NO. BIOGRAFI BUNG KARNO 1. 1901 Sukaro Pada Waktu Kecil Bernama

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

NO. BIOGRAFI BUNG KARNO 1. 1901 Sukaro Pada Waktu Kecil Bernama NO. BIOGRAFI BUNG KARNO 1. 1901 Sukaro pada waktu kecil bernama Kusno, lahir di Lawang Seketeng Surabaya pada hari Kamis Pon tanggal 6 Juni 1901, putra kedua dari pasangan Sukemi Sasrodiharjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai Srimben. 2. 1916 Tamat dari Europeesche Lagere School (ELS) Mojokerto, kemudian meneruskan pendidikan di Hogere Burger School (HBS) Surabaya, indekos di rumah Haji Umar Said Cokroaminoto. Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia oleh Cindy Adams (halaman 46 s.d 47). Bung Karno mengatakan “seluruh waktuku kuhabiskan untuk membaca”. 3. 1921 Tamat dari Hogere Burger School (HBS), melanjutkan ke Technische Hoge School (THS) di Bandung. Sukarno termasuk salah seorang dari 11 mahasiswa pribumi. 4. 1926 Sukarno menyelesaikan studi di Technische Hoge School (THS) Bandung dengan mendapat gelar “Ingenieur” jurusan Teknik Sipil. 5. 1926 Sukarno menemukan istilah Marhaenisme, sehingga disebut sebagai Bapak Marhaen Indonesia. 6. 1926 Sukarno menulis artikel berjudul Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme yang dimuat dalam surat kabar Seluruh Indonesia Muda. Sukarno menyerukan agar semua golongan yang ada di indonesia harus bersatu menghancurkan kolonialisme dan imperialisme untuk menuju Indinesia Merdeka. 7. 1927 Sukarno bersama Ishaq Cokrohadisuryo, Budiarto Martoatmojo, Sunario, Samsi Sastrowidagdo, Anwari, Cipto Mangunkusumo, Jan Tilaar, dan Suyadi mendirikan perserikatan Nasional Indonesia pada 4 Juli. 8. 1929 Dalam buku Dibawah Bendera Revolusi jilid 1 Bung Karno mengatakan “Kaum imperialis, perhatikan ! Apabila dalam waktu yang tidak lama lagi Perang Pasifik menggeledak dan menyambar-nyambar membelah angkasa, apabila dalam waktu yan tidak lama lagi Samudera Pasifik menjadi merah oleh darah dan bumi disekitarnya bergetar oleh ledakan-ledakan bom dan dinamit, disaat itulah rakyat indonesia akan meleppaskan dirinya dari belenggu penjajahan dan menjadi bangsa yang merdeka.” Setelah malam hari berpidato, Sukarno bersama beberapa tokoh PNI ditangkap dan ditahan di penjara Mergangsan, Yogyakarta kemudian dipindahkan ke Penjara Banceuy, Bandung. 9. 1930 Sukarno dihadapan pengadilan kolonial menyampaikan pidato pembelaan yang terkenal dengan “ Indonesia Menggugat”, kemudian divonis 4 tahun dan dijebloskan ke Penjara Sukamiskin. 10. 1931 Sukarno dibebaskan dari penjara Sukamiskin pada 31 Desember dengan syarat tidak boleh melakukan kegiatan politik lagi, namun Sukarno tetap melanjutkan perjuangan politiknya untuk membebaskan bangsanya. “Seorang pemimpin tidak berubah karena hukuman. Aku masuk penjara untuk memperjuangkan kemerdekaan, dan aku meninggalkannya dengan tujuan yang sama.” 11. 1932 Sukarno bergabung ke Partai indonesia (PARTINDO) untuk tetap melanjutkan perjuangan politik. 12. 1933 Sukarno menyusun risalah Mencapai Indonesia Merdeka (MIM) yang memaparkan strategi perjuangan untuk mencapai Indonesia Merdeka. 13. 1933 Sukarno ditangkap kembali oleh Kpmisaris Polisi Belanda di depan rumah Mohammad Husni Thamrin di Jakarta, usai mengadakan pertemuan dengan para pimpinan partai, ditahan kembali di Penjara Sukamiskin. 14. 1934 Sukarno dibuang ke Ende, Flores tangal 7 Februari tanpa diadili karena membangkang terhadap pemerintah kolonial. Sukarno aktif mempelajari tentang islam dari buku-buku yang dikirim oleh Hajo Ahmad Hasandan menulis artikel- artikel serta surat-surat tentang Islam sehingga terbitlah risalah “Surat-surat Islam dari Endeh”. Sukarno juga mendirikan kelompok sandiwara “Kelimutu” dan menulis 12 judul naskah tonil. 15. 1938 Sukarno dipidah pembuangannya ke Bengkulu bersama keluarga dan Riwu. Sukarno aktif dalam kegiatan Muhammadiyah sebagai pengajar dan membentuk kelompok sandiwara “Montecarlo”. 16. 1942 Sukarno kembali ke Pulau Jawa setelah pemerintah kolonial Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati Subang dan yang pertama kali ditanyakan “Dimana Hatta ?” 17. 1943 Sukarno menjadi ketua Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) dibantu Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H.Mas Mansyur. 18. 1945 Sukarno berpidato dalam sidang Badan Penyelidik Usaha- Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) di Gedung Pejambon Jakarta dan mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia Merdeka pada tanggal 1 juni, Selanjutnya Sukarno diangkat menjadi ketua panitia sembilan. 19. 1945 Sukarno dipilih sebagai ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 7 Agustus dengan wakilnya Mohammad Hattta. 20. 17 Agustus Sukarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia 1945 memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada hari jum’at Legi pukul 10.00 di halaman rumah Sukarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera Merah-Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati berkibar ke angkasa. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. 21. 18 Agustus Sukarno dan Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil 1945 Presiden secara aklamasi dalam sidang PPKI setelah ditetapkan Undang-Undang Dasar Negara 1945 dan deklarasi pendirian Negara Kesatuan Indonesia. 22. 1946 Presiden Sukarno memindahkan pemerintahan dari Jakarta ke Yogyakarta karena situasi Jakarta tidak aman akibat agresi militer Belanda. 23. 1948 Di Madiun meletus pemberontakan PKI dibawah pimpinan Muso. Dalam siaran radio, Presiden Sukarno menyerukan kepada rakyatuntuk memilih Sukarno-Hatta atau Muso. 24. 1948 Agresi Militer Belanda II, Yogyakarta diduduki tentara Kolonial Belanda. Presiden Sukarno dan para pemimpin lainnya diasingkan ke Brastagi, Prapat kemudian Bangka. 25. 1949 Presiden Sukarno dan para pemimpin bangsa dikembalikan ke Yogyakarta dari pengasingan setelah perjanjian Roem- Roijen. 26. 1949 Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dan Belanda menghasilkan pengakuan secara dejure, Indonesia menjadi negara Serikat dibawah UNI Indonesia-Belanda, pada tanggal 27 Desember dan Sukarno sebagai Presiden RIS. 27. 1950 Presiden ukarno kembali ke Jakarta. Negara RIS dibubarkan dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. 28. 1955 Presiden Sukarno berpidato di Konferensi Asia Afrika I dengan judul “Lahirkanlah Asia Baru dan Afrika Baru”. Konferensi Asia Afrika mengakibatkan merdekanya negara- negara Asia dan Afrika. 29. 1959 Presiden Sukarno Mengeluarkan Dekrit Presiden : 1. Pembubaran Konstituante 2. UUD 1945 berlaku lagi dan tidak berlakunya UUDS 1950. 3. Pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPRS, utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, serta pembentukan DPAS. 30. 1960 Presiden Sukarno berpidato di depan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan Judul “To Build the World a New” (Membangun Dunia Baru) yang berisi tawaran gagasan tentang perumusan nilai-nilai Pancasila dalam Piagam PBB. 31. 1961 Presiden Sukarno memberikan Komando pembebasan Irian Barat yang dikenal dengan Tri Komando Rakyat (TRIKORA) pada tanggal 19 Desember, yaitu : 1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda 2. kibarkan Sang Merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia 3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa. 32. 1962 Dalam buku Warisan Api pemuda halaman 135 s.d 136 presiden Sukarno pernah berkata “Berilah saya 1000 orang tua, saya bersama mereka kiranya dapat memindahkan gunung Semeru, tapi apabila saya diberi 10 pemuda yang bersemangat dan berapi-api kecintaannya terhadap bangs dan tanah tumpah darahnya, saya akan bisa menggemparkan seluruh dunia”. 33. 1963 Presiden sukarno membuka “Games Of The New Emerging Forces” (GANEFO) di Jakarta. 34. 1964 Presiden Sukarno mengomandokan DWIKORA, yaitu : 1. Perhebat Pertahanan Republik Indonesia 2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat-rakyat Malaya, Singapura, Sabah, Serawak, dan Brunai untuk membubarkan negara boneka Malaysia. 35. 1965 Presiden Sukarno membuka Konferensi Islam Asia-Afrika (KIAA) di Jakarta. 36. 11 Maret Presiden sukarno mengeluarkan Surat Perintah kepada 1966 Menteri/Panglima Angkatan Darat letnan Jendral Soeharto yang lebih terkenal dengan istilah SUPERSEMAR yang berisi : 1. Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan kewibawaan pimpinan Presiden/ Panglima Tertinggi/ Pemimpin Besar Revolusi / Mandataris MPRS demi untuk keutuhan bangsa dan Negara Republik indonesia dan melaksanakan dengan pasti seala ajaran Pemimpin Besar Revolusi. 2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah, dengan Panglima Angkatan lainndengan sebaik-baiknya. 3. Supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawab seperti tersebut diatas. 37. 21 Juni 1970 Sukarno wafat di RS Pusat Angkatan Darat Jakarta dan dimakamkan di Blitar tanggal 22 Juni 1970. Berdasarkan Surat Keputusan presiden RI No.44 tahun 1970, (Bung Karno Futra Fajar oleh Solihin Salam) 38. 23 Oktober Sukarno ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator 1986 berdasarkan Keppres Nomor 81/TK?1986. 39. 7 November Sukarno ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan 2012 Keppres Nomor 83/TK/2012. 40 Presiden sukaro mendapat 26 Gelar Doktor Honoris Causa, 7 dari Perguruan Tinggi diindonesia dan 19 dari Perguruan Tinggi luar negeri, pada tahun 1951 sampai dengan 1965. Gelar yang No. Tanggal Dianugerahkan Kota-Negara Universitas dalam Bidang 41. 30 Januari Doctor Honoris Manila- Far Eastern University 1951 Causa dalam Filipina Ilmu Hukum 42. 19 Doctor Honoris Yogyakarta- Universitas Gajah Mada September Causa dalam Indonesia 1951 Ilmu Hukum 43. 24 Mei 1956 Doctor Honoris New York- Colombia University Causa dalam USA Ilmu Hukum 44. 27 Mei 1956 Doctor Honoris Michigan- Michigan university Causa dalam USA Ilmu Hukum 45. 8 Juni 1956 Doctor Honoris Montreal-
Recommended publications
  • A Short History of Indonesia: the Unlikely Nation?
    History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page i A SHORT HISTORY OF INDONESIA History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page ii Short History of Asia Series Series Editor: Milton Osborne Milton Osborne has had an association with the Asian region for over 40 years as an academic, public servant and independent writer. He is the author of eight books on Asian topics, including Southeast Asia: An Introductory History, first published in 1979 and now in its eighth edition, and, most recently, The Mekong: Turbulent Past, Uncertain Future, published in 2000. History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page iii A SHORT HISTORY OF INDONESIA THE UNLIKELY NATION? Colin Brown History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page iv First published in 2003 Copyright © Colin Brown 2003 All rights reserved. No part of this book may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying, recording or by any information storage and retrieval system, without prior permission in writing from the publisher. The Australian Copyright Act 1968 (the Act) allows a maximum of one chapter or 10 per cent of this book, whichever is the greater, to be photocopied by any educational institution for its educational purposes provided that the educational institution (or body that administers it) has given a remuneration notice to Copyright Agency Limited (CAL) under the Act. Allen & Unwin 83 Alexander Street Crows Nest NSW 2065 Australia Phone: (61 2) 8425 0100 Fax: (61 2) 9906 2218 Email: [email protected] Web: www.allenandunwin.com National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry: Brown, Colin, A short history of Indonesia : the unlikely nation? Bibliography.
    [Show full text]
  • National Heroes in Indonesian History Text Book
    Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed.
    [Show full text]
  • Agen Aktif Manulife Per Juli 2021
    Daftar Agen Aktif Manulife per Juli 2021 Manulife Indonesia Sampoerna Strategic Square, South Tower Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46. Jakarta 12930. T. (021) 2555 7777 | F. (021) 2555 2226 Customer Contact Center (021) 2555 7777, Toll Free 0-800-1-606060 (khusus wilayah diluar kode area Jakarta) Email: [email protected] | Website: www.manulife.co.id No Kode Agen Nama Agen No Kode Agen Nama Agen 1 11115626 CHANDRA GUNAWAN 23 11034446 LILI SITI KHALIDAH 2 11135473 DIAN ESTI KARTIKA 24 11582200 TIA DESTIANINGRUM 3 11135613 SOPHIA SOFYAN 25 11189466 YAO JULIANA SUSILO 4 11095002 JULIANA B. 26 11189264 DAMAYANTI S.ERLANGGA 5 11130043 TAN TING GUN ALIAS AYDI SURJOGUNAWAN 27 11189400 PANG BUDI GUNAWAN 6 11010476 CAROLINA HOLIWONO 28 11174386 YULIA VERONICA K.TANZIL 7 11023223 MYSKE YULIEN PITOY 29 11206451 LIANAWATI TANUTAMA 8 11023292 TIOLINA SITORUS 30 11174189 FELLY HIDAYAT 9 11010478 CHANDRA HIMAYATI 31 11192328 SRI ENDANG K.NURHAYATI 10 11010523 FIFI WINARTIE 32 11160555 LENNY HO 11 11004746 ELVI 33 11189386 NG LIE TJAN 12 11033083 IR.SITI FATIMAH 34 11021563 ANITA SALUTAN 13 11222240 FATMA DEWI 35 11088755 ANDREAS SUWIGNJO 14 11050871 SIOE TJHOEN/TIRTA MUTIARA SARI 36 11101024 ESA WAHYU ENDARTI 15 11032804 MITA NOVITAWATI OSLAN 37 11088797 HARIANI RETNO D. 16 11033024 NANIEK WITARSI 38 11026318 ONG LIE LIE/LIANA ONGKOWIJAYA 17 11023224 NATALIA SURYANI THAMRIN 39 11101185 WILSON KURNIAWAN 18 11032844 SANTOSO SOWANDI 40 11083384 SYARI APNITA KURNIATI 19 11039029 ANDRIANI 41 11074788 ELLY KUSUMANINGSIH TEDJO 20 11054268 IR.ETTY PRASETYAWATI 42 11033021 MULTIYANI 21 11039080 LIA PERMATASARI 43 11095162 NURNELI 22 11054335 MULIA KARTIKA DEWI.W 44 11083333 FRYDA HERJANI No Kode Agen Nama Agen No Kode Agen Nama Agen 45 11083354 LUCILLA WIRAWAN 79 11174237 LIANIWATI PRAYOGO 46 11095070 MARIA FRANSISCA 80 11206450 LILI SETIAWATY 47 11058994 MAWANTI SUDJATI 81 11215452 FRANSISKUS 48 11179291 DAHLIA M.PARDEDE BSC 82 11222258 HARTINI 49 11179278 AGUS SUNARI SUGANDI 83 11215590 YUNI HARTATI KURNIA 50 11179289 C.ERLIA S.
    [Show full text]
  • Teuku Mohammad Hasan (Sumatra), Soetardjo Kartohadikoesoemo (Jawa Barat), R
    GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA PENGARAH Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan) Triana Wulandari (Direktur Sejarah) NARASUMBER Suharja, Mohammad Iskandar, Mirwan Andan EDITOR Mukhlis PaEni, Kasijanto Sastrodinomo PEMBACA UTAMA Anhar Gonggong, Susanto Zuhdi, Triana Wulandari PENULIS Andi Lili Evita, Helen, Hendi Johari, I Gusti Agung Ayu Ratih Linda Sunarti, Martin Sitompul, Raisa Kamila, Taufik Ahmad SEKRETARIAT DAN PRODUKSI Tirmizi, Isak Purba, Bariyo, Haryanto Maemunah, Dwi Artiningsih Budi Harjo Sayoga, Esti Warastika, Martina Safitry, Dirga Fawakih TATA LETAK DAN GRAFIS Rawan Kurniawan, M Abduh Husain PENERBIT: Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tlp/Fax: 021-572504 2017 ISBN: 978-602-1289-72-3 SAMBUTAN Direktur Sejarah Dalam sejarah perjalanan bangsa, Indonesia telah melahirkan banyak tokoh yang kiprah dan pemikirannya tetap hidup, menginspirasi dan relevan hingga kini. Mereka adalah para tokoh yang dengan gigih berjuang menegakkan kedaulatan bangsa. Kisah perjuangan mereka penting untuk dicatat dan diabadikan sebagai bahan inspirasi generasi bangsa kini, dan akan datang, agar generasi bangsa yang tumbuh kelak tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter. Oleh karena itu, dalam upaya mengabadikan nilai-nilai inspiratif para tokoh pahlawan tersebut Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan penulisan sejarah pahlawan nasional. Kisah pahlawan nasional secara umum telah banyak ditulis. Namun penulisan kisah pahlawan nasional kali ini akan menekankan peranan tokoh gubernur pertama Republik Indonesia yang menjabat pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Para tokoh tersebut adalah Teuku Mohammad Hasan (Sumatra), Soetardjo Kartohadikoesoemo (Jawa Barat), R. Pandji Soeroso (Jawa Tengah), R.
    [Show full text]
  • SETTING HISTORY STRAIGHT? INDONESIAN HISTORIOGRAPHY in the NEW ORDER a Thesis Presented to the Faculty of the Center for Inte
    SETTING HISTORY STRAIGHT? INDONESIAN HISTORIOGRAPHY IN THE NEW ORDER A thesis presented to the faculty of the Center for International Studies of Ohio University In partial fulfillment of the requirements for the degree Master of Arts Sony Karsono August 2005 This thesis entitled SETTING HISTORY STRAIGHT? INDONESIAN HISTORIOGRAPHY IN THE NEW ORDER by Sony Karsono has been approved for the Department of Southeast Asian Studies and the Center for International Studies by William H. Frederick Associate Professor of History Josep Rota Director of International Studies KARSONO, SONY. M.A. August 2005. International Studies Setting History Straight? Indonesian Historiography in the New Order (274 pp.) Director of Thesis: William H. Frederick This thesis discusses one central problem: What happened to Indonesian historiography in the New Order (1966-98)? To analyze the problem, the author studies the connections between the major themes in his intellectual autobiography and those in the metahistory of the regime. Proceeding in chronological and thematic manner, the thesis comes in three parts. Part One presents the author’s intellectual autobiography, which illustrates how, as a member of the generation of people who grew up in the New Order, he came into contact with history. Part Two examines the genealogy of and the major issues at stake in the post-New Order controversy over the rectification of history. Part Three ends with several concluding observations. First, the historiographical engineering that the New Order committed was not effective. Second, the regime created the tools for people to criticize itself, which shows that it misunderstood its own society. Third, Indonesian contemporary culture is such that people abhor the idea that there is no single truth.
    [Show full text]
  • Volksraad (People Council): Radicale Concentratie Political Arena and National Fraction, 1918-1942
    Vol. 31, No. 2 (June 2019) HUMANIORA page 166—176 https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora https://doi.org/10.22146/jh.v31i2.30505 Volksraad (People Council): Radicale Concentratie Political Arena and National Fraction, 1918-1942 Nazirwan Rohmadi1*; Warto2 1 Graduate Student of History Education at Universitas Sebelas Maret, Indonesia; 2 Faculty of Cultural Sciences, Universitas Sebelas Maret, Indonesia * Corresponding Author: [email protected] ABSTRACT This paper discusses the legislative institutions callled Volksraad established by the Dutch East Indies, which further used by the nationalist-moderate to achieve the national independence of Indonesia. Historical method was used in this research. The historical method is distinguished into several stages, namely heuristic, critic, analysis, and historiography. Indonesia’s political figures established Radicale Concentratie to unite in order to achieve independence. Radicale Concentratie put a great pressure on the Dutch East Indies government. Radicale Concentratie no longer operated because of some conflicts that occurred among its members and the arrests done by the Dutch East Indies government. Radicale Concentratie’s struggle was continued by National Fraction which was established on 27 January 1930. The proposition of National Fraction that was fulfilled was the change in the nomenclatur of Indlander to Indonesisch. National Fraction often turned down the budget plan proposed by the Governor-General in preparing for the Second World War. This is because the Dutch East Indies fleet was funded by Indonesian taxes and the taxes were planned to be increased in order to win the war. Keywords: National Fraction; Radicale Concentratie; Volksraad INTRODUCTION Volksraad is a decentralization process of Dutch East Radicale Concentratie fought for expanding Volksraad Indies legal product.
    [Show full text]
  • Representing Colonial Indonesia in the Films of Saeroen Christopher Woodrich Chris [email protected]
    2014 Working Paper Series Volume 1 Between the Village and the City: Representing Colonial Indonesia in the Films of Saeroen Christopher A. Woodrich Editors: David Price and Frank Dhont Recommended Citation: Woodrich, Christopher A. "Between the Village and the City: Representing Colonial Indonesia in the Films of Saeroen." International Indonesia Forum, 2014 Working Paper Series 1 (2014). Between the Village and the City: Representing Colonial Indonesia in the Films of Saeroen Christopher Woodrich [email protected] Abstract: Following the Great Depression, colonial Indonesia was in a flux. The economic shift from a rural agrarian to an urban manufacturing economic base led to increasingly rapid urbanization and the accompanying societal woes. This shift in societal make-up influenced various forms of popular culture, which writers and other creative professionals used to express their opinions – both positive and negative – of the cultural shift. The reporter turned screenwriter Saeroen, a keen social observer who wrote under the name Kampret and was several times arrested for his writings, was no exception. Attached to four film production houses in his four-year screenwriting career (1937–41), Saeroen’s oeuvre included some of the biggest commercial successes of the period and often involved migration from the villages to the cities. Though the majority of Saeroen’s films are now thought lost, enough evidence survives in the form of film reviews, novelizations, and promotional material for a textual analysis of his works and the views contained within. As will be shown, Saeroen’s works, including Terang Boelan, Sorga Ka Toedjoe, Asmara Moerni, and Ajah Berdosa, represent a testament to the experience of abandoning the villages and embracing the cities.
    [Show full text]
  • List of English and Native Language Names
    LIST OF ENGLISH AND NATIVE LANGUAGE NAMES ALBANIA ALGERIA (continued) Name in English Native language name Name in English Native language name University of Arts Universiteti i Arteve Abdelhamid Mehri University Université Abdelhamid Mehri University of New York at Universiteti i New York-ut në of Constantine 2 Constantine 2 Tirana Tiranë Abdellah Arbaoui National Ecole nationale supérieure Aldent University Universiteti Aldent School of Hydraulic d’Hydraulique Abdellah Arbaoui Aleksandër Moisiu University Universiteti Aleksandër Moisiu i Engineering of Durres Durrësit Abderahmane Mira University Université Abderrahmane Mira de Aleksandër Xhuvani University Universiteti i Elbasanit of Béjaïa Béjaïa of Elbasan Aleksandër Xhuvani Abou Elkacem Sa^adallah Université Abou Elkacem ^ ’ Agricultural University of Universiteti Bujqësor i Tiranës University of Algiers 2 Saadallah d Alger 2 Tirana Advanced School of Commerce Ecole supérieure de Commerce Epoka University Universiteti Epoka Ahmed Ben Bella University of Université Ahmed Ben Bella ’ European University in Tirana Universiteti Europian i Tiranës Oran 1 d Oran 1 “Luigj Gurakuqi” University of Universiteti i Shkodrës ‘Luigj Ahmed Ben Yahia El Centre Universitaire Ahmed Ben Shkodra Gurakuqi’ Wancharissi University Centre Yahia El Wancharissi de of Tissemsilt Tissemsilt Tirana University of Sport Universiteti i Sporteve të Tiranës Ahmed Draya University of Université Ahmed Draïa d’Adrar University of Tirana Universiteti i Tiranës Adrar University of Vlora ‘Ismail Universiteti i Vlorës ‘Ismail
    [Show full text]
  • Daftar Peserta Bimbingan Teknis Applied Approach
    DAFTAR PESERTA BIMBINGAN TEKNIS APPLIED APPROACH NO Kode PTS Nama PTS Nama Lengkap Dan Gelar 1 034139 Akademi Kebidanan Keris Husada Yuni Purwatiningsih, Sst, M.Kes 2 034212 Akademi Kebidanan Kartini Jakarta Sumarti, S.Sit, M.Kes 3 034220 Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto Christin Jayanti, S.St., M.Kes 4 034214 Akademi Keperawatan Fatmawati Ns. Tjahjanti Krisyaningsih, M.Kep. Sp. Kep. J 5 034177 Akademi Keperawatan Hang Tuah Jakarta Ns. Tri Purnamawati, M.Kep., Sp.Kep.An 6 034177 Akademi Keperawatan Hang Tuah Jakarta Ns. Eny Susyanti, M. Kep 7 034186 Akademi Keperawatan Manggala Husada Ns. Suryani Hartati, M.Kep., Sp.Kep.Mat 8 034095 Akademi Kimia Analis Caraka Nusantara Ir Yanto Tatang Raharja, Ms 9 034149 Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta Ade Nurhayati, St, Mt 10 032002 Institut Kesenian Jakarta - LPKJ Dr. Indah Tjahyawulan, M.Sn 11 033116 Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi Indonesia Wulansari.S.Pd.M.Hum 12 033121 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Bumi Putra Dr. Paidi Ws, Se, Mm, Aaai.J, Cfp 13 033173 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Lia Idealistiana, Skm, Sst, Mars 14 033163 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Indonesia Maju Hidayani, Skm, Mkm 15 033117 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus Kristina Lisum, Msn. 16 033152 Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti Mulawarman Awaloedin, S.Si., M.M 17 033064 Sekolah Tinggi Manajemen Labora Dewi Kartika Ningsih, Se., Mm 18 033176 Sekolah Tinggi Manajemen Resiko Dan Asuransi Abdullah Amrin, Se., Mm. 19 33029 Sekolah Tinggi Transportasi Trisakti Jupiter
    [Show full text]
  • PIMPINAN PTS BERDASARKAN LAPORAN EPSBED Keadaan Tgl 12-08-2008
    NAMA PIMPINAN PTS BERDASARKAN LAPORAN EPSBED Keadaan tgl 12-08-2008 NO. KODE NAMA PTS NAMA PTS REKTOR WAKIL I WAKIL II WAKIL III WAKIL IV WAKIL V 1 031001 UNIVERSITAS IBNU CHALDUN A HAMID SUCHAS TWK ABBAS ABDULLAH DJUWARNA MUSTAFA KADIR 2 031003 UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA RAZALI USMAN MARHAMAH RASYIDI USMAN 3 031005 UNIVERSITAS JAKARTA LOEBBY LOQMAN SHAFIRIA SADA MANAF SHAFIRIA SADA MANAF R WISHNU AFFAN 4 031006 UNIVERSITAS JAYABAYA MULYADI SYAHID SUHANDI AJIS MANSYUR 5 031007 UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA FG WINARNO MAGDALENA SURYANINGSIH HALIM ANDY SUSILO LUKITO BUDI YOHANES TEMALURU KATHARINA ENDRIATI SUKAMTO 6 031008 UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA MUHAMMAD MATONDANG SYAMSU A TOEKIRAN SURANTO DAHLAN MANSUR 7 031009 UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA BERNARD SM HUTABARAT SETIA BANGUN RAMOT P SIMANJUTAK RICHARD J BAHULATA 8 031010 UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA ARISTARCHUS SUKARTO KHO I ENG EGAWATI TJANDRA 9 031011 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA MASYITHOH AHMAD GUNAWAN RUSTANISA MOHAMMAD AMIN TOHARI SURADIKA SULARNO 10 031012 UNIVERSITAS NASIONAL UMAR BASALIM NGADINO SURIP DIPOSUMARTO EL AMRY B PUTERA EKO SUGIYANTO ASYANTHRI SAID UMAR 11 031013 UNIVERSITAS PANCASILA EDDIE TOET HENDRATNO SUHARSO ABDUL MUN'IM MUDJI SANTOSO A FADILLAH RIVAI 12 031014 UNIVERSITAS PROF DR MOESTOPO (BERAGAMA) SUNARTO SOENARDI ASB SALAMPESSY HERRY SUJITNO 13 031015 UNIVERSITAS TARUMANAGARA DALI SANTUN NAGA EDUARD TJAHJADI TB M PRAWIRATIRTA PARINO RAHARDJO SHIDARTA 14 031016 UNIVERSITAS TRISAKTI THOBY MUTIS ASRI NUGRAHANTI YUSWA ZAINUR BASRI I KOMANG SUKAARSARNA
    [Show full text]
  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
    KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 57946104, Pusat Panggilan ULT DIKTI 126 Laman www.dikti.kemdikbud.go.id Nomor : 1673/E4/KK.05/2021 18 Juni 2021 Lampiran : Satu lembar Hal : Pengumuman Tahap Peminatan Program Sertifikasi Kompetensi Teknis Dosen dan Tendik Tahun 2021 Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Menindaklanjuti hasil dari tahap peminatan penawaran Program Sertifikasi Kompetensi Teknis Dosen dan Tenaga Kependidikan Tahun 2021, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Dari hasil proses peminatan penawaran program sertifikasi kompetensi teknis dosen dan tendik tahun 2021, sebanyak 28 (dua puluh depan) Bidang dan 93 (sembilan puluh tiga) Skema Serfitikasi yang di pilih oleh sebanyak 3.381 (tiga ribu tiga ratus delapan puluh satu) dosen dan tendik yang ingin mengikuti sertifikasi kompetensi teknis, dari banyaknya animo peminat tentunya Direkotrat Sumber Daya mempunyai batasan kuota dan anggaran yang akan di teruskan ke tahap berikutnya. 2. Direktorat Sumber Daya telah menetapkan sebanyak 10 (sepuluh) Bidang dan 25 (dua puluh lima) Skema Sertifikasi, dari 2.334 (dua ribu tiga ratus tiga puluh empat) peminat yang akan diteruskan untuk ke tahap kelengkapan berkas (daftar terlampir). 3. Bagi calon peserta yang termasuk pada bidang dan skema yang sudah ditetapkan ke tahap berikutnya agar segera melengkapi dokumen peryaratan secara online pada laman : https://kompetensi.sumberdaya.kemdikbud.go.id/v2 dengan menggunakan akun pada saat mendaftar, kelengkapan dokumen peryaratan calon peserta paling lambat tanggal 30 Juni 2021. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.
    [Show full text]
  • Tokoh Pemikir Karakter Bangsa
    TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015 i TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA Tokoh Pemikir Karakter Bangsa Riset Ilustrasi : Pengarah : 1. Isak Purba 1. Kacung Marijan Direktur Jenderal Kebudayaan 2. Tirmizi 2. Nono Adya Supriyatno 3. Agus Widiatmoko Plt. Direktur Sejarah 4. Budi Harjo Sayoga Narasumber : 5. Hermasari Ayu Kusuma 1. Taufik Abdullah 6. Esti Warastika 2. Susanto Zuhdi 7. Dwi Artiningsih 3. Anhar Gonggong 8. Maemunah 4. Mukhlis PaEni 9. Surya Agung Editor : Amurwani Dwi Lestariningsih Tata Letak & Grafis : Agus Antoso Penulis : 1. Rhoma Dwi Aria Yuliantri Penerbit : 2. Jajat Burhanudin Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan 3. Muhamad Dirga Fawakih Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4. Setyadi Sulaiman Jl. Jenderal Sudirman, Senayan 5. M. Nursam Jakarta 10270 Telp./Fax . : 021-5725044 Hak Cipta dilindungi Undang-undang Dilarang mengutip seluruh atau sebagian isi buku tanpa izin dari penerbit Cetakan : Tahun 2015 ISBN : 978-602-1289-23-5 ii TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA KATA PENGANTAR Plt. DIREKTUR SEJARAH DAN NILAI BUDAYA Buku Tokoh Pemikir Karakter Bangsa digagas untuk menggali pemikiran-pemikiran tokoh sejarah tentang corak karakter kebangsaan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa, antara lain, demokrasi, kebudayaan, pendidikan, serta pembangunan dan kesejahteraan sosial. H. O. S. Tjokroaminoto, Abdul Rivai, Mohammad Natsir (aspek demokrasi); Sutan Takdir Alisjahbana, Soetomo, Muhammad Yamin (aspek kebudayaan); Ki Hajar Dewantara, Mohamad Sjafei, dan Rahmah el-Yunusiyah (aspek pendidikan); Soedjatmoko, Widjojo Nitisastro, Mubyarto (aspek pembangunan), adalah beberapa tokoh sejarah yang diupayakan ditelaah pemikirannya. Pemikiran mereka sangat penting untuk diketahui sebagai ungkapan rasa perhatian dan kepedulian mereka terhadap kemajuan bangsa.
    [Show full text]