<<

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 419

AMOUREUX (Pengembangan Desain Liontin Pernikahan Adaptasi Dari Simbol Kujang)

Muharomi Suwandi1, Asep Sufyan2, Edwin Buyung3

1Industrial Design, Fakultas Industri Kreatif, Telkom University, Bandung, 2 Industrial Design, Fakultas Industri Kreatif, Telkom University, Bandung, Indonesia 3 Industrial Design, Fakultas Industri Kreatif , Telkom University, Bandung, Indonesia

[email protected] (Muharomi Suwandi), [email protected] (Asep Suyan M.A, S.D.s, M.D.s), [email protected] (Edwin Buyung Syarif, S.T, M.S.n)

Abstrak: Pengguna perhiasan di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang signifikan, terutama liontin perhiasan dalam bentuk senjata Kujang, tetapi sekarang budaya senjata Sunda sebagai bagian dari budaya Sunda di Indonesia sudah mulai terkikis akibat efek globalisasi. Tujuan indikatif dari senjata sebagai inspirasi untuk merancang liontin pernikahan adalah salah satu strategi untuk meningkatkan budaya Sunda. Penelitian ini menggunakan metode perancang melalui observasi, literatur, wawancara, dan dokumentasi. Studi kasus digunakan sebagai perancang analitik. Hasil dari desain produk ini dapat menambah pengetahuan sambil memperkenalkan kujang tidak hanya pada senjata tetapi juga pada produk perhiasan. Kata Kunci : Perhiasan, Pernikahan, Sunda, Senjata Kujang, Liontin

Abstract: Jewelry users in Indonesia are experiencing significant developments, especially jewelery pendants in the form of Kujang , but now Sundanese culture as part of Sundanese culture in Indonesia has begun to erode due to effect of globalization. The indicative purpose of the weapon as an inspiration for designing wedding pendants is one of the strategies for improving Sundanese culture. This study uses designer methods through observations, literatures, interviews, and documentations. Cases study is used as analytical designer. The result of this product design can increase knowledge while introducing kujang not only in weapons but in jewelry products. Keywords : Jewelry, Wedding, Sundanese, Kujang weapons, Pendant

pernikahan terdapat banyak perbedaan berdasarkan 1. Pendahuluan suku, agama, dan budaya. Selain maraknya barang- barang asing yang beredar di Indonesia yang lebih Pernikahan merupakan peresmian ikatan diminati masyarakat lokal dibanding barang- perkawinan baik secara sosial maupun hukum dan barang serupa yang mengandung unsur budaya di Pernikahan biasanya disahkan dalam dokumen dalamnya dan Pernikahan sendiri merupakan tertulis yang berarti bahwa pasangan telah resmi peresmian ikatan perkawinan baik secara sosial menjadi suami-istri dan dokumen tersebut ditanda maupun hukum. Disebutkan dalam Undang- tangani oleh kedua belah pihak (Menurut Maya, Undang RI Nomor 1 tahun 1974 tentang 2013:12) menyatakan bahwa Pelaksanakan proses Perkawinan Bab I pasal I yang berbunyi, ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 420

“Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara terinspirasi oleh desain-desain yang berasal dari seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami- luar negeri terutama negara barat, dibuktikan isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah dengan banyaknya desain perhiasan yang tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan mempunyai bentuk sangat sederhana. Desain Ketuhanan Yang Maha Esa.” Mahar/mas kawin perhiasan liontin juga memiliki beragam jenis sendiri merupakan barang yang menjadi simbol bentuk dan jenis material yang berbeda mulai dari atau tanda bahwa mempelai pria sangat perhiasan yang terbuat dari tembaga, sambungan bersungguh-sungguh untuk menikahi mempelai berlian, emas dan perak. wanita yang selanjutnya mas kawin tersebut Kujang merupakan senjata budaya Sunda dijadikan hak milik mempelai wanita secara penuh. yang berasal dari Jawa Barat yang diakui oleh Mas kawin dalam pernikahan di Indonesia banyak kebudayaan Nusantara. Secara umum, kujang yang berupa perhiasan/emas, perhiasan atau emas memiliki pengertian sebagai pusaka yang memiliki tersebut diwujudkan dalam bentuk cincin dan kekuatan tertentu dari para dewa dan sebagai liontin pernikahan yang akan diberikan kepada sebuah senjata yang digunakan sebagai penolak wanita. Perhiasan merupakan benda untuk bala seperti penyakit dan menghalau dari serangan mempercantik seseorang yaitu wanita, aksesoris musuh. Menurut Suryadi (2010:12) menjelaskan, dan produk-produk pendukung lainnya dan banyak “Kujang merupakan senjata tajam seperti keris aksesoris pernikahan yang digunakan oleh para atau . wanita dan Liontin merupakan salah satunya benda Kujang sering dijadikan simbol suatu produk, atau perhiasan yang melingkar di leher dan dada. oleh karena itu kajian yang digunakan penulis salah Liontin dapat dipakai oleh perempuan dan secara satunya yaitu melalui teori visual dan bentuk. tradisional maupun modern dan liontin terbuat dari Dharsono Sony Kartika mengatakan bahwa “visual logam; seperti emas, perak. Logam lainnya seperti adalah merupakan salah satu indra yang dapat baja antikarat, besi, sepuh emas, dan tembaga yang dilihat dari penglihat (mata) berdasarkan juga lazim digunakan. Liontin dapat berbentuk penglihatan. Contoh (Garis, Bidang/Bentuk, polos, ber geometris atau bertabur intan dengan Warna). campuran berlian. Liontin merupakan bentuk Sehingga dengan menggunakan teori visual perhiasan yang tergantung longgarnya, pada dapat dihasilkan produk yang mewakili simbol- umumnya dilampirkan oleh lingkaran kecil ke simbol dan tanda-tanda yang berkaitan dengan kalung, yang mungkin dikenal sebagai "pendant". kujang. Sejauh ini desain liontin dapat dimasukkan ke Selain maraknya barang-barang asing yang dalam perhiasan kalung secara keseluruhan dan beredar di Indonesia yang lebih diminati membuatnya tidak selalu akurat untuk masyarakat lokal dibanding barang-barang serupa memperlakukan mereka sebagai barang yang yang mengandung unsur budaya di dalamnya. terpisah. Selain itu dengan masuknya era globalisasi yang Pengguna perhiasan di setiap acara tertentu ditandai dengan banyaknya pengguna sosial media memiliki simbol pernikahan ada yang disebut di Indonesia yang telah menduduki posisi pertama mahar pernikahan berupa emas, perak. Tujuan sebagai negara dengan jumlah pengguna sosial perancangan ini mendesain mahar pernikahan media terbanyak sekaligus memudahkan budaya berupa liontin terbuat dari emas dan pengguna asing masuk ke dalam Indonesia. Namun perhiasan di Indonesia yang sedang bertahap Berdasarkan permasalahan tersebut, alasan penulis perkembangan secara keseluruhan dan signifikan. melakukan perancangan desain Kujang sebagai Hal ini dibuktikan dengan mulai bertambahnya landasan inspirasi dari Senjata Kujang untuk desain jumlah pengguna perhiasan dari berbagai kalangan liontin pernikahan di Budaya Sunda sebagai usia baik kalangan remaja sampai usia dewasa. strategi untuk menanamkan nilai-nilai budaya yang Pemakaian perhiasan juga mempunyai tujuan yang ada di perhiasan terutama Liontin pernikahan. berbeda-beda, ada perhiasan yang digunakan pada Dengan hal ini juga membuktikan bahwa Indonesia saat upacara adat dan atau diacara tertentu. mampu memasukan nilai-nilai budaya ke dalam Beberapa kondisi, perhiasan dapat digambarkan produk yang digunakan sehari-hari sekaligus sebagai simbol pernikahan. Akan tetapi, desain mampu menarik minat masyarakat Indonesia untuk perhiasan yang beredar di seluruh indonesia sudah ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 421

membeli produk lokal yang tidak kalah bagus 2. Bidang/Bentuk dengan produk buatan luar negeri atau asing. Bentuk merupakan suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh 2. Teori adanya warna yang berbeda atau oleh 2.1 Perhiasan gelap terang pada arsiran atau karena adanya tekstur. Di dalam karya seni, Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia bentuk digunakan sebagai simbol Perhiasan pernikahan merupakan sebuah benda perasaan seniman di dalam yang digunakan untuk merias atau menggambarkan objek hasil subject mempercantik diri. Perhiasan biasanya terbuat matter, maka tidaklah mengherankan dari emas ataupun perak dan terdiri dari apabila seseorang kurang dapat berbagai macam bentuk mulai dari kalung, menangkap atau mengetahui secara pasti liontin, gelang, cincin dan lain-lain. Biasanya tentang objek hasil pengolahannya. perhiasan diberikan untuk hadiah. Perhiasan Berdasarkan Bidang/Bentuk diatas mempunyai bentuk beragam mulai dari bulat, disimpulkan ada beberapa pengertian hati, kotak,dan lain lain. Perhiasan biasanya bagian yaitu Stilisasi, Distorsi, berasal dari bahan tambang. Tapi seiring dengan Deformasi, dan Transformasi. berjalannya waktu, perhiasan tidak harus menggunakan bahan tambang, bahan-bahan lain a) Stilisasi pun dapat digunakan sebagai material dari Stilisasi merupakan cara perhiasan. penggambaran untuk mencapai 2.2 Visual bentuk keindahan dengan cara Menurut kamus besar Bahasa Indonesia menggayakan objek atau benda visual merupakan salah satu indra yang dapat yang digambarkan, yaitu dilihat dari penglihat (mata) berdasarkan menggayakan setiap kontur penglihatan. Contoh (Garis, Bidang/Bentuk, pada objek atau benda tersebut. Warna) Contoh: karya seni yang banyak Seperti yang dijelaskan Dharsono Sony Kartika digunakan bentuk stilisasi yaitu (2017:37-50) bahwa unsur desain terdiri dari : penggambaran ornament untuk; 1. Garis motif batik, tatah sungging Garis merupakan dua titik yang kulit, lukisan tradisional Bali, dihubungkan. Pada dunia seni rupa dan Sebagainya. sering kali kehadiran “garis” yang bukan b) Distorsi hanya sebagai garis tetapi kadang Distorsi merupakan sebagai simbol emosi seperti penggambaran bentuk yang diungkapkan lewat garis, atau lebih tepat menekankan pada pencapian disebut goresan dibuat oleh seniman karakter, dengan cara menyangatkan yang akan memberikan kesan psikologis wujud-wujud tertentu pada benda yang berbeda pada setiap garis sehingga atau objek yang digambarkan, dari kesan yang berbeda pada setiap misalnya pada penggambaran tokoh goresan yang lahir dari seniman. Garis figure Gatotkaca pada wayang kulit mempunyai peranan sebagai garis, yang purwa, semua shape disangatkan kehadidarannya sekedar untuk memberi menjadi serba kecil dana tau tanda dari bentuk logis, seperti yang mengecil. terdapat pada ilmu-ilmu eksakta/pasti. c) Deformasi Garis juga merupakan symbol ekspresi Deformasi merupakan dari ungkapan seniman, seperti garis- penggambaran bentuk yang menekan garis yang terdapat dalam seni non pada interpretasi karakter, dengan figuratif atau juga seni ekspresionisme cara mengubah bentuk objek dengan dan abstraksionisme. cara menggambarkan objek tersebut

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 422

dengan hanya sebagian yang prinsipnya membuat permukaan wajah dianggap mewakili, atau menjadi rasa tertentu secara peradaban pengambilan unsur tertentu yang atau secara visual . Soegeng TM.ed mewakili, atau pengambilan unsur (1987:70) tertentu yang mewakili karakter hasil interpretasi yang sifatnya sangat 3. Metode Perancangan hakiki. 3.1 Teknik Pengumpulan Data d) Transformasi Transformasi merupakan Pada perancangan ini, penulis penggambaran bentuk yang memfokuskan pada studi kasus pernikahan menekan pada pencapaian sunda, studi kasus dilaksanakan dengan tujuan karakter, dengan cara untuk mengarahkan perkembangan pada memindhakan (trans=pindah) kerangka (Hamidi, 2005:14) Analisis ini wujud atau figure dari objek lain ke dilakukan berdasarkan logika dan argumentasi objek yang di gambar Seperti yang dijelaskan oleh Bram yang bersifat ilmiah dan mengumpulkan data Palgunardi (2008:107-113) bahwa berupa metode kualitatif atau dimana tahapan. bentuk desain terdiri dari : a) Disain bio (bio design) 1. Observasi b) Disain Geo (geo design) c) Disain fractal (fractal Observasi dibutuhkan dalam studi design) kasus agar penulis dapat mengetahui kejadian yang ingin diteliti. Penulis melakukan 3. Warna observasi ke tempat dimana diadakan Menurut Soegeng TM.ed (1987:70) pernikahan dengan adat sunda secara warna sebagai salah satu elemen atau langsung. Dalam observasi tersebut, penulis medium seni rupa, merupakan unsur melakukan pengamatan secara langsung serta susun yang penting, baik di bidang melakukan tanya-jawab dengan masyarakat seni murni maupun seni terapan. sekitar mengenai pernikahan sunda. Bahkan lebih jauh dari pada itu warna sangat berperan dalam segala aspek kehidupan manusia. 2. Wawancara 4. Tekstur Tekstur merupakan unsur rupa seni Wawancara merupakan pertemuan dua orang yang menunjukan rasa permukaan untuk bertukar informasi dan ide melalui bahan, yang sengaja dibuat dan tanya jawab, sehingga dapat diontruksikan dihadirkan dalam susunan untuk makna dalam suatu topic tetentu ( Sugiyono, mencapai bentuk rupa, sebagai usaha 2013:231 ) Penulis mengumpulkan data-data untuk memberikan rasa tertentu pada berupa foto pembicaraan dan kegiatan diskusi permukaan bidang pada perwajahan dengan ahli pembuat kujang. Wawancara bentuk pada karya seni rupa secara berguna dalam penelitian untuk menguatkan nyata atau semu. Artificial texture (tekstur buatan) merupakan tekstur bukti-bukti konkret mengenai studi kasus yang sengaja dibuat atau hasil yang sedang diteliti. Kegiatan Wawancara penemuan: kertas, logam, kaca, plastik yang dilakukan penulis merupakan dan sebagainya. Sedangkan nature wawancara proses kegiatan percakapan antara texture (tekstur alami) merupakan penulis dan tokoh ahli pembuat senjata kujang wujud rasa permukaan bahan yang yang berada di kota Bogor, Jawa Barat. sudah ada secara alami, tanpa campur tangan manusia: batu, pasir, kayu, rumput dan lain sebagainya. Pada ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 423

4. Pembahasan Hasil 4.1 Konsep Perancangan 4.2 Analisa SWOT Gagasan Dasar Perancangan 1. Strength (Kekuatan) Gagasan awal perancangan yang telah Produk ini memiliki kelebihan yaitu dikemukakan dalam konsep yang dibahas memberikan rasa nyaman dan pada bab sebelumnya menyangkut aspek memudahkan pengoprasian. Produk bentuk dan visual. Hasil analisis aspek yang dapat di gunakan secara berulang – desain dengan mempertimbangkan budaya ulang. sunda sebagai pengaplikasikan produk adalah sebagai berikut: 2. Weakness (Kelemahan) Kelemahan dari produk ini adalah 1) Konsep Desain Perhiasan harga produksi Perhiasan Liontin Dalam mendesain produk perhiasan Amoureux Kujang lebih mahal karena dengan tema Budaya Sunda. liontin ini adanya aspek visual dan material yang bertujuan untuk membantu pengantin memudahkan pengoprasian produk mempercantik diri di hari H Pernikahan tersebut. dan Memasukkan unsur simbol utama Jawa Barat yaitu “Kujang” ke dalam desain 3. Opportunity (Kesempatan) liontin pernikahan untuk pengantin wanita Pruduk ini memiliki kesempatan sekaligus melambangkan Suku Sunda oleh desain untuk memberikan inovasi baru karena itu desain dasar yang digunakan pada produk Amoureux Kujang sehingga yaitu transformasi bentuk berupa dapat memberikan kesan lebih cantik penyederhanaan dari bentuk kujang itu untuk pengantin wanita. sendiri. 4. Threat (Ancaman) 2) Konsep Desain Packaging Ancaman yang dapat terjadi yaitu adalah produk dapat hilang dan berkarat Dalam mendesain packaging karena materialnya emas dan terlalu perhiasan, penulis mengambil budaya mahal , kehilangan akibat tidak berhati – Sunda yaitu Senjata Kujang yang hati saat dipakai ditempat umum dan digunakan oleh pengantin wanita yang disimpan di bawah sinar matahari. akan menikah ketika akad nikah dan acara resepsi. Packaging bukan hanya untuk sebagai tempat menyimpan tetapi simbol 4.3 T.O.R (Term Of Refference) bahwa pernikahan sunda masih sangat T.O.R merupakan kerangka acuan dalam kental desain yang diterapkan pada perancangan. 3) Nama Produk T.O.R merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan untuk melakukan Nama dari produk ini adalah perancangan yang tepat sehingga produk “Amoureux Kujang” karena dibentuk dari yang dihasilkan dapat berfungsi dengan dua mata pisau kujang yang saling baik. Berdasarkan hasil analisis desain yang berhadapan sehingga membentuk lambang telah dikelompokan berdasarkan kebutuhan kujang dan ditengah liontin berupa berlian. pengguna dan kebutuhan desain, maka Dua kujang dilambangkan sebagai dua didapatkanlah ToR dalam perancangan insan yang berasal dari daerah Jawa Barat desain liontin pernikahan bertemakan sunda disatukan oleh pernikahan sehingga sebagai berikut: membentuk sebuah ikatan janji yang kuat. ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 424

1. Pertimbangan Desain d) Faktor Kelengkapan : Produk hasil a) Bentuk perhiasan memiliki gabungan desain yang berupa tali rantai kecil antara garis-garis geometris dan dan liontin serta packaging. organis yang menggambarkan simbol dari suku Sunda yaitu Kujang. 3. Sasaran target Desain b) Menggunakan material emas dan a. Pengguna produk ini di tujukan pada berlian dalam pembuatan liontin. acara Pernikahan Budaya Sunda. c) Digunakan oleh wanita yang sudah b. Penggunanya adalah wanita mencapai umur pernikahan dengan c. Range umur yaitu 18th hingga 40th dimensi 10mm dan untuk Panjang talinya 40cm. d) Digunakan oleh pasangan yang 4.4 Mind Mapping melakukan pernikahan dengan bentuk simbol kujang. 10mm dan untuk Panjang talinya 40cm. e) Estimass biaya produksi menyesuaikan dengan jumlah pendapatan suku sunda yang berdomisili Di Jawa Barat. f) Warna yang digunakan yaitu harus menggambarkan ciri khas suku dan budaya sunda di Jawa Barat,

Indonesia. Gambar 4.1 Mind Mapping g) Komposisi Material menyesuaikan (Sumber : Data Penulis, 2019) dengan budget pasangan yang ingin melakukan pernikahan. 4.5 Image Chart h) Liontin selain sebagai perhiasan Image chart adalah pengelompokkan sehari-hari dan simbol pernikahan juga gambar berdasarkan karakteristik atau harus mengangkat budaya Sunda. sifat tertentu yang membuat gagasan awal i) Simbol Sunda yang indentik dengan produk yang akan di jadikan konsep kepada pengguna sehingga desain. Pengelompokkan gambar pada memberikan nilai tambah Terhadap image chart di bagi menjadi 4 model yaitu perhiasan. geometris, organis, transparan, non transparan 2. Batasan Desain a) Faktor Visual : Produk yang didesain juga mampu di display apabila sedang digunakan maupun tidak b) Faktor Simbiolik : Produk Mampu memberikan kesan dan tanda sebagai perhiasan simbol budaya Sunda. c) Faktor Kenyamanan : Produk akan memiliki kenyamanan dan tidak

mengganggu kehidupan atau Gambar 4.2 Image chart aktivitas sehari-hari. (Sumber : Data Penulis, 2019) ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 425

4.6 Sketsa Final 5. Hasil 5.1 Produk Operasional Gambar oprasional adalah suatu gambaran atau visualisasi untuk memberikan informasi tentang cara penggunaan produk.

Gambar 4.3 Sketsa final (Sumber : Data Penulis, 2019) Gambar 4.6 Gambar oprasional 1 (Sumber : Data Penulis, 2019) 4.7 Sketsa 3D

Gambar 4.4 Gambar teknik Gambar 4.6 Gambar oprasional 2 (Sumber : Data Penulis, 2019) (Sumber : Data Penulis, 2019)

4.8 Gambar Teknik

Gambar 4.5 Gambar teknik (Sumber : Data Penulis, 2019) Gambar 4.7 Gambar oprasional 3 (Sumber : Data Penulis, 2019) ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 426

6. Kesimpulan Agoes, Artati. Kiat Sukses Menyelenggarakan Pada perancangan perhiasaan era saat ini indentik Pesta Perkawinan Adat Sunda. Jakarta: pada simbol-simbol dan desain yang maksimal, Gramedia Pustaka Utama. 2003 oleh karena itulah dengan adanya perhiasan liontin pernikahan dengan tema “Suku Sunda” maka diharapkan dapat melestarikan budaya Yahya, dzulkifli iip dkk (1418/1998) KUJANG : Sunda dengan konsep yang lebih modern. SENJATA KHAS URANG SUNDA. Dibuktikan dengan desain perhiasan yang tidak Bandung: kujang menghilangkan desain dasar yang berasal dari Budaya Sunda. Suryadi, (2008). Kujang,Bedog dan Topeng, Perancangan ini memiliki desain Kujang yang Bandung: Yayasan Pusat Studi Sunda. masih menjadi jawaban untuk menggabungkan Aris Kurniawan, (2011). Kajian Historis dan kedua unsur tersebut yaitu tradisional dan modern Filosofis Kujang. Bandung :Jurnal Itenas Sunda. Oleh karena itu desain ini diharapkan Rekarupa. dapat dijadikan penampilan unik bagi pengantin wanita yang akan mecari liontin pernikahan pada Dharsono (Sony Kartika).2004. Seni Rupa pernikahan yang menggunakan adat dan budaya Modern, Bandung: Rekayasa Sains. Sunda di zaman sekarang. Dharsono (Sony Kartika).2007. Estetika, Bandung: Rekayasa. 7. Daftar Pustaka Adimihardja, Kusnaka, 1984. Upacara Soedarso, Sp. 1990. Sejarah Perkembangan Seni Pernikahan Daerah Jawa Barat. Jakarta: Dep. Rupa Modern. Yogyakarta: STSRI. P dan K. Soemantri, Hilda, ed. 1998. Indonesian Heritage: Ekadjati, Edi S., 1984. Masyarakat Sunda dan Visual Art. Singapore: Archipelago Press. Kebudayaannya. Bandung: Girimukti Pasaka. Atamtajani, Asep Sufyan Muhakik. "Filigree Jewelry Product Differentiation (Case Study 1995 Kebudayaan Sunda, Suatu Pendekatan Filigree Kota Gede Yogyakarta)." Sejarah. Jakarta: Pustaka Baru Bandung Creative Movement (BCM).

Hashim, Moh. E. Rupa-Rupa Upacara Adat Sufyan, Asep, and Ari Suciati. Sunda Jaman Ayeuna. Bandung: Pustaka. 1998 "PERANCANGAN SARANA PENDUKUNG LESEHAN AKTIVITAS RUMAH TANGGA." Bratawidjaya, Tomas Wiyasa. Upacara Idealog: Ide dan Dialog Desain Indonesia 2.2 Perkawinan Adat Sunda. Jakarta: Pustaka (2017): 178-192. Sinar Harapan. 2002 Atamtajani, Asep Sufyan Muhakik, Eki Juni Mustapa, H. Hasan. Adat Istiadat Sunda, terj. Hartono, and Prafca Daniel Sadiva. "Creativity of M . Matyati Satrawijaya, Cet. Ke 3. Bandung: Kelom Geulis Artisans of Tasikmalaya." Bandung PT. Alumni. 2010 Creative Movement (BCM) Journal 3.1 (2016).

Warnaen, Suwarsih. Pandangan Hidup Orang Sufyan, Asep. "The Design Of Kelom Kasep Sunda. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan (Differentiation Strategy In Exploring The Form Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi) Design Of Kelom Geulis as Hallmark Of Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tasikmalaya)." Balong International Journal of 1987. Design 1.1 (2018).

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 427

MA, Asep Sufyan. "Tinjauan Proses Pembuatan MA, Asep Sufyan. "Tinjauan Proses Pembuatan Perhiasan dari Desain ke Produksi (Studi Perhiasan dari Desain ke Produksi (Studi Rancangan Aplikasi Logo STISI Telkom pada Rancangan Aplikasi Logo STISI Telkom pada Liontin)."Jurnal Seni Rupa & Desain Mei- Liontin)." Jurnal Seni Rupa & Desain MeiAgustus Agustus 2013 5.2013 (2013). 2013 5.2013 (2013).

Buyung, Edwin. 2017 “Makna Estetik Pada Situs Sufyan, Asep. "The Design Of Kelom Kasep Karangkamulyan Di Kabupaten Ciamis”. Jurnal (Differentiation Strategy In Exploring The Form Desain Interior & Desain Produk Universitas Design Of Kelom Geulis as Hallmark Of Telkom Bandung Vol II No-1:34 Tasikmalaya)." Balong International Journal of Design 1.1 (2018). D Yunidar, AZA Majid, H Adiluhung. 2018. Users That Do Personalizing Activity Toward Herlambang, Y. (2014). Participatory Culture Their Belonging. Bandung Creative Movement dalam Komunitas Online sebagai Representasi (BCM) Journal. Kebutuhan Manusia, Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tematik), 2(1), 61-71. Sadika, Fajar. 2017 Analysis of Product Deaign Development Process (Study Case Ministry of Herlambang, Y., Sriwarno, A. B., & DRSAS, M. Trade Republic of Indonesia Strategic Plan). I. (2015). Penerapan Micromotion Study Dalam BCM 2017 Proceedings. Analisis Produktivitas Desain Peralatan Kerja Cetak Saring. Jurnal Teknologi Informasi dan Terbit Setya Pambudi, Dandi Yunidar, Asep Komunikasi (Tematik), 2(2), 26-34. Sufyan M.A, 2015, Indonesian Community Understanding on Sustainable Design Concept Herlambang, Y. (2015). Peran Kreativitas Critical Analysis Regarding Sustainable Generasi Muda Dalam Industri Kreatif Terhadap Development in Indonesia. Proceeding Bandung Kemajuan Bangsa. Jurnal Teknologi Informasi Creative Movement. dan Komunikasi (Tematik), 2(1), 61-71. Muchlis S.Sn., M.Ds, Sheila Andita Putri, S.Ds., M.Ds Utilizing of Nylon Material as Personak Yani, A. B. R., Syarif, E. B., & Herlambang, Y. Luggage Protector for Biker. Proceeding of the (2017). Abr, Tali Jam Tangan Yang Mudah 4th BCM. 2017, Dilepas Pasang. eProceedings of Art & Design, 4(3). Yudiarti, D., Lantu, D.C. 2017. Implementation Creative Thinking for Undergraduate Student: A Herlambang, Y. (2018). Designing Participatory Case Study of First Year Student in Business Based Online Media for Product Design Creative School. Advanced Science Letters, 23 (8), 7254- Community in Indonesia. Bandung Creative 7257. Movement (BCM) Journal, 4(2).

Atamtajani, Asep Sufyan Muhakik. "Filigree M Nurhidayat, Y Herlambang. (2018). Visual Jewelry Product Differentiation (Case Study Analysis of Ornament Kereta Paksi Naga Liman Filigree Kota Gede Yogyakarta)." Bandung Cirebon. Bandung Creative Movement (BCM) Creative Movement (BCM) Journal 4.2 (2018). Journal Vol 4, No 2.

Atamtajani, Asep Sufyan Muhakik, Eki Juni Sufyan, Asep, and Ari Suciati. "PERANCANGAN Hartono, and Prafca Daniel Sadiva. "Creativity of SARANA PENDUKUNG LESEHAN AKTIVITAS Kelom Geulis Artisans of Tasikmalaya." Bandung RUMAH TANGGA." Idealog: Ide dan Dialog Desain Creative Movement (BCM) Journal 3.1 (2016). Indonesia 2.2 (2017): 178-192. ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.7, No.1 April 2020 | Page 428

Sufyan, Asep, and Ari Suciati. "PERANCANGAN SARANA PENDUKUNG LESEHAN AKTIVITAS RUMAH TANGGA." Idealog: Ide dan Dialog Desain Indonesia 2.2 (2017): 178- 192.

Pambudi, Terbit Setya. 2013. Penerapan Konsep Komunitas Berkelanjutan Pada Masyarakat Kampung Kota. Studi Kasus Komunitas Masyarakat Kampung Margorukun RW.X Surabaya. Tesis. Institut Teknologi Bandung. Bandung

Sheila Andita Putri, arif rahman fauzi, vena melinda putri, 2018, Application of Branding Canvas Method in Mechanical Modified Hoe. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 197; 5th Bandung Creative Movement International Conference on Creative Industries 2018 (5th BCM 2018)

Yunidar, D., Zuhairi, A., Majid, A., & Adiluhung, H. (2018). Users That Do Personalizing Activity Toward Their Belonging. Bandung Creative Movement (BCM) Journal.

Yunidar, D., Pambudi, T. S., & Buuyung, E. (2016). The Use of Paperboard As Material for Solar Thermal Powered Oven. Bandung Creative Movement (BCM) Journal.