LAPORAN AKHIR PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

PKM KELOMPOK UMKM KERING DI KABUPATEN BANYUWANGI

Oleh: Endang Suprihatin, ST. MT, NIDN : 0011037301 / Ketua Indah Wahyu Ferawati, SE, MM. NIDN : 0730058001 / Anggota 1

Dibiayai oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sesuai dengan Perjanjian Pendanaan Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor: 87/SP2H/PPM/DRPM/2018. Tanggal 30 Januari 2018

iii

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul i Halaman Pengesahan ii Identitas dan Uraian Umum iv Daftar Isi vi Daftar tabel vii Daftar Lampiran vii Ringkasan viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Analisis Situasi 1 1.2 Permasalahan Mitra 6 BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN 7 BAB III METODE PELAKSANAAN 9 BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 12 BAB V HASIL DAN LUARAN 16 5.1 Demontrasi dan Praktek 16 5.2 Pelatihan dan Pembinaan 18 5.3 Potensi Ekonomi Produk 21 5.4 Nilai Tambah dari Sisi IPTEK 22 BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 22 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 23 7.1 Kesimpulan 23 7.2 Saran 23 DAFTAR PUSTAKA

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Solusi dan Target Luaran Pelaksanaan Kegiatan 7 Tabel 2. Rencana Target Capaian Tahunan 9 Tabel 3. Materi Pelatihan dan Pembinaan UMKM Ratu Manis dan 10 Nam’z Tabel 4. Pencapaian Inkubitek Untag Banyuwangi 13 Tabel 5. Nama, Kepakaran, dan tugas Tim Pengusul 15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Wilayah Mitra 20 Lampiran 2. Produk yang Dihasilkan oleh UD. Ratu Manis dan UD. 22 Nam’z Lampiran 3. Proses Penjemuran Kelapa Parut di UD. Ratu Manis 23 Lampiran 4. Proses Pencampuran Adonan di UD. Nam’z 24 Lampiran 5. Produk Cacat di UMKM Ratu Manis Dan Nam’z 26 Lampiran 6. Gambaran Iptek Yang Akan Ditransfer Ke Kedua Mitra 28 Lampiran 7. Biodata Ketua dan Anggota tim Pengusul 30 Lampiran 8. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana 41 Lampiran 9. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Kedua Mitra 42 PKM Lampiran 10. Fasilitasi Oven Kue Kering Di Umkm Nam’z dan Ratu 46 Manis Lampiran 11. Kegiatan Pelatihan 48 Lampiran 12. Kegiatan Pendampingan Lampiran 13. Bukti Bukti Pembayaran 50 Lampiran 14. Laporan Keuangan 112

vi

RINGKASAN Program PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, dan penningkatan perekonomian UMKM mitra dengan mengurangi produk cacat yang dihasilkan, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mitra tentang pengendalian kualitas produksi dan manajemen pengelolaan usaha mulai dari bahan baku, pengawasan mutu bahan baku, sampai strategi pendistribusian produk yang komersial. Metode yang digunakan dalam program PKM ini adalah 1) Pelatihan dan Pembinaan, 2) transfer Inovasi Teknologi Tepat Guna, 3) Pelatihan Pengendalian kualitas produksi dengan menggunakan six sigma 4) Manajemen Pengelolaan Usaha, dan pemasaran 5) Monitoring dan Evaluasi (MonEv) Kegiatan. Hasil dalam program PKM ini adalah 1) kedua mitra dapat mengurangi produk cacat yang dihasilkan dengan transfer teknologi mesin pencetak adonan skala industri dan mesin oven skala industri dengan sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu, 2) kedua mitra dapat meningkatkan kapasitas produksi dengan transfer teknologi mesin pencetak adonan skala industri dan mesin oven skala industri dengan sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu, 3) kedua mitra dapat menggunakan teknologi mesin pencetak adonan skala industri dan mesin oven skala industri dengan sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu, 4) terbukanya jaringan pemasaran yang baru, 5) meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan manajemen pengendalian kualitas dan pengawasan mutu bahan baku, 6) secara akademik, program PKM ini dapat menghasilkan artikel ilmiah yang publikasikan dalam seminar nasional.

Kata Kunci : teknologi produksi, kue kering, manajemen kualitas.

vii

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kabupaten Banyuwangi djuluki sebagai “Sunrise of Java” karena merupakan daerah yang pertama kali mendapatkan sinar matahari. Kabupaten Banyuwangi ini memiliki potensi pelabuhan, wahana wisata, dan bisnis yang prospektif berupa pelabuhan penyeberangan ke pulau Bali, pelabuhan bongkar muat barang, wisata pantai, hutan mangrove, wisata gunung ijen, potensi perkebunan, pertanian dan perikanan yang sangat menjanjikan. Dalam laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2016 dalam Rapat Paripurna DPRD Banyuwangi, disampaikan bahwa pariwisata Banyuwangi mengalami pertumbuhan yang signifikan. Tercatat selama tahun 2016 total kunjungan wisatawan nusantara mencapai 3.831.703 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 78.865 orang pada 2016. Dengan adanya berbagai penyelenggaraan Banyuwangi festival yang diadakan secara rutin, Menteri Pariwisata RI menganugerahkan predikat “The Best Festival City” bagi Banyuwangi. Konsistensi Banyuwangi festival menjadi 'Banyuwangi Experience' yang tidak akan bisa dijumpai di daerah lain. Daerah lokasi Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat pada lampiran 1. Kabupaten Banyuwangi juga banyak memiliki UMKM yang berpotensi untuk dikembangkan bersamaan dengan semakin dikenalnya wisata Banyuwangi, diantaranya adalah UMKM yang dapat memanfaatkan potensi lokal daerah misalnya kelapa, pisang, buah naga, lidah buaya, dan bawang. Produk yang dihasilkan oleh UMKM yang memanfaatkan potensi lokal semakin lama semakin banyak digemari sebagai oleh-oleh khas Banyuwangi diantaranya adalah kue bagiak, keripik pisang, sale pisang, (rasa terasi dan bawang), onde- onde ketawa, lidah kucing, dan berbagai kue kering khas Banyuwangi. Festival yang diadakan di Kabupaten Banyuwangi juga dimanfaatkan untuk mengenalkan potensi wisata dan UMKM yang menggunakan potensi alam lokal. Dimana dalam setiap festival yang diadakan, dinas UMKM dan Koperasi selalu menyediakan tenda untuk UMKM supaya bisa memamerkan produk yang dihasilkan. Dalam pameran tersebut, produk khas Banyuwangi yang paling banyak digemari adalah kue bagiak, sale pisang, keripik pisang, kerupuk bonggol

1 pisang, kerupuk lidah buaya, kerupuk buah naga, kerupuk bawang, lidah kucing, dan kue kering. Keberhasilan pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mengembangkan UMKM diapresiasi oleh Universitas 11 Maret dengan memberikan penghargaan sebagai pelopor pengembangan UMKM terbaik. UMKM penghasil kue kering khas Banyuwangi yang terbaik diantaranya adalah UMKM Ratu Manis dan Nam’z yang menghasilkan berbagai kue kering khas Banyuwangi diantaranya adalah onde-onde ketawa, ladrang, widaran, lidah kucing, dan nastar selai nanas. Dimana produk yang dihasilkan dapat dilihat pada lampiran 2. UMKM Ratu Manis berdiri mulai tahun 2016 oleh Ibu Ratu Manisrsiana yang memproduksi onde-onde ketawa. Onde-onde ketawa yang diproduksi oleh UMKM Ratu Manis terinspirasi dari kue onde-onde yang diolah menjadi kue kering dan dibentuk seolah-olah sedang tertawa. Pada awal pendiriannya memproduksi onde-onde ketawa hanya diproduksi dengan satu rasa original. Dengan semakin banyaknya permintaan maka ibu Ratu Manisrsiana menambah variasi rasa onde-onde ketawa rasa spiku dan keju. Pada awalnya bu Ratu Manisrsiana mengerjakan sendiri semuanya mulai dari produksi sampai penjualan. Pada tahun 2017, UMKM Ratu Manis bergabung dengan asosiasi UMAMI (Usaha Makanan dan Minuman) dari dinas UMKM dan Koperasi dan sering mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh dinas pada saat kegiatan festival Banyuwangi. Dengan sering mengikuti pameran, UMKM Ratu Manis mendapat banyak pelanggan baik dari dalam kota maupun luar kota Banyuwangi. Pada awalnya permintaan produk onde-onde ketawa hanya sedikit, sekitar 2 kg per hari untuk setiap produknya. Karena produk yang dihasilkan UMKM Ratu Manis digemari masyarakat baik dari segi bentuk maupun rasanya, maka permintaan semakin meningkat. Saat ini UMKM Ratu Manis memproduksi 16 kg onde-onde ketawa setiap harinya. Salah satu proses dalam pembuatan onde-onde ketawa adalah proses pencetakan adonan menjadi bulatan onde-onde yang kemudian diberi wijen dan dibentuk seperti orang tertawa. Dalam proses pencetakan adonan menjadi bulatan onde-onde dilakukan secara manual, dimana setiap bulatan onde-onde

2 di bentuk satu persatu. Dalam sehari adonan yang harus dibentuk secara manual satu persatu sebanyak 2928 butir untuk mengahasilkan 16 kg onde-onde ketawa. Namun onde-onde ketawa yang dihasilkan UMKM Ratu Manis memiliki bentuk yang tidak sama besarnya ada yang besar dan ada yang kecil karena dalam proses pembentukannya 100% menggunakan proses manual sehingga produktivitasnya rendah. Adonan onde-onde ketawa dibentuk bulat-bulat secara manual sehingga jumlah yang dihasilkan juga tidak dapat meningkat karena satu orang pegawai hanya bisa mengerjakan 4 kg onde-onde ketawa setiap hari. Dengan semakin banyaknya permintaan, UMKM Ratu Manis kesulitan dalam memenuhi permintaan tersebut karena harus menambah tenaga kerja untuk membentuk adonan onde-onde ketawa. Proses pembentukan onde-onde ketawa dapat dilihat pada lampiran 3. UMKM Nam’z berdiri sejak tahun 2015 yang pada awal berdiri hanya memproduksi kue kering untuk memenuhi pesanan menjelang hari raya idul fitri. Kue kering yang diproduksi oleh Bapak Syaiful Anam banyak variasinya mulai dari ladrang, akar kelapa, nastar selai nanas, lidah kucing, keciput, dan choco chips. Selama bulan puasa UMKM Nam’z dapat memproduksi 250 kg kue kering. Dari semua produk yang dihasilkan, produk andalan dengan permintaan yang terbesar adalah kue lidah kucing. Total pesanan lidah kucing sebanyak 40% dari total kue kering yang diproduksi sedang 60% yang diproduksi adalah kue kering selain lidah kucing. Saat ini UMKM Nam’z tidak hanya produksi pada saat menjelang hari raya idul fitri tetapi kontinyu setiap hari karena banyaknya permintaan. Kue lidah kucing memiliki bentuk yang tipis dan harus hati-hati dalam proses pengovenannya karena mudah gosong. Selama ini UMKM Nam’z menggunakan oven kue manual untuk mengoven kue kering yang diproduksi. Kapasitas pengovenannya hanya cukup untuk 3 loyang kecil, dimana setiap loyangnya hanya berisi 15 buah kue lidah kucing. 1 kg lidah kucing berisi 75 buah, sehingga untuk memproduksi 1 kg lidah kucing dibutuhkan 10 kali pengovenan dan banyak waktu yang dibutuhkan dalam proses pengovenan.

3

Selain itu, faktor kelelahan pegawai karena membutuhkan waktu pengovenan yang lama membuat pegawai kurang hati-hati dan banyak kue lidah kucing yang gosong dan warnanya tidak merata. Adapun proses pengovenan dapat dilihat pada lampiran 4. Susanti (2015) menyatakan bahwa persaingan dalam dunia usaha saai ini semakin lama semakin ketat apalagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga menuntut UMKM Ratu Manis dan Nam’z untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Namun kendala yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya penerapan teknologi pengolahan pangan terutama pada proses pencetakan dan pengovenan kue kering yang masih menggunakan cara yang manual dan sangat sederhana sehingga efektivitas dan produktifitas maksimal masih belum tercapai. Dari sampel berjumlah 100 kue kering, diperoleh jenis cacat produk gosong dan warna tidak merata yang ditunjukkan dalam gambar 1.

Jumlah Kue lidah Kucing Cacat di UMKM Nam'z

85

80 Jumlah produk cacat 75

70 Warna tidak Gosong merata

Gambar 1. Jumlah kue lidah kucing Cacat di UMKM Nam’z UMKM Ratu Manis membentuk onde-onde ketawa secara manual, dan 100% mengandalkan tenaga manusia. Pada saat pesanan banyak, UMKM Ratu Manis harus memperpanjang waktu pengiriman produk bahkan menolak pesanan apabila pesanan datang secara bersamaan karena dalam sehari hanya bisa memproduksi 16 kg onde-onde ketawa. Penambahan tenaga kerja akan menambah biaya produksi onde-onde ketawa. Begitu pula dengan proses pengovenan kue kering di UMKM Nam’z yang masih menggunakan oven kecil dengan sistem pemanasan kompor biasa dan perhitungan waktu secara manual sehingga

4 menyebabkan banyaknya produk yang gosong dan warna tidak merata. UMKM Nam’z tetap menjual produk yang tidak terlalu gosong untuk meminimalkan kerugian, tetapi dapat menurunkan kepuasan konsumennya. Kualitas yang jelek menyebabkan ketidakpuasan konsumen yang menyebabkan penurunan loyalitas pelanggan (Hermawan, 2011) sehingga perlu dilakukan perbaikan kualitas pada produk kue bagiak di UMKM Ratu Manis dan Nam’z. adapun produk cacat UMKM Ratu Manis dan Nam’z dapat dilihat pada lampiran 5. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan produksi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produk onde-onde ketawa berupa mesin pencetak onde-onde ketawa otomatis dan oven skala industri dengan pengatur suhu dan waktu sehingga bisa meningkatkan efektivitas dan produktivitas produksi, mengurangi produk cacat yang dihasilkan, serta nilai ekonomis pada kue kering. Diharapkan dengan mesin pencetak onde- onde ketawa otomatis dan oven skala industri dengan pengatur suhu dan waktu ini dapat meningkatkan produktivitas kerja serta menambah keuntungan bagi pengelola usaha yang 100 % tenaga kerjanya adalah ibu-ibu rumah tangga di sekitar lokasi UMKM sehingga hasilnya bisa dinikmati untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Dampak keberadaan UMKM Ratu Manis dan Nam’z di Kabupaten Banyuwangi terhadap lingkungan masyarakat lain : a. Memberdayakan masyarakat khususnya kaum wanita lebih produktif untuk menghasilkan tambahan keluarga b. Mendukung program pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran terutama wanita untuk membantu perekonomian rumah tangga c. Memberdayakan potensi bahan baku lokal menjadi produk olahan komersial di Kabupaten Banyuwangi d. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat berbasis wanita di Kabupaten Banyuwangi Sedangkan tujuan dan manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini terhadap usaha makanan jadi kue kering UMKM Ratu Manis dan Nam’z di Kabupaten Banyuwangi antara lain:

5

a. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas produksi pangan olahan lokal pada skala rumah tangga dengan inovasi teknologi pengolahan yang mekanis. b. Meningkatkan kualitas produk dan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar b. Menguatkan teknologi dan kinerja UMKM makanan khas Banyuwangi dengan bantuan alih teknologi tepat guna sehingga dapat mengurangi produk cacat dan proses produksi bisa optimal c. Memberikan bantuan fasilitas mesin pencetak onde-onde ketawa otomatis dan oven skala industri dengan pengatur suhu dan waktu sehingga proses produksi bisa berjalan untuk memenuhi permintaan konsumen dengan pengurangan produk cacat yang dihasilkan d. Terciptanya UMKM yang tangguh dan berkelanjutan serta berbasis produk unggulan lokal e. Produk yang dihasilkan bermutu dan marketable untuk dipasarkan dan dapat bersaing sampai skala nasional dan internasional f. Mewujudkan penerapan teknologi tepat guna di tingkat UMKM yang potensial menghasilkan produk unggulan lokal

1.2 Permasalahan Mitra Permasalahan utama yang dihadapi oleh UMKM Ratu Manis dan Nam’z antara lain: a. Rendahnya efektivitas dan produktivitas produksi dengan kapasitas produksinya tergantung pada tenaga manusia dan tingginya tingkat kerugian yang diakibatkan karena banyaknya produk cacat yang dihasilkan karena proses pengovenan sangat sederhana dan kelelahan karyawan sehingga tidak mampu memenuhi permintaan konsumen, dan perlu adanya inovasi teknologi yang mudah diterapkan. b. Proses pembentukan onde-onde ketawa yang masih bergantung karyawan 100%, serta proses pengovenan yang masih sangat sederhana. Alternatif upaya untuk meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk dan kapasitas produksi adalah penguatan teknologi pengolahan pangan berupa inovasi mesin pencetak adonan skala industri dan mesin oven skala industri

6

dengan sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu yang memenuhi syarat LLM (Low Technology dan dikembangkan oleh usaha skala rumah tangga ataupun kecil dalam bidang pangan). c. Rendahnya kemampuan usaha makanan jadi dalam penguasaan teknologi proses produksi sehingga produktivitasnya masih rendah untuk bisa menghasilkan produk olahan yang siap bersaing di pasar bebas. Maka perlu ada inovasi teknologi yang memenuhi syarat LLM (Low Technology dan dikembangkan oleh usaha skala rumah tangga ataupun kecil dalam bidang pangan sehingga kualitas produknya juga lebih berdayasaing.

BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN Adapun solusi dan target luaran pelaksanaan kegiatan di UMKM Ratu Manis dan Nam’z di Kabupaten Banyuwangi terlihat pada tabel 1. Tabel 1. Solusi dan Target Luaran Pelaksanaan Kegiatan No Solusi Target Luaran 1. Perbaikan sistem produksi serta 1. Produktivitas produksi onde-onde ketawa peningkatan kapasitas sekaligus meningkat 100%, tidak tergantung pada produktivitas dengan bisa memaksimalkan manusia, produk yang dihasilkan kemampuan produksi sesuai kebutuhan berkualitas bagus, produk yang dihasilkan konsumen dengan produk cacat seminimal dapat seragam, dan kapasitas produksi mungkin tanpa tergantung pada tenaga dapat meningkat sampai 200% manusia dengan fasilitasi inovasi mesin 2. Produktivitas produksi kue lidah kucing pencetak adonan skala industri dan mesin meningkat 100%, kerusakan produk oven skala industri dengan sumber energi karena proses yang angat sederhana dan LPG dengan pengatur suhu dan waktu lkelelahan karyawan dapat diturunkan sampai 100% 2. Pelatihan Pengendalian kualitas produksi 1. UMKM Ratu Manis dan Nam’z dapat dengan menggunakan six sigma menerapkan six sigma dalam pengendalian kualitas produksinya 2. Hasil makanan olahan memiliki kualitas yang meningkat dan secara kuantitas bisa memenuhi permintaan distributor dan konsumen 3. Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha Kualitas dan kuantitas meningkat, efisien dan produktivitas tenaga kerja lebih baik, efek kontribusi keuntungan bisa meningkat sehingga kesejahteraan khususnya wanita lebih bermakna untuk keluarga dan masyarakat

Potensi Ekonomi Produk UMKM Ratu Manis dan Nam’z memproduksi berbagai makan khas Banyuwangi berupa kue bagiak, sale pisang oven, sale , keripik

7 pisang, onde-onde ketawa, ladrang, akar kelapa, lidah kucing, nastar, dan renginang (rasa terasi dan bawang) yang merupakan produk khas berbasis lokal di Kabupaten Banyuwangi sehingga bisa menciptakan daya tarik sebagai produk oleh-oleh yang didukung dengan prospek Kabupaten Banyuwangi sebagai kota wisata. Harapannya akan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terutama wanita di Kabupaten Banyuwangi.

Nilai Tambah dari Sisi Iptek a. Tersedianya paket Teknologi Tepat Guna untuk perbaikan proses produksi makanan olahan bagi UMKM Ratu Manis dan Nam’z dengan mesin pencetak adonan skala industri dan mesin oven skala industri dengan sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu yang dapat dioperasikan secara sederhana, hemat energi dan terjangkau oleh masyarakat/usaha rumah tangga setempat sehingga proses produksi lebih optimal dan dapat mengurangi produk cacat. b. Dapat meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas dengan perbaikan sistem produksi yang ada c. Dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing secara nasional dan internasional d. Memberikan kesempatan dan motivasi bagi usaha rumah tangga/ kecil untuk mengembangkan pangsa pasar serta daya saing produk.

Dampak Sosial secara Nasional a. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan melalui pengembangan UMKM yang berbasis bahan baku lokal sebagai produk khas Kabupaten Banyuwangi b. Membantu usaha rumah tangga untuk memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan serta kapasitas produksinya sehingga nilai tambah ekonominya bertambah tanpa ada produk yang cacat c. Memotivasi usaha rumah tangga/kecil dalam pengembangan pangan kesehatan berbasis potensi bahan baku lokal serta diversifikasi pangan olahan yang aman dikonsumsi dan harga terjangkau.

8 d. Memberikan peluang kepada usaha rumah tangga/kecil untuk memperluas pangsa pasar di tingkat propinsi, antar pulau secara profitable sehingga bisa meningkatkan kontribusi pendapatan Daerah dan Negara. Tabel 2. Rencana Target Capaian Tahunan

No. Jenis Luaran Indikator capaian

Luaran Wajib 1. Publikasi ilmiah pada Jurnal ber ISSN/Prosiding jurnal Published Nasional 2. Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT Sudah terbit 3. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, Penerapan serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya ) 4. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, Penerapan dan manajemen) 5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, Penerapan keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) Luaran Tambahan 1. Publikasi di jurnal internasional Tidak ada 2. Jasa; rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang Penerapan 3. Inovasi baru TTG Penerapan 4. Hak kekayaan intelektual (Merek dagang) Terdaftar 5. Buku ber ISBN Tidak ada

BAB 3. METODE PELAKSANAAN Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi UMKM kue kering di Banyuwangi, tahapan yang akan dilakukan meliputi : Pelatihan dan Pembinaan a. Penyuluhan (Sosialisasi) dan Diskusi Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan khalayak sasaran strategis (Pemilik UMKM kue kering Ratu Manis dan UD. Nam’z) untuk mengikuti penyuluhan (sosialisasi dan diseminasi), ceramah dan diskusi tentang penerapan teknologi produksi makanan olahan yang aman, sehat dan berdaya saing melalui inovasi mesin produksi Teknologi Tepat Guna, pengembangan strategi pemasaran dan pengelolaan usaha yang profesional serta manfaat ( nilai tambah)

9

yang dapat diperoleh baik UMKM Ratu Manis dan Nam’z di Kabupaten Banyuwangi. Materi pelatihan secara lengkap terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Materi Pelatihan dan Pembinaan UMKM Ratu Manis dan Nam’z No Materi Sub-Materi 1. Diseminasi Teknologi  Dampak strategis penerapan TTG bagi kelompok Tepat Guna sasaran produktif sehingga bisa memberikan nilai tambah peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya wanita  Standarisasi Cara Produksi Yang Baik meliputi : lingkungan produksi, bangunan dan fasilitas, peralatan produksi, sanitasi dan hygiene, pengendalian proses, label pangan, penyimpanan, pengawasan mutu, pencatatan dokumen serta pengembangan staf/pelatihan karyawan UMKM Ratu Manis dan Nam’z 2. Pengendalian kualitas  Perbaikan metode kerja untuk mengurangi produk produksi dengan cacat menggunakan six sigma  Pengimplementasian FMEA proses pada home Industry  Manajemen kontrol untuk proses produksi agar mengurangi cacat produk 3. Manajemen Pengelolaan  Manajemen bahan baku Usaha, dan pemasaran  Pengawasan mutu bahan baku  Sistem informasi persediaan dan penyimpanan bahan baku  Pembinaan manajemen finansial usaha  Strategi pendistribusian produk yang komersial (memperluas jaringan dengan pengelola hotel, toko oleh-oleh dan jaringan usaha se-Kabupaten Banyuwangi) b. Demonstrasi dan Praktek Kegiatan dilakukan di UMKM Ratu Manis dan Nam’z di Kabupaten Banyuwangi sehingga terjadi koordinasi yang baik untuk keberlangsungan pembinaan UMKM makanan khas Banyuwangi yang lain. Demonstrasi dan praktek dilakukan tentang perbaikan proses produksi makanan olahan jadi yang memenuhi standar kualitas produksi dengan menerapkan penggunaan mesin pencetak adonan skala industri dan mesin oven skala industri dengan sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu, sehingga kualitas makanan olahan lebih berkualitas dan kompetitif tanpa terkendala musim. Simulasi tentang pengendalian kualitas produksi dengan menggunakan metode six sigma. Setelah demonstrasi, peserta akan didampingi dan dibina secara intensif oleh Tim pelaksana kegiatan yang berkoordinasi dengan Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.

10

c. Konsultasi dan Pendampingan / Pembinaan Kegiatan ini dilakukan secara periodik untuk membina dan mendampingi khalayak sasaran strategis sampai berhasil memproduksi dan memanfaatkan inovasi Teknologi Tepat Guna dalam menghasilkan makanan olahan yang berdaya saing serta masyarakat bisa berkonsultasi tentang pelaksanaan program sampai bisa mencapai hasil yang maksimal. Konsultasi bisa dilakukan melalui diskusi, telpon atau email dengan harapan outcome bisa maksimal.

Penguatan Teknologi melalui Inovasi Teknologi Tepat Guna Penguatan Teknologi melalui Inovasi Teknologi Tepat Guna melalui fasilitasi mesin pencetak adonan skala industri yang diberikan pada UMKM Ratu Manis, dan mesin oven skala industri dengan sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu pada UMKM UD. Nam’z. Tujuannya untuk memperbaiki kinerja produktivitas proses produksi UMKM tanpa produk yang cacat dan memotivasi untuk bisa menghasilkan produk yang berdaya saing serta meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi secara optimal sehingga bisa meningkatkan kontribusi keuntungan UMKM Ratu Manis dan Nam’z. Metode yang ditawarkan dalam menangani permasalahan ini meliputi sumbangan peralatan mekanis untuk proses produksi berupa mesin pencetak adonan skala industri dan mesin oven skala industri dengan sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu, pembinaan dan peningkatan UMKM makanan khas Banyuwangi (melalui demonstrasi dan pelatihan serta diskusi kelompok untuk memperbaiki perfomance kualitas makanan olahan yang dihasilkan. Rancangan peralatan mekanis yang didiseminasikan terlihat pada Lampiran 5. Selain itu, didukung dengan kegiatan sosialisasi tentang perlunya manajemen pengelolaan produksi yang baik demi keberlangsungan industri melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan prosessing serta manajemen usaha.

Monitoring dan Evaluasi (MonEv) Kegiatan a. MonEv Sebelum Pelaksanaan Kegiatan

11

Indikator yang digunakan meliputi kesanggupan, antusiasme dan kemampuan khalayak sasaran (UMKM Ratu Manis dan Nam’z) mengikuti kegiatan yang akan dilakukan, tingkat kerjasama dengan aparatur desa dan lapisan masyarakat terkait dalam pelaksanaan pembinaan sekaligus penerapan teknologi produksi makanan olahan, penguatan daya saing produk dengan strategi pemasaran marketing mix dan manajemen pengelolaan usaha yang komersial berkelanjutan. b. MonEv Selama Kegiatan Berlangsung Indikator yang digunakan meliputi pemahaman khalayak sasaran terhadap materi kegiatan, kemauan dan motivasi untuk mengimplementasikan dalam usaha produktif serta sustanability-nya aparatur desa terkait untuk melanjutkan dan membina khalayak sasaran agar mencapai hasil yang maksimal. c. MonEv Setelah Kegiatan Selesai Indikator yang digunakan meliputi minat dan kemampuannya untuk bisa melanjutkan hasil inovasi Teknologi Tepat Guna, pelatihan dan pembinaan pemasaran dan pengembangan usaha yang berdaya saing serta menindaklanjuti agar bisa dimanfaatkan sebagai diversifikasi produk olahan sebagai produk khas sekaligus oleh-oleh di wisata Kabupaten Banyuwangi.

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1 Kinerja Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, merupakan Universitas terakreditasi yang sudah berdiri selama 33 tahun di Kabupaten Banyuwangi. Mempunyai 6 Fakultas serta Pusat-pusat dan Biro dalam mendukung pelayanan kepada mahasiswa, diantaranya adalah Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPPM). Untag Banyuwangi sendiri telah dipercaya sebagai Perguruan Tinggi yang berhasil dalam hal kualitas setiap tahunnya di bidang penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat, hal ini dibuktikan diberikannya penghargaan oleh Kopertis Wilayah VII Jawa Timur. Selain itu PPPM Untag Banyuwangi juga dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang dibuktikan melalui penandatanganan kerjasama antara Bupati

12

Banyuwangi dengan Rektor Untag Banyuwangi. Bukan hanya itu saja, setiap tahunnya PPPM Untag Banyuwangi, mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan peserta seluruh mahasiswa semester VI Untag Banyuwangi, dengan konsep pengabdian kepada masyarakat di wilayah desa/kelurahan di Kabupaten Banyuwangi yang tergolong tertinggal oleh kemajuan IPTEK. Mulai tahun 2015 Untag Banyuwangi mendirikan Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek) yang mendampingi perusahaan pemula baik dari dalam kampus maupun dari luar kampus. Selama 3 tahun berturut-turut inkubitek Untag Banyuwangi berhasil mendapatkan hibah dari kemenristek Dikti Melalui program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT), dan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) pada tahun 2017. Adapun rinciannya pada tabel 4. Tabel 4. Pencapaian Inkubitek Untag Banyuwangi No Tahun Sumber Program Produk Tenant Binaan Pendanaan 1. 2015 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis Pengembangan produk Olahan Teknologi (IBT) Mangrove 2. 2015 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis Penguatan kapasitas produksi Teknologi (IBT) kerupuk bawang 3. 2016 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis Bio ZPT Pemacu Pertumbuhan Teknologi (IBT) Generatif Buah Naga 4. 2016 Mangrove For the Small Grant Facilities Kerupuk Ikan Future Thailand 5.. 2017 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis Bio Naga Bio ZPT Pemacu Teknologi (IBT) pertumbuhan generatif buah naga 6. 2017 Kemenristek Dikti Inkubasi Bisnis Kelor Wangi "Inovasi Teknologi (IBT) Pengolahan Daun Kelor Menjadi Suplemen Multi Khasiat" 7. 2017 Kemenristek Dikti Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Curcuma Celup "inovasi (PPBT) Temulawak Celup" 8. 2017 Kemenristek Dikti Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) Etawa Milk

13

4.2 Kinerja Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Fasilitas pendukung dari institusi pelaksana kegiatan ádalah: 1. Laboratorium Proses Manufaktur, di Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi yang bisa mendesain dan membuat alat-alat teknologi tepat guna hasil kreatifitas para dosen dan mahasiswa. Alat-alat teknologi tepat guna yang dihasilkan salah satunya mesin bokashi maker two in one yang mendapat penghargaan di Tingkat nasional dalam Pameran Teknologi Tepat Guna di Batam tahun 2012, dan mesin oven skala industri dengan sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu yang siap untuk ditransfer ke UMKM untuk dimafaatkan dalam proses produksi bagiak. 2. Laboratorium Perancangan dan Pengembangan Produk di Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi yang siap menjalin kerja sama dengan UMKM untuk pelatihan dan pembinaan dalam Teknologi Tepat Guna serta manajemen pengelolaan usaha.

4.3 Jenis Kepakaran yang dibutuhkan Sumberdaya Manusia Tim kegiatan program Ipteks Bersama Masyarakat terdiri atas 2 anggota dengan berbagai bidang ilmu sebagai berikut : 1. Endang Suprihatin, ST, MT Sebagai Ketua Tim, juga sekaligus menjabat sebagai Wakil Rektor II Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi, juga sebagai a. Seorang entrepreneur yag sukses terutama di bidang produk oleh-oleh khas Banyuwangi b. Ahli Teknologi dalam Sentra Hak kekayaan Intelektual (HKI) UNTAG Banyuwangi c. Pembimbing Program Mahasiswa Wirausaha 2010 “Produksi dan Pemasaran Paving dengan menggunakan Fly ash” yang didanai DIKTI d. Sebagai Dosen pembimbing program COOP tahun 2009- 2010 untuk UMKM Batik,

14

e. Sebagai Dosen pembimbing program COOP tahun 2011 untuk UMKM tahu, f. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan Dosen pengampu mata kuliah Rekayasa Kualitas, Ekonomi Teknik, Pengantar Teknik Industri dan Statistik Industri. g. Anggota tim IBM Kerupuk bawang, Bonggol Pisang, dan Lidah Buaya di Kabupaten Banyuwangi yang didanai DIRJEN DIKTI tahun anggaran 2013 h. Anggota tim IBM Penguatan Teknologi Produksi UMKM Kerupuk bawang, dan Bonggol Pisang di Kabupaten Banyuwangi yang didanai DIRJEN DIKTI tahun anggaran 2016 i. Sebagai ketua klinik UMKM Dinas Peridustrian, Perdagangan, dan UMKM Kabupaten Banyuwangi

2. Indah Wahyu Ferawati, SE, MM Selaku Anggota tim, merupakan Dosen Program Studi Akuntansi, mempunyai basic atau background sebagai a. Seorang dosen Program Studi Akuntansi dengan background Magister manajemen dengan keahlian di bidang manajemen produksi dan manufaktur b. Sebagai Dosen pengampu mata kuliah Perpajakan, Sistem Informasi akuntansi, dan manajemen keuangan. c. Sebagai Dosen pendamping Kabupaten BUMDES Kabupaten Banyuwangi Kecamatan Licin, Glagah, Rogojampi d. Sebagai Dosen pendamping Kabupaten BUMDES Kabupaten Banyuwangi Kecamatan Licin, Glagah, Kabat

Tabel 4. Nama, Kepakaran, dan tugas Tim Pengusul No. Nama Kepakaran Tugas 1 Endang Suprihatin, 1. Rekayasa Kualitas, 1. Koordinator Pelaksana Kegiatan PKM ST, MT 2. Ekonomi Teknik, 2. Perancangan dan pembuatan mesin 3. Pengantar Teknik pencetak adonan skala industri dan Industri mesin oven skala industri dengan 4. Statistik Industri sumber energi LPG dengan pengatur suhu dan waktu 3. Pendampingan pengoperasian dan perawatan mesin

15

No. Nama Kepakaran Tugas 4. Pendampingan Pengendalian kualitas produksi dengan menggunakan six sigma 2 Indah Wahyu 1. Perpajakan, 1. Pendampingan UMKM dibidang Ferawati, SE, MM 2. Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Usaha dan akuntansi, dan pemasaran 3. manajemen keuangan

BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 5.1 Demontrasi dan Praktek Permsalahan yang dialami oleh UMKM Nam’z adalah proses pengovenan kue kering yang masih manual sehingga banyak produk kue kering yang gosong dan warnanya tidak merata. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan UMKM Nam’z adalah dengan fasilitasi oven kue kering dengan pengatur suhu dan waktu sehingga faktor kelelahan karyawan yang menyebabkan kecacatan pada produk kue kering dapat dihilangkan. Karyawan dapat mengerjakan proses pencetakan adonan tanpa harus menunggu proses pengovenan selesai dengan demikian karyawan bisa lebih fokus dalam mencetak adonan dan produk yang dihasilkan lebih bagus kualitasnya. Kapasitas produksi kue kering pada UMKM Nam’z meningkat karena sebelumnya proses pengovenen membutuhkan waktu 1 jam dan adonan harus dibolak balik, dengan menggunakan oven kue kering otomatis waktu yang dibutuhkan hanya 40 menit tanpa di bolak balik. Dokumentasi oven kue kering ke UMKM Nam’z dapat dilihat pada gambar 2.

16

Gambar 2. Diseminasi Oven Kue Kering Produk onde-onde ketawa yang dihasilkan oleh UMKM Ratu Manis mempunyai bentuk yang tidak seragam karena proses pencetakannya masih manual. Untuk meningkatkan kualitas produk onde-onde ketawa maka diperlukan fasilitasi mesin pencetak adonan onde-onde ketawa otomatis, sehinggan produk yang dihasilkan bisa seragam. Dokumentasi mesin pencetak adonan onde-onde ketawa otomatis dapat dilihat pada gambar 3.

17

Gambar 3. Diseminasi Mesin Pencetak Adonan Onde-Onde Ketawa Otomatis

5.2 Pelatihan dan Pembinaan Peningkatan kualitas produksi di UMKM Nam’z dan Ratu Manis selain melalui fasilitasi oven kue kering otomatis dengan pengatur suhu dan waktu di UMKM Nam’z dan mesin pencetak onde-onde ketawa di UMKM Ratu Manis juga melalui pelatihan dan pembinaan tentang kualitas produksi dengan menggunakan six sigma dan manajemen pengelolaan usaha. Pelatihan tentang kualitas produksi dilakukan pada tanggal 18 Juli 2018 yang difasilitasi tempat oleh UMKM Ratu Manis. Adapun materi pelatihan yang diberikan meliputi: 1. Perbaikan metode kerja untuk mengurangi kelelahan pada karyawan a. Kelelahan pada karyawan di UMKM Nam’z terjadi pada saat proses pengovenan dimana karyawan harus menunggu di depan oven selama 1 jam dan harus membolak balik adonan selama di oven agar kematangan kue kering merata. Dalam pelatihan ini dijelaskan pennyebab mengapa banyak produk kue kering yang gosong dan warnanya tidak merata, salah satunya karena faktor kelelahan pada karyawan. Sebagai solusi untuk mengatasi hal

18

tersebut, maka diperlukan oven kue kering otomatis dengan pengatur suhu dan waktu. Setelah pemakaian oven kue kering tersebut, waktu yang dibutuhkan untuk mnegoven kue kering hanya 40 menit dan tidak perlu ditunggu selama proses pengovenan. b. Produk onde-onde ketawa yang dihasilkan oleh UMKM Ratu Manis besar kecilnya tidak merata karena proses pencetakannya masih manual, dan kemampuan karyawan untuk memproses secara manual juga memiliki keterbatasan sehingga produk yang dihasilkan tidak sama. Supaya produk yang dihasilkan seragam, maka perlu mesin pencetak onde-onde ketawa otomatis dengan cetakan berdiametet 1,2 cm dengan kapasitas produksi 5 kg per jam. Jika dengan proses manual yang dikerjakan sehari hanya 16 kg dan dengan mesin yang baru 5 kg per jam, maka ada peningkatan kapasitas produksi sebesar 34 kg. Dengan fasilitasi mesin pencetak onde-onde ketawa, UMKM Ratu Manis tidak kewalahan dalam memenuhi permintaan pada bulan puasa. Pada bulan puasa permintaan onde-onde ketawa dalam satu minggu mencapai 500 kg dan saat ini permintaan dari luar kota semakin meningkat karena produk yang dihasilkan kualitasnya meningkat dan kapasitas produksinya juga meningkat. 2. Penjelasan tentang kualitas produksi dan jenis cacat Kualitas produk harus terus dijaga, oleh karena itu perlu pemahaman tentang kualitas produksi dan jenis cacat pada produk. Dalam pelatihan ini dijelaskan tentang jenis 2 jenis cacat yaitu cacat variabel dan atribut. Cacat variabel merupakan jenis cacat yang bisa diukur, sedangkan cacat atribut merupakan jenis cacat yang tidak dapat diukur ( Montgomery, 1990). Jenis cacat pada UMKM Nam’z merupakan cacat atribut yaitu gosong, warna tidak merata, cuil, patah. Jenis cacat pda UMKM Ratu Manis merupakan cacat variabel karena dapat diukur keseragaman diameter dari produk yang dihasilkan. 3. Pelatihan penggunaan control chart Setelah UMKM mengetahui jenis cacat produknya, kegiatan selanjutnya adalah pelatihan membuat peta kontrol atribut untuk UMKM Nam’z dan peta kontrol variabel untuk UMKM Ratu Manis. Pelatihan pembuatan peta kontrol bertujuan supaya UMKM dapat mengontrol kualitas proses produksinya. Apabila ada yang

19 keluar dari batas atas dan batas bawah berarti ada masalah dan bisa segera dicari penyebabnya. 4. Pelatihan pemetaan penyebab produk cacat Untuk mencari penyebab cacat salah satu tools yang digunakan adalah fishbone diagram atau diagram tulang ikan (Garpersz, 2002). Dengan menggunakan diagram tulang ikan UMKM diajarkan cara mencari akar penyebab masalah yang menyebabkan cacat produk selama proses produksi. Adapun dokumentasi kegiatan pelatihan pengendalian kualitas dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Pelatihan Pengendalian Kualitas Produksi Perbaikan manajemen produksi juga perlu diberikan pada UMKM Nam’z dan Ratu manis supaya mengetahui mulai dari manajemen bahan baku sampai pendistribusian produk yang komersial. Materi yang diberikan pada pelatihan manajemen pengelolaan usaha adalah: 1. Manajemen produksi Pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, mesin produksi, bahan mentah hingga menjadi produk jadi perlu diperhitungkan secara optimal. UMKM perlu dibekali dengan pelatihan manajemen produksi supaya mengetahui bagaimana

20

meningkatkan produktivitas dengan input seminimal mungkin dan menghasilkan output yang maksimal. 2. Manajemen pemasaran Dengan peningkatan kualitas maka UMKM lebih memiliki kekuatan untuk bersaing dengan produk lain sehingga UMKM juga harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana strategi pemasaran produk yang baik. Salah satu materi pelatihan yang diberikan adalah stategi marketing mix yang meliputi produk, price, place, dan promosi (Kotler, 2004) untuk produk UMKM Nam’z dan Ratu Manis. Dokumentasi pelatihan manajemen pengelolaan usaha dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha

5.3 Pendaftaran HKI Merk Salah satu legalitas yang dibutuhkkan oleh UMKM adalah HKI untuk merk produknya. UMKM Ratu Manis sudah mendaftarkan HKI merk melalui dinas Perindustrian dan perdagangan. UMKM Nam’z belum mendaftarkan HKI merknya, sehingga melalui program PKM ini UMKM Nam’z didampingi dalam

21 pengajuan HKI merk mulai dari mempersiapkan berkas dan persyaratan yang dibutuhkan sampai tata cara pendaftaran di Kemenkumhamn kanwil Surabaya. UMKM Nam’z telah mendaftarkan HKI Merk di Kemenkumhamn kanwil Surabaya pada tanggal 12 September 2018 dan untuk bukti pendaftaran sudah diambil pada tanggal 19 September 2018 adapun bukti pendaftarannya dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Bukti Pendaftaran Merk Nam’z

5.4 Konsultasi dan Pendampingan UMKM Nam’z dan Ratu Manis harus dapat memaksimalkan dalam memanfaatkan inovasi teknologi tepat guna suoaya dapat menghasilkan produk yang berdaya saing, oleh karena itu perlu dilakukan konsultasi dan pendampingan dalam pelaksanaan program. Konsultasi dan pendampingan dilakukan dalam yaitu

22 pendampingan tentang kualitas produksi dan manajemen pengelolaan usaha. Pendampingan kualitas produksi dilaksanakan pada tanggal 6 September 2018 di UMKM Nam’z dan tanggal 20 September 2018 di UMKM Ratu Manis. Pendampingan tentang manajemen pengelolaan usaha dilaksanakan pada tanggal 13 September 2018 di UMKM Nam’z dan tanggal 27 September 2018 di UMKM Ratu Manis. Adapun dokumentasi kegiatan dalat dilihat pada gambar 7 sampai 10.

Gambar 7. Pendampingan Pengendalian Kualitas Produksi di UMKM Nam’z

23

Gambar 8. Pendampingan Pengendalian Kualitas Produksi di UMKM Ratu Manis

Gambar 9. Pendampingan Manajemen Pengelolaan Usaha di UMKM Nam’z

24

Gambar 10. Pendampingan Manajemen Pengelolaan Usaha di UMKM Ratu Manis

5.5 Potensi Ekonomi Produk Melalui kegiatan PKM pada UMKM Nam’z dan Ratu Manis dapat dilihat peningkatan pada kedua UMKM tersebut diantaranya adalah: 1. Peningkatan pemahaman dan keterampilan UMKM Nam’z dan Ratu Manis mulai dari pengidentifikasian produk cacat, membuat peta kontrol, sampai membuat fishbone diagram untuk mencari akar permasalahan yang menyebabkan kecacatan pada produk. 2. Peningkatan kualitas hasil kue kering yang dihasilkan oleh UMKM Nam’z dan Ratu Manis. Proses pengovenan kue kering di UMKM Nam’z dengan menggunakan oven pengering otomatis dengan pengatur suhu dan waktu menjadi lebih cepat dan kualitas yang dihasilkan juga lebih bagus, tidak gosong, dan warna merata. 3. Peningkatan kualitas dan kapasitas produksi pada UMKM Ratu Manis dengan fasilitasi mesin pencetak adonan onde-onde ketawa. Dengan proses manual dalam sehari UMKM Ratu Manis hanya dapat menghasilkan 16 kg onde-onde

25

ketawa dengan ukuran yang tidak seragam. Setelah menggunakan mesin pencetak adonan onde-onde ketawa, dalam sehari dapat menghasilkan 40 kg dengan ukuran yang seragam.

5.6 Nilai Tambah dari Sisi IPTEK Melalui kegiatan PKM UMKM Kue Kering di Kabupaten Banyuwangi, terdapat nilai tambah dari sisi IPTEK diantaranya adalah: 1. Fasilitasi mesin oven kue kering skala industri dengan pengatur suhu dan waktu, dan mesin cetak onde-onde ketawa otomatis. Dengan kedua teknologi tepat guna tersebut dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilak leh UMKM Nam’z dan Ratu Manis. 2. Dengan peningkatan kualitas produk dan kapasitas produksi, maka dapat menmabah saya saing UMKM dalam memasarkan produknya dan mengembangkan pangsa pasar porduknya. UMKM Ratu Manis saat ini memproduksi ladrang temponng dan ladrang telur asin yang permintannya semakin meningkat dan omset penjualannya juga semakin bertambah dengan menggunakan istilah “Tempong” yang merupakan makanan khas Banyuwangi.

5.7 Artikel Ilmiah Program kegiatan yang terakhir adalah penyusunan artikel ilmiah untuk Program Kemitraan Masyarakat. Publikasi artikel ilmiah bertujuan untuk mendiseminasikan hasil Program Kemitraan Masyarakat pada masyarakat luas. Diharapkan dengan adanya diseminasi melalui seminar nasional, kegiatan pengabdian dapat menjadi salahsatu contoh kegiatan pengabdian untuk UMKM- UMKM lain diseluruh dengan melibatkan Perguruan Tinggi sebagai fasilitator. Artikel didseminasikan pada seminar nasional pengabdian masyarakat di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada 1 Agustus 2018.

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari kegiatan PKM ini adalah:

26

1. Terdapat peningkatan kualitas produk yang dihasilkan pada UMKM Nam’z, jumlah cacat yang dihasilkan dapat berkurang hingga 100% 2. Terdapat peningkatan kapasitas produk yang dihasilkan pada UMKM Rati=u manis sebesar 34 kg per hari 3. Pengetahuan dan wawasan pengusaha UMKM meningkat dengan adalanya pelatihan pengendalian kualitas produksi dan manajemen pengelolaan usaha sehingga dapat memberi nilai tambah pasa UMKM untuk terus berinovasi.

6.2 Saran Untuk keberlakutan program PKM ini maka: 1. Strategi branding produk diperlukan untuk menaikkan kelas UMKM sehingga diperlukan pendampingan untuk membrnding produk UMKM Nam’z dan Ratu Manis 2. Untuk meningkatkan daya saing produk maka perlu perbaikan kemasan dan proses pengemasan pada UMKM Nam’z dan Ratu Manis.

DAFTAR PUSTAKA Gaspersz V. 2002. Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi Dengan ISO 9001:2000, MBNQA, Dan HACCP, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Hermawan, Budi. 2011. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan, Reputasi Merek Dan Loyalitas Konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan 4 (2) : 9-17

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid I dan II, Edisi Kesebelas, Penerbit PT.Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Montgomery, D.C. 1990. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Gajah Mada. Yogyakarta.

27

Susanti, H.D. 2015. Pengendalian Kualitas Produk Kerupuk Bawang Untuk Mengurangi Jumlah Produk Cacat Di UD. Kalirejo Kabupaten Banyuwangi. Proceedings SENATEK : A-544-548

28

Lampiran 1 : PETA LOKASI WILAYAH MITRA 1. UMKM Ratu Manis dengan Untag Banyuwangi

2. UMKM Nam’z dengan Untag Banyuwangi

20

21

Lampiran 2 : PRODUK YANG DIHASILKAN OLEH UMKM RATU MANIS dan NAM’Z

Gambar 1. Kue Onde-Onde Ketawa Produksi UMKM Ratu Manis

Gambar 2. Kue Lidah Kucing Produksi UD. Nam’z

22

Lampiran 3. PROSES PENCETAKAN ONDE-ONDE KETAWA DI UMKM RATU MANIS

23

Lampiran 4. PROSES PENGOVENAN DI UMKM NAM’Z

24

25

Lampiran 5. PRODUK CACAT DI UMKM RATU MANIS DAN NAM’Z

Onde-Onde Ketawa yang Bentuknya Tidak Seragam ada yang besar dan kecil

26

Produk Gosong dan Warna Tidak Merata Pada Produk Kue Lidah Kucing

27

Lampiran 6. GAMBARAN IPTEK YANG AKAN DITRANSFER KE KEDUA MITRA

6

7

3

5

4

2

8 1

No. Nama Bagian Bahan Keterangan 1 Kompor LPG 2 Pintu 3 Handel 4 Tray bahan yang dikeringkan 5 Pengunci Besi pejal 6 Termometer 7 Timer 8 Rangka Besi Siku 5 X 5 9 Cerobong Gambar 1. Oven Dengan Pemanas LPG, Pengatur Suhu dan Waktu

28

Gambar 2. Kompor Cor industri

Gambar 3. Mesin Pencetak onde-onde ketawa

29

Lampiran 7. BIODATA KETUA TIM PENGUSUL

A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) Endang Suprihatin, ST, MT 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Jabatan Fungsional Lektor 4. NIP/NIK/Identitas lainnya 197303112005012001 5. NIDN 0011037301 6. Tempat Tanggal Lahir Banyuwangi, 11 Maret 1973 7. E-mail [email protected] 8. Nomor Telepon/HP 081234506475 9. Alamat Kantor JL. Adi Sucipto No. 26 Banyuwangi 10. Nomor Telepon/Faks 0333-411248/0333-424980 11. Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 200 Orang S-2 = - Orang S-2 = - Orang 12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Rekayasa Kualitas 2. Ekonomi Teknik 3. Pengantar Teknik Industri 4. Statistik Industri

B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi Intitut Teknologi Nasional malang Adhi Tama Surabaya Bidang Ilmu Teknik Industri Teknik Industri Tahun Masuk-Lulus 1992 – 1997 2007 – 2009 Judul Pengaruh motode Analisa Kualitas Skripsi/Tesis/Disertasi kerja, jarak dan dengan ketinggian meja menggunakan

30

terhadap output metode QFD produksi di PT. untuk ICS Tuban meningkatkan kualitas layanan di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Nama Dr. Ir. Yulianus Ir. Fuad Achmadi, Pembimbing/Promotor Hutabarat, MSIE M.Sc, Ph. D

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber* Jumlah (Rp) 1 2008 Judul “Studi Alternatif Universitas 17 4.500.000 Pemanfaatan Abu Sekam Agustus 1945 Padi Sebagai Campuran Banyuwangi Beton” 2 2009 Judul “Studi Universitas 17 3.500.000 Kelayakanpenambahan Agustus 1945 kapasitas produksi dengan Banyuwangi menggunakan Ayakan kopi baru berdasarkan konsep Business Process Reenginering (BPR) di PT. Perkebunan Lijen Banyuwangi” 3 2010 Judul “Penerapan Metode Universitas 17 4.500.000 Desain Taguchi untuk Agustus 1945 meningkatkan kualitas Banyuwangi produksi Bagiakdi UD. Ardial Banyuwangi”

31

4 2011 Judul “Optimalisasi Universitas 17 4.500.000 persediaan untuk Agustus 1945 mengantisipasi permintaan Banyuwangi minyak goring curah dengan metodi EOQ single item Studi Kasus di PT. Sari Agrotama Persada Banyuwangi”

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan Masyarakat Sumber* Jumlah (Rp) 1 2009 Pelatihan pengelasan PVC bagi Universitas 17 2.500.000 Karang taruna dan Nelayan Agustus 1945 desa Ketapang Banyuwangi Banyuwangi 2 2010 Penciptaan lapangan kerja baru Universitas 17 3.000.000 melaui Pelatihan pengelasan Agustus 1945 listrik bagi Karang taruna Desa Banyuwangi Pengantigan Banyuwangi 3 2011 Pemanfaatan limbah plastic Universitas 17 3.500.000 menggunakan teknologi mesin Agustus 1945 cruser di Desa Sobo Banyuwangi Banyuwangi 4 2012 Pemberdayaan energi Universitas 17 4.000.000 alternative ramah lingkungan Agustus 1945 bagi masyarakat desa Sobo Banyuwangi Banyuwangi 5 2012 IbM Kelompok UMKM Dirjen Dikti 45.000.000 Kerupuk (Kerupuk Bawang, Bonggol Pisang, dan Lidah Buaya) di Kabupaten Banyuwangi

32

6 2016 IbM Penguatan Teknologi Ristek Dikti 47.000.000 Produksi Kelompok Umkm Kerupuk (Kerupuk Bawang Dan Bonggol Pisang) Di Kabupaten Banyuwangi

7 2017 IbM Peningkatan Kualitas Ristek Dikti 46.500.000 Produk Kue Bagiak Kelompok Umkm Makanan Khas Banyuwangi di Kabupaten Banyuwangi

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomer/Tahun 1 Judul “Studi Alternatif Jurnal Ilmiah Buletin Vol 12 No 1 tahun Pemanfaatan Abu Utama Teknik UISU 2008 hal 69 -74 Sekam Padi Sebagai Jurnal Campuran Beton” IlmiahTerakreditasiNo. 55/DIKTI/KEP/2005 2 Judul “Studi Jurnal Ilmiah Vol 7 No 20 tahun Kelayakanpenambahan Progressif 2010 kapasitas produksi ISSN 1693 - 4083 hal 30-37 dengan menggunakan Ayakan kopi baru berdasarkan konsep Business Process Reenginering (BPR) di PT. Perkebunan Lijen Banyuwangi” 3 Judul “Penerapan Jurnal Ilmiah Vol 7 No 21 tahun Metode Desain Progressif 2010 Taguchi untuk ISSN 1693 - 4083 hal 16-27 meningkatkan kualitas

33

produksi Bagiakdi UD. Ardial Banyuwangi” 4 Judul “Optimalisasi Jurnal Ilmiah Vol 8 No 22 tahun persediaan untuk Progressif 2011 mengantisipasi ISSN 1693 - 4083 permintaan minyak hal 72-84 goring curah dengan metodi EOQ single item Studi Kasus di PT. Sari Agrotama Persada Banyuwangi”

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Pertemuan Ilmiah/Seminar 1 Seminar hasil Judul “Studi Alternatif Tahun 2008 penelitian Pemanfaatan Abu Sekam Padi Ruang F4 Untag Sebagai Campuran Beton” Banyuwangi

2 Seminar HKI Banyuwangiku Kaya Raya Tahun 2010 Dinas Kesenian dan Pariwisata Banyuwangi 3 Pertemuan Inventarisasi aset-aset budaya Selasa 11, Januari rapat daerah Banyuwangi 2011 Ruang Sritanjung Pemda banyuwangi 4 Seminar Membangun Enterpreneur 27 September 2012 nasional Masyarakat Banyuwangi dan Tempat : Gedung membangkitkan para pelaku Aula Universitas 17 Bisnis untuk melakukan eksport Agustus 1945

34

import melalui pelabuhan Banyuwangi Tanjung Wangi 5 Konsultasi Sosialisasi pembahasan raperda Senin, 18 Maret 2013 publik penyelenggara usaha rumah kos Tempat Pendopo kec. Banyuwangi

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit Halaman - - - - -

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID - - - - - I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Tahun Tempat Respon Masyarakat Rekayasa Sosial Penerapan Linnya yang Telah Diterapkan 1 Penentuan tarif 2011 Dinas Pemilik jasa Angkutan dasar Taxi di Perhubungan Taxi lama menolak Banyuwangi pengadaan armada taxi baru di kab. Banyuwangi 2 Sosialisasi 2013 Kab. Para pemilik usaha rumah pembahasan Banyuwangi kos menolak raperda pemberlakuan perda kos- penyelenggaraan kosan di Banyuwangi usaha rumah kos

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah/asosiasi atau institusi lainnya)

35

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 Dekan dan Fakultas Universitas 17 Agustus 1945 2010 terkreatif dan Inovatif Banyuwangi 2 Dosen Pengabdian Universitas 17 Agustus 1945 2012 Masyarakat Terbaik Banyuwangi 3. Dosen terkreatif Universitas 17 Agustus 1945 2013 Banyuwangi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Banyuwangi, 2 Juni 2017 Pengusul,

(Endang Suprihatin, ST, MT) NIDN. 0011037301

36

BIODATA ANGGOTA I TIM PENGUSUL

A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) INDAH WAHYU FERAWATI, SE.,MM 2 Jenis Kelamin PEREMPUAN 3 Jabatan Fungsional ASISTEN AHLI / IIIb 4 NIP/NIK/Identitas lainnya - 5 NIDN 0730058001 6 Tempat dan Tanggal Lahir BANYUWANGI, 30 MEI 1980 7 E-mail [email protected] 9 Nomor Telepon/HP 081232430884 10 Alamat Kantor Jl Adi Sucipto No.26 Banyuwangi 11 Nomor Telepon/Faks (0333) 411248- 424980 - 416440 12 Lulusan yang Telah Dihasilkan Perpajakan Sistem Informasi Akuntansi 13. Mata Kuliah yg Diampu Manajemen Keuangan

B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 STIE Nama Perguruan Tinggi Malangkucecwar Univ. Jember a Malang Manajemen Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan Tahun Masuk-Lulus 1998-2002 2012-2014 Perencanaan dan Analisis Analisis Sistem Keuangan dan Informasi Kinerja Operasi Judul Skripsi/Tesis/Disertasi pengeluaran dan sebelum dan penerimaan Kas sesudah IPO pada Hotel pada perusahaan Pinang Sari Pertambangan Banyuwangi yangProf. Tatang terdaftar Ari di BEIGumanti,M.Buss Dra. Sunarmiati, Nama Pembimbing/Promotor .Acc.,Ph.D M.Si Dr. Elok Sri Utami,M.Si

37

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi) Pendanaan No. Tahun Judul Penelitian Sumber Jml (Juta Rp) * 1

2

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp) Pendamping Kabupaten BUMDES 6.000.000 1 2015 Kabupaten Banyuwangi Kecamatan Licin, BPM Glagah, Rogojampi 2016 Pendamping Kabupaten BUMDES 6.000.000 Kabupaten Banyuwangi Kecamatan Licin, BPM 2 Glagah, Kabat 3 Dst. * Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DRPmaupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/ Nomor/Tahun Jurnal Vol. 01 /No.03 Penerapan balance scorecard Analisa, Desember 2013 Sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja Pada Jurnal 1 Perusahaan Daerah Air Minum Banyuwangi Manajemen Sebagai Penulis Utama dan Akuntansi ISSN: 2339-0603

Kebijakan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Jurnal Vol. 02 /No.02/ 2 Sebagai Penulis Utama Analisa, Agustus 2014 ISSN: 2339-0603 Jurnal Manajemen dan Akuntansi

38

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Temu ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Seminar Waktu dan Tempat 1 2 3 Dst

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit Halaman 1 2 3 Dst.

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID 1 2 3 Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya Tahun Tempat Respon yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat 1 2 3 Dst.

39

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1 2 3 4

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penugasan Program Kemitraan Masyarakat

Banyuwangi, 2 Juni 2017 Anggota Pengusul,

(Indah Wahyu Ferawati, SE.,MM)

40

Lampiran 8.

41

Lampiran 9. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Kedua Mitra PKM

42

43

44

45

Lampiran 10. FASILITASI OVEN KUE KERING DI UMKM NAM’Z

46

FASILITASI MESIN CETAK ONDE-ONDE KETAWA DI UMKM RATU MANIS

47

Lampiran 11. KEGIATAN PELATIHAN

Pelatihan Pengendalian Kualitas Produksi

48

Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha

49

Lampiran 12. KEGIATAN PENDAMPINGAN

Pendampingan dan konsultasi Pengendalian Kualitas Produksi di UMKM Nam’z

50

51

Pendampingan dan konsultasi manajemen pengelolaan usaha di UMKM Nam’z

52

Pendampingan dan konsultasi Pengendalian Kualitas Produksi di UMKM Ratu Manis

53

Pendampingan dan konsultasi manajemen pengelolaan usaha di UMKM Ratu Manis

54