The Belief on the Existence of the Saka in Malay Community Yohan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
Malaysian Child Rearing Practices and Its Relationship to Realth
Malaysian Child Rearing Practices and Its Relationship to Realth by Wazir-Jahan Karim A Research Project Funded by the International Developmsnt Research Centre 1981 RC FÉB2].1983 IDRC ; rrz^i 3 - p-- 79_ o cc 58- Acknowledgaments I vould like to express my appreciation and gratitude to thé International Development Research Centre for agreeing to fund this research project in 1978. Z also wish to thank UNICEF for providing me with financial assistance for the section of the research on traditional médical practitioners and village medicines conducted I' in Yen, Kedah. The assistance and co-operation of the Ministry of Realth has been a major factor in ensuring the emooth implémentation of the research in Seberang Prai and I would specifically like to thank Dr. Chee Chin Seang, the Deputy Director of Health in Penang, Sister Kvan, Dr. Raj Karim from the Maternai and Child Health Division in the Ministry and other médical and nursing personnel in Seberang Prai for providing me with continuous assistance during the period of my fieldwork. I would also litre to thank the management of Malakoff Estate at Thsek Glugor, in particular the Manager, Mr. Jones and Mr. Shankar for allowing me to conduct my research on the estate and also for assistance provided when the census survey was conducted. My sincereat thanks also to the KEMAS teacher at Junjong, Rokiah Ahmad and the teachers at the Malakoff Estate pre- school, for help rendered to my research assistants, Muniamah Kandasamy, Tengku Zainah and Susan Oorijitham, during the intensive field work period. Ficnaliy, I can quite confidentiy say that this research would not have been possible without the commitment and enthusiasm of my research assistants and the keen interest of e nutritionist from Minnesota University, Misa Mary-Pat Selvaggio, to conduct a The study has taken approximately two and e half years to be completed between its period of inception in mid 1978 to ite period of completion in November 1981. -
Bahasa Dalam Ritual Pengobatan Tradisional Kebudayaan Suku Talang Mamak Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau Kajian : Antropolinguistik
BAHASA DALAM RITUAL PENGOBATAN TRADISIONAL KEBUDAYAAN SUKU TALANG MAMAK KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU KAJIAN : ANTROPOLINGUISTIK SKRIPSI RATU ENDAH FITRAH NIM : 150701070 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau yang dikenal masih sangat melekaty dengan kebudayaan khusus Suku Talang Mamak. Hal itu ditunjukkan dengan masih adanya mantra-mantra yang digunakan dalam kehidupan untuyk tujuan tertentu yang menunjukan bahwa kehidupan meraka masih perpegang pada Tuhan dan alam atas kepercayaan terhadap makhluk gaib. Sesuai dengan judul penelitian ini, masalah yang dikaji dalam penelitian ini meliputi (1) nilai budaya yang terdapat pada mantra pengobatan gtradisonal dalam kebudayaan Suku Talang Mamak (2) makna yang terdapat dalam bahasa mantra pengobatan tradisional pada kebudayaan Suku Talang Mamak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yang dimaksudkan untuk memperoleh data dengan mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi partisipan, dan wawancara mendalam. Teknik analisis data dimulai dengan mengumpulkan data, melakukan traskripsi diikuti dengan terjemahan bebas, melakukan analisis berdasarkan -
Cerita Rakyat Minangkabau (2001).Pdf
- C 1£ X t a Dongeng J naka, Dongeng Berisi Nasihat, s . rta Dongeng Berisi Pendidikan Moral dan Budaya <3 e i: i t a C Dongeng Jenaka, Dongeng Berisi Nasihat, serta Dongeng Berisi Pendidikan Moral dan Budaya f- r-fS'r l> is t A".-is-iAd PUSAT BAHASA DEPAaTESSSN PEND'iOtKAN flASlOML 00003121 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Katalog dalam Terbitan(KDT) 899.233 1 DJA Djamaris, Edwar Sastra Rakyat Minangkabau: Dongeng Jenaka, Dongeng Berisi Nasihat, serta Dongeng Berisi Pendidikan Moral dan Budaya/Edwar Djamaris.-Jakarta: Pusat Bahasa, 2001 192; 21 cm Daftar Pustaka; him. 181 ISBN 979 685 170 9 1. Kesusastraan Minangkabau 2. Dongeng 3. Cerita Rakyat Minangkabau PERPUSl Klasifikasi (>fi> Tgt. .A '^53 .12Z ( 1 lak Cipta^Dilindung 5!dh Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah Penyunting Penyelia: Alma Evita Almanar Penyunting: Junaiyah H.M. dan Farida Dahlan Penata Rupa Sampul: Ramlan Permana Diterbitkan pertama kali oleh Bagian Proyek Pembinaan Buku Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2001 KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT BAHASA Salah satu upaya pencerdasan kehidupan bangsa adalah pening- katan minat baca masyarakat Indonesia. Peningkatan minat baca ha ms ditunjang dengan penyediaan bacaan bermutu yang dapat mem- periuas wawasan dan pengetahuan para pembacanya. Keperluan buku bermutu akan tinggi bagi masyarakat yang tingkat keberaksaraan dan minat bacanya sudah tinggi. Untuk itu, perlu diupayakan ketersediaan buku dan jenis bacaan lain yang cukup. Bagi masyarakat yang tingkat keberaksaraannya rendah perlu diupayakan bacaan yang dapat me- nimbulkan rangsangan peningkatan minat bacanya agar tidak terting- gal dari kemajuan kelompok masyarakat lainnya. -
M. Peletz Poisoning, Sorcery and Healing Rituals in Negeri Sembilan
M. Peletz Poisoning, sorcery and healing rituals in Negeri Sembilan In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 144 (1988), no: 1, Leiden, 132-164 This PDF-file was downloaded from http://www.kitlv-journals.nl Downloaded from Brill.com09/26/2021 12:49:16PM via free access MICHAEL G. PELETZ POISONING, SORCERY, AND HEALING RITUALS IN NEGERI SEMBILAN ' 'AlaVd-din [the Sultan of Malacca from about 1477-1488] died in the prime of life, probably before the age of thirty, and it was soon rumored among his subjects that he had been poisoned. This was the normal assumption in the Malay world when a man died young. The pious might say that an allotted span in the Book of Life had been rubbed out, but the common man tended to be more concerned with the instrument of fate, and in the absence of keris or spear, could only assume poison.' P.Wheatley(1964:151) 'A person entering a Malay home is generally presented with a green cocoa-nut and a little coarse sugar . The young cocoa-nut is opened with the ever ready parang, always in the presence of the person to whom it is offered, to ensure its juice not having been poisoned or charmed.' T. J. Newbold (1839 11:176-177) Spirit cults, shamanism, and traditional midwifery are in sharp decline in Malay communities in Negeri Sembilan and elsewhere in the Malay Peninsula (West Malaysia) due to modernizing developments bolstered by Islamic nationalism and reform.1 Traditional healers (dukun), how- ever, are still in great demand despite long-standing western predictions to the contrary (e.g., Maxwell 1907:306). -
“Hikayat Batu- Batu” Karya Taufik Ikram Jamil (Sebuah Kajian Semiotik) Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Di Sma
MAKNA “BATU” DALAM ANTOLOGI CERPEN “HIKAYAT BATU- BATU” KARYA TAUFIK IKRAM JAMIL (SEBUAH KAJIAN SEMIOTIK) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA ZULQARNAIN 2115091868 Skripsi yang Diajukan kepada Universitas Negeri Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 LEMBAR PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh: Nama : Zulqarnain No. Reg : 2115091868 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Bahasa dan Seni Judul Skripsi : Makna “Batu” dalam Antologi Cerpen “Hikayat Batu-batu” Karya Taufik Ikram Jamil (Suatu Kajian Semiotik) dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA. Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memeroleh gelar Sarjana pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. DEWAN PENGUJI Pembimbing I Pembimbing II Irsyad Ridho, M.Hum. Gres Grasia Azmin, M. Si. NIP. 197112312000031001 NIP.198006012005012002 Penguji Ahli Materi Penguji Ahli Metodologi Dr. Saifur Rohman, M. Hum., M. Si. Helvy Tiana Rosa, M. Hum. NIP. 197703222010121002 NIP. 197004022005012002 Ketua Penguji Gres Grasia Azmin, M. Si. NIP.198006012005012002 Jakarta, 17 Juli 2014 Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Dr. Aceng Rahmat, M. Pd. NIP. 195712141990031001 i LEMBAR PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Zulqarnain No. Reg : 2115091868 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Bahasa dan Seni Judul Skripsi : Makna “Batu” dalam Antologi Cerpen “Hikayat Batu-batu” Karya Taufik Ikram Jamil (Suatu Kajian Semiotik) dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA. Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri. Apabila saya mengutip dari karya orang lain maka saya mencantumkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. -
The Belief in Hantu in the Malay Culture from the Perspective of Islam
THE BELIEF IN HANTU IN THE MALAY CULTURE FROM THE PERSPECTIVE OF ISLAM ______________________________________________________________________________________ Mohd Zohdi Amin, Ishak Suliaman, Husniyah Salaeh, Mohamed Akhiruddin Ibrahim & Azlina Mohamed Nor Abstract The belief in “hantu” is the result of animism and dynamism among Malays before the arrival of Hindu, Buddha and Islam. Hantu is portrayed as the incarnation of evil souls wishing to harm humans. This belief is related to the concept of soul existence or “semangat” (essence) in everything including the human body. This ancient belief is integrated into their new religions through adaptation process. After embracing Islam, the belief in hantu is not totally dispelled since its features are similar to that of jinn and shaitan, whose existence are acknowledged in Islam. The belief is also supported by the concept of human soul in the afterlife, where it is deemed as immortal. Hantu is portrayed as the soul of the dead, dwelling in certain places and harming the humans. Based on the analysis of the texts of the Quran and Sunnah, it is found that the soul of the dead could never become hantu, as opposed to the Malays’ belief. It is because the soul of the dead is in barzakh, the impassible barrier between the world and the Hereafter. It is a place where the soul is either rewarded or punished for his or her deeds in the past life. The souls cannot act independently by themselves as they are under the control of Allah. Based on this, the belief in hantu is against the Islamic teachings. This belief is capable in affecting a Muslim’s faith as it indirectly leads to the denial of rewards and punishments in the afterlife. -
Hantu’ Dalam Bahasa Indonesia: Kajian Linguistik Antropologis
LEKSIKON ‘HANTU’ DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN LINGUISTIK ANTROPOLOGIS Chyndy Febrindasari UIN Walisongo Semarang Surel: [email protected] Abstrack: Lexicon Of ‘Hantu’ In Bahasa Indonesia : A Study of Anthropological Linguistics. The aim of the study is to examine the various lexicon 'hantu' in Indonesian, as well as to determine the image of the 'hantu' in Indonesian society cognition. The image of „hantu‟ in Indonesian society is the image of the public mind about „hantu‟ of Indonesian. The image of „hantu‟ is different viewed between a religious perspective to the cultural perspective. Moreover, the image of „hantu‟ in Indonesian society can be seen through expressions that exist in the community and is used in reference to something else. All these expressions are used because it has a meaning similar or identical to the nature of „hantu‟. In addition, it is also known that there four function of „hantu‟ as a myth in society are namely: the function of the mystical, cosmological functions, pedagogical function, and social function. Keywords: Lexicon; Ghost; Indonesian. Abstrak: Leksikon ‘Hantu’ Dalam Bahasa Indonesia: Kajian Linguistik Antropologis. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui macam-macam leksikon hantu dalam bahasa Indonesia, serta untuk mengetahui citra hantu dalam kognisi masyarakat Indonesia. Citra hantu dalam masyarakat Indonesia adalah gambaran yang ada dalam pikiran masyarakat Indonesia mengenai hantu. Citra hantu dilihat dari perspektif agama berbeda dengan perspektif budaya. Selain itu, citra hantu dalam masyarakat Indonesia dapat dilihat melalui ungkapan-ungkapan yang ada di dalam masyarakat dan digunakan dalam merujuk kepada hal lain. Semua ungkapan tersebut digunakan karena memiliki makna yang mirip atau sama dengan sifat hantu. -
Orang Halus Dan Hantu Jembalang Chedet.Cc 23 December 2013 Tun Dr Mahathir Mohamad
Orang Halus dan Hantu Jembalang Chedet.cc 23 December 2013 Tun Dr Mahathir Mohamad 1. Filem dan T.V. cerita yang paling popular di kalangan orang Melayu ialah berkenaan dengan hantu, pelesit, orang halus dan berbagai-bagai makhluk ghaib. Mereka bukan sahaja suka lihat dan dengar cerita-cerita berkenaan makhluk ghaib ini tetapi mereka amat mempercayai adanya makhluk ini dan kuasa luar biasa mereka ke atas manusia. Mereka diberi kuasa yang kadang-kadang menyamai Tuhan yang mereka sembah. Mereka mencari jalan supaya dilindungi dari makhluk ghaib. Dalam usaha ini mereka kerap mengguna doa dari agama Islam yang mereka anuti. Walaupun mereka percaya Allah S.W.T. boleh melindungi mereka tetapi kepercayaan bahawa makhluk ini juga memiliki kuasa ke atas mereka bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan bahawa hanya Allah S.W.T sahaja yang berkuasa ke atas segala-gala yang ada di dunia dan akhirat. 2. Kerana percaya akan kuasa makhluk ghaib ini mereka sering mengadakan acara yang dicampur aduk dengan agama yang kononnya boleh melindungi mereka daripada diserang oleh hantu jembalang dan orang halus. 3. Dalam Al-Quran tidak ada disebut berkenaan hantu dan orang halus. Yang disebut dalam al-Quran ialah shaitan, iblis dan jin yang suka memesongkan orang Islam daripada membuat suruhan Allah S.W.T. Iblis dan shaitan boleh disangkal dengan membaca ayat-ayat tertentu yang boleh mengukuhkan semula iman dan pegangan kepada ajaran Islam. 4. Di masa-masa yang lampau ini kita dapati ramai yang berusaha untuk melindungi pejabat dan hospital Kerajaan dari hantu dan orang halus. Acara ini termasuklah menanam telor, menyimbah air dan membaca doa-doa tertentu yang telah dikenalpasti oleh bomoh-bomoh. -
Mitologi Tentang Makhluk Supernatural Dalam Kalangan Etnik Di Daerah Pitas Sabah: Tinjauan Menurut Perspektif Islam
MITOLOGI TENTANG MAKHLUK SUPERNATURAL DALAM KALANGAN ETNIK DI DAERAH PITAS SABAH: TINJAUAN MENURUT PERSPEKTIF ISLAM Khairulnazrin Nasir Jabatan al-Quran dan al-Hadith, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya E-mel: [email protected] Tel: +60133242865 Rahim KZ Jabatan Usuluddin, Kolej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra (KIAS) E-mel: [email protected] Tel: +601126017148 Saifullah Mamat Fakulti Pengajian Kontemporari Islam, Universiti Sultan Zainal Abidin (UNiSZA) e-mel: [email protected] Tel: +60134632293 ABSTRAK Mitologi adalah suatu domain yang wujud dan menjadi kelaziman dalam mana-mana budaya, bangsa, etnik dan komuniti di seluruh dunia. Skalanya menjangkau alam nyata, sehingga ke alam ghaib. Entiti signifikan dalam mitologi antaranya adalah makhluk supernatural. Etnik dan bangsa di negara ini turut memiliki mitologi tentang makhluk supernatural, termasuklah etnik-etnik peribumi yang beragama Islam di daerah Pitas, Sabah. Oleh yang demikian, kajian ini dijalankan untuk mengenal pasti mitologi tentang makhluk supernatural yang terdapat dalam kalangan mereka. Kaedah pengumpulan data adalah menggunakan metode temu bual. Seramai tujuh orang informan telah dipilih, yang terdiri daripada kalangan tokoh-tokoh masyarakat tempatan. Hasil penelitian menunjukkan bahawa mitologi tentang makhluk supernatural banyak dipengaruhi oleh kepercayaan animisme. Hal ini mendorong segelintir anggota masyarakat terlibat dengan perkara syirik, khurafat dan tahayul, seperti ritual pemujaan dan black magic. Justeru, perkara ini perlu diberi perhatian oleh setiap pihak, khususnya jabatan agama, dan pendakwah, demi menjaga kelestarian akidah yang sahih dalam kalangan masyarakat. Kata kunci: Mitologi, supernatural, animisme, Pitas Sabah, akidah 56 PENDAHULUAN Mitologi adalah istilah yang merujuk kepada kajian dan himpunan mitos, legenda, cerita tradisional rakyat yang wujud dalam sesebuah komuniti (Kirk, G.S, 1973: 8) . -
Encyclopedia of Vampire Mythology This Page Intentionally Left Blank Encyclopedia of Vampire Mythology
Encyclopedia of Vampire Mythology This page intentionally left blank Encyclopedia of Vampire Mythology THERESA BANE McFarland & Company, Inc., Publishers Jefferson, North Carolina, and London LIBRARY OF CONGRESS CATALOGUING-IN-PUBLICATION DATA Bane, Theresa, ¡969– Encyclopedia of vampire mythology / Theresa Bane. p. cm. Includes bibliographical references and index. ISBN 978-0-7864-4452-6 illustrated case binding : 50# alkaline paper ¡. Vampires—Encyclopedias. I. Title. GR830.V3B34 2010 398.21'003—dc22 2010015576 British Library cataloguing data are available ©2010 Theresa Bane. All rights reserved No part of this book may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying or recording, or by any information storage and retrieval system, without permission in writing from the publisher. Cover illustration by Joseph Maclise, from his Surgical Anatomy, 1859 Manufactured in the United States of America McFarland & Company, Inc., Publishers Box 6¡¡, Je›erson, North Carolina 28640 www.mcfarlandpub.com To my father, Amedeo C. Falcone, Noli nothi permittere te terere. This page intentionally left blank Table of Contents Preface 1 Introduction 7 THE ENCYCLOPEDIA 13 Bibliography 155 Index 183 vii This page intentionally left blank Preface I am a vampirologist—a mythologist who specializes in cross- cultural vampire studies. There are many people who claim to be experts on vampire lore and legend who will say that they know all about Vlad Tepes and Count Dracula or that they can name several different types of vampiric species. I can do that, too, but that is not how I came to be a known vam- pirologist. Knowing the “who, what and where” is one thing, but knowing and more impor- tantly understanding the “why” is another. -
Intersection of Asian Supernatural Beings in Asian Folk Literature: a Pan-Asian Identity
The Asian Conference on Asian Studies 2013 Official Conference Proceedings Osaka, Japan Intersection of Asian Supernatural Beings in Asian Folk Literature: A Pan-Asian Identity Ronel Laranjo*1, Kristina Martinez-Erbite*2, Zarina Joy Santos*2 *1Korea University, Korea, *2University of the Philippines, Philippines 0102 The Asian Conference on Asian Studies 2013 Official Conference Proceedings 2013 iafor The International Academic Forum www.iafor.org 15 The Asian Conference on Asian Studies 2013 Official Conference Proceedings Osaka, Japan INTRODUCTION Asian nations have a rich cultural and literary tradition, through these; we can see the common features that bind these nations. This commonality can be considered as the Pan- Asian identity. Folklore, as being mirrored in folk literature, is a rich source of a community's cultural values. Jansen notes that the other significance of folklore is that it provides a group's image of itself and images of other groups (Dundes, 1965). In the era of globalization, folklore serves its function in literary and cultural realm. This study focuses on the cross-cultural intersections of Southeast Asian nations' folk literature in terms of names and descriptions of supernatural beings, and their functions in the society. The study will examine the commonality of terms and description of supernatural beings found in the narratives of folk literature (myths, legends, folktales and epics) of six nations (Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Philippines, and Thailand). The countries stated above will be collectively called as Pan-Asia in this paper. According to Foucault (1973), the study of space also known as heterotopia provides an avenue to describe places and spaces that function in non-hegemonic conditions. -
Menyingkap Ilmu Perubatan Melayu Tradisional Menerusi Beberapa Manuskrip Terpilih
MENYINGKAP ILMU PERUBATAN MELAYU TRADISIONAL 21 MENYINGKAP ILMU PERUBATAN MELAYU TRADISIONAL MENERUSI BEBERAPA MANUSKRIP TERPILIH Arba’iyah Mohd Noor Abstract Large numbers of manuscripts on Malay traditional medicine in the Malay Archipelago are located in Malaysia as well as in few European libraries. This situation demonstrates that the Malay traditional medicine has been both practised and documented to be used as guidelines for the next generation. These medical manuscripts reflect the Malay’s knowledge and expertise in identifying types of diseases, remedies, and its subsequent treatments on diseases that affect the natives. This article discusses Malay traditional medicine based on selected Malay manuscripts, including that of medicinal and historical accounts that included medical services by Malay medical practitioners. Aspects that will be focused upon are historical account of Malay medicines pre- and post-Islam, medical services by Malay medical practitioners, types of diseases, medicines and methods of treatment in treating diseases. Pengenalan Setiap manusia di dunia akan merasai kesihatan yang baik dan keuzuran yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupannya. Semuanya adalah bergantung kepada keseimbangan tubuh badan seseorang manusia. Terdapat beberapa faktor keuzuran dalam kepercayaan masyarakat Melayu iaitu disebabkan oleh penyakit tua, sihir, alam sekitar dan kuasa luar biasa (hantu, polong, pelesit). Oleh kerana keuzuran tersebut, masyarakat Melayu telah cuba mencari cara atau kaedah untuk merawatnya dengan merujuk kepada pakar perubatan tradisional seperti para sami, pendeta dan bomoh. 22 JURNAL SEJARAH Khidmat pengamal perubatan tradisional ini telah digunakan oleh masyarakat sejak sebelum kedatangan Islam lagi. Walaupun telah lama wujud, namun amalan perubatan ini sukar dikenalpasti dari segi kaedah dan rawatan yang dipraktikkan rentetan tiada manuskrip perubatan sebelum kedatangan Islam yang masih kekal sehingga ke hari ini.