Arif Budi Wurianto 80-88.Pmd
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ASPEK BUDAYA PADA UPAYA KONSERVASI AIR DALAM SITUS bernilai religi dan pesan-pesan moral untuk makaperlu daiadakan upaya pendokumentasian pengolahan maupun pengadaannya. melalui penelitian dan pengkajian.Oleh sebab itulah KEPURBAKALAAN DAN MITOLOGI MASYARAKAT MALANG Demikian pula pada kebudayaan Jawa yang penelitian tentang Aspek Budaya pada Upaya memandang suatu konservasi perlindungan Konservasi Air dalam Situs Kepurbaalaan dan 1 Arif Budi Wurianto kelestarian alam dari kearifan lokal yang berbasis Mitologi Masyarakat di Malang ini diadakan. pada sistem kepercayaan seperti pada masa lalu 1 FKIP, Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Korespondensi : Terusan Titan V E-9 Rt.4 Rw.22 Purwantoro Blimbing Malang masih adanya keyakinan pada keberkahan pada Permasalahan Telpon: 0341-495054, HP: 08179624858 suatu benda tempat sebagaimana kebiasaan masa E-mail : [email protected] animisme dan dinamisme. Penelitian ini merupakan lingkup folklore Meskipun Jawa mengalamami perubahan khususnya folklore setengah lisan tentang cerita ABSTRACT sosial yang sangat luar biasa, tradisi pelestarian rakyat dan miologi yang dikaitkan dengan tinggalan alam yang berpangkal pada kearfian alam sampai budaya masa lalu. Oleh sebab itu penelitian ini akan The wellspring that sill exist in Malang Regency have potency as provider of amount of clean sekarang masih melekat pada masyarakat. Pada makan difokusan pada permasalahan (a) water required of society and as the medium of cultural recreation and natural tourism. Three location kehidupan masayrakat modern, hal-hal yang tradisi Inventarisasi situs dan mitos yang berkaitan dengan becoming study in this research there is at Polaman – District of Lawang, Sumberawan - District of belum tentu usang atau kuno. Bahkan hal yang pelestarian sumber daya alam, khususnya air dalam Singosari and Sumberingin - District of Pakis. This Research aim to conduct the inventarisation , Classification, Analysis the Cultural Meaning and Finding the Concept of the local wisdom in its tradisi mengalami perubahan makna menjadi makna perspektif budaya di wilayah Kabupaten Malang. bearing with the site and myth that related to continuation of natural resources, specially irrigate in eksotis, yaitu ciri khas yang bernilai ekonomi, sosial (b) Klasifikasi situs dan mitos yang berkaitan cultural in perspective in Malang Regency. The Method that used to answer the problem of research dan budaya. Banyak kalangan merindukan masa dengan pelestarian sumber daya alam, khususnya are documentation, observation, and interview with the respondent which have significance with lalu untuk hadir kembali ke masa kini dalam balutan air dalam perspektif budaya di wilayah Kabupaten the research information. The result of research showed that the legend background, myth and the modern. Malang, (c) Analisis Makna Budaya dalam belief about source of water known by society, source of existing water classified by verbal folklore Hal ini disebut transformasi budaya secara kaitannya dengan situs dan mitos yang berkaitan and non verbal folklore in social and culture domain. The Cultural meaning that able to be explained invensi tradisi. Secara global pun terdapat dengan pelestarian sumber daya alam, khususnya are sacred meaning, potential meaning, and social meaning. The local wisdom concept that was founded is there are still relevant concept of “ patirtan” and “ panguripan” in exploiting irrigate and pergeseran nilai untuk kembali kepada alam (back air dalam perspektif budaya di wilayah Kabupaten its conservation. to nature), seperti pada mempopulerkan kembali Malang. dan (d) Menemukan Konsep Kearifan kearifan lokal dalam mengatasi persoalan modern. Lokal dalam kaitannya dengan situs dan mitos yang Key Words : Verbal and Non Verbal Folklore Source of Water, Sacred, Potential, and Social Meaning, Hal ini sangat relevan karena dalam perpektif berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam, Partirtan and Panguripan Concept. posmodern konsep-konsep the past in the present khususnya air dalam perspektif budaya di wilayah PENDAHULUAN musim dengan tradisi pertanian yang meliputi masa merupakan fenomena budaya yang berimplikasi Kabupaten Malang. tanam sampai masa panen. pada peningkatan kehidupan sosial, ekonomi, dan METODELOGI PENELITIAN Nilai-nilai kehidupan yang diyakini suatu Keterkaitan antara fenomena alam dengan budaya. masyarakat tidak terlepas dari kebudayaan yang konsep-konsep keselamatan, menjadikan Hal ini pada akhirnya bermuara pada konsep Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Malang dianut dan dikembangkan dari kehidupan sehai- diberlakukannya perhitungan hari baik dan hari penguatan identitas budaya sebagai bagian dari dengan sasaran yang ditentukan secara purposif. hari. Demikian pula yang terjadi dalam pranata buruk, bahkan makna waktu kelahiran ang berkaitan sistem ketahanan sosial budaya masyarakat yang Sesuai dengan permasalahan yang telah kebudayaan Jawa. Dalam pandangan budaya Jawa, dengan rejeki, perjodohan dan nasib. dalam aplikasinya memberi signifikansi positif dirumuskan, maka penelitian ini dilasanakan hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan magis Dalam tradisi tulis, budaya Jawa melahirkan terhadap ekonomi, seperti tumbuhnya arsitektur, dengan penentuan langsung loasi sumber air dan dan mistis suatu budaya material dan saujana social buku Pranata Mangsa (perhitungan waktu), desain tata ruang kota, dan penataan lahan yang khususnya di wilayah Kecamatan Lawang, budaya tidak dapat dipisahkan dari sistem Primbon (ramalan nasib dan waktu baik-buruk) dan mampu memperkuat identitas budaya yang dapat Singosari dan Pakis. Responden utama adalah kepercayaan dan sistem sosial budaya. buku pemikiran ontologis ( misalnya filsafat dijadikan kekuatan ekonomi dan ketahanan penjaga sumber air dan masyarakat sekitar yang Dalam pranata kebudayaan Jawa, bahwa alam kehidupan, filsafat kesufian, pantheisme dan nasional. memanfaatkan sumber air tersebut. semesta merupakan sebuah pranata besar monisme) serta tradisi sejarah dan pewayangan. Malang sebagai wilayah kebudayaan Jawa, Sumber air yang dijadikan objek penelitian (makrokosmos) yang bersinergi dengan pranata Sebagaimana pada masyarakat di Bali, sampai memiliki keragaman sejarah budaya yang cukup diasumsikan merupakan daerah cagar budaya dan kecil tatakehidupan masyarakat (mikrokosmos). sekarang melalui konsep budaya Tri Hita Karana panjang, berada di wilayah pengunungan yang memiliki keterkaitan dengan sejarah di Kabupaten Hal ini yang menyebabkan masyarakat Jawa memandang semua tempat, tumbuhan dan benda subur dan memungkinkan terdapatnya banyak Malang, khususnya di seputar Kerajaan Singosari. memberikan symbol-simbol budaya dengan material maupun upakara merupakan sesuatu yang peninggalan sejarah kebudayaan dan kesenian yang Adapun sumber air yang dijadikan lokasi dan objek sejumlah pemaknaan terhadap berbagai hal dalam bermakna religius dan gambaran kearifan lokal adat berkaitan dengan kelestarian alam .Mengingat hal- penelitian adalah sumber air Polaman di Kecamatan kehidupan sehari-hari. Seperti pranata pertanian, masyarakat. Banyak lontar di Bali menuliskan hal yang bersifat tradisional sekarang sedang marak Lawang, sumber air Sumberawan di Singosari, dan ,mulai dari iklim, dikembangkan perhitungan berbagai tempat dan benda material yang bertaksu di masyarakat serta adanya upaya untuk melindunginya sebagai bagian dari paten kultural, Sumber Ringin di Kecamatan Pakis. Kondisi 80 HUMANITY, Volume IV, Nomor 2, Maret 2009: 80 - 88 Arif Budi Wurianto, Aspek budaya pada upaya konservasi air dalam situs Kepurbakalaan dan 81 mitologi masyarakat malang sumber air saat diadakan penelitian, selain di kaki gunung Arjuno dan berada di tepi jalan desa. menggorengnya. Kalau hal tersebut dilakukan , sarana politik dengan cara diperkenalkan dengan difungsikan sebagai tempat rekreasi masyarakat Secara fisik, sumber air ini sudah bukan lagi sumber orang yang bersangkutan akan mendapatkan petaka anak penguasa Purwdadi yang bernama Raden setempat, juga sebagai sumber irigasi dan sumber air alami, melainkan sudah dibangun tandon-tandon seperti sakit berkepanjangan atau mendapatkan Panji. Akhirnya melalui hubungan percintaan air bersih. sumber air dan pipa-pipa penyalur air ke daerah kesialan. Oleh sebab itu ia harus mengembalikan tersebut, Purwadadi dapat dikalahkan. Data dalam penelitian ini berupa informasi yang lebih rendah. Sumber air (tuk) berada di bawah ke tempat semula atau meminta maaf kepada Beberapa penjelasan warga sekitar sumber air atau penjelasan mengenai (a) sumber air atau mata perbukitan dan seja tahun 1900 telah didirikan penunggu gaib mata air. Padahal ikan wader adalah dan cerita-cerita mitos yang berkembang, air dalam suatu situs dan mitos yang berkaitan tandon oleh pemerintah kolonial Belanda. Di kanan- sejenis ikan air tawar yang memiliki bentuk tubuh menjadikan setiap orang untuk melestarikan sumber dengan pelestarian sumber daya alam, khususnya kiri sumber air berupa kolam-kolam untuk sangat kecil dan hidup berkelompok pada arus air air ini sebagai sumber penghidupan masyarakat air dalam perspektif budaya di wilayah Kabupaten pemandian anak-anak, kolam masjid, tempat yang mengalir. Adapun asal muasal ikan tersebut yang vital, seperti kebutuhan hidup sehari-hari, Malang. (b) hasil klasifikasi mata air dalam pemeliharaan ikan dan teratai. Penjaga air atau juru adalah peliharaan mBah Jayadursa. Jayadursa irigasi pertanian, dan kesuburan desa. Beberapa perspektif budaya di wilayah Kabupaten Malang kunci menempati sebuah gubug di bawah pohon adalah tokoh cikal bakal desa Polaman.