Lex et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013

TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN (sovereignty). Ambalat adalah blok dasar SENGKETA TENTANG PENETAPAN BATAS laut yang berlokasi di sebelah timur pulau WILAYAH LAUT NEGARA (STUDI KASUS (Kalimantan). SENGKETA WILAYAH AMBALAT ANTARA Ambalat merupakan dasar laut yang INDONESIA DENGAN )1 berada pada rejim Zona Ekonomi Eksklusif Oleh : Merilin L. I. Thomas2 (ZEE) dan landas kontinen yang artinya bukan dalam rejim kedaulatan, melainkan ABSTRAK hak berdaulat. Ambalat merupakan Terjadinya tumpang tindih pemberian ambang batas laut seluas 6.700km2 yang konsensi di Blok Ambalat menjadi pemicu banyak mengandung sumber daya migas sengketa. Malaysia mengklaim Blok yang terletak di perbatasan antara - Ambalat sebagai miliknya berdasarkan Peta Malaysia dan Kalimantan Timur-Indonesia. Baru 1979 yang dibuat secara sepihak oleh Pada tanggal 16 Februari 2005, Petronas Malaysia. Sedangkan Indonesia sejak tahun (perusahaan minyak Malaysia) memberikan 1960-an sudah lebih dahulu memberikan konsesi atas blok ND-6 dan ND-7 kepada konsensi kepada beberapa perusahaan Petronas Carigali yang bermitra dengan asing lainnya dengan nama yang berbeda di Royal Dutch/Shell Group. Blok yang wilayah Ambalat. Penyelesaian sengketa menjadi subjek konsesi Malaysia ini Blok Ambalat antara Indonesia dan tumpang tindih dengan Blok Ambalat dan Malaysia, menurut hukum internasional East Ambalat yang dikonsesikan oleh diwajibkan secara damai. Setiap organisasi Indonesia kepada ENI (perusahaan minyak internasional mewajibkan proses Italia), dan Unocal (perusahaan penyelesaian sengketa secara damai, selain multinasional Amerika) pada 12 Desember tidak merugikan dan mengakibatkan 2004. dampak yang buruk, penyelesaian sengketa secara damai memiliki nilai peradaban yang Faktor-faktor penyebab timbulnya lebih tinggi. persengketaan blok perairan ambalat Kata kunci: Batas wilayah, laut negara adalah: 1. Masing-masing negara baik Indonesia BAB I maupun Malaysia mengklaim bahwa blok perairan ambalat adalah wilayah Ambalat adalah blok laut luas yang teritorial kedaulatan negaranya. mencakup 15.235 kilometer persegi yang 2. Tidak adanya batas negara yang jelas terletak di Laut atau Selat Makasar dikawasan perairan ambalat. dan berada di dekat perpanjangan 3. Tidak adanya kesepakatan antar kedua perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, negara atas batas negara. dan Kalimantan Timur, Indonesia. 4. Adanya sumber daya alam yang Penamaan blok laut ini didasarkan atas melimpah, yang terkandung dalam perut kepentingan eksplorasi kekayaan laut dan bumi di kawasan perairan ambalat yaitu bawah laut, khususnya dalam bidang minyak dan gas bumi. pertambangan minyak. Sebagian besar atau seluruh Blok Ambalat berada pada jarak Malaysia mengeluarkan Peta Baru pada lebih dari 12 mil dari garis pangkal sehingga bulan Desember 1979 dengan batas terluar termasuk dalam rejim hak berdaulat klaim maritim yang sangat eksesif di Laut (sovereign rights), bukan kedaulatan Sulawesi. Peta ini secara jelas memasukkan kawasan dasar laut, yang kemudian oleh 1 Artikel Skripsi Indonesia disebut Blok Ambalat, sebagai 2 NIM 080711048

160

Lex et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013 bagian dari Malaysia. Indonesia dan Negara merupakan subjek utama dari beberapa negara tetangga lainnya tidak hukum internasional, baik ditinjau secara mengakui Peta ini dan mengajukan protes, historis maupun secara faktual. Secara Indonesia mengirim nota protes bulan historis yang pertama-tama merupakan Februari 1980 terkait Pulau dan subjek hukum internasional pada awal mula yang juga dimasukkan dalam peta lahir dan pertumbuhan hukum itu, padahal penyelesaian sengketa internasional adalah negara. Peranan kepemilikan kedua pulau tersebut pada negara lama-kelamaan juga semakin waktu itu belum tuntas. dominan oleh karena bagian terbesar dari Protes ini diikuti oleh Filipina dan Cina hubungan-hubungan internasional yang terkait Spratly Island. Singapura dapat melahirkan prinsip-prinsip dan mengirimkan protesnya bulan April 1980 kaidah-kaidah hukum internasional terkait dengan Pedra Branca (Pulau Batu dilakukan oleh negara-negara. Bahkan Puteh). Protes juga dilayangkan oleh hukum internasional itu sendiri boleh , , Taiwan, dan United dikatakan bagian terbesar terdiri atas Kingdom atas nama Brunei Darussalam. hubungan hukum antara negara dengan Singkatnya, Peta 1979 adalah peta sepihak negara. Suatu negara yang berdaulat, tetap Malaysia yang tidak mendapat pengakuan tunduk pada hukum internasional serta dari negara tetangga dan dunia tidak boleh melanggar atau merugikan internasional. Meski demikian, Peta 1979 kedaulatan negara lainnya. Hal ini tetap menjadi peta resmi yang berlaku di dikarenakan oleh kepatuhan hukum Malaysia (setidaknya secara sepihak) negara-negara yang melakukan suatu bahkan hingga saat ini. Fakta ini menjadi perjanjian, dimana negara-negara ini terikat dasar pandangan bahwa Malaysia dalam suatu hukum internasional yang mendasarkan klaimnya atas Ambalat pada diberikan sanksi jika terjadi suatu Peta 1979. pelanggaran hukum (onrecht matige daad). Ada satu pandangan bahwa dalam Konsepsi Kelsen mengenai negara, mengklaim Ambalat, Indonesia mengacu menekankan bahwa negara merupakan pada UNCLOS sementara Malaysia tetap suatu gagasan teknis yang semata-mata pada peta yang disiapkannya tahun 1979. menyatakan fakta bahwa serangkaian Perlu dipahami bahwa Indonesia dan kaidah hukum tertentu mengikat Malaysia sama-sama telah sekelompok individu yang hidup di dalam meratifikasi/menjadi anggota UNCLOS. suatu wilayah teritorial terbatas, dengan Indonesia bahkan sudah menandatangani perkataan lain, negara dan hukum UNCLOS pada tahun 1985 melalui UU No.17 merupakan suatu istilah yang sinonim. Hans Tahun 1985, sedangkan Malaysia Kelsen mengemukakan pernyataan ini, melakukan ratifikasi pada tanggal 14 sebab negara dan hukum memiliki Oktober 1996. Ini berarti bahwa Indonesia keterkaitan yang begitu erat, banyak yang dan Malaysia harus mengikuti ketentuan mengatakan hukum adalah negara, dan UNCLOS dalam melakukan klaim atas negara adalah hukum. Negara terbentuk kawasan laut seperti laut teritorial, ZEE dan karena adanya suatu masyarakat yang landas kontinen. Artinya, dalam mendiami suatu wilayah tertentu, dan menyatakan hak atas Ambalat pun kedua memproduksi hukum yang kemudian negara harus mengacu pada UNCLOS. menunjuk pemerintah yang memiliki kewenangan eksekutif menjalankan tugas- BAB II tugas dan fungsi negara. Sedangkan hukum A. Wilayah Negara

161

Lex et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013 itu dijalankan oleh masyarakat yang berada Wilayah laut Indonesia pertama kali dalam suatu negara tertentu. ditentukan dengan Territoriale Zee en Wilayah negara merupakan ruang Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO) khusus yang dibatasi. Ia bukanlah belahan tahun 1939. Berdasarkan TZMKO tahun permukaan bumi yang dibatasi, melainkan 1939, lebar laut wilayah perairan Indonesia ruang tiga dimensi yang mencakup ruang di hanya meliputi jalur-jalur laut yang bawah tanah dan ruang di atas wilayah mengelilingi setiap pulau atau bagian pulau yang tercakup oleh apa yang dinamakan Indonesia. Lebar laut hanya 3 mil laut. tapal batas negara. Jelaslah bahwa Artinya, antar pulau di Indonesia terdapat kesatuan ruang ini bukanlah kesatuan laut internasional yang memisahkan satu geografis, alami. Wilayah negara yang sama pulau dengan pulau lainnya. Hal ini dapat dapat mencakup area-area yang dipisahkan mengancam persatuan dan kesatuan oleh lautan, yang mana bukanlah teritorial bangsa. Pada tanggal 13 Desember 1957 satu negara, atau oleh teritorial negara lain. pemerintah Indonesia mengumumkan Berbicara tentang wilayah negara berarti Deklarasi Djuanda. Inti dari Deklarasi harus mendalami pengertian dari suatu Djuanda yaitu sebagai berikut: wilayah negara, sebab pengertian wilayah a. Laut dan perairan di antara pulau-pulau negara dapat berarti sempit dan dapat pula menjadi pemersatu karena memiliki arti yang luas. menghubungkan pulau yang satu dengan yang lain. B. Wilayah Laut b. Penarikan garis lurus pada titik terluar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dari pulau terluar untuk menentukan Edisi Keempat (2008), pengertian laut wilayah perairan Indonesia. adalah kumpulan air asin (dalam jumlah c. Batas-batas wilayah Indonesia diukur banyak dan luas) yang menggenangi dan sejauh 12 mil dari garis dasar pantai membagi daratan atas benua atau pulau- pulau terluar. pulau. Ada juga yang berpendapat laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di Indonesia dari ujung barat sampai ujung permukaan bumi yang memisahkan atau timur terbentang kepulauan besar dan kecil menghubungkan suatu benua atau pulau dan lebih banyak kawasan perairan dengan benua atau pulau lainnya. Laut merupakan salah satu kekayaan tersendiri, merupakan bagian dari samudra, laut dan dari sektor wisata, hasil laut; dalam hal ini samudra dapat dibedakan berdasarkan ikan dan yang lainnya juga kekayaan yang luasnya. Samudra adalah laut yang sangat terkandung di dalamnya. Zona laut luas, sehingga disebut juga lautan. Indonesia terdiri dari zona laut teritorial, Indonesia adalah negara kepulauan zona landas kontinen, zona ekonomi dengan wilayah yang sangat luas, terutama eksklusif. untuk wilayah perairannya. Keberadaan laut di sebuah negara juga menjadi C. Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah perlambang kekuatan sebuah negara. Laut Menurut UNCLOS Indonesia dengan jumlah kawasan laut Untuk bisa menerapkan kedaulatan atau yang cukup luas sejatinya menjadikan hak berdaulat di masing-masing zona Indonesia sebagai salah satu negara maritim, suatu negara pantai harus maritim yang tangguh, tentunya dengan menentukan batas masing-masing zona dibarengi kekuatan sistem pertahanan maritim bagi negaranya. Hal ini berlaku dalam negeri yang baik. untuk semua zona, kecuali untuk landas kontinen. Pada landas kontinen atau dasar

162

Lex et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013 laut, hak berdaulat tidak memerlukan Pasal 83 yang mensyaratkan dicapainya adanya deklarasi aktif (UNCLOS, pasal 77). solusi yang adil atau “equitable solution” Jika terjadi tumpang tindih klaim maritim, (Ayat 1). Untuk mencapai solusi yang adil diperlukan adanya delimitasi batas maritim inilah kedua negara dituntut untuk yang melibatkan negara-negara terkait baik berkreativitas sehingga diperlukan tim melalui negosiasi maupun melalui pihak negosiasi yang berkapasitas memadai. ketiga seperti International Court of Justice Perlu diperhatikan bahwa ‘adil’ tidak selalu (ICJ). Cara-cara tersebut diserahkan kepada berarti sama jarak atau equidistance. masing-masik pihak untuk memilih cara Seperti dikemukakan sebelumnya, Ambalat penyelesaian sengketa. hanya terkait dengan dasar laut (landas Dalam Naskah Konvensi terdapat 3 kontinen) saja, tidak ada hubungannya ketentuan tentang batas maritim dengan tubuh air. Opsi garis yang (delimitasi) antara negara-negara yang dibicarakan dalam hal ini adalah garis batas berhadapan (opposite) atau berdampingan maritim untuk dasar laut. (adjacent) yaitu perbatasan laut wilayah (pasal 15), zona ekonomi ekslusif (pasal 74) BAB III dan landas kontinen (pasal 83), sebagai A. Latar Belakang Sengketa Ambalat berikut: Sejak tahun 1979, Malaysia telah 1). Di mana pantai dua negara berhadapan mengklaim Blok Ambalat yang terletak di atau berdampingan satu sama lain, perairan laut Sulawesi di sebelah timur tidak satu dari kedua negara itu Pulau Kalimantan itu sebagai miliknya, lalu mempunyai hak, kecuali terdapat memasukkannya ke dalam peta wilayah perjanjian antara keduanya, untuk negaranya. Dengan klaim tersebut, melalui memperluas laut wilayahnya Petronas, Malaysia kemudian memberikan melampaui garis tengah (median line) konsensi minyak di Blok Ambalat kepada yang tiap titiknya terletak sama jauh Shell, perusahaan minyak Inggris-Belanda. (equidistant) dari titik terdekat pada Sebelumnya, kegiatan penambangan migas garis dasar (baseline) dari mana lebar di lokasi yang disengketakan itu dibagi oleh laut wilayah kedua negara diukur. pemerintah Indonesia menjadi Blok Ketentuan tersebut di atas tidak Ambalat dan Blok East Ambalat. Blok berlaku, dalam hal wilayah kedua Ambalat dikelola kontraktor migas ENI asal negara itu telah dapat ditetapkan Italia sejak tahun 1999, sementara Blok berdasarkan ketentuan sejarah atau East Ambalat dikelola Unocal Indonesia ketentuan khusus lain (pasal 15). Ventures Ltd. Asal Amerika sejak Desember 2). Penentuan batas (delimitation) zona 2004. ekonomi ekslusif antara negara-negara Pihak Malaysia, Petronas memberikan dengan pantai yang berhadapan atau konsesi eksplorasi minyak kepada berdampingan harus dilakukan dengan perusahaan Shell nanti pada tahun 2005 perjanjian berdasarkan hukum (16 February 2005), setelah Indonesia yang internasional atas dasar penyelesaian lebih dulu memberikan konsesi yang adil (equitable solution) (pasal74). penambangan migas (blok Ambalat) kepada 3). Penentuan batas landas kontinen sama ENI (Italia) sejak tahun 1999 serta kepada seperti yang berlaku untuk zona Unocal (blok East Ambalat) sejak tahun ekonomi ekslusif (pasal 83). 2004. Juga sejak tahun 1960-an Indonesia sudah lebih dahulu memberikan konsesi Menurut UNCLOS, proses penentuan kepada beberapa perusahaan asing lainnya garis batas landas kontinen mengacu pada dengan nama yang berbeda di wilayah

163

Lex et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013

Ambalat ini. Pemerintah Malaysia Ambalat. Artinya, setidaknya untuk mengeluarkan Peta Baru nanti tahun 1979, sekarang ini, sangat sulit untuk membagi yang memasukan wilayah Ambalat wilayah tersebut menjadi dua bagian, baik (Ambalat dan East Ambalat) kedalam Peta milik Indonesia maupun Malaysia. Karena Baru yang dibuat oleh Malaysia secara itu menurut penulis, salah satu cara yang sepihak. paling efektif bagi penyelesian sengketa Tumpang tindih pemberian konsesi di Ambalat dapat ditempuh melalui tiga blok Ambalat dikarenakan Malaysia metode, yaitu pertama, dengan cara mempertahankan wilayahnya sesuai adanya zona pembangunan bersama (joint dengan Peta Baru tahun 1979, yang jelas- development zone), kedua, prinsip yang adil jelas tidak memiliki kekuatan hukum yang (equitable principles), dan ketiga, tetap karena Peta Baru Malaysia tersebut, berdasarkan “Semangat ASEAN”. tidak mendapat pengakuan secara 1. Zona Pengembangan bersama. internasional. Sengketa perbatasan di Menurut Okafor, delimitasi batas kawasan Ambalat ini idealnya sesuai maritim belum tentu menjadi obat mujarab dengan UNCLOS, meskipun UNCLOS lahir di untuk sengketa atas sumber daya lepas tahun 1982 di Montego Bay (Jamaika) pantai (a panacea for disputes over offshore tetapi Indonesia dan Malaysia telah resmi resources). Baik tuntutan terhadap menjadi anggota UNCLOS. Oleh karena itu, cadangan minyak maupun ikan atau penentuan batas wilayah maritim antara mamalia laut harus menghormati batas- Indonesia dan Malaysia yang selama ini batas nasional. Bahkan batas sukses tetap pada tahap negosiasi, namun mungkin masih memerlukan tingkat penyelesaian sesuai dengan UNCLOS tidak kerjasama yang erat jika negara-negara kalah pentingnya. yang berhadapan atau berdekatan (opposite or adjacent states) adalah secara B. Penyelesaian Sengketa Ambalat antara rasional untuk mengeksploitasi sumber Indonesia dan Malaysia Menurut Hukum daya lintas batas tersebut. Karena itu, perlu Internasional pengaturan melalui pengembangan Berdasarkan sengketa tersebut, cara bersama. damai seperti negosiasi telah berulang kali Seperti diketahui bahwa perjanjian dilakukan tetapi belum menemukan titik pembangunan bersama (the joint temu. Ditinjau dari sejarah, pemberian development agreement) dibahas dalam konsesi minyak diperairan tersebut lebih segmen tertentu dari UNCLOS, yang dulu dilakukan Indonesia kepada berbagai disimpulkan setelah atau pada kesepakatan perusahaan minyak dunia termasuk Shell, tentang batas maritim dan bukan yang sejak tahun 1967 wilayah kerja dimaksud oleh Pasal 74 (3) dan 83 (3) pertambangan minyak dan gas bumi di UNCLOS, 1982. Dengan kata lain, perjanjian daerah Kalimantan Timur bagian utara tersebut dirundingkan (negosiated) sebagai telah dikelola oleh Indonesia. Malaysia, pengakuan atas sumber daya yang terletak berdasarkan peta yang diterbitkan pada diantara dua negara, dan kebutuhan untuk tahun 1979, menganggap bahwa kawasan menghindari unilateralisme dalam Blok Ambalat masuk dalam wilayah pengembangan sumber daya internasional teritorial Malaysia. dan manajemen pada umumnya. Negara- Secara de jure dan de facto, kasus negara juga akan membuktikan bahwa Ambalat begitu sulit untuk dicarikan pembangunan bersama dapat penyelesaiannya. Hal ini disebabkan, begitu dinegosiasikan tanpa memaksakan rumitnya konfigurasi geografis dari wilayah (compelling) faktor batas yang

164

Lex et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013 disengketakan atau tumpang tindih klaim cases where the continental shelf extends batas maritim (disputed boundary or to the shores of another States, or is shared overlapping maritime boundary claims). with an adjacent State, the boundary shall Tuntutan-tuntutan negara-negara pantai be determined by the United States and the atas wilayah maritim yang berdekatan State concerned in accordance with dengannya beserta wilayah landas equitable principles.” kontinen, tidak hanya melibatkan Ada banyak kasus tuntutan atas landas persoalan-persoalan delimitasi wilayah, kontinen dikemudian hari yang diputus tetapi juga persoalan-persoalan mengenai berdasarkan prinsip yang adil eksploitasi sumber-sumberdaya alam (equity/equitable), sebagaimana (exploitation of natural resources) seperti diputuskan oleh ICJ. Aasen merincinya cadangan mineral dan hidrokarbon. Juga, sebagai berikut : delimitasi batas wilayah merupakan suatu “In the Cameroon/Nigeria case it was proses yang sensitif secara politis. Ia held that there was no presumption for memiliki efek langsung tidak hanya atas hak any one method to be used under dan kepentingan-kepentingan dari negara- Articles 74(1) and 83(1), putting, in negara tersebut berkenaan dengan theory, all thinkable methods of perikanan dan sumber-sumber hayati laut, maritime delimitation on an equal tetapi juga minyak, gas dan sumber-sumber footing. Yet, in the Barbados/Trinidad daya hidrokarbon, navigasi dan and Tobago Award, it was held that the penggunaan-penggunaan lainnya atas laut. determination of the line of delimitation Karena itu, persoalan delimitasi wilayah normally follows that of the begitu kompleks, dengan melibatkan corrective/equity approach. In the berbagai kepentingan yang turut Nicaragua/Honduras case it was held menentukan penetapan batas tersebut. that the use of another method than 2. Prinsip yang adil that of the corrective/equity approach Salah satu prinsip penetapan delimitasi would require a well-founded batas wilayah laut adalah melalui prinsip justification (as indeed was the situation yang adil (equity). Gagasan atau pemikiran in this case). In the Guyana/Surinam tentang prinsip yang adil merupakan Award it was held that there is jantung dari delimitasi Landas Kontinen, presumption for the corrective/equity yang didasarkan pada Proklamasi Truman approach in situations with opposite as tahun 1945. Dundua menyebutkan sebagai well as adjacent coasts. And finally in the berikut : Romania/Ukraine case it was held that “The notion of equity is at the heart of there is presumption for the the delimitation of the CS and entered into corrective/equity approach unless the delimitation process with the 1945 compelling reasons make this unfeasible proclamation of US President Truman, in the particular case.” concerning the delimitation of the CS Menurut ICJ, hak-hak Negara pantai between the Unites States and adjacent sehubungan dengan wilayah landas States. President Truman proclaimed that : kontinen yang merupakan perpanjangan The United States regards the natural alami dari wilayah daratan ke dalam dan di resources of the subsoil and sea bed of the bawah laut ada jure ipso dan ab initio continental shelf beneath the high seas but berdasarkan kedaulatannya atas tanah dan contiguous to the coasts of the United sebagai perluasan hak berdaulatnya untuk States as appertaining to the United states, tujuan mengeksplorasi dasar laut dan subject to its jurisdiction and control. In eksploitasi sumber daya alam. ICJ

165

Lex et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013 memutuskan bahwa landas kontinen perkembangan negara-negara yang menjadi dibatasi sesuai dengan "prinsip- merupakan anggota region ini. prinsip yang adil, dan mempertimbangkan Telah diuraikan diatas bahwa semua keadaan yang relevan (equitable penyelesaian sengketa secara damai, principles and taking into account all the mempunyai nilai peradaban yang lebih relevant circumstances) untuk tinggi, yang memiliki arti bahwa mengesampingkan sebanyak mungkin dari penyelesaian dengan menggunakan masing-masing pihak, semua bagian-bagian kekerasan (militer) dapat merugikan dari landas kontinen yang merupakan banyak pihak, baik negara-negara yang perpanjangan alami wilayah daratan ke, bersengketa bahkan negara-negara yang dalam, dan di bawah laut, tanpa melanggar tidak terlibat langsung dalam sengketa perpanjangan alami dari wilayah darat dari tersebut. Dalam ASEAN Charter Pasal 1 (3) negara lain (without encroaching on the “Mempertahankan Asia Tenggara sebagai natural prolongation of the land territory of kawasan bebas senjata nuklir dan bebas the other). Berdasarkan pertimbangan ini dari semua jenis senjata pemusnah massal pula, landas kontinen wilayah Ambalat lainnya”. Sesuai dengan pasal ini, secara dapat diselesaikan. tidak langsung ‘melarang’ penyelesaian 3. Semangat ASEAN sengketa dengan menggunakan kekerasan Sudah sepatutnya penyelesaian (militer). sengketa antara Indonesia dan Malaysia Di tingkat regional, sebagai dampak dari dilakukan secara damai mengingat belum terselesainya status wilayah hubungan mereka dalam organisasi perbatasan antar negara serta diwarnai Associations of Southeast Asian Nations dengan krisis energi dan sumber daya alam (ASEAN). Bahkan, penyelesaian damai yang tengah melanda. Hingga dapat menentukan tingkat peradaban suatu permasalahan perbatasan dan klaim atas masyarakat. Penyelesaian sengketa secara wilayah terutama yang memiliki kandungan damai mempunyai nilai peradaban yang potensi sumber daya alam mineral dan fosil lebih tinggi dibandingkan penyelesaian sangat potensial menjadi pemicu dengan menggunakan kekerasan. Karena ketegangan antar negara yang saling penyelesaian secara kekerasan hanya bertetangga. Seperti sengketa Blok Ambalat dipakai oleh negara-negara pada zaman PD antara Indonesia dan Malaysia saat ini. I dan PD II sebelum terbentuknya LBB yang Mengamati sejarah perjalanan bangsa sekarang dikenal dengan PBB. Indonesia dalam hubungannya dengan Seperti termaktub dalam ASEAN Charter Malaysia, sudah sejak sekitar tahun 1960an (Piagam ASEAN), tujuan ASEAN Pasal 1 (1) mengalami pasang surut. Penyelesaian “Memelihara dan meningkatkan kasus batas maritim dapat dilakukan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta dengan negosiasi atau dengan bantuan lebih memperkuat nilai-nilai yang pihak ketiga. Sejauh ini Indonesia dan berorientasi pada perdamaian di kawasan”, Malaysia memilih negosiasi sebagai jalan serta prinsip ASEAN Pasal 2 (2d) penyelesaian sengketa. Sejak isu Ambalat “Mengedepankan penyelesaian sengketa muncul, negosiasi sudah dilakukan 14 kali secara damai”. Tujuan dan prinsip ASEAN secara bergantian di kedua negara. tersebut sudah jelas, bahwa penyelesaian Memang harus dipahami bahwa delimitasi secara damai lebih dikedepankan untuk batas maritim bukanlah sesuatu yang menjadikan negara-negara di kawasan Asia mudah. Tenggara ini menjadi lebih maju, dalam

166

Lex et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013

DAFTAR PUSTAKA Nguyen, Dong Manh., Settlement of Disputes Under the 1982 United Nations Convention on the Law of the Aasen, Pal Jacob., The Law of Maritime Sea. The Case of the South Sea Delimitation and the Russian- Disputes, University of Queensland, Norwegian Maritime Boundary Queensland, …….. Dispute, Polhogda, Fridtj of Nansens Smith, Robert W & Taft, George., Legal Institude, 2010. Aspects of the Continental Shelf, Oxford Adolf, Huala., Aspek-Aspek Negara Dalam University Press, Oxford, 2000. Hukum Internasional, PT Raja Soebroto, Sahono,. Konvensi Perserikatan Grafindo Persada, Jakarta, 1990. Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut Adiwijoyo, Suwarno,. Konsolidasi Wawasan (Sebuah Tinjauan), Suryah Indah, Maritim Indonesia, Pakar Pusat Kajian Jakarta, 1983. Reformasi, Jakarta, 2005. Starke, J G,. Pengantar Hukum Bateman, Sam., Security and the Law of the Internasional (Edisi Kesepuluh), Sinar Sea in East Asia:Navigational Grafika, Jakarta, 2010. Regimes and Exclusive Economic Subagyo, P Joko,. Hukum Laut Indonesia, Zones, The Law of the Sea:Progress Rineka Cipta, Jakarta, 1993. and Prospects, London, 2005. Danusaputro, Munadjat,. Tata Lautan *SUMBER LAIN Nusantara Dalam Hukum Dan United Nations Convention on the Law of Sejarahnya, Binacipta, Jakarta, the Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa- 1976. Bangsa Tentang Hukum Laut). Dundua, Nugzar., Delimitation of Maritime ASEAN Charter (Piagam ASEAN) Boundaries Between Adjacent States, Tim Pengajar,. Hukum Internasional, United Nations, New York, 2007. Fakultas Hukum Universitas Sam Kaligis, O, C,. Sengketa Sipadan Ligitan Ratulangi, Manado, 2009. Mengapa Kita Kalah, O C Kaligis & Tim Penyusun,. Hukum Laut, Fakultas Associates, Jakarta, 2003. Hukum Universitas Sam Ratulangi, Kelsen, Hans,. Teori Hukum Murni (Dasar- Manado, 2009. Dasar Ilmu Hukum Normatif), Davenport, Tara., Southeast Asian Nusamedia, Bandung, 2011. Approaches to Maritime Delimitation, Klein, Natalie., Dispute Settlement in the UN AsianSil Working Paper, 1:41-42, Convention on the Law of the Sea, 2012. Cambridge, New York, 2005. Heiser, Anthony., East Timor and the Joint Koers, Albert W,. Konvensi Perserikatan Petroleum Development Area, Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut, MLAANZ Journal, 17:69-70, 2003. Gadjah Mada University Press, Jianjun, Gao., Joint Development in the East Yokyakarta, 1994. China Sea:Not and Tasier Challenge than Delimitation, The Kusumaatmadja, Mochtar,. Bunga Rampai International Journal of Marime and Hukum Laut, Binacipta, Jakarta, 1978. Coastal Law, 23:39, 2008. May Rudy, Teuku,. Hukum Internasional 1, Keyuan, Zou., Implementing The United Refika Aditama, Bandung, 2001. Nations Convention on the Law of the Motik, Chandra,. Serba Serbi Konsultasi Sea in East Asia:Issues and Trends, Hukum Maritim, IND HILL CO, Jakarta, Singapore Year Book Of International 2003. Law, 9:16, 2005.

167

Lex et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013

Miyoshi, Masahiro., The Joint Development Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang of Offshore Oil and Gas in Hukum Laut). Relation to Maritime Boundary Undang-Undang Republik Indonesia Delimitation, Maritime Briefing, 2:3, Nomor.6 Tahun 1996 Tentang Perairan 1999. Indonesia. Noussia, Kyriaki., On International Undang-Undang Republik Indonesia Arbitrations for the Settlement of Nomor.1 Tahun 1973 Tentang Landas Boundary Maritime Delimitataion Kontinen Indonesia. Disputes and Disputes from Joint Undang-Undang Republik Indonesia Development Agreements for the Nomor.5 Tahun 1983 Tentang Zona Exploitation of Offshore Natural Ekonomi Eksklusif Indonesia. Resources, The International Journal Peraturan Pemerintah Republik Indonesia of Marime and Coastal Law, 25:65, Nomor.38 Tahun 2002 Tentang Daftar 2010. Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Okafor, Chidinma Bemadine., Joint Pangkal Kepulauan Indonesia. Development:An Alternative Legal Approach to Oil and Gas *WEBSITE Exploitation in the Nigeria-Cameroon http://www.google.com/ Angel Rabasa/ Maritime Boundary Dispute, html International Journal Marine and http://www.google.com/ Anne Ahira/ html Coastal, 21:489, 2006. http://www.google.com/ Donald.K Su, Steven Wei., The Tiaoyu Island and Emmerson/ html Their Possible Affect on the http://www.google.com/ Hidayat Pratama Maritime Boundary Delimitation Putra/ html Between China and Japan, Chinese http://www.google.com/ I Made Andi Journal of International Law, 3:385, Arsana/ html 2004. http://www.google.com/ Irman/ html Triggs, Gillian., Maritime Boundary Disputes http://www.google.com/ Jurgen Haacke/ in the South China html Sea:International Legal Issues, Legal http://www.google.com/ Mahendra Putra Studies Research Paper, 09:3, 2009. Kurnia/ html Willheim, Emst., Australia-Indonesia Sea- http://www.google.com/ Major Victor Bed Boundary Huang/ html Negotiations:Proposals For a Joint http://www.google.com/ Mothree/ html Development Zone in the Timor Gap, http://www.google.com/ Nuzulul Nat.Resources J, 29:821, 1989. Dina/html http://www.google.com/ Rifai Usman/ html *UNDANG-UNDANG http://www.google.com/ Santo Jia/ html Undang-Undang Dasar Negara Republik http://www.google.com/ Smart Boy/ html Indonesia Tahun 1945. http://www.google.com/ Suara Pembaruan Undang-Undang Republik Indonesia Daily/ html Nomor.43 Tahun 2008 Tentang Wilayah http://www.google.com/ Yang Razali Negara. Kassim/ html Undang-Undang Republik Indonesia Nomor.17 Tahun 1985 Tentang Pengesahan United Nations Convention on the Law of the Sea (Konvensi

168