Strategi Pengembangan Produk Terintegrasi Dan Modular (Ppt-M) Pada Litbang Desain Rantis Komodo Di Pt Pindad
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK TERINTEGRASI DAN MODULAR (PPT-M) PADA LITBANG DESAIN RANTIS KOMODO DI PT PINDAD INTEGRATED PRODUCT DEVELOPMENT STRATEGY AND MODULAR (PPT-M) OF KOMODO TACTICAL VEHICLE DESIGN RESEARCH AND DEVELOPMENT AT PT PINDAD Tubagus Ahmad D.P., Yannes Martinus Pasaribu, Andar Bagus Sriwarno Program Magister Desain Institut Teknologi Bandung [email protected] ABSTRAK Kendaraan taktis (rantis) merupakan salah satu kebutuhan kendaraan militer TNI AD pada doktrin infanteri mekanis untuk mengatasi ancaman militer di darat. Agar menghindari ancaman embargo senjata, pemerintah membuat kebijakan kemandirian alutsista dan industri pertahanan dengan memasok kendaraan rantis Komodo dari hasil litbang PT Pindad yang merupakan industri pertahanan dalam negeri. Namun, litbang rantis PT Pindad selalu menghadapi berbagai masalah seperti terbatasnya anggaran, waktu, SDM, dan kapasitas produksi. Strategi desain Pengembangan Produk Terintegrasi dan Modular (PPT-M) pada litbang desain rantis Komodo merupakan strategi pengoptimalan litbang rantis PT Pindad dalam menghasilkan rantis yang sesuai dengan kebijakan pemerintah, kebutuhan TNI AD, dan sesuai dengan kapasitas PT Pindad. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratori dengan metode studi literatur dan wawancara. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan tentang penerapan strategi desain dan menjadi rekomendasi untuk litbang rantis PT Pindad di masa depan serta melengkapi penelitian bertema strategi desain dan industri pertahanan. Kata Kunci: kemandirian, litbang, rantis komodo, strategi desain, TNI AD ABSTRACT Tactical vehicle is one of the Indonesian army or TNI AD basic needs which has become a mechanical infantry doctrine in facing military threats on land. In order to evade an arms embargo, the government has composed a policy for the autonomy of weaponry system and defense industry by supplying the tactical vehicles from PT Pindad as a national defense industry. However, the research and development (RnD) unit of PT Pindad has always faced internal limitations such as budget, time, human resources and the capacity of production. Integrated and modular product development or Pengembangan Produk Terintegrasi dan Modular (PPT-M) has become the choice to optimize the future of the tactical vehicle RnD system which conforms to the government policy, army needs and the capacity of PT Pindad itself. This study uses qualitative exploratory approach with literary studies and interviews as its method. This research is expected to serve as knowledge about the application of design strategy and a comprehensive recommendation for PT Pindad and to complement other research on defense industry strategic design. Keywords: autonomy, research and development, tactical vehicle, strategic design, TNI AD PENDAHULUAN taktis (rantis) untuk mendukung kebijakan Kemandirian alat utama tersebut. Namun, kegiatan penelitian sistem persenjataan (alutsista) dan dan pengembangan (litbang) rantis PT industri pertahanan merupakan salah Pindad masih menghadapi berbagai satu kepentingan nasional di bidang tantangan. Untuk mengatasi hal tersebut, pertahanan untuk menghindari ancaman PT Pindad membutuhkan strategi untuk embargo senjata (Karim, 2014). PT meningkatkan efektivitas dan efisiensi Pindad sebagai industri pertahanan litbang kendaraan taktis PT Pindad. nasional telah menghasilkan berbagai Strategi desain merupakan metode produk alutsista, khususnya kendaraan yang dapat dipakai untuk meningkatkan 106 Tubagus Ahmad D.P. dkk.| Strategi Pengembangan Produk..... 107 kualitas pengembangan desain pada strategi desain dalam lingkup industri produk yang dihasilkan PT Pindad. manufaktur sebagai berikut. Namun, strategi desain yang digunakan PT Pindad belum diketahui. Oleh karena Strategi Desain Pengembangan itu, penelitian kualitatif eksploratori Produk Terintegrasi (PPT) ini bertujuan untuk mengetahui strategi Dalam persaingan bisnis skala desain yang digunakan pada litbang lokal, nasional, hingga global, komponen rantis dengan studi kasus produk rantis biaya, kualitas, kinerja produk, dan jeda Komodo. Rantis Komodo merupakan waktu pengiriman produk pada pengguna salah satu produk PT Pindad yang menjadi penentu kompetitifnya sebuah diluncurkan pada tahun 2012 dengan perusahaan. Suatu strategi diperlukan berbagai varian fungsi dan telah agar dapat menghindari kinerja buruk digunakan oleh TNI AD. Penelitian ini perusahaan dan ketidakpuasaan peng- diharapkan dapat melengkapi penelitian guna akibat ketidakkonsistenan kualitas keilmuan desain produk dalam lingkup produk, minim inovasi, dan harga produk industri manufaktur, khususnya industri yang tidak kompetitif. Salah satunya pertahanan dalam rangka meningkatkan adalah strategi pengembangan produk mutu atau kualitas produk. terintegrasi (Integrated Product Design/ Definisi teori desain berdasarkan IPD). Menurut Gupta dkk. (2010: 1-2) kajian terhadap Best (2010: 49-50) dan strategi ini diharapkan dapat membuat Phillips (2004:50) merupakan strategi perusahaan mencapai beberapa hal perusahaan mengelola aktivitas dan berikut. proses desain untuk mencapai tujuan a. Menanggapi permintaan pengguna perusahaan. Implementasi strategi ini secara cepat dengan memasukkan dapat berupa kebijakan desain (design ide dan teknologi baru ke dalam policy) (Best, 2010: 49) atau dimasukkan produk; ke dalam acuan desain (design brief) b. Membuat produk yang memuaskan (Phillips, 2004: 15). Fungsi strategi harapan pengguna. desain berdasarkan Best (2010: 48) dan c. Beradaptasi dengan keragaman ling- Phillips (2004: 29, 40-42) merupakan kungan bisnis; representasi tujuan perusahaan pada d. Menghasilkan ide dengan mengom- bidang desain dan pengembangan binasikan elemen yang sudah ada produk untuk menjawab tujuan bisnis untuk menciptakan nilai (value) perusahaan. Fungsi lainnya adalah untuk yang baru; mempersatukan pandangan desainer Strategi ini menurut Gupta, dkk. produk dan manajer pada suatu perusahaan (2010: 22-27) dibagi dalam beberapa ketika mengarahkan konsep dan tahap seperti tampak pada Gambar 1, mengelola projek (batasan dana, waktu, antara lain: dan pemangku kepentingan) desain 1. Identifikasi Produk agar mencegah kesalahpahaman. Pada Tahap pertama ini bertujuan konteks bahasan penelitian ini, PT Pindad mempelajari berbagai aspek internal merupakan perusahaan manufaktur yang dan eksternal perusahaan agar dalam menghasilkan produk kendaraan taktis. perancangan produk target pasar dapat Oleh karena itu, pembahasan contoh- lebih jelas dan lebih efisien. Tahap ini contoh strategi desain dikhususkan untuk bertujuan untuk menghasilkan: 108 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 1, April 2016 a. demonstrasi kebutuhan konsumen pada faktor capaian kualitas, kepuasan yang kuat, konsumen, dan perencanaan bisnis dari b. penetapan pasar potensial, produk. c. model bisnis yang dapat meng- Setelah menjalankan keempat untungkan perusahaan dari penjualan fase ini, diharapkan perusahaan men- produk, dapatkan pengalaman dan evaluasi d. identifikasi dan evaluasi risiko yang akan dijadikan bahan untuk me- projek, ngembangkan kinerja perusahaan e. penetapan kelebihan kompetitif selanjutnya. Oleh karena itu, dapat berlanjut yang akan didapatkan dikatakan bahwa fase ini bukan fase perusahaan, linear, tetapi merupakan fase berulang/ f. estimasi sumber daya dalam menge- iteratif (looping). mbangkan produk. 2. Pengembangan Konsep Strategi Desain Melalui Rekayasa Fase kedua ini bertujuan meng- Balik hasilkan dan mengembangkan alter- Untuk menciptakan persaingan natif konsep yang akan memuaskan yang semakin kompetitif dalam aspek capaian kinerja produk (product persaingan produk, perusahaan tertentu performance goals). Beberapa kriteria tidak memiliki sumber daya yang cu- capaian kinerja produk yang perlu di- kup dalam mengembangkan produk. hasilkan antara lain Strategi pengembangan produk melalui a. kebutuhan memproduksi barang rekayasa maju (forward engineering), yang sesuai dengan kompetensi yaitu berawal dari pemikiran abstrak dan perusahaan, berakhir dengan bentuk fisik produk, b. risiko kecil pada aspek teknis membutuhkan waktu dan sumber daya pengembangan sejak dimulainya yang cukup besar. Oleh karena itu, projek, untuk menghasilkan produk dengan c. prediksi kebutuhan sumber daya waktu dan sumber daya yang lebih manufaktur, kecil, strategi pengembangan melalui d. prototipe produk yang dinilai rekayasa balik merupakan salah satu memenuhi aspek ekonomis dan cara yang dapat digunakan. Strategi layak untuk manufaktur. desain melalui rekayasa balik (reverse 3. Desain dan Manufaktur engineering) merupakan sebuah Fase ketiga ini bertujuan meng- strategi pengembangan produk dengan hasilkan beberapa hal yang berhubungan membedah dan membongkar produk dengan dokumen desain dan persiapan yang sudah ada untuk dipelajari konsep hingga proses manufaktur, yaitu desain, teknologi, dan komponen- a. gambar kerja, komponennya. Strategi ini bertujuan b. pengujian produksi barang, untuk mengatasi keterbatasan dan c. jika pengujian berhasil, produk me- mengejar kemajuan teknologi (Bagja, masuki fase produksi penuh. 2009). Dalam konteks pengembangan 4. Peluncuran Produk produk, strategi desain rekayasa balik Tujuan fase terakhir ini adalah umumnya disebabkan oleh pencarian untuk mengirim produk ke pasar. kelemahan produk lama dan sebagai Kesuksesan fase ini akan bergantung dasar pengembangan produk baru Tubagus Ahmad D.P. dkk.| Strategi Pengembangan Produk..... 109 (Agus, 2009: 20) serta mengefektifkan untuk pengembangan produk baru waktu dan proses pengembangan produk sehingga menjadi produk