Takhrij Al-Furu' Alal Usul Periode Ijtihad Di Masa
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
TAKHRIJ AL-)85U’ ALAL US8/ PERIODE IJTIHAD DI MASA SHAHABAT DAN TABI’IN (Kajian Sosiologi - Antropologi Hukum Islam) Erwan Jurusan Syari’ah STAI-YDI Lubuk Sikaping Jl. Prof Dr. Hamka. No 16 Lubuk Sikaping e-mail: [email protected] Abstract: This research reveals the truth about the reality of Islamic law and its scope. This study was a library research. The data were obtained through the library method, namely by collecting data and materials from books that are relevant to this discussion, by reading, studying, and analyzing all the sources. Sociological-anthropological understanding means discussing the truth of a fact in depth. Law as something that is related to humans, then the relationship between humans and other human beings is in a life interaction. Because without the interaction of life there will be no law (ibi societas ibi ius, zoon politicon). Law serves to regulate relations between people. But not all human actions have their regulation. Only actions or behavior that are classified as legal actions. Legal law relations consist of bonds between individuals and individuals and between individuals and communities. In its efforts to regulate, the law adapts to the interests of society well. As a collection of rules or principles, the law has a general and normative content, the legal principle aims to protect the interests of human beings as social beings. Therefore the law must be obeyed, must be carried out and maintained, but not violated. Humans are given the mind to think, then ijtihad is the deployment of the ability of the brain. The real fact shows that thisdynamics had existed during the Prophet's benediction and tabi'in. Kata kunci: Sosiologi, Antropologi, Ijtihad, Hukum Islam PENDAHULUAN Hubungan yang cukup lama antara osiologi Hukum dalam ilmu sistem hukum dari masyarakat dan S pengetahuan, bertolak kepada apa kebudayaan-kebudayaan lain (the other yang disebut disiplin ilmu, yaitu sistem cultures) selain state law (hukum negara) ajaran tentang kenyataan, yang meliputi menjadikan sistem- sistem hukum disiplin analitis dan disiplin hukum tersebut berjalan secara dinamis sesuai (perskriptif). Disiplin analitis, seperti dengan laju kebudayaannya. Sebagian sosilogis, psikologis, antropologis, sejarah, pihak menganggap the other laws bagian sedangkan disiplin hukum meliputi: ilmu- dari masa lalu, namun sebagian lagi ilmu hukum yang terpecah menjadi ilmu menyatakan bahwa mereka tetap eksis tentang kaidah atau patokan tentang hingga kini. Dan, sebagian lainnya prilaku yang sepantasnya, seharusnya, menyatakan ada, namun semakin terkikis. ilmu tentang pengertian-pengertian dasar Seperti diketahui, Alqur’an adalah dan sistem dari pada hukum dan lain-lain. salah satu bahkan satu-satunya kitab suci agama yang pada satu sisi 162 ` -urnal ,lmiah Syari‘ah, 9olume 17, Nomor 2, Juli-Desember 2018 melahirkan berbagai disiplin ilmu mengumpulkan data dan bahan-bahan pengetahuan yang dihasilkan untuk dari buku yang relevan dengan memahami Alqur’an itu sendiri. Tidak pembahasan ini, dengan cara membaca, ada kitab suci lain apalagi buku-buku mempelajari, dan menganalisa untuk biasa yang untuk memahaminya dapat dipahami. memerlukan perangkat ilmu pengetahuan yang dapat dibilang tidak PEMBAHASAN terbatas. Demikian pula dengan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari padanya (kitab suci atau buku) selain al- Memaknai Sosiologi Dan Antropologi 4ur’an. 3ertumbuhan takhrij seiring Hukum dengan perkembangan ushul fiqh, fiqh atau 1. Sosiologi Hukum Hukum Islam. 3eriode shahabat dan tabi’in Sosiologi hukum (sociology of low) merupakan periode tafsir dan takmil the sociological study of the social context, (penjelasan dan penyempurnaan) yang development, and operation of law: the berlangsung selama 90 tahun kurang syistem of rules and sanctions, the lebihnya, yaitu terhitung mulai kewafatan specialist institutions and specialist Rasulullah pada tahun 11 H sampai personal, and the several types of low (for dengan akhir abad pertama Hijriah (101 H example, constitutional, civil, criminal) atau 632-720 M). Dan masa setelah that constitute the legal system in complex shahabat adalah masa thabi’in. Masa socienties (David Jarry & Julia Jary, n.d: thabi’in adalah masa yang gemilang 477). dalam perkembangan ijtihad. Maka dapat dipahami bahwa sosiologi hukum (sociology of law) METODE PENELITIAN adalah pengetahuan hukum terhadap Dalam penulisan ini, baru dikatakan pola perilaku masyarakat dalam ilmiah bila telah menggunakan metode konteks sosialnya. Dan juga sosiologi ilmiah, yakni presedur dan langkah- hukum adalah ilmu yang mempelajari langkah sistematis untuk mendapatkan hubungan timbal balik antara hukum pengetahuan-pengetahuan ilmiah (ilmu dengan gejala-gejala sosial lainnya tertentu). Sedangkan metode penelitian secara empiris analisis. Sociology af the adalah tata cara yang menjelaskan tentang law, menjadikan hukum sebagai alat bagaimana suatu penelitian dilaksanakan pusat penelitian secara sosiologis yakni (methods = tata cara). (Iqbal Hasan, 2002: sama halnya bagaimana sosiologi 21). Metode yang digunakan dalam meneliti suatu kelompok kecil lainnya. penelitian ini adalah metode deskriptif Tujuan penelitian adalah selain untuk dan analisis komparatif (analytical – menggambarkan betapa penting arti comporative method). Dalam pembahasan hukum bagi masyarakat luas juga dan penelitian dan pengumpulan data ini, untuk menggambarkan proses penulis memakai teknik pengumpulan internalnya hukum. bahan melalui metode kepustakaan Ruang lingkup sosiologi hukum (library research) yaitu dengan secara umum, yaitu berkisar pada: TakhriM al Furu’ Alal 8sul Periode Ijtihad di Masa Sahabat dan Tabi’in (Kajian Sosiologi-Antropologi Hukum Islam) `163 a. Mempelajari dasar sosial dari bekerja sebagai perumus hukum yang hukum, berdasarkan anggapan akan diberlakukan, penting yang akan bahwa hukum timbul dari proses menjalankan hukum, dan penting bagi sosial lainnya (the genetic sociology of penguasa dan rakyatnya. Perumus law). hukum adalah perwakilan rakyat, b. Mempelajari efek hukum terhadp maka setiap anggotanya terlibat dalam gejala-gejala sosual lainnya dalam perumusan hukum, yakni pemerintah masyarakat (the operational sociology dan wakil rakyat. Apa yang hendak of law). dirumuskan dan kemana hukum Adapun persepektif penelitian hendak dibawa tidak terlepas dari sosiologi hukum dapat dibedakan penghayatan terhadap aspirasi antara: masyarakat dan nilai-nilai luhur a. Sosiologi hukum secara teoritis (Bustanuddin Agus, 2012: 4). bertujuan untuk menghasilkan Dengan demikian itu, bahwa generaliasi atau abstrak setelah terjadinya perbedaan di antara para pengumpulan data, pemeriksaan pakar tentang pendefenisian hukum terhadap keteraturan sosial, dan disebabkan oleh perbedaan sudut pengembangan hipotesis (yang pandang.Betapa luas aspek hukum didalamnya selalu terdapat sehingga menimbulkan beragam hubungan sebab akibat). defenisi yang luas cakupannya. Hukum b. Sosiologi hukum empiris atau terkadang dipandang dari sudut praktis, yang bertujuan untuk sosiologi, hukum biasanya ditinjau dari menguji berbagai hipotesis tersebut aspek kesejarahan, serta hukum melalui pendekatan yang sistematis adakalanya dilihat dari segi filsafat, dan metodologis. dan dari segi agama. Sosiologi adalah suatu kajian ilmiah tentang kehidupan masyarakat 2. Antopologi Hukum manusia. Sosiolog (ahli sosiologi) Hubungan yang cukup lama berusaha mengadakan penelitian yang antara sistem hukum dari masyarakat mendalam tentang hakikat dan sebab- dan kebudayaan-kebudayaan lain (the sebab dari berbagai keteraturan pola other cultures) selain state law (hukum pikiran dan tindakan manusia secara negara) menjadikan sistem- sistem berulang-ulang. berbeda dengan hukum tersebut berjalan secara psikolog, yan memfokuskan sasaran dinamis sesuai dengan laju penelitiannya kepada berbagai kebudayaannya. Sebagian pihak karekteristik pikiran dan tindakan menganggap the other laws bagian dari perorangan, sosiolog hanya tertarik masa lalu, namun sebagian lagi pada pikiran dan tindakan yang menyatakan bahwa mereka tetap eksis dimunculkan seseorang sebagai hingga kini. Dan, sebagian lainnya anggota suatu kelompok atau menyatakan ada, namun semakin masyarakat (Dadang Kahmad, 2002: 9). terkikis (Pasudi Suparlan, 1980: 20-23). Sosiologi hukum penting bagi yang 164 ` -urnal ,lmiah Syari‘ah, 9olume 17, Nomor 2, Juli-Desember 2018 Implikasi konkrit di lapangan dari yang bersifat holistik, yaitu konsep dan unifikasi hukum ini patut diduga teori dari berbagai disiplin ilmu terjadinya tumpang tindih, ambivalensi dikombinasikan dan digabungkan dan ketidak pastian hukum salah satu untuk mengkaji fenomena hukum, fakta yang terjadi adalah: a) dari sisi yang tidak diisolasi dari konteks sosial, masyarakat pemilik hukum lokal, politik, ekonomi, budaya, di mana mereka semakin tidak leluasa dalam hukum itu mengalir. mengimplementasikan hukumnya, b) Menurut Ihromi (Sartono Sahlan, dari sisi state, hukum-hukum lain 2010: 150), relevansi menelaah hukum ditanggapi sebagai ganjalan yang dapat dari segi antropologi, antara lain menghambat proses pembangunan adalah: (a). Berkenaan dengan masalah (semesta) (Roger M. Keesing, 1992: yang dihadapi oleh negara-negara 294). berkembang (tentunya termasuk Gesekan antara dua kutub diatas Indonesia) yang secara budaya bersifat memang acapkali disikapi dengan pluralistis dalam cita-citanya disharmonisasi hubungan keduanya, mewujudkan unifikasi hukum atau dan pasang surut hubungan keduanya modernisasi hukum; (b). berkenaan memunculkan dinamika dalam dengan kemungkinan munculnya perilaku, norma