Rasinah : Maestro Tari Topeng… (Lasmiyati)) 475

RASINAH: MAESTRO TARI TOPENG

RASINAH: MAESTRO OF OF INDRAMAYU

Lasmiyati Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung, Jl. Cinambo 136 Ujungberung Bandung e-mail: [email protected]

Naskah Diterima: 21 Juni 2013 Naskah Direvisi: 22 Juli 2013 Naskah Disetujui: 1 Agustus 2013

Abstrak Rasinah adalah maestro yang peduli pada kesenian tradisional Topeng Indramayu. Ia lahir dari keluarga seniman, ayahnya seorang dalang kulit dan ibunya seniman . Ia penari topeng yang handal. Kiprahnya di dunia topeng dikenal ke mancanegara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui siapakah Rasinah dan bagaimana kiprahnya sebagai penari topeng di Indramayu. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa Rasinah lahir di Pamayahan Lohbener Indramayu tanggal 5 Januari 1929. Ia dalang topeng turunan dari neneknya. Ayahnya merupakan dalang dan dalang topeng, ibunya seniman ronggeng. Ia belajar menari topeng sejak usia tiga tahun. Tahun 1960-an Rasinah mengalami masa kejayaan, namun tahun 1970-an, ia mengalami masa surut seiring penggemar tari topeng beralih ke jenis kesenian organ tunggal dan tarling. Tahun 1994 ia bertemu Endo Suanda, kiprahnya sebagai penari topeng kembali bangkit. Ia dipromosikan tampil di beberapa negara. Sabtu 15 Maret 2008 Rasinah mewariskan Topengnya kepada cucunya, Aerli Rasinah. Tanggal 7 Agustus 2010 Rasinah meninggal dunia. Ia mendapat penghargaan sebagai penari dan pelestari Topeng Indramayu, di antaranya Lifetime Achievement dalam Festival Topeng Nusantara 2010. Kata kunci: Rasinah, maestro topeng, Indramayu.

Abstract Rasinah was a maestro who has great concern about Indramayu traditional arts of Tari Topeng or the Dance. She was born into an artist family. Her father was a puppets shadow play master and her mother was a Ronggeng dancer. She is a brilliant Topeng dancer. Her role in Tari Topeng known in foreign countries. This research was conducted to find out who Rasinah is, and what her role in the development of Topeng dance of Indramayu. This research used historical method, which consist of four phases: heuristics, critics, interpretation, and historiography. Rasinah was born in Pamayahan Lohbener Indramayu, January 5, 1929. Her mastery of Topeng dance she inherited from her grandmother. Rasinah has learned dance since 3 years old. The 1960s witnessed the heyday of her performance. However, one decade later her reception declined. People more interested in Tarling and organ tunggal instead of Topeng dance. After Rasinah met Endo Suanda in 1994, her role in Topeng dance started again. She promoted by Endo Suanda to perform in the couple of countries. Rasinah officially bequeath her role in Topeng dance to her granddaughter, Aerli Rasinah on March 15, 2008. On August 7, 2008, Rasinah passed away. She received an award as a dancer and conservationist of Topeng Indramayu in Topeng Festival Nusantara 2010. Keywords: Rasinah, maestro mask, Indramayu.

2013 Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 476 Patanjala Vol. 5 No. 3 September 2013: 475 – 488

A. PENDAHULUAN tentang keindahan serta pesan budaya Kabupaten Indramayu adalah salah tersebut diwujudkan dalam seni lukis, seni satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa ukir, seni rias, seni patung, seni suara, seni Barat. Kabupaten ini di sebelah utara tari, seni vokal, seni instrumentalia, dan berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah seni drama (Ensiklopesi Nasional tenggara Kabupaten , di sebelah , 8, 1990: 436-437). selatan Kabupaten Majalengka dan Kesenian dalam pengertian sehari- Kabupaten Sumedang, dan di sebelah barat hari berhubungan dengan produk estetika Kabupaten Subang (http:id.wikipedia.or). umat manusia, meliputi seni sastra, seni Kabupaten Indramayu membawahi 33 rupa, seni pertunjukan, dan seni rekam. kecamatan, yang dibagi atas 315 desa dan Dalam pengertian luas, kesenian dapat kelurahan. Kabupaten Indramayu, menyangkut juga segala produk selain dikenal sebagai kota nelayan juga kebudayaan hasil peradaban manusia merupakan lumbung padinya Jawa Barat. (Parani, 1990: 98). Selain itu Indramayu dikenal kaya akan Kata seni berasal dari kata latin ars kesenian tradisional, seperti berokan, brai, yang artinya keahlian. Keahlian dombret, genjring umbul, jidur, macapat, mengekspresikan ide-ide dan pemikiran renteng, ronggeng ketuk, rudat, sampyong, estetika, termasuk mewujudkan , sintren, tarling, tayuban, kemampuan serta imajinasi penciptaan topeng, terbang, cepak, dan benda suasana atau karya yang mempunyai wayang purwa (Kasim et al, 2008). rasa indah. Seni yang merupakan bagian Jawa Barat memiliki khazanah dari kebudayaan manusia ruang akan bentuk-bentuk kesenian tradisional lingkupnya amat luas. Istilah seni bisa juga daerahnya, yang akan merupakan saham menunjukkan salah satu dari sejumlah cara dalam rangka pembangunan kebudayaan pengekspresian yang dikatagorikan secara nasional. Kesenian juga merupakan konvensional oleh manfaat yang pelengkap misi persahabatan antarnegara, ditimbulkan atau bentuk yang dihasilkan namun kesenian itu pun bisa memecahkan termasuk lukisan, patung, film, tari-tarian, persahabatan antarnegara, di kala satu dan beberapa hasil karya yang merupakan sama lainnya saling mengklaim kesenian ekspresi keindahan termasuk hasil itu sendiri sebagai milik negaranya. kemajuan (Ensiklopedi Nasional Kesenian tradisional adalah suatu Indonesia, 14, 1990: 524-525). hasil ekspresi hasrat manusia akan Salah satu jenis kesenian yang ada keindahan dengan latar belakang tradisi di Indramayu adalah topeng. Topeng atau sistem budaya masyarakat pemilik pada umumnya diidentikkan dengan muka. kesenian tersebut. Dalam karya seni Topeng berfungsi menutupi atau tradisional tersirat pesan dan moral dari mengganti perwujudan muka pemakainya. sang tokoh seni berupa pengetahuan, Namun ternyata topeng tidak dapat gagasan, kepercayaan, nilai, norma, dan didefinisikan sebagai penutup muka, sebagainya. Melalui sang seniman dan karena terbukti banyak topeng dipakai karya seninya masyarakat berusaha tidak persis di depan muka. Beberapa jenis memaknai, menginterpretasikan atau topeng banyak yang dipegang dimainkan menjawab masalah-masalah dan dengan posisi jauh dari muka pemainnya. lingkungannya, baik lingkungan alam atau Ada pula topeng yang digunakan di atas lingkungan sosialnya. Kesenian merupakan kepala atau di perut, dan ada pula yang salah satu sarana untuk mencapai tujuan lebih besar dan lebih kecil dari ukuran bersama, misalnya kemakmuran, muka (Suanda, 2005: 6). persekutuan, kemuliaan, kebahagiaan, rasa Tari dapat diartikan sebagai segala aman, komunikasi dengan alam gaib, gerak yang berirama, biasanya diiringi supranatural, dan lain-lain. Ekspresi musik atau . Tarian yang

Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 2013 Rasinah : Maestro Tari Topeng… (Lasmiyati)) 477 penarinya memakai alat, alat tersebut akan Rumyang dilakukan pada bagian ketiga, menjadi nama tariannya, misalnya tari tarian ini mempunyai karakteristik agak payung yaitu tarian yang dilakukan genit bercampur kalem menggambarkan dengan memainkan payung. Tari kipas, seseorang yang beranjak dewasa dan serba yaitu tarian yang dilakukan dengan ingin tahu terhadap lingkungan sekitarnya, memainkan kipas, sedangkan tari topeng bersifat lincah, lembut, dan tegas. Topeng adalah tarian yang penarinya memakai Rumyang berwarna merah muda atau topeng. berwarna ros. Topeng Tumenggung atau Tari Topeng Indramayu berasal Patih dilakukan pada bagian keempat. dari tradisi di lingkungan istana Tarian ini mempunyai karakteristik gagah Kacirebonan. Kesenian tersebut dimainkan dan tangguh bersifat gagah, tegas, keras di keraton pada acara penting kerajaan, hati dan sederhana. Topeng Tumenggung misalnya penyambutan tamu raja. Lama- berwarna merah bata menggambarkan kelamaan tari ini diminati masyarakat di seseorang yang punya kedudukan dan rasa luar keraton dan menyebar ke daerah tanggung jawab yang tinggi. Topeng Indramayu. Dari tari istana kemudian Kelana (Rahwana) dilakukan pada bagian berubah fungsi menjadi tari rakyat. Tari kelima. Tarian ini mempunyai karakteristik Topeng Cirebon memiliki keragaman gagah dan kasar bersifat serakah, penuh gerak yang mengacu pada spiritualitas amarah dan tidak bisa mengendalikan kemanusiaan, memuat unsur filosofis yang hawa nafsu. Topeng Kelana berwarna melambangkan kehidupan manusia dengan merah tua, menggambarkan kehidupan segala perwatakannya. Jenis tariannya manusia yang selalu berkelana dalam disesuaikan dengan kedok yang dikenakan kebebasan dari pengaruh hawa nafsu. sang penari. Bentuk penyajian tari Secara umum penyajian tari Topeng topeng adalah dinaan dan babakan. Dermayon (Indramayu) memiliki Pertunjukan dinaan dipentaskan hampir kesamaan dengan tari Topeng Cirebon. sehari penuh dengan pertunjukan secara Namun tari Topeng Indramayu memiliki utuh dari awal sampai akhir yang diseling gerakan yang sangat lincah , bertenaga dan dengan bodoran dan cerita kisah. Adapun sangat dinamis. Tari Topeng Cirebon dan pertunjukan babakan, bentuk penyajiannya Indramayu memiliki perbedaan, walaupun disesuaikan permintaan yang memesan topengnya sama tetapi mempunyai gerakan pertunjukan. Biasanya hanya dipentaskan yang berbeda (http://jawa-barat.com). pada bagian tarinya (wawancara dengan Berbicara tentang tari topeng, Elang Heri tanggal 22 Juni 2010). Antara tentunya tidak terlepas dengan sang tokoh, tari Topeng Keraton Cirebon dan yang dengan karya seninya yang luhur Indramayu ada kesamaan dalam alur cerita, telah memberikan sumbangan besar yang terbagi dalam lima lakon yaitu tari terhadap khasanah budaya nasional, maka Topeng Panji dilakukan pada bagian perlu pula adanya biografi sang tokoh pertama, tarian ini mempunyai sebagai bahan kreativitas seniman masa karakteristik halus dan alim bersifat kini atau pun sebagai peningkatan apresiasi tenang, wajah Topeng Panji berwarna seni terhadap masyarakat. putih melambangkan kebersihan dan Biografi adalah catatan tentang kesucian seperti bayi yang baru lahir. hidup seseorang (Kuntowojoyo, 2003: Parmindo (Samba) dilakukan pada bagian 203). Menulis sebuah biografi adalah kedua, tarian ini mempunyai karakteristik suatu usaha untuk memperkenalkan atau genit dan lincah menggambarkan menggambarkan seseorang melalui kisah seseorang yang mulai memasuki masa hidupnya. Dengan demikian maka remaja, bersifat emosional, penuh penulisan biografi sebenarnya merupakan semangat bergelora. Topeng Parmindo suatu sumbangan untuk perbendaharaan berwarna putih berseri atau kehijauan. sumber pengetahuan kita mengenai masa

2013 Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 478 Patanjala Vol. 5 No. 3 September 2013: 475 – 488 lampau (Sumadio, 1980/1981: 15). Islam. Selain itu Sunan Gunung Jati Penelitian ini akan dibatasi pada salah satu berhasil menjadikan tari topeng sebagai seniman penari topeng di Indramayu kesenian Keraton Cirebon dan diterima bernama Rasinah. Yang menjadi oleh masyarakat Cirebon itu sendiri. pertanyaan adalah siapakah Rasinah dan Pada 1568, Sunan Gunung Jati bagaimana kiprahnya dalam tari topeng. penguasa Cirebon yang sekaligus sebagai penyebar agama Islam meninggal dunia B. METODE PENELITIAN dalam usia 120 tahun (Soenardjo, 1983: Metode yang digunakan adalah 96). Ia digantikan oleh putra dari cucunya metode sejarah yang meliputi tahap yaitu Pangeran Emas yang bergelar heuristik, yaitu tahap mencari dan Panembahan Ratu. Sebelum menobatkan menemukan sumber, baik sumber primer Pangeran Emas untuk dijadikan penguasa maupun sekunder. Penelitian ini juga Cirebon, Sunan Gunung Jati sebelumnya melakukan wawancara dengan keluarga telah merencanakan bahwa yang akan Rasinah dan seniman Topeng lainnya. menjadi penggantinya kelak adalah Langkah berikutnya melakukan kritik putranya yang bernama Pangeran sumber, tujuannya untuk mengetahui Pasarean, namun dalam usia 16 tahun apakah dari sumber-sumber tersebut valid Pangeran Pasarean meninggal dunia. dan dapat dipercaya. Setelah sumber- Sepeninggal Pangeran Pasarean, Sunan sumber dikritik baik ekstern maupun Gunung Jati menunjuk Pangeran Sawarga intern, langkah berikutnya mengolah (putra Ki Fadhilah Khan dengan Ratu Ayu sumber untuk mendapatkan data yang Sakluh) yang telah diberi jabatan dengan diperlukan. Setelah data terkumpul gelar Adipati Cerbon atau Dipati Ratu, kemudian diklasifikasi disesuaikan dengan namun Pangeran Sawarga pun meninggal subbab yang akan ditulis. Langkah dunia. Saat Panembahan Ratu naik tahta, berikutnya adalah interpretasi, baru kondisi pemerintahan Cirebon sudah maju kemudian dilakukan penulisan atau berkat kepemimpinan Sunan Gunung Jati, historiografi, yaitu merangkaikan fakta wilayah kekuasaan Cirebon mencapai eks hingga menjadi tulisan sejarah. Karesidenan Cirebon sekarang. Panembahan Ratu menjalin C. HASIL DAN BAHASAN hubungan baik dengan kerajaan yang 1. Sejarah Topeng Indramayu mempunyai misi dalam penyebaran agama Para wali yang dikenal dengan nama Islam. Ia juga menjalin persahabatan Walisanga mengislamkan penduduk di dengan Kerajaan Mataram di bawah daerah Pulau Jawa. Dalam proses kekuasaan Sultan Agung. Tahun 1645, islamisasi tersebut pada umumnya Sultan Agung meninggal dunia. Ia dilakukan secara damai. Para wali dalam digantikan oleh putranya, Sunan mengislamkan masyarakat melakukan Amangkurat I. Tahun 1949 Panembahan pendekatan melalui cocok tanam, kesenian, Ratu meninggal dunia. Ia digantikan oleh pengobatan, tata niaga dan struktur Pangeran Karim. Pangeran Karim menikah pemerintahan. Sunan Gunung Jati salah dengan adik Sunan Amangkurat I dan seorang Walisanga berhasil menyebarkan melahirkan tiga orang putra yaitu Pangeran agama Islam melalui pendekatan kesenian. Kertawidjaja, Pangeran Mertawidjaja, dan Ia menjadikan tari topeng dan wayang Pangeran Wangsakerta. Sunan kulit sebagai media untuk menyebarkan Amangkurat I yang lebih suka bersahabat dan mengajarkan agama Islam, baik dalam dengan Belanda, ia terhasut bujuk rayu mengislamkan masyarakat Cirebon atau Belanda, ia memanggil Pangeran Karim pun daerah sekitarnya. Bahkan, ia agar segera ke Mataram. Pangeran Karim berhasil mengislamkan Pangeran Welang memenuhi panggilannya ke Mataram melalui kesenian tersebut hingga masuk beserta kedua putranya yakni Pangeran

Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 2013 Rasinah : Maestro Tari Topeng… (Lasmiyati)) 479

Mertawidjaja dan Pangeran Kertawidjaja. tanggal 12 Juni 2010). Setelah tari Mereka tinggal di Mataram selama 12 topeng menyebar ke luar keraton, tari tahun hingga meninggal dunia. Atas topeng mempunyai karakter dan bentuk permintaan Pangeran Wangsakerta, Sultan tersendiri. Tari Topeng Cirebon yang Ageng Tirtayasa dapat membebaskan menyebar ke luar keraton di antaranya Pangeran Mertawidjaja dan Kertawidjaja adalah: kemudian dibawa ke Cirebon. Pangeran Di wilayah timur Cirebon yaitu Kertawidjaja menjabat sebagai Sultan Losari tepatnya di Desa Astanalanggar. Sepuh menempati Keraton Pakungwati dan (tokohnya Dewi dan Sawitri). Penampilan Pangeran Badridin Kertawidjaja menjabat Topeng Losari sangat berlainan dengan sebagai Sultan Anom dan menempati penampilan Topeng Slangit maupun Keraton Kanoman. Topeng Babakan. Rombongan Topeng Orang Belanda yang bernama Sang Losari ini hanya satu grup yaitu di Desa Morgil yang tinggal di Batavia Astana Langgar Losari. Tokohnya adalah mengirimkan surat pengangkatan gelar Sawitri, Dewi, Saca, dan Kocap. Mereka untuk Pangeran Wangsakerta dengan gelar keturunan Buyut Kanten yang mempunyai Panembahan. Dengan adanya surat murid bernama Koncar. Dalam pangangkatan tersebut pejabat Belanda pertunjukan Topeng Losari, cerita yang yang ada di Cirebon bernama Kapitan diambil adalah cerita Jaka Buntek, Jaka Karang melakukan suatu perjanjian Bluwo, Jaka Penjaring, Jaka Simping, Jaka bersama dengan Sultan Anom dan Sultan Menyawak, dan Raden Panji. Sepuh. Hasilnya Sultan Anom harus Di sebelah Barat (Palimanan) menyerahkan 15 desa kepada Pangeran dengan tokohnya Wentar, Koncar, Ami Wangsakerta. Begitu pula Sultan Anom, ia Dasih, dan Suji. Tari Topeng Cirebon yang juga menyerahkan 15 desa kepada menyebar ke sebelah barat sampai di Pangeran Wangsakerta. Jadi Pangeran daerah Palimanan. Tari Topeng Cirebon Wangsakerta memiliki 30 desa dan berhak gaya Palimanan pernah mengalami masa memiliki daerah kekuasaan sendiri dan keemasan atau masa kejayaan ketika di berhak pula memerintah sebuah keraton di tangan maestro Ibu Suji. Pada tahun 1970- Kacirebonan. Dengan berdirinya Keraton an, Tari Topeng Cirebon gaya Palimanan Kacirebonan tersebut maka Cirebon pernah mencapai zaman keemasan. Pada memiliki tiga keraton yaitu Keraton tahun tersebut tari Topeng Cirebon masih Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. dapat dipentaskan di berbagai acara Menurut Ringgo, setelah hajatan. kehadiran Belanda di Cirebon, kondisi Desa Slangit, Palimanan Kabupaten politik Keraton Cirebon berubah. Ikut Cirebon, grup Topeng ini dapat dikatakan campurnya Belanda membawa dampak sebagai grup Topeng keluarga dengan psikologis pada masyarakat Cirebon. dalangnya bernama Krian. Pada tahun Masyarakat merasa tidak betah untuk 1879 -1954 kemudian diturunkan kepada tinggal di lingkungan keraton, akibatnya anaknya yang bernama . Pada masa sebagian masyarakat Cirebon pindah ke Arjalah Topeng Slangit mulai terkenal. beberapa tempat di sekitar Cirebon yang Para penarinya juga dapat menabuh dianggap lebih aman. Kepindahan waditra. Arja pernah mendapat surat masyarakat tersebut juga diikuti oleh pengangkatan dari Sultan Cirebon sebagai sebagian masyarakat Cirebon yang seniman tari Topeng di keraton. Anak-anak berprofesi sebagai seniman. Seniman Arja semuanya penari Topeng seperti topeng yang selama ini hidup di Sutija, Suparta, Sujana, dan Keni (Rosidi, lingkungan Keraton Cirebon, ikut pindah 2000: 666). bersama masyarakat lainnya ke luar Tari Topeng yang awalnya berasal keraton (wawancara dengan Ringgo dari lingkungan istana Cirebon juga

2013 Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 480 Patanjala Vol. 5 No. 3 September 2013: 475 – 488 menyebar ke arah Indramayu. Di di Kabupaten Indramayu (wawancara Indramayu tari yang semula sebagai tarian dengan Aerli Rasinah tanggal 23 Juni istana tersebut berubah menjadi tarian 2011). rakyat. Tari Topeng yang menyebar ke Lagu-lagu yang mengiringinya arah Indramayu tersebut bentuk Topeng adalah Panji diiringi lagu Kembang dan tokohnya sama, yang berlainan adalah Sungsang; Parmindo diiringi lagu gerak tariannya Parmindo; Rumyang diiringi lagu (http://sanggarcendrawasih.wordpress.co Rumyang; Tumenggung diiringi lagu m). Tumenggung; dan Klana diiringi lagu Menurut Suparto Agustinus bahwa Gonjing. Busana yang dikenakan oleh tari Topeng yang berkembang di penari topeng di antaranya celana sontog, Indramayu dan dibawakan oleh Rasinah baju kutung panopengan, kain /dodot, bernama Topeng Indramayu gaya krodong, konca/soder, benting/beubeur Pekandangan (wawancara dengan Suparto yang terbuat dari kuningan, perak, kace, Agustinus tanggal 22 Juni 2011). Waktu dasi, gelang, kalung, ules, iket, penitik, pertunjukan biasanya dilakukan pada sore keris, tekes, kedok (tutup rasa) (Bastaman, hari, tempatnya di atas panggung buatan 1999:6). yang sederhana berplatform tinggi, namun Penari topeng, selain mengenakan berjarak dekat dengan penonton. busana juga mengenakan kedok. Kedok Pertunjukan tari Topeng menampilkan yang digunakan adalah kedok Panji lima karakter Topeng yaitu, tari Topeng berwarna putih, kedok Parmindo berwarna Panji yang menggambarkan tentang sifat kuning muda, kedok Rumyang berwarna mutmainnah bayi yang baru lahir, atau merah muda, kedok Tumenggung perwujudan dari awal mula berwarna coklat, kedok Kelana (terdiri berlangsungnya hidup di dunia, sehingga atas dua kedok yaitu warna merah wanda pada gerakan tari Topeng Panji gerakannya wringgut memakai tekes dan warna merah mirip dengan bayi. Tari Topeng Samba wanda drodas memakai iket). Rasinah menggambarkan sifat keremajaan, yang dikenal sebagai penari topeng sehingga dalam tari Topeng Samba banyak mempunyai gaya yang sangat spesifik gerakan yang genit (ganjen) yang yaitu gerak mengular ngalageday dengan mencerminkan sifat remaja. Tari Topeng diiringi suara gamelan yang lembut tidak Tumenggung menggambarkan tentang gemuruh. Urutan gerak daner adalah kepatihan Kacirebonan, sehingga gerakan Topeng Slangit, dodoan, unggah tengah, dalam tari Topeng Tumenggung layaknya dan deder. seorang patih atau tumenggung kerajaan Waditra atau gamelan tari topeng yang gagah. Tari Topeng Kelana yang gaya Pekandangan adalah berlaras pelog, menggambarkan emosi dan angkara murka salendro atau prawa yang terdiri atas atau menggambarkan tentang sifat seorang kendang (dua buah), kendang kecil (dua raja yang tamak dan serakah. Tari Topeng buah), saron kecil, bonang, kenong, dan Kelana Udeng yang merupakan kelanjutan jengglong, saron (dua set), tutukan dan dari tari Topeng Kelana yang memiliki kebluk, kelenang, kademung, kempul, dan sifat atau penggambaran yang sama gong keprak, suling, kemanak (Kasim, et. dengan tari Topeng Kelana tapi dalam tari al., 2008: 76). Topeng Kelana Udeng sang penari tidak menggunakan penutup kepala Sobra, 2. Rasinah melainkan hanya menggunakan udeng atau a. Latar Belakang Keluarga ikat kepala dari kain. Saat ini tari topeng Rasinah lahir di Pamayahan gaya Pekandangan berfungsi sebagai Lohbener Indramayu tanggal 5 Januari hiburan masyarakat dan merupakan 1929. Rasinah berasal dari keluarga potensi budaya yang perlu dipertahankan seniman. Ia adalah dalang topeng turunan.

Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 2013 Rasinah : Maestro Tari Topeng… (Lasmiyati)) 481

Buyut-neneknya juga dalang topeng. sebagai dalang topeng namun sudah Kakek dan neneknya bernama Munja dan meninggal dunia. Anak keduanya bernama Kendra. Mereka mempunyai tiga putra Waci. Waci menikah dengan Taryani. Dari yaitu Sutri, Lastra, dan Tinggal. Lastra hasil pernikahannya lahirlah Edi, Taryana, putra kedua dari neneknya yang menjadi Aerli, dan Wandi. ayah Rasinah. Lastra berasal dari daerah Mayahan-Indramayu. Ia adalah dalang b. Penari Topeng wayang kulit dan juga dalang topeng. Dari Lastra, ayah Rasinah bercita-cita ayahnya inilah Rasinah belajar tari topeng. ingin memiliki anak berprofesi sebagai Ibunya bernama Sarminah. Ia berasal dari penari dan dalang topeng. Cita-cita Pekandangan-Indramayu. Ia seorang tersebut ia pendam sejak Rasinah masih petani dan seniman ronggeng. dalam kandungan. Itulah sebabnya meskipun Rasinah masih berusia 3 tahun ia sudah sering diajak ayahnya untuk menonton topeng. Sejak usia 3 tahun, Rasinah mulai mengenal topeng. Ia selalu dibawa manggung oleh kedua orang tuanya, di situlah ia dapat melihat langsung sang ibu menarikan topeng. Ia pun mulai hafal gerakan-gerakan tari topeng. Pada usia empat tahun, Rasinah digembleng oleh orang tuanya untuk belajar menari topeng. Selain itu Rasinah Gambar 1. Rasinah tengah berada di ruang juga diajari cara menabuh gamelan latihan di sanggar tari termasuk menjadi dalang wayang kulit. miliknya. Namun Rasinah lebih tertarik menjadi Sumber: Pikiran Rakyat, 25 April 2004 penari topeng. Umur 5 tahun ia sudah diajari menari oleh bapaknya dan pada Rasinah bersaudara tujuh orang. usia 7 tahun ia mulai ngamen (bebarang). Rasinah merupakan anak pertama dari Menekuni tari topeng ia lakukan hingga ia enam bersaudara, masing-masing bernama mencapai usia dewasa. Karniti, Warniti, Rastem, Murita, Cita, dan Darmini. Dari tujuh bersaudara tersebut hanya tiga orang yang menjadi dalang topeng, yakni Rasinah, Karniti, dan Murita. Tahun 1940 Rasinah menikah dengan Tamar. Pria asal Tugu yang bermukim di daerah Cipunagara-Subang. Tamar berprofesi sebagai dalang wayang kulit . Dari perkawinannya lahir dua anak (Muncar dan Saimah). Keduanya meninggal dunia saat masih kecil. Gambar 2. Rasinah sedang Menari Topeng Pernikahan antara Rasinah dan Tamar Sumber: Pikiran Rakyat, 25 April 2004 berjalan empat tahun disebabkan Tamar meninggal dunia. Rasinah kemudian Topeng gaya Pekandangan menikah lagi dengan Amat. Amat adalah merupakan tari topeng khas Indramayu. seorang dalang wayang golek dan topeng Masyarakat lebih mengenalnya dengan dari Pekandangan Indramayu. Dari nama tari Topeng Rasinah. Tahun 1940-an pernikahan tersebut lahirlah dua orang Rasinah juga penjual gorengan. Usai putra, yang pertama bernama Wasno. Ia menjual gorengan, apabila ada yang

2013 Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 482 Patanjala Vol. 5 No. 3 September 2013: 475 – 488 menanggapnya, ia menari dan mengamen. bulan ia dapat manggung sebanyak 25 kali. Pernikahan Rasinah dengan Amat Pada saat di Indramayu terjadi musim merupakan pasangan yang serasi, sebab paceklik, Rasinah masih dapat manggung 5 keduanya berkecimpung di seni topeng. kali dalam satu bulan. Rasinah memang Amat mempunyai Sanggar Arum Sari, berbeda dengan dalang topeng lainnya. Ia yang kemudian oleh Rasinah nama tidak saja hanya bisa menarikan topeng, sanggarnya diganti dengan nama Langgeng tetapi juga bisa menari jenis tarian Sari. lainnya. Pada agresi militer kedua tahun Tahun 1940-an, rakyat Indramayu 1947, Lastra kembali mendapat tuduhan diberi pelatihan dan petunjuk mengenai sebagai mata-mata. Lastra dianggap cara menghadapi musuh. Berbagai membahayakan bagi tentara Sekutu, ia pun penangkalan yang dilakukan di antaranya tewas ditembak Belanda, hingga menutupi lampu penerangan baik yang ada meninggal dunia. di jalan raya maupun di dalam rumah Tahun 1959, Bupati Indramayu, dengan tujuan tidak terpantau dari udara Dasuki, memanggil guru tari dari (Lasmiyati, 2002: 29). Tanggal 1 Maret Sumedang, R. Ono Lesmana 1942, sekitar pukul 02.00 Asisten Wedana Kartadikusumah untuk mengajar anak- Eretan Wetan di pantai utara Pulau Jawa anaknya (Mami dan Nenong). Saat itu di menelpon komandan Pangkalan Udara kantor bupati terdapat tamu dari Kalijati guna melaporkan bahwa tentara gubernuran. Amat mendapat tugas untuk Jepang telah mendarat di Pantai Eretan mengiringi beberapa tari dengan kendang, Wetan dengan beberapa iringan tank. seperti tari Jayengrana, tari Samba, tari Pendaratan di Eretan Wetan tersebut Gatotkaca, tari Aradea, tari Adipati Karna, dipimpin oleh Kolonel Shoji. Ia membawa tari Jakasona dan lain-lain. Ia juga bisa bala tentara Jepang sebanyak 7 kapal menarikan tari-tarian karya R.Tjetje angkut dan dikawal 3 kapal pemburu Somantri seperti tari Anjasmara, tari Sekar torpedo. Pendaratan tentara Jepang yang Putri dan lain-lain. Pak Amat pulalah yang dilakukan tanggal 1 Maret tersebut tidak mengendangi tari-tarian tersebut, dan diketahui oleh masyarakat Indramayu pada karena kepiawaiannya memainkan umumnya disebabkan jaringan komunikasi kendang, ia kemudian diangkat menjadi kurang lancar. Dengan tidak lancarnya pegawai di lingkungan Pemda Kabupaten komunikasi tersebut berita adanya Indramayu. Pada sekitar tahun 60-an, pendaratan tentara Jepang di Eretan Wetan Rasinah juga aktif melatih tari di beberapa baru diketahui oleh masyarakat Indramayu tempat dan sekolah, di antaranya: Panti tanggal 3 Maret 1942. Tanggal 3 Maret Arjo, SD, SMEA, SMP 1 dan 2, SPG dan 1942 tentara Jepang secara resmi lain-lain. Dari perkenalannya dengan Ono melakukan pendudukan di Indramayu. Lesmana tersebut, Rasinah punya murid Pada tanggal tersebut tempat-tempat yang anak-anak bupati Indramayu seperti Nani, dianggap penting mulai diduduki Jepang, Nenag, Tiah, Nanang. Mereka belajar tari di antaranya pendopo kabupaten. topeng seperti Tumenggung, Samba, dan Selanjutnya Jepang membuat berbagai Rumyang (Bastaman, 1999: 11). peraturan yang sifatnya memberatkan Sepeninggal ayahnya, rombongan rakyat Indramayu. Pemberontakan rakyat tari Topeng Rasinah dipimpin oleh di daerah Indramayu pun terjadi. Lastra suaminya. Pada 1970-an kelompok Tari yang berkecimpung di bidang kesenian Topeng Rasinah sepi tanggapan karena dituduh oleh tentara Jepang sebagai mata- tersisihkan oleh tarling, dangdut, dan mata. Beberapa jenis topeng dan seluruh sandiwara. Suami Rasinah akhirnya aksesorisnya dihancurkan tentara Jepang. menjual seluruh topeng dan asesorisnya Tahun 1945 Rasinah mengalami sebagai modal untuk mendirikan grup masa puncak kejayaan. Dalam waktu satu sandiwara.

Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 2013 Rasinah : Maestro Tari Topeng… (Lasmiyati)) 483

Rasinah berhenti menari topeng dosen STSI Bandung, Toto Amsar selama 20 tahun lebih, ia hanya menabuh Suanda, menemukan kembali Rasinah. gamelan untuk sandiwara. Pada tahun Pertemuan dengan Endo Suanda tersebut Rasinah menyatakan berhenti bulan November 1994 merupakan awal sebagai dalang topeng. Masa itu pertemuan Endo dengan Rasinah. Tawaran merupakan masa-masa vakum sehingga ia untuk menari awalnya ditolak. Dengan merasakan bahwa tahun tersebut alasan ia sudah tidak punya gigi, tak merupakan masa yang semakin terpuruk. mungkin bisa menggigit kedok. Kedua, Perasaan yang menyelimutinya disebabkan nayaga yang dulu mengiringinya sudah ada beberapa faktor, di antaranya tidak ada. Semuanya telah meninggal masyarakat sudah berpaling dari topeng, dunia. Mana mungkin ia bisa menari. mereka lebih tertarik tarling dangdut. Ketiga, ia sudah tua, sudah tak pantas lagi Beralihnya peminat kesenian topeng ke menari. Dengan alasan-alasan yang tarling dangdut tersebut membuat Rasinah diutarakan oleh Rasinah tersebut, Endo prihatin, sebab masyarakat yang Suanda berusaha untuk membujuknya. Ia menanggap tari topeng pun menurun. membawa kedok Rumyang kemudian Yang menambah kesedihan hati Rasinah di diperlihatkan dan disuruh dicobanya. antaranya adalah kondisi para nayaganya. Rasinah pun memperagakannya dengan Mereka beralih menjadi buruh tani. beberapa gerakan, Rasinah dan nayaga Tari topeng sudah jarang Topeng Tambi kelihatan seperti layaknya dipentaskan, umur Rasinah sudah tua, sebuah grup yang sudah lama terbina, bahkan banyak yang berkomentar ia sudah walaupun memang masih banyak gerakan- tidak pantas menari lagi. Pada 1980, ia gerakan Rasinah yang belum tampak oleh berhenti, tidak melayani manggung. Ia pengendangnya. Rasinah pun melakukan hanya mengajar tari untuk anak-anak latihan selama sehari. sekolah, baik di tingkat SD, SMP, dan Setelah bertemu Pak Endo dan Toto, SMA. Melihat kenyataan tersebut, semangat Rasinah untuk menari timbul Rasinah kemudian memasukkan topeng- kembali. Ia hanya minta Rp 150 ribu untuk topeng yang ia miliki ke dalam kotak dan membeli gigi palsu, demi bisa menggigit menggantungkan selendangnya. Rasinah delapan Topeng yang harus ia lakonkan, merasakan itu semua sebagai tanda bahwa dari Panji sampai Kelana Udeng. Selama ia sudah berhenti dari menari topeng. tiga hari tiga malam, Rasinah harus Kalaulah ada yang menanggap hanyalah mengajarkan penabuh gamelan di Sanggar dari kampung ke kampung. Tahun 1944, Tambi milik Pak Taham, ayah penari Amat, suami Rasinah, meninggal dunia. Topeng Wangi Indriya. Setelah sebulan berlatih tari, c. Pertemuan dengan Endo Suanda Rasinah pulang ke Pekandangan dalam Di kala menghadapi masa-masa kondisi sakit karena kelelahan. Sesudah sepi untuk manggung, Rasinah mengisi itu, undangan pun berdatangan, baik dari waktunya dengan bekerja sebagai STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia), pengasuh anak tetangganya. Pekerjaan TIM (Taman Ismail Marzuki) sampai tersebut dibayar Rp 25 ribu sebulan. Jepang dan Eropa. Kegiatan tersebut ia lakukan disebabkan Sejak itu, Endo Suanda, dan suaminya sudah meninggal. Putrinya, Wangi Indriya, secara bergantian Wacih, jadi TKW di Malaysia selama dua mempromosikan dan mempergelarkan tahun. Ia terpaksa harus menanggalkan Topeng Rasinah di berbagai tempat. cita-citanya sebagai penerus dalang topeng Beberapa kali pentas di Bandung (pertama karena sepi undangan. Pada 1994, Endo STSI 1995), (Taman Ismail Suanda dan seorang rekannya sesama Marzuki) dan dalam perayaan pernikahan keluarga Arifin Panigoro, pentas di

2013 Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 484 Patanjala Vol. 5 No. 3 September 2013: 475 – 488

Yogyakarta, Surakarta, , dan tempat- masuknya kesenian modern. Ia tempat lainnya. Rasinah kembali bersinar berkeinginan agar kesenian tradisional sebagai penari topeng. Topeng kembali tidak punah. Ia merasa prihatin disebabkan menjadi sumber penghidupan dan tari Topeng Indramayu menjadi barang membantu meringankan beban asing di Indramayu sendiri. Kalau Rasinah ekonominya. berdiam diri, dikhawatirkan tari topeng Hidup Rasinah yang penuh cobaan akan punah. Rasinah pun berusaha dan penderitaan, mengundang iba banyak melestarikannya dengan cara membuka orang. Suatu saat rumah dan sanggarnya sanggar di rumahnya dan melatih anak- tiba-tiba runtuh. Ia tak punya tempat anak di sekitarnya, agar anak-anak dan berlindung. Untuk membangunnya generasi muda mencintai tari topeng. kembali memerlukan dana yang besar. Sanggar yang ia bangun berukuran 5 x 8 Namun atas prakarsa Endo Suanda, m. Bangunan tersebut menyatu dengan sejumlah dana berhasil dihimpun dari rumahnya. Salah satu ruangan sanggar berbagai donatur, baik dari dalam maupun tersebut berisi seperangkat gamelan luar negeri. Rumah dan sanggarnya itu seperti gong, saron, bonang, kendang. kembali berdiri kokoh dan ia mulai hidup Gamelan tersebut merupakan warisan agak tenang. Gamelannya mulai berbunyi Amat, suami Rasinah. Pada bagian lain lagi. Anak-anak mulai berdatangan untuk terdapat ruangan yang dibiarkan kosong, belajar menari topeng. Kalau dahulu digunakan untuk mengajar menari bagi Rasinah hanya manggung dari panggung anak-anak sanggar asuhannya (Nugroho, ke panggung, maka tahun 1995 2004: 5). menemukan tempat manggungnya dari Rasinah menggeluti tari topeng gaya negara satu ke negara lain. Pekandangan selama 30 tahun. Di usianya Tahun 1999, Rasinah diantar ke yang ke-78 tahun, Rasinah menyatakan Jepang oleh Endo Suanda dan Wangi mengundurkan diri dari seni topeng yang untuk mentas selama 25 hari. Di Negeri ia geluti. Sabtu 15 Maret 2008, Rasinah Matahari tersebut Rasinah menari topeng secara resmi mengundurkan diri. Acara di Tokyo, Kyoto, Osaka, Hiroshima, dan pengunduran diri dimulai pukul 09.00 lain-lain. Dari situlah nama Rasinah diiringi dengan hujan gerimis seolah dikenal di luar negeri. Tahun 2001, mengiringi kesedihan. Acara berlangsung Rasinah kembali pentas ke negara Eropa, diliputi rasa haru, di hadapan sanak seperti Perancis, Benelux, hingga ke Italia. keluarga dan murid-murid Sanggar Tari Pentas ke berbagai negara di Eropa Topeng Gaya Pekandangan. Dalam acara tersebut hampir menghabiskan waktu tersebut Rasinah menyatakan untuk selama sebulan (Nugroho, 2004: hlm. 15). pensiun dan berhenti dari menari topeng. Popularitas Rasinah telah bersinar Pada acara tersebut Rasinah kembali, dan tampil di berbagai kota besar menunjuk cucunya Aerli untuk di Jawa dan Bali, bahkan tampil di meneruskan perjuangannya sebagai beberapa negara, seperti Jepang, Perancis, penerima warisan. Sudah menjadi tradisi Belanda, Swis, Italia, dan Belgia. bahwa yang menerima warisan memberikan mahar Rp. 10.000,-. Rasinah e. Aerli Rasinah, Penerus Tari Topeng kemudian menyerahkan lima buah Topeng Indramayu pusaka. Dengan penyerahan ini maka Memasuki tahun 2004, Rasinah secara resmi pimpinan Sanggar Tari mulai memikirkan bagaimana cara Topeng Mimi Rasinah berpindah tangan melestarikan tari Topeng Indramayu gaya kepada cucunya, Aerli Rasinah. Setelah Pekandangan. Meskipun, melestarikan tari menerima waris dari neneknya, Aerli topeng agar tetap lestari dirasakan menjalani persyaratan untuk menari topeng sangatlah sulit di tengah gempuran di tujuh tempat yang berbeda. Setelah

Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 2013 Rasinah : Maestro Tari Topeng… (Lasmiyati)) 485 menerima waris, Aerli diiringi murid- murid dari sanggarnya. Untuk menghormati leluhurnya, tempat yang pertama kali dijadikan sebagai tempat menari topeng adalah di sanggarnya, yaitu Sanggar Tari Topeng Gaya Pekandangan yang berlokasi di Desa Pekandangan Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. Selanjutnya secara berturut- turut Aerli menari topeng di depan Kantor Kebudayaan dan Pariwisata di Jalan Gatot Gambar 3. Tanda Penghargaan Subroto, halaman parkir Toserba Yogya, Sumber: Dok. BPNB Bandung 2011 Pasar Mambo, Pasar Budaya, Panti Budaya di Jalan RA Kartini, dan Kantor Dinas Ia dan Sanggar Topeng-nya terus bekerja Pendidikan di Jalan MT Haryono. Prosesi sama dengan sanggar seni lainnya seperti gelar tari tersebut diakhiri di bantaran Kali Saung Udjo dan Acil Bimbo agar tari Cimanuk di Desa/Kecamatan Sindang. Topeng Gaya Pekandangan tetap lestari di Menari di tepi Sungai Cimanuk sebagai tengah berkembangnya musik modern simbol bahwa Aerli harus setia dengan tari seperti organ tunggal dan orkes melayu topeng. Kesetiaan tersebut digambarkan (wawancara dengan Ade Jayani tanggal seperti Sungai Cimanuk yang terus 22 Juli 2011). mengalir sepanjang masa (Santosa, 2008: Menurut Ade Jayani bahwa, salah 6). satu upaya untuk melestarikan tari Topeng Sejak saat itu, Sanggar Tari Topeng Gaya Pekandangan adalah dengan cara Gaya Pekandangan yang digeluti Rasinah memperkenalkan tari topeng sejak dini telah diwariskan dan dikembangkan oleh kepada anak-anak sekolah, baik di tingkat cucunya Aerli Rasinah. Aerli bertutur SD, SMP, dan SMA; dan tari topeng bahwa ia akan meneruskan perjuangan dimasukkan ke dalam mata pelajaran Mimi Rasinah untuk terus ekstra kurikuler tingkat Sekolah Dasar mengembangkan tari topeng gaya (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Pekandangan agar tidak punah. dan Sekolah Menegah Atas (SMA). Pada hari-hari tertentu yang telah dijadwalkan, anak-anak tersebut mendatangi Sanggar Topeng Rasinah untuk belajar menari. Murid-murid Aerli Rasinah berjumlah ± 40 orang, mereka datang tiap minggu mulai pukul 08.00 s.d 11.00 WIB. Aerli sebagai penerus tari Topeng Rasinah sangat peduli dengan kondisi tari topeng. Ia pun membuat suatu manajemen keluarga untuk bersatu padu mengisi sebuah asosiasi, baik itu sebagai penabuh gamelan, penari topeng, maupun juru kawih. Aerli bercita- cita agar tari Topeng Gaya Pekandangan tidak punah dimakan zaman, ia pun ingin menari dengan pengiring seutuhnya, bukan Gambar 3. Aerli Rasinah penari dengan iringan kaset. Sumber: Dok. BPNB Bandung 2011

2013 Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 486 Patanjala Vol. 5 No. 3 September 2013: 475 – 488

iringan pelayat mengantarkan kepergian d. Penghargaan sang maestro yang namanya telah Atas kiprahnya dalam dunia tari mendunia karena tari topeng-nya. Prosesi topeng, Rasinah mendapat beberapa pemakaman maestro tari Topeng penghargaan di antaranya Women of the Indramayu berlangsung secara sederhana. Year (2002) yaitu anugerah seni dari Warga turut mengantar jasad sang maestro pemerintah melalui Kementerian Topeng Gaya Pekandangan sampai di Kebudayaan dan Pariwisata. Penghargaan peristirahatannya yang terakhir. sebagai Seniman Senior Indonesia melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. D. PENUTUP Penghargaan Lifetime Achievement dalam Rasinah merupakan sosok seorang Festival Topeng Nusantara 2010. Pada maestro Topeng Indramayu yang gigih acara Panggung Budaya Cilimus mempertahankan budaya tradisional. Pada Kuningan, Jawa Barat, Rasinah juga usia 3 tahun ia sudah dibawa manggung mendapatkan penghargaan dari Negeri untuk melihat ibunya menari topeng. Belanda sebagai Diple’ me de Honneuts. Hingga pada usia 4 tahun Rasinah mulai menekuni tari topeng. e. Akhir Hayat Untuk menjadi seorang maestro Setelah mengajar tari di sebuah Topeng Indramayu, tidak hanya diperoleh sekolah di Indramayu, Tahun 2006, secara kebetulan, melainkan Rasinah Rasinah jatuh pada saat mengambil air melakukannya dengan puasa. Ritual puasa wudhu. Ia pun kemudian dirawat di Rumah tersebut dilakukan agar selesai melakukan Sakit Hasan Sadikin Bandung. Rasinah puasa, badan akan terasa ringan dan mewariskan seluruh Topeng dan gemulai tatkala melakukan gerakan asesorisnya kepada Aerli Rasinah, tarinya. cucunya. Penyerahan seluruh Topeng dan Ada pepatah yang mengatakan segala asesorisnya tersebut dilakukan bahwa roda selalu berputar, kadang berada dalam sebuah upacara yang mengharukan. di bawah dan kadang pula berada di atas. Pada 15 Maret 2008 Aerli harus Begitu pula Rasinah sebagai penari topeng. bebarangan di tujuh lokasi dalam waktu Pada tahun 1960-an ia mengalami masa sehari sebagai syarat untuk meneruskan kejayaan. Masyarakat Indramayu selalu kiprah Mimi Rasinah. Sejak hari itu, menanggapnya pada acara-acara hajatan. keberadaan sanggar pun berada di pundak Namun tahun 1970-an, Rasinah mahasiswa STSI Bandung berusia 24 mengalami sepi penanggap disebabkan tahun ini. Rasinah yang sudah menderita semakin maraknya tarling dangdut. Jenis lumpuh akibat stroke, tetap bersemangat kesenian ini mampu menyedot penggemar untuk menari, ia pun pernah berkata “akan tari topeng untuk beralih ke tarling berhenti menari kalau sudah mati” dangdut. Akibatnya tari Topeng (http://id.wikipedia.org). Hal itu dibuktikan Indramayu menjadi asing bagi sebagian pada tarian terakhirnya, ia menari di masyarakat. Rasinah menjadi patah Bentara Budaya Jakarta dalam acara pentas semangat, ia bertekad untuk menanggalkan seni dan pameran "Indramayu dari Dekat". atributnya sebagai penari topeng. Apalagi Setelah melakukan tarian itu, ia jatuh sakit para nayaganya telah beralih menjadi dan dirawat di RSUD Indramayu. buruh tani. Tahun 1995, Rasinah kembali Tanggal 7 Agustus 2010, Rasinah ke puncak kejayaan berkat pertemuannya meninggal dunia, namun aktivitas menari dengan Endo Suanda. Endo di sanggar tarinya masih tetap berjalan. Ia mempromosikannya untuk tampil di luar dikebumikan di Desa Pekandangan, negeri seperti Tokyo Jepang dan beberapa Indramayu, pada hari Minggu, 08 Agustus di Eropa. 2010 sekitar pukul 09.00 WIB. Ratusan

Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 2013 Rasinah : Maestro Tari Topeng… (Lasmiyati)) 487

Waktu terus berjalan, usia pun Foundation, Tokyo dan Yayasan terus bertambah. Sabtu 15 Maret 2008, Kebudayaan Rancage. Rasinah secara resmi mengundurkan diri Santosa, Marsis. 2008. dari penari topeng, dan mewariskannya “Mestro Tari Topeng Rasinah Wariskan kepada cucunya, Aerli Rasinah; dan Pusaka Kepada Cucunya”. Pikiran tanggal 7 Agustus 2010, Rasinah Rakyat, 17 Maret 2008, hlm. 6. meninggal dunia. Sanggar milik Rasinah Suanda, Endo. 2005. tetap berjalan dan Aerli sebagai Buku Pelajaran Kesenian Nusantara, penerusnya. Topeng. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.

Sumadio, Bambang. 1974. DAFTAR SUMBER “Beberapa catatan tentang Penulisan

Biografi Pahlawan”, dalam kumpulan 1. Buku dan Surat Kabar makalah pada berbagai lokakarya, Bastaman, Ine Arini. 1999. Pemikiran Biografi, Kepahlawanan dan Re Komposisi Tari Topeng Parmindo Kesejarahan. Jakarta: Proyek IDSN Gaya Rasinah dari Pekandangan Direktorat Jarahnitra Dirjend Indramayu. Bandung: STSI Depdikbud. Kebudayaan, 1980/1981. Ensiklopedi Nasional Indonesia 8. 1990. Sumardjo, Unang. 1983. Jakarta: Cipta Adi Nugraha. Meninjau Sepintas Panggung Sejarah Ensiklopedi Nasional Indonesia 14. 1990. Pemerintahan Kerajaan Cirebon 1479 – Jakarta: Cipta Adi Nugraha. 1809. Bandung : Tarsito. Kasim, Supali, et al. 2008. Nugroho, Agung. 2004. Fenomena dan Dinamika Seni Tradisi “Rasinah, Maestro Topeng Dermayu”. Indramayu. Indramayu: Kantor Pikiran Rakyat, 25 April 2004, hlm. 15. Kebudayaan dan Pariwisata. ______. 2004. Kuntowijoyo. 2003. “Ia yang Mencari Ahli Waris”. Pikiran Metodologi Sejarah, edisi jilid 2. Rakyat, 25 April 2004, hlm. 15. : Tiara Wacana.

Lasmiyati. 2002. 2. Internet “Gerakan Perlawanan Rakyat “Kabupaten Indramayu” dalam Indramayu 1942-1947”, Laporan http://id.wikipedia.or. Diakses 23 Penelitian. Bandung: Balai Kajian Februari 2013. Jam. 17.03. Sejarah dan Nilai Tradisonal . “Mimi Rasinah” dalam http://id.wikipedia.or. Nugroho, Agung. 2004. Diakses 24 Februari 2013. Jam. 11.26. “Ia yang Mencari Ahli Waris”. Pikiran Rakyat, 25 April 2004, hlm. 15. “Tari Topeng Indramayu” dalam http://sanggarcendrawasih.wordpress.c Parani, Julianti L. 1990. om, diakses tanggal 23 Maret 2013, jam. “Sejarah Kesenian Modern: Dinamika 12.05. Argumentatif dari Kebangkitan Kesenian”, makalah, Seminar Sejarah “Tari Topeng Indramayu” dalam Nasional V, Subtema Sejarah Kesenian. http://www.jawa-barat.com. diakses 31 Jakarta: Proyek IDSN, Dirjend Maret 2013 jam 7.50. Kebudayaan, Depdikbud.

Rosidi, Ayip. 2000. 3. Daftar Informan Ensiklopedi Sunda, Alam, Manusia, dan Nama : Aerli Rasinah Budaya, termasuk Budaya Cirebon dan Alamat : Ds. Pekandangan Betawi. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya Kec. Indramayu Kab. bekerja sama dengan The Toyota Indramayu Agama : Islam

2013 Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 488 Patanjala Vol. 5 No. 3 September 2013: 475 – 488

Usia : 26 tahun Jabatan : Seniman

Nama : Ade Jayani Alamat : Ds. Pekandangan Kec. Indramayu Kab. Indramayu

Agama : Islam Usia : 32 tahun Jabatan : Seniman

Nama : Suparto Agustinus Alamat : Jl. Gatot Subroto Indramayu Agama : Islam Usia : 32 tahun Jabatan : Staf Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Indramayu

Nama : E. Sonny Ringo Kresnajaya Alamat : Keraton Kacirebonan Kota Cirebon Agama : Islam Usia : 35 tahun Jabatan : Pelatih Tari Topeng

Nama : Elang Heri Alamat : Keraton Kacirebonan Kota Cirebon Agama : Islam Usia : 43 tahun Jabatan : Pimpinan Sanggar Sekar Pandan

Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung 2013