JURNAL HUTAN LESTARI (2016) Vol. 4 (4) : 437 – 445

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU DI DAS MENDALAM TAMAN NASIONAL BETUNG KERIHUN DANAU SENTARUM KABUPATEN KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Biodiversity of in DAS MendalamRegion of Betung Kerihun Danau Sentarum National Park Kapuas Hulu Regency West Kalimantan Province

Aris Rinanda, Farah Diba, Wahdina Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Jalan Daya Nasional Pontianak 78124 E-mail : [email protected]

ABSTRACT Betung Kerihun-Danau Sentarum National Park in Kapuas Hulu District has a highest biodiversity on plant, and . One of the interesting insect is butterfly. Butterfly has an important function for indicator of the health of environment. The purpose of research is to identify the butterfly in DAS Mendalam region in Betung Kerihun-Danau Sentarum National Park. The location of research was in Mentibat river and Pari river. Methodology of research used exploration method which combined with transects method. Area of research consists of aquatic and terrestrial. The length of transect was 1 Km with observation area 5 m both on left and right side. Exploration the biodiversity of butterfly was conducted in the morning from 06.00-09.00 wib and in the afternoon from 15.00-17.00 wib. Result of the research showed that 22 of butterfly was found, consist of 4 families and total individual was 298 . The families consist of Lycanidae, Nymphalidae, Papilionidae, and Pieridae. Mentibat River has a highest diversity of butterfly than Pari River. 16 species was found in Mentibat River, consist of Jamides pura, Charaxea affinia, Euplea rhadamanthus, Euripus nyctelius, Idea stolli, Polyura athatmas, arycles, Graphium doson, Graphium antiphates, Papilio memnon, Trogonoptera brookiana, Troides amphtysus, Appias lycinida, Eurema hecabe, Hebomia glaucipe, Ixias undatus. Total individual found was 200 butterflies. The value of Dominance Index was 0.10; Diversity Index was 1.09; Abundance Index was 180.55; Species Richness Index was 6.52 and Similarity Index was 0.42. Meanwhile in Pari River was found 14 species of butterflies consist of Jamides pura, Chersonesia rahria, Cupha erymanthis, Moduza procris, Polyura athatmas, Graphium sarpedon, Graphium antiphates, Papilio memnon, Appias lycinida, Eurema hecabe, Eurema sari, Hebomia glaucipe, Ixias undatus, and Pareronta valeria. The value of Dominance Index was 0.09; Diversity Index was 1.09; Abundance Index was 93.21; Species Richness Index was 6.53 and Similarity Index was 0.42 and the total individual found was 98 butterflies. The environment in Betung Kerihun-Danau Sentarum National Park was convenient to butterfly. The result of research givinginformation about the biodiversity of butterfly in Betung Kerihun-Danau Sentarum National Park for the conservation management in this area. Keywords: Betung Kerihun Danau Sentarum National Park, biodiversity, butterfly, Lycanidae, Nymphalidae, Papilionidae, Pieridae

PENDAHULUAN Hulu, Provinsi Kalimantan Barat) dengan Taman Nasional Betung Kerihun Malaysia (Negara Bagian Sarawak). Danau Sentarum (TNBKDS) adalah Kawasan konservasi ini merupakan kawasan hutan tropis yang membentang penggabungan dari 2 (dua) taman pada 112o15’ – 114o10’ Bujur Timur dan nasional yang ada di Kalimantan Barat 0o0’ – 1o35’ Lintang Utara, disepanjang yaitu Taman Nasional Bentung Kerihun perbatasan Indonesia (Kabupaten Kapuas (TNBK) dan Taman Nasional Danau

437

JURNAL HUTAN LESTARI (2016) Vol. 4 (4) : 437 – 445

Sentarum (TNDS), sesuai Surat fauna dalam hutan adalah kupu-kupu. Keputusan (SK) Menteri Lingkungan Keragaman jenis pohon menyebabkan Hidup dan Kehutanan Nomor semakin banyak kupu-kupu. Kekayaan P7/MENLHK/Setjen/OTL.0/1/2016 pada jenis kupu-kupu mempunyai arti penting tanggal 29 Januari 2016. dalam siklus hidup tumbuhan berbunga. Bentang wilayah Resort Betung Kupu-kupu merupakan serangga dari Kerihun (BK) umumnya berbukit dan Ordo . Nama Lepidoptera bergunung dimana 20% dari kawasan ini berasal dari bahasa Yunani, lepos yang memiliki ketinggian di atas 700 mdpl. artinya sisik dan ptera yang artinya sayap Bukit dan gunung ini merupakan bagian (Pracaya,1991). Kupu-kupu memiliki dari komplek pegunungan Muller metamorfosis sempurna yang mengalami dengan titik tertinggi 1.790 mdpl, yaitu 4 (empat) fase perkembangan yaitu telur, puncak Gunung Kerihun yang terletak di larva, pupa dan dewasa (Carter, 1995). bagian Timur yang terhubung oleh Habitat kupu-kupu meliputi daerah berair gunung dan bukit Gunung Betung 1.150 atau kering, di hutan, perkotaan atau mdpl di bagian Barat kawasan. Secara didaerah terbuka dengan tumbuhan perdu hidrologi Resort BK dibagi 5 (lima) Sub dan belukar (Borror dkk, 1996). Kupu- DAS, yaitu (1) Sub DAS Embaloh di kupu membantu melestarikan keberadaan barat, (2) Sub DAS Sibau dan (3) Sub flora dengan cara penyerbukan. Kupu- DAS Mendalam di tengah, (4) Sub DAS kupu memiliki keindahan dengan warna- Kapuas/Koheng dan (5) Sub DAS warna dan pola sayap yang unik. Bungan di timur (Balai TNBK, 2013). Penelitian kupu-kupu di Resort BK Sub DAS Mendalam yang terletak di cukup tinggi akan tetapi pihak pengelola tengah kawasan Resort BK memiliki tidak memili data tentang keanekaan jenis topografi berbukit-bukit dan curam kupu-kupu oleh karena itu penelitian dengan riam yang cukup berbahaya. untuk mengetahui keanekaragaman jenis Berbagai penelitian telah dilakukan untuk kupu-kupu. Tujuan penelitian adalah mengungkapkan kekayaan flora dan untuk mengenai keanekaragaman kupu- fauna yang dimiliki oleh Resort BK. kupu di DAS Mendalam dalam kawasan Pemahaman tentang potensi sumber daya TNBKDS. sangat dibutuhkan sebagai dasar dalam pengolaan kawasan. Potensi fauna yang METODE PENELITIAN telah diketahui yaitu 54 jenis mamalia, Penelitian dilaksanakan di Taman Nasional Betung Kerihun Danau 301 jenis burung, 33 jenis reptil, 79 jenis Sentarum di Kawasan DAS Mendalam amfibi, 170 jenis serangga dan 257 jenis Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi ikan (Balai TNBK, 2013). Keberadaan fauna suatu kawasan Kalimantan Barat, selama ± 30 hari di dipengaruhi oleh jenis tumbuhan di lapangan pada bulan Mei 2016. dalamnya, baik itu untuk makanan, Pelaksanaan penelitian berdasarkan tempat bersarang, tempat bermain dan metode eksplorasi (Koesoemadinata, mencari pasangan yang pada akhirnya 2000) yang dikombinasikan dengan menentukan keragamannya. Salah satu metode transek (Soerianegara,1988).

438

JURNAL HUTAN LESTARI (2016) Vol. 4 (4) : 437 – 445

Prosedur penelitian dengan membuat Kriteria menurut (Odum, 1971) : transek sejajar dengan sungai di tepi H’<1 = Keanekaragaman Rendah 1 3 = Keanekaragaman Tinggi (terestrial) di lokasi penelitian, yaitu di Sungai Pari dan Sungai Mentibat. - Indeks Kelimpahan Jenis (e) Selanjutnya dibuat transekdi Sungai Kelimpahan jenis dipengaruhi oleh Mentibat dan Sungai Pari dengan jarak keanekaragaman jenis dan jumlah jenis pandang ke kanan dan ke kiri 5 m. untuk mengertahui indeks kelimpahan Pengamatan dilakukan dua kali dalam jenis digunakan rumus (Odum, 1971 ). 퐻 satu hari, yaitu pada pagi hari mulai pukul 푒 = 06.00 – 09.00 WIB dan sore hari pukul 퐿푛 푆 Dimana : 15.00 - 17.00 WIB. e = Kelimpahan jenis Pada tiap transek pengamatan 퐻 = Keanekagaman jenis dilakukan 2 kali pengulangan. Sampel S = Jumlah seluruh jenis Ln = Logaritma natural kupu-kupu yang ditemukan ditangkap Kriteria menurut (Odum, 1971): dengan jarring lalu diidentifikasi. e ≤ 0,4 = Kelimpahan rendah Parameter yang digunakan dalam analisis 0,4 < e < 0,6 = Kelimpahan sedang data meliputi e ≥ 0,6 = Kelimpahan tinggi

- Indeks Dominansi Indeks Dominansi (C) digunakan - Indeks Kelimpahan Jenis (e) Indeks kekayaan jenis merupakan untuk menentukan tentang jenis dimana nilai rasio perbandingan antara jumlah suatu komunitas dan menetapkan jenis kesuluruhan terhadap jumlah jenis dominan jenis digunakan rumus Simpson yang dijumpai pada suatu tipe hutan ( Odum, 1971). 푛푖 (Odum, 1971). C= 2 푁 D = S – 1/log N Dimana : Dimana: C = Indeks dominasi D = kekayaan jenis ni = Jumlah individu suatu jenis S = Total jumlah jenis N = Jumlah individu seluruh jenis N = jumlah total individu Kriteria menurut (Odum,1971), C ≤ 0,5 = tidak terdapat spesies yang Kriteria menurut (Odum,1971): mendominansi > 4,0 = baik C ≥ 0,8 = terdapat spesies yang mendominansi 2,5 – 4,0 = sedang < 2,5 = buruk - Indeks Keanekaragaman Jenis (H) Keanekaragaman jenis dihitung - Indeks Kesamaan Jenis dengan rumus Shannon indeks of general Indeks kesamaan jenis merupakan Diversity (Odum, 1971 ). nilai yang menunjukan tingkat kesamaan 푛푖 푛푖 H = - log( ) jenis penyusunan populasi satwa tertentu 푁 푁 Dimana : yang diperoleh dengan membandingkan 2 H = Indeks keanekaragaman jenis komunitas tertentu, dapat diketahui ni = Jumlah individu setiap spesies menggunakan rumus (Magurran,1988). N = Banyak individu dalam populasi Cn = 2 jN/(aN+bN)

439

JURNAL HUTAN LESTARI (2016) Vol. 4 (4) : 437 – 445

Dimana : Sungai Mentibat dan Sungai Pari Cn = Indeks kesamaan jenis Jn =Jumlah individu yang sama dan terendah diperoleh jumlah kupu-kupu sebanyak 22 pada dua lokasi yang dibandingkan jenis dari 4 famili dengan total jumlah aN = Jumlah jenis pada lokasi 1 individu sebanyak 298 kupu-kupu. bN = Jumlah jenis pada lokasi 2 Kupu-kupu yang ditemukan berasal dari Kriteria menurut (Magurran,1988): CN<50% = Kesamaan rendah famili Lycanidae, Nymphalidae, CN>50% = Kesamaan tinggi Papilionidae, dan Pieridae. Famili dan spesies kupu-kupu yang ditemukan pada HASIL DAN PEMBAHASAN masing-masing lokasi di Sungai Mentibat Hasil penelitian pada habitat riperian dan Sungai Pari disajikan pada Tabel 1. dan terestrial dalam kawasan TNBKDS khususnya di DAS Mendalam yaitu di

Tabel 1. Keanekaragaman Kupu-Kupu di DAS Mendalam Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (Biodiversity of Butterfly in DAS Mendalam Region of Betung Kerihun Danau Sentarum National Park)

Jumlah Individu No Famili Spesies Sungai Mentibat Sungai Pari I Lycanidae 1. Jamides pura 20 10 II Nymphalidae 2. Charaxea affinia 15 0 3. Chersonesia rahria 0 6 4 Cupha erymanthis 0 5 5 Euplea rhadamanthus 10 0 6 Euripus nyctelius 11 0 7 Idea stolli 1 0 8 Moduza procris 0 3 9 Polyura athatmas 9 5 III Papilionidae 10 Graphium arycles 5 0 11 Graphium sarpedon 0 6 12 Graphium doson 15 0 13 Graphium antiphates 10 10 14 Papilio memnon 3 1 15 Trogonoptera brookiana 3 0 16 Troides amphtysus 2 0 IV Pieridae 17 Appias lycinida 20 10 18 Eurema hecabe 35 15 19 Eurema sari 0 10 20 Hebomia glaucipe 26 7 21 Ixias undatus 15 5 22 Pareronta valeria 0 5 Jumlah 200 98

Sungai Mentibat memiliki jenis arycles, Graphium doson, Graphium kupu-kupu yang cukup beragam yaitu 16 antiphates, Papilio memnon, spesies dan 200 individu. Spesies yang Trogonoptera brookiana, Troides terdapat di Sungai Mentibat meliputi amphtysus, Appias lycinida, Eurema Jamides pura, Charaxea affinia, Euplea hecabe, Hebomia glaucipe, Ixias rhadamanthus, Euripus nyctelius, Idea undatus. Kupu-kupu yang terdapat di stolli, Polyura athatmas, Graphium Sungai Pari meliputi Jamides pura,

440

JURNAL HUTAN LESTARI (2016) Vol. 4 (4) : 437 – 445

Chersonesia rahria, Cupha erymanthis, lycinida, Eurema hecabe, Eurema sari, Moduza procris, Polyura athatmas, Hebomia glaucipe, Ixias undatus, and Graphium sarpedon, Graphium Pareronta valeria. antiphates, Papilio memnon, Appias

Gambar 1. Jenis kupu-kupu yang ditemukan di DAS TNBKDS (Butterflies found in DAS Mendalam Betung Kerihun Danau Sentarum National Park)

Sungai Mentibat memiliki jenis intensitas cahaya dan nutrisi khususnya kupu-kupu yang lebih banyak daripada air dan tumbuhan. Sementara di Sungai Sungai Pari. Hal ini didukung oleh Pari ketersediaan pakan masih memadai ketersediaan pakan yang cukup tinggi, untuk larva, tetapi intensitas cahaya

441

JURNAL HUTAN LESTARI (2016) Vol. 4 (4) : 437 – 445

sangat kurang disebabkan canopi yang pada sinar matahari yang masuk dan sangat rapat. Penelitian kupu-kupu oleh udara panas yang dibutuhkan kupu-kupu Marjan (2014) di ekosistem hutan rawa dalam beraktifitas. air tawar dan hutan dataran rendah di Perbedaan jumlah individu dan Desa Belitang Dua Kecamatan Belitang jumlah jenis kupu-kupu yang ditemukan Kabupaten Sekadau menemukan kupu- pada masing-masing habitat penelitian, kupu jumlahnya 24 spesies yang terdiri dikarenakan setiap habitat pengamatan atas 3 famili yaitu Nymphalidae, memiliki kondisi lingkungan yang Papilionidae dan Pieridae. berbeda baik komponen biotik dan Jenis kupu-kupu yang ditemukan abiotik. pada habitat terestrial berjumlah 13 Salmah dan Abbas (2002) spesies dengan 84 individu sedangkan menyatakan komponen biotik yang pada habitat riperian berjumlah 12 spesies berpengaruh terhadap keberadaan kupu- dengan jumlah 214 individu. Perbedaan kupu yaitu vegetasi yang dijadikan keadaan habitat berhubungan dengan sumber pakan, tempat bertelur dan perbedaan jumlah spesies dan individu berlindung. Komponen abiotik dalam kupu-kupu yang hidup di dalamnya. bentuk keadaan fisik habitat berupa Peggie dan Amir (2006) menyatakan ketersediaan air, suhu, dan keterbukaan keadaan lingkungan menentukan spesies tempat. Menurut Soekardi (2007), yang mampu bertahan hidup dan menjadi komposisi flora suatu habitat dominan pada habitat tersebut. berpengaruh terhadap tempat tinggal dan Keterbukaan suatu tempat dan vegetasi ketersediaan makanan sebagai faktor berpengaruh pada komposisi kupu-kupu penting penyebaran dan siklus hidup di suatu tempat. Keberadaan kupu-kupu kupu-kupu. Nilai indeks dominasi, indeks berpengaruh dengan makanan yang keanekaragaman, indeks kesamaan, tersedia seperti jumlah dan jenis vegetasi indeks kelimpahan dan indeks kekayaan yang berbunga, baik itu tumbuhan bawah jenis kupu-kupu yang ditemukan di DAS dari tingkat semai sampai pohon. Mendalam TNBKDS disajikan pada Keterbukaan suatu tempat berhubungan Tabel 2.

Tabel 2. Indeks Dominansi(C), Indeks Keanekaragaman Jenis(H), Indeks Kelimpahan Jenis(e) Indeks Kekayaan Jenis (D), dan Indeks Kesamaan Jenis (Cn) Jenis Kupu- kupu yang Ditemukan di DAS Mendalam Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (The Value of Dominance Index, Diversity Index,Abundance Index Species Richness Index, and Similarity Index of Butterfly in DAS Mendalam Region of Betung Kerihun Danau Sentarum National Park)

No Lokasi C 퐇 E D Cn 1 Sungai Mentibat 0,10 1,09 0,42 0,4 6,52 2 Sungai Pari 0,09 1,09 0,42 0,4 6,53 3 Habitat Terestrial 0,10 1,05 0,11 0,4 6,24 4 Habitat Aquatik 0,13 0,96 0,11 0,4 4,72

442

JURNAL HUTAN LESTARI (2016) Vol. 4 (4) : 437 – 445

Indeks Dominansi kupu-kupu di Menurut Magurran (1996) nilai indeks Sungai Mentibat (0,10) lebih tinggi kesamaan kupu-kupu pada lokasi daripada indeks dominansi di Sungai Pari penelitian termasuk kategori rendah. (0,09) sementara itu indeks dominansi Kupu-kupu yang sering dijumpai yaitu habitat aquatik (0.13) lebih tinggi Jamides pura, Graphium antiphates, Idea daripada habitat teresterial (0,10). stolli, dan Graphium sarpedon. Menurut Schowalter (2000) dalam Indeks Kelimpahankupu-kupu yang kriteria indeks dominansi jikanilainya ≥ terdapat di DAS Mendalam TNBKDS, 0,8 maka menunjukkan masih terdapat baik yang terdapat di Sungai Mentibat, spesies yang dominan. Hal ini diperkuat Sungai Pari dan habitat riperian dan dengan ditemukannya spesies kupu-kupu terrestrial memiliki nilai yang sama (0,4). yang dominan dan sering dijumpai Menurut Weibull dkk (2003) nilai indeks melintas atau menghisap nutrisi di tepian kelimpahan kupu-kupu ini termasuk sungai dan permukaan tanah. dalam kategori sedang. Faktor-faktor Keanekaragaman jenis kupu-kupu di yang mempengaruhi meliputisumber Sungai Mentibat dan Sungai Pari pakan berupa madu ditepian sungai memiliki nilai indeks keanekaragaman tumbuhan berbunga lebih banyak di yang sama(1,09). Berdasarkan Krebs banding lokasi lain sedangkan jenis kupu- (1999) keberadaan kupu-kupu di lokasi kupu lebih banyak ditepian sungai. penelitian masuk dalam kriteria Nilai indeks kekayaan jenis kupu- keanekaragaman sedang. Sementara itu kupu di Sungai Mentibat sebesar 6,52, indeks keanekaragaman di habitat sedangkan di Sungai Pari sebesar 6,53. teresterial lebih tinggi dibandingkan Sementara itu nilai indeks kekayaan jenis dengan di habitat aquatik. Menurut kupu-kupu pada habitat teresterial sebesar kriteria keanekaragaman jenis Odum 6,24lebih tinggi dibandingkan pada (1971) yaitu 1>H>3 maka keragaman habitat aquatik (4,72). Perbedaan kondisi kupu-kupu termasuk dalam kriteria di lapangan menyebabkan nilai indeks sedang, produktivitas cukup, dan kondisi kekayaan jenis kupu-kupu berbeda. ekosistem cukup seimbang. Nilai Menurut Blair (1999) keberadaan kupu- keanekaragaman kupu-kupu pada habitat kupu pada daerah urban dan daerah hutan teresterial termasuk keanekaragaman memiliki nilai indeks kekayaan jenis yang sedang, sementara pada habitat aquatik berbeda jauh karena kondisi vegetasi termasuk keanekaragaman rendah. mempengaruhi jumlah dan jenis kupu- Indeks kesamaan jenis kupu-kupu di kupu yang ditemukan. Berdasarkan Sungai Mentibat dan Sungai Pari Odum (1971) nilai indeks kekayaan jenis memiliki nilai yang sama, demikian pula kupu-kupuyang diperoleh di lokasi indeks kesamaan jenis kupu-kupu di penelitian termasuk dalam kategori habitat terrestrial dan riperian. Hal ini sedang. Semakin banyak jumlah spesies menunjukkan bahwa 50% spesies yang kupu-kupu pada suatu lokasi maka indeks ditemukan pada Sungai Mentibat juga kekayaan semakin tinggi dan termasuk ditemukan pada Sungai Pari, demikian dalam kriteria sangat baik. Peggie (2010) pula pada habitat teresterial dan aquatik. menyatakan kupu-kupu merupakan

443

JURNAL HUTAN LESTARI (2016) Vol. 4 (4) : 437 – 445

serangga yang unik dan memiliki teresterialdan riperian. Nilai indeks kemampuan adaptasi tinggi terhadap kelimpahan jenis sama untuk semua kondisi habitatnya. Selanjutnya Gordh lokasi sedangkan nilai indeks dan Headrick (2001) menyatakan kupu- kekayaan jenis kupu-kupu di Sungai kupu merupakan serangga diurnal atau Pari lebih tinggi daripada Sungai serangga yang aktif di siang hari. Hasil Mentibat, dan di habitat terrestrial penelitian mendapatkan jenis-jenis kupu- lebih tinggi daripada riperian. kupu yang beragam memili fungsi Saran ekologi sebagai hewan penyerbuk di 1. Perlu pembuatan rumah kupu-kupu TNBKDS. Hal ini menjadi sumber di semua DAS di TNBKDS untuk informasi berharga yang dapat digunakan program perkembangbiakan kupu- dalam pengelolaan dan konservasi kupu- kupu dengan langkah melestarikan kupu di kawasan taman nasional kupu di TNBKDS. khususnya di DAS Mendalam TNBKDS. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih

PENUTUP lanjut untuk pakan kupu-kupu Kesimpulan sehingga konservasi kupu-kupu dapat berjalan dengan baik. 1. Kupu-kupu yang ditemukan di

TNBKDSdi daerah DAS Mendalam. DAFTAR PUSTAKA Khususnya di areal Sungai Mentibat Balai Besar Taman Nasional Betung dan Sungai PariTNBKDS sebanyak Kerihun. 2013. Profil Taman 22spesies yang tergolong dalam 4 Nasional Betung Kerihun. famili yaitu Lycaenidae (1 Jenis), Kementerian Kehutanan dan Nymphalidae (8 Jenis), Papilionidae Perkebunan. BBTNBK-Putussibau (7 Jenis), Pieridae (6 Jenis) dengan Blair, R.B. 1999. Birds dan Butterflies jumlah 298 individu. Famili yang Along an Urban Gradient: mendominasi yaitu Famili Surrogate Taxa for Assesing Nymphalidae, Bioderversity? Ecological Applications. 9(1): 164-1701999. 2. Indeks Dominansi kupu-kupu di 397, 1999. Sungai Mentibat lebih tinggi Borror, D.J., Triplehorn C.A. and daripada Sungai Pari sementara JhonsonN.F., 1996. Pengenalan itupadahabitat riperian lebih tinggi Pelajaran Serangga. Gadjah Mada daripada habitat teresterial. Indeks University Press. Yogyakarta Keanekaragaman kupu-kupu di Carter, D. 1995. Eyewitness Handbook Sungai Mentibat sama dengan di Butterflies and Moth. Dorling Sungai Pari sedangkanpadahabitat Kindesley Ltd. London. teresteriallebih tinggi daripada Gordh G and Headrick, D.H. 2001. A habitat riperian. Indeks kesamaan Dictionary of Entomology. CABI jenis kupu-kupu di Sungai Mentibat Publissing. Massacuchet. dan Sungai Pari memiliki nilai yang sama, demikian pula dengan habitat

444

JURNAL HUTAN LESTARI (2016) Vol. 4 (4) : 437 – 445

Krebs, C.J. 1999. Ecological Metodology. Peggie, J. 2010. Kupu-kupu, Keunikan Second Edition. New York: An Tiada Tara. Perhimpunan imprint of Addison Wesley Entomologi Indonesia. Longman, Inc. Salmah, S. I, Abbas 2002. Kupu-kupu Magurran, A.E. 1996. Ecological Papilionidae di Taman Nasional Diversity and Its Measurement : Kerinci Seblat. Keanekaragaman Chapman and Hall London Hayati Departemen Kehutanan. Marjan, S. 2014. Ekosistem Hutan Rawa Jakarta. Air Tawar dan Hutan Dataran Soekardi, H. 2007. Kupu-kupu di kampus Rendah di Desa Belitang Dua Unila. Penerbit Universitas Kecamatan Belitang Kabupaten Lampung. Sekadau. Skripsi Fakultas Schowalter, T.D. 2000. Insect Ecology: Kehutanan Universitas An Ecosystem Approach. Academic Tanjungpura Press. San Diego. Odum, E.P. 1971. Fundamental Ecology, Weibull, A.C, J. Bengtsson & E. Nohlgren. 3rd Edition, Toppan Company, Ltd. 2003. Diversity of Butterfly in Tokyo Agricultural Landscape: The Role of Peggie, J & M. Amir. 2006. Practical Farming System and Landscape Guide to The Butterflies of Bogor Heterogenity. Ecography 23:743- Botanical Garden. Bidang Zoologi, 750. Pusat Penelitian Biologi, LIPI, Cibinong. Indonesia

445