SAPTA DARMA” (Studi Kasus Di Persatuan Warga Sapta Darma Kabupaten Kendal)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KEBERADAAN ALIRAN KEJAWEN “ SAPTA DARMA” (Studi Kasus di Persatuan Warga Sapta Darma Kabupaten Kendal) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Mega Rumawati NIM 3501405015 FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI 2011 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari : Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Drs. Totok Rochana, M.A Kuncoro Bayu P, S.Ant. M.A. NIP. 19581128 1985 031 002 NIP. 19770613 2005 001 002 Mengetahui Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi Drs. M.S. Mustofa, M.A. NIP. 19630802 1988 031 001 ii ii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Tanggal : Penguji Skripsi Drs. M.S. Mustofa, M.A. NIP. 19630802 1988 031 001 Anggota I Anggota II Drs. Totok Rochana, M.A Kuncoro Bayu P, S.Ant. M.A NIP. 19581128 1985 031 002 NIP. 19770613 2005 001 002 Mengetahui : Dekan Fakultas Ilmu Sosial Drs. Subagyo, M. Pd NIP. 19510808 198003 1003 iii iii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, 2011 Mega Rumawati NIM. 3501405015 iv iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Tidak ada kepastian dalam hidup ini, yang ada hanyalah kesempatan (Douglas MacArthur) Sesungguhnya tidak ada kebetulan dalam hidup ini, semuanya adalah rencana Tuhan. PERSEMBAHAN Tanpa mengurangi rasa syukurku kepada Allah SWT, karya ini saya persembahkan teruntuk: 1. Bapak dan ibu tercinta yang tak pernah letih berdoa, terimakasih atas pengorbanan, perhatian, semangat, dan kasih sayang yang tidak dapat tergantikan oleh apapun. 2. Saudara-saudaraku tersayang Mbak Nana, Mas Sunan, Dheni, Boyke, Ony, dan Wulan yang selalu setia mendukungku dan memberikan semangat. 3. Radhita, terimakasih untuk selalu setia menemani dan mendukungku. 4. Sahabat – sahabatku Dian, Vava, Ria, Anggi, Krey, Hana, Sukma yang sudah mendoakan dan menyemangatiku. 5. Teman-teman Sos-Ant’05. 6. Almamater Universitas Negeri Semarang. v v PRAKATA Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Keberadaan Aliran Kejawen “Sapta Darma” (Studi Kasus di Persatuan Warga Sapta Darma Kabupaten Kendal) sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa hal ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M. Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Subagyo, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang atas sarana parasarana yang diberikan, sehingga membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Drs. M.S. Mustofa, M.A, Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian dan penyusunan skripsi ini. 4. Drs. Totok Rochana, M.A. Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan hingga selesainya penyusunan skripsi ini. vi vi 5. Kuncoro Bayu P, S.Ant, M.A. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan masukan-masukan yang sangat bermanfaat pada skripsi ini. 6. Ketua Persatuan Warga Sapta Darma Kabupaten Kendal, Bapak Soepandi yang telah memberikan izin dan kemudahan saat melakukan penelitian. 7. Pengurus dan anggota Persatuan Warga Sapta Darma Kabupaten Kendal. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Hanya ucapan terima kasih dan doa, semoga apa yang telah diberikan tercatat sebagai amal baik dan mendapat balasan dari Tuhan YME. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semarang, 2011 Penyusun vii vii SARI Mega Rumawati. 2011. Keberadaan Aliran Kejawen “Sapta Darma” (Studi Kasus di Persatuan Warga Sapta Darma Kabupaten Kendal). Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Drs. Totok Rochana, M.A. Kuncoro Bayu P, S. Ant. M.A. 78 halaman. Kata Kunci: Pandangan, Aliran Kejawen, Sapta Darma Di Kabupaten Kendal terdapat banyak aliran kejawen, diantaranya adalah aliran Kejawen Sapta Darma. Sapta Darma merupakan salah satu aliran besar Kejawen yang pertama kali dicetuskan oleh Hardjosapuro yang kemudian disebut Sri Gautama dan selanjutnya disebarkan hingga meninggalnya pada 16 Desember 1964. Setelah Hardjosapuro meninggal, kepemimpinan Sapta Darma digantikan oleh Ibu Suwartini yang kemudian disebut Sri Pawenang. Nama Sapta Darma diambil dari bahasa Jawa: Sapta berarti tujuh dan Darma berarti kewajiban suci. Jadi, Sapta Darma berarti tujuh Kewajiban Suci. Sapta Darma adalah aliran kepercayaan meski banyak buku yang menyebutnya sebagai agama. Warga sapta memiliki pandangan sendiri dalam memaknai ajaran-ajaran dalam Sapta Darma. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah pandangan-pandangan anggota Persatuan Warga Sapta Darma (Persada) Kabupaten Kendal tentang aliran Sapta Darma, (2) apa saja kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh anggota Persatuan Warga Sapta Darma (Persada) Kabupaten Kendal. Penelitian ini bertujuan : (1) mengetahui pandangan anggota Persatuan Warga Sapta Darma (Persada) Kabupaten Kendal tentang aliran Sapta Darma, (2) mengetahui kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh anggota Persatuan Warga Sapta Darma (Persada) Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Teknik pengumpulan data melalui metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Untuk menguji validitas data digunakan teknik Triangulasi. Hasil penelitian menunjukan : (1) Pandangan anggota Persatuan Warga Sapta Darma (Persada) tentang aliran Sapta Darma yaitu bahwa setiap Warga Sapta wajib untuk mengamalkan wewarah tujuh. Sapta Darma mempunyai tujuan untuk memayu-hayuning bagya buwana yang artinya membimbing hidup manusia untuk dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di alam langgeng/akhirat (mencapai kebahagiaan hidup jasmani dan rohani), namun ajaran Sapta Darma lebih menekankan pada keselamatan hidup di dunia, (2) kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh Persatuan Warga Sapta Darma (Persada) diantaranya adalah: a) sujud, merupakan wujud peribadatan warga Sapta Darma kepada Allah Hyang Maha Kuasa, warga Sapta Darma diwajibkan untuk melakukan sujud paling sedikit satu kali dalam sehari, b) racut merupakan memisahkan rasa, fikiran, atau ruh dari jasad tubuhnya untuk menghadap Allah Hyang Maha Kuasa, c) hening merupakan menenangkan pikiran sehingga hanya tertuju pada Allah Hyang Maha Kuasa, d) sarasehan merupakan agenda pertemuan para penuntun pembina, dan anggota guna mengetahui perkembangan Sapta Darma, e) sanggaran, yaitu pertemuan rutin yang dilakukan oleh anggota Persatuan Warga Sapta Darma untuk melakukan ibadah bersama di sanggar- sanggar yang ada di Kabupaten Kendal. viii viii Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Persatuan Warga Sapta Darma Kabupaten Kendal tidak pernah memaksa orang lain untuk mengikuti ajarannya. Selain itu Warga Sapta Darma juga ada dua macam yaitu penghayat utuh atau penghayat total yang hanya menjalankan ajaran Sapta Darma, tidak memeluk atau meyakini ajaran agama lain dan ada pula Warga Sapta Darma yang memeluk agama lain dan menjalankan ajarannya, misalnya memeluk agama Islam. Warga Sapta Darma berusaha untuk berpikiran positif terhadap pandangan-pandangan miring dari sebagian masyarakat terhadap ajaran-ajaran Sapta Darma. Warga Sapta Darma selalu mengamalkan wewarah tujuh dan menjalankan sujud setiap hari. Hal ini dilakukan untuk membentengi diri mereka dari perbuatan buruk. Warga Sapta Darma merefleksikan diri mereka dengan simbol kepribadian manusia yang merupakan simbol Sapta Darma. Saran dari penelitian ini yaitu: (1) bagi anggota Warga Sapta Darma tetap konsisten dalam menjalankan ajarannya supaya aliran Sapta Darma tetap terjaga keberadaannya, (2) bagi Pemerintah, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diharapkan dapat mengkoordinir aliran-aliran kepercayaan yang ada. Hal ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia, khususnya budaya Jawa. ix ix DAFTAR ISI JUDUL SKRIPSI ......................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii PERNYATAAN ........................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v PRAKATA ................................................................................................... vi SARI............................................................................................................. viii DAFTAR ISI................................................................................................