Lex Administratum, Vol. V/No. 9/Nov/2017
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Lex Administratum, Vol. V/No. 9/Nov/2017 PERLINDUNGAN PENGETAHUAN TRADISIONAL saat ini belum ada pengaturan hukum yang PROPINSI SULAWESI UTARA khusus untuk memberikan perlindungan DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)1 hukum pengetahuan tradisonal sehingga Oleh: Merry Elisabeth Kalalo2 pemerintah daerah perlu mengupayakan untuk mencari model pengaturan hukum yang ABSTRAK tepat dalam memberikan perlindungan hukum Keanekaragaman suku etnik yang ada di terhadap pengetahuan tradisional. Kendala Sulawesi utara menghasilkan berbagai yang ada yaitu mencari tahu originalitas dari peninggalan hasil karya nenek moyang sebagai pengetahuan tradisional yang ada pada saat pengetahuan tradisional masyarakat di bidang melakukan identifikasi pengetahuan hak kekayaan intelektual (HKI) yang perlu tradisional masyarakat Sulawesi Utara dan dilestarikan dan dilindungi. Perlindungan selanjutnya untuk proses menginventarisasi, hukum menjadi suatu hal yang urgen mendokumentasi untuk didaftarkan dan/atau mengingat kesiapan pemerintah Sulut untuk di catat ke Kantor Direktoran Jenderal HKI masuk dalam perdagangan bebas di era MEA, Kementerian Hukum dan HAM. Dan untuk sehingga potensi peningkatan hak produk pengetahuan tradisional yang pengetahuan tradisional dalam persaingan diperdagangkan yang telah memiliki merek perdagangan bebas perlu menjadi perhatian. dapat mendaftarkan ke Kantor Dirjen HKI Dan dengan program pemerintah dalam untuk mendapatkan perlindungan hukum Hak peningkatan ekonomi di bidang Merek. keparawisataan membuat daerah Sulawesi Utara menjadi salah satu destination wisata A. PENDAHULUAN yang didatangi para turis dunia khususnya saat Masyarakat Ekonomi ASEAN atau biasa di ini yang kita lihat para turis dari China yang singkat dengan MEA diartikan sebagai bentuk banyak berkunjung ke Sulawesi Utara. Dengan integrasi ekonomi ASEAN yang terdiri dari banyaknya turis yang masuk Sulawesi Utara sembilan negara negara di Asia Tenggara dan melihat serta menyaksikan berbagai termasuk Indonesia di dalamnya, telah ragam hasil/produk karya pengetahuan menyepakati menerapkan sistem perdagangan tradisional Sulawesi Utara sudah saatnya bagi bebas. Cebu yang merupakan salah satu hasil pemerintah untuk melindungi pengetahuan dari Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang tradisional yang ada sebagai aset HKI ke-12 pada Januari 2007. Pada KTT tersebut masyarakat Sulawesi Utara, jangan sampai para pemimpin ASEAN bersepakat untuk dicuri dan/atau dimanfaatkan oleh orang asing mengubah ASEAN menjadi daerah dengan atau pihak-pihak yang tidak bertanggung perdagangan bebas baik barang maupun jasa, jawab untuk tujuan komersial. Hasil penelitian invenstasi, tenaga kerja profesional dan juga ini menunjukkan bahwa pengaturan hukum aliran modal (dana). pengetahuan tradisional masih sangat minim Tahun 2015 merupakan awal diatur dalam satu Pasal dalam Undang-Undang diberlakukannya MEA, hal ini sesuai dengan Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 di dalam deklarasi tujuan dilakukan MEA, disepakati Pasal 38, mengatur bahwa pemegang hak bersama antara pemimpin-pemimpin Negara cipta ekspresi budaya tradisional dipegang ASEAN untuk mengubah ASEAN menjadi oleh Negara. Dan pengeturan lebih lanjut kawasan yang lebih stabil, makmur dan pemegang hak cipta oleh Negara ini akan di kompetetif dalam pembangunan ekonomi.3 atur dalam Peraturan Pemerintah (PP), yang Sulawesi Utara (Sulut) sebagai salah satu sampai saat ini PP tersebut belum ada. daerah yang ada di Indonesia termasuk dalam Pengaturan yang sangat minim ini MEA mau tidak mau harus bersiap menghadapi mengharuskan pemerintah daerah untuk dampak terciptanya MEA berkaitan dengan membuat undang-undang khusus (sui generis) pasar bebas di bidang permodalan, barang dan untuk mengatur perlindungan hukum jasa serta tenaga kerja. terhadap pengetahuan tradisional. Dan sampai 3 Pahami Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 1 Artikel Penelitian http://alfancandras2301.blogspot.co.id/2016/01/penjelas 2 Dosen pada Fakultas Hukum Unsrat an-artikel-tentang-mea.html 47 Lex Administratum, Vol. V/No. 9/Nov/2017 Dalam meghadapi MEA maka Pemerintah (1) Hak Cipta atas ekspresi budaya Daerah Sulawesi Utara (Sulut) mau tidak mau tradisional dipegang oleh Negara; harus mampu mempersiapkan langkah-langkah (2) Negara wajib menginventarisasi, strategis dalam sektor tenaga kerja, infra menjaga, dan memelihara ekspresi struktur, dan sector industri disertai dengan budaya tradisional sebagaimana regulasi yang ada. dimaksud pada ayat (1); Berkaitan dengan sektor industri yang ada (3) Penggunaan ekspresi budaya tradisional di wilayah daerah Sulawesi Utara akan sangat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkaitan dengan Pengetahuan Tradisional harus memperhatikan nilai-nilai yang masyarakat Sulawesi utara yang memiliki hidup dalam masyarakat pengembannya; potensi ekonomi untuk di tingkatkan dan dapat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak diajukan dalam kepemilikan Hak Kekayaan Cipta yang dipegang oleh Negara atas Intelektual (HKI). ekspresi budaya tradisional sebagaimana Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Property Rights) adalah hak atas suatu benda Peraturan Pemerintah. yang bersumber dari hasil kerja otak atau hasil Melihat bunyi Pasal 1 angka (1) di bidang kerja rasio manusia. Hasil kerja otak atau rasio ekspresi budaya tradisonal, hanya ada manusia ini dapat berupa benda berwujud pengaturan yang minim dimana Negara sebagai maupun benda tidak berwujud seperti misalnya pemegang hak cipta atas ekspresi budaya karya cipta lagu.4 tradisional dan tugas Negara untuk HKI ini terbagi atas dua bagian besar yaitu: menginventarisasi, menjaga dan memelihara 1. Hak Komunal adalah hak kepemilikan ekpresi budaya tradisional, sementara Negara bersama masyarakat. di sini adalah entitas yang abstrak. Selanjutnya Hak komunal terdiri atas Pengetahuan dalam angka (4) disebutkan bahwa ketentuan Tradisional (Tradittional Knowledge) lebih lanjut mengenai hak cipta atas ekspresi antara lain seperti Kain Bentenan, Kain budaya tradisional oleh negara akan diatur Manado, Makanan-makanan khas dengan peraturan pemerintah, dimana sampai Sulawesi Utara) dan Ekspresi Budaya sekarang ini peraturan pemerintah tersebut Tradisional (Folklor) seperti lagu-lagu belum pernah ada. daerah Sulawesi Utara, tarian Maengket Sementara Kekayaan lainnya sebagai hak dan Kabasaran. masyarakat asli Sulut yang terkenal bahkan 2. Hak Personal adalah Hak Kepemilikan telah di eksport ke berbagai Negara dunia Personal yang yang terbagi atas: adalah Rumah Tradisional/Adat Minahasa 1) Hak Cipta (coppy Rights) dan hak bermarkas di Woloan. Disamping itu juga Sulut terkait (neigbouring rights); sangat kaya dengan Sumber Daya Genetika 2) Hak Industrial (Industrial Rights) tumbuh-tumbuhan dan daun-daunan seperti meliputi: Paten, Merek dan Indikasi antara lain daun sirsak dan gedi yang melalui uji Geografis, Desain Industri, Desain klinis bisa menghasilkan obat yang dapat Tata Letak Sirkuit Terpadu, Rahasia menyembuhkan penyakit, hal ini Dagang, Perlindungan Varietas membutuhkan perlindungan hukum sehingga Tanaman. tidak mudah untuk di eksploitasi oleh pihak- Di dalam Undang-Undang (UU) HKI sebagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri hak personal tidak mengatur secara tegas secara tidak sah atau tanpa ijin/hak berkaitan dengan pengetahuan tradisional. (misappropriation). Yang ada hanya pengaturan berkaitan dengan Di era MEA menghadapi perdagangan bebas ekspresi budaya tradisional dalam Pasal 38, dan dengan perkembangan investasi di bidang Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang keparawisataan dimana semakin mudah bagi Hak Cipta, yang menyebutkan bahwa: pihak asing untuk berkunjung sebagai wisatawan di Sulawesi utara maka sudah saatnya bagi pemerintah untuk memberikan 4 Saiidin OK, 2006, Aspek Hak Kekayaan Intelektual ( perlindungan hukum terhadap kekayaan Intellectual Property Rihgts) , Jakarta, PT RajaGrafindo intelektual hak milik masyarakat asli Sulut, yang Persada 9 48 Lex Administratum, Vol. V/No. 9/Nov/2017 memiliki potensi pengembangan oleh individu Namun Indonesia juga masih tertinggal dari kreatif sehingga mampu bersaing dalam pasar segi pendidikan dan tingkat daya serap bebas. teknologi masyarakat Indonesia masih rendah sehingga membuat produk Indonesia masih B. PERMASALAHAN kalah saing dengan produk negara Hi-tech 1. Bagaimana pengaturan hukum industri di ASEAN dari segi biaya dan pengetahuan tradisional Masyarakat kualitasnya. Sulawesi Utara di era MEA ? Peran pemerintah diupayakan mampu 2. Bagaimana upaya pemerintah daerah membangun kemandirian Bangsa Indonesia dalam memberikan perlindungan agar dapat kuat menghadapi pasar bebas, terhada pengetahuan tradisional budaya apresiasi produk dalam negeri akan masyarakat Sulawesi Utara di Era MEA ? mendorong berkembangnya merek-merek dalam negeri. Dengan pembenahan segera di C. LANDASAN TEORI bidang Infra struktur, Birokrasi, Pendidikan dan 1. Masyarakat MEA dan Kesiapan Indonesia Teknologi maka Indonesia diharapkan akan Menghadapi MEA dapat bersaing di MEA 2015.5 Masyarakat Ekonomi ASEAN “MEA” 2015 Menurut Rizal dan Aida dalam (Arifin: 2008) “ASEAN Economic Community (AEC)” pembentukan MEA dilakukan melalui empat Merupakan sebuah integrasi ekonomi ASEAN kerangka strategis yaitu pencapain pasar dalam menghadapi perdagangan bebas antar tunggal dan kesatuan basis produksi, kawasan sesama negara-negara ASEAN. Dalam hal ini ekonomi yang berdaya saing, pertumbuhan berdasarkan pengertian di atas dapat ekonomi yang merata dan terintegrasi dengan disimpulkan bahwa MEA ialah sebuah sistem perekonomian global. Langkah-langkah