Kualitas Bakteriologis Makanan Yang Dijual Di Pasar Tradisional
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 4, Hal 481–490, Oktober 2020 p-ISSN 2089-0834 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8134 KUALITAS BAKTERIOLOGIS MAKANAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL Amyati*, Nor Wijayanti Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKES Surya Global Yogyakarta, Jl Ringroad Selatan Blado, Balong Lor, Potorono, Kec. Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55194 *[email protected] ABSTRAK Makanan merupakan kebutuhan fisiologis nomor satu bagi manusia sehingga kebutuhan ini harus terpenuhi agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan. Hubungan kesehatan dengan makanan sangat erat sekali. Salah satu cara menjaga makanan yaitu dengan sanitasi. Sanitasi merupakan bagian penting dalam proses pengolahan pangan yang dikonsumsi. Makanan yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan gangguan kesehatan bila dikonsumsi oleh masyarakat. Gangguan kesehatan tersebut antara lain keracunan makanan, diare, gastroenteritis, dan gangguan pencernaan lainnya, bahkan bisa menyebabkan kematian apabaila kontaminasi bakterinya sangat tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas bakteri Eshericia coli, Staphylococus Aureus dan Salmonella Thypi pada makanan yang dijual di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini meneliti makanan yang di jual di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah 15 macam makanan yang dijual di pasar Beringharjo. Analisis data menggunakan uji laboratorium. Hasil uji laboratorium terkait bakteri E. Colli pada 15 sampel makanan yang dijual di Pasar Beringharjo Yogyakarta didapatkan hasil positif pada 3 jenis makanan dan negatif atau 0 gr/koloni pada 12 jenis makanan. Sedangkan uji laboratorium mengenai kandungan bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella Thypi terhadap 15 sampel makanan setelah diuji laboratorium didapatkan hasil bahwa negatif atau tidak terkontaminasi. Kata kunci: kualitas bakteriologis; makanan; pasar BACTERIOLOGICAL QUALITY OF FOODS FOR SALE IN THE TRADITIONAL MARKET ABSTRACT Food is the number one physiological need for humans so these needs must be met so that it does not have a negative impact on health. Health relationship with food is very close. One way to maintain food is by sanitation. Sanitation is an important part in the processing of food consumed. Bacterial contaminated food can cause health problems if consumed by the public. These health problems include food poisoning, diarrhea, gastroenteritis, and other digestive disorders, which can even cause death if bacterial contamination is very high. The purpose of this study was to determine the quality of the bacteria Eshericia coli, Staphylococus Aureus and Salmonella Thypi in food sold at the Beringharjo Market in Yogyakarta. This type of research used in this research is quantitative descriptive with experimental methods. This research examines food sold in the Beringharjo Market in Yogyakarta. The sampling technique uses purposive sampling. The sample used was 15 types of food sold in the Beringharjo market. Data analysis using laboratory tests. Laboratory test results related to E. Colli bacteria on 15 food samples sold in Yogyakarta Beringharjo Market showed positive results on 3 types of food and negative or 0 gr / colony on 12 types of food. While laboratory tests on the content of the bacteria Staphylococcus aureus and Salmonella Thypi on 15 food samples after laboratory testing showed that the results were negative or not contaminated. Keywords: bacteriological quality; food; market 481 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 4, Hal 481- 490, Oktober 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal PENDAHULUAN Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makananatau minuman. Tujuan mengkonsumsi pangan bukan lagi sekedar mengatasi rasa lapar, tetapi semakin kompleks. Konsumen semakin sadar bahwa pangan merupakan sumber utama pemenuhan kebutuhan zat - zat gizi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, dewasa ini konsumen juga lebih selektif dalam menentukan jenis makanan yang akan dikonsumsi. Salah satu pertimbangan yang digunakan sebagai dasar pemilihan adalah faktor keamanan makanan Seiring dengan kemajuan zaman, banyak orang yang tidak sempat menyiapkan sendiri makanan yang akan dikonsumsi. Sanitasi merupakan bagian penting dalam proses pengolahan pangan yang harus dilaksanakan dengan baik. Sanitasi dapat didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut. Sampai saat ini sering dijumpai kasus – kasus keracunan atau timbulnya penyakit karena konsumsi makanan yang keamanannya tidak terjamin. Hubungan antara kesehatan dan makanan sangat erat dan hampir tidak terpisahkan. Resiko kesehatan dapat juga timbul di dalam lingkungan pasar salah satumya di lingkungan Pasar Beringharjo Yogyakarta terutama akibat makanan yang tidak higienis dikonsumsi para pengunjung. Banyaknya pengunjung Pasar Beringharjo merupakan magnet tersendiri bagi para pedagang makanan untuk berjualan di lingkungan kampus tersebut. Oleh sebab itu kawasan pasar perlu terus didorong untuk menjadi kawasan pasar yang sehat. Maksudnya tidak lain untuk meningkatkan kesadaran penjual makanan di lingkungan kampus maupun kesehatan masyarakat untuk memperbaiki mutu pelayanan. Hal ini juga merupakan upaya pencegahan penyebaran penyakit, terutama di lingkungan pasar termasuk di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Lingkungan pasar yang kualitas bakteriologis nya bisa dikendalikan maka lingkungannya dapat menjadi tempat yang sehat dan jauh dari resiko penyakit. Penelitian ibi bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteri Eshericia coli, Staphylococus Aureus dan Salmonella Thypi pada makanan yang dijual di Pasar Beringharjo Yogyakarta. METODE Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dengan meneliti sampel makanan dan kemudian di ujikan di laboratorium Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL), Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh makanan yang di jual di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Penelitian ini mengambil sampel dengan metode purposive Sampling yaitu untuk menentukan bila objek yang akan di teliti atau sumber data sangat luas. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 jenis makanan yang di jual di sekitar Pasar Beringharjo Yogyakarta. Sampel didapatkan dari pembelian beberapa jenis makanan yang ada disekitar pasar Beringharjo. Analisis data menggunakan uji laboratorium dengan menggunakan sampel yang sudah didapatkan. 482 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 4, Hal 481 - 490, Oktober 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal HASIL menjadi responden berdasarkan latar Karakteristik Responden belakang pendidikan mayoritas lulus Penjual makanan di lingkungan Pasar Sekolah Menengah Pertama berjumlah 10 Beringharjo berdasarkan usia terdiri dari usia orang. 20-30 tahun ada 4 orang, usia 31- 40 tahun berjumlah 5 orang dan responden usia 41-50 Jumlah pembeli Rata – Rata dalan Satu tahun ada 3 orang dan usia 50-60 tahun Minggu berjumlah 3 orang. Penjual makanan di Jumlah rata – rata pembeli dalam satu Pasar Beringharjo yang menjadi responden minggu pada setiap penjual (P) pada 15 berdasarkan jenis kelamin yaitu paling reponden penjual makanan yang ada di banyak adalah perempuan dengan 14 orang. Pasar Beringharjo yang ditampilkan pada Penjual makanan di Pasar Beringharjo yang tabel 2. Tabel 1. Karakteristik Responden (n=15) Karakteristik f % Usia 20-30 tahun 4 27 31-40 tahun 5 33 41-50 tahun 3 20 51-60 tahun 3 20 Jenis Kelamin Perempuan 14 93 Laki- laki 1 7 Pendidikan Lulus sekolah Dasar 3 20 Lulus Sekolah Menengah Pertama 10 67 Lulus Sekolah Menengah Atas 2 13 Tabel 2. Jumlah rata-rata pembeli makanan yang dijual di Pasar Beringharjo dalam 1 minggu Responden Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu P1 30 30 40 80 90 100 120 P2 30 40 45 60 85 110 130 P3 35 40 45 80 95 130 90 P4 30 45 50 65 85 125 100 P5 40 35 55 60 75 95 120 P6 50 50 65 75 95 100 110 P7 60 70 85 100 130 150 200 P8 50 60 75 90 90 95 100 P9 25 40 45 55 65 80 90 P10 40 45 50 60 65 70 85 P11 35 40 40 45 60 70 75 P12 50 60 60 70 70 85 90 P13 55 65 65 70 75 80 100 P14 45 60 60 65 70 80 85 P15 40 55 60 60 65 65 70 483 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 4, Hal 481- 490, Oktober 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Tabel 3. Hasil uji penelitian bakteri E.coli (n=15) Parameter Hasil Nama sampel Kadar maksimum yang di uji perbolehkan Angka kuman E.coli 245 Sate Kere Ayam Angka kuman E.coli : 0 koloni/g Angka kuman E.coli 0 Gudeg ayam Angka