Ekonomi Politik Pemberitaan Konflik Persepakbolaan Indonesia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Ekonomi Politik Pemberitaan Konflik Persepakbolaan Indonesia Afdal Makkuraga Putra, Heru Nugroho, Budiawan Universitas Gadjah Mada Jl. Teknika Utara, Pogung, Sleman, Yogyakarta, 55281 Email: [email protected] Abstract: This study reveals the interests behind football conflicts news in three newspapers in Indonesia: Kompas, Bola, and Seputar Indonesia. The analysis is based on the political economy of media theory developed by Vincent Mosco, Graham Murdock, and Peter Golding. Using critical paradigm with Norman Fairclough’s model of Critical Discourse Analysis (CDA) method, the findings show that the conflicts in Indonesian football have been produced as issues that legitimate the strategic position of the football elite power. The media and journalists were drag into the creation or the legitimation of football elite domination. Keywords: critical discourse analysis, football, political economy of media Abstrak: Penelitian ini mengungkap kepentingan di balik pemberitaan konflik persepakbolaan Indonesia di tiga media cetak, yakni Kompas, Bola dan Seputar Indonesia. Analisis didasarkan pada teori ekonomi politik media yang dikembangkan oleh Vincent Mosco, Graham Murdock, dan Peter Golding. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan metode Critical Discourse Analysis (CDA) model Norman Fairclough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa konflik persepakbolaan Indonesia diproduksi menjadi isu yang melegitimasi posisi strategis kekuasaan elit persepakbolaan. Media dan wartawan terseret dalam penciptaan atau pengukuhan kekuasaan dominasi elit persepakbolaan tersebut. Kata Kunci: analisis wacana kritis, ekonomi politik media, sepak bola Konflik antara Persatuan Sepak Bola anggota Komek tersebut selalu membantah Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Komite dan menanggapi miring keputusan Djohar Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) Arifin (Yosia, 2012). bermula saat Ketua Umum PSSI, Djohar Akibat perlawanan itu, PSSI menindak Arifin, memutuskan LPI sebagai kompetisi tegas keempat anggota Komek tersebut. resmi PSSI menggantikan Indonesia Super Mereka dinyatakan melanggar Kode Etik League (ISL) pada tahun 2012. Keputusan PSSI dan dipecat sebagai anggota Komek itu tidak didukung bulat oleh semua PSSI. Pelanggaran mereka antara lain, anggota Komite Eksekutif (Komek) PSSI. memprovokasi klub dan Pengurus Provinsi Empat dari sembilan anggota Komek yang (Pengprov) PSSI untuk melakukan menolak keputusan itu, yakni La Nyalla pertemuan di Surabaya, berkirim surat ke Mattalitti, Toni Apriliani, Erwin Dwi Asian Football Confederation (AFC) dan Budiawan, dan Roberto Rouw. Keempat Fédération Internationale de Football 213 Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 13, NOMOR 2, Desember 2016: 213-232 Association (FIFA) terkait kepemilikan 99% pembinaan, serta kursus-kursus lainnya, saham PSSI di PT Liga Indonesia (PT LI) yang mengakibatkan setiap anggota Komek tanpa izin dari Ketua Umum PSSI, Djohar mengambil langkah masing-masing. Arifin, dan menyelenggarakan forum KPSI terus menyuarakan tuntutan Pengprov PSSI yang mereka sebut sebagai KLB. Sebagai langkah menuju KLB, KPSI Rapat Akbar Sepak Bola Nasional pada 18 menggalang gerakan mosi tidak percaya ke Desember 2011 di Hotel Pullman Jakarta. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin. Gerakan Rapat itu sekaligus deklarasi pembentukan mosi tidak percaya itu ditandatangani 452 KPSI dan memilih Toni Apriliani sebagai anggota PSSI. Pada saat itu KPSI berencana ketua sementara (Jasri, 2012). menggelar KLB paling lambat 30 Maret Setelah terbentuk, KPSI segera 2012. mendesak PSSI menggelar Kongres Luar Selain KLB, KPSI juga berambisi Biasa (KLB) guna melengserkan Ketua mengambil alih peran PSSI. Ambisi itu Umum PSSI Djohar Arifin. Menurut KPSI, membuat KPSI membentuk Komite Disiplin Djohar Arifin telah mengambil kebijakan dan Komite Banding. Tak hanya itu, KPSI yang bertentangan dengan keputusan juga bermaksud merebut kantor PSSI yang Kongres Tahunan PSSI di Denpansar, Bali, berlokasi di Kompleks Gelora Bung Karno, pada Januari 2011. Senayan, Jakarta. Pengambilalihan kantor Pelanggaran Djohar Arifin di mata tersebut bertujuan untuk memperlancar KPSI antara lain, pertama, melakukan kegiatan administrasi KPSI. perubahan format kompetisi. Kedua, tidak Menanggapi usulan KLB itu, PSSI taat asas kepada keputusan Kongres Bali membentuk tim verifikasi yang bertugas yang menunjuk PT LI sebagai penyelenggara meneliti keabsahan berkas-berkas KLB kompetisi. Ketiga, Ketua Umum PSSI yang diterima PSSI. Ketua verifikasi Djohar Arifin selalu mengambil keputusan sekaligus Sekretaris Jenderal PSSI, Tri tanpa melalui mekanisme organisasi, yaitu Goetoro, mengumumkan hasil verifikasi rapat Komek, seperti pemecatan Alfred pada 10 Januari 2012. Hasilnya, 11 dari 460 Riedel dari jabatan pelatih Tim Nasional surat yang masuk isinya ganda dan tersisa (Timnas) senior, mengangkat manajemen tinggal 449 suara. Setelah dicocokkan Timnas, yaitu Bernhard Limbong dan Arya dengan jumlah anggota PSSI, dari 449 Abhiseka, serta merehabilitasi hukuman suara tersebut, 80 di antaranya berstatus klub (Persema Malang, PSM Makassar, dan bukan anggota dan masih calon anggota, Persibo Bojonegoro) yang dihukum turun sehingga jumlahnya menjadi 369 suara. ke Divisi Utama karena pindah ke LPI, pada Menurut Tri Goetoro, PSSI memiliki surat Januari 2011. Keempat, ketidakmampuan pakta integritas dari klub Divisi I dan II tata kelola organisasi PSSI dengan indikator berjumlah 49 klub. Oleh karenanya jumlah tidak adanya kepastian implementasi dukungan yang sah untuk KLB hanya 320 terhadap kompetisi profesional, amatir, dan suara atau hanya 54,5% jumlah anggota 214 Afdal Makkuraga Putra, Heru Nugroho, Budiawan. Ekonomi Politik... PSSI. Jumlah tersebut belum memenuhi Sementara itu, PSSI pimpinan Djohar kuorum untuk menggelar KLB (Kongres Arifin juga menggelar Kongres PSSI di Tahunan PSSI, 2012). Palangkaraya, bersamaan dengan kongres Upaya KPSI merebut kantor PSSI KPSI. Hasil kongres itu antara lain tidak terlaksana. Sekretariat Negara, selaku menyepakati penguatan skorsing bagi 32 pengelola kompleks olah raga Gelora klub yang mengikuti kompetisi di bawah Bung Karno, Senayan, Jakarta, menolak PT LI. Namun klub-klub tersebut tetap permohonan KPSI. Usaha melaksanakan berkesempatan untuk kembali ke pangkuan KLB juga tidak disetujui oleh Menteri PSSI melalui pengajuan permohonan Pemuda dan Olahraga (Menpora) waktu kepada PSSI dan terpublikasi di media itu, Andi Mallarangeng. Menurut Andi massa. Langkah masing-masing kubu yang Mallarangeng, KLB yang diajukan KPSI berseteru tersebut memperkeruh suasana terlalu prematur untuk menyelesaikan konflik. permasalahan. Andi Mallarangeng Perhatian media massa terhadap konflik mengusulkan masing-masing pihak yang PSSI dan KPSI itu, pada kurun waktu 2011- berkonflik menyelesaikan masalahnya di 2012, cukup serius. Hampir semua media arbitrase olahraga. memberitakan persoalan-persoalan tersebut melalui perspektif masing-masing. Kompas, Perseteruan makin panjang dan berliku misalnya, setiap hari, antara Januari- karena masing-masing pihak menyatakan Desember 2011, menurunkan berita terkait diri sebagai organisasi sah federasi sepak PSSI dan KPSI (Tabel 1). Demikian pula bola Indonesia. KPSI mengaku didukung dengan Bola dan Sindo. oleh 452 anggota PSSI. Sebaliknya, kubu Djohar Arifin mengaku masih sah karena Konflik sepak bola di Indonesia dipilih oleh kongres PSSI di Solo pada memang sarat kepentingan ekonomi dan Juli 2011. Pemerintah juga tetap mengakui politik, serta tali-temali dengan industri Djohar Arifin sebagai Ketua Umum PSSI. media. Keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyelenggarakan Pada 18 Maret 2012, KPSI Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) menyelenggarakan kongres di Hotel pada Maret 2010, misalnya, pertama kali Mercure Ancol, Jakarta. Kongres ini bagi diungkapkan saat bertemu dengan pengurus KPSI disebut sebagai KLB PSSI versi KPSI. Pada spanduk yang dipasang di Tabel 1 Pemberitaan Konflik Kepengurusan Sepak Bola Indonesia Januari-Juni 2011 belakang panggung utama kongres tertulis “PSSI-KPSI Extraordinary Congress”. Hasil Media Jumlah Berita Kompas 136 kongres tersebut menetapkan La Nyalla Sindo 118 Mattalitti sebagai Ketua KPSI, Rahim Bola 479 Soekasah sebagai wakil ketua, dan Hinca Sumber: Diolah dari Kumpulan Kliping Berita PSSI dan Panjaitan sebagai sekretaris jenderal. LPI di Kompas, Sindo, dan Bola 215 Jurnal ILMU KOMUNIKASI VOLUME 13, NOMOR 2, Desember 2016: 213-232 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Oktavianus, seorang wartawan Kompas, di Istana Negara, 27 Januari 2010. Pada adalah pengurus LPI. PSSI menilai Bola pertemuan tersebut, SBY meminta PWI memiliki konflik kepentingan dengan membantu pemerintah menggelar KSN pemberitaan LPI (Detik.com, 2011). pada 29-30 Maret 2010. Pendukung Nurdin Sampai konflik ini berakhir, Dewan Pers Halid menilai PWI memiliki kepentingan belum pernah mengklarifikasi kasus dengan KSN karena sejatinya organisasi tersebut. para wartawan itu tidak mengurusi sepak MNC Group, korporasi yang menaungi bola. Pendukung Nurdin Halid menilai Sindo, dinilai memiliki konflik kepentingan PWI berkeinginan menjatuhkan Nurdin terkait hak siar LPI pada 2011-2012. Halid (Bangun, 2010). Sindo dinilai mendiskreditkan ISL dan Konflik kepentingan lain terkait laga mencitrapositifkan LPI. Demikian juga Timnas senior PSSI di Piala AFF 2010. TV dengan Viva Group, salah satu anak One berkesempatan satu pesawat dengan perusahaan Bakrie yang menaungi TV One, Timnas yang akan bertanding pada putaran ANTV, dan Vivanews.com. Berita-berita di final laga pertama melawan Malaysia. Kru kelompok Viva dianggap