e-ISSN : XXXXX

ANALISIS BENTUK MOTIF MERAK PADA JETIS KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN ESTETIKA

Muhammad Faiz Rahmadi, Tantra Sakre [email protected], [email protected]

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

ABSTRAK

Batik merupakan produk seni budaya yang telah disahkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya . Dimana peneliti mengambil judul penelitian mengenai motif batik burung merak di Kabupaten Jetis Sidoarjo, karena memiliki keunikan pada bentuknya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan setiap bentuk motif yang terdapat pada batik sidoarjo yang menggunakan motif burung merak. Sumber data dalam penelitian ini adalah sosok perajin batik. Dengan menggunakan deskriptif kualitatif dengan penjelasan melalui data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara secara langsung dan ada pula yang tidak secara langsung melainkan menggunakan perekam suara dengan narasumber. Keabsahan data yang diperoleh dengan melakukan kegiatan meliputi peningkatan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk motif burung merak pada batik kabupaten Sidoarjo menggunakan unsur seni rupa pada batiknya meliputi garis, bentuk dan warna. Di dalam batik terdapat beragam fauna hias, flora dan geometris. Yang merupakan hasil stilasi dan distorsi yang merupakan unsur ragam hias. Dan dalam penulisan keindahan bentuk motif burung merak menggunakan celana pendek estetis yang meliputi Kesatuan, kerumitan dan keseriusan. kunci: Estetika bentuk, motif burung merak, batik jetis.

Kata Kunci: Bentuk estetik, motif batik, batik Jetis

ABSTRACT Batik is a product of cultural art that has been passed by UNESCO as a cultural heritage of Indonesia. Where researchers took the title of the study concerning the motif of peacock batik in Jetis Sidoarjo Regency, because it has uniqueness in its shape. Therefore, this study aims to explain every form of motif contained in sidoarjo batik that uses peacock motifs. The data source in this study is the figure of batik craftsmen. By using qualitative descriptive with explanations through data obtained from data collection using observation methods, documentation and interviews directly and some are not directly but using voice recorders with sources. The validity of data obtained by carrying out activities includes improving perseverance and triangulation. The results of this study showed the form of peacock motifs on batik Sidoarjo district using elements of fine art on the batik includes lines, shapes and colors. In the bati there is a variety of ornamental fauna, flora and geometrics. Which is the result of stilation and distortion which is an element of decorative variety. And in writing the beauty of the form of peacock motifs using aesthetic shorts that include Unity, complexity and seriousness.

Keywords: Aesthetic shape, peacock motif, Jetis batik

PENDAHULUAN tetapi setiap daerah memiliki berbagai macam motif batik yang menarik salah di Keanekaragaman budaya yang terdapat di salah satunya dari Kabupaten Sidoarjo Indonesia menjadi bukti bahwa Negara (Yuniarti). Indonesia kaya akan budaya. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Keanekaragaman seni kerajinan di Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Indonesia memiliki corak yang berbeda. selat Madura di timur, Kabupaten Menurut Gustami setiap daerah memiliki Pasuruan di selatan, serta Kabupaten keunikan dan karakteristik masing- Mojokerto di barat. Salah satu pusat masing, namun keberadaanya diakui oleh pengerajin terbesar di sidoarjo adalah seluruh komponen masyarakat (Gustami, Kampoeng Jetis. Batik sidoarjo adalah 2000). Kebudayaan merupakan gagasan perpaduan dari batik asli dari sidoarjo dan karya manusia, salah satu wujud dari sendiri, dengan batik pesisiran yang kebudayaan adalah sebagai benda-benda didalamnya terdapat motif khas yang hasil karya manusia beragam macam tidak dimiliki oleh daerah lainnya. budaya dan kesenian Indonesia sudah ada Seiring dengan perkembangan batik di sejak zaman nenek moyang kita dan Sidoarjo beragam motif batik mulai diwariskan secara turun-menurun salah bermuculan karena pengaruh dari luar satunya adalah batik. dan peradagangan penciptaan batik pada Batik merupakan seni melukis diatas kain masa kinilebih menekan pada bentuk dengan corak maupun warna tertentu. visual. Salah satu motif yang cukup Pada setiap motif batik terdapat berbagai terkenal dan sering digunakan adalah macam makna yang tersirat. Batik motif merak. Karena motif merak adalah dijelaskan sebagai kain berpola yang motif yang terpengaruh oleh pengaruh dibuat khusus dengan menuliskan malam luar, sehingga memiliki keunikan yang cair pada kain, kemudian diproses tersendiri dengan batik khas dari Jetis. dengan cara dan teknik tertentu (Wihardi Maka, berdasarkan latar belakang telah et al., 2014). dipaparkan, penulis tertarik melakukan Batik merupakan cabang dari seni rupa penelitian yang berjudul Analisis Bentuk kriya. Seni rupa kriya merupakan seni Motif Merak Pada Batik Jetis Kabupaten yang menitik beratkan kepada fungsi, Sidoarjo melalui Pendekatan Estetika. nilai guna dan manfaat bagi kebutuhan Berdasarkan latar belakang diatas, maka manusia tanpa menghilangkan nilai permasalahan yang dapat dirumuskan estetika. Batik adalah kain bergambar dalam penelitian adalah bagaimana dengan menuliskan lilin malam pada kain. bentuk motif merak pada batik Jetis Setiap daerah memiliki makna dalam Kabupaten Sidoarjo nelalui pendekatan motif, corak dan perwarnaan sebagai ciri estetika ?. Tujuan penelitian ini adalah khas daerah tersebut, perngertian batik untuk menganalisis bentuk motif merak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pada batik Jetis Kabupaten Sidoarjo (Balai Pustaka, 2007). Batik merupakan melalui pendekatan estetika. produk seni budaya yang telah diakui Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai UNESCO sebagai warisan budaya berikut : Indonesia. Batik adalah salah satu contoh 1. Manfaat hasil penelitian ini seni rupa terapan atau kriya. Seni rupa diharapkan dapat menambah terapan atau kriya adalah seni yang wawasan tentang bentuk motif menitik beratkan kepada fungsi adat nilai merak pada batik Jetis Kabupaten guna dan manfaat bagi kebuthan manusia Sidoarjo melalui pendekatan estetika. tanpa menghilangkan nilai estetika 2. Bagi masyarakat, mengenalkan didalamnya. keberadaan motif merak pada batik Salah satu daerah pengrajin batik di Jawa Jetis Kabupaten Sidoarjo sebagai Timur adalah Kabupaten Sidoarjo. Setiap salah satu motif batik khas Sidoarjo. daerah di Indonesia memiliki batik yang menjadi ciri khas daerah tersebut, akan

3. Bagi peneliti supaya mendapatkan HASIL PENELITIAN pengalaman tentang bentuk motif merak pada batik Jetis Kabupaten Hasil penelitian diperoleh dengan Sidoarjo melalui pendekatan estetika. pengumpulan, memilih, dan memilih data penelitian sesuai dengan kebutuhan METODE PENELITIAN penelitian. Hasil Penelitian adalah kumpulan dari data akhir penelitian yang Penelitian ini merupakan penelitian dianggap sebagai jawaban dari masalah- kualitatif dengan pendekatan deskriptif masalah penelitian yang diangkat. kualitatif, karena dalam pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif terdapat beberapa keilmuan kualitatif, sehingga hasil penelitian yang yang mendukung peneliti untuk diperoleh bersifat deskriptif. Data-data mendapatkan hasil penelitian. Keilmuan yang telah dikumpul kemudian dikaji tersebut antara lain seni rupa, ragam hias dengan dengan teori-teori terkait dan estetika. penelitian sehingga menghasilkan data Sumber data penelitian ini dilaksanakan baru yang sesuai dengan penelitian dan di lapangan, seperti tempat-tempat mampu menjawab permasalahan- dokumentasi dengan sumber permasalahan penelitian. Hasil penelitian perpustakaan, dan narasumber yang ini disajikan dalam benuk tabel untuk terdiri dari tokoh pengrajin batik, tokoh mepermudah pengelompokan data yang pengembang batik dan tokoh seniman. sudah dikumpulkan dan membaginya Teknik pengumpulan data yang dalam beberapa sub bagian sesuai dengan digunakan untuk mendapatkan data yang batasan masalah penelitian. akurat dan dapat menjawab Tabel-tabel tersebut memuat hasil permasalahan mengenai bentuk motif penelitian berupa data-data lapangan merak pada batik Jetis Kabupaten serta teori-teori yang berkaitan dengan Sidoarjo yaitu, obeservasi ,wawancara, analisis penulis terkait penelitian. dan dokumentasi. Kemudian tahap Berdasarkan analisa yang dilakukan selanjutnya adalah teknik analisis data. penulis menemukan bentuk ragam hias Setelah melakukan pengumpulan data, pada aksesoris pakaian adat tarian caci tahap berikutnya adalah mereduksi data berdasarkan keilmuan seni rupa yang dengan melakukan seleksi data, penyajian difokuskan pada ragam hias dan warna data (dapat berupa tabel, matriks, bagan, dan keilmuan desain yang difokuskan dan uraian), serta tahap terakhir adalah pada prinsip-prinsip desain. Pada penarikan kesimpulan. pembahasan ini dilakukan Setelah peneliti membuat kesimpulan pengelompokan dari keilmuan seni rupa berdasarkan hasil analisis, maka peneliti pada bentuk motif merak pada batik Jetis melakukan verifikasi kesimpulan. Dalam Kabupaten Sidoarjo. melakukan uji derajat kepercayaan peneliti melakukan beberapa cara 1. Analisis Seni Rupa pada Motif diantaranya triangulasi Teknik Berak Batik Jetis Sidoarjo pemeriksaan keabsahan data yang Pada bentuk motif merak pada batik jetis memanfaatkan sesuatu yang lain diluar Sidoarjo disini akan dianlaisis data itu untuk keperluan pengecekan atau mengunakan keilmuan seni rupa yang sebagai pembanding terhadap data itu meliputi garis, bentuk dan warna. (Lexy J. Moleong, 2010: 330). Peneliti menggunakan beberapa teknik periksaan keabsahan data yaitu, triangulasi sumber dan menggunakan bahan referensi, meningkatkan ketekunan, dan diskusi sejawat.

warna biru dan kunung pada motif utama maupun motif pelengkap. 2. Analisi Ragam Hias pada Motif Merak Batik Jetis Sidoarjo Pada penelitian mengenai bentuk motif merak pada batik Jetis Kabupaten Sidoarjo didalamnya terdapat ragam hias fauna yang berupa motif merak, flora Batik Jetis Motif Merak Sidoarjo yang berupa motif bunga dan geometris (Dokumentasi Pribadi : M. Faiz Rahmadi, yang berupa motif isen-isen. Yang 2021) kemudian dianalisis menggunakan teori ragam hias. Dari semua narasumber menyatakan a. Motif Merak bahwa motif merak memiliki moti yang unik karena berasal dari pesisir dengan menggunkan komposisi yang pas dengan penggunaan warna yang didominasi warna coklat yang memberi kesan damai dan tentram. Pada batik Jetis Sidoarjo unsur-unsur seni rupa meliputi : a. Garis

Garis yang digunakan pada batik tersebut Motif Merak pada Batik Jetis Sidoarjo adalah garis lengkung dan garis lurus. (Dokumentasi Pribadi : M. Faiz Rahmadi, Garis -garis tesebut ada yang masih 2021) berupa garis seperti pada tulang daun, ekor merak dan juga ada motif moto doro Berdasarkan interpretasi dari (mata dara) yang dijadikan sebagai motif narasumber, motif merak termasuk pendukung, ada pula yang sudah ragam hias fauna, bentuk tersebut membentuk objek flora dan fauna. merupakan penggayaan bentuk burung b. Bentuk merak. Dalam keilman ragam hias pada Bentuk yang terdapat pada batik yang motif merak tersebut mengalami proses terbagi menjadi bentuk flora dan bentuk stilasi dan distorsi dari bentuk aslinya. fauna. Pada motif fauna terdapat motif Pada proses stilasi motif merak berasal burung merak sebagai motif utama dan dari bentuk burung merak yang melalui motif flora ada motif bunga dan daun pengayaan tanpa terlepas dari bentuk sebagai motif pelengkap. aslinya. Sedangkan pada tahap distorsi c. Warna motif merak berasal bentuk hewan yang Bentuk yang digunakan dalam batik kemudian dibuat dilebih lebihkan dengan tersebut adalah warna coklat pada warna menggabungkan motif flora sehingga dasar kain. Dan mengunakan warna bentuknya menjadi lebih indah dan coklat tua, biru, dan kuning pada motif anggun. berdasarkan interpretasi dari utama dan pendukungnya peneliti motif merak merupakan ragam Berdasarkan unsur-unsur seni rupa yang hias fauna. Bentuk burung merak terdapat pada motif merak menggunkan mengalami pengayaan sehingga titik sebagai isen-isen dan juga terdapat bentuknya dilebih- lebihkan akan tetapi dalam motif, menggunakan garis masih memiliki karekater burung merak. lengkung dan menggunakan bentuk motif yang selaras antara motif inti berupa motif fauna yaitu burung merak dengan motif pelengkap dnegan penggunaan warna coklat yang merupakan warna bumi sebagai warna dasar kain dan

b. Motif Bungan dan Daun Berdasarkan interpretasi dari peneliti motif moto doro adalah motif yang terinspirasi dari bentuk mata burung dara atau burung merpati dengan mengambil bentuk bola mata yang dibuat lebih sederhana.

3. Analisis Estetika Bentuk pada Motif Flora pada Batik Jetis Sidoarjo Motif Merak Batik Jetis Sidoarjo (Dokumentasi Pribadi : M. Faiz Rahmadi, Berdasarkan Interpretasi dari 2021) narasumber, pada batik Jetis motif merak ini memiliki perpaduan antar objek yang Berdasarkan interpretasi dari seimbang antar objek satu dengan yang narasumber, motif bunga dan dedaunan lain, akan tetapi objek yang ditonjolkan dibuat demikian rupa untuk menambah tetap satu yaitu motif burung merak. keindahan dari motif utama burung Terdapat beberapa unsur yang dianalisis merak. Berdasarkan analisis ragam hias, dengan keilmuan estetika pada batik Jetis motif tersebut berasal dari pengayaan Sidoarjo diantaranya, kesatuan, bunga mawar yang mengalami proses kerumitan, dan keunggulan. Dalam hal stilasi dan distorsi. Motif tersebut berasal kesatuan, batik Jetis memiliki komposisi dari pengayaan bunga mawar yang dibuat yang selaras antar motif satu dengan lain lebih sederhana dan digabungkan dengan tidak ada bagian yang terlihat kosong. pengayaan dari bentuk daun. Motif Dilihat dari segi kerumitannya, tiap motif tersebut terinspirasi dari bentuk bunga pada batik dibuat lebih sederhana, akan mawar dengan melebih-lebihkannya tetapi memiliki kerumitan Ketika objek dengan menambah titik pada kelopak mengalami pengayaan karina dibuat bunga. Berdasarkan interpretasi dari mirip dengan bentuk berbeda. Dari segi peneliti motif bunga dan dedaunan kesungguhan, kesungguhan pada dengan dibuat lebih sedehana dengan pengerjaan batik ini terlihat setiap motif merubah bentuk warna sehingga lebih yang dibuat sangat detail dan memikirkan menarik dan indah tanpa terlepas dari proposi dan komposisinya. Dari hal bentuk aslinya tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa berdasarkan unsur estetika yang c. Motif Moto Doro dipahami bahwa pada batik jetis motif merak ini memiliki kesatuan antar motif dan setiap motif dibuat dengan detail.

PEMBAHASAN Pada bagian ini dijelaskan lebih jelasbentuk motif merak pada batik Jetis Sidoarjo tersebut sesuai dengan hasil Motif Moto Doro pada Batik Jetis Sidoarjo observasi dan wawancara yang dilakukan (Dokumentasi Pribadi : M. Faiz Rahmadi, dalam proses penelitian. 2021) 1. Unsur seni rupa pada bentuk motif merak pada batik Jetis Berdasarkan interpretasi dari Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan narasumber, motif moto doro diambil oleh peneliti, pada batik Jetis Sidoarjo dari bentuk mata burung yang menggunakan motif merak terdapat dara.berdasarkan analisis ragam hias, unsur- unsur seni rupa didalamnya. Unsur motif ini mengambil bentuk mata burung yang pertama adalah garis, garis yang dara yang digambarkan dengan lebih digunnakan pada adalah garis lengkung sederhana dengan hanya mengambil yang dibuat sangat natural sebagai bentuk lingkaran dan bola matanya saja.

gambaran pada motif merak, motif bunga dan dedaunan maupun motif yang Pengayaan bentuk motif merak digunakan sebagai isen-isen yaitu moto doro. Pada gambar diatas terlihat motif yang Unsur seni rupa yang digunakan berupa bentuk merak, motif tersebut selanjutnya yaitu bentuk. Bentuk yang merupakan motif yang prinsip dasarnya digunakan pada batik tersebut adalah mengambil dari bentuk fauna. Bentuk bentuk-bentuk flora (tumbuhan) dan tersebut mengalami pengubahan dari fauna (hewan). Adapun bentuk flora yang bentuk alami yang dibuat lebih terdapat pada batik Jetis adalah motif sederhana kemudian dibuat dengan bunga dan daun, sedangkan bentuk menggabungkan unsur flora seperti yang faunanya berupa burung merak yang terlihat pada ekornya akan tetapi tidak menjadi motif utama dalam batik Jetis. sampai menghilangkan ciri-ciri alaminya Unsur seni rupa yang yang terakhir sama sekali. adalah warna. Warna yang digunakan pada objek-objek atau motif batik adalah kombinasi dari warna biru, kuning dan coklat tua, sedangkan warna dasar kain batik didominasi dengan warna coklat muda yang menimbulkan kesan tentram ketika melihat batik tersebut.

2. Ragam Hias Yang Terdapat Pada batik jetis motif merak Pada motif merak pada batik Jetis Pengayaan bentuk motif Sidoarjo terdapat beberapa motif yang bunga dan daun akan diulas menggunakan keilmuan ragam hias. Motif-motif tersebut Motif bunga dan dedaunan yang mengalami perubahan bentuk dari bentuk bentuknya berasal dari bunga mawar aslinya. Proses tersebut adalah Stilasi dan daun, kemudian mengalami pegubahan distorsi. Stilasi sendiri adalah bentuk dari warnanya maupun pengubahan bentuk objek tanpa terlepas penambahan titik-titik pada kedua motif dari bentuk atau karakter objek semula. melalui stilasi dan distorsi. Pada batik Menurut Arifin stilasi merupakan Jetis bunga mawar biasanya digambarkan kegiatan mengubah atau dengan enam kelopak besar dengan menyederhanakan bentuk aslinya kelopak kuncup di tengahnya. Proses menjadi suatu bentuk yang dikehendaki stilasi pada bunga mawar pada batik Jetis (Arifin, 2018). sedangkan distorsi adalah tidak terlalu berbeda dengan bentuk perubahan bentuk dengan melebih- aslinya. Daun yang melekat pada bunga lebihkan objek. Hal ini sesuai dengan mawarpun bukanlah daun bunga mawar pernyataan dari Kartika yang seperti aslinya, pada batik Jetis daun menyebutkan bahwa distorsi merupakan bunga mawar tidak bergerigi dan tulang penggambaran bentuk yang lebih daunnya dibuat lebih panjang dan kecil. menekankan pada pencaian karakter dengan menggunakan cara menyengatkan wujud-wujud tertentu pada objek yang digambar (Dharsono, 2004).

Pengayaan bentuk motif moto doro P

Dan motif yang terakhir adalah motif bumi sebagai warna dasar kain dan moto doro. Moto doro memiliki arti mata warna biru dan kunung pada motif utama burung dara, berasal dari bahasa Jawa maupun motif pelengkap. Pada motif moto yang berarti mata dan doro yang merak pada batik Jetis Sidoarjo terdapat berarti burung dara. Pengertian tersebut beberapa motif yang akan diulas telah menjawab bahwa motif tersebut menggunakan keilmuan ragam hias. diambil dari mata burung dara atau Motif-motif tersebut mengalami merpati. Bentuk mata tersebut dibuat perubahan bentuk dari bentuk aslinya. lebih sedehana dan dijadikan sebagai Proses tersebut adalah Stilasi dan distorsi. isen-isen, unutk mengisi rang kosong Stilasi sendiri adalah pengubahan bentuk batik batik. objek tanpa terlepas dari bentuk atau 3. Unsur Estetika pada Motif Batik karakter objek semula, sedangkan distorsi Jetis Sidoarjo adalah perubahan bentuk dengan melebih-lebihkan objek. Seperti pada motif merak, Bunga daun dan motif moto doro. Berdasarkan unsur estetika yang dipahami bahwa pada batik jetis motif merak ini memiliki kesatuan antar motif dan setiap motif dibuat dengan detail Batik Jetis Sidoarjo yang menggunakan motif merak memiliki penataan atau Unsur estitika pada motif merak pada komposisi yang baik sehingga batik Jetis Sidoarjo adalah kesatuan. menimbulkan selarasan antar motif Kesatuan yang dimaksud adalah semakin hidup dengan didukung komposisi antara objek atau motif satu pemilihan warna coklat yang memeri dengan yang lain. motif merak adalah kesan tentram. Didalam batik tersebut motif utama akan tetapi penempatan objek yang dipilih mengalmi perubahan motif utama dengan motif pelengkap dan dari bentuk aslinya dengan pendukung tertata dengan baik dan tidak disederhanakan maupun dilebih- ada bagian yang kosong. lebihkan. Unsur estetika yang kedua adalah kerumitan. Kerumitan dalam batik DAFTAR PUSTAKA Sidoarjo terletak pada motif-motifnya bisa dilihat dari detail yang ada pada Darsono dkk. 2007. Estetika Seni Rupa motif merak, motif bunga dan daun, . Surakarta: ISI Press Solo bahkan pada isen-isen. Dan yang terakhir adalah kesungguhan, kesungguhan pada Gustami, S. P. (1992). Filosofi Seni Kriya batik Sidoarjo motif merak bisa dilihat Tradisional Indonesia” dalam Seni: dari penataan dari setiap objek, detail Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan yang ada pada batik sehingga Seni. II/01-Januari. Yogyakarta: BP menimbulkan keselarasan didalamnya. ISI Yogyakarta.

SIMPULAN DAN SARAN Gustami, S. P. (2000). Seni kerajinan mebel ukir Jepara: kajian estetika melalui Berdasarkan unsur-unsur seni rupa yang pendekatan multidisiplin. Penerbit terdapat pada motif merak menggunkan Kanisius. titik sebagai isen-isen dan juga terdapat dalam motif, menggunakan garis Haryono, T. (2002). Terminologi dan lengkung dan menggunakan bentuk motif perwujudan seni kriya masa lalu dan yang selaras antara motif inti berupa masa kini sebuah pendekatan motif fauna yaitu burung merak dengan historis-arkeologi. Seminar motif pelengkap dnegan penggunaan International Seni Rupa. warna coklat yang merupakan warna

Koentjaraningrat, K. (2004). Kebudayaan, mentalitas dan pembangunan. Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya

Nasional, D. P. (2019). Kamus besar bahasa Indonesia.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sachari, A. (2002). Estetika: makna, simbol dan daya. Penerbit ITB.

Soedarso, S. P. (1990). Tinjauan seni. Yogyakarta: Saku Dayar Sarana, 1.

Sony Kartika, D. (2017). Seni Rupa Modern Edisi Revisi. Bandung: Rekayasa Sains.

Sumardjo, J. (2000). Filsafat Seni, Bandung: Penerbit ITB. Tebal.

Sunarya, Y. Y. (2018). Adaptasi Unsur Estetik Sunda Pada Wujud Ragam Hias Batik Sunda. Journal of Visual Art and Design, 10(1), 27–51. Wihardi, D., Pratikto, R. G., & Kristanty, S. (2014). Pergeseran Makna Motif Batik Yogyakarta–Surakarta. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, 5(2), 105– 113.