Analisis Perubahan Tutupan Lahan Di Kabupaten Manokwari Selatan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
CASSOWARY volume 3 (2): 141 - 152 ISSN : 2614-8900 E-ISSN : 2622-6545 Program Pascasarjana Universitas Papua, https://pasca.unipa.ac.id/ Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Kabupaten Manokwari Selatan (Analysis of Changes in Land Cover in South Manokwari District) Silvy E. Kesaulija1*, Soetjipto Moeljono1, Agustinus Murdjoko1 1Program Studi Magister Kehutanan, Program Pascasarjana Universitas Papua Jalan Gunung Salju Amban, Manokwari, 98314, Indonesia *Email: [email protected] ABSTRACT: This study aims to determine the extent of land cover changes in South Manokwari Regency from 2009 to 2018, including what changes have occurred, where they have occurred, how much change has occurred and the factors causing forest area changes in South Manokwari Regency. The method used in this research was the overlay technique with the supervised classification method. Data collection and analysis were carried out spatially using ArcGIS 10.4 software. The research variables consisted of forest area and land cover in hectares, changes in land cover (deforestation and degradation) in hectares and factors that influenced changes in land cover in South Manokwari Regency. The analysis of land cover based on area functions, permits and district boundaries, found that there had been degradation and eforestation in South Manokwari Regency. The area of forest degradation is 8,870.15 Ha that occurs inside the Production Forest in the IUPHHK concession area in Dataran Isim District. Meanwhile, the deforestation of 1,357.75 hectares occurred in other use areas. Other factors that influence land cover change were accessibility factors, government policies and topographical factors. Keywords: land cover change, deforestation, degradation, South Manokwari Regency ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas perubahan tutupan lahan di Kabupaten Manokwari Selatan dari Tahun 2009 hingga tahun 2018, meliputi perubahan apa saja yang terjadi, dimana terjadinya, seberapa besar perubahan yang terjadi dan faktor penyebab terjadinya perubahan kawasan hutan di Kabupaten Manokwari Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik overlay dengan metode klasifikasi terbimbing. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara spasial menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.4. Variabel penelitian terdiri dari luas kawasan hutan dan tutupan lahan dalam satuan hektar, perubahan tutupan lahan (deforestasi dan degradasi) dalam satuan hektar dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tutupan lahan di Kabupaten Manokwari Selatan. Berdasarkan hasil analisis tutupan lahan berdasarkan fungsi kawasan, perijinan dan batas distrik, ditemukan bahwa telah terjadi degradasi dan deforestasi di Kabupaten Manokwari Selatan. Luas degradasi hutan sebesar 8.870,15 Ha yang terjadi di dalam Hutan produksi pada areal konsesi IUPHHK di Distrik Dataran Isim. Sedangkan deforestasi hutan sebesar 1.357,75 Ha terjadi pada Areal Penggunaan Lain. Faktor lain yang mempengaruhi perubahan tutupan lahan adalah faktor aksesibilitas, kebijakan pemerintah dan faktor topografi. CASSOWARY volume 3 (2): 141 -152 Kata kunci: Perubahan tutupan lahan, deforestasi, degradasi, Kabupaten Manokwari Selatan. PENDAHULUAN Penutupan lahan merupakan salah Perubahan fungsi hutan menjadi satu data dan informasi strategis Ke- non hutan mengakibatkan degradasi dan menterian Lingkungan Hidup dan Ke- deforestasi meningkat setiap tahun, hutanan yang selalu mengalami peru- sementara luas wilayah konstan, tidak bahan cepat dan dinamis. Perubahan bertambah dan terbatas dimana berban- dapat disebabkan oleh beberapa faktor, ding terbalik dengan jumlah penduduk antara lain konversi lahan, pembukaan yang semakin meningkat. Hal ini secara lahan perkebunan, pertambahan pendu- otomatis mempengaruhi tingkat kebutu- duk, pertumbuhan ekonomi dan peru- han lahan bagi masyarakat semakin bahan fungsi kawasan hutan menjadi meningkat untuk pemenuhan ekonomi areal untuk penggunaan lain. penduduk. Saat ini hutan Papua terancam Pertumbuhan penduduk dan oleh deforestasi dan degradasi dengan peningkatan aktivitas ekonomi berim- adanya ekspor kayu log. Meski ada atu- plikasi pada kebutuhan akan ruang, ran di tingkat lokal maupun nasional sedangkan ruang sifatnya tetap dalam tentang larangan kayu log keluar dari arti luas tidak bertambah, namun dari Papua. Penyusutan hutan di Papua di- sisi komposisi baik fisik, ekonomi dan perkirakan sebesar 600 ribu m3 per sosial akan selalu berubah seiring pe- bulan dan diduga terjadi laju deforestasi rubahan pemanfaatan ruang. Pemba- yang mencapai 2,8 juta ha pertahun. ngunan yang pesat telah menyebabkan Kabupaten Manokwari Selatan perubahan pola penggunaan lahan, di- merupakan salah satu kabupaten peme- mana ruang terbangun semakin mendo- karan dari Provinsi Papua Barat yang minasi dan mendesak ruang-ruang ala- terbentuk sejak tahun 2012 melalui mi untuk berubah fungsi. Fenomena Undang-undang Nomor 23 Tahun 2012 tersebut kebanyakan terjadi diperkotaan tentang Pembentukan Kabupaten Ma- dimana perubahan penggunaan lahan nokwari Selatan di Provinsi Papua berlangsung secara dinamis (Pribadi, Barat. Sejak terbentuknya kabupaten 2006). Manokwari Selatan tentunya membu- Hubungan antara penataan ruang tuhkan ruang untuk pembangunan, se- dengan penataan kawasan hutan dapat dangkan hampir 80% wilayah Kabupa- dilihat dari fungsi kawasan hutan. La- ten Manokwari Selatan merupakan ka- han sebagai tempat dasar dari pada wasan hutan. ruang menjadi salah satu faktor kunci Tulisan ini bertujuan untuk meng- untuk mengendalikan aktivitas di dalam analisis perubahan tutupan lahan di ruang (Pribadi, 2006). Kabupaten Manokwari Selatan dari Keberadaan kawasan hutan dalam Tahun 2009 hingga tahun 2018 dengan suatu wilayah merupakan bagian dari memanfaatkan SIG. ruang wilayah provinsi maupun kabupa- ten/kota yang bersangkutan sehingga METODE PENELITIAN kebijakan penataan ruang wilayah pro- Penelitian dilaksanakan di Dinas vinsi dan kabupaten/kota akan membe- Kehutanan Provinsi Papua Barat Bidang rikan implikasi luas terhadap kebera- Tata Hutan dan Pemanfaatan Kawasan daan kawasan hutan tersebut. untuk interpretasi Citra dengan cuplikan 142 CASSOWARY volume 3 (2): 141 -152 data di Kabupaten manokwari Selatan, pengamatan ditentukan dengan metode data pengamatan lapangan dilakukan purposive sampling menggunakan GPS secara purposive di Kabupaten Manok- dan aplikasi Avenzamap pada smart- wari Selatan pada beberapa titik sesuai phone. Sedangkan untuk data sekunder dengan penggunaan lahan. Penelitian berupa peta tutupan lahan tahun 2009, dilaksanakan dari bulan Maret – Juli 2012, 2015 dan 2018, peta administrasi, 2020. peta pola ruang RTRW. Alat yang digunakan yaitu GPS Data sekunder yang digunakan Mon-tana 680, kamera foto, aplikasi untuk pendukung fakta hasil analisis. Avenza Map. Software yang digunakan Data-data tersebut berupa data jumlah untuk analisis citra dan tutupan lahan penduduk Kabupaten Manokwari yaitu ArcGIS 10.4. Bahan yang Selatan, Jumlah Kampung, Data RTRW digunakan adalah Peta tutupan lahan Kabupaten Manokwari Selatan, dan tahun 2009, 2012, 2015 dan 2018, data data pendukung lainnya yang relevan citra satelit landset 7 TM dan Landsat 8 dengan penelitian ini. Operational Land Imager (OLI), Peta kawasan hutan Provinsi Papua Barat Pengolahan dan Analisis Data (Lampiran SK. 783/Menhut-II/2014), Perubahan tutupan lahan dianali- peta administrasi kabupaten Manokwari sis menggunakan software ArcGIS Selatan dan data jumlah penduduk 10.4. Metode pengklasifikasian yang Kabupaten Manokwari Selatan. digunakan adalah metode klasifikasi Variabel pengamatan terbimbing (supervise classification). Analisis data yang dilakukan meliputi Variabel yang diukur dalam pene- litian ini terdiri dari luas kawasan hutan analisis spasial perubahan kawasan dan tutupan lahan dalam satuan hektar hutan dan tutupan lahan serta analisis (ha), perubahan tutupan lahan (defo- faktor-faktor yang mempengaruhi peru- restasi dan degradasi hutan) dalam bahan tutupan lahan. Hasil analisis satuan hektar (ha) serta faktor-faktor selanjutnya ditampilkan dalam bentuk yang mempengaruhi perubahan tutupan tabel, grafik dan peta. lahan di Kabupaten Manokwari Selatan. Tahap penghitungan data peruba- han tutupan lahan adalah sebagai beri- Pengumpulan data kut: Tahapan Persiapan 1. Overlay data digital penutupan Tahap persiapan merupakan rang- lahan hasil penafsiran interpretasi kaian kegiatan sebelum memulai taha- citra untuk tahun 2009, 2012, 2015 dan 2018. pan pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap persiapan ini meliputi 2. Overlay data digital penutupan pengumpulan data dan informasi sekun- lahan dengan peta digital kawasan der terkait peta kawasan hutan Provinsi hutan Kabupaten Manokwari Sela- Papua Barat, peta administrasi Kabupa- tan berdasarkan SK. Menhut No. ten Manokwari Selatan, data statistik 783/Menhut-II/2014. Kabupaten Manokwari Selatan dan 3. Menghitung luas perubahan tutupan penetapan jadwal serta lokasi pengam- lahan bilan data lapangan. Perhitungan perubahan tutupan lahan hutan adalah sebagai berikut: Pengumpulan data PTH = A1 – A0 Data primer merupakan data hasil pengecekan langsung ke lapangan, titik 143 CASSOWARY volume 3 (2): 141 -152 A0 : Luas hutan pada waktu Berdasarkan penunjukan kawasan pengamatan awal (ha) hutan Provinsi Papua Barat, maka luas A1 : Luas hutan pada waktu kawasan hutan untuk Kabupaten Ma- pengamatan akhir (ha) nokwari Selatan seperti pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1, Kabupaten HASIL DAN PEMBAHASAN Manokwari Selatan memiliki luas Hu- tan Lindung yang tertinggi yaitu seluas Luas Kawasan Hutan