ILMUIMAN.NET: Koleksi Cerita, Novel, & Cerpen Terbaik

Mini Biografi (16+). 2018 (c) ilmuiman.net. All rights reserved.

Berdiri sejak 2007, ilmuiman.net tempat berbagi kebahagiaan & kebaikan.. Seru. Ergonomis, mudah, & enak dibaca. Karya kita semua. Terima kasih & salam.

*** Tsutomu Yamaguchi

Bom Atom Nggak Terima Satu...

Bismillahirrahmanirrahiim... Tanpa niatan mengagung-agungkan perang, atau mengagungkan siapapun, Sekedar berbagi satu kisah kecil, unik menurut penulis. Semoga, memberi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa optimis dan bersyukur, mensyukuri kehidupan ini...

Di balik bom atom di dan ,.. ada banyak kisah anak manusia. Kisah besar, ataupun kecil. Ini salah satu di antaranya...

...

Ada nggak sih, orang yang udah kena bom (atom) di Hiroshima, terus nggak meninggal, malah terus pergi ke Nagasaki, dan kena bom atom lagi di sana? Ada ternyata!

Menurut pendapat umum di Jepang, yang seperti itu (kena bom atom 2x) ada 69 orang. Atau ada yang bilang 165. Tapi, yang beneran diakui pemerintah (secara resmi) sebagai korban yang kena dua-duanya, itu cuma satu. Namanya: Tsutomu Yamaguchi!

Aslinya, Tsutomu Yamaguchi itu penduduk Nagasaki. Alkisah, di hari pemboman Hiroshima, dia itu diminta oleh perusahaan tempat dia kerja (yaitu Mitsubishi Heavy Industries) untuk spj ke Hiroshima. Begitu nyampe Hiroshima, bum! Bom atom menghajar Hiroshima jam 8:15 pagi, 6 Agustus 1945. Dia terdampak dan terluka cukup parah. Cacat seumur idup boleh dibilang. Cuma nekat, besoknya tetep pulang ke Nagasaki, dan bahkan masih dalam keadaan kopyor, 9 Agustus dia masuk kerja. Oleh boss-nya, dia sempat dikatai gila saat menceritakan, bahwa Hiroshima.. satu kota penuh, dihancurkan hanya oleh bom sebiji. "Iya, sih. Dikau kena bom sekutu di Hiroshima, kite maklum. Tapi,.. mana ada coy, bom yang dahsyatnya sebegitu?" Eh, baru dia cerita-cerita tentang detil kejadiannya, jlegur! Bom sejenis terus menghantam Nagasaki.

Tsutomu Yamaguchi diakui pemerintah Jepang 1957 sebagai seorang (warga terdampak ledakan) dari pemboman Nagasaki. Walau begitu, untuk keberadaannya di Hiroshima tiga hari sebelumnya, dan jadi hibakusha di sana juga, itu pengakuan resminya baru muncul Maret 2009! Alias 64 tahun kemudian. Tahun 2010, Tsutomu Yamaguchi meninggal kanker perut di usia 93 tahun.

Bagaimana kisah hidupnya, berikut ini disarikan dr wikipedia, history.com, cnn, dan beberapa sumber lain di internet. Marilah kita ikuti.

***

Latar Belakang

Yamaguchi lahir Maret 1916. Tahun 30-an, saat Jepang mulai banyak urusan perang (sama Cina), Yamaguchi itu kerja jadi juru gambar untuk pabrik kapal tanker minyak milik Mitsubishi Heavy Industries. Insinyur mesin atau perkapalan gitu deh kayaknya dia itu. Dalam hatinya, dia selalu anti perang, dan tidak suka Jepang terjun ke peperangan. Kelak punya anak tiga, satu laki Katsutoshi Yamaguchi; dan dua perempuan: Toshiko Yamaguchi dan Naoko Yamaguchi. Istrinya sepertinya seumur dengan dia, namanya Hiroku; dan tidak banyak berita tentang istrinya itu.

***

Kejadian Bom Hiroshima

Bertahun-tahun Yamaguchi itu tinggal dan kerja di Nagasaki. Cuma sudah takdirnya.. di musim panas 1945 itu, dia ditugaskan tiga bulan kerja di Hiroshima. Sepanjang musim panas, lembur dan lembur muluk' kerjanya di Hiroshima. Kebayang dong? Jepang kan bagaimanapun nggak mau dihajar abis oleh Amerika, jadi.. insinyur perkapalan pun mesti bahu membahu dengan segenap bangsa untuk usaha-usaha perang semesta.

Tanggal 6 Agustus 1945, sebenernya itu hari terakhir, pas waktunya dia untuk pulang ke kampung halaman Nagasaki. Pagi-pagi, dia berangkat ke stasiun beserta dua temannya: Akira Iwanaga dan Kuniyoshi Sato. Eh, dasar nasib,.. pas di jalan, dia inget, hanko-nya ketinggalan. Hanko itu semacam surat jalan gitu, yang di jaman perang, orang yang nggak bisa menunjukkan hanko-nya itu, tidak boleh bepergian antar-kota. "Ya udah, yuk kita balik dulu ke shipyard ngambil Hanko-nya Yamaguchi..." begitu ketiga sejawat itu bersepakat.

Ya udah, dia pun balik lagi ke tempat kerjanya, di galangan kapal Mitsubishi di Hiroshima itu, untuk ngambil si hanko ketinggalan. Dari situ, baru mau balik ke stasiun lagi,.. pas 8:15 itu, kejadianlah.. sejarak sekitar 3 km dari pusat kota, tahu-tahu jlegur! Mestinya itu hari terakhir dia spj ke Hiroshima.. tapi kejadiannya, itu beneran spj terakhir yang mengerikan.

Yamaguchi ingat, dia sempat melihat pesawat bombernya Amerika, B-29, dan dua parasut kecil, di ujung parasut itu ada bom-nya,.. dan sebelum kemudian muncul bola api raksasa yang menyilaukan di langit, dia bilang, itu seperti magnesium flare ukuran dewa, dan Yamaguchi secepatnya cari perlindunga, tapi terus.. merasa dirinya mencelat terlempar ke udara, gubrak, terus mendarat abruk-abrukan di perladangan kentang or something. Habis itu, ada suara keras dari ledakan itu memecahkan gendang telinga Yamaguchi dan cahaya terangnya bikin dia buta beberapa lama (temporarily). Separuh atas tubuhnya, sisi kiri, hangus oleh luka bakar. Amblas semaput dia entah untuk berapa lama.

Dalam salah satu wawancara, Yamaguchi mengenang, "Gue nggak tahu tuh, apa yang terjadi. Mungkin saya semaput beberapa lama. Saat siuman, buka mata.. blank. Gelap. Buta sejenak, untuk beberapa lama. Lalu, kriyip-kriyip. Kayak di pembukaan filem, sebelum filemnya mulai kelihatan. Cuma gulita, dan hening juga. Telinga sempat budek". Rupanya, bom itu menimbulkan debu dan reruntuhan beterbangan yang nyaris menutupi cahaya matahari pagi sepenuhnya untuk beberapa lama.

Di sekelilingnya, Yamaguchi melihat segala barang hancur, dan dia sempat melihat, cendawan api raksasa membul ke angkasa di atas Hiroshima. Mukanya kebakar, sisi kiri. Kedua tangan sisi depan juga gosong parah.

Begitu loading lagi, Yamaguchi merangkak masuk bersembunyi ke dalam sebuah shelter, dan istirahat teler di situ, kesakitan luar biasa. Lalu, susah payah dia coba mencari kedua temannya. Ternyata, kedua teman juga selamat. Lalu mereka bertiga, menghabiskan sehari-semalam di shelter anti serangan udara di kompleks stasiun itu. Nggak bisa tidur sedikit pun sepanjang malam, karena luka parahnya itu.

Di situ terus-terusan, itu mau ngapain? Bingung, kan. Kota Hiroshima juga sudah rata dengan tanah kayak begitu. "Gimana ini enaknya, bro!" Mereka rundingan. Nggak ada lain, terus mereka memutuskan: Hiroshima kota hantu, mereka secepatnya mesti balik ke Nagasaki. "Tapi naik apa, Bro?" Naik odong-odong jelas nggak bisa. Kal omau ke stasiun kereta, iya kalo masih jalan keretanya? Kalo udah mampet dihancurin bom gimana? Tanya punya tanya. Yaitu tanya pada yang masih idup. Walah.. ya iyalah. Mereka dapat info, simpang siur, bahwa kereta masih bisa jalan. Tapi, mungkin.. yah, kereta darurat gitu.

Jadi, akhirnya.. besok harinya, mereka bertiga berusaha balik ke Nagasaki, dan berharap beneran kereta masih jalan. Susah payah mereka mengarah ke stasiun, dan sepanjang jalan.. itu pemandangannya.. betulan lebih dari filem horor apapun. Mohon maklum, itu kurang dari 24 jam setelah bom atom meledak. Hiroshima rata dengan tanah. Gedung-gedung ancur semua. Mayat-mayat meleleh di jalanan, anggota- anggota tubuh manusia berserakan di segala arah mata memandang. Jembatan banyak yang kepuntir somplak. Banyak juga yang sudah lenyap. Pada satu titik.. Yamaguchi yang terluka bakar parah itu kepaksa mesti nyemplung ke air sungai.. yang, yah.. warnanya seitem aspal cair, kotornya lebih dari kubangan tinja yang diaduk dengan bangkai tikus curut,.. dan.. ujung ke ujung itu dipenuhi mayat manusia, lebih padet daripada rapa pening dipenuhi ecek gondok. Tiba di stasiun.. astagfirullah. Itu segala zombi yang ada di tivi-tivi jaman now bakal kelihatan cantik dan ganteng kalau dibanding semua orang yang ikut naik kereta bersama Yamaguchi itu. Kereta itu penuh berjejalan dengan orang-orang yang terluka bakar parah, dan orang-orang terluka parah dalam bentuk lainnya yang kejet-kejet, dan kereta berjalan semalaman (sampai pagi?), sampai akhirnya tiba di kampung halaman Yamaguchi, yaitu Nagasaki!

Begitu nyampe ke Nagasaki, langsunglah masuk rumah sakit. Diperban-perban segenap luka bakarnya, dan ditreatment sebisa-bisa. Walau.. yah, Jepang masa itu beda dengan Jepang moderen jaman now. Waktu itu, Jepang sedang paceklik habis- habisan di penghujung perang, di ambang kekalahan yang amat tragis. Segenap obat dan peralatan medik, itu lebih minim dari bikini yang kainnya didiskon 50%. Mana pasien membludak sekereta api pulak.

Setelah treatment, sepertinya Yamaguchi pun tidak opname, tapi terus pulang. Temannya yang dua lagi nggak tahu gimana kabarnya.

Di pihak lain, seluruh dunia beradab hari itu menunjukkan perhatiannya pada Hiroshima. Sekitar 16 jam setelah bom, Presiden Amerika Harry Truman pidato, menyampaikan keberadaan bom atom yang pertama kalinya. "Itu buah dari kemampuan kita memanen kekuatan inti yang mendasar dari alam semesta ini. Yaitu daya yang dengannya matahari memperoleh kekuatannya.. Kekuatan itu telah berhasil kita lontarkan kepada mereka yang telah membawa timur jauh ke dalam perang! Sebuah bomber B-29 yang bernama telah lepas landas dari Pulau Tinian di Pasifik,.. terbang melintasi jarak 1500 mil, lalu melepaskan sebuah bom yang dikenal sebagai '', di langit di atas (kota) Hiroshima. Ledakannya langsung membunuh sekitar 80 ribu orang; dan puluhan ribu lebih lagi akan musnah dan minggu-minggu ke depan ini" Truman mengancam, "Jika Jepang tidak mau menyerah, tunggulah datangnya hujan kehancuran dari udara, yang wujudnya.. itu tidak pernah dilihat sebelumnya di bumi ini!"

Di Jepang sendiri, orang-orang di luar Hiroshima tidak tahu apa yang terjadi. Sensor- sensor pemberitaan masih tajam. Korban yang bergelimpangan di Hiroshima itu, dihembuskan disebabkan oleh wabah kolera! Walau tentu saja, orang yang nampung para penyintas sekereta di Nagasaki dan daerah-daerah lainnya.. tentu yakin bener, bahwa dengan luka bakar dan seribu satu luka super aneh melebihi zombi filem horor itu.. jelas banget, yang di Hiroshima itu bukanlah wabah kolera sama sekali!

Gimana itu dramanya saat Yamaguchi tiba di Nagasaki? Di salah satu cerita di internet disebutkan, dengan terpincang-pincang.. pagi tanggal 8 Agustus 1945 itu, Yamaguchi cari pertolongan darurat ke rumah sakit. Kebetulan banget, dokter yang menolong, itu teman dia waktu SMA or something. Toh, teman itu tidak mengenalinya, disebabkan karena penampakan Yamaguchi yang gosong berat kayak begitu, dan mukanya remek. Kecian bener. "Waduh! Masya Allah.. ternyata ini elu, Yamaguchi?! Apa yang terjadi di Hiroshima, Bro?" teman itu beneran bergidik luar biasa, walau dia itu dokter.

Sebisa-bisa, Yamaguchi lalu ditolong, tapi terus.. saat dia rehat sejenak di rumah sakit, dia diijinkan pulang. Kejadian lagi!

Di rumahnya, keluarga pun tidak mengenalinya. "Ada pocong! Ada pocong! Mumii!! Hantuu..." Kurang lebih begitulah reaksi ibunya dia sendiri waktu melihat kemunculannya. Habis gimana? Itu Yamaguchi begitu banyaknya dibuntel sama perban putih sekujur tubuh. Astagfirullah. Setelah pelan-pelan diteliti, barulah keluarganya itu nyadar. Bahwa beneran, itu adalah anggota keluarga mereka sendiri, yaitu Tsutomu Yamaguchi. Istri Hisako dan Katsutoshi bayi laki-lakinya mungkin juga jeri melihat keadaan dia.

Toh Yamaguchi itu nekat. Orang Jepang di perang banyak yang nekat kayak begitu...

***

Kejadian Bom Nagasaki

Pagi hari, berikutnya, 9 Agustus 1945, walau keadaannya seperti orang nyaris meninggal sebenernya.. Yamaguchi menyeret tubuhnya untuk bangun dari tempat tidur, dan datang ke kantornya.. di kantor Mitsubishi di Nagasaki. Sekitar jam 11, dia dipanggil menghadap seorang direktur perusahaan, diminta melaporkan selengkapnya keadaan di Hiroshima.

Sang insinyur perkapalan ya sudah, langsung saja menceritakan sebisa-bisa, apa yang terjadi 6 Agustus itu. Cahaya yang membutakan, letusan yang memecah gendang telinga,.. tapi para atasannya tidak percaya. Okelah, sang atasan percaya, di Hiroshima ada pemboman, dan Yamaguchi jadi korbannya. Ada luka bakar, pecah gendang telinga, segala macam. Tapi.. kalo dia bilang sekota rata dengan tanah cuma gara-gara bom sebiji, itu atasannya sama sekali tidak percaya. Bahkan mengatakan Yamaguchi itu gila, atau kopyor otaknya.

"Elu kalo cerita yang bener, Bung! Masak satu bom bisa menghancurkan keseluruhan kota? Kamu itu insinyur loh! Kalo ngarang cerita yang masuk akal. Atau.. mungkin otak kamu sudah berubah jadi gila-kopyor oleh pengaruh ledakan atau gimana ya?" Begitu kira-kira dia dibuli oleh atasannya.

"Eh, Boss. Itu beneran. Maksud ane.. gini ye..."

Eh, lagi sang boss gak percaya gitu, dan Yamaguchi belibet coba kasih penjelasan... melintaslah pesawat Amerika maut kedua itu, bomber B-29 , menembus awan tipis di atas kota Nagasaki itu... dan menjatohkan bom atom '' yang kekuatannya 22 ribu ton plutonium. Kebetulan bener, itu kantor dia jaraknya juga sekitar 3km dari ground zero tempat bom meleduk. Jeger! "Buset! Ada kilatan horor gini lagi!!" Yamaguchi beneran seakan seribu kali lebih ngeri daripada melihat deja vu model lain yang manapun juga.

Yamaguchi jatuh nyungsep ke lantai cuma beberapa detik sebelum gelombang dahsyat memecah semua jendela kantor dan pecahannya nembak ke segala penjur kantor. Saat mengenang, dengan pahit Yamaguchi pernah berujar pada seorang interviewer, "Saya sempat mikir, itu kenapa cendawan api raksasa ngikutin gue dari Hiroshima, sih?"

Bom kedua yang menghantem Nagasaki itu, lebih digdaya dari bom Hiroshima, tapi nggak seberapa dibanding letusan Krakatau atau Tambora. Eh, tapi membandingin sama letusan gunung itu malah kita bisa makin pusing. Kita balik lagi saja ke Nagasaki....

Kontur kota Nagasaki yang berbukit, Yamaguchi lama-lama paham, dan juga banyaknya bangunan tangga yang dibeton di Nagasaki, ternyata banyak berjasa memecah kekuatan ledakan bom. Kantor Yamaguchi sepertinya juga relatif kokoh kali ye. Segenap perban Yamaguchi bubar semua, sampai kiwir-kiwir, dan dia sekali lagi kena blast oleh hembusan radiasi yang amat berbahaya penyebab kanker.. tapi, kali ini, dia relatif tidak cedera.

Dua kali kena bom atom. Dua kali selamet. Innalillahi.. itu keitung untung atau apes? Tergantung darimana melihatnya. Yah, semua itu dari Allah, bukan?

Kantor yang megah, dia bilang.. jadi tinggal kerangkanya. Yamaguchi segera pergi dari situ, buru-buru menembus kota yang nyaris rata tanah, untuk mengecek istri dan anaknya. Beneran dia takut hal yang terburuk akan terjadi.. saat dia lihat, separo rumahnya berubah menjadi reruntuhan remuk rata tanah. Gimana ini nasib orang-orang tersayang?

Untunglah, takdir menentukan lain. Dalam waktu tidak lama, Yamaguchi menemukan anak-istrinya.. sepertinya secara kasat mata cuma luka ringan. Walau tentu, terpapar radiasi berat. Sang istri.. rupanya sedang keluar untuk mencarikan sesuatu bagi suami yang luka parah. Sekedar pelipur lara, tanda sayang pada suami, walau mungkin tidak terlalu bisa jadi penyembuh. Berkat keluyuran itu, saat ledakan terjadi, dia dan bayinya sempat berlindung di suatu terowongan.

Itu juga kalo dibilang untung bisa juga. Untung, kemarinnya.. Yamaguchi kehantem bom atom di Hiroshima. Iba melihat keadaannya, jadilah pagi-pagi itu istrinya ngeluyur cari santapan pelipur lara bagi suaminya. Andai Yamaguchi tidak parah di Hiroshima.. mungkin pagi itu, sang istri juga ogah keluyuran sambil gendong-gendong bayi begitu. Dan akibatnya,.. andai dia tinggal di rumah.. tentu dia akan remek, dan akan tewas tak tertolong bersama anaknya di Nagasaki. Wallahualam. Allah yang mengatur nasib semua orang. ***

Lalu Perang Selesai...

Di masa pendudukan Jepang oleh Amerika, pasca eprang, Yamaguchi kerja jadi penerjemah untuk pasukan pendudukan Amerika. Habis itu, sempat jadi guru, mengajar di suatu sekolah. Bahkan, dia terus punya dua anak lagi, dua-duanya perempuan. Jadi, totalnya, dia jadi punya anak tiga. Satu laki, dua perempuan.

Banyak orang selamat dari radiasi cuma sementara, tapi Tuhan berkehendak, Yamaguchi ini terus bisa melanjutkan hidup, dengan kurang lebih.. normal.

Belakangan Yamaguchi terus kerja untuk Mitsubishi lagi, mendesain kapal tanker lagi. Tahun 1957, pemerintah Jepang menetapkan para penyintas bom atom sebagai hibakusha. Yamaguchi (dan istrinya?) pun resmi diakui sebagai hibakusha, tapi cuma hibakusha Nagasaki. Dia terima saja. Hatinya sudah berdamai dengan masa lalu, dan bersyukur bahwa kena bom sedahsyat itu pun, dia relatif sehat wal afiat, dan sudahlah. Yang lalu-lalu dia tidak niat mengungkitnya. Awalnya begitu....

Dalam kepedihan batinnya, ingatan horor kelas berat di Hiroshima dan Nagasaki itu dia tuliskan dalam puisi-puisi. Dia menghindar untuk membahas pengalaman horornya itu sampai tahun 2000-an, yaitu ketika dia akhirnya meluncurkan memoar dan bergabung dengan gerakan anti senjata nuklir.

Semakin dia tua, dia lantas punya pendapat keras terkait penggunaan bom atom. Di usia 80-an, dia menulis buku terkait pengalamannya (Ikasareteiru inochi), plus sebuah buku kumpulan puisi, tapi nggak sempat bikin buku komik manga. Dari situ, dia terus jadi dikenal di Jepang, sampai tahun 2006 diundang ikut ambil bagian dalam filem dokumenter tentang 165 penyintas yang kena bom atom dua kali! di Jepang dinamai niju-hibakusha. Dokumenter ini diputer di PBB, menyuarakan seruan penghapusan senjata nuklir. Yamaguchi gaek ikut datang ke New York City, markas PBB.

Sejak itu, Yamaguchi jadi tokoh yang keras menyuarakan penghapusan nuklir. "Saya benci bener bom atom. Beneran itu menghinakan derajat manusia. Saya beneran nggak ngerti, kenapa dunia tidak bisa memahami kegilaan bom nuklir. Ngapain itu orang-orang masih mengembangkan senjata kayak begitu?" Dalam beberapa kali interview, karena dia sudah sepuh sekali, dia dibantu oleh anak perempuannya untuk jadi juru bicara.

Saat udah sepuh itu, Yamaguchi barulah merasa perlu untuk menegaskan kepada dunia, bahwa dia itu tidak sekedar penyintas bom atom, tapi penyintas-ganda. Dia merasa, itu takdirnya. "Sebagai orang yang mengalami dua pemboman nuklir, dan selamat dari keduanya (sampai usia setua ini); sudah takdir saya untuk menyuarakan gerakan anti senjata nuklir ini..." begitu dia bilang. Jadi, Januari 2009, dia terus mengajukan petisi, minta diakui sebagai penyintas ganda oleh pemerintah Jepang dan kemudian diterima Maret 2009. Dan dia jadi satu-satunya penyintas ganda yang diakui resmi.

Saat tanda pengakuan itu diberikan, Yamaguchi bilang, "Saya sudah terpapar radiasi bom nuklir dua kali, dan sekarang resmi masuk ke catatan pemerintah. Ini akan bisa bercerita banyak kepada generasi muda, tentang mengerikannya pemboman nuklir, terus dan terus.. bahkan sampai saya mati."

***

Apakah Kena Nuklir Dua Kali Itu Hidupnya Normal?

Tidak sama sekali. Cacat seumur idup sih iya. Gendang telinga kirinya pecah di Hiroshima 1945. Jadi, sejak 29 tahun, dia tuli sebelah. Yang kanan tentu juga pengeng, bukan? Lha wong emak-emak jejeritan kelojotan aja itu bisa bikin pengeng kuping kita dua-duanya,.. eh, ini bom atom! Kebayang, kan? Silakan cari info di tempat lainlah kalo ada yang ingin mendalami itu kenapa emak-emak sampai kelojotan begitu.

Tuli sempat juga Yamaguchi, temporarily. Matanya temporarily juga sempat buta pet. Rambutnya juga sempat gundul licin, sampai ke segenap bulu-bulu ketek, bulu kaki, bulu lain-lain rontok semua licin! Laler aja bisa kepleset saking licinnya itu unyeng- unyeng. Erosi dan tanah longsor untung nggak sempat terjadi, terus rambut-rambut tumbuh lagi.

Jadi, dituturkan,.. dalam hitungan hari,.. paparan radiasi dobel-dosis yang dialami Yamaguchi itu mulai kelihatan buahnya. Seluruh bulu dan rambut rontok abis. Luka di kedua lengannya terus membusuk, jadi gangren sebagian, dan dia terus muntah- muntah gak jelas, tapi terus-terusan.

Dia masih terus mondok dalam kengerian dan trauma berat nyaris gila di sebuah shelter perlindungan bom saat tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan melalui radio untuk menyerah kalah. Saat ditanya pewawancara, "Gimana perasaan anda saat mendengar pengumuman itu?" Yamaguchi menjawab dengan getir. "Saya nggak ada perasaan apa-apa. Sedih nyesel juga enggak. Gembira juga enggak. Kosong. Saya beneran sakit berat. Panas tinggi, yang terus-terusan sampai seminggu lebih, mendekati dua minggu. Selera makan nyaris hilang blas, kayak mau mati. Bahkan minum aja juga tidak kolu, tidak ketelen. Nyaris tidak minum apa-apa juga. Saya pikir, saya sekarat, nyaris menyeberang ke alam lain...."

Masya Allah... Anak perempuannya mengenang, sampai dia berumur 12 tahun, dia lihat ayahnya itu terus aja sering berbalut-balut perban. Kebayang model kayak mumi gitu kali ye. Perban bukan sekedar sepetak dua petak, tapi nyaris sebadan utuh. Tentu di balik perban itu ada penyakit menahun bukan? Nggak mungkin kan cuma sekedar acting? Walau begitu, melalui segenap nestapa yang segitu lama. Akhirnya, Yamaguchi relatif membaik kondisinya, dan secara kesehatan umum, boleh dibilang sehatlah. Lahir batin. Yah, lahit batin untuk ukuran orang yang kejlegur bom atom dua kali gitu deh, bisa kita kira-kira. Makin tua.. buah paparan radiasi itu terus nimbul lagi. Mata kena katarak- katarak. Leukemia akut juga dia kena.

Istrinya juga parah. Sang istri sempat keracunan radioaktif juga, yang didapat dari black-rain, hujan racun hitam, selepas letusan Nagasaki. Lalu, sang istri itu 2010 meninggal dalam usia 93, oleh penyakit gagal ginjal dan kanker hati; yang bisa diduga juga, itu ada kaitan dengan radiasi nuklir. Atau bisa juga enggak. Yang jelas sih ya, takdir Allah gitu deh.

Apakah menurun ke anak? Kayaknya menurun juga. Semua anak (tiga?), itu juga dilaporkan ada masalah-masalah kesehatan, yang diduga muncul akibat kedua orang tuanya kena sembur radiasi nuklir. Tapi, sepertinya tidak parah-parah amat. Wallahualam.

Tahun 2009, Yamaguchi lalu didiagnosis kena penyakit kanker di perutnya. Terus, meninggal juga Januari 2010, di Nagasaki, dalam usia 93. Ta'uk deh. Itu istrinya meninggalnya sekitar samaan ma dia atau tidak. Ini perlu klarifikasi lebih lanjut. Udah setragis itu,.. nggak kira-kira, tahun Desember 2010, BBC pernah bikin acara komedi, yang isinya tentang lelucon asal tentang Yamaguchi. Di situ disebutkan, dia itu sebagai "Orang Paling Apes Sedunia". Keterlaluan bingits, bahkan, ada celetukan. "Itu kok bisa kena bom atom sampai dua kali, kayaknya yang pertama.. jatuhnya pas di badannya dia, terus membal... atau gimana?" Langsung seluruh Jepang ngamuk, terus rekaman acaranya yang sempat uploaded dimana-mana dihapus oleh BBC, disertai permintaan maaf.

Anak perempuan Yamaguchi sampai muncul di tivi nasional (NHK), "Nggak marah sih. Tapi sedih aja. Itu nggak bisa dimaafkan. Tragedi bom atom, dipakai lelucon oleh orang-orang Inggris.. yang mereka sendiri, itu punya bom atom juga! Beneran mereka itu nggak ngerti seberapa ngerinya bom itu..."

***

Penutup

Jadi begitulah, Tsutomu Yamaguchi bukanlah satu-satunya orang yang mengalami pemboman nuklir beruntun. Kedua rekan sejawat, Akira Iwanaga dan Kuniyoshi Sato juga di Nagasaki ketika bom kedua meledak. Demikian pula orang sekereta dengannya kebanyakannya yang masih hidup. Ada lagi, Shigeyoshi Morimoto, seorang pembuat layang-layang, yang secara ajaib.. selamat dari Hiroshima karena pertolongan Allah, padahal dia berada cuma setengah mil saja dari titik ledakan. Kalo bicara yang meninggal, 140,000 musnah di Hiroshima dan ditambah 70,000 di Nagasaki... Itu tidak termasuk yang berikutnya sengsara sampai mati belakangan buntut dari luka-luka yang diderita. Yang cacat, yang luka, yang sengsara dalam seribu satu bentuknya.. itu berlipat lagi dari itu. Kalau mau dicari bener, bagaimana wujud horor Tsutomu Yamaguchi dan para korban bom atom, itu di internet ada.

Seluruh Jepang meyakini, ada setidaknya 165 orang yang mengalami ledakan bom itu dua-duanya sekaligus, tapi Yamaguchi-lah satu-satunya yang secara resmi diakui pemerintah Jepang sebagai “nijyuu hibakusha,” atau “orang kena-bom-(atom) ganda”. Setahun setelah pengakuan itu, dia pun meninggal dalam usia 93 tahun.

Hidupnya bisa menjadi pelajaran untuk semua, khususnya orang yang sering menyangka dirinya adalah manusia apes.

The next time anda menyangka diri anda apes,.. pikirkanlah Tsutomu Yamaguchi. Sekeluarga kena bom granat ukuran kecil sekepalan tangan saja,.. itu sudah tragedi kemanusiaan. Lha ini? Tsutomu Yamaguchi kena bom atom sekeluarga. Bahkan, khusus untuk dia sendiri.. kenanya dua kali!

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; tapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS Ibrahim 14:7)

Seberat-beratnya kesusahan yang kita alami, sepertinya kebanyakan (atau semua) yang baca tulisan ini, tidaklah ada yang pernah kena jlegur bom-atom. Dan apalagi kena jlegur dua kali! Jadi, ya sudahlah. Apa saja yang Allah takdirkan untuk kita, move on, jangan galau... kita terimalah segalanya dengan hati ikhlas. Marilah kita terima dengan sikap tawakal. Allah yang tahu apa yang terbaik untuk kita, Beliau Yang Maha Tahu. Sedang kita ini? Kita tidak tahu apa-apa....

"Saya bisa aja mati pada salah satu dari hari-hari itu... Segalanya yang setelah itu, bagi saya itu saya anggap bonus", begitu kata Tsutomu Yamaguchi. Semoga secara spiritual, kita tidak kalah oleh Tsutomu Yamaguchi... Hidup di dunia ini hanyalah senda gurau saja. Dan dalam rentang hidupnya yang 93 tahun, bisa saja.. dua kalo bom atom itu juga terasa sekedar senda gurau. Wallahualam....

Pesan lain dari Allah, "Pada dasarnya, manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah, lagi kikir" (QS Al Ma`aarij 70:19). Kalaupun tidak hilang blas setelah membaca ini, semoga kecenderungan kikir dan keluh kesah kita berkurang. Insya Allah.

Semoga kita semua diberi taufik dan hidayah Allah; ditakdirkan menjadi orang yang banyak bersabar, dan banyak bersyukur. Lebih kurangnya mohon maaf. Billahi taufik wal hidayah. Terima kasih dan salam.

(ilmuiman.net / Selesai)