Pemanfaatan Basis Data Untuk Mewujudkan Pelindungan Hukum Pengetahuan Dan Seni Tradisional Indonesia Dalam Perspektif Hak Kekayaan Intelektual
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PEMANFAATAN BASIS DATA UNTUK MEWUJUDKAN PELINDUNGAN HUKUM PENGETAHUAN DAN SENI TRADISIONAL INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DISERTASI untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara Oleh: MUHAMMAD CITRA RAMADHAN 108101002 (S3-HK) PROGRAM DOKTOR (S3) ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 Universitas Sumatera Utara PEMANFAATAN BASIS DATA UNTUK MEWUJUDKAN PELINDUNGAN HUKUM PENGETAHUAN DAN SENI TRADISIONAL INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ABSTRAK M. Citra Ramadhan1 Agus Sardjono2 Runtung3 Tan Kamello4 Eksistensi PST Indonesia terancam oleh klaim HKI dan ketidakpedulian bangsa. Upaya hukum menjadi tidak tersedia, karena minimnya dokumentasi PST, sementara penegakan hukum membutuhkan data serta informasi. Masalah dalam penelitian ini mencakup: pemanfaatan basis data sebagai pelindungan hukum PST di dunia internasional dan di Indonesia, faktor-faktor yang menyebabkan belum dapat dimanfaatkannya basis data di Indonesia saat ini, serta cara membangun basis data agar dapat dimanfaatkan sebagai pelindungan hukum PST Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, dengan sifat yang eksploratif. Temuan dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, dalam dunia internasional, basis data bermuatan PST dimanfaatkan untuk pelindungan hukum positif dan defensif. Kedua, Indonesia juga membangun basis data untuk dimanfaatkan sebagai pelindungan hukum PST secara positif dan defensif sebagaimana upaya yang dilakukan oleh pemangku kepentingan, baik Pemerintah maupun non Pemerintah. Ketiga, basis data yang ada di Indonesia belum dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan pelindungan hukum, karena tidak ada sinergitas antara pembangunan, pemanfaatan dan tujuan pelindungan hukum PST yang hendak dicapai. Keempat, mewujudkan pelindungan hukum PST Indonesia dengan memanfaatkan basis data dapat dilakukan dengan mensinergikan setiap kegiatannya, bahkan harus dimulai sejak awal proses pembangunan. Rekomendasi yang diajukan meliputi: pelindungan hukum PST disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat pengemban; negara membentuk satu lembaga khusus yang menangani PST di Indonesia; basis data disesuaikan dengan standar minimum dokumen pembanding dalam pemberian HKI internasional dan memperluas akses basis data PST dengan jaminan kerahasian; serta menginisiasi pembentukan lembaga manajemen kolektif yang menangani PST. Kata kunci: Pengetahuan dan seni tradisional, basis data, pelindungan hukum. 1 Advokat. 2 Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 3 Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 4 Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara THE USE OF DATABASES TO REALIZE LEGAL PROTECTION FOR THE INDONESIAN TRADITIONAL KNOWLEDGE AND ARTS FROM THE PERSPECTIVE OF INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS ABSTRACT M. Citra Ramadhan15 Agus Sardjono26 Runtung37 Tan Kamello48 The existence of the Indonesian Traditional Knowledge and Arts (TKA) is endangered by the claims of Intellectual Property Rights (IPR) and the nation’s indifference. Legal efforts cannot be taken due to lack of documentation of the TSA because law enforcement requires data and information. The problems of the present research cover: the use of databases as means of legal protection for the TKA at the international level and in Indonesia, the factors why these databases cannot be used in Indonesia for the time being, and how to build databases that can be used to give legal protection for the Indonesian TKA. This is normative legal research which is exploratory in nature. Findings of the research are: First, at the international level, databases of the TKA are used to provide positive and defensive legal protection. Second, Indonesia also establish databases to be used to provide positive and defensive legal protection for the TKA just like attempts made by stakeholders, both the government and non-government parties. Third, the existing databases in Indonesia still cannot be utilized to realize legal protection due to the absence of synergy between the establishment, use, and objective to be achieved of such legal protection for the TKA. Fourth, such legal protection for the TKA of Indonesia using databases can be realized by putting each of the activities in synergy, even it should begin since the beginning of the establishment process. The recommendations offered are: the legal protection for the TKA should accommodate the interests and needs of the related community; the state is required to establish a special agency to deal with the TKA of Indonesia; databases should be adjusted to the minimum standards of the documents being compared in terms of provision of IPR and expand their access by ensuring confidentiality; as well as establishment of collective management agencies dealing with the TKA should be initiated. Keywords: The traditional knowledge and arts, database, legal protection. 1 Indonesian Advocates. 2 Professor of the Faculty of Law, University of Indonesia. 3 Professor of the Faculty of Law, University of Sumatera Utara. 4 Professor of the Faculty of Law, University of Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan semesta alam, Allah Jalla Jalaluhu atas segala limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayahNya sehingga penulis dapat merampungkan disertasi ini. Shalawat beriringkan salam juga dicurahkan kepada Asyraful Anbiya’i wal Mursalin yang menjadikannya rahmat bagi sekalian alam, Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam. Tulisan ini diilhami dari maraknya kasus penyalahgunaan atas PST yang ada di Indonesia. Hukum positif yang diharapkan dapat melindungi HKI masyarakat pengemban di Indonesia tersebut, malah turut andil dalam mengancam eksistensinya. Dialektika ini kemudian menghasilkan essay yang dituangkan berdasarkan pengalaman beberapa negara berkembang dalam memanfaatkan basis data sebagai pelindungan hukum defensif. Lebih dari itu, keberhasilan basis data dalam memecahkan masalah-masalah sentral dalam pelindungan hukum atas PST telah memperkuat posisinya sebagai sintesis dari dialektika ini. Rangkaian proses studi pada Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara hingga rampungnya disertasi ini menjadi semakin mungkin diselesaikan tentunya juga berkat andil dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada: 1. Yang terhormat dan amat terpelajar, Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk dapat mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Universitas Sumatera Utara Doktor (S-3) Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Di samping itu, di sela-sela kesibukannya, beliau selaku Kopromotor telah membimbing dan menumpahkan pemikirannya dengan memberi pencerahan dan memperluas wawasan kepada penulis sehingga disertasi ini dapat rampung; 2. Yang terhormat dan amat terpelajar, Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk dapat mengikuti dan menyelesaikan studi Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Di samping itu, beliau juga telah memberikan ilmu dan motivasi yang berguna saat proses belajar mengajar pada saat studi ini berlangsung; 3. Yang terhormat dan amat terpelajar, Prof. Dr. Suhaidi, SH., MH, selaku Ketua Program Magister dan Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk dapat mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Di samping itu, selaku Penguji luar komisi, beliau dengan penuh perhatian memberikan masukan yang berguna, baik itu saran maupun kritik, bahkan motivasi kepada penulis selama merampungkan disertasi ini; 4. Yang terhormat dan amat terpelajar, Prof. Dr. Tan Kamello, SH., MS, selaku Sekretaris Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Kopromotor atas curahan pemikirannya dalam Universitas Sumatera Utara memberikan masukan yang konstruktif guna penyempurnaan disertasi ini. Demikian pula atas semangat beliau, tanpa mengenal lelah beliau tetap menyempatkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis; 5. Yang terhormat dan amat terpelajar, Prof. Dr. Agus Sardjono, SH., MH, selaku Promotor atas sikap lunak namun keras, lembut namun tegas dalam membimbing penulis dengan ngerti, ngrasa dan ngelakoni (kognitif, afektif dan psikomotorik), sehingga selepas diskusi ada sejuta cipta, rasa, dan karsa yang berkutat dalam diri penulis. Demikian pula kemudahan yang diberikan kepada penulis, dari memberikan literatur, menyertakan penulis dalam beberapa kegiatan ilmiah, hingga rela menjadwalkan janji temu antara penulis dengan setiap informan dalam penelitian ini. Permohonan maaf juga disampaikan atas segala kekurangan, kelalaian dan kehilafan penulis selama merampungkan disertasi ini. Penulis tidak dapat membalas semua ilmu dan kebaikan yang telah dicurahkan, kecuali dengan memanjatkan doa semoga Allah Jalla Jalaluhu selalu menempatkan beliau dan keluarga besarnya selalu dalam keadaan baik; 6. Yang terhormat dan amat terpelajar, Prof. Dr. Hendra Tanu Atmadja, SH,