TUGASAKHIR

SPORT CENTRE DI KOTA SLEMAN

~i<"'--'--"'.:.':' ,::,~~~!..q=.::~~~-:::-~~~~:',-, -~.::::: '':.'"' ~~: __;r':c..-_:": ~\' ·PEEPU§TA1<,Il,J,I\.l .F'1i'C;P ''1i'" II ~ • " _ ',.. ':~. ,~_, ", Jl .~ ~ '<.... i i I HAL-"''',:t~/81!::Ll I l. lGL. lEmMA: 1'2... - 3.- (J 3> I t>"o_~ "1\ FO, .JUDUL1~W, : _,_~l.'-'-~~DtJ _ t\ WJ, : 33'00' I I! AlP 4. !4ioo.. ;~, :~:'!~'.;::::('-_.: ..--.--- ~:.:c ~.~-. --=--= .j

D;~;i~:~~\t~~~;~:JI

AHMAD ZAKI YAMANI 96340048

DOSEN PEMBIMBING : JR. H. MUNICHYB.EDREES,M ARCH IR HANDOYOTOMO,MSA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM 2002 LEMBAR PENGESAHAN SPORT CENTRE DI KOTA SLEMAN

DISUSUN OLEH : AHMAD ZAKI YAMANI NO. MHS: 96 340 048 NIRM : 960051013116120048

" " . .... C- '(~~YAkARTA, ME'~~2dti;i~:\\, ! i ir;,' l· / I I MENYETUJU,I, ,

~ ~~.J

f MENGETAHUI, KETUA lURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS I~INDONESIA

'S?'<: '<:: ----­

iNTfj BUMSANTOSA, M ARCH

1­ SPORT CENTRE DI KOTA SLEMAN SPORT CENTRE IN SLEMAN CITY

ABSTRAKSI

Sport c~ntre di kota sleman di desain untuk memenuhi tuntutan masyarakat DIY akan suatu fasilitas untuk melakukan kegiatan olahraga yang represefltatif. Kurang tersedlanya sarana olahraga berlmbas pada mlnlmnya prestasi atletQIY dlbandlngkan dengan propinsi lain. Seiring dengan terus berkembangny~, masyarakat di propinsi DIY, maka makin dibutuhkan suatu tempat yang memfasilitasi kegiatan olahraga baik yang berorientasi kepada prestasi, keseh?ltan maupun rekreasi. Berangkat dari sinilah judul dari penulisan tugas akhir ini diangkat Permasalahan yang diangkat dari Sport Centre di Kota Sleman ini ialah bagaimana mer~'ncang sebuah sport centre di Kota Sleman, dengan penekanan pada arsitektur .yang menciptakan keamanan/safety dan kenyamanan, dengan konsentrasi paCta bangunan stadion. Hal tersebut mengingat banyak terjadinya gangguan-gangguan baik keamanan ataupun kenyamanan di stadion-stadion pada umumnya .. Dengan .melakukan analisis pada gangguan-gangguan baik keamanan maupun kenyamanan, maka dapat ditemukan metode-metode untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk masalah keamanan dilakukan pemisahanan baik antara penonton dengan lapangan maupun antara penonton dengan kelompok penonton lainnya. Sedangkan berkaitan dengan masalah kenyamanan, pengaturan sudut pandang penonton, pengkondisian udara alamiah; ·pengaturan sudut atap dilakukan untuk menciptakan kenyamanan thermal dan juga kenyamanCln visual. Dengan.penekanan konsep keamanan dan kenyamanan inilah tercipta suatu konseo oerancanaan soort centre di kota Sleman. Pemilihan site di pusat - kota Sleman yang masih belum sepadat kota Jogjakarta, sehingga tingkat polusinyapun masih belum terJaJu tinggi. Berkaitan dengan masalah keamanan, pemisahan antar penonton menggunakan pagar ganda dan space pemisah sedangkan pemisahan penonton dengan lapangan menggunakan pagar dan parit berisi air. Sedangkan untuk masalah kenyamanan, selaln pengaturan atap, sudut pandang serta 'pengkiondisian udara, juga dilakukan pemanfaatan dari vegetasi untuk menunja~g terciptanya kenyamanan visual dan thermal. KATA PENGANTAR Jf 'BMA J~~

Assalamualaikum WR. WH. Alharndulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah~Nya, Shalawat serta salam bagi junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta sahabat dan para pengikutnya. Atas terselesaikannya penyusunan tugas akhir ini dengan judul Sport Centre di Kota Sleman. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh derajat Sarjana Strata 1, sesuai dengan kurikulum pada jurusan arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universiras Islam Indonesia. Dalarn menyelesaikan penulisan ini, penulis juga banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan baik yang berupa moriil maupun materiil. Oleh karenanya, penulis mengucapkan begitu banyak terima kasih kepada: 1. Yang terhorrnat Bpk.lr. Revianto Budi Santosa, M.Arch, selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. 2. Yang terhormat, Bpk. Ir. H. Munichy B. E. M.Arch, selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dengan sabar dan meluangkan waktunya selama ini. 3. Yang terhormat, Bpk. Ir. Handoyotomo, MSA selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan dan arahan selama ini. 4. Segenap dosen pengajar pada jurusan arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Pak Revi, Pak Arman, Ibu Sugini, Pak Hanif, Ibu Rini, Ibu Inung, dan semuanya atas curahan ilmunya selama inL

l ___----JI 5. Yang terhormat, yang tercinta ayah dan mama, yang telah memberi segala dukungan moril dan spiritual, doanya, serta curahan kasih sayangnya yang tulus ikhlas tiada batas. 6. Adik-adikku tersayang Nidya, Gina dan Afit. 7. Ratna Safitri tersayang atas segala dukungan dan pengertiannya setiap saat. 8. M-as Mukidi, Mas Sarjiman, Mas Anang, beserta segenap karyawan arsitektur atas bantuan serta kemudahannya. 9. Teman-temanku satu rurnah, Itap, Isrnet, Endis, Toni, lip, Wisnu, Dwi, Brerni, Ayip, Prass yang telah rnernberi suasana gernbira, segala macam bentuk bantuannya dan kekornpakan selama bertahun-tahun tlnggal bersama. 10. Ternan-teman 'bergenjon', Uyeng, Adhit, Febra, Erik, Anton, Boy, yang juga begitu lucu dan selalu ceria di segala suasana. 11. Ternan-ternan arsltek '96 Themas, Yudl, Lukrnen, Benggol, Pegung, Heroe, Saiful, Dobhan, Wiro, Endro, Erwin, Aji, Bondan, Marton, Bebek, Jenggot, Rizki, dan semua ternan-ternan arsitektur seluruh angkatan yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, atas suasana kebersamaan dan kekompakan yang menyenangkan selarna bersarna-sarna rnenuntut ilmu. 12. Teman-ternan satu bimbingan Lukas, Andri, Seko, Ririn, Dista, Niken. 13. Teman-ternan The Monkeys Cilacap, Leo, Dudit, Jabrik, Haru, Adi Kia, Agus Cil, Arcil, Dhani, Ayip kerbau atas bantuannya. 14. Mas Andi Nova atas rnasukan dan bantuan datanya. 15.lwan 97 atas bantuan datanya. 16. Kang Enyeng atas rnasukannya. 17.Segenap pihak Bappeda Siernan. 18. Kesekertariatan PSS Siernan. 19. Segenap jajaran KONI Siernan. 20. Ternan-teman sepakbola FfSP dan juga ternan-ternan sepakbola UII. 21. Mas Tutut dan Lab Kota atas bantuan petanya. 22. Mas Tante, Deni Kriting, Nunung, Icha, Dila, Eli, dan masih banyak pihak yang rasanya tidak mungkin untuk disebutkan satu-persatu. Dalam penyusunan penulisan tugas akhir ini penulis telah berusaha untuk menyajikan penulisan ini dengan sebaik-baiknya, meskipun demikian, penulis menyadari akan masih banyaknya kekurangan, kelemahan serta keterbatasan penulis dalam penyusunan penulisan tugas akhir ini, sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, masukan berupa saran serta kritik sangat diharapkan. Akhirnya semoga penulisan inl dapat bermanfaat bagi saya sebagai penulis, dunia arsitektur, serta pembaca pada umumnya.

~1";,m~~liU~hlrab~il'alamin, .­ W~Ui$alamJlalaikum WR. WB.

.,-:..~" ; ..

.. .: '" .~ ~ ~:.:.-: ' ­

Jo~jakarta, 1.Mei ·2002

( Ahmad Zaki Yamani ) DAFTARISI

Halaman judul Lembar pengesahan ii Abstraksi iii Kata pengantar iv Daftar isi v Daftar gambar vi

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 1.1.1 Latar belakang umum 1 .1.1.2 Latar belakang khusus 1

I.~ Permasalahan 4 1.2.1 Permasalahan UI11UI11 4 1.2.2 Permasalahan khusus 4 1.3 Tujuan 5 1.4 Sasaran 5 1.5 Metode pembahasan 5 1.5.1 Mengolah permasalahan 5 1.5.2 Pengul11pulan data 5 1.5.3 Analisis 5 ... 1.5.4 Sintesis 6 1.6 Sistematika penulisan 6

BAB II TINJAUAN UMUM SPORT CENTRE DAN BANGUNAN

ST~DION 11.1 Tinjauan sport centre 7

------'" '- II.1.1 Pengertian sport centre 7 II.1.2 Tinjauan perencanaan stadion 7 11.2. Tinjauan umum bangunan stadion 8 II.2.1 Pengertian stadion 8 II.2.2 Sejarah bangunan stadion 9 11.2.3 Klasifikasi stadion 11 II.2.4 Aktifitas di dalamstadion 13 11,.3 Pedoman umum perencanaan stadion 13 II.3.1 Persyaratan umum 13 II.3.2 Klasifikasi stadion 15 11.3.3 Geometri stadlon 15 11.3.4 Orientasi lapangan 17 II.3.5 Fasilitas penunjang 17 II.3.6 Kompartemen dan tempat duduk penonton 20 11.3.7 Pemisah lapangan dengan penonton 21 11.3.8 Sirkulasi 22 11.3.9 Tangga 22 11.3.10 Pintu 22 II.3.11 Tata cahaya 23 11.3.12 Tata suara 25 II.3.13 Drainase 25

BAB III STADION PADA KOMPLEK SPORT CENTRE 111.1 Pengantar 26 111.2 Permasalahan keamanan 27 IIL2.1 Bentuk permasalahan keamanan yang ada 27 II1.2.2 Analisis permasalahan keamanan 28 II1.2.3 Kesimpulan solusi permasalahan keamanan 38 111.3 Permasalahan kenyamanan 41 IIL3.1 Bentuk permasalahan kenyamanan yang ada 41

1­ III.3.2 Analisis permasalahan kenyamanan 44 IIL3.3 Kesimpulan solusi permasalahan kenyamanan 47

BABIV KONSEP PERANCANGAN SPORT CENTRE 01 KOTA SLEMAN IV.t Konsep pemilihan site 50 IV.1.1 Kriteria pemilihan lokasi 50 IV.1.2 Lokasi terpilih 52 IV.2· Konsep peruangan 53 IV.2.1 Dimensi ruang 53 IV.2.2 Organisasi ruang stadion 56

IVi 3 Konsep tata masa 56 IV.4· Konsepsirkulasi 57

I~.5 Konsep penampilan bentuk bangunan 59 IV.6· Konsep landscaping 59 IV.,7 Konsep keamanan bangunan 63 IV.8· Konsep kenyamanan bangunan 65

IV~9 Konsep struktur 67 IV.to Konsep utilitas 68

!. ( DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1; Stadion Athena 9 2. Gambar 2.2, Stadion Romawi 9 3. Gambar 2.3,White City Stadium 10 4. Gambar 2.4, Stadion Munich 10 5. Gambar 2.5, Arena Stadium 11 6. Gambar 2.6, Jarak pandang penonton 14 7. Gambar 2.7, Zona keamanan stadion 14 8. Gambar 2.8, Kemiringan permukaan lapangan 15 9. Gambar 2.9, Penampang lintasan atletik 16 ~ ~ 10. Gambar 2.10, Ukuran tempat duduk 18 11. Gambar 2.1t, Kompartemenisasi 20

12. Gambar 2.1~, Pemisah penonton dengan arena 21 13. Gambar 2.13, Skema sirkulasi 22 14. Gambar 2.14, Lampu stadion 23 15. Gambar 2.15, Sudut lampu stadion 24 16. Gambar 2.16, Lampu stadion 24 17. Garnbar 2.17, Lampu stadion 25 18. Gambar 3.1'~ Kerusuhan di stadion 26 19. Gambar 3.2, Pembatas pada tribun stadion 30 20. Gambar 3.3, Teknik pemisahan 31 21. Gambar 3.4, Teknik pemisahan blok 32 22. Gambar 3.5,Pemisahan jalur sirkulasi 32 23. Gambar 3.6, Sketsa pemisahan jalur sirkulasi 33 24. Gambar 3.7, Sketsa tempat duduk non-VIP 34 25. Gambar 3.8, Sketsa tempat duduk VIP 34 26. Gambar 3.9, Sketsa elemen lampu 35 27. Gambar 3.10, Sketsa elemen lampu 35 28. Gambar 3.11, Sketsa elemen lampu 35 29. Gambar 3.12, Teknik pemisahan 36 30. Gambar 3.13, Teknik pemisahan dengan pagar dan parit 37

I ' _____--"v 31. Gambar 3.14, Penataan tuang tribun penonton 38 32. Gambar 3.15, Penataan jalur sirkulasi 39 33. Gambar 3.16, Pagar tunggal tanpa space pemisah 40 34. Gamba!" 3.17, Pagar ganda dengan space pemisah 40 35. Gambar 3.18, Space pemisah berupa parit berair 41 36. Gambar 3.19, Visualisasi pagi hari 41 37. Gambar 3.20, Visualisasi sore hari 41 38. Gambar 3.21, Pandangan penonton 42 39. Gambar 3.22, Pengkondisian udara alamiah 43 40. Gambar 3.23, Orientasi lapangan 44 41. Gambar 3.24, Sketsa posisi matahari 45 42. Gambar 3.25, pengkondisian udara alami 46 43. Gambar 3.26, Orientasi lapangan 47 44. Gambar 3.27, Sketsa atap 48 45. Gambar 3.28, Sudut pandang penonton· 48 46.Gambar 4.1, Peta kota sleman 51 44.Gambar 4.2, Peta tata guna lahan 52 45.Garnbar 4.3, Lokasi terpilih 53 46.Gambar 4.4, Sketsa organisasi ruang 56 47.Gambar 4.5, Sketsa tata masa 57 48.Gamb~r 4.6, Sketsa sirkulasi 58 49.Gambar 4.7, Sketsa masa stadion 59 50.Gambar 4.8, .Karakteristik vegetasi 60 51.Gambar 4.9, Sketa perletakkan vegetasi 62 52.Gambar 4.10, Vegetasi sebagai penyaring 62 53.Gambar4.11, Pemisahan blok penonton 63 54.Gambar 4.12, Pemisahan blok penonton 63 55.Gambar 4.13, Sketsa pagar tribun 64 56.Gambar 4.14, Teknik pemisahan penonton dengan arena 64 57.Gambar 4.15, Sketsa atap stadion 65 58.Gambar 4.16, Sudut pandang penonton 66 59.Gambar 4.17, Sketsa pengkondisian udara alarniah 66 '"

60.Gambar 4.18, Sketsa struktur atap 67 61.Gambar 4.19, Skema distribusi air bersih 68 62.Gambar 4.20, Skema sistem fire protection 69

~---,------~- su,ort centre OJ Rota s!eman Ahmao Ztiki Yamani-p6 14-0 04.8

BABI PENDAHU LUAN

1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang umum Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 3186,60 km persegi1 memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Dengan perkembangan tiap tahunnya 0,65 0/0, jumlah petajar dan mahasiswanya mencapai 60% dari 2 jumlah penduduk keseluruhan • Para pelajar dan mahasiswa merupakan kelompok yang mempunyai minat dan juga kesempatan terbesar datam bidang olanraga. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka makin dibutul1kan sarana untuk berolahraga, baik yang berorientasi untuk prestasi, kesehatan maupun rekreasi. Prestasi atlet-atlet DIY ditingkat nasional masih sangat ketinggalan dibandingkan dengan propinsi-propinsi lainnya di Indonesia. Salah satu penyebab dari gejala ini berawal dari minimnya pembinaan serta sarana yang dibutuhkan. Hal tersebut dapat diatasi dengan pemusatan latihan yang intensif dengan sarana yang memadai, dan juga pembinaan dengan cara pembibitan dari usia dini. Fasilitas olahraga yang sifatnya rekreasi juga belum terwadahi dengan baik. Di hari minggu pagi, hal tersebut dapat kita saksikan di boulevard UGM, dimana orang-orang melakukan olahraga rekreasi bersama keluarga. Walaupun cukup terpuaskan kebutuhan akan olahraga, tapi sifatnya masih belurn permanen. Sila dilakukan pada selain hari minggu, kawasan tersebut sibuk dengan aktivitas akademis.

1.1.2 Latar belakang khusus Orientasi manusia melakukan kegiatan olahraga tentunya ingin sehat selain faktor lain yang lebih bersifat rekreatif. Hal tersebut tentunya tidak

I RDTRK ¥ogyakarta 2 Buku Statistik penduduk

1 S12.0rt centre oi Kota sbnan _0 zaki YamanijJ6 240 048

akan berhasil dengan baik bila tempat mereka melakukan kegiatan olahraga terletak di daerah yang padat dan sibuk dimana kebisingan, silau cahaya matahari ataupun polusi udara cukup tinggi tarafnya sehingga menimbulkan rasa kurang nyaman. Hal tersebut seperti terjadi di kawasan komplek olahraga Tambaksari, Surabaya, dimana lokasi terletak di tepi jalan raya yang cukup padat dan sibuk. Gas CO yang berasal dari kendaraan bermotor yang lewat akan dapat berbahaya jika dihirup oleh manusia, terutama yang sedang berolahraga, dimana orang berolahraga membutuhkan banyak oksigen yang bersih. PSS Sleman yang didirikan oleh KONI Sleman pada tahun 1979 yang menjadi peserta kompetisi Liga Sepak Bola Indonesia ( Ligina ) ke 7 setelah berhasil promosi ke divisi utama dari divisi satu pada putaran kompetisi Ligina yang ke-6 lalu, yaitu pada tahun 2000. terlebih lagi, PSS Sleman mampu bertahan pada divisi utama PSSI pada Ligina yang ke-7 yang berputar pada tahun 2001 dengan menempati posisi ke 10. 3 NO NamaKlub Main Menang Ka1i'lh Sen Nilai 1 PSM Makasar 25 16 6 3 54 i, 2 Persebaya 25 15 6 4 51 3 Arerna Millang 25 14 4 7 46

..-._~~. __.., .....­ ...... _... _.. ~-_ ... 4 Sarito Putra 25 12 7 6 43 5 Pupuk Kaltim 25 12 2 11 36 6 Petrokimia 25 8 10 7 33 7 Malang Utd. 25 8 9 8 33 II ,<: 10 7 1"1 "l7 I 9 Gelora Putra 25 6 9 10 27

i,·J'~j~> ~j \!~'~(n ~.l J~; : " . IU n .~~ :: : .i.", .:. ; 11 Pelita Solo 25 7 4 14 25 12 25 6 5 14 23 13 Persma Manado 25 6 5 14 20

I 14 Putra Samarind 13 4 2 7 14

n u ta prestasi PSS mengikuti kompetls..

3 Tabloid BOLA no. 1133, Jumat 17-8-2001 4 Laporan tahvnan olah raga KaNT Sleman

2 SllDrt Centre bi Kol/~ Sfemalt Ahmao zaki Yamani-l)6 no 048

-1980 : Masuk Divisi 2 PSSI Wilayah DIY -1984 : Juara Divisi 2 DIY -1987 : Juara Divisi 2 DIY -1990 : Seleksi Divisi 2 Jateng-DIY -1992 : Lolos Seleksi Divisi 2 Nasional ( Peringkat 8 ) -1994 : Masuk 6 Besar Nasional Divisi 2 -1996 : Masuk Divisi 1 Nasional -1998 : Masuk 8 besar Divisi 1 Nasional -2000 : Masuk Divisi Utama Nasional -2001 : Peringkat 10 Divisi Utama Nasional Kesebelasan PSS Sleman menggunakan stadion milik Pemda setempat yaitu Stadion Tridadi yang terletak di kota Sleman. Walaupun kondisi lapang~n sudah memenuhi syarat yang diajukan oleh PSSI, namun Stadion Tridadi masih memiliki berbagai macam kekurangan yang cUkup krusial, yaitu terutama secara teknis. Tuntutan bermacam fasilitas seperti ruang ganti yang layak, ruang pers, area parkir, dan juga kapasitas penonton. Para pemain PSS beserta seluruh perangkatnya-pun belum memiliki asrama yang memadai. Yang mana pada saat ini para pernain PSS dan pengurus lain tinggal di Balai Transrnigrasi Pemda Sleman. Sedangkan kesekertariatan PSS menempati gedung KONI Sleman yang berjarak 2 km dari asrama balai transmlgrasi yang mereka tempati saat ini. 5edangkan fasilitas lain seperti lapangan latihan, fasilitas kesehatan, dan yang lainnya masih terletak pada tempat yang saling berjauhan, yang mana hal tersebut rnenyebabkan terjadinya inefisiensi dalam melakukan aktifitas. Rancangan stadion ini nantinya juga akan dilengkapi dengan sarana olahraga lain yaitu atletik, fitness, billiard dan juga jogging track (out door). Jadi, rancangan yang nanti tercipta akan menjadi suatu sarana olahraga yang memfasilitasi kegiatan olahraga prestasi dan rekreasi untuk Iingkup propinsi DIY, yang mengambillokasi di kota Sleman. Kota Sleman merupakan sebuah kota kabupaten yang cukup besar, tetapi tingkat kepadatan dan kesibukannya belum setinggi kota Yogyakarta. Sehingga kota Sleman sangat rnemungkinkan menjadi tempat pemusatan kegiatan olahraga ataupun

3 _____J:. SL'0rt. cent.re oi KoLa Sleman AbmaD zaki Yanumi=Q6 no 048

. tempat melakukan training centre atlit propinsi selain memfasilitasi klub sepak

I bola PSS Sleman.llngkat keamanan-pun perlu diberi perhatian khusus. Bila sekelompok orang dalam jumlah besar berkumpul dalam suatu tempat, seperti menonton sepakbola di stadion dengan keadaan emosi yang tidak stabil, sangat besar kemungkinan terjadi kerusuhan. Seperti yang terjadi jika stadion kedatangan lawan yang memiliki kelompok supporter yang sangat fanatik seperti Arema Malang, , Pelita Solo dan masih banyak lagi, yang mana pada pengalaman yang terjadi pada musim kompetisi Ugina ke-7 Stadion Tridadi Sleman tidak mampu menampung jumlah penonton baik pendukung tim tuan rumah maupun tim tamu. Pada kasus yang terjadi di Ligina yang ke-7 lalu ketika Stadion Tridadi kedatangan tim kesebelasan Arema Malang yang terkenal memiliki supporter setia yang ;.­ jumlahnya sangatlah banyak. Banyaknya jumlah supporter tim tamu yang sangat banyak menyebabkan supporter tim tuan rumah tidak dapat masuk, sehingga memicu terjadinya kerusuhan antar supporter.s Ada juga kejadian kerusuhan di Stadion Jatidiri, 5emarang. Yaitu pada tanggal 16 Juli 2001 saat berlangsung pertandingan semifinal kompetisi sepakbola divisi satu antara PSIS 5emarang melawan Perserang, pendukung tim tuan rumah PSIS tidak puas dan kecewa terhadap permainan yang disajikan oleh PSIS Semarang. Para penonton itu lantas melampiaskan kekecewaannya dengan merusak serta membakar Stadion Jatidiri.6

1.2 Permasala,Uul 1.2.1 Permasalahan umum Belum tersedianya fasilitas olahraga yang memadai untuk

dijadikan p~sat latihan / training centre bagi atlet-atlet DIY sehingga . berimbas papa minimnya prestasi atlet-atlet DIY 1.2.2 Permasalahan khusus

5 b.L~p..!./kL.i;';9.J~'

6 ~:~;'>Y}Y,!1,~t!!w. com

4 sl.!2rt Cc»lrc oi Rota SietlUlIt AbrlUlO Zaki YtllIltllti-q6 140 048

8ag~imana merancang sebuah stadion pada sport centre di kota

Sleman, d~ngan penekanan pada arsitektur yang menciptakan

keamanan d~n kenyamanan. I

1.3 Tujuan Merumuskan konsep perancangan sport centre di kota Sleman.

1.4 Sasaran

1. Mengh~silkan hasil proses design berupa konsep-konsep perancangan khususnya untuk menyelesaikan permasalahan

keamanan ~ada stadion. 2. Menghasilkan konsep-konsep perancangan tata ruang stadion di

Iingkungan ~ompleks sport centre.

1.5 Metode Pe,mbahasan 1.5.1 Mengolah permasalahan MenggaU segala permasalahan kondisi eksisting untyuk dijadikan bahan partimbangan perencanaan dengan melakukan survey lokasi, studi literature, dan wawancara.

1.5.2 peng~mpUlan data -Studi literature Yaitu pengumpulan data melalui buku ataupun tulisan tentang stadiQn serta sport centre. -Stud\ Lapangan

Berd~sar survey dan WCiJwancara dengan pihak Pemda Sleman, PSS S\eman. -Studi komperasi

mem~andjngkan dengan kawasan stadion dan sport centre lain

yang ~udah ada sebagai bahan pertimbangan studi kaSu5. \ 1.5.3 Analis!s

5

----~---- ~:l'0rt celltre ili RoUi Slemall Akma3 Wi Yamalli=Q6 no 048

Mengur~kan dan mengkaji data-data eksisting yang ada yang nantinya akan mengarah kepada suatu konsep perencanaan dan perancangan. 1.5.4 Sintesis

Merumu~kan suatu konsep perencanaan dan perancangan sport centre di kota Sleman.

1.6 Sistemati~a Penulisan Bab I Pendahuluan Berisi tentang uraian latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, metode pembahasan, serta sistematika penulisan. Bab II llnjauan teoritis tentang stadion sepak bola dan sport centre. Bab III Berisi tentang analisis bangunan stadion sepak bola dan sport centre, dengan penekanan pada aspek keamanan dan kenyamanan BabIV Konsep perancangan dan perencanaan.

6 }. ~~ ~ -,

S!i0rt centre bi KOUl Sleman Akmaj) zaki Yamani-'¥5 no 048

BABII

TINJAUAN ~MUM SPORT CENTRE DAN BANGUNAN STADION

II.1 Tinjauan sr0rt centre

II.1.1 Pengertian ~ort centre Menurut Dipen Olahraga, sport centre ataupun komplek sarana olahraga icllah: 'Suatu tempat atau bangunan dimana terdapat fasilitas yang dapat digunakan pleh manusia untuk melakukan aktivitas olahraga yang berupa gerakan-gerakan fisik dengan aturan-aturan tertentu, yang bertujuan untuk rnencapai prestasi maupun rekreasi yang menyangkut keahlian, ketrampilan dan keperanian individu. n.1.2 Tinjauan perencanaan sport centre Berdasarkan jenis aktivitasnya, maka sarana olahraga dibedakan menjadi dua maca~, yaitu: 1. Sarana o\ahraga outdoor Yaitu semua jenis olahraga yang aktivitasnya dilakukan di alam terbuka, seperti atletik, sepakbola, baseball, dan lain sebagainya. 2. Sarana o,lahraga in door Yaitu jenis olahraga yang aktivitasnya dilakukan di ruangan

tertutup~ seperti badminton,tennis meja dan lain-lain. Selaln itu alia juga jenis olahraga yang dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar ru~ngan.

Pernerint~h telah rnenetapkan tiga standar keolahragaan, yaitu:

1. Tingkat i~ternasional dan nasional 2. Tingkat wilayah dan perkumpulan

3. tingkat y~ng bersifat rekreatif/hiburan Ada lima aSrek yang menjadi pertirnbangan dalain desain kornplek 7 sarana olahraga masa kini , yaitu: 1. Lokasi, Ying didukung sarana transportasi.

7 Geraint John & Rod She~rd, Stadia, 1997 i

7 ~-, sl:Z,0rt centre bi Kotil S[ellUln APmab zaki Yamani=Q6 no 018 \

2. Kontrol ~anjir penonton. Arus rergerakan manusia yang masuk ataupun keluar secara bersama9n harus dapat diarahkan dengan baik.

I 3. Situasi p~rkir kendaraan, yang dapat mewadahi kendaraan secara

maksimal r 4. keterpad~an antara ruang terbuka, taman, dan tempat

berlangs~ngnya pertandingan. 5. Keterkait,n dengan Iingkungan.

Untuk mem~angun sebuah sport centre membutuhkan lahan yang luas, sebab disamping untuk sarana olahraganya itu sendiri, juga dibutuhkan untuk lahan parklr. Dalam suatu rencana kota, sebuah sport centre hendaknya terpadu dengan Iingkungan sekitarnya dengan kemudahan prasarana jalan yang mendukung kelancaran lalulintas seperti pemberhentian bus umum, jalur krreta api, tempat parkir. Dan lokasi dari sport centre itu sebaiknya mengambil di daerah hijau kota dan jauh dari pencemaran lingkungan industri~. Tetapi bila lokasi yang diambil terletak di tengah kota ataupun dekat da~rah perindustrian, maka dapat dibuat daerah hijau yang melingkupi kawasa~ sport centre.

II.2 Tinjauan umum bangunan stadion \

11.2.1 Pengertian ¥dion f Menurut Gerfint John dalam buku Stadia, stadion di(:lefinisikan sebagai suatu bangunan ya~g mempunyai suatu titik pengamatan dari area penonton berupa pertunjukan besar yang bersifat hiburan atau kegiatan sosial dan biasanya menjadi I~ndmark suatu kota. atau kawasan. Stadion menampung kegiatan olahraga seperti atletik, sepakbola, rugby, baseball d,n lain sebagainya, dimana terdapat tempat penonton di sekelilingnya. Dalar' hal ini, penonton harus dapat mengamati jalannya kegiatan di lapan~an dengan optimal, dan dengan sudut pandang yang nyaman kea arah 'fpangan. Oleh karena itu, stadion akan lebih mengacu ke arah bentUk persegl ataupun oval.

T 8 Neufert, Data arsitek, 1993' I

8

~------~---- SlJOrL centre oi Kota S!e»lan Ahmao zaki Yanumi=Q6 MO 048

Karena be~rnya ukuran bangunan stadion, maka sering mendapatkan \ fungsi tambahan ~eperti digunakan untuk tempat konser musik, upacara, kegiatan social, kegiatan politik, dan lain sebagainya.

II.2.2 Sejarah ban~unan stadion I Menurut sejfrah, stadion dibangull pertama kalinya pada tahun 331

I sebelum Masehi di 'Yunani. Stadion itu berbentuk huruf U, dan terbuat dari tanah liat yang digrli untuk mendapatkan perbedaan ketinggian lantai untuk tempat duduk penonton. Panjang stadion itu 183 meter, dan digunakan untuk I pertandingan atleti,.

t

~ -=--iI=~ ,~ :::fI:: " - " '.••", I' ... ,­ oP f~ I"

Gambar 2.1 Stadion Afuena (Geraint John, Stadia, 1997)

-'.,.~... i':'i~ ;..~t.:-~ f· I' •• ~ • '. ",.. ". '.. ~" -:•...... '. _: _...... , I~M. .:'10. - ~\r"~"ff:Ji'~'h~,}~~~I' :-,~~,: ~t. "'i:d'•~ .. .~...., ~ -.-•••,. _. ..• • '".;.t;iL",." ...... ~.. ,. • i ... ' ...... ~ .. -~:.. ,.--; -:....- .....' .. .. i .. • ...... • '." .. '. :'.. ". .: : • I • , • __ • ._.

I .. :...... '\ - ..... I .. • P'

'. ."'.. ~ .. " .'. ". "

Gambar2.2 Stadion Romawi (Geraint John. Stadia, 1997) Pada aba~ 19 perkembangan bangunan stadion mulai tampak terutama setelah revolusi industri di Inggris. Banyak ditemukannya jenis system struktur b,ru, termasuk penggunaan hall yang baik. Hal itu terlihat

9 ~t10rt Cel1tre oi Kol£t SletlUll1 pada stadion Whitf City di London yang dibangun oleh James Fulton, yang mana pada stadion ini mulal digunakan struktur baja.

. .. ~~ ...... ------...,.,., .,.

Garnbar 2.3 White City Stadium, London (Geraint John, Stadia, 1997)

Pada abad 20 rnulai dibangun ~adion-stadion raksaksa dengan kapasitas penontop mencapai 100 ribu orang. Penggunaan tehnologi tillggi mulai digunakan. 9ontohnya bias dilihat pada stadion Ajax Amsterdam yang menggunakan Slidi1g roof, ataupun pada stadion Munich yang menggunakan atap membrane.

o 200 I J

o 51) 100 L... 1 t

Gurnbur 2.4 Stadion Munich, Gemlun (Geraint John,Studia, 1997)

10 ------_.... _--­ ------' Sr:,0rt C<tre oj Rota s[emalt Abnrao ZAki Yamanijl6 W> 048

Gamba! 2.5 Arena Stadium. Amsterdam (Geraint John, Stadia, 1997)

II.2.3 Klasifikasi ~diOn I Secara UrnUljTl, stadion diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Stadion t~rbuka Yaitu sta?iOn olahraga dengan arena pertandingan yang terbuka

tanpa at~p. Biasanya stadion yang mewadahi kegiatan olahraga perrnainap besar seperti sepakbola, rugby dan baseball.

2. Stadion t~rtutup . YaitlJ sta~ion yang sernua ruangannya beserta arena permainannya berada dl dalam ruangan. Biasanya mewadahi kegiatan olahraga yang relative lebih keeil seperti badminton, tinju dan basket. 3. Stadion bfrgerak

11 SJ:Z,oYL CenLre oi KOUl sleman AhmaD zaki Yamanb!6 740 048

Merupak~n kombinasi dari dua macam stadion yang sudah \ dijelaskaJil di atas. Berkat kemajun tehnologi, maka dapat diciptakan stadion dengan atap yang dapat dibuka dan ditutup.

Contohn~a ialah stadion Arena di Amsterdam dan juga stadion tennis II Gelora Senayan Jakarta. I Berda~arkan jenis kegiatan olahraga yang diwadahi, dalam buku Hand Book 0t sport dibagi menjadi: 1. Stadion r¥gby Luas lapangan 69 x 100 meter dengan garis pembatas 6m di setiap sisinya.

2. Stadlon ~epakbOla

Lapanga~ dengan dua buah gawang di kedua sislnya. Lapangan berbentu persegi panjangdengan ukuran 73m x 100m. 3. Stadion qaseball I Berbentuf diamond/belah ketupat. Lapangan ini berukuran 102m x 102m derygan diagonal sepenjang 121,9m.

4. Stadion t~nnis Biasanya stadion ini tidak terlalu besar karena lapangannya hanya berukuran 10,9m x 23,7m.

5. Stadlon ~tletik

~ Bentu~fsar yang dominant adalah bentuk oval, jalur utama pada

1intasan I~ri sepanjang 100m, panjang Iintasan mencapai 400m.

seda1gkan stadion dlbedakan berdasarkan perbedaan daya tampungnya~ menjadi tiga type, yaitu: 1. Stadion tipe A Stadion ini melayani tingkat propinsi,dengan kapasitas 30000-50000 .

orang. J~mlah Iintasan lari minimal 8 jalur untuk lari 100m, dan 6 jalur untyk lari 400m. 2. Stadion tire B Digunakar untuk tingkatan kabupaten/kotamadya. . Kapasitas penonton 10000-30000 orang.

12 S];,ort centre ()il\ota sleman Ahmtl() zaki Yanlanb!6 no 048

3. Stadion t,pe C Stadion iri untuk tingkat kecamatan, dengan kapasitas penonton 5000-100pO orang. ; 11.2.4 Aktivitas dal9m stadion SecarCjl umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: I 1. Kegiatan rlahraga yaitu berupa a. Kepiatan pertandingan/kompetisi

b. Ke~iatan latihan 2. Kegiatan ron olahraga, yaitu berupa: a. Keriatan pengendalian b. Keriatan administrasi c. Kefiatan penul1jang lain

Unsur-unsur ~ang berperan dalam aktivitas di stadion adalah: 1. Partisipan berupa atlet, pelatlh, official serta wasit. 2. penonto1 beserta aktifitasnya yang membutuhkan space paling besar. '

3~ Pengelol1' termasuk panitia acara serta service. 4. Pers, merlupakan peliput berita dari berbagai macam media.

11.3 Pedoman ~mum perancangan dan perencanaan stadion9 , 11.3.1 Persvaratan umum Bangunan stfdion harus memenuhi ketentuan sebagai berikut; 1. Jarak pa'ndang penonton terhadap suatu benda di lapangan

minimal ~om dari pusat lapangan, maksimal 190m dari titik sudut lapangan.

9 SNI T-2S-1991-03, Kantor Menpora

13 , ----~--' S~rt Centre oi RoUt Sfeman .AkmtW zaki Yamani::Q6 yo 048 \

./~' "~~;-"""-<·r .c.

,-~.

"-,,:4.' ~ '''-~---~:..:~, .\.. . \ .. 'h\ '\, \\ •\, x' )j, A ;// i \ / 1 \. ,r;"'-' ;" /

.,.'<:.~ ....

. . J/\.:!~:.A·K, P'/~f'·.l[~/(.t~:(~1

K(C_fC.,.~~n.~....j'3..n_ ;.

1<.l .~. 'In,\:; pill)d;lng: mak;',inl

2. Zona k~manan stadion minimal O,Sm persegi x jumlah penonton,

seperti dfPat dilihat pada gambar di ~~~~i~~" i,~:i;;.{ '\ NM~ .

t.'rili(i'il~.~{jn ~-n ... {j . C ni:.1: ~. 4(~) m .. (H}:l ~Tl ·""~'''·''··~'''·.'·---~';'·l

I

,/:/:'

".'>, \ \, \ \ ) I I / ;' /

" ...c.-.'" / /

Gambar 2.7 Zona keumunan studion ( SNI-T-25-1991-03

14

------~ S12.0rt centre oi Kota S!emall Ahmao zaki Yamani-Q6 740 048 \

11.3.2 Klasifikasi ~adiOn \ TipeA Tipe B Tipe C Kapasitas penon,on 30000-50000 10000-30000 5000-10000 lumlah 'intasa~ lari 8 8 8 ! 100m lumlah nntasa.., lari 8 6 6 i 400m

11.3.3 Geometri st~dion Geometri st~dion haruslah memenuhi ketentuan berikut:

1. Untuk la~angan sepakbola a. Lafangan berbentuk empat persegi panjang b. Papjang lapangan 100m-110m c. Lebar lapangan 64m-70m I d. Perbandingan antara lebar dan panjang lapangan minimal O,~O, maksimal 0,70. e. Kemiringan permukaan lapangan minimal 0,50% dan I 0 m~ksimal 0,1 / 0 ke empat arah, seperti dijelaskan pada ga~bar di bawah ini:

~~,t /·:"l~ '''~'''"~~''''''"M''''. p<'l 01 1y.,Ha . . ~- . fa garH;epak . .- ". .-: -'." ',," ...... ,~~--'''':';f''~~h'' ..••. : "'~ ....•....••. >'11.""~·{·~....-: ··~'~".. i(m:th~b3.< L 'i f.rrll (}.; ,v}L.. ".. _1 .;..,(~~!1. . '. '. " 'U 1":~',/ . ...7 -"'.',," . '. L;"64~.~7hl~ 1,/ . .'~: ".~. ... .~,_~. P =!()i{)nl.HO m \ ';.>:'/' -{:.. ~. ""'" 3l ·",·2m 1 .·6 = j,:;Om' c ".; rim "t-~ i------p----.---- -i-· it

Gambl1r2.8 Kemiringan permukaan lapangan (SNI-T-25-1991-03)

15 SLJorL centre oi Rota Sleman Akmaj) zaki YamantJ6 no 048 \

f. Le~ar zona bebas di keempat sisi ditentukan minimal 2m, di

sisi ~elakang gawang minimal 3,5m dengan panjang minimal 11,50f' 2. Untuk Iintasan atletik

a. Pa~jang Iintasan 400m b. parvang lintasan dlukur dari garis imajiner yang terletak 30cm dari Siri dalam kurb di dalam Iintasan lari.

c. Ke~iringan Iintasan pada arah memanjang 0-0,1% dan pada

0 arah ri'lelintang 0-1 / 0 • d. Le9ar tiap Iintasan 1,22m.

e. len~kUng Iintasan merupakan busur setengah Iingkaran. :. f. pan~ang bagian lurus dari Iintasan 70m-80m. g. Lebar kurb maksimal Scm dan tidak bersudut tajam. h. Le9ar batas Iintasan 2,5cm-5cm. I Untuk lebih rrenjelaSkan poin-poin di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: '

l'~ ~,-_._~-'-.~_.+- _ •. . , .• ;'LC1)UJIHmijituruU/IllllilJID__>i ~, ..... knh l. . . ····lr "L,,,,L "...... ~1._J. ~--+-._-'-._ ,."'.., .. "_,,, ,,'.,j.•.: ,.....• "_....;...... s..s..s.~~"--:t'-.

;1 ""rebar-kerb ," Scm b ""das;HpenguKur;m linl;\~illl" :mcm. r; "., tinggike:rb (lari p{'mHlk:I:111 lirl(ilS

Ciambur 2.9 Penampung lintasan atletik (SNl-T-25-l99 1-03)

16 .J ~tJOrt. cel1t.re iii Kota ~lemal1

11.3.4 Orientasi ,a9angan

Lapa~gan harus berorientasi Utara-Selatan, yang disesuaikan dengan letak geografis site.

>; ketentuan: i. 1 buah bak cuci tangan. ii. 1 buah kakus. iii. 1 buah ruang bilas tertutup. iv. 1 buah ruang simpan, dilengkapi dengan 2 locker dan bangku panjang 2 tempat duduk. d. Ruang pijat ditentukan minimal 12m persegi, dilengkapi d~ngan 1 tempat tidur, 1 bak cuci tangan dan 1 kakus. e. Lo1kasi ruang P3K harus berada di depan ruang ganti dan IU1s moinimal 15m persegi. Kelengkapannya berupa 1

17 Sllort centre oi Kota ~fe»UItl Abmao zaki Yamani-g6 yo °18 \

t~mpat tidur, 1 kakus yang cukup untuk dua orang untuk mr,akukan pemeriksaan doping. f. Ruang pemanasan untuk tipe A seluas 300m persegi.

g. R~ang latihan beban minimal150m persegi. h. Terpat duduk penonton direncanakan: i. VIP lebar minimal 0,5rn maksimal O,6m dengan panjang minimal 0,8 dan maksimal O,9m. ii. Non VIP lebar O,4m-0,5m dan panjangnya O,8m-0,9m.

J,,-,-,c,,:~.'I"I'· "f I" -is';S' ~ r L'T '_I \ ,. I ' . ' ! L-j::"" I ,~<' •._.. -/ "~. "'"" 'j I, )-'/ 1,rrl .... i i l-" ....-r...... _. '. ir I) (' ""t., I " 1(1' f) "\'",,r' I,I" . ..." .. " T... ._.~, .. _.~ ...."... r~-,'t,~'-"'-..·" '._0- .. ~ ,f \ ...... r"'·· ...... { ,'. J tq/,,:,..r\

. ··t-··~ ..··

1 ­ I ViI' . \ i;'"

(;tln',baf 2.10 lJkurull TEmpal DudUk (SNI·T-25·1991-03)

i. ~i1et penonton dengan perbandingan 1 wanita : 4 pria, y,ng penempatannya dipisahkan. Kelengkapannya ialah i. 1 buah kakus untuk 200 penonton pria dan 1 kakus untuk 100 wanita. Ii. 1 buah bak cuci tangan untuk 200 pria dan 1 buah untuk 100 wanita. Iii. Peturasan 1 buah untuk 100 orang penonton pria.

j. K~ntor pengelola untuk stadion tipe A dan B direncanakan sebagai berikut:

18 Sl!0rt centre bi Kota sleman AWb zaki Yamani=Q6 no 048

i. Minimal dapat menampung 10 orang dengan luasan 5m persegi untuk satu orang. Ii. Tipe A dan B harus dilengkapi dengan petugas keamanan, kebakaran dan juga kepolisian yang masing-masing perlu ruang seluas 15m persegi. k. Gudang ditentukan untuk menyimpan alat olahraga dan alat

k~bersihan. Untuk tipe A gudang alat olahraga minimal 120m p1rsegi dan gudang alat kebersihan 20m persegi. I. R~ang panel untuk stadion tipe Aharus diletakkan dengan rU1ng staf tehnik.

m. Ru~ng mesin dengan luas ruang sesuai dengan kapasitas I m~sin dan lokasinya tidak mengganggu ke arena dan I peponton. I n. Ru~ng kantin, ruang pos keamanan dan tiket box minyeSUaikan. 0. RUrng pers direncanakan sebagai berikut:

I i. Lokasi di tribun Barat ii. Lokasi pengambilan foto harus di parit belakang gawang. iii. Harus tersedia kabin untuk kru lV dan film. Iv. Harus disediakan ruang untuk telephone dan telex. v. Toilet khusus pria dan khusus wanita masing-masing minimal 1 unit.

p. R~ang VIP yang digunakan untuk tempat menerima tamu

k~usus atau melakukan wawancara khusus. q. Tempat parker: i. Jarak maksimal dari tempat parkir ataupun pemberhentian kendaraan umum ke pintu stadion 1500m. Ii. Satu ruang parkir mobil dibutuhkan per-empat orang penonton pada saat jam sibuk.

r. T~i1et khusus penyandang cacat direncanakan :

19 Snort (;elttre oi KoLa Sleltlal1

i. 1 unit yang terdiri dari 1 kakus, 1 peturasan, 1bak cuci tangan pada toilet wanita dan pria. ii. Toilet dilengkapi pegangan tangan untuk penyandang cacat melekukan perpindahan dari kursi roda.

s. J~lur sirkulasi PACA i. Tanjakan harus memiliki kemiringan 8% panjang maksimal 10m. ii. Pada ujung tanjakan disediakan bagian datar minima1180cm. iii. Selasar harus cukup untuk kursi roda melakukan putaran 180 derajat. II.3.G Kompartemen dan tempat duduk penonton a. Daerah penonton harus dibagi dalam komparternen yang masing-masing menampung minimal 2000 orang dan maksimal 3000 orang. b. Antal' dua kompartemen yang bersebelahan harus dipisahkan dengan pagar permanent transparan dengan tinggi minimal 1,2m maksimal 2m. c. Antara dua gang maksimal 48 tempat duduk. d. Antara gang dengan dinding atau pagar maksimal 24 temoat duduk. e. Antara gang dengan gang utama maksimal 72 tempat duduk.

l... . dir';<'!'·Nf';·\'I:"""·~"''';;~lrrr3ll'il,'''''i· Gumhnr 2,11 Kompurlemcnisusi \ i.'i' :.A ,: ,,:1;"yr"~l ,.~';" ~\..~ ~ ;:.,.:l .... i .. ; .·ni:~~:.~ !d (SN[-T-2S-199I-O~) '" d· . :'.:

I 20 I I, ___~.J S~ort centre oi Kola sleltum MlflllO zaki Yalfllllli=Q6 }f0 048 \

II.3.7 Pemisahan I~pangan dan penonton Lapangan din daerah penonton harus dipisahkan dengan pagar atau parit. Pemisah haruf mempunyai ketentuan sebagai berikut: 1. Pemisah ,ntara lapangan dengan daerah penonton a. Jarak minimal antara daerah penonton dengan Jintasan atlFtik terluar harus diambil dari zona bebas 3m-Sm. b. Diantara jarak Sm di atas bias digunakan untuk tempat box p,main cadangan dan parit pembatas. c. Lepar parit pembatas minimal 2,4m.

"_.... ~-j: n:l1"1 . ... . f~...J . , ".. .".".....]"'-.,""".,..: P.i .- I'" ~~.• i1.',-'::' 1 .. •. 11 _J i\·n1)~all t)cilgan Pagar

Pe,n;~'i~ah 'Pl.'H}!i~n rl"~~A~,a f {r~1n Pt'rbt..:~.l:~~~H'Tii:f.r~t

r:rl·­ ~:~"l l-.<.'~·· (:j!rr~ ," . .". . ',.""!"",, I .~il!i... . .tI . " . ..' . . 51 ~t~_J~I"""\.6? : .,,-- ~11. .,;;,,,.,; be;:tilhlgi.r· . ,ll •.;"...."""'~"i."':w;+:,."",:, ·'.f M I,) • i ~ r;.; ..."" '"l ~ j." . -;.'::;: ~:Jl --k" r:~ i"i r ll.. .-;~:. ;t . " ".•. ( ,," I,:tdt..' . ~~ :.~ :'e_--~· ;:_,.' ", -:. ." ( .... 2Ji'octuf NO em: "c••,.~•." ,.--j._...... +-:-".__""... Pcri!is,ihdengrtl;Pilg:tr. 1'(;lHi~;',h (\t\\gan r\lt~'H. peda';ll)·i~g;gi ..· d:lnPadt.

Gambar2.12 Pemisahan area penonlon dengll1lllIeIla. ! (SNI-T-25-1991-03) I

2. Untuk p~misah antar komparteman .. a. S,arah dengan deretan bangkU minimall,2m.

21 Sliort Ccntre bi Kola S!enulll Ahnuw zakjYamanig!6l1o 048

b. DI sampiung atau tegak lurus deretan tempat duduk minimal l,2m maksimal 1,5m. c. 1ifak boleh memiliki bagian-bagian yang tajam. 11.3.8 Sirkulasi Sirkulasi at,ef' penonton dan pengelola harus terpisahkan.

"- .__ _-1.]"--' " _-_ i--·--"t''' " _ _, ~r ..·'···..·· ··-'"7l l"ENO:"T(>l"; n--" 7 'l 'jl';mUN .~ iI r;:;:..::-:::. :::.::.::::.~ ~:-~:~ "::1 ...... •.' .' .' .' ... J I ' L,.__ ._~_.• , .. -"'-~"'."""'}:l..- ". j j iJ' . . ,"., ,., t - ,

;'. ·:'1; ';-jl.:';:',j',""

c:-_::::::.::~·~:· :.::-; \: r l.; :1 :~l \i,'J ::v ~1\'1 t'lod .

:~~~~~.. ,:.i,:~:.:;::.:: ;':::'::~:~~:':~i"., iwL:,ii;

.....,. ;;q:"·"l,\::","\" h~'t~:,~ ,H'.j!

! i: li;(;I," ~J I ,d.1 1-. !;: f~;': ,:]0,',

Oambar 2.13 SkelIlll sirlal1asi

II.3 9 Tangga

Ketentuan t~ngga:

1. Jumlah ~nak tangga minimal 3 buah, maksimal 16 buah. Bila lebih dari 16, ger,u diberi bordes. 2. Tinggi taryjakan tangga 15cm-17cm, lebe;tr injakan 28cm-30cm.

3. Untuk m~nunggu antrian sebelum dan sesudah tangga diberi ruang dengan panjang minimal 3m. I II.3.10 Pintu

1. Lebar bu~aan minimal 1,2m. . 2. Lebar pintu total harus mampu menampung luapan arus penonton

dalam W~ktU maksimal 5 menit, dengan perhitungan setiap lebar

55cm bu~aan untuk 40 orang/menitnya. !

22 S)Z2rt celltre (Ii KoU! sle»lall Afmuw zaki Yamalti-Q6zao 048

3. Jarak pin;tu ke tempat duduk maksimaJ 20m. \ 4. Untuk k,adaan darurat harus tersedia setidaknya 2 buah pintu darurat.

II.3.11Tata cahay~

1. Tingkat ~encahayaan stadion

a. U~tuk latihan minimal 100 lux. b. Untuk pertandingan minimal 300 lux. c. Untuk pengambilan gambar siaran minimal 1000 lux I 2. Penempaptn sumber cahaya a. perempatan sumbrer cahaya di keempat sudut lapangan i. Dari titik tengah posisi penjaga gawang membentuk sudut 10-25 derajat. ii. Dari titik tengah sisi memanjang membentuk sudut 5 .derajat. , qim~;f:,hdy~'

~~ .~;~ ."J ~~l ~.I" ~ h:'1;'W'" ,,· .. 5······.···

Garnbnr 2.14 (SNI-T-2S-1991-Q3)

iii. Tinggi tiang lampu merupakan fungsi dari jarak d . denagn membentuk sudut 25 derajat.

23 sl!0rt centre OJ Rota Slemall AkmaIl zaki Yamalli=Q6 no 048 '\

.../"... ··/···;;·l r~~flI ,~' H ." L /~.¥< h""",I,j 11' .}q, I"... n/-

....'1,.

~.'1 c' :;:':,:' .,~':, "=.;1·:! l~'-<;( t::":,;je,y,:;; t-:"i:;; p(~:'_,,'i:;' t~r.. ~:-r,;~,:.:'iHi

Gambar2.IS (S~1-T-25-1991~3)

b. p~nempatan sumber cahaya di lisplang atap stadion dilitakkan berderat.

J

~'f\I~U\lll4~!~j';;lii~"·""~"."'.I.'"'-· .".,,"".'{. ..'-.•....•..:'11.-"."".t.:;;"N.. . . . '-<~7~P'";'~

~~'--{:~}-·I

. ..,""""C .' I.': ~ .....;... ~~' ...... ~, ..."" ... ,~ i ,» Y:,.. ~i=.".""L,J:~;;;;~;::,l,.. ;..".. ~...",.,.,i m ~ \1

(1:'ht·, .:... ~'~.J'IJ.'}~~t~~.n;i ,f-t ~ ~.~. ;1,1'~ ;rt.l~~: ·~:nl{ :i~'r£ ,~:;,f,~·i.~·ofk·~r~

Gumbar 2.15 (SNI-T-25-199 1-03)

24 SLlllrt centre oi Kola S[eltltln Almltlll zaki Yaltltllti=q6 310 048 \ c. Bi\a sumber cahaya diletakkan di luar stadion, maka harus mimenUhi syarat jarak antar 2 tiang lampu . yang di sisi

m~manjang 55m-60m. I

·~·-T~,-~..,*"'4"""'-I'''''1 .~ , ; i._~_,;..j . I ~~~~. .. .,' . I I ;.'\ \,~.. I'';·'':l.'.'"'''''''~''---'''-'' Innun '.b~ '~ ,~~. i .....1 ...... ·_'.····_'t'··,-' __ .A· If ,,~.c.r-"'I. ,",,". r,-".,1 . ·.. .., .. j ~' f!~"il .; . € t~.t~); ~ 4 ~:~,. ~ r...;.,..... ~ ~.~~ I ~"..,.., \. ~~

Ci..·nLi"',;.inp;h'~ d~ ('(:;['"li ~':d·{.~:

Ciamhar 2,15 (SNl-T-25-199 1-03)

d. B\la menggunakan sumber cahaya buatan, harus disediakan gE1nset yang bekerja maksimal 10 detik setelah aliran PLN

pa~am. Kapasitas daya genset minimal 60%. I

II.3.12 Tatd suara

Tingkat ke~Singan maksimal yang diproduksi oleh kegiatan stadioo yang diizink1n 75 desibel.

11.3.13 Drainase Ukuran atal,l dimensi harus didasarkan atas ketentuan bahwa lapangan harus dapat menyrrap dan mengeringkan air hUjan setinggi 10,8 mm dalam waktu 15 menit at~u per lokasi 120 Iiter/hektar/detik. .

25 .. "--- I

SLJOrt Centre ili Rota Sleman Akma() zaki Yamani-Q6vo 048

BAD III S"l\ADION PADA KOMPlEK SPORT CENTRE DI KOTA SlEMAN

III.l penganta,\ Sport, centre merupakan salah satu tempat terpusatnya kegiatan

olahraga ~aSyarakat pada suatu kawasan/daerah tertentu. 5ebagai sarana olarraga masyarakat, sport centreini tidak hanya mewadahi fungsi kegiFn otahraga, tetapi juga memiliki fungsi sebagai sarana sosialisasi jntar masyarakat"

Keam~nan serta kenyamanan tentunya menjadi suatu tuntutan bagi sport centre inL Terlebih di dalamnya terdapat fasilitas stadion sepakbola, yang merupakan tempat dimainkannya pertandingan oJahraga yang paling digemari di dunia. Maka dari itu dalam desain sport cent\e dengan stadion sepakbota di daJamnya ini menggunakan pendekatal!l arsitektur yang menciptakan keamanan serta kenyamanin kepada pengguna bangunan. Yang dimaksud pengguna bangunan 'di sini dibagi menjadi tiga ketompok yaitu attet,

pengurus/~engelola serta masyarakat umum. Banya~nya issue tentang permasalahan kcamanan dan kenyamanjn di stadion-stadion pada umumnya-Iah yang membuat

-----,.tdt-.l'a~ng...tt<...."a'"tn'n7yi perrnasalahan tersebut. Ker usuhan antar supporter rnerupakan salah satu yang paling sering terjadi. Maka dari itu,

desain sta~ion ini nantinya akan mengusahakan untuk meminimalisir hal terse9ut serta menciptakan kenyamanan bagi pengguna

bangunan ~optimaJ mungkin.

26 ~...1:; _

slJOrt centre oj Kola Slernal1 Akmab zaki Yarnani-q(i no 048 \

111.2 permasala~an keamanan 111.2.1 Bentuk-~entuk permasalahan keamanan yang sering timbul

1. Ker",su~an antar supolter \ Hal i~i merupakan masalah klasik yang sangat sering timbul, yang paling banyak menimbulkan korban materi, luka-Iuka dan juga korban jiwa. Salah satu kerusuhan yang terbesar ialah 'Tragedi I Heysel' Pfda tahun 1985, yaitu pada pa~ai final Piala Champion di

mana te~adi bentrok antara suporter Liverpool Inggris melawan

I suporter 1uventus ItaIia, yang menimbulkan korban jiwa hingga 39 orang, dan puluhan lainnya cacat seumur hidup. Insiden itu terjadi

karena ~EFA membiarkan sector Z diisi oleh kedua belah pihak supporter hingga terjadi kerusuhan. Ada jlJga kerusuhan di dalam negeri yaitu pada putaran Jiga I sepakbol~ Indonesia VII antara PSS Sleman melawan Arema Malang. Pemicu bentrok ialah suporter Sleman tidak dapat memasuki stadion Tridadi karena sudah dipenuhi oleh suporter tim I ! tarnu, Arima Malang. Yang flenjadi penyebab biasanya berawal dari hal sepele seperti saling ejek atau kurang puas terhadap permainan ataupun kepemimrlnan wasit. Bentuk dari kerusuhan ltu blasanya berupa ------t"-pe.....r-tl

kepemi~Pinan wasit.

27

------.--- . SLJOrl centre oi KoUl SleltUln Ahmail zaki YaltUlllij!6 no 048 , \

Jika pada pelaksanaan pertandingan Jiga Indonesia hal ini sangat ~ering terjadi, di Italia-pun terjadi saat pertandingan terakhir Iiga ItaJia Seri A dimana tim AS Roma keluar sebagai juara

pada k~mpetisi tahun 2000/2001. Hal yang menyebabkan \ terjadiny, kejadian Itu ialah setelah penantian 36 tahun tidak

p~rnah menjadi juara, akhirnya AS Rorna menjadi juara. Luapan emosi penonton yang menerobos masuk ke lapangan ini terjadi

saat pert~ndingan masih belum usai.

Biasa~ya pagar yang tidak terencana dengan baik, membuat orang yang dalam keadaan emosional masuk ke lapangan. Dengan penerapar teknik pemisahan antara arena dengan penonton akan dapat merinimalisir hal tersebut. Maka 1elaslah bahwa pemisahan antara tempat duduk penonton dengan I,pangan pertandingan perlu direncanakan dengan sangat baik sehi1gga dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

111.2.2 Anal~sis permasalahan keamanan 1. Kerusu~an antar supporter Aspek-arpek arsitektural yang berkaitan dengan terjadinya kerusuh~n antar suporter : a. Asrek ka~asita~stadion . .Sebagal stadlon yang dlgunakan untuk menggelar perandingan kompetisi sepakbola Liga Indonesia, stadion tersebut haruslah merupakan stadion yang berklasifikasi A,

y~~ stadion yang mewadahi kegiatan di tingkat propinsi DIY' yang memlliki kapasltas penonton antara 30000 hingga soroo orang. Sila kurang dari itu, akan berpotensi untuk m~micu terjadinya kerusuhan. . Sebagai bahan dalam menganalisis aspek kapasitas st9dion di bawah ini ada data jumlah penonton di Sleman

!

28 ~ ._---­ SJ1!!.rt cel1tre oi Kola S[emal1 Ahnum zeki YanulI1i-q6 310 048

dari beberapa pertandingan selama putaran kompetisi I sepakbola Liga Indonesia. 10

I Hari- I Tanggal Pertandingan Jumlah penonton Rabu 6.6.2001 PSS - Persebaya Sby. 11500 Minggu,: 10.6. 2001 PSS - Pupuk Kaltim 9000 Minggu 17.6.2001 PSS - Putra Samarinda 9200 Minggu 1.7. 2001 PSS - Persijap Jepara 11300 Kamis 12.7.2001 PSS - Barito Putra 8500 Kamis 19.7. 2001 PSS - Persema Malang 11200 Rabu 25.7..2001 PSS - Arema Malang Penonton overloaded, pertandingan ditunda. Minggu 5.8..2001 PSS - GPD Sidoarjo 11000

Tampak dari data di atas bila tim tamu berasal dari pulau Jawa, jumlah penontonnya banyak. Bahkan saat terjadi pJrtandingan antara PSS melawan Arema Malang jumlah penonton yang kclcbihannya mencapai lebih dari 50 0/0 kjPaSitas stadion, membuat terjadinya kerusuhan sehingga

p~rtandingan dimainkan keesokan harinya tanpa disaksikan ! ! peponton.

I Biasanya, bila pertandingan akan berlangsung kordinator tim tamu dihubungi dan diberi jatah jumlah suporter yang­ b91eh mendatangi ke Sleman.

b. ~pek tata ruang Bila suporter dari kedua tim duduk berdampingan begitu

sa~a tanpa adanya pemisahan,akan sangat memungkinkan

te~adinya bentrok. Walaupun hanya berawat dari hal sepele

)() I KONI Kab. Sleman (depgan pembulatan)

29

. --;.-----,------;­ 1

Sllort Centre i')j Kola Slemtltl *wi') zak; Yamani=Q6 no 0+8 \ sererti saling ejek antara satu sarna lain. Walaupun sedang

m~raknya pembentukan kelompok-kelompok suporter tertib dar kreatif, tetapi bila orang banyak sudah berkumpul m~ndUkUng sebuah tim sepakbola dengan keadaan emosi yamg berbeda-beda, hal tersebut sangat potensial I minimbulkan konflik. Pemisahan tempat duduk dari suporter tim tuan rumah depgan suporter tim tamu dilakukan dengan dibatasi pagar

ya~g tidak mudah dipanjat dan juga dengan teknik tertentu. Yarg mana pemisahan ini selain bertujuan mencegah segala

m~cam kemungkinan timbulnya bentrok antar suporter, juga be~UngSi memisahkan klasifikasi tempat duduk berdasarkan tikit yang dijual. Yang mana banyak juga terjadi dimana serrang membeli tiket kelas biasa yang paling murah, sermpainya di dalam ia melompati pagar pindah ke kelas

VI~ yang lebih nyaman tempat duduk dan juga sudut papdangnya, yang sudah tentu harga tiketnya jauh lebih mjhal. '":

Gambar3.2 Pembatas tribun pada studiOll

30

------..---­ -~:.....- -_:..., ­ I

Sjz0rt centre oi Kota S[eman Akmao zaki Yamani-q(j n0 018 \ Pagar yang digunakan haruslah dibuat dengan tinggl

sede~ikian rupa sehingga tidak rnudah untuk dipanjat. Bahalnya dan konstruksinya pun harus cukup kuat sehingga

tidak ~udah untuk dirobohkan sekiranya terjadi kerusuhan . Sebenarnya pun bila hanya dipisahkan dengan pagar

akar~ kurang efektif. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara memtrri ruang antara kedua tempat duduk, dan juga dilengkapi pagar pembatas tentunya. 5eperti pada gambar 3.3. Untuk

menj~ga kemungkinan dapat dipanjatnya pagar pembatas, dapat diterapkan tehnik tersebut di atas.

o ••• , •• ~~ _. ~:.~~: '. ~.;:>.i .?-: .... .r J'-"-:-""" ~<,,-- :i ,./ I " -~!~L.;~~- -~--,~--~ :i "f, I' 1 i ...... ~ ..., !:1 ; (";-1--'-" I 1: 1 '-r'I /.: . : ~ ~ 4-,-- . _ .__1:_. L.__ •• .-

:.\ ,.J.- Gp~,,_ "7 ." I / ,,- I ./ ----,~

(?:;;~) ''l-'.<+~=>~. 1 ..( II'M ~ f'~6'#.~ (f£J.~1.":~'"'' ~. ve~1\Sl\h· r.~~.!'-;:~ I fa\ :n;ang :. ._. I

Gumbar 3.3 Tchnik pcmisuhun dcngun pugur dun ruang anlarn

A,au bisa juga dengan cara pemisahan blok seperti gambar di bawah ini. Dua kelompok supporter diletakkan pada blok y,ng terpisah scperti pada gambar 3.3.

31

~-~. --~ .. ~-~-'--- .-L

51mrt celltrc oi Rota slC1IUl1l

Gamba! 3.4 Tehnik pemisahan blok

c. ~pek pengaturan jalur sirkulasi Jalur sirkulasi kedua kelompok tidak boleh dijadikan satU.

S~mua akses harus terpisah mulai dari enterance sampai nanti jalan keluar. Hal demikian untuk meminimalisir segala kerUngkinan terjadinya konflik.

~.lt~t,.-~,

'iEtII7".,>-J- ~:.;:..~~_ //'i' "' ...}--: ",,',.... _~"':' 'f'm-"':'r"J. _.. .r-...... I , -' . h ..., 1 Ir- t---+J-­. .! ":' . L..--~.,-_5 ._-r_~~ . . ~ i---.:.f'J1: - --; -. ". ; .~ ...... ~ "'" ._;..,,:.,.. ­ ':'~~/' ~ ...... •._..-:. ., .

<.lumbur 3.5 Pcmisahunjulur sirkulusi PL'1l

32 . .__ L __'-' _ " _.. ­

S~rt Gentre oi KOt1 Sleman Akmtw zaki Yamanij96 no 048 \

r..'fh",rr..~"··· ,-.." .•..­

.".-\;.1r) )"" ' "",<,'"•1-''''' ~ ~ .<1- · ,', ','~ ~"""" " n~' "'~' ,~f:"':'L, ,>. "" "1' ", ~~'i'".'" ._" ",' ­

- ',.. :' \ ·,);-1 \

i/!!j;..;;;':--:\~'-:i":~"j,,,'."";"

Gambar 3.6 Skclsa pcrnisahan jalnr sirk.ulasi

d. ~Spek elemen interior Dalam pemilihan bahan dan elemen interior perlu

di~erhatikan agar tetap mendukung konsep keamanan serta keryamanan. Pemasangan elemen harus secara permanen hingga menghidari terjadinya pengerusakan. I I i. Tempat duduk penonton Pada kelas VIP digunakan tempat duduk yang dilengkapi sandaran. Dengan pemasangan yang permanent langsung pada lantai yang terbuat dari cor beton. Hal tersebut akan menimbulkan kenyamanan bagi penonton di kelas VIP. Tempat duduk seperti itu juga digunakan pada sayap tribun ( semi VIP ). Sedangkan pada tribun non VIP, tempat duduk merupakan cor beton yang diberi lapisan karet untuk mengurangi rasa keras dan kasar beton saat diduduki.

33 --1

SLJOrt cel1tre ~i Kom sleltlal1 Ab:m~ zaki Yamal1ij!6 HO 048

\

- ~ n , . LA£,. "",,1'£\:

- \ . ' .~ Tl'.~v'f ) il'"t)~v\, t. - . , . COf.,1.~M t:o~1>~"

f\I>.W<¥-I ' .. I",!fA\,-; . , , ~ . ".

Gamhar 3.7 Gambar 3.8 Skctsll tt.'lIlpat duduk penonton Sketsa tempst duduk penonton VlP Non-VIP

ii. EI~men lampu Berkaitarl dengan masalah keamanan, untuk menghindari

terja~inya pengerusakan perlu diperhatikan tehnik pemasangan lampy pada stadion. Perilaku penonton yang merusak lampu

biasa~ya terjadi bila posisi lampu dapat dijangkau baik secara langs~ng, maupun dengan menggunakan alat bantu seperti , tongkat kayu misalnya. I Maka untuk mengatasinya pemasangan lampu harus

sejau~ mungkin dari jangkauan manusia.

34

--;r------­ SllOrt centre oj KoUi S[em~lII mllaO Wi Yamani=Q6 HO018

v-

Gambar3.9 Gambar 3.10 Sketsa clemen Iampu Sketsa clemen lnmpu

GlImbur3.11 Sketsu clemen lampu

iii. E\emen initerior lainnya dipasang secara 'fully permanent' agar tidak rmudah lepas dan nantinya membahayakan. Dinding, lantai,

pintu, railin~ pada tangga juga dipasang dengan baik dan kuat agar tidak mUdaH lepas maka akan mendukung dalam kaitannya dengan permasalahap keamanan.

2. penont\n yang masuk ke lapangan Aspek-ai.Pek arsitektural yang berkaitan dengan

perma~lahan masuknya penonton ke dalam lapangan : 8. Pembatas ruang Penonton yang menerobos masuk ke dalam lapangan \erupakan pemandangan yang biasa di stadion-stadion

35 sl10rt celltre bi Kota Slemall Akmab Zt!ki YamallijJ6 14°04&

sE1pakbola pada umumnya. Bahkan tidak hanya di Indonesia, di ItaIia sebagai salah satu kiblat sepakbola dunia, hal

t~rsebut masih sangat sering terjadi. Hampir setiap pertandingan usai banyak penonton yang 'lSUk ke lapangan. Hal itu dapat menyebabkan panitia

p~laksana mendapat sanksi dari PSSI. Sebab selain I m~mbahayakan pemain, hal itu juga dapat membahayakan penonton itu sendiri. I Cara mencegah terjadinya terus hal itu dapat dipasang

p~gar pemisah antara penonton dengan lapangan. Di bawah ini beberapa tehnik pemisahan penonton dengan lapangan.

J~"I_.~ .p.qM

~;';~It.~~~ -,." ~a;ll1o'TIV·

! ;.­ ; hlrM&1'l"~"""". ,...r..~,.~ ... p.tkd:MI h,IltdM".'finai· iIltIr,1IIit

Gambar 3.12 Tehnik pemisahan area penonton denganlapangun (SNl-T-25-1991-03)

b. S~ace pemisah Dipasangnya pagar pemisah antara penonton dengan

la~angan dan juga disertai parit yang berisi air. Hal tersebut ak n membuat penonton yang akan memanjat berpikir dua ka i. Bila sudah terlanjur memasuki parit itu, dengan adanya

pa~ar tinggi yang tidak bisa dipanjat ia tetap tidak dapat

36 ------.:..__ ...... :.:---'--:.....~.----': ---.~ .:....:.:..-._- ... _.~.

SllOTt centre oi Rota Sleltlan Mmail zaki Yaltlani-qli 140 048

mfmasuki lapangan. Dan parit itu diberi akses langsung ke

lu~r area stadion. Maka, penonton yang sudah memiliki

iti~ad tidak baik untuk memasuki lapangan pertandingan bila su~ah memasuki parit yang berisi air yang tingginya 150cm, ia 'hanya dapat langsung keluar dari. stadian tempat

p~rtandingan berlangsung. Untuk lebih jelasnya dapat

di~imak pada gambar di bawah ini. ..

eo. -f.C ,---1 ~Ci'" t ....-it I' I a. parlt 2«l ctn rem_h...Pat... ftarit." Pahdu-n".i

GumbaT 3.13 Tebnik pemisuhan dengan pagur Dun parillx..'Tisi aiT (SNl-T-25-1991..Q3)

Sistem seperti di atas paling efektif dalam mencegah masuknya penonton ke dalam lapangan tanpa menimbulkan akibat yang fatal bila seorang penonton melanggarnya. Dengan adanya air

sedalam l~Ocm, akan membuat seorang penonton berpikir dua kaJi .

untuk mela~ggar. Adanya air akan mempersulit gerakannya, dengan lebar parit 210cm. Sedangkan untuk memisahkan antar kompartemen digunakan pagar dengan ketinggian yang cukup agar tidak mudah dipanjat serta kokoh agar tidak mudah dirobohkan. Frame pipa besi I I dengan pen~tup kawat dapat dlterapkan di sini, karena fungsi pagar

I

37 --.-_._----"-"-,-,-' ..-. -- -_ ..----~'-

5l\orl cenlre oi l(ola sleltum Abnrao zW Yaltrani=Q6 MP 048 \

untuk memi~ahkan secara fiSiko Tetapi bila secara visual ada sedikit gangguan o\eh kawat strimin, tidak menjadi masalah karena pagar sebagai pemlsah antar kompartemen. I

III.2,3 Kesimpulan solusi berkaitan dengan " permrsalahan keamanan Setelah menguraikan analisis permasalahan keamanan di atas, maka dapat diambil langkah-Iangkah pengatasan permasalahan I keamanan Y1ng sering timbul di stadion-stadion pada umumnya.

1. K~pasitas stadion Sebagai stadion dengan klasifikasi A, maka stadion ini mengambil kapasitas 30000 orang penonton. Maka akan cu~up menampung jumlah penonton dalam even-even yang dil,ksanakan, utamanya even tingkat propinsi. Dan juga a1ivitas kompetisi sepakbola Iiga Indonesia. Dengan kapasitas yang mencapai 30000, akan dapat

m~nampung jumlah supporter dari tim tamu tanpa diberi I kUfta. 2. Ta~ ruang Diambil penataan ruang tribun seperti gambar di bawah ini.

::&;;4/"'- I .7~ I

- 11: I i If/V\~ "i',,5-6A~ t f1lJ; ~vAN~ l'liO)4\ ~'""'

38

---.-_.---­ -~_.------~_- .::-:: c_ _ _ _

Sllllrt centre oi Rattl s!eman Mltlao zaki xaltlanj:q(i no 048 \ Jqdi, dengan penataan yang seperti itu akan menciptakan keadaan yang meminimalisir segala kemungkinan terjadinya k9nflik yang terjadi.

3. J~lur sirkulasi Pemisahan jalur sirkulasi ini juga salah satu solusi untuk mfminimalisir segala kemungkinan terjadinya konflik. Jadi,

ke~ua belah pihak sudah dipisahkan mulai dari loket perbelian tiket, enterance, tempat duduk hingga jalan keluar.

_'~~~'I<., ?: ~'~, ;r J' "...... ";--....

i-//''+'9P--;:;----- rno :t )~ -_.'

:.-~'.---fl . :'''1.•:1. . _ ':.\ ~<. -....r // ._" '\. '­ ' J' .£ ---~; • I :

Unmoor 3.15 l'cnulaan jalur sirkulasi (SNI-T-25-1991-Q3'1

4. ~embatas ruang Pemisahan tempat duduk dari suporter tim tuan rumah

d~ngan suporter tim tamu dilakukan dengan dibatasi pagar Y9ng tidak mudah dipanjat dan juga dengan tehnik tertentu. Yang mana pemisahan ini selail1 bertujuan mencegah segala

~acam kemungkinan timbulnya bentrok antar suporter, juga berfungsi memisahkan klasifikasi tempat duduk berdasarkan

39 "'- ~---l

5110rt Centre ili Kottl ~lettlan Ahmail Z4ki Yal1ltmbt HO 048 \

ti~et yang dijual. Yang mana banyak juga terjadi dimana

se~eorang membeli tiket kelas biasa yang paling murah, se~ampainya di dalam ia melompati pagar pindah ke kelas VI~ yang lebih nyaman tempat duduk dan juga sudut

pa~dangnya, yang sudah tentu harga tiketnya jauh lebih m9hal. Pemisahan dengan pagar perlu diberlakukan teknik te~entu sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya peronton saling serang ataupun saling melempar. Pada

ga~bar di bawah dijelaskan dengan sketsa.

",,r"""~~--~'. *' ,,/' .' .

/./ lt f l ff 1t k mJ/' t·,.,.J, ~"~.. . h ':)"'1I1 "..•' '\.... ~ ¥ •••••, , .... ,~ ,..:.~, •. ~ ··~.".;..,;ltf~_ "'~.~ ~~,.. t-·_-~->~--,"-~·· . ..--~-..-'~"'-.-.'" ..l .. ''''~"7-"'-''-''''~," _:::::.:=;;;;;'.,..:.:==~:~;::~~.:~~ .. '1.--t

~ \ I ! 1 Gambar3.16 _ Pagar tunggal tanpa space pemisah

5. s~ace pemisah Dengan pemberian space pemisah dengan suatu

p~rlakuan khusus akan dapat menunjang keamanan di dalam stadion. Dalam kasusu ini, yaitu dengan pemberian kOrbinasi antara pagar, perbedaan ketinggian dan juga parit beriSi air, yang nantinya juga berfungsi penting dalam pergkOndiSian udara alami.

40 SlJOrt cel1tre ili Kota S!ema11 Akmao zeki Yarnal1i-Q6 2*0 048

--~I~""'-- '-".. . GlllDbar 3.18 Space pemisah bcrupa punt bL'Tisi air

111.3. permasal~han kenyamanan III.3.1 Per~asalahankenyamanan yang sering terjadi

1. M~salah kenyamanan visual .Masih adanya lapangan sepakbola yang mengambil orieflltasi timur-barat yang menyebabkan para pemain merasa

sila~ baik bila bermain pada pagi hari ataupun pada sore hari sekilipun, seperti pada lapangan Angkasa, Janti Yogyakarta.

.~

5\v..J • £1 ~ Pagi Hari I I Sore hari \ Gambar 3.19 Gamhar 3.20

~ • Barat-Timur Bila lapangan 5udah mengambil orientasi utara-selatan, tet,Pi kurang memperhatikan perletakan tribun terbuka dan

trib~n tertutup maka yang akan merasa kurang nyaman lalah I

41 --~ ._\

Snort centre oi Kola Sleltlal1

pen~nton di tribun terbuka bila menghadap ke barat yang aka~ menatap langsung ke arah tenggelamnya matahari, mengingat pertandingan Iiga Indonesia dilaksanakan pada

I sore hari pukul 15.30 WIS atau bisa juga malam hari pukul 19.00 WIS. Hal ini terjadi di Stadion Tridadi, Sleman. I Penonton juga sering mendapat sudut pandang yang kuring nyaman walaupun sudah membeli tiket VIP. Hal itu jugq ada yang disebabkan terhalang oleh pagar pembatas ant9ra penonton dengan lapangan, yang biasanya terbuat dari

kaw~t strimin. Ini terjadi di Stadion Mandala Krida,

I Yogyakarta. I

--.~ L---· .. , .' pp.'r. p.ln.• !:1n~. 'r.. t}> .,1,\ ", J----. , ,,_....,- ,.. ".' . r·:Yr ·-'-..~r;,)-rJ'-· r-I. i. 1lflf-t.:1 ~1"\T,p"'i ;' .' d~Hfu~ ·1 "'1" ~f'f-i.:.;u ~ ·;t;dlll l::kli ., i';irit

Gumhur 3.2\ l'unuulIgulI 1><''1lonlOn (SNI-T-25-1991-(3)

42 , -----( SnorE. CcI1Lrc ilj Kol.o SIClIftlI1

3. perma,lahan kenyamanan thermal Menonton sebuah pertandingan sepakbola pada pagi ataupun sore,

pen~nton akan merasakan hawa yang panas. Terlebih dengan apa ypng sedang menjadi sebuah trend masa kini yaitu adanya kel0"lpok suporter kreatif yang dipelopori oleh Aremania, yaitu kelompok suporter pendukung kesebelasan Arema Malang. Yang

man~ mereka terus memberi dukungan kepada tim sepakbofa yang didukungnya sepanjang pertandingan dengan cara bersorak, menyanyi dan juga menari-nari. Hal tersebut tentunya akan menaikkan suhu tubuh sehingga mereka akan merasa san91t kepanasan. Ditambah dengan teriknya sinar matahari

pagi ~aupun sore. Untuk mengatasi masalah thermal ini tentunya mustahil dengin menggunakan sistem AC. Sehingga cara yang dapat digunfkan ialah sistem pengkondisian udara alami. Pengaturan landscape dengan pemanfaatan vegetasi dan air dapat diaplikasikan juaga berkaitan dengan masalah thermal inL Keberadaan parit yang berfungsi sebagal pembatas dapat , dima~faatkan untuk pengkondisian udara secara alami tersebut. II ~~ ~"-- ., r '\. -----:, ~.

Gambnr 3.22 Skelsa pengkondisian udard alamiah

43 -~'::::'::"""'.----'~ .. -l

S!JOrLceltlre Ili Kat« sleman Ahmao:z;$i Yanumi-g6 W 048 \

111.3.2 Anal~sis permasalahan kenyamanan 1. p,rmaSalahan kenyamanan visual Permasalahan ke-tidak nyamanan visual yang biasa terjdi d\ stadion seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu

m~salah silau dan juga sudut pandang dari tibun ke arah

la~angan . .Masalah silau dapat diatasi dengan cara pengaturan or,entasi lapangan dan juga perletakkan tribun penonton. Larangan yang menghadap utara-selatan, maka otomatis

tri~UI1 penonton yang berada di sepanjang tepi lapangan aktn menghadap barat-timur. Dengan pengaturan perletakkan tribun dan juga sudut dari atap tribun, yang

te~at maka akan tercipta kenyaman visual yang cukup. Yang

m~na tribun penonton yang beratap/tertutup diletakkan I m~nghadap barat, dan tribun terbuka menghadap ke timur. I M~ngingat pertandingan Iiga Indonesia dilaksanakan pada

so~e hari pukul 15.30 WIB dimana pada saat itu matahari ! se1ang bergerak terbenam ke arah barat.

••aU' . • --.:..• ..• I <.. • . .;.:'-- I . ~- •,"/ ".I{..-F:: Tlmur .,. J' J , III~ •• !=-...hI .. ·· ~/ :. J ~ .'1o ... I -. t - i . - • t1:1 1\...... I ~ J. ... I ·l·~ . :::p::=.i L ,. ..,'. .. ­ :. ••

GllmbliI 3.23 Orientasi lapangan

44 .. __ -.-,"'----._c_--'- __ . _ .-~_._----

s,mrL GeI1Lrc ili Raul Sfcltum Abmail ?am YamanijJ6 HO °18 \ Pengaturan sudut atap perlu diperhatikan agar

ata~ dapat melindungi penonton dari silau baik pada pagi

rnau~un sore hari. Pada daerah yang terletak di garis khatu\istiwa atau 0 derajat lintang, pergerakan matahari akan berubfh setiap satu jam sejauh 15 derajat, di mana pada jam 06.00 WIB matahari berada pada posisi 0 derajat, dan terbenam pada fOSiSi 180 derajat. 5edangkan kota Siernan terletak pada 6

deraj~t Iintang selatan. Walaupun berbeda 6 derajat hal itu perbetaan waktu hanya dalam hitungan menit, maka diambil waktu penggunaan stadion secara taksiran tinggi yaitu pagi hari pada jam 06.00-10.00 dan sore harinya pukul 14.00-18.00.

untu~ lebih jelasnya dilihat pada sketsa di bawah ini.

1 0 10.00 . o~.oo ~Z'Z(2i;;P'''' , ····// ...0' (3.00

... -87.00

o 'AP.·{".oD

Gambar 3.24 .$\\iii~?;-:~~ • • /1)/.' :.'\)' ." ._.;~ r"(~'t4 ~ Sketsa POSIsI matahan /.,., <..'; :i\':th ~ /d;·; I,.;~~;. \.::;~$'<',,::\'\;;" 'i ~'j /I:·:"'\\":~"'.->-'i.\'·~ -_~ ~ (~(2~f?:J's;~Pi;;)!,~: J) 2. permas~lahan kenyamanan thermal ~~y:./}~. ':_">// . Mengatasi masalah thermal ini, dilakukan dengan -., ... penerapan pengkondisian udara alami. Keberadaan parit b,riSi air yang menjadi pemisah antara penonton dengan ,a9angan dapat dimanfaatkan sebagai pengkondisian udara al~mi. Uap dari air itu akan naik ke atas dan ditiup

45 _:.::-~ ~ ._.:~-----.:..._c~__ ._ -,.=._,~~-~-,-~" \

Snort. C'Amf:rr. ili Kot'l slr.mall

te~sebarkan oleh angin sehingga akan menjadikan udara di Sefitarnya menjadi lebih dingin (Gambar 3.19).

Gambar 3.25 Sketsa peng;kondisian udara almiah

Dengan adanya 'hutan kota' di kawasan stadion ini juga berfungsi sebagai pengkondisian udara alamiah. Yang mana tanaman di lahan seluas satu hektar akan mampu menurunkan suhu sampai 4 derajat celcius. Penghijauan di Iingkungan kota meningkatkan kualitas kehidupan dalam kota, karena manusia hidup erat

,, I' Pohon umur lhektar i i; lOOth Tanaman

_._------~ _...- ...... -'--'~------.-'.'.'" .-~._-_ ~--~ ...... _-.. ",r ...... -., .-.-.. - ...... _­ pr\dUkSi oksigen 1,7 kg/jam 600 kg/hari , , PeljJerima CO2 2,35 kg/jam 900 kg/hari , Zat arang terikat 6 ton -

Pe~yaring debu - Sampai 85 0/0 pe19uapan air 500 Iiter/hari - , i' pe1urunan suhu - Sampai 4 ! derajat C ,

"

, : I I J Heinz Frick & Bamba~g. S, Dasar-dasar Eko-Arsitekfur, Kanisius, 1998

I I I 46 I I r - -, --_.__ .­ .....- _.. ..:...;,.'-"----~.:......

Sport Gentre oj Kola signum AhnIflO zaki YamantJii no °18 \ 111.3.3 KeSimpu\an solusi yang berkaitan dengan permasalahan kenyamanan

1. T,ta ruang Penataan orientasi' ruang tribun penonton dan juga

la~angan diatur sedemikian rupa hihgga tercipta kenyamanan. Lapangan mengambil orientasi utara-selatan.

Sel:uan

Gambar 3.26 Orienlasi 18pang,an

2. ~tap penutup bangunan Atap penutup bangunan diatur sudut kemiringannya

S~demikian rupa hingga dapat melindungi dari panas m~tahari, silau dan juga hujan. Pemilihan bahan dari peputup atap perlu diperhatikan bahan yang tidak m,neruskan panas, tidak menimbulkan silau dan juga prjktiS. Pengaturan kemiringan atap tersebut dapat dilihat paoa gambar sketsa di bawah inL I

47

_~__-.----J SLJDTt centre oi Kota sleman Ahmao 'tfki Yamanij6]4-0 048 ; \ Q~ o o.,..... ~ ....

Gambar3.27 Sketsa peng,kondisian cDhaya Dengan alup

Untuk bahan penutup atap, dapat digunakan asbes. S\bab asbes merupakan bahan peng-isolasi thermal yang

b~rbentuk serat, yang mempunyai sifat fleksibel dan perahan panas yang baik sekali. 5elain tahan terhadap terpperature tinggi, ringan, kuat, tahan terhadap kejutan th1nnal' stabil secara kimiawi serta dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk. 3. Sudu': pandang penonton terhadap laiiiingan Sudut pandang penonton diatur sesuai persyaratan ,mdar yang telah ditetapkan, yaitu seperti gambar di barrah ini.

[., I

f I i'

'i--_._~ ~ i Ii[ If rc .'ij--. .._~i ~

(i~1\" ICnHI'IOi. AIt"" pAJoIPAI'l"It./'l vunK..... I.

Gambar3.28 S\\d\\( pandang. pt.,''llon(on

48 ----~~--~-~ __~~"--.o_~~

scort Centre lli Y,o A Slema" Abmall z$i YIIJl1flIti-96 *0048

Jenis pagar yang mengganggu pandangan penonton ke arah lapangan tidak bisa diterapkan. Oi sini digunakan pagar yanQl bersifat tidak mengganggu pandangan penonton ke arah lapangan tapi tetap berfungsi sebagai pemisah. Jadi pagar terse~ut hanya memisahkan penonton dengan lapangan secara fisik t~tapi tidak secara visual. I

49 ------1

SlIllr/. Centrc oi l(OUI slcltl£ll1

BABIV

Konse~ Perancangan Sport Centre di Kota Sleman

IV.l Konsep peiilihan Site IV.1.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Lokasi yan~ dipilih untuk Sport Centre ini disesuaikan dengan peruntukan lahan ~ang telah ditentukan dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK) dal1 juga kebijakan pemerintah daerah. Karena utamanya i sport centre hasH 1eSign akan mewadahi klub sepakbola PSS Sleman, juga akan rnelingkupi kebutuhan atlet·atlet propinsi DIY,serta sebagai tempat olahraga rT1asyara~at pada umurnnya maka letak site dipastikan berada di pusat kota Slernan, yaitu disekitar komplek Stadion. Tridadi sekarang. Pernilihan lokasi ini nantinya harus berprinsip dengan memperhatikan pencapaian ke site, kedekatan dengan fasilitas public, nilai ekonomis serta I sesuai dengan perintukan lahan. Beberapa pertimbangan dalam pernilihan lokasi ialah :

1. Kesesuai~n dengan Rencana Induk kota dan Rencana Umum Tata Ruang Krta, mengenai peruntukan lahan dan juga peraturan­ peratural1 yang mendasarinya. 2. Lokasi Y9ng akan dipilih merupakan daerah pengembangan atau i dekat: de~gan daerah pusat pertumbuhan baru kota atau sub pusat I kota. 3. Pemilihaf1 lokasi juga harus mempertimbangkan berbagai sarana ! lItilitas YlitU jaringan telepon, air, listrik, drainasi kota, transportasi dan juga alan. ­ 4. Akses m,nuju lokasi harus jelas dan mudah, kondisi jalan yang _ baik, dek,t dengan jalur kendaraan umum.

5. Luasan I~han harus memadai mengingat komplek sport centre ini nantinya bkan mewadahi beberapa macam cabang olahraga yang satu samj lainnya saling berkaitan.

50

----~--- -_. ---~-~--' l~

(U1lUl:l\S p.p:lddll£!) UllUJ:l\S lllO)\ ll):l,\ 1'j' ,111t ll1l1!!) SL10rt centre oi KOUl SImIan Ahnw zaki YamanijJ6 no 018

IV.1.2 Lokasi Terpi'ih Berdasarkan beberapa bahan pertimbangan diatas, maka lokasi yang terpilih untuk sport centre di Kota Sleman yaitu :

I1:t !N\(,~;tMJ''':

I. KECTURI' i

!.1 [ I·· !, \ J '.-' j ! I . ~. ! i t KEJ. NGAGUK .__ .~_ .... oJ'

KEC. " Ml.ATI ! ! ,I I ~ If: : i t L+.~~-~-~~=~,-,-,~=..~--=c-.l· !. try'f ,_.m '1 __ ' m •• ,/. 1,.--:...__· ,. \ .i . . ! . i "". i .. ;. ··.-----·1 1

J PETA I I ...... '. RENCANA PENGGUNAAN TANAH '. "'i" ....• . -- m.'."" - ·1 • . .' .' I.'//'. HUNJC I

52 ;::..:...... -~. "-- '.- .. ' !

Sl!()rl cel1tre oi Kow SICltUlI1 Abma0 zaki YaltUlI1H?6 no 048

l~:,:'- "t{ ,'" ..;;.. ~1 t!" if~ l 'tj.',

,y;/

/'J'.' ·······'1': ); it , r " i .. , 11II '/. .1 lr "''f l'l <..j i·l i I ,i{ ! ,,/ i >' i

" '\ \. ~~ ~ .. ~ .. "\.:.~:~;,,, _', .,.--cor.

\:;~~.'·.i.·'.·." ...... •.'.iI. . ',\~, . . \1' . A.", f . }'I: ­ ~

IV.2 Kosep per~angan

IV.2.1 Dimensi rua~g 1. Bangunan stadion Nama R~ang Jumlah Luas .. ··-i.--·iapangan·s~pakboia·---······-·· ...--..... - '1"-- ... ---- ·--.--.. joomi --·­

2. tribun penonton 1~ \/ ·~·cc> ',,' 3. ruang ganfi 16 2m 2

53

---~C'. ---,-­ SLJOr& Centre oi Kota oreman Ahmao zaki Yapulni=Q6 nO 048

2 4. ruang loc~er 2 96m I 2 5. ruang perf 1 96m 6. ruang fitnerss 1 288m2 7. ruang billiijlrd 1 288m2 ! 8. ruang keal/Tlanan 6 8m 2 1 2 9. ruang lok~t 11 4m 10. ruang penpelola 1 96m2 2 11. ruang sek~rtariat 1 96m I 12. gudang al9t olahraga 1 32m2 I 13. gudang kebersihan 1 16m2 I 14. toilet 42 2m2 15. ruang pertemuan 2 96m2 \ 16. rUrJng pijat 2 16m2 2 17. ruang keS~hatan 2 16m 18. ruang kantin 1 96m2 19. ruang pel9tih 2 8m2 20. ruang wasit 1 16m2 21. ruang pemanasan 2 96m2 2 22. ruang pa~el 1 16m 23.ruang genfet 1 24m2 24.ruang tehlisi 1 16m2

I

54 _-J_

SLmrl. CCI1l.rc hi Row Slcman Abmab zaki YamanH)li no 018

.Bangunan asrama

Nama r~ang JumJah Luas 1. Kamar tidur . 40 12 m2 2. Kamar mandi 12 2 m2 3. Ruang makan 1 288m2 2 4. Ruang pertervuan 1 288 m 5. Ruang dapur 1 24m2 6. Musholla 1 96m2 7. Ruang keamanan 1 6 m2 8. Ruang gudan,g 1 16 m2 9. Toilet 6 2 m2 2 10. Ruang peng~lola 1 96 m 2 11. Ruang Tamu 1 32 m 2 12. Ruang karya\('lan 1 96 rn

3. Banaunan kal

N~ma r~ang Jumlah Luas 1. Kolam prestafi 1 800m2 2 2. Kolam rekrea~i 1 240m 3. Kolam loncat 1 120m2 --.t; Ruang gantt­ ---R ?rn2

~ ',' .'.:,. "r 5. Tribun penonton .i. 6. Ruang kantin 1 96m2 7. Ruang loket 1 6m2 8. Ruang locker 2 96m2 9. Ruang penge/ola 1 32m 2 \ 10. Ruang bilas 2 32m2 12 2m 2 11. Toilet 'I --, -­

55

- • J' Sl10rt centre oi Kota SlellUlI1 Ahm&> zaki Yamtlni=Q6 no 048 \

IV.2.2 Organisasi I'1pang stadion

ENTERANCE KAWASAN I

ENTERANCE STADION

ILOKET I t LOCKER HKAmOR I PERTEMUAN I GUDANG I KANTIN TOILET IRUANGPANEL I TRIBUN R.PUAT ILJ I I r RUANG GENSET I KANTIN I• . ~I TOILET ---'I I KESEHATAN I.... I I I RUANG TEHNISI

Gambar4.4 Skcma orgllllisasi ruang

IV.3 Konsep ta~ masa Bjlngl,lnan stadion memberikan kesan terpusat. Yaltu lapangan sepakbola S1bagai titik yang menjadi pusat perhatian/ yang dikelilingi oleh tempat duduk penonton. Bentuk-bentuk terpusat menuntut I 12 adanya ket,raturan geometris yang mempunyai dominasi visual .

12 Francis DK Ching, Arsiiektur Bentuk, Ruang dan Susunannya I I

56 , -- _._- --_._--_.. _.-­

Sllll1t centre oi Kota sfeman _0zaki Yamani;l)6 no 048

Dalam hal ini bangunan stadion yang terletak di tengah site dengan \ I dikelilingi b~berapa massa bangunan lain seperti kolam renang, - I asrama.

~':i

\ -,~j

\'

~-"-. \.. - ,-. '\ ". \. I (, ) \.'\ r \ \' j.'(l \ __ :., ~ \ \~~., " '\' \, 0 t) ( <\ f':" (v u ,>,c-, ), r

",-"., C~·--1, ,'-7.. -"""---"-" '.1.'I '\' , ~- t / ."'- -~_~D.L~"-:7--\,('\(\ .J \ '\ ....----- ·,·~:.A,\' \\~I' ~ " '\ I " \. f·< '1 ~" v~ .. ;:, ,'~"(~\!.' ~ \ / ./' \Cr,C/ \~ r-,<'Y },I/ .~ / / \ T /

Gumbur 4,5 Skctsa tala massa

Bent~k-bentuk bangunan mengambU bentuk dasar geometris, I yaltu balok, ~engan sedikit kombinasi dengan bentuk-bentuk geometris

-----~- lain.

IV.4 Konsep si~kulasi Tata fllasa bangunan-bangunan yang berdiri di kawasan sport centre ini ~enggunakan pola yang memusat, dengan bangunan I stadion seb~gai pusatnya. Sebelum seseorang memasuki kawasan sport centre, ia akan melalui sebuah alur sirkulasi. Alur sirkulasi itu sendiri dapa, diartikan sebagai 'tali' yang mengikat ruang-ruang dalam

57 l,­I - --.-; _._----_._---"

SIJIlTt. Ccnt.rc Qi 1<01t! SICIlUlI1

suatu bangynan ataupun deretan ruang-ruang dalam ataupun luar, 13 sehingga m~njadi saling berhubungan . syste'1' pencapain ke bangunan menerapkan system langsung, yaitu penje'aFnnya ialah: a. Suatu pencapaian yang mengarah langsung ke suatu tempat masuk melalui sebuah jalan yang segaris dengan sumbu bangunan. b. Tujuan visual dalam pengakhiran pencapaian ini jelas, dapat merupakan fasade muka seluruhnya, atau tempat masuk yang dipertegas.

"\ ~ ASI{AMA I 1 ENTER I I I STADION I I _I EXIT 1 KOLAM y RENANG ~

Gambar4.6 l Sketsa sirkulusi

Berk,itan dengan masalah kemanan, blok penonton dipisahkan dengan cara meletakkan dua kelompok yang berbeda secara berseberangrn. Pada blok yang berdekatan diberi pagar yang

berhubunga~ langsung dengan atap. Jalur pergen:tkan sirkulasinya dibuat terPisrh mulai dari enterance, sampai keluar..

1 13 Francis DK Ching,ArSirktur Bentuk, Ruang dan Susunannya

58 -_._.__.­ _.~

5l!0rt centre oi Kola sternan Ahtl'Ull> yki Ya»Ultti-q6 no 018 \

IV.S Konsep pe~ampilan bentuk bangunan \ Bang~nan stadion mengambil bentuk berupa geometri balok persegi empat. Balq1< dapat diarti1

teratur. Sesuai den~an fungsi dari bangunan stadion sebagai bangunan yang mewadahi kegiata~ olahraga utamanya sepakbola, yang mencermin1

L 1 L " /

Gumbar4.7 SkeL~u musu studion

IV.6 Konsep la~dscaping

peng,turan massa bangunan pada ~ite, pengaturan vegetasi

bila mengg~nakan suatu teknik tertentu akan mampu menclptakan

59 5"lorl Centre oi Kota SIcilian

suasana ny~man di dalam site. Dengan pemanfaatan pengkombinasian berbagai jenis vegetasi yang memiliki karakteristik seperti dijelaskan di bawah ini:

berben~uk Kelapa, aren, sagu, Pohon palem ;~~~ .~~ palem i1-J:¥¥~ '.,1,'\ l' Pohon berbentuk bulat , Nimba, bungur, mahoni

Pohon berb1ntuk setengah Beringin bulatan, tinggiijya >20m ~...:;::k,.JO.·· ..

Pohon berbentuk menjurat ::#:.fX.~'.i;";_ Ketapang, angsana, '''''~~l' ":...... ,~. "-::O"'·ci:. ~ ~~}.~.;;.~ .~:.':".... ,~ - ..,c ..... yang agak tinggi >20m ·;~ .. l't~~;< . asam, kranji ,,,,'S.,,~,~~;l,. \ .~r·~r:·. Pohon berbentuk bulat yang Belimbing, filisium, agak rendah <20m asam jawa _,..'"~:~~: :~J/

Pohon ber~entuk kerucut Cengkeh, glodogan, berdaun lebar melinjo

Pohon berbentuk kerucut Cemara laut, cemara \ ~f' ,.,:;~~ -:: berdaun jarum .'~' ..Ol papua, cemara jarum, ~ "'~.1j;,~~. ~c.., _ , ' ...:,]+ cemara sipres

Gllmbar4.8 Karllkteristik Vegetasi

Tanar'an tanamanan di atas berfungsi untuk menciptakan area

hijau di sek~liling site yang nantinya turut menciptakan kenyamanan di

Iingkungan ~ite. Karena dengan adanya vegetasi ini sangat besar

60 , ------,,--'-'------­ _.../

SllOTt centre oi Kola S{fa1an Ahmab zaki Yalllani$ 340 018

manfaatnya dalam mengurangi poluSi udara, menurunkan suhu dan sekaligus rnrnciptakan view yang baik. peng,turannya dibuat sehingga dapat bermanfaat untuk menyaring dfbu, menyaring bising dan menyejukkan area sport centre.

J I

I. I

61 (;9

·l><>:l·~.\·'" N~!>~""~,:>\ ...... ·_·--1·· _..... ···1 I .. '··. ... j , IIII E.~

./" .' \ ! , ! l

.\"'l:-~ ;/-p1t"/\ V'I~-;\.),"e~ co, -,~.l ~$~~s 0·'7 J'e~\U~'

:.<

'~( ..;....

\ ! / /

\

- -"--_._-_, .... 5l:0rt centre iJi Rota S[eman Akm& zaki Yamani-Q6 no 048

IV.7 Konsep ke~manan bangunan 1. Pemisahan penonton Tempft duduk kedua kelompok supporter dipisahkan dengan

pemisah~n blok yang diberi pagar dan ruang antara. Hal tersebut untuk m,minimalisir kemungkinan terjadinya konflik antara kedua kelompok 5uporter. II 2 _ D IU A.=:ii~~---- ". 1(.~OMe. :> •

it\.O¥- A <.t\0J""e ')

~\.Q¥:..<'-< • L!V (~""e. ...'t ')

~~'?AOt"- ([J) : ¥-'M'6"\'€K\~tl.

Gamhar4.11 l'cmisahan blo\{ p,-'l1onloll

"'\ . "".••,.,,,,,,1 '1, fli .. l' n-"".)\I. Y::1 j;;\,:~i- t'~. \. ,)1" ;!'''?' 'i' :1\. ~ ~ ..r...... ;l.tllr<· . 1 ~ t \ " ..'t . \,., . tl. {{ 11 _ _.. ,.. 'f•. ~..' "'~_.·t~~-~ft:, ,",,~A.,.~ .~.,.!.:::-.'l;.~c<:; f~~~·"',,·,,~~··.;...ff ... I r ~:::~::tr:::=.~:~::.=t- ", < 1,,::\\.1.' ·~:~::::':~:tt'.::.~,,·~::=: .... -~- .1 l ...... _ ,... i '...... "''''. t ..., - ··_" ·.~w_L~,j ~ .L..... i.. ··· ._...... _h...." .•. ... , •.

L l;~;'. ':'~" ~,o'

Gambar4.12 Sket~a Pcmisahan hlok pcnonton

63 ..__-.-.0-:..

Sr;,ort centre oi Kola Sleman Akmao zaki Yamani-Q6 no 018 \

Pagar pemisah antara kelompok penonton dibuat tinggi hingga \ atap, depgan bahan yang kuat. Frame pipa besi beserta kawat strimin ataupun pagar besi teralis bisa diterapkan, karena pagar tersebut utamanya memisahkan secara fisik saja. Demikian pula

halnya ~engan pagar yang memisahkan antar kompartemen.

~~~~

~ "AO\\L ~s;;r7\.;A+I.

L....f....M5I\;,...,­

Gambar4.13 Skctsa pagar triblUl

2. pemisa~an penonton dengan arena lapangan Antarr arena dengan penonton diplsahkan dengan menggu~akan tehnik kombinasi antara pagar dengan perbedaan I ke1:inggiap.

!. -$I r--.....-..'iW ~, ·--it a' .1 •• partt CIft ~5t> (.,M Pem." ...."If. hrit ctR.. P'ahduaTlnai

Gllmbllr4.14 Tclullk pcmisnhan pcn(lJ110n-llICIlH

64 ;

suort Centre oi RaUl Sleman AhnuW zaki Yanum1-Q6 no 048

Pari~ dialiri air setinggi 150cm untuk semakin mempersulit \ penonton y~ng ingin menerobos masuk. Sedangkan lebar parit dibuat 350 em ag,r bener-benar menutup kemungkinan adanya penonton yang ingin "1asuk ke lapangan. Pagar yang digunakan ialah pagar yang bersifat memisahkan secara fisik tetapi secara visual pagar tersebut tidak menjadi pemisah. Bahan pagpr yang dipakai berupa bahan sejenis mika yang kuat

sebagai pe~batas, tetapi tembus pandang.

IV.8 Konsep Keiyamanan 1. Kenyam9n visual a. Penggunaan atap dengan pengaturan panjang dan sudut

y~ng tepat sehingga penonton tidak akan menerima silau d9ri matahari.

,,' 117 ~o -0 . " 0 /" '0<0' c> ./ /' I .,..-(' ./ /,/ ,UrS· oo / //~/

---,­

"!.d) I' - I .... ~\ -0 ? N-.< .&- co

Gumbar4.15 Skc\su u\up atudion b. S~dut pandang penonton Alar penonton dapat menikmati pertandingan dengan nYiilman sudut pandangnya harus tepat. Hal tersebut I dirpaksudkan agar dimanapun posisi bola sedang dimainkan, I te~ap nyaman disaksikan. i

65

--~- , --~--- -~.- ._--,---.- -" - -- ~-._----~.. ~-.

~'/[lrl. Ccntre oi Kolil S[ellUIIl

c(,:pcd

.. { ..r.

~ ,,;'I.u.;., ~'<;I',:~ ,\' " I;::,:'~; .;1

., ! .... i ~. rl:,(.::( t,-: :~,\ \.1·' H"';':fl . dil,:;d,' '!~_._._-- --~-,~~~.-,~:~:;:~·~,~.--~~~lH L .,'. ,", .' ~ .1­ ~, . : Ii .. " J "

i.,. :.,. ~ !::\'";;' ;",..

Gambar4.16 Sudllt pandangan pcnonton

c. Vegetasi secara psikologis dapat menimbulkan perasaan I n~aman. Tumbuhan hijau, semak-semak dengan bunga turut berperan serta dalam mewujudkan tercapainya kenyamanan vi\sual.

I

2. Kenyam~nan thermal a. A4anya parit pembatas dapat dimanfaatkan untuk pengkondisian udara alami. Uap air yang dihembus angin djPat menyejukkan area sekitar. . ~"- K'

1 1?!1

Cmmbur4.17 Slketsa pengkondisian udara alami

b. Prmanfaatan vegetasi dapat juga menimbulkan kenyamanan thrrmal. Dengan membuat hutan buatan seluas 1 hektar

66 - _. ~!

SlZ.0rt Gentre oi Kola Sleman AlmuW zaki Yamani=Q6 240 048

d~pat menurunkan suhu hingga 4 derajat celcius. Vegetasi

m~rupakan kombinasi antara pohon besar peneduh seperti I kefapang, cemara, palem dan juga semak. Selain

I m~nyejukkan vegetasi ini sangat bermanfaat sebagai I peryaring debu dan bising mengingat site terletak di tepi

I ja1rn raya Jogja-Magelang..

-IV.9 Konsep St~uktur

Kare~a membutuhkan bentang yang lebar tanpa penyangga, I struktur ata~ bangunan stadion menggunakan space frame dengan pemilihan bjhan penutup atap yang bersifat ringan, dapat menahan panas dari Sirar matahari.

9W-V~:lV ~ ,.{.-q..~ 4VA'-€' 'fl-AM-b

(;\¥'v'l'~i- "b~N ~"'"

.t;~ S\,?vl(--"'\VljZ. ?ON~' ~O't"Vl-"""

Garnbnr4.18 Sketsa sistern struktur

5ed~ngkan untuk struktur bangunan dipilih beton bertulang. Hal tersebut dipertimbangkan guna dapat mendukung rangka atap. Selain

itu juga pe~imbangan keamanan mengingat beton bersifat tahan api, pelaksanaan dan perawatannya pun rnudah. Dengan pendistribusian

67 SJZ£.Tt centre oj Kota Slernan NmIaO fAlsi Yamani=q6 240 048

gaya yang ~aik, maka akan dapat menahan gaya mati, gaya angin dan

getaran. i

IV.l0 Konsep utilitas \ 1. Air bersi~ I Mengamqil dari dua sumber, yaitu sumur dan dari PDAM. Sebelum didistriburikan, air yang berasal dari kedua sumber terlebih dahulu ditampunp pada bak-bak penampungan. Kemudian dengan penerapan system distribusi down feed, air langsung disalurkan I menujufixture yang tersedia.

\\ ,\t;,\[1-;;

I ~ . I"~ ~ : Ii .~ : , I .~ t\.~ I·ANTAI III ii: ,-I::..- .;,....;.;....-...... Ie ;~ ....~ ; ,. , \ .... Ir . ,'.Ii{ 1\.\iKK F,'. T,\ <; ;; " !' rJn~( :,\1'/ TFN/\{;l, l' .~ PO\-l\'i\ .'; i\JR MENGt\L1R i ;~ ill'NGAK (;,'1 y.\ ;'; . ': i~(;'. VEIASI r::-::'.,:-~'~ ;"".;~,.L 4ri : '.'•. ', :Al :I '., I:: . l. ~! i~( l.:~ ;,\·H'..'\ ;.. :,.'., l(l{i';~ :; .~;!" il i! ;(11'\, \'or .-::oJI"r., ,\,." .. \{" I'.HA.~. . WASH.TAFE . ,~ ~\·f: ~ (lC~:!i;C: •.; .. .. ,..\. I;~ .\... .. ; ,.:Y,... . "_._...... i l.Af'IAI ..r.. .~.-M-~ .. , ,.\\. ".,', , •• " .. , • ,." "N • •.•• ...... , n ~. ' ' ;., ..• , (\ ••... ·.T ··.; .. "v:·:·:~-~·<:.. :·;;.~:.;: ..:~: '" l I !t _~~,.:.,! .···~.'·'.·I. I" 1] .:It:.;:"'"." .\l·:.'" I

Gnmbar4,19 Skerna dit;lribUlli air bcn;ih

2. Pengkon,disian udara Untuk irea outdoor, diterapkan sistem pengkondisian udara alamiah yaitu dengan menggunakan pendingin air. Sedangkan untuk ru,ng dalam digunakan system AC. Untuk ruang yang berada di dalam stadion seperti ruang siaran, ruang VIP, ruang ganti, ruang pergelOla dan lainnya menggunakan AC split.

68 ; -~~ l .. ~~_.

5.l22rL cenLre oi Kola S[emal1 Alzmao zaki Yamani=Q6 140 048

3. Tenaga listrik Untuk kegiatan sehari-hari, tenaga Iistrik langsung mengambil dari

sumber ~LN, dan sebagai cadangannya, menggunakan generator. I Sedangkan bila pada saat berlangsungnya pertandingan di malam I hari, ten~ga Iistrik langsung mengambil sumber dari generator set. Hal tersrbut dikarenakan begitu besarnya tenaga listrik yang diperlukap untuk melangsungkan pertandingan di malam hari, sehingga tidak memungkinkan untuk mengambil tenaga Iistrik dari PLN.

4. Fire pro,eetion

Pencega~an bahaya kebakaran dengan menempatkan detector

asap ata~pun panas, yang dilengkapi dengan alarm tanda bahaya. I Sedangkan untuk mengatasi bila kebakaran sudah terjadi, I digunakar air yang berasal dari hydrant yang diletakkan di dalam ruangan dan juga tabung berisi foam pemadam api. Baik tabung i berisi f01m maupun hydrant diletakkan di tempat yang mudah terlihat srrta mudah untuk dicapai, dengan warna yang mencolok.

Untuk b~ngunan stadion seperti tribun dan juga kawasan luar stadlon ditempatkan fire hydrant secara merata dan jalur dlsekehhr.lg area yang dapat dlakses oleh mobil pemadam

kebakar~n dengan mudah dan cepat.

Oi bawa~ ini skema dari fire protect, tetapi system sprinkler tidak digunakap.

P EMIl-' ,\;,~I ural)K PEMALM)., ,I< EIJ kKAIlA,N 1';~\lA \t·i:,,;l.!.o\ , ' • :~ivr~~F\lJ'''KAHAtl OM; PENYFMI:I\)R Alr~'SpmI';KU;;: ;., ,1;1\", ~ / \ I .' \ ·---L_.__ ~... ~ - ... ----L 1 ------.~.". '-';2.::. ~. /';:..", ";"." .I't,: .1',' .:',HiU,-.;' i., S ~.".c. y' _.. "".,',' H'i".,·".··,n, '" .•

1.r::~·V\:~ ..\ r.i(';

Gambar4.20 Gambar skema fire protect 69

~. 5e:rt cel1~re oi Rota Sfeman AlztlltlO zaki Yamani;96 no 048

5. Air kotor dan sampah Air kotQr yang berasal dari toilet dan dapur dikumpulkan terlebih dahulu di tempat penampungan, diendapkan, latu diotah untuk I memini~alisir kadar polutannya lalu bam dibuang ke roil kota. Daerah Sikitar site sudah dilalui roil kota sehingga tidak perlu lagi membuat saluran yang panjang. i Di de~at site juga terdapat tempat pembuangan sampah {TPS)j . I container. Maka setelah dikumpulkan dapat langsung dipindahkan keTPS. Letak te,mpat pembuangan sampah serta fasilitas utilitas lainnya dapat dil'hat pada lampiran peta.

70 ~...... ""'-"!~__"".~'I1~I.""''J~''~kh'.''''~'1~.!''!!!!'''~'"!lolu~U!,""~I~.r~M't~t~'~'~'-';'''''''''~~...,."",.~~;''"'~~;"..",!,.-~::~":,:~.~,,:,,,~~~~~~, ._ ..,_~_ .._~ . _.~~~:__ . 'j ~~.. ~~~.ttl""" .'." I':.' ~.!:' ':"""~ l U~, "/".(~ .';1'{'/"1~1I:.:."'" ,..,..."".".....c.: ..._ ..... " ...... ~ ...""...."...... \_._.._ ....) --. i . HV~;"'J ·::;·-T.; i, ~ .. I

·1..... ---·.· : '~ I i " .. ~ '~:-'-i' ..; , . '. t " . .. ~ /: ~ ~

tl ..".7ttt'". bt' ttt '1 " 'ifL .,

-; Dattar Pustaka

1. John,Geraint & Sheard, Rod, Stadia, Architectural Press,Great Britain, 1997. 2. l'Jeuvert, Ernst, Data Arsitek, jilid 2, Erlangga, Jakarta, 1992. 3. Pemda Sleman, Rencana Detail Tata Ruang Kota Sleman, 200l. 4. Kantor Menpora, Standar SNI T-25-1991-03, 1991. 5. Tabloid Bola, Grarnedia, Jakarta. 6. Acl1mad Nova Adji Danna, Laporan Tugas Akhir, Perancangan Stadion Sepak Bola un, 2000. 7. v\fardhana, Laporan Tugas Akhir, Pusat Olahraga di Samarinda, 1996. 8. Diagram Group, Rules of the Game, Paddington Press Ltd, 1974­ 9. Heinz Frick & Bambang Suskiyanto, Dasar-Dasar Eko-Arsitektur, Kanisius, t998 10. Fr'ancis DK Ching Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Susunannya, Erlangga 1994 11. Edward T White, Buku Surnber Konsep, Intermatra, 1994 12. Lippsrneier, Georg, Bangunan Tropis, Erlangga1994 13. Saito, Shinroku, Pengetahuan B2han Teknik, Pradnya Paramita, 19.92 14. Todd, Kim, Tapal<, RlJang dan Struktur, Interrnatra 1994 15. Poerbo, Hartono, Utilitas Bangunan, Djambatan 1998

16. !y'Y:IJ~-,.5.~lHlh.b.Ql~lY

17., ~\,y Y'!J?QtltJ ~~~:'y.5::~~hQm 18. www.astaga.com 19. Kedaulatan Rakyat online ti1LP_:jLf0...,..Q'?!JJI.

- .._----- ..'