order, yaitu dorongan psikologis bagi kemudian menjadi faktor terbentuknya seseorang untuk mampu berkarir dalam dinasti politik. Adanya patrimonialisme

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 184

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

maupun nepotisme merupakan salah lainnya. Dalam quasi-familisme, yang satu varian dari budaya politik digalang adalah proses solidaritas bagi familisme. Terdapat tiga bentuk anggotanya, baik yang berada di ranah familisme dalam dinasti politik: formal maupun informal. Sebab itulah Familisme (familism), yakni quasi-familisme berkembang seperti dinasti politik yang didasarkan pada kekuatan oligarkis yang mampu hubungan darah secara langsung dalam memberikan pengaruh di berbagai lini keluarga (consanguinity) dan hubungan kehidupan. perkawinan (marriage) dengan klan Egoisme-familisme, yang lainnya. Posisi keluarga politik yang didasarkan pada pemenuhan aspek lemah akan menguntung keluarga fungsionalisme dibanding hanya politik yang lebih kuat karena dianggap menuruti garis keurunan maupun dapat menjaminn eksistensi yang ikatan darah. Egoisme dalam konteks lemah. Loyalitas, kepatuhan, dan ini dapat dipahami dalam dua hal: dari solidaritas keluarga merupakan poin- segi kepala daerah dan masyarakat. poin penting familisme dalam Egoisme kepala daerah cenderung mempengaruhi corak dinasti politik. mendahulukan keluarga dalam Contoh kasus dinasi politik familisme distribusi jabatan publik maupun seperti yang terjadi di Filipina. Terdapat suksesi pemerintahan daripada publik. 105 dinasti politik yang tumbuh subur Kepala daerah yang telah digantikan di Filipina, baik di tingkat lokal maupun masih memiliki pengaruh secara nasional. Tidak hanya dalam ranah langsung tidak langsung, sehingga eksekutif, tapi juga berkembang di timbul tafsir bahwa pengganti ranah legislatif, yudikatif hingga pemerinntah demisioner merupakan lembaga penegakan hukum lainnya. bayangan. Hal itu dilakukan Quasi-familisme, yang didasarkan pada berorientasi pada pengamanan sikap afeksi dan solidaritas anggota program-program kebijakan ataupun keluarga dalam struktur kekuasaan. proses penganggarann yang telah Dalam hal ini, dimensi dinasti politik dilakukan. tidak hanya dalam ranah keluarga inti, Dari sisi masyarakat, egoisme melainkan mencakup cabang keluarga mengarah pada kecenderungan untuk lainnya yang tidak satu keturunan menjaga agar famili tertentu tetap darah, namun secara artifisial memiliki berkuasa. Hal itu terjadi karena peguasa sistem kekerabatan. Karenanya, seluruh berhasil membina dan memperkuat anggota famili berusaha menampakkan kohesi sosial dengan masyarakat diri dengan simbol-simbol tertentu agar melalui serangkaian program kebijakan mendapat legitimasi dari keluarga ‘gentong babi’ (pork barrel politics),

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 185

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

meskipun sarat dengan perilaku bukan atas dasar kapasitas dan kualitas. korupsi karena menyangkut usaha Hal itu mencemari keberlangsungan politisasi anggaran. Adanya program perpolitikan yang berkembang. Dinasti populis tersebut berhasil menanamkan politik yang berkembang di Indonesia romantisme dan jejaring politik secara menjadi ancaman keberlangsungan dan efektif dan efisien kepada maasyarakat. masa depan perpolitikan di Indonesia. Penguasa dinilai berhasil mengeluarkan Selain memotong hak rakyat juga dapat kebijakan populis ataupun budaya melahirkan pemimpin yang tidak permisif yang masih kuat di kompeten serta melahirkan neo-tirani masyarakat. (tirani dalam bentuk baru). Tidak hanya secara politik, tumbuh berkmebangnya Dinasti Politik dalam Negara dinasti politik juga merugikan secara Demokrasi ekonomi karena dapat mengganggu Dinasti politik pada dasarnya persaingan usaha yang sehat. Di tidak ada dalam demokrasi, walaupun berbagai negara, khususnya Indonesia, sejarah mencatat dalam negara-negara tercatat bahwa pemerintahan cenderung demokrasi modern fenomena dinasti melibatkan kerabat dalam menopang politik tumbuh berkembang. Negara kebijakan ekonominya. demokrasi menjunjung tinggi hak Dinasti politik ditentang di seluruh warga negara untuk memilih Indonesia karena tidak dibangun dan dipilih. Tidak dibenarkan jika berdasarkan sistem meritokrasi yang mengatasnamakan dan konstitusi lantas dinilai cocok dengan iklim politik di kehidupan politik didominasi oleh Indonesia. Sistem meritokrasi adalah sekelompok golongan tertentu, karena memberikan privilege kepada siapapun negara adalah milik bersama. Setiap yang memiliki prestasi. Meritokrasi warga negara berhak menduduki dianggap dapat mengikis sistem dinasti jabatan politik selama mendapat politik dan dianggap sebagai sistem kepercayaan oleh rakyat. Proses yang adil dengan memberikan hak lebih pengawasan dan pembatasan yang kepada individu-individu yang berlaku selama ini hanya diserahkan berprestasi untuk menjadi pemimpin. kepada landasan etik terkait kepatutan Anas Urbaningrum, mantan Ketua dan kepantasan. Fakta yang terjadi di Umum Parati Demokrat, berpendapat lapangan justru politik dinasti bahwa untuk membangun demokrasi berkembang dan subur dalam lingkup yang utuh maka seharusnya sistem negara demokrasi kita. Sistem yang meritokrasi diutamakan. Hal itu penting berlaku dalam politik dinasti dalam upaya rekruitmen jajaran berdasarkan kedekatan secara personal pemerintah agar berada pada

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 186

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

tempatnya secara profesional perlu untuk diperbaiki dan dibenahi. berdasarkan kemampuan, kecakapan, Munculnya sikap pro dan kontra dan prestasi yang dimiliki. masyarakat terhadap berkembangnya dinasti politik tidak terlepas dari Faktor-Faktor Terbentuknya Dinasti kaitannya dengan budaya politik yang Politik berkembang di masyarakat. Dari segi Terdapat beberapa hal yang penerimaan publik ataupun mendasari terbentuknya dinasti politik, pembangunan rezim, budaya politik diantaranya: pertama, mecetnya erat kaitannya dengan preferensi kaderisasi partai politik dalam merekrut kekuasaan yang dibangun. calon/kandidat politik yang berkapasitas dan berkualitas, sehingga Bahaya Dinasti Politik di Indonesia partai politik bersikap pragmatisme Di banyak negara yang terdapat dengan mengusung calon yang berasal pejabat pemerintah yang membangun dari keluarga pejabat yang sedang dinasti politik memiliki latar belakang menduduki pemerintahan; kedua, yang berbeda-beda, misalnya: dinasti konteks masyarakat yang menjaga politik Kennedy yang dikenal sebagai status quo, khususnya di tingkat dinasti yang cerdas, berkualitas, daerah, yang menginginkan kepala berintegritas, dan religius; dinasti daerah untuk berkuasa dengan cara Nehru-Gandhi, yang dikenal sebagai mendorong kerabat atau orang yang dinasti yang mempunyai peran penting dekat dengan kepala daerah untuk dalam wujud India modern saat ini. menggantikan incumbent. Dinasti polititk Nehru-Gandhi Kedua faktor umum tersebut mendominasi Kongres Nasional India adalah awal dari munculnya sikap pro dan berjuang untuk kemerdekaan India. dan kontra terhadap berkembangnya Dinasti ini dikenal dengan kesetiannya fenomena dinasti politik di Indonesia. kepada bangsa dan negara India, Pihak yang kontra terhadap dinasti sehingga jasa dinasti ini tidak diragukan politik menginginkan adanya oleh rakyat India. Dinasti politik di pembatasan terhadap sanak saudara elit Indonesia justru berbahaya jika tidak yang sedang menjabat untuk dicegah, karena berdasarkan fakta yang diikutsertakan dalam kontestasi politik. terjadi, mekanisme dan ketentuan Sedangkan pihak yang pro terhadap dalam pencalonan tidak diatur dengan dinasti politik berpandangan bahwa pola yang tepat, sehingga tidak perlu ada pembatasan dalam mempengaruhi dan mengancam pencalonan, melainkan sistem penyelenggaraan pemerintahan. perkaderan partai politik saja yang

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 187

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

Terdapat beberapa sudut popularitas, serta kemampuan dalam pandang penting dalam memobilisasi massa. Kemenangan menggambarkan bahayanya dinasti dalam kontestasi menjadi prioritas politik di Indonesia: pertama, politik utama partai politik, bukan lagi kekerabatan di Indonesia menyulitkan efektivitas kekuasaan dalam jangka masuknya kritik, pengawasan, maupun menengah dan panjang, sehingga mekanisme checks and balances. Dinasti berbagai cara dapat dilakukan oleh politik di Indonesia sebatas partai politik untuk memastikan mengutamakan kekerabatan, dan dalam terjaminnya kemenangan. pengambilan kebijakan juga menguntungkan pihak tertentu saja; PENUTUP kedua, berkembangnya politik dinasti Politik dinasti di Indonesia menyebabkan playing field mengalami tumbuh berkembang sejak era orde ketimpangan karena politik dinasti lama, orde baru, hingga era reformasi. sudah mampu mengakumulasi Politik dinasti terjadi pada level pengaruh, kekayaan, penguasaan nasional dan daerah. Politik dinasti di terhadap wilayah, maupun kontrol Indonesia dipandang sebagai penyakit ekonomi tertentu, sehingga dalam demokrasi karena mencederai memungkinkan persentase kemenangan makna demokrasi yang mengandung yang potensial dalam kontestasi politik makna kebebasan khususnya dalam dibandingkan calon lain yang masih proses pencalonan dalam kontestasi memiliki keterbatas dalam sumberdaya politik. Sehingga dengan adanya dan modal; ketiga, tumbuh suburnya fenomena politik dinasti justru politik dinasti menunjukkan bahwa membatasi kebebasan terhadap institusionalisasi kepartaian yang masyarakat untuk berpartisipasi aktif semakin buruk dan menunjukkan dalam pencalonan, karena calon yang kualitas partai politik yang lemah dalam memiliki hubungan kekeluargaan menjalankan fungsinya dalam dengan elit yang masih menjabat akan rekrutmen dan kaderisasi; keempat, lebih mudah untuk mendapatkan kekuatan partai politik semakin kemenangan karena memiliki melemah karena kekuatan individu sumberdaya finansial yang lebih kuat, kandidat menjadi faktor determinan memiliki popularitas, serta mudah dalam kemenangan kontestasi. Partai memobilisasi massa. politik mengutamakan calon yang Dinasti politik sejatinya tidak mempunyai hubungan dengan kerabat dibenarkan keberadaannya dalam yang memiliki jabatan politik karena negara demokrasi karena sistem ini dianggap mumpuni dari segi finansial, telah memotong hak-hak warga negara

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 188

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

sehingga negara dikuasai dan dikontrol REFERENSI oleh segelintir orang saja. Padahal Buku negara ini milik bersama, sementara Dewi, Susi Fitria. 2017. Sosiologi Politik. politik dinasti berefek pada penguasaan Yogyakarta : Gre Publisihing. negara oleh sekelompok elit tertentu, bahkan oleh satu keluarga saja. Regulasi Mietzner, Marcus. 2009. Indonesia’s yang mengatur tentang politik dinasti 2009 Elections: Populism, terlalu lemah, bahkan jika kuat masih Dynasties and the Consolidation of mudah dilemahkan, sehingga perlu the Party System. Australian : ditegaskan regulasi yang mengatur ANU Research Publications. pp. 1- pencegahan terjadinya dinasti politik di 22. Indonesia. Politik dinasti sejatinya bisa Garzon, Adela. 2002. “Familism.” diterima dan tidak dipersoalkan selama International Encyclopedia of dalam pelaksanaan sistem perekrutan Marriage and Family, diedit oleh dan pemilihan calon dalam kontestasi En J. Ponzetti. New York: politik di Indonesia berjalan secara adil MacMillan. pp.1-4 dan profesional. Namun, di Indonesia ditentang karena politik dinasti Jurnal didasarkan pada asas kekerabatan, Dal Bo, Ernesto, Pedro Dal Bo and Jason bukan atas dasar kapasitas dan kualitas Snyder. 2009. Political Dynasties. yang dimiliki oleh calon. Sehingga hal Review of Economic Studies. 76, itu dapat menjadi acaman terhadap 115- keberlangsungan pemerintahan dalam 142.https://academic.oup.com/rest jangka menengah dan jangka panjang. ud/article- Oleh karenanya, penentuan calon atau abstract/76/1/115/1574319 kandidat dalam kontestasi politik di Djati, Wasisto Raharjo. 2013. Indonesia harus didasarkan pada sistem Revivalisme Kekuatan Familisme meritokrasi, yakni memberikan hak dalam Demokrasi: Dinasti Politik lebih kepada siapapun yang memiliki di Aras Lokal. Jurnal Sosiologi prestasi dan track record yang baik MASYARAKAT, Vol. 18, No. 2, untuk menduduki kursi-kursi strategis Juli 2013:203-231. dalam pemerintahan. http://journal.ui.ac.id/index.php/m js/article/view/3726 Eulau, Heinz dan Susan Zlomke. 1999. Harold D. Lasswell’s Legacy to Mainstream Political Science: A

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 189

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

Neglected Agenda. Annu. Rev. Polit. Sci. 1999. 2:75–89. Website https://www.annualreviews.org/d Daniele, Gianmarco. 2015. Born in the oi/abs/10.1146/annurev.polisci.2.1.7 Purple: Political Dynasties and 5 ElectoralSuccess. Park, Tong-Hee. 2009. “The Influence of http://www.ieb.ub.edu/files/Papers Familism and Interpersonal Trusts WSFF2015/WSPEPF2015Daniele.p of Korean Public Officials”. df. International Review of Public Idntimes.com. 2020. Daftar Nama Administration 9 (1): 121-136. Dinasti Ratu Atut di Panggung https://www.tandfonline.com/doi/ Politik Banten. abs/10.1080/12294659.2004.1080504 https://jabar.idntimes.com/news/in 4 donesia/khaerul-anwar-2/nama- Prianto, Budhy. 2016. Partai Politik, nama-dinasti-ratu-atut-di-banten- Fenomena Dinasti Politik dalam regional-jabar/6 diakses pada Pemilihan Kepala Daerah dan tanggal 25 Juli 2020. Desentralisasi. Jurnal Administrasi Kompas.com. 2020. Menyelisik Politik Publik Volume 1, Nomor 2, Dinasti Generasi Keempat. Oktober 2016. 105-117. https://www.kompas.com/tren/rea http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jkp d/2019/11/02/135302965/menyelisik p/article/view/436/270 -politik-dinasti-generasi- Tadem, Teresa S Encarnacion and keempat?page=all diakses pada Eduardo C Tadem. 2016. Political tanggal 25 Juli 2020. Dynasties in The Philippine : Republika.co.id. 2013. Anas Persistent Patterns, Perennial Urbaningrum Dukung SBY Jadi Problems. South East Asia Pelopor Meritokrasi Politik. Research. Vol. 24 (3) 328–340. https://nasional.republika.co.id/ber https://www.tandfonline.com/doi/ ita/muv2an/anas-urbaningrum- abs/10.1177/0967828X16659730 dukung-sby-jadi-pelopor- Rachman, Yudhi. 2015. Pilkada, Dinasti meritokrasi-politik diunnduh pada Politik di Era Desentralisasi (Studi tanggal 25 Juli 2020. tentang Habitus and Field, Aktor Republika.co.id. 2013. Kisah Dinasti Politik dalam Kontestasi Pilkada Gandhi-Nehru. Kab. Bangkalan yang Melahirkan https://www.republika.co.id/berita Dinasti Politik). Vol 8, No 2 /dunia-islam/islam- https://journal.trunojoyo.ac.id/dim mancanegara/11/12/22/internasion ensi/article/viewFile/3733/2735 al/global/13/02/19/migx7j-kisah-

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 190

SAWALA Volume 8 Nomor 2 2020, Halaman 177-191 Jurnal Administrasi Negara Djoni Gunanto ISSN : 2598-4039 (Online) Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas ISSN : 2302-2231 (Print) Muhammadiyah Jakarta

dinasti-gandhinehru-i dikases pada tanggal 26 Juli 2020. Tempo.co. 2020. Poiitk Dinasti Era Jokowi. https://kolom.tempo.co/read/13669 94/politik-dinasti-era- jokowi/full&view=ok diakses pada tanggal 24 Juli 2020. Tirto.id. 2019. Sejarah Hidup Fuad Amin: Wafatnya Sang Penguasa Bangkalan, Madura. https://tirto.id/sejarah-hidup-fuad- amin-wafatnya-sang-penguasa- bangkalan-madura-eifT diakses pada tanggal 26 Juli 2020.

Tinjauan Kritis Politik Dinasti di Indonesia 191