Download (1MB)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PENGANTAR PENULIS Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt, atas limpahan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulisan buku hasil penelitian dan penelusuran sumber budaya ini dapat diselesaikan. Teriring salam dan salawat selalu tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Atas segala contoh baik dan doanya sehingga salah satu bentuk dari nilai-nilai akhlak yang dibawa-Nya dapat kita aktualisasikan melalui nilai-nilai edukasi. Buku ini adalah kumpulan hasil penelitian dan kumpulan laporan akhir Mata Kuliah Penelusuran Sumber Budaya Mahasiswa Sejarah dan Kebudyaan Islam UIN Alauddin Makassar. Tulisan-tulisan dalam buku ini, merupakan hasil penelitian dan penelusuran sumber budaya yang dilakukan oleh Mahasiswa selama satu semester, dan merupakan laporan akhir mahasiswa. Buku ini dipublikasikan atas dasar menggiatkan publikasi hasil penelusuran sumber budaya pada setiap tingkatan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Penelusuran Sumber Budaya. Sebagai publikasi hasil penelitian dan Penelusuran Sumber Budaya yang dilakukan oleh mahasiswa, kami menyadari bahwa buku ini secara kualitas masih sederhana dan belum memenuhi harapan pembaca, akan teteapi semoga buku ini dapat menjadi sumber informasi bagi setiap pembaca. Buku ini terbit atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, Untuk itu, penulis tak lupa memberikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak atas terselesaikannya buku ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si. Rektor UIN Alauddin Makassar atas berbagai dorongan dan bimbingannya. Selanjutnya penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Dekan Fakultas Adab dan Humaniora beserta Para Wakil Dekan atas segala dorongan dan kepercayaan kepada tim penulis, Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar. Semua pihak yang terlibat demi terselesaikannya buku ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas segala saran dan semangat yang telah tercurah untuk penulis. Akhirnya, penulis berharap semoga buku ini dapat bermanfaat untuk memperkaya khasanah literatur dalam bidang sejarah dan kebudayaan Islam. Makassar, 09 Juni 2019 Penulis DARTAR ISI BAGIAN 1 Tradisi Abbarazanji bagi Masyarakat Datara: Salah Satu Bentuk Atmosfer Keagamaan dan Penguatan Nilai-Nilai Islam ........................................................... BAGIAN 2 Bendi dalam Ancaman Transportasi Global.................................................................... BAGIAN 3 Sayyang Pattudu’................................................................................................................. BAGIAN 4 Parrawana............................................................................................................................ BAGIAN 5 Musiktradisional Sayang-Sayang ...................................................................................... BAGIAN 6 Tradisi gantung plastic Kabupaten Bantaeng.................................................................. BAGIAN 7 Tradisi Mappalili................................................................................................................. BAGIAN 8 Tradisi Mappatammadi Luwu............................................................................................ BAGIAN 9 Ziarah Makam Datok Sulaiman........................................................................................ BAGIAN 10 Tradisi Mappaccing............................................................................................................. BAGIAN 11 Tradisi Angngaru ................................................................................................................ BAGIAN 12 Malam Pergantian Tahun.................................................................................................. BAGIAN 13 Gaukang TuBajeng.............................................................................................................. BAGIAN 14 Tradisi Mappatammadi Desa Bontoa Makassar.............................................................. BAGIAN 15 Tradisi ma’baca-baca.......................................................................................................... BAGIAN 16 Ma’Dero di Luwu Timur.................................................................................................... BAGIAN 17 Manette................................................................................................................................. BAGIAN 18 Adat pernikahan Enrekang ............................................................................................... BAGIAN 19 Kalindaqdaq pada masyarakat Mandar............................................................................ BAGIAN 20 Upacara Maccera Manurung ............................................................................................. BAGIAN 21 Ritual Upacara mappano.................................................................................................... BAGIAN 22 Tarian khas Mandar........................................................................................................... BAGIAN 23 kehidupan social Syarifah .................................................................................................. BAGIAN 24 Tradisi Dengka Ase Lolo..................................................................................................... BAGIAN 25 Tudang sipulung dan Manre Saperra................................................................................. BAGIAN 26 Tradisi pernikahan di Bima............................................................................................... BAGIAN 27 Tradisi Mappadekko............................................................................................................ BAGIAN 28 Tradisi A’bu’bu Bunting.................................................................................................... BAGIAN 29 Tradisi maudu Lompoa di Cikoang ................................................................................... BAGIAN 30 Tradisi Pencucian Senjata Pusaka di Bone ...................................................................... BAGIAN 31 Tradisi Mallangi Arajang ................................................................................................... BAGIAN 32 Tradisi makan Lammang ................................................................................................... BAGIAN 33 Massuro Baca....................................................................................................................... BAGIAN 34 Lopi Sandeq di Mandar ...................................................................................................... BAGIAN 35 Barazanji .............................................................................................................................. TRADISI ABBARAZANJI BAGI MASYARAKAT DATARA: SALAH SATU BENTUK ATMOSFER KEAGAMAAN DAN PENGUATAN NILAI-NILAI ISLAM Oleh: Dr. Syamhari, S.Pd., M.Pd. Abstrak Tulisan ini mengkaji tentang Tradisi Abbarazanji pada Masyarakat Desa Datara sebagai salah satu bentuk tradisi Islam yang masih bertahan hingga sekarang ini. Bagi masyarakat Datara, abbarazanji merupakan tradisi yang mampu menjaga dan melestarikan semangat keagamaan di kampong tersebut. Terdapat beberapa hikmah dan makna yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi abbarazanji antara lain adalah memperkukuh tali persaudaraan (silaturahmi) sesam warga, dan membumikan nilai-nilai islam, menularkan tradisi tersebut kepada generasi pelanjut sehingga senantiasa membentuk kehidupan bermasyarakat yang berasas pada nilai-nilai akhlak yang islami. Tradisi abbarazanji merupakan bentuk tradisi yang mengutamakan pada upaya memberikan pemahaman pada generasi muda dalam bentuk mewariskan akhlak-akhlak baik kepada genersai muda. Tradisi abbarazanji tidak hanya dilaksanakan setiap bulan maulid saja, tetapi juga dilaksanakan pada acara-acara sakral dalam keluarga, seperti acara kawinan, masuk rumah, a’mata-mata benteng dan lain-lain. A. Pendahuluan Usaha untuk memepertahankan suatu warisan tradisional akan terlaksana jika pada praktiknya warisan tersebut berterima dan dilaksanakan oleh setiap generasi pelanjut suatu tradisi dari masa ke masa. Dikatakan suatu tradisi ketika suatu ritual, upacara, maupun pembiasaan hidup bagi setiap kelompok masyarakat dilaksanakan secara terus menerus. Tetapi ada juga tradisi yang di masanya gemar dilaksanakan tetapi tidak berlanjut bagi penerusnya sehingga mengalami kepunahan. Ada banyak contoh tradisi yang mengalami kepunahan karena tidak dilaksanakan oleh generasi penerus warisan tradisi tersebut, sebut saja seperti yang terdapat di Desa Datara, tradisi appapoto’ setiap selesain panen jagung, allo’da ketika ada orang meninggal. Tradisi tersebut punah seiring zaman yang semakin maju dan tidak lagi dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Secara kemamfaatan, tradisi-tradisi tersebut mengandung nilai yang sangat luhur, karena di dalamnya sarat dengan nilai kebersamaan, persaudaraan, dan tolong-menolong. Tantangan tergerusnya suatu nilai tradisi akan berdampak pada bergesernya suatu pembiasaan dalam suatu kelompok masyarakat. Hal itu dapat dipicu oleh karena kurangnya apresiasi, kecintaan terhadap tradisi, dan tidak adanya perhatian untuk meneruskan warisan tersebut. Demikin pula tradisi-tradisi Islam di Sulawesi Selatan akan tergerus ketika apresiasi, kecintaan terhadap tradisi, dan tidak adanya perhatian untuk meneruskan warisan tersebut