Papua Dan MISS SARA
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Papua dan MISS SARA MISS yang satu ini ceritakan "Kisah Pastor dan Ha- hujan sama sekali tidak ji" serta "Seorang Pastor dan ada kaitaimya Suster" yang jelas-jelas AWAL musin hujan dengan Alya Nurshabrina, pe- Alex Sobur bersangkut-paut dengan unsur di wilayah Jabar mun- menang Miss Indonesia 2018 keagamaan (Katolik), bahkan diu*. dari Jawa Barat atau Miss Fili- Dosen Fakultas llmu Komunikasi cerita yang terakhir, dibumbui Universitas Islam Bandung - Krisis air bakal lebih pina, Catriona Gray, yang pada imsur pomografi. Jelas, dua lama. 17 Desember tahun lain dino- cerita terakhir bisa memancing batkan sebagai Miss Universe ketersinggungan. Bahkan, bekasi 2018. orang Arab yang pelit, Cina SIKAPI serius tawar- Akan tetapi, untuk konteks di an pers sepenuhnya herhenti ini agaknya lebih berfungsi sep yang mata duitan, dan Melayu an Bekasi bergabung Indonesia, MISS SARA, sejak beroperasi sehingga ujung- bagai pemancing senda gurau yang malas, kerap jadi bulan- dengan DKI. merebaknya ekses dugaan tin- ujungnya kebankrutan pun' yang disampaikan secara santai bulanan sekadar untuk bahan dakan diskriminasi rasial ter- kerap menyertai. guna mengisi waktu senggang. guyonan. Selagi cerita itu hanya - Satu-satu melepaskan hadap mahasiswa asal Papua di Tabu-tabu atau sederetan hal Andai si pendengar terpingkal- untuk berkelakar tanpa kecen- diri dari Jabar. Kota Malang dan penangkapan yang dipandang sebagai kelewat pingkal, sekurangnya ter- demngan mencela suku, ras, paksa mahasiswa asal Papua di batas itulah yang dimaksud senyum geli, cukup sampailah agama,dan antargolongan,ten- Surabaya ini tampaknya lebih dengan MISS SARA dalam pesan sang pencerita. tulah dapat diterima sebagai hi- RIBUAN peserta membetot perhatian publik ke- tulisEui ini —kependekan dari Sesungguhnya, SARA itu buran. BPJS Kesebatan FBI di- thnbang miss-miss lainnya, Menghasut, Insinuasi, Sensasi, punya daya pakai luas dalam nonaktifkan. Mengurangi konflik mesM sejak bulan-bulan ter- Spekulasi, dan Suku, Agama, bidang "ipoleksosbudhankam- - Ini akibat dompetBPJS akhir di 2017, kontes kecan- Ras, dan Antargolongan. Lewat nas". Pengertiannya secara Jika hari-hari ini tampak kian tak sehat. tikan {pegeant) jadi sorotan panduan ini, pelbagm hal yang sederhana adalah sikap, nyata potensi konflik bemuansa masyarakat dan mulai ramai berkaitan dengan konflik an- ucapan, atau tindakan yang SARA yang teijadi di Papua, diperbincangkan. Itu sebabnya, taragama, perlawanan atau menjurus pada pertentangan lantas bagaimana multienergi Gubernur Jawa Barat Ridwan pemberontakan terhadap pe antara suku-suku bangsa, ras, konflik SARA macam ini bisa Kamil meminta media massa merintah pusat oleh sekelom- agama, dan golongan dalam dibilangkan atau setidaknya untuk menginformasikan hal pok separatis(seperti yang dulu masyarakat. Pertentangan ini dikurangi? Tentu saja dalam hal yang menginspirasi dari masya pemah teijadi di Aceh, Timor tentu saja bisa menimbulkan ini diperlukan pola bam yang para ehte pohtik demi masa de- rakat Papua di Jabar. Kang Timur, serta Papua Barat), sakit hati, keresahan, dan pada lebih jujur d^ lebih arif. pan kebangsaan yang lebih ter- Emil,sebagaimana dikutip ha- hanya bisa dilaporkan dalam gilirannya berujung pada per- Hams kita akui, upaya meng- tata, pun agar kaum melenial ti rian ini {Pikiran Rakyat, 20/- batas pagar yang luar biasa ke- pecahan bangsa. hindarkan konflik selama ini ki dak semakin teralienasi aMbat 8/2019), berharap, kalau bisa, tatnya. Unsur SARA ini, seba ta selalu mengandalkan retorika pembahan sosial yang cepat berita di Jabar jadi penyejuk, Selain MISS SARA, masih gaimana temarasikan dalam yang bersifat eufemistik disertai dan ketidakadilan ekonomi bagaimana memanusiakan ada sejumlah topik yang tidak berbagai karya sastra kita, me- ihformasi manipulatif. Padahal, aMbat industrialisasi dan (ma^arakat Papua). boleh diturunkan yang sud^ nyelusup dalam penuhsan yang jelas cara-cara seperti ini tidak urbanisasi. Dulu, di era Orde Baru, nama menjadi rahasia umum. Hal ini bemada adu domba. Suku-suku lantas kian mendekatkan kita Saya Mra, para ilmuwan be- MISS SARA itu adalah barang hanya bisa turun jika penerbit- bangsa yang banyak diadu kepada penyelesaian substan- nar tatkMa berpendapat bahwa tabu untuk dimuncuUcan dalam an pers sudah siap mati bunuh terutama Jawa, Batak, dan Mi- sicd, kalau tidak dibilang malah apa yang hams Mta lakukan pers Indonesia. Siapa yang diri. Para wartawan dan pe- nang. Man memaihpatkan energi kon bukanlah menutupi konflik, membangkang, taruhannya mimpin redaksi yang membera- Ras yang ditertawakan antara flik itu sendiri. melainkan belajar mengelola- adalah tindakan pemberedelan rukan diri menguji coba sampai lain Cina, India, Belanda, dan Jika pada momen tertentu nya. Kita perlu belajar kepada dari pemerintah. Pada prak- mana sebenamya batas lapang- Arab. Pada mulanya maksud teijadi benturan antaragama Soedjatmoko yang selalu kritis. tiknya, apa yang boleh dan an bermain yang tersedia, pengafang, boleh jadi, sekadar atau antaretnis, Mta hanya me- Dalam bidang politik, Soed tidak boleh ditulis, diberitakan, akhimya berkutat dalam ruang berseloroh. Umpamanya, pe- nempuh jalan bagaimana pers jatmoko bukan sekadar meng- atau diterbitkan oleh pers In dengan pagar yang serbakabur. ribahasa "tipu Aceh gurindam atau media massa jangan sam- hendaM suatu sistem terbuka donesia tidak ditentukan oleh Bams" dan "lagak Padang • pai memberitakan peristiwa dan demoMatis. serangkaian aturan resmi, te Kejenakaan & ejekan omong Betawi" yang sebe tersebut. Kita seakan tidak per- lajuga menuntut adanya me- tapi biasanya dilakukan lewat Pendengaran dan pengli- namya terasa bukan untuk nah memiMrkan suatu pe kanisme yang sanggup mem- "budaya telefon". hatan kita menyaksikan aksi menghina suku bangsa (ethnic nyelesaian yang lebih mendasar bela dan mengangkat jutaan Telefon kepada para pemim- unjuk rasa di Jayapma, Manok- slur), melainkan sekadar senda dm komprehensifterhadap inti rakyat yang jatuh ke dalam po- pin redaksi lazimnya berupa wari, dan Sorong, seperti yang gurau. persoalan yang sebenamya. sisi pohtik yang malang. Ini ter- imbauan yang datang dari se- teijadi belakangan,tentu teru- Juga peribahasa "bagai Cina Eufemisme dan manipulasi jadi pada kelompok-kelompok orang pejabat senior di peme- sik oleh berita atau tuhsan hendak karam", menunjukkan informasi —lewat blokade pem-' masyarakat yang tak kuasa rintahan. Kerap kali telefon se- bahkan orasi yang bernuansa sekelompok orang yang ribut beritaan yang sama Mta laku- mempeijuangkan hak-hak macam ini cukup berhasil me- SARA, baik di media sosial atau riuh;"bagai Belanda minta kan jika teijadi konflik-konflik politiknya aMbat hambatan madamkan pemberitaan yang maupun media arus utama tanah"', menunjukkan ke- bemuansa SARA lainnya. struktural. dinilainya sensitif. Jika sebuah (mainstream). Meski dalam serakahan, diberi satu minta Seakan-akan Mta tidak menya- Soedjatmoko adalah di an media t^ menuruti aturan atau bidang agama sebetulnya me- dua. Arab, Melayu, dan India ■ dari bahwa dengan cara sepeiti tara sangat sedfldt cendeMawan imbauan,lak lama kemudian mang telah ada juga hal ne™- tak Input dari cerita berbau itu sesungguhnya Mta tengah dunia yang tak terpenjara oleh media tersebut akan menda- sur SARA yang tak seberbahaya SARA. Cerpen "Salah Paham" merancang bom waktu yang tembok peiruMran ataupun sis patkan "surat cinta" alias surat seperti yang kita alami ban- an karya Soeman HS, misalnya, siap meledak di masa men- tem nilai tertentu. Jarak dan peringatan. Kemungkinan ter- ini. jelas memperlihatkan kedungu- datang. transendensi yang ditariknya akhir yang paling buruk adalah Kita bisa melihat dalahi cen- an seorang Melayu yang selalu Oleh karena itu, tentu saja atas berbagai tembok dan sis pencabutan surat izin terbit ta-cerita berunsur humol yang salah tanggap terhadap lawan diperlukan dialog baik formal tem nilai tetap beipadu dengan atau pemberedelan dan pem- isinya menertawaltan kelucuan ceritanya, seorang India. maupun informal di antara pi- kehangatan jiwanya yang me- ' berettelan umumnya heisifat.;^ di antara suku-suku, bangsa, Dalam Folklor Indonesia hak-pihak terkait seperti pe ngagumkan pada komunitas, permanen. Ini berarti penerbit- agama, dan ras. Cerita macam (1986),James Danandjaja men- merintah, ulama, ormas, dan gemeinshaft,bangsanya.*** :: repository.unisba.ac.id ::.